10
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Tinjauan Umum
Merupakan sebuah penulisan mengenai penjelasan dari Taman kanak – kanak dan Daycare secara menyeluruh.
2.1.1 Taman Kanak – Kanak Taman kanak-kanak atau disingkat TK adalah jenjang pendidikan anak usia dini (yakni usia 6 tahun atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal. rangsangan
Kurikulum
pendidikan
untuk
TK ditekankan membantu
pada pemberian
pertumbuhan
dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Lama masa belajar seorang murid di TK biasanya tergantung pada tingkat kecerdasannya. Secara umum untuk lulus dari tingkat program di TK selama 2 (dua) tahun, yaitu: •
TK 0 (nol) Kecil (TK kecil) selama 1 (satu) tahun
•
TK 0 (nol) Besar (TK besar) selama 1 (satu) tahun
Umur rata-rata minimal anak- anak mula dapat belajar di sebuah taman kanak-kanak berkisar 3-5 tahun sedangkan umur rata-rata untuk lulus dari TK berkisar 6-7 tahun. Setelah lulus dari TK, atau pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah lainnya yang sederajat, murid
11
kemudian melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi di atasnya, yaitu sekolah dasar (SD) atau yang sederajat. Pendidikan Taman kanak – kanak (TK) sebagaimana dinyatakan dalam Undang – undang RI (2003 : 20, pasal 28 ayat 3) tertulis “merupakan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang bertujuan membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai agama, sosial, emosional, kemandirian, kognitif, bahasa, fisik/motorik dan seni untuk siap memasuki sekolah dasar”. Dalam Peraturan Pemerintah (1990 : 27, Bab I pasal 1 ayat 2) dinyatakan bahwa “Taman kanak – kanak adalah satu bentuk pendidikan pra-sekolah yang menyediakan program pendidikan dini bagi anak usia 4 sampai memasuki pendidikan dasar”.
2.1.1.1 Sejarah
Istilah kindergarten ( kinder = anak, garten = taman) atau taman kanak-kanak mulai dikenal setelah Friedrich Wilhelm Frobel (17821852) seorang ahli pendidikan, mendirikan Kindergarten di Jerman pada 1837. Sebagai orang pertama yang memperkenalkan Kindrgarten System, Froble percaya bahwa esensi pendidikan anak usia dini adalah pada aktivitas diri anak itu sendiri dan bermain.
Pemikiran tentang pentingnya pendidikan khusus bagi anak usia dini sesungguhnya juga sudah dilontarkan jauh sebelumnya oleh para filsuf dan tokoh pendidikan seperti Marthin Luther (1483-1546), Jhon
12
Comnius ( 1592-1670), Jen Jacques Rousseau ( 1712-1778), maupun John Hendrick Pestalozzi ( 1747-1827). Martin Luther menyarankan agar, “anak laki-laki diberikan pendidikan formal.” Logikanya, baik secara ekonomi ataupun untuk kepentingan pendidikan keturunanya kelak.
John Comenius justru sebaliknya dengan Martihin Luther. Comenius menyatakan agar, “semua anak, baik laki-laki maupun perempuan, mendapatkan kesempatan yang sama untuk bersekolah.” Comenius
juga
melontarkan
gagasan
tentang
kurikulum
terintegrasi (integrated curriculum) atau kurikulum terpadu yang tidak memisahkan mata pelajaran secara kaku. Kurikulum itu memberi kesempatan anak untuk belajar pengalaman langsung (hands on curriculum). Kegiatan pembelajaran anak disarankan mulai dari aktivitas fisik, sepeti mengamati, meyusun dan merangkai.
Jen jacques rousseau, seorang filsuf terkenal asal Prancis, menentang
pendapat
bahwa
anak
miniatur
orang
dewasa.
Ia
menyarankan agar, “Anak didik sesuai kodratnya sebagai anak dan sesuai usia perkembangan mereka.” Rousseau berpendapat, “Sejak lahir sampai usia 5 tahun anak belajar melalui aktivitas fisiknya. Setelah itu, usia 5-12 tahun, anak belajar melalui pengalaman langsung dan melalui eksplorasi terhadap lingkungannya.”
Sementara John Hendrick Pestalozzi menyarankan agar “Anak belajar dari benda-benda nyata. Rekreasi dan bermain menjadi bagaian
13
dari pendidikan anak”. Bagi Pestalozzi, “Anak harus memiliki kemerdekaan dan terbebas dari tekanan batin dalam belajar. Sehingga anak bisa belajar dan berpikir secara optimal”. Sejak dirintis pertama kali oleh Fiedrich wilhelm Frobel di Jerman, pendidikan taman kanak-kanak kemudian berkembang pesat dan mengalami penyempurnaan. Tokoh pendidikan taman kanak-kanak kemudian berkembang pesat dan engalami penyempurnaan. Tokoh pendidikan taman kanak-kanak yang terkenal hingga saat ini adalah Maria Montessori, seorang dokter asli Italia, lahir 1870. Pada 1907, ia mendirikan sekolah yang diberi nama Case Dei Bambini (Rumah Anak) atau Children’s House. Kelak, sekolahnya itu dikenal dengan nama Montessori School.
Pengalaman yang kaya dalam mendidik anak kemudian ditulis Montessori dalam sebuah buku berjudul ‘Scientific Paedagogy as Apllied to Child Education in Childern’s house’. Montessori menggambarkan kodrat anak sebagai makhluk yang memiliki daya serap tinggi terhadap informasi, yang dikenal dengan teori ‘The Absorent of Mind’.
Menurut Montessori, anak terus menerus menyerap informasi dari lingkungannya, baik secara sadar maupun tidak. Pada tahap awal, anak sekedar menyerap informasi tanpa adanya aktivitas berpikir terhadap informasi yang diserapnya. Kelak ketika ia lebih dewasa, informasi itu sedikit demi sedikit ditata dalam struktur pengetahuan dan digunakannya untuk berpikir.
14
Belakangan pada abad ke-19 hinga abad ke-20an, muncul pemikirpemikir di bidang psikologi dan perkembangan anak, mulai dari Jhon Dewey, Digmund Freud , Lev Vygotsky, Jean Piaget, Benjamin s. Bloom, hingga Burrhus Frederic (FB) Skinner.
John
Dewey
menekanakan,
pendidikan
merupakan
proses
rekonstruksi pengalaman yang tak pernah berakhir. Oleh karena itu, sekolah sebaiknya memanifestasikan kehidupan itu sendiri, sebagaimana kehidupan yang dialami anak didalam keluarga dan masyarakat.
Segmund Freud menekankan pentingnya mendidik anak dengan benar karena berbagai perilaku manusia ketika dewasa sesungguhnya bisa dideteksi dari apa yang terjadi pada masa kanak-kanak. Oleh karena itu, kesalahan dalam mendidik anak pada masa kecil, nantinya berdampak pada munculnya bebagai perilaku menyimpang ketika sudah dewasa.
Lev Vygotsky, psikolog asal Rusia yang mencetuskan teori yang dikenal dengan Namacocial Cognitive Learning Theory. Menurutnya, interaksi sosial memegang peranan terpenting dalam perkembangan kognitif anak. Anak belajar melalui dua tahapan. Pertama, melalui interaksi dengan orang lain, baik keluarga, teman sebaya, maupun gurunya. Kedua, secara individual ia mengintergasikan apa yang dipelajarinya dari orang lain ke dalam struktur mentalnya. Teori belajar Vygotsky ini memiliki empat prinsip umum, yaitu anak merangkai pengetahuan, belajar terjadi dalam konteks sosial,
15
belajar mempengaruhi perkembangan mental, dan bahasa memegang peranan penting dalam perkembangan mental anak.
Jean Piaget menguraikan teori perkembangan anak dilihat dari aspek intelektual maupun moral. Ahli psikologi dari Prancis ini memberikan sumbangan pengetahuan yang sangat besar untuk memahami perkembangan anak pengetahuan yang sangat besar untuk memahami perkembangan anak. Menurut piaget, semua anak memiliki pola perkembangan kognitif yang sama, yaitu melalui tahap sesorimotor ( usia 0-2 tahun, pra-operasional (usia 2-7 tahun), konkret operasional (7-11), dan formal operasional (usia 11 tahun keatas).
Benjamin A. Bloom, yang terkenal dengan teorinya tentang taksonomi pendidikan, mengembangkan tiga domain yang menjadi tujuan pendidikan, termasuk pendidikan taman kanak-kanak, yaitu domain kognitif, psikomotorik, dan afektif. Pada tingkat taman kanakkanak karena berada pada taraf berpikir konkret, maka yang harus mendapat perhatian adalah pengembangan domain psikomotorik.
Penelitian terakhir, yang kemudian dipublikasikan secara luas dan dipakai sebagai rujukan oleh para pakar maupun pengambil kebijakan, menunjukan bahwa pada usia 4 tahun perkembangan intelektual anak sudah mencapai 50%. Pada usia 8 tahun, tingkat kecerdasannya sudah mencapai 80%, dan usia 18 tahun mencapi 100%.
Sedangkan BF Skinner, seorang Behaviorist terkenal, menekankan perlunya menciptakan situasi tertentu untuk mengarahkan perilaku anak.
16
Baik Skinner , perilaku anak bisa diukur, diamati, dan diarahkan seperti yang diharapkan, dengan cara diberikan hadiah atau penguatan (reinforcement) atau hukuman (punishment) implikasinya, guru atau pendidikan harus hati-hati dan cermat dalam memberikan hadiah atau hukuman terhadap anak didiknya. Berbagai pemikiran para ahli di atas kemudian diperkaya oleh para ahli psikologi yang muncul belakangan, seperti Howard Gardener, Ganiefl Goleman, dan Erick Jenses. Pemikiran mereka semakin memperkokoh pendidikan taman kanak-kanak dari sisi filosofispsikologis. Oleh karena itu, perkembanghan TK di dunia dewasa ini sangat pesat, terutama di negara-negara maju.
(TK Islam Baitussalam. 3 Maret (2011). Sejarah Taman Kanak – kanak. Diakses
20
Februari
2013
dari
http://tkislambaitussalam.wordpress.com/2011/03/03/sejarah-tamankanak-kanak/)
2.1.1.2 Fungsi dan Tujuan Taman Kanak – Kanak
Berdasarkan Depdikbud “Profil 2”, fungsi Taman kanak – kanak adalah memberikan sebuah pelayanan pendidikan untuk anak usia 4 sampai 6 tahun, antara lain : -
Mengembangkan seluruh kemampuan yang dimiliki anak sesuai dengan tahap perkembanganya.
-
Mengenalkan anak pada dunia sekitar.
-
Mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak.
17
-
Memberikan kesempatan kepada anak untuk menikmati masa bermain nya.
Sedangkan, tujuan Taman kanak – kanak menurut ‘Kemendiknas, 2011’ adalah : -
Membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkepribadian luhur, sehat, berilmu, cakap, kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
-
Mengembangkan potensi kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, kinestetis, dan sosial peserta didik pada masa usia emas pertumbuhan dalam lingkungan bermain yang edukatig dan menyenangkan.
-
Membantu peserta didik mengembangkan berbagai potensi dalam psikis dan fisik yang meliputi nilai – nilai agama dan moral, sosio-emosional, kemandirian. Kognitif dan bahasa, dan fisik/motorik untuk siap memasuki pendidikan dasar. (Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini. (2011). Petunjuk Teknis Penyelenggaran Taman Kanak – kanak. Kementerian Pendidikan Nasional)
2.1.1.3 Klasifikasi Jenis Aktifitas dan Fasilitas Taman Kanak – Kanak
Bab ini mengidentifikasi pengguna, kebutuhan dasar dan kegiatan dari masing-masing kelompok usia, dan bagaimana kebutuhan dan dampak kegiatan dari Taman kanak – kanak.
18
Desain dari Taman Kanak - Kanak harus mengakomodasi kebutuhan anak-anak, orang tua, guru, administrator, dan tenaga pelayanan dalam lingkungan yang nyaman dan memelihara. Ini harus memungkinkan orang dewasa untuk merawat anak-anak dalam pengaturan yang dirancang terutama untuk digunakan oleh anak-anak. Berikut ini ikhtisar kebutuhan masing-masing kelompok.
1. Dewasa - Guru / Pengajar : Guru merawat dan mengawasi anak-anak. Dalam program berkualitas, mereka mempromosikan pembelajaran dan kegiatan pembangunan melalui kurikulum yang dirancang untuk stimulasi dan pengembangan anak. Kegiatan kurikulum terjadi tidak hanya di dalam kelas, tetapi dalam lapangan bermain, ruang serbaguna, dan pada kunjungan keluar sekolah. Guru bertanggung jawab terhadapat anakanak di sekolah, termasuk menyapa mereka dan orang tua mereka ketika mereka tiba. Guru juga memastikan bahwa hanya individu yang berwenang yang dapat menjemput anak-anak saat sekolah usai. Guru juga menyiapkan materi kurikulum dan proyek-proyek untuk anak-anak dan mengkomunikasikan dengan pihak orang tua murid. Guru membutuhkan waktu keluar dari ruang kelas mereka di ruang yang terpisah, yang dapat berfungsi ganda sebagai ruang kerja. Mereka membutuhkan tempat penyimpanan yang memadai, tidak hanya untuk materi pembelajaran dan perlengkapan mengajar, tetapi juga untuk menyimpan barang-barang pribadi mereka.
19
Oleh karena itu, desainer harus fokus dalam menciptakan pengaturan yang terorganisir sehingga guru dapat lebih fokus pada anak-anak dengan mudah. Ini adalah salah satu tantangan utama dalam merancang taman kanak-kanak dan penitipan anak.
Desain yang dapat memfasilitasi kebutuhan guru dengan memberikan: -
Dinding yang ditinggikan untuk menggantung barang (di atas tinggi anak-anak tetapi juga terletak untuk menghindari kemungkinan
kepala
orang
dewasa
penyimpanan yang ditinggikan
terbentur).
harus dirancang
Semua untuk
menghindari kemungkinan barang tidak sengaja jatuh pada anak-anak di bawahnya. -
Peletakan outlet listrik yang tinggi untuk perangkat elektronik agar terhindar dari jangkauan anak-anak.
-
Toilet untuk dewasa yang mudah di akses.
-
Penyimpanan sepatu.
-
Tempat yang nyaman dan pribadi atau tersendiri untuk kegiatan konsultasi dengan orang tua.
-
Ruang terkunci untuk menyimpan barang-barang pribadi.
-
Sebuah ruang yang nyaman dimana dapat digunakan oleh pengajar untuk istirahat, makan siang, dan menyiapkan rencana pengajaran dan materi.
20
-
Rak atau meja yang memadai bagi guru untuk menampilkan bahan pembelajaran di kelas.
-
Sebuah tempat yang mudah untuk menampilkan hasil karya seni anak-anak di tingkat ketinggian anak-anak.
- Administrator : Biasa disebut sebagai direktur, orang-orang ini bertanggung jawab untuk mengelola, mengawasi staf pengajar, dan berkomunikasi dengan orang tua, dewan direksi dan karyawan. Di taman kanak – kanak yang kecil, administrator juga dapat di asumsikan sebagai bagian dari pengajar hari-hari. Namun, di taman kanak – kanak yang besar, direktur biasanya akan memiliki sekretaris atau asisten untuk membantu beban kerja administratif. Kebutuhan Administrator antara lain : -
Visibilitas yang cukup besar, khususnya untuk dapat dengan mudah mengamati aktifitas dari kegiatan sehari - hari.
-
Ruangan terkunci untuk menyimpan barang – barang pribadi.
-
Sebuah ruang kantor dengan ukuran yang cukup untuk meja kerja, kursi kerja, setidaknya dua kursi pengunjung, lemari arsip, tempat untuk peralatan, termasuk komputer pribadi, printer, mesin fotokopi dan mesin fax.
- Petugas Kebersihan : Pusat makanan, binatu, layanan kebersihan, dan layanan perawatan umum. Desain sebuah taman kanak – kanak harus
21
memberikan ruang dan akses terkendali untuk personil atau karyawan dalam melakukan sebuah layanan. Beberapa taman kanak – kanak memiliki pelayanan makan, namun fasilitas dasar harus dimiliki, seperti dapur untuk memasak dengan peralatan lengkap dan staf yang memasak. Layanan binatu biasanya akan dilakukan oleh staf pengajar pada penitipan anak. Bayi dan balita umumnya menggunakan popok sekali pakai yang disediakan oleh orang tua masing -masing. Semua popok kotor yang ada akan diproses secara terpisah dari limbah lainnya dan linen. Fasilitas yang harus disediakan untuk ini antara lain: -
Tempat terkunci yang memadai untuk segala bahan pembersih dan beracun yang terletak pada ruang petugas kebersihan.
-
Akses mudah untuk pengisian pasokan.
-
Fasilitas pembuangan limbah yang dirancang secara efisien.
-
Counter dapur yang memadai dan pengaturan dapur yang efisien.
-
Bak cuci/ wastafel dan kran yang mendukung.
-
Tempat pembuangan sampah dapur yang memadai. Material finishing dan fitur desain bangunan yang mudah
dibersihkan, minimal dengan menggunakan bahan pembersih yang ringan.
22
2. Anak - Anak
Kegiatan anak – anak usia 3 – 5 tahun sangat beragam oleh karena itu kebutuhannya-pun dalam banyak hal berbeda - beda sesuai dengan usia mereka. Meskipun setiap anak berkembang sesuai dengan usia nya, anak-anak dapat dibagi dengan kategori usia perkembangan umum, dengan masing-masing kelompok usia memiliki satu set kebutuhan yang berbeda. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, ruang untuk setiap kelompok usia akan berbeda juga. Di setiap taman kanak - kanak, rentang usia antar kelompok usia mungkin tumpang tindih. Di beberapa taman kanak – kanak, anak-anak dapat dikelompokkan dalam campuran usia kelas. Rentang usia meliputi : o Pre-school (usia 3 -4 tahun) o Taman kanak – kanak ( usia 4-5 tahun) Usia anak – anak di taman kanak – kanak hanya sebatas sampai pada usia 5 tahun, umur 6 – 12 tahun sudah memasiku usia sekolah formal. Pada masa ini, anak - anak memperluas kosa kata mereka, dan mengembangkan bahasa, koordinasi otot kecil dan besar, dan juga keterampilan kognitif / sosial yang kompleks. Kelompok usia ini dapat terdiri dari 18 sampai 20 anak dengan 2 guru, mengerjakan semua kegiatan yang tersedia bagi mereka dalam lingkungan yang aman dan menarik tanpa menstimulasi anak secara berlebihan. Aktifitas dan Fasilitas murid antara lain :
23
-
Ruang kelas pra-sekolah membutuhkan sejumlah besar ruang yang tersedia dimana guru dan anak-anak dapat dibagi menjadi lingkungan belajar yang lebih kecil. Jumlah anakanak dalam kelompok dan juga jenis kegiatan memiliki dampak pada kebutuhan ruang.
-
Pada permulaan hari, biasanya anak-anak ini tiba di kelas dengan orangtua mereka setelah menyimpan barang-barang pribadi (mungkin menggunakan tas atau ransel), kemudian mereka memulai hari mereka.
-
Waktu makan adalah kesempatan untuk interaksi sosial antara anak-anak dan guru mereka dengan berkumpul di meja untuk waktu makan makanan ringan atau waktu makan siang.
-
Anak-anak pada usia ini secara aktif mengeksplorasi lingkungan mereka, berolahraga melatih keterampilan otot besar dengan berlari, melompat,
bersepeda, dan bermain
berbagai permainan bola. Untuk itu diperlukan ruang kelas cukup besar, terang, intim, dan daerah bermain dilengkapi dengan bahan yang lembut. -
Ruang kelas pra-sekolah membutuhkan sejumlah besar ruang yang tersedia dimana guru dan anak-anak dapat dibagi menjadi lingkungan belajar yang lebih kecil. Jumlah anakanak dalam kelompok dan juga jenis kegiatan memiliki dampak pada kebutuhan ruang.
-
Karena mereka biasanya menjadi lebih mandiri, mereka cenderung untuk memulai aktivitas mereka sendiri dengan
24
mengakses materi yang tepat dan dengan menampilkan karya mereka sendiri. Sehingga membutuhkan fasilitas untuk memamerkan hasil karya anak – anak yang dapat di jangkau oleh anak – anak sendiri. Anak-anak pada usia pra-sekolah biasanya akan menghabiskan banyak waktu di halaman bermain di luar ruangan (jika cuaca memungkinkan) dan juga di ruang serbaguna, jika tersedia. Anakanak juga akan melakukan perjalanan studi wisata di luar sekolah, baik berjalan dengan guru mereka atau menggunakan kendaraan. (Child Care Center Design Guide. (2003). U.S General Services Administration. Amerika)
2.1.1.4 Persyaratan Umum
1. Persyaratan Pendirian TK Pemerintah Pendirian TK oleh Pemerintah harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Memiliki kepala TK yang kualifikasi dan kompetensinya didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah / Madrasah. b. Memiliki tenaga pendidik dan kependidikan sesuai dengan standar kompetensi. c. Melaksanakan program kegiatan belajar TK yang diatur oleh pemerintah.
25
d. Memiliki buku yang diperlukan untuk pelaksanaan program kegiatan belajar mengajar yang terdiri dari buku pedoman guru dan buku perpustakaan baik untuk guru maupun untuk peserta didik. e. Tidak menempati atau menggunakan fasilitas gedung milik pemeritah. f. Memiliki perabot, alat peraga dan atau alat permainan di dalam dan di luar kelas ruangan. g. Memiliki sumber dana yang tetap. h. Memiliki akte dan struktur organisasi yayasan, atau badan hukum lain-nya. i. Mempunyai program penyelenggaraan yang jelas, baik jangka pendek maupun jangka panjang. j. Memiliki 1 (satu) kelompok usia (usia 4 tahun – 5 tahun atau 5 – 6 tahun) dengan sekurang – kurangnya 10 (sepuluh) orang anak didik. k. Membuat pernyataan tertulis mentaati ketentuan / peraturan yang
berlaku
memperhatikan keamanan,
tentang
lokasi
persyaratan
kebersihan,
pendirian
lingkungan,
ketenangan,
yaitu dekat
dengan faktor dengan
pemukiman penduduk serta kemudahan transportasi dan jarak.
2. Persyaratan Pendirian TK Swasta
26
Sesuai dengan peraturan Kementrian Pendidikan Nasional, Pendirian
sebuah
TK
oleh
masyarakat
harus
memenuhi
persyaratan sebagai berikut : a. Diselenggarakan oleh yayasan atau badan yang bersifat sosial dan memiliki akte dan struktur organisasi yayasan atau badan hokum lainnya. b. Penyelenggara harus mempunyari program yang jelas, baik jangka pendek maupun jangka panjang. c. Tidak menempati dan tidak menggunakan fasilitas TK Negeri. d. Memiliki kepala TK yang kualifikasi dan kompetensinya didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala sekolah / madrasah. e. Memiliki 1 kelompok usia dengan sekurang – kurangnya 10 orang peserta didik. f. Memilki seorang guru untuk setiap kelompok usia belajar (kelas) yang sesuai dengan standar kompetensi. g. Melaksanakan program kegiatan belajar TK yang diatur oleh pemerintah. h. Memiliki buku yang diperlukan untuk pelaksanaan program kegiatan belajar mengajar, yang terdiri dari buku pedoman guru dan buku perpustakaan baik untuk guru maupun untuk peserta didik. i. Tersedianya :
27
-
Bangunan atau gedung untuk kegiatan belajar dan bermain yang memenuhi standar.
-
Kantor dan ruang guru beserta perlengkapanya.
-
Kamar mandi, kamar kecil dan air bersih.
-
Halaman dengan alat bermain yang memadai. (letak/ lokasi
tidak
terlalu
dekat
dengan
tempat
ramai/kotor/sungai/yang tidak berpagar/daerah listrik tegangan tinggi/jalur terlarang. j. memiliki perabot, alat peraga dan atau alat permainan di dalam dan di luar kelas/ ruangan. k. Memilki sumber dana yang tetap.
2.1.1.5 Persyaratan Fasilitas
Sesuai dengan peraturan Kementrian Pendidikan Nasional, Pendirian sebuah TK oleh masyarakat harus memenuhi persyaratan fasilitas sebagai berikut : 1. Luas lahan / tanah minimal yang diperlukan 300m2. 2. Lokasi pendirian hendaknya memperhatikan persyaratan lingkungan, yaitu faktor keamanan, kebersihan, ketenagaan, dekat dengan pemukiman penduduk serta kemudahan transportasi dan jarak. a. Keamanan Lokasi pendirian TK hendaknya tidak terlalu dekat dengan jalan raya utama, di tebing, pemakaman, sungai
28
atau tempat – tempat yang dapat membahayakan bagi anak peserta didik. b. Kebersihan Dalam mendirikan TK hendaknya tidak berdekatan dengan tempat pembuangan/penumpukan sampah, pabrik yang mengeluarkan polusi udara, limbah yang berakibat buruk bagi kesehatan. c. Ketenangan / kenyamanan Taman kanak – kanak yang didirikan lokasi tidak berdekatan dengan pabrik, bengkel, pasar, dan pusat keramaian yang aktifitasnya dapat mengeluarkan suara yang dapat mengganggu kegiatan TK. d. Penduduk (Usia taman kanak – kanak) Lokasi pendirian TK dipilih dekat dengan pemukiman penduduk yang relative banyak anak usia taman kanak – kanak. e. Transportasi Transportasi mudah dijangkau, baik darat atau air sesuai dengan kondisi daerah. 3. Memiliki ruang kelas, ruang kantor / kepala TK, ruang dapur, gudang, kamar mandi / WC guru dan kamar mandi/ WC anak. a. Bangunan Gedung
29
Tabel 2.1 Persyaratan luas bangunan gedung sekolah
b. Halaman TK tersebut sedapat mungkin mempunyai halaman / tempat bermain dan mempunyai ruang bermain terbuka.
4. Memiliki perabot, alat peraga dan alat permainan diluar dan di dalam ruangan. (Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini. (2011). Petunjuk Teknis Penyelenggaran Taman Kanak – kanak. Kementerian Pendidikan Nasional)
2.1.2
Tempat Penitipan Anak atau Daycare
Tempat penitipan Anak (TPA) dikenal juga dengan sebutan Daycare Centre. Beberapa pengertian Daycare dari para ahli antara lain :
30
a. Tempat penitipan anak adalah sarana pengasuhan anak dalam kelompok, biasanya dilaksanakan pada saat jam kerja. TPA merupakan upaya yang terorganisasi untuk mengasuh anak – anak diluar rumah mereka selama beberapa jam dalam satu hari bilamana asuhan orang tua kurang dapat dilaksanakan secara lengkap. Dalam hal ini, pengertian TPA hanya sebagai pelengkap terhadap asuhan orang tua dan bukan sebgai pengganti asuhan orang tua. (Perserikatan Bangsa – Bangsa, 1990) b. Lembaga sosial yang memberikan pelayanan kepada anak-anak balita yang dikuatirkan akan mengalami hambatan dalam pertumbuhannya, karena ditinggalkan orang tua atau ibunya bekerja. Pelayanan ini diberikan dalam bentuk peningkatan gizi, pengembangan intelektual, emosional dan sosial. (Usaha Kesejahteraan anak, DepSos Indonesia) c. Tempat Penitipan Anak sebagai suatu wahana yang merupakan lembaga sosial melaksanakan usaha kesejahteraan anak melalui kegiatan sosialisasi, rawatan, asuhan, dan pendidikan anak khususnya balita, sebagai upaya yang menunjang keluarga dalam melaksanakan sebagian fungsinya untuk memberikan perlindungan dan pemenuhan hak – hak anaknya. (Direktorat Bina Kesejahteraan Anak, Keluarga, dan Lanjut usia, 1995) Sarana penitipan anak ini biasanya dirancang secara khusus baik program, staf, maupun pengadaan alat-alatnya. Tujuan sarana ini untuk membantu dalam hal pengasuhan anak-anak yang ibunya bekerja. Semula sarana penitipan anak diperuntukkan bagi ibu dari kalangan keluarga kurang beruntung, sedangkan sekarang sarana ini lebih banyak diminati oleh keluarga tingkat menengah dan atas yang umumnya disebabkan kedua orangtuanya bekerja.
31
Pada kenyataannya dari lapangan ada beberapa alasan daripada ibu yang menyerahkan anaknya kepada TPA, antara lain: -
Kebutuhan untuk melepaskan diri sejenak dari tanggung jawab dalam hal mengasuh anak secara rutin.
-
Keinginan untuk menyediakan kesempatan bagi anak untuk berinteraksi dengan teman seusianya dan tokoh pengasuh lain.
-
Agar anak mendapat stimulasi kognitif secara baik.
-
Agar anak mendapat pengasuhan pengganti sementara ibu bekerja.
2.1.2.2 Sejarah Tempat Penitipan Anak atau Daycare
TPA / Daycare pertama kali terbentuk karena adanya desakan ekonomi yang terjadi pada saat revolusi industry dan perang berkepanjangan yang melanda dunia barat (Eropa dan Amerika), sehingga terjadi kemiskinan, pengangguran dan kelaparan dimana – mana. Oleh karena itu, ibu – ibu yang baru melahirkan terpaksa meninggalkan bayinya untuk ikut membantu suami dalam mencari nafkah. Pada mulanya penitipan anak diselenggarakan secara sosial dan tidak ada wadah khusus yang tetap, hanya berupa persetujuan antara ibu – ibu di satu lingkungan tempat tinggal untuk secara bergiliran menjaga anak – anak mereka selagi yang lain sibuk bekerja. Seperti
yang
di
ungkapkan
berkembangnya TPA / Daycare
oleh
Pepalia
(1989),
sejenis di Amerika menarik
perhatian pemerintahnya, sehingga dimulai suatu wadah resmi
32
pemerintah untuk Daycare yang diberi nama Head Start Project pada tahun 1965 dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kemampuan
fisik,
spontanitas,
keingintahuan,
disiplin
diri,
mempertinggi kemampuan untuk mengerti dan mengkomunikasikan konsep dengan orang lain, kepercayaan diri, hubungan personal yang lebih baik, serta mempertinggi perasaan harga diri dan nilai diri. Proyek ini menekankan diri pada pendidikan, kesehatan, keterlibatan orang tua, serta pelayanan sosial. Dengan program ini, diharapkan keuntungan jangka panjang berupa semakin sedikitnya anak putus sekolah, pengangguran dan menuntut individu dalam hidup yang lebih berguna dan positif. Dengan
suksesnya
Head
Start
Project
maka
makin
berkembang proyek – proyek serupa dengan berbagai macam nama dan tujuan, misalnya Village Children’s Centre Seattle, Sand Point Child Development Center Seattle, Vincent Massey Child Care Centre Ontario, dll. Gordon (1956) menyebutkan secara umum alasan menitipkan anak di luar rumah adalah salah satu dari sebab – sebab berikut. -
Peningkatan jumlah ibu yang bekerja dengan anak usia sekolah.
-
Adanya penyakit di dalam keluarga.
-
Rumah yang kumuh.
-
Terlalu sempit ruang gerak dalam rumah.
-
Orang tua tunggal.
33
Di
Indonesia,
berdirinya
Daycare
disebabkan
karena
banyaknya karyawati yang bekerja di lembaga kepemerintahan maupaun swasta yang mempunyai masalah tentang pengasuhan anak yang kemudian mendorong terbentuknya Lembaga Kesejahteraan Anak. Sehingga pada tahun 1963, Departemen Sosial mulai mengembangkan
Tempat
Penitipan
Anak
sebagai
Lembaga
Kesejahteraan Sosial Anak. Dengan terbitnya peraturan pemerintah No. 27 Tahun 1990 tentang pendidikan prasekolah serta peraturan pemerintah No. 73 Tahun 1991 tentang pendidikan luar sekolah. Memperkuat fungsi Tempat Penitipan Anak (TPA) sebagai Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (Daycare Centre) yang melaksanakan usaha kesejahteraan sosial khususnya kesejahteraan anak dibawah 5 tahun.
Daycare akhirnya berkembang sampai
sekarang dengan berbagai nama yang berbeda – beda. (Direktorat Bina Kesejahteraan Anak. (1995). Keluarga, dan Lanjut Usia. Jakarta)
2.1.2.3 Fungsi Tempat Penitipan Anak atau Daycare Sebagai lembaga pelayanan kesejahteraan untuk anak, tempat penitipan anak berfungsi dalam keempat strategi pembinaan anak, yaitu: -
Survival : Pemenuhan kebutuhan kelangsungan hidup dan pertumbuhan anak.
-
Develpoment : Pengembangan potensi , daya cipta, kreatifitas dan inisiatif sera pembentukan kepribadian anak.
34
-
Protection : Perlindungan anak dari keterlantaran dan perlakuan kasar.
-
Preventive : Mencegah tumbuh kembang yang meyimpang dan kesalahan dalam pembentukan pribadi anak. (Henrietta, 1956).
2.1.2.4 Jenis – Jenis Tempat Penitipan Anak
Secara keseluruhan, TPA dapat dibagi beberapa jenis berdasarkan beberapa kategori. Adapun pembagiannya sebagai berikut :
NO.
KATEGORI
1.
Berdasarkan tujuan dan maksud pendirian.
JENIS - Tujuan
nursery
adalah meningkatkan
perkembangan sosial anak prasekolah. Nursery ditujukan untuk anak yang siap secara
emosional
aktivitas
sosial
beberapa
jam
seumurnya. untuk
untuk
aktivitas-
tersebut dengan
selama anak-anak
Kurikulumnya
membantu
bekerja dan
mereka
didesain belajar
bermain bersama dalam
jangka waktu kurang lebih 3 (tiga) jam. - Tujuan
utama
daycare
adalah
35
menyediakan pengasuhan bagi anakanak sewaktu orang tua mereka bekerja dengan menyediakan wadah khusus, atau untuk anak yang tidak diawasi dalam
waktu
Daycare
yang
cukup
lama.
menyediakan penggantian
pengasuhan orang tua (Henrietta, 1956).
2.
Berdasarkan tempat/wadah.
-
Home/family daycare adalah program dalam
menempatkan
pengasuhan
anak
keluarga
dalam lain
(tetangga/kenalan) dalam waktu sehari penuh. Program ini paling baik untuk anak berusia di bawah 3 tahun karena anak-anak
tersebut
masih
harus
mendapat perhatian dan kasih sayang penuh oleh seseorang yang merupakan pengganti ibunya sementara waktu, walaupun sebaiknya anak berusia di bawah 2 tahun belum boleh dititipkan karena kasih sayang emosional ibuanak sangat penting dan sebaiknya rasa aman anak tidak terganggu.
36
-
Group daycare diperuntukkan bagi anak-anak berusia di atas 3 tahun untuk meningkatkan kemampuan mereka dan mengurangi beban akibat perpisahan dengan
orang tua
mereka
selama
bekerja. Mereka juga dapat menikmati aktivitas kelompok yang sesuai dengan umur mereka, seperti klub, perjalanan pendidikan khusus (ke museum, dll) dan program rekreasi. (Henrietta L, 1956).
3.
Berdasarkan penyandang dana / pendiri
-
TPA yang dibiayai oleh dana dan sumbangan
dari
komunitas
(masyarakat). Jumlah uang sekolah didasari
oleh
pendapatan,
ukuran dan
keluarga, kemampuan
membayar. Tujuan utamanya adalah untuk menyediakan
lingkungan yang
menyenangkan dan sehat. Ditujukan pada
masyarakat
berpenghasilan
rendah. -
TPA yang dibantu oleh negara (2/3)
37
dan uang sekolah (1/3). Tujuannya untuk
masyarakat
berpenghasilan
rendah. -
TPA swasta, privat dan bergabung dengan Taman Kanak-kanak. Ditujukan pada keluarga menengah ke atas, dibiayai sepenuhnya oleh individu. Memungkinkan ibu untuk mempunyai pekerjaan, mengikuti klub dan aktivitas sosial.
-
Kelompok yang disponsori oleh tempat ibadah. Non profit, biasanya setengah hari,
selama
2-3
kali
seminggu.
Membantu anak untuk berkembang secara rohani. -
TPA yang diafiliasi oleh sekolah. Didesain
untuk
mempersiapkan
keluarga yang setia pada yayasan pendidikan tersebut. -
Kelompok kerjasama orang tua. Setiap ibu
bergiliran
menjaga
anak-anak
kelompoknya bersama beberapa guru sementara yang lain bekerja.
38
-
Penitipan anak setempat (Back yard group),
menitipkan
anak
secara
bersamasama pada seorang tetangga untuk bermain secara regular. (Todd & Heffernan, 1964).
4.
Berdasarkan lokasi TPA
-
TPA kantor yaitu TPA yang berlokasi di
perkantoran
lingkungan
ataupun
kantor
untuk
sekitar melayani
orang tua/ibu-ibu yang bekerja di kantor. -
TPA pasar yaitu TPA yang berlokasi di pasar.
-
TPA lingkungan yaitu TPA yang berlokasi
di
penduduk,
apartemen
lainnya.
daerah
pemukiman atau
tempat
39
5.
Berdasarkan status kepemilikan.
- Sistem pelayanan terbuka, dimana TPA yang dimaksud memberikan pelayanan untuk masyarakat luas. - Sistem pelayanan tertutup, dimana TPA yang hanya memberikan pelayanan untuk kalangan terbatas, misalnya TPA kantor yang hanya melayani karyawan perusahaan saja.
Tabel 2.2 Jenis – jenis tempat penitipan anak
2.1.2.5 Klasifikasi Jenis Aktifitas dan Fasilitas Daycare
Desain dari tempat penitipan anak atau Daycare harus mengakomodasi kebutuhan anak-anak, orang tua, guru, administrator, dan tenaga pelayanan dalam lingkungan yang nyaman dan terpelihara. Tempat penitipan anak harus memungkinkan seorang perawat merawat anak-anak dalam pengaturan yang dirancang dengan baik, terutama untuk anak-anak. Berikut ini kebutuhan masing-masing kelompok : 1. Dewasa - Orang Tua
40
Aktifitas anggota keluarga di daycare bervariasi, termasuk tiba dengan mengantarkan anak-anak, menjemput mereka untuk membawa mereka pulang, serta menghabiskan waktu dengan anak - anak sementara di daycare, orang tua dapat makan siang di daycare bersama dengan anak-anaknya, bertemu dengan guru dan staf, bersosialisasi dengan orangtua lain, dan berpartisipasi dalam kegiatan dan program. Pada pagi hari saat tiba, orang tua mendampingi anak mereka sampai dengan ke kelas. Ketika mereka tiba di sana, orang tua biasanya membantu anak-anak memindahkan dan menyimpan barang - barang mereka. Mereka mungkin membawa
bayi
dalam
kereta,
mereka
mungkin
juga
meninggalkan pesan untuk guru dan menerima pesan dari mereka. Mereka mungkin berlama-lama menghabiskan waktu dengan anak atau untuk berbicara dengan guru sebelum berangkat. Jalan masuk, resepsionis, dan ruang kelas membutuhkan penempatan khusu bagi aktifitas orang tua, agar tidak mengganggu kegiatan di kelas. Orang tua dapat mengunjungi anak-anak mereka di siang hari jika orang tua menginginkan. Mungkin untuk menyusui atau mungkin untuk memberi makan bayi merek. karena banyak orang tua yang merasa itu hal intim yang dapat perasaan. Jadi, disediakan juga ruag bagi mereka untuk melakukannya. Beberapa aspek yang dibutuhkan orang tua, antara lain :
41
-
Tempat parkir untuk drop-off dan pick up.
-
Navigasi yang mudah untuk kereta dorong.
-
Penyimpanan kereta dorong.
-
Lokasi papan buletin yang terlihat jelas.
-
Kotak surat yang ditujukan untuk kebutuhan orang tua.
-
Meeting point, tempat berkumpulnya orang tua, orang tua dan staf.
-
Tempat pendingin yang memadai untuk menyimpan susu formula dan makanan.
- Guru / Pengajar : Guru merawat dan mengawasi anak-anak. Dalam program berkualitas, mereka mempromosikan pembelajaran dan kegiatan pembangunan melalui kurikulum yang dirancang untuk stimulasi dan pengembangan anak. Kegiatan kurikulum terjadi tidak hanya di dalam kelas, tetapi dalam lapangan bermain, ruang serbaguna, dan pada kunjungan keluar sekolah. Guru bertanggung jawab terhadapat anak-anak di sekolah, termasuk menyapa mereka dan orang tua mereka ketika mereka tiba. Guru juga memastikan bahwa hanya individu yang berwenang yang dapat menjemput anak-anak saat sekolah usai. Guru juga menyiapkan materi kurikulum dan proyekproyek untuk anak-anak dan mengkomunikasikan dengan pihak orang tua murid. Guru membutuhkan waktu keluar dari ruang kelas mereka di ruang yang terpisah, yang dapat
42
berfungsi ganda sebagai ruang kerja. Mereka membutuhkan tempat penyimpanan yang memadai, tidak hanya untuk materi pembelajaran dan perlengkapan mengajar, tetapi juga untuk menyimpan barang-barang pribadi mereka. Oleh karena itu, desainer harus fokus dalam menciptakan pengaturan yang terorganisir sehingga guru dapat lebih fokus pada anak-anak dengan mudah. Ini adalah salah satu tantangan utama dalam merancang taman kanak-kanak dan penitipan anak. Desain yang dapat memfasilitasi kebutuhan guru dengan memberikan: -
Dinding yang ditinggikan untuk menggantung barang (di atas tinggi anak-anak tetapi juga terletak untuk menghindari
kemungkinan
kepala
orang
dewasa
terbentur). Semua penyimpanan yang ditinggikan harus dirancang untuk menghindari kemungkinan barang tidak sengaja jatuh pada anak-anak di bawahnya. -
Peletakan outlet listrik yang tinggi untuk perangkat elektronik agar terhindar dari jangkauan anak-anak.
-
Toilet untuk dewasa yang mudah di akses.
-
Penyimpanan sepatu.
-
Tempat yang nyaman dan pribadi atau tersendiri untuk kegiatan konsultasi dengan orang tua.
-
Ruang terkunci untuk menyimpan barang-barang pribadi.
-
Sebuah ruang yang nyaman dimana dapat digunakan oleh pengajar untuk istirahat, makan siang, dan menyiapkan rencana pengajaran dan materi.
43
Rak atau meja yang memadai bagi guru untuk
-
menampilkan bahan pembelajaran di kelas. Sebuah tempat yang mudah untuk menampilkan hasil
-
karya seni anak-anak di tingkat ketinggian anak-anak.
- Administrator Orang - orang ini bertanggung jawab untuk mengelola, mengawasi staf pengajar, dan berkomunikasi dengan orang tua, dewan direksi dan karyawan. Di taman kanak – kanak yang kecil, administrator juga dapat di asumsikan sebagai bagian dari pengajar hari-hari. Namun, di taman kanak – kanak yang besar, direktur biasanya akan memiliki sekretaris atau asisten untuk membantu beban kerja administrative. Kebutuhan Administrator antara lain : -
Visibilitas yang cukup besar, khususnya untuk dapat dengan mudah mengamati aktifitas dari kegiatan sehari - hari.
-
Ruangan terkunci untuk menyimpan barang – barang pribadi.
-
Sebuah ruang kantor dengan ukuran yang cukup untuk meja
kerja,
kursi
kerja,
setidaknya
dua
kursi
pengunjung, lemari arsip, tempat untuk peralatan, termasuk komputer pribadi, printer, mesin fotokopi dan mesin fax. - Servis
44
Pusat makanan, binatu, layanan kebersihan, dan layanan perawatan umum. Desain sebuah taman kanak – kanak harus memberikan ruang dan akses terkendali untuk personil atau karyawan dalam melakukan sebuah layanan. Beberapa taman kanak – kanak memiliki pelayanan makan, namun fasilitas dasar harus dimiliki, seperti dapur untuk memasak dengan peralatan lengkap dan staf yang memasak. Layanan binatu biasanya akan dilakukan oleh staf pengajar pada penitipan anak. Bayi dan balita umumnya menggunakan popok sekali pakai yang disediakan oleh orang tua masing -masing. Semua popok kotor yang ada akan diproses secara terpisah dari limbah lainnya dan linen. Fasilitas yang harus disediakan untuk ini antara lain : -
Tempat terkunci yang memadai untuk segala bahan pembersih dan beracun yang terletak pada ruang petugas kebersihan.
-
Akses mudah untuk pengisian pasokan.
-
Fasilitas pembuangan limbah yang dirancang secara efisien.
-
Counter dapur yang memadai dan pengaturan dapur yang efisien.
-
Bak cuci/ wastafel dan kran yang mendukung.
-
Tempat pembuangan sampah dapur yang memadai.
45
Material Finishing dan fitur desain bangunan yang mudah dibersihkan, minimal dengan menggunakan bahan pembersih yang ringan.
2. Anak - Anak Usia Pra-sekolah dan di bawahnya biasanya menghabiskan rata-rata 9 jam / hari di daycare. Untuk sebagian besar dari perawatan mereka, anak-anak tetap berada di dalam lingkungan tempat penitipan. Namun ada saatnya ketika anak-anak meninggalkan Tempat Penitipan untuk studi wisata. Sebuah Tempat Penitipan anak harus memberikan sebuah bangunan yang optimal untuk seorang anak dengan menyediakan tempat yang aman, menarik, sehat, dan juga lingkungan yang tepat yang memungkinkan anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan yang sesuai dengan tahapan perkembangan. Kebutuhan anak-anak, dalam banyak hal berbeda - beda sesuai dengan usia mereka. Meskipun setiap anak berkembang sesuai dengan usia nya, anak-anak dapat dibagi dengan kategori usia perkembangan umum, dengan masing-masing kelompok usia memiliki satu set kebutuhan yang berbeda. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, ruang untuk setiap kelompok usia akan berbeda juga. Di setiap Tempat Penitipan Anak, rentang usia antar kelompok usia mungkin tumpang tindih. Di beberapa Tempat Penitipan Anak, anak-anak dapat dikelompokkan dalam campuran usia kelas. Rentang usia meliputi :
46
-
Bayi (Infants) (0 - 12 bulan)
-
Balita (Toddlers) (12 - 36 bulan), termasuk sub kelompok: o Younger Toddler (12 - 24 bulan) o Older Toddler (24 sampai 36 bulan) 1.
Bayi (Infants) Untuk bayi, ruangan bayi harus memberikan luasan
yang cukup untuk kegiatan sepanjang hari. Ruang kelas bayi harus memilki karakter yang hangat dan terpelihara. Biasanya, kelompok bayi akan terdiri dari enam sampai delapan bayi dirawat oleh 2 – 3 perawat. Bayi dibawa ke kelas mereka oleh orang tua mereka. Pakaian dan perlengkapanya biasanya dibawa dalam tas yang ditempatkan di ruang penyimpanan masing-masing bayi. Popok dan tisu disimpan dalam kompartemen terpisah di daerah yang mudah dijangkau dari meja ganti. Susu formula disimpan di dalam lemari es. Bayi dengan usia lebih tua, mereka membutuhkan waktu tidur lebih sedikit dari bayi dengan usia lebih muda pada waktu yang teratur sepanjang hari. Karena masingmasing bayi memiliki jadwal yang unik, berbagai kegiatan dapat berlangsung di ruang bayi pada waktu tertentu, mulai dari bermain, mengganti popok, makan dan tidur, dan perawatan. Berbagai kegiatan ini mensyaratkan sebuah daerah yang tenang dan terpisah dari daerah yang lebih aktif. Kebanyakan bayi belum memulai toilet training, sehingga penggantian popok sering diperlukan. Ketika
47
perawat sedang di meja popok dengan bayi, mereka juga perlu mengawasi bayi lain dan menjaga jarak pandang ke bayi lainnya. Penglihatan antara guru dan bayi harus dijaga semaksimal mungkin. Desain dan lokasi dari meja popok harus mencerminkan persyaratan ini. Pandangan Guru ke daerah aktivitas bayi harus tidak boleh terhalang saat di daerah penggantian popok. Ketika bayi berada di wilayah bermain, mereka harus bias melihat guru juga. Selama
tahun
pertama,
pemberian
makan
bayi
berlangsung dari bubur, susu ASI (Air Susu Ibu) atau susu formula untuk makanan ringan dan makanan ringan. Untuk bayi dengan usia lebih muda, waktu makan adalah waktu untuk mengasuh, dengan bayi di pegang oleh ibu atau dipegang oleh perawat selama menyusui botol. Perawat dapat mulai memberi makan makanan bayi yang lembut di usia sekitar 5-6 bulan. Pada usia sekitar 9 bulan, bayi mulai duduk di kursi makan bayi, bayi di ajarkan untuk mulai makan sendiri dan minum dari cangkir. Proses ini bisa sangat eksploratif dan berantakan. Pada usia sekitar 12 bulan, bayi mulai makan di meja lebih rendah. Suasana makan berubah dari lingkungan yang tenang, intim menjadi aktif. Bayi merasakan lingkunganya melalui semua indera, dan gerakan fisik melalui ruang. Bayi membutuhkan lingkungan yang aman di mana mereka dapat merangsang, mengeksplorasi, menyerap, dan mengatur informasi tentang
48
dunia mereka. Mereka melatih otot-otot dengan merangkak dan memanjat pada permukaan yang lembut dan sedikit perubahan tingkat. Mereka bisa menarik, berjalan, berdiri dengan menggunakan pegangan yang rendah. Manipulatif,
mainan
yang
merangsang
dan
pembelajaran lain membantu bayi mempelajari tentang benda dan memungkinkan mereka untuk mengembangkan koordinasi motorik. Mainan harus ditempatkan pada level yang rendah, rak terbuka, di mana bayi dapat melihat dan memahami mereka. Ruang kelas harus memberikan serangkaian atraksi menarik untuk bayi mencoba merangkak dan berdiri, khususnya di tingkat mata (30 cm – 45 cm di atas lantai). Lingkungan dan juga mainan, membantu perkembangan bahasa bayi. Desain dan skala perabot dan peralatan di ruang bayi harus mendukung kegiatan bayi, dan mempermudah perawat
dalam
memberikan
perawatan.
Desain
harus
memungkinkan guru untuk melihat dan mendengar semua bayi dan cepat mencapai salah satu dari mereka jika diperlukan. Bayi juga harus dapat mudah melihat guru/ perawat
sebagaimana
mereka
membutuhkan
keamanan
psikologis dengan kehadiran guru/ perawat di sekitar mereka. Guru dapat membantu bayi mengeksplorasi dunia dengan membawa mereka "berjalan-jalan" melalui bangunan di luar ruangan. Bayi dibawa dalam kereta dengan bayi lainya,
49
untuk memberikan interaksi sosial dan menstimulasi sensorik dari kunjungan ini. Beberapa kondisi yang akan sangat meningkatkan kualitas pelayanan yang guru/ perawat antara lain : -
Area bermain yang lembut dan mudah dibersihkan, dengan matras yang empuk. Biasanya, daerah harus dikelilingi oleh bumper (30 -45 cm) untuk area merangkak.
-
Anak tangga yang empuk untuk perbedaan ketinggian.
-
Kontak visual dengan eksterior di level mata bayi.
-
Lokasi mudah dilihat oleh perawat.
-
Areanya
lembut,
pencahayaan
sebaiknya
bisa
dikendalikan. -
Mainan mudah diakses oleh bayi di rak terbuka.
-
Area makan yang dilengkap dengan kursi makan bayi. Pengaturan daerah tidur ditunjukkan di bawah ini
menggunakan panel pemisah yang jelas, untuk memungkinkan penempatan box tidur yang lebih efisien. Meja kecil, dilengkapi dengan laci ditempatkan di antara box tidur yang akan menciptakan nuansa kamar tidur yang homelike, dan juga memberikan penyimpanan tambahan untuk popok.
50
Gambar 2.1 Area tidur bayi
2. Younger Toddler (12 – 24 bulan) Seorang Balita sedang berada di dalam proses perkembangan dalam cara makan mereka, buang air kecil, dan berpakaian. Perabot dan peralatan perlu ditingkatkan untuk kelompok usia ini untuk mendorong pertumbuhan menuju kemandirian. Bayi yang lebih tua mungkin tidur hanya sekali sehari pada kasur atau tikar yang disimpan saat tidak digunakan, sedangkan balita yang lebih muda mungkin tidur siang lebih sering dan membutuhkan tempat tidur di daerah yang tenang. Kebanyakan fungsi perawatan berlangsung di kelas dengan bantuan guru. Balita berkumpul di meja dengan skala anak balita untuk makan makanan ringan dan waktu makan siang. Mereka dibiasakan untuk bisa makan sendiri dengan beberapa bantuan dari guru-guru mereka. Usia Balita memulai pelatihan toilet dan membutuhkan lahan toilet dengan skala balita di kelas mereka. 3. Older Toddler (24 – 36 bulan) Balita cenderung sibuk mengalami lingkungan mereka, mengembangkan keterampilan motorik penting di saat
51
bermain aktif. Mereka mulai menguasai berjalan, dan mulai mengembangkan
keterampilan
berlari,
melompat,
dan
memanjat. Kamar Balita perlu dirancang untuk merangsang aktif merangkak, mendorong mainan beroda, memanjat masuk dan keluar dari komponen bermain, menjelajah (gerakan melalui ruang untuk melihat dan memilih dari berbagai kegiatan), serta mulai berjalan, dan memanjat dan turun tangga. Balita cenderung bergerak sangat cepat, lebih sering dalam kelompok bukan
secara
individual,
dan
desain
ruangan
harus
memungkinkan untuk tindakan kelompok. Fitur seperti akses yang luas, jalur yang jelas (tidak ada sudut tajam) harus disediakan. Kelompok pembangunan,
usia
seperti
ini
terlibat
bermain
balok
dalam
kegiatan
dan
bermain
berkelompok, oleh karena itu ruangan harus disediakan untuk kegiatan ini. Pengembangan keterampilan bahasa dibantu melalui penggunaan buku sederhana, gambar, teka-teki, dan musik. Balita berkembang pada eksplorasi dan kreativitas, menikmati kegiatan fantasi, bermain dengan alat peraga, dan membuat pilihan. Mainan manipulatif dan bahan harus ditempatkan pada level yang rendah dan terbuka di mana balita bisa melihat dan mudah menjangkau mereka.
52
Guru di kelas membantu dan berinteraksi dengan balita, untuk mendorong perkembangan kemandirian yang lebih besar. Ruang harus diskala untuk ukuran anak, desain kelas juga harus memiliki akses ke semua ruang guru. Untuk meningkatkan fungsi daycare, pengalaman menunjukkan bahwa meja popok harus disediakan di ruang kelas balita yang lebih tua, meskipun balita yang lebih tua biasanya terlatih untuk menggunakan toilet. Penambahan ini akan membantu guru. Sementara balita yang mulai berkembang, mereka membutuhkan akses visual yang mudah kepada guru mereka untuk keamanan dan kenyamanan. Sebuah fitur fungsional dalam pengasuhan yang sangat dianjurkan adalah serangkaian tiga sampai empat anak tangga sederhana yang rendah yang dapat ditempati untuk balita pada suatu waktu. Pengaturan ini juga menyediakan tempat duduk untuk orang dewasa untuk mereka berinteraksi dengan beberapa anak-anak dengan mereka membacakan cerita, misalnya. Balita dengan didampingi oleh guru mereka, akan menghabiskan waktu di halaman bermain di luar. Ruang outdoor menawarkan banyak kesempatan untuk kegiatan seperti menjelajah, memanjat, dan bermain yang melibatkan bahan-bahan seperti pasir dan air. Kelompok ini dapat mengambil bagian dalam kegiatan di daerah serbaguna juga.
53
Balita, dengan didampingi guru-guru mereka, dapat pergi ke luar gedung pada kunjungan tertentu, memungkinkan untuk balita bereksplorasi lebih dan berinteraksi. Balita yang lebih muda mungkin perlu diangkut dalam kereta, namun bayi yang lebih tua bisa berjalan bergandengan tangan dengan guru mereka. (Child Care Center Design Guide. (2003). U.S General Services Administration. Amerika)
2.1.2.6 Ketentuan Umum Tempat Penitipan Anak atau Daycare
Di Indonesia, pendirian TPA merupakan salah satu perwujudan dari Undang -Undang Republik Indonesia (1979 : 4) tentang Kesejahteraan Anak, dimana yang dimaksud dengan kesejahteraan anak menurut pasal 1 ayat 1a adalah “Suatu kehidupan
anak
yang
dapat
menjamin
pertumbuhan
dan
perkembangannya dengan wajar, baik secara rohani, jasmani maupun sosial”. Selain itu, di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara tahun 1993 dan buku Repelita VI serta Surat Keputusan Menteri Sosial RI (1993 : 4), “TPA disebut juga sebagai Sasana Bina Balita, dimana tempat ini tidak hanya sekedar sarana yang disediakan untuk menitipkan anak, tetapi juga sebagai sarana untuk membina anak dalam mempersiapkan diri memasuki dunia pendidikan dan mengembangkan seluruh kemampuan untuk membentuk manusia yang berkualitas”.
54
Salah satu dasar TPA adalah karena anak sebagai bagian dari generasi muda dan merupakan penerus cita-cita perjuangan bangsa serta sumber daya manusia dalam pembangunan nasional. Oleh karena itu pembinaan dan pengembangannya harus dilakukan secara terarah, menyeluruh dan terpadu, karena pada hakekatnya pembinaan
dan
pengembangan
generasi
muda
adalah
tanggungjawab semua pihak. Generasi muda diharapkan dapat tumbuh menjadi manusia pembangunan yang mampu mandiri dan mengembangkan serta mewujudkan kreativitas mereka secara bebas, konstruktif dan bertanggungjawab (Citra Anak Indonesia, 1987). Kurangnya perhatian pemerintah terhadap pembinaan anak usia 0-6 tahun melalui TPA yang belum memadai ini mungkin didasari pada anggapan bahwa: -
Sebelum usia 7 tahun, anak dipandang belum siap ikut pendidikan formal.
-
Pendidikan formal yang diberikan sebelum usia 7 tahun tidak ada pengaruhnya terhadap pendidikan selanjutnya.
-
Biaya terlalu mahal untuk menyelenggarakan pendidikan sebelum 7 tahun ditinjau dari cost benefit, karena dipandang kurang menguntungkan. (Citra Anak Indonesia, 1987). Peraturan dan perundangan mengenai pelaksanaan TPA tidak
boleh menyimpang dari Deklarasi Hak-Hak Anak telah ditetapkan secara internasional oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal
55
20 November 1959, yang juga mengatur tentang kesejahteraan anak, antara lain yang berkaitan dengan pendirian TPA: -
Anak berhak memperoleh perlindungan khusus, dan diberi kesempatan dan kemudahan melalui hukum dan cara-cara lain yang memungkinkannya berkembang – fisik, mental, moral, spiritual dan sosial – secara sehat dan wajar serta dalam kondisi kebebasan dan diakui martabatnya.
-
Anak
berhak
memperoleh
jaminan
sosial:
ia
harus
dimungkinkan tumbuh kembang dengan sehat. Untuk tujuan ini perawatan dan perlindungan khusus perlu diberikan baik terhadap
dirinya
maupun
terhadap
ibunya,
termasuk
perawatan yang sesuai sebelum dan sesudah bayi lahir. Begitu pula anak berhak mendapat pelayanan gizi, kesehatan, perumahan dan rekreasi. -
Demi
perkembangan
kepribadiannya,
secara
seorang
anak
utuh
dan
memerlukan
serasi
dari
cinta
dan
pengertian. Sedapat mungkin ia tumbuh dalam asuhan dan tanggungjawab orang tuanya, dan dalam suasana afeksi dan keamanan moral dan material (psikis dan fisik): anak dalam usia rawan seharusnya tidak, kecuali dalam keadaan luar biasa, dipisahkan dari ibunya. Perhatian khusus perlu diberikan kepada anak-anak tanpa keluarga dan kepada mereka yang tidak mempunyai jaminan tunjangan yang cukup. Bantuan perlu diberikan pula bagi pemeliharaan anakanak dari keluarga besar.
56
-
Anak berhak mendapat pendidikan, yang pada tingkat dasar seharusnya bebas dan wajib (wajib belajar Bahasa Indonesia). Anak perlu diberi pendidikan yang akan mengembangkan kebudayaannya, dan memungkinkan atas dasar kesempatan yang
sama
untuk
mengembangkan
kemampuan,
pertimbangan pribadi, serta rasa tanggungjawab moral dan sosial, dan menjadi anggota masyarakat yang berguna. -
Dalam asas ini ditekankan pentingnya untuk mendapat kesempatan penuh untuk bermain dan rekreasi yang harus diarahkan kepada tujuan yang sama seperti pendidikan. HakHak Psikologis Anak (yang ditetapkan di York 1979) menambahkan bahwa seorang perlu diberi kesempatan untuk berkhayal (menggunakan daya majinasinya), karena bermain dan berkhayal adalah kebutuhan inheren dari anak, dan melalui bermain dan berkhayal kreativitasnya dipupuk.
-
Anak berhak dilindungi dari praktek-praktek yang dapat memupuk diskriminasi rasial, agama atau setiap bentuk diskriminasi lainnya. Ia harus diasuh dan dibesarkan dalam jiwa/semangat
saling
pengertian,
tenggang
rasa
dan
persahabatan antar manusia, perdamaian dan persaudaraan universal dan dalam kesadaran penuh bahwa tenaga dan bakat-bakatnya harus diabdikan untuk pelayanan sesama manusia. (UNICEF/6601)
57
2.1.2.7 Persyaratan Fasilitas
TPA
mempunyai
standart
kelengkapan
ruangan
yang
diperlukan di TPA (Direktorat Jenderal Bina Kesejahteraan Sosial RI, 1998:31-33), yaitu:
NO. 1.
RUANGAN Ruang pengasuhan anak
KELENGKAPAN - Ruang makan anak - Ruang pemeriksaan kesehatan - Ruang tidur anak - Ruang
isolasi/sementara
(bagi
anak yang mendadak sakit) - Ruangan
orang
tua
untuk
memberi ASI
2.
Ruang bimbingan belajar/pendidikan
-
pra-sekolah
Ruangan belajar membaca, menulis dan berhitung
-
Ruangan bermain musik, melukis, kreatifitas
-
Ruangan perpustakaan anak dan orang tua
-
Ruangan pendidikan agama /
58
bimbingan rohani
3.
Ruangan bermain/sosiodramatik (bermain sesuatu peran dengan cara
-
Ruangan bermain dilantai
-
Ruangan bermain sandiwara
berpurapura/sandiwara)
(sosiodramatik/panggung sandiwara) -
Ruangan tempat penyimpanan peralatan bermain
4.
Halaman / tempat bermain di luar ruangan (outdoor)
5.
Ruangan administrasi perkantoran
-
Ruangan pimpinan
-
Ruangan untuk pembahasan
-
Ruangan konsultasi
-
Ruangan tamu / ruangan tunggu orang tua
6.
Ruang penunjang
-
Ruangan tata usaha
-
Ruangan data dan informasi
-
Ruangan serbaguna
-
Ruangan dapur
59
-
Ruangan cuci / setrika
-
WC / kamar mandi petugas
-
WC / kamar mandi / toilet anak
-
Ruangan penjaga / satpam
Tabel 2.3 Persyaratan Fasilitas tempat penitipan anak
2.2
Tinjauan Khusus
Merupakan penulisan hasil data survey yang di ambil dengan lebih spesifik. Terkait dengan sejarah, visi misi, ruang yang ada, jumlah karyawan, jumlah murid, serta pembagian ruang untuk kantor dan juga ruang kelas yang ada pada Taman Kanak – kanak dan Daycare.
2.2.1
Data Survey Taman Kanak – Kanak
1. PHOENIX KIDS SCHOOL
-
Kepala Sekolah
: Margaretha Wirjadi
-
Basis Kurikulum
: Kurikulum Nasional
-
School Terms / Semester
: - Playgroup ( 4 Terms / Tahun)
60
- Kindergarten ( 2 Terms / Tahun ) Uang Bulanan
-
: Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000
Lokasi
-
: Jalan Teuku Cik Ditiro I,NO.6 Menteng ,Jakarta Pusat
Gambar 2.2 Peta lokasi Phoenix Kids School -
Kelas
:
Playgroup (2-3 tahun) Bunny Class Playgroup (3-4 tahun) Rabbit Class Kindergarten / TK (4-6 tahun)
Playgroup Phoenix Kids Playgroup berusaha untuk menciptakan dan memelihara lingkungan pengasuhan yang aman dan sehat yang
61
mendorong perkembangan anak-anak secara sosial, emosional, intelektual dan fisik melalui pengalaman yang menantang dana merangsang gerakan tangan anak – anak. Melalui interaksi positif dan mendukung dengan guru dan teman
sebaya,
kami
mendorong
anak
sebuahvkemandirian,
kerjasama, berbagi, bersosialisasi dan bertanggung jawab. • Bunny Class (1 Kelas) : 7 Anak 2 Guru • Rabbit Class (1 Kelas) : 13 Anak 3 Guru
Kindergarten / TK TK kami menyediakan program bilingual untuk anak usia 4 sampai 6 tahun, di mana kami berusaha untuk merangsang rasa ingin tahu, keterbukaan pikiran, kemauan untuk mengambil risiko, dan kemandirian masing-masing anak. Kualitaslah yang akan membantu mereka menjadi orang yang lebih baik bagi diri mereka sendiri, keluarga dan masyarakat. • TK A (1 Kelas) : 13 Anak 2 Guru • TK B (1 Kelas): 10 Anak 2 Guru -
Aktifitas • •
07.30
Morning Assembly Pembacaan Koran
62
•
Masuk Kelas
•
Kids On Duty
•
Belajar
•
09.30
Breakfast
•
Playtime
•
Belajar
•
-
08.00
11.30
Pulang
Kids On Duty Kegiatan dimana anak – anak diberi tugas setelah jam masuk sekolah untuk melatih tanggung jawab. Tugas – tugasnya antara lain : • Menjadi asisten guru • Menjadi Ketua Kelas, yang bertugas memberi perintah untuk memberi salam. • Menyiram tanaman • Memberi makan untuk peliharaan
- DenahSekolah
63
Gambar 2.3 Denah Phoenix Kids School
- Logo Sekolah
Gambar 2.4 Logo Phoenix Kids School
- Foto Fasilitas
64
NO.
FOTO
AREA
1.
Area Morning Assembly
2.
Reception & Penyimpanan Art tools
65
3.
Ruang Kelas
4.
Mini Library
66
5.
Play Yard
6.
Toilet
7.
Gym
67
8.
Koridor
Tabel 2.4 Fasilitas Phoenix Kids School
2.
TAMAN KANAK – KANAK LABSCHOOL Labschool adalah sekolah yang mengembangkan potensi dan karakter anak didiknya. Karakter itu ada dalam jiwa. Memang itu merupakan sebuah hal yang sangat tepat. Karakter tidak dapat dipelajari dalam satu rumus atau buku tertentu, bahkan masuk sebagai materi dalam
68
kurikulum. Karakter hanya di bentuk melalui pembiasaan-pembiasaan yang menyelimuti sebuah kurikulum. Visi & Misi
Visi
Labschool
merupakan
sekolah
yang
mempersiapkan
calon
pemimpin masa depan yang bertakwa, berintegritas tinggi, mempunyai daya juang yang kuat, mempunyai kepribadian yang utuh, budi pekerti yang luhur, mandiri, serta mempunyai kemampuan intelektual yang tinggi.
Misi Untuk mencapai visi tersebut, Labschool mempunyai misi sebagai berikut : •
Menciptakan lingkungan TK sebagai tempat bermain dan belajar dengan suasana yang menyenangkan dengan memberikan kesempatan pada anak untuk bereksplorasi, bersosialisasi, kreatif, ceria, dan mandiri.
•
Melalui kegiatan bermain dan belajar,pengembangan spiritual, intelektual, dan motoriknya sebagai landasan untuk menghasilkan lulusan anak didik yang berkualitas untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.
•
Tk labschool mempersiapkan anak didik untuk menghadapi kemajuan jaman serta berperan dalam perkembangan ilmu dan teknologi sejak usia dini dengan bekal iman, ilmu, dan amal. Riwayat Berdirinya TK Labschool.
69
Kegiatan Pembelajaran
-
Proses pembelajaran di KB – TK Labschool menggunakan metode sentra. Metode ini dapat membangun potensi anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Anak mendapat kurikulum yang mengembangkan potensi spiritual, emosional, intelektual dan sosial. Proses pembelajaran dilakukan dalam suasana yang mengundang, menyenangkan, dan bermakna (an invitational learning environment). Kegiatan Penilaian
-
Kegiatan penilaian terhadap prestasi siswa dilaksanakan berdasarkan kempuan individu dan kelompok. Penilaian ini tercatat dan kemudian dilaporkan dalam bentuk narasa belajar kepada orang tua setiap semesternya. Untuk menjaga ketepatan penanganan penilaian dan kesulitan belajar anak, maka KB – TK Labschool bekerja sama dengan Lembaga Bimbingan Konseling Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan konselor dari lembaga psikologi terapan Universitas Indonesia (UI).
-
Lokasi
:
Jl.
Pemuda
Komplek
UNJ,
Rawamangun Jakarta Timur 13220 (021) 4755 542, 4757 376
70
Gambar 2.5 Peta lokasi TK Labschool, Jakarta
-
Jumlah Guru
: 23 Guru
-
Jumlah Kelas & murid
:
-
•
KB (4 Kelas )
•
TK A ( 3 Kelas ) : 67 Anak
•
Tk B ( 3 Kelas ) : 85 Anak
: 37 Anak
Kegiatan Tambahan / ekstrakulikuler : TK A : •
Bahasa inggris
•
Menari
•
Agama
•
Musik
•
Olahraga
TK B : •
Bahasa inggris
•
Menari
•
Agama
•
Musik
•
Olahraga
•
Drum band
•
Vokal
71
Ruang Tambahan :
-
•
Ruang Kelas Komputer
•
Ruang Perpustakaan
•
Ruang musik
•
Ruang teater
•
Ruang audiovisual
•
Ruang tunggu
•
Dapur karyawan
Logo Sekolah
-
Gambar 2.6 Logo TK Labschool, Jakarta Foto Fasilitas
-
NO.
FOTO
AREA
72
1.
Koridor
2.
Area bermain Outdoor & Indoor
73
3.
Ruang Teater
4.
Ruang Kelas
74
5.
Lapangan
6.
Ruang Musik dan Tari
Tabel 2.5 Fasilitas TK Labshcool Jakarta
3.
SEKOLAH CIKAL Cikal menekankan tanggung jawab individu kepada masyarakat, baik itu komunitas sekolah, atau masyarakat luas Indonesia. Atmosfer sekolah, dan cara kita berkomitmen untuk berinteraksi dan melakukan proses pembelajaran secara keseluruhan didasarkan pada filosofi 5 Bintang
75
kompetensi Cikal. Ini adalah berbagai kompetensi yang terdiri dari pengetahuan yang spesifik, keterampilan dan tindakan, yang kami percaya sangat penting untuk pengembangan seluruh pribadi. 5 Bintang kompetensi Cikal adalah: • Kemapanan emosional, spiritual dan moral. • Berwawasan luas dan berfisik sehat. • Penalar efektif dan terlatih. • Pelajar yang mandiri. • Kemampuan individu untuk berpastisipasi & berkontribusi pada masyarakat. Program yang dijalankan Cikal adalah program bilingual dan berbasis pada penelitian dari praktek terbaik internasional. Kami menerapkan Primary Years Program of IBO (International Baccalaureate Organization), Kurikulum yang terdisiplin yang menarik individu bersama-sama menjadi satu kesatuan yang koheren, sambil menjaga esensi dari setiap subyek.
-
Kelas Preschool Program prasekolah menekankan pengembangan keterampilan dasar hidup. Kita berlatih berpikir sosial, dan keterampilan emosional, mengembangkan disposisi positif, nilai-nilai, dan belajar bagaimana belajar. Cikal percaya bahwa keterlibatan orang tua sangat penting untuk perkembangan anak yang maksimal, oleh karena itu, kami melakukan program untuk orang tua dan
76
memelihara komunikasi yang konstruktif dengan mereka. Kami juga menyediakan kelas reguler untuk pengasuh lainnya dari babysitter.
o Bayi Bayi & Adik Adik (6 bulan-2 tahun) Program ini dirancang khusus untuk merangsang bayi dan
balita
pada
keseluruhan
perkembangan,
termasuk
keterampilan motorik mereka, persepsi, kognisi, pembangunan sosial, bahasa, perkembangan emosional, dan kesadaran diri.
Tema
unik
yang
cocok
dengan
tahap
perkembangan bayi dan balita.
Penyuluhan Regular bagi orang tua
Kelas babysitter gratis
10 sesi per program
70-90 menit / sesi
Interaktif fieldtrips / pembicara tamu
Guru: Rasio Siswa = 1: 5
Sesi bebas bermain air
Laporan pengamatan komprehensif & portofolio
Sesi perpustakaan dan program WEB buku
Jumlah Kelas : -
Bayi – bayi : 6 Kelas
-
Adik – adik : 6 Kelas
o Kakak-Kakak (2-3 tahun)
77
Anak-anak pada usia ini, belajar mandiri dan melatih keterampilan sosial mereka. Kita memelihara kemampuan bahasa mereka, khususnya bahasa sehari – hari / bahasa asli mereka sementara pada saat yang sama memperkenalkan mereka ke Bahasa Inggris. -
Penyuluhan regular bagi orang tua
-
Kelas babysitter gratis
-
120 menit / sesi
-
Interaktif fieldtrips / pembicara tamu
-
Guru: Rasio Siswa = 1: 5
-
Sesi bebas bermain air
-
Laporan pengamatan komprehensif & portofolio
-
Sesi perpustakaan dan program WEB buku
Jumlah Kelas : -
Kakak - kakak : 4 Kelas
o Pre-Kindergarten (3-4 tahun) Sebagai anak-anak dalam masa pertumbuhan, mereka harus berada di lingkungan yang merangsang seperti kelas Pre-kindie kami. Anak Anda akan mengembangkan sikap belajar yang penting. Keyakinan, komitmen, dan kreativitas, semua melalui kurikulum yang diteliti. Belajar melalui bermain di kelas, dengan perhatian individu dan rencana pendidikan, akan menjadi dasar yang kokoh bagi kehidupan
78
sekolah mereka ke depan - emosional, fisik, intelektual, spiritual dan artistik. -
Penyuluhan regular bagi orang tua
-
Kelas babysitter gratis
-
180 menit / sesi, 3 kali seminggu
-
Interaktif fieldtrips / pembicara tamu
-
Guru: Siswa Rasio = 1: 6
-
Sesi bebas bermain air
-
Laporan pengamatan komprehensif & portofolio
-
Sesi perpustakaan dan program WEB buku
Jumlah Kelas : -
Pre-Kindie : 4 Kelas
TK / Reception Sekolah Cikal sebagai sekolah resmi dengan International Baccalaureate Organization Primary Years Programme (PYP), mengikuti kerangka kurikulum PYP dengan masuknya karakteristik nasional Indonesia. Program ini merupakan program pendidikan internasional yang dirancang untuk membantu perkembangan anak secara keseluruhan. Primary Years Programme (PYP) berfokus pada pertumbuhan total anak yang sedang berkembang, menyentuh hati serta pikiran dan meliputi kebutuhan sosial, fisik, emosional dan budaya di samping pengembangan akademik.
79
o Reception Junior ( usia 4-5 tahun ) : 6 kelas o Reception Senior ( usia 5-6 tahun ) : 4 kelas
-
Lokasi Cikal berlokasi strategis dekat kawasan perumahan dan komersial. Bangunan kami dirancang oleh arsitek ternama, “Andra Matin”. Dengan persentase kecil dari Jakarta didedikasikan untuk perkotaan hijau, Sekolah Cikal menawarkan perlindungan bagi generasi masa depan kita sedekat mungkin dengan alam. Bangunan dan fasilitas, memenuhi kebutuhan belajar siswa di berbagai bidang kurikulum, seperti fasilitas olahraga outdoor dan indoor, visual dan ruang seni pertunjukan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Beralamat di : Jl. TB. Simatupang Kav. 18 – Cilandak Jakarta Selatan 12430 (021) 7590 2570
[email protected]
Gambar 2.7 Peta lokasi Sekolah Cikal Jakarta
80
-
Jadwal Kelas Level Bayi – Bayi
Adik-Adik
School Days Wednesday
08.30 – 10.00
Friday
10.30 – 12.00
AA 1 : Monday & Thursday
08.30 – 10.00
Tuesday & Friday
08.30 – 10.00
AA 2 : Monday & Wednesday
10.30 – 12.00
Tuesday & Thursday
10.30 – 12.00
AA 3 : Monday & Thursday
12.30 – 14.00
Tuesday & Friday Kakak – Kakak
School Hours
12.30 -14.00
KK A : Monday, Wednesday, 08.30 – 10.30 Thursday (Wed : 11.00 – 12.30)
KK B : Tuesday, Wednesday, 08.00 – 10.30 Friday (Wed : 08.30 10.00) Pre-Kindergarten
Monday, Wednesday,
08.00 – 11.00
Thursday (Wed : 08.00 –
81
10.00)
Tuesday, Wednesday, Friday
08.00 – 11.00
(Wed : 11.00 – 13.00) Reception Junior
Monday – Friday
Mon – Thu : 7.40 – 12.00
Fri : 7.40 – 11.00 Reception Senior
Monday – Friday
Mon – Thu : 7.40 -12.00
Fri : 7.40 11.00
Tabel 2.6 Jadwal kelas Sekolah Cikal
82
Denah
-
Gambar 2.8 Denah Sekolah Cikal Jakarta
Foto Fasilitas
NO.
FOTO
AREA
1.
Receptionist
83
2.
Ruang Kelas
84
85
3.
Koridor
86
4.
Perpustakaan
5.
Lab. Komputer
6.
Ruang terapi
87
7.
Kantin
88
8.
Indoor & Outdoor Playground
9.
Lapangan
10.
Kolam Renang
Tabel 2.7 Fasilitas Sekolah Cikal jakarta
89
2.2.2 Data Survey Daycare
1.
OMAH CILIK OMAH CILIK (Children Daycare, Learning and Activity Centre) dipersembahkan untuk menyediakan atmosfir yang hangat, mengundang sehingga anak-anak dapat berkembang sesuai dengan kondisinya. Kami percaya bahwa anak-anak membutuhkan gambaran diri yang positif. Kami menjunjung gambaran tersebut, sejalan dengan perkembangan mereka dalam bidang intelektual, sosial, fisik dan emosi, melaui serangkaian kegiatan kelompok, permainan individu dan masa tenang.
•
Pengelompokan Umur Dan Besarnya Kelompok : Kami menyediakan penitipan untuk Anak berumur 1,5 s / d 6 years (rasio staf Dan Anak 1: 4) Dan Bayi bahasa Dari umur 3 month s / d 1 tahun (rasio staf Dan Anak 1:3). Untuk meningkatkan kualitas bahasa Dari PADA klien untuk membuka posisi penitipan Yang Kami sediakan, Kami membatasi JUMLAH Anak Dalam, setiap Kelompok Dan menjaga rasio staf / Anak.
•
Disiplin : Para Staf Kami Percaya bahwa Anak-anak membutuhkan petunjuk, pengertian, Dan suatu PERATURAN Yang mudah
90
diikuti untuk dapat Belajar prilaku Yang BENAR. Adalah PERATURAN Kami untuk menolong Anak-anak Belajar untuk therapy terapi Yang BENAR Artikel Baru menetapkan Batasan-Batasan Yang jelas.
•
Makan Dan Snack (Kudapan) : Kami menyediakan makanan Dan camilan Yang Sehat untuk Anak-anak, makanan (sarapan dan makan siang) Akan termasuk sepertiga bahasa Dari keseluruhan rekomendasi Illustrasi Empat Sehat Lima Sempurna. Snack Yang Kami sediakan termasuk buah-Buahan, sayur-sayuran yang, atau semua Produk biji-bijian. Pada acara khusus (seperti Ulang tahun, dll), orangutan Tua diminta untuk tidak mengirimkan MAKANAN seperti, manisan, Permen Dan Permen karet, snack Artikel Baru MSG, dll untuk Anak-anaknya.
•
Alamat : Villa Galaxi - Bekasi Selatan Jl. Pulo ribung raya Blok AE no. 2A villa galaxi - ruko patung kuda 2 Bekasi Selatan 17147 Telp. 021-99-46-40-90
•
Jenis penitipan: -
Baby 6 bulan s/d 1 tahun
91
-
Anak-anak 1 s/d 6 tahun
-
Bulanan, mingguan, harian (Senin - Jum'at, Jam 07.30 s/d 17.30).
-
Half day (jam 07.30 - 12.00 atau jam 12.00 - 17.30)
-
After school untuk anak usia SD
-
Waktu-waktu khusus seperti malam hari, karena orang tua harus menghadiri acara perkawinan, kantor atau kegiatan lain. (Dengan Perjanjian Terlebih Dulu)
-
Weekend (Sabtu, Minggu dan Hari besar) (Dengan Perjanjian Terlebih Dahulu)
-
•
Waktu Menginap (Dengan Perjanjian Terlebih Dahulu)
Fasilitas Penitipan: -
Ruang belajar dan bermain indoor
-
Audio Visual (TV dan DVD player)
-
Perpustakaan mini
-
Permainan outdoor
-
Kolam berendam mini
-
Bak Pasir
-
Peralatan olah raga: raket badminton, bola sepak, bola basket, dll.
92
•
Logo Omah Cilik
Gambar 2.9 Logo omah cilik •
Foto Fasilitas
Gambar 2.10 Fasilitas Omah Cilik
2.
HIGHREACH DAYCARE HighReach menyediakan lingkungan belajar yang aman dan sehat untuk memenuhi kebutuhan fisik, pengembangan emosional, sosial, intelektual dan spiritual seorang anak sebagai individu maupun
93
sebagai kelompok, untuk menjadi seseorang dan pada saat yang sama untuk tumbuh dalam masyarakat .
-
Visi Kami berusaha untuk menjadi yang terbaik Lembaga Perawatan dan Belajar anak usia 3 bulan sampai 12 tahun.
-
Misi Sebagai perpanjangan kasih sayang dari keluarga, kami juga memilki tujuan untuk memfasilitasi proses belajar dan perkembangan anak-anak di sebuah lingkungan yang sehat, terpelihara dan merangsang anak.
-
Filosofi kami Kami menghormati ANAK sebagai: •
Individu dengan bakat yang unik, kemampuan dan aspirasi yang mengalami hidup pada tingkat mereka sendiri
•
Manusia sosial dan kreatif yang membutuhkan sebanyak mungkin kesempatan untuk belajar
•
Manusia aktif dengan energik dan keinginan untuk mengetahui, menemukan dan mengeksplorasi apapun.
-
HighReach prinsip HighReach percaya bahwa manusia yang berkualitas adalah orang yang seimbang dalam pengembangan fisik, emosional, sosial, intelektual dan rohani.
94
-
HighReach Premium Daycare adalah untuk anak usia 3 bulan sampai 6 tahun.
-
•
Perawatan Bayi (6 - 18 bulan)
•
Toddler Care (18 - 24 bulan)
•
Perawatan Preschool (2 - 3 tahun)
•
Perawatan PreKindy (3 - 4 tahun)
•
Perawatan Kindy (4 - 6 tahun)
Pemeriksaan rutin Pengawasan Perkembangan Fisik (Berat, Tinggi, Suhu Tubuh, Periksa Gigi)
-
Toilet Training Praktek ini diikuti seluruh dunia dan dikenal sebagai Komunikasi Eliminasi, Kebersihan natural bayi, dan Pelatihan Potty. Prosesnya meliputi pengamatan tanda-tanda seseorang bayi dan sinyal, memberikan isyarat suara dan peyisihan tempat asosiasi, dan dapat dilakukan dengan atau tanpa menggunakan popok.
-
Baby Massage Pijat adalah bagian penting dari rutinitas sehari-hari bayi dan lifestyle. Lebih dari pengalaman yang menyenangkan bagi para peserta, bukti-bukti menunjukkan bahwa mencintai,
95
menyentuh, memelihara kontak untuk bayi memiliki dampak positif pada perkembangan selanjutnya. -
Laporan Untuk Orangtua •
Pertama : Agenda laporan Harian, Terdiri dari kegiatan fisik sehari-hari, observasi guru dan catatan kepada orang tua.
•
Kedua : Laporan Triwulanan, Terdiri dari laporan menyeluruh tentang kemajuan anak, untuk disampaikan kepada orang tua selama Orangtua-Guru Konferensi
-
Fasilitas •
Baby care room
•
Breast feeding room
•
Baby feeding area
•
Typical Class Room for Toddler, Preschool, PreKindy and Kindy Care
-
•
Soft Room
•
Special care room
•
Kids Café
•
Indoor & outdoor playground
•
Swimming pool
Lokasi Sudirman Park Apartment Tower B, Lt. 2. Jl. KH Mas Mansyur Kav. 35, Jakarta 10220
96
Telp. 021 5794 2800 / 5794 2770
[email protected] www.hreach.com
-
Kegiatan sehari – hari •
07.30 – Anak datang dengan orang tua, bertemu dengan guru, teman – teman dan beraktifitas mengeksploari di dalam ruang kelas.
•
08.00 – Aktifitas indoor/ outdoor (tergantung cuaca)
•
08.30 – Anak – anak duduk bersama untuk sarapan dan membuat rencana pagi hari.
• 09.30 – Aktifitas dalam kelas (melukis, water play, musik, cerita, permainyan, bernyanyi, drama, dll) • 10.30 – Milk time • 11.00 – Aktifitas dalam kelas (dilanjutkan), menyiapkan makan siang. • 12.00 – Lunch time • 13.00 – Setelah makan siang, anak – anak menyingkirkan piring kotor, menggosok gigi, dan memakai baju piyama • 13.30 – Nap time • 14.30 – Anak - anak bangun tidur, membereskan ruangan • 15.00 – Milk time
97
• 15.30 – Perawatan badan (mandi sore) • 16.00 – Bermain di kelas • 16.30 – Dinner time • 17.30 – Free play, menunggu waktu dijemput oleh masing – masing orang tua -
Menu
Gambar 2.11 Menu makan harian
98
-
Denah
Gambar 2.12 Denah ruang Highreach Daycare
99
-
Foto Fasilitas NO.
FOTO
AREA
1.
Entrance
2.
Receptionist & Ruang Tunggu
100
3. Koridor
4. Kid’s Café & Dapur
101
5
Ruang Bayi
.
102
6.
Indoor Playground
7.
Mini library & audiovisual
103
8.
Toddler Room
104
9.
Kamar mandi
Tabel 2.8 Fasilitas Highreach Daycare