BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1
Penelitian Sebelumnya
Tabel 2.1 State of the Art No
Nama
Judul Skripsi
Teori
Metode
Uses and
- Kuantitatif
Hasil
Peneliti 1.
Helona Nabila Pengaruh
gratifications - Eksplanatif
Pengaruh program
Bina
program “The
“The Dandees”
Nusantara
Dandees”
- Metode
Prambos radio
University
Prambos radio
Survei
Jakarta (X) terhadap
Jakarta terhadap
- Random
minat
minat
Sampling
menyampaikan
menyampaikan
humor Komunitas
humor (Studi
Bvoice Radio
kasus:
angkatan 2011-2013
Komunitas
(Y) sebesar 0.199
Bvoice Radio
atau 19.9% .
angkatan 20112013). 2.
Fajar
Pengaruh
Uses and
Sukmahadyan
Program Acara
gratifications - Eksplanatif
Bina
Sketsa Di Trans
- Metode
Acara Sketsa Di
Nusantara
Tv Terhadap
Survei online
Trans Tv (X)
University
Minat Menonton
- Random
terhadap minat
(Studi Episode
Sampling
menonton pada
- Kuantitatif Pengaruh Program
Senin Sampai
Follower
Dengan Jumat
@sketsatranstv (Y)
Pada Follower
dapat dipengaruhi
@Sketsatranstv).
oleh variabel
program acara 7
8 No
Nama
Judul Skripsi
Teori
Metode
Hasil
Peneliti Sketsa di Trans Tv sekitar 37,6%. 3.
Mohamad
Pengaruh
Uses and
- Kuantitatif
Pengaruh Program
Aristyo
Program X-
gratifications - Eksplanatif
Rahadiyan
Games Di Net Tv
- Metode
(X) terhadap minat
Bina
Terhadap Minat
Survei
menonton (Y)
Nusantara
Menonton Pada
- Random
berpengaruh sebesar
University
Komunitas
Sampling
23.2%.
Dari survey dan
X-Games Di Net Tv
Sepeda Bmx Di Senayan. 4.
Khandai
Impact Of
Television,
Kuantitatif,
Sujata, and
Television
Cognitive,
Questionnaires, data yang
Bhawna
Commercials
Advertising,
Sampling
dikumpulkan jelas
Agrawal
Upon On The
Mass Media.
Method,
bahwa televisi
(2012)
Purchase
Population,
memberi dampak
Behavior Of
Regression
yang sangat
Urban Indian
Model,
signifikan kepada
Children. Jurnal
Experimental
target audience
Internasional of
Paradigm,
(kelompok usia 8-
Marketing and
Hypothesis.
14 tahun) nilai
Technology
variabel yang
(http://www.ijmr
signifikan hanya
a.us) Vol. 2
satu variabel yaitu
Issues. 4.
dampak iklan terhadap perilaku pembelian 0,000. Yang kurang dari nilai alpha 0,05 yang dianggap signifikan. Nilai R menunjukan bahwa 34% dari waktu
9 No
Nama
Judul Skripsi
Teori
Metode
Hasil
Peneliti variabel independen, antara lain, iklan di televisi yang mengarah kepada preferensi merk, tekanan dari teman sebaya. 5.
Ali Hasan,
Impact Of
Television,
Methodelogy:
Dari hasil survei,
Muhammad
Television
mass media
Research
telah diamati bahwa
Daniyal,
Program And
hypothesis,
44% dari responden
(2013)
Advertisements
Population,
kami setuju dengan
On School Going
Survey,
penyataan bahwa
Adolescents: A
Kuantitatif,
memonton televisi
Case Study Of
Sample,
mempengaruhi
Bahawalpul City,
kegiatan fisik
Pakistan.
mereka. Iklan juga
Bulgarian
berhasil membujuk
Journal of
target audience
Science and
untuk membeli
Education Policy
produK. Dan iklan
(BJSEP)
juga mempengaruhi
(http://bjsep.org)
anak muda
, Vol.7 No. 1.
sebnayak 57% untuk memaksa orang tua mereka untuk membeli produk yang diiklankan.
10 2.2
Landasan Teori
2.2.1 Teori Komunikasi Massa Teori komunikasi massa merupakan penjelasan atau perkiraan terhadap gejala sosial, yang berupa untuk menghubungkan komunikasi massa kepada berbagai aspek kehidupan kultural dan personal atau sistem sosial. Untuk memahami teori komunikasi massa maka perlu memahami berikut ini : (Morissan, 2010) a. Tidak ada teori tunggal dalam komunikasi massa, misalnya terdapat teori yang menjelaskan gejala yang melibatkan masyarakat luas, seperti bagaimana masyarakat memberikan arti kepada simbol – simbol budaya bagaimana simbol –simbol itu mempengaruhi tingkah laku kita (interaksi simbolik). b. Teori komunikasi massa sering meminjam pengetahuan dari displin ilmu lainnya. Misalnya, teori konstruksi sosial atas kenyataan berasal dari ilmu sosiologi, teori perubahan sikap dipinjam dari ilmu psikologi. c. Teori komunikasi massa merupakan konstruksi manusia. Orang menciptakan teori komunikasi massa dan karenanya, teori – teori itu sering dipengaruhi oleh lingkungan dimana orang bersangkutan berada. d. Teori komunikasi massa bersifat dinamis. Karena teori komunikasi massa merupakan konstruksi manusia, sementara lingkungan dimana manusia itu berada selalu berubah, maka teori komunikasi massa bersifat dinamis.
2.2.3 Pengertian Komunikasi Massa Komunikasi massa pada dasarnya adalah komunikasi melalui media massa baik elektronik dan cetak. Dalam perkembangannya media massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication. Media massa sendiri dihasilkan dari teknologi modern. Massa dalam arti komunikasi massa merujuk pada penerima pesan yang berkaitan dengan media massa. Dengan kata lain, massa yang dalam sikap dan perilakunya berkaitan dengan peran media massa. (Nurudin, 2007) Sedangkan menurut pandangan Effendy (2003) komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa modern, yang meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran radio dan televisi yang ditujukan kepada umum, dan film yang dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop. Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan media. (Effendy, 2003).
11 2.2.4 Karakteristik Komunikasi Massa Setelah disebutkan definisi komunikasi massa menurut para ahli, maka akan diketahui dari jenis – jenis karakteristik yang dimiliki komunikasi massa menurut Nurudin (2007) antara lain : 1. Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga Didalam komunikasi massa komunikator bukan satu orang tetapi terdiri dari kumpulan orang. Yang dimana artinya adalah gabungan antara berbagai macam unsur dan bekerjasama satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud adalah menyerupai sebuah sistem. Sistem adalah sekelompok orang, pedoman dan media yang melakukan sebuah kegiatan mengolah, menyimpan, menuangkan ide, gagasan, simbol, lambang, menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk mencapai kesepakatan dan saling memberikan pengertian satu sama lain dengan mengolah pesan menjadi sebuah pesan. Didalam sistem terdapat interdependensi yaitu komponen – komponen didalamnya yang saling berkaitan, melakukan interaksi secara keluruhan. Sistem didalam komunikasi akhirnya membentuk sebuah lembaga. 2. Komunikan dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen Didalam komunikasi massa, seorang komunikator tidak mengetahui identitas dari seorang komunikan, karena mereka berkomunikasi menggunakan media massa sebagai perantara seperti televisi atau radio. Sifat dari komunikan sendiri adalah heterogen/beragam yang artinya penonton televisi memiliki beragam latar belakang dari segi umur, pendidikan, jenis kelamin, stastus sosial ekonomi, jabatan, agama dan sebagainya. 3. Pesannya Bersifat Umum Pesan yang disampaikan oleh komunikasi massa harus bersifat terbuka, dan dituju untuk semua orang. Baik dalam penggunakan dan pemilihan kata – kata harus bisa dimengerti oleh banyak orang. Meskipun didalam televisi dikhusukan untuk kalangan tertentu (misalnya program acaranya), televisi perlu menyediakan acara lain yang sifatnya lebih umum. Ini penting agar televisi tidak kehilangan ciri khasnya sebagai saluran komunikasi massa.
12 4. Komunikasinya Berlangsung Satu Arah Komunikasi didalam media masa berlangsung satu arah dikarenakan informasi yang diberikan media kepada khalayak tidak berlangsung tatap muka. Sehingga penerima informasi tidak dapat memberikan respon langsung kepada media massa. 5. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan Komunikasi menimbulkan keserempakan merupakan ciri dari komunikasi massa, Yang dimana di dalam komunikasi massa pesan yang disampaikan secara serempak kepada khalayak. Serempak berarti pesan yang disampaikan media massa bisa dinikmati hampir bersamaan. Bersamaan juga bersifat relatif. Seperti halnya keserempakan media komunikasi massa internet, melalui media massa ini pesan akan lebih cepat disiarkan. 6. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan kepada khalayaknya sangat membutuhkan bantuan peralatan teknis. Peralatan teknisnya antara lain seperti pemancar untuk media elektonik. Didalam televisi digunakan alat mekanis berupa satelit yang berguna untuk mempermudah proses pemancaran pesan yang dilakukan media elektronik. Begitu juga dengan radio yang membutuhkan stasiun pemancar atau relay. Saat ini dengan perkembangan yang ada peralatan teknis semakin kompleks seperti yang dimiliki oleh jaringan internet. Dalam jaringan internet disamping membutuhkan data sebagai bahan di dalam internet, dibutuhkan juga perangkat komputer, telepon, modem, dan jaringan satelit yang mempermudah pengiriman pesan – pesannya. 7. Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper Didalam komunikasi massa terdapat gatekeeper atau yang sering disebut penapis informasi/ palang pintu/penjaga gawang, adalah orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa. Fungsinya sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami. Dengan kata lain tugas dari gatekeeper dalam komunikasi adalah untuk memilah pesan, memilih dan menyesuaikan dengan media.
13 2.2.5 Fungsi Komunikasi Massa Dari berbagai fungsi yang dimiliki komunikasi massa yang dikemukan oleh beberapa ahli, komunikasi terbagi menjadi beberapa antara lain : (Nurudin, 2007) 1. Informasi Fungsi informasi merupakan fungsi paling penting yang terdapat dalam komunikasi massa. Komponen yang paling penting untuk mengetahui informasi ini adalah berita- berita yang disajikan. Didalam istilah jurnalistik untuk mencari sebuah informasi fakta – fakta diringkas dalam istilah 5W+1H (What,Where,Who,When, Why + How) atau Dimana, Siapa, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana. Konsep 5W+1H atau straight news (berita singkat) sudah dikembangkan dengan peliputan jurnalisme investigasi (investigative journalism). Yakni sebuah peliputan yang dilakukan secara mendalam. 2. Hiburan Fungsi hiburan untuk media elektronik menduuki posisi yang paling tinggi dibandingkan dengan fungsi – fungsi yang lain. Masalahnya masyarakat kita masih menjadikan televisi sebagai media hiburan. 3. Persuasi Fungsi persuasi komunikasi massa tidak kalah pentingnya dengan fungsi informasi dan hiburan. Banyak bentuk tulisan yang kalau diperhatikan berupa informasi, tetapi jika diperhatikan secara lebih jeli ternyata terdapat fungsi persuasi. Tulisan pada Tajuk Rencana, artikel, dan surat pembaca merupakan contoh tulisan persuasif. 4. Transmisi Budaya Transmisi budaya merupakan salah satu fungsi komunikasi massa yang paling luas, meskipun paling sedikit dibicarakan. Transmisi budaya tidak dapat diletakkan selalu hadir dalam berbagai bentuk komunikasi yang mempunyai dampak pada penerimaan individu. Melalui individu, komunikasi menjadi bagian dari pengalaman kolektif kelompok, publik, audience, berbagai jenis, dan individu bagian dari suatu massa. Transmisi budaya mengambil tempat dalam dua tingkat, kontemporer dan historis. Didalam kontemporer media massa memperkuat konsensus nilai masyarakat, dengan selalu memperkenalkan bibit perubahan secara terus menerus. Sedangkan secara historis umat
14 manusia telah dapat melewati atau menambahkan pengalaman baru dari sekarang untuk membimbing ke masa depan. 5. Mendorong Kohesi Sosial Kohesi yang dimaksud disini adalah penyatuan, Yang artinya media massa mendorong masyarakat untuk bersatu. Dengan kata lain, media massa merangsang masyarakat untuk memikirkan dirinya bahwa bercerai –cerai bukan keadaan yang baik bagi kehidupan mereka. Media massa yang memberitakan arti pentingnya kerukunan hidup umat beragama, sama saja media massa itu mendorong kohesi sosial. 6. Pengawasan Menurut Laswell, komunikasi massa mempunyai fungsi pengawasan. Yang dimana berarti menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian – kejadian yang ada disekitar kita. Fungsi pengawasan bila dibagi menjadi dua yakni, warning or beware surveillance
atau
pengawasan
peringatan
dari
instrumental
surveillance atau pengawasan instrumental. 7. Korelasi Fungsi korelasi yang dimaksud adalah fungsi yang menghubungkan bagian– bagian dari masyarakat agar sesuai dengan lingkungannya. Erat kaitannya fungsi ini adalah peran media massa sebagai penghubung antara berbagai komponen masyarakat. 8. Pewarisan Sosial Dalam hal ini media massa berfungsi sebagai seorang pendidik, baik yang menyangkut pendidikan formal maupun informal yang mencoba meneruskan atau mewariskan suatu ilmu pengetahuan, nilai, norma, pranata, dan etika dari satu generasi ke generasi selanjutnya. 9. Melawan Kekuasaan dan Kekuatan Represif Dalam kurun waktu lama, komunikasi massa dipahami secara linier memerankan fungsi – fungsi klasik seperti yang diungkapkan sebelumnya. Hal yang dilupakan oleh banyak orang adalah bahwa komunikasi massa bisa menjadi sebuah alat untuk melawan kekuasaan dan kekuatan represif. Komunikasi massa berperan memberikan informasi,
tetapi
informasi
yang
diungkapkannnya
ternyata
mempunyai motif, motif tertentu untuk melawan kemapanan. Memang
15 diakui bahwa komunikasi massa juga bisa berperan untuk memperkuat kekuasaan, tetapi bisa juga sebaliknya. 10. Menggugat Hubungan Trikotomi Hubungan trikotomi adalah hubungan yang bertolak belakang antara tiga pihak. Dalam kajian komunikasi hubungan trikonomi melibatkan pemerintah, pers, dan masyarakat. Ketiga pihak ini dianggap tidak pernah mencapai sepakat karena perbedaan kepentingan masing – masing pihak. Oleh karena itu, bisa dimaklumi karena ketiganya mempunyai kepentingan yang berbeda satu sama lain menghadapi suatu persoalan.
2.2.6 Elemen – elemen komunikasi massa Nurudin dalam Pengantar Komunikasi Massa menjelaskan beberapa elemen Komunikasi Massa. (Nurudin, 2007) 1. Komunikator Komunikator dalam komunikasi massa bukanlah individu, melainkan kumpulan orang yang bekerja sama satu sama lain. Meskipun ada yang dominan, pada akhirnya ia tetap akan terbatasi perannya oleh aturan kumpulan orang. Kumpulan orang ini dapat disebut sebagai organisasi, lembaga, institusi, atau jaringan. Komunikator dalam hal ini, sifatnya mencari keuntungan. Orientasi keuntungan ini menjadi dasar pembentukan organisasi. 2.
Isi Berita dan informasi merupakan hal pokok yang harus dimiliki oleh media massa. Namun, masing – masing media massa mempunyai kebijakan sendiri sendiri dalam pengelolaan isinya, sebab masing - masing media melayani masyarakat yang beragam juga menyangkut individu atau kelompok sosial.
3. Audience Menurut Hiebert dan kawan - kawan dalam (Nurudin , 2007:106), audience memiliki beberapa karekteristik: a. Audience cenderung berisi individu – individu yang cenderung berbagi pengalaman dan dipengaruhi hubungan sosial di antar mereka. b. Audience cenderung besar,yang berarti tersebar ke berbagai wilayah jangkauan sarana komnuikasi massa.
16 c. Audience cenderung heterogen; berasal dari berbagai lapisan dan kategori sosial. d. Audience cenderung anonim; audience tidak mengenal satu sama lain. e. Audience secara fisik dipisahkan dari komunikator ; Audience dipisahkan oleh ruang dan waktu. 4. Umpan balik Ada dua umpan balik dalam komunikasi, yakni umpan balik langsung (immediated feedback) dan tidak langsung (delayed feedback). Umpan balik langsung terjadi jika komunikator dan komunikan berhadapan langsung atau ada kemungkinan dapat berbicara langsung. Namun dalam komunikasi massa biasanya terjadi tidak secara langsung, antara komunikator dengan komunikan tidak terjadi kontak langssung yang memungkinkan mereka mengadakan reaksi langsung satu sama lain. Umpan balik tidak langsung bisa ditunjukkan dalam letter to editor / surat pembaca / pembaca menulis. 5. Gangguan Gangguan juga terbagi menjadi dua , yakni gangguan saluran dan gangguan semantik. Gangguan saluran dalam komunikasi massa dapat berupa kesalahan cetak, kata yang hilang, atau paragraf yang hilang dari surat kabar, gambar yang tidak jelas di pesawat televisi, gangguan gelombang radio, atau langganan majalah yang tidak datang. Sedangkan gangguan semantik berupakan gangguan dalam proses komunikasi yang diakibatkan oleh pengirim atau penerima pesan itu sendiri. Gangguan ini dapat berupa kendala bahasa, perbedaan pendidikan, status sosial ekonomi, tempat tinggal, jabatan, umur, pengalaman, dan minat. 6. Gatekeeper Gatekeeper merupakan individu – individu atau kelompok orang yang memantau arus informasi dalam sebuah saluran komunikasi massa.
2.3
Media Massa Istilah media massa memberikan gambaran mengenai alat komunikasi yang
bekerja dalam berbagai skala, mulai dari skala terbatas hingga dapat mencapai dan melibatkan siapa saja di masyarakat, dengan skala yang sangat luas. Istilah media massa mengacu kepada sejumlah media yang telah ada sejak puluhan tahuan lalu dan
17 tetap dipergunakan hingga saat ini seperti surat kabar, majalah, film, radio, televisi, internet, dan lain – lain. (Morissan, 2010:1) Media Massa adalah alat – alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. (Nurudin, 2007)
2.4
Televisi
2.4.1 Pengertian Televisi Dalam kamus besar bahasa indonesia televisi adalah sistem penyiaran gambar yang disertai dengan bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat di dengar. Televisi adalah media massa elektronik yang sangat banyak dikonsumsi oleh khalayak, karena keunggulan yang ada di televisi menampilkan suara dan gambar yang lebih dimengerti oleh orang banyak jika mereka menonton media elektronik ini. Di dalam penelitian ini televisi diartikan sebagai siaran (television broadcast) yang merupakan media dari jaringan komunikasi dengan ciri – ciri yang dimiliki komunikasi massa yaitu berlangsung satu arah,
komunikatornya
terlembaga,
pesannnya
bersifat
umum,
sasarannya
menimbulkan kerempakan, dan komunikatornya heterogen. (Effendy, 2006).
2.4.2 Sejarah Televisi di Indonesia Asal mula siaran televisi di Indonesia dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan langsung ucapan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke 17 pada tanggal 17 Agustus 1962. Siaran langsung itu mesih terhitung sebagi siaran percobaan. Siaran resmi TVRI baru dimulai pada tanggal 24 Agustus 1962 jam 14.30 WIB yang menyiarkan secara langsung upacara pembukaan Asian Games ke-4 dari stadion utma Gelora Bung Karno. Sejak pemerintah Indonesia membuka TVRI, maka selama 27 tahun penonton televisi di Indonesia hanya dapat menonton satu saluran televisi. Barulah pada tahun 1989, pemerintah memberikan izin operasi kepada kelompok usaha Bimantara untuk membuka stasiun televisi. RCTI yang merupakan televisi swasta pertama di Indonesia, disusul kemudian dengan SCTV, Indosiar, ANTV, dan TPI.
18 Gerakan reformasi pada tahun 1998 telah memicu perkembangan industri media massa khususnya televisi. Seiring dengan itu, kebutuhan masyarakat terhadap informasi juga semakin bertambah. Menjelang tahun 2000 muncul hampir secara serentak lima televisi swasta baru antara lain; Metro Tv, Trans, TV7, Lativi, dan Global serta beberapa televisi daerah yang saat ini jumlahnya mencapai puluhan stasiun televisi lokal. Tidak ketinggalan pula munculnya televisi berlangganan yang menyajikan berbagai program dalam dan luar negeri. Televisi merupakan salah satu medium terfavorit bagi para pemasang iklan di Indonesia. Media televisi merupakan industri yang padat modal, padat teknologi, dan padat sumber daya manusia. (Ardianto, 2010)
2.4.3 Fungsi Televisi Para ahli telah memberikan pendapatnya mengenai fungsi televisi bagi kehidupan masyarakat. Menurut ahli komunikasi Harold D. Laswell mempunyai tiga fungsi dari televisi yaitu : (Effendy, 2006) 1. Media massa bertindak sebagai pengamat lingkungan dan selalu akan memberikan berbagai informasi atas hal – hal yang tidak dapat terjangkau oleh khalayak. 2. Media massa sebagai gate keeper artinya lebih menekankan kepada pemilihan, penilaian, dan penafsiran tentang apa yang patut disampaikan kepada khalayak. 3. Media massa berfungsi sebagai jembatan nilai dan budaya dari generasi satu ke generasi berikutnya atau dapat dikatakan sebagai media pendidikan. Selain fungsi televisi Harold D. Laswell, dalam bukunya Onong Uchana Effendy “Dinamika Komunikasi” dijelaskan bahwa televisi siaran untuk umum menyiarkan programnya secara universal tetapi fungsinya utama adalah tetap hiburan, meskipun ada program – program yang mengandung informasi dan pendidikan, hanya sebagai pelengkap saja dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia.
19 2.4.4 Karakteristik Televisi Didalam buku Ardianto (2007) terdapat tiga macam karakteristik televisi, yaitu: 1. Audiovisual Televisi memiliki kelebihan dibandingkan dengan media penyiaran lainnya, yakni dapat didengar sekaligus dilihat. Jadi apabila khalayak radio siaran hanya mendengar kata-kata, musik dan efek suara, maka khalayak televisi dapat melihat gambar yang bergerak. Maka dari itu televisi disebut sebagai media massa elektronik audiovisual. Namun demikian, tidak berarti gambar lebih penting dari kata-kata, keduanya harus ada kesesuaian secara harmonis. 2. Berpikir dalam gambar Ada dua tahap yang dilakukan proses berpikir dalam gambar. Pertama adalah visualisasi (visualization) yakni menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. Kedua, penggambaran (picturization)
yakni
kegiatan
merangkai
gambar-gambar
individual
sedemikian rupa sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu. 3. Pengoprasian lebih kompleks Dibandingkan dengan radio siaran, pengoprasian televisi siaran jauh lebih kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang digunakan pun lebih banyak dan untuk mengoprasikannya lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang-orang yang terampil dan terlatih.
2.4.5 Kekuatan dan Kelemahan dari Televisi a. Kekuatan 1.
Menguasai jarak dan waktu, karena teknologi televisi menggunakan elektromagnetik, kabel-kabel dan fiber yang dipancarkan transmisi melalui satelit.
2.
Sasaran yang Tv Online Streaming dicapai untuk menjangkau massa cukup besar, nilai aktualitas terhadap suatu liputan atau pemberitaan cukup cepat.
3.
Daya rangsang terhadap media televisi cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh kekuatan suara dan gambarnya yang bergerak (ekspresif).
4.
Informasi atau berita-berita yang disampaikan lebih singkat, jelas dan sistematis.
20 b. Kelemahan 1. Media televisi terikat waktu tontonan. 2. Televisi tidak bisa melakukan kritik sosial dan pengawasan sosial secara langsung dan vulgar. 3. Pengaruh televisi lebih cenderung menyentuh aspek psikologis massa. Bersifat “transitory”, karena sifat ini membuat isi pesannya tidak dapat dimemori oleh pemirsanya. Lain halnya dengan media cetak, informasi dapat disimpan dalam bentuk kliping. (Syahputra, 2006).
2.4.6
Pengertian Program Pengertian “Program” adalah media penyiaran sangat identik dengan jasa
siaran yang menjadi ujung tombak utama. Kata program adalah asal kata programme atau program yang berarti acara atau rencana. Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi menggunakan istilah “siaran” yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Maka dari dapat disimpulkan bahawa pengertian program adalah segala sesuatu yang ditampilkan stasiun televisi sebagai penyaji untuk memenuhi kebutuhan dari audience. (Fachrudin, 2012) 2.4.7 Karakteristik Program Televisi Program Televisi memiliki karakteristik untuk dapat diterima dan di gemari oleh audience antara lain : a. Product, artinya materi program yang dipilih dan disajikan harus berkualitas dan disukai oleh audience. b. Price, biaya dari pengeluaran untuk membeli atau memproduksi program. c. Place, jadwal penayangan program yang tepat bagi program dengan target
penonton,
berdasarkan
lifestyle
masyarakat.
Dengan
memperhitungkan jadwal tayang program akan sangat membantu keberhasilan suatu program. d. Promotion,
proses
memperkenalkan
setiap
program
secara
semaksimal mungkin dengan memanfaatkan potensi sendiri dan menggunakan media pendukung lain, agar mendapatkan audience sebanyak – banyaknya.
21 2.4.8 Jenis Program Televisi Menurut Morissan (2009) jenis – jenis program acara televisi beragam antara lain berikut : 1. Program Informasi Jenis program informasi adalah segala jenis siaran yang ditujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audience. Dibagi menjadi 2 jenis berita yaitu : a. Hard news ( berita keras) Segala Informasi penting/ menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak secepatnya. Peran televisi sebagai sumber utama hard news bagi masyarakat cenderung untuk terus meningkat. Didalam berita keras dibagi menjadi beberapa bentuk berita antara lain : 1. Straight News : yang berarti berita langsung (straight), maksudnya suatu berita yang singkat (tidak detail) dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja yang mencakup 5W+1H (who, what, where, when why, dan how) terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. Berita jenis ini terikat waktu (deadline) karena informasinya sangat cepat basi jika terlambat disampaikan kepada audience. 2. Features : adalah berita ringan namun menarik. Karena informasi yang sajikan bersifat lucu, unik, aneh, serta menibulkan kekaguman dan sebagainya. Pada dasarnya berita ini bisa dikatakan sebagai berita soft news karena tidak terlalu terikat dengan waktu penayangan, namun karena durasinya singkat dan ia menjadi bagian program berita, maka features masuk ke dalam kategori hard news. 3. Infotaiment : Kata infotaiment berasal dari dua kata yaitu, information yang berarti informasi dan entertainment bukanlah berita hiburam atau berita yang memberikan hiburan. Infotaiment adalah berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang – orang yang dikenal masyarakat (celebrity) dan karena
22 sebagian besar dari meraka bekerja pada industri hiburan, seperti pemain sinetron/ film, penyanyi dan sebagainya. b. Soft news (berita lunak) Segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Program yang masuk ke dalam kategori ini adalah (Morissan, 2009) -
Current Affair : Program yang menyajikan informasi yang terkait dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam.
-
Magazine : Diberi nama magazine karena topik atau tema yang disajikan mirp dengan topik – topik ataupun tema yang terdapat dalam suatu majalah (magazine). Magazine adalah program yang menampilkan informasi ringan namun mendalam dengan kata lain magazine adalah feature dengan durasi yang lebih panjang. Magazine ditayangkan pada program tersendiri yang terpisah dari program berita. Magazine lebih menekankan kepada aspek pentingnya. Suatu program magazine terdiri atas hanya satu topik atau beberapa topik.
-
Dokumenter
:
Program
informasi
yang
bertujuan
untuk
pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. Gaya atau cara teknik penyampaiannya serta pengambilan gambar, teknik editing serta teknik penceritaannya. -
Talkshow : Program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk menbahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seseorang atau beberapa pembawa acara
2. Program Hiburan Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur para audience dalam bentuk musik, lagu, cerita dan permainan. Program yang termasuk dala kategori ini adalah drama, musik, dan permainan (game).
23 2.5
Program Features Program features adalah program yang ringan namun menarik para
penontonnya yang disajikan artistik dan estetik serta tidak membutuhkan akutalitas dalam penyampaianya. Unsur dari feature adalah human interest yang disajikan ringan, merangsang, menghibur para penonton. Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan jaman serta kebutuhan penonton maka fomat program features mulai beragam jenisnya antara lain: a. Features human interst : features ini mengandung banyak unsur rasa manusiawi, sentuhan manusiawi. Unsur atau segi yang diutamakan, isi secara langsung
menyentuh
rasa
manusiawi
pemirsa.
Misalnya
keharuan,
kegembiraan, kesedihan, kebencian, simpati, cinta dan kasih sayang. b. Features biografi :
Features ini menceritakan tentang riwayat hidup
pribadi – pribadi mereka yang bernilai untuk diceritakan mungkin karena mereka tokoh – tokoh historis yang tetap bertahan lama sesudah mereka tiada. Karena itu sering juga disebut sebagai features sejarah atau riwayat hidup. c. Features autobiografi : features ini hampir sama dengan features biografi bedanya terletak pada features ini menceritakan khusus riwayat tokoh – tokoh tertentu. Pada umumnya tokoh itu masih hidup, hal – hal yang bersifat subyektif dari suatu sudut pandang tertentu yang mungkin jarang diketahui orang lain. d. Features perjalanan : Features ini menceritakan
tentang perjalanan ke
tempat – tempat yang menarik atau masih jarang diketahui oleh umum. Features ini dapat dikatakan juga sebagai features pariwisata. e. Features sejarah : Features ini mengangkat mengenai sejarah sering ada kaitannya dengan tokoh – tokoh atau tempat terkenal.
2.5.1 Fungsi Features Fungsi features secara umum mencakup lima hal, yaitu: (Haris, 2005) a. Melengkapi sajian berita langsung b. Pemberi informasi tentang suatu situasi, keadaan, atau peristiwa yang terjadi c. Penghibur dan pengembangan imajinasi yang menyenangkan d. Wahana pemberi nilai dan makna terhadap suatu keadaan atau peristiwa
24 e. Sarana ekspresi yang paling efektif dalam mempengaruhi khalayak.
2.5.2 Content pada program My Trip My Adventure Terdapat beberapa content yang didapat dari pengamatan penulis kepada program My Trip My Adventure antara lain : 1. Presenter Presenter merupakan orang yang penting dalam membawakan sebuah program acara. Maka dari itu program acara My Trip My Adventure memiliki presenter program antara lain Hamis Daud, Vicky Nitinegoro, Nadine Chandrawinata, dan Denny Sumargo. 2. Program Program merupakan segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiencenya. (Morrisan,2009). 3. Lokasi Lokasi didalam program My Trip My Adventure merupakan hal yang penting karena dengan lokasi program ini akan berjalan dengan baik dan menarik, karena lokasi adalah pembahasan didalam program My Trip My Adventure.
2.6
Teori Khusus
2.6.1 Teori Uses and Gratifications Salah satu teori yang ada dialam komunikasi massa adalah teori uses and gratification. Teori ini pertama kali dikenalkan oleh Herber Blumber dan Elihu Katz pada tahun 1974 dalam bukunya berjudul The Uses on Mass Communications: Current Perspectives on Gratification Research. Teori ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Teori Uses and Gratificaions mengasumsikan bahwa pengguna media mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya. (Nurudin, 2007). Pandangan lain mengenai teori uses and gratifications
atau disebut
dengan kata lain teori penggunaan dan kepuasan memiliki arti sebagai salah satu teori paling populer dalam komunikasi massa, karena didalam teori ini mengajukan gagasan bahwa perbedaan individu menyebabkan audience mencari, menggunakan dan memberikan tanggapan terhadap isi media secara berbeda – beda, yang
25 disebabkan oleh berbagai faktor sosial dan psikologis yang berada diantara individu audience. Terdapat beberapa asumsi dasar didalam teori ini yang menjadikan inti gagasan teori penggunaan dan kepuasan sebagaimana dikemukakan oleh Katz, Blumber, dan Gurevitch (1974) antara lain (Morissan, 2010) 1. Audience aktif dan berorientasi pada tujuan ketika menggunakan media, yang artinya audience dipandang sebagai partisipan yang aktif dalam proses komunikasi, namun tingkat keaktifan setiap individu tidaklah sama. Menurut McQuail dan rekan (1972) ada empat alasan audience menggunakan media antara lain adanya pengalihan, hubungan personal, identitas personal, dan pengawasan. 2. Inisiatif untuk mendapatkan kepuasan media ditentukan audience, didalam asumsi ini kebutuhan terhadap kepuasaan yang dihubungkan dengan pilihan media tertentu yang ditentukan oleh audience sendiri. Artinya motif sesorang menggunakan media dapat dikelompokkan kedalam kedua kategori, yaitu proaktif dan pasif. 3. Media bersaing dengan sumber kepuasan lain, yang dimana media dan audience tidak dalam ruang hampa yang tidak menerima pengaruh apa-apa. Keduanya menjadi bagian masyarakat yang lebih luas dan hubungan antara media dan audience dipengaruhi oleh media. Media bersaing dengan bentuk – bentuk komunikasi lainnya delam pilihan, perhatian, dan penggunaan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan seseorang. 4. Audience sadar sepenuhnya terhadap ketertarikan, motif, dan penggunaan media. Kesadaran diri yang cukup akan adanya ketertarikan dan motif muncul
dalam
diri
yang
dilanjutkan
dengan
penggunaan
media
memungkinkan peneliti mendapatkan gambaran yang tepat mengenai penggunaan media oleh audience. 5. Penilaian isi media ditentukan oleh audience. Didalam teori uses and gratifications isi media hanya dapat dinilai oleh audience sendiri. Program televisi yang dianggap tidak bermutu bisa menjadi berguna bagi audience tertentu karena merasakan mendapatkan kepuasaan dengan menonton program tersebut.
26 Ilustrasi Model Uses and Gratificatios Anteseden
Motif
Penggunaan Media
Efek
Gambar 2.1 (Rakhmat, 2000)
Dalam penelitian ini peneliti hanya menganalis efek yang diitimbulkan oleh adanya penggunaan media di dalam komponen – komponen konten program My Trip My Adventure yaitu berupa minat menonton permirsa pada acara.
2.6.2 Pengaruh Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang. Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengaruh merupakan daya yang dapat menarik seseorang untuk melakukan sesuatu sehingga seseorang tertarik untuk melakukan sebuah tindakan.
2.6.3 Minat 2.6.3.1 Pengertian Minat Menurut
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia
bahwa
minat
adalah
kencenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan. Sedangkan pandangan lain menurut Abdul Rahman Shaleh (2008) Minat yaitu mengarahkan perbuatan pada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan – dorongan (motif-motif) yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar. Pengertian minat menurut Sumanto dalam buku Psikologi Umum (2014) adalah sumber motivasi yang mendorong orang melakukan apa yang mereka inginkan apabila mereka bebas memilih. mempelajari sesuatu.
Serta usaha dan kemampuan untuk
27 2.6.3.2 Faktor Timbulnya Minat Faktor timbulnya minat, menurut Crow and Crow (1982), terdiri dari tiga faktor (Sarwono 2006) : 1.
Faktor dorongan dari dalam, yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda. Dorongan ini dapat membuat seseorang berminat untuk mempelajari ilmu mekanik, melakukan penelitian ilmiah, atau aktifitas lain yang menantang.
2.
Faktor motif sosial, yakni minat dalam upaya mengembangkan diri dari dan dalam ilmu pengetahuan, yang mungkin diilhami oleh hasrat untuk mendapatkan kemampuan dalam bekerja, atau adanya hasrat untuk memperoleh penghargaan dari keluarga atau teman.
3.
Faktor emosional, yakni minat yang berkaitan dengan perasaandan emosi. Misalnya, keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas dan dapat meningkatkan minat, sedangkan kegagalan dapat menghilangkan minat seseorang.
Didalam Teori Komunikasi Massa terdapat 3 efek yang dapat mempengaruhi minat antara lain : 1.
Efek Kognitif (Pengetahuan) Efek yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informative bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dalam mengembangkan kognitifnya. Gapaian komunikator dalam efek kognitif ini hanya sampai batas memberi tahu saja. (Ardianto, 2010).
2.
Efek Afektif (Perasaan) Efek afektif berkaitan dengan perasaan. Akibat dari penggunaan media massa timbul perasaan tertentu pada khalayak. Perasaan akibat terpaan media massa itu bisa bermancam – macam, senang sehingga tertawa terbahak – bahak, sedih hingga menangis, takut samapi merinding dan lain – lain (Effendy, 2006).
3.
Efek Behavioral (Perilaku) Efek behavioural merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan (Ardianto, 2010).
28 2.7
Kerangka Pemikiran Penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu variabel independent (X) dan variabel
depenent (Y). Di dalam penelitian ini diketahui bahwa variable independent dan variabel depenent saling berpengaruh. Hubungan antara kedua variabel ini juga akan diketahui hasilnya baik itu positif ataupun negatif berdasarkan hasil kesimpulan penelitian. Berikut dari teori – teori yang telah dijelaskan maka peneliti membuat suatu kerangka pemikiran penelitian ini yaitu:
a. Isi Media
Konten Program
Presenter
“My Trip My Adventure
Isi Program
di Trans Tv”
b. Penggunaan Media
(X)
Lokasi
Minat Menonton (Studi Pada Followers twitter @myTrip_myAdvntr) (Y) Gambar 2.2 Kerangka Pikir
Keterangan : 1. Variable Independent (X) Dalam penelitian ini Variable Independent (X) adalah Pengaruh konten program “MyTrip My Adventure”. 2. Variable dependent (Y) Dalam Penelitian ini Variable dependent (Y) adalah Minat menonton. (Studi pada Followers Twitter @myTrip_myAdvntr).