Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH PENGGUNAAN METODE EXAMPLE NON EXAMPLE DIDUKUNG MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI SEJARAH UANG PADA SISWA KELAS III TAHUN AJARAN 2014/2015
ARTIKEL
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
OLEH: DWI TRISNANING BUDI AGUSTINI NPM: 11.1.01.10.0102
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI
2015 Dwi Trisnaning Budi Agustini | NPM.11.1.01.10.0102 FKIP – PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dwi Trisnaning Budi Agustini | NPM.11.1.01.10.0102 FKIP – PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dwi Trisnaning Budi Agustini | NPM.11.1.01.10.0102 FKIP – PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH PENGGUNAAN METODE EXAMPLE NON EXAMPLE DIDUKUNG MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI SEJARAH UANG PADA SISWA KELAS III TAHUN AJARAN 2014/2015 DWI TRISNANING BUDI AGUSTINI NPM: 11.1.01.10.0102 FKIP - PGSD Email:
[email protected] Agus Widodo,S.Pd.,M.Pd.1 dan Farida CaturWahyuAnggriyani,S.Pd., M.Pd 2 UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi tentang pembelajaran IPS di sekolah dasar sangat penting artinya dalam mempersiapkan sumber daya manusia dengan kemampuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang tinggi semenjak dini. Hal yang menjadi hambatan selama ini dalam pembelajaran IPS adalah disebabkan kurang profesionalismenya guru dalam menyampaikan pelajaran, mereka jarang menggunakan media dan model, sehingga kurang menarik minat anak. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini memiliki 3 rumusan masalah yaitu sebagai berikut: 1) Bagaimanakah kemampuan mengidentifikasi sejarah uang dengan metode “example non example” didukung media visual pada siswa kelas III? 2) Bagaimanakah kemampuan mengidentifikasi sejarah uang dengan strategi konvensional pada siswa kelas III? 3) Adakah pengaruh penggunaan metode example non example didukung media visual terhadap kemampuan mengidentifikasi sejarah uang pada siswa kelas III? Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subyek penelitian siswa siswa kelas III SDN Kemlokolegi 2 yang berjumlah 18 siswa dan siswa kelas III SDN Baron 5 yang berjumlah 12 siswa.Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dalam dua kali pertemuan, dengan menggunakan instrumen berupa RPP dan tes hasil belajar siswa. Setelah dilakukan penelitian dan berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji-t pada taraf signifikan 5%. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data dengan perhitungan menggunakan uji-t independent samples testdapat diketahui bahwa tingkat kesalahan 5%, dan df28, nilai thitung 7,931 ≥ ttabel2,048 maka rhitung> rtabel,sehingga sangat signifikan. Dengan demikian terbukti bahwa:“Ada perbedaan pengaruh penggunaan metode konvensional dibanding dengan menggunakan metode pembelajaran Example Non Example didukung media visual (gambar) terhadap kemampuan mengidentifikasi sejarah uang pada kelas III SDN Kemlokolegi 2 Nganjuk dan SDN Baron 5Nganjuk Tahun Ajaran 2014/2015”. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dengan menggunakan model pembelajaran example non exampledidukung media visual gambar, siswa akan termotivasi untuk belajar menyampaikan pendapat dan lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa. Kata Kunci:Metode Example Non Example Didukung Media Visual Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Sejarah Uang
Dwi Trisnaning Budi Agustini | NPM.11.1.01.10.0102 FKIP – PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
Dalam
LATAR BELAKANG
kegiatan
mengidentifikasi
Pendidikan merupakan usaha sadar
lingkungan alam dan buatan diperlukan
dan terencana untuk mewujudkan suasana
pengetahuan tentang contoh – contoh dari
belajar dan proses pembelajaran agar para
materi tersebut. Jika siswa
siswa atau sering disebut peserta didik
mengidentifikasi contoh yang di simaknya
secara aktif mengembangkan potensi dirinya
dengan benar secara otomatis apa yang
untuk
disampaikan guru tidak
memiliki
kekuatan
spiritual
berhasil. Jadi,
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
keberhasilan
kecerdasan,
ditentukan oleh benar salahnya siswa dalam
akhlak
mulia,
serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan
siswa
tidak bisa
pelajaran
mengidentifikasi contoh yang disimaknya.
masyarakat.
Berdasarkan
Siswa perlu mendapat bimbingan,
dalam
pengamatan
awal,
kenyataan di lapangan khususnya pada
dorongan, dan peluang yang memadai untuk
pembelajaran
belajar dan mempelajari hal – hal yang akan
REJOMULYO, pembelajaran IPS di SD
diperlukan dalam kehidupannya. Tuntutan
Negeri REJOMULYO cenderung masih
masyarakat yang semakin besar terhadap
berpusat pada guru (teacher centered), text
pendidikan
serta
ilmu
book centered dan mono media. Selama
pengetahuan
dan
membuat
proses pembelajaran guru lebih banyak
pendidikan tidak mungkin lagi dikelola
menggunakan metode ceramah dalam setiap
hanya dengan melalui pola tradisional,
penyampaian materi pelajaran IPS, karena
demikian halnya dengan pembelajaran ilmu
menurut guru metode ceramah merupakan
pengetahuan sosial (IPS).
metode yang paling mudah dilaksanakan.
kemajuan tekhnologi,
Pembelajaran IPS di sekolah dasar sangat
penting
mempersiapkan
artinya
sumber
daya
dalam
IPS
di
SD
Negeri
Mulyasa, (2010: 8-9) menyatakan bahwa “guru
sebagai
salah
satu
komponen
manusia
pemangku kepentingan pendidikan, harus
dengan kemampuan ilmu pengetahuan dan
mampu berpikir secara inovatif dan kreatif”.
tekhnologi yang tinggi semenjak dini. Hal
Terkait dengan kondisi tersebut, untuk
yang menjadi hambatan selama ini dalam
menciptakan suasana belajar yang disukai
pembelajaran IPS adalah disebabkan kurang
oleh peserta didik, guru perlu melakukan
profesionalismenya
dalam
suatu inovasi-inovasi agar peserta didik
menyampaikan pelajaran, mereka jarang
dapat lebih antusias dan memiliki minat
menggunakan media dan model, sehingga
yang
kurang menarik minat anak.
pembelajaran serta dapat lebih memahami
guru
tinggi
dalam
mengikuti
proses
materi ajar yang disampaikan sehingga Dwi Trisnaning Budi Agustini | NPM.11.1.01.10.0102 FKIP – PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kompetesi dapat tercapai. Berdasar pada
Contoh-contoh dapat diperoleh dari kasus
masalah tersebut di atas maka untuk
atau
meningkatkan
minat
siswa
Kompetensi Dasar. Selain dengan adanya
menerapkan
penggunaan
metode
model yang inovatif, pembelajaran yang
belajar
pembelajaran Example non Example.
gambar
yang
relevan
dengan
didukung dengan media yang menarik juga
Menurut Huda (2013: 234) metode
akan
membuat
siswa
antusias
dalam
pembelajaran Example non Example dapat
melaksanakan pembelajaran. Menurut Rivai
diartikan:
(2013 :1) “Dalam metodologi pengajaran
Strategi
pembelajaran
yang
ada dua aspek yang paling menonjol yakni
menggunakan gambar sebagai media untuk
metode mengajar dan media pengajaran
menyampaikan materi pelajaran,strategi ini
sebagai alat bantu mengajar”. Media visual
bertujuan mendorong siswa untuk belajar
merupakan salah satu alat yang digunakan
berfikir
memecahkan
dalam proses belajar mengajar yang dapat
permasalahan– permasalahan yang termuat
membantu mendorong siswa lebih melatih
dalam
diri dalam mengembangkan pola pikirnya.
kritis
dengan
contoh–contoh
gambar
yang
disajikan.
Dengan
Dari
pernyataan
tersebut,
metode
menerapkan
diharapkan
dalam
media
visual
pembelajaran
dapat
Example Non Example sangat membantu
bermanfaat secara fungsional bagi semua
siswa
siswa.
dalam
proses
pembelajaran.
Sehingga
dalam
kegiatan
Penggunaan metode pembelajaran Example
pembelajaran siswa diharapkan akan aktif
Non Example ini lebih menekankan pada
termotivasi untuk belajar.
konteks analisis siswa. Biasa yang lebih
Berdasarkan paparan di atas dan hasil
dominan digunakan di kelas tinggi, namun
refleksi, maka hal inilah yang menarik untuk
dapat juga digunakan di kelas rendah
diadakan penelitian dengan judul “Pengaruh
dengan menenkankan aspek psikologis dan
penggunaan metode Example Non Example
tingkat perkembangan siswa kelas rendah
Didukung
seperti; kemampuan berbahasa tulis dan
Kemampuan Mengidentifikasi Sejarah Uang
lisan, kemampuan analisis ringan, dan
Pada Siswa kelas III”
kemampuan
II. METODE
berinteraksi
dengan
siswa
lainnya.
Media
Visual
Terhadap
Rancangan atau desain penelitian yang
Selanjutnya menjelaskan
bahwa
Slavin
(2007:1) Non
metode Quasy Experimental Design dengan
Examples” adalah “metode pembelajaran
katagori Posttest Only Control Design.
yang
Rancangan penelitian ini dipilih karena
menggunakan
“Examples
digunakan dalam penelitian ini adalah
contoh-contoh”.
Dwi Trisnaning Budi Agustini | NPM.11.1.01.10.0102 FKIP – PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
peneliti dapat mengontrol semua variabel
menggunakan tes. Pengujian normalitas
luar
dilakukan
yang
mempengaruhi
jalannya
untuk
mengetahui
apakah
eksperimen. Ciri utama dari metode Quasy
populasi berdistribusi normal atau tidak.
Experimental
penelitian
Pada tabel berikut disajikan hasil uji
dilaksanakan dengan menggunakan seluruh
normalitas dengan menggunakan program
objek dalam kelompok belajar untuk diberi
SPSS versi 17.0 dengan taraf signifikan α =
perlakuan dan bukan menggunakan subjek
5%. Jika signifikan hasil yang diperoleh > α,
yang
maka sampel berasal dari populasi yang
diambil
Design
secara
adalah
acak.
Kelompok
pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak.. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian.
berdistribusi normal. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Kelas Kelas Eksperimen Kontrol 18 12 89.1111 64.7500
Teknik analisis data yang digunakan adalah N Normal a,,b Parameters
uji-t.
Mean Std. Deviation Absolute
9.61548
5.47930
.174
.315
.129 -.174 .737 .650
.315 -.193 1.092 .184
serta hasil yang didapat ketika penelitian
Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
terhadap sampel yang diuji. Dalam bab ini
Sumber: Output SPSS Versi 17.0
III. HASIL DAN KESIMPULAN Most Extreme Differences
HASIL Laporan
hasil
penelitian
adalah
laporan kegiatan mengadakan penelitian
Dari
akan dipaparkan data hasil penelitian yang
data
hasil
pengujian
menggunakan model konvensional pada
normalitas yang telah dilakukan diketahui
kelas
bahwa
kontrol
sedangkan
pada
kelas
Asymp.
Sig.
(2-tailed),
kelas
eksperimen menggunakan metode example
eksperimen sebesar 0,650 > 0,05 dan pada
non example didukung media visual.
kelas kontrol Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar
Hasil Analisis Data
0,184 > 0,05 dengan demikian, data berasal
Pada penelitian ini hasil analisis data
dari populasi yang berdistribusi normal pada
terhadap hipotesis meliputi hasil pengujian
taraf signifikansi 0,05.
normalitas, homogenitas dan hasil uji-t
Hasil Uji Homogenitas
(independent
Uji Homogenitas
sample
test)
dengan
menggunakan program SPSS versi 17.0.
Test of Homogeneity of Variances Levene
Hasil Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan terhadap hasil belajar siswa yang telah diuji dengan Dwi Trisnaning Budi Agustini | NPM.11.1.01.10.0102 FKIP – PGSD
Statistic 6.693
df1
df2 1
Sig. 28
.215
Sumber: Output SPSS versi 17.0 simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Berdasarkan
tabel
4.7
di
atas,
diketahui angka signifikan 0.215. artinya
KESIMPULAN 1. Kemampuan
mengidentifikasi
angka signifikansi lebih besar daripada taraf
materi
signifikan 5%
kelas III SDN Kemlokolegi 2 Nganjuk
(0.215 >0.05) maka data
sejarah
uang
dalam pada
diambil dari sampel yang homogen.
dengan menggunakan metode example
Hasil uji-t
non example didukung media visual
Uji-t
digunakan
menguji
dinyatakan berhasil (tuntas). Hal ini
hipotesis pada penelitian ini. Analisis uji-t
dibuktikan dengan perolehan nilai rata-
juga dihitung menggunakan program SPSS
rata siswa adalah di atas nilai KKM yaitu
Versi
sebesar 70 dengan peroleh nilai rata-rata
17.0
berikut
untuk
hasil
output
uji-t
(independent samples test).
sebesar 89,11 dengan prosentase 100%
Hasil Analisis Uji-t
(dinyatakan tuntas).
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
Levene's Test for Equality of Variances
F KontrolEqual Eksperimen variances assumed
Sig.
95% Confidence Interval of the Difference
t
6.693 .21 -7.931 5
Equal variances not assumed
2. Kemampuan
df
Std. Mean Sig. (2Error Differe Lower tailed) Differe nce nce Upper
28
.000 -24.36 3.0715 -30.65 -18.06
-8.814 27.50
.000 -24.36 2.7637 -30.02 -18.69
mengidentifikasi
dalam
materi sejarah uang pada kelas III SDN Baron 5 Nganjuk dengan menggunakan strategi konvensional dinyatakan belum berhasil (tidak tuntas) hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai rata-rata siswa adalah masih di bawah KKM yaitu sebesar 70 dengan peroleh nilai rata-rata sebesar 64,75 dengan prosentase sebesar
Sumber: Output SPSS Versi 17.0
83,33% (dinyatakan belum tuntas)
Berdasarkan tabel 4.8 di atas hasil
3. Berdasarkan perolehan data yang telah
perhitungan nilai thitung dan ttabel untuk taraf
dianalisis pada bab 4 dapat disimpulkan
signifikan 5% dan derajat kebebasan (df) 28
bahwa:
diperoleh ttabel sebesar 2,048. Dari hasil
penggunaan
perhitungan, nilai thitung sebesar 7,931 berarti
dibanding dengan menggunakan metode
lebih besar dari pada nilai ttabel 2,048 (7.931
pembelajaran Example Non Example
> 2,048 taraf signifikan 5%). Diketahui Sig.
didukung media visual (gambar) terhadap
(2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak dan jika
kemampuan
Sig. (2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima.
uang pada kelas III SDN Kemlokolegi 2
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
Nganjuk dan SDN Baron 5 Nganjuk
Sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak.
Tahun Ajaran 2014/2015”. Hal ini dapat
“Ada
perbedaan metode
pengaruh
konvensional
mengidentifikasi
sejarah
dilihat dari hasil analisis data dengan Dwi Trisnaning Budi Agustini | NPM.11.1.01.10.0102 FKIP – PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
perhitungan
menggunakan
uji-t
Bagi guru
independent samples test dapat diketahui
Diharapkan guru dapat menggunakan
bahwa tingkat kesalahan 5%, dan df 28,
strategi pembelajaran metode example non
nilai thitung 7,931 ≥ ttabel 2,048 maka rhitung
example didukung media visual atau strategi
> rtabel, sehingga sangat signifikan. Maka
model
hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis
memperhatikan
kerja (Ha) diterima pada taraf signifikan
pembelajaran.
pembelajaran
alternatif
karakteristik
dengan materi
5% yang berarti hipotesis kerja (Ha) diterima atau hipotesis yang diajukan terbukti (benar). Bagi siswa Dengan
menggunakan
metode
example no example diharapkan siswa lebih meningkatkan
hasil
belajar
khususnya
mengidentifikasi sejarah uang. Selain itu siswa juga diharapkan selalu memperhatikan
IV.
DAFTAR PUSTAKA
Rosady, Ruslan. 2003. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. J. Supranto. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan: Jakarta Rineka Cipta. http://blog.trisakti.ac.id/jurnalti/files/2 012/10/7. di unduh tanggal 15 Januari 2015.
dan mengikuti proses pembelajaran dengan baik supaya proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Dwi Trisnaning Budi Agustini | NPM.11.1.01.10.0102 FKIP – PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 9||