AUDIT OPERASIONAL ATAS SIKLUS PENJUALAN TIKET PESAWAT ONLINE (STUDI KASUS PT. GARUDA INDONESIA, Tbk.) SALSALI HELENA Universitas Bina Nusantara Jalan Rawa Belong Raya No.8, Kemanggisan, Jakarta Barat 11480 0813 177 467 47
[email protected]
ABSTRAK The author conducted thesis research on the operational audit cycle of online ticket sales. This research was conducted at PT. Garuda Indonesia, Tbk. in order to determine whether the company has operations and perform audit procedures that both the online ticket sales cycle in accordance with the guidelines of the operational audit procedures that apply internationally. Researchers using quantitative methods, especially ICQ (Internal Control questionnaires) as a tool to collect data on the company. The research concluded that PT. Garuda Indonesia, Tbk. already have and implement operational audit procedures that both the online ticket sales cycle in accordance with the guidelines of the operational audit procedures that apply internationally. In other words, PT. Garuda Indonesia, Tbk. have achieved the purpose of the operational audit is effective, efficient, and economical. Therefore, the authors suggest that PT. Garuda Indonesia, Tbk. while maintaining the operational performance of the audit has been executed sales cycle and for future periods. Keywords : Operational Audit, Cycle of Online Sales, Internal Control Questionnaires Penulis melakukan penelitian skripsi mengenai audit operasional atas siklus penjualan tiket pesawat online. Penelitian ini dilakukan di PT. Garuda Indonesia, Tbk. dengan tujuan untuk mengetahui apakah perusahaan memiliki dan melaksanakan prosedur audit operasional yang baik atas siklus penjualan tiket pesawat online sesuai dengan pedoman prosedur audit operasional yang berlaku secara internasional. Peneliti menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan ICQ (Internal Control Questionnaires) sebagai alat untuk mengumpulkan data di perusahaan dan hasil penelitian menyimpulkan bahwa PT. Garuda Indonesia, Tbk. sudah memiliki dan melaksanakan prosedur audit operasional yang baik atas siklus penjualan tiket pesawat online sesuai dengan pedoman prosedur audit operasional yang berlaku secara internasional. Dengan kata lain, PT. Garuda Indonesia, Tbk. sudah berhasil mencapai tujuan pelaksanaan audit operasional yaitu efektif, efisien, dan ekonomis. Oleh karena itu, penulis menyarankan agar PT. Garuda Indonesia, Tbk. tetap mempertahankan kinerja pelaksanaan audit operasional atas siklus penjualan yang telah dijalankan dan untuk periode mendatang. Kata Kunci : Audit Operasional, Siklus Penjualan Online, Internal Control Questionnaires
PENDAHULUAN Perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu untuk menghasilkan laba agar kelangsungan hidup perusahaan dapat dipertahankan. Laba sebuah perusahaan dihasilkan dari kegiatan penjualan produk atau jasa kepada konsumen dan pelanggan. Kegiatan operasional perusahaan merupakan suatu siklus, mulai dari siklus pembelian bahan baku atau bahan mentah untuk dipakai di proses produksi sampai dengan siklus penjualan produk hasil produksi atau jasa kepada konsumen. Siklus penjualan adalah urutan kegiatan sejak diterima pesanan dari pembeli, pengiriman barang, pembuatan faktur penagihan sampai dengan pencatatan penjualan. Siklus penjualan perusahaan dagang dengan siklus penjualan perusahaan jasa ada perbedaan. Salah satu industri perusahaan jasa adalah industri penerbangan. Semakin banyaknya tuntutan pekerjaan dan padatnya aktivitas-aktivitas masyarakat urban di kota-kota besar di Indonesia membuat perusahaan-perusahaan penerbangan semakin berkompetisi dalam memberikan pelayanan penerbangan terbaik kepada para calon penumpang dan penumpang itu sendiri. Pelayanan penerbangan terbaik dimulai dari pelayanan saat calon penumpang hendak membeli tiket penerbangan. Seiring perkembangan teknologi yang sangat pesat, perusahaan-perusahaan penerbangan juga menerapkan sistem penjualan tiket online. Sistem penjualan tiket secara online sangat memudahkan para calon penumpang untuk memesan tiket penerbangan dimanapun dan kapanpun melalui situs maskapai penerbangan yang diinginkan tanpa menggunakan uang tunai. Siklus penjualan tiket online dimulai pada saat calon penumpang mengunjungi situs maskapai penerbangan tertentu. Kemudian calon penumpang memasukkan nama daerah tujuan penerbangan dan daerah asal penerbangan, tanggal keberangkatan dan tanggal kembali. Calon penumpang juga harus memilih kelas penerbangan dan jumlah orang yang akan melakukan penerbangan. Setelah setuju dengan harga tiket, calon penumpang melakukan pengisian data pribadi dan cara pembayaran tiket. Setelah itu, calon penumpang memesan tiket online dan calon penumpang dapat mencetak tanda bukti pemesanan dan pelunasan pembayaran tiket online tersebut saat check in di bandara. Sistem perusahaan mencatat semua data calon penumpang mulai dari pemesanan hingga pelunasan pembayaran tiket online tersebut. Sistem tersebut akan selalu memperbarui data penjualan tiket setiap hari sehingga dapat diketahui dan diperiksa dengan pasti laba penjualan perusahaan. Walaupun sistem dan siklus penjualan tiket pesawat online terkesan mudah dan cepat, tetap perlu dilakukan audit operasional atas kegiatan tersebut. Audit operasional atas siklus penjualan tiket pesawat online diperlukan untuk menilai dan mengevaluasi tingkat efektivitas, efesiensi, dan kehematan operasi perusahaan yang berada dalam pengendalian manajemen serta melaporkan kepada orang-orang yang tepat hasil evaluasi tersebut beserta rekomendasi perbaikan. Hasil dari audit operasional tersebut digunakan untuk membantu manajemen perusahaan dalam menilai apakah siklus penjualan tiket pesawat online telah dijalankan dengan baik sesuai dengan kebijakan yang berlaku di perusahaan serta menilai dan mengidentifikasi kekurangan yang ada sehingga mampu memberikan rekomendasi kepada pihak manajemen perusahaan untuk melakukan perbaikan dan pengembangan sistem dalam siklus penjualan tiket pesawat online. Salah satu perusahaan penerbangan di Indonesia yang sudah menerapkan sistem penjualan tiket pesawat online dengan baik adalah PT. Garuda Indonesia, Tbk. PT. Garuda Indonesia, Tbk. merupakan satu-satunya penerbangan di Indonesia yang telah sejak lama membentangkan “sayap” bisnis penerbangan hingga ke benua-benua lain (benua Asia, Amerika, Australia, Eropa hingga ke Timur Tengah). Hal inilah yang menjadi dasar pertimbangan penulis memilih PT. Garuda Indonesia, Tbk. sebagai objek penelitian. Mulyadi dan Puradiredja (2002 : 7) merumuskan bahwa “Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan – pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk meningkatkan tingkat kesesuaian antara pernyataan – pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil – hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan”. Tunggal A.W (2008 : 11) mengatakan bahwa “Audit operasional merupakan audit atas operasi yang dilaksanakan dari sudut pandang manajemen untuk menilai tingkat ekonomis, efisiensi, dan efektivitas dari setiap dan keseluruhan kegiatan operasional perusahaan yang terbatas pada keinginan manajemen”. Tujuan utama audit operasional adalah mengevaluasi efektifitas dan efisiensi organisasi, namun audit operasional juga dapat menjangkau aspek yang ketiga, yaitu ekonomisasi. Evaluasi ekonomi adalah pemeriksaan atas biaya dan manfaat dari suatu kebijakan atau prosedur. Dalam konteks audit operasional, evaluasi ekonomi merupakan pertimbangan jangka panjang tentang apakah manfaat kebijakan atau prosedur lebih besar daripada biayanya. Ruang lingkup audit operasional dapat mencakup seluruh kegiatan / program atau hanya mencakup bagian / elemen / dimensi tertentu dari suatu kegiatan atau program. Mulyadi (2001) mendefinisikan “Penjualan adalah rangkaian transaksi penjualan barang atau jasa baik secara kredit maupun secara tunai”. Penjualan online sedang berkembang pesat saat ini. Keadaan ini didukung oleh perkembangan teknologi yang demikian pesat.
Selain itu, semakin padatnya aktivitas-aktivitas masyarakat urban kota-kota besar di Indonesia dan berbagai kebutuhan hidup yang semakin meningkat membuat para pelaku bisnis berusaha menjawab keadaan tersebut dengan menawarkan penjualan barang atau jasa secara online. Setiawan Tirta Wijaya mengatakan bahwa kelebihan sistem penjualan online adalah dapat melakukan transaksi selama 24 jam, lebih mudah mencari dan menemukan apapun yang diinginkan dengan lebih cepat, dan modal yang dibutuhkan lebih kecil dibandingkan dengan sistem penjualan offline. Banyak perusahaan yang sudah menggunakan sistem penjualan online untuk memenuhi kebutuhan masyarakat urban dewasa ini. Oleh karena itu, auditor perlu memahami dengan jelas siklus penjualan online pada klien yang akan diauit sehingga kegiatan audit operasional dapat berjalan sesuai dengan standar prosedur yang telah ditetapkan. Menurut Setiawan Tirta Wijaya, aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam siklus penjualan online meliputi kegiatan berikut : 1. Penerimaan Pesanan Pelanggan 2. Siklus penjualan online dimulai ketika konsumen atau pelanggan melakukan order penjualan barang atau jasa kepada perusahaan di website milik perusahaan. Konsumen akan memilih barang atau jasa yang diinginkan sesuai dengan yang disediakan di website perusahaan. Setelah itu, konsumen membooking barang atau jasa yang diinginkan sebagai sebuah order penjualan yang baru. Sistem penjualan perusahaan akan menerima dan memproses order penjualan tersebut lebih lanjut. Pemrosesan Pesanan Pelanggan Pada tahap ini, konsumen akan mengisi data pribadi konsumen untuk tujuan pencatatan dan pengiriman barang atau jasa yang diinginkan konsumen. Data pribadi tersebut meliputi nama, alamat lengkap, dan nomor telepon yang bisa dihubungi untuk tujuan pengiriman barang. Selain itu, sistem juga memastikan pesanan yang telah diorder konsumen dengan meminta konsumen memilih barang yang ingin dipesan. 3. Konfirmasi Cara Pembayaran Pada sistem penjualan online, perusahaan memilih menggunakan pembayaran atas order penjualan via rekening bank-bank tertentu dan kartu kredit tertentu. Oleh karena itu, konsumen memilih cara pembayaran dan membayar pesanan sesuai dengan harga barang dan ongkos kirim yang dibebankan kepada konsumen yang disesuaikan dengan rekening bank dan kartu kredit yang disediakan perusahaan melalui website perusahaan. 4. Pencatatan Penerimaan Kas Sistem mencatat penerimaan kas dari pembayaran order penjualan oleh konsumen ke dalam jurnal penerimaan kas yang secara otomatis diperbarui setiap kali sistem menerima sinyal adanya uang masuk ke rekening bank-bank atau kartu kredit. Jurnal penerimaan kas dipisahkan antara jurnal penerimaan kas dari rekening-rekening bank dan kartu kredit. Selain itu, disebutkan nama bank tempat menerima kas sehingga dapat menghindari kesalahan pengecekan jumlah kas perusahaan. 5. Pengiriman Barang Barang dikirim ke alamat konsumen menggunakan jasa perusahaan pengiriman barang yang menjalin kerja sama dengan perusahaan. Penjualan diakui saat barang sudah dikirim ke alamat konsumen yang disertai dengan resi pengiriman barang dari pihak perusahaan pengiriman barang. Menurut Arens dan Loebecke yang diterjemahkan oleh Jusuf, A.A (2003 : 379), “Tujuan audit penjualan yakni : 1. Penjualan yang Tercatat Adalah Untuk Pengiriman Aktual Kepada Pelanggan Aktual Pula (Keterjadian) Memastikan identitas asli pelanggan yang melakukan pemesanan barang serta rincian jenis dan jumlah barang yang dipesan. 2. Penjualan yang Ada Telah Dicatat Secara Lengkap (Kelengkapan) Menilai dokumen-dokumen transaksi penjualan seperti Surat Pengiriman Barang, faktur penjualan, dan dokumen-dokumen lain yang wajib disertakan. 3. Penjualan yang Tercatat Adalah Untuk Jumlah Barang yang Dikirim dan Ditagih Serta Dicatat dengan Benar dan Akurat (Keakuratan) Memastikan bahwa transaksi penjualan sudah dicatat dengan jurnal yang benar dan akurat sesuai dengan transaksi yang benar-benar terjadi. Selain itu, melihat jangka waktu penagihan piutang atas penjualan kredit dan jika dibutuhkan melakukan penagihan sesuai dengan pencatatan penjualan. 4. Transaksi Penjualan Diklasifikasikan dengan Pantas (Posting dan Ikhtisar) Memastikan bahwa transaksi penjualan telah dimasukkan dengan benar ke dalam file induk piutang usaha dan diikhtisarkan dengan benar. 5. Penjualan Dicatat Tepat Waktu (Waktu)
6.
Memastikan bahwa transaksi penjualan dicatat pada saat terjadinya transaksi dengan pelanggan. Transaksi Penjualan Dimasukkan dengan Pantas ke Dalam Berkas Induk dan Diikhtisarkan dengan Benar Juga (Klasifikasi) Memastikan bahwa transaksi penjualan telah diklasifikasikan sesuai dengan jenis transaksi (penjualan tunai atau penjualan kredit).
Karena pembahasan audit operasional sangat luas, penulis membatasi ruang lingkup penelitian dan pembahasan yang akan dibahas di dalam penelitian ini menjadi audit operasional atas siklus penjualan tiket pesawat individual online pada PT. Garuda Indonesia, Tbk. Berdasarkan identifikasi masalah penelitian, maka tujuan dilakukannya penelitian yaitu : 1. Untuk mengetahui siklus penjualan tiket pesawat online PT. Garuda Indonesia Tbk. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis prosedur dan pelaksanaan audit operasional atas siklus penjualan tiket pesawat online pada PT. Garuda Indonesia, Tbk. 3. Untuk mengetahui sistem pengendalian internal atas siklus penjualan tiket pesawat online pada PT. Garuda Indonesia, Tbk.
METODE PENELITIAN Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Oleh karena itu, peneliti datang langsung ke kantor pusat PT.Garuda Indonesia, Tbk. untuk mendapatkan data penelitian berupa prosedur audit internal perusahaan atas siklus penjualan tiket pesawat online, Sistem Pengendalian Internal perusahaan atas siklus penjualan, dan prosedur penjualan tiket pesawat online. Sumber data penelitian adalah berasal dari pihak internal audit PT.Garuda Indonesia, Tbk. , pihak-pihak terkait perusahaan, penelitian-penelitian sebelumnya, dan teori-teori tentang audit operasional dari para ahli. Peneliti menggunakan metode survey yaitu peneliti akan mengumpulkan informasi tentang objek penelitian melalui penyebaran kuesioner kepada subjek penelitian yang berisi sejumlah pertanyaan berkaitan tentang objek penelitian. Peneliti juga akan melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terlibat langsung dengan siklus penjualan tiket pesawat online untuk mendapatkan data-data yang lebih mendalam dan lebih akurat. Sampel penelitian ini adalah transaksi penjualan tiket pesawat online yang terjadi selama tahun 2011. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 transaksi penjualan tiket pesawat individual online selama tahun 2011. Data sampel yang diperoleh dianalisis menggunakan metode statistika deskriptif. Metode statistika deskriptif yaitu metode statistika yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian data sampel sehingga memberikan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap data dan informasi tersebut. Data penelitian yang sudah diolah dan dianalisis menggunakan metode statistik akan disajikan berupa tabel sesuai dengan hasil analisis yang telah dilakukan.
HASIL DAN BAHASAN IV.1 Perencanaan Audit Operasional Audit operasional adalah audit yang sistematis terhadap program, kegiatan / aktivitas organisasi dan seluruh atau sebagian dari aktivitas dengan tujuan menilai dan melaporkan apakah sumber daya dan dana telah digunakan secara ekonomis, efisien, dan efektif serta apakah tujuan program, dan kegiatan / aktivitas yang telah direncanakan dapat dicapai sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk melaksanakan kegiatan audit operasional, diperlukan persiapan dan perencanaan tentang kegiatan audit operasional yang akan dilakukan secara detail sehingga bisa mendapatkan hasil yang tepat dan akurat. Hasil dari kegiatan audit operasional tersebut digunakan sebagai dasar membuktikan bagi manajemen perusahaan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja perusahaan sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan.
Perencanaan audit operasional atas siklus penjualan dan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online PT. Garuda Indonesia, Tbk. adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan Waktu Pelaksanaan Peneliti membuat perencanaan atas waktu pelaksanaan kegiatan audit operasional yang dimulai dari : a. Perusahaan PT. Garuda Indonesia, Tbk. menerima proposal skripsi peneliti sehingga peneliti dapat melakukan kegiatan audit operasional di perusahaan. b.Melakukan Survei Pendahuluan (Preliminary Survey) untuk memperoleh informasi umum tentang perusahaan. Dalam kegiatan ini, peneliti memperoleh data perusahaan berupa struktur organisasi perusahaan secara umum, struktur organisasi departemen penjualan online (ECommerce Sales Department), dan uraian tugas masing-masing deskripsi kerja. c. Melakukan wawancara dengan para karyawan terkait untuk mengetahui siklus penjualan dan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online sehingga dapat memperoleh data dan informasi mengenai kegiatan perusahaan, kebijakan, dan prosedur yang diterapkan perusahaan atas siklus penjualan dan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online. d.Menyebarkan Internal Control Questionnaires (ICQ) yang diisi oleh bagian-bagian terkait untuk lebih memahami prosedur penjualan dan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online PT. Garuda Indonesia, Tbk. dengan lebih baik lagi. e. Melakukan penelusuran terhadap dokumen-dokumen pendukung yang berhubungan dengan transaksi penjualan dan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online untuk mengetahui apakah pencatatan dan pelaporan semua transaksi tersebut sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku. 2.
Program Kerja Audit Program kerja audit atas siklus penjualan dan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online PT. Garuda Indonesia, Tbk. adalah sebagai berikut : a. Survey Pendahuluan (Preliminary Survey) Survey pendahuluan dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum dan latar belakang mengenai bisnis perusahaan yang dilakukan melalui tanya jawab dengan manajemen dan staf perusahaan serta penggunaan kuesioner. b.Penelaahan dan Pengujian atas Sistem Pengendalian Intern (Review and Testing of Internal Control System) Untuk mengidentifikasi, menguji, dan mengevaluasi kelemahan-kelemahan dan efektivitas Sistem Pengendalian Manajemen perusahaan dan dampaknya bagi perusahaan. Peneliti menggunakan Management Control Questionnaires, flowchart dan penjelasan narrative. c. Pengujian Terinci (Detailed Examination) Pengujian terinci untuk menilai tingkat efektivitas dan efisiensi kegiatan penjualan dan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online sehingga dapat menetapkan temuan sesuai kondisi, kriteria, sebab, akibat, dan rekomendasi. Tujuan pelaksanaan kegiatan audit operasional atas siklus penjualan dan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online PT. Garuda Indonesia, Tbk. adalah : 1. Menilai apakah pelaksanaan kegiatan audit operasional atas siklus penjualan dan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online sudah sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan perusahaan. 2. Menilai apakah perusahaan sudah memiliki dan menerapkan Sistem Pengendalian Intern yang memadai atas prosedur penjualan dan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online. 3. Menilai apakah kegiatan siklus penjualan dan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online sudah efektif, efisien, dan ekonomis. 4. Memberikan saran perbaikan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang mungkin terdapat dalam siklus penjualan dan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online.
IV.2 Pelaksanaan Audit Operasional IV.2.1 Survei Pendahuluan (Preliminary Survey) Survei pendahuluan adalah tahap yang penting dalam pelaksanaan kegiatan audit operasional. Karena dalam tahap ini, peneliti mendapatkan data dan informasi mengenai kegiatan dan lingkungan bisnis perusahaan. Oleh karena itu, peneliti melakukan survei pendahuluan pada PT. Garuda Indonesia,
Tbk. untuk mendapatkan data dan informasi mengenai kegiatan operasional perusahaan. Data dan informasi mengenai kegiatan operasional perusahaan dan semua aspek penting perusahaan tersebut digunakan untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman detail yang terkait dengan kegiatan audit operasional yang dilakukan.
IV.2.2 Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Tahap evaluasi Sistem Pengendalian Intern dilakukan untuk menguji dan mengevaluasi efisiensi dan efektivitas aktivitas pengendalian intern yang dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Manfaat dari melakukan tahap evaluasi Sistem Pengendalian Intern adalah peneliti lebih mudah mengetahui dan memahami aktivitas pengendalian intern yang dilakukan perusahaan sehingga lebih memudahkan peneliti dalam melakukan penilaian terhadap aktivitas pengendalian. Jika pelaksanaan pengendalian intern yang diterapkan perusahaan sudah sesuai sepenuhnya dengan kriteria pengendalian intern dalam Standar Pemeriksaaan Akuntansi, berarti pengendalian intern perusahaan sudah kuat. Sebaliknya, jika pelaksanaan pengendalian intern yang diterapkan perusahaan belum sesuai sepenuhnya dengan kriteria pengendalian intern dalam Standar Pemeriksaaan Akuntansi, berarti pengendalian intern perusahaan masih lemah. Peneliti menelaah dan menguji pengendalian intern perusahaan melalui wawancara, mengamati secara langsung kegiatan penjualan tiket pesawat online dan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online, dan mengajukan Kuesioner Pengendalian Intern (Internal Control Questionnaires) kepada departemen penjualan online dan penerimaan kas untuk mempermudah dan memperjelas pemahaman atas data-data terkait. Daftar pertanyaan di dalam kuesioner adalah pertanyaan-pertanyaan yang bersifat objektif. Pilihan jawaban di dalam kuesioner adalah “Ya” dan “Tidak”. Jawaban “Ya” menunjukkan kekuatan pelaksanaan pengendalian intern yang diterapkan perusahaan atas siklus penjualan tiket pesawat online dan kegiatan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online. Jawaban “Tidak” menunjukkan kelemahan pelaksanaan pengendalian intern yang diterapkan perusahaan atas siklus penjualan tiket pesawat online dan kegiatan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online. Kelemahan – kelemahan yang ditemukan dari hasil jawaban kuesioner akan dievaluasi dan diberikan saran-saran perbaikan sehingga dapat membantu perusahaan menerapkan pelaksanaan pengendalian intern dengan lebih baik lagi. Penulis menyebarkan kuesioner kepada 3 bagian yang berada di dalam satu Departemen Penjualan Online (ECommerce Sales Departement). Tiga bagian tersebut adalah bagian penjualan online, bagian akuntansi, dan bagian keuangan. 1.
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Internal Control Questionnaires (ICQ) Bagian Penjualan Online Internal Control Questionnaires (ICQ) PT. Garuda Indonesia, Tbk. Pertanyaan Apakah departemen penjualan mempunyai prosedur penjualan online secara tertulis ? Apakah perusahaan menandatangani perjanjian kerja sama dengan para agen penjualan tiket pesawat online terlebih dahulu sebelum melakukan kerja sama ? Apakah perusahaan menetapkan komisi yang akan diberikan kepada para agen penjualan tiket pesawat online ? Apakah perusahaan menetapkan target penjualan yang harus dicapai oleh para agen penjualan tiket pesawat online ? Apakah perusahaan menetapkan target penjualan tiket pesawat online yang harus dicapai perusahaan setiap tahun ? Apakah perusahaan selalu mengevaluasi pencapaian target penjualan tiket online setiap bulan ? Apakah target penjualan tiket pesawat online tahunan perusahaan selalu tercapai ? Apakah perusahaan memiliki reward system bagi pencapaian penjualan tiket online yang melebihi target ? Apakah perusahaan mempunyai daftar harga tiket pesawat online secara tertulis ? Apakah perusahaan mempunyai pedoman tertulis mengenai promosi harga tiket
Ya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tidak
11. 12. 13. 14. 15. 16.
17. 18. 19. 20. 21. 22.
23. 24. 25. 26. 27.
28. 29. 30. 31.
pesawat online ? Jika “Ya”, apakah pedoman tertulis mengenai promosi harga tiket pesawat online tersebut diketahui dan diotorisasi oleh pejabat yang berwenang ? Jika “Ya”, apakah perusahaan selalu mengevaluasi hasil pelaksanaan pemberian promosi harga tersebut secara berkala ? Apakah perusahaan mempunyai pedoman tertulis mengenai pemberian potongan harga tiket pesawat online ? Jika “Ya”, apakah pedoman tertulis mengenai pemberian potongan harga tiket pesawat online tersebut diketahui dan diotorisasi oleh pejabat yang berwenang ? Jika “Ya”, apakah perusahaan selalu mengevaluasi hasil pelaksanaan pemberian potongan harga tersebut secara berkala ? Apakah bagian penjualan online terpisah dari : a. Bagian keuangan dan penerimaan kas ? b. Bagian akuntansi ? c. Bagian penagihan ? Apakah database perusahaan menyimpan semua transaksi penjualan tiket pesawat online ? Apakah pemesanan tiket pesawat online diberikan nomor urut cetak (prenumbered) pada database perusahaan ? Apakah perusahaan memiliki pedoman tertulis mengenai pembaharuan (update) harga tiket pesawat online ? Jika “Ya”, apakah perusahaan melakukan pembaharuan (update) harga tiket pesawat online secara berkesinambungan ? Apakah perusahaan memiliki pedoman tertulis mengenai kegiatan pemantauan harga perusahaan jasa penerbangan pesaing ? Jika “Ya”, apakah pedoman tertulis mengenai kegiatan pemantauan harga perusahaan pesaing tersebut diketahui dan diotorisasi oleh pejabat yang berwenang ? Jika “Ya”, apakah perusahaan melaksanakan kegiatan pemantauan harga perusahaan pesaing tersebut secara periodik ? Apakah perusahaan memiliki pedoman tertulis mengenai pemesanan kembali (rebooking) tiket pesawat online ? Jika “Ya”, apakah pedoman tertulis mengenai pemesanan kembali (rebooking) tiket pesawat online diketahui dan diotorisasi oleh pejabat yang berwenang ? Apakah perusahaan memiliki pedoman tertulis mengenai pengiriman dana kembali (refund) ke rekening pembeli atas dana pembelian tiket pesawat online ? Jika “Ya”, apakah pedoman tertulis mengenai pengiriman dana kembali (refund) ke rekening pembeli atas dana pembelian tiket pesawat online diketahui dan diotorisasi oleh pejabat yang berwenang ? Apakah departemen penjualan memiliki kebijakan bagi para agen penjualan tiket pesawat online yang telat melaporkan hasil penjualan kepada perusahaan ? Apakah laporan penjualan tiket pesawat online dibuat setiap bulan ? Apakah pimpinan departemen penjualan online selalu menyerahkan laporan penjualan periodik kepada manajer ? Apakah Sistem Informasi departemen penjualan online meliputi : a. Anggaran penjualan online ? b. Grafik trend penjualan online ? c. Laporan tertulis penjualan online ?
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√
√ √
2.
Internal Control Questionnaires (ICQ) Bagian Akuntansi
No. 1.
Internal Control Questionnaires (ICQ) PT. Garuda Indonesia, Tbk. Pertanyaan Apakah bagian akuntansi memiliki SOP / IK khusus terkait dengan seluruh kegiatan pencatatan / jurnal atas penjualan online ? Apakah bagian akuntansi melakukan jurnal atas penjualan online secara berkala ?
2. 3. 4. 5.
6. 7.
8. 9. 10. 11.
12.
13.
14. 15. 16.
3.
No. 1. 2.
3.
Apakah bagian akuntansi menunjuk satu orang personel yang khusus bertanggung jawab untuk eksekusi pencatatan / penjurnalan atas penjualan online ? Apakah bagian akuntansi menunjuk satu orang personel yang khusus bertanggung jawab otorisasi untuk pencatatan / penjurnalan atas penjualan online ? Apakah perusahaan menggunakan suatu software khusus sebagai SIM (Sistem Informasi Manajemen) dalam pencatatan jurnal-jurnal keuangan dan pelaporannya ? Apakah kegiatan pencatatan / penjurnalan kegiatan penjualan online tersebut terintegrasi di dalam SIM tersebut ? Apakah bagian akuntansi secara berkala menyusun : a. Laporan keuangan bulanan ? b. Laporan keuangan tahunan ? Apakah laporan keuangan selalu diberikan secara berkala dan tepat waktu kepada Dewan Direksi ? Apakah pembukuan perusahaan hanya dapat diakses oleh pejabat yang berwenang ? Apakah bagian akuntansi melakukan jurnal atas penerimaan kas dari penjualan online secara berkala ? Apakah bagian akuntansi menunjuk satu orang personel yang khusus bertanggung jawab untuk eksekusi pencatatan / penjurnalan atas penerimaan kas dari penjualan online ? Apakah bagian akuntansi menunjuk satu orang personel yang khusus bertanggungjawab untuk otorisasi pencatatan / penjurnalan atas penerimaan kas dari penjualan online ? Apakah bagian akuntansi melakukan jurnal terpisah atas penerimaan kas dari penjualan online menggunakan kartu debit dan penerimaan kas dari penjualan online menggunakan kartu kredit ? Apakah bagian akuntansi memperoleh dan menyimpan bukti setor yang telah disahkan oleh bank ? Apakah bagian akuntansi melakukan jurnal atas adanya pembatalan penjualan online secara berkala ? Apakah bagian akuntansi menyerahkan laporan rekonsiliasi atas penerimaan kas dari penjualan online menggunakan kartu debit dan kartu kredit kepada bank ?
Ya √
Tidak
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Internal Control Questionnaires (ICQ) Bagian Keuangan Internal Control Questionnaires PT. Garuda Indonesia, Tbk. Pertanyaan Apakah bagian keuangan memiliki SOP / IK khusus terkait dengan seluruh kegiatan penagihan dan pencatatan kas atas penjualan online ? Apakah bagian keuangan menunjuk satu orang personel yang khusus bertanggung jawab untuk eksekusi kegiatan penagihan dan pencatatan kas atas penjualan online ? Apakah bagian keuangan menunjuk satu orang personel yang khusus bertanggung jawab untuk otorisasi kegiatan penagihan dan pencatatan kas atas penjualan online
Ya √ √ √
Tidak
4.
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
12. 13. 14. 15.
16.
? Apakah bagian keuangan terpisah dari : a. Bagian pencatatan kas atas penjualan online ? b. Bagian penagihan atas penjualan online ? c. Bagian akuntansi atas penjualan online ? Apakah bagian keuangan selalu membuat laporan penerimaan kas atas penjualan online secara periodik ? Apakah pihak berwenang mengetahui dan mengotorisasi kegiatan pengeluaran uang kas bank ? Apakah bagian keuangan melakukan rekonsiliasi berkala antara rekening koran dengan saldo buku bank atas transaksi penerimaan dan pengeluaran kas ? Apakah hanya pejabat yang berwenang yang dapat mengakses laporan penerimaan dan pengeluaran kas ? Apakah bagian keuangan memiliki sistem yang langsung menerima pembayaran atas penjualan online ? Jika “Ya”, apakah sistem tersebut terkoneksi langsung dengan salah satu Cash Management System yang dimiliki oleh Bank rekanan perusahaan ? Jika “Ya”, apakah sistem tersebut memiliki fitur khusus yang dapat menghitung perbedaan selisih kurs dari hasil penjualan tiket yang menggunakan mata uang asing ? Jika “Ya”, apakah sistem tersebut selalu diperbaharui (update) secara berkala ? Apakah bagian keuangan memiliki database yang menyimpan semua penerimaan dan pencatatan kas atas penjualan online ? Jika “Ya”, apakah database tersebut selalu diperbarui (update) secara berkala ? Apakah bagian keuangan memiliki rekening bank yang terpisah untuk pembayaran pembelian tiket online menggunakan kartu debit dan pembayaran pembelian tiket online menggunakan kartu kredit ? Jika “Ya”, apakah bagian keuangan melakukan konfirmasi dan pengecekan secara berkala terkait dengan penagihan pembayaran pembelian tiket online yang menggunakan kartu kredit.?
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Setelah peneliti melakukan wawancara, pengamatan langsung, dan menganalisis hasil kuesioner mengenai pengendalian intern atas siklus penjualan dan kegiatan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online PT. Garuda Indonesia, Tbk., peneliti memperoleh kekuatan dan kelemahan pada pelaksanaan pengendalian intern yang dilakukan perusahaan. Peneliti akan mengevaluasi kelemahankelemahan dan memberikan rekomendasi perbaikan atas pelaksanaan pengendalian intern yang ada. Berdasarkan hasil jawaban-jawaban kuesioner yang telah diisi oleh bagian-bagian terkait dalam departemen penjualan online, peneliti menemukan beberapa kekuatan yang dimiliki perusahaan dalam melaksanakan pengendalian intern atas siklus penjualan dan kegiatan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online. Kekuatan-kekuatan tersebut yakni : 1. Bagian Penjualan Online : a. Memiliki SOP (Standar Operasional Prosedur) dan IK (Instruksi Kerja) mengenai penjualan online. b.Memberikan komisi kepada para agen penjualan tiket pesawat online. c. Memiliki reward system bagi pencapaian penjualan tiket online yang melebihi target. d.Memiliki pedoman tertulis mengenai promosi harga tiket pesawat online dan mengevaluasi hasil pelaksanaan pemberian promosi harga tersebut secara berkala. e. Memiliki pedoman tertulis mengenai pemberian potongan harga tiket pesawat online dan mengevaluasi hasil pelaksanaan pemberian potongan harga tersebut secara berkala. f. Memiliki pedoman tertulis mengenai pembaharuan (update) harga tiket pesawat online dan melakukan pembaharuan (update) harga tiket pesawat online secara berkesinambungan. g.Memiliki pedoman tertulis mengenai kegiatan pemantauan harga perusahaan jasa penerbangan pesaing. h.Memiliki pedoman tertulis mengenai pemesanan kembali (rebooking) tiket pesawat online.
i. Memiliki pedoman tertulis mengenai pengiriman dana kembali (refund) ke rekening pembeli atas dana pembelian tiket pesawat online. j. Memiliki kebijakan bagi para agen penjualan tiket pesawat online yang telat melaporkan hasil penjualan kepada perusahaan. 2.
Bagian Akuntansi : a. Memiliki SOP (Standar Operasional Prosedur) dan IK (Instruksi Kerja) mengenai seluruh kegiatan pencatatan / jurnal atas penjualan online. b.Menggunakan suatu software khusus sebagai Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam pencatatan jurnal-jurnal keuangan dan pelaporannya. c. Melakukan jurnal terpisah atas penerimaan kas dari penjualan online menggunakan kartu debit dan penerimaan kas dari penjualan online menggunakan kartu kredit. d.Melakukan jurnal atas adanya pembatalan penjualan online secara berkala.
3.
Bagian Keuangan : a. Memiliki sistem penerimaan pembayaran atas penjualan online yang terhubung langsung dengan salah satu sistem Cash Management bank rekanan perusahaan. b.Melakukan pembaharuan (update) atas sistem penerimaan pembayaran atas penjualan online tersebut. c. Memiliki rekening bank terpisah untuk pembayaran pembelian tiket online yang menggunakan kartu debit dan pembayaran pembelian tiket online yang menggunakan kartu kredit. d.Melakukan konfirmasi dan pengecekan secara berkala terkait dengan penagihan pembayaran pembelian tiket online yang menggunakan kartu kredit.
SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil pengamatan, pemeriksaan, pengumpulan data, dan analisis peneliti terhadap audit operasional atas siklus penjualan tiket pesawat online dan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online PT. Garuda Indonesia, Tbk., peneliti menyimpulkan bahwa perusahaan sudah memiliki prosedur dan melaksanakan audit operasional atas siklus penjualan tiket pesawat online dan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online dengan baik. Dengan kata lain, perusahaan, khususnya departemen penjualan online sudah berhasil mencapai tujuan pelaksanaan audit operasional. Tujuan pelaksanaan audit operasional adalah memastikan dan memberi keyakinan kepada para pihak internal dan eksternal perusahaan bahwa perusahaan sudah menggunakan semua sumber daya perusahaan secara efektif, efisien, dan ekonomis. Berdasarkan hasil penelitian penulis, penulis menyarankan agar perusahaan, dalam hal ini departemen penjualan online (E-Commerce Sales Department) mempertahankan kinerja pelaksanaan audit operasional atas siklus penjualan tiket pesawat online dan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online yang telah dilakukan dan untuk periode-periode mendatang.
REFERENSI Agoes, S. 2004. Auditing. Pemeriksaan Akuntan Oleh Kantor Akuntan Publik. Jilid 1 dan 2. Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Arens, A. A, Elder, J. E., & Beasley, M. S. Alih bahasa oleh Wibowo, H. 2008. Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan Terintegrasi. Jilid 1 (edisi duabelas). Jakarta: Penerbit Erlangga. Bayangkara, I. B. K. 2008. Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Boynton, W. C., Johnson, R. N., & Kell, W. G. Alih bahasa Rajoe, P. A., Gania, G., Budi, I. S. (2003). Modern Auditing. Jilid 1 (edisi tujuh). Jakarta: Penerbit Erlangga. Dunia, F. A. 2008. Ikhtisar Lengkap Pengantar Akuntansi. Edisi Ketiga. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Hall, J. A. Alih bahasa oleh Fitriasari, D., Kwary, D.A (2007). Sistem informasi akuntansi. Jakarta : Penerbit Selemba Empat. Hidayattulah. 2009. Jenis-Jenis Audit Umum. Diakses pada 25 Agustus 2013. http://hidayat.blog.binusian.org/jenis-jenis-audit-umum/.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan Per 1 Juli 2009. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Iriyadi. 2004. Evaluasi Atas Prosedur Pemeriksaan Operasional Dalam Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Intern Penjualan. Jurnal Ilmiah Ranggagading, 4(1), 75-81. Mulyadi. 2002. Auditing Buku 1 dan 2. Edisi Enam. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Tiga. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Tunggal, A. W. 2008. Dasar-Dasar Audit Operasional. Jakarta: Penerbit Harvarindo. Warren, C. S., Reeve, J. M., Fees, P. E. Alih bahasa oleh Farahmita, A., Amanugrahani, Hendrawam, T. 2006. Acounting Buku 1. Edisi Satu. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Wijaya, Tirta S. 2012. Cara Penjualan Online. Diakses pada 25 Agustus 2013. http://konsultanseojakarta.com/cara-penjualan-online.php Wijaya, Tirta S. 2012. Penjualan Online. Diakses pada 25 Agustus 2013. http://konsultanseojakarta.com/penjualan-online.php
RIWAYAT PENULIS Salsali Helena lahir di Jakarta pada 11 Juli 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan akuntansi, dan peminatan perpajakan pada 2013. Saat ini penulis bekerja sebagai staf auditor internal di PT. Star Cosmos Group.