BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Profil Sekolah 3.1.1
Sejarah Singkat SMA Advent Sekolah Lanjutan Advent, adalah sebuah sekolah menengah yang berasrama
yang di asuh oleh daerah Minahasa Selatan Bolaang Mongondow dan Gorontalo, yang terletak di desa Tompaso II, Minahasa, Sulawesi Utara, Indonesia. Sekolah ini terletak di daerah pegunungan pada ketinggian 650 meter. Kebanyakan dari para pelajar-pelajar berasal dari pulau Sulawesi dan selebihnya berasal dari pulau-pulau lain. Sekolah ini sudah diakui baik oleh MAHK (Masehi Advent Hari Ketujuh) maupun oleh pemerintah. Bahasa pengantar yang digunakan adalah Bahasa Indonesia dan bahasa kedua adalah Bahasa Inggris. Sekolah ini dibangun pada tanggal 16 Agustus 1948 dan sebagai direktur yang pertama adalah L. R. Winkler. Pelajar pada saat itu berjumlah 118 orang. Semua bangunan yang ada pada saat itu terbuat dari bamboo yang beratapkan lalang. Meja-meja tulis, bangku-bangku dan tempat tidur untuk asrama terbuat dari bambu. Pada awal berdirinya sekolah ini bernama Sekolah Pendidikan Sulawesi kemudian, pada tahun 1950 sampai sekarang berubah nama menjadi Sekolah Lanjutan Advent. Beberapa tahun kemudian sekolah membeli sebidang tanah dimana akan dibangun gedung administrasi, asrama-asrama, ruang makan, dapur, dan perumahan untuk para guru-guru. Dimana pembangunannya
dibawah
pimpinan
dan
pengawasan
dari
Josh
Andreson.
Pembangunannya sendiri sebagaian besar dikerjakan oleh para pelajar. Pada tahung
40
1955 – 1956 administrasi sekolah dialihkan dari Uni Indonesia kepada daerah Sulawesi Utara. Pada saat itu sekolah masih terus melakukan pembelian tanah untuk pelebaran wilayah sekolah sehingga wilayah sekolah sampai pada saat ini seluas 20 hektar. Pada tahun 1958, akibat perang saudara yang terjadi di Sulawesi Utara sekolah ditutup, akan tetapi sekolah harian dialihkan ke Manado. Dan pada tahun 1962 sekolah dibuka kembali pada bulan Agustus dengan jumlah pelajar 320 orang. Pada tahun 1975 sekolah mendapatkan bantuan kelimpahan Sabat XIII untuk pembangunan Gedung Administrasi baru. Gedung Administrasi ini diresmikan oleh Dr. Abdul Gafur, Mentri Muda Urusan Pemuda pada tanggal 31 Oktober 1980. Kegiatan belajar mengajar SMU Advent dimulai dari pukul 07.00 WITA dan berakhir pada pukul 13.00 WITA. Hari belajar efektif dalam satu minggu hanya dari Senin sampai pada hari Jumat, sedangkan pada hari Sabtu seluruh siswa maupun guru diharuskan mengikuti ibadah yang dilaksanakan di wilayah sekolah dan pada hari Minggu adalah hari libur. Para Kepala Sekolah yang pernah menjabat : Tabel 3.1 Daftar Kepala Sekolah Nama
Tahun
L.R.Winkler
1948-1951
M.G.Laloan
1951-1955
B.A.Aaen
1955-1956
B.F.Newell
1956-1959
F.Kairupan
1960-1962
R.A.Kalangi
1962-1963
41
J.B.Laloan
1963-1964
E.W.Higgins
1964-1965
F.Kairupan
1965-1967
B.A.Raranta
1967-1968
W.Rantung
1968-1972
H.Pasuhuk
1972-1973
R.H.Walalangi
1973-1975
B.A.Raranta
1976-1977
F.N.Manopo
1978-1979
J.B.Kulon
1980-1981
A.Wahongan
1981
W.Rantung
1981-1982
F.N.Manopo
1983-1986
T.Katemba
1987-1992
F.Losung
1992-1993
J.Pratasik
1994-1997
J.E.Rantung
1998-2002
F.Tamboto
2003-2005
W.M.Liogu
2006-sekarang.
Sumber : Data dari Deputi Humas SMU Advent
42
3.1.2
Proses Pendidikan/Pembelajaran Proses pendidikan dan pembelajaran pada SMU Advent terbagi atas 2 bagian
yaitu, intrakulikuler dan ekstrakulikuler. Kegiatan intrakulikuler adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam kelas dimana guru memberikan materi pembelajaran, sedangkan ekstrakulikuler adalah pembelajaran di luar intrakulikuler yang dilakukan diluar kelas yang berguna meningkatkan kompetensi dari pada siswa. Selain kedua metode pembelajaran tersebut, SMA Advent yang adalah merupakan sekolah berasrama juga memberikan para siswanya pembelajaran mandiri, dimana pada para siswa diberikan waktu untuk dapat memahami pelajaran yang diberikan dalam pertemuan di kelas juga untuk dapat mempelajarin bahan yang akan dibahas pada pertemuaan berikutnya.
3.1.3
VISI, MISI dan TUJUAN Sekolah Lanjutan Advent
VISI Sekolah Lanjutan Advent : “ Terwujudnya SLA Tompaso sebagai sekolah model bagi Uni Konfrens Kawasan Timur Indonesia dalam kalangan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dan bagi Kabupaten Minahasa secara keseluruhan” MISI Sekolah Lanjutan Advent : •
Meningkatkan atmosfir kerohanian sekolah untuk memupuk kondisi religious lingkungan kampus.
43
•
Memantapkan pelakasanaan kurikulum berbasis kompetensi untuk menghasilkan output yang andal.
•
Menjadikan Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua didalam kampus.
•
Menyediakan lingkungan belajar yang kondusif.
•
Menciptakan kampus yang indah dan bersih.
•
Menigkatkan
mutu
kesejahtraan
guru
guna
pelayanaan
bagi
pekerjaanNya. TUJUAN Sekolah Lanjutan Advent : 1. Para siswa diharapkan mampersembahkan seluruh keutuhan hidup mereka
pada
Khalik
Pencipta
lewat
suatu
perubahan
hidup,
mempraktekan Alkitab sebagai fondasi komunikasi denganYesus Kristus serta merupakan penuntun hidup dalam mencapai tujuan 2. Para siswa diharapkan memiliki suatu kerinduan untuk mengenal, menghayati serta dapat membagikan kepada orang lain dasar-dasar keyakinan dan Gereja MAHK. 3. Para siswa diharapkan dapat memperkembangkan rasa percaya diri, baik melalui bidang keterampilan, dalam komunikasi, demi memperoleh kehormatan tanggung jawab internal keluarga serta turut memberikan kontribusi positif bagi orang lain. 4. Para siswa diharapkan dapat memperkembangkan suatu sikap memahami dan menghargai latar belakang budaya serta tradisi bahkan warisan sejarah suku lain, bahkan bangsa lain yang memiliki keanekaragaman yang berbeda.
44
5. Para siswa diharapkan dapat menerima tanggung jawab pribadi dalam rangka meraih prestasi serta mempertahankan dan meningkatkan keseimbangan tiga dimensi kehidupan yaitu, sehat jasmani, sehat mental dan sehat spiritual. 6. Para siswa diharapkan dapat mengadopsi pendekatan logika sistematis, dalam pengambilan keputusan sekaligus dalam menemukan solusi berdasarkan sejumlah disiplin ilmu seperti, Matematika, Ilmu Sosial, Ilmu Alam, dalam konteks perspektif Alkitabiah. 7. Setiap siswa diharapkan dapat meraih secara optimal kompetensi komunikasi
verbal dan non verbal, dalam pemanfaatan teknologi
informasi, serta komunikasi efektif menyangkut iman seseorang. 8. Setiap siswa diharapkan dapat mengimplementasikan tanggung jawab dalam setiap kehidupan di dunia, mempraktekkan prinsip-prinsip penatalayanan Kristen, dibidang ekonomi serta manajemen perorangan.
45
3.1.4
Struktur organisasi
Sumber: Deputi Humas SMU Advent Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMU Advent
46
3.1.5
Tugas dan tanggung jawab A. Kepala sekolah. Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai educator, manajer, administrator, dan supervisor (EMAS) a. Kepala sekolah selaku educator bertugas melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dan efisien. b. Kepala sekolah selaku manajer mempunyai tugas : 1) Menyusun perencanaan 2) Mengorganisasikan kegiatan 3) Mengarahkan kegiatan 4) Mengkoordanisikan kegiatan 5) Melaksanakan pengawasan 6) Melakukan evaluasi terhadap kegiatan 7) Menentukan kebijaksanaan 8) Mengadakan rapat 9) Mengambil keputusan 10) Mengatur proses belajar mengajar 11) Mengatur administrasi •
Ketatausahaan
•
Siswa
•
Ketenagaan
•
Sarana dan prasarana
•
Keuangan/RAPBS
47
12) Mengatur Organisasi SIswa Intra Sekolah (OSIS) 13) Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait. c. Kepala sekolah selaku administrator administrasi. 1) Perencanaan 2) Pengorganisasian 3) Pengarahan 4) Pengkoordinasian 5) Pengawasan 6) Kurikulum 7) Kesiswaan 8) Ketatausahaan 9) Ketenagaan 10) Kantor 11) Keuangan 12) Perpustakaan 13) Laboratorium 14) Ruang Keterampilan/Kesenian 15) Bimbingan konseling 16) UKS 17) OSIS 18) Serbaguna 19) Media
bertugas menyelenggarakan
48
20) Gudang 21) 6 K d. Kepala sekolah selaku supervisor bertugas menyelenggarakan supervise mengenai : 1) Proses belajar mengajar 2) Kegiatan bimbingan dan konseling 3) Kegiatan ekstrakulikuler 4) Kegiatan ketatausahaan 5) Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait 6) Sarana dan prasarana 7) Kegiatan OSIS 8) Kegiatan 6 K Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Sekolah dapat mendelegasikan kepada Wakil Kepala Sekolah. B. Wakil Kepala Sekolah. Wakil Kepala Sekolah pada SMU adalah 1 (satu) orang. Untuk dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan paling banyak 4 orang. Wakil Kepala Sekolah membantu Kepala Sekolah
dalam kegiatan-kegiatan
sebagai berikut: a. Penyusunan rencana, pembuatan program kegiatan dan program pelaksanaan b. Pengorganisasian
49
c. Pengarahan d. Ketenagaan e. Pengkoordinasian f. Pengawasan g. Penilaian h. Identifikasi dan pengumpulan i. Penyusunan laporan Wakil Kepala Sekolah pada Sekolah Menengah Umum membantu Kepala Sekolah dalam urusan-urusan sebagai berikut: a. Urusan kurikulum 1) Menyusun program pengajaran. 2) Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran. 3) Menyusun jadwal dan pelaksanaan ulangan umum serta ujian akhir. 4) Menetapkan Kriteria persyaratan naik/tidak naik dan criteria kelulusan. 5) Mengatur jadwal penerimaan buku Laporan Penilaian Hasil Belajar dan STTB. 6) Mengkoordinasikan
dan
mengarahkan
penyusunan
pelajaran. 7) Menyusun laporan pelaksanaan pelajaran. 8) Membina kegiatan MGMP. 9) Membina kegiatan sanggar PKG/MGMP/Media.
satuan
50
10) Melaksanakan pemilihan guru teladan, dan 11) Membina kegiatan lomba-lomba bidang akademis, seperti : LPIR, LKIR, IMO, IPHO/TOFL, mengarang dan lain-lain. b. Urusan Kesiswaan 1) Menyusun program pembinaan kesiswaan/OSIS. 2) Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan. Siswa/OSIS dalam rangka menegakan disiplin dan tata tertib sekolah serta pemilihan pengurus OSIS. 3) Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi. 4) Menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan incidental. 5) Membina dan melaksanakan koordinasi keamanaan, kebersihan, ketertiban, kerindangan, keindahan dan kekeluargaan (6 K). 6) Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan calon siswa penerima beasiswa. 7) Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah. 8) Mengatur mutasi siswa. 9) Menyusun program kegitan ekstrakurikuler, dan 10) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala. c. Urusan Hubungan Masyarakat. 1) Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua/wali siswa. 2) Membina hubungan antar sekolah dengan BP3.
51
3) Membina pengembangan hubungan antara sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia usaha, dan lembaga social lainnya, dan 4) Menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara berkala. d. Urusan Sarana dan Prasarana. 1) Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana. 2) Mengkoordinasikan pendayagunaan sarana dan prasarana. 3) Pengelola pembiayaan alat-alat pengajaran. 4) Menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana secara berkala. C. Guru Guru bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Tugas dan tanggung jawab guru meliputi: a. Membuat program pengajaran 1) Alalisis Materi Pembelajaran (AMP)/Pembuatan KKm (Kriteria Kelulusan Minimal) 2) Program tahunan/cawu/semester 3) Program Satuan Pelajaran (Satpel) 4) Program Rencana Pengajaran (RP) 5) Program mingguan guru 6) Lembaran Kegiatan Siswa (LKS) b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
52
c. Melaksanakan
kegiatan penilaian belajar, ulangan harian, catur
wulan/tahunan. d. Melaksanakan analisis hasil ulangan hariaan. e. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan. f. Mengisi daftar nilai siswa. g. Melaksanakan kegiatan membimbing guru dalam kegiatan proses belajar mengajar. h. Membantu alat pelajaran/alat peraga. i. Menciptakan karya seni. j. Mengikutin kegiatan pengembangan dan permasyarakatan kurikulum. k. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah. D. Wali Kelas Wali kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. Pengolahan kelas b. Penyelenggaraan administrasi kelas meliputi, 1) Denah tempat duduk 2) Papan absensi siswa 3) Daftar pelajaran kelas 4) Daftar piket kelas 5) Buku absensi siswa 6) Buku kegiatan pembelajaran/buku kelas, dan 7) Tata tertib kelas c. Penyusunan/pembuatan statistic bulanan siswa
53
d. Pengisian buku Laporan Penilaian Hasil Belajar e. Pembagian buku Laporan Penilaian Hasil Belajar. E. Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di Sekolah Ketua MGMP di sekolah membantu Kepala Sekolah dalam kegiatankegiatan sebagai berikut : a. Penyusunan program dan pengembangan mata pelajaran sejenis. b. Koordinasi penggunaan ruang sarana. c. Koordinasi kegiatan guru-guru mata pelajaran sejenis. d. Pelaksanaan kegiatan membimbing guru dalam proses belajar mengajar. F. Guru Bimbingan dan Konseling Guru bimbingan dan konseling membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. Menyusun program pelaksanaan bimbingan dan konseling. b. Melakukan koordinasi denganwali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar. c. Memberikan layanan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi dalam kegitan belajar. d. Memberikan
saran
dan
pertimbangan
kepada
siswa
dalam
memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai. e. Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan konseling.
54
f. Menyusun statistic hasil penilaian bimbingan dan konseling. g. Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar. h. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan koseling. i. Mengikuti kegiatan Musyawarah Guru Pembimbing (MGP), dan j. Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan dan koseling.
G. Pustakawan Sekolah Pustakawan sekolah membantu Kepala Sekolah dalam kegitan-kegitan sebagai berikut : a. Merencanakan pengadaan buku/bahan pustaka/media elektrinika. b. Mengurus pelayanan perpustakaan. c. Merencanakan pengembangan perpustakaan. d. Memelihara
dan
perbaikan
buku-buku/bahan
pustaka/media
elektronika. e. Menginventarisasi
dan
mengadministrasikan
buku-buku/bahan
pustaka/media elektronika. f. Menyimpan buku-buku perpustakaan/media elektronika. g. Menyusun tata tertib perpustakaan. h. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala. H. Koordinator Pengelola Laboratorium/Ruang Media Belajar Koordinator pengelola laboratorium membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
55
a. Merencanakan pengadaan alat dan bahan laboratorium IPA, Bahasa, Komputer, Media Belajar. b. Mengkoordinasikan
jadwal
dan
tata
tertib
pendayagunaan
laboratorium/ruang media belajar secara terpadu. c. Menyusun
dan
mengkoordinasikan
program
tugas
setiap
penanggungjawab Pengelola Laboratorium dan Media Belajar. d. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium dan media belajar. I. Pengelola Laboratorium/Penanggung Jawab Pengelola Laboratorium Pengelola laboratorium
membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-
kegiatan sebagai berikut : a. Merencanakan pengadaan alat dan bahan laboratorium. b. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium. c. Menyusun program tugas-tugas laboran. d. Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium. e. Memelihara dan perbaikan alat-alat laboratorium. f. Menginvestasikan dan mengadministrasikan alat-alat laboratorium, dan g. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium.
56
J. Kepala Tata Usaha Sekolah Kepala Tata Usaha Sekolah bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah meliputi kegiatankegiatan sebagai berikut : a. Menyusun program tata usaha sekolah. b. Mengurus administrasi ketenagaan dan siswa. c. Membina dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah. d. Menyusun adminisrasi perlengkapan sekolah. e. Menyusun dan penyajian data/statistic sekolah. f. Mengkoordinasikan dan melakukan 6K. g. Menyusun loporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala. K. Laboran Laboratorium IPA (Fisika, Biologi, dan Kimia) Laboran
laboratorium
IPA
membantu
Kepala
Sekolah
dan
Penanggungjawab/Guru Pengelola Laboratorium Fisika, Biologi, dan Kimia dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. Merencanakan pengadaan alat-alat/bahan kimia laboratorium IPA (Fisika, Biologi, dan Kimia). b. Membantu menyusun jadwal dan tata tertib pendayagunaan laboratorium IPA (Fisika, Biologi, dan Kimia). c. Menyusun program kegiatan laboran.
57
d. Mengatur pembersihan, pemeliharaan, perbaikan, dan penyimpanan alat-alat/bahan-bahan kimia laboran IPA. e. Menginventarisasi dan mengadministrasikan alat-alat/bahan-bahan kimia laboran IPA. f. Menyusun laporan pendayagunaan/pemanfaatan laboratorium IPA. L. Teknisi Laboratorium Bahasa Teknisi
laboratorium
bahasa
membantu
Kepala
Sekolah
dan
Penanggungjawab/Guru Pengelola Laboratorium Bahasa dalam kegitan-kegiatan sebagai berikut : a. Merencanakan pengadaan alat-alat media. b. Membantu menyusun jadwal dan tata tertib Pendayagunaan Laboratorium Bahasa. c. Menyusun program kegiatan teknisi laboratorium bahasa. d. Mengatur penyimpanan, pemeliharaan, dan perbaikan alat-alat laboratorium bahasa. e. Menginventarisasikan
dan
mengadministrasikan
alat-alat
laboratorium bahasa, dan f. Menyusun laporan pendayagunaan/pemanfaatan laboratorium bahasa. M. Teknisi Laboratorium Komputer/Akuntansi Teknisi Laboratorium Komputer/Akuntansi membantu Kepala Sekolah dan penanggungjawab/Guru Pengelola Laboratorium Komputer/Akuntansi dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
58
a. Merencanakan pengadaan alat-alat computer baik perangkat keras maupun lunak. b. Membantu
menyusun
jadwal
dan
tata
tertib
Pendayagunaan/Pemanfaatan Komputer. c. Menyusun program kegiatan teknisi laboratorium computer. d. Mengatur penyimpanan, pemeliharaan, dan perbaikan alat-alat Komputer. e. Menginventarisasi
dan
mengadministrasikan
alat-alat/perangkat
Komputer. N. Teknisi Media Teknisi media membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. Merencanakan pengadaan alat-alat media. b. Menyusun jadwal dan tata tertib pengunaan media. c. Menyusun program kegiatan teknisi media. d. Mengatur penyimpanan, pemeliharaan, dan perbaikan alat-alat media. e. Menginventarisasi dan mengadministrasikan alat-alat media.
59
3.1.6
Sistem pembelajaran yang berjalan
Gambar 3.1 Rich picture sistem berjalan
60
Sebelum tahun ajaran baru dimulai bagian kurikulum memberikan standart kompetensi untuk masing-masing guru mata pelajaran sebagai dasar membuat Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang nantinya diserahkan ke bagian kurikulum untuk diperiksa apakah Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh masing-masing guru sudah sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Setelah bagian kurikulum selesai memeriksa Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bagian kurikulum akan menyerahkannya pada kepala sekolah untuk ditanda tangani sebagai tanda persetujuan bahwa materi yang dibuat tersebut layak diberikan pada siswanya. Selanjutnya divisi kurikulum membuat jadwal mengajar guru dan jadwal belajar siswa. Jadwal mengajar akan diberikan kepada guru-guru bidang study masing-masing beserta silabus dan RPP dan jadwal belajar juga akan di berikan kepada siswa. Dikelas para guru bidang study memberikan materi sesuai dengan silabus dan RPP yang telah dibuat. Guru juga dapat memberikan latihan dan tugas kepada murid. Setelah siswa selesai mengerjakan latihan dan soal yang diberikan, siswa harus mengumpulkannya untuk mendapatkan nilai., guru mencatat perolehan nilai-nilai siswa tersebut, dipertengahan dan diakhir semester guru mata pelajaran membuat soal untuk ujian tengah dan ujian akhir semester, setelah selasai membuat soal ujian, guru menyerahkannya ke bagian kurikulum untuk diperiksa dan disah kan, bahwa soal tersebut dapat pakai untuk ujian tengah semester atau akhir semester. Pada saat ujian tengah semester atau akhir semester berlangsung, bagian kurikulum memberikan soalsoal tersebut kepada siswa untuk dikerjakan oleh siswa tersebut. Setelah siswa selesai mengerjakan soal ujian, guru pengawas akan mengumpulkan soal ujian tersebut dan
61
diserahkan pada bagian kurikulum untuk nantinya diserahkan kepada guru bidang studi masing-masing mata pelajaran untuk diperiksa dan dinilai. Pada akhir semester data-data perolehan nilai tugas, latihan dan ujian tersebut yang nantinya akan dijadikan bahan untuk pertimbangan kelulusan dan juga perolehan nilai siswa dalam tiap semester dan akan menentukan siswa tersebut dapat naik kelas atau harus mengulang ditahun ajaran baru. Data tersebut disimpan oleh guru-guru bidang study yang nantinya akan diserahkan bagian tata usaha dan bagian tata usaha akan menyerahkannya kepada wali kelas. Wali kelas akan memproses nilai-nilai tersebut untuk selanjutnya dijadikan dasar pengisian laporan hasil belajar (raport) siswa yang akan dibagikan pada orang tua siswa masing-masing pada akhir semester. Sedangkan bagian tata usaha akan mengarsipkan perolehan nilai masing-masing siswa tersebut. Terkadang juga kepala sekolah maupun phak sekolah memberikan beberapa pengumuman seperti pengumuman pembagian raport yang dilakukan melalui pemberitahuan ataupun dengan menempel pengumuman pada papan pengumuman sekolah.
Permasalahan yang timbul: Pada sistem pembelajaran yang sedang berjalan saat ini, terdapat beberapa permasalahan diantaranya, •
Pada sistem pembelajaran yang sekarang sumber utama materi pembelajaran adalah berasal dari guru yang hanya didapat pada saat proses belajar mengajar berlangsung dalam kelas. Sehingga siswa hanya dapat menerima materi pada saat
62
proses belajar mengajar berlangsung. Hal ini menyebabkan terbatasnya informasi yang dapat diperoleh siswa. •
Proses belajar mengajar pada SMA Advent berlangsung hanya 5 hari dalam seminggu dan 6 jam dalam sehari. Sehingga dapat dikatakan bahwa interaksi antara guru dan murid dalam kelas yang terjadi sangatlah minim, sedangkan pada sistem pembelajaran saat ini, interaksi guru dengan siswa hanya akan terjadi pada saat proses belajar mengajar berlangsung dalam kelas, siswa tidak dapat melakukan interaksi dengan guru diluar kelas.
Solusi pemecahan masalah: Dari beberapa permasalahan yang timbul dalam sistem pembelajaran yang berlangsung saat ini adalah, •
Siswa diharapkan dapat memperoleh materi atau informasi dari berbagai sumber dan tidak terpatok dari guru saja. Sehingga pengetahuan siswa mengenai materi lebih luas. Dan perolehan materi siswa ditentukan oleh kemauan siswa dalam belajar, tidak lagi dikarenakan keterbatasan materi yang diperoleh.
•
Interaksi antara siswa dengan guru sebaiknya tidak hanya sebatas proses belajarmengajar berlangsung. Interaksi siswa dan guru dapat dilakukan walau proses belajar mengajar telah selesai. Dengan cara seperti ini tentunya siswa tetap dapat melakukan pembelajaran walaupun tidak dalam kelas.
63
3.2 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. (Indriantoro dan Supomo 2002, p26) Penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap masalah-masalah untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan current status dari subyek yang diteliti. Tabel 3.2 Desain Penelitian Tujuan Penelitian
T-1
T-2
T-3
T-4
Desain Penelitian Jenis
Metode
Penelitian
Penelitian
Deskriptif
Survey
Deskriptif
Deskriptif
Perancangan
Sumber: pengolahan data 2009
Survey
Survey
Unit Analisis
Time Horison
Guru dan siswa di
Cross-
SMA Advent
sectional
Guru dan siswa di
Cross-
SMA Advent
sectional
Guru dan siswa di
Cross-
SMA Advent
sectional
Perancangan
Sekolah SMA
OOAD
Advent
64
(T-1)
Mengetahui hubungan antara minat belajar siswa dengan metode pembelajaran yang diterapkan di sekolah SMA Advent.
(T-2)
Mengetahui apakah teknologi informasi dapat mempengaruhi minat belajar siswa di SMA Advent
(T-3) Mengetahui aplikasi teknologi informasi yang sesuai bagi SMA Advent untuk mendukung proses belajar mengajar di SMA Advent. (T-4) Perancangan teknologi informasi yang mendukung proses belajar mengajar di SMA Advent. Menurut widyaningsih, penelitian deskriptif adalah penelitian yang menjelaskan data dan karakteristik populasi atau fenomena yang dipelajari. Sedangkan survey dilakukan dengan menggunakan kuesioner yaitu adalah daftar pertanyaan yang sudah disusun dengan baik, sudah matang, responden memberikan jawaban. Syarat-syarat kuesioner: •
Relevan dengan tujuan penelitian
•
Mudah ditanyakan dan dijawab
•
Mempunyai pengertian tunggal
•
Data yang diperoleh mudah diolah
65
3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian Operasionalisasi Variabel Penelitian ,berisi
penjelasan dari teori variabel,
sehingga dapat diamati dan diukur dengan menentukan hal-hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu. (Indriantoro dan Supomo 2002, p26) Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel/
Konsep Variabel
Indikator Utama
Ukuran
sub variabel
S.Penguk uran
Minat
Suatu rasa lebih suka dan
‐
Perasaan senang
Minat/tidak
belajar
rasa keterikatan pada
‐
Perhatian siswa
minat
hal/aktivitas belajar tanpa
‐
Kemauan belajar
ada yang menyuruh
‐
Keterlibatan siswa
Metode
Stategi pembelajaran
‐
Metode Ceramah
Sesuai
pembelajara
yang digunakan oleh
‐
Metode Tanya jawab
tujuan/ tidak
n
guru untuk mencapai
‐
Metode Diskusi
sesuai
tujuan pembelajaran
‐
Metode Demonstrasi
yang diterapkan
‐
Metode Eksperimen
‐
Metode Latihan
‐
Metode Pemberian tugas
‐
Metode Karyawisata
Teknologi
Komponen tertentu
‐
Hardware
Berbass
informasi
dalam sistem informasi
‐
Software
komputer/
barbasis komputer.
‐
Internet
tidak
Likert
Likert
Likert
berbasis komputer Aplikasi
Program computer atau
‐
Non linerarity
Digunakan/
teknologi
perangkat lunak yang di
‐
Self managing
tidak
informasi
design untuk
‐
Feedback interactivity
digunakan
mengerjakan tugas
‐
Multimedia learners style
tertentu
Likert
66 ‐
Just in time
‐
Dynamic updating
‐
Easy accessibility
‐
Collaborative learning
Perancangan
Pengembangan secara
‐
Perancangan rich picture
Sesuai/tidak
teknologi
spesifik dari hasil
‐
Perancangan class diagram
sesuai
informasi
analisis kebutuhan untuk
‐
Perancanaan use case
hardware, software,
‐
Perancanaan sequence
orang-orang, jaringan
diagram
dan data serta produk
‐
informasi yang dapat
‐ Perancanaan navigation
memenuhi persyaratan
Perancanaan layar web
diagram
fungsional dr suatu sistem.
Sumber: pengolahan data 2009
3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian Tabel 3.4 Data dan Sumber Data Penelitian Jenis dan Sumber Data Tujuan Penelitian
Data
Jenis Data
Sumber Data
T-1
Data minat dan metode belajar
Kualitatif
Primer
T-2
Data penggunaan TI
Kualitatif
Primer
T-3
Data kebutuhan siswa
Kualitatif
Primer
T-4
Data proses pembelajaran
Kualitatif
Primer
Sumber: pengolahan data 2009
67
3.5 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, diantaranya: 3.5.1
Studi pustaka Peneliti mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dengan membaca dan mempelajari literatur, jurnal ilmiah dan media lain untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam perancangan e-learning.
3.5.2
Wawancara Melakukan wawancara dengan memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan topik yang dibahas, kepada kepala sekolah, guru dan orang-orang yang terkait.
3.5.3
Studi lapangan dan obervasi Melakukan survei langsung ke sekolah SMA Advent untuk mendapatkan informasi dan melihat langsung proses pembelajaran dan sistem yang berjalan.
3.5.4
Kuesioner Memberikan atau menyebarkan kuisioner pada siswa dan guru serta kelapa sekolah SMA Advent.
68
3.6 Teknik Pengambilan Sampel Berdasarkan pendapat sugiyono (2008, p115) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam pengambilan sampel untuk diteliti dibutuhkan teknik sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan teknik probability samples untuk pengambilan sampel, yaitu : Propotionate stratified random sampling yaitu teknik yang digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional (sugiyono 2008, p118).
3.7 Teknik penentuan jumlah sampel Tujuan penggunaan sampel adalah peneliti dapat memperoleh data yang dapat mencerminkan keadaan populasi. Jumlah sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi itu sendiri, namun penarikan sampel yang terlalu banyak akan memerlukan biaya yang lebih besar sehingga peneliti perlu menentukan jumlah sampel yang dapat mencerminkan keadaan populasi. Dalam mengumpulkan sampel, pada tujuan I, II dan III penulis menggunakan rumus slovin dalam menentukan jumlah sampel yang akan diambil sebagai responden dari SMA Advent.
69
Metode slovin : N n =
--------------N . d² + 1
(Riduwan dan Engkos, 2007:p49) Keterangan : n : Jumlah sampel N : Jumlah populasi : Tingkat kesalahan = 10%
Sampel Guru : n =
Sampel Siswa : n =
N
34
--------------- = --------------- = 25,37 Æ 25 guru N . d² + 1
34. 0.01 + 1
N
408
--------------- = --------------- = 80,31 Æ 80 siswa N . d² + 1
408. 0.01 + 1
Dimana, ‐
Siswa Kelas X dibagikan 26 kuesioner
‐
Siswa Kelas XI dibagikan 27 kuesioner
‐
Siswa Kelas XII dibagikan 27 kuesioner
70
3.8 Metode Analisis Dalam menganalisa data, digunakan: Tabel 3.5 Data dan Metode analisis Data
Metode penelitian
Minat belajar dan metode
Survei
Statistik Deskriptif
Tujuan
Metode analisis
Penelitian (T-1)
pembelajaran
(T-2)
Penggunaan teknologi
Survei
Statistik Deskriptif
(T-3)
Data kebutuhan Sekolah
Survei
Statistik Deskriptif
(T-4)
Data proses pembelajaran
Survei
Perancangan OOAD
Sumber: pengolahan data 2009
3.9 Metode Perancangan Metode perancangan yang digunakan adalah perencanaan terstruktur (OOAD), •
Perancangan rich picture
•
Perancangan class diagram
•
Perancanaan use case
•
Perancanaan sequence diagram
•
Perancanaan layar web
71
•
Perancanaan navigation diagram
•
Perancangan database
Pengembangan aplikasi menggunakan bahasa pemrograman PHP, moodle dan perancangan databasenya menggunakan MySQL.
3.10
Rancangan implementasi penelitian Rancangan implikasi hasil penelitian ini yaitu setelah semua data dan hasil
analisis selesai dilakukan, selanjutnya kuesioner dibagikan pada masing-masing responden untuk mendapatkan gambaran dari hubungan antara minat belajar siswa dengan metode pembelajaran yang dipakai di sekolah SMA Advent serta penggunaan teknologi informasi untuk meningkatkan minat belajar siswa. Setelah data yang di peroleh dari kuesioner tersebut maka, dilakukan analisis mengenai jenis teknologi informasi apa yang sekiranya dibutuhkan di SMA Advent untuk selanjutnya dapat dijadikan landasan perancangan teknologi informasi untuk dapat dijadikan usulan pengembangan metode belajar baru untuk meningkatkan minat belajar siswa SMA Advent.