BAB 2 DATA DAN ANALISA
2.1
Sumber Data Sumber data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir saya peroleh dari beberapa sumber yang terdiri dari; a. Literatur *) Website - www.jakmania.org - www.arsenal.com - www.bambangpamungkas20.com - www.wikipedia.com *) Buku pembanding The 10 Greatest Football Number 10’s, Richard William “Pele” Edson Arantes de Nascimento, Gloria Books *) Koran - Jak News - Top Score *) Film dokumenter “The Jak” *) Leaflet The Jakmania “De Rantau” b. Wawancara dengan nara sumber dari pihak terkait, yaitu para pengurus, anggota The Jakmania, penulis yang menulis mengenai The Jakmania, dan
5
6
orang-orang yang kesehariannya terkait dengan seluk-beluk kehidupan para The Jakmania.
2.2
Karakteristik Buku Buku ini memiliki pembahasan utama mengenai potret kehidupan dan kegiatan organisasi The Jakmania yang mampu menjelaskan secara baik sehingga dapat menjadi media pengarahan sosial bagi pembentukan anggota The Jakmania ideal yang mampu mengangkat citra The Jakmania dengan baik sehingga dapat terus berkembang.
Selain itu, buku ini juga ingin bercerita tentang tontonan sepak bola dalam negeri yang sering dianggap sebagai hiburan masyarakat kalangan menengah ke bawah, namun mampu mengangkat rasa bangga para The Jak terhadap klub yang mereka dukung yaitu Persija Jakarta. Hal ini dikarenakan para The Jak sangat peduli dengan perkembangan Persija sebagai klub kebanggaan Ibu kota. Di sisi lain, banyak warga Jakarta yang masih kurang berminat untuk mendukung klub kebanggaan Ibu kota ini. Kesibukan dan persepsi negatif sebagian warga Jakarta terhadap pertandingan sepak bola telah melunturkan semangat mereka untuk mendukung Persija, padahal banyak dari mereka yang mencari nafkah dan telah lama tinggal di Jakarta namun rasa kecintaan terhadap klub Persija tidak ada. Hal ini coba diangkat menjadi topik bahasan buku ini demi meningkatkan eksistensi dan citra positif dari The Jakmania sehingga organisasi ini mampu mewujudkan cita-citanya untuk
7
mencoba lari dari pandangan sebagai suporter yang selalu melakukan hal-hal negatif seperti kerusuhan.
2.3
Produk Pembanding Banyak buku yang bercerita mengenai seluk beluk kehidupan dunia sepak bola seperti cerita mengenai sejarah sebuah klub sepak bola, cerita mengenai biografi pemain sepak bola, dan cerita mengenai industri yang menggerakkan dunia sepak bola, namun belum ada buku yang bercerita mengenai suporter klub sepak bola yang mampu mengarahkan wajah para suporter klub tersebut kearah yang lebih baik. Oleh karena itu saya menganggap buku-buku yang mampu bercerita tentang seluk beluk kehidupan dunia sepak bola sebagai pembanding buku ini.
a. Buku The 10 Greatest Football Number 10’s Buku ini becerita tentang 10 pesepak bola terhebat yang menggunakan nomor punggung 10 yang ditulis oleh Ricard William pada tahun 2006.buku ini ditulis untuk George Taylor dan David York dalam mengenang musim kompetisi sepak bola yang menyenangkan. Buku ini memiliki tingkat penulisan yang baik Gambar 2.3 a
walaupun buku ini memiliki beberapa
8
terjemahan yang berasal mula dari bahasa Inggris, namun buku ini kurang memberikan banyak gambaran yang dapat menjadi inspirasi bagi pembaca.
Buku The 10 Greatest Football Number 10’s adalah buku terbitan dari Ufuk Press PT. Cahaya Insan Suci yang cetakan pertamanya terbit pada bulan Mei 2006. Dari segi harga, buku ini dapat digolongkan sebagai buku yang cukup murah dan dapat dijangkau oleh para pecinta sepak bola dari kalangan menengah kebawah karena memiliki kisaran harga sebesar 35.000 Rupiah, hal ini dikarenakan buku ini kurang memiliki Finishing desain yang baik dan berisi 95% teks sebagai isinya.
b. Buku “Pele” Edson Arantes de Nascimento
Gambar 2.3 b Buku ini bercerita mengenai biografi dari pemain legenda sepak bola Brazil yang bernama “Pele” yang diterbitkan oleh Gloria Books Ltd. Dari segi desain buku ini memiliki banyak gambar yang dapat memberikan inspirasi bagi pembacanya karena terdiri dari 17,000 gambar dan foto, dan tulisan terbaru dari
9
Pele, selain itu buku ini memiliki tingkat penguasaan grid dan tipografi yang dirancang bagus sehingga pembaca tertarik membacanya. Finishing yang dipakai pada cover buku ini sangat dirancang dengan baik sehingga buku ini pantas menjadi koleksi yang sangat berharga. Harga buku ini sangat mahal karena memiliki kisaran harga sebesar 7,000 US Dollar (63 juta rupiah), oleh karena itu buku ini diperuntukkan bagi kolektor buku kalangan atas.
2.4
Hasil Survei a. Hasil Wawancara *) Wawancara dengan beberapa anggota, pengurus, dan ketua organisasi The Jakmania. Wawancara ini dilakukan penulis pada saat pengurus The Jakmania melakukan rutinitas rapat organisasi di Taman Menteng dan di Lebak Bulus dengan tujuan untuk mengetahui sekaligus mencocokkan data-data lama organisasi dengan data-data baru organisasi melalui wawancara penulis dengan anggota, pengurus, dan ketua organisasi The Jakmania sehingga penulis memperoleh data terbaru yang akurat mengenai struktur organisasi, kegiatan organisasi, tujuan dari organisasi dan kendala The Jakmania dalam memperbaiki citra organisasinya.
*) Wawancara dengan sutradara film dokumenter “The Jak”. Wawancara ini bertujuan ingin mengetahui pengalaman Bung Andibachtiar Yusuf (Bung Ucup) sebagai sutradara pembuat film
10
dokumenter “The Jak” dalam mencari gambaran prilaku seorang The Jak. yang baik sehingga dapat dijadikan media reverensi pada buku yang ingin dibuat oleh Penulis.
Menurut Bung Ucup, The Jak yang baik adalah The Jak yang terdaftar menjadi anggota organisasi Jakmania dan aktif dalam kegiatan organisasi The Jakmania serta mampu menerapkan tujuan organisasi The Jakmania di dalam lingkungan masyarakat dengan baik, diluar itu berarti dia bukan anggota organisasi The Jakmania dan hanya sebatas simpatisan.
*) Wawancara dengan warga kota Jakarta yang aktivitasnya tak jauh dari pengaruh kegiatan The Jakmania.
Wawancara dengan Anto (Profesi: Pedagang Nasi Goreng di Kawasan Taman Menteng) Anto adalah pedagang nasi goreng di kawasan Taman Menteng yang juga merupakan salah satu staf kordinator transportasi Persija. Walaupun Anto bukan seorang anggota The Jak, namun dia termasuk orang yang dihormati oleh anggota The Jak. karena dia memiliki pergaulan yang erat dengan pemain serta pengurus Persija, dan seluruh pengurus organisasi The Jakmania sejak tahun 1997.
11
Wawancara dengan Anto bertujuan ingin mengetahui pendapatnya terhadap gambaran masyarakat umum khususnya di Jakarta yang masih memiliki pandangan negatif terhadap organisasi The Jakmania. Anto berkata kalau persepsi negative yang tercipta di sebagian kalangan masyarakat merupakan kesalahan pemahaman. Hal tersebut terjadi karena ulah suporter simpatisan yang bukan anggota The Jak, namun mengatasnamakan The Jakmania melakukan tindakan kriminal, seperti kerusuhan antar supporter. Dari pengalaman masyarakat itulah yang mungkin membawa trauma dalam pemikiran masyarakat sehingga persepsi negatif itu timbul. Padahal jika masyarakat ingin mengetahui yang sebenarnya The Jakmania adalah organisasi yang ingin menciptakan suporter yang baik dan simpatik yang sesuai dengan tujuan dari The Jakmania itu sendiri yang ingin menjunjung sportfitas dalam olah raga.
Wawancara dengan Hamballi (Profesi: Satpam Stadion Lebak Bulus) Hamballi merupakan salah seorang satpam di kawasan Stadion Lebak Bulus yang sudah bekerja sejak tahun 1999. Menurut Hamballi organisasi The Jakmania merupakan organisasi suporter yang hebat, karena para anggotanya memiliki kekompakan yang baik dan semangat dukungan yang luar biasa. Hamballi sadar akan sebagian persepsi masyarakat Jakarta yang masih memandang negative organisasi ini, namun baginya hal tersebut merupakan persepsi orang awam yang tidak tau keadaan sebenarnya yang
12
terjadi dalam tubuh organisasi The Jakmania ini, oleh karena itu Hamballi bisa memakluminya.
Mengenai kerusuhan yang membawa nama The Jakmania Hamballi berkomentar bahwa, sebenarnya pengurus organisasi tidak pernah menyuruh anggotanya untuk berbuat demikian, bahkan Hamballi tau tujuan dari organisasi The Jakmania yang positif membina anggotanya maupun bukan anggotanya (penonton biasa). Kerusuhan tersebut terjadi oleh karena ulah sebagian simpatisan The Jak. yang tidak bertanggung jawab. Umumnya para simpatisan yang sering membuat krusuhan ialah simpatisan remaja yang masih duduk di bangku SMA yang tingkat emosinya labil dan mudah terhasut. Hamballi menambahkan, bahwa pada saat kerusuhan antar suporter yang melibatkan para The Jak, organisasi langsung bertindak dengan mencari dan memberikannya sangsi terhadap anggotanya yang menjadi biang kerusuhan serta meminta maaf pada pihak yang dirugikan.
Wawancara dengan Berilna Bella (Profesi: Karyawati Bank di Gedung Bursa Efek Jakarta) Berilna Bella adalah seorang karyawati bank di gedung Bursa Efek Jakarta yang juga menjabat sebagai ketua kelompok Jakangels. Bella mengatakan bahwa daya tarik organisasi The Jakmania terletak pada jiwa para The Jak yang selalu bangga terhadap Persija sebagai klub kebanggaan Ibu Kota. Hal tersebut dilakukan dengan cara yang bermacam-macam seperti
13
menggunakan marchendise The Jakmania atau Persija sewaktu beraktivitas seperti yang dilakukan oleh Bella, mengajak teman untuk menonton pertandingan Persija di Lebak Bulus, dan membuat graffiti atau mural yang ditempatkan pada tembok-tembok korwil The Jak.
Mengenai persepsi negatif masyarakat tentang Persija dan The Jakmania Bela berpendapat bahwa sebagai seorang suporter Persija seharusnya kita bisa memaklumi kekurangan yang ada pada tubuh organisasi klub, karena loyalitas para The Jak hanya diberikan kepada Persija Jakarta saja. Hanya orang-orang yang tidak mau tahu dan berada diluar lingkup organisasi The Jakmania yang sering berpandangan negatif terhadap organisasi The Jakmania, mereka hanya menilai organisasi dari sisi buruknya saja seperti kerusuhan supporter, dan kekalahan Persija.Oleh sebab itu mereka kemudian menghasilkan persepsi sentimen yang bersifat negatif terhadap organisasi The Jakmania dan Persija.
2.5
Data Penyeleggara a. Penerbit Buku Gramedia Pustaka Utama
Gambar 2.5 a Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama (GPU) adalah penerbit buku-buku umum, artinya buku-buku yang dimaksudkan untuk konsumsi umum, karena
14
merupakan referensi atau bacaan umum, mulai dari anak-anak, remaja sampai dewasa, mencakup buku fiksi maupun non-fiksi. Itulah main business GPU. Tetapi, adalah fakta bahwa banyak di antara buku GPU juga dipakai sebagai buku teks. Karena itu, GPU juga memiliki Desk Buku Teks, yang secara khusus bertanggung jawab atas buku-buku teks perguruan tinggi yang kami terbitkan. (Untuk buku teks bagi siswa SMU ke bawah, silakan anda menghubungi sister company kami: Penerbit Grasindo).
Untuk menilai kelayakan terbit suatu naskah, GPU memiliki Dewan Penilaian Naskah, yang terdiri dari wakil-wakil dari Redaksi, Produksi dan Pemasaran/Promosi, yang dari perspektifnya masing-masing akan memberi rekomendasi terhadap suatu naskah untuk terbit atau tidak terbit. Terasah oleh pengalaman, masing-masing akan mengembangkan perspektif mereka, tetapi secara khusus Redaksi akan menilai naskah dari mutu isinya: kesesuaian dengan misi, kedalaman dan kelengkapan informasinya, bagaimana pentingnya topik/ tema naskah (importance), bagaimana relevansinya, bagaimana penyajiannya (urutan logis atau sistematika pemaparan dan gaya bahasanya), apa keunggulan dan kelemahan naskah tsb dibandingkan dengan buku yang sudah beredar.Secara khusus wakil dari Produksi akan menilai naskah dari sisi produksi dan pembiaya annya: kemudahan/kesulitan produksinya, proses yang harus dilalui, perkiraan besar ongkos produksinya. Alamat Redaksi Gramedia Pustaka Utama, beralamat di Gedung Kompas-Gramedia, Lt. 6 Jl. Palmerah Selatan 24 - 26, Jakarta 10270.
15
b. Organisasi suporter The Jakmania
Gambar 2.5 b The Jakmania merupakan satu-satunya organisasi komunitas suporter Persija yang berdiri sejak Liga Indonesia putaran ke IV, pada tanggal 19 Desember 1997. Pada awalnya, anggota organisasi The Jakmania yang disebut The Jak hanya terdiri dari dari 100 orang anggota dengan Diza Rasyid Ali (manajer Persija tahun 1997) sebagai pencetus ide organisasi The Jakmania, yang masuk dalam 40 orang pengurus pertama yang menjadi pendiri dari organisasi ini. Ketika organisasi The Jakmania baru terbentuk dipilih seorang figur yang cukup dikenal dimasyarakat pada saat itu yaitu Gugun Gondrong. Meski sosok seorang Gugun Gondrong berasal dari kalangan selebritis, namun ia tidak ingin diperlakukan berlebihan, ia ingin merasa sama dengan anggota yang lain. Masa kepemimpinan Gugun Gondrong berlaku dari periode 1997-1999. Di awal kepemimpinannya organisasi The Jakmania masih berupa organisasi suporter yang belum cukup banyak dikenal oleh kalangan masyarakat Jakarta karena padasaat itu organisasi The Jakmania baru mencari identitas dan kalah pamor dari The Commandos, supporter Pelita Jaya Jakarta. Oleh sebab itu Gugun Gondrong dipilih karena ia dapat menjadi media promosi yang tepat bagi
16
Jakmania agar dapat dikenal di kalangan masyarakat luas. Pada waktu itu The Jakmania baru memakai warna Orange sebagai identitas awal mereka, warna Orange tersebut merupakan persamaan warna yang diambil dari warna khas milik Persija Jakarta. Setelah penggunaan warna Orange sebagai identitas organisasi, kemudian The Jakmania membuat lambang tangan dengan jari yang membentuk huruf ”J” sebagai simbol dari organisasi. Ide pembuatan simbol tersebut berasal dari Edi Supatmo yang pada saat itu menjabat sebagai humas Persija. Hingga sekarang simbol itu masih dipertahankan dan selalu diperagakan sebagai simbol jati diri dari Jakmania. Seiring dengan habisnya masa kepengurusannya sebagai Ketua Umum, Gugun Gondrong kemudian digantikan oleh Ir. T. Indrasjarief atau yang lebih akrab dipanggil Bung Ferry. Bung Ferry adalah sosok penerus yang mampu menata organisasi dengan matang sehingga organisasi suporter ini mampu menjadi komunitas modern yang memiliki kesetiaan yang tinggi terhadap loyalitas klub Persija. Dengan latar belakang Bung Ferry yang dibesarkan oleh organisasi, ia memberikan banyak ide cemerlang demi meningkatkan eksistensi Persija dan The Jakmania. Salah satu ide dari Bung Ferry ialah memanfaatkan momen pada saat tim nasional Indonesia berlaga pada pra piala Asia di Stadion Gelora Bung Karno sebagai tempat yang pas untuk mengajak para warga Jakarta untuk mau mengenal lebih jauh organisasi The Jakmania dengan tujuan agar mau menjadi bagian dari aggota The Jak yang mencintai Persija. Hal ini
17
terbukti ampuh dengan terdaftarnya 7200 orang sebagai anggota baru The Jak. Dengan ide-ide dan pengembangan pola pikir dalam berorganisasinya yang baik, lelaki tinggi, tampan sarjana lulusan ITI Serpong ini dipercaya memimpin organisasi The Jakmania selama 3 periode, yaitu dari periode tahun 1999-2001, 2001-2003, dan 2003-2005. Setelah itu, memasuki periode 2005-2007 terpilihlah saudara Hanandiyo A. Ismayani atau yang lebih akrab disapa dengan Bung Danang. Dibawah kepemimpinan Bung Danang organisasi The Jakmania mampu diarahkan pada pembentukan citra yang lebih baik dan positif agar masyarakat Jakarta tidak lagi memandang buruk organisasi berbasis suporter ini. Hal tersebut dilakukan dengan cara, membentuk karakter suporter yang modern, santun, dan tidak terus melakukan kerusuhan. Langkah tersebut berbuah baik dengan terpilihnya The Jakmania sebagai suporter terbaik dalam copa Indonesia tahun 2007, selain itu keanggotaan The Jakmania terus mengalami kemajuan yang pesat hingga mencapai 33,000 orang di awal tahun 2008. Hasil ini merupakan sebuah keberhasilan dari pola pikir dan pendekatan yang dilakukan para pengurus organisasi The Jakmania kepada masyarakat Jakarta sehingga organisasi ini dapat terus berkembang dengan baik.
18
*) Struktur Organisasi The Jakmania
Tabel 2.5 b
*) Deskripsi Kerja Struktur Organisasi The Jakmania
Ketua Umum -
Penanggung jawab semua aktivitas kerja, program dan proyek khusus yang mengatasnamakan organisasi.
-
Mengkoordinasi opeasional aktivitas kerja dan proyek khusus organisasi secara umum.
-
Menetapkan strategi dan kebijaksanaan organisasi yang dituangkan dalam surat keputusan.
-
Mengawasi, menilai, dan mengarahkan aktivitas kerja pengurus.
19
Ketua I dan II -
Bertanggung jawab kepada Ketua Umum.
-
Penanggung jawab atas pergerakan roda kegiatan kerja bidang-bidang yang dibawahinya.
-
Koordinator operasional dari aktivitas kerja dan kegiatan khusus organisasi pada bagian masing-masing.
-
Menunjang pelaksanaan tugas-tugas intern dan ekstern Ketua Umum pada bidang-bidang yang dibawahinya.
-
Mempersiapkan regenerasi kepemimpinan organisasi.
-
Memiliki hak suara dalam pemilihan ketua The Jakmania.
-
Membuat laporan setiap akhir musim kompetisi.
Sekretaris Umum -
Bertanggung jawab kepada Ketua Umum.
-
Membuat ketentuan tentang format surat keluar yang baku.
-
Melaksanakan proses pengarsipan surat keluar dan penerimaan surat masuk.
-
Membuat dan mengeluarkan surat organisasi atas sepengetahuan ketua umum.
-
Menyiapkan agenda rapat dan menyusun notulen rapat.
-
Merancang dan merencanakan atribut pengurus.
-
Menangani proses pendataan pengurus hingga keabsahannya diterima.
-
Mempersiapkan regenerasi kepemimpinan organisasi.
20
-
Memiliki hak suara dalam pemilihan ketua The Jakmania.
-
Membuat laporan setiap akhir musim kompetisi.
Bendahara Umum -
Bertanggung jawab kepada Ketua Umum.
-
Menyusun rancangan anggaran penerimaan dan belanja organisasi.
-
Mengkoordinir/ merencanakan kerja serta menyelenggarakan penyediaan dana untuk mengisi kas organisasi.
-
Mengadakan usaha-usaha pegisian kas organisasi melalui pengutipan sponsor dan donatur (dalam bentuk jasa) sebagai dana tambahan.
-
Menentukan alokasi dana yang diambil dari kas organisasi, bagi tiap-t iap bidang/ kegatan.
-
Mengeluarkan dana dari kas untuk kegiatan organisasi atas persetujuan Ketua Umum dengan disertai bukti pembayaran yang sah.
-
Mempersiapkan regenerasi kepemimpinan organisasi.
-
Memiliki hak suara dalam pemilihan ketua The Jakmania.
-
Membuat laporan setiap akhir musim kompetisi.
Penelitian dan Pengembangan (LITBANG) -
Bertanggung Jawab kepada Ketua I (bidang organisasi).
-
Menyusun pangkalan data anggota yang erisi informasi-informasi tentang para anggota organisasi baik dalam bentuk buku besar anggota maupun komputerisasi.
21
-
Mengadakan usaha-usaha untuk secara berkala merevisi pangkalan data anggota agar data yang didokumentasikan selalu mengikuti perkembangan yang ada.
-
Melakukan pendataan mengenai situasi dan kondisi anggota berkaitan dengan kegiatan organisasi, baik melalui pengamatan langsung di lapangan, wawancara, diskusi, angket, ataupun berdasarkan masukan dari pihak-pihak lain yang dapat dipertanggung jawabkan pernyataannya.
-
Melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan pemahaman anggota terhadap hak dan kewajiban dalam kaitannya sebagai anggota organisasi The Jakmania.
-
Mengumpulkan dan menyusun data lengkap segala aktivitas dan kegiatan Persija Jakarta.
-
Membantu dan memfasilitasikan pihak-pihak yang akan melakukan penelitian baik mengenai Jakmania maupun Persija Jakarta.
-
Bekerja membantu Ketua I (bidang organisasi) untuk menyiapkan kaderisasi kepemimpinan.
-
Memiliki hak suara dalam pemilihan ketua The Jakmania.
-
Membuat laporan setiap akhir musim kompetisi.
Hubungan Masyarakat (HUMAS) -
Bertanggung jawab langsung kepada Ketua Umum.
-
Menangani proses rekrutmen anggota baru, sampai dengan permohonan menjadi anggotanya dapat disetujui.
22
-
Menangani proses perpanjangan kartu anggota hingga permohonannya dapat disetujui.
-
Membantu organisasi dalam merealisasikan tujuan organisasi.
-
Menjadi media komunikasi yang baik antar organisasi dengan masyarakat.
-
Mencari sponsor pada saat The Jakmania melakukan acara-acara tertentu.
-
Mempersiapkan regenerasi kepemimpinan organisasi.
-
Memiliki hak suara dalam pemilihan ketua The Jakmania.
-
Membuat laporan setiap akhir musim kompetisi.
Marchendise -
Bertanggung jawab langsung kepada Ketua Umum.
-
Mengkoordinir/ merencanakan kerja serta menyelenggarakan penyediaan atribut pengurus dan anggota.
-
Merancang/ menyelenggarakan dan menjual segala jenis marchendise organisasi seperti: Kaos, Tas, Hiasan, Sticker, Syal, Topi, dan sebagainya.
-
Menggunakan dana marchendise untuk menyiapkan atribut The Jakmania untuk keperluan pemberian souvenir untuk tokoh, institusi, atau antar sesama supporter sebagai kenang-kenangan.
-
Mempersiapkan regenerasi kepemimpinan organisasi.
-
Memiliki hak suara dalam pemilihan ketua The Jakmania.
-
Membuat laporan setiap akhir musim kompetisi.
23
Acara -
Bertanggung jawab langsung kepada Ketua Umum.
-
Mengkoordinasikan pemasangan spanduk dan bendera pada setiap pertandingan Persija baik kandang maupun tandang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
-
Mengkoordinasi yel-yel, gerakan-gerakan dan tabuhan drum dalam memberikan dukungan pada setiap pertandingan Persija baik kandang maupun tandang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
-
Melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan kreativitas anggota dalam memberkan dukungan terhadap Persija.
-
Melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan pemahaman anggota terhadap yel-yel, lagu, dn gerakan khas The Jakmania.
-
Mengatur penggunaan, perawatan, dan pemeliharaan genderang, spanduk, dan bendera.
-
Mengusahakan penambahan perlengkapan organisasi ssuai dengan kebutuhan dan dana yang tersedia.
-
Mempersiapkan regenerasi kepemimpinan organisasi.
-
Memiliki hak suara dalam pemilihan ketua The Jakmania.
-
Membuat laporan setiap akhir musim kompetisi.
Kordinator Daerah (KORDA) -
Bertanggung Jawab kepada Ketua II (bidang keanggotaan).
-
Menghimpun informasi dari masing-masing Kordinator Wilayah untuk
24
disampaikan ke Korda-Korda The Jakmania yang lain. -
Melakukan usaha-usaha untuk dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas anggota.
-
Mendeteksi dan mengkomunikasikan segala macam masukan, usulan, informasi maupun aspirasi anggota kepada pengurus.
-
Melakukan usaha-usaha yang dapat mendekatkan anggota dengan pemain dan pengurus Persija.
-
Menyampaikan informasi tim Persija dan organisasi The Jakmania kepada Korwil secara merata.
-
Mengadakan rapat rutin setiap 2 minggu sekali baik di Menteng atau di Lebak Bulus.
-
Mendistribusikan tiket kepada Korwil.
-
Mengefektifkan prangkat-prangkat kerja yang ada di Korwil & Sub Korwil (Calon Korwil).
-
Mempersiapkan regenerasi kepemimpinan organisasi.
-
Memiliki hak suara dalam pemilihan ketua The Jakmania.
-
Membuat laporan setiap akhir musim kompetisi.
Kordinator Daerah (KORDA) The Jakmania terdiri dari 5 wakil yang masing-masing membawahi beberapa Kordinator Wilayah (KORWIL)diantaranya: -
Kordinator Daerah Utara
25
membawahi Korwil Pademangan, Kelapa Gading, dan Kelapa Gading Timur (Korwil Ancol, & Tanjung Priuk berstatus vacuum karena tidak memiliki ketua yang mengkoordinir anggotanya). -
Kordinator Daerah Selatan membawahi Korwil Depok, Srengseng Sawah, Lenteng Agung, Pondok Labu, Ragunan, Pondok Cabe, Pamulang, Pasar Minggu, Pondok Pinang, Ciledug, Garis Keras, dan Warung Buncit (Korwil Lebak Bulus, Tebet, Kebayoran Lama, Pondok Aren, Bintaro, & Jati Padang berstatus vacuum karena tidak memiliki ketua yang mengkoordinir anggotanya).
-
Kordinator Daerah Pusat membawahi Korwil Kemayoran, Paseban (Kramat Raya), Cikini, Pegangsaan, Jati Baru, Cempaka Putih, Kebon Sirih, Universitas Bung Karno (UBK), dan Karet Kuningan (Korwil Senen, Anyer, Raden Saleh, & Karet Tengsinvacuum karena tidak memiliki ketua yang mengkoordinir anggotanya).
-
Kordinator Daerah Barat membawahi Korwil Kalideres, Cengkareng, Kapuk, Tanjung Duren, Rawa Belong, Angke, Kota Bambu, & Gajah Mada (Korwil Kebon Jeruk vacuum karena tidak memiliki ketua yang mengkoordinir anggotanya).
-
Kordinator Daerah Timur membawahi Korwil Kalimalang, Pasar Rebo, Condet Cililitan, Otista, Cipinang, Jatinegara Kaum, Utan Kayu, Rawa Mangun, Kayu Tinggi, Pondok Ungu, Bekasi, dan Pondok Gede (Korwil Matraman, & KM 37
26
Cibinong vacuum karena tidak memiliki ketua yang mengkoordinir anggotanya).
Kordinator Wilayah (KORWIL) Biasanya Korwil memiliki tempat kumpul khusus bagi anggota yang berupa sebuah counter marchendise Persija & The Jakmania. -
Bertanggung Jawab kepada Ketua II (bidang keanggotaan).
-
Menjaga dan menjalin hubungan baik antar kalangan sendiri maupun dengan lingkungan sekitar.
-
Mendeteksi dan mengkomunikasikan segala macam masukan, usulan, informasi maupun aspirasi anggota kepada pengurus.
-
Melakukan penerimaan anggota baru sekaligus melakukan perpanjangan anggota.
-
Menyampaikan informasi, edaran, undangan, dan media pubilikasi lainnya secara merata dari pengurus The Jakmania, baik yang ditujukan bagi anggota maupun kalangan luar anggota.
-
Melakukan usaha-usaha untuk dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas anggota.
-
Melakukan usaha-usaha yang dapat mendekatkan anggota dengan pemain dan pengurus Persija.
-
Mengkoordinir masa untuk nonton pertandingan Persija.
-
Bertanggung jawab terhadap anggota yang melakukan kerusuhan.
-
Mendistribusikan tiket kepada anggota.
27
-
Mengefektifkan prangkat-prangkat kerja yang ada di Korwil & Sub Korwil (Calon Korwil).
-
Mempersiapkan regenerasi kepemimpinan organisasi.
-
Memiliki hak suara dalam pemilihan ketua The Jakmania.
-
Membuat laporan setiap akhir musim kompetisi.
Kordinator Lapangan (KORLAP) -
Bertanggung Jawab kepada Ketua II (bidang keanggotaan).
-
Menilai dan mengawasi aktivitas anggota dan dampaknya terhadap lingkungan.
-
Melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan pemahaman anggota terhadap hak dan kewajiban dalam kaitannya sebagai seorang suporter Persija.
-
Menangani dan menindaklanjuti anggota yang melakukan tindakantindakan yang merugikan organisasi.
-
Membantu mengarahkan dan menjelaskan anggota dalam setiap pertandingan kandang maupun tandang hingga mereka dapat memberikan dukungan kepada tim Persija.
-
Melakukan usaha-usaha untuk memberikan suasana aman dan nyaman kepada anggota dalam memberikan dukungan kepada tim Persija.
-
Melakukan tindakan pengamanan terhadap tim Persija dan tamu, sebelum, sesaat, dan sesudah pertandingan tanpa harus keluar dari batasan seorang suporter.
28
-
Menerima, mengarahkan, dan melindungi suporter tamu ketika hendak mengadakan dukungan kepada timnya.
-
Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam menaankan tugasnya.
-
Mempersiapkan regenerasi kepemimpinan organisasi.
-
Memiliki hak suara dalam pemilihan ketua The Jakmania.
-
Membuat laporan setiap akhir musim kompetisi.
*) Tujuan Organisasi The Jakmania -
Wadah pemersatu dan media komunikasi diantara anggotanya dalam memperjuangkan kepentingan bersama yang berguna untuk kemajuan sepak bola Jakarta, khususnya Persija.
-
Alat untuk menjembatani antara pengurus, pemain, dan penggemar Persija.
-
Memperbanyak anggota The Jak sehingga Persija manjadi kecintaan warga Jakarta.
-
Mengarahkan dan membantu para anggota The Jak maupun yang bukan anggota untuk menjadi penonton sepak bola yang baik dan simpatik serta menjunjung tinggi sportifitas.
*) Aktivitas Organisasi The Jakmania Aktivitas organisasi The Jakmania di dalam kesehariannya ialah ditiap hari Selasa dan Jumat, organisasi mengadakan rapat anggota dengan
29
tujuan untuk membahas permasalahan yang terjadi di organisasi dan Klub Persija sehingga tidak ada anggota yang melakukan tindakan profokatif. Selain itu rapat anggota yang diadakan pada hari Jumat juga mengadakan pembinaan terhadap anggota baru The Jak sehingga ia dapat menjadi anggota The Jak yang baik.
Dalam aktivitasnya sebagai organisasi, The Jakmania dituntut mampu menjalin sosialisasi antar sesama anggotanya dengan megadakan kegiatan dalam bentuk ekstrakurikuler seperti Jakscooter (anggota The Jak pecinta Vespa), Jakangel (anggota The Jak dari kalangan wanita), Jakventure (anggota The Jak pecinta alam), hingga pengajian rutin yang diadakan sebulan sekali di kantor secretariat The Jakmania. Hal ini dilakukan dengan tujuan rekrutmen anggota baru namun tidak berdasarkan pada tindakan pemaksaan.
*) Media Komunikasi Organisasi The Jakmania Di dalam menjalin komunikasi antar sesama anggotanya, The Jakmania memiliki empat alternatif media komunikasi sebagai penyebar informasi diantaranya:
-
Breafing Anggota The Jak Breafing anggota The Jak diadakan dua kali dalam seminggu yaitu setiap hari Selasa dan Jumat. Pada hari Selasa breafing biasanya diadakan di
30
Taman Menteng bersama dengan beberapa pengurus Persija dan ketua The Jakmania sementara pada hari Jumat breafing biasanya diadakan antar sesama para pengurus dan anggota guna membahas masalah di tubuh organisasi sekaligus pendaftaran bagi anggota baru di sekretariat Jakmania di komplek stadion Lebak Bulus. Breafing anggota The Jak dilakukan untuk membahas permasalahan dan perkembangan yang sedang terjadi dalam tubuh organisasi atau pada klub Persija Jakarta, oleh karena itu breafing anggota The Jak ini menjadi awal munculnya sebuah informasi sebelum merambah ke media-media informasi The Jakmania lainnya. -
Jak Online Jak Online merupakan media informasi The Jak lewat internet yang dibuat dengan latar belakang untuk memenuhi kebutuhan akan informasi terkini dan mengenalkan lebih jauh mengenai Jakmania sebagai salah satu suporter modern yang ada di Indonesia, yang dilengkapi dengan Jak Chat sebagai media komunikasi chatting antar sesama anggota dan Games yang dapat langsung di mainkan atau di download oleh semua pengunjung situs Jak Online. Selain itu Jak Online dapat menerima masukan berupa saran dan pesan dari berbagai kalangan masyarakat Jakarta yang tinggal di Jakarta maupun di luar kota Jakarta sehingga dapat membantu dalam menciptakan persepsi yang positif di mata masyarakat. Jak Online resmi diluncurkan pada 7 Juni 2001 dengan alamat situs http://www.jakmania.net namun seiring dengan perjalanan
31
waktu, akhirnya alamat website mengalami perubahan sejak tahun 2002, alamat situs berubah menjadi www.jakmania.org. (Pendiri situs: Reza, Renaldi, Iqbal jirigen, Yudi dan Agung). -
Bang Jak Bang Jak merupakan media penyebaran informasi yang dilakukan The Jakmania lewat gelombang radio. Bang Jak merupakan saluran acara informasi olah raga nasional dan interasional yang diadakan setiap hari Sabtu pukul 14.00 sampai 16.00 sore, pada saluran Bens Radio 106.20 Fm. Pada sesi pertama acara Bang Jak biasanya mengupas masalah informasi olah raga nasional dan interasional, namun pada sesi ke dua dan ke tiga topik informasi yang dibahas ialah mengenai profil, sejarah, perkembangan dan permasalahan yang sedang terjadi dalam tubuh organisasi The Jakmania atau pada klub Persija Jakarta.
-
Jak News Jak News adalah sebuah media cetak informasi dalam bentuk tabloid yang beredar dua sampai tiga minggu sekali yang isinya berupa profil dan kegiatan yang dilakukan para The Jak dan Persija Jakarta. Tabloid ini merupakan satu-satunya media informasi The Jakmania yang diperoleh dengan cara dibeli, Jak News adalah hasil kerja sama organisasi The Jakmania dengan Maksimum Media Komunikasi.
32
c. Klub Persija Jakarta
Gambar 2.5 c Persija (singkatan dari PERsatuan Sepak bola Indonesia JAkarta) adalah sebuah klub sepak bola yang berbasis di Jakarta. Persija didirikan pada bulan November 1928, dengan cikal bakal bernama Voetbalbond Indonesish Jacatra (VIJ) pada jaman Hindia Belanda. VIJ merupakan salah satu klub yang ikut mendirikan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), bahkan Persija yang bernama VIJ duluan lahir sebelum PSSI terbentuk. Dengan keikutsertaan wakil VIJ, Mr.Soekardi dalam PSSI terbentuk di Societeit Hadiprojo Yogyakarta, Sabtu 19 April 1930. Pasca-Republik Indonesia kembali ke bentuk Negara kesatuan, pada tahun 1950 VIJ resmi mengganti namanya menjadi Persija. Pada saat itu, NIVU (Nederlandsch Indisch Voetbal Unie) sebagai organisasi tandingan PSSI masih ada. Di sisi lain, VBO (Voetbalbond Batavia en Omstreken) sebagai bond (perserikatan) tandingan Persija juga masih ada. Terlepas dari takdir atau bukan, seiring dengan berdaulatnya negara Indonesia, NIVU mau tidak mau harus bubar. Mungkin juga karena secara sosial politik sudah tidak kondusif (mendukung). Pada pertengahan tahun 1951, VBO mengadakan pertemuan untuk membubarkan diri (likuidasi) dan menganjurkan dirinya untuk bergabung dengan Persija. Klub ini telah menjuarai liga sebanyak
33
10 kali dan termasuk klub yang disegani di Liga Indonesia. Hal tersebut langsung mendapatkan perhatian besar di awal tahun 1997dari Gubernur Jakarta Sutiyoso, yang diangkat sebagai Pembina Persija dan Jakmania hingga saat ini.
*) Prestasi Persija -
1931 Juara – VIJ Jakarta (nama awal Persija)
-
1933 Juara – VIJ Jakarta (nama awal Persija)
-
1934 Juara – VIJ Jakarta (nama awal Persija)
-
1938 Juara – VIJ Jakarta (nama awal Persija)
-
1964 Juara – Persija Jakarta
-
1973 Juara – Persija Jakarta
-
1975 Juara bersama – Persija Jakarta & PSMS Medan
-
1977 Juara – Persija Jakarta
-
1979 Juara – Persija Jakarta
-
1990 Peringkat 10 – Devisi Utama Liga Indonesia
-
1994 Peringkat 12 – Wilayah Barat
-
1995 Peringkat 13 – Wilayah Barat
-
1996 Peringkat 10 – Wilayah Barat
-
1998 Semi finalis – Liga Indonesia
-
1999 Semi finalis – Liga Indonesia
-
2001 Juara – Liga Bank Mandiri
-
2002 Peringkat 8 Besar – Liga Bank Mandiri
-
2003 Peringkat 7 Besar – Liga Bank Mandiri
34
2.6
-
2004 Juara 3 – Liga Bank Mandiri
-
2005 Runner Up – Liga Indonesia
-
2005 Runner Up – Copa Indonesia
-
2006 Peringkat 8 Besar – Liga Indonesia
-
2006 Juara 3 – Copa Indonesia
-
2007 Juara 3 – Copa Indonesia
-
2007 Juara 3 – Liga Djarum
Target Audience a. Umur
:
21 - 35 tahun.
b. Gender
:
Pria dan Wanita
c. Tingkat Ekonomi :
Masyarakat golongan menengah kebawah
d. Psikografik
Para The Jak dan penggila sepak bola tanah air
:
yang memiliki kebutuhan sosial dengan tingkat ego yang besar untuk memiliki (rasa fanatisme yang tinggi). e. Pemasaran
:
Cara pemasaran yang baik untuk kategori target audience yang memiliki sifat seperti ini ialah mencoba untuk membuat sebuah buku yang terbatas jumlahnya dengan lisensi dan harga yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan ekonomi dan ego dari konsumen tersebut untuk berani membelinya. Dari segi pembuatan buku diharapkan
35
buku mampu memberikan materi yang sesuai dengan daya beli namun tetap menarik minat rasa kebutuhan sosial dan ego yang tinggi untuk memilikinya dengan cara melakukan pendekatan secara Desain Komunikasi Visual yang tepat dalam merancang pembuatan buku tersebut.
2.7
Analisa SWOT a. Strength -
Dapat menjadi media pengetahuan baru, karena buku ini membahas sisi kehidupan sosial salah satu komunitas urban Jakarta (The Jakmania).
-
Buku ini juga memiliki kekuatan ego pada prilaku konsumen, jadi buku ini akan menjadi koleksi yang wajib diburu bagi para The Jak dan para penggila sepak bola tanah air.
-
Buku ini menjadi media kampanye terselubung yang mengarahkan para The Jak kearah prilaku dan cara hidup yang positif, jika sukses buku ini bisa menjadi tren baru dalam dunia sepak bola Indonesia.
b. Weakness -
Pembuatan buku tersebut harus disesuaikan dengan daya beli dari konsumen, karena target pemasaran buku yang sebagian besar berasal dari masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah kebawah.
36
c. Opportunity -
Belum ada buku yang mampu mengangkat topik suporter klub sepak bola seperti The Jakmania kearah citra yang lebih baik, jadi buku ini dapat dikatakan sebagai buku pertama yang mengangkat topic tersebut.
d. Threat -
Ancaman buruk buku ini ialah pandangan sebagian masyarakat terhadap citra buruk suporter sepak bola yang dikenal sebagai biang kerusuhan pertandingan sepak bola.