BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
3.1 Gambaran umum perusahaan
3.1.1 Latar belakang perusahaan Ketersediaan ketenagalistrikan merupakan salah satu peran penting dalam pembangungan infrastruktur di Indonesia yan terus berkembang, dan perkembangan ketenagalisrtikan tersebut menjadi perhatian utama PLN dalam menyiapkan pegawai yang berkompeten dan professional Sebagai tindak lanjut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No. 01/PRT/1973 dan Keputusan Direksi PLN No. 033.K/DIR/1973 tanggal 22 Agustus 1973 merupakan dasar dibentuknya PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan. Kebijakan perusahaan yang ditetapkan oleh Direktur Utama PLN telah menetapkan struktur organisasi dan tugas pokok PT PLN (Persero) Pusdiklat yaitu mengurus serta menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan terhadap pendidikan, pelatihan, keterampilan, dan penataran. Dalam perjalanannya PT PLN (Persero) Pusdiklat terjadi beberapa perubahan organisasi seperti Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara No. 033.K/DIR/1976 tanggal 08 Juni 1976 tentang uraian tugas dan susunan organisasi Pusdiklat. Sekarang, PT PLN Pusdiklat memiliki 12 Unit Pelaksana yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, antara lain :
36
37
1. PT PLN (Persero) Unit Diklat Jakarta 2. PT PLN (Persero) Unit Diklat Bogor 3. PT PLN (Persero) Unit Diklat Suralaya 4. PT PLN (Persero) Unit Diklat Semarang 5. PT PLN (Persero) Unit Diklat Pandaan 6. PT PLN (Persero) Unit Diklat Tuntungan 7. PT PLN (Persero) Unit Diklat Padang 8. PT PLN (Persero) Unit Diklat Palembang 9. PT PLN (Persero) Unit Diklat Banjarbaru 10. PT PLN (Persero) Unit Diklat Makassar 11. PT PLN (Persero) Unit Sertifikasi 12. PT PLN (Persero) Unit Assessment Centre
Melihat perubahan kebutuhan dari sisi BOD (Board Of Directur) yang terus berkembang dan melihat perubahan yang cepat dari PT PLN (Persero) Pusdiklat sehingga memberikan loncatan besar pada PT PLN (Persero) Pusdiklat dengan menggunakan metode Corporate University yang seluruh perencanaan dan penyelenggaraan Diklat merupakan program kerja yang disusun bersama BOD. Salah satu langkah dalam menerapkan metode Corporate University pada PT PLN (Persero) Pusdiklat yang terdapat dalam Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 138.K/DIR/2013 tentang Organisasi PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Corporate University) tanggal 4 Februari 2013 adalah spesifikasi penyelenggaraan pendidikan dan pendidikan sesuai dengan jenis dan bidangnya, sehingga dibentuklah Academy - Academy, antara lain :
38
1. PT PLN (Persero) Unit Diklat Jakarta menjadi Leadership Academy 2. PT PLN (Persero) Unit Diklat Jakarta menjadi Corporate Culture Academy 3. PT PLN (Persero) Unit Diklat Bogor menjadi Project Academy 4. PT PLN (Persero) Unit Diklat Suralaya menjadi Primary Energy and Power Generation Academy 5. PT PLN (Persero) Unit Diklat Semarang menjadi Transmission and Live Line Maintenance Academy 6. PT PLN (Persero) Unit Diklat Pandaan menjadi Distribution and Commerce Academy 7. PT PLN (Persero) Unit Diklat Palembang menjadi Enabler Academy 8. PT PLN (Persero) Unit Diklat Makassar menjadi Renewable Academy
3.1.2 Visi dan misi PT PLN (Persero) Pusdiklat Berdasarkan Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 138.K/DIR/2013 tanggal 4 Februari 2013 tentang Organisasi PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Corporate University) menetapkan bahwa Visi PT PLN (Persero) Pusdiklat adalah “Menjadi pusat keunggulan pembelajaran setara kelas dunia dalam menyiapkan potensi insani yang professional dan berintegritas guna mendukung penciptaan nilai korporasi yang berkelanjutan.” dan misi PT PLN (Persero) Pusdiklat adalah “Mengembangkan, Memelihara, dan menigkatkan potensi insani melalui penyelenggaraan pembelajaran dan asesmen untuk mewujudkan nilai tambah bagi stakeholder”. PT PLN (Persero) Pusdiklat sebagai perusahaan yang menjunjung tinggi komitmen dan kredibilitas dan kualitas tinggi telah berperan aktif dalam
39
mencerdaskan bangsa dan melakukan berbagai macam kerjasama dengan instansi strategis nasional dan internasional, antara lain : • Upgrading 1000 Guru SMK di seluruh Indonesia • Program kesamaptaan dengan Pusat Pendidikan Komando Pasukan Khusus (KOPASSUS) • Program Co-Op denga Universitas Nasional • Kerjasama bidang transmisi dan distribusi dengan Korean Power Corporation (KEPCO) • Kerjasama bidang ketenagalistrikan dengan Japan Electric Power Information Ceter (JEPIC) dan pertukaran pegawai yang bersifat magang • Kerjasama dalam bidang menejemen dengan Japan Coal Energy Center (JCOAL)
40
3.1.3 Struktur Organisasi Penerapan metode Corporate University yang diakomodir PT PLN (Persero) Pusdiklat menunjuk pada Lampiran 1 SK KPusdiklat 138.K/DIR/2013 tanggal 4 Ferbuari 2013 tentang Organisasi PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan.
Gambar 3. 1 Struktur Organisasi PT PLN (Persero) Pusdiklat
Berdasakan struktur organisasi yang ada, PT PLN (Persero) Pusdiklat memiliki 1 Bidang Perencanaan, 3 Bidang Pembelajaran dan Pengembangan serta 1 Bidang SDM dan Keuangan, antara lain : 1. Bidang Perencanaan dan TI (catat dari SK 138.K/DIR/2013) 2. Bidang Pembelajaran Teknik (catat dari SK 138.K/DIR/2013) 3. Bidang Pembelajaran Non Teknik (catat dari SK 138.K/DIR/2013) 4. Bidang Pengembangan, Inovasi, dan Kemitraan (catat dari SK 138.K/DIR/2013)
41
5. Bidang Keuangan, SDM dan Administrasi (catat dari SK 138.K/DIR/2013)
Adapun yang telah mendasari perubahan dalam pengembangan metode dan faslitas pendidikan dan pelatihan, antara lain : •
Ir.Dudung Yachyasumitra, (1973-1987)
•
Ir. Wiratmoko Setiadji (1987-1991)
•
Ir. Ditjeng Marsudi (1991-1992)
•
Ir. J. Sidjabat (1992-1996)
•
Soeherman, BE (1996-1998)
•
Ir. Kartawan Muchtar (1998-2004)
•
Indriartono (2004-2008)
•
Ir. Budi Santoso (2008-2010)
•
Ir. Haryo Soetendro (2010-2011)
3.2 Sistem Yang Berjalan PT PLN (Persero) pusdiklat terdapat beberapa unit yang bekerja pada masing masing bidangnya. Pada lantai 4 terdapat unit
UAC dan unit US pada unit UAC terbagi
didalamnya satu switch 24 port dan terdapat 9 komputer, sedangkan pada unit u.s terdapat terbagi dengan satu switch dan 14 komputer Pada lantai 3 terdapat unit RTI dan unit PDF untuk unti RTI terdapat 2 switch masing-masing dengan 24 port dan terdapat 19 komputer dan satu Wirelless Access Point yang terhubung melalui switch yang berapa pada unit PDF, untuk unit PDF terdapat 2 switch, dan 22 komputer serta 1 Wirelless Acces Point.
42
Pada lantai 2 terdapat unit PDPP, PDJ, Kpusdiklat. Untuk unit PDPP terdapat 1 switch dan WAP serta memiliki 18 komputer, pada unit PDJ memiliki 1 switch dan 11 komputer, sedangkan pada Kpusdiklat 1 switch, 1 WAP, 1 Leptop, dan 4 komputer. Untuk lantai 1 terdapat 2 unit yaitu unti KEU, unit KAI, dan unit SDM, pada unit KEU memiliki 1 switch dan 15 komputer dan pada unit KAI memiliki 1 switch dan 15 komputer, untuk unit SDM memiliki 2 switch dan 12 komputer. Belum ada admin yang bertugas khusus dalam penganganan masalah jaringan karena sebagian besar memiliki kompetensi programmer. Perangkat jaringan yang digunakan PT PLN (Persero) Pusdiklat antara lain Firewall Asa, Router Cisco 2960 dan Cisco Catalyst 2960 serta belum adanya kompetensi dari admin TI di PT PLN (Persero) Pusdiklat yang dapat mengkonfigurasi perangkat tersebut dan masih meminta bantuan dari provider (PT ICON+). Jaringan PT PLN (Persero) Pusdiklat juga mengatur penggunaan jaringan internet dan intranet yang terhubung ke 10 Unit Pelaksana Diklat (Udiklat) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia
3.2.1 Internet dan Manajemen Bandwidtht Untuk layanan internet Pusdikla PT.PLN(Persero) menggunakan jasa internet dari providernya PT ICON+ dengan bandwidth yang disediakan 10Mbps download upload Pada PT PLN (Persero) Pusdiklat belum adanya penggunaan fitur-fitur dalam menejemen bandwidth, semua user mendapatkan akses yang sama yakni tidak terkontrolnya bandwidth dimana logika queue-nya adalah First in First out secara default dari setingan default device.
43
3.2.2 Topologi Jaringan PT PLN (Persero) Pusdiklat infrastruktur jaringan yang cukup besar dengan informasi pengguna jaringan sebanyak 200 user dan tidak dihitung dari peserta Diklat / Workshop yang datang setiap harinya. Data-data yang mendukung infrastruktur yang ada adalah topologi jaringan physical dan logical.
Gambar 3.2 Physical Topologi Jaringan PT PLN (Persero) Pusdiklat
44
Gambar 3.3 Topologi Jaringan Fisik Lantai 4 PT PLN (Persero) Pusdiklat
1.3 Permasalahan yang dihadapi Berdasarkan hasil survey ke lingkungan PT PLN (Persero) Pusdiklat dan analisa infrastruktur jaringan yang ada serta wawancara terhadap Deputi Manajer Sistem Informasi dan beberapa staff IT lainnya, terdapat beberapa masalah yang sangat sering ditemukan, antara lain : 1. Pengguna melakukan browsing secara bebas, adapun yang membatasi alamat yang dituju hanya dari provider (PT ICON+) 2. Penggunaan bandwidth yang tidak merata untuk setiap pengguna 3. Pengguna download data menggunakan aplikasi download manajer yang sifatnya mengambil bandwidth yang secara besar-besaran 4. Pemantauan pengguaan jaringan internet dan intranet dengan cara komputer / laptop pengguna dipasang IP Static
45
3.4 Solusi Pemecahan Masalah Berdasarkan permasalahan yang telah ditemukan, didapat beberapa solusi alternatif untuk penggunaan jaringan internet dan intranet di lingkungan PT PLN (Persero) Pusdiklat. Solusi tersebut merupakan hasil CMC (Coaching Mentoring Counseling) dari Deputi Manajer Sistem Informasi dan wawancara dengan staf TI dengan menggunakan data yang ada seperti topologi fisikal dan logikal yang ada, kebiasaan user dalam menggunakan jaringan internet dan intranet, serta inventarisasi penggunaan IP Statik. Penganalisaan tersebut dilakukan dengan beberapa perangkat seperti : server, router, switch manageable, switch unmanageable dan Ruang Server PT PLN (Persero) Pusdiklat. Untuk menyelesaikan permasalahan pada bandwidth di PT PLN (persero) Pusdiklat, maka dibuatlah solusi dengan menggunakan pegotrolan bandwidth menggunakan Mikrotik Router yang di letakkan sebagau jembatan antara internet dengan LAN pada PT PLN (Persero) Dipilihnya device mikrotik sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada pada PT PLN (Persero) karena fungsi yang nantinya akan mempermudah administrtator untuk memeliharanya dikarenakan mikrotik menggunakan tampilan GUI yang mudah. Berikut fitur-fitur Mikrotik Router yang akan diimplementasikan pada jaringan PT. PLN (Persero):
•
IP/ARP Digunakan untuk memetakan IP address dan Mac Address ke dalam Router Mikrotik dengan Lock kombinasi IP Address dan Mac Address
46
•
Queue Types Digunakan untuk membuat setting PCQ dan SFQ
•
Queue Tree Untuk mengatur bandwidth sesuai dengan tipe user
•
Mangle Digunakan untuk memberi tanda pada paket data