1 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dengan baik dibutuhkan suatu metodologi penelitian yang merupakan urutan atau ...
Untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dengan baik dibutuhkan suatu metodologi penelitian yang merupakan urutan atau langkah-langkah yang sistematis yang harus dilakukan dalam melakukan penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan harus serasi dan saling mendukung satu dengan yang lainnya, agar penelitian yang dilakukan mempunyai suatu bobot yang memadai dan memudahkan dalam melakukan analisis masalah yang ada serta memberikan suatu kesimpulan yang tidak diragukan lagi.
3. 1 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan 2 cara, yaitu : 1. Observasi, teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung atau tidak langsung. Pengamatan secara langsung bertujuan mendapatkan gambaran umum mengenai proses produksi perusahaan, kebijakan perusahaan serta metodemetode produksi dan perhitungan jumlah cacat yang dilakukan perusahaan selama ini. Pengamatan tidak langsung dilakukan dengan cara membaca data historis jumlah produksi dan jumlah cacat perusahaan. 2. Wawancara, suatu proses memperoleh informasi dengan cara melakukan tanya jawab terhadap beberapa orang pihak perusahaan.
75
START
STUDI PUSTAKA PENDAHULUAN
STUDI LAPANGAN / PENELITIAN
1. 2. 3.
PERUMUSAN MASALAH Apa saja Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi jumlah reject? Bagaimana Metode Statistical Quality Control di dalam Metodologi Six Sigma dapat memperbaiki kualitas produk dan mengurangi jumlah reject yang ada? Bagaimana Sistem informasi manufaktur dapat membantu perusahaan dalam mengendalikan kualitas produknya?
1. 2. 3. 4.
TUJUAN PENELITIAN Mengetahui jenis cacat yang sering terjadi dan jumlah cacat pada masing-masing produk. Mengindentifikasi dan menganalisa penyebab terjadinya cacat guna menetapkan langkahlangkah yang harus dilakukan untuk memperbaiki kualitas produk tersebut. Memberikan usulan perbaikan terhadap proses produksinya dengan harapan dapat mengurangi jumlah produk cacat sehingga dapat mengurangi kerugian terhadap produk. Membuat suatu sistem informasi untuk mendukung proses pengawasan kualitas (quality control) di perusahaan.
-
PENGUMPULAN DATA Data Produksi / Jenis Produk Data Jumlah dan Jenis Cacat pada produk
A
Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Pemecahan Masalah
System Choice • System Definition • Criteria FAKTOR Problem Domain Analysis • Classes • Structure • Behaviour Application Domain Analysis • Usage • Function • Interface Architectural Design • Criteria • Component • Process
PEMBUATAN PROGRAM SISTEM INFORMASI
KESIMPULAN dan SARAN
SELESAI
Gambar 3.2 Diagram Alir Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan)
77 Untuk lebih memahami tentang mentodologi pemecahan masalah tersebut, berikut penjelasan tahap-tahap metodologi pemecahan masalah tersebut : 1. Studi Pustaka Pendahuluan Pada tahap studi pustaka pendahuluan ini dilakukan dengan menemukan teori referensi dan literatur yang berhubungan atau menunjang kegiatan penelitian. Hal ini dilakukan untuk memudahkan proses penelitian dan membantu memecahkan permasalahan yang ditemui di perusahaan.
2. Studi Lapangan / Penelitian Merupakan suatu kegiatan yang dilakukan di lapangan tepatnya di PT. Harapan Busana Apparel dengan cara pengamatan langsung untuk mendapatkan informasi tentang permasalahan yang ada di perusahaan tersebut. Dari studi lapangan ini akan didapat data yang lebih akurat mengenai situasi dan kondisi perusahaan tentang permasalahan yang ada untuk dicari penyelesaiannya.
3. Identifikasi dan Perumusan Masalah Setelah mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan lalu dilakukan identifikasi masalah untuk menentukan fokus pembahasan, dalam hal ini fokus pembahasan adalah tentang masalah pengendalian kualitas. Sedangkan perumusan masalah dilakukan untuk mendapatkan permasalahan secara rinci yang akan diteliti dan memberikan batasan dalam penyelesaian masalah tersebut.
78 4. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang dilakukan di PT. Harapan Busana Apparel adalah : 1. Mengetahui jenis cacat yang sering terjadi dan jumlah cacat pada masingmasing produk. 2. Mengindentifikasi dan menganalisa penyebab terjadinya cacat guna menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memperbaiki kualitas produk tersebut. 3. Memberikan usulan perbaikan terhadap proses produksinya dengan harapan dapat mengurangi jumlah produk cacat sehingga dapat mengurangi kerugian terhadap produk. 4. Membuat suatu sistem informasi untuk mendukung proses pengawasan kualitas (quality control) di perusahaan.
5. Pengumpulan Data Data yang akan dikumpulkan untuk mendukung penelitian ini yaitu data produksi dan data jumlah dan jenis cacat. Data produksi digunakan untuk mengetahui bagaimana proses produksinya berjalan, material dan alat yang dibutuhkan, sedangkan data jumlah dan jenis cacat digunakan untuk mengetahui penyebab pastinya dan mencari jalan keluar dengan menggunakan metodemetode yang telah ditentukan.
79 6. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan perhitungan dan analisa untuk mendapatkan jawaban/solusi untuk masalah yang dihadapi. Metode pengolahan data yang digunakan adalah : a.
Statistical Process Control
Terdiri dari pembuatan peta kontrol p (p chart) untuk mengetahui kestabilan proses produksi perusahaan. Data yang digunakan ialah jumlah produksi dan jumlah cacat dari produk. Kemudian pembuatan diagram pareto untuk mengetahui jenis cacat yang paling sering terjadi dalam proses produksi. Cacat yang memiliki persentase terbesar akan dianalisa lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya yang digambarkan dalam Diagram Sebab-Akibat. Pembuatan Diagram Sebab-Akibat dilakukan melalui wawancara terhadap beberapa orang pihak perusahaan yang memahami proses produksi untuk mengetahui penyebabpenyebab yang ada yang dapat menimbulkan cacat. b.
DMAIC (Define-Measure-Analyze-Improve-Control)
Digunakan untuk meningkatkan proses bisnis yang telah ada. DMAIC terdiri dari lima tahap utama : •
Define (Perumusan)
Mendefinisikan secara formal sasaran peningkatan proses yang konsisten dengan permintaan atau kebutuhan pelanggan dan strategi perusahaan •
Measure (Pengukuran)
Mengukur kinerja proses pada saat sekarang agar dapat dibandingkan dengan target yang ditetapkan.
80 •
Analyze (Analisis)
Menganalisis hubungan sebab-akibat berbagai faktor yang dipelajari untuk mengetahui faktor-faktor dominan yang perlu dikendalikan. •
Improve (Peningkatan)
Mengoptimisasikan proses menggunakan analisis-analisis seperti Design of Experiment (DOE) untuk mengetahui dan mengendalikan kondisi optimum proses. •
Control (Pengendalian)
Melakukan
pengendalian
terhadap
proses
secara
terus
menerus
untuk
meningkatkan kapabilitas proses menuju target Six sigma. c.
Analytical Hierarchy Process (AHP)
Dari analisa penyebab-penyebab yang didapatkan dalam pembuatan fishbone diagram, kemudian dilakukan perhitungan metode AHP. Perhitungan ini bertujuan mengetahui faktor apa yang merupakan penyebab utama terjadinya cacat pada produk yang diproduksi.
7. System Choice Merupakan kegiatan untuk memahami situasi perusahaan dan sistem informasi yang berjalan dalam perusahaan saat ini. Tahapan yang dilakukan yaitu dengan pengamatan langsung dan wawancara dengan pihak perusahaan. Pada tahap ini juga dilakukan brainstorming mengenai bagaimana sistem informasi yang diinginkan dan diperlukan. Hasil dari tahap ini adalah berupa system definition atau dapat juga dibuat dalam kriteria FACTOR.
81 8. Problem Domain Analysis Tujuan dari tahap ini adalah mengidentifikasi dan membuat model dari sistem berjalan sehingga dapat diketahui informasi apa saja yang dibutuhkan yang berhubungan dengan sistem. Aktivitas yang dilakukan dalam problem domain analysis adalah mendefinisikan classes, structure dan behaviour. Dan hasilnya berupa event table, class diagram dan statecahart diagram.
9. Application Domain Analysis Tahapan ini berkaitan dengan actor dan fungsi-fungsi dalam penggunaan sistem yang akan dibuat. Aktivitas yang dilakukan dalam application domain analysis adalah usage, function dan interface yang menghasilkan use case diagram, function list dan sequence diagram serta navigation diagram.
10. Architectural Design Aktivitas yang dilakukan dalam architectural design adalah menentukan kriteria, component dan process. Penentuan kriteria ditujukan untuk mengetahui prioritas kriteria yang ingin dipenuhi dalam suatu perancangan sistem informasi. Aktivitas component digunakan untuk memilih arsitektur sistem informasi yang digambarkan dalam component diagram. Aktivitas process berhubungan dengan struktur fisik sebuah sistem yang digambarkan dalam deployment diagram.
11. Pembuatan Program Sistem Informasi Pembuatan program sistem informasi meliputi perancangan layar dan pembuatan coding sehingga program tersebut dapat dijalankan dan digunakan oleh pihak
82 perusahaan. Pembuatan program dilakukan berdasarkan analisa yang telah dilakukan, mulai dari System Choice sampai architectural design.
12. Pembuatan Program Sistem Informasi Pembuatan program sistem informasi meliputi perancangan layar dan pembuatan coding sehingga program tersebut dapat digunakan oleh pihak perusahaan.
13. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan dan saran merupakan tahap akhir dalam penelitian yang dilakukan. Di dalamnya memuat jawaban dari rumusan masalah yang telah ditetapkan pada awal penelitian atau berupa masukan bagi pihak perusahaan mengenai masalah yang mereka hadapi dan solusi yang dapat dilakukan.