BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Paradigma Penelitian Pengertian paradigma menurut Dedy Mulyana adalah suatu kerangka berfikir
yang mendasar dari suatu kelompok saintis (Ilmuan) yang menganut suatu pandangan yang dijadikan landasan untuk mengungkap suatu fenomena dalam rangka mencari fakta.106 Paradigma merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu atau teori. Paradigma juga menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria pengujian sebagai landasan untuk menjawab masalah penelitian.107 Paradigma yang digunakan oleh peneliti adalah kritis. Teori kritis ini memandang bahwa kenyataan itu sangat berhubungan dengan pengamat yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain serta nilai-nilai yang dianut oleh pengamat tersebut turut mempengaruhi fakta dari kenyataan tersebut.
108
Pada paradigma kritis realitas yang
diamati merupakan relaitas “semu” (virtual reality) yang telah terbentuk oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial budaya, dan ekonomi politik.109 Paradigma 106
Muhammad Tahir. Pengantar Metodelogi Penelitiam Pendidikan. Makasar: Universitas Muhammadiyah Makasar. 2011. Hal:59 107 Pengertian Masalah, Variabel & Paradigma Penelitian. [online]. Diakses pada tanggal 6 April 2014 dari http://www.farelbae.wordpress.com/catatan-kuliah-ku/penegrtian-masalah-vareabelparadigma-penelitian/ 108 Ibid. Muh, Tahir. Hal: 58 109 Tri Nugroho Adi. Asumsi-Asumsi Epistimologi, Ontologi dan Metodelogi dalam Paradigma. (2013, September). Diakses pada tanggal 20 Mei 2014 dari
62
kritis bertujuan untuk menginterpretasikan dan karenanya memahami bagaimana berbagai kelompok sosial dikekang dan ditindas. Paradigma ini mengkaji kondisikondisi sosial dalam usaha untuk mengungkap struktur-struktur yang sering kali tersembunyi.110 3.2
Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah melalui sudut pandang kualitatif.
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.111 Sedangkan metode analisis yang digunakan adalah dengan pendekatan semiotika. Di mana analisis ini bersifat kualitatif-interpretatif. Kualitatif-Interpretatif memfokuskan dirinya pada tanda dan teks sebagai objek kajiannya, serta bagaimana peneliti menafsirkan dan memahami kode (decoding) di balik tanda dan teks tersebut. 112 Metode yang diggunakan dalam penelitian ini adalah metode semiologi Roland Barthes karena lebih menekankan interaksi antara teks dengan pengalaman personal dan kultural penggunanya, interaksi antara konvensi dalam teks dengan konvensi yang dialami dan diharapkan penggunanya. Sehingga makna-makna dari http://sinaukomunikasi.wordpress.com/2013/09/13/asumsi-asumsi-epistimologis-ontologi-danmetodologi-dalam-paradigma/ 110 Yasir. “Paradigma Komunikasi Kritis : Suatu Alternatif Bagi Ilmu Komunikasi.” Dalam e-Jurnal Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Riau, vol.1 no 1, Maret. 2013:13 111 Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2007. Hal: 60 112 Yaraf Amir Piliang. Hipersemiotka. Bandung. Jalasutra. 2003. 270
63
simbol-simbol pada iklan tersebut bisa dibongkar dan dipahami oleh khalayak bahwasanya iklan tersebut bukan hanya sebuah iklan asuransi tapi iklan tersebut berusaha mengungkapkan sebuah ideologi dan metodologi tertentu yang belum disadari sepenuhnya oleh khalayak umum. Melalui pendekatan metode semiologi Roland Barthes, tanda-tanda di dalam iklan yang berkaitan dengan makna gaya hidup wanita karir dalam TVC Smile Ladies diinterpretasikan dan dikaji secara mendalam melalui persfektif gaya hidup wanita karir. Tujuannya untuk mendapatkan penjelasan secara terperinci mengenai bagaimana tanda-tanda tersebut digunakan untuk mendorong proses pemaknaan mengenai representasi ideologi yang terkait dengan gaya hidup wanita karir melalui contoh iklan yang diteliti. 3.3
Unit Analisis Dalam penelitian ini, unit analisis nya ialah tanda-tanda termasuk satuan
tanda (sinigneme) yang terdapat pada struktur teks iklan Smile Ladies. Makna yang dibawa melalui unsure gambar (visual) yang dianalisa berkaitan erat dengan unsureunsur gambar yang difokuskan pada tanda-tanda yang terkait dengan simbolisasi gaya hidup dalam iklan Smile Ladies. Tanda-tanda tersebut terdapat pada aspek audio dan visual yang dikhususkan pada komunikasi verbal dan non verbal dari representasi gaya hidup yang terdapat dalam iklan Smile Ladies. Serta tanda-tanda lain yang menguatkan pemaknaan yang dipersepsikan dengan tanda-tanda utama. Iklan ini sendiri mulai tayang pada sekitar tahun 2013. Durasi iklan Smile Ladies ini 15 detik. 64
3.4
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
113
Jadi,
teknik pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini, peneliti munggunakan data primer dan sekunder dalam pengumpulan datanya, yaitu: 3.4.1 Data Primer Data primer dalam penelitian ini menggunakan teknik studi dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung kepada subjek peneliti.114 Data primer ini meliputi semua aspek tanda dan satuan tanda yang terdapat pada iklan televisi yang akan diteliti. Data yang didapat berupa rekaman iklan televisi (TVC) Smile Ladies yang sebelumnya telah penulis unduh di website www.youtube.com, lalu kemudian kemudian peneliti melakukan observasi pada iklan tersebut. Yang selanjutnya dianalisis berdasarkan teori dari Roland Barthes mengenai mitologi, makna denotatif dan konotatif verbal dan non-verbal, serta ideologi yang ditanamkan pada iklan tersebut.
113
Prof. Dr. Sugiyono. Memahani Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung. 2009. Hal.62
114
Metode Pengumpulan Data. Diakses pada 3 Juli 2014 dari http://caturretno.wordpress.com/2012/11/07.metode-pengumpulan-data.
65
3.4.2 Data Sekunder Data sekunder dalam penelitian ini menggunakan teknik studi pustaka, yaitu teknik pengumpulan data dengan melalui telaah/studi dari berbagai laporan penelitian dan buku literature yang relavan.115 Data ini didapat melalui buku-buku literature (kepustakaan) yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang diteliti untuk melengkapi serta mendapatkan landasan teori mengenai masalah ini. Sumber lainnya juga diperoleh dari info internet dan makalah yang berhubungan dengan penelitian ini, data-data ini selanjutnya digunakan untuk melengkapi data yang ada.
3.5
Teknik Analisis Data Teknik analisis yang digunakan oleh peneliti adalah Semiotika Roland
Barthes, adapun tahapan yang digunakan oleh peneliti dalam menganalisis data tersebut adalah : 1. Melakukan observasi pada iklan televisi Smile Ladies 2. Memilih beberapa frame dari storyline yang menggunakan berbagai tanda yang berkaitan dengan representasi makna gaya hidup wanita karir dalam iklan televisi Smile Ladies. 3. Setelah melakukan seleksi terhadap frame yang memuat tanda-tanda yang berkaitan dengan gaya hidup wanita karir, peneliti akan menjadikan pesan 115
Teknik Pengumpulan Data. Diakses pada tanggal 3 Juli 2014 dari http://novrisyahreza.blogspot.com/2012/04.teknik-pengumpulan-datadan.html?m=1
66
iklan pada 3 kategori berdasarkan pesan yang terkandung di dalamnya sesuai dengan apa yang dilakukan oleh Roland Barthes yang dikutip oleh Alex Sobur dari Cobley dan Janz, yaitu: a. Pesan lingusitik, yaitu pesan dalam bentuk kata-kata dalam iklan. Setiap cara penyampaian (berkata) memberikan maksud tersendiri. b. Pesan ikonik terkodekan, konotasi visual yang terlihat secara langsung dalam materi iklan. c. Pesan ikonik tak terkodekan, yaitu denotasi harfiah, pemahaman langsung dari gambar dan pesan dalam iklan. 4. Setelah itu, peneliti akan melakukan analisis mengenai bagaimana tandatanda pada iklan tersebut dapat bekerja dalam dua tatanan pertandaan dengan meminjam peta tanda Roland Barthes. Gambar 3.1 : Peta Tanda Roland Barthes 1. Signifer (penanda)
2. Signified (petanda)
3. Denotative Sign (tanda denotatif) 4. CONNOTATIVE SIGNIFIER (PENANDA KONOTATIF)
5. CONNOTATIVE SIGNIFIED (PETANDA KONOTATIF)
6. CONNOTATIVE SIGN (TANDA KONOTATIF)
67