ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “Y” MASA HAMIL, PERSALINAN, NIFAS, NEONATUS DAN KELUARGA BERENCANA DI UPT PUSKESMAS PURI KABUPATEN MOJOKERTO AQIDAH CINDY REPELITASARI 1311010003 SUBJECT: Asuhan Kebidanan, ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus, KB DESCRIPTION : Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia menempati urutan tertinggi di ASEAN sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 129 kasus, meskipun dari tahun ke tahun tetap menurun tetapi tingkat kematian bayi di Indonesia masih tergolong tinggi dengan negara lain. Tujuan studi kasus ini adalah memberikan asuhan kebidanan secara continuity of care pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB dengan menggunakan pendekatan menejemen kebidanan. Studi kasus dilakukan di BPM Siti Isnawati, SST Desa Kintelan Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto pada tanggal 9 Februari-29 April 2016, subyek studi kasus adalah Ny. “Y” G1 P0 A0. Dokumentasi asuhan kebidanan diselesaikan dengan metode SOAP notes. Pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Pemberian asuhan kehamilan pada Ny.”Y” dari hasil pemeriksaan normal dan tidak ada penyulit. Asuhan persalinan berlangsung fisiologis serta tidak disertai penyulit. Masa nifas Ny “Y” berjalan dengan normal. Asuhan neonatus terdapat terdapat keluhan yaitu bayi yang sulit untuk menghisap ASI dari ibunya dikarenakan puting susu ibu yang datar. Pada kunjungan keluarga berencana ibu menggunakan KB suntik 1 bulan. Asuhan yang sudah diberikan pada klien sudah cukup baik dan hendaknya tenaga kesehatan dapat meningkatkan mutu pelayanan sehingga dapat memberikan asuhan yang lebih baik sesuai dengan standar asuhan kebidanan serta dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan agar dapat menerapkan setiap asuhan kebidanan sesuai teori. ABSTRACT: Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is the highest in ASEAN reached to 307 per 100,000 live births, is not escape also the infant Mortality Rate (IMR) in indonesia, despite the years by year remained decreased but the infant mortality rate in Indonesia is still relatively high compared with other countries. The purpose of this case study was to provide midwifery care with continuity of care in pregnancy, parturition, post-partum, neonatal and family planning by using the management of midwifery approach. The case study conducted in BPM Siti Isnawati, SST Kintelan, Puri, Mojokerto on February 9 to April 29, 2016 the subject of case study was Mrs. "Y" G1 P0 A0. Midwifery care documentation was resolved by the method of SOAP notes. The collection of data through observation and interviews. The implementation of midwifery care on Mrs. "Y" was normal and found no complications.internatal care took place physiologically and was not accompanied by any complications. Post partum of Mrs. “Y” was not accompanied by any complications. Post partum of Mrs. “Y” was running normally. On neonatal care there was complaint that the
1
baby was difficult to suck the breast milk because the mother’s nipples were flat. On a family planning visit mother using one month contraceptive injection. Midwifery care that has been given to the client is good enough and the health personnel should be able to improve service quality so as to provide better care in accordance with the standards of midwifery care and can follow the development of medical science in order to implement any appropriate midwifery care theory. Keywords: Midwifery, pregnant, mothers, post-partum, neonatal Contributor
: 1. Dian Irawati, M.Kes. 2. Dyah Siwi Hety, S.Si,T., M.Kes Date : 23 Mei 2016 Type Material : Laporan Penelitian Identifier :Right : Open Document Summary : LATAR BELAKANG Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus isidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan (Profil Kesehatan Indonesia,2012), tak luput juga dari Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia, meskipun dari tahun ke tahun tetap menurun tetapi tingkat kematian bayi di Indonesia masih tergolong tinggi dengan negara-negara lainnya. (Profil Kesehatan Jawa Timur,2012) Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia menempati urutan tertinggi di ASEAN sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup, artinya lebih dari 18.000 ibu tiap tahun atau dua ibu tiap jam meninggal oleh sebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas (Survei Demografi Kesehatan Indonesia: SDKI 2002-2003). Data SDKI 2007 menunjukkan bahwa AKI menurun menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup. Penurunan angka tersebut relatif masih sangat rendah dan jauh dari target MDGS (Millenium Development Goals) untuk menurunkan AKI pada tahun 2015 menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup. (Kemenkes RI,2012) Dalam Dirjen Bina Gizi dan KIA Kemenkes R.I laporan kinerja B12 tahun 2013 dijelaskan bahwa cakupan kunjungan ibu hamil K1 dan K4 di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2013 ialah sebesar 86%. Cakupan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan di Provinsi Jawa Timur tahun 2013 memiliki cakupan 91,27%.( Kemenkes. R.I, 2013). Di kota Mojokerto cakupan ibu hamil K4 pada tahun 2013 sebesar 81,44%, cakupan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 87,99% , cakupan ibu nifas sebanyak 85,50%, cakupan neonatus sebanyak 95,74% , cakupan KB aktif sebanyak 7,45% dan KB baru sebanyak 12,90% . (Profil Kesehatan Kab. Mojokerto, 2013). Angka kematian bayi (AKB) di Mojokerto, selama tahun 2013 dilaporkan terjadi 16.491 kelahiran, tercatat kasus kematian bayi sebesar 129, diantaranya laki-laki sebanyak 77 bayi dan sebanyak 52 bayi perempuan, jumlah kematian tertinggi ada pada Kecamatan Puri yaitu 15 bayi dan tidak adanya kematian bayi atau nol (0) ada pada Kecamatan Bangsal dan Ngoro. Tahun 2012 kasus kematian bayi sebesar 178 bayi, maka telah terjadinya penurunan angka kematian bayi, penurunan angka ini dikarenakan sudah tersedianya berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan tenaga medis yang terampil, serta sudah tersedianya ruang PONED di beberapa Puskesmas. Angka Kematian Bayi (AKB) dalam beberapa waktu terakhir memberi gambaran adanya
2
peningkatan dalam kualitas hidup dan pelayanan kesehatan pada masyarakat, dan Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Mojokerto pada tahun 2013 sebanyak 22 kasus yang terdiri dari 6 kasus pada Kematian Ibu Hamil, 2 kasus pada Kematian Ibu Bersalin dan 14 kasus pada Kematian ibu Nifas, menurut kelompok umur ke semua kasus kematian ibu tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut, kematian pada Ibu Hamil 5 orang meninggal pada usia 20-34 tahun dan 1 orang lagi meninggal pada usia ≥35 tahun, kematian Ibu Bersalin terdapat 2 orang yang meninggal pada usia 20-34 tahun, kematian Ibu Nifas terdapat 2 orang yang meninggal pada usia < 20 tahun, 9 orang yang meninggal pada usia 20-34 tahun, dan 3 orang pada usia ≥ 35 tahun. Dari tahun 2012 peningkatan angka kematian ibu (AKI) menunjukkan jumlah kasus kematian sebanyak 19 kasus, sedangkan pada tahun 2013 sebanyak 22 kasus. (Dinkes Kab Mojokerto, 2013). Status kesehatan masyarakat di Indonesia pada khususnya bagian kesehatan ibu dan anak dapat dilihat dari data nasional tahun 2013 bahwa, cakupan K1 pada ibu hamil mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu dari 96,84% pada tahun 2012 menjadi 95,25% pada tahun 2013. Cakupan K4 mencapai 86,85%. Cakupan pertolongan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (PN) mencapai 90,88%. Cakupan akseptor Keluarga Berencana (KB) aktif mencapai 76,73%. Cakupan kunjungan neonatal (KN) lengkap mengalami penurunan dari 87,79% pada tahun 2012 menjadi 87,23% pada tahun 2013 (Kemenkes, 2014). Capaian cakupan K1 di provinsi Jawa Timur pada tahun 2013 mencapai 95,07%. Capaian cakupan K4 mencapai 87,36%. Capaian cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan 97,53%. Cakupan peserta Keluarga Berencana (KB) aktif mencapai 78,98%. Cakupan kunjungan neonatal (KN) lengkap mencapai 89,08% (Kemenkes, 2014). Cakupan K4 di Kabupaten Mojokerto pada tahun 2013 mencapai 81,44%. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan mencapai 87,99%. Cakupan Neonatus pertama (KN1) mencapai 95,47%. Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap (KN Lengkap) mencapai 94,37% (Profil Kesehatan Dinas Kabupaten Mojokerto, 2014). Lima penyebab kematian ibu terbesar adalah perdarahan,hipertensi dalam kehamilan (HDK), infeksi, partus lama atau macet dan abortus. Kematian ibu di Indonesia tetap didominasi oleh tiga penyebab utama kematian yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan (HDK), dan infeksi. (Profil Kesehatan Indonesia 2013).Selain itu, penyebab pada AKB adalah intra uterine fetal death (IUFD) sebanyak 29,5% dan berat bayi lahir rendah (BBLR) sebanyak 11,2%, hal ini juga berpengaruh faktor kondisi ibu sebelum dan selama kehamilan amat menentukan kondisi bayi. (Renstra 2015).Di Kabupaten Mojokerto, AKI disebabkan oleh Beberapa penyebab terjadinya kematian pada ibu hamil dan melahirkan adalah perdarahan, keracunan kehamilan (Pre eklamsi), infeksi. Perlu dicermati bahwa masyarakat masih belum memahami secara benar penanganan ibu hamil, masyarakat masih menganggap perdarahan yang dialami bumil merupakan suatu hal yang biasa, keadaan ini berdampak pada keterlambatan merujuk ke fasilitas kesehatan terdekat serta persiapan rujukan yang dilakukan oleh keluarga serta penanganan perdarahan di fasilitas kesehatan perlu dilakukan secara adekuat sehingga kesiapan peralatan yang memadai serta ketrampilan petugas merupakan sesuatu yang wajib ada di fasilitas pelayanan kesehatan. Pada AKB Penyebab dari kematian bayi diakibatkan oleh BBLR (berat badan lahir rendah), asfiksia, kongenital, infeksi, dan lain-lain.(profil kesehatan Kab.Mojokerto, 2013) Tenaga kesehatan harus mengambil langkah untuk menghindari AKI dan AKB dengan jalan melakukan pengawasan terhadap ibu hamil dan balita dengan saksama dan teratur. Tenaga kesehatan harus mengambil langkah untuk menghindari AKI dan AKB dengan jalan melakukan pengawasan saat kehamilan dengan saksama dan teratur. Bidan hendaknya melakukan konsultasi terhadap penyakit yang dapat menyebabkan AKI dan
3
AKB, memberikan nasehat tentang gizi saat kehamilan dan meningkatkan pengertian KBinterval. Bidan melakukan deteksi dini yang timbul dan segera melakukan konsultasi, menganjurkan untuk pemeriksaan tambahan sehingga secara dini penyakit ibu dapat diketahui dan diawasi atau dapat segera diobati. Dalam setiap pelayanan kesehatan, bidan sebagai tenaga profesional terlatih mempunyai peranan dan strategi dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI), serta angka kematian bayi (AKB), melalui pemberian pelayanan kebidanan, baik secara mandiri, kolaborasi, maupun rujukan. Peran bidan dalam sistem pelayanan kesehatan meliputi : meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat, meningkatkan penerimaan terhadap program keluarga berencana, memberi pendidikan dan bermitra dengan dukun, serta meningkatkan rujukan. (Yulifah & Surachmindari, 2013) Tujuan penelitian ini adalah memberikan asuhan kebidanan secara continuity of care pada ibu hamil ,bersalin,nifas, neonatus dan KB dengan menggunakan pendekatan menejemen kebidanan METODE PENELITIAN Studi kasus dilakukan di BPM Siti Isnawati, S.ST Desa Kintelan Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto, subyek studi kasus adalah Ny “Y” usia 24 tahun. Dokumentasi asuhan kebidanan diselesaikan dengan metode SOAP notes menurut Kemenkes RI No. 938 tahun 2007. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pemeriksaan kehamilan pada Ny. Y G1P00000 usia kehamilan 39 minggu didapatkan bahwa keadaan ibu secara umum dalam keadaan baik. Pada kunjungan pertama pada tanggal 19 februari 2016 pukul 16.30 WIB diketahui kehamilan ibu berumur 39 minggu dan ibu mengeluhkan sering buang air kecil. Hal tersebut merupakan salah satu tanda dalam menghadapi proses persalinan. Masalah ini terjadi karena uterus terus berkontraksi untuk mempersiapkan proses persalinan. Menurut Nurul Khamariyah (2014) Iritabilitas kandung kemih, nokturia, dan sering berkemih (urinary frequency) dan (urgency) umum dilaporkan pada kehamilan. Sering berkemih merupakan akibat dari peningkatan sensituvitas kandung kemih dan pada tahap selanjutnya kompresi pada kanung kemih. Pembesaran uterus menekan kandung kemih sehingga menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urine. Hal ini sangat wajar dialami oleh ibu hamil yang menginjak trimester ahir ataupun mendekati proses persalinan dikarenakan uterus yang semakin menekan kandung kemih dan menimbulkan rasa ingin buang air kecil terus menerus. Hasil pemantauan diketahui Ny Y melakukan kunjungan ANC (Antenatal Care) secara teratur sebanyak 12 kali yaitu trimester I ibu periksa sebanyak 3 kali, trimester 2 sebanyak 3 kali dan trimester 3 sebanyak 4 kali. Ibu melakukan pemeriksaan sebanyak 12 kali karena pada Trimester I dan Trimester ke II ibu mengeluhkan pusing dan sering muntah, sedangkan pada Trimester ke III ibu merasakan sering pusing. Menurut Ari Sulistyawati (2009) mengatakan bahwa sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan, kunjungan minimal selama hamil adalah 4 kali, yaitu I kali pada trimester I, I kali pada trimester 2, dan 2 kali pada trimester III. Sebaiknya kunjungan ANC tersebut rutin dilakukan setiap bulan agar dapat segera terdeteksi jika ada penyulit atau komplikasi pada kehamilan Ny.Y. Pengkajian data obyektif diketahui bahwa tekanan darah NY. Y pada kunjungan pertama dalam batas normal 100/80 mmHg, suhu 37 0C, nadi 80 x/mnt. Menurut teori Asrinah (2010) Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar selama masa kehamilan. Tekanan darah yang sesuai diperlukan untuk mempertahankan
4
fungsi plasenta, tetapi tekanan darah sistolik 140 mmHg atau distolik 90 mmHg pada saat awal pemeriksaan dapat mengidentifikasikan adanya potensi hipertensi dan membutuhkan pemantauan ketat selama kehamilan baik dari bidan ataupun dokter obstetrik ginekologi. Hasil dari tekanan darah Ny.Y dalam batas normal, pengukuran tekanan darah dikhawatirkan adanya tekanan darah yang tinggi yang dapat menyebabkan preeklamsia. Pengkajian diketahui bahwa berat badan ibu sebelum hamil adalah 40 kg sedangkan pada saat pengkajian mencapai 53 kg sehingga total kenaikan berat badan ibu pada saat hamil adalah 13 kg. Kenaikan berat badan ibu pada saat hamil masih dalam batas normal, menurut Mandriwati (2011) dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelum hamil dihitung mulai Trimester I sampai Trimester III bertujuanuntuk mengetahui kenaikan berat badan setiap minggu, pada Trimester III yang tergolong normal adalah 0,4-0,5 kg. Apabila kenaikan berat badan ibu kurang dari 10 kg dikhawatirkan terjadi gangguan pertumbuhan janin. Sedagkan menurut Maryunani (2011) peningkatan berat badan normal selama kehamilan adalah 10-14,5 kg, dengan pola kenaikan antara 1-2 kg pada Trimester I, dan 0,3-0,4/ minggu dalam Trimester II dan III. Apabila melebihi 15 kg dikhawatirkan adanya preeklampsia, kehamilan ganda atau bayi yang terlampau besar. kemudian hasil pemeriksaan tersebut diberitahukan pada ibu dan keluarga bahwa ibu dan janin dalam keadaan sehat. Pengkajian yang dilakukan hasil pemeriksaan DJJ Ny.Y pada kunjungan tanggal 19 februari 2016 yaitu 138 x/menit. hal ini sesuai dengan teori Medforth,(2011) frekuensi dasar normal berada diantara 110 dan 160 x/menit. Sedangkan Menurut Muslihatun (2009) DJJ normal pada janin adalah 120-160x/menit jika ≤120x/menit dan ≥160x/menit maka deteksi adanya fetal distress pada janin. Mengukur DJJ pada ibu hamil sangat penting dilakukan karena dihawatirkan apabila ditemukannya komplikasi pada ibu hamil bisa segera teratasi dan pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas masih dalam batas normal. Hasil dari pengukuran TFU pada Ny.Y dengan usia kehamilan 39 minggu yaitu 28 cm. Menurut Kamariyah dkk (2014) normal tinggi fundus pada usia kehamilan 3435 minggu yaitu 31 cm di atas simfisis. Dalam hal ini terdapat kesenjangan antara fakta dan teori yang terjadi dilapangan akan tetapi kondisi ibu dan janin dalam keadaan sehat. Asuhan persalinan pada Ny. Y G1P00000 usia kehamilan 39 minggu didapatkan data bahwa Ny. Y datang ke BPS pada tanggal 19 Februari 2016 jam 23.00 WIB dengan keluhan perutnya kenceng-kenceng, setelah itu dilakukan pemeriksaan dan didapatkan pembukaan 2 cm. Proses persalinan Ny Y berjalan dengan normal dan baik. Lama kala I yang dihitung dari mulai ibu merasakan mules sejak datang ke BPS sampai pembukaan lengkap berlangsung ± 5 jam. Teori yang diberikan oleh jenny sondakh (2013) mengatakan bahwa fase laten adalah periode dari awal persalinan hingga ke titik dimana ketika pembukaan mulai berjalan secara progresif, yang umumnya dimulai sejak kontraksi mulai muncul hingga pembukaan 3-4 cm atau permulaan fase aktif. Lama kala I yang dialami oleh Ny.Y masih tergolong wajar karena tidak ada yang membedakan antara teori dan fakta yang dilakukan saat pengkajian. Pada pukul 10.05 WIB, kala II Ny Y berlangsung selama ± 30 menit. Bayi lahir secara spontan menurut jenny sondakh (2013) rata-rata durasi kala II persalinan adalah sekitar 1¼ jam, dengan nilai medial 1 jam, pada kala II rata-rata adalah 1 jam untuk primigravida dan 15 menit untuk multipara. Pada kala II yang berlangsung 2 jam bagi primigravida atau 1 jam bagi multipara, Lama kala II yang berlangsung pada Ny.Y dianggap sudah abnormal dikarenakan tidak ada kompliksi ataupun penyulit yang ada
5
saat proses persalinan berlangsung dan hal ini sesuai dengan teori yang ada bahwa kala II Ny.Y berlangsung secara normal. Pada pukul 10.12 WIB, kala III Ny.Y berlangsung secara lancar dan normal, plasenta lahir dengan lengkap menurut teori Sondakh (2013) bahwa kala III di mulai setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta dan berlangsung tidak lebih dari 30 menit, sedangkan menurut teori lailiyana (2011) pada kala III di mulai setelah bayi lahir yang berlangsung 5-10 menit. Dengan hal ini setelah dilakukan pengkajian pada Ny.Y tidak terjadi kesenjangan teori antara pengkajian dan teori yang ada di lapangan. Pengkajian yang dilakukan pada kala IV tidak ditemukan tanda-tanda perdarahan ataupun komplikasi, kala IV dilakukan pengkajian selama 2 jam setelah proses persalinan. menurut teori Jenny Sondakh (2013) perdarahan pascaparum dianggap terjadi jika kehilangan darah mencapai 500 ml atau lebih dalam 24 jam pertama setelah melahirkan. Bidan harus selalu memeriksa daerah dibawa bokong ibu, demikian pula pembalutnya. Darah dapat mengalir diantara bokong menuju kain dibawah bokong ibu, sementara jumlah yang diserap pembalut hanya sedikit. Pembalut yang basah dari ujung ke ujung mengandung sekitar 68-80 mL darah. Dalam pengkajian Ny.Y yang dilakukan pada saat kala IV berlangsung tidak ada komplikasi ataupun keluhan yang terjadi, saat dilakukan pengkajian proses kala IV Ny.Y berjalan sesuai dengan teori yang telah ada. Asuhan masa nifas pada Ny. Y P10001 berdasarkan anamnesa pada tanggal 20 februari 2016 didapatkan hasil bahwa ibu masih merasakan mules. Hal ini bersifat fisiologis karena pada saat ini uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusi) sehingga akhirnya kembali seperti sebelum hamil Hasil pengkajian yang dilakukan diketahui bahwa pada 6 jam post partum, ibu tidak mengalami perdarahan, ibu sudah dapat berkemih, mobilisasi sudah mulai lancar dan ASI sudah keluar, akantetapi bayinya sulit untuk minum ASI ibu dikarenakan puting susu ibu yang datar sehingga bayi sulit untuk menghisap ASI, hal ini tidak sesuai dengan teori yang diberikan oleh (Vivian Nanny Lia D, 2014) puting susu yang datar sepertin ini sebenarnya tidak selalu jadi masalah. Secara umum ibu tetap dapat menyusui bayinya dan upaya selama antenatal umumnya kurang berguna. Misalnya dengan memanipulasi hofman, menarik narik puting ataupun penggunaan breast shield dan breast shell. Tindakan yang paling efisen untuk memperbaiki keadaan ini adalah isapan langsung bayi yang kuat. Pengkajian kunjungan pada hari ke dua dilakukan pada tanggal 22 februari 2016 didapatkan bahwa lochea yang dikeluarkan ibu adalah lochea rubra, menurut teori Icesmi Sukarni (2013) lochea Rubra muncul pada hari pertama sampai hari ketiga masa postpartum. Sesuai dengan namanya warnanya biasanya merah dan mengandung darah dari perobekan/ luka pada plasenta dan serabut dari deciduas dan choiron. Terdiri dari sel desidua , verniks caseosa, rambut lanugo,sisa mekonium dan sisa darah. Dari hasil pengkajian pada Ny.Y pada saat kunjungan hari ke dua yang dilakukan,saat dilakukan pemeriksaan tidak ada komplikasi ataupun masalah yang timbul pada saat masa Nifas Ny.Y berlangsung, hal ini sesuai dengan teori yang ada. Hasi pengkajian Pada pada tanggal 22 februari 2016 pukul 13.00 WIB keadaan ibu dan bayi baik. Ny Y sedikit mengalami masalah yaitu payudaranya terasa sakit karena payudara ibu yang bengkak menurut Taufan Nugroho (2014) dalam keadaan normal payudara akan terasa kencang bila pada saatnya bayi minum, karena kelenjar payudara telah terisi penuh oleh ASI, namun apabila payudara telah kenceng dan untuk beberapa waktu tidak diisap oleh bayi ataupun dipompa, maka dapat terjadi payudara mengalami pembengkakan, hingga menekan saluran ASI hingga terasa sangat tegang dan sakit. Bendungan ASI yang terjadi pada Ny Y terjadi karena bayi tidak dapat
6
menghisap puting susu ibu secara langsung dikarenakan puting susu ibu yang datar. sehingga bayi deberi susu formula. Pada pengkajian yang dilakukan 1 minggu setelah pospartum tanggal 27 februari 2016 ibu mengeluh ASI nya masih bengkak ibu baik tidak ada masalah dalam pola Eliminasi. Pengeluaran lochea sangunolenta ini sesuai dengan teori menurut Taufan Nugroho (2014) yaitu lochea sanguelenta berupa cairan berwarna putih bercampur dengan merah, lochea ini biasanya terjadi pada hari ke 3 sampai hari ke 7 setelah proses persalinan. Pada pengkajian 2 minggu setelah persalinan pada tanggal 07 Maret 2016 keadaan ibu baik tidak ada masalah ataupun komplikasi yang terjadi, pengeluaran lochea yang di alami oleh ibu adalah lochea serosa. Hal ini masih dalam batas wajar menurut teori yang ada pada Taufan Nugroho (2014) lochea serosa berupa cairan yang keluar berwarna kekuningan atau kecoklatan, lebih sedikit darah dan lebih banyak serum juga terdiri dari leukosit dan robekan laserasi dari plasenta. Hal ini tidak ada kesenjangan antara teori yang ada dengan apa yang telah didapatkan saat pengkajian pada Ny.Y Pada pengkajian yang dilakukan 6 minggu setelah proses persalinan pada tanggal 28 Maret 2016 keadaan ibu baik dan tidak ada keluhan ataupun komplikasi yang terjadi, ibu juga sudah tidak mengeluarkan lochea. TFU ibu sudah tidak teraba lagi menurut teori dari Manuaba (2010) pada involusi uteri, jaringan ikat dan jaringan otot mengalami proses proteolitik, berangsur-angsur akan mengecil sehingga pada kahir kala nifas besarnya seperti semula dengan berat 30 gram. Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan pengkajian yang ada pada Ny.Y Bayi baru lahir fisiologis usia 6 jam didapatkan hasil anamnesa bayi lahir dengan persalinan normal pada tanggal 20 februari 2016 jam 10.05 dengan berat badan lahir 2800 gram dan panjang badan 47 cm,dengan usia kehamilan 39 minggu. Pada kunjunjungan pertama pada tanggal 22 februari 2016 ditemukan kesenjangan tentang pemberian susu formula pada bayi hal ini tidak sesuai dengan teori yang diberikan leh Roesli Utami (2004) yaitu susu formula adalah cairan yang berisi zat yang mati. Di dalamnya tidak ada sel hidup seperti sel darah putih, zat pembunuh bakteri, antibodi, mengandung enzim, hormon, dan juga tidak mengandung faktor pertumbuhan. Sedangkan ASI mengandung sel darah putih, antibodi, hormon, faktor-faktor pertumbuhan, serta zat-zat yang dapat membunuh firus. Hasil pengkajian yang dilakukan bayi Ny.Y telah diberikan Imunisasi HB hal ini sesuai dengan teori yang diberikan oleh Davies Lorna (2009) yaitu imunisasi bertujuan untuk melindungi dan mencegah penyebab penyakit pada anak- anak yang terlalu sakit untuk diimunisasi dan pada populasi umum. Vaksin hidup mengandung sejumlah kecil virus atau bakteri penyebab penyakit, vaksin-vaksin ini merangsang sistem imun untuk menghasilkan antibodi guna menghancurhan dan melindungi dari kemungkinan infeksi di masa depan. Asuhan Keluarga berencana pada Ny “Y” dari Anamnase pada kunjungan KB (Keluarga Berencana) pada tanggal 06 April 2016 didapatkan bahwa ibu berencana untuk melakukan KB suntik 1 bulan. Perteuan pertama dilakukan KIE tentang KB suntik 1 bulan pada ibu, menurut teori Ari Sulistyawati (2011) KB suntik 1 bulan sangat efektif, aman, dapat dipakai oleh perempuan dalam usia reproduksi, kembalinya kesuburan yang lebih lambat kira-kira 4 bulan, dan cocok untuk masa laktasi karena tidak menekan produksi pada ASI. Akan tetapi pada pada evaluasi tanggal 07 April 2016 didapatkan bahwa ibu dianjurkan oleh bidan untuk menggunakan KB pil dan pada tanggal 07 April 2016. Menurut teori yang terdapat pada Ari Sulistyawati (2011) pil yang tersedia dalam
7
kemasan 21 tablet mengandung hormonal aktif, progestin dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif. Cara kerja pil ini yaitu menahan ovulasi, mencegah implantasi, lendir servik mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma. Simpulan 1. Asuhan Kebidanan pada kehamilan Ny.Y dimulai pada umur kehamilan ibu yang menginjak 39 minggu berjalan dengan normal dan tidak ada penyulit yang menyertai selama masa kehamilan tersebut. Pada hasil pemeriksaan umum keadaan pasien normal 2. Proses persalinan NY.Y berjalan dengan lancar. Kala I berlangsung selama ± 5 jam dengan keluhan utama yaitu ibu merasakan perutnya kenceng-kenceng. Sedangkan kala II berlangsung selama kurang lebih ± 30 menit. bayi lahir normal dengan berat 2800 gram, dan panjan badan 47 cm, Menagis kuat dan gerak aktif. Pada kala III berlangsung ± 10 menit, plasenta lahir spontan dan lengkap, tidak ada penyulit. Pada kala IV berlangsung dengan normal tidak ada penyulit 2 jam postparum berjalan dengan normal tidak ada masalah yang menyertai. Hasil pemeriksaan dalam batas normal TD : 110/80 mmHg, Suhu : 36,6 C, Nadi : 80x/ menit, UC baik dan keras, TFU : 2 jari bawah pusat, Perdarahan 30 cc. 3. Pasa masa Nifas Ny.Y berjalan dengan normal, setelah dilakukan kunjungan terdapat keluhan payudara ibu yang bengkak dikarenakan oleh bendungan ASI, loche ibu ibu berjalan sesuai dengan masalah yang terjadi sertelah postpartum, TFU ibu dalam batas normal. 4. Setelah dilakukan pengkajian pada bayi Ny.Y diketahui bayi lahir dengan normal pada tanggal 20 februari 2016 pukul 10.05 WIB. Bayi menangis kuat dan gerakan aktif, setelah dilakukan kunjungan beberapa kali terdapat keluhan yaitu bayi yang sulit untuk menghisap ASI dari ibunya dikarenakan puting susu ibu yang datar. Hasil dari pemeriksaan keadaan umum bayi dalam batas normal Suhu : 36,8C, RR : 45 x/menit, DJJ:138x/menit. bayi juga telah diberikan Imunisasi HB dan Vit K pada saat lahir. 5. Pada kunjungan KB atau keluarga berencana dilakukan sebanyak 2 kali secara umum keadaan ibu baik. Ibu sepakat berencana untuk menggunakan KB suntik 1 bilan akantetapi pendapat dari bidan setempat ibu dianjurkan untuk menggunakan KB pil. Rekomendasi 1. Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan bagi mahasiswa dengan penyedaan fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan kompetensi mahasiswa dalam pemberian asuhan kebidanan. 2. Asuhan yang sudah diberikan pada klien sudah cukup baik dan hendaknya meningkatkan mutu pelayanan agar dapat memeberikan asuhan yang lebih baik sesuai dengan standar asuhan kebidanan serta dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan agar dapat menerapkan setiap asuhan kebidanan sesuai teori. 3. Mahasiswa mendapatkan pengalaman dalam mempelajari kasus – kasus pada saat praktik dalam pemberian asuhan kebidanan yang komprehensif, diharapkan dapat menerapkan asuhan kebidanan sesuai standar pelayanan kebidanan serta dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan asuhan kebidanan terhadap klien
8
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, B., 2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Dewi, V. N. L. & Sunarsih, T., 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas. Yogyakarta: Salemba Medika. Dewi, V. N. L. & Sunarsih, T., 2012. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika. Hani, U., Kusbandiyah, J., Marjati & Yulifah, R., 2011. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika. Hartanto, H., 2010. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan . Indriyani, D. & A., 2014. Buku Ajar Keperawatan Maternitas: Upaya Promotif dan Preventif dalam Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Jitowiyono, S. & Kristiyanasari, W., 2011. Asuhan Keperawatan Neonatus dan Anak. Yogyakarta: Nuha Medika. Kamariyah, N., Anggasari, Y. & Muflihah, S., 2014. Buku Ajar Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika. Kementerian Kesehatan RI, 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarata: Kementerain Kesehatan RI. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, 2010. Ringkasan Peta Jalan Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia. Jakarta: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / BAPPENAS. Kementrian Kesehatan RI, 2014. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI 2014. Lailiyana dkk, 2011. Asuhan Kebidanan Persalinan. Jakarta: Buku kedokteran EGC. Lowdermilk, D. L., Perry, S. E. & Cashion, K., 2013. Keperawatan Maternitas. 8 penyunt. Singapura: ELSEVIER MOSBY. Lusiana, N., 2015. Buku Ajar Metodologi Penelitian Kebidanan. Yogyakarta: Deepublish. Mangkuji, B. et al., 2012. Asuhan Kebidanan 7 Langkah SOAP. Jakarta: EGC.
9
Muslihatun, W. N., 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta: FitraMaya. Norma, N. & Dwi, M., 2013. Asuhan Kebidanan: Patologi Teori dan Tinjauan Kasus. Yogyakarta: Nuha Medika. Nugroho, T., Nurrezki, Warnaliza, D. & Wilis, 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas (Askeb 3). Yogyakarta: Nuha Medika. Padila, 2014. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika. Prawirohardjo, S., 2010. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Reeder, S. J., Martin, L. L. & Griffin, D. K., 2011. Keperawatan Maternitas Kesehatan Wanita, Bayi & Keluarga. Jakarta: EGC. Romauli, S., 2011. Buku Ajar Asuhan Kebidanan 1: Konsep Dasar Asuhan Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika. Rukiah, A. Y., 2013. Asuhan Kebidanan Kehamilan Berdasarkan kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Trans Info Media. Saifuddin, A. B. penyunt., 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Taufik, L. & Kurniawati, T., 2013. Buku Ajar Kependudukan & Pelayanan KB. Jakarta: EGC. Varney, H., Kriebs, J. M. & Gegor, C. L., 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. 4 penyunt. Jakarta: EGC. Alamat Correspondensi : - Email :
[email protected] - No. HP : 082257909897 - Alamat : Ds. Sukoanyar Rt.05 Rw.01 Kec. Ngoro Kab. Mojokerto
10