B. SUBSTANSI ATURAN BERSAMA KONDISI FAKTUAL
KONDISI IDEAL
ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI
A. LINGKUNGAN 1. Jaringan Jalan
Rumah yang tidak mendapat akses menuju jalan utama lingkungan maupun jalan penghubung lingkungan
Setiap rumah diharapkan memperoleh akses menuju a. Pemilik rumah merelakan untuk membuat jalan lingkungan maupun jalan utama sehingga akses jalan menuju jalan utama minimal 1 m aksesbilitas dan mobilitas kawasan dapat lancar untuk rumah baru. b. Bagi rumah yang sudah terlanjur tetap memberikan jalan masuk dengan lebar masing-masing 1m
Kondisi Jalan penghubung lingkungan Jalan lingkungan maupun penghubung hendaknya masih banyak yang rusak dan belum di sudah di perkerasan untuk kemudahan sirkulasi a. Untuk jalan lingkungan berupa perkeras / masih tanah. Jaringan jalan wajib dibangun dengan perkerasan, pavingblok,grass blok dan aspal dengan ketentuan : b. Untuk jalan penghubung berupa pavingblok a. untuk jalan lingkungan dengan lebar antara 3,00 m dan grass blok sampai dengan 5,00 m b. untuk jalan setapak dengan lebar 1,00 m – 2,00 m
Penataan Lingkungan Permukiman Barbasis Komunitas (PLPBK) Desa Margomulyo – Kecamatan Seyegan – Kabupaten Sleman – Daerah Istimewa Yogyakarta
8
KONDISI FAKTUAL Lebar jalan Lingkungan permukiman kurang dari 1.5 meter
KONDISI IDEAL lebar Jalan Lingkungan 1,5 sampai 2 m dapat dilewati oleh pejalan kaki,lebar bahu jalan 0.5 m tanpa pendistrian. (Sumber SNI 03-1733-2004) dan ( Klasifikasi Jalan di lingkungan mengacu dari Pedoman Teknis Prasarana Jalan Perumahan, dirjen Cipta karya )
ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI -
Lebar Jalan lingkungan mim1.5 dan terbebas dari barang-barang, sehingga bisa dilewati keranda. Kendaraan roda 2 bisa melewati jalan dengan di tuntun/ turun dan mesin dimatikan sehingga pengguna jalan lainnya aman dan nyaman
Hampir seluruh jalan utama kawasan Setiap ruas jalan memiliki trotoar selebar 0.5 m untuk Trotoar akan dibangun di beberapa ruas jalan belum memiliki trotoar sehingga memfasilitasi pejalan kaki, vegetasi dan penyandang utama kawasan ( jalan kabupaten dan jalan pedistrian bagi pejalan kaki belum ada cacat ( Sumber SNI 03-1733-2004) desa)
Penataan Lingkungan Permukiman Barbasis Komunitas (PLPBK) Desa Margomulyo – Kecamatan Seyegan – Kabupaten Sleman – Daerah Istimewa Yogyakarta
9
KONDISI FAKTUAL
KONDISI IDEAL
Jalan lingkar desa belum tertata,kondisi Median jalan minimal 2,00 dengan pengerasan jalan belum diperkeras / masih tanah pavingblok dan grassblok serta dilengkapi saluran dengan lebar 2 m drainase. Jalan ini difungsikan juga sebagai jalur mitigasi bencana
Jalan peningkatan usaha tani
ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI Semua jalan lingkar desa diusahakan dengan lebar minimal 2,00 m dan dengan pengerasan pavingblok dan grassblok, dengan penghijaun di salah satu sisi jalan.
Minimal lebar jalan 1,00 sehingga dapat digunakan Jalan usaha tani dengan lebar minimal 2,00 untuk pemeliharaan dan mengangkut hasil panen. dengan perkerasan cor blok dan dilengkapi Jalan di perkeras dan dilengkapi saluran irigasi dan saluran irigasi dengan lebar mim 40 cm penghijaun.
Penataan Lingkungan Permukiman Barbasis Komunitas (PLPBK) Desa Margomulyo – Kecamatan Seyegan – Kabupaten Sleman – Daerah Istimewa Yogyakarta
10
2. Jaringan Drainase
KONDISI FAKTUAL
KONDISI IDEAL
ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI
Hampir disemua wilayah saluran drainase masih sedikit dan keberadaanya belum saling terintegrasi antara satu dengan yang lainya.
Saluran drainase utama berupa saluran tertutup dengan plat beton dan saluran drainase lingkungan dengan sistem saluran terbuka sehingga mudah perawatannya.
a. Untuk saluran drainase jalan berupa saluran terbuka
Penyediaan saluran pembuangan air limbah meliputi saluran pembuangan air limbah dari wc, kamar mandi, dapur dan tempat cuci atau pengolahan industri Ketentuan penyediaan saluran pembuangan air limbah adalah : a. air limbah dibuang ke jaringan pembuangan air limbah kota atau bila belum ada dibuang ke tangki septik komunal dengan ukuran minimal daya tampungnya untuk 2 tahun dengan ukuran minimal panjang 5,00 m, lebar 2,5 m dan tinggi 1,8 m b. air limbah dari tangki septik disalurkan ke sumur peresapan air limbah dengan jarak minimal 10,00 m dari sumur air bersih dengan ukuran minimal panjang 10,00 m, lebar 9,00 m dan tinggi 0,70 m c. air limbah dilarang dibuang ke saluran pembuangan air hujan, parit, sungai, jalan atau ke saluran air hujan kota Banyak air sisa drainase yang tidak Penyediaan saluran pembuangan air hujan harus dikelola dan hilang ke sungai disertai dengan sistem peresapannya. Saluran pembuangan air hujan harus direncanakan secara menyeluruh sehingga dapat mengalirkan air hujan secara lancar dan tidak mengganggu lingkungan sekitarnya.
Penataan Lingkungan Permukiman Barbasis Komunitas (PLPBK) Desa Margomulyo – Kecamatan Seyegan – Kabupaten Sleman – Daerah Istimewa Yogyakarta
b. Untuk saluran tertutup berupa plat beton hanya di depan lingkungan permukiman dan dilengkapi bak kontrol setiap jarak 10 m
Dibuat sumur peresapan dan saluran komunal tersendiri sehingga mampu mengurangi zat kimia dari pembuangan sabun, saluran drainase tidak diperbolehkan dibuang ke saluran irigasi
11
KONDISI FAKTUAL
KONDISI IDEAL
ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI
Ketentuan perencanaan pembuatan saluran pembuangan air hujan : a. limpasan air hujan dari daerah di atas lingkungan kawasan perencanaan, yaitu daerah yang mempunyai kontur lebih tinggi, harus dibuatkan saluran tersendiri menuju sungai namun tidak merusak lingkungan sungai, saluran irigasi primer, sekunder atau tersier yang tersedia b. dimensi dan kemiringan saluran harus diperhitungkan dapat menampung kapasitas air hujan yang ada c. saluran pembuangan air hujan harus dilengkapi dengan perencanaan resapan air hujan sebagai usaha konservasi air d. 1 (satu) resapan air hujan dengan diameter 0,80 m dan kedalaman 3,00 m minimal untuk setiap 60,00 m2 lahan tertutup e. Kemiringan aliran pada saluran drainase minimal 2% (dua persen), sehingga air dapat meresap ke tanah sebelum melimpah ke sungai, dengan kedalaman minimal 40 cm lebar 30 cm dengan bak kontrol setiap 50, 00 m f. Sebelum masuk ke tempat pembuangan akhir (sungai) harus melalui bak pengendapan terlebih dahulu g. Apabila telah ada sistem jaringan pembuangan air hujan kota, maka saluran dapat dihubungkan dengan sistem jaringan tersebut
Penataan Lingkungan Permukiman Barbasis Komunitas (PLPBK) Desa Margomulyo – Kecamatan Seyegan – Kabupaten Sleman – Daerah Istimewa Yogyakarta
12
KONDISI FAKTUAL 3. Bantaran Sungai
KONDISI IDEAL
ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI
Kurangnya pemahaman mengenai pentingnya daerah bantaran sungai
Bantaran sungai adalah lahan pada kedua sisi sepanjang palung sungai di hitung dari tepi sungai - Pemanfaatan daerah bantaran sungai unutk sampai dengan tepi tanggul sebelah dalam. kegiatan budidaya dan hunian dengan atuaran Fungsi bantaran sungai adalah tempat mengalirnya ketat sebagian debit sungai pada saat banjir. - Dilarang membuang sampah kesungai
Masih banyak area bantaran sungai yang tidak ditata
Bantaran sungai merupakan tempat mengalirnya debit a. Bantaran sungai tidak diperbolehkan ditanami sungai ketika banjir sehingga perlu ditata tanaman keras hanya diperbolehkan ditanami tanaman perdu sehingga debit air lancar b. Ada ruang terbuka di sepanjang bantaran sungai
Di beberapa ruas bantaran sungai tumbuh pemukiman dan aktifitas masyaarakat yang mengganggu abitat sungai.
Pada bantaran sungai dilarang mendirikan bangunan Dibuatkan jalan tepat di bantaran sungai untuk hunian. sehingga rumah tidak langsung di bangun tepat - Garis sepadan sungai perkotaan dikawasan di bantaran sungainya. ditentukan sekurang-kurangnya 10 m dihitung dari tepi sungai. (PP Pekerjaan Umum No.63/PRT/1993 )
Penataan Lingkungan Permukiman Barbasis Komunitas (PLPBK) Desa Margomulyo – Kecamatan Seyegan – Kabupaten Sleman – Daerah Istimewa Yogyakarta
13
KONDISI FAKTUAL
KONDISI IDEAL
ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI
Penduduk membuang sampah ke Membuang di tempat sampah yang ditentukan atau Tidak diperkenankan badan sungai dikelola secara terpadu terutama untuk sampah organik maupun BAB di sungai
membuang
sampah
Sumber : Anonim, 2013
Di kawasan prioritas tidak semua Halaman dijadikan sebagai lahan produktif yang dapat a. Ditanami pohon buah-buahan, kelapa dan halaman dimanfaatkan secara produktif menambah penghasilan TOGA minimal berjarak 2 m dari pagar rumah untuk penghijauan
b. Daun dan ranting tidak melewati batas, dengan aturan mekanisme gotong royong secara rutin
Penataan Lingkungan Permukiman Barbasis Komunitas (PLPBK) Desa Margomulyo – Kecamatan Seyegan – Kabupaten Sleman – Daerah Istimewa Yogyakarta
14
KONDISI FAKTUAL
4. Penghijauan Lingkungan
KONDISI IDEAL
ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI
Terdapat halaman rumah kosong yang Setiap rumah diharapkan memiliki tanaman hijau untuk Pemilik rumah / saudara / yang diberi kuasa dibiarkan apa adanya, tidak dikelola membantu sirkulasi udara untuk memelihara rumah tersebut wajib dengan baik membersihkan setiap hari, sehingga diperlukan identifikasi kepemilikan
Di beberapa bagian bantaran sungai Bantaran sungai dihijaukan terdapat area yang potensial longsor karena belum maksimal penghijauannya
Penataan Lingkungan Permukiman Barbasis Komunitas (PLPBK) Desa Margomulyo – Kecamatan Seyegan – Kabupaten Sleman – Daerah Istimewa Yogyakarta
Sepanjang bantaran sungai dikhususkan sebagai ruang terbuka hijau dan area sungai lindung dan bisa dikembangkan untuk wisata alam
15
KONDISI FAKTUAL Di beberapa bagian bantaran sungai terdapat area yang potensial longsor karena belum maksimal penghijauannya 5. Kandang Ternak
B. BANGUNAN 1. Bangunan Tepian Sungai
KONDISI IDEAL
ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI
Bantaran sungai dihijaukan
Kandang ternak berdekatan dengan Jarak Kandang Ternak pemukiman atau posisi kandang ternak pemukiman/rumah. menempel bangunan rumah.
Sepanjang bantaran sungai dikhususkan sebagai ruang terbuka hijau dan area sungai lindung dan bisa dikembangkan untuk wisata alam
dari Pembuatan Kandang Kelompok yang dikelola secara bersama dan sehingga keberdaan ternak akan terkontrol dan dapat meningkatkan kwalitas ternak. Kotoran ternak tidak dikelola Ada sistem pengolahan limbah cair dan padat pada Pemanfaatan limbah padat dan cair ternak untuk /dikumpulkan melainkan menyebar dan peternakan yang dikelola secara pribadi maupun pengembangan pupuk organik dan pembuatan terbengkelai sehingga menimbulkan kelompok sumber energi alternatip biogas. pencemaran lingkungan
- Terdapat kandang ternak - Pengerasan diatas bantaran sungai Untuk aktifitas tempat tinggal.
minimal
10
m
- Bantaran sungai terbebas dari semua jenis bangunan
Penataan Lingkungan Permukiman Barbasis Komunitas (PLPBK) Desa Margomulyo – Kecamatan Seyegan – Kabupaten Sleman – Daerah Istimewa Yogyakarta
- Semua rumah yang berada di bantaran sungai menghadap kesungai. Untuk rumah-rumah yang sudah terlanjur dibangun , maka ditambahkan bagian teras belakang yang menghadap sungai. - Jenis Bangunan yang dibangun di bantaran sungai berupa bangunan semi permanen, sehingga bila terjadi bencana tidak menimbulkan kerugian yang besar.
16
KONDISI FAKTUAL
KONDISI IDEAL
ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI
3. Tritisan Rumah
Air hujan yang jatuh dari tritisan rumah - Garis cucuran atap terluar yang sejajar dengan arah - Panjang trirtisan disarankan berjarak max 1 m jatuh kehalaman tetangga jalan sekeliling bangunan minimal 1 m dari garis dari rumah dan tidak melebihi batas tanah yang sepandan pagar di miliki
2. Pengelolaan Limbah Rumah Tangga dan Sampah
Belum ada pembuangan dan pengelolaan sampah secara terpadu, sehingga masih banyak warga mengelola sampah dengan cara dibakar
Lingkungan sehat didukung oleh pengelolaan sampah a. Untuk rumah tangga yang punya pekarangan yang ’zero waste. diharuskan membuat pupuk organik / Penyediaan tempat pembuangan sampah dilakukan komposter dengan menyediakan tanah sebagai fasilitas tempat b. Sampah anorganik dikelola oleh pengelolaan pembuangan sampah sementara (container) sampah mandiri Ketentuan penyediaan fasilitas pembuangan sampah khusus untuk perumahan : a. satu bak sampah untuk setiap rumah tinggal dengan ukuran minimal 0,02 m3
Penataan Lingkungan Permukiman Barbasis Komunitas (PLPBK) Desa Margomulyo – Kecamatan Seyegan – Kabupaten Sleman – Daerah Istimewa Yogyakarta
17
KONDISI FAKTUAL
KONDISI IDEAL b. satu tempat pembuangan sampah sementara (container) untuk setiap 200 KK yang letaknya diusahakan tidak mengganggu penghuni tetapi dapat dijangkau oleh truk pengangkut sampah denah ukuran minimal 2 m3 c. untuk jumlah penduduk kurang dari 200 KK menggunakan fasilitas tempat pembuangan sampah sementara (container) di luar kawasan perumahan sepanjang belum melebihi kapasitas tampung desa tersebut dengan mendapat persetujuan dari lurah desa dengan diketahui Badan Perwakilan Desa d. pengambilan sampah diatur bersama penghuni dalam kawasan tersebut
Banyak rumah yang sudah memiliki KM tetapi belum memiliki septictank, limbah langsung dibuang ke sungai atau saluran air
Pembuangan air kotor yang berasal dari kotoran manusia pada dasarnya dibuang ke septictank dan dengan peresapan kecuali di lokasi tersebut ada fasilitas pembuangan yang tersedia
Penataan Lingkungan Permukiman Barbasis Komunitas (PLPBK) Desa Margomulyo – Kecamatan Seyegan – Kabupaten Sleman – Daerah Istimewa Yogyakarta
ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI Sumbe r Sampah (pert ania n, rumah tangga , perdaganga n dll)
Sampah Sisa (sisa ika n, daging, popok, ka pa s dsb)
Sampah Basah (organik) (daun, sisa sa yur, ranting dll)
Sampah Kering (an organik) (kertas, gla ss, plastik, dll)
Makanan tern ak (sisa ikan, sisa udang dsb)
Komposti ng (siste m an-aerob/ aerob)
D aur U lang (recyc ling)
Pembakaran (kapas, popok dsb)
Hasil Kompos
Prod uk Baru
A ktifitas Pe rtanian
Kebutuhan Manusia
Diharapkan setiap kamar mandi memiliki septictank Bagi yang tidak memiliki kamar mandi bisa menggunakan fasilitas prasarana umum yang sudah ada Diharapkan untuk pengolahan limbah rumah tangga (WC/KM) dikelola secara komunal (IPAL komunal)
18
KONDISI FAKTUAL
KONDISI IDEAL
ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI
E. SOSIAL BUDAYA Karakter perilaku sosial masyarakat Karakter lokal yang ’guyup, tepo sliro dan pakewuh’ Karakter sosial masyarakat yang berjalan yang kurang peduli dengan perubahan tetap dijaga sebagai kekayaan aset budaya lokal secara alami apa adanya dengan tetap lingkungan memperhatikan lingkungan disekitarnya 1. Karakter Sosial Masyarakat
Karakter perilaku sosial masyarakat Karakter lokal yang ’guyup, tepo sliro dan pakewuh’ Karakter sosial masyarakat yang berjalan yang kurang peduli dengan perubahan tetap dijaga sebagai kekayaan aset budaya lokal secara alami apa adanya dengan tetap lingkungan memperhatikan lingkungan disekitarnya
C. EKONOMI 1. Pengembangan Potensi Lokal
2. Sentra Ekonomi dan Industri Rumah Tangga
Potensi lokal belum banyak Kawasan dapat mandiri dengan memaksimalkan dikembangkan karena belum adanya potensi lokal yang ada identifikasi kebutuhan dan pengelolaan yang efektif
a. Ketrampilan yang memadai b. Mutu yang diutamakan c. Modal yang mencukupi
Industri rumah tangga yang berjalan Intensitas produksi harus berkelanjutan dan mampu a. Promo dengan media elektronik masih bergantung pada pemesanan menghasilkan barang siap pakai b. Promo dengan media massa dari konsumen c. Promo dengan media internet
Penataan Lingkungan Permukiman Barbasis Komunitas (PLPBK) Desa Margomulyo – Kecamatan Seyegan – Kabupaten Sleman – Daerah Istimewa Yogyakarta
19
KONDISI FAKTUAL MITIGASI BENCANA
Jalur-jalur evaskuasi bencana belum ada.
KONDISI IDEAL Adanya sarana prasarana untuk jalur evakuasi saat terjadi bencana ( Gempa bumi, puting beliung)
Penataan Lingkungan Permukiman Barbasis Komunitas (PLPBK) Desa Margomulyo – Kecamatan Seyegan – Kabupaten Sleman – Daerah Istimewa Yogyakarta
ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI a. Pembuatan Jalur sarana prasarana mitigasi bencana b. Pelatian tanggap darurat terhadap bencana
20