ASUHAN KEBIDANAN PADA NY’S’MASA HAMIL, BERSALIN, NIFAS, NEONATUS DAN KELUARGA BERENCANA DI UPT PUSKESMAS DLANGGU KABUPATEN MOJOKERTO MENIK YURI MONITA 1311010026 Subject : Hamil, Persalinan, Nifas, Neonatal, Keluarga Berencana. DESCRIPTION Angka kematian ibu dan bayi merupakan tolak ukur dalam menilai derajat kesehatan suatu bangsa oleh karena itu pemerintah sangat menekankan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) melalui program-program kesehatan. Perdarahan menjadi salah satu penyebab terbesar dan tersering kematian ibu. Perdarahan tersebut bias dialami oleh ibu ketika hamil, pada saat persalinan dan dalam masa pemulihan 40 hari setelah persalinan atau masa nifas. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan asuhan kebidanan dari masa hamil, bersalin, nifas , neonatus, dan keluarga berencana. Metode penelitian yang digunakan adalah continuity of care dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan dalam bentuk SOAP. Penelitian ini dilakukan pada Ny’S’ usia 17 tahun yang bertempat di BPM Ny’L’di Desa Jrambe, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto mulai tanggal 8 Februari – 29 April 2016. Asuhan kebidanan pada masa hamil dilakukan 3 kali kunjungan. Pada kunjungan kehamilan ibu hanya mengalami keluhan yang fisiologi yang dialami setiap ibu hamil trimester tiga. Pada saat proses persalinan mulai dari kala 1 sampai dengan kala IV tidak terjadi penyulit. Masa nifas ibu berjalan dengan normal involusi uterus dan pengeluaran lochea berjalan sesuai dengan tahapan selama 42 hari. Pada neonatus dilakukan 3 kali kunjungan. Pada kunjungan 1 dan kunjungan 3 neonatus tidak mengalami masalah. Pada kunjungan ke 2 bayi mengalami masalah yaitu ikterus yang fisologi. Pada kunjungan KB ibu memilih KB suntik 3 bulan dan tidak ada penyulit maupun indikasi. Untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu pelayanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatal serta keluarga berencana. dapat dilakukan dengan memberikan asuhan kebidanan secara berkesinambungan (continuity of care). ABSTRACT Maternal and infant mortality rate is a benchmark in assessing the health of a nation because of that government very emphasizes to reduce Maternal Mortality Rate and Infant Mortality Rate through health programs. Bleeding become one of the largest and the most common cause of maternal death. The bleeding can be experienced by the mother during pregnancy, duringpaturition and in the recovery period of 40 days after paturition or post-partum period. This study aimed to provide midwifery care from pregnancy, parturition, post-partum, neonatal, and family planning.
The method used was continuity of care using a midwifery management approach in the form of SOAP. The study was conducted at Mrs 'S 'age of 17 years old. At BPM Ny 'L' Jrambe, Dlanggu, Mojokerto. Started from 8 February to 29 April 2016. Midwifery care during pregnancy carried out three visits. On antenatal care visit mother just experienced physiology complaints that usually experienced in each trimester of pregnant mother. At the time of parturition from first stage until fourth stage there was no complications. Post partum ran with normal involution uterus and lochia according to stages for 42 days. In neonatal care conducted three visits. At first and third visit baby did not experience any problems. On a second visits baby had problems that was physiologcal jaundice. On a family planning visit mother chose 3 monthly contraceptive injection and no complications or indications. To improve and maintain the quality of services to pregnant mothers, parturition, post-partum, neonatal and family planning. It can be done by providing a sustainable midwifery care (continuity of care) Keywords: Pregnancy, Parturition, Postpartum, Neonatal, Familly Planning. Contributor
: 1.Sri Wardini Puji Lestari, M.Kes : 2. Ferilia Adiesti, S.ST, MM Date : Type Material : Laporan penelitian Identifier :Right : Open Document Summary :LATAR BELAKANG Angka kematian ibu dan bayi merupakan tolak ukur dalam menilai derajat kesehatan suatu bangsa oleh karena itu pemerintah sangat menekankan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) melalui program-program kesehatan. Perdarahan menjadi salah satu penyebab terbesar dan tersering kematian ibu. Perdarahan tersebut bisa dialami oleh ibu ketika hamil, pada saat persalinan dan dalam masa pemulihan selama 40 hari setelah persalinan atau masa nifas. Tingginya Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi menunjukan masih rendahnya kualitas pelayanan kesehatan. Pemerintah telah berkomitmen dan sejalan dengan tujuan Target global MDGs (Millenium Development Goals) Tahun 2015 yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar ¾ menjadi 102/100.000 kelahiran hidup (KH) dan menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 2/3 menjadi 23/1000 kelahiran hidup (KH). (Depkes RI, 2008). Dan perlu upaya percepatan yang lebih besar dan kerja keras. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 228/100.000 kelahiran hidup (KH). Dan tercatat Angka Kematian Ibu (AKI) yang sangat meningkat pada tahun 2012 yang mencapai 359/100.000 kelahiran hidup (KH). Dan Angka Kematian Bayi di
Indonesia pada tahun 2007 mencapai 34/1000 kelahiran hidup (KH). Dan tercatat Angka Kematian Bayi mengalami penurunan pada tahun 2012 yang mencapai 32/1000 kelahiran hidup (KH). (Profil Kesehatan, 2014). Penyebab terjadinya kematian ibu di Indonesia pada tahun 2013 adalah perdarahan 30,3 % , Hipertensi dalam kehamilan 27,1 %, Infeksi 7,3 %, (Kemenkes RI, 2014) sedangkan komplikasi yang menjadi penyebab kematian bayi terbanyak yaitu Asfiksia, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan Infeksi (Riskesdas, 2007). Upaya untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) antara lain melalui penempatan bidan di desa, pemberdayaan keluarga dan masyarakat dengan menggunakan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K), serta penyediaan fasilitas kesehatan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di puskesmas, dan Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif (PONEK) dirumah sakit. Selain itu bidan juga harus berperan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas mulai dari ibu hamil yang harus melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin minimal empat kali kunjungan selama priode antenatal, melakukan satu kali kunjungan pada trimester I, satu kali kunjungan pada trimester II, dan dua kali kunjungan pada trimester III. Pertolongan persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan ditempat fasilitas pelayanan kesehatan. Perawatan pasca persalinan minimal dilakukan empat kali kunjungan untuk ibu dan 3 kali kunjungan untuk neonatus yang bertujuan untuk mencegah, mendeteksi dan menangani masalah yang terjadi dan perwatan khusus serta rujukan jika terjadi komplikasi. Serta memberikan akses terhadap keluarga berencana maka dengan ini Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) akan mengalami penurunan karena derajat kesehatan suatu bangsa ditentukan oleh derajat kesehatan ibu dan anak. METODE PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan manajemen kebidanan secara continuity of care dengan teknik SOAP. Penelitian ini dilakukan pada Ny’S’ usia 17 tahun yang bertempat di BPM Ny’L’di Desa Jrambe, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto mulai tanggal 8 Februari – 29 April 2016. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil dari pendekatan SOAP pada kunjungan hamil pertama usia kehamilan Ny.’S’ 34-35 minggu mengeluh seing sakit punggung. Hasil pemeriksaan yang didapat masih dalam batas normal. Sehingga penatalaksnaan yang diberikan yaitu menjelaskan pada pasien bahwa keluhan yang dirasakan ibu terjadi akibat pertumbuhan uterus yang semakin membesar yang menyebabkan perubahan postur tubuh. Pada kunjungan hamil kedua usia kehamilan 36-37 minggu mengeluh sering buang air kecil. Keluhan yang dialami pasien keluhan yang normal yang dialami setiap ibu hamil trimester tiga. Sehingga penatalaksanaan yang diberikan yaitu menjelaskan keluhan yang terjadi disebabkan janin yang sedemikian membesar menekan kandung kemih ibu, akibatnya kapasitas kandung kemih jadi terbatas sehingga ibu sering berkemih.
Pada kunjungan ketiga pasien mengeluh perut bagian bawahnya nyeri.keluhan yang dirasakan pasie merupakan keluhan yang normal yang terjadi menjelang persalinan akan mengalami his palsu atau kontraksi rahim yang tidak teratur. Keluhan yang dirasakan Ny.’S’ menjelang persalinan adalah kencengkenceng dan mengeluarkan lendir dan darah dari jalan lahir pukul 15.00 WIB. Hasil pemeriksaan dalam pada Pukul 20.00 WIB Ny.’S’ sudah pembukaan 5 cm, eff 50 %, ketuban (-), persentasi kepala, UUK, hodge II, tidak ada bagian yang menumbung. Pada pukul 23.00 WIB didapatkan pembukaan 10 cm, eff 100 %, ketuban (-), persentasi kepala, UUK, hodge IV. Pada pukul 23.00 pembukaan sudah lengkap dan ibu ingin meneran ditandai dengan adanya dorongan meneran, tekanan anus, perinium menonjol, vulva dan sfhingter ani membuka dan his semakin kuat dengan durasi 50 detik. Pada kala 2 ini berlansung 15 menit bayi lahir pukul 23.15 dengan jenis kelamin laki-laki dengan berat badan 2600 gram dan PB 50 cm. Pada kala tiga Ny.’S’ mengeluh perut bagian bawahnya mules, dan terlihat adanya semburan darah secara tiba-tiba dan teraba uterus bulat serta tampak tali pusat memanjang. Lama kala tiga yaitu 15 menit setelah bayi lahir plasenta lahir lengkap pada pukul 23.30 WIB dan didapatkan TFU 2 jari bawah pusat dan setelah bayi lahir uterus teraba keras. Pada kala empat ibu berlangsung selama 2 jam dengan hasil pemeriksaan tekanan darah 120/80 mmHg, suhu 36,8 0 C, nadi 86 x/menit, pernapasan 20 x/menit, TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus keras, perdarahan 50 cc. Keluhan utama pada Ny.’S’ post partum fisiologis 6 jam masih terasa nyeri pada luka jahitan di jalan lahir. Keluhan yang dialami oleh Ny’S’ adalah keluhan yang normal nyeri pada luka jahitan disebabkan karena laserasi pada jalan lahir dan luka jahitan belum kering. Pada kunjungan kedua 7 hari setelah post partum ibu mengeluh ASI nya kurang lancar. didapatkan hasil pemeriksaan TFU pertengahan pusat sympisis, kontraksi keras, lochea sanguilenta. ASI merupakan nutrisi yang terbaik untuk bayinya. Pada kunjungan ketiga 14 hari setelah post partum ibu tidak ada keluhan didapatkan hasil TFU tidak teraba atas sympisis, kontraksi keras, lochea serosa. Pada kunjungan ke empat 40 hari post partum ibu tidak ada keluhan TFU sudah normal dan pengeluaran lochea alba dan ibu ingin bertanya tentang KB. Masa nifas ibu berjalan dengan normal proses involusi berjalan dengan baik selama 42 hari. Pada kunjungan pertama pada By.Ny.’S’ saat usia 6 jam setelah lahir mengatakan bayinya tidak rewel didapatkan hasil pemeriksaan suhu 36,80C denyut jantung 140x/menit, pernafasan 48x/menit, bayi sudah BAB 3 kali dan BAK 3 kali. Pada kunjungan kedua dilakukan pada saat bayi berusia 3 hari ibu mengatakan bayinya rewel dan kuning dan berat badan 2650 gram masalah yang terjadi padabayi Ny’S’ masih dalam batas normal. Pada kunjungan ketiga dilakukan pada bayi berusia 28 hari dan berat badan bayi 3500 gram dan bayi tetap minum ASI. Pada 42 setelah post partum ibu mengatakan ingin ber KB untuk mengatur jarak kehamilannya. Ibu ingin menggunakan KB yang tidak mempengaruhi ASI nya dan ibu memilih KB suntik 3 bulan. Menurut Saifuddin, 2011 keuntungan menggunakan suntikan progestin yaitu tidak mengandung estrogen sehingga tidak memiliki pengaruh terhadap ASI. Hal ini dikarenakan ibu memahami program
pemerintah untuk mengatur jarak kelahiran dan memahami penjelasan yang diberikan oleh tenaga kesehatan tentang kontrasepsi yang baik digunakkam untuk ibu menyusui. SIMPULAN Asuhan kebidanan pada Ny.’S’ telah dilakukan selama 3 bulan yang dimulai dari masa kehamilan dengan usia kehamilan 34-35 minggu dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Asuhan kebidanan kehamilan pada Ny’S’ saat kunjungan pertama saat usia 34-35 minggu mengeluh sering nyeri punggung, pada kunjungan kedua saat usia 36-37 minggu mengeluh sering buang air kecil dan pada kunjungan ketiga saat usia kehamilan 37-38 minggu mengeluh nyeri dibagian perut bawah. 2. Asuhan kebidanan persalinan pada Ny’S’ proses persalinan mulai dari kala I pukul 20.00 didapatkan pembukaan 5 cm, pada pukul 23.00 didapatkan pembukaan 10 cm . Pada kala II persalinan berlangsung selama 15 menit. Pada kala tiga berlangsung 15 menit dan plasenta lahir lengkap. Pada kala IV 2 jam setelah persalinan. Proses persalinan berjalan dengan baik dan tidak ada komplikasi selama persalinan. 3. Asuhan Kebidanan Nifas pada Ny.’S’ dilakukan 4 kali kunjungan . Pada kunjungan nifas pertama dilakukan pada 6 jam post partum, kunjungan kedua dilakukan pada hari ke 7 post partum, kunjungan ketiga dilakukan pada 14 hari post partum dan kunjungan keempat dilakukan pada 40 hari setelahpost partum. Masa nifas ibu berjalan dengan normal proses involusi berjalan dengan baik. 4. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir, Bayi Ny.’S’ lahir spontan tidak terjadi masalah atau komplikasi selama dan setelah persalinan. Asuhan neonatus dilakukan kunjungan 3 kali. Kunjungan pertama dilakukan pada usia bayi 6 jam, kunjungan kedua dilakukan pada usia 3 hari dan kunjungan ketiga pada usia 28 hari. Pada kunjungan kedua ditemukan masalah bayi Ny’S’mengalami ikterus fisiologis hal ini dikarenakan kurang adekuat pemberian minum pada bayi. 5. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Ber-KB, Ny.’S’ memilih KB 3 bulan untuk mengatur jarak kehamilan. Pemilihan jenis kontrasepsi ini sangat sesuai karena ibu menyusui bayinya dan menggunakan KB yang tidak mempengaruhi ASI. REKOMENDASI 1. Bagi Institusi Pendidikan Untuk meningkatkan pengalaman dan wawasan dalam melakukan tentang asuhan kebidanan secara berkesinambungan (continuity of care) pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Untuk meningkatkan pengalaman dan wawasan serta pengetahuan tentang asuhan kebidanan secara berkesinambungan (continuity of care) pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana.dan dapat menjadi referensi untuk studi kasus selanjutnya.
3. Badi Responden Untuk menambah pengetahuan dan wawasan responden tentang pentingnya asuhan kebidanan secara berkesinambungan dari masa hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan kontrasepsi (KB). 4. Bagi Tenaga Kesehatan Untuk menambah dan meningkatkan mutu pelayanan serta bahan dalam penerapan asuhan kebidanan dalam batas continuity of care terhadap, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan ibu hamil keluarga berencana. DAFTAR PUSTAKA Aprilia, B. N. (2012). kehamilan & persalinan panduan praktik pemeriksaan . yogyakarta: graha ilmu. Asrinah, Putri, S. S., Sulistyorini, D., Muflihah, I. S., & Sari, D. N. (2010). Asuhan Kebidanan MasaPersalinan. Graha Ilmu. Bahiyatun. (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hutahaen, S. (2013). Perawatan Antenatal. Salemba Medika. KemKes RI, P. I. (2011). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi (Edisi ke tiga ed.). Jakarta: P.T Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Khamariyah, N., Anggasari, Y., & Muflihah, S. (2014). Buku Ajar Kehamilan. Salemba Medika. Lailiyana, Laila, A., & Daiyah, I. (2011). Asuhan Kebidanan Persalinan. Buku Kedokteran EGC. Muslihatun Wafi Nur. (2010). Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta: Fitramaya. Nurjannah Siti Nunung, Maemunah ade siti, badriah dewi laelatul. (2013). Asuhan kebidanan postpartum. Bandung: PT Refika Aditama. Nursalam, & Utami, S. (2013). Asuhan Keperawatan Bayi Dan Anak. Salemba Medika. RI, K. K. (2010). Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial. Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan Anak Kemkes RI. Saleha Sitti. (2009). Asuhan Kebidanan Paada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika. Sondakh, J. J. (2013). Asuhan Kebidanan Persalinan Dan Bayi Baru Lahir. Erlangga. Sulistyowati, A. (2009). Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Salemba Medika. Sulistyowati, A. (2009). Buku AjarAsuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Andi Yogyakarta. Sulistyowati, A. (2010). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Salemba Medika. Sulistyowati, A. (2011). Pelayanan Keluarga Berencana. Salemba Medika. Sumarah, Widyastuti, Y., & Wiyati, N. (2009). Perawatan Ibu Bersalin (Asuhan Kepada Ibu Bersalin). Fitri Maya.
ALAMAT CORESPONDEN Email :
[email protected] Alamat : Dsn.Mojorejo Ds.Ngerong Kec.Gempol Kab.Pasuruan No-Hp : 087846248420