4 BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1 Data Perkembangan Balita Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya mengetahui sekelumit pertumbuhan fisik dan sisi psikologinya. Ada beberapa aspek perkembangan anak yang berkaitan. Perkembangan pada satu aspek akan menghambat perkembangan aspek lainnya. Anak akan tumbuh dan berkembang secara optimal jika seluruh aspeknya berkembang baik, tentu saja disertai dengan cara mengasuh yang baik pula. Kemampuan anak bisa ditinjau dari hal-hal berikut : a. Kemampuan Motorik Kasar Kemampuan ini mengontrol gerakan tubuh yang mencakup ketrampilan mengendalikan otot-otot besar. Perkembangan motorik kasar dapat dilihat dari kemampuan anak untuk merangkak, berjalan, berlari, melompat, memanjat, berguling, atau berenang. Aktivitas motorik kasar akan menjadi sumber kebahagiaan anak, terutama pada masa prasekolah. b. Kemampuan Motorik Halus Kemampuan ini mencakup keluwesan jemari. Ini dapat dilihat dari kemampuan anak untuk menyentuh, mencabut, mencoret, melipat, atau memasukkan sendok ke mulut. Keterampilan motorik halus sangat diperlukan sebagai dasar kemampuan menulis dan aktivitas bantu diri seperti makan, minum, mengancingkan baju, memakai kaus kaki, dan sebagainya. Dalam hal ini, kemandirian menjadi sumber kepuasan anak.
5 Demikian juga ketika anak diarahkan untuk mengenal media seperti komputer dan belajar sedikit tentang fungsinya. c. Kemampuan Kognitif Kemampuan
kognitif
adalah
kemampuan
anak
untuk
memproses,
menginterpretasi, dan mengategorikan informasi-informasi yang diperolehnya melalui pancaindera. Kemampuan ini selanjutnya berkembang menjadi kemampuan berpikir logis. Perkembangan berpikir anak menentukan apakah ia mampu memahami lingkungannya secara logis dan realistis. Semakin berkembang kemampuan kognisinya, pemahaman anak mengenai objek, orang, serta peristiwa-peristiwa di lingkungannya akan semakin berkembang secara akurat. d. Kemampuan Bahasa Selain memahami apa yang dikatakan orang-orang di sekitarnya, kemampuan ini juga membuat anak bisa mengungkapkan keinginannya. Sebenarnya, sejak bayi komunikasi telah dilakukan. Menangis dan mengoceh merupakan awal dari perkembangan bahasa. Selanjutnya, anak belajar mengucapkan kata-kata, lalu kalimat. Keterampilan bahasa sangat penting. Sebagai makhluk sosial, anak tidak dapat menghindari interaksi dengan orang lain. Selain itu, perasaan mampu memahami dan dipahami, berpengaruh pada perkembangan kepercayaan diri. e. Kemampuan Emosi Kemampuan emosi adalah kemampuan anak untuk mengenali berbagai hal yang dirasakannya, mengekspresikan perasaan dalam bentuk yang diterima oleh lingkungan, dan keterampilan untuk mengendalikan serta mengatasi perasaannya. Kematangan emosi tidak begitu saja terjadi pada anak. Emosi berkembang secara bertahap melalui interaksi dengan orang tuanya. Pemenuhan kebutuhan emosi dan
6 arahan yang tepat dari orang tua, akan membuat kecerdasan emosi anak berkembang dengan baik. f. Kemampuan Sosial Kemampuan sosial adalah kemampuan anak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, memberi respons pada orang lain, serta berbagi. Pada awalnya, pengalaman sosialisasi anak sangat terbatas. Selanjutnya, ia belajar untuk mengembangkan keterampilan sosialnya dari orang-orang terdekat.
2.2 Tahap Perkembangan Anak Perkembangan balita dapat dilihat dari perkembangan motorik dan kognitifnya : a. Usia 2-3 tahun Kemampuan motorik kasar : Berlari, melompat, dan memanjat akan mengembangkan kekuatan dan koordinasi gerakan kasar anak. Aktivitas yang banyak dilakukan seperti berlari di tempat yang luas, berputar-putar, meluncur, melompat, berjungkat-jungkit, dan lain-lain. Kemampuan motorik halus : Pada usia ini, coretan anak lebih terkendali dan lebih rapi. Coretan bisa berupa garis atau lingkaran. Akan tetapi, aktivitas menggambar pada usia ini lebih bersifat meniru. Anak belum dapat diharapkan membuat gambar yang spontan. Kemampuan kognitif : Di usia dua tahun, kemampuan membuat persepsi dan menirunya semakin baik. Demikian pula dengan rentang perhatian dan daya ingatnya. Anak umumnya sudah mampu memahami minimal lima bagian tubuhnya. Jika ia ditanyakan nama
7 lengkapnya, anak akan menjawabnya dengan lantang. Pemahaman mengenai konsep besar dan kecil, serta lembut dan kasar akan ditunjukkannya ketika ia diminta memisahkan benda-benda dengan sifat tersebut. b. Usia 3-4 tahun Kemampuan motorik : Anak usia 3-4 tahun sangat senang terhadap aktivitas motorik kasar. Meskipun demikian, minatnya pada aktivitas motorik halus semakin besar. Misalnya, jika anak sedang asyik mengerjakan puzzle, kemudian diajak bermain bola, ia akan cenderung melanjutkan permainan puzzlenya sampai selesai. Kemampuan kognitif : Anak pada usia ini menghabiskan sebagian besar waktunya dengan mempertanyakan segala sesuatu yang terjadi di sekelilingnya. Dia senang sekali bertanya. Di saat ini, rasa ingin tahunya terus bertambah. c. Usia 4-5 tahun Kemampuan motorik : Melalui kematangan motoriknya, pada usia ini anak mulai mampu “menguasai lingkungannya”. Ia bisa mengendarai sepeda roda tiga, berlari, meloncat, memanjat, menyeimbangkan diri dengan satu kaki, naik tangga seperti orang dewasa, dan berjalan meniti. Pada usia ini anak sudah bisa memegang alat tulis dengan baik. Kemampuan kognitif : Di usia empat tahun, anak memasuki tahap menerapkan hal-hal yang telah dipahaminya untuk mengatasi permasalahan. Anak juga mulai memahami konsepkonsep dasar yang akan diajarkan lebih lanjut di sekolah. Misalnya, sekarang ia
8 mengerti bahwa hari terbagi atas pagi, siang, dan malam. Ia juga telah memahami perbedaan musim. Pada saat masuk TK, ia akan mengetahui berapa hari dalam seminggu. Ia juga mulai tahu bahwa setiap hari diukur dalam jam dan menit. Ia juga memahami konsep berhitung, huruf, hubungan ukuran (besar-kecil), dan nama-nama bentuk geometrik. Ia juga mampu menggambar orang dengan lengkap dan cukup detail. d. Usia 5-6 tahun Kemampuan motorik : Keseimbangan dan daya tahan tubuhnya berkembang baik. Sebagian anak sudah sangat mahir memasukkan bola basket dan mencetak gol. Mereka juga mahir dalam meloncat, melempar-menangkap bola, serta naik tangga. Jika dibiasakan, anak akan bisa mengikat tali sepatu. Kemampuan kognitif : Anak usia ini mampu memahami konsep yang lebih sulit. Mereka memahami dan bisa menerapkan konsep-konsep seperti di bawah, di atas, karena, mengapa, sebelum, dan sesudah. Biasanya, anak usia lima tahun selain sudah bisa menulis huruf, juga mulai mengetahui nama-nama huruf dengan tepat.
2.3 Multimedia Interaktif Sebagai Media Pembelajaran Sebelumnya ada beberapa pengertian dalam bahasan multimedia interaktif. Dalam komputer, interaktif adalah dialog yang terjadi antara manusia (atau kemungkinan makhluk hidup lainnya) dengan sebuah program komputer. (Program yang berjalan tanpa keterlibatan pemakai tidak dikatakan interaktif, biasanya disebut batch atau background programs.) Games biasanya termasuk program yang memiliki
9 jumlah interaktivitas terbanyak. Segala bentuk input (masukan) dari sang pengguna (user), termasuk mengetikkan perintah (commands) atau mengklik mouse, adalah bentuk dari input. Menampilkan citra (gambar) dan teks, printout, seri video motion, dan suara adalah bentuk output dari interaktivitas. Interaktivitas sendiri adalah bagian dari multimedia. Multimedia artinya kombinasi dari berbagai bentuk yaitu teks, audio, citra (gambar), animasi (gambar yang bergerak), video dan bentuk dari interaktivitas itu sendiri. (Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Multimedia) Audio-visual adalah usaha atau kerja yang mengarah pada keduanya, suara (audio) dan tampilan (visual), produksi atau penggunaan tersebut, atau media yang digunakan untuk keperluan tersebut. Film dan acara televisi adalah contoh dari presentasi audio-visual. Presentasi bisnis (business presentation) juga biasanya bersifat audio-visual. Dalam beberapa presentasi, si pembawa bersuara merupakan audio, sedangkan seri gambar yang diproyeksikan ke layar, baik itu dari slide projector, atau dari komputer terhubungkan dengan digital projector menggunakan software seperti Power Point, disebut sebagai visual. (Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Audio-visual) Pengertian multimedia adalah penggunaan pada media teknologi seperti komputer untuk menampilkan dan menggabungkan teks, grafik, audio, dan video. Sifatnya yang interaktif yaitu si pemakai mendapat respon untuk berinteraksi kembali kepada komputer. Dilengkapi dengan alat-alat yang melakukan interaksi, memilih navigasi, membuat dan melakukan komunikasi seperti memberikan masukan atau input dalam bentuk teks dan lain-lain.
10 Ada empat elemen utama dalam multimedia. Yang pertama, harus ada media seperti komputer untuk menampilkan citra apa yang pemakai lihat dan dengar, serta adanya interaksi dengan pemakai. Kedua, harus ada sebuah penghubung yang mempunyai koneksi dengan informasi. Ketiga, adanya alat semacam navigasi yang membuat pemakai dapat menjelajah informasi yang ditampilkan. Seperti media mouse dan keyboard di mana pemakai dapat memberikan input sebagai interaksi. Dan yang terakhir, karena multimedia bersifat dinamis dan tidak statis yaitu hanya ditonton, maka harus ada jalan yang bersamaan untuk pemakai, proses, dan mengkomunikasikan informasi dan ide menurut pemakai sendiri.
2.3.1 Komponen Dari Multimedia Software pembelajaran ini dibuat dan disesuaikan untuk sang balita sebagai pemakai program, tentunya didampingi juga oleh orang tuanya agar proses belajar berjalan lancer. Komponen-komponen multimedianya antara lain : a. Teks Berfungsi menampilkan informasi yang dikandung di dalamnya. Bisa berupa kata-kata dan angka. Karena targetnya anak kecil maka komponen teks ini tidak terlalu banyak. Teks sekedar ditampilkan agar anak mulai belajar memahami sambil didampingi oleh orang tuanya. b. Grafik/ Gambar Menampilkan obyek dan benda-benda sebagai ikon utama dalam multimedia. Anak-anak akan lebih cepat paham dalam belajar jika disertai dengan gambar-gambar yang menarik bagi mereka.
11 c. Suara (Audio) Suara berfungsi menyampaikan informasi melalui suara yang dihasilkan. Salah satu komponen yang penting juga untuk membuat program multimedia lebih menarik. Bisa berupa suara atau musik pendukung. d. Animasi Fungsi animasi adalah menciptakan gambar yang bergerak pada layar sehingga tampilan menjadi lebih dinamis. Gambar akan terlihat lebih hidup, tidak diam, dan kaku, tetapi dapat berjalan, melompat, berlari dan lain-lain. Sehingga balita akan lebih tertarik memainkannya. e. Video Fungsi dari video adalah memberikan sumber aplikasi multimedia yang kaya dan hidup. Jadi video sudah mewakili semua komponen multimedia yang ada, dimulai dari teks, gambar, suara, dan animasi.
2.3.2 Tujuan Dari Multimedia Tujuan pemakaian multimedia sebagai sarana pembelajaran bagi balita adalah : a. Meningkatkan efektivitas penyampaian informasi kepada balita sehingga mereka dapat belajar dari usia dini dan sambil bermain sebagai salah satu aktivitas mereka. b. Memberikan kemudahan dalam mempelajari hal-hal yang baru bagi mereka dengan melihat, mendengar dan berinteraksi. c. Mendorong semangat dan motivasi belajar pada balita dan sekaligus menjembatani komunikasi antara anak dan orang tua.
12 2.4. Analisa 2.4.1 Peluang a. Pertumbuhan teknologi yang selalu berkembang dimanfaatkan untuk sebagai salah satu media yang diterapkan dalam sistem pendidikan di Indonesia. b. Multimedia interaktif masih digemari sebagai media pembelajaran dan meningkatkan minat belajar anak-anak. c. Program multimedia interaktif ini masih belum dikenal banyak oleh masyarakat dan berpeluang digunakan hingga sekolah-sekolah maupun homeschooling.
2.4.2 Ancaman a. Banyaknya masyarakat yang masih belum memiliki seperangkat komputer. b. Pengenalan teknologi seperti multimedia ini tentunya membutuhkan tahapan dan proses untuk dapat menggunakannya. c. Tidak semua orang tertarik dengan cara belajar melalui media komputer.
2.4.3 Keunggulan a. Memudahkan anak-anak untuk belajar dan membuatnya lebih tertarik karena sambil belajar. b. Kreativitas dan imajinasi anak dapat dikembangkan lagi. c. Tampilan gambar yang menarik dan menyenangkan untuk anak-anak. d. Mendekatkan fungsi sebagai orang tua dengan membimbing anaknya dalam mempelajari hal-hal baru.
13 2.4.4 Kekurangan a. Pembuatan multimedia interaktif ini membutuhkan waktu yang tidak sedikit karena banyaknya komponen-komponen di dalamnya. b. Selain itu juga membutuhkan dana dan tenaga kerja yang berprofesi di bidangnya masing-masing. c. Programnya yang relatif mahal sehingga tidak terjangkau semua orang. d. Sifatnya yang tidak praktis karena harus melalui media komputer.
2.5 Target Sasaran 1. Demografi Usia
: Anak-anak balita usia 2-5 tahun sebelum memasuki masa sekolah dan juga kepada orang tua anak yang membimbing
Jenis kelamin
: Pria dan wanita
Pendidikan
: Masa pra sekolah/ homeschooling
Tingkat sosial
: Untuk menengah ke atas
2. Geografi Domisili
: Perkotaan/ kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan lain-lain
Wilayah
: Kecamatan, kelurahan
Kepadatan
: Di pusat kota
14 3. Psikografi Gaya hidup
: Modern dan mau mengikuti perkembangan teknologi serta memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran
Kepribadian
: - Berminat dan senang mempelajari hal-hal yang baru - Memiliki motivasi dan semangat belajar - Memiliki imajinasi yang tinggi