23
BAB III METODOLOGI Metode penelitian merupakan suatu proses berpikir yang terdiri dari tahap-tahap penelitian yang harus diterapkan sebelum melakukan pemecahan masalah yang sedang dibahas. Proses ini dimaksudkan untuk memberikan pedoman dalam penelitian agar diperoleh langkah-langkah yang sistematis yang mempermudah dalam menganalisis permasalahan yang ada dan akhirnya mencapai tujuan penelitian yang diinginkan.
3.1 Kerangka Berfikir Kerangka berfikir merupakan penjelasan tentang keseluruhan kegiatan penelitian tentang masalah yang akan dipecahkan dan variabel – variabel apa yang bisa memecahkan masalah tersebut. Dalam hal ini pengujian analisis atribut pemasaran untuk beberapa restoran cepat saji di Jakarta dalam bagan sebagai berikut :
MASALAH SOLUSI SEMENTARA (HIPOTESA) DATA UJI HIPOTESIS THESIS/ SOLUSI
Gambar 3.1 Kerangka Berfikir
24
Pada Gambar 3.1 diatas dapat dijelaskan bahwa masalah dalam hal ini analisis atribut pemasaran untuk beberapa restoran cepat saji di jakarta dapat dipecahkan atau diberikan solusi sementara dengan melihat dari faktor produk, harga, tempat, promosi dan palayanan. Dari hipotesa sementara tersebut lalu diuji dengan data-data yang ada di lapangan, kemudian hasil dari uji hipotesis tersebut menghasilkan solusi atau thesis dari analisis atribut pemasaran untuk beberapa restoran cepat saji di jakarta.
3.2 Model Penelitian
Jenis Kelamin
Usia
Tingkat Pendidikan
Pekerjaan
Jumlah Pengeluaran Perbulan
Kinerja: -Produk -Harga -Pelayanan -Promosi -Tempat (lokasi)
Ekspektasi: -Produk -Harga -Pelayanan -Promosi -Tempat (lokasi)
Frekuensi Makan Diluar
Status Pernikahan
Gambar 3.2 Model Penelitian Analisis Atribut Pemasaran Untuk Beberapa Restoran Cepat Saji Di Jakarta
25
Untuk menganalisa atribut pemasaran untuk beberapa restoran cepat saji di jakarta dapat dilakukan dengan cara mengujinya dengan beberapa variabel berikut ini : 1. Produk Definisi : Produk (product) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan yang meliputi barang fisik, orang, tempat, organisasi, gagasan, dan sebagainya. Produk yang ditawarkan mempunyai warna, ukuran, kemasan, dan jasa pelayanan dari perusahaan yang dapat diterima oleh konsumen sebagai alat pemuas kebutuhan. Definisi Operasional : Sedangkan definisi produk dalam penarapannya adalah diukur dengan jenis menu yang terdapat dalam sebuah restoran cepat saji, bagaimana cara pengemasan produknya. 2. Harga (Price) Definisi : Harga (price) adalah jumlah uang yang pelanggan keluarkan untuk produk tertentu. Harga juga merupakan nilai dari barang atau jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter. Harga harus sebanding dengan penawaran nilai kepada pelanggan. Jika tidak, pembeli akan berpaling ke produk pesaing.
26
Definisi Operasional : Sedangkan definisi harga berdasarkan penerapannya adalah diukur dengan berapa harga yang dikenakan pada suatu menu pada restoran cepat saji, apakah lebih murah, setara, atau lebih mahal dari ekspektasi konsumen terhadap restoran cepat saji. 3. Tempat (place) Definisi : Tempat (place), termasuk berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk dapat diperoleh dan tersedia bagi pelanggan sasaran. Perusahaan harus mengidentifikasi, merekrut, dan menghubungkan berbagai penyedia fasilitas pemasaran untuk menyediakan produk dan pelayanannya secara efisien kepada pasar sasaran. Definisi Operasional : Sedangakan definisi Tempat berdasarkan penerapannya adalah diukur dengan banyaknya gerai atau outlet dari restoran cepat saji sehingga dapat dijangkau oleh pelanggan restoran cepat saji. 4. Promosi (Promotion) Definisi : Promosi (promotion), alat bauran pemasaran keempat, meliputi semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar sasaran. Perusahaan harus memperkejakan, melatih, dan memotivasi tenaga penjualnya. Lima cara komunikasi utama yaitu iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, serta pemasaran langsung dan penjualan pribadi.
27
Definisi Operasional : Sedangakan definisi Promosi berdasarkan penerapannya adalah diukur dengan banyaknya promosi untuk memperkenalkan menu dan paket yang ada pada restoran cepat saji tersebut, baik di media cetak maupun media elektronik. 5. Pelayanan Definisi : Pelayanann adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan. Definisi Operasional : Sedangakan definisi pelayanan berdasarkan penerapannya adalah diukur dengan apakah konsumen merasa puas dengan kecepatan pemesanan dan kepuasan pada fasilitas dari sebuah restoran cepat saji.
3.3 Metode Pengumpulan Data Dalam melakukan penelitian, diperlukan data-data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti sehingga dilakukan proses pengumpulan data. Pengumpulan data berkaitan erat dengan informasi yang diperlukan untuk pengolahan data. Terdapat dua jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini, yaitu data primer dan data sekunder: 1. Data Primer Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif dan akan diperoleh langsung dari konsumen restoran cepat saji.
28
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data primer ini adalah melalui wawancara terstruktur dengan menggunakan pedoman daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah disiapkan. 2. Data sekunder Data sekunder diperoleh dari sumber/pihak lain, yaitu dari : internet, majalah, berbagai literatur maupun dari instansi teknis yang terkait dengan penelitian.
3.4 Sampel Metode pengambilan sampel adalah dengan penarikan sampel secara probabilitas (Probability Sampling). Metode ini digunakan karena luasnya populasi dari orang yang membeli produk dari restoran cepat saji, selain itu juga disebabkan oleh keterbatasn waktu, tenaga dan biaya. Jumlah ukuran sampel tersebut didapatkan dari perhitungan sebagai berikut :
n=
z 2σ 2 e2
R = 6σ
σ=
R 5 = 6 6
Dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%, dan estimasi kesalahan (e) sebesar 20 %, maka diperoleh ukuran sampel minimal yaitu : ⎛5⎞ (1.96) ⎜ ⎟ ⎝6⎠ n= (0.2) 2 2
n = 69.4 ≈ 69
2
29
Untuk menghindari adanya kuesioner yang tidak sah, maka kuesioner disebarkan kepada 130 responden. Kemudian dari 130 buah kuesioner tersebut akan diambil kuesioner yang memenuhi syarat sejumlah kuesioner minimal diatas. Kuesioner disebar keberbagai wilayah di Jakarta, dengan metode penyebaran kuesioner 1 orang setiap setengah jam sehingga mendapat 20 orang pada setiap restoran cepat saji. Penyebaran kuesioner dilakukan pada hari sabtu dan minggu.
3.5 Metode Analisis Data untuk menganalisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode sebagai berikut : a. Chi Square Prosedur tes Chi-Square mentabulasi suatu variable ke kategori-kategori dan melakukan tes hipotesis bahwa frekuensi yang diamati tidak berbeda dengan nilai yang diharapkan.Rumus dari Chi Square adalah sebagai berikut:
k
(oi − ei ) 2 X =∑ ei i =1 2
Dengan derajat kebebasan = (k-1) Dimana : Oi = Frekuensi data yang diamati (observer frequencies)
еi= Adalah frekuensi harapan (expected frequencies) K = Banyaknya kategori r
X2 =∑ i =1
c
(oij − eij ) 2
j =1
eij
∑
30
e
ij
=
ni• n• j n ••
Dengan derajat kebebasan = (r-1)(c-1) Dimana : Oij = adalah frekuensi data yang di observasi eij = adalah frekuensi harapan pada baris ke-I kolomke-j ni• = adalah jumlah frekuensi pada baris kei n•j = adalah jumlah frekuensi pada kolom ke-j n•• = adalah jumlah total seluruh frekuensi. r = adalah jumlah baris c = adalah jumlah kolom Uji hipotesis yang digunakan dalam Chi Square adalah: H0 = Tidak ada hubungan antara demografi dengan atribut restoran cepat saji H1 = Ada hubungan antara demografi dengan atribut restoran cepat saji b. Uji-T Berpasangan (paired T-Test) Uji-t berpasangan (paired t-test) adalah salah satu metode pengujian hipotesis dimana data yang digunakan tidak bebas (berpasangan). Ciri-ciri yang paling sering ditemui pada kasus yang berpasangan adalah satu individu (objek penelitian) dikenai 2 buah perlakuan yang berbeda. Rumus dari uji-t berpasangan adalah sebagai berikut : _
t=
Dimana : di = selisih pasangan data di = xi-yi, i=1,2,3,…,n
d − d0 Sd / n
31
n
_
d= Sd =
∑d i −1
i
n
_ 1 n (d i − d ) 2 ∑ n − 1 i =1
Uji Hipotesis yang digunakan dalam Uji-t Berpasangan adalah: H0 = Tidak ada perbedaan ekspektasi pelanggan restoran cepat saji
dengan
kinerja restoran cepat saji H1=ada perbedaan ekspektasi pelanggan restoran cepat saji
dengan kinerja
restoran cepat saji
c. Uji Validitas dan Reliabilitas Secara umum uji validitas adalah untuk melihat apakah item pertanyaan yang dipergunakan mampu mengukur apa yang ingin diukur. Terdapat berbagai macam konsep tentang validitas. Suatu item pertanyaan dalam suatu kuesioner dipergunakan untuk mengukur suatu konstruk (variabel) yang akan diteliti. Sedangkan uji reliabilitas adalah untuk melihat apakah rangkaian kuesioner yang dipergunakan untuk mengukur suatu konstruk tidak mempunyai kecenderungan tertentu. Nilai yang lazim dipakai adalah 0,7 Perhitungan dengan SPSS sama dengan perhitungan validitas dengan Corrected Item to Total Correlation. Nilai yang dilihat adalah Alpha.