BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1
Penelitan Sebelumnya
Table 2.1 Peneliitian Sebelumnya No . 1.
Nama
2.
Leone Lestaria “Strategi Produksi Kreatif Program Talkshow “Bukan Empat Mata” Di Trans 7 Untuk Mempertahankan Rating and Share” 2011 Universitas Bina Nusantara
3.
4.
Luki Timothy Larosa “Strategi Program Hao Ce Untuk Meningkatkan Kualitas Program” 2011 Universitas Bina Nusantara
Teori
Metodelogi
. Analisis Swot
Hasil Temuan
. Peneliti ini menggunakan Komunikasi .Komunikasi organisasi Organisasi sebagai teori khususnya dan tidak menggunakan metode pengodean dalam analisis data . Strategi . Menggunakan Produksi sumber data . SWOT rating and share terhadap objek sebagai peerbandingan dalam penelitannya
Peran komunikasi sangat penting dalam berjalannya proses produksi yang baik
Karmelia Kristi “Strategi Produksi Program Reality Show Bagi Bagi Berkah Di Trans TV” 2013 Universitas Bina Nusantara
. SWOT . Coding
. Obyek yang diteleti adalah program hiburan bukan informatif yang mengedukasi
Untuk mendapatkan hasil terbaik maka perlu dilakukan persiapan detail.
Devie Aryanthi “Strategi Produksi Program Stand Up
. Analisis coding . Teori
. Tidak Menggunakan analisis SWOT
Tahapan Produksi yang dilakukan oleh
7
Dengan terus menganalisis strategi yang tepat merupakan kunci sukses bagaimana menjadi program unggulan
8 Comedy di Metro TV” 2013 Universitas Bina Nusantara
tahapan Produksi Zettl
untuk menganalisis obyek dan analisis lebih fokus pada ide dan konsep acara.
5.
Nuke Wulandari “Analisis Proses Produksi Film Televisi Kebaya Hilang Cintapun Datang di MNC PICTURES” 2013 Universitas Bina Nusantara
.SWOT .Coding Triangulasi
. Peneliti hanya meneliti bagaimana tahapan produksi dan kendala pada obyek
6.
Annisa Kurnia Putri “Strategi Produksi Program Supertrap di Trans TV Untuk Meningkatkan Kualitas Program” 2013 Universitas Bina Nusantara
. Analisis Coding . Analisis Triangulasi
. Teori tahapan produksi Zettl . Metodelogi Kualitatif Jenis Deskriptif
obyek sesuai dengan teori tahapan produksi dan untuk membuat program yang menarik diperlukan ide dan konsep yang matang Dengan persiapan yang matang maka produksi akan berjalan sesuai dengan schudules
Tim Produksi sudah melakukan produksi dengan baik sejak pra produksi dan pasca produksi
9 2.2
Landasan Konseptual
2.2.1
Komunikasi Massa Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada
khalayak tersebar, heterogen dan menimbulkan media alat-alat elektronik sehingga pesan yang sama dapat diartikan secara serempak dan sesaat. Maka komunikasi yang ditujukan kepada massa dengan menggunakan media elektronik khususnya televisi merupakan komunikasi massa. Definisi komunikasi massa yang dikemukakan oleh Gerbner (1967) yaitu, komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang berkesinambungan serta paling luas dimiliki orang dalam masnyarakat industry. (Ardianto, Komala,& Karlina 2007,: 3). Menurut Joseph DeVito komunikasi massa pada intinya merupakan penjelasan tentang yang dimaksud dengan massa serta media yang digunakannya karena komunikasi massa disampaikan kepada khalayak ramai melalui pemancar audio dan visual. (Ardianto, Komala,& Karlina, 2007: 5) Berdasarkan pengertian tentang komunikasi massa yang sudah dikemukakan oleh para ahli komunikasi di atas, maka (Rackhmat) menyimpulkan bahwa komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khayalak yang tersebar, heterogen, dan anonym melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat (Ardianto, Komala,& Karlina, 2007: 6). Dilihat dari definisi Komunikasi Massa diatas maka dapat dikarakteristikan bahwa komponen - komponen komunikasi massa sebagai berikut : (Nurudin, 2006 : 19) 1.
Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi kumpulan
orang. Artinya, gabungan antarberbagai macam unsur dan bekerja sama satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud disini menyerupai sebuah sistem. Sistem itu adalah sekelompok orang, pedoman, dan media yang melakukan suatu kegiatan mengolah, menyimpan, menuangkan ide, gagasan, simbol, lambang menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk mencapai suatu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain dengan mengolah pesan itu menjadi sumber informasi.
10 2.
Komunikasi dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen Komunikan dalam komunikasi massa sifatnya heterogen/beragam. Artinya,
komunikan terdiri dari beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, jabatan yang beragam, dan memiliki agama atau kepercayaan yang berbeda pula. 3.
Pesannya Bersifat Umum. Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau
kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan-pesannya ditujukan kepada khalayak yang plural. Oleh karena itu, pesan-pesan yang dikemukakan pun tidak boleh bersifat khusus. Khusus disini, artinya pesan memang tidak disengaja untuk golongan tertentu. Ketika melihat televisi misalnya, karena televisi ditujukan untuk dinikmati oleh orang banyak, pesannya harus bersifat umum. Misalnya dalam pemilihan kata-katanya, sebisa mungkin memakai kata populer bukan kata-kata ilmiah. Sebab, kata ilmiah merupakan monopoli kelompok tertentu. 4.
Komunikasinya Berlangsung Satu Arah Pada media massa komunikasi hanya berjalan satu arah. Pemirsa tidak bisa langsung
memberikan respon kepada komunikatornya (media massa yang bersangkutan). Kalaupun bisa, sifatnya tertunda. 5.
Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan Salah satu ciri komunikasi massa selanjutnya adalah adanya keserempakan
dalam proses penyebaran pesannya. Serempak berarti khalayak bisa menikmati media massa tersebut hampir bersamaan. 6.
Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan kepada
khalayaknya sangat membutuhkan bantuan peralatan teknis. Peralatan teknis yang dimaksud misalnya pemancar untuk media elektronik (mekanik atau elektronik). Televisi disebut media massa yang pemirsa bayangkan saat ini tidak terlepas dari pemancar. Apalagi dewasa ini telah terjadi revolusi komunikasi massa dengan perantaraan satelit. Peran satelit akan memudahkan proses pemancaran pesan yang dilakukan media elektronik seperti televisi. Bahkan saat ini sudah sering televisi melakukan siaran langsung (live) dan bukannya siaran yang direkam (recorded).
11 7.
Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper Gatekeeper atau yang sering disebut penapis informasi/palang pintu/penjaga
gawang, adalah orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami. Gatekeeper
ini
juga
berfungsi
untuk
menginterpretasikan
pesan,
menganalisis, menambah data, dan mengurangi pesan-pesannya. Intinya, gatekeeper merupakan pihak yang ikut menentukan pengemasan sebuah pesan dari media massa. Semakin kompleks sistem media yang dimiliki, semakin banyak pula (pemalang pintu atau penapis informasi) yang dilakukan. Bahkan, bisa dikatakan, gatekeeper sangat menentukan berkualitas atau tidaknya informasi yang akan disebarkan.
2.2.2
Fungsi Komunikasi Massa Walaupun dalam setiap item fungsi terdapat persamaan dan perbedaan tetapi
pembahasan fungsi komunikasi telah menjadi diskusi yang cukup penting. Berikut fungsi – fungsi Komunikasi massa : 1.
Entertainment (hiburan) Sulit dibantah lagi bahwa pada kenyataannya hampir semua media
menjalankan fungsi hiburan. Mengenai hal ini memang jelas tampak pada televisi, film, dan rekaman suara. Media massa lainnya, seperti surat kabar dan majalah, meskipun fungsi utamanya adalah informasi dalam bentuk pemberitaan, rubrikrubrik hiburan selalu ada, apakah itu cerita pendek, cerita bersambung, atau cerita bergambar. 2.
Information (Informasi) Fungsi ini merupakan fungsi paling penting dari komunikasi massa. Karena
fakta yang dicari dari wartawan membuat tanda tanya besar masyarakat mengenai suatu peristiwa terjawab. 3.
Transmission of values (transmisi budaya) Fungsi ini tidak terlalu terlihat dan disebut juga sosialisasi. Sosialisasi
mengacu kepada cara, dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai sekelompok. Media Massa memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka mewakili kita dengan model peran yang kita amati dan harapan untuk menirunya.
12 4.
Persuasive (persuasif) Fungsi persuasive komunikasi massa tidak kalah pentingnya dengan fungsi
lainnya. Banyak bentuk tulisan yang kalau diperhatikan sekilah hanya berupa informasi, tetapi jika diperhatikan seksama ternyata memiliki fungsi persuasif. 5.
Surveillance (Pengawasan) Fungsi pengawasan dapat dibagi ke dalam dua jenis, yaitu: a.
Pengawasan Peringatan (Warning or Beware Surveillance) Fungsi ini terjadi ketika media massa menginformasikan tentang ancaman
dari angin topan, meletusnya gunung berapi, kondisi efek yang memprihatinkan, tayangan inflasi, atau adanya serangan militer. Peringatan ini dengan serta merta dapat menjadi ancaman. Kendati banyak informasi yang menjadi peringatan atau ancaman serius bagi masyarakat yang dimuat oleh media, banyak pula orang yang tidak mengetahui tentang ancaman itu. b.
Pengawasan Instrumental (Instrumental Surveillance) Fungsi ini merupakan penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki
kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari. Berita tentang film apa yang sedang diputar di bioskop, bagaimana harga-harga saham di bursa efek, produk-produk baru dan sebagainya, adalah contoh-contoh pengawasan instrumental. (Nurudin, 2006 : 66)
2.2.3
Komunikasi Organisasi Komunikasi organisasi terbagi menjadi dua diefinisi yaitu definisi fungsional
dan defisi interpretif. “Secara fungsional, komunikasi organisasi didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit – unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit – unit komunikasi dalam hubungan hierarki antara satu dengan yang lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan” (Pace & Faules, 2006 : 31). Disisi lain, “Secara interpretif, komunikasi didefinisikan sebagai proses penciptaan makna atas interaksi yang merupakan organisasi. Proses interaksi tersebut tidak mencerminkan organisasi; ia adalah organisasi. Komunikasi organisasi adalah “perilaku pengorganisasian” yang terjadi dan bagaimana mereka terlibat dalam prose situ bertransaksi dan member makna atas apa yang sedang terjadi. Lebih jelasnya, komunikasi organisasi adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang menciptakan, memelihara, dan mengubah”(Pace & Faules, 2006: 33).
13 2.2.4
Media Massa Media Massa adalah alat – alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan
pesan secara serempak, cepat kepada audiens yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Media mampu menyebar luaskan pesan hamper seketika pada waktu yang tak terbatas. ( Nurudin,2006 : 9) Berdasarkan kesimpulan diatas media massa dapat memberi informasi secara luas kepada masyarakat ke seluruh penjuru dunia. Media massa juga dapat menjadi wadah untuk menampung berbagai macam aspirasi masyarakat serta memenuhi keinginan masyarkat dalam menambah berbagai sumber informasi.
2.2.5
Televisi Televisi berasal dari dua kata yaitu tele (bahasa Yunani) yang berani jauh,
dan visi atau videre (bahasa Latin) yang berarti penglihatan. Dengan demikian. televisi dengan bahasa Inggrisnya television diartikan dengan melihat jauh. Melihat jauh di sini diartikan dengan gambar dan suara yang diproduksi di suatu tempat (studio televisi) dapat dilihat dari tempat "lain" melalui sebuah perangkat penerima. (J.B. Wahyudi. 1996: 49) Di Indonesia, Televisi sendiri kehadirannya dipelopori oleh TVRI pada decade 60-an. Sampai awal tahun 1988, berdiri sebuah stasiun televisi yang dikelola oleh swasta. yang bemama Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI). Kehadiran RCTI ini kemudian diikuti pula dengan hadirnya Surya Citra Televisi (SCTV) pada tahun 1990. Hingga kini terus bermunculan stasiun televisi lainya yang menjadi poros berkembangnya media massa di Indonesia.
2.2.6
Karakteristik Televisi Televisi mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1.
Audiovisual Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat dilihat
(audiovisual). Khalayak televisi dapat melihat gambar yang bergerak. Kata-kata dan gambar harus ada kesesuaian secara harmonis. Karena sifatnya yang audiovisual, siaran berita harus selalu dilengkapi dengan gambar, baik gambar diam seperti foto, gambar peta, maupun film berita, yakni rekaman peristiwa yang menjadi topik berita
14 2.
Berpikir dalam gambar Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berpikir dalam gambar. Pertama,
adalah visualisasi, yakni menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. Misalnya dalam naskah disebutkan: "seorang gadis yang dilanda duka sedang duduk termenung", maka visualisasinya adalah gadis dengan wajah sedih duduk di kursi dan tangannya menopang dagu. Kedua, adalah penggambaran, yakni kegiatan merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa, sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu. Misalnya, penggambaran proses metamorphosa kupu-kupu mulai dari telur kupu-kupu sampai menjadi kupukupu. Dalam proses penggambaran ada gerakan-gerakan.kamera tertentu yang dapat menghasilkan gambar yang sangat besar (big close-up), gambar diambil dari jarak dekat (close shot) dan sebagainya. 3.
Pengoperasian lebih kompleks Pengoperasian televisi siaran lebih kompleks dan lebih banyak melibatkan
orang. Peralatan yang digunakan pun lebih banyak dan untuk mengoperasikannya lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang-orang yang terampil dan terlatih. (Elvinaro, komala & Karlinah, 2007: 137)
2.2.7
Fungsi Televisi Televisi pada pokoknya mempunyai sebagai berikut : fungsi penerangan,
fungsi pendidikan, dan fungsi hiburan. Menurut fungsi ini segala sesuatu yang disiarkannya kepada masyarakat tergantung pada system negara dan pemerintah negara yang bersangkutan (Effendy 1984 : 39). 1.
Fungsi Penerangan Televisi merupakan media yang mampu menyiarkan berbagai informasi, hal
ini disebabkan oleh dua factor yang terdapat didalamnya yaitu “immediacy” and realism”. Immediacy yaitu mencakup pengertian langsung dan dekat. Peristiwa yang disiarkan oleh statisun televisi dapat dilihat dan di dengar oleh para pemirsa dan saat peristiwa berlangsung seolah – olah mereka berada di tempat peristiwa itu terjadi. Realism yaitu mengandung makna kenyataan, ini berarti stasiun televisi menyiarkan informasi secara audiovisual sesuai kenyataan.
15 2.
Fungsi Pendidikan Sebagai media massa, televisi merupakan sarana yang paling ampuh untuk
menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya banyak secara simultan. Sesuai dengan pendidikan yakni meningkatkan pengetahuan dan penalaran masyarakat, Televisi menyiarkan acara – acara tertentu secara implisit mengandung pendidikan seperti film, kuis dan sebagainya yang disebut Education Television (ETV) 3.
Fungsi Hiburan Fungsi Hiburan yang melekat pada televisi sangat dominan. Sebagian besar
dari alokasi waktu massa siaran diisi acara – acara hiburan. Hal ini dapat dimengerti karena pada layar televisi dapat ditampilkan gambar hidup serta suara bagaikan kenyataan, dan dapat dinikmati sekalipun khalayak yang tidak mengerti bahasa asing.
2.2.8
Program Televisi Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai program yang jumlahnya
sangat banyak dan dan jenisnya sangat beragam. Seperti yang telah kita ketahui bahwa naskah televisi ada beberapa macam bentuknya, tetapi mengingat bahwa naskah sarana pembawa pesan yang akan disampaikan kepada khalayak penonton, maka penulisan harus disesuaikan dengan format acara yang telah ditetapkan, sebab format dipandang sebagai suatu penyampaian pesan, sehingga antara naskah dan format tidak dapat dipisahkan. Televisi merupakan suatau media massa yang banyak kelebihan dari segi audiovisual. Untuk itu diperlukan program acara yang menarik dalam penyajiannya.
Dalam dunia televisi program acara tersebut terdiri dari: (Morissan, 2008: 208-219) 1. Program Informasi Segala jenis siaran yang tujuannya menambah pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien. Terbagi menjadi dua bagian yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news). (1) Berita keras sebuah berita yang sajiannya berisi segala informasi penting dan menarik yang harus disiarkan oleh media penyiara kerena sifatnya yang segera untuk diketahui khalayak dan disebut dengan straight news.
16 Contoh infotaiment yeng merupakan salah satu bentuk program berita dan fungsinya lebih besar sebagai hiburan bagi audiens. Berita keras dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk berita yaitu: straight news, features, dan infotaiment. (2) Berita lunak adalah sebuah program berita yang menyajikan informasi penting dan menrik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan (misalnya: news magazine, curren affair, talk show dan lain-lain). 2. Program Hiburan Segala bentuk siaran yang dibentuk untuk menghibur audiesn dalam bentuk musik, lagu, cerita dan permainan yang termasuk dalam ketegori hiburan adalah drama, musik, dan permainan (game). Berikut yang termasuk dalam kategori hiburan tersebut. (a) Drama adalah pertunjukan (show) yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi. Program televise yang termasuk dalam program drama adalah sintron dan film. (b) Sinetron disebut juga dengan opera sabun (soap opera atay daytime serial) merupakan drama yang mnyajikan cerita dari berbagai tokoh secara bersamaan, masing-masing tokong memilki alur cerita mereka sendiri-sendiri tanpa harus dirangkum menjadi suatu kesimpulkan. (c) Film adalah film layar lebar yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan film. (d) Program permainan (game show) adalah berbagai program yang member hadiah uang dalm jumlah besar selalu menarik minat audien yang menjadi pemenang kepada audien. Program Kilas Opini di MNC News termasuk dalam kategori program informasi karena tujuan dari program ini adalah memberikan informasi kepada audiens. Program yang membahas seputar issue publik yang sedang beredar hangat dikupas dan dibahas oleh pakar atau pihak terkait issue topik yang sedang diangkat dalam tiap episode sehingga menambah wawasan bagi audiens dalam beropini terhadap issue tersebut.
17 2.2.9
Program Talkshow TalkShow
adalah
suatu sajian perbincangan yang cukup menarik yang
biasanya mengangkat isu-isu yang lagi hangat dalam masyarakat. Tema yang diangkat juga bermacam-macam. Mulai dari masalah sosial, budaya, politik, ekonomi, pendidikan, olahraga, dan sebagainya (Salma, 2005: 233). TalkShow merupakan perpaduan antara seni panggung dan teknik wawancara jurnalistik. Wawancara dilakukan ditengah atau disela-sela pertunjukan, apakah itu musik, lawak, peragaan busana, dan sebagainya. Jika suatu wawancara diselenggarakan ditengah-tengah show, maka acara ini disebut TalkShow . ( J.B.Wahyudi,1996: 135) Program TalkShow adalah acara perbincangan yang bertujuan untuk tukar menukar pendapat yang ada berelevansi dengan topik perbincangan, dimana penyaji siaran bertindak sebagai pengantar, dan sekaligus mengambil peranan aktif tanpa menarik suatu kesimpulan.
2.2.10 Jenis – Jenis Program Talkshow Ada empat jenis program talk show yaitu program uraian pendek atau pernyataan (The Talk Program), program vox-pop suara masyarakat, program wawancara (interview), program panel diskusi (Wibowo 2007 : 67). 1.
Program uraian pendek atau pernyataan (The Talk Program) Ketika penonton menyaksikan acara televisim pada saat itu muncul seorang presenter (penyaji) menceritakan sesuatu yang menarik. Presenter itu muncul di tengah suatu program feature, diantaranya sajian acara music, dan di awal suatu acara sebagai pembukaan atau dalam suatu acara cerita yang menarik yang disajikan secara khusus. Penonton ini sedang menyaksikan the talk show program. Uraian yang disajikan oleh seorang presenter di dalam acara televisi biasanya sangat pendek.
2.
Program vox-pop suara masyarakat Vox-pop kependekan dari vox populli dalam istilah Indonesia sebagai “suara masyarakat” artinya suatu program yang mengetengahkan pendapat umum suatu masalah.
3.
Program Wawancara (Interview) Dalam hal ini terdapat dua macam wawancara, yaitu wawancara di luar studio dan wawancara di studio. Cara memproduksi program kuar studio
18 tidak jauh berbeda dengan cara memproduksi program vox-pop. Namun, wawancara studio memiliki beberapa persiapan dan cara memproduksi program yang beberapa persiapan dan cara memproduksi berbeda. Memproduksi program talkshow wawancara yang baik di televisi merupakan suatu kerja keras, karena program itu melakukan persiapan – perisiapan yang cukup banyak. Tanpa persiapan yang sungguh – sungguh program ini hanya menjadi program yang membosankan dan ditinggalkan para penonton. Jika program ini disajikan dengan baik, penonton memperoleh suatu yang sungguh – sungguh berguna, bermakna dan bukan sekedar program untuk membuang waktu luang. 4. Program Panel Diskusi Program panel diskusi adalah program pembicaraan tiga orang atau lebih mendiskusikan suatu pokok permasalahan yang diangkat dengan moderator atau presenter sebagai pemandu acara. Dalam program ini masing – masing tokoh diundang dapat saling berbicara mengemukakan pendapatnya dan presenter bertindak sebagai moderator yang terkadang melontarkan pendapat atau membagi pembicaraan. Dalam program ini suatu permasalahan dilihat dari bidang yang berbeda oleh sejumlah ahli, narasumber, atau tokoh yang menguasai bidang sendiri – sendiri. Kemudian presenter akan mewakili penonton mengajukan pertanyaan kepada narasumber sesuai dengan bidang masing – masing mengenai masalah tersebut. Boleh juga kadang – kadang presenter membandingkan atau mengkonrontasikan pendapat dari narasumber, apabila program tersebut bukan interaktif. Pada Akhir program talk show Diskusi panel, presenter menyampaikan pula resume dari kesimpulan apa yang dibicarakan. Program talkshow Kilas Opini di MNC News termasuk kedalam kategori program talkshow panel diskusi karena program ini mengundang dua atau tiga orang untuk berdiskusi terhadap issue topik yang diangkat dan dipandu oleh moderator atau host program yang mengatur jalannya diskusi.
2.2.11 Tahapan Proses Produksi Televisi Tahapan sebuah proses program televisi menurut (Zettl) dalam (Fachruddin, 2012: 4) susunannya sebagai berikut :
19 1.
Preproduction Planning: From idea to script a.
Program Ideas Seluruh jenis program televisi yang disajikan kepada pemirsa harus
diawali dengan ide atau konsep. Memang sepertinya mudah, tetapi mengolah sebuah ide atau konsep menjadi suatu program yang menarik bukan pekerjaan mudah. Sebagai seorang produser televisi, kita tidak bisa hanya menunggu ide, namun harus mencari ide yang unik dan baru sesuai dengan keinginan pemirsa televisi (target audiensi). b.
Production Models Production models adalah suatu metode untuk melihat langsung
keterkaitan antara ide yang sudah ada dan apa yang diharapkan bisa terjadi pada audiensi yang dituju. Seperti halnya dengan bentuk produksi yang lainnya, production models tidak dilihat langsung berlanjut pada proses produksi, tetapi langsung mengarah pada bentuk komunikasi yang efektif kepada audiensi yang dituju. c.
Program Proposal Setelah mendapatkan kejelasan idem bagaimana proses menyampaikan
pesan dapat dikemukakan. Maka langkah selanjutnya siap dituangkan dalam proposal. Proposal program televisi minimum harus memiliki beberapa informasi yang akan memudahkan pada saat" melakukan persentasi dan pengertian bagi yang berkepentingan terhadap program tersebut. Dalam program proposal harus memiliki beberapa komponen yang akan melengkapi setiap produksi terlevisi, yaitu : 1. Program title, Judul acara harus sesingkat mungkin dan mudah diingat (dalam bentuk frase dan hindari dalam bentuk kalimat). 2. Program objective, Menjelaskan secara singkatan akurat, dan efektif mengapa program Anda harus diproduksi, makna dan manfaat apakah yang akan didapat ketika pemirsa televisi menyaksikan program tersebut. 3. Target audiensi, Tetapkan sasaran pemirsa Anda, apakah untuk orang dewasa, orang tua, anak kecil, atau remaja. 4. Show Format, Memilih apakah anda akan memproduksi acara barum meneruskan acara ber-seri, acara tahunan yang sudah pasti, atau mendaur ulang acara yang sudah ada. Info ini penting sekali diutarakan karena berkaitan dengan budget.
20 5. Show Treatment, Narasi singkat tentang acara yang akan diproduksi disebut treatment. 6. Production Method, Pada production method harus dijelaskan apakah Anda menggunakan multikamera, single EFP camera atau Jimmy Jip. 7. Tentative Budget, Menetapkan biaya produksi Anda mengacu pada data terakhir dari sewa peralatan produksi dan honor kru produksi yang dibutuhkan. d.
Preparing Budget Memperkirakan hal - hal seperti pita yang digunakan, peralatan tertentu,
property yang akan digunakan, makanan, honor kru, asuransi, dan sewa lokasi shooting. e.
Presenting the Proposal Jika Anda seorang Independen produser, klien harus puas dengan
proposal yang disodorkan. Jika Anda bekerja di sebuah stasiun televisi, maka proposal bisa langsung diserahkan kepada eksekutif produser di institusi atau stasiun televisi untuk disetujui. f.
Writing the Script Jika seorang produser tidak menulis langsung script atau naskah
programnya, maka produser tersebut harus memperkejakan seorang penulis naskah. Tetapi, penulis naskah harus bisa menerjemahkan ide yang ada di kepala sang produser. 2.
Prepoduction Planning: Coordination Pelajari dengan cermat berbagai elemen produksi seperti kru, studio, lokasi
shooting dan perlengkapan lainnya dengan budget yang ada, waktu yang tersedia dan proses pelaksanaan produksi. Hal - hal yang diperhatikan seperti : a.
Schedules
Produser harus menetapkan orang - orang yang terlibat dalam produksi program acara untuk melakukan apa, kapan, dan di mana. b.
Permits dan Clerances
Persiapkan surat izin jika penggunaan fasilitas umum dibutuhkan. Merencanakan administrasi perizinan yang baik akan mempelancar proses produksi. c.
Promotion
Melakukan promosi merupakan langkah vital sehingga program yang berkualitas diketahui orang banyak. Promosi Program televisi terdiri dan dua bagian besar
21 yaitu promosi on air dan promosi off air. 1.
Promosi On Air
Segala sesuatu yang dijadikan promosi oleh stasiun televisi khususnya dengan menggunakan fasilitas media televisinya. Banyak jenis promosi yang sering digunakan pengelola media televisi untuk mempromposikan berbagai macam programmnya yaitu : a. Trailer, Cuplikan - cuplikan program yang disusun secara ringkas sesuai alur program sebenarnya. b. Teaser, Cuplikan - cuplikan film yang paling menarik. Teaser biasanya hanya ada pada film - film ataupun sinetron, yang senagaja dibuat oleh produsernya. c. Super Impose, Promosi program yang biasanya ditampilkan dalam layal televisi secara mendadak, beberapa detik dengan frekuensi tidak sering. d. Running Text, Promosi program tercetak/tertulis yang ditampilkan dibagian paling bawah layar televisi yang berputar secara bergantian dengan informasi lainnya. e. Tag On, Program tentang segala sesuatu yang berbentuk still photo, bukan gambar bergerak. f. Promo Contiunity, Promosi tentang segala sesuatu yang disampaikan oleh penyiar baik live ataupun recording, tentang program yang disajikan. 2.
Promo Off Air
Promo off air adalah promosi program televisi yang tidak menggunakan layar televisi sebagai media promosinya. 3.
Line Producer: Host and Watchdog Produser menghubungi line producer agar dia bisa mengambil alih tugas
Anda. Line producer adalah penanggung jawab harian produksi yang dilakukannya. Seorang line producer-lah yang akan mengurusi berbagai keperluan yang berkaitan dengan produksi. Biarpun menyerahkan director melakukan tugasnya tanpa intervensi, sebagai produser Anda harus tetap mengawasi jalannya produksi. 4.
Postproduction Activities Setelah fase produksi, selesai dilaksanakan dengan baik, produser harus
melanjutkannya ke fase postproduction, keculi produser yang bertanggung jawab melakukan live broadcast production. Maka program diproduksi langsung dan disiarkan saat itu juga dengan tingkat konsentrasi serta kehati - hatian yang sangat
22 tinggi. Jika produksi live on tape (rekaman), Anda harus berkoordinasi dengan bagian postproduction editing. Kegiatan yang dilakukan pada tahap postproduction diantaranya adalah : a.
Postproduction Editing Pada fase editing ini, master shooting (hasil shooting) akan diedit menjadi
satu kesatuan acara yang sesuai dengan perencanaan naskah yang sudah dibuat sebelumnya. Hal - hal dilakukan pada fase ini adalah mixing audio, subtitling, color correction, dan lain sebagainya. Sebelum final editing dirampungkan, kehadiran seorang produser sangat penting untuk melakukan koreksi terakhir pada program yang akan disiarkan. b.
Evaluation and Feedback Duduk bersama dengan kru produksi dan lihat apakah program yang telah di
produksi telah susuai dengan program objective yang diusung pada awal perencanaan. Di fase ini, buka saatnya untuk melakukan execuse dan saling menyalahkan tetapi lebih meminta sebanyak mungkin feedback agar bisa diperbaiki di kesempatan selanjutnya. c.
Record Keeping Seorang produser harus mempunyai kepustakaan pita di mana seluruh materi
hasil master edit disimpan dengan baik, aman, dan terlindungi dari kerusakan air, kelembapan udara, dan lain sebagainya. Data- data itu adalah sumber yang sangat penting untuk menghindari klaim dari pihak lain atas hak cipta program yang Diproduksi.
2.2.12 Analisis SWOT Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sitematis untuk merumuskan strategi perusahaan Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Wekanesses) dan ancaman (Threats) (Rangkuti, 2013:20). Menurut Rangkuti (2004), SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal & Strengths dan Weaknesses serta lingkungan ekstemal Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara factor eksternal Peluang (opportunites) dan Ancaman (threats) dengan factor internal kekuatan (strengths), dan kelemahan (weaknesses) (Rangkuti, 2013: 20).
23 2.3
Kerangka Pemikiran
STRATEGI PRODUKSI
ANALISIS SWOT
PRA PRODUKSI
PRODUKSI
PENINGKATAN KUALITAS PROGRAM
PASCA PRODUKSI