BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1.
Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :
Perilaku : -
Pengetahuan
-
Sikap
-
Tindakan
Asupan Asam Folat
Gambar 3.1. Kerangka konsep perilaku kesehatan ibu hamil di RSU Dr. Pirngadi Medan 3.2.
Defenisi Operasional
a. Usia adalah umur responden pada saat dilakukan penelitian. Usia dikategorikan menjadi : 1) < 21 tahun 2) 21 – 25 tahun 3) 26 – 30 tahun 4) 30 – 35 tahun 5) >35 tahun
b. Pendidikan adalah jenis pendidikan formal yang terakhir yang diselesaikan oleh responden. Pendidikan dikategorikan menjadi :
Universitas Sumatera Utara
1) Pendidikan Dasar
:
Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama(SMP) 2) Pendidikan Menengah
:
Sekolah Menengah Atas (SMA) 3) Pendidikan Tinggi
:
Diploma, Sarjana, Magister, Doktor
c. Pekerjaan adalah suatu kegiatan atau aktivitas responden sehari – hari. Pekerjaan dikategorikan menjadi: 1) Ibu Rumah Tangga 2) PNS 3) Wiraswasta 4) Honorer 5) Pegawai Swasta 6) Mahasiswa
d. Gravida adalah kehamilan anak yang ke berapa kali. Gravida dikategorikan menjadi: 1) 1 2) 2 3) 3 4) >3
e.
Pengetahuan adalah kemampuan ibu hamil untuk menjawab pertanyaan mengenai asam folat. Pengetahuan diukur melalui jawaban kuesioner, pertanyaan yang diajukan adalah 10. Setiap jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0. Total skor maksimal adalah 10 dan total
Universitas Sumatera Utara
skor minimal adalah 0. Tingkat pengetahuan dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu: 1) Baik, jika jawaban benar responden > 75%, apabila total skor responden > 7. 2) Sedang, jika jawaban benar responden 40-75%, apabila total skor responden 4-7. 3) Buruk, jika jawaban benar responden < 40%, apabila total skor responden < 4.
f.
Sikap adalah pandangan ibu hamil terhadap pentingnya mengkonsumsi asam folat pada masa kehamilan. Sikap diukur melalui jawaban kuesioner, pertanyaan yang diajukan sebanyak 5 pertanyaan dengan 3 pilihan jawaban. Setiap pertanyaan memiliki skor 0 sampai 2; dengan kriteria: jawaban setuju = 2, kurang setuju = 1, dan tidak setuju = 0. Total skor maksimal adalah 10 dan total skor minimal adalah 0. Penilaian sikap dikategorikan menjadi 3 kelompok, yaitu:
1) Baik, jika jawaban benar responden > 75%, apabila total skor responden > 7. 2) Sedang, jika jawaban benar responden 40-75%, apabila total skor responden 4-7. 3) Buruk, jika jawaban benar responden < 40%, apabila total skor responden < 4.
g. Tindakan merupakan reaksi atau respons ibu hamil yang terbuka terhadap suatu stimulus atau objek. Tindakan diukur melalui jawaban kuesioner, pertanyaan yang diajukan sebanyak 5 pertanyaan dengan 3 pilihan jawaban. Setiap pertanyaan memiliki skor 0 sampai 1; dengan kriteria: jawaban sering = 2, jarang = 1, dan tidak pernah = 0. Total skor
Universitas Sumatera Utara
maksimal adalah 10 dan total skor minimal adalah 0. Penilaian tindakan dikategorikan menjadi 3 kelompok, yaitu: 1) Baik, jika jawaban benar responden > 75%, apabila total skor responden > 7 . 2) Sedang, jika jawaban benar responden 40-75%, apabila total skor responden 4-7. 3)
Buruk, jika jawaban benar responden < 40%, apabila total skor responden < 4.
h.
Perilaku adalah penjumlahan hasil skor dari tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan. Penilaian perilaku dikategorikan menjadi 3 kelompok, yaitu: 1) Baik, jika jawaban benar responden > 75%, apabila total skor responden 23-30 . 2) Sedang, jika jawaban benar responden 40-75%, apabila total skor responden 12-22. 3) Buruk, jika jawaban benar responden < 40%, apabila total skor responden 0-11.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1.
Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat survei deskriptif dengan
desain cross sectional untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu hamil terhadap pentingnya asupan asam folat pada masa kehamilan di RSU Dr. Pirngadi Medan
4.2.
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian telah dilakukan pada bulan Juli – September 2010. Penelitian
ini dilakukan secara simultan dengan satu peneliti lain yang menggunakan lokasi yang sama. Penelitian ini dilakukan di Poliklinik Ibu Hamil RSU Dr.Pirngadi Medan. Alasan pemilihan lokasi penelitian adalah dikarenakan RSU Dr.Pirngadi merupakan rumah sakit umum yang menjadi tempat rujukan di kota Medan. Peneliti berharap dengan diadakannya penelitian di rumah sakit ini maka hasil dari penelitiaan ini dapat menunjukkan gambaran perilaku ibu hamil terhadap pentingnya asupan asam folat di masa kehamilan di Kota Medan.
4.3.
Populasi dan sampel 4.3.1. Populasi Populasi dari penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang datang berkonsultasi ke Poliklinik Ibu Hamil Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi. Sampel yang dipilih berdasarkan counsecutive sampling. Rumus yang digunakan adalah: (Sastroasmoro, 2008) n = zα2PQ d2 Keterangan: n
: Besar sampel
zα
: Tingkat kepercayaan yang dikehendaki (95 % = 1,96)
P
: Proporsi atau keadaan yang akan dicari
Q
:1–P
d
: Tingkat ketepatan yang diinginkan
n = (1.96)2 X (0.5) X (1 - 0.5) = 96 (0.1)2 Berdasarkan rumus diatas, dengan tingkat ketepatan 10 %, proporsi sebelumnya tidak diketahui (dipergunakan P = 0.50) didapatkan jumlah sampel sebanyak 96. Untuk itu peneliti akan mengambil sampel sebanyak 100 orang.
4.4.
Teknik Pengumpulan Data 4.4.1.
Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui pengisian kuesioner.
Universitas Sumatera Utara
4.4.2. Instrumen Penelitian Instrumen
berupa
kuesioner
sebagai
alat
bantu
dalam
pengumpulan data yang terdiri dari pertanyaan - pertanyaan tertutup untuk mengumpulkan data karakteristik, pengetahuan, sikap, dan tindakan responden penelitian.
4.4.3. Teknik Skor dan Skala Kuesioner berisi 20 pertanyaan yang terbagi atas tiga kelompok yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan. Tiap kelompok dinilai dengan cara/sesuai tabel di bawah ini: Tabel 4.1. Penentuan Nilai dari Kuesioner Pengetahuan (Nilai 0 - 10) Pertanyaan No. 1 s.d. 10: Jawaban benar bernilai 1 Jawaban salah bernilai 0
Tabel 4.2. Penentuan Nilai dari Kuesioner Sikap (Nilai 0 - 10) Pertanyaan No. 11 s.d. 15: Jawaban setuju bernilai 2 Jawaban kurang setuju bernilai 1 Jawaban tidak setuju bernilai 0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3. Penentuan Nilai dari Kuesioner Tindakan (Nilai 0 - 10) Pertanyaan No. 15 s.d. 20: Jawaban sering bernilai 2 Jawaban jarang bernilai 1 Jawaban tidak pernah bernilai 0
Setelah seluruh kuesioner dinilai sesuai dengan tabel di atas, maka pengetahuan, sikap dan tindakan dikelompokkan berdasarkan kategori di bawah ini: (Pratomo, 1966) •
Baik, apabila nilai yang diperoleh >75% dari nilai tertinggi
•
Sedang, apabila nilai yang diperoleh 40-75% dari nilai tertinggi
•
Buruk, apabila nilai yang diperoleh <40% dari nilai tertinggi.
Berdasarkan
skala
pengukuran
di
atas,
maka
kategori
pengetahuan, sikap dan tindakan dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.4. Kategori dari Kuesioner Pengetahuan, Sikap, Tindakan, dan Perilaku Perilaku (Total Skor dari Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan)
Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan •
Baik,
bila
nilai
yang
•
diperoleh 8-10 •
Sedang,
bila
Buruk,
bila
diperoleh 0-3
bila
nilai
yang
diperoleh 23-30 nilai
yang
•
diperoleh 4-7 •
Baik,
Sedang, bila nilai yang diperoleh 12-22
nilai
yang
•
Buruk, bila nilai yang diperoleh 0-11
Universitas Sumatera Utara
4.4.4. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini telah diuji validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan uji korelasi pearson dan uji reliabilitas (alpha Cronbach) dengan menggunakan program Statistic Package for Social Science (SPSS) 17.0. Uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan dengan melibatkan 20 sampel dan memiliki karakteristik yang hampir sama dengan sampel penelitian. Hasil uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Variabel
Pengetahuan
Sikap
Nomor Pertanyaan
Total Pearson Correlation
Status
Alpha
Status
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
0,715 0,563 0,776 0,633 0,558 0,776 0,633 0,558 0,715 0,563 0,725 0,746 0,485 0,628 0,819
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0,835
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
0,707
Universitas Sumatera Utara
4.5.
Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data yang terkumpul dianalisa secara deskriptif dengan menggunakan Program SPSS (Statistical Package for the Social Science) 17.0 for windows. Data yang telah dianalisis akan disajikan dalam bentuk tabel.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1.
Hasil Penelitian
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi merupakan suatu unit pelayanan kesehatan milik Pemerintahan Kota Medan yang berlokasi di Jl. Prof. H. M. Yamin, SH No.47 Medan Sumatera Utara. Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi ini mulai didirikan pada tahun 1928 oleh Pemerintah Hindia Belanda dan selesai pada tahun 1930 dengan nama Gementee Zieken Huis atau Rumah Sakit Kota, lalu pada tahun 1979 berubah menjadi Rumah Sakit Dr. Pirngadi Medan. Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi berjarak sekitar 7 km dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
5.1.2.
Deskripsi Karakteristik Individu Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Rumah Sakit Umum Dr.
Pirngadi Medan tahun 2010, diperoleh data - data yang dikumpulkan dan disajikan dalam bentuk tabel seperti yang diuraikan dibawah ini:
5.1.2.1. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Umur <21 21 – 25 26 – 30 31 – 35 >35 Total
Frekuensi 9 19 33 24 15 100
Persentase (%) 9.0 19.0 33.0 24.0 15.0 100.0
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa
responden yang paling
banyak berusia 26 - 30 tahun (33%) sedangkan yang paling sedikit berusia <21 tahun (9%).
5.1.2.2. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Tabel 5.2 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Dasar Menengah Atas Total
Frekuensi 11 69 20 100
Persentase (%) 11.0 69.0 20.0 100.0
Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat bahwa
responden yang paling
banyak mempunyai pendidikan menengah (69%) sedangkan yang paling sedikit mempunyai pendidikan dasar (11%).
5.1.2.3. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 5.3 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Ibu rumah tangga PNS Wiraswasta Honorer Pegawai swasta Mahasiswa Total
Frekuensi 71 13 9 3 3 1 100
Persentase (%) 71.0 13.0 9.0 3.0 3.0 1.0 100.0
Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa
responden yang paling
banyak mempunyai pekerjaan ibu rumah tangga (71%) sedangkan yang paling sedikit mempunyai pekerjaan sebagai mahasiswa (1%).
Universitas Sumatera Utara
5.1.2.4. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Gravida
Tabel 5.4 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Gravida Gravida 1 2 3 >3 Total
Frekuensi 37 30 13 20 100
Persentase (%) 37.0 30.0 13.0 20.0 100.0
Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat bahwa
responden yang paling
banyak adalah gravida 1 (37%) sedangkan yang paling sedikit adalah gravida 3 (13%).
5.1.3. Deskripsi Perilaku Responden 5.1.3.1. Distribusi Pengetahuan Responden Terhadap Asupan Asam Folat pada Masa Kehamilan
Tabel 5.5 Distribusi Pengetahuan Responden Terhadap Asupan Asam Folat pada Masa Kehamilan Pengetahuan Baik Sedang Buruk Total
Frekuensi 55 36 9 100
Persentase (%) 55.0 36.0 9.0 100.0
Berdasarkan tabel 5.5 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki pengetahuan yang baik memiliki persentase yang tinggi yaitu 55%, pengetahuan sedang 36% dan pengetahuan buruk 9 %.
Universitas Sumatera Utara
5.1.3.2. Distribusi Sikap Responden Terhadap Asupan Asam Folat pada Masa Kehamilan
Tabel 5.6 Distribusi Sikap Responden Terhadap Asupan Asam Folat pada Masa Kehamilan Sikap Baik Sedang Buruk Total
Frekuensi 94 6 0 100
Persentase (%) 94.0 6.0 0.0 100.0
Berdasarkan tabel 5.6 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki sikap yang baik memiliki persentase yang tinggi yaitu 94%, pengetahuan sedang 6% dan pengetahuan buruk 0 %.
5.1.3.3. Distribusi Tindakan Responden Terhadap Asupan Asam Folat pada Masa Kehamilan
Tabel 5.7 Distribusi Tindakan Responden Terhadap Asupan Asam Folat pada Masa Kehamilan Tindakan Baik Sedang Buruk Total
Frekuensi 21 36 43 100
Persentase (%) 21.0 36.0 43.0 100.0
Berdasarkan tabel 5.7 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki tindakan yang buruk memiliki persentase yang tinggi yaitu 43%, tindakan sedang 36% dan tindakan baik 21 %.
Universitas Sumatera Utara
5.1.3.4. Distribusi Perilaku Responden Terhadap Asupan Asam Folat pada Masa Kehamilan
Tabel 5.8 Distribusi Perilaku Responden Terhadap Asupan Asam Folat pada Masa Kehamilan Tindakan Baik Sedang Buruk Total
Frekuensi 28 68 4 100
Persentase (%) 28.0 68.0 4.0 100.0
Berdasarkan tabel 5.8 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki perilaku yang sedang memiliki persentase yang tinggi yaitu 68%, perilaku baik 28% dan perilaku buruk 4 %.
5.1.4.
Deskripsi Hasil Jawaban Responden Berikut
ini
akan dijabarkan
hasil jawaban kuesioner
pengetahuan dari responden:
Tabel 5.9 Hasil Jawaban Responden Terhadap Kuesioner Pengetahuan Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Benar 72 86 45 46 76 51 64 48 82 89
Salah 28 14 55 54 24 49 36 52 18 11
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 5.9 dapat dilihat bahwa responden banyak menjawab salah pada pertanyaan kuesioner nomor 3, 4, dan 8 dimana pertanyaan tersebut menanyakan tentang sumber vitamin B12, asam folat dan tentang angka kecukupun gizi sehari untuk asam folat yang dianjurkan untuk ibu hamil. Berikut ini akan dijabarkan hasil jawaban kuesioner sikap dari responden:
Tabel 5.10 Hasil Jawaban Responden Terhadap Kuesioner Sikap Pertanyaan 11 12 13 14 15
Setuju 95 60 88 93 95
Kurang Setuju 5 24 8 6 5
Tidak Setuju 0 16 4 1 0
Berdasarkan Tabel 5.10 dapat dilihat bahwa responden banyak menjawab setuju pada hampir semua pertanyaan. Berikut ini akan dijabarkan hasil jawaban kuesioner tindakan dari responden:
Tabel 5.11 Hasil Jawaban Responden Terhadap Kuesioner Tindakan Pertanyaan 16 17 18 19 20
Sering 34 20 18 10 41
Jarang 63 27 40 30 35
Tidak Pernah 3 53 42 60 24
Berdasarkan Tabel 5.11 dapat dilihat bahwa responden banyak menjawab tidak pernah pada pertanyaan nomor 17 dan 19 dimana
Universitas Sumatera Utara
pertanyaan tersebut menanyakan tentang vitamin suplemen tambahan dan penyuluhan nutrisi pada ibu hamil khususnya yang berhubungan dengan asam folat. Hal ini mungkin timbul akibat kurangnya informasi ibu hamil yang biasanya didapat melalui penyuluhan – penyuluhan.
5.1.5.
Deskripsi Tabulasi Silang
5.1.5.1.
Tabulasi Silang antara Umur dengan Pengetahuan
Tabel 5.12 Tabulasi Silang antara Umur dengan Pengetahuan Umur (tahun) <21 21 - 25 26 – 30 31 – 35 >35 Total
Interpretasi Pengetahuan Baik Sedang 1 4 11 7 19 11 13 10 11 4 55 36
Buruk 4 1 3 1 0 9
Total 9 19 33 24 15 100
Berdasarkan tabel 5.12 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik paling banyak pada usia 26 – 30 tahun (19 orang), sedangkan yang memiliki pengetahuan buruk paling banyak pada usia < 21 tahun (4 orang).
Universitas Sumatera Utara
5.1.5.2.
Tabulasi Silang antara Umur dengan Sikap
Tabel 5.13 Tabulasi Silang antara Umur dengan Sikap Umur (tahun) <21 21 – 25 26 – 30 31 – 35 >35 Total
Interpretasi Sikap Baik Sedang 5 4 18 1 32 1 24 0 15 0 94 6
Total 9 19 33 24 15 100
Berdasarkan tabel 5.13 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki sikap baik paling banyak pada usia 26 – 30 tahun (32 orang).
5.1.5.3.
Tabulasi Silang antara Umur dengan Tindakan
Tabel 5.14 Tabulasi Silang antara Umur dengan Tindakan Umur (tahun) <21 21 – 25 26 – 30 31 – 35 >35 Total
Baik 0 4 8 5 4 21
Interpretasi Tindakan Sedang 2 9 11 8 6 36
Buruk 7 6 14 11 5 43
Total 9 19 33 24 15 100
Berdasarkan tabel 5.14 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki tindakan baik paling banyak pada usia 26 – 30 tahun (8 orang), sedangkan yang memiliki tindakan buruk paling banyak pada juga pada usia 26 – 30 tahun (14 orang).
Universitas Sumatera Utara
5.1.5.4.
Tabulasi Silang antara Umur dengan Perilaku
Tabel 5.15 Tabulasi Silang antara Umur dengan Perilaku Umur (tahun) <21 21 – 25 26 – 30 31 – 35 >35 Total
Baik 0 4 12 8 4 28
Interpretasi Perilaku Sedang 6 14 21 16 11 68
Buruk 3 1 0 0 0 4
Total 9 19 33 24 15 100
Berdasarkan tabel 5.15 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki perilaku baik paling banyak pada usia 26 – 30 tahun (12 orang), sedangkan yang memiliki perilaku buruk paling banyak pada usia < 21 tahun (3 orang).
5.1.5.5.
Tabulasi Silang antara Pekerjaan dengan Pengetahuan
Tabel 5.16 Tabulasi Silang antara Pekerjaan dengan Pengetahuan Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Wiraswasta PNS Honorer Pegawai Swasta Mahasiswa Total
Interpretasi Pengetahuan Baik Sedang Buruk 37 26 8 4 4 1 9 4 0 2 1 0 2 1 0 1 0 0 55 36 9
Total 71 9 13 3 3 1 100
Berdasarkan tabel 5.16 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik paling banyak pada ibu rumah tangga (37 orang),
Universitas Sumatera Utara
sedangkan yang memiliki pengetahuan buruk paling banyak juga pada ibu rumah tangga (8 orang)..
5.1.5.6.
Tabulasi Silang Antara Pekerjaan dengan Sikap
Tabel 5.17 Tabulasi Silang antara Pekerjaan dengan Sikap Interpretasi Sikap Baik Sedang 67 4 7 2 13 0 3 0 3 0 1 0 94 6
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Wiraswasta PNS Honorer Pegawai Swasta Mahasiswa Total
Total 71 9 13 3 3 1 100
Berdasarkan tabel 5.17 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki sikap baik paling banyak pada ibu rumah tangga (67 orang).
5.1.5.7.
Tabulasi Silang antara Pekerjaan dengan Tindakan
Tabel 5.18 Tabulasi Silang antara Pekerjaan dengan Tindakan Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Wiraswasta PNS Honorer Pegawai Swasta Mahasiswa Total
Baik 11 1 7 1 1 0 21
Interpretasi Tindakan Sedang Buruk 29 31 3 5 3 3 0 2 1 1 0 1 36 43
Total 71 9 13 3 3 1 100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 5.18 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki tindakan baik paling banyak pada ibu rumah tangga (11 orang), sedangkan yang memiliki tindakan buruk paling banyak juga pada ibu rumah tangga (31 orang).
5.1.5.8.
Tabulasi Silang antara Pekerjaan dengan Perilaku Tabel 5.19 Tabulasi Silang antara Pekerjaan dengan Perilaku
Interpretasi Perilaku Total Baik Sedang Buruk Ibu Rumah Tangga 14 55 2 71 Wiraswasta 2 5 2 9 PNS 9 4 0 13 Honorer 1 2 0 3 Pegawai Swasta 2 1 0 3 Mahasiswa 0 1 0 1 28 68 4 100 Total Berdasarkan tabel 5.19 dapat dilihat bahwa responden yang Pekerjaan
memiliki perilaku baik paling banyak pada ibu rumah tangga (14 orang), sedangkan yang memiliki perilaku buruk paling banyak pada ibu rumah tangga dan wiraswasta (2 orang).
5.1.5.9.
Tabulasi Silang antara Pendidikan dengan Pengetahuan
Tabel 5.20 Tabulasi Silang antara Pendidikan dengan Pengetahuan Pendidikan Dasar Menengah Tinggi Total
Interpretasi Pengetahuan Baik Sedang Buruk 3 3 5 38 27 4 14 6 0 55 36 9
Total 11 69 20 100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 5.20 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik paling banyak pada pendidikan menengah (38 orang), sedangkan yang memiliki pengetahuan buruk paling banyak pada pendidikan dasar (5 orang).
5.1.5.10. Tabulasi Silang antara Pendidikan dengan Sikap
Tabel 5.21 Tabulasi Silang antara Pendidikan dengan Sikap Interpretasi Sikap Baik Sedang 7 4 67 2 20 0 94 6
Pendidikan Dasar Menengah Tinggi Total
Total 11 69 20 100
Berdasarkan tabel 5.21 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki sikap baik paling banyak pada pendidikan menengah (67 orang), sedangkan yang memiliki sikap buruk paling banyak pada pendidikan dasar (4 orang).
5.1.5.11. Tabulasi Silang antara Pendidikan dengan Tindakan
Tabel 5.22 Tabulasi Silang antara Pendidikan dengan Tindakan Pendidikan Dasar Menengah Tinggi Total
Baik 0 13 8 21
Interpretasi Tindakan Sedang Buruk 3 8 24 32 9 3 36 43
Total 11 69 20 100
Berdasarkan tabel 5.22 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki tindakan baik paling banyak pada pendidikan menengah (13 orang),
Universitas Sumatera Utara
sedangkan yang memiliki tindakan buruk paling banyak juga pada pendidikan menengah (32 orang).
5.1.5.12. Tabulasi Silang antara Pendidikan dengan Perilaku
Tabel 5.23 Tabulasi Silang antara Pendidikan dengan Perilaku Pendidikan Dasar Menengah Tinggi Total
Baik 0 17 11 28
Interpretasi Perilaku Sedang 8 51 9 68
Buruk 3 1 0 4
Total 11 69 20 100
Berdasarkan tabel 5.23 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki perilaku baik paling banyak pada pendidikan menengah (17 orang), sedangkan yang memiliki tindakan buruk paling banyak pada pendidikan dasar (3 orang).
5.1.5.13. Tabulasi Silang antara Gravida dengan Pengetahuan
Tabel 5.24 Tabulasi Silang antara Gravida dengan Pengetahuan Gravida 1 2 3 >3 Total
Interpretasi Pengetahuan Baik Sedang Buruk 18 13 6 20 10 0 7 5 1 10 8 2 55 36 9
Total 37 30 13 20 100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 5.24 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik paling banyak pada gravida 2 (20 orang), sedangkan yang memiliki pengetahuan buruk paling banyak pada gravida 1 (6 orang).
5.1.5.14. Tabulasi Silang antara Gravida dengan Sikap
Tabel 5.25 Tabulasi Silang antara Gravida dengan Sikap Interpretasi Sikap Baik Sedang 33 4 29 1 13 0 19 1 94 6
Gravida 1 2 3 >3 Total
Total 37 30 13 20 100
Berdasarkan tabel 5.25 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki sikap baik paling banyak pada gravida 1 (33 orang).
5.1.5.15. Tabulasi Silang antara Gravida dengan Tindakan
Tabel 5.26 Tabulasi Silang antara Gravida dengan Tindakan Gravida 1 2 3 >3 Total
Baik 8 6 3 4 21
Interpretasi Tindakan Sedang Buruk 14 15 13 11 3 7 6 10 36 43
Total 37 30 13 20 100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 5.26 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki tindakan baik paling banyak pada gravida 1 (8 orang), sedangkan yang memiliki tindakan buruk paling banyak juga pada gravida 1 (15 orang).
5.1.5.16. Tabulasi Silang antara Gravida dengan Perilaku
Tabel 5.27 Tabulasi Silang antara Gravida dengan Perilaku Gravida 1 2 3 >3 Total
Interpretasi Perilaku Sedang 25 20 8 15 68
Baik 9 10 5 4 28
Total
Buruk 3 0 0 1 4
37 30 13 20 100
Berdasarkan tabel 5.27 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki perilaku baik paling banyak pada gravida 2 (10 orang), sedangkan yang memiliki perilaku buruk paling banyak pada gravida 1 (3 orang).
5.1.5.17. Tabulasi Silang antara Pengetahuan dengan Sikap
Tabel 5.28 Tabulasi Silang antara Pengetahuan dengan Sikap Tabulasi Silang Interpretasi Pengetahuan Total
Baik Sedang Buruk
Interpretasi Sikap Baik Sedang 54 1 33 3 7 2 94 6
Total 55 36 9 100
Berdasarkan tabel 5.28 dapat dilihat bahwa hampir semua responden dengan pengetahuan baik, sedang, dan buruk mempunyai sikap yang baik.
Universitas Sumatera Utara
5.1.5.18. Tabulasi Silang antara Pengetahuan dengan Tindakan
Tabel 5.29 Tabulasi Silang antara Pengetahuan dengan Tindakan Tabulasi Silang Interpretasi Pengetahuan
Baik Sedang Buruk
Total
Interpretasi Tindakan Baik Sedang Buruk 14 22 19 7 11 18 0 3 6 21 36 43
Total 55 36 9 100
Berdasarkan tabel 5.29 dapat dilihat bahwa responden dengan pengetahuan baik dan tindakan buruk cukup besar. Hal ini mungkin diakibatkan oleh kurangnya fasilitas penyuluhan dan dukungan dari orang sekitar ibu hamil untuk melakukan suatu tindakan.
5.1.5.19. Tabulasi Silang antara Sikap dengan Tindakan
Tabel 5.30 Tabulasi Silang antara Sikap dengan Tindakan Tabulasi Silang Interpretasi Sikap Total
Baik Sedang
Interpretasi Tindakan Baik Sedang Buruk 21 34 39 0 2 4 21 36 43
Total 94 6 100
Berdasarkan tabel 5.30 dapat dilihat bahwa responden dengan sikap baik dan tindakan buruk mendominasi. Sama halnya dengan pengetahuan, tindakan yang buruk mungkin juga diakibatkan oleh kurangnya fasilitas penyuluhan dan dukungan dari orang sekitar ibu hamil untuk melakukan suatu tindakan.
Universitas Sumatera Utara
5.2.
Pembahasan
5.2.1.
Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Pentingnya Asupan Asam Folat pada Masa Kehamilan Berdasarkan tabel 5.5 diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap asupan asam folat di masa kehamilan sebagian besar termasuk dalam kategori baik dengan persentase sebesar 55%, sisanya tergolong dalam kategori sedang yaitu sebesar 36% dan kategori buruk yaitu sebesar 9%. Pengetahuan diperoleh setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003). Tingkat pengetahuan yang baik pada responden mungkin dipengaruhi latar belakang responden yang banyak menerima informasi-informasi tentang asupan asam folat pada masa kehamilan, sehingga memiliki pemahaman yang baik untuk menjawab kuesioner penelitian dengan benar.
5.2.2.
Sikap Ibu Hamil Terhadap Pentingnya Asupan Asam Folat pada Masa Kehamilan Berdasarkan tabel 5.6 diketahui bahwa sikap ibu hamil terhadap asupan asam folat pada masa kehamilan sebagian besar termasuk dalam kategori baik dengan persentase sebesar 94% dan sisanya tergolong dalam kategori sedang yaitu sebesar 6%. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi
Universitas Sumatera Utara
adalah merupakan predisposisi tindakan atau perilaku (Notoatmodjo, 2003). Menurut Djamaluddin (2002) sikap membuat seseorang untuk mendekat dan menjauhi sesuatu. Sikap akan diikuti atau tidak oleh suatu tindakan berdasarkan pada sedikit atau banyaknya pengalaman seseorang. Sikap memiliki segi motivasi yang berarti segi dinamis menuju suatu tujuan, berusaha mencapai suatu tujuan. Sikap dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif. Dalam sikap positif kecenderungan untuk mendekati, menyenangi, mengharapkan objek tertentu, sedangkan sikap negatif terdapat kecenderungan menjauhi, menghindari, membenci, atau tidak menyukai objek tertentu. Sikap ibu hamil terhadap asupan asam folat pada masa kehamilan sebagian besar tergolong dalam kategori baik karena mereka memiliki pengetahuan yang baik, dengan pengetahuan yang baik maka akan terbentuk sikap yang baik pula.
5.2.3.
Tindakan Ibu Hamil Terhadap Pentingnya Asupan Asam Folat pada Masa Kehamilan Berdasarkan tabel 5.7 diketahui bahwa tindakan ibu hamil terhadap asupan asam folat pada masa kehamilan sebagian besar termasuk dalam kategori buruk dengan persentase sebesar 43%, sisanya tergolong dalam kategori sedang yaitu sebesar 36% dan kategori baik yaitu sebesar 21 %. Suatu sikap yang dilaksanakan secara nyata disebut tindakan, namun suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior). Untuk terwujudnya sikap untuk menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, suatu sikap tidak selalu terwujud dalam suatu tindakan (Notoatmodjo, 2003). Walaupun memiliki pengetahuan dan sikap yang baik, akan tetapi para ibu hamil kurang memiliki kemauan untuk
Universitas Sumatera Utara
bertindak dalam hal mencegah terjadinya kecacatan pada janin. Hal ini mungkin dikarenakan kurangnya faktor – faktor lain seperti faktor fasilitas dan faktor pendukung (support) dari suami, orang tua, ataupun mertua.
5.2.4.
Perilaku Ibu Hamil Terhadap Pentingnya Asupan Asam Folat pada Masa Kehamilan Berdasarkan tabel 5.8 sebagian besar responden memiliki perilaku yang sedang yaitu sebesar 68%, dan sisanya memiliki perilaku baik 28% dan perilaku buruk 4 %. Perilaku manusia adalah suatu aktifitas daripada manusia itu sendiri, Perilaku manusia itu sangat kompleks dan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Benyamin Bloom (1908) seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku itu ke dalam 3 domain (ranah/kawasan), meskipun kawasan-kawasan tersebut tidak mempunyai batasan yang jelas dan tegas. Pembagian kawasan ini dilakukan untuk kepentingan tujuan pendidikan. Bahwa dalam
suatu
tujuan
pendidikan
adalah
mengembangkan
atau
meningkatkan ketiga domain perilaku tersebut, yang terdiri dari : a) ranah kognitif (cognitif domain), b) ranah afektif (affective domain), dan c) ranah psikomotor (psychomotor domain) (Notoatmodjo, 2003). Pada hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa pengetahuan dan sikap memiliki hasil yang baik, akan tetapi dalam hal tindakan, memiliki hasil yang buruk. Hal ini mungkin dikarenakan adanya faktor – faktor lain seperti faktor fasilitas dan faktor pendukung (support) dari suami, orangtua, ataupun mertua.
Universitas Sumatera Utara
5.2.5.
Tabulasi Silang antara Umur Ibu Hamil dengan Perilaku Berdasarkan tabel 5.12 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik paling banyak pada usia 26 – 30 tahun (19 orang), sedangkan yang memiliki pengetahuan buruk paling banyak pada usia < 21 tahun (4 orang). Berdasarkan tabel 5.13, dapat dilihat bahwa responden yang memiliki sikap baik paling banyak pada usia 26 – 30 tahun (32 orang). Berdasarkan tabel 5.14, dapat dilihat bahwa responden yang memiliki tindakan baik paling banyak pada usia 26 – 30 tahun (8 orang), sedangkan yang memiliki tindakan buruk paling banyak pada juga pada usia 26 – 30 tahun (14 orang). Berdasarkan tabel 5.15, dapat dilihat bahwa responden yang memiliki perilaku baik paling banyak pada usia 26 – 30 tahun (12 orang), sedangkan yang memiliki pengetahuan buruk paling banyak pada usia < 21 tahun (3 orang). Secara teori usia < 25 tahun secara biologis mentalnya belum optimal dengan emosi yang cenderung labil, mental yang belum matang sehingga
mudah
mengalami
keguncangan
yang
mengakibatkan
kurangnya perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi. Namun ada berbagai faktor yang saling berpengaruh dan tidak menutup kemungkinan usia yang matang sekalipun untuk hamil yaitu usia 25-35 tahun berperilaku baik (Fahriansyah, 2009). Peneliti menduga adanya kaitan antara umur dengan perilaku ibu hamil, pada usia yang belum matang secara fisik dan mental (<21 tahun) tentunya pengetahuan dan pengalaman ibu hamil tersebut lebih sedikit jika dibandingkan dengan ibu hamil yang telah matang secara fisik dan mental. sampel yang didapat tidak merata secara umur.
Universitas Sumatera Utara
5.2.6.
Tabulasi Silang antara Pekerjaan Ibu Hamil dengan Perilaku Berdasarkan tabel 5.16 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik paling banyak pada ibu rumah tangga (37 orang), sedangkan yang memiliki pengetahuan buruk paling banyak juga pada ibu rumah tangga (8 orang). Berdasarkan tabel 5.17 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki sikap baik paling banyak pada ibu rumah tangga (67 orang). Berdasarkan tabel 5.18 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki tindakan baik paling banyak pada ibu rumah tangga (11 orang), sedangkan yang memiliki tindakan buruk paling banyak juga pada ibu rumah tangga (31 orang). Berdasarkan tabel 5.19 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki perilaku baik paling banyak pada ibu rumah tangga (14 orang), sedangkan yang memiliki perilaku buruk paling banyak pada ibu rumah tangga dan wiraswasta (2 orang). Peneliti menduga adanya kaitan antara pekerjaan dengan perilaku ibu hamil, oleh karena dengan adanya suatu kesibukan akibat pekerjaan, ibu hamil tersebut melupakan perannya sebagai ibu hamil untuk mencukupi nutrisi bagi janinnya. Responden yang bekerja sebagai ibu rumah tangga mendominasi sampel penelitian, sehingga distribusi sampel tidak merata.
5.2.7.
Tabulasi Silang antara Pendidikan Ibu Hamil dengan Perilaku Berdasarkan tabel 5.20 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik paling banyak pada pendidikan menengah (38 orang), sedangkan yang memiliki pengetahuan buruk paling banyak pada pendidikan dasar (8 orang).. Berdasarkan tabel 5.21 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki sikap baik paling banyak pada
Universitas Sumatera Utara
pendidikan menengah (67 orang), sedangkan yang memiliki sikap buruk paling banyak pada pendidikan dasar (4 orang). Berdasarkan tabel 5.22 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki tindakan baik paling banyak pada pendidikan menengah (13 orang), sedangkan yang memiliki tindakan buruk paling banyak juga pada pendidikan menengah (32 orang. Berdasarkan tabel 5.23 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki perilaku baik paling banyak pada pendidikan menengah (17 orang), sedangkan yang memiliki perilaku buruk paling banyak pada pendidikan dasar (3 orang). Penelitian
yang
dilakukan
oleh
Djokomoeljanto
(1989)
menunjukkan bahwa makin tinggi pendidikan ibu hamil akan meningkatkan praktek dan pengetahuan perihal gizi yang berhubungan dengan kesehatan dan makanan yang bergizi. Secara teoritis pendidikan yang
dijalani
seseorang
memiliki
pengaruh
pada
peningkatan
kemampuan berfikir, dengan kata lain seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan dapat mengambil keputusan yang lebih rasional, umumnya
terbuka untuk
menerima
perubahan
atau
hal
baru
dibandingkan dengan individu yang berpendidikan lebih rendah (Depkes RI, 2002). Peneliti juga menduga adanya kaitan antara pendidikan dengan perilaku ibu hamil. Dengan tingginya tingkat pendidikan seseorang tentunya pengetahuan dan kesadaran seseorang akan tinggi juga.
5.2.8.
Tabulasi Silang antara Gravida Ibu Hamil dengan Perilaku Berdasarkan tabel 5.24 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik paling banyak pada gravida 2 (20 orang), sedangkan yang memiliki pengetahuan buruk paling banyak pada gravid
Universitas Sumatera Utara
gravida 1 (6 orang). Berdasarkan tabel 5.25 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik paling banyak pada gravida 1 (33 orang). Berdasarkan tabel 5.26 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki tindakan baik paling banyak pada gravida 1 (8 orang), sedangkan yang memiliki tindakan buruk paling banyak juga pada gravida 1 (15 orang). Berdasarkan tabel 5.27 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki perilaku baik paling banyak pada gravida 2 (10 orang), sedangkan yang memiliki perilaku buruk paling banyak pada gravida 1 (3 orang). Seorang ibu yang sering melahirkan tentunya memiliki pengalaman dan perilaku lebih baik (Fahriansyah, 2009). Peneliti menduga adanya kaitan antara gravida dengan perilaku ibu hamil. Ibu dengan gravida >1 tentunya memiliki pengetahuan dan pengalaman lebih tinggi dibanding dengan ibu dengan gravida pertama.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1.
Kesimpulan Dari hasil penelitian dan uraian dari pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Pengetahuan ibu hamil terhadap asupan asam folat pada masa kehamilan sebagian besar termasuk dalam kategori baik yaitu 55%, sedangkan sisanya dalam kategori sedang 36% dan dalam kategori buruk 9 %
2.
Sikap ibu hamil terhadap asupan asam folat pada masa kehamilan sebagian besar termasuk dalam kategori baik yaitu 94%, sedangkan sisanya dalam kategori sedang 6% dan tidak ada dalam kategori buruk
3.
Tindakan ibu hamil terhadap asupan asam folat pada masa kehamilan sebagian besar termasuk dalam kategori buruk yaitu 43%, sedangkan sisanya dalam kategori sedang 36% dan dalam kategori baik 21 %
4.
Perilaku ibu hamil terhadap asupan asam folat pada masa kehamilan sebagian besar termasuk dalam kategori sedang yaitu 68%, sedangkan sisanya dalam kategori baik 28% dan dalam kategori buruk 4 %
6.2.
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa saran dari peneliti diantaranya: 1.
Di masa yang akan datang diharapkan peneliti lain bisa melanjutkan penelitian tentang asupan asam folat untuk mengetahui hubungan antara karakteristik demografi dengan perilaku ibu hamil
Universitas Sumatera Utara
2.
Diharapkan kepada pihak penyuluh (posyandu, puskesmas) untuk lebih meningkatkan lagi program penyuluhan gizi bagi ibu hamil khususnya mengenai asam folat. Selain itu dalam hal penyuluhan perlu adanya keterlibatan pihak keluarga (suami, orangtua, mertua) karena dalam hal menjaga nutrisi ibu hamil tidak hanya peran ibu hamil itu sendiri melainkan memerlukan peran keluarga maupun masyarakat sekitar
Universitas Sumatera Utara