BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1.
Populasi dan Sampel
3.1.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari suatu kelompok individu, kejadian ataupun hal minat yang menarik perhatian peneliti untuk melakukan investigasi (Sekaran, 2007). Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan di Indonesia yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2005-2007 dan 2009-2012. Peneliti tidak memilih tahun 2008 dikarenakan tahun ekstrem, sehingga ditakutkan ada data yang ekstrem.
3.1.2. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang karakteristiknya sedang diselidiki dan dianggap dapat mewakili suatu populasi (Sekaran, 2007). Sampel dari penelitian adalah perusahaan yang mengeluarkan right issue antara tahun 2005-2007 dan 2009-2012. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dengan kriteria:
1. Perusahaan yang terdaftar di BEI yang melakukan right issue. 2. dapat diketahui secara jelas presentase tujuan penggunaan dana dalam prospectus. 3. Perusahaan tidak melakukan corporate action yang lain saat tahun penerbitan right issue.
24
25
4. Memiliki laporan keuangan yang dikeluarkan perusahaan telah diaudit oleh akuntan public yang terdaftar/resmi dan memiliki kelengkapan data yang dibutuhkan.
3.2.
Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitan ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan untuk tahun 2005-2007 dan 2009-2012. Analisis laporan keuangan dilakukan dua tahun sebelum dan dua tahun sesudah pelaksanaan rights issue. Sementara it sumber data diperoleh melalui publikasi Bursa Efek Indonesia (BEI) dan buku Capital Market Directory (ICMD). 3.3.
Variabel Penelitian Kinerja keuangan dan kinerja saham digolongkan dalam variable dependen. Proksi kinerja keuangan adalah Price Book Value (PBV), Return On Investment (ROI) dan kinerja saham diproksi dengan return saham. Sedangkan right issue merupakan variable independen yang menjadi patokan penilaian kinerja keuangan dan kinerja saham sebelum dan sesudah pelaksanaannya
3.3.1. Variabel Independen Right Issue menjadi variabel independen. Karena disini peneliti ingin melihat pengaruh yang disebabkan right issue terhadap return of investment.
26
3.3.2. Variabel Dependen Return of Investment menjadi variabel dependen. Peneliti ingin melihat apa yang terjadi jika return of investment dipengaruhi oleh right issue.
3.3.3. Variabel Kontrol Dalam mengetahui hubungan antara right issue terhadap return of investment, peneliti menggunakan 3 variabel kontrol. Variabel kontrol terdiri dari firm size, market to book dan total debt to total assets.
3.4.
Metode Analisis
Pada penelitian ini menggunakan 2 uji, uji beda dan regresi. Hipotesis pertama, kedua dan ketiga menggunakan metode analisis uji beda untuk mengetahui perbedaan penggunaan dana right issue terhadap kinerja keuangan dan kinerja saham sebelum dan sesudah right issue diterbitkan. Sedangkan hipotesis keempat melihat perbedaan penggunaan dana right issue untuk investasi dan pembayaran utang.
Hipotesis kelima menggunakan analisis regresi untuk melihat bagaimana hubungan right issue terhadap return of investment dengan menggunakan firm size, market to book dan total debt to total assets sebagai variabel kontrol.
27
3.4.1. Statistik Desktriptif
Menurut
Ghozali
(2006)
statistik
deskriptif
merupakan
pengukuran statistic yang memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata, standar deviasi, variance, maksimum minimum,
kurtosis,
skewness
(kemencengan
distribusi).
Statistik
deskriptif berfungsi sebagai penganalisis data dengan menggambarkan sampel data yang telah dikumpulkan tanpa penggeneralisasian. Penelitian ini menjabarkan jumlah data, rata-rata, nilai minimum dan maksimum, dan standar deviasi.
3.4.2.
Uji Asumsi Klasik Dalam penelitian ini, peneliti melakukan uji asumsi klasik guna menguji apakah data yang ada telah memenuhi asumsi klasik. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya estimasi yang bias mengingat tidak semua data dapat diterapkan regresi. Pengujian yang dilakukan adalah uji normalitas, uji auto korelasi, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolenieritas. Berikut penjelasan secara lengkap mengenai ketiga pengujian tersebut.Statistik parametris mensyaratkan bahwa setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal maka sebelum pengujian hipotesis dilakukan terlebih dahulu harus dilakukan pengujian normalitas data (Sugiyono, 2008).
28
3.4.2.1.
Uji Normalitas Data Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakan dalam model regresi,
variabel
dependen
dan
variabel
independen
keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk mendeteksi normalitas data, dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis statistic Kolmogorov-smirnov test (K-S). uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis : -
H0 = Data residual terdistribusi normal, dan
-
H1 = Data residual tidak terdistribusi normal.
Dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, kriteria data dikatakan berdistribusi normal jika probalitas lebih besar dari 0.05 yang berarti
H0
diterima. Sebalikanya,
data residual
dikatakan tidak
terdistribusi dengan normal apabila probabilitas lebih kecil dari 0.05 nengakibatkan H0 ditolak. 3.4.2.2.
Uji Autokorelasi Selain melakukan uji normalitas, di dalam uji asumsi klasik juga perlu dilakukan uji autokorelasi. Uji auto korelasi ini dimaksudkan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (periode sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari auto korelasi atau tidak terjadi autokorelasi Dalam penelitian ini juga perlu dilakukan uji run test untuk mengetahui apakah data yang digunakan dalam model regresi terdapat autokorelasi atau tidak. Data dikatakan tidak terjadi autokorelasi apabila
29
nilai probabilitas lebih dari 0,05, sedangkan data yang dikatakan terjadi autokorelasi apabila nilai probabilitas kurang dari 0,05 (α). 3.4.2.3.
Uji Heteroskedastisitas Setiap
variabel
penelitian
ini
juga
perlu
dilakukan
uji
heteroskedastisitas, di mana pengujian tersebut digunakan untuk mengetahui
ada
atau
tidaknya
penyimpangan
asumsi
klasik
heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residul untuk semua pengamatan pada model regresi. Pengujian ini dimaksudkan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
disebut
homoskedastisitas
heteroskedastisitas.
Model
regresi
dan yang
jika
berbeda
baik
disebut
adalah
yang
homoskedastisitas atau yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Terdapat beberapa metode pengujian yang biasanya digunakan, antara lain uji park, uji glesjer, koefisien
korelasi
spearman.
melihat pola grafik regresi, serta uji Namun
dalam
penelitian
ini
heterokedastasitas hanya akan diuji dengan menggunakan uji Glejser. Untuk mengetahui tidak adanya heteroskedastisitas ditunjukkan dengan tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen. 3.4.2.4.
Uji Multikolinieritas Tahapan terakhir dari uji asumsi klasik ialah dengan melaukan uji multikolinieritas, di mana pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat suatu hubungan linear antara masing-masing variabel independen di dalam model regresi. Pada model regresi yang baik
30
seharusnya antar variabel independen tidak terjadi korelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari Tolerance value atau Varience Inflation Factor (VIF). Kedia ukuran ini menunjukkan variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yng tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai Tolerance, yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi. Nilai cut-off yang umum adalah (Wijaya, 2012): -
Jika nilai Tolerance > 10 persen dan nilai VIF < 10, maka
dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolineritas antara variabel independen dalam model regresi, dan dapat
Jika nilai Tolerance < 10 persen dan nilai VIF > 10, maka disimpulkan
bahwa
ada
multikolinearitas
antar
variabel
independen dalam model regresi. 3.4.3.
Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan uji beda dan analisis regresi. Uji beda adalah alat analisis yang digunakan untuk melihat perbedaan sebelum dan sesudah terjadinya sebuat event. Regresi adalah alat analisis yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan ingin melihat apakah data terdistribusi normal atau tidak. Pada penlitian ini,
31
peneliti menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Disini data terdistribusi normal apabila berada di atas angka 0,05.
b. Pengujian Hipotesis 1
Pada hipotesis 1, 2 dan 3 peneliti akan melihat apakah ada perbedaan
ketika
perusahaan
menerbitkan
right
issue
berdasarkan penggunaan dananya. Kelompok dibagi menjadi 2 yaitu perusahaan yang menggunakan dana untuk investasi dan perusahaan yang menggunakan dana untuk membayar utang.
Apabila hasil Asymptotic Significance berada di bawah 0,05 hingga 0,10 berarti hasil penelitian ini dinyatakan signifikan.
c. Pengujian Hipotesis 2
Dalam hipotesis 4 peneliti ingin membandingkan antara perusahaan yang menggunakan dana untuk investasi dan untuk utang. Peneliti ingin melihat apakah ada perbedaan agar bisa menjadi acuan bagi para investor kelak.
Apabila hasil Asymptotic Significance berada di bawah 0,05 hingga 0,10 berarti hasil penelitian ini dinyatakan signifikan.
32
d. Pengujian Hipotesis 3
Pada hipotesi ke 5 peneliti ingin menghitung pengaruh dari rasio penggunaan dana right issue, apakah semakin besar rasio
juga
semakin
meningkatkan
kinerja
keuangan
perusahaan yang menerbitkan right issue.
Apabila hasil Asymptotic Significance berada di bawah 0,05 hingga 0,10 berarti hasil penelitian ini dinyatakan signifikan