BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian Penelitian kualitatif adalah salah satu metode penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berpikir induktif. Melalui penelitian kualitatif peneliti dapat mengenali subjek, merasakan apa yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari (Dr. Basrowi & Dr. Suwandi, 2008: 1-2). Penelitian kualitatif ini digunakan untuk penelitian yang tidak diperoleh melalui prosedur statistik maupun hitungan lainnya. Penelitian ini lebih diarahkan kepada suatu pandangan atau latar dari individu terhadap situasi sosialnya. 3.1.1 Deskripsi Latar Adapun penelitian dilakukan di PT. Kibar Kreasi Indonesia yang bertempat di jalan Tanah Abang 3 No. 29, Cideng Jakarta Pusat. Waktu penelitian berlangsung selama 3 bulan sejak Februari 2013 sampai Mei 2013. 3.1.2 Tahap Penelitian Kualitatif Menurut Kriyantono (2006: 75-76) untuk membuat sebuah penelitian diperlukan beberapa tahapan kegiatan. Yang pertama adalah menanyakan pertanyaan (asking question). Sebelum menanyakan pertanyaan, peneliti harus membuat daftar pertanyaan yang dapat menjawab dari rumusan masalah penelitian. Kedua adalah observasi (observation). Pada tahap ini peneliti mengamati objek penelitian baik dari segi dokumen, kegiatan, maupun
25
26 interview yang dapat membuat peneliti memahami dengan jelas kondisi dari objek penelitiannya. Pada tahap ketiga bukan sebuah proses linear saja, tetapi proses dari setiap tahap yang saling mempengaruhi. Question
Theory
Observation Gambar 3.1.2 Tahap dalam Riset Dalam sebuah penelitian, question, observation, theory harus saling
terkait dan berkesinambungan sehingga penelitian tersebut dapat dinyatakan valid 3.1.3 Metode Riset Jenis riset yang digunakan adalah jenis deskriptif. Jenis deskriptif ini bertujuan untuk menceritakan secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta yang terjadi karena peneliti melakukan wawancara yang mendalam dan observasi langsung dengan objek yang diteliti (Kriyantono, 2006: 69). Alasan peneliti menggunakan jenis deskriptif
kualitatif karena
peneliti ingin menggali lebih dalam mengenai informasi yang ingin didapat dari sumber-sumber yang berhubungan dengan penelitian dan peneliti hanya menceritakan apa yang diteliti.
27
3.1.4 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti penggunakan teknik pengumpulan data : 3.1.4.1 Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama atau tangan pertama dilapangan. (Kriyantono, 2006: 41) 1. Observasi Partisipatif Dalam observasi ini, peneliti terlibat langsung dalam kegiatan sehari-hari mengenai objek yang sedang diteliti. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data dan ikut juga merasakan perkembangan yang terjadi. Pada observasi ini peneliti menjadi
partisipasi
sepenuhnya
dimana
dalam
mengumpulkan data, peneliti sudah terlibat sepenuhnya terhadap apa yang dilakukan sumber data (Sugiyono, 2010 ; 227). Peneliti menggunakan metode observasi partisipatif karena peneliti menjadi tim dari penggunaan media sosial ini. Setiap hari peneliti dipercayakan untuk menjadi admin media sosial Kreavi.com dan berinteraksi langsung dengan talenmta kreatif sehingga peneliti memahami bagaimana strategi penggunana media sosial dan bagaimana respon dari setiap followers di media sosial Kreavi.com.
28 2. Wawancara Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. (Sugiyono, 2010: 231) Pada penelitian ini, peneliti melakukan jenis wawancara mendalam. Wawancara mendalam adalah suatu cara mengumpulkan data atau informnasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar mendapat data lengkap dan mendalam. (Kriyantono, 2006: 102) Untuk
mendapatkan
data-data
dan
informasi,
peneliti menggunakan wawancara mendalam dengan pihakpihak dari Kreavi.com: Wawancara Key Informan (Pihak Internal): 1. Bapak Benny Fajarai selaku Founder dari Kreavi.com. peneliti memilih Bapak Benny Fajarai karena Bapak Benny Fajarai merupakan sumber utama dan decision maker untuk strategi yang dilakukan dan citra yang ingin dibentuk oleh Kreavi.com 2. Bapak Leonard Agustinus sebagai Public Relations dan Marketing di Kreavi.com. Peneliti memilih Bapak Leonard Agustinus karena bapak Leonard merupakan orang yang bertanggung jawab dalam pembentukan citra Kreavi.com sekaligus yang mengetahui strategi yang digunakan oleh Kreavi.com dan juga yang
29
memberikan jobdesc kepada public relations dan sosial media. 3. Study Pustaka Penulis menggunakan buku-buku dan jurnaljurnal
yang
penelitian
berhubungan
sehingga
dengan
memudahkan
pembahasan
penulis
untuk
mengetahui kebenaran dan membantu dalam hal menjelaskan yang berkaitan dengan penelitian. 3.1.4.2 Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder. Seperti yang di kutip dari Kriyantono (2006: 42) Selain data primer yang merupakan sumber informasi, perusahaan juga memberikan data sekunder untuk digunakan pada penelitian ini. Data sekunder pada penelitian ini adalah dokumentasi terhadap proses penelitian yang dilakukan. Dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, san dan bukan berdasarkan perkiraan. Adapun data yang digunakan adalah: 1. Print Screen karya yang dibagikan di Facebook Kreavi.com 2. Print Screen karya yang dibagikan di Google + Kreavi.com 3. Print Screen tweet Twitter Kreavi.com 4.
Print Screen gallery Kreavi.com
30 5.
Print Screen kegiatan-kegiatan yang di updates di media sosial Kreavi.com
3.1.5 Teknik Analisis Data Menurut Prof. Dr. Emzir (2010: 137-153) Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis data dengan model Strauss dan Gorbin (Grounded Theory). Menurut Strauss dan Gorbin analisis data kualitatif pada penelitian ini terdiri atas 3 jenis pengkodean (coding) utama yaitu: 1. Open Coding (Pengkodean Terbuka) Adalah analisis yang berhubungan khususnya dengan penamaan dan pengategorian fenomena melalui pengujian data secara teliti. Selama open coding, data di pecah menjadi bagianbagian yang terpisah, diuji secara cermat, dibandingkan untuk persamaan atau perbedaannya, dan pertanyaan-pertanyaan di ajukan tentang fenomena sebagaimana tercermin dalam data. 2. Axial Coding (Pengkodean berporos) Pengkodean
terbuka
memecahkan
data
dan
memperbolehkan seseorang untuk mengidentifikasi beberapa kategori, propertinya, dan lokasi dimensionalnya. Sementara pengkodean berporos meletakkan data tersebut kembali ke belakang bersama-sama dalam cara-cara baru dengan membuat hubungan antara sebuah kategori dengan sub-kategorinya. Dalam axial coding fokus kita adalah pada pengususan sebuah kategori (fenomena) dalam istilah-istilah dari kondisi-kondisi yang memberikan tambahan kepadanya. Pemikiran open dan axial
31
coding adalah prosedur analisis yang berbeda ketika peneliti secara aktual sibuk dalam analisis memilih satu diantara dua model. 1. Selective Coding (Pengkodean selektif) Setelah beberapa waktu pengumpulan dan analisis data anda dihadapkan pada tugas mengintegrasikan kategori-kategori tersebut untuk membentuk sebuah teori dasar. Dalam pengkodean berporos, anda mengembangkan dasar-dasar untuk pengkodean selektif.
3.1.6 Uji Keabsahan Data Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji validitas dan reliabilitas. Data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara hasil penelitian dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Kebenaran dalam penelitian kualitatif tidka bersifat tunggal, bila terdapat 10 meneliti dengan objek yang sama maka ada kemungkinan terdapat 10 temuan yang berbeda dan semuanya dapat dinyatakan valid apabila sesuai dengan apa yang terjadi pada objek penelitian tersebut. Menurut Sugiyono (2010: 270-277) Uji keabsahan pada metode penelitian kualitatif meliputi uji credibility (validitas internal), transferability (validitas eksternal), dependability (reliabilitas), confirmability (objektivitas). 1. Uji Kredibilitas Uji Kredibilitas dilakukan dengan Triangulasi. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan
32 data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui sumber data. (Sugiyono P. D., 2012 ; 369). Atasan
Teman
Bawahan Gambar 3.1.6 Triangulasi Sumber Triangulasi sumber ini dilakukan dengan mewawancarai salah satu senior talenta kreatif yaitu: Danu Widhyatmoko sebagai Manager di Digital Media Development Binus University, selain itu juga Pak Danu berkarya di Kepakgaruda.com, Art Director di Visuallyconomic. Beliau merupakan talenta kreatif yang sudah bergerak cukup lama dengan menggunakan media digital. Sebagai senior talenta kreatif yang sudah lama aktif tentu lebih paham mengenai kebutuhan dari talenta kreatif sendiri. Bagaimana gaya komunikasi dan gaya hidup sebagai talenta kreatif ini sehingga mengetahui bagaimana talenta kreatif ini menggunakan media sosial. Dengan mewawancarai Pak Danu
33
sebagai talenta
kreatif, dapat diketahui apakah strategi yang
dilakukan ini sesuai dengan kebutuhan dari talenta kreatif. Selain triangulasi, uji kredibilitas juga dilakukan dengan membercheck. Membercheck adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan pemberi data. 2. Pengujian transferability Transferability ini merupakan validitas eksternal dalam penelitian kuantitatif. Supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian kuantitatif, maka peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian yang rinci, sistematis, jelas, dan dapat dipercaya. Dengan demikian maka pembaca dapat mengetahui hasil penelitian tersebut sehingga dapat memutuskan untuk mengaplikasikannya atau tidak. 3. Pengujian dependability Ujian dependability dilakukan dengan dengan mengaudit seluruh proses penelitian. Audit ini dilakukan oleh auditor ataupun pembimbing untuk mengaudit seluruh aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian dari saat peneliti mulai menentukan masalah,
memasuki
lapangan,
menentukan
sumber
data,
melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai membuat kesimpulan.
34 4. Pengujian konfirmability Pengujian ini dilakukan dengan menguji hasil penelitian yang dikaitkan pada proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability.