Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI PERUBAHAN KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI DENGAN MODEL MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN WONOREJO 1 KECAMATAN WATES KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2014-2015
ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
OLEH :
ROBBY IRFANSYAH NPM: 11.1.01.10.0308
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016
Robby Irfansyah | 11.1.01.10.0308 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Robby Irfansyah | 11.1.01.10.0308 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Robby Irfansyah | 11.1.01.10.0308 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI PERUBAHAN KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI DENGAN MODEL MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN WONOREJO 1 KECAMATAN WATES KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2014-2015 Robby Irfansyah 11.1.01.10.0308 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
[email protected] Wahid Ibnu Zaman, M.Pd dan Darsono, M.Kom UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK
Robby Irfansyah: Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Perubahan Kenampakan Permukaan Bumi dengan Model Make a Match Didukung dengan Media Visual pada Siswa Kelas IV SDN Wonorejo 1 Kecamatan Wates Kabupaten Kediri Tahun Ajaran 2014-2015. Kata Kunci: Kenampakan, Make A Match, Media Visual Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa pembelajaran IPA di SD masih didominasi oleh aktivitas klasikal dengan didominasi peran guru. Akibatnya suasana kelas monoton, pasif dan membosankan. Hal tersebut nampak dari kemampuan mengidentifikasi siswa yang rendah, yang pada akhirnya hasil belajarnyapun juga rendah. Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah aktivitas siswa kelas IV SDN Wonorejo 1 Kecamatan Wates Kabupaten Kediri dalam mengidentifikasi perubahan kenampakan permukaan bumi dengan menggunakan penerapan model make a match? (2) Bagaimana strategi pembelajaran yang dilakukan guru kelas IV SDN Wonorejo 1 Kecamatan Wates Kabupaten Kediri dalam mengidentifikasi perubahan kenampakan permukaan bumi dengan menggunakan penerapan model make a match? (3) Apakah dengan menggunakan penerapan model make a match dapat meningkatkan kemampuan mengidentifikasi perubahan kenampakan permukaan bumi pada siswa kelas IV SDN Wonorejo 1 kecamatan Wates Kabupaten Kediri?. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subyek penelitian siswa kelas IV SDN Wonorejo 1 kecamatan Wates Kabupaten Kediri. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, menggunakan instrumen berupa RPP, lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi aktivitas guru dan tes hasil belajar siswa. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Melalui siklus tindakan pembelajaran dapat ditemukan langkah-langkah yang efektif penerapan pembelajaran model make a match sehingga meningkatkan aktivitas belajar siswa (2) Melalui siklus tindakan pembelajaran dapat ditemukan langkah-langkah yang efektif penerapan pembelajaran model make a match sehingga meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran (3) Melalui siklus tindakan pembelajaran dapat ditemukan langkah-langkah yang efektif penerapan pembelajaran model make a match sehingga meningkatkan kemampuan mengidentifikasi siswa. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan: (1) Tujuan pokok penggunaan model pembelajaran make a match adalah untuk menembangkan kemampuan kerjasama. Oleh sebab itu
Robby Irfansyah | 11.1.01.10.0308 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri guru sebagai pelaksan pembelajaran harus mengutamakan proses yang mendukung terciptanya suasana kerja kelompok. (2) Guru masih perlu meneliti terus menerus, untuk membuktikan apakah model make a match sesuai dengan seluruh karakteristik materi dan karakteristik siswa.
Robby Irfansyah | 11.1.01.10.0308 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
penyempurnaan
LATAR BELAKANG Pendidikan
merupakan
pengadaan buku dan alat pelajaran.
kebutuhan yang mendasar bagi umat manusia
saat
ini.
Pendidikan
kurikulum,
Selain masalah di atas yang tidak
kalah
pentingnya
adalah
dibutuhkan untuk memajukan setiap
kemampuan guru adalah mengajar
segi kehidupan. Karena itu perlu
siswa.
dimbangi dengan alat pendukung
proses belajar mengajar diharapkan
yang memadai, serta didukung oleh
mampu memantau tingkat kesukaran
kesadaran
lapisan
yang dialami siswa, memberikan
masyarakat. Menurut Rusman (2011:
motivasi serta mampu mengarahkan
96) pendidikan adalah keahlian dasar
dan mendorong kegiatan belajar
yang akan mendukung kemampuan
siswa.
dari
setiap
Guru
sebagai
penggerak
seorang guru dalam menjalankan
Berdasarkan masalah yang
tugasnya, artinya tinggi rendahnya
muncul dalam pembelajaran, maka
motivasi guru akan terlihat dari
perlu dilaksanakan suatu penelitian
upaya yang akan dilakukan dalam
terhadap proses pembelajaran dengan
mengembangkan pendidikannya.
tujuan untuk meningkatkan kualitas
Banyak sekali permasalahanpermasalahan
yang
ada
didunia
pembelajaran. dibutuhkan
Karena solusi
yang
dapat
pendidikan. Permasalahan yang ada
meningkatkan
dalam didunia pendidikan formal
siswa dan meningkatkan keaktifan
bertambah dari tahun ke tahun. Salah
siswa dalam proses KBM. Salah satu
satu permasalahan pendidikan yang
cara
dihadapi
permasalahan pendidikan tersebut
oleh
bangsa
Indonesia
aspek
itu,
untuk
pengetahuan
menyelesaikan
dewasa ini adalah rendahnya kualitas
adalah
pendidikan pada setiap jenjang dan
kooperatif. "Pembelajaran kooperatif
satuan
khususnya
merupakan suatu macam strategi
pendidikan dasar dan menengah.
pembelajaran secara berkelompok,
Berbagai untuk
pendidikan
usaha
pembelajaran
telah
dilakukan
siswa belajar bersama dan saling
meningkatkan
kualitas
membantu dalam membuat tugas
pendidikan melalui
dengan
nasional
berbagai
peningkatan
antara
lain
dengan
pelatihan
dan
support di antara anggota". Model
guru,
pembelajaran kooperatif memiliki
kualitas
Robby Irfansyah | 11.1.01.10.0308 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
penekanan
pada
saling
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
beberapa tipe, salah satunya adalah
dirasa penting karena membantu
Make a Match.
siswa untuk lebih mudah dalam
Salah
satu
model
memahami materi yang diajarkan.
pembelajaran kooperatif yang dapat
Dalam hal ini adalah media visual.
digunakan adalah (Make a Match)
“Media visual adalah media yang
atau tipe mencari pasangan
hanya
yang
dapat
dilihat
diperkenalkan oleh Lorna Curran
menggunakan
(dalam Miftahul Huda, 2013:135)
(Hamdani,
menyatakan bahwa Make a Match
pembelajaran yang cocok digunakan
adalah kegiatan siswa untuk mencari
pada kegiatan menjelaskan hubungan
pasangan yang merupakan jawaban
antara sumber daya alam dengan
soal sebelum batas waktunya, siswa
daratan tinggi dan daratan rendah
yang dapat mencocokkan kartunya
yang
akan diberi point dan yang tidak
gambar-gambar atau benda-benda
berhasil mencocokkan kartunya akan
konkrit. Dari pengalaman tersebut
diberikan hukuman sesuai dengan
materi akan lebih mudah dipahami
yang disepakati bersama. Model ini
oleh siswa, lebih mengesan dan daya
bertujuan mendorong siswa untuk
ingatnya lebih tahan lama. Siswa
belejar
dengan
lebih mudah mengingat jika bisa
permasalahan-
melihat, mendengarkan dan meraba
permasalahan yang termuat dalam
media pembelajaran yang digunakan.
contoh-contoh
disajikan.
Karena perkembangan kognitif anak
Dengan menggunakan media visual
usia Sekolah Dasar masih dalam
siswa dapat menganalisis gambar
operasional konkrit.
berpikir
kritis
memecahkan
tersebut
yang
untuk
kemudian
indra
dengan
2011:
dihasilkan
penglihatan” 248).
adalah
Berdasarkan
Media
berupa
pengalaman
dideskripsikan secara singkat perihal
mengajar Ilmu Pengetahuan Alam di
isi dari sebuah gambar. Maka dapat
Kelas
disimpulkan bahwa model Make a
Kecamatan Wates Kabupaten Kediri,
Match adalah model pembelajaran
banyak
secara
yang
permasalahan yang dihadapi siswa
menggunakan contoh-contoh gambar
dikarenakan banyaknya materi yang
sebagai media dalam pembelajaran.
dikembangkan
berkelompok
Selain
itu,
pemanfaatan
sehingga
IV
SDN
Wonorejo
dijumpai
berbagai
dalam
sebagian
1
kurikulum,
siswa
belum
media dalam proses pembelajaran Robby Irfansyah | 11.1.01.10.0308 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
mampu kriteria ketuntasan minimal
Subjek
mencapai (KKM).
tindakan kelas ini yaitu guru dan
Dari berbagai materi pelajaran Ilmu
siswa pada pembelajaran IPA
Pengetahuan
yang
materi perubahan kenampakan
kurikulum
permukaan bumi di kelas IV
semester genap untuk siswa kelas IV
SDN Wonorejo I Kecamatan
Semester
1
Wates Kabupaten Kediri tahun
Kecamatan Wates Kabupaten Kediri
ajaran 2014-2015. Jumlah subjek
ada salah satu materi yang cukup
penelitian 20 siswa terdiri 10
sulit dipahami siswa, salah satunya
perempuan dan 10 laki-laki.
Alam
dikembangkan
II
pada
SDN
Wonorejo
memahami Perubahan Kenampakan Permukaan
Bumi.
Indikasi
Tempat
penelitian
tindakan
kelas ini dilakukan di kelas IV SDN
permasalahan yang paling menonjol
Wonorejo
yang dijumpai adalah rendahnya
Kabupaten Kediri yang beralamat di Jl.
kemampuan dalam mengidentifikasi
RAYA WATES-KEDIRI.
perubahan kenampakan permukaan
I
Kecamatan
Wates
B. Prosedur Penelitian
bumi, sehingga prestasi belajarnya
Penelitian
ini
merupakan
kurang maksimal dan rata-rata kelas
penelitian tindakan kelas (PTK) yang
tidak mencapai indikator kinerja atau
dilakukan dalam upaya meningkatkan
kriteria ketuntasan minimal (KKM)
kualitas
yang telah ditetapkan.
penerapan model make a match.
Dengan model pembelajaran
Penelitian
pembelajaran
tindakan
melalui
kelas
ini
Make a Match di dukung media
dilaksanakan minimal dalam 2 siklus.
visual diharapkan siswa dapat lebih
Setiap siklus terdiri dari 4 pertemuan
mudah
dan
memahami
sehingga
dapat
pengetahuan
materinya meningkatkan
siswa
tentang
setiap
pertemuannya
membutuhkan waktu 2 x 35 menit. Setiap akhir siklus diadakan post test
pengetahuan sumber daya alam.
yang
Siswa lebih mudah dalam menghafal
mengetahui kemajuan yang dicapai
atau mengingat,
siswa di akhir pembelajaran.
dan
memahami
materi. II.
penelitian
berupa
Menurut
tes
formatif
Kemmis
dan
untuk
Mc
METODE
Taggart (dalam Sukidin dkk, 2008: 49)
A. Subjek Penelitian dan Setting
penelitian tindakan dapat dipandang
Penelitian Robby Irfansyah | 11.1.01.10.0308 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
sebagai
suatu
siklus
spiral
dari
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
penyusunan perencanaan, pelaksanaan
permukaan bumi melalui model
tindakan, pengamatan (observasi), dan
pembelajaran make a match dan
refleksi yang selanjutnya mungkin
data hasil pengamatan terhadap
diikuti dengan siklus spiral berikutnya.
aktivitas belajar siswa. Data hasil performansi guru dalam
C. Instrumen Pengumpulan Data Dalam
subbab
ini
akan
proses
pembelajaran
dapat
membahas tentang jenis data, sumber
diamati melalui Alat Penilaian
data dan teknik pengumpulan data.
Kemampuan
1. Jenis Data
Alat
Guru
Penilaian
(APKG).
Kemampuan
Jenis data yang digunakan berupa
Guru (APKG) ini terdiri dari
data kuantitatif dan kualitatif.
APKG 1 untuk kemampuan
a. Data Kuantitatif
merencanakan
pembelajaran
Data kuantitatif dalam
dan APKG 2 untuk pelaksanaan
penelitian ini berupa jumlah
pembelajaran yang dimodifikasi
siswa,
sesuai dengan langkah-langkah
data
hasil
belajar
sebelum melakukan siklus dan
dan
hasil
yang
pembelajaran make a match.
diperoleh melalui nilai tes yang
Sementara, data hasil aktivitas
digunakan
mengukur
belajar siswa dapat diamati
kemampuan kognitif siswa. Tes
melalui lembar aktivitas belajar
yang
siswa.
belajar
siswa
untuk
digunakan
dalam
penelitian ini yaitu tes formatif
komponen
dalam
2. Sumber Data
yang dilaksanakan pada akhir
Sumber
data
dalam
setiap siklus. Tes formatif ini
penelitian ini yaitu segala sesuatu
menggunakan jenis tes tertulis
yang menunjuk pada asal data
dan berbentuk pilihan ganda.
diperoleh. Adapun sumber data dalam
b. Data Kualitatif Data akan
kualitatif
dikumpulkan
data
hasil
terhadap
pembelajaran perubahan
berupa
pengamatan
performansi
dalam
yang
guru
menerapkan IPA
materi
kenampakan
Robby Irfansyah | 11.1.01.10.0308 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
penelitian
ini
sebagai
IV
SDN
berikut: a. Siswa Kelas
Wonorejo 1 Kecamatan Wates Kabupaten pelajaran
Kediri
tahun
2014-2015
yang
berjumlah 20 siswa, terdiri dari simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
10 siswa perempuan dan 10
(APKG)
siswa
APKG
laki-laki.
terdiri
dari
I
untuk
menilai
penelitian ini, pengambilan data
kemampuan
guru
dalam
yang
merencanakan
berasal
Dalam
yang
dari
siswa
meliputi:
pembelajaran
dan APKG II untuk menilai
1) Aktivitas selama
belajar
siswa
mengikuti
proses
pelaksanaan pembelajaran yang telah
dimodifikasi
pembelajaran IPA materi
dengan
model
perubahan
make a match.
kenampakan
sesuai
pembelajaran
permukaan bumi melalui model pembelajaran make a
c. Data Dokumen
match.
Data
2) Hasil belajar siswa dalam
digunakan
dokumen dalam
yang
penelitian
pembelajaran IPA materi
tindakan kelas ini, meliputi data
perubahan
kenampakan
hasil tes formatif belajar siswa
permukaan bumi melalui
sesudah melakukan tindakan,
model pembelajaran make a
daftar nama siswa kelas IV
match.
SDN Wonorejo 1 Kecamatan Wates Kabupaten Kediri, daftar
b. Guru Guru
yang dimaksud
presensi
siswa,
rencana
dalam penelitian tindakan kelas
pelaksanaan
ini yaitu guru yang berperan
lembar
menjadi
SDN
performansi guru dan aktivitas
Wonorejo 1 Kecamatan Wates
belajar siswa dalam proses
Kabupaten
Dalam
pembelajaran yang disesuaikan
penelitian ini, sumber data dari
dengan menggunakan model
guru berupa performansi guru
pembelajaran make a match,
selama
proses
pembelajaran
foto pembelajaran IPA materi
IPA
materi
perubahan
materi perubahan kenampakan
kenampakan permukaan bumi
permukaan bumi melalui model
melalui
pembelajaran make a match..
guru
kelas
Kediri.
model
pembelajaran
make a match. Performansi
Kemampuan
Robby Irfansyah | 11.1.01.10.0308 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Guru
pengamatan
3. Teknik Pengumpulan Data
guru ini diamati melalui Alat Penilaian
pembelajaran,
Teknik pengumpulan data dalam
penelitian
ini
diuraikan
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
sebagai berikut:
menggunakan
a. Tes
performansi Teknik tes dalam proses
pengumpulan
data
aktivitas
lembar guru,
belajar
lembar
siswa
dan
pada
penggunaan alat bantu berupa
penelitian ini dilakukan setiap
kamera. Pengamatan terhadap
selesai
pada
aktivitas siswa dilakukan oleh
setiap siklus. Penelitian ini
peneliti, sedangkan pengamatan
direncanakan menggunakan dua
terhadap
siklus, maka tes yang dilakukan
dilakukan oleh kolaborator.
pembelajaran
oleh peneliti sebanyak dua kali
performansi
guru
c. Dokumentasi
tes yaitu tes formatif I dan tes
Dokumentasi
formatif II. Adapun tes formatif
merupakan teknik pengumpulan
dalam
siklusnya
data yang berupa dokumen.
digunakan soal yang dibuat
Dokumen meliputi data hasil
oleh peneliti dengan panduan
belajar siswa sebelum maupun
kisi-kisi formatif. Jumlah soal
sesudah melakukan tindakan,
yang dibuat untuk tes formatif
daftar nama siswa kelas IV
sebanyak 20 soal. Jenis tes yang
SDN Wonorejo 1 Kecamatan
digunakan adalah tes tertulis
Wates Kabupaten Kediri, daftar
dan bentuk tes yang digunakan
presensi siswa, RPP, lembar
peneliti yaitu bentuk tes pilihan
pengamatan performansi guru
ganda.
dan
setiap
aktivitas
dalam
observasi memperoleh
atau
digunakan data
proses
siswa
pembelajaran
menggunakan make a match,
b. Pengamatan (Observasi) Pengamatan
belajar
untuk tentang
performansi guru dan aktivitas belajar siswa kelas IV SDN Wonorejo 1 Kecamatan Wates
foto pembelajaran IPA materi perubahan
kenampakan
permukaan bumi melalui model pembelajaran make a match. D. Teknik Analisis Data Teknik
analisis
yang
mengolah
dan
Kabupaten Kediri. Pengamatan
digunakan
dilakukan
setiap
menganalisis data performansi guru,
pembelajaran IPA materi energi
aktivitas belajar siswa, dan hasil
panas
belajar siswa sebagai berikut:
dan
pada
bunyi
Robby Irfansyah | 11.1.01.10.0308 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
dengan
untuk
data
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Persentase
1. Performa Guru
=
Dalam mengamati selama penelitian dalam kaitannya dengan performa guru, yaitu pengamatan
X 100%
3. Hasil Belajar Siswa Hal-hal
dalam perencanaan pembelajaran
yang
dianalisi
dan pengamatan dalam pelaksanaan
terkait dengan hasil belajar siswa
pembelajaran
adalah nilai hasil belajar siswa,
disesuaikan
yang
telah
dengan
model
kelas,
dan
persentase
tuntas belajar klasikal. Adapun
pembelajaran make a match. Nilai =
rata-rata
X
rumus untuk menghitung nilai hasil belajar siswa, rata-rata kelas, dan
100
persentase tuntas belajar klasikal Hasil
dari
perhitungan
tersebut kemudian dikonversikan ke
dalam
kriteria
keberhasilan
sebagai berikut: a. Menghitung nilai akhir hasil belajar siswa
performansi guru.
Untuk menentukan nilai akhir hasil belajar siswa yaitu dengan rumus: NA= SP x 100
2. Aktivitas Belajar Siswa
S
Data aktivitas belajar siswa diperoleh terhadap
melalui
pengamatan
aspek-aspek
yang
dilakukan pada setiap kegiatan
Keterangan: SP = Skor Perolehan SM = Skor Maksimal b. Menghitung rata-rata kelas
pembelajaran. Banyak siswa : skor 1 bila 0% sampai 20% ; 2 bila 20% sampai 40% ; 3 bila 40% sampai
Untuk menentukan nilai rata-rata kelas menggunakan rumus berikut ini:
60% skor 4 bila 60% sampai 80% ; skor 5 bila 80% sampai 100% aktif.
M=
Kualitas : 1 = sangat kurang; 2 =
Keterangan:
kurang; 3 = cukup; 4 = baik; 5 =
∑X
baik sekali.
diperoleh siswa
Adapun rumus aktivitas belajar
N = Jumlah siswa
siswa sebagai berikut:
M = Nilai Rata-rata kelas
=
Jumlah
nilai
yang
c. Menghitung persentase tuntas Robby Irfansyah | 11.1.01.10.0308 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
match telah terlaksana dengan
belajar klasikal Untuk
menghitung
baik
di
kelas
IV
SDN
persentase ketuntasan belajar
Wonorejo 1 Kecamatan Wates
klasikal
Kabupaten Kediri. Meskipun
dapat
menggunakan
rumus sebagai berikut:
pada awalnya guru belum bisa
P =
X
100
mengelola
pembelajaran
dengan
akan
baik,
tetapi
setelah beberapa pertemuan guru mengupayakan perbaikan
III. HASIL DAN KESIMPULAN
penampilan
A. Hasil
sehingga
pada
akhirnya proses pembelajaran
100 80 60 40 20 0
berlangsung efektif.
Aktivitas Siswa
3. Pembelajaran
Aktivitas Guru
menggunakan model make a
Hasil Belajar Siswa
Siklus Siklus I II
dengan
match
dapat
meningkatkan
hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN Wonorejo
B. Kesimpulan
1
Berdasarkan hasil analisis
Kecamatan
Wates
penelitian yang diperoleh maka
Kabupaten Kediri. Hal ini
dapat disimpulkan sebagai berikut
dapat dilihat dengan adanya
:
peningkatan
jumlah
siswa
dengan
yang tuntas dan peningkatan
menggunakan model make a
rata-rata nilai tes di atas KKM.
1. Pembelajaran
match
dapat
aktivitas
meningkatkan
belajar
bahasa
Indonesia siswa kelas IV SDN Wonorejo 1 Kecamatan Wates Kabupaten Kediri. Hal ini terlihat
dengan
peningkatan
adanya persentase
aktivitas belajar dari siklus I ke siklus II. 2. Pembelajaran
IV.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2013. ProsedurPenelitian. Jakarta: RinekaCipta. Catharina, Tri Anni. 2004. PsikologiBelajar. Semarang: UPT UNNES Press. Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain,
dengan
Aswan. 1997. Strategi
menggunakan model make a Robby Irfansyah | 11.1.01.10.0308 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamdani. 2011. CerdasBerbahasaIndonesia. Lhokseumawe: Unimal Press. Huda, Miftahul. 2011. CooperativeLearning.
Soenarko, Bambang. 2011. Pkn SD Kelas Rendah. Kediri: Universitas Nusantara PGRI Kediri. Sudjana,Nana. 1990.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung .PT Remaja Rosdakarya.
Bandung: Bumi Aksara. Huda, Miftahul. 2013. Model-Model
Sukidin, Basriwi, Suranto. 2008.
PengajarandanPembelajaran
ManajemenPenelitiantindaka
. Yogyakarta: PustakaPelajar.
nKelas. Jakarta: Insan
Rusman, 2011.ModelmodelPembelajaranMengem
Cendekia. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative
bangkanProfesional Guru.
Learning.
Jakarta: RajawaliPers.
PustakaBelajar.
Sanjaya,Wina.2006.StrategiPembelaj
Surabaya:
Trianto. 2010.
aranBerorientasiStandarPro
ModelPembelajaranTerpadu:
sesPendidikan. Jakarta:
Konsep, Strategi, dan
Prenada Media Group.
ImplementasidalamKurikulu
Sapriati, Amalia. 2008. PembelajaranIPAdiSD. Jakarta. Universitas Terbuka.
Robby Irfansyah | 11.1.01.10.0308 FKIP – Pendidikan Guru Sekolah Dasar
mTingkatSatuanPendidikan( KTSP)/Trianto. Jakarta: Bumi Aksara.
simki.unpkediri.ac.id || 11||