Bab 2 Landasan Teori
2.1 Teori Hinshi Masuoka dan Takubo (1992:8) membagi hinshi 「品詞」atau “kelas kata” ke dalam beberapa jenis, yaitu : 1. Doushi 「動詞」(verba), yaitu salah satu jenis kelas kata yang dapat mengalami perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 「歩く」、 「倒れる」、「話す」. 2. Keiyoushi 「 形 容 詞 」 (adjektiva), yaitu kata yang menunjukkan bermacammacam kondisi atau situasi, dapat berperan sebagai predikat dan nomina yang menerangkan sifat. Contoh :「強い」、「なつかしい」. 3. Hanteishi「判定詞」, yaitu kata yang menggabungkan nomina untuk membentuk sebuah predikat. Hanteishi dibagi menjadi 3, yaitu「だ」、「である」dan「で す」. 4. Jodoshi 「助動詞」(verba bantu) yaitu kata yang tidak dapat berdiri sendiri, dapat berubah bentuk, dan banyak melekat pada doushi, keiyoushi, juga pada jodoushi lain. Contoh : 「のだ」、「ことだ」、「ものだ」. 5. Meishi 「名詞」(nomina), kata-kata yang menunjukan nama suatu tempat, benda, orang, peristiwa, keadaan, termasuk ke dalam meishi. Meishi dapat berdiri sendiri dan bisa menjadi subjek. Meishi tidak memiliki perubahan bentuk. Contoh : 「か ばん」、「京都」.
7
6. Fukushi 「副詞」(adverbia), yaitu kata-kata yang menerangkan verba, adjektiva, dan adverbial yang lainnya, tidak dapat berubah bentuk, dan berfungsi menyatakan keadaan atau derajat suatu aktivitas, suasana atau perasaan pembicara. Contoh : 「ゆっくり」、「ぐっすり」、「にやにや」. 7. Jyoshi 「助詞」(partikel), yaitu kata yang tidak dapat berdiri sendiri dan tidak memiliki perubahan. Bila kata ini terpisah dari kata lain, maka kata ini tidak mempunyai arti. Jyoshi 「助詞」hanya berfungsi untuk menyambung kata-kata jiritsugo dalam pembentukan kalimat bahasa Jepang dan juga menentukan arti kata tersebut. Contoh : 「が」、「で」、「に」. 8. Rentaishi 「連体詞」(pronomina), yaitu kata yang secara keseluruhan memiliki fungsi untuk memodifikasi nomina atau pronomina. Contoh: 「ある」、「たい した」、「とんだ」. 9. Setsuzokujoshi 「接続助詞」(konjugasi) adalah kata yang dapat berdiri sendiri dan berfungsi untuk menyatakan hubungan antar kalimat atau bagian kalimat atau frase dengan frase. Setsuzokujoshi tidak bisa menjadi subjek, objek, predikat, ataupun kata yang menerangkan kata lain, dan tidak memiliki perubahan bentuk. Contoh : 「しかし」、「なぜなら」、「また」. 10. Kandoushi 「感動詞」(interjeksi), yaitu kata yang dapat berdiri sendiri, pada umumnya, menyatakan ekspresi, perasaan, cara memanggil, cara menjawab dan lain sebagainya. Kandoushi tidak dapat menjadi subjek dan tidak memiliki perubahan bentuk. Contoh : 「ああ」、「さあ」、「へー」.
8
11. Shijishi 「指示詞」, yaitu kata yang digunakan untuk menunjukkan tempat atau benda yang berada dalam wilayan pembicara atau pendengar. Contoh: 「この」、 「その」、「あれ」.
2.2 Teori Joshi Masuoka dan Takubo (1992:49), mendefinisikan joshi (partikel) sebagai sesuatu yang berfungsi untuk membentuk subjek atau pelengkap yang mengikuti kata benda, sesuatu yang menghubungkan kata dengan kata, anak kalimat (klausa) dengan klausa dan lain-lain. Masih menurut Masuoka dan Takubo, joshi (partikel) di dalam bahasa Jepang bukan sering lagi digunakan, tetapi sudah menjadi satu kesatuan bagian dalam kalimat, karena joshi dalam kalimat bahasa Jepang merupakan penghubung kalimat yang satu dengan kalimat yang lain atau penghubung kata yang satu dengan kata yang lain. Seperti yang kita ketahui bahwa ada banyak sekali joshi (partikel) dalam bahasa Jepang. Beberapa ahli linguistik mengelompokkan jenis-jenis joshi (partikel) berdasarkan fungsinya. Menurut Masuoka dan Takubo (1992: 49-53), jenis-jenis joshi dikelompokkan berdasarkan fungsinya, terdapat lima jenis joshi (partikel) sebagai berikut: 1. Kakujoshi(格助詞) Kakujoshi merupakan partikel yang menunjukan hubungan predikat dengan kata lain. Joshi yang termasuk kelompok ini misalnya: が、を、に、から、と、で、
へ、まで、dan より. 2. Teidaijoshi(提題助詞)
9
Teidaijoshi merupakan partikel yang berfungsi untuk menunjukan subjek kalimat. Joshi yang termasuk kelompok ini misalnya: は、なら、って、dan ったら. 3. Toritatejoshi(取り立て助詞) Toritatejoshi merupakan partikel yang berfungsi untuk memberikan sebuah contoh yang mewakili suatu hal yang sifat atau jenisnya sama. Joshi yang termasuk kelompok ini misalnya: は、も、さえ、でも、すら、だって、まで、
だけ、ばかり、のみ、しか、こそ、など、なんか、なんて、dan くらい. 4. Setsuzokujoshi(接続助詞) Setsuzokujoshi merupakan partikel yang berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata dan menghubungkan klausa dengan klausa. Joshi yang termasuk kelompok ini misalnya: の、まで、なり、きり、から、けれども、なら、の
で、のに、ながら、dan つつ. 5. Shuujoshi(終助詞) Shuujoshi merupakan partikel yang muncul di akhir kalimat. Joshi yang termasuk kelompok ini misalnya: joshi yang menyatakan kepastian atau kesimpulan (misalnya: さ), joshi yang menyatakan suatu pertanyaan (misalnya: か、かい、
か な 、 か し ら ), joshi yang menyatakan penegasan atau persetujuan atau konfirmasi (misalnya: ね 、 な ), joshi yang menyatakan pemberitahuan atau informasi (misalnya: よ 、 ぞ 、 ぜ ), joshi yang menyatakan perasaan kagum (misalnya: なあ、わ), joshi yang menyatakan ingatan atau konfirmasi (misalnya:
っけ), joshi yang menyatakan larangan (misalnya: な).
10
Dari sekian banyaknya pembagian joshi 「助詞」di atas, pada sub bab ini penulis hanya akan membahas lebih detil lagi mengenai partikel ka yang termasuk jenis partikel Shuujoshi (終助詞) yang nantinya akan digunakan untuk mendukung analisis pada bab tiga.
2.3 Teori Shuujoshi Di dalam bahasa Jepang, terdapat kelompok partikel yang disebut sebagai sentencefinal particles, atau shuujoshi. Shuujoshi menurut Tadasu (1989:143-144) dipakai pada akhir kalimat atau pada akhir bagian-bagian kalimat (bunsetsu) untuk menyatakan perasaan pembicara seperti rasa haru, larangan, dan sebagainya. Menurut Masuoka dan Takubo (1992:52), shuujoshi adalah partikel yang muncul di akhir kalimat, dan menghubungkan predikat dan sebagainya. Kalimat-kalimat tersebut memasukkan fungsi dan mengekspresikan emosi pembicara dan tata krama yang diterima pendengar dalam pembicaraan. Beberapa dari partikel tersebut digunakan hanya untuk laki-laki dan ada juga yang hanya digunakan oleh perempuan, jadi shuujoshi ini juga berfungsi untuk membedakan jenis kelamin pembicara. Dalam kajian gramatika bahasa Jepang modern, shuujoshi sering disebut bunmatsu hyougen (文末表現).
2.3.1 Teori Shuujoshi 「か」 Tanimori (1992:200) menjelaskan bahwa partikel ka 「か」selalu didahului oleh kata benda, bentuk ketiga dari kata kerja / verba bantu (kecuali だ) / kata sifat, kata
11
keterangan, dan partikel ( は、が、を、に、で、へ、と、から、より、ば、ても、 けれど、のに、ので、て、ながら、たり、も、こそ、さえ、でも、まで、ばか り、だけ、ほど、ぐらい、きり、など). か diikuti oleh partikel (は、が、を、の、に、で、と、も、さえ、ばかり、だ け、など). Partikel ka 「か」menurut Tanimori (1992:200-203) memiliki beberapa fungsi dan arti yang berbeda tergantung dari konteks kalimatnya, yaitu sebagai berikut : 1. Menunjukkan kalimat pertanyaan Bentuk か ini harus diletakkan di akhir kalimat dan diakhiri dengan tanda tanya. Tapi jika hanya menggunakan か sendiri dianggap kurang sopan, maka hendaknya menggunakan ます atau です sebelum か. a. これはあなたのパスポートですか。 ‘Apakah ini paspor anda?’ b. たろうをみましたか。 ‘Apakah anda melihat Tarou?’ c. なにをほしいのですか。 ‘Apa yang anda inginkan?’ 2. Menunjukkan ajakan atau permintaan Bentuk か ini biasanya diletakkan setelah bentuk kata negatif. a. コンサートにいきませんか。 ‘Apakah anda ingin pergi melihat konser (bersama saya)?’ b. てつだってくれませんか。
12
‘Apakah anda dapat anda membantu saya?’ 3. Menunjukkan pertanyaan dalam kalimat tak langsung Dapat diartikan : apakah. a. かれにそのことをしっているかたずねた。 ‘Saya bertanya apakah ia mengetahui hal itu’ b. わたしはかれになにをしたのかきいた。 ‘Saya bertanya apakah yang telah dilakukannya’ 4. Menunjukkan klausa nomina yang diawali dengan kalimat tanya yakni klausa nomina tersebut menunjukkan kalimat interogatif atau kalimat pengandaian a. たなかさんがくるかどうかしりません。 ‘Saya tidak tahu apakah Tuan Tanaka akan datang atau tidak’ b. これがほんものかどうかわからない。 ‘Saya tidak tahu apakah ini barang asli’ c. このじをどうやってかくのかおしえてください。 ‘Tolong ajarkan saya bagaimana cara menulis huruf ini’ 5. Menunjukkan beberapa pilihan Dapat diartikan : ~ atau ~, apakah ya atau tidak / bukan a. コーヒーかこうちゃをのみたい。 ‘Saya ingin minum kopi atau teh’ b. にちようびはテレビをみているかねています。 ‘Pada hari Minggu saya menonton TV atau tidur’ 6. Menunjukkan suatu hal yang tidak pasti, didahului kata tanya yang mengekspresikan keraguan 13
Dapat diartikan : beberapa. a. だれかがやってくる。 ‘Seseorang akan datang’ b. なにかつめたいものをのみたいです。 ‘Saya ingin minum sesuatu yang hangat’ c. どこかへりょこうにいきたい。 ‘Saya ingin pergi jalan-jalan ke suatu tempat’ d. なぜかとてもねむい。 ‘Saya merasa sangat ngantuk karena suatu alasan’ e. ほんだとかいうひとはしりません。 ‘Saya tidak kenal dengan seseorang yang bernama Honda’ 7. Menunjukkan perasaan terkejut / kagum / kecewa a. おや、きみか。 ‘Oh! Ternyata itu kamu ya’ b. もうしごとをおわったのか。 ‘Wah, pekerjaanmu sudah selesai?’ c. なんだいぬか。 ‘Bah! Ternyata itu hanya anjing’
14