BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu atau yang biasa disebut quasi experimental research. Metode ini digunakan untuk mengetahui kemampuan menulis siswa kelas x Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan menggunakan model examples non examples. Cara kerja metode eksperimen semu ini adalah menentukan sampel yang kemudian dijadikan sebagai kelas eksperimen. Perlakuan yang diberikan kepada kelompok ini sebanyak tiga kali secara bertahap yaitu prates, menjelaskan model examples non examples (treatment), dan yang terakhir yaitu pasca tes. Desain dari metode ini dapat digambarkan dalam tabel berikut ini: Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok
Prates
Perlakuan
Pascates
E (R)
O1
X1
O2
Keterangan: E(R): kelas eksperimen O1: kemampuan awal pada kelas eksperimen O2: kemampuan akhir pada kelas eksperimen X1: perlakuan di kelas eksperimen ﴾model examples non examples)
29
30
3.1 Populasi Dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan unit individu yang diteliti sifatnya atau karakteristiknya. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 10 tahgun ajaran 2007/2008 Bandung sebagai subjek penelitian. Populasi sebanyak 6 kelas dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 3.2 Rincian Jumlah Siswa Kelas X Sma Negeri 10 Bandung No. Urut Kelas 1 X1 2 X2 3 X3 4 X4 5 X5 6 X6 7 X7 8 X8 9 X9 10 X10 11 X11 Jumlah Populasi
Jumlah Siswa 40 orang 40 orang 42 orang 41 orang 40 orang 40 orang 41 orang 40 orang 40 orang 40 orang 41 orang 445 orang
3.1.2 Sampel Sampel adalah bagian dari populasi serta dipandang dapat mewakili populasi. Berkaitan dengan pertimbangan waktu penelitian, biaya, dan kemampuan peneliti maka peneliti membatasi jumlah yaitu hanya mengambil satu kelas saja sebagai objek
peneliti.
Sampel
kemudian
dipilih
untuk
menentukan
kelas
terikat/eksperimen. Dalam penelitian ini sampel diambil dengan cara random atau
31
acak yang dilakukan dengan sistem pengundian. Bhal ini dilakukan dengan alasan bahwa semua kelas homogen dan setiap objek yang dipilih mempunyai kesempatan yang sama. Sampel ini diharapkan juga dapat mewakili semua populasi beserta karakteristiknya. Langkah-langkah teknik pengambilan sampel dengan cara: 1. menulis urutan kelas mulai dari kelas X1 sampai dengan kelas X11; 2. kesebelas gulungan kertas tersebut dimasukkan ke dalam gelas lalu dikocok; 3. gulungan kertas yang keluar merupakan kelas yang kemudian akan dijadikan sebagai objek penelitian yaitu kelas eksperimen.
3.2 Teknik Penelitian 3.2.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana (Suharsimi, 1995:51). Tes yang dilakukan terdiri atas: a. prates ialah jenis tes yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum mengalami perlakuan atau proses belajar mengajar dalam suatu pokok bahasan yang akan dipelajari; b. pascates yaitu jenis evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberi perlakuan dalam pembelajaran menulis melalu model examples non examples.
32
2) Angket atau kuesioner adalah instrument pengumpul data yang digunakan dalam teknik komunikasi tak langsung, artinya responden secara tidak langsung menjawab pertanyaan tertulis yang dikirim melalui media tertentu (Subana, 2000:30). Tujuan penyebaran angket adalah mencari informasi yang lengkap mengenai minat siswa/responden terhadap model examples non example yang diujicobakan dalam pembelajaran menulis. 3) Observasi dilakukan oleh pengamat yang berkompeten dalam bidang studi bahasa Indonesia. Tujuannya adalah untuk menilai penyajian pembelajaran yang dilakukan peneliti dalam mengujicobakan model examples non examples di kelas X SMA Negeri 10 Bandung dan mengamati lebih seksama keterlibatan siswa selama pembelajaran. 3.2.2 Teknik Pengolahan Data Setelah data terkumpul, selanjutnya data diolah sesuai data yang diperoleh. Pengolahannya sebagai berikut. 1. Pengolahan Data Tes Kemampuan Menulis Teknik pengolahan data dilakukan dengan cara: a. Menentukan skor tes awal siswa dan skor tes akhir dan simpangan baku skor tes. Rata-rata nilai tes ditentukan menggunakan rumus (Sudjana, 2003): ̅ =
∑ ∑
Simpangan baku ditentukan menggunakan rumus (Sudjana, 2003):
33
∑ − ∑ =
− 1 Keterangan: ̅
= rata-rata
xi = nilai ke-i fi
= frkuensi untuk nilai ke-i yang bersesuaian
n
= banyaknya siswa
b. Melakukan uji normalitas Untuk menguji kenormalan distribusi masing-masing kelas, digunakan statistik Chi-Kuadrat ( ). Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah data-data yang akan diolah merupakan data yang berdistribusi normal atau tidak. Dari hasil uji normalitas dapat ditentukan pengolahan data yang akan digunakan pada pengujian hipotesis. Rumus Chi-Kuadrat yang digunakan (Sudjana, 2003):
=
=
− !; #
Keterangan:
= Uji Chi-Kuadrat
Oi
= Frekuensi pengamatan
Ei
= Frekuensi yang diharapkan
k
= Banyaknya kelas interval
$
= Taraf signifikansi
34
c. Melakukan uji-t %=
(
&'
)* ' + + − 1
Keterangan: Md
= mean dari perbedaan prates dan pascates
Xd
= deviasi masing-masing subjek (d-Md)
X2d
= jumlah kuadrat deviasi
N
= subjek pada sampel
db
= derajat kebebasan ditentukan N-1
d. Menguji hipotesis penelitian Kriteria pengujian jika thitung > ttabel maka hipotesis dapat diterima 2. Pengolahan Angket Pengolahan angket didasarkan pada pernyataan dari masing-masing soal. Pengolahan data angket ini dilakukan dengan cara menghitung jumlah siswa yang menjawab tiap pernyataan kemudian dibagi dengan jumlah siswa yang mengikuti pengisian angket. Setelah itu, hasilnya dikalikan 100% maka penulis akan memperoleh persentasenya. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase dari masing-masing pernyataan adalah F = (E : JS) x 100 % Keterangan:
35
F = jumlah persentase tiap pernyataan E = jumlah siswa yang menjawab suatu pertanyaan JS = jumalah seluruh siswa
3. Pengolahan Lembar Observasi Untuk mengetahui kemampuan dalam merencanakan dan melaksanakan pengajaran, maka penulis memberikan lembar observasi kepada observer di sekolah penulis melakukan penelitian. Penilaian yang diisikan oleh observer terdiri atas persiapan mengajar dan penampilan. Nilai yang digunakan terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran adalah dalam bentuk angka (skala 4). Penggunaan skala penilaian dimaksudkan
untuk
mengetahui
tingkat
kemampuan
pengajaran. Aspek-aspek penilaian penampilan terdiri atas: 1) Tujuan pembelajaran 2) Bahan atau materi belajar 3) Strategi pembelajaran 4) Media pembelajaran 5) Evaluasi belajar Aspek-aspek penilaian penampilan terdiri atas: 1) Kemampuan membuka pelajaran 2) Sikap praktikan
dan
melaksanakan
36
3) Penggunaan bahan belajar 4) Proses pembelajaran 5) Kemampuan menggunakan media 6) Evaluasi 7) Kemampuan menutup pelajaran Pengolahan lembar observasi dengan cara menjumlahkan aspek yang diperoleh penulis dalam merencanakan dan melaksanakan pengajaran kemudian membagi semua aspek yang dinilai. Untuk itu, penulis mengolah data seperti di bawah ini.
3.3 Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat untuk memperoleh data dari sumber data. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Tes a. Soal tes kemampuan menulis (terlampir) b. Pedoman penilaian Penilaian terhadap hasil tes menulis sesuai dengan pedoman penilaian karangan deskripsi sebagai berikut.
37
Tabel 3.3 Pedoman Penilaian Karangan Deskripsi Komponen Yang Dinilai Isi Dan Judul Urutan Penyajian Hasil Penginderaan Ejaan dan Tanda Baca Diksi Jumlah skor siswa Jumlah skor ideal
Bobot 3 5 5 3 4
Skor
20
c. Deskripsi Kriteria Penilaian Adapun deskripsi kriteria penilaian menulis karangan deskripsi dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.4 Deskripsi Kriteria Penilaian Komponen yang dinilai 1. Isi dan Judul
Skor 3
Penilaian Baik:
isi
karangan
menunjukkan
penulisnya memiliki pengetahuan tentang topik; mengandung ide pokok yang relevan dengan topik. 2
Cukup baik: isi karangan menunjukkan penulisnya memiliki pengetahuan tentang topik
yang
sangat
terbatas;
ide-ide
pokoknya terbatas. 1
Kurang:
isi
karangan
menunjukkan
38
penulisnya tidak memiliki pengetahuan tentang topik dan tidak mengandung ideide pokok. 2. Urutan Penyajian
4-5
Sangat baik: sangat ekpresif, jelas ide-ide pokok
dan
ide-ide
penjelasnya,
pengorganisasian; urutannya logis dan padu 3
Baik: cukup ekspresif, agak jelas ide-ide pokok
dan
ide-ide
pengorganisasian
cukup
urutannya
tapi
logis
penjelasnya; baik; kurang
dan padu
(koheren). 2
Cukup:
agak
terpotong-potong,
membingungkan
dan
pengorganisasiannya
kurang baik dan urutannya kurang logis. 1
Kurang:
tidak
komunikatif
dan
pengorganisasiannya kurang jelas.
3. Hasil Penginderaan
4-5
Sangat baik: pengamatan terhadap media foto sangat teliti dan melukiskannya secara detail setiap sudut dalam media foto yang disajikan serta pengembangan setiap ide pokok sangat mendalam.
39
3
Baik: pengamatan terhadap media foto cukup teliti dan melukiskannya cukup detail serta pengembangan ide-ide pokok cukup mendalam.
2
Cukup: pengamatan terhadap media foto terbatas
dan
terbatas
melukiskannya
serta
dengan
pengembangan
ide
pokoknya terbatas. 1
Kurang: pengamatan terhadap media foto, cara melukiskan serta pengembangan ide pokok tidak jelas.
4. Ejaan
dan
Tanda
3
Baik: penggunaan ejaan sudah cukup baik sesuai
Baca
dengan
EYD
yang
telah
ditetapkan. 2
Cukup: penggunaan ejaan masih kurang baik; masih ada ketidaksesuaian dengan EYD yang telah ditetapkan.
1
Kurang: penggunaan ejaan banyak yang tidak sesuai dengan EYD yang telah ditetapkan.
5. Diksi
4
Sangat baik: pemilihan dan penggunaan kata sangat efektif; serta perbendaharaan
40
kata sangat luas antara 100 lebih. 3
Baik: pemilihan dan penggunaan kata cukup efektif, serta pembendaharaan cukup luas antara 80-100 kata
2
Cukup, pemilihan dan penggunaan kata kurang efektif, serta pembendaharaan kata terbatas antara 50-70 kata.
1
Kurang, pemilihan dan penggunaan kata kurang efektif, serta pembendaharaan terbatas antara 10-50 kata
2) Angket Lembar angket siswa (terlampir) 3) Observasi a. Lembar observasi (terlampir) b. Pedoman penilaian Kriteria penilaian yang digunakan untuk mengevaluasi atau menilai aspekaspek diklasifikasikan sebagai berikut. 1 = kurang 2 = cukup 3 = baik 4
= sangat baik
41
c. Deskripsi Kriteria Penilaian Deskripsi kriteria penilaian perencanaan dan penampilan dapat dilihat sebagai berikut. Perencanaan Pengajaran 4
mencantumkan semua aspek yang dinilai secara sempurna
3
mencantumkan semua aspek yang dinilai tetapi tidak lengkap
2
aspek yang dinilai terbatas (tidak lengkap)
1
tidak mencantumkan aspek Penampilan
4
kemampuan membuka pelajaran, sikap praktikan dalam pembelajaran, penguasaan
bahan
belajar,
proses
pembelajaran,
kemampuan
menggunakan media, evaluasi, dan kemampuan menutup pelajaran tersaji secara sempurna 3
aspek yang dinilai lengkap, tetapi tersaji secara sederhana
2
aspek yang dinilai tidak lengkap dan sangat sederhana
1
aspek yang dinilai tidak lengkap dan penyajian sangat kurang
3.4 Uji Coba Model examples non examples 3.4.1 Perencanaan Kegiatan Pembelajaran Perencanaan dapat diartikan suatu proses penyusunan berbagai kebijakan atau keputusan pengajaran yang akan dilaknsanakan sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan dalam GBPP. Suatu hal yang harus diperhatikan ialah bahwa perencanaan itu tidak hanya berakhir pada draf blue print semata,
42
tetapi harus mencakup implementasinya. Oleh karena itu, perencanaan yang baik adalah perencanaan yang dapat dilaksanakan (Kosadi, 1995:52). Berdasarkan pernyataan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sebelum melakukan kegiatan belajar-mengajar seorang guru harus mempersiapkan terlebih dahulu segala sesuatu yang menjadi sarana pembelajaran. Adapun yang harus dipersiapkan antara lain
perumusan tujuan pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan penentuan alat evaluasi.
1. Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran terdiri atas tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus. Tujuan umum dalam pembelajaran menulis dengan model examples non examples adalah siswa memiliki kemampuan intelektual (berpikir kreatif dan disiplin, menggunakan akal sehat, menerapkan pengetahuan yang berguna, memahami dan menekuni konsep abstrak serta memecahkan masalah), kematangan emosional dan sosial. Mengingat tujuan itu harus terukur, maka tujuan yang umum tersebut penulis rumuskan menjadi lebih spesifik. Kosadi dalam Perencanaan Pengajaran Bahasa Indonesia (1995:74-75) menyatakan bahwa tujuan khusus atau tujuan instruksional adalah perumusan tingkah laku atau kemampuan-kemampuan yang kita harapkan dimiliki oleh para siswa setelah mereka mengikuti pengajaran yang kita berikan. TIK (Tujuan instruksional khusus) hendaknya memiliki criteriakriteria tertentu yaitu:
43
1) merupakan suatu hasil belajar bukan proses belajar; 2) dirumuskan secara spesifik; 3) dirumuskan dengan istilah-istilah yang operasional (dapat diukur); 4) rumusan tik hendaknya mencakup satu jenis hasil belajar. Berdasarkan kriteria tersebut maka TIK yang dapat dirumuskan oleh penulis adalah sebagai berikut: 1) siswa mampu menjelaskan pengertian karangan deskripsi dengan benar; 2) siswa dapat mengetahui ciri-ciri karangan deskripsi dengan benar; 3) siswa dapat mengetahui langkah-langkah menulis karangan deskripsi dengan benar; 4) siswa mampu menulis karangan deskripsi dengan baik; 5) siswa dapat mengetahui model examples non exampkes; 6) siswa mampu menganalisis secara detail gambar yang digunakan sebagai media pembelajaran; 7) siswa mampu membuat karangan deskripsi berdasarkan model examples non examples yang telah dipelajari. 2. Persiapan Pembelajaran a) Pemilihan dan penentuan urutan bahan Ibrahim dan Syaodih (1996:102) merumuskan empat kriteria dalam menetapkan materi atau bahan pelajaran antara lain: 1. materi
pelajaran
pembelajaran;
hendaknya
sesuai
atau
menunjang
dengan
tujuan
44
2. materi pelajaran hendaknya sesuai dengan tingkatan pendidikan atau perkembangan siswa pada umumnya; 3. terorganisasi secara sistematis dan berkesinambungan; 4. mencakup hal-hal yang bersifat faktual dan konseptual. Berdasarkan kriteria di atas, maka penulis memilih bahan yaitu pelajaran menulis karangan deskripsi dalam buku materi Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA kelas X penerbit Erlangga. Selain itu penulis juga memilih beberapa buku rujukan lain tentang karangan deskripsi. Dalam menentukan urutan bahan harus terorganisasi secara sistematis dan berkesinambungan, maka pengurutan bahan dilakukan dari materi yang sederhana sampai yang sulit. Pengurutan bahan disusun sebagai berikut. 1) Pengertian karangan deskripsi. 2) Ciri-ciri karangan deskripsi. 3) Langkah-langkah membuat karangan deskripsi. 4) Memberikan contoh karangan deskripsi. 5) Pengertian model examples non examples. 6) Langkah-langkah model examples non examples. 7) Memberikan contoh karangan deskripsi dengan menggunakan model examples non examples.
45
b) Penentuan waktu Waktu yang digunakan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan model examples non examples pada kelas eksperimen sebanyak 6 x 45 menit atau 3 pertemuan. Waktu tersebut penulis gunakan untuk hal-hal berikut. Pertemuan ke-1 Menjelaskan karangan deskripsi dan memberikan prates. Pertemuan ke-2 Menjelaskan model examples non examples dan menganalisis gambar yang digunakan sebagai media pembelajaran. Pertemuan ke-3 Mengadakan pascates dan memberikan angket. c) Penentuan alat peraga Media pembelajaran lebih dikenal dengan sebutan alat bantu pembelajaran atau alat peraga. Media pembelajaran berfungsi sebagai alat yang membantu jalannya pengajaran sehingga dapat memperjelas pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang dipelajarinya (Kosadi, 1995:130). Dalam uji coba model examples non examples ini, penulis memilih dan menentukan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran. Media pembelajaran yang digunakan adalah salah satu media fotografi yaitu sebuah foto. Foto tersebut dibuat sendiri oleh penulis dengan menggunakan kamera. Foto yang dijadikan media pembelajaran itu diambil di sekitar Pasar Cikutra tepat di depan SMA Negeri 10 Bandung. Media tersebut pada akhirnya
46
diharapkan dapat membantu siswa dalam mendeskripsikan keadaan Pasar Tersebut. d) Penyusunan satuan pembelajaran Persiapan yang penulis lakukan sebelum mnelaksanakan kegiatan belajarmengajar di kelas adalah menyusun program satuan pelajaran. Program Satpel (satuan pelajaran) merupakan salah satu bagian dari program pengajaran yang berisi satuan bahan kajian yang akan disajikan dalam beberapa kali pertemuan. Dalam penelitian ini, peneliti menyusun satu buah satuan pelajaran dengan 3 kali pertemuan. Satuan pelajaran terlampir. e) Penyusunan angket Untuk melihat minat dan partisipasi siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan model examples non examples, maka penulis menyusun angket. Angket yang disusun adalah angket tertutup. Pada angket jenis ini, siswa diberikan alternatif jawaban dan siswa diminta untuk memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan dirinya. Angket terlampir. f) Penyusunan lembar observasi Penyusunan lembar observasi bertujuan untuk melihat perencanaan dan penampilan penulis dalam mengujicobakan model examples non examples. Lembar observasi yang disusun adalah sesuai dengan format penilaian dalam ujian program pengalaman lapangan. Lembar obsevasi terlampir.
47
3. penentuan alat evaluasi Penyusunan
alat
evaluasi
bertujuan
untuk
mengetahui
keberhasilan
pembelajaran yang telah dirumuskan dalam tujuan pembelajaran khusus. Penentuan alat evaluasi harus dapat mengukur kemampuan siswa. Alat evaluasi yang sesuai dengan rumusan tujuan tersebut adalah tes tertulis dalam bentu esai bebas karangan deskripsi 3.4.2 Pelaksanaan Mengajar Dalam pelaksanaan mengajar, yang hatus dilakukan oleh guru mencakup kegiatan membuka pelajaran, kegiatan inti, dan kegiatan menutup pelajaran. 1. Kegiatan Awal Kegiatan awal merupakan proses awal belajar-mengajar. Pada kegiatan awal yang dilakukan oleh guru antara lain mengkondisikan kelas yang bertujuan untuk menarik perhatian siswa, menimbulkan motivasi dan memberikan pengarahan. Kegiatan lain pada kegiatan awal adalah mengecek kehadiran siswa dan selanjutnya guru mengadakan apersepsi dengan tujuan mengaitkan materi yang akan disampaikan dengan pengetahuan yang telah diketahui siswa. Kegiatan terakhir dalam membuka pelajaran adalah mengadakan prates atau tes awal. Tes ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum materi disampaikan. Bentuk tes yang dipergunakan adalah esai bebas yaitu menulis karangan deskripsi. Soal tes terlampir. 2. Kegiatan Inti Kegiatan inti dalah penyajian bahan atau materi yang akan disampaikan oleh guru kepada siswa harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, baik tujuan
48
pembelajaran umum maupun tujuan pembelajaran khusus. Materi yang akan disampaikan harus mengacu pada tujuan yang telah dirumuskan. Penulis
menyajikan
materi
menulis
karangan
deskripsi
dengan
menggunakan model examples non examples. Materi-materi tersebut mencakup: pengertian karangan deskripsi; contoh karangan deskripsi; langkah-langkah menbuat karangan deskripsi; penjelasan model examples non examples; langkahlangkah model examples non examples. 3. Kegiatan Penutup Pada kegiatan penutup guru melakukan beberapa kegiatan diantaranya menyimpulkan pembelajaran, meninjau kembali materi yang telah tersampaikan, memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan beberapa pertanyaan yang bertujuan untuk menguatkan pemahaman siswa. Kegiatan evaluasi juga dilakukan poada kegiatan penutup ini yaitu berupa pascates yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa setelah mengikuti kegiatan belajar-mengajar menulis karangan deskripsi dengan menggunakan model examples non examples.