BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian Metodologi penelitian merupakan suatu ilmu yang membicarakan tentang jalan atau cara untuk mencapai tujuan. Misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa yaitu dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu. Menurut Sutrisno Hadi metodologi penelitian adalah jalan atau cara yang akan ditempuh didalam suatu penyelidikan untuk mencari dan mengumpulkan data secara sistematis. 3.2 Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian Pengembangan Digitalisasi Perangkat Pembelajaran Mapel Fisika Kompetensi Dasar Melakukan Operasi Vektor Di SMA Negeri 1 Kayen. Adapun yang menjadi subjek adalah responden kelas X tahun ajaran 2010 – 2011 semester genap. Kelas X terdiri dari 9 kelas paralel. Untuk ujicoba dilakukan 1 kelas experimen dan 1 kelas kontrol. Setiap kelas terdiri dari 36 responden. Tempat penelitian di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kayen. Alamat Jl. Kayen – Sukolilo Km 2, Kabupaten Pati Jawa Tengah. 3.3 Instrumen Penelitian 3.3.1
Lembar Validasi Perangkat pembelajaran Lembar validasi perangkat pembelajaran berupa angket. Angket dipergunakan oleh
validator mevalidasi perangkat pembelajaran digital interaktif yaitu: a. Silabus b. Rencana persiapan pembelajaran
40
41 c. Bahan Ajar d. Komponen Media Komponen instrumen diskor dengan skala likert 1 sampai dengan 4. 3.3.2
Angket Tanggapan Responden terhadap Media Tes tanggapan responden terhadap media pembelajaran ini digunakan untuk meneliti
seberapa tinggi kelayakan pengembangan digitalisasi perangkat pembelajaran Mapel Fisika kompetensi dasar melakukan operasi vektor sebagai media pembelajaran. Penyekoran dengan skala Likert. 3.3.3ObservasiAktivitas Responden Observasiaktivitas digunakan untuk meneliti responden terkait dengan aktivitas belajar responden terhadap proses pembelajaran. Penyekoran dengan skala Likert. 3.3.4 Tes Kompetensi Responden Untuk mengetahui ketercapaian kompetensi responden dalam menguasai kompetensi dasar melakukan operasi vektor.Responden diberikan tes tertulis tentang operasi vektor. 3.4 Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan meliputi kegiatan klasifikasi data, penyajian data, dan penilaian keberhasilan tindakan. Kegiatan klasifikasi ini meliputi memilah-milah data yang telah dikelompokkan sesuai dengan jenis datanya. Data yang diperoleh dari pengamatan dan tes dilakukan analisis kuantitatif melalui : 1) penyekoran data, 2) menganalis data, dan 3) penyimpulan. Penyekoran data dilakukan dengan memberi skor pada angket dan nilai tes. Analisis data dilakukan mengolah data dalam uji statistik. Adapun penyimpulan adalah proses mengambil makna dari angka uji statistik.
42 3.4.1 Analisis Penyekoran Penyekoran terhadap pengamatan, angket , dan tes sebagai berikut: 3.4.1.1 Kuantifikasi Skor Angket Validasi Pakar (a) pilihan jawaban a (sangat setuju) dinilai 5 (b) pilihan jawaban b (setuju) dinilai 4 (c) pilihan jawaban c (tidak tahu / netral) dinilai 3 (d) pilihan jawaban d (tidak setuju) dinilai 2 (e) pilihan jawaban e (sangat tidak setuju) dinilai 1 3.4.1.2 Kuantifikasi Skor Angket Tanggapan Responden Terhadap Media (a) pilihan jawaban a (sangat setuju) dinilai 5 (b) pilihan jawaban b (setuju) dinilai 4 (c) pilihan jawaban c (tidak tahu / netral) dinilai 3 (d) pilihan jawaban d (tidak setuju) dinilai 2 (e) pilihan jawaban e (sangat tidak setuju) dinilai 1 3.4.1.3Kuantifikasi Skor Pengamatan Aktivitas Responden Terhadap Penggunaan Media (a) Sangat aktif dinilai 4 (b) Aktivitas sedang dinilai 3 (c) Tidak ada perubahan aktivitas yang berarti dinilai 2 (d) Tidak mau menggunakanmedia dinilai 1 3.4.1.4 Kuantifikasi Skor TesKompetensiRespondenPencapaian Tes dilakukan dengan soal pilihan ganda. (a) Jawaban benar dinilai 1 (b) Jawaban salah dinilai 2
43 3.4.2 Validasi Pakar Para ahli adalah validator yang berkompetenuntuk media dan memberi masukan atau saran untuk menyempurnakan media yang telah dibuat. Penilaian para ahli meliputi: 3.4.2.1 Aspek format (a) Kejelasan petunjuk pengunaan (b) Kesesuaian menu media (c) Kesesuaian menu media dengan kompetensi dasar. 3.4.2.2 Aspek isi (a) Penyusunan materi pada program komputer. (b) Kesesuaian antara materi dengan program komputer. (c) Keserasian warna, tulisan dan gambar pada program komputer. (d) Kesuaian warna, tampilan gambar dan tulisan pada materi. (e) Kesesuaian tampilan gambar dan tulisan pada latihan soal. (f) Peranan media pembelajaran berbantuan komputer untuk memudahkan responden mengerjakan. 3.4.2.3 Aspek bahasa (a) Kebakuan bahasa yang digunakan (b) Kemudahan responden dalam memahami bahasa yang digunakan. 3.4.2.4Aspek Efektif Media pembelajaran berbantuan komputer dikatakan efektif jika memenuhi indikator: (a) Rata-rata skor pengerjaan tes hasil belajar responden yang diperoleh subyek uji coba adalahtuntas. Media pembelajaran berbantuan komputer dapat dikatakan efektif jika lebihbesar atau sama dengan 70% dari seluruhsubyek uji coba tuntas.
44 (b) Adanya respon positif responden yang ditunjukkanmelalui angket yang diberikan 3.4.3 Analisis kevalidan media pembelajaran Penilaian 3 validator yang terdiri dari dua dosen pembelajaran fisika dari PPs UNNES , dan satu dosen luar PPs UNNES terhadap kevalidan media pembelajaran meliputi aspek-aspek yaitu format, isi, bahasa, kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, keseimbangan, bentuk dan warna. Kegiatan yang dilakukan untuk menganalisis data ini adalah : (a). Membuat dan menganalisis tabel tersebut. (b). Mencari rata-rata tiap kriteria dari ketiga validator dengan rumus: =
∑
(Khabibah, 2006)
Keterangan: KI = rerata kriteria ke-i Vhi = skor hasil penilaian validator ke h untuk kriteria ke-i I = kriteria H = validator Hasil yang diperoleh dimasukkan di kolomrata-rata pada lembar validasi media pembelajaran. (c ) Mencari rata-rata ketiga aspek dengan rumus: =
∑
Keterangan: Ai
= rata-rata aspek ke-i
Kij
= rata-rata untuk aspek ke- i kriteria ke- j
n
= banyak kriteria dalam aspek ke- i
i
= aspek
(Khabibah, 2006)
45 j
= kriteria
ij
= aspek ke-i kriteria ke-j
Hasil yang diperoleh dimasukkan ke kolom rata-rata tiap aspek pada lembar validasi media pembelajaran. (d) Mencari rata-rata total validasi ketiga aspek dengan rumus: =
∑
(Khabibah, 2006)
RTVTK = rata-rata total validitas lembar kerja responden Ai
= rata-rata aspek ke- i
i
= aspek
Hasil yang diperoleh dituliskan pada baris rata-rata total (e) Mencocokkan rata-rata total dengan kriteria kevalidan, (Khabibah, 2006: 90) yaitu: 3 < RTVTK< 4 dikatakan Valid 2 < RTVTK< 3 dikatakan Cukup Valid 1 < RTVTK< 2 dikatakan Tidak Valid 3.4.4
Analisis Keefektifan Media Media pembelajaran berbasis ICT dikatakan efektif jika memenuhi indikator:
(a) Skor tes hasil belajar siswa setelah mendapatkan pembelajaran dengan media pembelajaran berbantuan komputer tuntas. Media pembelajaran berbantuan komputer yang dikembangkan dapat dikatakan efektif jika >70% dari seluruh subyek uji coba memenuhi ketuntasan belajar. (b) Adanya respon positif siswa yang ditunjukkan dari angket. (1) Menghitung presentase siswa yang memberikan tanggapan sesuai dengan kriteria tertentu, yaitu dengan rumus:
46
= 100% (Iftiana, 2007, 34) Keterangan: RS = Persentase siswa dengan kriteria tertentu f
= Banyak siswa yang menjawab setuju n = Jumlah seluruh siswa
(2) Menentukan rata-rata dari respon positif siswa, kemudian menentukan kategori respon atau tanggapan yang diberikan siswa terhadap suatu kriteria dengan cara mencocokkan hasil presentase dengan kriteria positif menurut Khabibah (2006: 97) yaitu: 85% ≤ RS
= sangat positif
70% ≤ RS < 85%
= positif
50% ≤ RS < 70%
= kurang positif
RS < 50%
= Tidak Positif
RS = respon siswa terhadap kriteria tertentu 3.4.5
Analisis Aktivitas Responden Langkah-langkah untuk menganalisis lembar pengamatan aktivitas responden adalah:
(a) Membuat tabel dan menganalis tabel tentang masalah responden yang berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran dan materi. (b) Mencari rata-rata dari persentase siswa yang bertanya tentang penggunaan media pembelajaran: =
ℎ "#$%&'(#' )'* +#",') 100% ℎ %#",')' #(-
Keterangan: ASi = Persentase siswa yang bertanya dengan pertanyaan ke-i i
= Pertanyaan
47 (c) Mencari rata-rata dari persentase responden yang bertanya tentang materi operasi vektor dengan rumus . =
∑ 100% ℎ %#",')' &%#"$- /#0,&"
Keterangan: ASMi = Persentase siswa yang bertanya dengan pertanyaan ke-i i
= Pertanyaan tentang media pembelajaran
(d) Mencari rata-rata persentase pertanyaan penggunaan media pembelajaran dan materi operasi vektor =
- + . 2
Keterangan: AST
= rerata prosentasi pertanyaan siswa
AS
= rerata Persentase siswa tentang media pembelajaran
ASM
= rerata Persentase siswa tentang materi operasi vektor
85% ≤ RS
: Sangat Positif
70% ≤ RS < 85%
: Positif
50% ≤ RS < 70%
: Kurang Positif
RS < 50%
: Tidak Positif
RS = respon siswa terhadap kriteria tertentu 3.4.6
Analisis Keberhasilan Media Pembelajaran Penelitian ini dikatakan berhasil jika media pembelajaran yang dikembangkan memenuhi
kriteria valid, dan efektif (Nieeven dalam Yamasari, 2010). Validitas dipenuhi, jika media pembelajaran yang dikembangkan memenuhi validitas isi dan konstruk. Efektivitas dipenuhi,
48 jika hasil belajar siswa setelah mendapatkan pembelajaran dengan media pembelajaran berbantuan komputer tuntas. Media pembelajaran yang dikembangkan dapat dikatakan efektif jika >70% dari seluruh subyek uji coba memenuhi ketuntasan belajar dan adanya respon positif siswa yang ditunjukkan dari angket. 3.4.7 Analisis Tes Kompetensi 3.4.7.1
Validitas soal Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 1998:160). Untuk menghitung validitas item soal digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut. "34 =
' ∑ ) − 6∑ 76∑ )7
89' ∑ : − 6∑ 7: ;9' ∑ ) : − 6∑ )7: ;
(Suharsimi Arikunto, 2005:72) Keterangan : "34
: koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
'
: jumlah responden
∑
∑)
: jumlah skor item nomor : jumlah skor total
∑ )
: jumlah hasil perkalian antara x dan y
Kemudian hasil "34 yang didapat dari perhitungan dibandingkan dengan harga tabel r
product moment. Harga "<=>?@ dihitung dengan taraf signifikansi 5% dan n sesuai dengan jumlah responden. Jika "34 >"<=>?@ maka dapat dinyatakan butir soal tersebut valid.
49 3.4.7.2
Reliabilitas Reliabilitas adalah keajegan atau ketetapan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai
taraf kepercayaan tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap (Suharsimi Arikunto, 2003:86). Rumus yang digunakan adalah : 0 . 60 − .7 F CD "AA = B 0−1 0. , Keterangan : "AA
= reliabilitas instrumen
k
= banyaknya butir soal atau butir pertanyaan
M
= skor rata-rata
Vt = varians total, besarnya dicari dengan rumus < =
∑ G: −
K
6∑ H7I J
Dengan : ∑ G:
= jumlah skor kuadrat
( ∑ Y)²
= kuadrat jumlah skor
N
= jumlah peserta tes Hasil perhitungan "AA dikonsultasikan ke tabel r product moment dengan N adalah
jumlah responden peserta test uji coba dan tarif nyata 5%. Bila "AA dihitung lebih besar dari "<=>?@ , maka dapat dikatakan bahwa perangkat tes adalah reliabel.
3.4.7.3
Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara
responden yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan responden yang bodoh (berkemampuan
50 rendah). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D. Indeks diskriminasi ini berkisar antara 0,00 – 1,00 (Suharsimi Arikunto, 2003:211). Rumus yang digunakan untuk menentukandaya pembeda soal adalah: LM =
N − NO
Keterangan : DP
= Daya Pembeda
N
= Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas
= Banyaknya responden pada kelompok atas
NO = Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah
Klasifikasi untuk daya pembeda adalah sebagai berikut : DP = 0,00
adalah soal sangat jelek
0,00 < DP ≤ 0,20
adalah soal jelek
0,20 < DP ≤ 0,40
adalah soal cukup
0,40 < DP ≤ 0,70
adalah soal baik
0,70 < DP ≤ 1,00
adalah soal sangat baik
(Suharsimi Arikunto, 1999 : 112) 3.4.7.4
Tingkat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Rumus
yang digunakan : M =
O
PQ
Keterangan : P
: Indeks kesukaran
B
: Jumlah butir soal yang dijawab benar
51 JS
: Jumlah total responden
Klasifikasi atau ketentuan yang digunakan adalah : IK = 0,00 adalah soal terlalu sukar 0,00 < IK atau ketentuan yang digunakan adalah : IK = 0,00 adalah soal terlalu sukar 0,00 < IK ≤ 0,30 adalah soal sukar 0,30 < IK ≤ 0,70 adalah soal sedang 0,70 < IK ≤ 1,00 adalah soal mudah (Suharman, 1990 : 112) 3.4.8 Analisis Metode Theil Untuk Regresi Linier Sederhana Misalkan ada n pasangan pengamatan, katakan (X1,Y1 ), (X2,Y2), ..................... ,(Xn,Yn), persamaan regresi linier sederhana adalah : Yi =β o +βX1 + ε i dengan β0 adalah intercept (titik potong) β1 adalah slope (kemiringan) dari garis tersebut Xi adalah variabel bebas Yi adalah nilai teramati dari peubah Y (Hines dan Montgomery, 1990). Koefisien kemiringan (slope) garis regresi sebagai median kemiringan dari seluruh pasangan garis dari titik-titik dengan nilai X yang berbeda, selanjutnya disebut dengan metode Theil. Untuk satu pasangan (Xi ,Yi ) dan (Xj ,Yj ) koefisien kemiringannya adalah : GRSG +R = TU − Tuntuk i < j dan Xi, ≠ Xj . Penduga bagi β1 kita notasikan dengan β1 dinyatakan sebagai median dari nilai-nilai bij sehingga : β1 = median (bj)
52 sedangkan penduga bagi β0 adalah β0 β0 = med (Yi) - β1 med (Xi) med(Xi) adalah median dari seluruh pengamatan dan med(Yi) adalah pasangan nilai pengamatan untuk med(Xi) (Sprent,1991). Pengujian Koefisien Regresi Secara Overall:
Hipotesis yang digunakan untuk menguji keberartian model regresi adalah : Ho: βo = 0 ≈ tidak terdapat hubungan antara variable X dan Y Ho: βo ≠ 0 ≈ terdapat hubungan antara variable X dan Y Kriteria uji Tolak Ho jika pz < α /2, terima dalam hal lain 3.4.9 Analisis Tahap Akhir Uji kesamaan dan perbedaan dua rata-rata post test kelompok eksperimen dan kontrol. Hipotesis yang kedua dapat uji kesamaan rata-rata dengan uji pihak kanan yaitu sebagai berikut. VW ∶ YA = YW VA ∶ YA > YW
Keterangan : YA : rata-rata hasil belajar responden pada kelas eksperimen
YW : angka Kriteria ketetapan ketuntasan.
53 Uji kesamaan rata-rata dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut. ,=
[ − YW \
√
(Sudjana, 1996 :227) Kriteria pengujian diperoleh dari daftar distribusi student t dengan dk = (n-1) dan peluang (1-α). Tolak VW jika , ≥ ,AS∝ .