BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1. Subjek Penelitian 3.1.1. Populasi dan Sampel Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan, sedangkan sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat atau ciri yang dikehendaki dari populasi (Nazir,1988). Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang tinggal di panti wreda di Jakarta. Karakteristik populasi dalam penelitian ini adalah : a. Para lansia yang berusia 60 tahun keatas, hal ini disesuaikan dengan dimulainya seseorang memasuki usia lanjut. b. Tinggal di panti wreda, dengan alasan memudahkan peneliti dalam mencari
subjek
penelitian
karena
panti
wreda
adalah
tempat
berkumpulnya para lansia. Jumlah lansia yang dilibatkan sebagai sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 orang. 3.1.2. Metode Pengambilan Sampel Pengambilan sampel adalah suatu bagian yang dipilih dengan cara tertentu untuk mewakili keseluruhan kelompok populasi Soenarto, 1987 (dalam Purwanto, 2007). Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel acak sederhana (simple random sampling). Metode pengambilan sampel acak sederhana adalah metode yang digunakan untuk memiliih sampel dari populasi yang homogen sehingga setiap anggota populasi mempunyai peluang
yang sama besar untuk di tarik sebagai sampel (Purwanto, 2007). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling karena jumlah populasi dari dua panti wreda tersebut relatif kecil dan populasi tersebut relatif homogen yang sama-sama tinggal di panti wreda yang memiliki usia, dan jenis kelamin yang sama sehingga peneiliti dapat meminta daftar nama dari pimpinan panti wreda tersebut dan mengacaknya atau mengundinya secara sederhana dan setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk di pilih sebagai sampel penelitian. Pengambilan sampel ini dilakukakan di dua panti wreda yaitu panti wreda Waluya Sejati Abadi dan panti wreda Wisma Mulia pada Panti wreda Waluya Sejati Abadi memiliki jumlah populasi sebanyak 25 orang lansia, sebagian besar berjenis kelamin wanita dan sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 20 orang lansia, sedangkan pada panti wreda Wisma Mulia memiliki jumlah populasi sebanyak 70 orang lansia yang semuanya berjenis kelamin wanita dan sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 30 orang lansia. 3.2 . Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu suatu metode yang bertujuan
untuk melihat hubungan satu variabel
dengan variabel lainnya (Purwanto, 2007). Tekhnik penelitian ini menggunakan tekhnik statistic non parametric. Bentuk analisis data dengan model korelasi akan dipergunakan korelasi Spearman dan chi square karena peneliti hendak mendeteksi atau mencari hubungan sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisiensi korelasi
3.3 . Setting Lokasi & Instrumen Penelitian 3.3.1. Setting Lokasi Penelitian ini dilakukan di dua panti wreda di Jakarta yaitu di panti wreda Waluya Sejati Abadi yang beralamatkan di Kramat V No. IC Salemba Jakarta Pusat dan di panti wreda Wisma Mulia yang beralamatkan di Jl. Hadiah No. 1416 Jelambar Grogol Jakarta Barat. Pengambilan lokasi penelitian tersebut adalah dengan alasan kemudahan untuk mendapatkan sampel penelitian, karena tempat tersebut adalah tempat berkumpulnya lansia yang sesuai dengan karakteristik penelitian 3.3.2. Operasional Variabel 3.3.2.1. Variabel Penelitian Variabel bebas ( IV)
: Dukungan Sosial
Variabel terikat ( DV) : Tingkat Depresi 3.3.2.2 Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.3.2.2.1. Dukungan Sosial 2.1.2. Definisi Dukungan Sosial Definisi dukungan sosial yaitu mengacu pada kenyamanan, perhatian, penghargaan, atau bantuan yang diberikan orang lain atau kelompok kepada individu (Gentry & Kobasa, 1984; Wallston et al., 1983; Wills & Fegan, 2001 dalam Sarafino, 2006). Sumber dukungan sosial dapat berasal dari berbagai sumber seperti pasangan hidup, keluarga, pacar, teman, rekan kerja, dan organisasi komunitas. Dukungan
sosial
dalam
penelitian
ini
akan
diungkap
dengan
menggunakan alat ukur berupa kuesioner yang disusun berdasarkan empat
domain oleh Sarafino (2006) yaitu: dukungan emosional dan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informasi dan dukungan persahabatan. Semakin tinggi skor yang diperoleh seseorang dalam skala dukungan sosial yang diberikan, artinya semakin tinggi dukungan sosial yang didapatkannya. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh seseorang dalam kuesioner dukungan sosial yang diberikan, artinya semakin rendah dukungan sosial yang didapatkan. 3.3.2.2.2. Depresi Beck (dalam McDowell & Newell, 1986) mendefinisikan depresi sebagai keadaan abnormal organisme yang ditandai dengan simptom-simptom seperti menurunnya mood subjektif, rasa pesimis dan sikap nihilistik, kehilangan kespontanan dan gejala vegetative (misalnya penurunan berat badan atau gangguan tidur). Beck menjelaskan bahwa proses-proses berpikir sebagai faktor penyebab depresi. Pemikiran sentralnya adalah bahwa orang-orang yang mengalami depresi menginterprestasikan kejadian atau pengalamanan tersebut sebagai sesuatu yang negatif. Terdapat tiga faktor utama penyebab munculnya depresi, yaitu faktor biologis, faktor psikososial, dan faktor sosiokultural (Coleman, Butcher, & Carson, 1984).
3.3.3. Instrumen Penelitian 3.3.3.1. Sumber Data yang Diperlukan Tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan memperoleh data yang relevan dalam bentuk data primer dan data sekunder. Cara-cara pengumpulan data adalah sebagai berikut : 1. Data Primer Data primer meliputi data yang diperoleh langsung dari lapangan. Pengumpulan data primer dengan menggunakan tekhnik penyebaran kuesioner kepada 50 orang responden 2. Data Sekunder Pengumpulan data sekunder menggunakan tekhnik kepustakaan. Caranya adalah dengan mempelajari dan mencatat material penting dari sumber data sekunder berupa buku-buku ilmiah yang terkait dengan judul penelitian ini. 3.3.3.2. Metode dan Alat Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan metode kuesioner. Metode kuesioner digunakan mengingat data yang ingin diukur berupa konstruk atau konsep psikologis yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui indikator-indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk item-item pernyataan (Azwar, 2006). Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua buah, yaitu: kuesioner dukungan sosial dan skala Beck Depression Inventory II (BDI II) untuk tingkat depresi.
3.3.3.2.1. Alat ukur Dukungan Sosial Alat ukur yang digunakan untuk mengukur dukungan sosial adalah kuesioner dukungan sosial. Adapun item-item dalam kuesioner
disusun sendiri
berdasarkan empat bentuk dukungan sosial yang dikemukakan oleh Sarafino (2006). Kuesioner disusun berdasarkan skala likert yang menyediakan empat alternatif jawaban yang terdiri dari sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), setuju (S), sangat setuju (SS). Pemberian skor untuk skala ini bergerak dari 1 sampai 4 yang mendukung (favorable), sedangkan untuk item yang tidak mendukung (unfavorable) bergerak dari 4 sampai 1. Penyusunan kuesioner dukungan sosial dalam penelitian ini di dasarkan empat bentuk dukungan sosial yang dikemukakan oleh Sarafino (2006) akan di sajikan pada tabel 3.1. Tabel 3.1. Distribusi item-item dukungan sosial
NO
Bentuk
1
Dukungan emosional dan penghargaan
2, 3, 5, 6, 8, 12, 14
1, 4, 10
10
Dukungan Instrumental
15, 17, 20, 22, 26, 28, 32
25
8
7
10
16
10
6
38
2 3 4
Komponen Dukungan Sosial favorable unfavorable
Dukungan persahabatan
9, 11, 13, 21, 27, 30, 31, 33, 38 18, 19, 23, 24, 29, 34, 35, 36, 37
TOTAL
32
Dukungan informasi
Total
3.3.3 2.2. Alat Ukur Tingkat Depresi Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat depresi adalah skala Beck Depression Inventory II (BDI II) merupakan suatu alat ukur diagnostik yang dibuat oleh Aaron Beck, Ward, Mendelson, Mock dan Erbaugh pada tahun 1961, kemudian direvisi pada tahun 1971 dan mulai dipublikasikan pada tahun 1979 (Groth-Marnat, 2003). BDI II merupakan alat deteksi depresi yang paling banyak digunakan dan telah teruji validitasnya pada beberapa penelitian. BDI merupakan behavioral assessment dalam bentuk Self report rating inventory yang mengukur kriteria sikap dan simtom-simtom depresi. Alat tes ini terdiri dari 21 peryataan pilihan ganda yang fokus pada perasaan sedih, rasa bersalah, harga diri, dan rasa pesimis. Isi dari dari alat ukur ini merupakan gambaran 6 karakteristik depresi dari 9 karakteristik yang disebutkan dalam DSM IV. Skor yang diperoleh dalam skala ini adalah total nilai dari respon yang diberikan. Interprestasi yang digunakan dalam total skor BDI II adalah (GrothMarnat, 2003) : 0-13
: minimal depresi
14-19
: depresi ringan
20-28
: depresi sedang
29-63
: depresi berat
<4
: ada kemungkinan menyangkal depresi (faking good)
3.4. Pengukuran Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti seberapa baik suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang baik apabila alat ukur
tersebut mengukur apa yang ingin diukur atau menjalankan fungsi alat ukurnya (Anastasi & Urbina, 2007). Menurut Azwar, 1999 (dalam Priyatno, 2007) semua item yang mencapai kofisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan, bila jumlah item belum mencukupi dapat menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Contruct Validity (validitas konstruk)
Validitas konstruk adalah kesesuaian antara konstruk teoritik psikologis yang akan diukur yaitu indikator-indikatornya dengan isi tes/item atau validitas yang menunjukan sejauh mana suatu test mengungkap suatu konstruk psikologis yang hendak diukur (Anastasi & Urbina, 2007). Validitas ini merupakan yang paling baik dari pada tipe validitas lainnya. Validitas konstruk ditegakan pada langkah pembuatan kuesioner berdasarkan domain dan indikator-indikator yang akan diukur dalam penelitian. 2.
Content Validty (validitas isi)
Validitas isi adalah sejauh mana pengukuran mencerminkan domain isi. Bila secara mendalam validitas isi
merupakan kecocokan di antara isi alat ukur
dengan isi sasaran ukur (Anastasi & Urbina, 2007). Validitas isi ditegakan pada langkah revisi butir pertanyaan/pernyataan, berdasarkan pendapat professional (expert judgment) yaitu dosen pembimbing peneliti. 3.4.1. Reliabilitas Reliabilitas adalah
merujuk pada konsistensi skor yang dicapai oleh
orang yang sama ketika mereka diuji ulang dengan tes yang sama pada kesempatan berbeda, atau dengan seperangkat butir-butir ekuivalen (equivalent items) yang berbeda atau dalam kondisi pengujian yang berbeda (Anastasi & Urbina, 2007). Batasan reliabilitas menurut Sekaran, 1992 (dalam Priyatno,
2007) adalah reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik. 3.4.2. Hasil Validitas dan Reliabilitas Variabel Dukungan sosial 3.4.2.1. Kuesioner dukungan sosial setelah diberikan pada subjek penelitian sebanyak 50 orang di dua panti wreda di Jakarta, dari 38 item yang terdapat pada kuesioner dukungan sosial, ternyata sebanyak 10 item dinyatakan gugur yaitu item 1, 4, 5, 10, 17, 26, 7, 13, 27, 16 . dengan cronbach ‘s alpha sebesar 0, 909. Distribusi item-item kuesioner dukungan sosial yang dalam penelitian disajikan pada tabel 3.2 berikut: Tabel 3.2. Distribusi item-item kuesioner dukungan sosial hasil uji reliabilitas
NO 1 2
Bentuk Dukungan emosional dan penghargaan Dukungan instrumental
3
Dukungan informasi
4
Dukungan persahabatan TOTAL
Komponen Dukungan Sosial Favorable Unfavorable 2, 3, 6, 8, 12, 14 15, 20, 22, , 28, 32 9, 11, 21, 30, 31, 33, 38 18, 19, 23, 24, 29, 34, 25, 36, 37 27
Item Delete
Total
1, 4, 5, 10
10
25
17, 26
8
-
7, 13, 27
10
-
16
10
1
10
28
Setelah dilakukan delete item sebanyak 10 item yang gugur,
maka
cronbach’s alpha menjadi sebesar 0, 933 pada kuesioner variabel dukungan sosial. 3.4.3. Norma Variabel Dukungan Sosial Norma merupakan penyebaran skor-skor dari suatu kelompok standar yang menjadi pegangan untuk memberi makna/arti dari skor-skor yang diperoleh individu dalam suatu pengukuran. Tujuan norma adalah untuk membandingkan
skor yang didapat individu dalam sebuah tes dengan performa kelompok. Selain itu, norma juga berfungsi untuk membandingkan performa seseorang pada kesempatan yang sama atau berlainan (Anastasi & Urbina, 2007). Dalam peneitian ini terbagi atas tiga kategori yaitu rendah, sedang dan tinggi. Dalam penelitian ini menggunakan norma kategori sebagai berikut (Azwar, 2006) : Tabel 3.3 Norma Variabel dukungan sosial
Rentang nilai
kategori
X<(Mean-1.SD)
Rendah
(Mean-1.SD) ≤ x < (Mean+1.SD)
Sedang
(Mean+1.SD)≤ x
Tinggi
Dalam penelitian ini mengkategorikan data penelitian berdasarkan mean dan standar deviasi untuk variabel dukungan sosial. Hasil perhitungan norma variabel dukungan sosial akan disajikan pada tabel 3.4 berikut: Tabel 3.4. Hasil perhitungan norma variabel dukungan sosial
Rentang nilai
Kategori
X<72
Rendah
72≤x <101
Sedang
101≤
Tinggi
3.5.
Prosedur Penelitian
3.5.1. Tahap Persiapan Pada tahapan ini, yang dilakukan oleh peneliti adalah membuat alat ukur dukungan sosial . Penelitian ini menggunakan kuesioner dukungan sosial yang peneliti susun sendiri, sedangkan tingkat depresi peneliti menggunakan skala Beck Depression Inventory II (BDI II) merupakan suatu alat ukur diagnostik yang dibuat oleh Aaron Beck, Ward, Mendelson, Mock dan Erbaugh. Pembuatan kuesioner dukungan sosial dibantu oleh expert judgment
yaitu dosen
pembimbing peneliti sebagai expert judgment untuk kuesioner dukungan sosial, disusun berdasarkan empat bentuk dukungan sosial yang dikemukakan (Sarafino, 2006). Penyusunan kuesioner ini diwakili dengan membuat blue print yang kemudian
dilanjutkan dengan operasionalisasi dalam bentuk item-item
pernyataan yang jumlah item kuesioner dukungan sosial sebanyak 38 item dan untuk skala Beck Depression Inventory II (BDI II) ini terdiri dari 21 peryataan pilihan ganda yang fokus pada persaan sedih, rasa bersalah, harga diri, dan rasa pesimis (Groth-Marnat, 2003). 3.5.2. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan penelitian diawali dengan meminta izin kepada pimpinan panti wreda di Jakarta. Setelah diberikan izin, penelitian dimulai dengan menyebar kuesioner dukungan sosial dan skala BDI II pada individu lansia yang telah dipilih secara random atau acak dari daftar nama lansia yang diperoleh dari pimpinan panti dan disesuaikan dengan karakteristik populasi. Pelaksanaan penelitian dimulai pada tanggal 1 Mei sampai 3 Mei di panti wreda Waluya Sejati Abadi, dan 1 Juni, 3 Juni, dan 7 Juni 2011 di panti wreda Wisma Mulia dengan melibatkan 50 orang subjek yang mengisi kuesioner dukungan sosial dan skala
BDI II. Pemberian kuesioner ini dilakukan dengan mendatanggi subjek satu persatu, ada sebagian lansia yang membaca dan mengisi sendiri kuesioner dukungan sosial dan skala BDI II yang diberikan dan sebagian besar dari lansia tersebut meminta agar kuesioner dan skala tersebut dibacakan dalam setiap itemnya dan diisikan oleh peneliti dengan alasan keterbatasan fisik. 3.5.3. Tahap Pengolahan Data Data yang telah diperoleh akan diolah dengan menggunakan perangkat lunak SPSS For Windows 16.0. dari pengolahan tersebut akan diketahui validitas dan realibilitas dari masing-masing item yang terdapat dalam kuesioner tersebut. Pengolahan data secara kuantitatif juga, menghasilkan data yaitu berupa frekuensi dan presentasi dukungan sosial dan tingkatan depresi dari subjek penelitian. 3.5.4. Metode Analisa Data Metode Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Uji Linearitas Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi dan regresi (Priyatno, 2007) 2. Korelasi Sederhana (bivariate corellation) Korelasi sederhana (bivariate corellation) dengan korelasi Spearman digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi (Priyatno, 2007). •
Nilai korelasi (r) berkisar antara 1 sampai -1 berarti nilai hubungan antara dua varibel semakin kuat.
•
Nilai korelasi (r) mendekati 0 berarti hubungan
antara dua variabel
semakin lemah. Nilai positif menunjukan hubungan searah ( X naik maka Y naik ) dan nilai negatif menunjukan hubungan terbalik (X naik maka Y turun). Menurut Sugiyono (2007) (dalam Priyatno, 2007) pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi sebagai berikut: 0,00 - 0,199 = sangat rendah 0,20 - 0,399 = rendah 0,40 - 0,599 = sedang 0,60 - 0,799 = kuat 0,80 - 1,000 = sangat kuat 3. Uji Kha Kuadrat (chi square test) Uji kha kuadrat (chi square tes) adalah
pengujian yang digunakan
mengetahui hubungan antara baris dan kolom (Priyatno, 2007). •
Menentukan tingkat signifikansi Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat singnifikansi a = 5%. Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti mengambil resiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar sebanyakbanyaknya 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian).
•
Kriteria pengujian Ho ditolak apabila nilai tabel.
hitung >
tabel, Ho diterima apabila
hitung