BAB 3 METODOLOGI
3.1
Metodologi Pada bab ini akan menjelaskan metode yang diterapkan dalam skripsi ini. Metode yang digunakan adalah metode Network Development Life Cycle (NDLC), yaitu Analysis, Design, Simulation Prototype, Implementation, Monitoring, dan Management. Metode ini digunakan untuk menganalisis dan merancang bandwidth management pada PT Pesona Edukasi. 3.1.1
Metode NDLC
Gambar 3.1 Metode NDLC 1. Analysis Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap bandwidth management yang sedang berjalan dan topologi jaringan perusahaan yang sudah ada. Analisis dilakukan juga dengan melakukan wawancara untuk mendapatkan data-data dan masalah yang ada dalam perusahaan. Dan memberikan usulan pemecahan masalah. 32
33
2. Design Pada tahap ini perancangan terhadap konfigurasi yang akan dilakukan pada Squid Proxy Server dan router Mikrotik serta parameternya sesuai dengan usulan pemecahan masalah. 3. Simulation Prototyping Simulasi perancangan bandwidth management dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Squid Proxy Server pada sistem operasi Centos v6.4 pada komputer perusahaan dan perangkat keras Router Mikrotik RB 1100 AH. 4. Implementation Melakukan implementasi hasil konfigurasi pada perangkat lunak Squid Proxy Server bekerja pada router Mikrotik. 5. Monitoring Melakukan uji coba terhadap hasil konfigurasi Squid Proxy Server apakah sesuai dengan usulan pemecahan masalah.
3.2
Analisis Masalah 3.2.1 Identifikasi Masalah dan Kebutuhan Kondisi jaringan pada PT. Pesona Edukasi saat ini : •
Kantor memiliki kecepatan bandwidth internet sebesar 8 Mbps.
•
Pembagian bandwidth secara merata kepada semua user.
•
Otentifikasi login user menggunakan username.
34
Kebutuhan yang diinginkan oleh PT Pesona Edukasi yang menjadi masalah untuk diselesaikan adalah sebagai berikut: •
Pembatasan bandwidth sebesar 3 Mbps dari total 8 Mbps untuk keperluan user dalam kantor yang dibagi sama rata sesuai dengan jumlah user dengan menggunakan Squid Proxy Server.
•
Pemblokiran website sesuai dengan permintaan perusahaan.
•
Membuat hotspot pada router Mikrotik di perusahaan.
•
Login otentifikasi user menggunakan username.
•
Pembatasan kecepatan bandwidth untuk download konten sebesar 64 Kbps. Untuk menemukan masalah pada jaringan PT Pesona Edukasi,
kami melakukan pengetesan pada jaringan dengan speedtest.net. Hasilnya adalah sebagai berikut :
Gambar 3.2 Hasil Tes Dengan speedtes.net Dari hasil tes yang dilakukan satu user bahwa user mendapatkan kecepatan bandwidth maksimum yang sebesar 8 Mbps yang dimiliki oleh perusahaan. Hasil ini menunjukan bahwa perusahaan memiliki masalah pada bandwidth management.
35
3.2.2 Usulan Pemecahan Masalah Setelah menganalisis masalah jaringan gedung PT. Pesona Edukasi, dari masalah yang ditemukan dari kebutuhan perusahaan dengan kondisi perusahaan yang belum memiliki pengaturan akses internet melalui proxy server. Kami mengusulan perusahaan menggunakan Squid Proxy Server untuk mengatur pembagian bandwidthnya. Proxy server dengan basis sistem operasi Linux dengan aplikasi Squid Proxy Server yang diterapkan untuk menyelesaikan masalah. Dengan menggunakan Squid Proxy Server, dapat melakukan pembagian bandwidth secara merata dalam satu gedung.
3.3
Perencanaan 3.3.1 Network Topologi Yang Sedang Berjalan
Gambar 3.3 Topologi Jaringan Perusahaan
36
Topologi yang digunakan perusahaan adalah topologi Star dengan pembagian jaringan untuk 4 lantai. Perusahaan menggunakan router Mikrotik sebagai alat routing jaringan internet untuk satu gedung. Kantor terhubungan dengan jaringan interne dengan total bandwidth 8 Mbps. Total bandwidth dibagi untuk keperlukan kantor, 5 Mbps untuk akses ke komputer server dan 3 Mbps untuk jaringan lokal dan wireless. Untuk jaringan lokal setiap lantai, user terhubung dengan empat switch yang menuju ke router untuk mendapatkan IP dinamik dengan network yang berbeda setiap lantainya. Dan untuk akses wireless setiap lantai access-point terhubung ke satu switch yang menuju ke router. Terdapat 3 server utama yang langsung terhubung langsung ke router untuk penyimpanan data perusahaan. 3 server tersebut adalah Web Server, Server untuk penyimpanan data dalam negeri, dan Server untuk penyimpanan data luar negeri.
3.3.2 Network Management Design
Gambar 3.4 Design Topologi Baru dengan Proxy Server
37
Perancangan yang kami usulkan adalah dengan menambahkan Squid Proxy Server untuk pembagian bandwidth pada jaringan local atau jaringan komputer dalam kantor. Konfigurasi Squid Proxy Server nantinya akan diletakan pada web server milik perusahaan sesuai dengan
topologi
yang
berjalan
dalam
gedung
perusahaan.
Perancangan ini berpusat pada konfigurasi proxy server pada aplikasi Squid Proxy Server dalam sistem operasi Linux Centos. Konfigurasi Squid Proxy Server dilakukan dengan menuliskan perintah-perintah konfigurasi yang berisi rules yang ingin diinginkan oleh perusahaan. Hasil konfigurasi tersebut akan diletakan pada file squid.conf. File squid.conf yang telah dikonfigurasi dimasukan ke dalam web server dan akan dihubungkan dengan router Mikrotik yang merupakan pusat. Maka seluruh user dalam kantor akan terhubung ke proxy server. Squid Proxy Server dikonfigurasi dengan pengaturan kecepatan bandwidth sebesar 3 Mbps untuk jaringan lokal dalam perusahaan tersebut, otentifikasi login user dengan menggunakan email dan password karyawan yang telah diberikan oleh perusahaan kepada para karyawan, dan membuat pembatasan bandwidth untuk download semua jenis file sebesar 64 Kbps. Bandwidth yang tersisa sebesar 5 Mbps yang dialokasikan untuk server dan tidak akan dibagi, sehingga server masih mendapat bandwidth yang sama. Pada jaringan wireless, dilakukan konfigurasi pada router Mikrotik yang merupakan pusat jaringan pada perusahaan tersebut dimana pembatasan bandwidth untuk pengguna adalah 64 Kbps dan pembatasan
hak
akses
perusahaan.
Untuk
berdasarkan
mengakses
rules
jaringan
yang
ditetapkan
wireless
digunakan
username dan password yang didaftarkan oleh admin. Setelah dikonfigurasi dan diimplementasi akan dilakukan uji coba untuk mengetahui kinerja antara Squid Proxy Server router Mikrotik.
dan