BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Metodologi Penelitian Yang Digunakan Penulis menggunakan jenis penelitian asosiatif untuk mencari korelasi antar variabel yang digunakan. Unit analisis yang digunakan untuk masing-masing identifikasi masalah adalah unit analisis tingkat individu yaitu konsumen CV. Muda Kreasi Mandiri dan time horizon yang digunakan pada penelitian ini time horizon cross sectional. Studi cross sectional adalah sebuah studi yang pengumpulan datanya hanya dilakukan satu kali mungkin selama periode harian, mingguan, atau bulanan dalam rangka menjawab penelitian (Sekaran, 2010, p. 185). Untuk lebih ringkasnya, desain dari penelitian ini dijabarkan pada tabel 3.1 berikut. Tabel 3.1 DesainPenelitian
Tujuan
Desain Penelitian
Peneltian
T-1
T-2
T-3
Metode
Metode yang
Penelitian
digunakan
Asosiatif
Deskriptif -
Individu-
Kuesioner
Konsumen
Deskriptif -
Individu-
Kuesioner
Konsumen
Deskriptif -
Individu-
Asosiatif
Asosiatif
kuesioner Sumber : (Penulis, 2013)
29
Unit analysis
Konsumen
Time Horizon
Cross sectional
Cross sectional
Cross sectional
30
Keterangan : T-1 Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh E-Marketing terhadap pengambilan keputusan pembelian konsumen pada CV.Muda Kreasi Mandiri T-2 Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya hidup konsumen terhadap pengambilan keputusan pembelian konsumen pada CV.Muda Kreasi Mandiri T-3
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh secara E-Marketing dan gaya hidup konsumen secara simultan terhadap keputusan pembelian konsumen pada CV.Muda Kreasi Mandiri
3.2
Operasional Variabel 3.2 Tabel Operasional Variabel
Variabel
Dimensi
Indikator
Skala
Model Skala Pengukuran
E-marketing
Usability
- Kenyamanan
Interval Likert
-Situs navigasi -Kualitas Informasi produk
Interaktivitas
-Customer service
Interval
-Interaksi dengan
Likert
personil perusahaan
Aktivitas
-
Pekerjaan
Interval
Likert
31
Ketertarikan
Pendapat Gaya hidup
-
Hobby
-
Shopping
-
Pekerjaan
-
Fashion
-
Media
-
Diri sendiri
-
Produk
Interval
Likert
Interval
Likert
Interval
Likert
(X1)
Kriteria seleksi Keputusan Pembelian
Evaluasi Alternatif
(Y)
Keputusan Pembelian
-
Menentukan pembelian dari
Interval
alternative yang ada Likert Perilaku pasca pembelian
-
Harapan rasa puas
Interval Likert
sumber : (Penulis, 2013)
32
3.3
Jenis Dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang bisa diselidiki secara langsung dan bisa dihitung dengan menggunakan alat ukur sederhana. Sumber data dan penelitian ini ada 2 (dua) jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari sumbernya data tanpa melalui perantara. Sedangkan data sekunder adalah sumber data penelitian yang dipertoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara lain. Dalam penelitian ini, data yang lebih banyak digunakan adalah data primer, data primer tersebut didapat melalui penyebaran kuesioner.
Tabel 3.3 jenis dan sumber data Data
Jenis Data
Sumber Data
E-marketing
Kualitatif-kuantitatif
Primer-Kuesioner
Perilaku konsumen
Kualitatif-kuantitatif
Primer-Kuesioner
Keputusan pembelian
Kualitatif-kuantitatif
Primer-Kuesioner
Sumber : penulis (2013) 3.4
Teknik pengumpulan data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer dan sekunder, yaitu : 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden. Data primer diperoleh melalui : -
Kuesioner
33
Kuesioner merupakan alat teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab oleh responden. Skala pengukuran yang digunakan didalam kuesioner adalah skala Likert. Skala likert menurut (Sugiyono, 2010, p. 93) adalah sebagai berikut : “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.” Untuk setiap pilihan jawaban diberi skor, maka responden harus menggambarkan, mendukung pernyataan. Untuk digunakan jawaban yang dipilih. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadiindikator variabel. Kemudian indikator tersebutdijadikan sebagai titik tolak ukur menyusun item-item instrument yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.
NO
Keterangan
SkorPositif
Skor Negatif
1
Sangat Setuju
5
1
2
Setuju
4
2
3
Netral
3
3
4
Tidak Setuju
2
4
5
Sangat Tidak
1
5
Setuju
Tabel 3.4 Skala Penilaian (Sumber (Sugiyono, 2010, p. 94)
34
2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui data yang telah diteliti dan dikumpulkan oleh pihak lain yang berkaitan dengan permasalahan penelitian ini. Adapun data sekunder diperoleh melalui : -
Studi Kepustakaan, data yang diperoleh dari buku-buku literatur yang berkaitan dengan penelitian. Faktor – faktor yang harus diperhatikan meliputi hal – hal berikut: a) Diperlukan sebanyak mungkin pustaka yang relevan. b) Harus tetap berpegang pada kerangka penelitian. c) Diperhatikan keserasian tujuan penelitian dengan pustaka yang digunakan.
3.5
Teknik Pengambilan Sampel Menurut (Sugiyono, 2010, pp. 118-127)sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel dilakukan jika populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Teknik sampling adalah teknik pengambilan sample untuk menentukan sample yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sample yang digunakan adalah simple random sampling, yaitu pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu, dimana simple random sampling juga digunakan dalam memilih sample dari populasi CV.Muda Kreasi Mandiri yaitu konsumen CV.Muda Kreasi Mandiri. Dari penelitian ini diperoleh populasi dari konsumen CV. Muda Kreasi Mandiri sebanyak 1000 responden . Dengan menggunakan rumus slovin , maka jumlah sample yang didapatkan adalh sebagai berikut :
35
Keterangan : n : Jumlah sample N : jumlah populasi e : Tingkat kesalahan ( ditetapkan 10% sebagai tingkat kesalahan)
Sehingga diperoleh jumlah sample yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu 100 responden yaitu konsumen CV. Muda Kreasi Mandiri 3.6
Metode Pengolahan Data Analisa dan pengolahan data juga merupakan bagian penting dalam Penelitian , karena dengan analisa dan pengolah data, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Setelah melakukan pengumpulan data, maka data tersebut akan diolah dengan menggunakan software SPSS V.16. Kuesioner akan dibagi menjadi 3(tiga) bagian, bagian pertama adalah pertanyaan yang berhubungan dengan Emarketing, bagian kedua tentang gaya hidup konsumen, yang ketiga terkait dengan keputusan pembelian konsumen.
3.6.1
Uji Validitas Data Uji validitas menurut (Riduwan, 2007, p. 73) adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Dengan demikian validitas diartikan sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya dan cara pengujian pengambilan keputusan adalah : -
Jika koefisien korelasi product moment r-tabel > r hitung maka dapat dikatakan valid
36
-
Jika koefisien korelasi product moment r-tabel < r hitung maka dapat dikatakan tidak valid
Dalam pengujian validitas menggunakan program SPSS (Statistical Production and Service Solution) versi 16, langkah yang dapat ditempuh yaitu sama dengan langkah pengujian validitas. Karena output keduanya bersamaan muncul. 3.6.2
Uji Realibilitas Uji realibilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat keteepatan (keterandalan atau keajegan) alat pengumpul data (instrumen yang digunakan) (Riduwan, 2007, p. 74)Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan tekhnik Alpha Cronbach. Penentuan reliabel tidaknya item kuesioner ditentukan oleh kriteria sebagai berikut: a. Jika alpha > r-Tabel, maka instrumen penelitian dinyatakan reliabel. b. Jika alpha
3.6.3
Uji asumsi klasik
3.6.3.1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui distribusi data dalam variable yang akan digunakan dalam penelitian. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sample yang diambil dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Data yang baik atau layak untuk digunakan adalah data yang berdistribusi normal. Uji normalitas data digunakan dengan menggunakan uji dengan menggunakan test Kolmogorov Smirnov, dan dasar pengambilan keputusan dilakukan dengan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significanted), yaitu : H0 = sampel berdistribusi normal H1 = sampel berdistribusi tidak normal £
= 0,1
37
Kriteria Uji : - jika nilai probabilitas (Sig ) > £ , maka H0 diterima - jika nilai probabilitas (Sig ) < £ , maka H0 ditolak 3.6.3.2 Uji Heterokedatisitas dengan scatterplot Menurut ( Wijaya dalam Haryadi Sarjono dan Winda Julianita, 2009,p. 124), Heterokedasitas menunjukan bahwa varians dari setiap variabel sama untuk semua pengamatan atau observasi. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut heterokedisitas. 3.6.3.3 Uji Multikorelasi Menurut (Wijaya, dalam Haryadi Sarjono dan Winda Julianita 2009, p. 119) Uji multikolerasi bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan antara variable bebas memiliki masalah multikorelasi atau tidak. Multikorelasi adalah korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah yang terjadi pada hubungan antara variabel. Uji multikorelasi perlu dilakukan jika terdapat variabel bebas melebihi satu. Dasar pengambilan keputusan dilakukan dengan sebagai berikut: -
Ho : Data tidak terjadi gejala multikolinearitas di antara variabel bebas
-
H1 : Data terjadi gejala multikolinearitas di antara variabel bebas
Kriteria Uji : VIF < 10 : Ho ditolak VIF > 10 : Ho diterima 3.6.3.4 Uji Linearitas Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang kita miliki sesuai dengan garis linear atau tidak dengan kata lain apakah data yang kita miliki dari setiap variabel yang akan dianalisis mengikuti garis lutrus atau tidak. Dasar pengambilan keputusan dalam uji linearitas sebagai berikut : -
Ho : Hubungan antar variabel linear
-
H1 : Hubungan antar variabel tidak linear
38
Kriteria : Sig Deviation from linearity < 0.05 : Ho ditolak Sig Deviation from linearity > 0.05 : Ho Diterima 3.6.3.5 Uji Autokorelasi Menurut (Wijaya, dalam Haryadi Sarjono dan Winda Julianita, 2009, p. 122) uji autokerlasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu ( disturbance term –ed. ) pada periode t dan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya ( t- 1 ). Apabila terjadi korelasi maka hal tersebut menunjukan adanya problem autokorelasi. Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan melakukan uji Durbin-Watson yang memiliki dasar pengambilan keputusan sebagai berikut : -
Ho : Tidak ada autokorelasi
-
H1 : Tidak ada autokorelasi
Kriteria : -
Bila nilai DW berada diantara dU sampai dengan 4 – dU, koefisien korelasi sama dengan nol. Artiny, tidak terjadi autokorelasi
-
Bila nilai DW lebih kecil daripada dL , koefisien korelais lebih besar daripada nol. Artinya, terjadi autokorelasi positif
-
Bila nilai DW lebih besar daripada 4 - dL , koefisien korelasi lebih kecil dari nol. Artinya, terjadi autokorelasi negative
-
Bila nilai DW terletak diantara 4 – dU dan 4 – dL , hasilnya tidak dapat disimpulkan
3.6.4
Analisis regresi Menurut (Sugiyono, 2010, p. 248) merupakan koefisien korelasi yang menyatakan hubungan antara variabel dependent dengan variabel independent atau untuk mengetahui kuat atau lemahnya hubungan dari variabel dependent dengan variabel independent. Hubungan yang dimaksud bukanlah hubungan
39
sebab akibat yang berlaku pada metode regresi. Metode korelasi hanya bisa digunakan pada hubungan variabel garis lurus (linier). 3.6.4.1 Uji Regresi Linear Menurut (Gujarati, 2011) analisis regresi adalah sebagai kajian terhadap hubungan satu variabel yang disebut sebagai variabel yang diterangkan dengan satu atau dua variabel yang menerangkan . Variabel pertama disebut juga sebagai variabel tergantung dan variabel kedua disebut juga sebagai variabel bebas. 3.6.4.2 Uji Regresi Berganda Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Menurut (Cooper, et al., 2013, pp. 149-150) teori regresi dipakai untuk menjelaskan sebuah struktur yang telah diperluas dari teori sebab akibat. Regresi berganda juga digunakan sebagai alat acuan untuk menguji hipotesis dan mengestimasi nilai populasi. Persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut : Y = β0 + β1X1 + β2 X2 + ….+ β1iX1i + € Keterangan : β0 : Konstanta, nilai Y pada saat semua variable X bernilai 0 βi : Kemiringan permukaan regresi atau permukaan respon. βi menyatakan koefisien dari regresi dari variable Xi € : Suku kesalahan, berdistribusi normal dengan rata – rata 0. Untuk tujuan perhitungan, € diasumsikan 0
40
3.7
Rancangan Uji Hipotesis Menurut (Sugiyono, 2010) untuk dapat diuji, suatu hipotesis harus dinyatakan dengan kuantitatif. Pengujian hipotesis adalah sebuah prosedur yang memungkinkan sebuah keputusan dapat dibuat, dimana keputusan tersebut ialah menolak ataupun menerima sebuah hipotesis yang telah diuji. a) Hipotesis Tujuan - 1 H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara E- marketing dengan Keputusan Pembelian H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara E- marketing dengan Keputusan Pembelian Tujuan - 2 H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Gaya Hidup Konsumen dengan Keputusan Pembelian H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara Gaya Hidup Konsumen dengan Keputusan Pembelian Tujuan - 3 H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara E- marketing dan Gaya Hidup Konsumen dengan Keputusan Pembelian H1 : Ada pengaruh pengaruh yang signifikan antara E- marketing dan Gaya Hidup Konsumen dengan Keputusan Pembelian
41
3.8
Rancangan Pemecahan Masalah Rancangan pemecahan masalah ini dilakukan setelah data yang terkumpul melalui data yang diperoleh dari perusahaan maupun data primer yang dilakukan melalui kuesioner. Data primer yang didapat dari hasil kuesioner kemudian dilakukan analisis pengaruh E-Marketing dan Gaya Hidup Konsumen terhadap Keputusan Pembelian pada CV. Muda Kreasi Mandiri Dari hasil analisis yang didapat jika ternyata E-Marketing dan Gaya Hidup konsumen berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian konsumen CV. Muda Kreasi Mandiri, kemudian dari tiap indikator yang ada dari tiap variabel digunakan dalam pengambilan kesimpulan