Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Variable adalah sebuah populasi dengan jumlah individu tertentu. Populasi finit adalah populasi dengan jumlah individu tertentu sedangkan jika jumlah individu dalam kelompok tidak mempunyai jumlah yang tetap ataupun jumlahnya tidak terhingga disebut populasi invinit. Survey sample adalah suatu prosedur dimana hanya sebagian dari populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari populasi. Probability sampel adalah suatu sampel yang ditarik sedemikian rupa dimana suatu elemen (unsure) individu dari populasi tidak didasarkan pada pertimbangan pribadi tetapi tergantung kepada aplikasi kemungkinan (probabilitas). Judgement sample adalah pemilihan individu dari populasi didasarkan atas pertimbangan pribadi. Kumpulan dari ukuran unit-unit elementer disebut populasi. Populasi adalah kumpulan dari ukuran-ukuran tentang sesuatu yang ingin kita buat inferensi. Unit yang berbentuk basis dari proses sampling dinamakan unit sampling. Sample adalah kumpulan dari unit sampling. Unit sampling adalah kumpulan dari unsure-unsur populasi yang tidak tumpang tindih. Hipotesis adalah suatu steatment tentative tentang parameter populasi atau tentang distribusi populasi. Ada dua jenis estimate yaitu: 1.
Estimate titik/ point estimate
2.
Estimate interval
Mean dari sample adalah estimate titik dari median populasi dan varians dari sample adalah estimate titik dari varians populasi. Tujuan dari survey sampling untuk mengadakan estimasi dan menguji hipotesis tentang parameter populasi dengan menggunakan keterangan –keterangan yang diperoleh dari sample. Keterangan2 yang diperoleh dapat dikuasai dan tergantung dari dua hal yaitu: 1.
Jumlah unit sampling yang dimasukkan dalam sampel
2.
Teknik yang digunakan dalam memilih sample
Rumus eror estimasi (hal 274) Design sampling tetap dibagi dua
Unrestricted random sample (sample tanpa batasan )
Restricted random sample (sample dengan batasan)
1
Jika aturan dalam penarikan sample tidak sama selama penarikan sample berlangsung maka disaign sample disebut sample sekuensial. Sample sekuensial dibagi dua:
Menarik sample secara bertingkat
Dengan mengamati satu persatu anggota-anggota populasi
Pengamatan yang kita lakukan terus menerus sampai kita merasa puas tentang keterangan yang kita inginkan cara ini dianggap bentuk khas dari multiple sampling. Pada unrestricted random sample, sample yang ditari secara langsung dari populasi. Populasi tidak dibagi dahrulu atas subsample. Unrestricted sample dibagi dua: 1. Simple random sample(sampel random sederhana). Tiap unit diberi nomor, lalu yang diinginkan ditarik secara random baik digunakan secara random baik dengan nomor atau dengan undian. 2. Systematic sample(sample sistematik). Diberi nomor dan diurutkan, kemudian tentukan satu nomor sebagi titik tolak menarik sample. Restrictad sample dibagi atas a.
Multi stage sample adalah Sample ditarik dari kelompok pupulasi tetapi tidak
semua anggota klompok pupulasi menjadi anggota sampel. b.
Stratified sample adalah populasi dibagi dalam kelompok yang homogeny yang
sebih dahulu atau dalam strata. c.
Cluster sample adalah populasi dibagi dulu atas kelompok berdasarkan area atau
cluster. d.
Streafied cluster sample adalah sample ditari dengan kombinasi antara stratified
sample dan cluster sample. Step sebelum mengumpulkan data atau survey 1.
Tentukan tujuan survey
2.
Tetapkan populasi yang akan disurvei
3.
Pilihlah data yang relevan
4.
Tentukan derajat ketetapan
5.
Tentukan teknik mengumpulkan keterangan
6.
Carilah frame untuk menentukan sampling
7.
Tentukan unit sampling 2
8.
Buat interview wide, kuiseonery atau schedule
9.
Adakan treaning
10.
Adakan freetest
11.
Tetapkan waktu penelitian
Rumus random sampling sederhana (hal 279) Parameter yang penting adalah 1.
mean (rata-rata)
2.
rasio antara dua total atau dua mean
3.
proporsi adalah bagian dari unit yang termasuk dalam suatau kelas tertentu
misalnya bagian dari populasi yang tidak beririgasi 4.
varians
rumus varian populasi (hal 282) teknik cluster digunakan bila catatan lengkap tentang unit elementer dalam populasi tidak diperoleh. Kelebihan 1. tidak diperlukan frame berisi list dari unit elementer, tapi cukup dengan list dari cluster saja; 2. andaikata pun ada frame yang terdiri dari list unit elementer,, cluster sampling jauh lebih murah dibandingkan dengan stratified atau random sample sederhana.
bab 14 teknik membuat skala adalah teknik mengurutkan sesuatu dalam suatu kontinum. skala bogardus adalah skala untuk mengukur jarak social yang dikembangkan oleh emori s. bogardus. Yang dimaksud dengan jarak social adalah derajat pengertian atau keintiman dan kekariban sebagai ciri hubungan social secara umum yang continumnya terdiri atas sangat dekat, dekat, indifframt, benci sampai kepada menolak sama sekali. Skala sosiomatrik dapat juga digunakan untuk mengukur jarak social. Metode ini dikemangkan oleh j.l.moreno dan Helen h.jennings, digunakan untuk mengukur penerimaan dan penolakan, baik antar individu dari kelompok kecil atau antara proorangan dengan suatu kelompok. Skala penilaian atau rating scale. Pada skala penilaian si penilai member angka pada suatu kontinum dimana individu atau kelompok akan ditempatkan. 3
1.
Skala penilaian grafik (grafik rating scales) skala penelaian jenis ini paling
banyak digunakan. Disini, subjek diminta untuk mengecek titik tertentu dari suatu kontinum pada suatu garis tertentu. 2.
Skala penilaian deskriptif. Penilai hanya diberikan titik awal dan titik akhir saja
dari kontinum dengan suatu angka absolute. 3.
Skala penilaian komperatif. Dalam penilaian secara grafis maupun deskriptif,
tidak terdapat suatu refernsi untuk membandingkan penelian yang diberikan oleh penilai. Sebaliknya dalam skala penilaian komperatif, penilai diberikan suatu perbandingan dengan suatu populasi, kelompok social ataupun sifat yang telah diketahui umum hasilnya. Skala thurstone. Skala ini mula2 kikembangkan oleh L.L. Thurstone, dari metode psikofisikal yang bertujuan untuk mengurutkan responden berdasarkan ciri atau criteria tertentu. Skala ini disusundalam interval yang mendekati sama besar (equal appearing interval). Hasil dari kala ini adalah sejumlah pertanyaan biasanya kirakira 20 buah dimana posisi dari perrtanyaan2 tersebut tealah diketahui berdasarkan pelilaian juri. Kelemahan 1. Terlalu banyak yang perlu dikerjakan untuk membuat skala oleh para juri. 2. Jika item yang dicek pada responden jumlahnya lebih dari dua maka nilai untukknya pada sekala adalah median dari nilai2 yang terdapat pada sekala yang dibuat. Skala likert Resis Likert telah mengembangkan sebuah sekala untuk mengukur sikap masyarakat ditahun 1932 yang sekarang terkenal sengan nama sekala likert.berbeda dengan skala thurstone, dimana dipilih item2 yang mempunyai distribusi yang baik, yang dipilih dari hal-hal yang ingin diketahui(baik, tidak baik, tentang konservatisme, pesimis dsb) didalam skala, skalalikert menggunakan hanya item yang secara pasti tidak baik dan secara pasti buruk, tidak dimasukkan yang agak baik, yang agak kurang, yang netral, dan rangking lain diantara dua sikap yang pasti diatas. Item yang pasti disenangi, disukai, yang baik diberi tanda negative(-). Dalam skala likert total skor ditafsirkan sebagai responden.skala likert menggunakan ukuran ordinal, maka hanya dapat membuat rangking tapi tidak dapat diketahui berapa kali satu responden lebih baik atau lebih buruk dari yang lainnya. Prosedur pembuatan
4
1.
Peneliti mengumpulkan item-item yang cukup banyak,relevan dengan masalah
yang sedang diteliti, dan terdiri dari item yang cukup jelas disukai dan tidak disukai. 2.
Kemudian item tersebut dicoba pada sekelompok responden yang cukup
representative dari populasi yang ingin diteliti. 3.
Responden diatas diminta mengecek setiap item apakah yang desenangi(+) atau
tidak menyukai(-). Skor tertinggi adalah angka 5 dan sekor terendah adalah 1 4.
Totall skor masing2 individu adalah penjumlahan dari sekor masing2 item dari
individu tersebut. 5.
Respon dianalisis untuk mengetahui item2 mana yang sangat nyata batasan antara
skor tertinggi dan terendah dalam skala total. Keunggulan skala likert disbanding thurstone. 1.
Dalam menyusun skala, item-item yang tidak jelas menunjukkan hubungan
dengan sikap yang sedang diteliti masih dapat dimasukkan dalam skala dalam menyusun skala thurstone yang dimasukkan hanya item2 yang telah disetujui bersama dan jelas berhubugan dengan sikap yang ingin diteliti saja yang dapat dimasukkan. 2.
Skala likert lebih mudah membuatnya disbanding dengan skala thurstone
3.
Skala likert mempunyai reliabilitas yang relative lebih tinggi disbanding dengan
skala thrustone untuk jumlah iitem yang sama. Makin banya jumlah item maka makin kurang reliabilitasnya. Skala likert dapat memperlihatkan item yang dinyatakan dalam beberapa respons alternative (sangat setuju,setuju,bimbang, tidak setuju, sangat tidak setuju) tentang senag tidak senag terhadap satu item. Sedangkan skala thurstone hanya membuka dua alternative saja. 4.
Karne jangka thurstune yang lebih besar membuat skala likert dapa memberikan
keterangan yang lebih nyata dan jelas tentang pendapatan atau sikap responden tentang isi yang dipertanyakan. Kelemahan 1.
Karena ukuran yang digunakan adalah ukuran ordinal, skala likert hanya dapat
mengurutkan individu dalam skala, tetapi tidak dapat membandingkan bebrapa kali satu individu lebih baik dari individu lain.
5
2.
Kadangkala total skor dari indiviu tidak memberikan arti yang jelas karna banyak
pola respon terhadap beberapa item akan memberikan skor yang sama. Hal ini juga merupakan kelemahan dari thurstone. Tetapi kelemahan ini lebih banya pada skala likert
Skala guttman skala gutman diberi nama Louis guttman. Ciri2n -
Skala guttman merupakan skala kumulatif,
-
Skala guttman merupakan hanya dapat mengukur satu dimensi saja dari suatu variable yang multi dimensi.
Penggunaan skala guttman yang disebut juga metode scalogram atau analisis skala (scale analisis) sangat baik untuk menyakinkan peneliti tentang kesatuan dimensi darisikap atau sikap yang diteliti, yang sering disebut isi universal(universe of content) atau atribut universal (universe attribute). Cara membuat skala gutman adalah a. Susun sejumlah pertanyaan yang relevan dengan masalah yang ingin diselidiki. b. Lakukan penelitian permulaan terhadap sejumlah responden yang dapat mewakili populasi yang akan diteliti sample yang dipilih minimal besarnya 50. c. Jawaban yang diperoleh kemudian dianalisis dan jawaban ekstrim dibuang. Jawaban yang ekstrim adalah jawaban ynag disetujui atau tidak disetujui oleh lebih dari 80% responden. d. Susunlah jawaban pada suatu table guttman e. Hitunglah koefisien reprodusilitas dan koefisien skalabilitas. Rumus koefisien repfodusibilitas (hal 342) Rumus koefisien skalabilitas (hal 343) Kelemahan -
Skala gutman bisa tidak mungkin menjadi dasar yang efektif baik untuk mengukur sikap terhadap objek yang kompleks ataupun untuk membuat predikasi rentang prilaku objek tersebut.
-
Satu skala bisa saja mempunyai dimensi tunggal untuk satu kelompok tetapi ganda untuk kelompok lain, ataupun berdimensi satu untuk satuwaktu dan mempunyai dimensi ganda untuk waktu yang lain. 6
Skala perbedaan simantik adalah skala yang dikembangkan oleh Osgood, suci dan tannenbaum berkehendak untuk mengukur pengertian suatu objek atau konsep oleh seseorang. Skala bipolar adalah sekala yang berlawanan seperti baik buru, cepat-lambat dsb. Sifat bipolar ini dapat mencakup 3 sifat yaitu evaluasi, potensi dan kegiatan Langkah2 menyusun skala perbedaan simantik a. Tentukan objek atau konsep yang ingin diukur b. Pilihlah sifat bipolar yang relevan dengan masalah yang ingin diteliti diatas. c. Untuk mencari sifat bipolar yang cocok dengan konsep atau objek yang diinginkan, maka lebih dahulu perlu dicari jawaban darai dua kelompok yang berbeda secara empiris. d. Skor untuk seorang responden atau subjek adalah jumlah skor dari pasangan sifat bipolar yang digunakan. Dua hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan alat ukur 1. Perlu dirumuskan sifat bipolar yang cocok dengan konsep, stimuli atau objek untuk memecahkan masalah penelitian. Sifat bipolar yang dirumuskan dapat berbentuk satu dimensi misalnya yang berisi sifat evaluasi saja, potensi ataupun kegiatan saja, tetapi bisa saja menyangkut ketiga dimensi evaluasi potensi dan kegiatan. 2. Sifat bipolar yang dipilih harus relevan dengan konsep, stimuli atau objek yang harus relevan pula dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan.
BAB 15 Analisis dan penafsiran data Kerja memperbaiki kualitas data serta menghilangkan keraguan data dinamakan mengedit data. Hal yang perlu diperhatikan dalam edit data: 1. Apakah data sudah lengkap dan sempurna? 2. Apakah data sudah cukup jelas tulisannya untuk dibaca? 3. Apakah semua catatan dapat dipahami? 4. Apakah semua data sudah cukup konsisten? 5. Apakah data cukup uniform? 6. Apakah ada response yang tidak sesuai? Mengganti data original demi mencocokkan dengan sesuatu keinginan peneliti berarti melanggar prinsip kejujuran intelektual (intellectual honesly). 7
Mengkodekan data Data yang dikumpulkan dapat berupa angka, kalimat pendek atau panjang ataupun hanya ya atau tidak. Untuk mempermudah analisis maka jawaban2 tersebut perlu diberi kode. Pemberian kode kepada jawaban sangat penting artinya jika pengolahan data dilakukan dengan computer. Mengkode jawaban adalah menaruh angka pada setiap jawaban. Pemberian kode dapat dilakukan dengan melihat jenis pertanyaan, jawaban atau pernyataan. Dalam hal ini dapat dibedakan a. Jawaban yang berupa angka(jawaban bisa dalam bentuk angka. Pertanyaan tentang pendapatan perbulan sudah jelas dalam bentuk angka.) b. Jawaban dari pertanyaan tertutup(jawaban yang sudah disediakan lebih dahulu dan hanya tinggal mengecek saja sesuai dengan intruksi cont: kuesioner) c. Jawaban pertanyaan semi terbuka (selain dari jawaban yang ditentukan masih diperkenankan lagi jawaban lain yang dianggap cocok oleh responden. Jawaban yang ada diluar dari yang telah disediakan perlu diberi angka tersendiri untuk kode) d. Jawaban pertanyaan terbuka(jawaban yang diberikan sifatnya bebas sesuai dengan apa yang dipikirkan oleh penjawab, tanpa ada batasan tertentu cont:wawancara. Untuk membuat kode terhadap pertanyaan terbuka, jawaban2 tersebut harus dikatagorikan atau dikelompokkan lebih dahulu, sehingga tiap kelompok2 berisi jawaban yang lebih kurang sejenis) e. Jawaban kombinasi(jawaban kombinasi hamper serupa dengan pertanyaan tetutup) Coding sheet adalah lembaran kertas yang mempunyai 80 kolom dan 25 baris. Jika data yang dikode melebihi 80 kolom maka cara pengisian kode adalah: 1. Menyambung data responden tersebut ke baris kedua 2. Meyambung kode pada baris yang sama kelembaran kedua dari coding sheet. Buku kode diguakan sebagai panduan dalam mengisi kode kedalam coding sheet. Buku kode harus dibuat lebih dahulu dan harus berisi 1. No halaman daftara pertanyaan atau record book 2. No pertanyaan2 atau data 3. No variable 4. Nama variable atau singkatan variable 5. No kolom koding sheet yang digunakan 8
6. Format Kartu tabulasi digunakan untuk menuliskan kode secara manual. Strip sortir adalah kartu panjang, yang lebarnya hanya 2 sampai 3 cm panjangnya bisa sampai 75cm dan dibagi atas kotak2. Tabulasi dengan strip sortir hanya efektif untuk penelitian menggunakan sekitar 100 variabel. Kartu ini dapat digunakan timbale balik. Salah satu paket program dalam tabulasi computer adalah statistical package for social sciences (spss).untuk memindahkan coding sheet harus dipindahkan dulu ke kartu computer dengan punching. Dengan menggunakan program sederhana spss, maka computer dapat dipetrintahkan untuk membuat tabulasi. Membuat tabulasi adalah memasukkan data2 kedalam tabel2 dan mengatur angka2 sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam berbagai katagori. Table sederhana mempunyai 4 bagian penting 1. No dan judul table 2. Stub; 3. Box head; 4. Body Stub; adalah bagian paling kiri dari table termasuk kepala kolom, tetapi tidak termasuk jajar(baris) total. Box head; merupakan tempat dimana kepala kolom ditempatkan. Body terdiri atas kolom2 yang berisi angka2. Table yang mempunyai kotak tempat total. Tempat total ini terdiri dari total baris,total kolom, dan juga grand total. Footnote adalah catatan tentang sumber dari data yang diletakkan dibagian bawah table. Jenis2 tabel 1. Table induk(master table) adalah table yang berisi semua data yang tersedia secara terperinci. 2. Table text (text tabel) adalah table yang telah diringkas untuk suatu keperluan tertentu 3. Table frekuensi adalah table yang menunjukkan beberapa kali sesuatu yang hal terjadi. Table frekuensi sering digunakan untuk mengecek kesesuaian hubungan jawaban antara satu pertanyaan dengan pertanyaan lain dalam daftar pertanyaan. Sifat2 tabel 1. Harus jelas,merupakan suatu unitas, akurat dan ekonomis. 9
2. Tiap table juga harus merupakan sebuah unit 3. Item2 dalam table harus benar2 akurat Cara membuat tabulasi langsung Selain memindahkan data yang sudah diberi kode kedalam koding sheet atau kedalam kartu tabulasi, data juga dapat dipindahkan langsung dari daftar pertanyaan kedalam table. Cara ini cara termudah lebih2 untuk data yang variable nya tidak lebih dari 100 buah. Menganalisis data Analisis adalah mengelompokkan, membuat suatu urutan, memanipulasi, serta meningkatkan data secara mudah untuk dibaca. Langkah pertama dalam analisa adalah membagi data atas kelompok atau katagori2. Katagori tidak lain dari bagian. Beberapa ciri dalam membuat katagori 1. Katagori yang dibuat harus sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian 2. Katagori harus lengkap atau exhaustive 3. Katagori haru bebas dan terpisah 4. Tiap katagori harus berasal dari kaedah klasifikasi 5. Tiap katagori harus dalam satu level 6.Analisi hubungan Beberapa jenis hubungan yang perlu diketahui 1. Hubungan simetris 2. Hubungan timbal balik 3. Hubungan asimetris Hubungan simetris adalah apabila variable berhubungan dengan variable yang lain, tetapi adanya variable tersebut bukan disebabkan atau bukan dipengaruhi oleh variable lain. Hubungan simetris dapat terjadi jika 1. Kedua variable merupakan akibat dari suatu factor yang sama 2. Kedua variable merupakan indicator dari sebuah konsep yang sama 3. Hubungan yang terjadi disebabkan oleh kebetulan saja Hubungan asimetris adalah dimana satu variable mempengaruhi variable yang lain tetapi hubungan tersebut tidak timbal balik. Hubungan tersebut dapat berasal dari hubungan antara konsep.
10
Ditinjau dari sifat2 variabel yang mempegaruhi sifat variable lain, maka jenis hubungan asimetris dapat dibagi atas a. Hubungan antara cara dan tujuan (cara merupakan variable independen dan tujuan merupakan variable dependen) b. Hubungan antara stimulus dan respon(stimulus merupakan variable independen dan respon adalah variable dependen) c. Hubungan antara persyaratan dengan akibat d. Hubungan antara ciri dengan tingkah laku atau watak.(yang dimaksud dengan watak adalah kecenderungan yang datangnya dari dalam untuk memperlihatkan respon terhadap sesuatu, seperti sikap, nilai,kemampuan,dorongan kepercayaan dsb. Yang dimaksud dengan ciri adalah sifat subjek yang tidak berubah seperti jenis kelamin,suku dsb) e. Hubungan yang tetap ada antara dua variable(dimana jika satu variable muncul, maka variable yang lain harus muncul juga, karena hubungan tersebut tetap ada.cont: makin tua tanaman tahunan, makin banyak pula daunnya) Menurut jumlah variable yang berhubungan Hubungan asimetris dapat dibagi 2 1. Hubungan bivariat adalah hubungan yang terjadi yang menyangkut hanya dua variable. dalam ini hubungan yang terjadi adalah antara sebuah variable dependen dan sebuah variabel independent. 2. Hubungan multi variat adalah hubungan yang terjadi menyangkut lebih dari dua variable. Dalam hal ini terdapat sebuah variable dua atau lebih variable independent. Hubungan timbal balik adalah jika ada dua buah variable x dan y yang berhubungan maka hubungan antara x dan y disebut hubungan timbale balik, jika hubungannya mempunyai dua arah. Dengan kata kain, x mempengarauhi y dan sebaliknya y mempengaruhi y. dalam persamaan kimia, hubungan tersebut dinamakan hubungan bolak balik. 7.analisis silang Analisis silang adalah analisis dengan menggunakan table silang. Table ini dapat berbentuk frekuensi atau persentase. Dalam analisis silang, variable dipaparkan dalam sebuah table,yang berguna untuk: 1. Menganalisis hubungan2 antara variable yang terjadi 2. Melihat bagaimana kedua atau beberapa variable berhubungan 11
3. Mengatur data untuk keperluan analisis statistic 4. Mengadakan control terhadap variable tertentu,sehingga dapat dianalisis tentang ada tidakknya hubungan palsu. 5. Mengecek apakah terdapat kesalahan2 dalam kode atau jawaban dari daftar pertanyaan. 8.analisis sosiometrik Adalah analisis dalam mengadakan pilihan. Analisis sosiometrik dapat dilakukan dengan tiga cara dengan menggunakan metric 1. Dengan menggunakan metrics sosiometrik adalah matrik yang memuat angka2 dalam penentuan pilihan dan matrik ini mempunyai kolom dan jajar (baris) yang sama. 2. Dengan menggunakan indeks sosiometrik 3. Dengan menggunakan sosiogram Indeks terbagi atas tiga 1. Indeks status pilihan (memperlihatkan baik buruknya suatu subjek dipilih) 2. Indeks
derajat
kepaduan
(cohesiveness)
dalam
situasi
pilihan
tidak
terbatas(memperlihatkan derajat kepaduan dari kelompok sosiogram.) 3. Indeks derajat kepaduan dalam situasi pilihan terbatas. 9.analisis simantik differensial Dalam analaisis perbedaan ,perbedaan simantik, peneliti dihadapkan pada kajian skala yang telah diberikan pada sifat2 bipolar. Baik dalam katagori evaluasi, potensi ataupun kegiatan. Analisis dapat dikerjakan dengan menggunakan analisis varience2, tetapi analisis yg sering adalah dengan cara yang lebih mudah yaitu analisi jarak klaster ataupun analisis skor factor. 10. penafsiran data Penafsiran adalah penjelasan yang terperinci tentang arti yang sebenarnya dari materi yang dipaparkan. Dilain pihak penafsiran juga dapat menguhubungkan suatu penemuan study eksploratife menjadadi suatu hipotesis untuk suatu percobaan yang lebih teliti lagi. Penafsiran juga berkehendak untuk membangun suatu konsep yang bersifat menjelaskan(explanatory consept) 11. generalisasi dan kesimpulan Generalisasi adalah penarikan suatu kesimpulan umum dari analisis penelitian. Generalisasi yang dibuat harus berkaitan dengan teori yang mendasari penelitian. BAB 16 12
Beberapa teknis satistik dalam analisis Table distribusi frekuensi 1. Table distribusi frekuensi Frekuensi adalah jumlah kemunculan. Jika data mentah diatur dalan kelas dengan frekuensinya, table tersebut dinamakan table distribusi frekuensi. Untuk membuat table ini , besar interval kelas harus sama. Jumlah interval tergantung jumlah data mentah. Rumus sturge k=1+ 3,3 log n
Dimana: n = jumlah pengamatan k= jumlah interval luas
prosedur dalam membuat table frekuensi a. Tentukan range dari pengamatan, dan gunakan pengamatan yang terendah sebagai limit bawah pertama b. Tentukan jumlah kelas dengan rumus sturge, atau tentukan besar interval kelas dan tentukan jumlah kelas dengan menggunakn range c. Buat interval kelas dan hitung frekuensi pengamatan yang jatuh untuk setiap kelas dengan membuat tally d. Jumlah frekuensi dari masing2 kelas 2.
Distribusi frekuensi kumulatif
Adalah frekuensi kumulatif adalah jumlah frekuensi dari semua nilai yang lebih kecil dari limit atas suatu interval, sampai denag tarmasuk kelas yang bersangkuatan. 3. Mean, median, dan modus
BAB 17 MENULIS LAPORAN ILMIAH 1.
Jenis konsumen
3 hal yang perlu dipertimbangkan oleh seorang peneliti dalam menulis laporan 1. Sampai dimana pengetahuan dari pembaca 13
2. Apakah yang perlu diketahui oleh pembaca tersebut 3. Bagaiman cara menyampaikan hasil penelitian, sehingga keterangan yang diberikan dapat dicerna dengan mudah oleh pembaca. Secara umum hasil penelitian dapat ditujukan kepada 3 jenis konsumen 1. Masyrakat umum 2. Sponsor penelitian 3. Masyrakat ilmiah Tiap penulisan laporan haruslah sesuai dengan kelompok konsumen. Dan tidak mungkin suatu laporan ditulis untuk memuaskan ke3 jenis konsumen diatas. Pendekatan yang terbaik adalah laporan di tulis untuk memenuhi sutu jenis konsumen saja, dalam tingkat pengungkapan yang sesuai dengan pengetahuan dan kebutuhan dari kelompok konsumen yang bersangkutan. a.Masyarakat umum Laporan harus dapat member gambaran praktis kepada pembaca. Laporan ini berupa brosur, artikel taupun summary report(laporan ringkasan yang berisi hal2 praktis yang dpat diprgunakn secara langsung). b.Sponsor penelitian laporan yang disampaikan harus sesuai dengan keinginana dan tujuan sponsor c. masyrakat ilmiah penelitian2 ini berupa tesis, skiripsi, maupun disertasi, pertama2 ditujukan komisi pembimbing atau komisi tesis. Untuk bahasa yang digunakan harus sesuai dengan norma2 yg berlaku dalam suatu universitas. Dalam laporan ini harus dibuat seutuh mungkin, tanpa meningglkan penulisan tentang komponen2 teknik, alat2 dan desaign yg digunakan dalam penelitian. Hasil laporan bisa berbentuk monograf ataupun artikel ilmiah.
2.jenis laporan ilmiah Ada 4 jenis laporan ilmiah 1. Laporan lengkap(monograf) beberapa hal hal perlu diperhatikan , a. laporna harus berisi process penelitian secara menyeluruh. Tujuan pelaporan adalah untuk menyampaikan penemuan penelitian dengan komunikasi yang cukup terperinci 14
sehingga dapat memberikan makna kepada data, menentukan validitas serta menghayati pentingnya kesimpulan yang di tarik. b. Teknik penulisan harus sesuai dengan kelompok target tersebut. materi serta keterarangan yang diberika harus di sampaikan secara intergrative (berhunbungan antara satu materi dengan materi yang lain). c. Laporan ilmiah harus menjelaskan hal2 yang sebenarnya terjadi disetiap tingkatan analisis. d. Jika diperoleh pengelaman ataun penemuan yang tidak ada hubungannya
langsung
janganlah peneluan tersebut dibuang dengan serta merta. e. Penulis juga harus menyampaikan kegagalan2 yg dialami serta limitasi2 yang dihadapi, disamping sukses yg diperoleh. f. Peneliti lebih mudah
mengubah outlinenya dari pada mengubah keseluruhan draft
laporan g. Laporan ilmiah harus dibagi dalam bab2, bagian2, sub2 bagian dengan judul2 yang padat. 2. Artkel ilmiah Artikel ilmiah adalah perasaan dari laporan lengkap( monograf). Penulisan tersebut harus bersifat padat Dan disesuaikan dengan jumlah halaman yang disediakan dalam jurnal2 ilmiah. Laporan dalam artikel ilmiah adalah laporan tentang salah satu dari facet2 penelitian atau salah satu aspek2 yg terdapat dalam laporan lengkap(momograf). Laporan dalam bentuka artikel ilmiah perlu berisi desain penelitian, processing data, dan analisis dalam bentuk yang lebih pendek dan dipadatkan
3. Laporan ringkas(Summary report) Artikel yang sudah diterbitkan ataupun study2 yang berkenaan dengan kepentingan masyarakat sering juga ditulis kembali dalam bentuk yg mudah di mengerti dengan bahasa yg tdk terlalu teknis. 4. -
Laporan untuk administrator dan membuat keputusan Penelitian yang dilakukan berkenaan dengan implikasi yang diperlukan dalam pengambilan kebijakan
15
-
Penelitian yang dilakukan disponsori oleh badan2 tertentu yang berkehendak untuk mengadakan diagnosis terhadap situasi ataupun dalam rangka mengadakan evaluasi terhadap suatu program kegiatan(action research)
16