BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1
Program Sebelumnya Pada kesempatan kali ini produser akan membuat sebuah features yang
bertujuan untuk mengedukasi namun tetap tidak menghilangkan unsur hiburannya. Features dapat diartikan sama seperti softnews, begitupun dengan cara pembuaannya tidak berbeda jauh dengan membuat berita televisi. Namun, karena features bukan informasi yang harus dengan cepat disajikan agar informasinya tidak basi, maka membuat features dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Pada hakikatnya features berbeda dengan program berita, features memberikan penekanan yang lebih besar pada fakta-fakta yang unik, fakta yang mungkin merangsang emosi (menghibur, memunculkan empati, disamping tetap tidak meninggalkan unsur informatifnya). Fungsi program features televisi mencakup lima hal berikut : - Sebagai pelengkap sekaligus variasi program berita. Tanpa features, program berita terkesan monoton, harus ada strategimenjaga kesinambungan pemirsa untuk tetap menonton berita secara utuh. - Memberikan informasi mengenai suatu situasi, keadaan atau peristiwa yang telah terjadi dari prespektif jurnalis dengan pendekatan human interest yang dominan. Informasiyang disajikan berita sangat formal dan hanya menunjuk pada hal-hal yang sifatnya penting sekali. Namun, features sebaliknya, serpihan informasi ringan, unik, menyentuh perasaan, dan terperinci yang belum terangkat pada program berita menjadi materi berharga dalam kisah features yang berbobot, karena pemirsa membutuhkan informasi tersebut. - Memberikan hiburan atau sarana rekreasi dan pengembangan imajinasi yang menyenangkan. Fungsi menghibur senantiasa melekat pada setiap bentuk media. Pemirsa membutuhkan program televisi karena terdesak akan hiburan untuk mengembangkan imajinasi bagi keseimbangan kejiwaannya dalam segala tingkatan usia. - Sebagai wahana pemberi nilai dan makna terhadap suatu keadaan atau peristiwa unik yang terlewatkan atau belum diketahui secara luas. Program features selain melihat dari dimensi kuantitatif tetapi sekaligus member makna terhadap dimensi kualitatif. 17
18 - Sebagai sarana ekspresi yang paling efektif dalam memengaruhi pemirsa televisi. Dengan program berita, pemirsa akan mendapatkan aspek kognitif yaitu mendapatkan informasi pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran. Dengan program features pemirsa televisi akan dipengaruhi dari aspek afektif yaitu empati, perasaan, hati nurani, dan ketenangan.(Fachruddin, 2012, pp. 222 - 226) Karena banyaknya features yang disajikan baik pada televisi swasta maupun nasional maka pada point ini produserakan membahas perbandingan antara program feature tugas karya akhir yang akan dibuat dengan program sebelumnya yang sudah tayang di televisi dengan konten dan jam tayang yang berbeda.
Tabel 2.1 Perbandingan Dengan Program Sebelumnya
NO
PERBEDAAN DENGAN
JUDUL
ISI PROGRAM
PROGRAM
PROGRAM YANG AKAN DIBUAT
Program
yang
menyajikan
beberapa urutan video clip dari 1.
MTV ampuh
Indonesia dan mancanegaradan seorang host hanya menjelaskan informasi mengenai jalan cerita dari video clipnya.
Tidak ada narasumber dan tidak ada bincang-bincang mengenai alat musik dan tutorial
mengenai
pembelajaran
tutorial
pembelajaran
dasar-dasar
alat musik.
Program yang menyajikan video clip
dari
Indonesia
mancanegara
serta
dan
bincang-
bincang antar dua host seputar 2.
Break Out
profile artis yang video clip nya dan
penyampaiannya
terkadang
menggunakan
ringan dua
bahasa (inggris dan Indonesia). Host dan narasumber band-band baru mengcover lagu.
Ada
narasumber
namun,
tidak ada bincang-bincang mengenai alat musik dan tutorial
mengenai
pembelajaran
tutorial
pembelajaran
dasar-dasar
alat musik.
19 2.2
Teori atau Konsep Yang Menjadi Kaitan Antara Tugas Karya Akhir Dengan Penontonnya. 2.2.1
Teori Umum 2.2.1.1 Teori Komunikasi Massa Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa yaitu media cetak dan elektronik. Komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication. Media massa atau saluran yang dihasilkan oleh teknologi modern. Hal ini perlu ditekankan sebab ada media yang bukan media massa. Maka jelas bahwa media massa menunjuk pada hasil produk teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi massa. Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble sesuatu bisa didefinisikan sebagai komunikasi massa apabila mencakup beberapa hal berikut : - Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak luas. - Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesannya bermaksud mencoba berbagai pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain. - Pesan adalah milik publik. Artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan diterima oleh banyak orang. - Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal sebagai jaringan, ikatan, atau perkumpulan. Jadi komunikator tidak berasal dari seseorang melainkan lembaga. - Komunikasi massa dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disampaikan melalui media massa. - Umpan balik dalam komunikasi massa bersifat tertunda. (Nurudin, 2007, pp. 7 - 8)
2.2.2. Uses and Effect Teori uses and effect pertama kali dikemukakan oleh Sven Windahl, 1979, yang merupakan sintesis antara pendekatan uses and gratification dan teori tradisional mengenai efek. Konsep use (penggunaan) merupakan bagian yang sangat penting atau pokok dari pemikiran ini. Karena pengetahuan
20 mengenai penggunaan media yang menyebabkannya, akan memberikan jalan bagi pemahaman dan pemikiran tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa. Penggunaan media massa bisa memiliki banyak arti. Dalam konteks lain, pengertian tersebut dapat menjadi suatu proses yang lebih kompleks, dimana isi terkait harapan-harapan tertentu untuk dapat dipenuhi. (Bungin, 2006, p. 291)
2.2.3. Teori Pembelajaran Sosial Menurut Albert Bandura, teori ini menjelaskan bahwa pemirsa meniru apa yang mereka lihat di televisi. Pembelajaran sosial bahwa audience melakukan observasi terhadap apa yang disampaikan oleh media.(Ardianto, Komala, & Karlinah, 2004, p. 61) Dalam proses pembelajaran sosial Albert Bandura menggagas bahwa media massa merupakan agen sosialisasi utama selain orang tua, keluarga, guru, sekolah, sahabat, dan seterusnya. Bandura membagi prosesnya ke dalam empat tahapan, yaitu : a) Proses Perhatian (Attention) Pada tahapan ini seorang anak mengamati peristiwa seecara langsung atau tidak langsung.Peristiwa atau kejadian dapat saja berupa tindakan tertentu.Peristiwa yang menarik perhatian mereka adalah kejadian yang mudah diingat, sederhana, menarik, dan terjadi berulang-ulang.
b) Proses Mengingat (Retention) Dari tahapan perhatian terhadap peristiwa, seorang anak akan menyimpan peristiwanya ke dalam memorinya dalam bentuk imajinasi atau lambang secara verbal sehingga menjadi ingatan yang sewatu-waktu dapat dipanggil kembali.
c) Proses Reproduksi Motoris Atau Peniruan Pada tahapan ini, anak menyatakan kembali pengalamanpengalaman yang sebelumnya. Hasil ingatan tadi akan meningkat menjadi bentuk prilaku.
21 d) Proses Motivasional Suatu motivasi sangat tergantung kepada peneguhan yang mendorong perilaku seorang anak kea rah pemenuhan tujuan tertentu. Perilaku akan terwujud apabila ada nilai peneguhan. (Surbaki, 2008, pp. 144 - 145) Albert Bandura, kerap menghubungkan pembelajaran melalui pemerhatian dan peniruan. Dari proses pembelajaran, prlajar sering kali meniru perbuatan orang lain yang menarik perhatian mereka. Maka meniru adalah suatu cara seseorang dapat belajar. (Don, 2006, p. 11). Contoh pada program yang akan produser buat yaitu “MusikaTalk” bertujuan agar masyarakat dapat tertarik, dan terhibur dengan program ini sehingga pemirsa akan meniru step by step dari tutorial pembelajaran dari alat musik yang terdapat pada salah satu sekmen.
2.3
Teori atau Konsep Yang Berhubungan Dengan Proses Pembuatan Tugas Karya Akhir 2.3.1
Teori Khusus 2.3.1.1 Proses Produksi Televisi Bagaimana pun jika anda bagian dari nonteknis atau teknik personil dan juga tim produksi yang besar atau bekerja sendiri pastinya anda akan terlibat dalam satu dari tiga tahapan produksi yaitu pra produksi, produksi dan pasca produksi. a) Praproduksi merupakan persiapan dan aktivitas sebelum anda benar-benar masuk ke studio atau lapangan di hari pertama dari kegiatan produksi. Biasanya terjadi ke dalam dua tahapan, - Tahapan pertama terdiri dari semua aktivitas yang penting untuk mengubah ide awal atau basic ke konsep pelaksanaan atau naskah (script). - Tahapan yang kedua semua detail-detail penting tahapan produksi, seperti lokasi, crew, dan semua alat-alat untuk produksi seperti single camera atau multi camera. Dua tahapan tersebut merupakan hal yang sangat penting di dalam tahapan produksi.
22 b) Produksi, setelah anda membuka pintu studio untuk rehearsal atau sesi video recording, atau memuat sebuah camcorder ke dalam sebuah mobil untuk pengambilan gambar di lapangan. Anda sudah melakukan proses produksi. Kecuali untuk latihan, produksi melibatkan peralatan dan biasanya crew atau orang yang mengoperasikan peralatan. Ini mencakup semua aktivitas dimana sebuah peristiwa yang direkam video atau ditayangkan di televisi. c) Pasca Produksi, aktivitas utama dari pasca produksi terdiri dari video dan audio editing. Dan juga terdiri dari pembenaran warna di video clip (misalkan, warna merah baju yang digunakan oleh aktor akan terlihat sama dari satu shootke shoot yang lain), pemilihan dari background musik, dan pembuatan dari efek audio khusus. Saat menggunakan single camera maka adegan direkam dengan satu demi satu adegan. Tahapan pasca produksi akan
membutuhkan
waktu
lebih
lama
dari
produksi
lainnya.(zettl, 2011, p. 4)
2.3.2
Pengertian features Pembuat karya akan membuat sebuah program features. Features
dapat diartikan sebagai softnews karena, cara pembuatan features sama seperti berita televisi dan features informasinya tidak harus dengan cepat disajikan atau disampaikan kepada masyarakat hanya karena takut informasinya akan basi. Maka dalam pembuatan features sangat fleksibel sesuai dengan kebutuhannya. (Fachruddin, 2012, p. 222)
2.3.2.1 Jenis-jenis features Ide membuat program features televisi bisa diperoleh dari berbagai hal. Bisa dari kelanjutan berita-berita aktual, bisa mendompleng hari-hari tertentu, atau profil tokoh yang sedang ramai dibicarakan, yang penting ada newspeg (cantelan berita), karena features bukan fiksi. Features merupakan fakta yang ditulis dengan gaya mirip fiksi. Berikut Jenis-jenis Features :
23 - Features Kepribadian (profil) - Features Sejarah - Features Musiman - Features Petualangan - Features Interpretatif - FeaturesHow To Do It (Petunjuk Praktis) - Features Ilmiah - Features Perjalanan - Features Kuliner - Features Minat Insane
2.3.2.2 Program yang dibuat oleh penulis adalah features How To Do It Karena, features ini berkisah kepada pemirsa bagaimana menuntun, dan mengajarkan dan melakukan sesuatu hal. Dan program yang akan dibuat oleh pembuat karya memiliki segmen khusus untuk menuntun dan mengajarkan suatu hal. Hal tersebut untuk mengangkat unsur edukasi di dalam program yang akan dibuat oleh pembuat karya. (Fachruddin, 2012, p. 235)
2.3.2.3 Proses Pembuatan Features Memproduksi sebuah features harus kreatif karena, features dimaksudkan untuk membuat pemirsa atau penonton merasa nyaman, terhibur, dan memberikan informasi kepada penonton. Sebaiknya sebuah features harus menyajikan fakta-fakta yang kuat, dan penuh dengan warna seperti percakapan, cerita dan penuturan yang mengalir. Berikut proses pembuatan features : 1. Mencari Ide Setelah mengetahui jenis-jenis features televisi yang dapat diproduksi, selanjutnya bagaimana seorang produser mendapatkan bahan untuk membuat features. Dan ide untuk pembuatan program features bisa didapatkan dari : - Pengalaman pribadi - Jaringan atau informan
24 - Menelaah media lain - Ide di pinggir jalan Setelah mendapatkan ide, mulailah menentukan tema. Pada dasarnya semua masalah dapat diangkat menjadi features televisi. Mulai dari masalah sosial, personal, politik, ekonomi, budaya dll. 2. Membuat Perencanaan Rujukan riset dilakukan untuk membuat kerangka rancangan ceita atau proposal, treatment atau skrip, structure (sequence atau scene), daftar pertanyaan, jadwal rencana peliputan shooting, wawancara, editing, mixing, dll. Perencanaan features dapat dimulai dari rapat redaksi sebelum berita on air, untuk membahas informasi yang masuk sebagai bahan liputan berita. Dan setelah mendapatkan ide dan melakukan
riset,
jurnalis
menjabarkan
treatment
untuk
dituangkan dalam proposal. 3. Structure (Sekuen Dan Scene) Structure membentuk kerangka features agar alur cerita menjadi jelas dan tersusun dengan baik. Membuat tahapan structure akan lebih nyaman dilakukan terlebih dahulu. Dimana sequence dan scene sejatinya akan mendasari setiap langkah produksi yang dilakukan structure relatif fleksibel melihat perkembangan di lapangan. 4. Menyusun Daftar Pertanyaan Features membutukan narasumber sebagai informasi untuk mengembangkan cerita pada program. Tanpa narasumber sangat sulit mengandalkan data-data saja. Keakuratan informasi yang dibuat dalam features mengesankan program yang objektif serta memuluskan alur cerita yang mengalir alami. Daftar pertanyaan harus disiapkan sebelum bertemu dengan narasumber karena, ketika berhadapan dengan narasumber, suasananya mungkin akan berbeda dan akan mempengaruhi konsentrasi
25 jurnalis yang bisa saja gugup atau bahkan bank tanpa sadar begitu saja. 5. Menyiapkan Host / Presenter Program Penunjukan host pada setiap program features sangat bebas dan kompetitif, mengingat persaingan program di stasiun televisi saat ini. Sebagian besar features televisi dipandu oleh host yang khusus dikontrak untuk membawakan features tersebut. Namun, dalam menyusun pertanyaan harus dilakukan oleh jurnalis karena, host belum tentu memiliki penguasaan materi seluas apa yang dibenak seorang creator features yang handal. 6. Membuat Shooting List. Shooting
list
berisikan
perkiraan
gambar
yang
dibutuhkan, seperti catatan tentang urutan gambar yang akan kita rekam dengan kamera, seperti lokasi peristiwa, wawancara, dan aktivitas keseharian seorang narasumber yang berkaitan dengan materi program. 7. Menyiapkan Jadwal Shooting Setelah membuat shooting list, begitu banyak lokasi, angle, komposisi, janjian wawancara, suasana ramai, tenang, cuaca, dll yang harus dijadwalkan berdasarkan skala prioritas. Patokannya adalah berdasarkan gambar yang paling penting dengan pertimbangan waktu shooting, suasana yang mendukung, dan perjanjian wawancara dengan narasumber features yang akan diproduksi. 8. Menyiapkan Perlengkapan. Perlengkapan shooting yang paling penting adalah dimulai dari kamera. Jenis kamera apa yang akan digunakan, lalu dicek apakah seluruhnya berfungsi dengan baik untuk merekam gambar. Sebaiknya, cameramen mengecek peralatan kamera, system perekamannya termasuk kaset, baterai, mikrofon, tripod,
26 kabel, dan lampu darurat untuk wawancara.Karena
untuk
memastikan apakah cameramen yang mengoperasikannya sudah terbiasa dengan kamera tersebut. 9. Mengambil Gambar Features Mengambil gambar televisi akan mulus prosesnya apabila berdasarkan shooting list yang telah dijabarkan. Kelincahan, kepekaan mengamati lokasi yang diliputi dan kecerdikan dari cameramen sangat diandalkan untuk mengumpulkan kebutuhan gambar. 10. Menyusun Gambar dan Menulis Narasi Alangkah baiknya dalam menyusun gambar pembuat karya mendampingi editor dan menulis naskah featurenya sendiri, karena pembuat karya adalah orang yang paling mengerti kondisi yang sebenarnya.susunlah gambar terlebih dahulu apabila editor telah siap di meja editing. Namun, ketika gambar belum siap untuk disusun maka untuk mempersingkat waktu buat naskah
terlebih
dahulu.Dalam
pembuatan
naskah
harus
disesuaikan dengan tema, sudut pandang, hasil riset, hasil wawancara, dan suara atau bunyi pendukung.Namun, jangan pernah mencampur adukkan suara atau bunyi yang dibuat-buat seolah asli dari narasumber, sebaiknya menggunakan natural sound.Kumpulkan seluruh bahan-bahan selengkap mungkin termasuk potongan suara narasumber. Dan pastikan insert harus dibatasi, patokannya adalah begitu kuping merasa bosan mendengar suara insert tersebut, maka segera potong. Dalam menyusun naskah bacalah keras-keras naskah yang sudah dibuat, akan ada revisi dan perbaikan karena, apabila telinga mengatakan tidak enak didengar berarti naskah tersebut harus diganti. Dan gabungkan voice over dengan insert dan suara pendukung seperti melukis karena membuat features televisi juga membutuhkan pengarahan yang kreatif. Namun, tetap dibatasi oleh durasi dan dateline.
27 2.3.3
Musik Musik adalah produk kebudayaan manusia. Keterkaitan antara musik
dan manusia selalu menjadi focus kajian karena kebudayaan musik adalah produk konseptual (cognitive) dan perilaku (behavior) masyarakat. Musik adalah bahasa universal, tidak ada etnik di dunia yang tidak bermusik. Dua perspektif dalam memahami musik, yaitu : - Barat, melihat musik berlandaskan pada fenomena fisik bunyi. - Timur, memahami musik dengan melihat berbagai konteks dan konsep cultural tempat musik itu tumbuh. Dua model perkembangan musik : - Perkembangan
musik
yang
secara
eksplisit
dan
implicit
memperlihatkan keberlanjutan akar tradisinya, masih bisa dilihat apa yang bertahan (continuity) dan apa yang berubah (change), seperti musik keroncong, pop tradisi “dangdut”. - Perkembangan musik yang tidak mengakar pada tradisi, tetapi lebih disebabkan oleh proses pertukaran budaya, seperti musik pop, disko, alternatif dan rock. (Masduki, 2004, p. 43)
2.3.4
Teori Informasi Organisasi Karl
Weick
mengembangkan
sebuah
pendekatan
untuk
menggambarkan proses dimana organisasi mengumpulkan, mengelolah, dan menggunakan informasi yang mereka terima. Alih-alih memfokuskan perhatiannya pada struktur organisasi dalam hal peranan dan aturan yang mengarahkan para anggota organisasi, Karl Weick menekankan pada proses mengorganisasikan. Dengan demikian,
fokus utamanya adalah pada
pertukaran informasi yang terjadi dalam organisasi dan bagaimana anggota mengambil langkah untuk memahami hal ini. Karl Weick percaya bahwa “organisasi berbicara dengan dirinya sendiri”.Maksudnya adalah anggotaanggota organisasi adalah penting dalam penciptaan dan pemeliharaan makna pesan. Karl Weick melihat organisasi sebagai sebuah system yang mengambil sebuah informasi yang membingungkan atau ambigu dari lingkungannya dan membuat informasi tersebut menjadi masuk akal. Oleh karena itu menurut teori informasi organisasi, organisasi akanberevolusi selama mereka berusaha
28 untuk memahami diri mereka dan lingkungannya. (West & Turner. H, 2009, pp. 335 - 336) Tugas penulis pada program yang akan dibuat “MusikaTalk” adalah seorang produser. 2.3.4.1. Tahapan Produser Menurut M. Bayu Widagdo dan Winastwan Gora.S, Produser adalah orang yang bertugas menjadi fasilitator dan menyiapkan segala kebutuhan produksi dari tahap awal hingga tahap akhir, termasuk didalamnya menyiapkan segala formulir dan catatan produksi untuk kelancaran shooting. Menurut Tino Saroenggalo, produser adalah orang yang bertanggung jawab jalannya sebuah produksi film mulai dari persiapan hingga film selesai disunting. Menurut Heru Effendy, produser adalah orang yang mengepalai departemen produksi yang bisa jadi penggerak awal sebuah produksi film (Mabruri, 2013, pp. 27-28) Seorang produser lebih di khususkan pada tahapan pra produksi karena, keberhasilan sebuah program ditentukan pada tahap pra produksi.Apabila tahap pra poduksi tidak berjalan dengan lancar maka tahap produksi dan pasca produksi tidak dapat dijamin berjalan dengan lancar. Tapi tidak menutup kemungkinan seorang produser mengawasi tahapan produksi dan pasca produksi untuk memastikan bahwa apa yang sudah direncanakan berjalan sesuai dengan rencana. Pada tahap pra produksi, seorang produser harus merencanakan perkiraan berapa banyak biaya yang akan digunakan untuk program yang akan dibuatnya serta melakukan proses-proses administrasi seperti surat-surat perizinan shooting di tempat yang akan digunakan, serta surat kontrak bintang tamu untuk program yang akan dibuat. (Fachruddin, 2012)