BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Desain Peneliian Jenis penelitian yang dilakukan di rumah sakit Prikasih adalah asosiatif.
Assosiatif menurut (Sugiyono, 2008) yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih dan sejauh mana variabel independen (motivasi, lingkungan kerja dan ekspektasi kerja) memengaruhi variabel dependen (kepuasan kerja karyawan). Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survey. Metode survey adalah metode pengumpulan informasi dengan menanyakan seperangkat pernyataan yang dirumuskan sebelumnya dengan urutan yang ditentukan dalam sebuah kueisoner terstruktur kepada suatu sampel individu-individu yang tertarik sebagai representasi dari populasi tertentu, Hutton (dalam Rusdin, 2004). Unit analisis yang digunakan dalam melakukan survey adalah individu yaitu para karyawan rumah sakit Prikasih yang diambil dari seluruh bagian secara random atau acak. Time horizon dalam penelitian ini adalah cross sectional, karena berbagai informasi yang di dapat hanya dikumpulkan satu kali pada waktu tertentu. Desain penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel: 3.1 Desain Penelitian Tujuan
Jenis
Metode
Unit Analisis
Penelitian Penelitian Penelitian T-1
Deskriptif
Survey
T-2
Asosiatif
Survey
T-3
Asosiatif
Survey
T-4
Asosiatif
Survey
T-5
Asosiatif
Survey
Individu: Karyawan Rumah sakit Prikasih Individu: Karyawan Rumah sakit Prikasih Individu: Karyawan Rumah sakit Prikasih Individu: Karyawan Rumah sakit Prikasih Individu: Karyawan Rumah sakit Prikasih
Sumber: Peneliti, 2013
31
Time Horizon
Cross Sectional
Cross Sectional
Cross Sectional
Cross Sectional
Cross Sectional
32 Dimana: 1. Tujuan 1: Untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan, tingkat motivasi, tingkat lingkungan kerja dan tingkat ekspektasi kerja di rumah sakit Prikasih. 1. Tujuan 2: Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan di rumah sakit Prikasih. 2. Tujuan 3: Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di rumah sakit Prikasih. 3. Tujuan 4: Untuk mengetahui pengaruh ekspektasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di rumah sakit Prikasih. 4. Tujuan 5: Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi, lingkungan kerja, ekspektasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di rumah sakit Prikasih.
3.2
Operasional Variabel Penelitian Dalam penelitian ini variabel yang diteliti dibagi menjadi dua macam, yaitu
variabel bebas atau independent variable (motivasi, lingkungan kerja dan ekspektasi kerja) dan variabel terikat atau dependent variable (kepuasan kerja karyawan). Tabel 3.2 operasional variabel penelitian berikut ini akan diuraikan operasional variabel dan indikator dari masing-masing variabel. Ukuran variabel yang digunakan adalah interval, data interval adalah data yang diukur dengan jarak di antara dua titik pada skala yang sudah diketahui. Skala ini mengurutkan objek berdasarkan suatu atribut yang memberikan informasi tentang interval antara satu objek dengan objek yang lainnya adalah sama (Sunyoto, 2013). Bentuk pernyataan yang digunakan dalam kuesioner yaitu bentuk pernyataan yang merupakan kombinasi pilihan ganda yang berpedoman pada skala Likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau fenomena sosial (Sugiyono, 2008).
33 Tabel: 3.2 Operasional Variabel Penelitian Variabel
Kepuasan Kerja Karyawan
Operasional Variabel
Indikator
Mendefinisikan
Isi pekerjaan
kepuasan kerja
Supervisi
merupakan evaluasi
Organisasi
yang menggambarkan
dan
seseorang atas perasaan
Manajemen
sikapnya senang atau
Kesempatan
tidak senang, puas atau
untuk maju
tidak puas dalam
Gaji dan
bekerja.
Insentif
Skala
Model Skala
Pengukuran
Pengukuran
Interval
Skala Likert
Interval
Skala Likert
Interval
Skala Likert
Rekan kerja
Motivasi
Rivai dan Sagala
Kondisi
(2009)
Pekerjaan
Motivasi adalah
Kemungkinan
serangkaian sikap dan
untuk
nilai-nilai yang
berkembang
memengaruhi individu
Jenis
untuk mencapai hal yang
pekerjaan
spesifik sesuai dengan tujuan individu.
Rivai dan Sagala (2009)
Bangga bekerja di perusahaan tersebut
Lingkungan kerja adalah
Penerangan
keseluruhan alat
Suhu udara
perkakas dan bahan
Suara bising
Lingkungan
yang dihadapi,
Penggunaan
Kerja
lingkungan sekitarnya
warna
dimana seseorang
Ruang gerak
bekerja, metode
yang
kerjanya, serta
diperlukan
34 pengaturan kerjanya
Keamanan
baik sebagai
kerja
perseorangan maupun sebagai kelompok.
Sedarmayanti
Hubungan karyawan
(2009)
Ekspektasi Kerja
Harapan adalah persepsi
Kondisi kerja
seseorang tentang
yang baik
perilaku yang tepat bagi
Perasaan ikut
peranan atau posisi
terlibat
dirinya sendiri atau
Pendisiplinan
persepsi seseorang
yang
tentang peranan orang
bijaksana
lain di dalam organisasi.
Penghargaan
Dengan kata lain,
penuh atas
harapan orang-orang
penyelesaian
menentukan menetapkan
pekerjaan
hal-hal yang harus
Loyalitas
mereka lakukan
pimpinan
diberbagai keadaan
terhadap
dalam pekerjaan tertentu
karyawan
dan bagaimana orang
Pemahaman
lain, atasan, sejawat dan
yang simpatik
bawahan mereka.
atas persoalan pribadi
Hersey dan Blanchard
Jaminan
(1995)
pekerjaan
Sumber: Peneliti, 2013
Interval
Skala Likert
35 3.3
Jenis dan Sumber Data Penelitian Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif yang
diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Penelitian ini menggunakan dua macam sumber data penelitian, yaitu: 1. Data Primer Merupakan data yang diperoleh dalam penelitian secara langsung dari responden melalui penyebaran kuesioner yang diisi oleh responden. Data inilah yang nantinya akan dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan metode analisis yang telah ditentukan. 2. Data Sekunder Merupakan data yang digunakan untuk melengkapi data pimer dalam menyusun laporan penelitian. Data ini sifatnya sebagai pelengkap data primer. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh diantaranya dari buku, jurnal serta sumber informasi lainnya seperti media internet pada situs dalam dan luar negeri.
Tabel: 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Tujuan
Data Yang Diambil
Jenis Data
Sumber Data
Tingkat Kepuasan Kerja Karyawan, T-1
Tingkat Motivasi,
Data
Primer
Tingkat Lingkungan Kerja
Kuantitatif
Sekunder
Motivasi terhadap
Data
Primer
Kepuasan Kerja Karyawan
Kuantitatif
Sekunder
Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan
Data
Primer
Kerja Karyawan
Kuantitatif
Sekunder
Ekspektasi Kerja terhadap
Data
Primer
Kepuasan Kerja Karyawan
Kuantitatif
Sekunder
Data
Primer
Kuantitatif
Sekunder
dan Tingkat Ekspektasi Kerja T-2
T-3
T-4
Motivasi, Lingkungan Kerja, Ekspektasi T-5
Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Sumber: Peneliti, 2013
36 3.4
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan adalah dengan cara melakukan pengumpulan data sampel yang dilakukan untuk mendapatkan data adalah sebagai berikut: 1. Kajian Pustaka (Library Search) Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mendapatkan data sekunder. Data sekunder berisikan informasi-informasi yang telah ada dan dikumpulkan untuk melengkapi data primer. Data-data sekunder ini diperoleh dari pihak rumah sakit Prikasih, referensi lainnya seperti jurnal, buku-buku, artikel, media elektronik internet dan literatur lainnya guna menunjang penelitian ini. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Data dihimpun secara langsung dengan melalui penyebaran kuesioner dan wawancara (interview) secara langsung dengan karyawan rumah sakit Prikasih.
Penyebaran Kuesioner Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner daftar pernyataan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas kepada karyawan rumah sakit Prikasih. Kuesioner ini dibagikan kepada 250 karyawan secara acak yang menjadi responden. Dalam penelitian ini kuesioner dibuat menggunakan skala Likert yaitu skala yang menyatakan setuju atau ketidaksetujuan terhadap subyek, objek atau kejadian tertentu. Setiap pernyataan disusun sedemikian rupa agar bisa dijawab dalam lima tingkatan jawaban pernyataan.
3.5
Teknik Pengambilan Sampel Pada penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
probabilitas tidak terbatas (unrestricted probability sampling design) yang dikenal sebagai pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling). Simple random sampling adalah desain pengambilan sampel dimana setiap elemen tunggal dalam populasi mempunyai peluang yang diketahui dan sama untuk terpilih sebagai subjek (Sekaran, 2006). Untuk menentukan berapa banyak sampel minimal yang perlu diambil untuk melakukan penelitian, adalah sebagai berikut:
37 Rumus Slovin dalam Sunyoto (2013):
n = 197
Keterangan: n = Ukuran atau banyak sampel N = Jumlah populasi sebesar 387 karyawan e = Presentase kesalahan yang dapat ditolerir atau margin of error adalah5%
Berdasarkan perhitungan melalui rumus Slovin tersebut pengambilan sampel sebanyak 197 responden. Namun dalam penelitian ini, peneliti memutuskan untuk menambahkan sampel sebanyak 10% menjadi 217 responden. Hal ini dikarenakan untuk mengindari adanya missing data yang terlalu besar. Untuk memudahkan dalam pengujian dan pengolahan data maka 250 kuesioner disebarkan pada bulan Desember 2013 kepada karyawan rumah sakit Prikasih secara acak (simple random sampling) kemudian didapatkan hasil responden yang telah mengisi kuesioner yaitu: kueisoner yang mengisi lengkap sebanyak 217 responden, yang mengisi tidak lengkap sebanyak 23 responden, yang dikembalikan dan belum disi dengan alasan sedang banyak pekerjaan sebanyak 7 responden dan disebarkan tetapi kuesionernya tidak balik dengan alasan hilang sebanyak 3 responden.
3.6
Metode Analisis Dalam penelitian ini analisis diawali dengan instrumen penyebaran kuesioner
yang dibagi menjadi empat bagian, kepuasan kerja karyawan, motivasi, lingkungan kerja dan ekspektasi kerja. Sebelum melakukan penelitian lebih dalam, penelitian terlebih dahulu melakukan uji validitas dan uji reliabilitas sampai keempat variabel tersebut menunjukkan hasil valid dan reliabel. Setelah menunjukkan valid dan reliabel kemudian pengolahan data dilanjutkan dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana dan analisis regresi linier berganda. Regresi dipilih agar dapat mengetahui pengaruh hubungan antar variabel. Regresi linier sederhana untuk
38 mengetahui hubungan antar dua variabel, sedangkan regresi linier berganda untuk mengetahui hubungan antara empat variabel. Pengolahan data tersebut dilakukan untuk menjawab tujuan-tujuan penelitian sehingga dapat diperoleh kesimpulan yang akan mengarah pada pembuatan sasaran. Dalam pelaksanannya, pengolah data dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan program SPSS (Statistical, Product and Service Solution) 18.0. Berikut ini adalah metode analisinya.
Tabel: 3.4 Metode Analisis Tujuan Penelitian Jenis Penelitian
Teknik Analisis
T-1
Deskriptif
Deskriptif
T-2
Asosiatif
Regresi Linier Sederhana
T-3
Asosiatif
Regresi Linier Sederhana
T-4
Asosiatif
Regresi Linier Sederhana
T-5
Asosiatif
Regresi Linier Berganda
Sumber: Peneliti, 2013
3.7
Skala Likert Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2008). Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai dengan sangat negatif yang dapat berupa kata-kata. Untuk mengukur pernyataan mengenai motivasi, lingkungan kerja, ekspektasi kerja dan kepuasan kerja karyawan maka setiap jawaban diberi nilai skalanya. Dimana pemberian nilai menggunakan skala Likert. Nila skala jawaban adalah sebagai berikut:
39 Tabel: 3.5 Skala Likert Keterangan
Nilai Skala
Sangat Tidak Setuju
1
Tidak Setuju
2
Cukup Setuju
3
Setuju
4
Sangat Setuju
5
Sumber: Sunyoto, 2013
Berdasarkan kategori-kategori tersebut dapat diketahui nilai skala tertinggi adalah 5 dan nilai skala terendah adalah 1. Kuesioner ini disebarkan dengan tujuan untuk mengetahui pendapat mengenai motivasi, lingkungan kerja, ekspektasi kerja dan kepuasan kerja karyawan di rumah sakit Prikasih.
3.8
Analisis Univariat Merupakan metode statistik dalam penelitian yang hanya menggunakan satu
variabel. Penggunaan satu variabel dalam penelitian sangat tergantung dari tujuan dan skala pengukuran yang digunakan. Analisis univariat juga dapat digunakan untuk melakukan uji hipotesis. Pengujian hipotesis dengan satu variabel penelitian sangat tergantung pada tujuan dan pernyataan penelitian. Pengujian hipotesis merupakan salah satu tujuan yang akan dibuktikan dalam penelitian. Jika terdapat deviasi antara sampel yang ditentukan dengan jumlah populasi maka tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya kesalahan dalam mengambil keputusan antara menolak maupun menerima suatu hipotesis (Sujianto, 2009).
3.8.1 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif merupakan salah satu bentuk analisis univariat. Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis deskriptif merupakan pengolahan data dari proses tabulasi menjadi data yang mudah dipahami dan diintepretasikan. Informasi yang dihasilkan dari statistik deskriptif ini pada
40 umumnya dapat melalui tabel, grafik, diagram, lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata, standar deviasi dan perhitungan presentase. Dalam analisis deskriptif juga dapat dilakukan mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi. Hanya perlu diketahui bahwa dalam analisis korelasi, regresi atau membandingkan dua rata-rata atau lebih tidak perlu diuji signifikasinya (Sugiyono, 2008).
3.9
Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner.
Kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Sunyoto, 2011). Sedangkan uji validitas menurut Sekaran (2006) adalah bukti bahwa instrument, teknik atau proses yang digunakan untuk mengukur sebuah konsep benar-benar mengukur konsep yang dimaksudkan. Uji validitas bertujuan untuk mengukur valid tidaknya suatu item pernyataan atau pernyataan. Uji validitas dalam penelitian ini dengan menggunakan kriteria yang diambil dari alat ukur itu sendiri dengan cara mengkolerasikan antara skor item dengan skor total (keseluruhan item) yang disebut validitas item yang menggunakan kriteria internal. Untuk mengetahui validitas dari butir-butir yang ditanyakan dalam kuesioner digunakan teknik statistik korelasi product moment dari Person (dalam Umar, 2005) dengan rumus:
Keterangan: r : Koefiesien Korelasi x : Jumlah skor item X y : Jumlah skor item Y n : Jumlah responden atau banyaknya sampel dalam penelitian
41 Selanjutnya dihitung dengan Uji-t (dalam Umar, 2005) dengan rumus:
t= Dimana: t : Nilai thitung r : Koefisien korelasi hasil rhitung n : Jumlah responden atau banyaknya sampel dalam penelitian Distribusi (Tabel t) (α) = 0.05 dan derajat kebebasan (dk = n-2) Dasar pengambilan keputusan
Jika rhitung positif, serta rhitung ≥ rtabel, maka butir atau variabel tersebut valid.
Jika rhitung positif, serta rhitung < rtabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid.
Jika rhitung ≥ rtabel, tetapi bertanda negatif maka butir atau variabel tersebut tidak valid.
3.10 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Butir pernyataan dikatakan reliabel atau andal apabila jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten (Sunyoto, 2011). Menurut Sekaran (2006) reliabilitas adalah membuktikan konsistensi dan stabilitas instrument pengukuran. Salah satu cara pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan cara One Shot atau pengukuran sekali saja. Pengukuran keandalan butir pernyataan dengan sekali menyebarkan kuesioner pada responden, kemudian dilakukan perbandingan dengan pernyataan yang lain atau dengan pengukuran perbandingan korelasi antar jawaban dengan bantuan komputer Statistical Program for Society Science (SPSS) 18.0 dengan metode Cronbach Alpha (
. Teknik perhitungan koefisien yang digunakan
adalah dengan menggunakan koefisien reliabilitas alpha berdasarkan buku latihan SPSS statistik dengan rumus:
42 Keterangan: R
: Koefisien reliabilitas instrumen (cronbach alpha)
k
: Banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal
∑σt2
: Total varians
11
∑ σb2 : Total varians butir
Pengujian reliabilitas data dalam penelitian ini menggunakan metode alpha (α). Nilai alpha didapat dari hasil perhitungan SPSS 18.0 yaitu dengan menggunakan pilihan Analyze – Scale – Reliability. Dasar pengambilan keputusan
Bila r (hasil) atau r (11) > r (tabel) maka kuesioner tersebut dinyatakan reliabel.
Bila r (hasil) atau r (11) < r (tabel) maka kuesioner tersebut dinyatakan tidak reliabel.
3.11 Uji Asumsi Klasik Model regresi linier berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik yaitu, multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedatisitas. Berdasarkan pendapat Sujianto (2009), uji normalitas data bukan satu-satunya cara untuk menyimpulkan bahwa model regresi linier berganda adalah baik. Tetapi harus didukung oleh pengujian statistik lainnya yaitu multikolineritas, heterokedatisitas dan autokorelasi.
3.11.1 Uji Normalitas Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diolah berdistribusi normal dalam artian bahwa sampel yang diambil berasal dari populasi yang sama, sebaran data harus dianalisis untuk mengetahui apakah asumsi normalitas dipenuhi sehingga data dapat diolah lebih lanjut pada diagram. Sarjono dan Julianita (2011), mengemukakan uji normalits menjadi hal yang penting karena salah satu syarat pengujian uji parametrik (parametric-test). Uji parametrik adalah data harus memilki distribusi normal (berdistribusi normal). Pengujian normalitas dalam penelitian ini
43 dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov – Smirnov. Jika nilai signifikannya lebih dari 0.05 maka data tersebut dinyatakan normal.
Dasar pengambilan keputusan • Jika angka signifikan uji Kolmogorov – Smirnov Sig. > 0.05 maka data tersebut berdistibusi normal. • Jika angka signifikan uji Kolmogorov – Smirnov Sig. < 0.05 maka data berdistibusi tidak normal.
3.11.2 Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas, pada umumnya sering terjadi pada modelmodel yang menggunakan data cross section dari pada time series. Namun bukan berarti model-model yang menggunakan data time series bebas dari heterokedastisitas.
Sedangkan
untuk
mendeteksi
ada
tidaknya
heterokedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar Scatterplot model tersebut. Tidak terdapat heteroskedastisitas jika penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola, titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar 0 dan titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja (Sujianto, 2009).
3.11.3 Uji Multikolinearitas Multikolinearitas timbul sebagai akibat adanya hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih atau adanya kenyataan bahwa dua variabel penjelasan atau lebih bersama-sama dipengaruhi oleh variabel ketiga
yang
berada
di
luar
model.
Untuk
mendeteksi
adanya
multikolinearitas, Nugroho (dalam Sujianto, 2009) menyatakan bahwa jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 maka model terbebas dari multikolinearitas. VIF adalah suatu estimasi berapa besar multikolinearitas mengingkatkan varian pada suatu koefisien estimasi sebuah variabel penjelas. VIF yang tinggi menunjukkan bahwa multikolinearitas telah menaikkan sedikit varian pada koefisien estimasi, akibatnya menurunkan nilai t (Sujianto, 2009).
44 3.12
Analisis Bivariat
Analisis bivariat pada umumnya mempunyai tujuan untuk menguji perbedaan dan menguji hubungan antara dua variabel penelitian yang digunakan. Uji beda sangat tergantung pada jumlah kelompok independen. Untuk penguji perbedaan antara dua kelompok independen, metode statistik yang sering digunakan adalah ztest dan chi-square test. Jika jumlah kelompok independen lebih dari dua maka biasa menggunakan metode statistik chi-square atau one-way anova. Uji hubungan pada analisis bivariat lebih sering berbentuk hubungan yang bersifat korelasional. Metode statistik yang sering digunakan dalam uji hubungan pada analisis bivariat sering berbentuk coefficient correlation, product moment correlation dan regression analysis.
3.12.1 Korelasi Korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan, kuatnya pengaruh dam kontribusi (sumbangan) antara variabel X dan variabel Y. Korelasi ini sering disebut korelasi sederhana atau korelasi Perason Product Moment (Riduwan, Rusyana dan Enas, 2011). Pedoman untuk memberikan intepretasi koefisien korelasi, maka dapat lihat pada (tabel 3.6) kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut:
Tabel 3.6 Pedoman Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0.00 – 0.199
Sangat Rendah
0.20 – 0.399
Rendah
0.40 – 0.599
Cukup Kuat
0.60 – 0.799
Kuat
0.80 – 1.000
Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono, 2008
3.12.2 Regresi Linier Sederhana Analisis regresi merupakan suatu analisis yang digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika
45 pengukuran pengaruh ini melibatkan satu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) maka dinamakan analisis regresi linear sederhana (simple linier regression), (Sarjono dan Julianita, 2011). Persamaan regresi linear X dan Y dirumuskan sebagai berikut: Y = a + bX
Keterangan:
3.13
Y = Variabel terikat
a = Konstanta
X = Variabel bebas
b = Koefisien regresi untuk variabel X
Analisis Multivariat Analisis Multivariat sering digunakan untuk memecahkan masalah dalam
penelitian yang sifatnya sangat komplek. Analisis multivariat ini dikelompokan dalam dua bentuk, yaitu: 1. Analisis dependensi, digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi satu atau lebih variabel dependen yang didasarkan pada variabel-variabel independen yang digunakan. Metode statistik yang sering digunakan pada analisis dependensi terdiri dari analisis deskriminan, analisis regresi linier berganda, multi analysis of variance (manova), canonical correlation analysis. 2. Analisis interdependensi, digunakan untuk mengetahui struktur dari kelompok objek, dimensi, atau variabel. Metode statistik yang digunakan adalah analisis faktor dan cluster analysis. Analisis multivariat pada dasarnya adalah analisis lebih dari dua variabel dan prosesnya dilakukan secara simultan (bersama-sama). Jika mengacu pada kalimat tersebut, maka sesungguhnya analisis regresi berganda dapat dikategorikan sebagai analisis multivariat, karena variabel independennya dapat lebih dari dua variabel dan pada beberapa buku teks tentang analisis multivariat, memang alat analisis regresi berganda dimasukan dalam pembahasan multivariat, disamping alat analisis korelasi kanonikal.
3.13.1
Regresi Linier Berganda Sarjono dan Julianita (2011), menyatakan analisis regresi
merupakan suatu analisis yang digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika pengukuran melibatkan
46 dua atau lebih variabel bebas (X1, X2 dan X3) dan satu variabel terikat (Y) maka dinamakan analisis regresi berganda/majemuk (multiple regression). Dalam penelitian ini persamaan regresinya adalah sebagai berikut Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 Keterangan: Y
= Variabel terikat (kepuasan kerja karyawan)
X1
= Variabel bebas ke-1 (motivasi)
X2
= Variabel bebas ke-2 (lingkungan kerja)
X3
= Variabelbebas
A
= Konstanta
b1, b2 dan b3
= Koefisien regresi
ke-3 (ekspektasi kerja)
3.14 Rancangan Uji Hipotesis Sekaran (2006) hipotesis adalah sebagai hubungan diperkirakan secara logis diantara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji. Pada penelitian ini, perhitungan yang digunakan adalah menggunakan SPSS versi 18.0 sehingga dapat diketahui apakah hasilnya signifikan atau tidak signifikan antara variabel motivasi, lingkungan kerja dan ekspektasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan. Rancangan uji hipotesis dalam penelitian ini disajikan berdasarkan tujuan penelitian. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%, sehingga tingkat presisi atau batas ketidakakuratan double (α) sebesar 5% = 0.05 Dasar Pengambilan Keputusan Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig. atau [0,05 ≤ sig], maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0,05 ≥ sig], maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
47 Variabel: Y
: Kepuasan Kerja Karyawan
X1
: Motivasi
X2
: Lingkungan Kerja
X3
: Ekspektasi Kerja
Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah: Tujuan 1: H0
: Motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan. Ha
: Motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.
Tujuan 2: H0
: Lingkungan kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
kerja karyawan. Ha
: Lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan.
Tujuan 3: H0
: Ekspektasi kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
kerja karyawan. Ha
: Ekspektasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan.
Tujuan 4: H0
: Motivasi, lingkungan kerja dan ekspektasi kerja tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Ha
: Motivasi, lingkungan kerja dan ekspektasi kerja berpengaruh secara
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.
3.15 Rancangan Pemecahan Masalah Rancangan pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah setelah data terkumpul baik melalui data primer yang dilakukan dengan kuesioner yang dibagikan kepada 250 responden yaitu karyawan rumah sakit Prikasih secara acak sederhana
48 (simple random sampling). Selanjutnya data tersebut diolah menggunakan SPSS versi 18.0 dengan teknik analisis regresi linier sederhana dan regresi linier berganda dan dilakukan analisis kemudian akan diperoleh hasil data-data mengenai motivasi, lingkungan kerja dan ekspektasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di rumah sakit Prikasih sebagaimana yang telah diuraikan dalam identifikasi masalah. Setelah hasil data kuesioner diperoleh diharapkan dapat memberikan hasil yang memuaskan bagi kedua belah pihak. Hasil penelitian tentang pengaruh motivasi, lingkungan kerja, ekpektasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di rumah sakit Prikasih diharapkan dapat digunakan sebagai tolak ukur mengukur kepuasan kerja karyawan. Apabila terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel motivasi, lingkungan kerja dan ekspektasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di rumah sakit Prikasih. Maka selanjutnya variabel-variabel tersebut perlu terus dipantau serta ditingkatkan oleh pihak rumah sakit Prikasih, supaya kepuasan kerja karyawan dapat terus meningkat baik dan memberikan hasil yang baik bagi kemajuan rumah sakit Prikasih.