BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Desain Penelitian Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang digunakan adalah Cross-sectional, yaitu sebuah studi yang dapat dilakukan dengan data yang hanya sekali dikumpulkan mungkin selama periode harian, mingguan, atau bulanan dalam jangka menjawab penelitian menurut Uma Sekaran (2007:177)
Tabel 3.1 Tabel Metodologi Penelitian Tujuan
Jenis Penelitian
Penelitian
Metodologi
Unit Analisis
Time Horizon
Individu
Cross Sectional
Penelitian
T-1
Asosiatif
Survei
Karyawan T-2
Asosiatif
Survei
Individu
Cross Sectional
Karyawan T-3
Asosiatif
Survei
Individu
Cross Sectional
Karyawan
Sumber
: Peneliti, 2011
Dimana: T-1
=
Pengaruh manajemen konflik terhadap kinerja karyawan
T-2
=
Pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan 35
36 T-3
=
Pengaruh tingkat manajemen konflik dan stres kerja terhadap kinerja karyawan
3.2
Operasionalisasi Variabel Penelitian Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel
Manajemen Konflik
Konsep Variabel
Sebagai proses
Dimensi
Kompromi
Indikator
bernegosiasi
konflik atau pihak
‐ Mendengarkan
ketiga menyusun
dengan baik yang
strategi konflik dan
dikemukakan oleh
menerapkannya
lawan konflik
untuk
‐ Mengevaluasi nilai
mengendalikan
‐ Menemukan jalan tengah
menghasilkan
‐ Memberikan
resolusi yang
konsensi
diinginkan. Wirawan (2010:129) a. Lingkungan Stres Kerja
Sebagai kondisi
fisik
Skala
Ukur
Sikap
Interval
Likert
‐ Kemampuan
pihak yang terlibat
konflik agar
Skala
‐ Kondisi penerangan ditempat kerja
37 yang muncul dari
‐ Tingkat kebisingan
interaksi antara
‐ Keluasan wilayah
manusia dan
kerja
pekerjaan, serta dikarakterisasikan oleh perubahan
b. Tingkatan individu
manusia yang
‐ Konflik peran ‐ Ketidak jelasan peran
memaksa mereka
‐ Beban kerja yang
untuk menyimpang
berlebihan
dari fungsi normal
‐ Tanggung jawab
mereka
‐ Kesempatan
Beehr&Newman
pengembangan
dalam Luthans
karir
(2006:441) c. Kelompok
‐ Hilangnya
dan
kekompakan
organisasi
kelompok - Dukungan grup - Konflik intra dan inter grup - Iklim organisasi - Struktur organisasi - Teritorial organisasi - Teknologi
Interval
Likert
38 - Pengaruh Pimpinan
Kinerja Karyawan
Apa yang dilakukan atau
a. Kemampua
-Bakat
n individual
-Minat
tidak dilakukan
‐ Faktor kepribadian
karyawan, meliputi beberapa elemen
b. Tingkat
‐ Motivasi
yaitu kuantitas dari
usaha yang
‐ Etika kerja
hasil, kualitas
curahkan
‐ Kehadiran
ketepatan waktu,
Interval
Likert
‐ Rancangan tugas
kehadiran dan kemampuan kerjasama
c. Dukungan organisasi
Mathis (2006:113)
‐ Pelatihan & pengembangan ‐ Peralatan dan teknologi ‐ Standar kinerja ‐ Manajemen dan rekan kerja
Sumber
3.3
: Peneliti, 2011
Jenis dan Sumber Data Penelitian
Data kuantitatif merupakan alat atau pertanyaan yang digunakan bersifat terstruktur. Berdasarkan pendapat Sugiyono (2004:129) pengumpulan data dapat mengunakan sumber data primer dan sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber
39 sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, dan sumber data yang digunakan adalah sumber primer melalui kuisioner yang dibagikan kepada tiap karyawan dan sumber sekunder yang bersumber dari kumpulan jurnal, pustaka, struktur organisasi perusahaan, dan lainnya.
3.4
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan : 1. Wawancara Wawancara adalah metode yang digunakan untuk memperoleh informasi secara langsung, mendalam, tidak terstruktur, dan individual ketika seorang responden ditanyai pewawancara guna mengungkapkan perasaan, motivasi, sikap atau keyakinan terhadap suatu topik. dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara pada PT. General Adjuster Indonesia dengan menanyakan beberapa pertanayaan terkait sumber daya manusia kepada pemimpin diperusahaan tersebut. 2. Kuesioner Kuesioner adalah data yang dikumpulkan dengan menanyai karyawan melalui daftar pertanyaan terstruktur. Dengan kuesioner, dapat diperoleh data seperti sikap, perasaan atau pengetahuan responden. Kuesioner dalam penelitian ini dibuat dengan skala likert dengan pemberian bobot seperti berikut:
40 (SS)
Sangat Setuju
=
5
(S)
Setuju
=
4
(KS)
Kurang Setuju
=
3
(TS)
Tidak Setuju
=
2
(STS)
Sangat Tidak Setuju =
1
Skala likert memiliki banyak keuntungan sehingga skala ini cukup popular. Skala ini mudah dipakai, baik unutk penelitian yang berfokus pada responden dan yang berfokus pada objek. Jadi, kita dapat mempelajari respon yang berbeda dari tiap orang dan bagaimana respon yang berbeda antara berbagai objek.
3.5
Teknik Pengambilan Sampel Arikunto (2004:117) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Selain itu juga, Arikunto (2004:120) juga menyatakan jika subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua. Berdasarkan pernyataan diatas, karena subjek yang akan diteliti kurang dari 100, yaitu hanya 32 orang maka penelitian yang akan dilakukan tidak menggunakan pengambilan sampel melainkan penelitian populasi. Maka teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam
41 penelitian ini adalah non probability sampling dengan menggunakan metode sensus dimana populasi dijadikan sampel penelitian.
3.6
Metode Analisis Tabel 3.3 Metode Analisis Tujuan Penelitian
Jenis Penelitian
Teknik Analisis
T–1
Asosiatif
Regresi Sederhana
T–2
Asosiatif
Regresi Sederhana
T–3
Asosiatif
Regresi Berganda
Sumber
3.6.1
: Peneliti, 2011
Deskriptif Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha
menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya menurut
Best
(1982:119).
Dengan
metode
deskriptif,
penelitian
memungkinkan untuk melakukan hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas universal. Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara tepat.
42
3.6.2
Regresi
1) Regresi Sederhana Regresi sederhana, bertujuan untuk mempelajari hubungan fungsional antara dua variabel (variabel bebas dan variabel terikat). Rumus umum regresi sederhana adalah:
Y = a + bx
Keterangan : a = nilai konstanta b = Koefisien regresi Y = variabel terikat X = variabel bebas
Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai koefisien regresi adalah :
2) Regresi Berganda Analisis regresi ganda merupakan pengembangan dari analisis regresi sederhana. Kegunaannya yaitu untuk meramalkan nilai variabel terikat Y (Kinerja Karyawan) apabila variabel bebasnya X dua atau lebih ( X1 = Stres Kerja, X2= Konflik). Rumus umum regresi berganda adalah : Y = a + b1X1 + b2X2.
43 Keterangan : Y a
= Variabel terikat = Parameter konstanta
X1 X2 = Variabel bebas
3.6.3
Uji Korelasi
Berdasarkan pendapat Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2008:61), untuk mengetahui hubungan antara variabel X1 dengan Y, X2 dengan Y, X1 dan X2 dengan Y, digunakan teknik korelasi. Analisis korelasi yang digunakan adalah Pearson Product Moment (PPM), dengan rumus : rxy = Korelasi PPM dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari =harga (-1 ≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r=0 artinya tidak ada korelasi; dan r=1 artinya korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan Tabel Interpretasi nilai r sebagai berikut.
44
Tabel 3.4 tabel interpretasi nilai r Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
0,60 – 0,799
Kuat
0,40 – 0,599
Cukup Kuat
0,20 – 0,399
Rendah
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
Sumber : Riduwan dan Kuncoro (2008:62) Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut. KP = r2 x 100% Dimana : KP = Nilai Koefisien Determinan r = Nilai Koefisien Korelasi Pengujian signifikasi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna generalisasi dari hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi Pearson tersebut diuji dengan Uji Signifikasi sebagai berikut. Hipotesis : Ha = Variabel X berhubungan secara signifikan dengan variabel Y Ho = Variabel X tidak berhubungan secara signifikan dengan variabel Y Dasar pengambilan keputusan : •
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
45 •
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
3.6.4
Uji Validitas
Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Arikunto dalam Sundayana (2010:1) mengatakan bahwa, Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.
3.6.5
Uji Reliabilitas
Instrumen uji reliabiltas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keandalan) alat pengumpulan data (instrumen) yang digunakan. Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang dapat dilakukan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama menurut Sugiyono (2006:110).
46
3.6.6
Uji Normalitas
Data klasifikasi kontinu, data kuantitatif yang termasuk dalam pengukuran data skala interval atau ratio, untuk dapat dilakukan uji statistik parametrik dipersyaratkan berdistribusi normal. Pembuktian data berdistribusi normal tersebut perlu dilakukan uji normalitas terhadap data. Uji normalitas berguna untuk membuktikan data dari sampel yang dimiliki berasal dari populasi berdistribusi normal atau data populasi yang dimiliki berdistribusi normal.
3.6.7
Skala Interval
Skala interval adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, namun belum memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak. Bentuk pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner adalah structured on disquised yaitu bentuk pertanyaan merupakan gabungan dari pilihan ganda yang berpedoman pada skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi bagi seorang responden. bentuk penilaian tanggapan responden yang digunakan dalam pembobotan dengan 5 skala, akan diuraikan pada table berikut : Tabel 3.5 Bobot dan Kategori Pengukuran Data Keterangan
Penilaian
Sangat Tidak Setuju
1
Tidak Setuju
2
Kurang Setuju
3
47 Setuju
4
Sangat Setuju
5
Sumber: Riduwan dan Kuncoro (2008) Bentuk Interval dapat ditentukan sebagai berikut : Interval =
Berdasarkan interval diatas, maka batas-batas penelitian terhadap aspek-aspek yang akan dievaluasi dapat dikelompokan sebagai berikut : Tabel 3.6 Nilai dan Kategori Batas Penelitian
Sumber
Nilai
Kategori
0.99 – 1.79
Sangat Tidak Setuju
1.80 – 2.60
Tidak Setuju
2.61 – 3.41
Kurang Setuju
3.42 – 4.22
Setuju
4.23 – 5.03
Sangat Setuju
: Riduwan dan Kuncoro (2008)
3.7 Uji Hipotesis Uji Hipotesis adalah metoda statistik yang menggunakan data sampel dalam megevaluasi suatu hipotesis mengenai parameter populasi. Bertujuan untuk membantu peneliti membedakan antara keadaan nyata dan variasi random suatu
48 data. Hipotesis untuk penelitian ini berdasarkan identifikasi masalah yang ada adalah sebagai berikut : 1)
T-1 Ho = Variabel manajemen konflik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja karyawan. Ha = Varibel manajemen konflik berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja karyawan.
2)
T-2 Ho = Variabel stres kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja karyawan. Ha = Varibel stres kerja berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja karyawan.
3)
T-3 Ho = Variabel manajemen konflik dan stres kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja karyawan. Ha = Variabel manajemen konflik dan stres kerja berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja karyawan.
3.8 Rancangan Implikasi Penelitian Rancangan implikasi dalam penelitian ini adalah dengan membagikan kuesioner kepada karyawan PT. General Adjuster Indonesia. Data tersebut kemudian dilakukan analisis menggunakan metode statistik, uji korelasi, regresi
49 sederhana dan regresi berganda untuk manajemen konflik, dan stres kerja terhadap kinerja karyawan. Dari analisis di atas, akan terdapat hubungan dan pengaruh yang kuat antara manajemen konflik dan stres kerja terhadap kinerja karyawan. Apabila kinerja karyawannya baik maka target yang ditetapkan PT. General Adjuster Indonesia seharusnya tercapai. Jika kinerja karyawan baik tetapi targetnya tidak tercapai, berarti ada faktor lain yang menyebabkan hal ini, begitu juga sebaliknya. Dengan ini, diharapkan kinerja karyawan menjadi meningkat dan kinerja perusahaan ikut meningkat.