PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI Dwi Oktaviani Anwar Dr. Masodah Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi – Unversitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100, Depok – 16424
[email protected]
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan yang menggunakan variabel Return On Asset terhadap nilai perusahaan yang menggunakan variabel Tobin’s Q serta untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dengan Corporate Social Responsibility dan Kepemilikan Manajerial sebagai variabel pemoderasi. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu 29 perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu 2010 – 2011. Teknik penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling. Data diuji menggunakan analisis regresi berganda dan uji hipotesis. Hasil penelitian dengan analisis regresi linier menunjukkan bahwa ROA berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (t hitung = 2,019 ; Sig. = 0,048). Sedangkan analisis variabel moderating dengan pengungkapan CSR menunjukkan bahwa pengungkapan CSR tidak mampu memoderasi hubungan antara ROA terhadap nilai perusahaan (t hitung = -0,248 ; Sig. = 0,805). Kepemilikan manajerial juga bukan merupakan variabel moderating yang mampu memoderasi hubungan antara ROA terhadap nilai perusahaan (t hitung = -0,718 ; Sig. = 0,479). Dan secara simultan variabel ROA, interaksi antara ROA dengan CSR, dan interaksi antara ROA dengan KM tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (t hitung = 0,921 ; Sig. 0,483). Daftar Pustaka (1998 – 2011)
Kata Kunci : Return On Asset (ROA), Corporate Social Responsibility (CSR), Kepemilikan Manajerial (KM), Nilai Perusahaan
1
2
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of financial performance using return on assets variables on firm value using Tobin's Q as well as variables to determine the effect on the value of the company's financial performance with Corporate Social Responsibility and Managerial Ownership as pemoderasi variable. This study uses secondary data that LQ 45 29 companies listed in the Indonesia Stock Exchange in the period 2010 to 2011. Sampling technique using purposive sampling method. Data were tested using multiple regression analysis and hypothesis testing. The results of linear regression analysis showed that ROA significant effect on firm value (t = 2.019; Sig. = 0.048). While moderating variable analysis showed that the disclosure of CSR CSR disclosure can not moderate the relationship between ROA on firm value (t = -0.248; Sig. = 0.805). Managerial ownership is also not a moderating variable that can moderate the relationship between ROA on firm value (t = -0.718; Sig. = 0.479). And simultaneously variable ROA, ROA at CSR interaction, and interaction between the ROA by KM does not affect the value of LQ 45 firms listed on the Indonesia Stock Exchange (t = 0.921; Sig. 0.483). Bibliography (1998 – 2011)
Keyword : ROA, CSR, Managerial Ownership and Tobin’s Q.
I. PENDAHULUAN Tujuan utama perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi dapat meningkatkan kemakmuran bagi para pemegang saham, sehingga para pemegang saham pun tidak ragu untuk menginvestasikan modal yang mereka miliki kepada perusahaan tersebut. Naik turunnya nilai perusahaan salah satunya dipengaruhi oleh kinerja keuangan, terutama pada profitabilitas dalam menghasilkan laba. Laba perusahaan selain merupakan indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya juga merupakan elemen dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan dimasa yang akan datang ( Rahayu : 2010). Penelitian mengenai kinerja keuangan dalam hal ini Return On Asset (ROA) terhadap nilai perusahaan yang menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Modigliani dan Miller dalam Yuniasih dan Wirakusuma (2009) menyatakan
3
bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh earnings power dari asset perusahaan dan hasil positif menunjukkan bahwa semakin tinggi earning power semakin efisien perputaran asset dan atau semakin tinggi profit margin yang diperoleh perusahaan. Hal ini berdampak pada peningkatan nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Ulupui (2007) menemukan hasil bahwa ROA berpengaruh positif signifikan terhadap return saham satu periode kedepan. Menurut Yuniasih dan Wirakusuma (2009) menemukan bahwa Return On Asset (ROA) terbukti berpengaruh positif secara statistis pada nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2005 – 2006, menggunakan pengungkapan CSR sebagai variabel pemoderasi dan terbukti berpengaruh positif secara statistic pada hubungan return on asset dan nilai perusahaan. Namun, hasil yang berbeda diperoleh oleh Rahayu (2010) menemukan bahwa secara parsial ROE berpengaruh negative secara sinifikan terhadap nilai perusahaan, pengungkapan CSR sebagai variabel pemoderasi terbukti berpengaruh positif secara statistic pada hubungan return on equity dan nilai perusahaan. Zuraedah (2010) menemukan bahwa secara parsial ROE berpengaruh negative secara sinifikan terhadap nilai perusahaan dan menggunakan pengungkapan CSR sebagai variabel pemoderasi terbukti berpengaruh positif secara statistic pada hubungan return on asset dan nilai perusahaan. Adanya ketidakkonsistenan hubungan antara kinerja keuangan (ROA) terhadap nilai perusahaan. Menunjukkan bahwa adanya variabel kontingen yang turut menginteraksi. Sebagaimana penelitian yang telah dilakukan oleh Zuraedah (2010), Rahayu (2010) dan Yuaningsih dan Wirakusuma (2009) menggunakan pengungkapan CSR yang berinteraksi antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Pelaporan akuntansi lebih banyak digunakan sebagai alat pertanggung jawaban kepada pemilik modal (kaum kapitalis) sehingga mengakibatkan orientasi perusahaan lebih berpihak kepada pemilik modal yang mengakibatkan perusahaan melakukan eksploitasi sumber – sumber alam dan masyarakat (social) secara tidak terkendali sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan alam dan akhirnya mengganggu kehidupan manusia. Beberapa peristiwa akibat perusahaan yang tidak mengindahkan tanggung jawab sosial yang mengakibatkan kerusakan lingkungan masih sering terjadi, sebagai contoh adalah kasus PT FREEPORT INDONRSIA di papua, kasus PT NEWMONT di buyat, atau bahkan lebih fenomenal yaitu kasus lumpur panas di lading Migas PT LAPINDO BRANTAS di sidoarjo. Kasus ini seharusnya dapat membuat perusahaan menyadari bahwa masyarakat merupakan bagian dari lingkungan perusahaan. Hadirnya perusahaan ditengah – tengah masyarakat seharusnya tidak memberikan kerugian yang besar, namun sebaliknya memberikan manfaat yang berarti bagi masyarakat (Chairul : 2011). Dari perspektif ekonomi, perusahaan akan mengungkapkan suatu informasi, jika informasi tersebut dapat meningkatkan nilai perusahaan ( Verecchia : 1983 dalam Yuniasih dan Wirakusuma : 2009). Dalam hal ini
4
penelitian mengenai pengungkapan CSR mampu memoderasi kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan, dengan kata lain CSRI merupakan variabel pemoderasi dalam kaitannya dengan hubungan return on asset dan nilai perusahaan. Selain pengungkapan CSR peneliti juga menggunakan Kepemilikan Manajerial sebagai variabel pemoderasi. Dalam proses memaksimalkan nilai perusahaan akan muncul konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham (pemilik perusahaan) yang sering disebut agency ploblem. Tidak jarang pihak majemen yaitu manager perusahaan mempunyai tujuan dan kepentingan lain yang bertentangan dengan tujuan utama perusahaan dan sering mengabaikan kepentingan pemegang saham. Perbedaan kepentingan antara manajer dan pemegang saham ini mengakibatkan timbulnya konflik yang biasa disebut agency conflict, hal tersebut terjadi karena manager mengutamakan kepentingan pribadi, sebaliknya pemegang saham tidak menyukai kepentingan pribadi dari manajer karena apa yang Maka berdasarkan permasalahan di dilakukan manager tersebut akan menambah biaya bagi perusahaan sehingga menyebabkan penurunan keuntungan perusahaan dan berpengaruh terhadap terhadap harga saham sehingga menurunkan nilai perusahaan ( Jensen dan Meckling : 1976 dalam Permanasari : 2010). Dalam kepemilikan saham oleh manajerial, diharapkan manager akan bertindak sesuai dengan keinginan para principal karena manager akan termotivasi untuk meningkatkan kinerja dan nantinya dapat meninggkatkan nilai perusahaan (Siallagan dan Machfoedz : 2006). Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan – perusahaan di Bursa Efek Indonesia yang sahamnya masuk dalam perhitungan Indeks LQ 45 dengan menggunakan laporan keuangan periode (2009 – 2010). Dipilihnya LQ 45 karena perusahaan berada di top 95% dari total rata – rata tahunan nilai transaksi saham dipasar reguler Indeks, merupakan urutan tertinggi yang mewakili sektornya dalam klasifikasi industry BEI sesuai dengan nilai kapitalisasi pasarnya dan merupakan urutan tertinggi berdasarkan frekuensi transaksi (Hakim : 2006). Peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul : “ PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI “.
2. RUMUSAN HIPOTESIS Para investor melakukan overview suatu perusahaan dengan melihat profitabilitas perusahaan. Karena, profitabilitas dapat mengukur seberapa efektif perusahaan bagi para investor. Dimana, peneliti menggunakan Return On Asset (ROA) sebagai alat analisis utama dalam indikator penilaiaan kinerja. Karena, ROA merupakan bentuk rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk mengukur
5
kemampuan perusahaan atas keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktivitas yang digunakan untuk aktivitas operasi perusahaan dengan tujuan menghasilkan laba ( Ang : 2007 dalam Zuraedah : 2010). Apabila perusahaan berhasil membukukan tingkat keuntungan yang besar, maka hal ini akan memotivasi para investor untuk menanamkan modalnya pada saham, sehingga harga saham dan permintaan akan saham pun meningkat. Dimana, harga saham dan jumlah saham yang beredar akan mempengaruhi nilai Tobin’s Q sebagai proksi dari nilai perusahaan, juka harga saham dan jumlah saham yang beredar naik, maka nilai Tobin’s Q juga akan naik (Kusumadilaga : 2010). Tobin’s Q yang bernilai lebih dari 1, menggambrkan bahwa perusahaan menghasilkan earning dengan tingkat return yang sesuai dengan harga perolehan asset – assetnya (Tobins dan Brainard : 1977 dalam Kusumadilaga : 2010). Hal ini akan berdampak pada nilai perusahaan. Hasil penelitian Ulupui (2007) menemukan bahwa ROA berpengaruh positif signifikan terhadap return saham satu periode kedepan. Menurut Yuniasih dan Wirakusuma (2009) menemukan bahwa ROA terbukti berpengaruh positif secara statistik pada nilai perusahaan manufaktur. Namun hasil yang berbeda diperoleh oleh Zuraedah (2010) menemukan bahwa secara parsial ROA berpengaruh negative secara sinifikan terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan teori dan penelitian tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H1 = Kinerja Keuangan berpengaruh terhadap nilai perusahaan Adanya ketidakkonsistenan hubungan antara kinerja keuangan (ROA) terhadap nilai perusahaan. Bahwa, terdapat berbagai hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa ROA mempunyai pengaruh positif dan negative terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian yang tidak konsisten menunjukkan bahwa adanya variabel kontingen yang turut menginteraksi. Dalam hal ini, variabel kontingen yang akan digunakan adalah Pengungkapan CSR. Variabel kontingen CSR akan turut menginteraksi hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan pada suatu kondisi tertentu. Desakan lingkungan perusahaan menurut perusahaan agar menerapkan strategi untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Strategi perusahaan seperti CSR dapat dilakukan untuk memberikan image perusahaan yang baik kepada pihak eksternal. Perusahaan dapat memaksimalkan modal pemegang saham, reputasi perusahaan, dan kelangsungan hidup jangka panjang perusahaan dengan menerapkan CSR. Telah disebutkan dalam UU bahwa perusahaan yang aktivitasnya berhubungan dengan lingkungan alam wajib menerapkan CSR. Perusahaan tidak hanya memandang laba sebagai satu – satunya tujuan dari perusahaan tetapi ada tujuan yang lain yaitu kepedulian perusahaan terhadap lingkungan karena perusahaan mempunyai tanggung jawab yang lebih luas
6
dibandingkan hanya mencari laba untuk mencari laba untuk pemegang saham ( Gray et. Al., : 1987 dalam Rahayu : 2010). Disamping kinerja keuangan yang akan dilihat investor sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam suatu perusahaan, adanya pengungkapan item CSR dalam laporan keuangan diharapkan akan menjadi nilai plus yang akan menambah kepercayaan para investor, bahwa perusahaan tersebut akan terus berkembang dan berkelanjutan (sustainable). Para konsumen akan lebih mengapresiasi perusahaan yang akan mengungkapkan csr dibandibandingkan dengan perusahaan yang tidak mengungkapkan CSR,mereka akan membeli produk yang laba produk tersebut disisihkan untuk kepentingan sosial lingkungan. Hal ini akan berdampak positif terhadap perusahaan selain membangun image yang baik dimata para stakeholder karena kepedulian perusahaan terhadap sosial lingkungan, juga akan menaikkan laba perusahaan melalui peningkatan (Rahayu : 2010). Dengan demikian nilai ROA dan ROE akan tinggi, dan akan menarik perhatian para investor untuk berinvestasi serta berpengaruh bagi peningkatan kinerja. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis alternative yang diajukan adalah sebagai berikut. H2 = Pengungkapan CSR mempengaruhi hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Peneliti juga memasukkan variabel kontingen Kepemilikan Manajerial, yang diharapkan kontingen Kepemilikan Manajerial akan turut menginteraksi hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Struktur kepemilikan dipercaya mampu mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh pada kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Hal ini disebabkan oleh karena adanya control yang mereka miliki. Hubungan antara kinerja keuangan dan nilai perusahaan akan diperkuat oleh kepemilikan manajerial karena semakin besar proporsi kepemilikan manajerial pada perusahaan, maka cenderung lebih giat untuk kepentingan pemegang saham dimana pemegang saham adalah dirinya sendiri ( Gray et. Al., : 1998 dalam Rahayu : 2010 ). Jadi, diharapkan kinerja keuangan perusahaan akan meningkat menjadi lebih baik, dengan meningkatnya harga saham perusahaan diharapkan juga dapat meningkatkan harga saham perusahaan sebagai indicator dari nilai perusahaan, sehingga nilai perusahaan meningkat. Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis alternative yang diajukan adala sebagai berikut. H3 = Kepemilikan manajerial mempengaruhi hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Peneliti juga menguji secara simultan antara kinerja keuangan, corporate social responsibiliti, kepemilikan manajerial, moderasi csr, dan moderasi km terhadap nilai perusahaan. Tingginya rasio kinerja keuangan dengan adanya
7
pengungkapan CSR dan Kepemilikan Manajerial akan berakibat pada meningkatnya nilai perusahaan karena dengan memiliki kinerja keuangan yang tinggi dan adanya pengungkapan CSR dan Kepemilikan Manajerial maka akan menarik perhatian investor untuk berinteraksi diperusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan baik dimata investor maupun dimata masyarakat umum ( Chairul : 2011). Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis alternative yang diajukan adalah sebagai berikut. H4 = Kinerja Keuangan, Corporate Social Responsibiliti, Kepemilikan Manajerial, Moderasi CSR, dan Moderasi KM secara bersama – sama berpengaruh terhadap terhadap nilai perusahaan
3. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini merupakan perusahaan yang masuk didalam kategori LQ45 pada periode 2010 – 2011 yang terdaftar di BEI. Adapun kriteria – kriteria yang dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan yang bertahan dalam perhitungan LQ-45 pada periode 2010 – 2011 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Emiten memiliki data rasio keuangan yang berkaitan dengan pengukuran variabel lain yang diperlukan dan mempunyai data keuangan lengkap, yaitu laporan keuangan audit per 31 Desember. 3. Perusahaan sampel terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 – 2011 yang menerbitkan laporan tahunan (annual report) secara berturut – turut. 4. Perusahaan sampel melakukan pengungkapan CSR dalam laporan tahunan selama tahun 2010 – 2011. Perusahaan sampel tidak mengalami kerugian selama tahun 2010 – 2011.
3.2 Jenis Penelitian dan sumber data Penelitian ini berbentuk penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang mengungkap besar atau kecilnya suatu pengaruh atau hubungan antar variabel yang dinyatakan dalam angka-angka, dengan cara mengumpulkan data yang merupakan faktor pendukung terhadap pengaruh variabel-variabel yang bersangkutan kemudian menganalisis dengan menggunakan alat analisis yang sesuai dengan variabel – variabel dalam penelitian. Data yang diperlukan untuk mendukung analisis dan pengujian hipotesis adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan auditan perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010 – 2011 yang telah dipublikasikan. Sumber data yang diambil untuk penelitian ini berasal dari Jakarta Stock Exchange website : www. idx.co.id dan juga website perusahaan yang menjadi sample penelitian dalam kurung waktu tahun 2010 – 2011.
8
3.3 Variabel yang Digunakan Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2002 : 96). Variabel yang digunakan adalah sebagai berikut : Variabel yang digunakan Variabel Keterangan
NOTASI
Pengukuran
Riset
Dependen Tobin's Q merupakan konsep yang menunjukkan Tobin's Q
estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil
LN_TobinsQ (Y)
EMV + D dibagi
Zuraedah (2010), Rahayu (2010),
EBV + D
Yuniasih dan Wirakusuma (2009),
pengembalian dari setiap dollar investasi incremental
Chairul (2011), dan Kusumadilagan (2010)
Variabel Keterangan
NOTASI
Pengukuran
Riset
Independen ROA merupakan rasio profitabilitas yang dimaksudkan
ROA
untuk mengukur kemampuan perusahaan atas keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktivitas
LN_ROA (X1)
yang digunakan untuk aktifitas operasi perusahaan dengan tujuan menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktifitas yang dimilikinya
Pendapatan bersih
Zuredah (2010) : ROA berpengaruh positif
dibagi total asset
terhadap nilai perusahaan, Zuraedah (2010) : ROA berpengaruh negative sinifikan terhadap nilai perusahaan
dikali 100%
Variabel Keterangan
NOTASI
Pengukuran
Riset
78 Pengungkapan
Zuraedah (2010), Yuniasih dan Wirakusuma(2009) dan Kusumadilagan (2010) : CSR mampu memoderasi KK
CSR perusahaan
terhadap nilai perusahaan, Rahayu (2010) : CSR tidak mampu memoderasi
Moderating
Pengungkapan perusahaan informasi yang berkaitan dengan tanggungjawab perusahaan didalam laporan tahunan
LN_CSR (X2)
CSR
KK terhadap nilai perusahaan Para pemegang saham yang juga berarti dalam hal ini sebagai pemilik dalam perusahaan dari pihak
KM
menajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan pada suatu perusahaan yang bersangkutan
LN_KM (X3)
yang memiliki
Rahayu (2010) dan Chairul (2011): KM mampu memoderasi KK terhadap
KM : 1 ,Tidak :0
nilai perusahaan, Yuniasih dan Wirakusuma (2009) : KM tidak mampu memoderasi KK terhadap nilai perusahaan
9
4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Hasil Uji Asumsi Klasik 1.
Uji Normalitas Data Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Kalau nilai residual tidak mengikuti distribusi normal, uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2005). Dari hasil uji normalitas, variabel ROA, Tobin’s Q, CSR dan Moderasi CSR merupakan data yang normal karena nilai signifikannya > 0,05. Kecuali variabel KM dan Moderasi KM memiliki data yang tidak terdistribusi dengan normal karena nilai signifikannya < 0,05. 2. Uji Multikolonieritas Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara antara variabel independen. Dari hasil uji multikolonieritas mempunyai nilai VIF < 10, artinya data terbebas dari multikolinearitas. 3.
Uji Heteroskedasitas Uji heteroskedasitas oleh Ghozali (2005) bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedasitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedasitas atau tidak terjadi heteroskedasitas. Dari Hasil uji heteroskedasitas mempunyai nilai data > 0,05, dapat disimpulkan bahwa data pada Sig. tidak terjadi heteroskedatisitas. 4.
Uji Autokorelasi Penggunaan nilai ini bertujuan untuk menguji apakah ada atau tidak autokorelasi. Persamaan regresi yang baik hendaknya tidak mengandung autokorelasi. Dasar pengambilan keputusan autokorelasi. Jika nilai Dubin – Watson berada pada rentang -2 ≤ Durbin Watson ≤ 2, maka tidak terjadi autokorelasi. Sedangkan jika tidak pada rentang tersebut terjadi autokorelasi. Dari hasil uji autokorelasi mempunyai nilai Durbin – Watson sebesar 1,415 maka tidak terjadi autokorelasi.
4.2 Hasil Pengujian Hipotesis H1 = Kinerja Keuangan berpengaruh terhadap nilai perusahaan Kinerja keuangan dalam hal ini menggunakan Return On Asset.
10
Coefficients Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model
B
1
1.602
.256
.219
.108
(Constant) LN_ROA (X1)
a
Std. Error
Beta
t
.260
Sig.
6.250
.000
2.019
.048
a. Dependent Variable: LN_TobinsQ
Berdasarkan Uji Hipotesis dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh antara kinerja keuangan (ROA) terhadap nilai perusahaan dengan tingkat signifikansi probabilitas ROA sebesar 0,048. Karena tingkat signifikansi probabilitas ROA lebih kecil dari 0,05, maka hipotesis pertama (H1) diterima dengan katalain Kinerja Keuangan (ROA) berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Return On asset semakin tinggi nilai ROA berarti perusahaan makin efisien. Semakin perusahaan efisien, maka nilai perusahaan semakin naik. Hal ini mendukung penelitian Yuniasih dan Wirakusuma (2009) yang menemukan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan yang dilakukan oleh Zuraedah (2010) yang menemukan bahwa ROA berpengaruh negative terhadap nilai perusahaan. H2 = Pengungkapan CSR mempengaruhi hubungan antara kinerja dengan nilai perusahaan. Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) LN_Moderasi_CSR
B
Std. Error
2.089
.692
-.031
.126
keuangan
a
Standardized Coefficients Beta
t
-.033
Sig.
3.019
.004
-.248
.805
a. Dependent Variable: LN_TobinsQ
Berdasarkan Uji Hipotesis dapat diketahui bahwa Pengungkapan CSR tidak mempengaruhi hubungan antara kinerja keuangan (ROA) dengan nilai perusahaan yang memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,805. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka hipotesis kedua (H2) ditolak dengan
11
katalain Pengungkapan CSR tidak mampu memoderasi kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Artinya investor tidak merespon atas pengungkapan CSR yang telah dilakukan oleh perusahaan. Diduga karena CSR memiliki nilai deskriptif statistic dengan rentang nihhhhhhhhhhhlai 0,14 hingga 0,78 dan rata – rata 0,44. Dalam UU Perseroan Terbatas No 40 Tahun 2007 Bab IV mengenai Tanggung jawab sosial dan lingkungan disebutkan bahwa perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Terdapat indikasi bahwa para investor tidak perlu melihat pengungkapan CSR yang telah dilakukan oleh perusahaan, karena terdapat jaminan yang tertera pada UU Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, bahwa perusahaan pasti melaksanakan CSR dan pengungkapannya, karena apabila perusahaan tidak melaksanakan CSR, maka perusahaan akan terkena sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan. Hal ini mendukung penelitian Rahayu (2010) yang menemukan bahwa Corporate Social Responsibility tidak mampu memoderasi kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan yang dilakukan oleh Yuniasih dan Wirakusuma (2009) dan Zuraedah (2010) yang menemukan bahwa Corporate Social Responsibility mampu memoderasi kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. H3
= Kepemilikan manajerial mempengaruhi hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Coefficients Unstandardized Coefficients
Model
B
1
(Constant)
1.802
.236
LN_Moderasi_KM
-.081
.113
Std. Error
a
Standardized Coefficients Beta
-.132
t
Sig.
7.641
.000
-.718
.479
a. Dependent Variable: LN_TobinsQ
Berdasarkan Rangkuman Uji Hipotesis dapat diketahui bahwa Kepemilikan Manajerial tidak mempengaruhi hubungan antara kinerja keuangan (ROA) dengan nilai perusahaan yang memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,479. Karena tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05, maka hipotesis kedua (H3) ditolak dengan katalain Kepemilikan Manajerial tidak mampu memoderasi kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Diduga karena struktur kepemilikan manajerial di LQ 45 masih sangat kecil dan didominasi oleh keluarga yaitu perusahaan yang memiliki KM sebanyak 14 perusahaan
12
dan tidak memiliki KM sebanyak 15, sehingga lebih banyak perusahaan yang tidak memiliki KM daripada perusahaan yang memiliki KM. Dan diduga juga karena terjadi adanya management entrenchmen, yang menyatakan kepemilikan insider yang tinggi akan berdampak pada kecenderungan manajer untuk bertindak demi kepentingannya sendiri, dikarenakan hak voting dan bargaining power yang semakin tinggi yang dimiliki oleh insider dalam penentuan kebijakan sehingga mengakibatkan pemilik tidak mampu menjalankan mekanisme control dengan baik, hal ini akan menyebabkan turunnya nilai perusahaan karena tidak terjadi ketidaksamaan kepentingan antara manajer dan pemilik yaitu pemegang saham minoritas dan diduga juga karena, tingkat kepemilikan manajerial tidak selalu berhubungan linier positif terhadap nilai perusahaan. Hasil yang tidak signifikan menunjukkan bahwa pasar tidak menggunakan informasi mengenai kepemilikan manajerial dalam melakukan penilaian investasi. Hasil ini mendukung penelitian Yuniasih dan Wirakusuma (2009) yang menemukan bahwa KM tidak mampu memoderasi kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan yang dilakukan oleh Rahayu (2010) dan Chairul (2011) yang menemukan bahwa KM mampu memoderasi kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan. H4
= Kinerja Keuangan, Corporate Social Responsibiliti, Kepemilikan Manajerial, Moderasi CSR, dan Moderasi KM secara bersama – sama berpengaruh terhadap nilai perusahaan b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
5.738
5
1.148
Residual
31.133
25
1.245
Total
36.871
30
F
Sig. .921
.483
a
a. Predictors: (Constant), LN_ROA, LN_CSR, LN_KM, LN_Moderasi_CSR, LN_Moderasi_KM b. Dependent Variable: LN_TobinsQ
Berdasarkan Rangkuman Uji Hipotesis dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh antara kinerja keuangan (ROA), corporate social responsibility, kepemilikan manajerial, moderasi CSR, dan moderasi KM secara bersama – sama terhadap nilai perusahaan dengan tingkat signifikansi probabilitas ROA sebesar 0,483. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka hipotesis keempat (H4) ditolak dengan katalain Kinerja Keuangan (ROA), corporate social responsibility, kepemilikan manajerial, moderasi CSR, dan
13
moderasi KM secara bersama – sama perusahaan.
tidak berpengaruh terhadap nilai
5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis terhadap 58 perusahaan sampel dari tahun 2010 – 2011 dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kinerja Keuangan berpengaruh terhadap nilai perusahaan 2. Pengungkapan CSR tidak mampu mempengaruhi hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan 3. Kepemilikan Manajerial tidak mampu mempengaruhi hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan 4. Kinerja Keuangan, Corporate Social Responsibiliti, Kepemilikan Manajerial, Moderasi CSR, dan Moderasi KM secara bersama – sama tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan DAFTAR PUSTAKA
Agusyana,Yus dan Islandscript, 2011,”Olah Data Skripsi dan Penelitian dengan SPSS 19”, PT Elex Media Komputindo, Jakarta Amin, Widjaya, Tunggal, 2002,”Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah”, PT. Rineka Cipta, Anggota Ikapi, Jakarta Juni Arikunto, Suharsimi, 2002, “Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan”, Jakarta: Bumi Aksara Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F, 2006,”Dasar – Dasar Manajemen Keuangan”,Edisi Kesepuluh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta Chairul, Amri, 2011, “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan, Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance”, Skripsi Universitas Gunadarma Fakultas Ekonomi Downes, J,dan Goodman, JE, 1998, “Dictionary Of Finance and Investment Term Barrons Educational Series” Ghozali, Imam, 2005, “Applikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, BP UNDIP : Semarang Hakim, Rahman, 2006,” Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Metode EVA, ROA, Dan Pengaruhnya Terhadap Return Saham Pada
14
Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks LQ45 Di Bursa Efek Jakarta”, Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Harahap, Sufyan, Syafri, 2002, “Teori Akuntansi Laporan Keuangan”, Edisi 1, Cet 3, Bumi Aksara, Jakarta Horgren, T, Charles, 2007, “Akuntansi di Indonesia”, Penerbit Salemba Empat, Jakarta Ikatan Akuntansi Indonesia, 2007,”Standar Akuntansi Keuangan”, Jakarta: Salemba Empat IAI, 2009, “Standar Akuntansi Keuangan”, IAI, Jakarta Kusumadilagan, Rimba 2010,” Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating ( Studi Empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia”, Skripsi Universitas Diponegoro Fakultas Ekonomi Slamet, Sugiri dan Bogat, Agusriyono,2002,” Akuntansi Pengantar 1”, AMP YKPN, 18 Oktober Munawir, S, 2006,”Analisa Laporan Keuanga”, Liberty, Yogyakarta Mulyadi, 2006, “Akuntansi Manajemen”, Edisi Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta S, Muwanir,2007,” Analisis Laporan Keuangan”, Edisi 4, Liberty, Yogyakarta Permanasari, Wien Ika, 2010,” Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan Institusional, dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai perusahaan”, Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Rahayu, Sri, 2010, “Pengaruh kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi”,Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Rudianto,2009, “Pengantar Akuntansi”, Erlangga, Jakarta Riyanto, Bambang, 2001, “Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan (Edisi 4)”,BPFE : Yogyakarta Siallagan, Hamonargan dan Machfoedz, Mas’ud, 2006, “ Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan ”, Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang Siregar, baldric, 2008, “Seminar Peran Akuntan dalam Pengukuran CSR”, Ina Garuda Yogyakarta, 11 Desember
15
Smithers, Andrew dan Wright, Stephen, 2008, “Valuing Wall Street”, McGraw Hill Sulistiono, 2010, ”Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2006 – 2008 ”, Skripsi Universitas Negri Semarang Fakultas Ekonomi Suta, I Putu Gede Ary, 2007, “Kinerja Pasar Perusahaan Public di Indonesia: Suatu Analisis Reputasi Perusahaan”, Yayasan SAD Satria Bakti, Jakarta Susanto, AB,2003, “Mengembangkan Corporate Social Responsibility Di Indonesia”, Jurnal Reformasi Ekonomi Vol. 4, No. 1, Edisi Januari-Desember Suzanti Lizza, 2009, “Menyusun Karya Tulisan Ilmiah Pelatihan Karya Tulis Ilmiah”,Maha Propesi tanggal 17Oktober, UPI Education Ulupui, I. G. K. A. 2007, “Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Jakarta)”, Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol.2 Weston, J,Fred dan Copeland, Thomas E, 2008, “Manajemen Keuangan”, Edisi Kesembilan, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta Yuniasih, Ni Wayan., dan Made Gede Wirakusuma, 2009,”Pengaruh kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi”, Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Zuraedah, Isnaeni Ken, 2010,” Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Pemoderasi”, Skripsi Universitas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional http://www.konsultanstatistik.com/2009/03/regresi-linear-dengan-variabel.html www.idx.co.id www.yahoofinance.com www.saham.us