perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ASPEK KEJIWAAN TOKOH DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL THE CHRONICLE OF KARTINI KARYA WIWID PRASETYO SERTA RELEVANSINYA DENGAN BAHAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA
ARTIKEL ILMIAH
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
Oleh: Dintya Ayu Purika NIM S841502003
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ASPEK KEJIWAAN TOKOH DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL THE CHRONICLE OF KARTINI KARYA WIWID PRASETYO SERTA RELEVANSINYA DENGAN BAHAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA Dintya Ayu Purika1, Andayani2, Sumarlam3 Program Pascasarjana Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Sebelas Maret Email:
[email protected]
Abstract: This research described the novel The Chronicle of Kartini work wiwid prasetyo in terms of (1) the structure novel includes: the theme, figures and penokohan and the message of in the novel the chronicle of kartini work Wiwid Prasetyo; (2) aspects psychiatric a figure in the novel The Chronicle of Kartini work Wiwid Prasetyo; (3) described and explains value character education in the novel The Chronicle of Kartini work Wiwid Prasetyo; (4) described and explains relevance study the novel The Chronicle of Kartini work Wiwid Prasetyo with learning the indonesian language in high school. The research is research descriptive qualitative with the methods content analysis (analysis the contents of/analysis a document). This research result indicates that the theme contained in a novel as a broad outline highlight education related to history education figures indonesian women, R.A. Kartini. Psychiatric aspects figures according to the theory needs abraham maslow includes: a physiological need, the safety, the mutual having and loved, the awards (esteem), and needs aktualisasi themselves. The character education that are more dominant in this novel, the hard work. A novel it has relevance to learning the indonesian language in high school. Keywords: psychology literature Abraham Maslow, the character education, relevance to learning in high school, the novel The Chronicle of Kartini.
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia PPs Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia PPstoUNS (Pembimbing I). commit user 3 Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia PPs UNS (Pembimbing II). 2
1
perpustakaan.uns.ac.id
Karya ungkapan
digilib.uns.ac.id
sastra
batin
merupakan
seseorang
yang
sendiri, serta interaksinya dengan Tuhan. Fiksi
merupakan
kontemplasi,
penyair atau pengarang dapat merupakan
terhadap lingkungan dan kehidupan.
gambaran terhadap kenyataan hidup,
Tidak jarang para penulis karya sastra
wawasan pengarang terhadap kenyataan
yang
hidup
pula
kandungan nilai pendidikan karakter,
imajinasi murni pengarang atau penyair,
seperti nilai moral maupun amanat, agar
dan
dapat dijadikan teladan bagi pembaca
dapat
kehidupan,
pula
dapat
sebagai
campuran
menulis
isi
reaksi
dialog,
digambarkan melalui bahasa. Imaji dari
atau
dan
hasil
pengarang
karyanya
dengan
atau penikmat karya tersebut. Dalam
semuanya itu. atau
relevansi karya sastra khususnya novel
imajinasi yang ditulis pengarang berasal
dengan pelajaran bahasa Indonesia di
dari cerita kehidupan nyata atau pun
kelas XII SMA, yaitu sesuai kurikulum
rekaan, yang diungkapkannya dalam
2013 di kelas XII SMA semester II pada
bentuk
kompetensi
Biasanya
karya
berkembang
gambaran
sastra. jika
Sastra
akan
masyarakatnya
mempunyai daya kreasi atau daya cipta. Manusia
3.1
memahami
struktur dan kaidah teks novel baik melalui
lisan
maupun
tulisan
dan
menciptakan
kompetensi dasar: 4.1 menginterpretasi
karya sastra karena adanya kehidupan.
makna teks novel baik secara lisan
Oleh karena itu, antara manusia, karya
maupun tulisan.
sastra,
dan
dapat
dasar:
berjalan
Salah satu karya sastra yang
mempunyai
banyak mengandung nilai pendidikan
hubungan timbal balik yang sangat
karakter adalah The Chronicle of Kartini.
berpengaruh, hal ini terlihat jelas bahwa
Novel ini diterbitkan pertama kali oleh
manusia merupakan pendukung utama
percetakan Laksana Diva Press pada
dan pelaku utama yang menentukan
tahun 2010 dan dikarang oleh Wiwid
kehidupan sastra. Hal ini sejalan dengan
Prasetyo. Novel The Chronicle of Kartini
teori yang dikemukakan (Nurgiyantoro,
karya Wiwid Prasetyo menceritakan
2010: 3), bahwa fiksi menceritakan
tokoh Kartini, wanita yang lahir di tanah
berbagai masalah kehidupan manusia
Jawa ini memiliki cita-cita yang tinggi.
dalam interaksinya dengan lingkungan
Keinginannya
beriringan.
kehidupan Ketiganya
commitpendidikan to user dan sesama interaksinya dengan diri
yang
untuk lebih
mengenyam tinggi
dan
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berkaitan dengan hal di atas,
menyamai saudara laki-lakinya mendapat tentangan
dari
keluarganya
terkait
penentuan
novel
The
Chronicle
of
dengan tradisi di tanah Jawa bahwa
Kartini karya Wiwid Prasetyo sebagai
seorang
boleh
objek yang dikaji dalam penelitian ini,
berpendidikan tinggi, serta harus dipingit
karena novel tersebut memiliki karakter
hingga ada laki-laki yang melamar untuk
yang
dinikahi. Namun, Kartini tidak gentar
Penggambaran
menghadapi rintangan tersebut, meski
tersebut terdapat pada tokoh RA. Kartini.
terkurung dalam tembok Istana yang
Pengarang
megah dan gagah. Ia tetap berusaha
dalam jiwa tokoh Kartini sebagai tokoh
belajar menggunakan buku-buku yang
yang
diberikan oleh orangtuanya, ia pun juga
permasalahan. Kartini merupakah tokoh
berkorespondensi
yang memiliki motivasi dan semangat
perempuan
tidak
dengan
teman-
kuat
dari
tokoh
karakter
utamanya. yang
menggambarkan
kuat
dalam
kuat
karakter
menghadapi
yang tinggi dalam menggapai cita-
temannya melalui surat-menyurat. Novel merupakan karya sastra
citanya, meskipun ia harus mendapat
dalam bentuk tertulis yang dibangun oleh
tentangan dari orang-orang di sekitarnya.
unsur intrinsik dan ekstrinsik. Dalam
Namun, Kartini tetap berjuang agar apa
karya
yang
sastra
novel
lebih
banyak
menjadi
impiannya
terwujud.
menceritakan masalah maupun peristiwa
Penelitian terhadap aspek kejiwaan tokoh
kehidupan masyarakat secara lengkap
utama dalam novel ini menggunakan
pada umumnya. Hal ini sesuai dengan
teori
pernyataan
oleh
Maslow. Psikologi humanistik sendiri
Stanton (2012: 90), bahwa novel berbeda
lebih banyak menganalisis kebutuhan-
dengan cerpen, novel ditulis dalam skala
kebutuhan
yang
mengandung
mencapai kebutuhan yang paling atas,
satuan-satuan organisasi yang lebih luas
yaitu kebutuhan aktualisasi diri. Novel
daripada cerpen. Dalam novel terdapat
The Chronicle of Kartini menceritakan
episode-episode yang mengikuti alur
perjuangan
ceritanya, pergeseran dari satu episode ke
menampilkan
episode
hingga aktualisasi diri dalam proses
yang
besar,
lain
dikemukakan
sehingga
biasa
ditandai
oleh
pergeseran waktu, tempat, atau karakterkarakter.
psikologi
humanistik
seorang
tokoh
manusia
Kartini
kebutuhan
Abraham
hingga
dengan fisiologis
mewujudkan cita-citanya.
commit to user
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Novel The Chronicle of Kartini
Beberapa tahapan yang perlu dilakukan
karya Wiwid Prasetyo tersebut dianalisis
untuk
dengan
sastra.
menggunakan psikologi sastra sebagai
(1990:90)
berikut: 1) mencari dan menentukan
Wellek
pendekatan dan
menyatakan
psikologi
Warren
bahwa
terdapat
empat
tokoh
menganalisis
cerita
karya
sastra
yang akan dikaji;
2)
kategori terkait dengan istilah “psikologi
menelusuri perkembangan karakter sang
sastra”,
tokoh; 3) mengidentifikasi perilaku sang
yaitu
(1)
studi
psikologi
pengarang sebagai tipe atau sebagai
tokoh
pribadi, (2) studi proses kreatif, (3) studi
mengklasifikasi;
tipe dan hukum-hukum psikologi yang
lingkungan
diterapkan pada karya sastra, dan (4)
perilakunya; 5) menghubungkan perilaku
studi yang mempelajari dampak sastra
yang muncul dengan lingkungan yang
pada pembaca (psikologi pembaca).
melatarinya. Penelusuran karakter tokoh,
Minderop
(2011:
59),
menyatakan bahwa daya tarik psikologi
dan
mendeskripsikan 4)
yang
serta
mengidentifikasi telah
membentuk
dialog sang tokoh, dan pikiran sang tokoh (Suaka, 2014: 231). Berdasarkan
sastra ialah pada masalah manusia yang
fokus
psikologi
melukiskan potret jiwa. Tidak hanya jiwa
sastra di atas, peneliti akan menguraikan
sendiri yang muncul dalam sastra, tetapi
aspek psikologis tokoh dalam novel
juga bisa mewakili jiwa orang lain.
TCOK karya Wiwid Prasetyo. Adapun
Setiap pengarang sering menambahkan
teori psikologi yang akan digunakan
pengalamannya
dalam
peneliti untuk menelaah aspek psikologis
karyanya dan pengalaman pengarang
tokoh yang ada dalam novel tersebut
sering pula dialami oleh orang lain.
adalah teori psikologi Abraham Maslow.
sendiri
ke
Menurut
Psikologi sastra mempelajari manusia
Goble
(1987:
dari dalam karya sastra, sehingga hal
bahwa
tersebut
psikologis
membicarakan proses pertumbuhan dan
pengarang dan sekaligus memiliki daya
perkembangan pribadi seseorang menuju
psikologis terhadap pembaca.
tingkat yang lebih baik, menekankan
mencerminkan
Oleh karena itu, penelitian ini
psikologi
31),
uniknya
humanistik
seseorang,
dan
menggunakan psikologi sastra sebagai
mempertimbangkan potensi-potensinya.
bentuk
Pendapat
pemahaman
dan
penafsiran
yang
sama
dikemukakan
commitMaslow to user (dalam Minderop, 2011: 48-49), terhadap karya sastra dari segi kejiwaan.
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sejatinya
pula, kebutuhan harga diri dapat dicapai
merupakan makhluk yang baik, sehingga
bila kebutuhan cinta dan memiliki telah
manusia
diperoleh, dan seterusnya.
berasumsi
bahwa
manusia
memiliki
hak
untuk
Karya
merealisasikan jati dirinya agar mencapai
sastra
novel
pasti
berupaya
menambahkan pesan-pesan yang dapat
memenuhi dan mengekspresikan potensi
diambil oleh pembacanya. Khususnya
dan bakatnya yang kerap kali terhambat
novel The Chronicle of Kartini karya
oleh
yang
Wiwid Prasetyo yang merupakan novel
membuat
yang memuat unsur pendidikan dan
keberadaan
sejarah. Para pembaca khususnya peserta
dirinya dan menghambat dirinya sendiri
didik di SMA dapat mengambil nilai-
untuk mencapai real self-nya. Keadaan
nilai
semacam
terkandung dalam novel tersebut. Karena
self-actualization.
Manusia
kondisi
menolaknya.
masyarakat
Kondisi
seseorang
ini
menyangkal
ini
menyebabkan
pula
yang
seseorang
dapat
mengalami
pendidikan
nilai-nilai
tersebut
karakter
nantinya
yang
dapat
ketimpangan
membentuk dan memengaruhi watak
perilaku. Tingkah laku manusia lebih
pembacanya. Pendidikan merupakan hal
ditentukan oleh kecenderungan individu
penting untuk
untuk mencapai tujuan agar kehidupan si
bangsa. Hal ini sesuai dengan pendapat
individu lebih berbahagia dan sekaligus
Samani dan Hariyanto (2012: 37), bahwa
memuaskan.
pendidikan
problem
kejiwaan
dan
Dalam
teori
Maslow
menyampaikan
kebutuhan
bertingkat
tersebut,
bekal
adalah
generasi
usaha
anak
untuk
tentang
membantu peserta didik mengembangkan
tersusun
seluruh potensinya (hati, pikir, karsa, dan
sebagai berikut, kebutuhan: fisiologis,
raga) untuk menghadapi masa depan.
rasa aman, cinta dan memiliki, harga diri
Pendapat tersebut didukung oleh Setiadi
dan aktualisasi diri. Kebutuhan yang
(2006:
paling
kebutuhan
pendidikan adalah upaya memfasilitasi
fisiologis; bila kebutuhan ini belum
mereka agar terbuka wawasan dan
tercapai dan terpuaskan maka individu
perasaannya
tidak akan bergerak mencapai kebutuhan
meyakini nilai yang lebih hakiki, lebih
di atasnya. Maksudnya, kebutuhan akan
tahan lama dan merupakan kebenaran
aktualisasi diri mencapai kebutuhan akan
yang dihormati dan diyakini secara sahih
mendasar
yang
ialah
114),
menjelaskan
untuk
memiliki
bahwa
serta
commitsebagai to usermanusia yang beradab. harga diri sudah terpenuhi. Demikian
5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pernyataan di atas sama dengan
moral
yang
dapat
diteladani.
26),
Pembelajaran bahasa Indonesia mengenai
mengemukakan bahwa pendidikan tidak
sastra merupakan bentuk implementasi
dapat
karakter.
dari pendidikan karakter. Berdasarkan
Pendidikan merupakan salah satu unsur
kurikulum, pembelajaran bahasa dan
dalam membangun karakter. Sejak dulu
sastra di sekolah dicantumkan dengan
hakikat
merupakan
tujuan agar semua peserta didik memiliki
pembentukan karakter peserta didik.
dasar mengapresiasi dan menghayati
Karakter merupakan aspek yang harus
karya sastra baik puisi, cerpen, novel
dikembangkan dan diimplementasikan
terjemahan, novel lokal, hikayat, pantun,
dalam kehidupan sehari-hari. Lickona
dan sebagainya. Selain itu, karya sastra
(2012: 15), menjelaskan karakter adalah
juga dapat memberikan hiburan yang
objektivitas yang baik atas kualitas
menyenangkan melalui pembacaan teks
manusia, baik bagi manusia diketahui
sastra. Hal ini sesuai dengan kompetensi
atau tidak. Samani dan Hariyanto (2012:
dasar pada kurikulum 2013 di kelas XII
43),
SMA
pendapat
Asmani
dipisahkan
(2013:
dengan
pendidikan
berpendapat
bahwa
karakter
semester
II,
yaitu
KD.
3.1
merupakan nilai dasar yang membangun
memahami struktur dan kaidah teks
pribadi seseorang, terbentuk baik karena
novel baik melalui lisan maupun tulisan
pengaruh hereditas maupun pengaruh
dan KD. 4.1 menginterpretasi makna teks
lingkungan
novel baik secara lisan maupun tulisan.
yang
membedakannya
dengan orang lain, serta diwujudkan
METODE PENELITIAN
dalam sikap dan perilakunya dalam
Metode
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
kehidupan sehari-hari.
karya
penelitian
Novel The Chronicle of Kartini
metode penelitian kualitatif. Metode
Wiwid
penelitian kualitatif bermaksud untuk
Prasetyo
juga
dapat
digunakan sebagai bahan pembelajaran
memahami
dalam mata pelajaran bahasa Indonesia di
dialami oleh subjek penelitian, misalnya
jenjang SMA/SMK, karena isi bacaan
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan,
dalam novel tersebut lebih cocok dibaca
dll., secara holistik, dan dengan cara
untuk kalangan remaja usia 17 ke atas.
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
Pembelajaran bahasa Indonesia di tingkat
bahasa, pada suatu konteks khusus yang
commitalamiah to user SMA diarahkan pada aktivitas nilai
fenomena
dan
dengan
tentang
yang
memanfaatkan
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
berbagai metode alamiah (Moleong,
meliputi: tema, tokoh dan penokohan
2010: 6). Jenis penelitian ini mengacu
serta amanat. Unsur intrinsik
pada
yaitu
dianalisis hanya mencakup tiga unsur itu
penelitian yang berupa penggambaran
saja, karena dianggap dapat mewakili
tentang suatu keadaan tertentu. Dalam
struktur isi novelnya, sehingga analisis
hal ini, peneliti mendeskripsikan secara
yang dilakukan oleh peneliti menjadi
sistematis, teliti, rinci,
lebih terinci dan tidak meluas; aspek
penelitian
akurat
deskriptif,
mengenai
faktual, dan dan
kejiwaan tokoh utama berdasarkan teori
hubungan kausal fenomena yang diteliti.
psikologi humanistik Abraham Maslow,
Penelitian
kajian
seperti kebutuhan fisiologis, kebutuhan
psikologi sastra untuk mengkaji novel
rasa aman, kebutuhan rasa memiliki dan
The Chronicle of Kartini karya Wiwid
dicintai, kebutuhan penghargaan (harga
Prasetyo dengan strategi analisis isi atau
diri), dan kebutuhan aktualisasi diri; dan
content analysis. Kajian psikologi sastra
nilai-nilai
dipilih karena sesuai dengan isi novel
terdapat dalam novel The Chronicle of
yang dikaji yang lebih mengarah pada
Kartini karya Wiwid Prasetyo, serta
segi
relevansi
ini
fakta-fakta
yang
menggunakan
penokohan
khususnya
aspek
pendidikan
kajian
karakter
novel
yang
dengan
kejiwaan yang dialami tokoh. Peneliti
pembelajaran bahasa Indonesia di SMA.
juga mendeskripsikan secara kualitatif
Sumber
nilai-nilai pendidikan karakter novel The
dokumen dan informan. Sumber data
Chronicle
yang berupa dokumen yaitu novel The
of
Kartini
karya
Wiwid
data
penelitian
ini
adalah
Prasetyo dan relevansi kajian novel
Chronicle
dengan pembelajaran bahasa Indonesia di
Prasetyo dan silabus mata pelajaran
SMA.
bahasa Indonesia di SMA. Sumber data
of
Kartini
karya
Wiwid
merupakan
informan yaitu dosen bidang sastra,
penelitian deskriptif kualitatif dengan
dosen bidang psikologi, guru bahasa
metode analisis isi (content analysis).
Indonesia di SMA/SMK, dan siswa.
Metode ini digunakan untuk menelaah isi
Teknik
dari
The
penelitian ini menggunakan purposive
Wiwid
sample atau sampel bertujuan. Hal ini
Prasetyo. Hal-hal yang dideskripsikan
dilakukan dengan cara mengambil subjek
Penelitian
dokumen,
Chronicle
of
ini
yakni Kartini
novel karya
pengambilan
sampel
dalam
commitbukan to userdidasarkan atas strata, random dalam penelitian ini adalah struktur novel
7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
atas
suatu cerita. Ia merupakan implikasi
Teknik
yang penting bagi suatu cerita secara
digunakan
keseluruhan, bukan sebagian dari suatu
adalah analisis dokumen dan wawancara
cerita yang dapat dipisahkan. Waluyo
informan. Teknik validitas data yang
(2011: 7), mengemukakan bahwa tema
digunakan, yaitu teknik triangulasi teori
adalah gagasan pokok dalam cerita fiksi.
dan triangulasi sumber data. Teknik
Tema cerita mungkin dapat diketahui
analisis
oleh
atau
daerah,
adanya
tetapi
tujuan
pengumpulan
data
didasarkan tertentu.
data
yang
judul
atau
menggunakan teknik analisis interaktif.
petunjuk setelah judul, tetapi
yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
banyak ialah melalui proses pembacaan
Struktur Novel The Chronicle of
karya sastra dengan dilakukan beberapa
Kartini Karya Wiwid Prasetyo
kali, karena belum cukup dilakukan
Analisis
dalam
Tema
penelitian
Novel
ini
The
pembaca
melalui
dengan sekali baca.
Chronicle of Kartini. Unsur intrinsik
Tema dalam novel The Chronicle
tema menjadi inti dasar cerita yang akan
of Kartini dapat dideskripsikan sebagai
disampaikan
berikut.
oleh
pengarang
novel
Di
dalam
novel
tersebut,
melalui karya yang ditulisnya. Salah satu
pengarang
menceritakan
cara yang digunakan untuk menentukan
kehidupan
tema suatu cerita dapat dilakukan dengan
dengan
cara memahami hubungan antar unsur di
tantangan yang dihadapinya. Tentang
dalam cerita itu. Pengarang menunjukkan
mimpi dan cita-citanya dirajut sejak kecil
tema kepada pembaca dengan tujuan agar
bahkan meskipun harus hidup dalam
cerita yang disampaikan dapat menarik
pingitan. Dengan kegigihannya untuk
perhatian pembaca terhadap suatu karya
melepaskan diri dari pingitan adat Jawa,
sastra. Sayuti (2000: 187), menjelaskan
semua itu dilakukan untuk memperoleh
bahwa tema adalah gagasan sentral yang
pendidikan
hendak diperjuangkan dalam dan melalui
Pengarang novel dalam cerita tersebut
karya fiksi. Wujud tema dalam fiksi,
menampilkan suatu kisah yang sangat
biasanya berpangkal pada alasan tindak
inspiratif
atau motif tokoh. Tema adalah makna
wanita Indonesia yang ingin memperoleh
yang dilepaskan oleh suatu cerita atau
pendidikan yang layak dan mewujudkan
tokoh segala
yang
tentang
wanita
tentang Indonesia
permasalahan
dan
dicita-citakannya.
perjuangan
tokoh
commit to user makna yang ditemukan oleh dan dalam
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
cita-cita mulia untuk mendirikan sekolah
memupus cita-citanya untuk melanjutkan
pribumi.
sekolah ke HBS, meskipun semangatnya
Novel The Chronicle of Kartini ini
sangat tinggi ketika bersekolah di ELS.
yaitu
Penelitian yang mengkaji tentang
pendidikan. Adanya perjuangan demi
struktur novel pernah dilakukan oleh
menuntut ilmu pendidikan inilah yang
Hidayati (2013) dengan judul “Analisis
pada akhirnya berujung pada tempaan
Psikologi
Kartini. Karena pendidikan yang akan
Pendidikan dalam Novel Hafalan Shalat
diperoleh
Delisa karya Tere Liye”. Penelitian yang
terdapat
sebuah
tema
dari
utama,
bangku
sekolah
diibaratkan sebagai sarana maupun alat
dilakukan
yang akan digunakan untuk melepaskan
struktur
diri
meliputi;
dari
belenggu
Pendidikan
kebodohan.
merupakan
sarana
Sastra
dan
oleh novel
Hidayati secara
tema,
penokohan,
Nilai-nilai
mengkaji menyeluruh
peristiwa,
latar,
sudut
plot, pandang
memperbaiki mental dan moral yang
pengarang, dan amanat. Hidayati juga
dapat menghasilkan manusia berbudi
menemukan
luhur serta berbudaya. Selain itu, dengan
motivasi
pendidikan diyakini dapat mengusir para
sedangkan dari aspek psikologi watak
penjajah Belanda di kala itu. Karena saat
tokoh meliputi: 1) kebutuhan fisiologis;
itu penjajah Belanda selalu menginjak-
2) kebutuhan rasa aman; 3) kebutuhan
injak
dicintai dan disayangi; 4) kebutuhan
pribumi
dan
menganggapnya
tema
cerita
pendidikan
mengenai
dan
hidup,
harga diri; dan 5) kebutuhan aktualisasi
sebagai bangsa yang bodoh. Selain itu, dalam novel
The
diri.
Kebutuhan-kebutuhan
tersebut
Chronicle of Kartini terdapat sub tema
ditunjukkan melalui tingkah laku para
lain, yaitu perjuangan untuk sekolah
tokohnya.
pendidikan.
Analisis Tokoh dan Penokohan
Perjuangan utama tokoh Kartini ialah
Novel The Chronicle of Kartini. Menurut
ketika
mempertahankan
Nurgiyantoro (2010: 165) bahwa, tokoh
keinginannya untuk bersekolah di ELS,
menunjuk pada orangnya atau pelaku
tetapi mendapat larangan dari romo
cerita,
Sosroningrat karena suatu hal. Hal inilah
penokohan menunjuk pada sifat dan
yang membuat Kartini akhirnya dipingit
sikap para tokoh seperti yang ditafsirkan
demi
oleh
mengenyam
ia
romo
harus
Sosroningrat.
Ia
sedangkan
perwatakan
atau
commitoleh to user harus pembaca, lebih menunjuk pada
9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kualitas pribadi seorang tokoh. Dapat
dan orang-orang di sekitarnya. Raden
juga
pada
Muryam digambarkan seorang ibu tiri
penempatan tokoh-tokoh tertentu dalam
yang pongah dan kejam terhadap anak
sebuah cerita.
tiri serta istri tua suaminya, Sosroningrat.
diartikan
menunjuk
Tokoh dalam novel The Chronicle
Bahkan
ia
juga
sewenang-wenang
of Kartini karya Wiwid Prasetyo ada
terhadap emban atau abdi yang bekerja di
cukup banyak. Tokoh utama dalam novel
pendopo.
ini adalah Kartini. Kartini adalah tokoh
digambarkan sebagai pria yang cerdas
yang memiliki karakter sebagai seorang
dan cinta dengan tanah airnya. Meskipun
anak yang tumbuh cerdas, pemberani,
ia sudah berkeliling Eropa, tetapi jiwa
pantang menyerah, bijaksana, percaya
nasionalisnya
diri, penyabar, pekerja keras, dan cinta
digambarkan sebagai wanita yang kejam
tanah air.
dan suka mengatur, tetapi setelah ia
Tokoh
tambahan
yang paling
Raden
Mas
tidak
Sosrokartono
luntur.
Sulastri
menikah sifat buruknya itu lama-lama
The
hilang. Tokoh tambahan dominan yang
Chronicle Of Kartini adalah Romo
lain adalah Rukmini, ia anak kedua
Sosroningrat, Ngasirah (Ibu Kartini),
Sosroningrat dengan Raden Muryam. Ia
Raden Muryam (Ibu tiri Kartini), Raden
adalah adik tiri Kartini. Secara fisik ia
Mas Sosrokartono, Sulastri, Rukmini,
tidak
dan
Sosroningrat
dialog-dialog dalam cerita ini. Ia adalah
digambarkan sebagai ayah yang tegas,
gadis yang sudah cukup dewasa. Dilihat
keras, dan bertekad kuat. Sikap tersebut
dari karakternya Rukmini adalah gadis
ditunjukkan saat ia mendidik anak-
yang pandai dan serba ingin tahu. Secara
anaknya yang memiliki karakter berbeda-
sosial Rukmini memiliki karakter saling
beda. Sebagai seorang pemimpin nomor
tolong-menolong. Ia selalu mendukung
satu di Jepara ia sangat disegani oleh
apapun yang dilakukan kakak-kakaknya
masyarakatnya,
seorang
asalkan untuk kebaikan bersama. Ia juga
pemimpin yang tegas bagi keluarganya.
mau membantu apabila dibutuhkan oleh
Ngasirah
yang
kakaknya khususnya Kartini. Tokoh
bijaksana, pemaaf, dan penyabar bagi
tambahan dominan yang terakhir adalah
anak-anaknya. Ia adalah wanita Jawa
Kardinah,
dominan
dalam
Kardinah.
adalah
cerita
Romo
ia
novel
juga
seorang
ibu
terlalu
ia
dijelaskan,
anak
tetapi
ketiga
dari
dari
commitSosroningrat to user yang menjadi panutan bagi putra-putri dengan Raden Muryam. Ia
10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
merupakan putri paling bungsu. Kardinah
merupakan nilai atau pesan pengarang
digambarkan
yang
yang dapat diambil oleh pembaca melalui
berkarakter penurut dan patuh kepada
cerita yang ditulis pengarang. Waluyo
ayah, ibu dan kakak-kakaknya. Secara
(2011: 29) berpendapat, tema pada karya
sosial Kardinah digambarkan sebagai
sastra
gadis yang memiliki rasa peduli dan
(meaning) dari karya sastra itu, maka
tanggung jawab.
amanat berhubungan dengan makna dari
sebagai
gadis
berhubungan
dengan
arti
Penelitian ini memiliki relevansi
karya itu. Setiap pembaca karya sastra
dengan penelitian yang dilakukan oleh
tentu dapat berbeda pendapat dalam
Bigger dan Webb (2010) dengan judul
menafsirkan makna yang terkandung
Growing
dalam karya sastra yang dibacanya dan
Environmental
Activist:
Developing Environmental Agency and
semuanya
Engagement Through Children Fiction
Amanat bersifat subjektif dan umum dan
dalam E-Fabulation. Bigger dan Webb
biasanya memberikan manfaat dalam
meneliti peran fiksi anak-anak dalam
kehidupan secara praktis.
mengembangkan cinta lingkungan pada
Amanat
cenderung
dalam
dibenarkan.
novel
The
dalam
Chronicle of Kartini adalah usaha, kerja
pengembangan aspek karakter, plot atau
keras, pantang menyerah, dan terus
alur,
dapat
berdoa untuk meraih cita-cita setinggi-
mengembangkan sikap kritis anak-anak
tingginya. Hal ini Kartini lakukan ketika
terhadap lingkungannya. Hal ini dapat
ia harus berusaha keras demi bisa
menunjukkan
anak
sekolah di ELS (sekolah rendah Eropa).
berperan dalam memengaruhi persepsi
Karena suatu hal ia mendapat batu
anak-anak dalam pengenalan pada sikap
sandungan, yaitu dipingit oleh romo
kritis
lingkungan.
Sosroningrat. Namun, ia tetap bersabar
Penelitian tersebut memiliki persamaan
menjalani masa pingitan. Kartini tetap
dengan penelitian ini, karena sama-sama
bisa belajar mandiri dengan buku-buku
mengkaji aspek struktur pembangun
dan majalah yang dibelikan oleh ayahnya
karya sastra seperti, karakter tokoh, plot
tersebut. Kartini berusaha keras untuk
atau alur, dan sebagainya.
mempelajari
anak-anak.
dan
Fiksi
anak
hubungan
mereka
dilema
bahwa
terhadap
Pembahasan
sastra
Analisis
Amanat
bahasa-bahasa
Belanda
yang pada akhirnya menuntunnya untuk
commitaktif to user Novel The Chronicle of Kartini. Amanat menulis surat-surat dan artikel ke
11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sebuah majalah wanita Belanda berjudul
Kartini dengan cara mendirikan sekolah
Holland
bagi mereka dan turut serta berbagi ilmu
Lellie.
Ia
menyuarakan
gagasannya tentang kebebasan wanita
pengetahuan.
Jawa
adat
Analisis Aspek Kejiwaan Tokoh dalam
pingitan. Adat tersebut diberlakukan
Novel The Chronicle Of Kartini Karya
untuk anak gadis yang menginjak remaja
Wiwid Prasetyo Berdasarkan Teori
hingga tiba saatnya mereka dilamar oleh
Kebutuhan
seorang lelaki.
Maslow
yang
terbelenggu
oleh
Bertingkat
Abraham
Namun, Kartini tidak ingin hal
Menurut Maslow (dalam Goble,
tersebut menimpa dirinya dan saudara-
1987: 71-77) bahwa dalam psikologi
saudara
perempuannya
humanistik
Dengan
keyakinannya
yang
dikenal
lima
kebutuhan
boleh
pokok, yaitu: (1) kebutuhan fisiologis,
menyerah dan putus asa dalam proses
(2) kebutuhan akan rasa aman, (3)
menggapai
ia
kebutuhan akan memiliki dan akan kasih
berusaha untuk keluar dari belenggu
sayang (dicintai), (4) kebutuhan akan
pingitan tersebut. Tulisan-tulisan Kartini
penghargaan, dan (5) kebutuhan akan
akhirnya mengguggah seorang pejabat
aktualisasi diri. Berikut ini pembahasan
parlemen Belanda yang merasa simpatik
masing-masing tingkatan:
dengan perjuangan Kartini yang ingin
Kebutuhan Fisiologis
cita-cita
itu
tidak
lain.
sendiri,
sekolah. Kartini mempunyai mimpi-
Kebutuhan
ini
digambarkan
mimpi besar, yaitu bisa bersekolah
oleh tokoh utama dalam novel The
seperti kaum laki-laki dan mendirikan
Chronicle
sekolah
fisiologis ini ditunjukkan oleh tokoh
untuk
mencerdaskan
rakyat
of
akan
Kartini.
pribumi khususnya perempuan, agar
Kartini
mereka tidak ditindas terus oleh penjajah
kebutuhan makan sehari-hari. Kartini
Belanda. Kartini yakin jika rakyat cerdas
berasal dari bangsawan Jawa yang dari
dengan pendidikan, maka suatu ketika
segi
dapat mengusir penjajah dari tanah air.
kekurangan. Ia dengan mudah dapat
Novel ini juga memberikan amanat
mencukupi
kepada kita semua untuk selalu peduli
seperti kebutuhan makan dan minum.
terhadap rakyat maupun orang-orang di
Bahkan ia juga menggelar pesta rakyat
ekonomi
adanya
Kebutuhan
tidak
kebutuhan
commitdengan to user menjamu sekitarnya. Hal ini dicontohkan oleh
pemenuhan
mempunyai
dasarnya
rakyatnya
itu,
dengan
12
perpustakaan.uns.ac.id
makan
dan
minum
digilib.uns.ac.id
untuk
menarik
dalam
bentuk
kasih
sayang
yang
perhatian mereka, supaya mau diajak
ditunjukkan oleh orang-orang di sekitar
untuk
Kartini yang selalu mendukung cita-
belajar
di
sekolah
yang
didirikannya.
citanya
Kebutuhan Akan Rasa Aman
pendidikan dan mendirikan sekolah bagi
Kebutuhan yang kedua menurut
untuk
bisa
mengenyam
rakyat pribumi.
Abraham Maslow adalah kebutuhan akan
Kebutuhan Akan Penghargaan (harga
rasa aman. Setiap manusia memerlukan
diri) Kebutuhan penghargaan (harga
adanya kebutuhan keamanan, stabilitas, dari
diri) juga digambarkan dalam cerita
adanya rasa takut, gelisah, dan cemas.
novel The Chronicle of Kartini. Tindakan
Hal
kebutuhan
tersebut dilakukan oleh ayah Kartini,
mempertahankan
romo Sosroningrat. Ketika pemerintah
kehidupan dari berbagai adanya masalah
Belanda menawarkan kesempatan emas,
yang sedang dihadapi. Kebutuhan akan
yaitu perbaikan untuk Hindia-Belanda
rasa aman dalam novel The Chronicle of
dengan cara penerapan politik etis yang
Kartini digambarkan dengan adanya rasa
salah
takut, cemas, dan rasa gelisah yang
pendidikan. Ketika itu Belanda selalu
dialami oleh tokoh utama, Kartini.
menganggap
perlindungan,
keadilan,
tersebut
manusia
merupakan
untuk
Kebutuhan
bebas
Akan
Memiliki
dan
satunya
khususnya
dipusatkan
remeh orang
pada
rakyat
pribumi
Jawa.
Belanda
beranggapan Pribumi dan orang Jawa
Dicintai Sebagai
makhluk
sosial
tidak
memiliki
karena
itu,
seperti
tentunya seorang manusia tidak dapat
mereka.
hidup sendiri, maka membutuhkan orang
Sosroningrat ingin sekali memanfaatkan
lain dalam berinteraksi di kehidupannya.
kesempatan emas tersebut, agar anak-
Setiap manusia memiliki perasaan cinta
anaknya bisa bersekolah dan tidak
dan kasih sayang. Hal inilah yang
diremehkan orang-orang Belanda.
romo
Kartini berpikir, apabila ingin
membuat manusia ingin merasakan cinta dan kasih sayang.
Oleh
kepandaian
lebih dihargai oleh bangsa Belanda yang
Kebutuhan akan rasa memiliki
selalu menjajah bangsanya, maka Kartini
dan dicintai juga muncul dalam novel
dan saudara-saudaranya harus sekolah.
commitDengan to user The Chronicle of Kartini digambarkan
pendidikan
nasib
bangsa
13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
khususnya rakyat pribumi yang telah
yang begitu kuat. Tulisan-tulisan yang
dijajah Belanda dapat diperbaiki. Tentu
ditulis
saja
perhatian khusus dari Ir. HH. Van Kol
dengan
harapan
supaya
tidak
menjadi
kaum
bangsawan
Jawa
juga
mendapat
untuk
adalah pejabat dari parlemen Belanda,
sekaligus
Van Kol dan istrinya rela meluangkan
Kartini
wanita
Kartini
dan istrinya Nellie Van Kol. Van Kol
dipandang rendah oleh penjajah. Kesungguhan
oleh
yang
lebih
waktu
hanya
untuk
mengunjungi
berpendidikan, ditunjukkannya dengan
keluarga Kartini ke kediamannya di
penuh semangat berangkat ke sekolah
Jepara. Van Kol selalu mengamati tulisan
ELS. Kartini dan saudara-saudaranya
Kartini melalui Hollands Lellie (majalah
ingin menyerap ilmu yang didapatkan
wanita Belanda). Hal tersebut mendapat
dari sekolah ELS agar dapat digunakan
pujian bagus dari Van Kol dan istrinya.
sebagai bekal mendirikan sekolah rakyat
Penghargaan
dalam
bentuk
pribumi. Kartini bertekad supaya kelak
pujian juga diungkapkan kepada Kartini
kaum pribumi lebih dihargai karena
oleh Joyo Adiningrat, bupati Rembang
memiliki
yang merupakan calon suami Kartini.
pendidikan
seperti
kaum
penjajah.
Joyo Adiningrat sendiri sudah sekian Seorang individu yang dapat
lama mengamati sepak terjang Kartini
memenuhi kebutuhan harga diri atau
dalam usahanya untuk membebaskan diri
penghargaan terhadap dirinya, maka akan
dari pingitan. Selain itu, calon suaminya
merasa bahwa dirinya bisa berguna,
tersebut juga mengamati tulisan-tulisan
mampu, dan lebih dihargai orang lain.
gagasan pemikiran yang dituangkan oleh
Hal itu terjadi ketika Kartini mulai
Kartini di majalah Hollands Lellie. Joyo
berkorespondensi kepada kawannya di
Adiningrat begitu mengapresiasi usaha-
negeri Belanda. Kemudian, suratnya
usaha yang dilakukan oleh Kartini.
justru diterbitkan oleh Hollands Lellie
Kebutuhan Aktualisasi Diri
(majalah wanita Belanda). Surat-surat
Kebutuhan aktualisasi diri akan
yang ditulis oleh Kartini mendapatkan
muncul setelah kebutuhan yang lainnya
sambutan luas oleh masyarakat Belanda.
terpenuhi.
Di
berkembang
dalam
isi
suratnya,
Kartini
mencurahkan isi batinnya yang merasa
Setiap
Kebutuhan
commitmenumbuhkan, to user kebebasannya terpingit oleh adat istiadat
sesuai
orang
harus
kemampuannya.
psikologis mengembangkan
untuk dan
14
perpustakaan.uns.ac.id
menggunakan
digilib.uns.ac.id
kemampuan
Penelitian
disebut tentang
hasrat
kebutuhan bertingkat Abraham Maslow
semakin
menjadi
diri
kejiwaan
novel
aktualisasi diri. Kebutuhan ini sebagai untuk
aspek
terhadap
sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi
pernah
apa
Minderop (2007). Penelitian tersebut
saja
menurut
kemampuannya.
dilakukan
berdasarkan
oleh
Theodore
Albertine
Preiser’s
Social
Kebutuhan aktualisasi diri ini biasanya
berjudul
muncul setelah kebutuhan akan cinta dan
Critism and Moral Teaching in The
akan penghargaan terpuaskan secara
Novel of The Sister’s Carrie. Penelitian
memadai (Goble, 1987: 77). Aktualisasi
ini membahas tentang usaha tokoh
diri dipandang sebagai kebutuhan yang
bernama
tertinggi dari suatu tingkatan kebutuhan,
kebutuhan
tetapi juga dipandang sebagai tujuan
Abraham Maslow. Dalam memenuhi
akhir bagi kehidupan manusia. Wujud
kebutuhan tokoh Carrie bersusah payah
dari
tersebut
untuk mencapainya. Dengan usaha yang
dilakukan dengan usaha dan keinginan
keras tokoh Carrie dapat memenuhi
tokoh Kartini dalam novel The Chronicle
kebutuhan tersebut. Kebutuhan terakhir
of Kartini untuk lepas dari belenggu
yang dicapai oleh tokoh Carrie adalah
pingitan
dan
kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan ini
kegigihannya untuk bisa mengenyam
dipenuhi Carrie saat cita-citanya menjadi
pendidikan, sehingga dapat mewujudkan
seorang
cita-citanya mendirikan sekolah bagi
Penelitian ini memiliki kesamaan dengan
rakyat pribumi. Hal itu dilakukan untuk
penelitian psikologi sastra dalam novel
mengusir orang-orang Belanda dari tanah
The Chronicle of Kartini karya Wiwid
air.
Prasetyo
pemenuhan
bagi
Kartini
kebutuhan
wanita
tidak
Jawa
hanya
berhasil
Carrie
yang
kebutuhan
tetapi
yang
Maslow.
mendapatkan
apa
bertingkat
penyanyi
membebaskan diri dari adat pingitan, juga
untuk
memenuhi
menurut
dapat
terwujud.
menggunakan
bertingkat
dari
teori
teori
Abraham
dinginkannya
selama
ini,
yaitu
Analisis Nilai Pendidikan Karakter
dipertemukan
dengan
suami
yang
Novel The Chronicle Of Kartini Karya
terpelajar
dan
mendukung
cita-cita
Kartini yang telah merintis berdirinya sekolah rakyat pribumi.
Wiwid Prasetyo Suatu karya sastra mengandung makna yang sangat luas dan memiliki
commitnilai. to userNilai-nilai yang terkandung di
15
perpustakaan.uns.ac.id
dalamnya
dapat
pendidikan
bagi
Berkaitan
dengan
digilib.uns.ac.id
sarana
membebaskan diri dari adat pingitan
membacanya.
wanita Jawa demi mengenyam ilmu
menjadi yang
tersebut,
pendidikan. Kartini bertekad untuk terus
dapat
semangat bersekolah di ELS. Hal ini
memiliki upaya internalisasi nilai-nilai
dilakukan agar ilmu-ilmu yang ia serap
pendidikan
kelak
pembelajaran
hal
tentang
karakter.
sastra
Sastra
dalam
dapat
dimanfaatkan
untuk
pendidikan anak bisa berperan untuk
mencerdaskan rakyat pribumi. Suatu
mengembangkan aspek kognitif, afektif,
ketika saudara-saudara Kartini mendapat
dan
mengembangkan
ejekkan dari gurunya yang berasal dari
kepribadian dan mengembangkan pribadi
Belanda, Meneer Van Hellen. Ejekan
sosial (Wibowo, 2013: 19-20).
tersebut membuat Kartini meradang, ia
psikomotorik,
Berdasarkan
hasil
temuan
merasa guru tersebut selalu menganggap
penelitian, terdapat nilai-nilai pendidikan
bodoh
karakter yang terkandung dalam novel
ejekkan Meneer Van Hellen itulah yang
The Chronicle of Kartini karya Wiwid
membuat Kartini semakin bertekad keras
Prasetyo seperti, (1) kerja keras, (2) rasa
untuk terus belajar. Meskipun mengalami
ingin tahu, (3) cinta tanah air, (4) peduli
hambatan ketika bersekolah di ELS,
sosial, (5) tanggung jawab, (6) religius,
tetapi tidak membuat Kartini patah
(7)
semangat.
demokratis.
Namun,
setelah
melakukan perbandingan dengan data yang
ditemukan
dari
ketujuh
bangsa
Jawa.
Berawal
dari
Penelitian ini memiliki relevansi
nilai
dengan penelitian yang dilakukan oleh
pendidikan karakter tersebut diambil
Yulia Andi Pratiwi, Heri Suwignyo, dan
yang paling dominan. Nilai pendidikan
Ida Lestari pada tahun 2012. Penelitian
karakter yang paling dominan dalam
tersebut
cerita novel The Chronicle of Kartini
Mulia dalam Kumpulan Cerpen Orang-
adalah kerja keras.
orang Tercinta dan Setegar Kupu-kupu
Nilai pendidikan kerja keras
Tak
berjudul
Bersayap
Nilai-nilai
dan untuk
Akhlak
Saran
ditemukan dalam novel The Chronicle of
Implementasinya
Kartini karya Wiwid Prasetyo pada tokoh
Karakter Siswa SMP Kelas VIII Melalui
utama Kartini Nilai pendidikan kerja
Pembelajaran
keras tergambar melalui karakter tokoh
Penelitian tersebut memiliki kesamaan
Apresiasi
Pendidikan
Sastra.
commitdengan to user penelitian dalam novel The utama, yaitu Kartini yang berjuang untuk
16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Wiwid
Novel The Chronicle of Kartini
Prasetyo, yaitu mengangkat nilai-nilai
memiliki relevansi dengan pembelajaran
pendidikan karakter dan relevansi novel
bahasa Indonesia di SMA. Hal ini
sebagai bahan ajar di Sekolah.
berdasarkan hasil wawancara dengan
Relevansi Kajian Novel The Chronicle
dosen sastra, dosen psikologi dan guru
Of Kartini Karya Wiwid Prasetyo
bahasa Indonesia di SMA dan SMK,
dengan
Bahasa
serta siswa yang diketahui bahwa novel
Indonesia di Sekolah Menengah Atas
ini bisa digunakan sebagai bahan ajar
(SMA)
dalam pembelajaran bahasa Indonesia di
Chronicle
of
Kartini
karya
Pembelajaran
Terdapat relevansi antara aspek-
SMA/SMK. Hal ini sejalan dengan
aspek struktur novel meliputi unsur
pendapat Abidin (2012: 213) bahwa
intrinsik dan ekstrinsiknya dan nilai-nilai
pembelajaran bahasa mempunyai peran
pendidikan karakter novel The Chronicle
penting dalam perkembangan intelektual,
of Kartini karya Wiwid Prasetyo dengan
sosial dan emosional peserta didik.
pembelajaran
di
Pembelajaran bahasa Indonesia pada
SMA/SMK. Relevansi tersebut terkait
hakikatnya memperkenalkan pada siswa,
dengan cakupan struktur isi novel, yaitu
nilai-nilai yang terkandung dalam karya
wujud apresiasi karya sastra dengan
sastra dan mengajak peserta didik ikut
mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik
menghayati
seperti, tema, tokoh dan penokohan, alur,
yang disajikan.
latar, sudut pandang pengarang, serta
SIMPULAN
Bahasa
Indonesia
amanat, nilai pendidikan karakter dalam
pengalaman-pengalaman
Berdasarkan
temuan
penelitian,
novel, serta penggunaan novel sebagai
analisis data, dan pembahasan terhadap
bahan ajar.
novel The Chronicle of Kartini karya
Relevansi tersebut didasarkan pada studi dokumen berupa silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia. Relevansi
Wiwid Prasetyo, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut. Pertama, analisis peneliti terhadap
yang terkait nilai pendidikan karakter,
unsur-unsur
yakni kesesuaian nilai-nilai pendidikan
Chronicle
karakter di dalam novel dengan nilai
Prasetyo yang meliputi: tema, tokoh dan
pendidikan karakter yang dikeluarkan
penokohan, dan amanat. Novel The
oleh pemerintah.
intrinsik of
Kartini
novel karya
The Wiwid
commitChronicle to user of Kartini mengangkat tema
17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mengenyam
amanat yang diambil dari novel tersebut
pendidikan dan mewujudkan mimpi serta
berkaitan dengan usaha, kerja keras, dan
cita-cita yang luhur. Penokohan yang
doa haruslah selalu dilakukan supaya
dimunculkan pengarang novel sebagian
berhasil meraih cita-cita.
perjuangan
besar
untuk
digambarkan
melalui
Kedua,
dimensi
aspek
kejiwaan
tokoh
fisiologis, psikologis, dan sosiologisnya.
dalam novel The Chronicle of Kartini
Tokoh utama dari novel The Chronicle of
karya
Kartini karya Wiwid Prasetyo adalah
kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa
Kartini, sedangkan tokoh tambahan yang
aman, kebutuhan dicintai dan memiliki,
paling dominan dalam cerita novel The
kebutuhan penghargaan (harga diri), dan
Chronicle Of Kartini adalah Romo
kebutuhan
Sosroningrat, Ngasirah (Ibu Kartini),
psikologis tokoh utama (Kartini) mampu
Raden Muryam (Ibu tiri Kartini), Raden
memenuhi semua kebutuhan dasarnya,
Mas Sosrokartono, Sulastri, Rukmini,
mulai
dan
fisiologis
(makan
diambil dari novel The Chronicle Of
kebutuhan
rasa
Kartini, yaitu berani bermimpi dan
kebutuhan dicintai dan dimiliki, dan
bercita-cita
mampu
Kardinah.
Amanat
tinggi.
yang dapat
Karena
dengan
Wiwid
dari
Prasetyo
aktualisasi
meliputi;
diri.
terpenuhinya
kebutuhan
dan
minum),
aman,
memenuhi
memenuhi
kebutuhan
bermimpi orang-orang akan mewujudkan
penghargaan
cita-cita yang diharapkannya. Seperti
Kartini
termotivasi
kisah Kartini dan saudara-saudaranya ini
tujuan
yakni
yang
bersekolah
pendidikan dan bisa mendirikan sekolah
mendapat
untuk pribumi sesuai harapannya. Oleh
tentangan dari ayah dan ibu tirinya.
karena itu, Kartini telah mampu untuk
Kartini
bahwa
memenuhi kebutuhan tingkatan tertinggi,
akan
yaitu kebutuhan aktualisasi diri. Jadi
memperoleh ilmu. Ilmu itulah yang akan
seluruh kebutuhan bertingkat tokoh-
ia gunakan sebagai senjata mengusir
tokoh dalam novel tersebut merupakan
penjajah Belanda di tanah Jawa. Ilmu itu
kebutuhan setiap tokoh yang ada dalam
juga
novel.
tinggi,
menginginkan meskipun
memiliki
dengan
bisa sempat
keyakinan
bersekolah
yang
mendirikan
akan
pasti
digunakan
sekolah
bagi
untuk kaum
(harga
Secara
diri),
sehingga
untuk
mencapai
dapat
mengenyam
Ketiga, setelah melalui pembacaan
commitsecara to userberulang-ulang dan analisis yang perempuan di sekitar rumahnya. Inti dari
18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mendalam terhadap novel The Chronicle
novel dengan nilai pendidikan karakter
of
yang tedapat dalam novel. Isi cerita
Kartini
karya
Wiwid
Prasetyo
ditemukan beberapa nilai pendidikan
dalam
karakter, seperti (1) religius, (2) kerja
dengan kriteria penilaian berdasarkan
keras, (3) tanggung jawab, (4) peduli
hasil
sosial, (5) rasa ingin tahu, (6) cinta tanah
pendapat dari siswa, guru-guru mata
air, (7) demokratis. Akan tetapi, setelah
pelajaran bahasa Indonesia, dosen sastra,
dilakukan
nilai
dan dosen psikologi. Jadi, novel tersebut
pendidikan karakter yang paling dominan
memiliki relevansi dengan pembelajaran
dalam isi cerita tersebut adalah kerja
Bahasa Indonesia di SMA/SMK.
perbandingan
data,
novel
tersebut
wawancara
yang
sudah
sesuai
menyatakan
keras. Keempat, novel The Chronicle of Kartini karya Wiwid Prasetyo dapat digunakan
sebagai
materi
ajar
pembelajaran bahasa Indonesia di SMA maupun SMK, karena sesuai dengan Kurikulum 2013 yang terdapat dalam silabus, yaitu mengenai struktur novel yang terdapat pada semester II kelas XII. Selain itu, terdapat relevansi antara isi
DAFTAR REFERENSI Abidin, Yunus. 2012. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama. Asmani, Jamal Ma’mur. 2011. Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Diva Press. Bigger, Stephen dan Webb, Jean. 2010. Growing Environmental Activists: Developing Environmental Agency and Engagement Through Children’s Fiction. Environmental Education Research. PP. 401-414. Goble, Frank G. 1987. Mazhab Ketiga: Psikologi Humanistik Abraham Maslow. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Hidayati, Nur Alfin. 2013. Analisis Psikologi commit Sastra to userdan Nilai-nilai Pendidikan dalam Novel Hafalan Shalat Delisa Karya Tere Liye. Jurnal Wacana Bahasa dan Sastra. 19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lickona, T. 2012. Character Matters (Persoalan Karakter): Bagaimana Membantu Anak Mengembangkan Penilaian yang Baik, Integritas, dan Kebajikan Penting Lainnya. Diterjemahkan oleh Juma Abdu Wamaungo dan Jean Antunes Rudolf Zien. Jakarta: PT Bumi Aksara. Minderop, Albertine. 2007. Theodore Preiser’s Social Critism and Moral Teaching in The Novel of The Sister’s Carrie. American Journal of Psychology. Vol. 6. No. 10, pp. 200. Minderop, Albertine. 2011. Psikologi Sastra: Karya Sastra, Metode, Teori, dan Contoh Kasus. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Prasetyo, Wiwid. 2010. The Chronicle Of Kartini. Yogyakarta: Laksana. Pratiwi, Yulia Andi, Heri Suwignyo dan Ida Lestari. 2012. Nilai-nilai Akhlak Mulia dalam Kumpulan Cerpen Orang-orang Tercinta dan Setegar Kupu-kupu Tak Bersayap dan Saran Implementasinya Untuk Pendidikan Karakter Siswa SMP Kelas VII Melalui Pembelajaran Apresiasi Sastra. Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang. Vol. 1. No. 2. Samani, M. dan Hariyanto. 2012. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sayuti, Suminto A. 2000. Berkenalan dengan Prosa Fiksi. Yogyakarta: Gama Media. Setiadi, Arif Iman. 2006. Skizofrenia: Memahami Dinamika Keluarga Pasien. Bandung: Refika Aditama. Stanton, Robert. 2012. Teori Fiksi Robert Stanton. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suaka, Nyoman. 2014. Analisis Sastra: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Penerbit Ombak. Waluyo, Herman J. 2011. Pengkajian dan Apresiasi Prosa Fiksi. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Wellek, R. dan Austin W. 1990. Teori Kesusastraan. Diterjemahkan oleh Melani Budianta. Jakarta: Gramedia. Wibowo, Agus. 2013. Pendidikan Karakter Berbasis Sastra: Internalisasi Nilai-nilai Karakter Melalui Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. commit to user
20