Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016
DESAIN DIDAKTIS MATERI JENIS DAN BESAR SUDUT BERDASARKAN ANALISIS LEARNING OBSTACLE PADA BUKU PAKET TEKS MATEMATIKA KELAS III SEKOLAH DASAR DI KOTA SERANG
ARTIKEL Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh TUTI ERNASARI 1205863 MATEMATIKA
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS SERANG 2016
Tuti Ernasari, Ajo Sutarjo, Deni Wardana. Desain Didaktis Materi Jenis Dan Besar Sudut Berdasarkan Analisis Learning Obstacle Pada Buku Paket Teks Matematika Kelas III Sekolah Dasar Di Kota Serang.
DESAIN DIDAKTIS MATERI JENIS DAN BESAR SUDUT BERDASARKAN ANALISIS LEARNING OBSTACLE PADA BUKU PAKET TEKS MATEMATIKA KELAS III SEKOLAH DASAR DI KOTA SERANG Tuti Ernasari Ajo Sutarjo1 Deni Wardanan 2 Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Kampus Daerah Serang, Universitas Pendidikan Indonesia
[email protected] ABSTRAK Di sekolah dasar materi saling keterkaitan seperti pada mata pelajaran matematika materi jenis dan besar sudut dipelajari di kelas III SD sebagai dasar untuk memahami ciri-ciri dari bangun datar dan ruang di kelas selanjutnya. Materi jenis dan besar sudut biasanya ada pada soal Ujian Nasional (UN) SD dan soal olimpiade. Menurut guru kesulitan utamanya dalam penerapan konsep sudut, jenis, dan besar sudut kaena sajian dari setiap buku paket teks matematika itu berbeda sehingga ini manimbulkan kesulitan belajar (learning Obstacle). Sehingga siswa kelas III SD belum diharuskan mampu mengukur dengan busur, namun cukup mengenal dan mampu menemukan jenis dan membandingkan besar sudut. Dalam penelitian ini menganalisis learning obstacle pada buku paket teks matematika kelas III SD di Kota Serang sehingga diketahuinya learning obstacle yang berkaitan dengan materi jenis dan besar sudut dan didapatkannya desain didaktis materi jenis dan besar sudut di kelas III SD. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan metodologi penelitian Disain Didaktis atau Didactical Design Research (DDR). Subjek penelitian ini berupa buku paket teks matematika kelas 3 SD se-Kota Serang, seorang siswa, dan seorang guru kelas III SDN Umbul Kapuk. Hasil dari analisis buku teks ditemukan dua tipe learning obstacle yaitu epistemological obstacle dan didactical obstacle, sedangkan dari hasil wawancara pada guru dan siswa memberikan gambaran terjadi Learning obstacle tipe didactical obstacle maka dibuat desain didaktis, siswa belajar menjadi pengamat dan akhirnya siswa diharapkan menemukan bahwa dari jam dapat membuat banyak jenis dan besar sudut. Sehingga jadilah desain ini untuk membantu siswa menghadapi learning obstacle dan proses berpikir menyeselaikan permasalahan sampai akhirnya menemukan cara dengan bahasanya sendiri dengan tidak terpaku dari buku teks. 1 2
Penanggung Jawab Penanggung Jawab
Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016
Kata kunci : Jenis dan Besar Sudut, Desain Pembelajaran
Design Didaktis Matter Type and Large Angular According to the Analysis of Learning Obstacle to books mathematics text third grade elementary school in Umbul Kapuk in Serang Tuti Ernasari Ajo Sutarjo1 Deni Wardanan2 A program of education in primary school teachers , regional campus Serang, university indonesian education
[email protected] ABSTRACT In primary school each other as material effect on math matter type and large angular learned in the class 3 primary as a basis for understand ciri-ciri from a waking flat and space in class next.The type and large angular normally existing at test national primary and about the olympics.According to teachers main difficulty in the application of the corner, type, and large share of the because of any textbooks text the math different that it manimbulkan a learning disability (learning obstacle ).So students third grade primary not required to measure with a bow, but only to find type and compare large angular.In this research analyze learning obstacle to textbooks text mathematics third grade primary in the attack that he knew learning obstacle pertaining to matter type and large angles and obtainment design didaktis matter type and large angular in the class 3 primary. This research in a qualitative research with research methodology didactical design or Didactical Design Research (DDR) .The subject of study it will be textbooks text a class of mathematical 3 primary se-kota attack , a student , and a third grade school teacher pennant kapuk .The result of textbook analysis found two types of learning obstacle namely epistemological obstacle and didactical obstacle , while the interviews in teachers and students illustrate happened learning obstacle type didactical obstacle then made design didaktis , students learn to be observers and finally students expected to discover that within hours can make a lot of type and large angular .To be this design to help students face learning obstacle and thought process menyeselaikan problems until find a way to make itself with are not locked of textbook. Keywords: Type and Large Angular , Design Learning
Tuti Ernasari, Ajo Sutarjo, Deni Wardana. Desain Didaktis Materi Jenis Dan Besar Sudut Berdasarkan Analisis Learning Obstacle Pada Buku Paket Teks Matematika Kelas III Sekolah Dasar Di Kota Serang. Pembelajaran matematika merupakan proses siswa dalam belajar dari pengalaman yang terencana sehingga mendapatkan kompetensi tentang bahan pembelajaran matematika yang dipelajari (Muhsetyo,2012). Dari hasil penelitian bahwa suatu hal yang sulit dan tidak disukai oleh siswa yaitu pelajaran matematika (Jihad, 2008). Hal tersebut terjadi karena siswa dalam belajar matematika dibiasakan menghitung dan menghafal rumus sebagaimana yang tersaji di dalam buku paket dengan desain dan bahasa buku yang berdeda-beda sehingga membuat siswa mengalami kesulitan belajar. Guru tidak dapat memilih siapa saja dan siswa yang seperti apa yang akan dijadikan siswanya. Guru di tuntut untuk mengajar di SD harus menyiapkan desain pembelajaran yang sesuai dengan meteri sehingga mudah dipami dan tercipta pembelajaran yang bermakna dari banyaknya siswa dengan karakter yang berdeda-beda. Di dalam matetematika kelas III SD terdapat Materi jenis dan besar sudut sangat penting untuk di pahami oleh siswa SD agar dapat memahami ciri-ciri dari bangun datar dan materi ini sering muncul pada soal Ujian Nasional (UN) siswa SD dan soal Olimpiade matematika SD meski terkadang dipadukan dengan soal ciri-ciri bangun datar. Berdasarkan masalahyang ada peneliti bertujuan untuk mengetahui learning obstacle pada buku paket teks matematika dan membuat desain didaktis materi jenis dan besar sudut bagi siswa kelas III SD di Kota Serang berdasarkan analsis learning obstacle pada buku paket teks matematika.
“Menurut Jean Piaget Perkembangan anak dalam kemampuan intelektual melewati beberapa tahapan, tapi khusunya kelas III SD sudah berada pada tahap perkembangan kemampuan intelektual di oprasional konkret, karena sebagian besar siswa sudah berusia 9/10 tahun itu termasuk dalam rentan usia 7 sampai 11 tahun (Mahsetyo, 2012). Guru perlu memahami atau mengamati tingkat perkembangan intlektual anak sebelum pembelajaran matematika. Dalam teori Piaget model kontruktivistik belajar mandiri. Sedangkan jika kembali kedalam epitemologi penelitian tindakan, sehingga lebih sesuai menggunakan Teori konstruktivisme Vygotsky. Meskipun guru tetap masih bisa menggunakan teori Piaget mengenai tahap perkembangan intelektual anak. Teori belajar Low Vygotsky mengemembangkan model kontruktivistik belajar kelompok. Sehingga siswa membangun pengetahuannya sendiri melalui diskusi, tanyajawab, kerja kelompok, pengamatan, presentasi, dan lain-lain. Karena berdasarkan teori Piaget dan Vigotsky yang sama-ama mengungkap teori kontruktivis memberikan penekanan bahwa anak secara aktif menyusun pengetahuan dan pemahaman, bukan sebagi penerima pasif seperti bayi yang harus disuapi setiap hal” ( Santrick, John W. 2011). Guru berperan sebagai fasilitator dan anak aktif dalam menyusun pengetahuan termasuk ke dalam pendekatan kontruktivis sosial, dimana artinya anak menyusun pengetahuan melalui interaksi sosial dengan orang lain (Muhsetyo, 2012).
Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016
Selanjutnya proses internalisasi melibatkan rekontruksi aktifitas psikologis dengan dasar penggunaan bahasa secara aktif yang berasal dari pemikiran anak sehingga menjadi cara untuk menegosiasi pengalaman mereka. (Ratna Wilis Dahar, 2011). Pada masa anak SD kelas III pada usia 9/10 tahun sudah mulai mampu berpikir kritis untuk memahami jalan cerita, ini artinya siswa akan mampu menggunakan bahasa saat menceritakan hasil pemahaman dari pembelajaran matematika agar mudah dipahami oleh teman-temannya sesuai dengan tahapan perkembangan bahasa anak (Makmun, 2007). Sehingga anak akan saling berkomunikasi dan menggunakan bahasa yang mana akan dengan mudah dipahami oleh anak sepantarannya karena sesuai dengan kemampuan berbahasa mereka dan itu sebagai hasil mengontruksi atau menyusun pengetahuannya mereka sendiri. sehingga akan mengurangi learning obstacle di dalam pembelajaran. Learning Obstacle dalam penelitian ini saat siswa mulai merasakan hambatan belajar pada suatu meteri pokok jenis dan besar sudut saat mempelajari materi jenis dan besar sudut dalam buku paket belajar matematika kelas III SD di Kota Serang. Menurut Suryadi (2015) Salah satu usaha untuk mencapai tujuan pembelajaran setiap siswa memiliki alur belajar sendiri yang unik karena perbedaan pengalaman belajar siswa serta ragam obyek mental yang terbentuk dari setiap pengelaman sehingga menghasilkan dampak besar terhadap variasi alur belajar anak atau biasa disebut dengan Learning Trajectory (prediksi tahapan belajar/lintasan belajar siswa).
METODE Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif, ini digunakan karena peneliti menjelaskan hasil penelitian berupa desain pembelajaran yang dihasilkan dengan menganalisis learning obstacle yang ditemukan dalam buku paket pembelajaran matematika kelas III SD dalam bentuk kata-kata sehingga akan lebih jelas. Dalam penelitian ini seperti yang diungkapkan oleh Creswell (dalam Yasmina, 2015) bahwa Penelitian kualitatif diartikan sebagai suatu proses penyelidikan untuk memahami masalah sosial berdasarkan pada penjelasan secara menyeluruh dengan menggunakan kata-kata dan disusun dalam bentuk apa danya. Penelitian ini merupakan bagian dari pendekatan kualitatif karena menyelidiki kesulitan belajar dari buku paket matematika siswa kelas III se-Kota Serang sehingga menghasilkaan desain pembelajaran. Metodologi yang digunakan yaitu Penelitian Disain Didaktis atau Didactical Design Research (DDR). DDR pada dasarnya terdiri atas tiga tahapan yaitu: (1) analisis prosfektif yakni sebelum pembelajaran yang wujudnya berupa Disain Didaktis Hipotetis termasuk ADP (Antisipasi Didaktis-Pedagogis), (2) analisis metapedadidaktik, dan (3) analisis retrosfektif yakni analisis yang mengaitkan hasil analisis situasi didaktis hipotetis dengan hasil analisis metapedadidaktik. Dari ketiga tahapan diatas maka akan diperoleh Disain Didaktis Empirik yang tidak tertutup kemungkinan untuk terus disempurnakan melalui tiga tahapan DDR tersebut (Suryadi, 2010).
Tuti Ernasari, Ajo Sutarjo, Deni Wardana. Desain Didaktis Materi Jenis Dan Besar Sudut Berdasarkan Analisis Learning Obstacle Pada Buku Paket Teks Matematika Kelas III Sekolah Dasar Di Kota Serang.
Gambar 1 Segitiga Didaktis yang Dimodifikasi
Subjek penelitian ini yaitu pada buku teks matematika kelas 3 SD seKota Serang, seorang siswa dan guru di Kota Serang tepatnya siswa SDN Umbul Kapuk. Instrumen penelitian ini yaitu peneliti sendiri dan dibantu dengan wawancara dan dokumentasi. Ini sesuai dengan pendapat Sugiono (2014) kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana, diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui wawancara dan dokumentasi. Prosedur digunakan yaitu
penelitian yang
Prosedur Penelitian DDR
Repersonalisasi Prospective Analysis
Rekonteks tualisasi Prediksi Respon siswa
Desain
Adidactic situation
Aksi
Didactic situation
formuasi validasi
Bagan 1 Tahap penelitian DDR
Tahap penelitian di atas dapat di deskripsikan sebagai berikut: 1.
Prospective Analysis a. Menganalis buku teks dengan melakukan Repersolisasi.
Peneliti menganggap dirinya sebagai siswa SD kelas III dan melakukan analisis pada buku paket matematika kelas III SD se-Kota. Serang sehingga di dapatkan hasil analisis kesulitan belajar learning obstacle. b. Rekontekstualisasi Mengumpulkan dan menganalisa konsepsi siswa mengenai materi ajar jenis dan besar sudut pada saat membuat mindmap yang bersumber dari kurikulum. Dilakukan dengan cara wawancara pada siswa dan sekaligus mencari tahu cara guru mengajarkan (pengamatan metapedadidaktik) kosep jenis dan besar sudut di kelas. c. Prediksi respon siswa Pada tahap ini dilakukan pemetaan kurikulum (main map) yang berisi materi pokok, dan kesesuaian pemetaan materi dengan kurikulum dan Pembuatan desain pembelajaran yang dilengkapi dengan prediksi respon siswa saat pembelajaran. 2. Desain a. Adidactic situation Sama halnya dengan apersepsi, tapi di rancang agar siswa dapat bertindak dengan suatu tujuan tanpa tahu cara sebenarnya untuk memahami, tapi akan terungkap setelah adanya saling kepercayaan dan bekerjasama antar siswa (Suratno, 2016) b. Didactic situation
Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016
Ada tiga komponen utama sitausi didaktis yang harus muncul dalam pembelajaran, yaitu aksi, formulasi, dan validasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Learning ObstaclePada Buku Paket Teks SD Kelas III 1. Prospective Analysis Prospective analysis terdiridari beberapa tahapan yaitu. a. Repersonalisasi Dalam tahapan ini peneliti menempatkan dirinya sebagai siswa kelas III dan melakukan analisis pada buku paket matematika, oleh karena itu maka analisis pertama yaitu Identas buku sebagai berikut: Tabel 1 Identitas buku teks N o
Identitas SD sebagaiSumberbuku
IdentitasBuku
Nama SD
Kecamatan
Namabuk u
1
SDN Tembong 2
Cipocok Jaya
2
SDN BuahGede SDN Penggung
Serang
TerampilB erhitungM atematika untuk SD Kelas III
4
SDN Masigit
Kasemen
5
SDN Walantaka 1
Walantaka
3
Taktakan
KreatifMa tematikak elas 3 untukSeko lahDasar CerdasBe rhitungMa tematikau ntuk SD/MI Kelas 3 Pelajaran matematik apenekan anpadabe rhitungjili
Penerbit, TahunTer bit, Kota terbit Erlangga, 2007, Jakarta
Duta, 2013, Jakarta
PusatPerb ukuanDep artemenPe ndidikanN asional, 2008, Jakarta Erlangga, 2002, Jakarta
d3
6
SDN Gowok
Curug
Matematik auntuk SD/MI Kelas III
PustakaA ndromedia ,2005, Bogor
Dari tabel terdapat kesamaan antara buku paket yang digunakan di Kecamatan Cipocok Jaya dan Kecamatan Serang, tetapi untuk Kecamatan yang lain menggunakan buku yang berbeda. Sehingga ada lima sumber buku teks yang berbeda. Kesesuaian SK, KD, dan Materi, sebagai berikut: Dari sumber buku menggambarkan memiliki susunan materi yang berbeda dan dalam pengambilan KD juga berbeda. Terdapat kejelasan bahwa untuk SK semua sama, namun di dalam KD yang mana seharusnya sama. Dalam pengambilan KD ada yang mencakup identifikasi mengenai sudut dan baru dilanjutkan dengan bangun datar, bangun datar yang selanjutnya mengeni sudut, dan ada pula yang dijadikan satu KD dan membahas kedua materinya dari satu KD tersebut. Ditemukan beberapa ketidak sesuaian dari penyajian materi yaitu. Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas III Dari buku teks ini dalam pembahasan sudut, seperti gambar di bawah ini:
Tuti Ernasari, Ajo Sutarjo, Deni Wardana. Desain Didaktis Materi Jenis Dan Besar Sudut Berdasarkan Analisis Learning Obstacle Pada Buku Paket Teks Matematika Kelas III Sekolah Dasar Di Kota Serang. Gambar 3 Jenis sudut
Cerdas Berhitung Matematika untuk SD/MI Kelas 3 Materi yang disajikan menganai bagian sudut tidak secara rinci dan dalam memberikan materi mengenai pengertian dari sudut belum sesuai dengan gambar yang ada dalam meteri buku teks tersebut. Sebagai mana dalam gambar di bawah ini;
Gambar 2 Bagian sudut
Sudut sebagai daerah yang dibatasi oleh sinar garis tetapi tidak dideskripsikan pegertian dari sudut danberkesinambungan dari bagian-bagian yang sudah sajikan di dalam buku. Kreatif Matematika kelas 3 untuk Sekolah Dasar Dalam buku materi mengenai jenis dan besar sudut belum ada penjelasan letak sudut pada gambar benda konkret, langsung menggunakan gambar garis dan menyebutkan bagianbagian sudut. Seperti gambar dibawah ini:
Gambar 4 Bagian-bagian sudut
Pelajaran matematika penekanan pada berhitung jilid 3 Materi yang ada, bahwa sudut sebagai daerah yang dibatasi oleh dua sinar. Namun menjadi berbeda sehingga pengertian awal menjadi terlihat kurang lengkap. Seperti gambar di bawah ini yaitu:
Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016
Gambar 5 Pengertian sudut
Matematika untuk SD/MI Kelas III Dalam buku materi disajikan ada hal yang tidak sesuai seperti dalam gambar dibawah ini:
Gambar 6 Bagian-bagian sudut
Menganai besar sudut putaran tidak ada sehingga materi dalam buku ini kurang lengkap. Media dan bahasa dalam buku teks Dalam buku ini ada perbedaan terutama dalam memilih media, ada yang dimulai dengan pengenalan
sudut pada gambar benda konkret dan ada yang langsung pada garis yang menjelaskan mengenai sudut dan ini akan membuat kesulitan belajar bagi siswa. Contoh penggunaan media tanpa gambar benda konkret pada buku teks; Gambar sudut sederhana tanpa ada pengenalan benda nyata yang di sekitar siswa dalam buku teks. Kreatif Matematika kelas 3 untuk Sekolah Dasar.
Gambar 7 Media gambar tapi bukan benda
Dari segi bahasa meskipun siswa kelas III SD membutuhkan perbendaharaan kata yang baru membutuhkan penjelasan lebih lengkap, contohnya siswa akan bingung jika hanya ada simbol 0 (derajat), ┴ (tegak lurus) dan tidak ada yang menjelaskan dengan bahasa jelas antara ruang garis, garis dan sinar garis dari buku teks. Gambar dan bahasa yang digunakan kurang sesuai, gambar ruas garis namun bahasa sinar garis. Ini ada di buku teks Pelajaran matematika penekanan pada berhitung jilid 3.
Tuti Ernasari, Ajo Sutarjo, Deni Wardana. Desain Didaktis Materi Jenis Dan Besar Sudut Berdasarkan Analisis Learning Obstacle Pada Buku Paket Teks Matematika Kelas III Sekolah Dasar Di Kota Serang. SDN Gowok Kecama tanCuru g
Gambar 8 Contoh media gambar dan penjelasan mengenai sudut kurang sesuai
Mengkalisifikasikan Data Buku Teks Matematika SD Kelas III berdasarkan TIPE Learning obstacle Tebel 2 Mengkalisifikasikan TIPE Learning obstacle Buku Identitasbuku Nama JudulBuku SD SDN TerampilBe Tembon rhitungMate g2 matikauntuk Kecama SD Kelas III tanCipo cok Jaya SDN TerampilBe BuahGe rhitungMate de matikauntuk Kecama SD Kelas III tanSeran g SDN KreatifMate Penggun matikakelas g 3 Kecama untukSekola tanTakta hDasar kan SDN CerdasBerhi Masigit tungMatema Kecama tikauntuk tanKase SD/MI men Kelas 3 SDN Pelajaranma Walanta tematikapen ka 1 ekananpada Kecama berhitungjili tanWala d3 ntaka
TIPE Learning obstacle Ontoge nic
Epistemo logical
-
-
-
-
-
-
-
Didacti cal
-
-
Matematika untuk SD/MI Kelas III
-
-
b. Rekontekstualisasi Peneliti Mengumpulkan dan menganalisa konsepsi siswa mengenai materi ajar jenis dan besar sudut dengan cara wawancara pada guru dan siswa untuk bahan pertimbangan pada saat membuat mindmap. Berdasarkan hasil wawancara kepada guru dapat di tarik garis besarnya jika siswa sebenarnya dalam mendapat pengajaran sudut masih ada kekurangan dalam hal materi terutama bagian sudut dan pengertian sudut masih belum tergambar jelas dan bahasa yang di gunakan masih termasuk sulit untuk dipahami. Ini termasuk dalam Tipe learning obstacle ketiga yaitu (didactical obstacle). Ini terjadi karena guru mengikuti buku teks sehingga membuat siswa mengalami kesulitan belajar khususnya dalam hal bagian-bagian sudut dan menentukan besar sudut yang harus dengan mengukur sudut dengan busur. Siswa mengakui kesulitan dalam “Mengukur sudut sama busur derajat. Biar bisa tahu jenis sudut sama besarnnya, soalnya kalo salah ngukur terus nanti jawabannya pada salah” pendapat Davi siswa SD kelas III. Sebenarnya siswa belum di tuntut mengukur besar sudut dan memahami jenis sudut dengan
Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016
menggunakan busur derajat, tapi dapat dengan media lain yang mana cukup untuk mengenalkan busur pada siswa. Tabel 3 Rekapitulasi hasil analisis wawancara guru, siswa dan dari buku teks TipeLearning obstacle Ontogenic obstacle epistemologica l obstacle didactical obstacle
Bukut eks -
Wawancara guru Siswa -
-
-
Desain Didaktis Materi Jenis Dan Besar Sudut Di Kelas III SD Berdasarkan Analisis Learning obstacle
Di mana. Pasti sekarang ngitung lagi, bosen”. 3. Menentukan Prasyarat yang harus dipenuhi untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran. Menentukan prasyarat itu dapat dipahami dari pemetaan materi berdasarkan kurikulum. Maka materi prasyarat yang sudah harus siswa pahami yaitu kemampuan dalam menemukan ciri bangun datar dari banyaknya titik sudut. Maka dicari keterkaitan materi dari kelas satu sampai kelas enam yang mana seperti dari gambar di bawah ini.
Dalam membuat desain didaktis materi jenis dan besar sudut di kelas III SD berdasarkan analisis learning obstacle, peneliti melakukan langkah sebagai berikut, yaitu: 1. Memahami materi pembelajaran yang akan di ajarkan. Materi yang akan di ajarkan penting atau tidaknya, seperti dalam materi jenis dan besar sudut, penting untuk di ajarkan karena materi ini sebagai pondasi agar dapat memahami sifat dari bangun datar. 2. Memamahi tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran. Membuat tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa. Peneliti membuat tujuan yang ingin siswa pahami yaitu “Aha aku tahu kalo dari jam bisa bikin banyak jenis sudut”. Awalnya masalah yang siswa hadapi jika dalam belajar matematika sudah ketakutan sendiri untuk berhitung, awalnya siswa meggambarkan ekspresi siswa sebelum belajar yaitu “Em, sudut?
Bagan 2 Keterkaitan materi
Materi sudut memiliki keterkaitan dengan materi bangun datar. Membuat peta konsep untuk dapat menjawab prasyarat yang harus di penuhi. Dalam hal ini peneliti melakukan pemilihan topik, yaitu melakukan repersonalisasi untuk melihat dari segi materi. Sampai pada akhirnya penulis memilih topik jenis dan besar sudut Peneliti membuat peta konsep dari topik
Tuti Ernasari, Ajo Sutarjo, Deni Wardana. Desain Didaktis Materi Jenis Dan Besar Sudut Berdasarkan Analisis Learning Obstacle Pada Buku Paket Teks Matematika Kelas III Sekolah Dasar Di Kota Serang. persamaan kuadrat sebagai berikut, yaitu:
Gambar 9 Desain jenis dan besar sudut
Bagan 3 Peta Konsep Materi
4. Menyusun rencana untuk mengajarkan materi kepada siswa. Dimulai dengan membuat desain pembelajaran. Desain pembelajaran yang dimaksud mencakup Adidactic situation dan Didactic situation. Tabel 4 Adidaktik dan didaktis Adidaktik siswadihad apkanpada masalahun tukmenent ukanapa yang adadarilem barankerta s di setiapmeja kelompok masingmasing.
Didaktis Aksi Fomulasi Validasi petunjuk memberikansis Melaluidiskus berupa wasuatukese iantara guru “Coba mpatanuntuk dansiswa, Amati menciptakanb terjadisaatsis bagianin ahasasendiriu wamenemuka i di ntukmenjelas nsudutpadaga sebutseb kancarapeme mbarbenda, agaiapa? cahanmasalah carauntukme ” , mbedakanjeni mengekspresi ssudut, kanstrategide danmengurut ngan kata– kanbesarsudu kata, tdenganbantu menyajikanny an jam media a agar siswa Mika lain Ajaibdangam menerimahasi bar jam lpemecahanm dinding. asalahkelomp oktersebut.
Desain yang akan di gunakan untuk materi jenis dan besar sudut pada siswa SD kelas III di Kota Serang berdasarkan jenis learning obstacle yaitu:
1. Materi Pengertian sudut dan bagianbagian sudut Sudut yaitu daerah yang dibentuk oleh pertemuan dua buah ruas garis (2 kaki sudut) yang bertemu pada satu titik (titik sudut) dan memiliki jarak diantara kedua ruas garis (besar sudut). Ini akan dibantu dengan media kertas lipat.
Gambar 10 Media bagian dan pengertian sudut
Letak sudut Dalam desain media gambar untuk menemukan letak sudut yaitu gambar perahu, uang logam, bintang, ice cream, buku dan jam dinding bulat Jenis sudut Dalam desain untuk menjelaskan jenis sudut akan digunakan media miniatur dari busur.
Gambar
Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016
Media mika ajaib dan busur Media bernama mika ajaib untuk melihat garis tegak bersambung, garis akan akandiukur dengan mika cukup dilihat ketepatannya dalam garis.Jika garis tepat maka disebut garis tegak bersambung dan bernama sudut siku-siku. Selanjutna anak mencari sendiri mana yang dinamakan sudut lancip dan sudut tumpul. Sampai akhirnya siswa menemukan jika sudut tumpul yang lebih besar dari sudut siku-siku dan jika kurang itu disebut sudut lancip. Sedangkan untuk mencari jenis sudut hanya menggunakan mika ajaib dan gambar garis itu bisa dilihat pada gambar jam dinding bulat.
Gambar 11 Media jenis sudut
Gambar jam dinding dan mika ajaib menunjukkna sudut sikusiku, tumpul dan lancip. Membandingkan dan membuat jenis & besar sudut Siswa menggunakan mika ajaib dan membandingan besar sudut dengan media jam dinding. Sampai akhirnya siswa bisa senang dan tersenyum ringan karena bisa menemukan dari hasil pengamatan matematik mengetahui dan memahami jika dengan jam dinding dapat membentuk banyak jenis sudut. Prediksi respon siswa
Pada tahap ini prediksi yang akan muncul, yaitu: 1) Anak senang karena belajar matematika namun tidak diminta untuk menghitung, dan menjadi seorang pengamat matematika. 2) Saat anak dihadapkan pada ketas lipat dan diminta mengamati maka akan menunjukkan respon dengan bahasa mereka seperti pojok, ujung, runcing, titik sudut (sebenarnya itu adalah titik sudut) dan bagian lainnya ada penyangga, kaki sebagai penegak kertas sampai bisa berdiri (sebenarnya itu adalah kaki sudut) dan bagian renggangnnya disebut oleh anak sebagai jarak atau renggang (sebenarnya itu merupakan besar sudut). 3) Anak dalam menemukan letak sudut pada gambar, mereka langsung menunjukkan dari gambar memiliki pojok atau tidak, jam lingkarang dan uang logam tidak ada, gambar buku, perahu, dan bintang ada. 4) Anak akan mengalami kebingungan saat harus menemukan jenis sudut dan anak akan mencari sendiri sampai menemukan makna di balik digunakannya mika ajaib dan garis tangan menunjukkan penurunan. 5) Besar sudut mudah karena anak menemukan dengan cepat mengurutkan dengan menempelkan mika ajaib pada gambar jam dan tahu urutan dari yang terkecil ke yang terbesar atau sebaliknya.
KESIMPULAN Bedasarkan penelitian dapat disimpulkan Guru dalam mengajarkan materi jenis dan besar sudut berpaktokan pada buku teks, ini terlihat dari hasil analsis wawancara dengan
Tuti Ernasari, Ajo Sutarjo, Deni Wardana. Desain Didaktis Materi Jenis Dan Besar Sudut Berdasarkan Analisis Learning Obstacle Pada Buku Paket Teks Matematika Kelas III Sekolah Dasar Di Kota Serang. guru dan siswa terjadilearning obstacle tipe didactical obstacle, buku ditemukan dua Tipe Learning obstacle, yaitu tipe (1)epistemological obstacle, dan tipe (2) didactical obstacle. Tipe Ontogenic obstacle tidak ditemukan. Desain didaktis dimulai siswa menjadi seorang pengamat dan mengubah anggapan bahwa matematika itu sulit, dengan pengamatan pada media kertas lipat sampai ditemukan pengertian dan bagian-bagian sudut, mengamati letak sudut, jenis sudut dengan media mika ajaib dan gambar sudut, membandingkan besar sudut dengan media jam dinding dan gambar jam, dan akhirnya siswa diharapkan menemukan bahwa jam bisa mrmbuat banyak sudut. Desain ini untuk membantu proses berpikir siswa dalam menyeselaikan permasalahan dengan caranya sendiri dan melihat cara teman sampai menemukan cara mudah untuk digunakan, dan menggunakanpenjelasandengan bahasanya sendiri dengan tidak terpaku dari buku teks.
Ali D, Masyur. (2015). Matematika untuk SD/MI Kelas III. Bogor: Spectrum. Dahar, R. W. (2011). Teori-Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga. Fajriyah, N. (2008). Matematika 3 untuk SD/MI Kelas 3. Jakarta : Pusat perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional . Guru, Tim Tunas Karya. (2013). Kreatif Matematika Kelas 3 untuk Sekolah Dasar. Jakarta: Duta. Jihad,
A. (2008). Pengembangan Kurikulum Matematika. Yogyakarta : Multi Pressindo.
Joko Sugiarto, M. S. (2007). Terampil Berhitung Matematika Jilid 3. Jakarta: Erlangga. Makmun, A. S. (2007). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remaja Roda Karya. Muhsetyo, Gatot. dkk. (2012). Pembelajaran Matematika SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka . Santrock, J. W. (2011). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana . Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta .
DAFTAR PUSTAKA
Suratno, T. (2016). Didaktik dan Didactical Design Research. Dalam D.Suryadi, E. Mulyasa, T. Suratno, D. A. K Dewi, dan S.Y Maudy (eds).,Monograf
Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016
Didactical Design Research. Bandung: Rizqi Press. Suryadi, D. (2010). Didactical Design Research (DDR) dalam Pengembangan Pembelajaran Matematika. Bandung : FPMIPA UPI . Suryadi, Didi. (2015). Rahasia Dibalik Pembelajaran Berkualitas: Pengenalan Bilangan Bulat Di Sekolah Dasar Gagasceria Bandung. UPI Kampus Serang. Banten: Seminar Nasional Pendidikan Dasar dengan tema "Merancang Pembelajaran yang Berkualitas". Suyati,
M. H. (2004). Pelajaran Matematika Penekanan pada Berhitung untuk Sekolah Dasar Kelas III. Jakarta: Erlangga.
Yasminia, I. Z. (2015). Ira Desain Didaktis Volume Limas Dan Prisma Berdasarkan Irisan Kubus Pada Pembelajaran Matematika Sekolah Menengah Pertama : Kajian Learning Trajectory Berdasarkan Level Berpikir Van Hiele. Skripsi: Tidak diterbitkan.