ASUHAN KEBIDANAN PADA NY”A” MASA HAMIL,BERSALIN, NIFAS, NEONATUS, DAN KELUARGA BERENCANA DI UPT PUSKESMAS SOOKO, KABUPATEN MOJOKERTO SELLY WIDIYA RAHMA NIM. 1311010082 Subject : Asuhan Kebidanan Kehamilan, Persalinan, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana DESCRIPTION Kematian ibu atau kematian maternal adalah kematian seorang ibu sewaktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan, tidak bergantung pada tempat atau usia kehamilan. Faktor penyebab tidak langsungnya Angka Kematian Ibu (AKI) di sarana pelayanan kesehatan, pada umumnya disebabkan karena 3 T (terlambat mengambil keputusan, terlambat mendapatkan transportasi dan terlambat penanganan di sarana pelayanan kesehatan) dan 4 Terlalu (terlalu tua, terlalu banyak, terlalu muda, terlalu sering). Asuhan kebidanan secara komprehensif dari usia kehamilan trimester III, persalinan, nifas, asuhan kebidanan pada bayi baru lahir, dan KB.Pada tanggal 18 Februari 2016, dilakukan pengkajian didapatkan keluhan utama. Pada pemeriksaan kunjungan antenatal diketahui bahwa Ny A melakukan kunjungan ANC trimester I, II, III sebanyak 8 kali. Pada trimester III 2 kalikunjungan, keluhan yang dirasakan selama hamil muda : mual, muntah, keluhan pada hamil tua : sering buang air kecil, kunjungan yang dilakukan oleh Ny. A selama kehamilan sudah sesuai dengan standar kunjungan ANC.Asuhan persalinan Ibu tidak ditemukan masalah atau tidak ada komplikasi saat persalinan. Asuhan masa nifas ibu telah melakukan kunjungan masa nifas selama 4 kali kunjungan yaitu kunjungan Nifas I (2 hari post partum ), kunjungan Nifas II (6 hari post partum) tidak ditemukan masalah dan komplikasi pada masa nifas, kunjungan Nifas III (2 minggu post partum), kunjungan Nifas IV (6 minggu post partum). Kunjungan neonatal pada bayi tidak ditemukan masalah dan Ny. “A” memutuskan untuk tidak memakai alat kontrasepsi untuk sementara waktu. Diharapkan hasil penelitian ini dijadikan bahan evaluasi dan memberikan materi kebidanan terkait dengan asuhan kebidanan secara menyeluruh sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Disarankan bagi klien untuk menjaga kondisi kehamilanya dan melakukan kunjungan sesuai dengan yang dianjurkan agar dapat mengetahui sejak dini adanya komplikasi selama kehamilan sampai keluarga berencana.
1
SUMMARY
Maternal mortality or maternal death is the death of a woman while pregnant or within 42 days after the end of pregnancy, irrespective of the place or the gestational age. Factors causing indirect Maternal Mortality Rate (MMR) in health-care facilities, generally due 3 L (late decision, late getting transport and late treatment in health-care facilities) and 4 Too (too old, too much, too young, too often). Midwifery care in a comprehensive manner from the third trimester of pregnancy, parturition, postpartum, neonatal, and family planning. On February 18, 2016, it was the assessment and found major complaint. On examination of antenatal visits was known that Mrs.”A”did ANC visit trimesteronce, second, thirddone as many as 8 visits.On the third trimester was 2 times the complaints during early pregnancy: nausea, vomiting, complaints in late pregnancy: frequent urination, a visit by Mrs. “A” during pregnancy was in accordance with the standards of ANC. There was no problem or no complications during parturition. On postpartum care mother has done 4 times visits, namely first vsit (2 days of post partum), second visit (6 days of post partum), found no problem and no complication, third visit (2 weeks of postpartum) fourth visit (6 weeks of postpartum). On neonatal visit there was no problem and Mrs. “A” decided to use any contraception for a while. It is expected this research can be used as an assessment and provide midwifery materials related to comprehensive midwifery care in accordance with the needs of the students. It is advisable for the client to maintain the condition of the pregnancy and visits according to the recomendetionin order to early detection on their complication during pregnancy until family planning. Keywords: Midwifery Care of Pregnancy, Parturition, Postpartum, Neonatal and Family Planning Contributor
: 1. Sulis Diana, M.Kes 2. Dian Irawati, M.Kes Date : 25 Mei 2016 Type Material : Laporan Penelitian Identifier :Right : Open Document Summary :
2
LATAR BELAKANG Kesehatan ibu merupakan masalah nasional yang perlu mendapatkan perhatian yang prioritas, khususnya bagi ibu hamil. Sebenarnya masa kehamilan ini merupakan masalah fisiologis dan dapat berjalan dengan normal, tetapi masa kehamilan juga merupakan masa yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janinnya karena terdapat risiko inspeksi yang lebih tinggi selama proses kehamilan, dan sebaiknya untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dimulai sejak ibu merasa atau mengetahui dirinya hamil. Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dan berhubungan erat dengan kepatuhan dan ketaatan ibu untuk melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan diantaranya pengetahuan dan sikap yang baik serta yang mendukung untuk melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan (Prawirohardjo, 2009). Setiap tahun sekitar 160 juta ibu seluruh dunia dalam keadaan hamil. Sebagian besar kehamilan ini berlangsung dengan aman, namun, sekitar 15% menderita komplikasi berat, dengan sepertiganya merupakan komplikasi yang mengancam jiwa ibu. Komplikasi ini mengakibatkan kematian lebih dari setengah juta ibu setiap tahun (Saifuddin, 2010). Tantangan bagi bangsa Indonesia adalah masih tingginya angka Kematian Ibu (AKI) yaitu 359/100.000 kelahiran (SDKI, 2012). Komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil antara lain perdarahan antepartum (perdarahan yang terjadi setelah usia kandungan 28 minggu), solusio plasenta (lepasnya sebagian atau semua plasenta dari rahim), plasenta previa (jalan lahir tertutup plasenta), spontaneus abortion (keguguran), dan intra uteri growth retadation (IUGR), atau pertumbuhan bayi yang buruk dalam rahim (Wahyuningrum, 2012). Angka Kematian Ibu (AKI) cenderung meningkat dalam 5 (lima) tahun terakhir. Capaian AKI pada tahun 2008 sebesar 83 per 100.000 kelahiran hidup (kh), Tahun 2009 jumlah AKI 108/100.000 kelahiran hidup, tahun 2010 108/100.000 kelahiran hidup dan tahun 2011 104,4/100.000 kelahiran hidup. tahun 2012 sebesar 90,7 per 100.000 kh, tahun 2013 sebesar 101,4 per 100.000 kh, tahun 2014 sebesar 104,3 per 100.000 kh, dan di tahun 2015 mencapai 97,43 per 100.000 kh. Keadaan ini memacu untuk terus menelaah penyebab kematian ibu agar target MDGs dapat tercapai (Dinkes Jatim, 2015). Angka kematian balita per 1.000 kelahiran hidup tahun 2013 sebanyak 145 anak, dengan jumlah laki-laki 84 anak dan perempuan 61 anak. Jumlah kematian anak balita tahun 2013 sebanyak 16 anak, dimana jumlah laki-laki 7 anak dan perempuan 9 anak (Dinkes Mojokerto, 2013). Jumlah kematian ibu di Kabupaten Mojokerto pada tahun 2013 sebanyak 22 kasus yang terdiri dari 6 kasus pada Kematian Ibu Hamil, 2 kasus pada Kematian Ibu Bersalin dan 14 kasus pada Kematian ibu Nifas. Secara keseluruhan terdapat peningkatan angka kematian ibu jika dibandingkan dari tahun 2012 yang mana jumlah kasus kematian sebanyak 19 kasus, sedangkan pada tahun 2013 sebanyak 22 kasus (Dinkes, Kab. Mojokerto, 2014). Komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil antara lain perdarahan antepartum (perdarahan yang terjadi setelah usia kandungan 28 minggu ), solusio plasenta (lepasnya sebagian atau semua plasenta dari rahim), plasenta previa (jalan lahir tertutup plasenta), spontaneus abortion (keguguran), dan intra uteri growth retadation (IUGR), atau pertumbuhan bayi yang buruk dalam rahim. Komplikasi yang mungkin terjadi saat persalinan antara lain dapat meningkatkan
3
terjadinya atonia uteri (perdarahan pasca melahirkan), ruptur uteri (robeknya dinding rahim), serta malpresentation (bayi salah posisi) (Wahyuningrum, 2012). Pada masa nifas kemungkinan komplikasi terjadi ketika proses penyembuhan yang menyebabkan pembentukan jaringan parut, dapat menyebabkan mulut rahim kaku, dan menyulitkan .persalinan yang akan darang (Manuaba, dkk, 2009). Bayi baru lahir beresiko mengalami beberapa gangguan antara lain bayi kecil untuk masa kehamilan/bayi kurang bulan, Gangguan pernafasan, Hipotermia, Infeksi, Cacat bawaan dan trauma lahir. Bayi dinyatakan sakit apabila sesak nafas, frekuesi pernafasan 60 x/menit, malas minum, panas atau suhu badan bayi rendah, kurang aktif, berat lahir rendah (1500-2500 gram) dengan kesulitan minum (Saifudin, dkk, 2006). Pencapaian pembangunan kesehatan di Indonesia, Kementrian Kesehatan telah melakukan trobosan melalui berbagai upaya yang dilaksanakan secara berkesinambungan satu diantaranya adalah Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). BOK diharapkan dapat berkontribusi meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat (Menkes RI, 2011). Upaya bidan adalah meningkatkan kualitas keselamatan ibu dan bayi terutama dengan melaksanakan pelayanan antenatal care yang baik yaitu asuhan yang diberikan pada ibu hamil yang bertujuan untuk memonitor, mendeteksi kesehatan ibu dan janin selama kehamilan sesuai dengan Manajemen asuhan kebidanan 5 langkah varney. Dalam hal ini diharapkan mahasiswa mampu mengimplementasikan yang sudah diperoleh dari perkuliahan dalam memberikan pendampingan asuhan kepada klien sejak dari kehamilan trimester III, persalinan, nifas dan BBL atau bisa memberikan KIE terkait kontrasepsi. Merencanakan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi penyulit atau komplikasi (Kemenkes, 2010). METODE PENELITIAN Studi kasus dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan pendokumentasiaan SOAP dengan pendekatan management. Asuhan kebidanan dilakukan pada Ny.”A”, lokasi studi kasus di lakukan di puskesmas sooko kab. mojokerto mulai tanggal 08 Februari 2016 sampai 29 April 2016. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada tanggal 18 Februari 2016, dilakukan pengkajian didapatkan keluhan utama, Ibu mengatakan hamil 8 bulan, ibu mengatakan sering buang air kecil perutnya terasa kenceng-kenceng dan kadang pada tangan mengalami kram otot. Keluhan yang dirasakan oleh ibu sebagaimana yang ada dalam teori bahwa keluhan yang sering dirasakan pada trimester III adalah : Sering buang air kecil, pada kehamilan trimester III posisi kepala janin mulai turun kepintu atas panggul sehingga mengakibatkan kandung kemih tertekan oleh penurunan kepala janin, konstipasi dan perut kembung, biasanya terjadi kostipasi yang dipengaruhi oleh hormone progresteron yang meningkat (Saleha, 2008). Keluhan yang dirasakan Ny A merupakan akibat dari adanya kontraksi janin atau dorongan janin yang akan lahir, hal ini sering terjadi pada semua ibu hamil tua (trimester III). Sedangkan rasa kenceng-kenceng yang di alami oleh Ny”A” merupakan akibat
4
dari kehamilanya yang mana usia janin yang dikandungnya semakin mem,besar dan akan keluar yang mengakibatkan terjadinya tekanan pada perut ibu. Hal ini terjadi pada semua ibu hamil trimester III, sehingga antara teori dengan fakta tidak terdapat kesenjangan. Anamnesa yang dilakukan pada Ny.A pada tanggal 10 Maret 2016 didapatkan keluhan yaitu Ibu mengatakan merasakan kenceng-kenceng, dan mengeluarkan cairan sejak pukul 02.00 WIB. Kemudian dilakukan pemeriksaan umum dan fisik dalam batas normal, pemeriksaan dalam hasilnya vulva vagina tidak ada kelainan, portio tipis dan lunak, pembukaan 4 cm, selaput ketuban utuh, presentasi kepala, penurunan, posisi UUK, dan moulase tidak ada. Tanda-tanda inpartu diantaranya adalah adanya rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur. Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-robekan kecil pada serviks, kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya, pada pemeriksaan dalam serviks mendatar dan pembukaan telah ada. Pada pemeriksaan kunjungan I di dapat hasil pemeriksaan 2-6 jam post partum Ny “A” ibu merasa mules .Hal ini bersifat fisiologis karena pada saat ini uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusi) sehinnga akhirnya kembali seperti sebelum hamil ( Varney, 2008).Pada pemeriksaan kunjungan II di dapat hasil pemeriksaan 6-7 hari post partum,terdapat lochea sanguinolenta,TFU pertengahan pusat sympisis, kunjungan III di dapat hasil pemeriksaan 14 hari post partum,terdapat lochea serosa,TFU tidak teraba di atas sympisis, kunjungan IV di dapat hasil lochea alba,TFU normal seperti sebelum hamil. Kondisi Ny “A” cukup baik dan tidak terjadi komplikasi masa nifas. Ny A lahir cukup bulan , pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Maret 2016, jam 10.00, Jenis Kelamin: Laki-Laki. Usia kehamilan 39 minggu, berat badan 3300 gram, panjang badan 50 cm di BPS. Spontan, menangis lemah, tonus otot positif (+) warna kulit kemerahan jenis kelamin laki-laki, anus (+) dan tidak ada cacat bawaan. pada bayi lahir yaitu jaga kehangatan, bersihkan jalan nafas, keringkan dan tetap jaga kehangatan, potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun, lakukan Inisiasi Menyusu Dini dengan cara kontak kulit bayi dengan ibu, beri salep mata eritromisin 0,5% pada kedua mata, suntikan vitamin Neo K 1Mg/0,5 cc intramuscular di 1/3 paha bagian luar sebelah kiri anterolateral setelah inisiasi menyusui dini. Ibu mengatakan untuk sementara waktu tidak ingin menggunakan alat kontrasepsi dikarenakan suami masih di luar negri. Dalam tinjauan kasus ini peneliti berusaha memberikan penjelasan tentang macam-macam metode KB, keuntungan, kerugian dan efek samping dari masing-masing metode KB seperti Kondom, KB pil, KB suntik 1 bulan dan 3 bulan, KB implant, KB IUD karena dengan informasi/penjelasan yang diberikan ibu akan mengerti tentang macam metode KB yang sesuai. Membantu ibu memutuskan pilihannya dalam penentuan alat kontrasepsi , ibu dapat menentukan alat kontrasepsi apa yang akan digunakan dengan syarat yaitu aman dan disetujui oleh suami, dapat diandalkan,
5
sederhana,terjangkau, dapat diterima dan pemakaian dalam waktu panjang.
jangka
SIMPULAN 1. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Ibu sering buang air kecil dan nyeri punggung. Ny “A” termasuk kehamilan resiko tinggi kehamilan karena telah berusia > 35 tahun, anak banyak dan jarak kelahiran terlalu dekat (1 tahun) skor puji 14. 2. Asuhan Kebidanan pada Bersalin Ibu merasakan kenceng-kenceng, dan mengeluarkan cairan / ngerembes di kemaluan pukul 02.00 sudah ada His Ny “A” mulai dari kala I, II,III,IV, tidak ditemukan masalah atau tidak ada komplikasi saat persalinan. 3. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas Ibu telah melakukan kunjungan masa nifas selama 4 kali kunjungan yaitu kunjungan Nifas I (2 hari post partum ), kunjungan Nifas II (6 hari post partum) tidak ditemukan masalah dan komplikasi pada masa nifas, kunjungan Nifas III (2 minggu post partum), kunjungan Nifas IV (6 minggu post partum) 4. Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir Bayi Ny A lahir cukup bulan , Jenis Kelamin: Laki-Laki. Usia kehamilan 39 minggu, berat 3300 gram, panjang di BPS. Dilaukan kunjungan neonates sebanyak 2 kali 5. Asuhan Kebidanan pada KB Ibu mempunyai keinginan untuk melakukan KB tapi ibu belum menentukan pilihan kontrasepsi yang akan dipakai karena harus menunggu suami pulang dari luar negeri
REKOMENDASI 1.
2.
3.
4.
Institusi Pendidikan Diharapkan hasil penelitian ini dijadikan bahan evaluasi dan memberikan materi kebidanan terkait dengan asuhan kebidanan secara menyeluruh sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Tenaga Kesehatan Hasil penelitian ini hendaknya dapat dipergunakan untuk bahan dasar dalam memberikan asuhan pada ibu hamil secara menyeluruh sebagi upaya untuk melakukan evaluasi dalam memberikan pelayanan asuhan kebidanan. Klien Disarankan bagi klien untuk menjaga kondisi kehamilanya dan melakukan kunjungan sesuai dengan yang dianjurkan agar dapat mengetahui sejak dini adanya kmplikasi selama kehamilan sampai keluarga berencana. Peneliti Hasil penelitian ini hendaknya dijadikan pengalaman dalam memberikan asuhan kebidanan secara komperhensif, agar dalam melakukan pengabdian pada masyarakat menjadi bidan yang professional dan mengerti kebutuhan pasien sehingga tepat dalam melakukan tindakan.
6
DAFTAR PUSATAKA Bahiyatun, 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta. EGC Cunningham, F G,dkk., 2005. Obstetri Williams Volume I. Jakarta : EGC Diana M; Cooper, Margaret A. 2009. Myles Buku Ajar Bidan. Jakarta: EGC. Dinkes Jatim, 2015. Profil Kersehatan Propinsi jawa Timur tahun 2015. Pencapaian dan kinerja pembangunan kesehatan anga mortalitas, AKI dan AKB. Dinkes Kabupaten Mojokerto, 2014. Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto. AKB dan AKI. Hidayat. A. M., Sujiyatini. 2010. Asuhan Kebidanan Persalinan, Yogyakarta ; Nuha Medika. Jannah, Nurul. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas, Yogjakarta ; Ar - Ruzz Media. Kemenkes RI. (2015). Rencana Aksi Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu di Indonesia. Jakarta : Kemenkes RI. Kusmiyati, Yuni, dkk. (2009). Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta : Fitramaya. Manuaba, Ida Ayu Chandranita, dkk. (2009). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC. Muslihatun. N. W., Mufdlilah., Setiyawati. N. 2009. Dokumentasi Kebidanan, Yogyajakarta ; Fitramaya. Proverawati, Atikah.2011. Anemia dan Anemia kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika Saifudin, Abdul Bari, dkk. (2006). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Saleha Sitti, 2009. Asuhan Kebidanan pada masa Nifas. Jakarta. Salemba Medika Saminem. 2009. Dokumentasi Asuhan Kebidanan Konsep Dan Praktik. Jakarta: EGC Sarwno, 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Suherni, dkk. (2009). Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta : Fitramaya. Sulistyawati, Ari. (2009). Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika. Sumarah, dkk. (2009). Perawatan Ibu Bersalin. Yogyakarta : Fitramaya. Suririnah. (2009). Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Suryati. (2011). Buku Ajar Asuhan Kebidanan I: Konsep Dasar Asuhan Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika Varney, Hellen., dkk. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume 2. Jakarta : EGC. Wahyuningrum, Yeni. (2012). Asuhan Kebidanan Pada Ny. S di Puskesmas Tirto Kota Pekalongan. Pekalongan : Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. (2005). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan
7
ALAMAT RESPONDENSI Email :
[email protected] Alamat : Dsn. Tambak agung, Ds. Tambak agung Tengah, Kec. Ambunten, Kab.Sumenep No. HP : 082139564704
8