3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
THE EFFECT OF USER PARTISIPATION ON THE AIS PERFORMANCE AND ON THE INDIVIDUAL PERFORMANCE WITH TOP MANGEMENT SUPPORT, TASK COMPLEXITY, SYSTEM COMPLEXITY, AND USER EXPERTISE AS A MODERATING VARIABLE Masodah Universitas Gunadarma
[email protected] Lince Afriyenny Universitas Gunadarma
[email protected] ABSTRACT The purpose of this research was to determine the effect of user participation on the performance of AIS and on the individual performance with top management support,task complexity, system complexity, userexpertiseas amoderating variable. The population in this research were employees of banks. The research samples consisted of 100 respondents spread in 8 banks. The sampling method using purposive sampling. Data were analyzed using SEM(The Structural Equation Modeling) and test equipment using AMOS software. The results indicate that user participation is a significant effect on the performance of AIS and individual performance. Four variables moderate the moderating effect of user participation on the performance of AIS. Top management support is a control environment that is conducive to user participation in the development of the SIA, the complexity of the task is sufficiently high heavily dependent on the accuracy of the SIA, the complexity of the system generally result in difficulties in the development and thus require a very long time in the development of the system, the user expertise is one of the factors that supports user participation to improve the performance of AIS. Reliable AIS performance will be very helpful in the process of task completion so that the performance of individual users of the system will increase. Keyword: performance of AIS, individual performance, top management support,task complexity, system complexity, userexpertise
PENDAHULUAN Sebuah sistem informasi dianggap sukses atau berhasil apabila penggunaan sistem informasi tersebut meningkat dan persepsi terhadap sistem tersebut lebih baik, atau bila kepuasan pemakai terhadap sistem informasi yang mereka terima meningkat (Tait & Vessey, 1988 dalam Suryoadi, 2004). Pengembangan sistem informasi memerlukan perencanaan dan implementasi yang hati-hati, untuk menghindari adanya penolakan terhadap sistem yang dikembangkan (resistance to change).Penolakan ini dapat terjadi karena perubahan sistem manual ke sistem komputerisasi tidak hanya menyangkut perubahan teknologi tetapi juga perubahan perilaku dan organisasional.Untuk menghindari adanya penolakan terhadap sistem Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1956
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
yang dikembangkan, maka faktor penting yang memengaruhi lebih dipertimbangkan. Kesuksesan pengembangan sistem informasi haruslah mempertimbangkan partisipasi pemakai (Suryoadi, 2004). Sejauh mana partisipasi pemakai pada tiap tahap pengembangan sistem informasi, tentunya akan berpengaruh pada tingkat kepuasan pemakai atas sistem yang dikembangkan. Partisipasi pemakai menunjukkan komitmen secara terus menerus dalam bentuk keterlibatan untuk seluruh desain sistem informasi hingga pada akhirnya menimbulkan kepuasan pada pemakai tersebut. Manfaat partisipasi pemakai lebih jauh akan meningkatkan pemahaman tentang fungsi partisipasi pemakai dalam proses pengembangan sistem serta dalam menunjang keberhasilan sistem itu sendiri. Secara langsung manfaat tersebut menunjukkan keterkaitan antara partisipasi pemakai dengan kepuasan pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi itu sendiri. Sistem Informasi Akuntansi dalam perusahaan perbankan merupakan sebuah sumber daya yang pokok. Dalam perusahaan perbankan, pemprosesan akuntansinya sangat rumit dan kompleks mulai dari pembuatan rekening nasabah, penganalisaan transaksi yang terjadi, penjurnalan dan seterusnya sampai pada proses pembuatan informasi akuntansi mengenai seluruh kondisi perusahaan sangat bergantung pada sistem informasi akuntansi yang perusahaan gunakan. Sistem informasi akuntansi yang baik akan menghasilkan informasi yang baik pula. Oleh karena itu, pihak bank perlu melakukan evaluasi terhadap sistem informasi akuntansi yang mereka gunakan agar sistem yang sudah mereka pakai selama ini dapat sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan kondisi perusahaan khususnya para penggunanya dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Hasil penelitian dari Suryoadi (2004) yang memasukkan 3 faktor kontinjensi yaitu kompleksitas tugas, kompleksitas sistem, dan keahlian pemakai menunjukkan partisipasi pemakai mempunyai hubungan yang positif dengan kepuasan pemakai. Variabel kompleksitas tugas, kompleksitas sistem, keahlian pemakai bukan merupakan pure moderator tetapi merupakan variabel independen yang mempunyai pengaruh langsung terhadap kepuasan pemakai. Penelitian tentang kepuasan pengguna sistem informasi telah dilakukan oleh Iranto (2012) dengan menggunakan variabel kualitas pelayanan, kualitas sistem, kualitas informasi, kepuasan pengguna dan kinerja individu. Hasil penelitian tersebut adalah kualitas pelayanan, kualitas sistem, kualitas informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna, sedangkan kepuasan pengguna sistem informasi berpengaruh positif terhadap kinerja individu. Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pengaruh partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA yang diproksikan dengan kepuasan pengguna. 2. Mengetahui pengaruh manajemen puncak, kompleksitas tugas, kompleksitas sistem, dan keahlian pemakai yang memoderasi hubungan antara partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA 3. Mengetahui pengaruh kinerja SIA terhadap kinerja indiviu.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1957
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
TELAAH PUSTAKA TEORI KONTINJENSI Pada teori kontinjensi sebagai dasar untuk pengembangan teori yang berkaitan dengan pengaruh partisipasi pemakai pada keberhasilan sistem, kita harus bertumpu pada informasi (Tait dan Vessey, 1988). Teori kontinjensi timbul untuk merespon pendekatan universalitik yang dalam hal ini menyatakan bahwa partisipasi pemakai berpengaruh terhadap kepuasan pemakai dimoderasi oleh faktor kontinjensi. Penggunaan kerangka kontinjensi tersebut memungkinkan adanya variabel – variabel lain yang bertindak sebagai faktor moderating atau intervening yang mempengaruhi partisipasi pemakai dengan kepuasan pemakai.
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Menurut Bary E. Cushing yang diterjemahkan oleh La Midzan dan Azhar Susanto (2003;11) dalam bukunya yang berjudul “Sistem Informasi Akuntansi; Pendekatan Sistem, Praktikan Penyusunan, Metode dan Prosedur”, sebagai berikut: “Sistem informasi akuntansi merupakan seperangkat sumber manusia dan modal dalam organisasi yang berkewajiban untuk menyajikan informasi keuangan dan juga informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan memproses data”.
KINERJA SIA Definisi ”performance” adalah ”Hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, secara legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai moral etika” (Suyadi, 1999 dalam Mirdiana, 2001). Kinerja sistem informasi dapat dibagi dua yaitu:
1. Kepuasan pemakai sistem Kepuasan pemakai adalah seberapa jauh pemakai puas dan percaya pada sistem informasi yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan informasinya, atau suatu pengungkapan keselarasan antara harapan seseorang dan hasil yang diperoleh dari sistem (Ives dkk, 1983). 2. Pemakaian Sistem Pemakai sistem yaitu perilaku dan aktivitas yang dilakukan pemakai selama proses pengembangan sistem informasi. Sistem informasi yang banyak digunakan menunjukkan keberhasilan sebuah sistem manajemen yang artinya pada saat jam atau waktunya penggunaan sistem informasi apabila frekuensi penggunaanya sering maka sistem itu di katakan baik (Hamilton dan Chervany, 1981; Ives dan Olson 1984 dalam Tjai Fung Jen 2002: 137).
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1958
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
KINERJA INDIVIDU Organisasi atau perusahaan menanamkan investasi yang besar untuk memperbaiki kinerja individual atau organisasi berkaitan dengan implementasi teknologi dalam suatu sistem informasi (Salman Jumaili, 2005). Secara umum kinerja didefinisikan sebagai tingkat keberhasilan seseorang dalam melakukan kinerja. Penelitian Goodhue dan Thompson (1995) pencapaian kinerja individu dinyatakan berkaitan dengan pencapaian serangkaian tugas-tugas individu dengan dukungan teknologi informasi yang ada. Pengukuran kinerja ini melihat dampak sistem terhadap efektifitas penyelesaian tugas.
PARTISIPASI PEMAKAI Barki dan Hartwick (1994) menyatakan partisipasi pemakai sebagai perilaku penugasan dan aktivitas yang dilakukan atau yang mewakilinya selama proses pengembangan sistem informasi. Partisipasi yang dilakukan oleh pemakai berupa intervensi personal yang nyata atau aktivitas pemakai dalam pengembangan sistem. Pemakai sistem informasi adalah siapa saja yang membutuhkan informasi untuk pengambilan keputusan.
DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK Manajemen puncak memegang peranan utama dalam setiap siklus pengembangan sistem (system development life cycles), yang meliputi perencanaan, perancangan, implementasi. Dukungan manajemen puncak meliputi penyusunan sasaran atau penilaian tujuan, mengevaluasi usulan proyek pengembangan sistem informasi, mendefinisikan informasi dan proses yang dibutuhkan, melakukan review program serta rencana pengembangan sistem informasi (Cerrulo, 1980 dalam Choe, 1996).
KOMPLEKSITAS TUGAS Kompleksitas dalam proses pengembangan sistem memegang peranan yang signifikan dalam hubungan antara partisipasi dan kesuksesan sistem hal ini mengindikasikan sistem akuntansi pertanggungjawaban menghubungkan informasi akuntansi manajemen dengan wewenang yang dimiliki oleh manajer. Wewenang didelegasikan dari manajer atas ke manajer dibawahnya dan pendelegasian wewenang ini menuntut manajer bawah untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan wewenang kepada manajer atasannya. Dengan demikian adanya kompleksitas tugas yaitu adanya tanggung jawab timbul sebagai akibat adanya pendelegasian wewenang dari suatu tingkat manajemen yang lebih tinggi ke tingkat manajemen yang lebih rendah.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1959
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
Kompleksitas tugas merupakan variabel memoderasi pada hubungan antara partisipasi dan kepuasan pemakai dalam pengembangan sistem informasi (McKeen et al, 1994).
KOMPLEKSITAS SISTEM Kompleksitas sistem merupakan arus informasi melalui beberapa tahap analisis yang saling terkait dalam pencapaian suatu tujuan. Kompleksitas sistem pada suatu proses mengandung beberapa implikasi penting yaitu suatu perubahan pada semua komponen yang akan mempengaruhi komponen sistem lainnya. Kompleksitas sistem muncul dari ambiquitasdan ketidakpastian yang berkaitan dengan pengambilan keputusan padapemilihan teknologi platform yang mendukung automation of billing, metodologi pengembangan yang akan dilakukan, dan sebagainya (Mckeen et al, 1994).
KEAHLIAN PEMAKAI Pemahaman pemakai terhadap sistem yang dipakai sangat menentukan keberhasilan suatu sistem, dan sebaliknya ketidaktahuan pemakai terhadap sistem akan mengakibatkan kegagalan pengembangan sistem informasi (McKeen et al, 1994). Selanjutnya mereka mengatakan bahwa expertise (keahlian) sering dikaitkan dengan knowledge (pengetahuan) dan skill (kepandaian).
METODE PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan pada perusahaan perbankan baik bank Persero maupun BUSN Devisa yang terdaftar di Bank Indonesia yang berjumlah 39 bank diantaranya 4 bank Persero dan 35 BUSN Devisa. Jumlah bank yang dijadikan sampel pada penelitian ini adalah 8 bank dan jumlah responden adalah 100 responden. Metode pemilihan sampel menggunakan purposive sampling. Kriteria pemilihan sampel untuk karyawan antara lain: 1. Karyawan yang aktif (tidak cuti) 2. Masa kerja minimal 1 tahun 3. Pekerjaannya terkait langsung dengan pemakaian komputer. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dengan menggunakan kuesioner sebagai metode pengumpulan datanya. Pada metode ini digunakan skala likert dengan rentang skala 1 sampai dengan 5. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 7 variabel yang terdiri dari satu variabel Eksogen (partisipasi pemakai), dua variabel endogen (kinerja SIA dan kinerja individu), dan empat variabel moderating (dukungan manajemen puncak, kompleksitas tugas, kompleksitas sistem, keahlian pemakai). Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1960
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
The Structural Equation Modelling (SEM) dari paket software statistik AMOS versi 6.0 digunakan dalam model dan pengujian hipotesis penelitian ini. Bentuk persamaan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: AISPit = it +β1UP it + it………………..……….……..1
AISPit = it +β1UP it + it……………………………………………….. AISPit = it +β1TMS it + it……………………………… AISPit = it +β1UPit + β2TMSit+ β3UP*TMSitit……………2
AISPit = it +β1UP it + it……………………………………………… AISPit = it +β1TC it + it……………………………….. AISPit = it +β1UPit + β2TCit+ β3UP*TCitit…………………3
AISPit = it +β1UP it + it…………………………………………….. AISPit = it +β1SC it + it………………………………. AISPit = it +β1UPit + β2SCit+ β3UP*SCitit…………………4
AISPit = it +β1UP it + it……………………………………………… AISPit = it +β1US it + it………………………………... AISPit = it +β1UPit + β2USit+ β3UP*USitit…………………5
IPit = it +β1AISP it + it………………..……….……...6 Dimana: α
= Hubungan langsung variabel eksogen terhadap variabel endogen
β
= Hubungan langsung variabel endogen terhadap variabel endogen
ε
= Measurement error
AISP
= Kinerja SIA UP
= Partisipasi pemakai
TC
= Kompleksitas tugas
SC
= Kompleksitas sistem
TMS
= Dukungan manajemen puncak
US
= Keahlian pemakai
UP*TMS
= Interaksi UP dengan TMS Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1961
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
UP*TC
= Interaksi UP dengan TC
UP*SC
= Interaksi UP dengan SC
UP*US
= Interaksi UP dengan US
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian terhadap 6 (enam) hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan nilai probabilitas signifikansi dan critical ratio dari suatu hubungan kausalitas. Bila nilai probabilitas signifikansi < dari nilai α = 5 % dan nilai critical ratio > 1,96 (nilai tabel Z), maka variabel yang diamati adalah signifikan dan hipotesis dapat diterima. Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan SEM pada penelitian ini, diperoleh hasil sebagaimana pada tabel berikut:
No. Hipotesis Hipotesis 1
Hipotesis 2
Std. Estimate
Estimate
S.E
C.R
P
Ket
AISP UP
0.269
0,257
0.074
3.483
***
S
AISP UP
0.422
0.356
0.089
4.005
S
AISP TMS
0.370
0.304
0.085
3.581
0.006
*** **** 0.001
0.003
0.001
3.229
AISP UP
0.377
0.323
0.189
2.065
0.039
S
AISP TC
0.268
0.391
0.115
2.798
0.005
S
0.008
0.004
0.001
2.966
0.003
S
AISP UP
0.402
0.348
0.076
3.344
***
S
AISP SC
0.353
0.255
0.096
3.614
***
S
0.005
0.002
0.001
2.482
0.13
S
AISP UP
0.571
0.501
0.109
4.588
***
S
AISP US
0.033
0.022
0.059
0.375
0.708
NS
0.006
0.003
0.002
1.995
0.046
S
0.985
0.914
0.115
7.954
***
S
AISP Interaksi
Hipotesis 3
Interaksi AISP
Hipotesis 4
AISP Interaksi
Hipotesis 5
AISP Interaksi Hopotesis 6
IP AISP
S S
Sumber; Output data AMOS
Uji Hipotesis 1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1962
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
Pengaruh Partisipasi Pemakai Terhadap Kinerja SIA AISP = 0,275UP
Hipotesis pertama menyatakan bahwa partisipasi pemakai berpengaruh signifikan terhadap kinerja SIA. Hasil analisis menghasilkan nilai estimasi sebesar 0,257. Artinya pengaruh partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA sebesar 25,7%. Hasil analisis tersebut juga membuktikan berpengaruh signifikan dilihat dari nilai signifikansi P-Value *** < 0,05 atau CR 3,483 > 1,96. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan partisipasi pemakai berpengaruh signifikan terhadap accounting system information performance diterima. Karyawan yang ikut berpartisipasi mulai dari perencanaan sampai kepada pengembangan akan selalu memberikan kontribusi positif terhadap keberhasilan sistem pada perusahaannya. Keterlibatan mereka dapat membantu memperbaiki prosedur dan praktek yang ada dalam pelaksanaan tugas selama ini karena apaabila mereka menemukan kesalahan atau kekurangan procedure maka mereka akan menyampaikannya kepada pihak yeng berkompeten. Kemudahan yang terdapat pada sebuah sistem informasi akan mendorong karyawan untuk selalu menggunakan atau memanfaatkan sistem informasi akuntansi dengan frekuensi yang tinggi dalam kaitannya dengan pelaksanaan pekerjaannya setiap hari. Hal ini dilakukan karena mereka menganggap bahwa dengan adanya sistem informasi akuntansi, pekerjaan mereka menjadi lebih mudah dan efisien. Akibatnya mereka akan merasakan kepuasan tersendiri karena telah menggunakan sistem tersebut dan akan mengakibatkan pada peningkatan kinerjayang lebih baik lagi. Setiap pengguna sistem diaharapkan akan selalu ikut bertanggung jawab terhadap kesuksesan sistem informasi akuntansi yang ada didalam perusahaannya. Sistem informasi akuntansi membantu dan memudahkan para karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan tugasnya masing-masing. Hal ini dikarenakan sistem informasi tersebut telah dilengkapi dengan informasi yang akurat dan reliable sehingga dengan mudah melakukan penyesuaian pada berbagai kondisi baru, sesuai dengan perkembangan kebutuhan informasi sekarang dan di masa yang akan datang. Inti dari semuanya yaitu keberhasilan pengembangan sistem informasi akan sangat ditentukan oleh adanya partisipasi aktif dari para penggunanya sehingga berdampak pada kepuasan kerja yang pada akhirnya secara tidak langsung akan memperbaiki kinerja perusahaan secara keseluruhan sehingga tujuan dan misi perusahaan akan tercapai dengan baik. Semakin tinggi tingkat keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi akan membuat kinerja dari sistem informasi tersebut menjadi lebih baik. Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dilakukan oleh Firmansyah (2009), Haryanto, dan Nurani yang menyatakan bahwa partisipasi pemakai berpengaruh signifikan terhadap kinerja SIA.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1963
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan yang dilakukan oleh Luciana (2007), Irawati (2011), dan Hidayati yang menyatakan bahwa partisipasi pemakai tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja SIA.
Uji Hipotesis 2 Dukungan Manajemen Puncak Memoderasi Pengaruh Partisipasi Pemakai Terhadap Kinerja SIA AISP = 0,356UP + 0,304TMS+ 0,003UP*TMS
Hipotesis kedua menyatakan bahwa dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA. Hasil analisis menghasilkan nilai estimasi sebesar 0,356 untuk pengaruh partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA, 0,304 untuk pengaruh dukungan manajemen puncak terhadap kinerja SIA, 0,003 untuk pengaruh interaksi hubungan partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA. Artinya, pengaruh partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA sebesar 35,6%, pengaruh dukungan manajemen puncak terhadap kinerja SIA sebesar 30,4%, dan pengaruh adanya interaksi hubungan partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA sebesar 3%. Hasil analisis tersebut juga membuktikan berpengaruh signifikan dilihat dari nilai signifikansi P-Value *** < 0,05 atau CR 4,005 > 1,96 untuk partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA, nilai signifikansi P-Value *** < 0,05 atau CR 3,581 > 1,96 untuk dukungan manajemen puncak terhadap kinerja SIA, dan nilai signifikansi P-Value 0,001 < 0,05 atau CR 3,229 > 1,96 untuk hasil interaksi. Dapat disimpulkan bahwa dukungan manajemen puncak dapat memoderasi hubungan antara partisipasi pemakai dan accounting information system. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan bahwa dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA diterima. Dukungan manajemen puncak merupakan faktor penting dalam investasi teknologi informasi dan berpengaruh pada kesuksesan pengembangan sistem informasi serta lebih khusus lagi pada perencanaan sistem informasi. Dukungan manajemen puncak tidak hanya penting untuk alokasi sumber daya yang diperlukan, melainkan memberikan strong signal bagi karyawan bahwa perubahan yang dilakukan merupakan sesuatu yang penting. Dukungan manajemen puncak memiliki kekuatan dan pengaruh untuk mensosialisasikan pengembangan sistem informasi yang memungkinkan bagi para pemakai sistem. Dukungan manajemen puncak merupakan lingkungan pengendalian yang kondusif sehingga mendorong karyawannya untuk lebih aktif lagi berpartisipasi dalam mengembangkan dan menggunakan sistem informasi sehingga dengan begitu akan meningkatkan kinerja mereka untuk bisa menjadi lebih baik lagi. Semakin tinggi dukungan dari manajemen puncak, semakin tinggi pula tingkat keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem informasi dan akhirnya berdampak baik pada kinerja sistem informasi tersebut. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1964
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
Hasil penelitian ini didukung oleh Susianti (2005) yang menyatakan dalam penelitiannya bahwa dukungan manajemen puncak terbukti memoderasi hubungan antara partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan Suryoadi (2004) mengemukakan bahwa dukungan manajemen puncak tidak terbukti sebagai variabel moderasi kedua hubungan melainkan terbukti hanya sebagai variabel independen terhadap kinerja SIA.
Uji Hipotesis 3 Kompleksitas Tugas Memoderasi Pengaruh Partisipasi Pemakai Terhadap Kinerja SIA AISP = 0,323UP + 0,391TC+ 0,004UP*TC
Hipotesis ketiga menyatakan bahwa kompleksitas tugas memoderasi pengaruh partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA. Hasil analisis menghasilkan nilai estimasi sebesar 0,323 untuk pengaruh partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA, 0,3391 untuk pengaruh kompleksitas tugas terhadap kinerja SIA, 0,004 untuk pengaruh interaksi hubungan partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA. Artinya, pengaruh partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA sebesar 32,3%, pengaruh kompleksitas tugas terhadap kinerja SIA sebesar 39,1%, dan pengaruh adanya interaksi hubungan partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA sebesar 4%. Hasil analisis tersebut juga membuktikan berpengaruh signifikan dilihat dari nilai signifikansi P-Value 0,039 < 0,05 atau CR 2.065 > 1,96 untuk partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA, nilai signifikansi P-Value 0,005 < 0,05 atau CR 2,798 > 1,96 untuk kompleksitas tugas terhadap kinerja SIA, dan nilai signifikansi P-Value 0,003 < 0,05 atau CR 2,966 > 1,96 untuk hasil interaksi. Dapat disimpulkan bahwa kompleksitas tugas dapat memoderasi hubungan antara partisipasi pemakai dan accounting information system. Dengan demikian hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa kompleksitas tugas memoderasi pengaruh partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA diterima. Dampak dari kompleksitas tugas yang didukung dengan partisipasi pemakai yang tinggi akan menghasilkan sistem yang handal dan sistem tersebut akan sangat membantu dalam penyelesaian tugas. Untuk mengatasi hal itu sebaiknya pihak perusahaan mengganti sistem yang lama dengan sistem yang baru. Sistem informasi dapat mengatasi kompleksnya sebuah pekerjaan. Karena sistem informasi merupakan sistem yang didasari oleh kecanggihan teknologi dan juga bisa terintegrasi langsung dari satu orang ke orang lain atau dari satu departemen ke departemen lainnya. Melalui sistem informasi yang handal, betapapun sulit dan rumitnya sebuah tugas tidak akan menjadi penghalang bagi para pemakai sistem tersebut untuk dapat menyelesaikannya dengan mudah dan lebih efisien. Karena sistem informasi telah dilengkapi dengan informasi yang akurat dan reliable serta sistem juga dengan mudah melakukan penyesuaian pada berbagai kondisi baru, sesuai dengan perkembangan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1965
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
kebutuhan informasi sekarang dan di masa yang akan datang, sehingga apabila terdapat sebuah tugas yang kompleks akan dapat diatasi dengan mudah oleh sistem informasi tersebut. Dengan begitu para pemakai sistem tidak akan mengalami kesulitan dalam penyelesaian tugasnya dan pada akhirnya para pemakai sistem akan merasakan kepuasan dalam pengembangan sistem informasi. Hasil pengujian hipotesis ketiga ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Elfreda Aplonia Lau (2003), Nurika Restuningdiah dan Nur Indriantoro (1999) yang mengindikasikan bahwa semakin tinggi kompleksitas tugas tidak akan mempengaruhi partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi, sehingga semakin tinggi pula kepuasan pemakai pada perusahaan. Sedangkan Suryoadi (2004) mengemukakan bahwa kompleksitas tugas tidak terbukti sebagai variabel moderasi kedua hubungan melainkan terbukti hanya sebagai variabel independen terhadap kinerja SIA.
Uji Hipotesis 4 Kompleksitas Sistem Memoderasi Pengaruh Partisipasi Pemakai Terhadap Kinerja SIA AISP = 0,348UP + 0,255SC+ 0,002UP*SC
Hipotesis keempat menyatakan bahwa kompleksitas sistem memoderasi pengaruh partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA. Hasil analisis menghasilkan nilai estimasi sebesar 0,348 untuk pengaruh partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA, 0,255 untuk pengaruh kompleksitas sistem terhadap kinerja SIA, 0,002 untuk pengaruh interaksi hubungan partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA. Artinya, pengaruh partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA sebesar 34,8%, pengaruh kompleksitas sistem terhadap kinerja SIA sebesar 25,5%, dan pengaruh adanya interaksi hubungan partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA sebesar 2%. Hasil analisis tersebut juga membuktikan berpengaruh signifikan dilihat dari nilai signifikansi P-Value *** < 0,05 atau CR 3,344 > 1,96 untuk partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA, nilai signifikansi P-Value *** < 0,05 atau CR 3,614 > 1,96 untuk kompleksitas sistem terhadap kinerja SIA, dan nilai signifikansi P-Value 0,013 < 0,05 atau CR 2,482 > 1,96 untuk hasil interaksi. Dapat disimpulkan bahwa kompleksitas sistem dapat memoderasi hubungan antara partisipasi pemakai dan kinerja SIA. Dengan demikian hipotesis keempat yang menyatakan bahwa kompleksitas tugas memoderasi pengaruh partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA diterima. Kompleksitas sistem umumnya mengakibatkan kesulitan dalam pengembangan sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama dalam pengembangan sistemnya. Kesulitan pengembangan dapat terurai apabila user dapat memberikan partisipasi dalam pengembangannya, sehingga dapat meminimalisasi tingkat kesalahan sistem tersebut. Sehingga kompleksitas sistem bukan lagi sebagai pemasalahan selama dalam pengembangannya. Apabila user telah berpartispasi maka dapat dipastikan sistem akan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1966
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
Penelitian ini didukung oleh Grahita Chandrarin & Indriantoro (1997), Sunarti Setyaningsih dan Nur Indriantoro (1998), Elfreda Aplonia Lau (2003) yang mengemukakan bahwa semakin tinggi kompleksitas sistem maka tidak akan mempengaruhi partisipasi pemakai terhadapkinerja SIA dalam pengembangan sistem informasi. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Susianti (2005) yang menyatakan bahwa kompleksitas sistem tidak terbukti sebagai variabel pemoderasi hubungan antara partisipasi pemakai dengan kepuasan pemakai, melainkan merupakan variabel prediktor langsung terhadap kinerja SIA.
Uji Hipotesis 5 Keahlian Pemakai Memoderasi Pengaruh Partisipasi Pemakai Terhadap Kinerja SIA AISP = 0,501UP + 0,022US+ 0,003UP*US
Hipotesis kelima menyatakan bahwa keahlian pemakai memoderasi pengaruh partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA. Hasil analisis menghasilkan nilai estimasi sebesar 0,501 untuk pengaruh partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA, 0,022 untuk pengaruh keahlian pemakai terhadap kinerja SIA, 0,003 untuk pengaruh interaksi hubungan partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA. Artinya, pengaruh partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA sebesar 50,1%, pengaruh keahlian pemakai terhadap kinerja SIA sebesar 22%, dan pengaruh adanya interaksi hubungan partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA sebesar 3%. Selain itu dapat dilihat nilai signifikansi P-Value *** < 0,05 atau CR 4,588 > 1,96, nilai signifikansi P-Value 0,046 < 0,05 atau CR 1,995 > 1,96 untuk hasil interaksi. Sedangkan untuk untuk variabel keahlian pemakai terhadap kinerja SIA terbukti tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dilihat dari nilai estimasi, signifikansi maupun CR. Dapat disimpulkan bahwa keahlian pemakai dapat memoderasi hubungan antara partisipasi pemakai dan accounting information system. Dengan demikian hipotesis kelima yang menyatakan bahwa kompleksitas tugas memoderasi pengaruh partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA diterima. Setiap perusahaan membutuhkan karyawan yang memiliki keahlian dalam mengerjakan tugasnya. Keahlian itu bisa merupakan keahlian dalam hal pengetahuan teknis khusus, pengetahuan teknologi manajemen, ataupun pengetahuan fungsi bisnis organisasi. Pertama, keahlian dalam hal teknis khusus itu bisa dalam hal telekomunikasi ataupun jaringan komputer (network). Seseorang yang memiliki keahlian dari kedua hal itu tidak hanya menguntungkan atau membantu dirinya sendiri, melainkan bisa memudahkan dan membantu perusahaan dalam pencapaian tujuan. Kedua, keahlian dalam hal teknologi manajemen. Saat ini, dapat dikatakan bahwa perkembangan teknologi sangat cepat mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Tidak dapat dipungkiri kalau dengan adanya perkembangan teknologi tersebut Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1967
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
secara tidak langsung sebuah sistem informasi juga akan mengikuti perubahan. Untuk itu dibutuhkan keahlian bagi seseorang untuk mengetahui trend teknologi yang sekarang sedang berkembang dan mempelajari teknologi baru itu serta focus dalam menggunakannya. Semuanya dibutukan karena sistem itu dengan mudah melakukan penyesuaian pada kondisi baru, sesuai dengan perkembangan kebutuhan informasi sekarang dan di masa yang akan datang. Ketiga, keahlian dalam hal fungsi bisnis organisasi. Selain kedua hal diatas, keahlian berorganisasi juga sangat penting dimiliki oleh seseorang, mulai dari mengetahui fungsi manajemen dan bismis, memahami permasalahan bisnis dan membuat pendekatan pemecahan masalah secara teknis, memahami kondisi lingkungan serta peka terhadap kebijaksanaan dan budaya organisasi. Apabila para pemakai sistem memiliki keahlian seperti yang telah disebutkan diatas maka secara tidak langsung akan membantu dan memudahkan mereka dalam mengerjakan tugasnya tanpa harus mengalami kesulitan sedikitpun. Dengan begitu mereka akan merasa senang dan puas terhadap apa yang sudah mereka lakukan terkait dengan tugas mereka masing-masing. Penelitian ini didukung oleh Lucas (1978) yang menjelaskan bahwa tingkat keahlian sebagai variabel kontingensi mempengaruhi hubungan antara partisipasi pemakai dengan kinerja SIA. Hasil penelitian ini berbeda dengan yang dilakukan oleh Suryoadi (2004) mengemukakan bahwa keahlian pemakai tidak terbukti sebagai variabel moderasi kedua hubungan melainkan terbukti hanya sebagai variabel independen terhadap kinerja SIA.
Uji Hipotesis 6 Pengaruh Kinerja SIA Terhadap Kinerja Individu IP = 0,914AISP
Hipotesis keenam menyatakan bahwa kinerja individu berpengaruh signifikan terhadap kinerja SIA. Hasil analisis menghasilkan nilai estimasi sebesar 0,115. Artinya pengaruh kinerja individu terhadap kinerja SIA sebesar 11,5%. Hasil analisis tersebut juga membuktikan berpengaruh signifikan dilihat dari nilai signifikansi P-Value *** < 0,05 atau CR 7,954 > 1,96. Dengan demikian hipotesis keenam yang menyatakan kinerja SIA berpengaruh signifikan terhadap kinerja individu diterima. Seperti yang telah dikemukakan diatas bahwa sistem informasi memberikan kemudahan kepada para pemakainya dalam mengerjakan tugasnya. Sistem informasi membantu sebuah departemen dari yang sebelumnya kurang berfungsi baik menjadi baik. Dengan diterapkannya sistem informasi akuntansi pada perusahaan maka dapat menghemat tenaga para karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Pekerjaan dapat diselesaikan secara tepat waktu dan dapat meningkatkan kinerja mereka masing-masing untuk menjadi lebih baik lagi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1968
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
Bukan hanya itu, pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan benar setelah adanya penerapan sistem informasi akuntansi karena sistem tersebut telah dilengkapi dengan informasi yang akurat dan reliable sehingga akan mengurangi tingkat kesalahan yang mungkin terjadi sebelum diterapkannya sistem. Sistem membantu para pemakai dalam hal peningkatan ketelitian mereka dalam melakukan pekerjaan dan meningkatkan kerjasama diantara rekan kerja yang lainnya sehingga dengan begitu maka kualitas pekerjaan yang mereka selesaikan akan meningkat secara baik. Seseorang yang merasa puas terhadap sistem informasi yang digunakan, maka mereka akan cenderung untuk merasa nyaman dan aman selama bekerja dengan menggunakan sistem tersebut sehingga mereka akan merasa terbantukan dalam menyelesaikan pekerjaan. Semakin tinggi tingkat kepuasan pengguna akan suatu sistem informasi, maka akan semakin tinggi tingkat kepuasan pengguna akan suatu sistem informasi, maka akan semakin tinggi juga kinerja mereka. Hasil ini mendukung penelitian Istianingsih dan Utami (2009), memberikan bukti empiris bahwa kinerja SIA berpengaruh signifikan terhadap kinerja individu. Iranto (2012) juga mengemukakan hal sama yaitu kinerja SIA berpengaruh signifikan terhadap kinerja individu.
KESIMPULAN Kesimpulan yang didapat pada penelitian ini antara lain:
1. Partisipasi pemakai berpengaruh signifikan terhadap kinerja SIA. Keterlibatan pemakai sistem informasi akan mempengaruhi keberhasilan kinerja dari sistem informasi akuntansi tersebut karena user terlibat langsung dalam pengembangan sistem informasi sehingga dia akan menggunakan sistem informasi tersebut dalam menyelesaikan pekerjaannya. 2. Dukungan manajemen puncak memoderasi pengaruh partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA. Top management puncak termasuk dalam lingkungan pengendalian yang sangat berpengaruh terhadap partisipasi pemakai dalam pengembangan SIA. Dukungan dari top management sangat mempengaruhi tingkat partisipasi pengguna dan kinerja dari SIA tersebut. 3. Kompleksitas tugas memoderasi pengaruh partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA. Kompleksitas tugas yang cukup tinggi sangat tergantung pada SIA yang handal. SIA yang handal dapat tercipta jika proses pengembangannya sudah melibatkan user. 4. Kompleksitas sistem memoderasi pengaruh partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA. Dalam pengembangan sistem jika kompleksitasnya tinggi akan membutuhkan waktu yang cukup yang lama untuk pengembangan SIA. Hal ini dapat diatasi dengan partisipasi pemakai yang tinggi.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1969
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
5. Keahlian pemakai memoderasi pengaruh partisipasi pemakai terhadap kinerja SIA. Keahlian pemakai sistem menjadi faktor pendukung partisipasi pemakai sehingga meningkatkan kinerja SIA . 6. Kinerja SIA berpengaruh signifikan terhadap individual performance. Kinerja SIA yang handal akan sangat membantu dalam proses penyelesaian tugas pengguna sistem sehingga kinerja individu akan meningkat.
DAFTAR PUSTAKA Almilia, Luciana Spica dan Irmaya Briliantien (2007). ”Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Bank Umum Pemerintah di Wilayah Surabaya dan Sidoarjo.”Jurnal. Barki, H and Hartwick (1994). “Measuring User Participation, User Involvement and User Attitude.” MIS Quartely. March, pp. 59-82. Baroudi, J., Olson, M. and Ives, B(1986). “An Empirical Studi of The Impact of User Involvement on System Usage and Information Satisfaction.”Communications of The ACM. 29: 3 pp. 232-238. Chandrarin, Grahita dan Nur Indriantoro(1997). “Hubungan antara Partisipasi dan Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Berbasis Komputer. Suatu TInjauan Dua Faktor Kontijensi.”Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol. 13 No. 1. Choe, Jong Ming (1996). “Relationship among Performance of Accounting Information Systems, Influence Factorsand Evolution Level of Information Systems.”Journal of Management Information System, Spring. Firmansyah (2009). “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Perusahaan Jasa Tour dan Travel di Surabaya.” Skripsi. STIE Perbanas Surabaya. Haryantodan Baskoro RaharjoPuji. “Asosiasi Partisipasi Pemakai dengan Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi (Studi pada Pengguna SIMAWeb FE UNDIP).”Jurnal. Hidayati, Ani. ”Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.”Jurnal. Iranto, Bondan Dwi (2012). “Pengaruh Kepuasan Pengguna Sistem Informasi terhadap Kinerja Individu (Studi pada PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Tengah dan DIY.”SKripsi. Universitas Diponegoro. Semarang. Irawati, Dhiena Fitria (2011). “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi Empiris pada PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero)).” Skripsi.Universitas Jember. Istianingsih., Wiwik Utami. “Pengaruh Kepuasan Pengguna Sistem Informasi terhadap Kinerja Individu.” Jurnal. Ives, B., M.H. Olsonand J. Baroudi (1983). “The Measurement of User Information Satisfictation.” Communications of The ACM. 26 (10), pp. 785-793. Jumaili, Salman (2005). “ Kepercayaan terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru dalam Evaluasi Kinerja Individual.” Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo, 15-16 September 2005. Lau, Elfreda Aploni (2004). “Pengaruh Partisipasi terhadap Kepuasan Pemakai dalam Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1970
3rd Economics & Business Research Festival 13 November 2014
Pengembangan Sistem Informasi dengan Lima Variabel Moderating.”Simposium Nasional Akuntansi VI. Pp 865-882. Lucas, H.C (1978). “Empirical Evidence for Descriptive Model of Implementation.”MIS Quarterly. 2 (6), pp. 27-41. Mc.Keen, D.J., et al (1994). “The Relationship User Particiation and User Satisfaction: An Investigation of Four Contingency Factors.”MIS Quartely. December. Mirdiana (2007). “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi pada Perusahaan Manufaktur di Surabaya.” Skripsi Sarjana tak diterbitkan. STIE Perbanas Surabaya Mustafa, Zainal dan Tony Wijaya (2012). “ Panduan Teknik Statistika SEM & PLS dengan SPSS AMOS.” Penerbit Cahaya Atma Pusaka. Nisfiannor, Muhammad (2013). “Pendekatan Statistika Modern (Aplikasi dengan Software SPSS dan E-Views).” Penerbit Universitas Trisakti. Jakarta. Nurani, Suci Siti. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Bank Umum di Wilayah Depok.”Jurnal. Restudiningdyah, Nurikadan Nur Indriantoro (1999). “Pengaruh Partisipasi terhadap Pengembangan Sistem informasi dengan Kompleksitas Tugas, Kompleksitas Sistem dan Pengaruh Pemakai sebagai Moderating Variabel.” Simposium Nasional Akuntansi II IAIKAP. Setianingsih, Sunarti dan Nur Indiantoro (1998). “Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak dan Komunikasi Pemakai-Pengembang terhadap Hubungan Partisipasi dan Keputusan Pemakai dalam Pengembangan SI.” Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol I. No. 2. Suryoadi, Didit (2004). “Pengaruh Partisipasi Pemakai terhadap Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi dengan Kompleksitas Sistem, Kompleksitas Tugas dan Keahlian Pemakai Sebagai Moderating Variabel (Studi Kasus pada perusahaan Manufaktur di Indonesia).” Tesis. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Semarang. Susianti, Rosalia Ratna (2005). “Pengaruh Partisipasi Pemakai terhadap Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi dengan Lima Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Kabupaten Demak).”Skripsi. Universitas Katolik Soegijapranata. Semarang. Tait, P and I. Vessey (1988). “The Effect ofUser Involvement on System Success: A Contigency Approach.” MIS Quartely. 12 (1), pp. 91-108. Tjhai Fung Jen (2002). “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.”Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol IV No. 2.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana
1971