Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH METODE DEMONSTRASI DIDUKUNG MEDIA GRAFIS TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PROSES DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN KRENCENG KECAMATAN KEPUNG KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015
ARTIKEL
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
OLEH: SHINTA DWI RATNAWATI NPM: 11.1.01.10.0325
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI
2016 Shinta Dwi RatnaWati | NPM.11.1.01.10.0325 FKIP – PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Shinta Dwi RatnaWati | NPM.11.1.01.10.0325 FKIP – PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Shinta Dwi RatnaWati | NPM.11.1.01.10.0325 FKIP – PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH METODE DEMONSTRASI DIDUKUNG MEDIA GRAFIS TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PROSES DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN KRENCENG KECAMATAN KEPUNG KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SHINTA DWI RATNAWATI NPM: 11.1.01.10.0325 FKIP - PGSD Email:
[email protected] Drs. Samijo, M.Pd dan Drs. Bambang Soenarko, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa pembelajaran IPA di SD masih didominasi oleh pembelajaran yang berpusat pada guru. Hal tersebut mengakibatkan kemampuan belajar siswa dalam mendeskripsikan proses daur air menjadi rendah. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah dibutuhkan metode pembelajaran yang tepat digunakan yaitu metode demonstrasi. Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Apakah penggunaan Metode Demonstrasi didukung media grafis berpengaruh terhadap kemampuan mendeskripsikan proses daur air pada siswa kelas V-A? (2) Apakah penggunaan Metode Demonstrasi tanpa didukung media grafis berpengaruh terhadap kemampuan mendeskripsikan proses daur air pada siswa kelas V-B? (3) Apakah ada perbedaan pengaruh antara penggunaan metode Demonstrasi didukung media grafis dibanding dengan metode Demonstrasi tanpa didukung media grafis terhadap kemampuan mendeskripsikan proses daur air pada siswa kelas V? Penelitian ini menggunakan teknik penelitian Pretest-Posttest Control Group Design dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Subyek penelitian yaitu, seluruh siswa kelas V SDN Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri yang berjumlah 36 siswa. Penelitian ini dilakukan pada dua kelas yaitu kelas V A sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan metode Demonstrasi didukung media grafis dan V B sebagai kelas kontrol dengan menggunakan metode Demonstrasi tanpa didukung media grafis dengan anlisis uji t. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) Penggunaan metode Demonstrasi didukung media grafis sangat berpengaruh signifikan terhadap kemampuan mendeskripsikan proses daur air, hal ini terbukti dari nilai thitung (5,116) > ttabel (2,552) dengan ketuntasan klasikal tinggi yaitu 87,97%. (2) Penggunaan metode Demonstrasi didukung media grafis sangat berpengaruh signifikan terhadap kemampuan mendeskripsikan proses daur air, hal ini terbukti dari nilai thitung (4,529) > ttabel (2,898) namun demikian ketuntasan masih kurang dari 75% terhadap KKM yaitu 54,17%. (3) Terdapat perbedaan pengaruh sangat signifikan penggunaan metode Demonstrasi didukung media grafis dibanding metode Demonstrasi tanpa didukung media grafis terhadap kemampuan mendeskripsikan proses daur air pada siswa kelas V SDN Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri. Hal ini terbukti dari nilai thitung (4,961) > ttabel (2,750) pada taraf signifikansi 1%. Dengan keunggulan pada penggunaan metode Demonstrasi didukung media grafis, hal tersebut terbukti dari nilai rerata post-test pada penggunaan penggunaan metode Demonstrasi didukung media grafis adalah 91,11 sedangkan nilai rerata post-test pada pengguanan metode Demonstrasi tanpa didukung media grafis adalah 86,33. Dengan demikian 91,11 > 86,33.
Kata Kunci: Metode demonstrasi didukung media grafis, Mendeskripsikan Proses Daur Air.
Shinta Dwi RatnaWati | NPM.11.1.01.10.0325 FKIP – PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
diperlukan kurikulum yang tepat agar
1. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan suatu cara
pendidikan memiliki acuan, terarah dan
pengembangan karakter manusia untuk
dapat terlaksana secara menyeluruh
menggunakan
mereka
dalam kegiatan pembelajaran. Dalam
dalam menghadapi berbagai masalah.
kegiatan pembelajaran guru dituntut
Salah satu tujuan pendidikan adalah
untuk menyesuaikan dengan keadaan
untuk meningkatkan kualitas sumber
anak sekarang. Guru sebagai orang yang
daya manusia, sebagaimana dituangkan
bertanggung jawab dalam merumuskan
dalam UU Nomor 20 tahun 2003 Pasal
tujuan instruksional, pemilihan metode
3
yaitu
mengajar yang tepat, pemilihan dan
berfungsi
penggunaan media dengan benar serta
akal
(dalam
Isjoni,
“Pendidikan
fikiran
2012:3),
nasional
mengembangkan
dan
pemilihan dan penggunaan sumber
peradaban
belajar yang sesuai, karena penentuan
bangsa yang bermartabat dalam rangka
metode dan media yang tepat oleh guru
mencerdaskan
menjadi salah satu faktor penentu
membentuk
kemampuan
watak
serta
kehidupan
bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi
keberhasilan
peserta didik agar menjadi manusia
pembelajaran.
yang beriman dan bertakwa kepada
(dalam
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mengemukakan bahwa:
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
efektif
mandiri, dan menjadi warga negara
menerapkan beragam metode melalui
yang demokratis serta bertanggung
pendekatan
jawab”. Dalam Undang-undang tersebut
pendekatan- pendekatan yang berpusat
sudah terpapar secara jelas tujuan utama
pada guru dan berpusat pada peserta
pendidikan. Sesuai dengan perkem-
didik
bangan situasi dan kondisi kehidupan,
pendekatan yang komplementer (saling
pendidikan akan membawa sikap dan
melengkapi). Guru yang efektif adalah
tingkah
guru
laku
peserta
didik
untuk
siswa
dalam
Menurut
Daryanto
adalah
guru
yang
197)
Guru yang
yang
mampu
sebelum
mampu
ini,
pendekatan-
mentransferkan
mencapai tujuan pendidikan tersebut.
ilmunya
Dalam pendidikan formal ditempuh
menyeluruh
melalui
proses pembelajaran untuk
seterusnya oleh peserta didik. Guru
mencapai tujuan tersebut, sehingga
tidak harus terpaku pada buku pelajaran
Shinta Dwi RatnaWati | NPM.11.1.01.10.0325 FKIP – PGSD
kepada
Jacobsen,
2010;
merupakan
yang
proses
dan
siswa dapat
secara di
ingat
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
yang ada, tapi melalui pengetahuan non
pembelajaran. Ilmu Pengetahuan Alam
formal guru akan mendapat informasi
(IPA) adalah ilmu yang mempelajari
pembelajaran yang bermanfaat bagi
seluruh
siswa. Apabila tujuan pembelajaran
interaksinya.Pada kenyataannya banyak
yang diharapkan telah tercapai maka
sekali per-masalahan yang disebabkan
siswa akan lebih aktif dan kreatif dalam
oleh guru, peran guru dalam proses
mencerna ilmu yang didapatkannya. Hal
belajar mengajar sebagai penyebar ilmu
ini sangat berperan dalam peningkatan
kurang berperan sebagai fasilitator, guru
kemampuan siswa. Dalam pelaksanaan
kurang mengoptimalkan keterlibatan
pembelajaran
siswa.
secara
umum,
guru
benda
Siswa
dialam
dan
masih
segala
cenderung
cenderung menggunakan metode dan
bergantung pada guru, masih terpacu
media yang monoton, artinya dari tahun
pada metode pengajaran ceramah dan
ke tahun tidak pernah mengalami
mencatat, siswa kurang berperan aktif
perubahan, karena adanya perubahan
dalam pembelajaran karena penerapan
kondisi,
mengalami
metode dan penggunaan media yang
permasalahan yang tidak mereka sadari.
kurang tepat dan kurang bervariasi.
Oleh karena itu metode dan media yang
Guru sering mengabaikan pemahaman
bervariasi
siswa
mereka
sangat
akan
diperlukan dalam
terhadap
materi.
Kualitas
penyampaian materi. Guru seharusnya
pembelajaran dapat dilihat dari segi
mampu
pem-
proses pembelajaran dan dari segi hasil.
belajaran dan media belajar yang dapat
Dari segi proses pembelajaran dikatakan
dipelajari
berhasil
menentukan
siswa
model
melalui
proses
apabila
seluruhnya
atau
pembelajaran yang dilaksanakan, agar
setidaknya 75% peserta didik terlibat
tujuan pembelajaran tercapai secara
secara aktif dalam proses pembelajaran.
efektif dan hasil belajar dapat lebih
Sedangkan
meningkat. Model pembelajaran dapat
pembelajaran dikatakan berhasil apabila
ditentukan
dengan
terjadi perubahan kemampuan menjadi
memperhatikan tujuan dan materi pem-
lebih baik setidaknya 75% peserta didik
belajaran. Dalam pembelajaran Ilmu
secara
Pengetahuan Alam misalnya, selain
Kriteria Ketuntasan Minimal(KKM).
memiliki konsep yang nyata dalam
Banyaknya keluhan dari siswa tentang
kehidupan siswa, guru hendaknya harus
mata
menggunakan metode dan media yang
menarik, dan membosankan. Keluhan
menarik agar siwa lebih aktif dalam
ini secara langsung maupun tidak
oleh
guru
Shinta Dwi RatnaWati | NPM.11.1.01.10.0325 FKIP – PGSD
dari
klasikal
pelajaran
segi
hasil
mampu
yang
proses
mencapai
sulit,
tidak
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
langsung
akan
sangat
berpengaruh
mengalami,
bukan
hanya
transfer
terhadap prestasi belajar pada setiap
pengetahuan dari guru ke siswa. Metode
jenjang pendidikan. Kondisi sebagai-
dan media mengajar banyak sekali
mana digambarkan diatas, maka dari
jenisnya, hal ini karena tujuan dan
hasil observasi di SDN Krenceng
fungsi dari masing-masing metode dan
diperoleh data nilai IPA siswa kelas 5
media berbeda, tingkat kematangan
yang dicapai belum memenuhi KKM
siswa berbeda, situasi dengan berbagai
yang ditentukan ternyata siswa belum
keadaan, pribadi guru dan keprofesi-
bisa menguasai konsep proses daur air
onalan yang berbeda. Ada bebrbagai
yang benar. Hal ini terbukti dari
jenis metode dan media belajar yang
wawancara/bertanya
dengan
dapat di terapkan, seperti metode
beberapa siswa kelas 5 bahwa beberapa
demonstrasi, ceramah, eksperimen dan
siswa tersebut, misalnya belum mampu
lain sebagainya, begitu pula dengan
mengerti tentang daur air khususnya
media, ada media grafis, media 2D,
prosesnya. Hal ini disebabkan kegiatan
media 3D dan lain sebagainya. Guru
belajar mengajar di kelas selama ini
sering
tidaklah produktif, sehari-hari kelas
metode pilihan, sedangkan dalam setiap
diisi dengan ceramah, sementara siswa
materi
dipaksa
menghafal,
kecocokannya pada satu metode dan
sehingga tidak sesuai dengan harapan
mediannya, jadi guru harus benar-benar
mencapai kriteria ketuntasan minimal
bia menerapkan metode dan media yang
yaitu nilai 75. Berdasarkan hal tersebut,
sesuai agar berpengaruh lebih baik
maka
dapat
dalam pembelajaran dan kemampuan
untuk
siswa. Pembelajaran harus dilakukan
menerima
jawab
dan
diharapkan
mengkondisikan
guru
lingkungan
kali
terpaksa
pembelajaran
berbeda-beda
memberikan motivasi dan kemudahan
dengan
pada siswa dalam memahami materi
ditempuh dengan mengaitkan pelajaran
pelajaran
dengan kehidupan sehari-hari yakni
IPA.
Untuk
menghindari
penuh
menggunakan
kesan
dapat
anggapan bahwa mata pelajaran IPA
dengan
adalah
yang
demonstrasi didukung media grafis.
membosankan, sulit untuk dipahami,
Dengan penggabungan tersebut siswa
dan dianggap kurang penting oleh
dapat belajar pemecahan masalah yang
sebagian siswa, maka pembelajaran IPA
dikaitkan dengan contoh yang nyata
diupayakan berlangsung alamiah dalam
atau konkrit sehingga dapat dengan
bentuk kegiatan siswa bekerja dan
mudah mengingat proses pembelajaran
mata
pelajaran
Shinta Dwi RatnaWati | NPM.11.1.01.10.0325 FKIP – PGSD
menggunakan
yang
metode
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dan
mendapatkan
hasil
yang
me-
muaskan sesuai kreteria ketuntasan minimum pembelajaran yang sudah
bersifat
angka
kemudian
dianalisis menggunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di SDN
ditetapkan. Dari permasalahan tersebut,
Krenceng
maka diajukan penelitian dengan judul
Kabupaten
Metode
yang
Kecamatan Kediri.
Kepung
Penelitian
ini
Demonstrasi
dilakuan pada semester genap tahun
Didukung Media Grafis Terhadap
pelajaran 2014/2015. Populasi dan
Kemampuan
Mendeskripsikan
sampel dalam penelitian ini adalah
Proses Daur Air Pada Siswa Kelas V
seluruh siswa kelas SDN Krenceng
SDN Krenceng Kecamatan Kepung
yang berjumlah 36 siswa.
:”Pengaruh
Kabupaten Kediri Tahun Ajaran 2014/ 2015”.
Validasi instrumen adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan
II. METODE Penelitian
ini
menggunakan
atau
instrumen.
kesahihan
Menurut
suatu
Suharsimi
metode eksperimen karena dalam
Arikunto (2010:211) bahwa “sebuah
penelitian
instrumen dikatakan valid apabila
perlakuan
eksperimen (treatment)
terdapat yang
akan
mampu
mengukur
apa
yang
diduga pengaruhnya dan juga terdapat
diinginkan dan dapat mengungkap
kelompok kontrol, sehingga peneliti
data dari variabel yang diteliti secara
dapat membandingkan dan melihat
tepat”.
perbedaan
instrumen,
antara
keduanya.
Untuk menentukan validitas maka
berikut
cara
Sedangkan untuk desain penelitian ini
memperoleh data masing – masing
menggunakan
variabel:
desain
Quasy
Experimental Design dengan katagori Nonequivalent Control Group Pretes –
1. Variabel Bebas Untuk variabel bebas dalam
Postes Design. Desain ini memiliki
penelitian
kelompok kontrol, tetapi tidak dapat
berikut:
berfungsi
sepenuhnya
untuk
mengontrol variabel- variabel luar yang
mempengaruhi
pelaksanaan
eksperimen. Pendekatan
ini
a. Metode
adalah
sebagai
demonstrasi
dukung media grafis b. Metode
demonstrasi
tanpa
didukung media grafis yang
dilakukan
Sebagaimana dalam tabel
dalam penelitian ini adalah kuantitatif,
instrumen
penelitian
karena data-data penelitian cenderung
digunakan
adalah
Shinta Dwi RatnaWati | NPM.11.1.01.10.0325 FKIP – PGSD
di-
yang
perangkat
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pembelajaran.
Untuk
mem-
validasi perangkat pembelajaran menggunakan validitas ahli.
Uji normalitas dilakukan terhadap kemampuan siswa yang telah diuji dengan
2. Variabel Terikat Variabel
Hasil Uji Normalitas
menggunakan tes. Pengujian normalitas terikat
dalam
dilakukan
untuk
mengetahui
apakah
penelitian ini yaitu kemapuan
populasi berdistribusi normal atau tidak.
mendeskripsikan proses daur air
Pada tabel berikut disajikan hasil uji
dan intrumen yang digunakan
normalitas dengan menggunakan program
berupa tes, sebelum diujikan
SPSS versi 17.0
intrumen
harus
terlebih
dahulu
divalidasi dengan
uji
Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test prete postes poste st_k _eksp st_k pretes_ek ontro erime ontro sperimen l n l
validitas item dan realibilitas.
III. HASIL DAN KESIMPULAN HASIL Laporan hasil penelitian adalah laporan
kegiatan
mengadakan
penelitian serta hasil yang didapat ketika penelitian terhadap sampel yang diuji. Dalam
bab ini akan
dipaparkan data hasil penelitian yang menggunakan metode demonstrasi tanpa didukung media grafis pada kelas kontrol sedangkan pada kelas
N 18 18 18 18 Normal Mean 74.2 91.11 86.3 84.5556 Parametersa 222 11 333 Std. 11.9 1.711 3.71 Deviatio 5.81299 5853 17 008 n Most Absolut .223 .149 .297 .180 Extreme e Differences Positive .174 .092 .297 .180 Negativ -.223 -.149 -.203 -.173 e Kolmogorov-Smirnov .947 .630 1.262 .763 Z Asymp. Sig. (2-tailed) .331 .822 .083 .606 a. Test distribution is Normal.
eksperimen menggunakan metode demonstrasi didukung media grafis. Hasil Analisis Data Pada
Sumber: Output SPSS Versi 17.0 Dari
hasil
pengujian
normalitas yang telah dilakukan diketahui
hipotesis
bahwa Asymp. Sig. (2-tailed) dari masing-
meliputi hasil pengujian normalitas,
masing data adalah 0.331, 0.822, 0.083,
homogenitas
uji-t
0.606. Berdasarkan ketentuan apabila nilai
(independent sample test) dengan
Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 maka dapat
menggunakan program SPSS versi
diartikan bahwa populasi berdistribusi
17.0.
normal. berdasarkan data pada tabel 4.5
data
ini
data
hasil
analisis
penelitian terhadap
dan
hasil
Shinta Dwi RatnaWati | NPM.11.1.01.10.0325 FKIP – PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
maka dapat disimpulkan bahwa data
Versi 17.0 berikut hasil output uji-t
berasal dari populasi yang berdistribusi
(independent samples test).
normal.
Sumber: Output SPSS Versi 17.0 Tabel 4.17 Hasil Uji t
Hasil Uji Homogenitas Uji Homogenitas
Independent Samples Test
Hasil Uji Homogenitas Pre-test Kelas Kontrol Test of Homogeneity of Variances
Levene's Test for Equality of Variances
Pre-test Kontrol Levene Statistic
df1
df2
1.602
5
t-test for Equality of Means
Sig. 9
95% Confidence Interval of the Difference
.254
Sig. Std. (2- Mean Error taile Differe Differe Upp d) nce nce Lower er
Hasil Uji Homogenitas Post-test Kelas Kontrol Test of Homogeneity of Variances
F
postest_kontrol Levene Statistic
df1
.190
df2 2
Sig.
14
.115
Pre-test Eksperimen df1
.664
df2 6
Sig. 14
nilai Equal varian ces 16.251 assum ed
.000
Equal varian ces not assum ed
Hasil Uji Homogenitas Pre-test Kelas Eksperimen Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic
Sig.
.680
t
Df
34 .000
4.7777 2.8207 6.73 .96300 8 2 484
4.961 23.920 .000
4.7777 2.7898 6.76 .96300 8 8 568
4.961
Sumber : Output SPSS versi 17.0
Berdasarkan tabel 4.14 hasil nilai t
Hasil Uji Homogenitas Post-test Kelas Eksperimen Test of Homogeneity of Variances
hitung dan t tabel untuk taraf signifikan
Post-test Eksperimen Levene Statistic
df1
2.072
df2 7
5%
Sig. 14
.116
Sumber: Output SPSS versi 17.0
dan
diperoleh
derajat t
tabel
kebebasan 2,021.
(df)
Dari
34 hasil
perhitungan, nilai t hitung ini 4,961 berarti
Dari perhitungan uji Homogenitas
lebih besar daripada nilai t tabel (4,961
diperoleh hasil Signifikansi pada kelas
>2,021) dengan demikian Ho ditolak,
kontrol yaitu pre-test 0,254>0,05 dan post-
artinya bahwa ada perbedaan rata-rata
test 0,115>0,05, dan hasil Signifikansi
antara kedua kelompok (kelas eksperimen
pada kelas eksperimen yaitu pre-test
dan kelas kontrol). Perbedaan nilai rata-
0,680>0,05 dan post-test 0,116>0,05 maka
rata (mean difference) sebesar 4,77778 dan
data tersebut homogen karena mempunyai
perbedaan berkisar antara 2,82072 sampai
varians yang sama.
6,73484. (Berdasarkan rata-rata kelompok
Hasil uji-t
Eksperimen 91,11 dan rata-rata kelompok
Uji-t
digunakan
untuk
menguji
Kontrol 86,33.
hipotesis pada penelitian ini. Analisis uji-t juga dihitung menggunakan program SPSS
Shinta Dwi RatnaWati | NPM.11.1.01.10.0325 FKIP – PGSD
KESIMPULAN
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
1. Ada pengaruh penggunaan Metode
dalam mempelajari dan memahami
Demonstrasi didukung media grafis
materi yang sedang dipelajarinya karena
terhadap kemampuan mendeskripsikan
mereka
proses daur air pada siswa kelas V SDN
berdiskusi tentang apa yang sudah
Krenceng
Kepung
didimonstrasikan. Dapat disimpulkan
Kabupaten Kediri dengan ketuntasan
bahwa pengunaan Metode demonstrasi
klasikal 87,97%.
didukung
Kecamatan
Hal ini membuktikan bahwa sejalan
dengan
teori
berkerjasama
media
grafis
dan
sangat
berpengaruh, hal ini dibuktikan dari
telah
nilai rata rata Post Test kelas ekperimen
dipaparkan pada bab II. Di dalam teori
sudah melebihi KKM sebesar 91,11
itu disebutkan bahwa siswa dapat
dengan ketuntasan Klasikal mencapai
berperan
87,97%.
aktif
yang
dapat
dalam
pembelajaran
karena Metode demonstrasi ini. Metode pembelajaran ini lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mengamati pemeragaan suatu proses bahkan siswa
ikut
langsung
dalam
pen-
demonstrasian mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang kemudian akan dipresentasikan
di
depan
demonstrasi
ini
kelas.
Metode
memberikan
kesempatan pada
siswa untuk mem-
peragakan
mengamati
dan
secara
langsung terjadinya suatu proses. Selain itu, juga dapat mendorong siswa untuk meningkatkan siswa.
semangat
Dalam
kerjasama
kemampuan
men-
deskripsikan proses daur air, metode demonstrasi
akan
lebih
efektif
diterapkan karena didalam metode ini, menjelaskan secara terperinci suatu proses yang sedang terjadi. Dalam pembelajaran siswa akan lebih mudah Shinta Dwi RatnaWati | NPM.11.1.01.10.0325 FKIP – PGSD
2. Ada pengaruh penggunaan Metode demonstrasi grafis
tanpa didukung media
terhadap
kemampuan
men-
deskripsikan proses daur air pada siswa kelas V SDN Krenceng Kecamatan Kepung
Kabupaten
Kediri
dengan
ketuntasan klasikal 54,17%. Hal ini membuktikan bahwa sejalan dengan teori yang telah dipaparkan pada bab II. Teori tersebut menyatakan bahwa
penggunaan
metode
pem-
belajaran yang tidak didukung dengan media
akan
memberikan
pengaruh
terhadap pemahaman siswa. Guru yang mengajar hanya menggunakan metode demonstrasi saja tanpa menggunakan media,
akan
mempengaruhi
atau
berdampak pada pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Karena kegiatan
belajar
mengajar
yang
dilakukan guru terkesan monoton tanpa
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
adanya media yang mendukung pen-
media
yampaian
terhadap
materi.
Sehingga
siswa
grafis
memang
kemampuan
berpengaruh siswa
dalam
merasa bosan dan kurang aktif dalam
mendeskripsikan proses daur air. Hal ini
pembelajaran.
metode
dapat dibuktikan bahwa nilai kelompok
pembelajaran tanpa didukung media
kontrol yang awalnya memiliki rata-rata
dirasa kurang efektif, dapat dilihat dari
74.2222 meningkat menjadi 86.3333
hasil dalam penelitian ini nilai rata-rata
namun presentase ketuntasan Klasikal
Pre-Test kelas
kontrol 74.2222 dan
masih 54,17%. Tetapi jika diban-
setelah dilakukan Post-Test untuk kelas
dingkan dengan Metode demonstrasi
kontrol hasilnya meningkat menjadi
didukung media grafis hasilnya jauh
86,3333. Hal ini dikarenakan peng-
lebih baik. Dapat dilihat pada rata-rata
gunaan
nilai
Penggunaan
metode
demonstrasi
yang
kelompok
awalnya
mencapai KKM 75 dan presentase
setelah diberikan perlakuan. Selanjutnya
ketuntasan
presentase ketuntasan klasikal mencapai
siswa
masih
54,17%.
menjadi
yang
berpengaruh, namun demikian belum
klasikal
84.5556
eks-perimen
91.1111
87,97%.
3. Ada perbedaan pengaruh penggunaan Metode demonstrasi grafis
dibanding
demonstrasi grafis
didukung media dengan
Metode
tanpa didukung media
terhadap
kemampuan
men-
deskripsikan proses daur air pada siswa
IV. DAFTAR PUSTAKA Agustiana, I Gusti A.T. 2013. Konsep Dasar IPA. Yogyakarta : Ombak. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
kelas V Krenceng Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri dengan keunggulan pada penggunaan Metode demonstrasi didukung media grafis. Hal ini telah dibuktikan pada bab IV bahwa ada perbedaan pengaruh yang sangat signifikan antara penggunaan Metode demonstrasi didukung media grafis dibanding Metode demonstrasi tanpa didukung media grafis terhadap kemampuan mendeskripsikan proses daur air. Metode demonstrasi didukung Shinta Dwi RatnaWati | NPM.11.1.01.10.0325 FKIP – PGSD
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada Aunurrahman. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Budiretnani, Dwi Ari. 2011. Konsep Dasar IPA II. Kediri : Tidak diterbitkan. Darmadi, Hamid. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC Daryanto.2010.Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting dalam
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Mencapai Tujuan Pembelajaran.Yogyakarta:Gawa Media Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Metode Pembelajaran. Bandung Dwisang. Tidak Ada. Inti Sari Sains untuk SD. Tangerang : Scientific Press Edi, Hendri .2006. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Bandung Naskah Buku Ajar untuk UPI Press Hamdani. 2011. Media pengajaran dan pembelajaran. Bandung: Alfabeta Haryono. 2013.Pembelajaran Ipa yang Menarik dan Mengasyikkan. Yogyakarta : Kepel Press. Huda, Miftahul. 2013. Metode Pengajaran dan Pembelajaran.Yogyakarta: Pustaka Belajar
melalui metode demonstrasi pada siswa kelas II SDN Sukoharjo Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi. Tidak
dipublikasikan Kediri: UT Kediri. Sadiman, Arief S, dkk. 2010. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers. Sudjana, Nana. 2010. Media Pembelajaran.Bandung : Sinar Baru Algensindo. Sugandi. 2004. Belajar dan pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta
Learning.
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan; Kompetensi Dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.
Majid, Abdul. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Susanto Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana.
Miarso, Yusuf Hadi. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Gawa media
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif, Berorientasi, Kontruktivistik. Surabaya: Prestasi Pustaka.
Nur,
Anita.2010. pemanfaatan media gambar untuk meningkatkan hasil belajar IPA dikelas I SDN Sidogiri I Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi. Tidak dipublikasikan.
Usman, M Basyirudin. 2002. Metode dan Media Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Raharja. 2002. Metode dan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Tim . 2014. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta : PT Gramedia
Isjoni. 2012. Cooperative Bandung: Alfabeta
Yamin, Martinis. 2013. Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta: GP Press Group.
Rahayu , Tunik. 2013. Meningkatkan hasil belajar siswa tentang nilai tempat
Shinta Dwi RatnaWati | NPM.11.1.01.10.0325 FKIP – PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 13||