ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, DEBT TO TOTAL ASSET RATIO,OPINI GOING CONCERN, DAN UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.
ARDI NUGRAHA DAN DR. MASODAH Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Gunadarma
ABSTRACT Timeliness of financial reporting to the stake holders of the appropriateness of Auditors in completing audits (audit report lag). The importance of timeliness of financial reporting is not only the effect on the value and quality of financial reporting but also brought negative reactions from the market. A lot of factors that influence the occurrence of audit report lag, such as size, company debt to total assets ratio, opinion going concern, and the size of the Kap. This research aims to find empirical evidence of the influence of the size of the company, debt to assets ratio, opinion going concern, and the size of the public accounting to Audit Report on Lag manufacturing company. Objects in this research are companies listed on the Indonesia stock exchange (idx) engaged in manufacturing. The analysis tools used regression coefficients and partial regression (t-test) and simultaneous (F test). From the results of the study authors, shows that the size of the company, partially debt to total assets ratio, opinion going concern audit report has no effect against lag. And the size of the Kap intermediates have negative influence on the audit report lag. Simultaneously the company size, the debt to total assets ratio, opinion going concern, and the size of the Kap influential significantly to audit report lag.
PENDAHULUAN Laporan keuangan mempunyai peran penting dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja perusahaan yang memberikan gambaran informasi kegiatan keuangan perusahaan di setiap periodenya. Dalam penyajian laporan keuangan harus memenuhi karateristik kualitatif yang berguna bagi pemakai yaitu menghasilkan laporan keuangan yang relevance, reliable, comparability, dan consistency. Informasi dalam laporan keuangan merupakan tanggung jawab pihak manajemen dan laporan keuangan harus disajikan secara wajar. Laporan 1
keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan manajemen kepada pihak luar perusahaan. Kualitas komunikasi yang dicapai tergantung pada kualitas laporan keuangan. Ketepatan waktu merupakan salah satu karateristik penting dalam pelaporan keuangan di samping laporan pokok dan catatan atas laporan keuangan (Dyer dan Mc Hugh, 1975). Berdasarkan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) nomor kep-36/PM/2003 dan BEJ dengan kep-306/BEJ/07-2004 tentang penyampaian laporan keuangan secara berkala tiap periodenya. Bapepam mewajibkan bagi perusahaan yang Go Public atau terdaftar di pasar modal menyampaikan laporan keuangan tahunan yang disertai laporan auditor independen kepada Bapepam, serta di susun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Hal tersebut dilakukan Bapepam guna melindungi para pemegang saham yang menerima informasi yang relevan. Ketepatan terbitnya informasi laporan keuangan terdapat beberapa kendala yaitu keterlambatan atau laporan tidak disajikan secara tepat waktu, sehingga tidak tersedianya laporan keuangan bagi yang membutuhkan untuk pengambilan keputusan. Dalam pemeriksaan laporan keuangan yang dilakukan auditor independen bertujuan untuk menilai suatu kewajaran penyajian laporan dan memerlukan waktu yang cukup panjang. Jangka waktu ini yaitu antara waktu tanggal tahun tutup buku atau laporan keuangan tahunan dengan tanggal penyelesaian laporan audit independen suatu perusahaan yang dilakukan auditor. Perbedaan waktu ini yang disebut dengan audit report lag. Menurut (Knechel dan Payne, 2001) audit report lag merupakan periode waktu antara akhir tahun fiscal dan tanggal audit perusahaan. Audit report lag adalah rentang waktu penyelesaian pelaksanaan audit laporan keuangan tahunan yaitusejak tanggal tutup buku sampai dengan tanggal terbitnya laporan audit independen perusahaan (Halim, 2000). Audit report lag menunjukan rentang penyelesaian audit, dengan tujuan menyeluruh dari laporan audit keuangan yaitu menyatakan pendapat akan laporan keuangan yang disajikan secara wajar dalam semua hal yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Ketepatan waktu perusahaan dalam memplubikasikan laporan keuangan kepada umum tergantung dari ketepatan waktu auditor dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya. Dengan kemungkinan yang ada, auditor tidak dapat menyelesaikan dengan tepat waktu, sehingga auditor mengeluarkan laporan keuangan yang terlalu lama dan mengakibatkan para pemakai laporan keuangan ragu akan kualitas informasi yang diplubikasikan. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh suatu perusahaan. Audit report lag dihitung dari lamanya waktu penyelesian audit terhitung mulai tanggal penutupan tahun buku sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan auditan. “Keterlambatan penyelesaian audit laporan keuangan dapat disebabkan karena perusahaan berusaha untuk mengumpulkan informasi yang banyak untuk menjamin keandalan dari laporan keuangan” (IAI, 2007:8). Berdasarkan teori
2
tersebut dapat dikatakan ketepatan waktu pelaporan keuangan mempengaruhi audit report lag yang telah diaudit, semakin rendah ketepatan waktu pelaporan keuangan, pelaporan keuangan cenderung semakin tepat waktu, dan sebaliknya. Rentang waktu proses pengauditan yang selesai jauh sebelum akhir bulan ketiga, kemungkinan besar perusahaan dapat melaksanakan pelaporan keuangan tepat waktu. Lamanya waktu penyelesaian audit dapat mempengaruhi ketepatan waktu informasi tersebut untuk dipublikasikan sehingga berdampak pada reaksi pasar terhadap keterlambatan informasi dan mempengaruhi tingkat ketidakpastian keputusan yang didasarkan pada informasi yang dipublikasikan. Untuk melihat ketepatan waktu biasanya suatu penelitian melihat keterlambatan (lag). PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN PADA AUDIT REPORT LAG Ukuran perusahaan adalah suatu skala, dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log size, nilaipasar saham, dan lain-lain. Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi menjadi 3 kategori yang didasarkan kepada total asset perusahaan yaitu perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah (medium firm),dan perusahaan kecil (small firm) (Machfoedz, 1994). Ukuran perusahaan dalam penelitian ini dilihat berdasarkan dari besarnya total asset yang dimiliki perusahaan. Asset menunjukkan aktiva yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan. Peningkatan asset yang diikutipeningkatan hasil operasi akan semakin menambah kepercayaan pihak luarterhadap perusahaan. Dengan meningkatnya kepercayaan pihak luar terhadapperusahaan, dimungkinkan pihak kreditor tertarik menanamkan dananya keperusahaan (Weston dan Brigham, 1994 dalam Jaelani dan Idrus, 2001). Internal dengan audit report lag. Ukuran perusahaan merupakan fungsi dari kecepatan pelaporan keuangan karena semakin besar suatu perusahaan maka perusahaan akan melaporkan hasil laporan keuangan yang telah diaudit semakin cepat karena perusahaan memiliki banyak sumber informasi dan memiliki sistem pengendalian internal perusahaan yang baik, sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan yang memudahkan auditor dalam melakukan audit laporan keuangan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemungkinan ukuran perusahaan dapat mempengaruhi waktu penyelesaian audit. Dalam penelitian ini penulis menggunakan proksi total assets untuk menilai ukuran perusahaan. Ha1 ukuran perusahaan berpengaruh terhadap Audit Report Lag
PENGARUH DEBT TO TOTAL ASSET RATIO PADA AUDIT REPORT LAG Dalam audit report lag, kesehatan financial suatu perusahaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhinya. Proporsi hutang terhadap total asset atau di kenal dengan nama debt to total asset ratio merupakan alat ukur untuk melihat kesehatan financial perusahaan. Dimana dengan tingginya debt to total asset ratio menggambarkan kegagalan suatu perusahaan yang meningkatkan fokus auditor untuk mengauditnya. Dengan itu perusahaan mempunyai tingginya resiko
3
financial yang dikarenakan manajemennya yang buruk atau fraud. Menurut (Soetedjo, 2006) ”Makin tinggi proporsi hutang terhadap total aset akan meningkatkan resiko kegagalan perusahaan dan akan meningkatkan tambahan perhatian auditor untuk mengauditnya”. Hasil penelitian oleh (Wirakusuma, 2004) menunjukkan bahwa solvabilitas yang diukur dengan menggunakan debt to total assets ratio memiliki pengaruh yang signifikan terhadap audit report lag, sedangkan hasil penelitian oleh (Deart dan Rustiana, 2007) menunjukkan bahwa debt to total assets ratio tidak memiliki pengaruh terhadap audit report lag. Ha2 Debt To Total Asset Ratio berpengaruh terhadap Audit Report Lag PENGARUH OPINI GOING CONCERN PADA AUDIT REPORT LAG Laporan audit dengan modifikasi mengenai going concern merupakan suatu indikasi bahwa dalam penilaian auditor terdapat risiko auditee tidak dapat bertahan dalam bisnis. Dari sudut pandang auditor, keputusan tersebut melibatkan beberapa tahap analisis. Auditor harus mempertimbangkan hasil dari operasi, kondisi ekonomi yang mempengaruhi perusahaan, kemampuan membayar hutang, dan kebutuhan likuiditas di masa yang akan datang. Asumsi going concern berarti suatu badan usaha dianggap akan mampu mempertahankan kegiatan usahanya dalam jangka waktu panjang dan tidak akan dilikuidasi dalam jangka waktu pendek (Hany et. al. 2003 dalam Santosa dan Wedari, 2007). Terkait dengan opini auditor, perusahaan yang menerima opini selain unqualified opinion memiliki audit report lag yang lebih lama dibandingkan yang menerima unqualified opinion. Lamanya audit report lag yang dialami karena kemungkinan munculnya konflik antara auditor dan perusahaan yang dapat berkontribusi pada penundanaan penerbitan laporan keuangan. Selain itu, (Bamber et al 1993 dalam Ahmad dan Abidin, 2008) menyatakan bahwa qualified opinion kemungkinan tidak akan diterbitkan sampai auditor menghabiskan waktu dan usaha yang cukup dalam melakukan prosedur audit tambahan. Haron et al (2006) berhasil menemukan bukti empiris bahwa pemberian qualified opinion berdampak pada audit report lag yang lebih lama. Ha3 Opini Going Concern berpengaruh terhadap Audit Report Lag PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA AUDIT REPORT LAG Kantor Akuntan Publik ( KAP ) adalah suatu bentuk organisasi akuntan publik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang–undangan, yang berusaha di bidang pemberian jasa profesional dalam praktek akuntan publik. Ukuran KAP dikelompokkan dalam auditor big four, dikarenakan salah satu KAP big five yaitu Arthur Andersen telah dinyatakan collapsed. (Fanny dan Saputra, 2005 dalam Pratama dan Badera, 2008) menyatakan bahwa “Klien biasanya mempersepsikan auditor yang berasal dari KAP besar dan yang memiliki afiliasi dengan KAP internasional memiliki kualitas yang lebih tinggi karena auditor tersebut memiliki karakteristik yang dapat dikaitkan dengan kualitas, seperti pelatihan, pengakuan internasional, serta adanya peer review”.
4
Kantor akuntan publik yang lebih besar (bermitra dengan “the big four”) menghasilkan kualitas audit yang lebih tinggi untuk melindungi reputasinya sebagai akuntan independen (Carter et. al., 1998 dalam Tjondro, 2007). KAP dengan reputasi baik biasanya ditunjukkan dengan KAP nasional yang berafiliasi dengan KAP besar yang berlaku universal, yang telah mengaudit hampir semua perusahaan terbesar dan berskala kecil, baik yang ada di Amerika Serikat maupun di seluruh dunia (Arens,2008). Menurut Arens dkk (2008:33) Kantor Akuntan Publik di Indonesia dibagi menjadi KAP the big four dan Kantor Akuntan Publik non the big four. Ha4 Kantor Akuntan Publik berpengaruh terhadap Audit Report Lag METODE PENELITIAN Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang manufaktur. Perusahaan yang terdaftar di BEI digunakan sebagai objek penelitian karena perusahaan tersebut mempunyai kewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan audit kepada pihak luar perusahaan sehingga memungkinkan data tersebut dapat diperoleh dalam penelitian dan memudahkan peneliti untuk mendapatkan informasi yang valid. Penelitian ini termasuk penelitian kausal komparatif yaitu penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penekanan pada pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Tujuan dalam penelitian ini adalah pengujian hipotesis dan menjelaskan hubungan variabel-variabel yang diteliti. Jenis data dalam penelitian ini adalah data dokumenter, sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data-data tersebut diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan auditan perusahaan dari www.idx.co.id . Jumlah sampke dalam penelitian ini adalah sebanyak 33 perusahaan untuk masing-masing periode. Jumlah data dalam penelitian ini adalah sebanyak 99 data perusahaan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pemilihan sampel menggunakan purposive sampling yang dipilih berdasarkan kriteriakriteria sebagai berikut: Kriteria penentuan sampel dalam penelitian ini adalah : Perusahaan menyampaikan laporan keuangan yang lengkap dari tahun 2009 sampai dengan 2011 di BEI. Perusahaan mempunyai aset lebih dari 500 M. Perusahaan yang memiliki laporan auditor independen dalam laporan keuangan pada tahun 2009 hingga 2011 . Berdasarkan kriteria yang dikemukakan diatas maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 33 dari 141 perusahaan yang terdaftar di BEI dari tahun 2009‐2011 sehingga total sampel dalam penelitian ini adalah 99 data. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, yaitu pengumpulan data dilakukan dengan cara mempelajari catatan-catatan atau dokumen-dokumen perusahaan sesuai dengan data yang diperlukan.
5
Nota ARL
Variabel Variabel dependen Audit Report Lag
Indikator Perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal laporan auditor independen
Skala Rasio
SIZE
Variabel Independen Ukuran Perusahaan
Total aset yang dimiliki perusahaan pada tahun pelaporan
Rasio
Hasil pembagian antara total debt dan total asset dalam suatu perusahaan
Rasio
DTAR
Debt To Total Asset Ratio
Rumus Jumlah hari antara tanggal penutupan tahun buku sampai dengan diterbitkannya laporan audit. Natural log berdasarkan total asset
Instrumen Tanggal laporan keuangan auditan
Laporan Keuangan
Peneliti ‐ Cecile CS ‐ Ahmad Hamzah ‐ Lina A P & Yohanes S
‐ ‐ ‐
Total kewajiban Total Asett
Laporan keuangan
‐ ‐
OGC
KAP
Opini Going Concern
Kantor Akuntan Publik
Unqualified opinion / selain Unqualified Opinion
KAP Big Four / Non-Big Four
Nominal
Nominal
Nilai 1 untuk perusahaan yang memperoleh pendapat going concern dan nilai 0 untuk yang lain
Laporan keuangan
1 untuk perusahaan yang menggunakan auditor KAP the big four dan 0 untuk yang lain
Laporan keuangan
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
Cecile C S Ahmad Hamzah Imam Subekti Meylisa Januar Iskandar Lina A P & Yohanes S Meylisa Januar Iskandar Yovanca Cecile CS Ahmad Hamzah Yovanca Cecile CS Ahmad Hamzah Meylisa J I
6
HASIL PENELITIAN Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan (total asset), debt to total asset, opini going concern, dan ukuran KAP sebagai variabel independen dan audit report lag sebagai variabel dependennya. Statistik deskriptif dari variabel tersebut dari sampel perusahaan manufaktur go publik yang terdaftar di BEI selama 2009 hingga 2011 disajikan dalam tabel dibawah ini: Tabel Analisis Deskriptif Descriptive Statistics N
Minimum Maximum
Std. Deviation
Mean
Audit Report Lag
99
36.00
111.00 75.6970
13.63104
Ukuran Perusahaan
99
12.00
14.00 12.4444
.62633
Debt To Total Asset Ratio
99
.09
Valid N (listwise)
99
.97
.4687
.18752
Statistics Kantor Akuntan Public
Opini Going Concern N
Valid Missing
Median Mode
99
99
0
0
1.0000
1.0000
1.00
1.00
Kantor Akuntan Public Frequency Percent Valid
Valid Percent
Cumulative Percent
0
30
30.3
30.3
30.3
1
69
69.7
69.7
100.0
Total
99
100.0
100.0
7
Opini Going Concern Frequency Percent Valid
Valid Percent
Cumulative Percent
0
30
30.3
30.3
30.3
1
69
69.7
69.7
100.0
Total
99
100.0
100.0
Variabel ARL (Audit Report Lag) dengan jumlah data (N) sebanyak 99 mempunyai nilai rata-rata ARL sebesar 75.697 hari; dengan memiliki nilai minimum 36.00 hari dan nilai maksimal 111.00 hari. Sedangkan standar deviasinya sebesar 13,63104. Variabel Size (Ukuran Perusahaan) dengan jumlah data (N) sebanyak 99 mempunyai nilai rata-rata Size sebesar 12,4444 setelah di log; dengan memiliki nilai minimum 12.00 dan nilai maksimal 14.00 setelah di log . Sedangkan standar deviasinya sebesar 0,62633. Variabel DTAR (Debt total asset ratio) dengan jumlah data (N) sebanyak 99 mempunyai nilai rata-rata DTAR sebesar 0,4687; dengan memiliki nilai minimum 0,09 dan nilai maksimal 0,97. Sedangkan standar deviasinya sebesar 0,18752. variabel GCO (opini going concern) mempunyai median 1. Angka ini di dapat dengan mengurutkan 99 data tersebut dari angka terkecil sampai terbesar. Dengan mode atau modus bernilai 1 berarti data paling sering muncul dalam perhitungan variabel dummy (opini going concern). variabel KAP (kantor akuntan public) mempunyai median 1. Angka ini di dapat dengan mengurutkan 99 data tersebut dari angka terkecil sampai terbesar. Dengan mode atau modus bernilai 1 berarti data paling sering muncul dalam perhitungan variabel dummy (kantor akuntan publik). Tabel Hipotesis Keterangan
T
SIZE DENGAN
1
AUDIT REPORT
-0,401
F
Sig 0,689
LAG DTAR DENGAN
1,823
0,071
-1,446
0,152
AUDIT REPORT LAG GCO DENGAN AUDIT REPORT
8
LAG KAP DENGAN
-2,547
0,013
AUDIT REPORT LAG SIZE, DTAR,
3,082
0,020
GCO, DAN KAP DENGAN AUDIT REPORT LAG Hipotesis (Ha1) di tolak menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Hal ini disebabkan ukuran perusahaan memiliki signifikansi t yang lebih besar dari 5% (0,689). Ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Pengendalian internal dan penerapan teknologi informasi yang canggih termasuk system akuntansi informasi akan sangat membuka proses audit. Hal ini yang menjadi alasan tidak berpengaruhnya variabel ukuran perusahaan dengan audit repot lag.. Hasil penelitian ini mendukung peneliti terdahulu yang dilakukan oleh Lina A P & Yohanes S Novice lianto (2008), Budi H K (2010) serta Meylisa J I dan Estralita Trisnawati (2010). Namun hail penelitian ini tidak sejalan yang dilakukan oleh Ahmad Hamzah (2005) Hipotesis (Ha2) menunjukan bahwa debt to total asset ratio tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Hal ini disebabkan debt to total asset ratio memiliki signifikansi t yang lebih besar dari 5% (0,071). DTAR secara parsial tidak pengaruh terhadap audit report lag. Kewajaran penggunaan dana dengan hutang karena krisis financial (krisis ekonomi global), seluruh negara-negara di dunia baik itu negara maju maupun negara berkembang telah terjebak dalam kesulitan yang sangat rumit. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ahmad dan Kamarudin (2001) serta Meylisa J I dan Estralita T (2010), namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Cecile C S (2010). Hipotesis (Ha3) menunjukan bahwa opini going concern tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Hal ini disebabkan opini going concern tidak memiliki signifikansi t yang lebih besar dari 5% (0,152). Opini going concern secara parsial tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, selain menyebabkan volume perusahaan global pada tahun 2009 merosot tajam, juga akan berdampak pada banyaknya perusahaan yang terancam bangkrut atas kelangsungan hidup perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh A P & Yohanes S Novice lianto (2008), Cecile CS (2010) serta Meylisa J I dan Estralita T (2010), namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ahmad dan Kamarudin (2001).
9
Hipotesis (Ha4) menunjukan bahwa ukuran kantor akuntan public tidak berpengaruh terhaap audit report lag. Hal ini disebabkan ukuran kantor akuntan publik memiliki signifikansi t yang lebih kecil dari 5% (0,013). Kantor akuntan publik secara parsial berpengaruh terhadap audit report lag. Dikarenakan KAP yang masuk the big four dengan yang non the big four memiliki karakteristik yang berbeda. KAP yang masuk the big four akan bekerja lebih profesional dari pada yang non the big four. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh A P & Yohanes S Novice lianto (2008), ahmad dan kamarudin (2001) serta Meylisa J I dan Estralita T (2010), namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Cecile CS (2010). PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ukuran kantor akuntan publik berpengaruh terhadap audit report lag. Sedangkan ukuran perusahaan, debt to total asset ratio, dan opini going concern tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Penelitian ini hanya menggunakan empat variabel independen dan dengan melihat nilai adjusted R2 yang rendah, maka hal ini menunjukan masih terdapat variabel independen lain yang mempengaruhi audit report lag. Peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel independen lain seperti klasifikasi industri, internal audit, komite audit dan lainnya yang dapat digunakan untuk menguji audit report lag. REFERENSI: Agoes, Sukrisno, 2004. Auditing ( Pemeriksaan Akuntan ) oleh KAP, Edisi Ketiga,Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Ahmad, Hamzah, M. Nizarul Alim dan Imam Subekti, 2005. ”Pengujian Empiris audit report lag menggunakan client cycle time dan firm cycle time”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Ahmad, R.A.R., & K.A. Kamarudin. 2001. Audit delay and the timeliness of corporatereporting:Malaysianevidence.http://www.hicbusiness.ogr/biz200 3proceedings/Khairul%20Kamarudin%202.pdf. Anggreiny Parwati, Lina dan Yohanes Suhardjo (2008), “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag (ARL)”. SOLUSI, Vol. 31 8 No. 3, Juli 2009 : 29 – 42 Arens, A.A. dan M.S. Beasly, 2003. Auditing dan Pelayanan Verifikasi : Pendekatan Terpadu, Edisi Kesembilan, PT. Intermasa, Jakarta. Arens, A.A. dan M.S. Beasly, 2008. Auditing dan Jasa Assurance : Pendekatan Terintegrasi, Edisi Keduabelas, Erlangga, Jakarta. Arikunto, Suharsimi, 2007, Manajemen Penelitian, Edisi Revisi, Rineka Cipta, Jakarta
10
Carslaw, Charles, Richard Mason, and John R. Mills. 2007. Audit Timeliness Of School District Audits. Journal of Public Budgeting, Accounting & Financial Management. 19 (3). 290-316. Cecile,Yovanca,2010” Pengaruh Debt To Total Assets Ratio, Kualitas Audit, Dan Opini Going Concern Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi.Departemen Akuntansi. USU. Medan Deart, Jeane M.P. dan Rustiana. 2007. “Beberapa Faktor Yang Berdampak Pada Perbedaan Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan - Perusahaan Keuangan Yang Terdaftar di BEJ),” Kinerja, Volume 11, No.1, Th. 2007: Hal. 27-39. Halim, Varianada. 2000. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay: Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan di BEJ, Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 2 No. 1 April:63-75. Hanipah, 2001, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lamanya Penyelesaian Audit (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur di BEJ), Skripsi, Universitas Brawijaya, Malang. Ikatan Akuntan Indonesia, 2002. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta. Salemba Empat Ikatan Akuntan Indonesia.2009.Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta Salemba Empat Imam Ghozali. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Januar Iskandar, Meylisa dan Estralita Trisnawati. (2010). “faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag pada perusahaan yang terdaftar dibursa efek indonesia”. Jurnal bisnis dan Akuntansi. Lianto, Novice dan Budi Hartanto Kusuma. (2010). “faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag”. Jurnal bisnis dan Akuntansi. Rachmawati,Sistya.2008.Pengaruh faktor internal dan eksternal perusahaan terhadap Audit report lag dan Timelines. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan.Vol.10.No.1.Mei.hlm.1-10 Santosa, Arga Fajar dan Linda Kusumaning Wedari, 2007. ”Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going Concern”. Santoso, Singgih. 2012. Aplikasi SPSS pada Statistik Non Parametik. Jakarta : Elex Media Komputindo Santoso, Singgih. 2012. Aplikasi SPSS pada Statistik Parametik. Jakarta : Elex Media Komputindo. Sarwono, jonathan dan Tutty Martadiredja.2008. Riset Bisnis Untuk Pengambilan Keputusan. Penerbit Andi. Yogyakarta Soetedjo, Soegeng, 2006. ”Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit report lag”. Ventura . Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi, Volume 9 Nomor 2, hal77-92, STIE Perbanas, Surabaya. Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Bisnis, CV. Alfabeta, Bandung.
11
Umar, Husein, 2008. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Thesis Bisnis, Edisi Kedua, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta. www.idx.co.id.
12