Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi Dengan Variabel Moderasi Gender (Studi Pada Pemerintahan Kabupaten di Madura)
Ardi Hamzah Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Trunojoyo Abstract The aim of this research are (1) to examine the effect performance expectancy, effort expectancy, sosial factors, fit to task and facilitating conditions user on interest of usage of information system and using information system without and with gender as moderating variabel, and (2) to examine the effect interest of usage of information system on using information system without and with gender as moderating variabel. The respondents of the research are employment at region government in Madura Island that using information technology system in working and finishing it work. Data has gathered by questionnaires and documentation. Sample total is 50 respondent. The result of research with partial regression without gender as moderating variable indicate that variables of performance expectancy, effort expectancy, and facilitating conditions significantly have significantly effect on interest of usage information system, while variables of performance expectancy and facilitating conditions significantly have significantly effect on using information system but variable of interest of usage of information system have not significantly effect on using information system. The result of research with partial regression with gender as moderating variable indicate there is not variables that significantly effect on interest of usage information system and using information system while variable of interaction between gender and interest of usage of information system have significantly effect on using information system. Keywords: gender, performance expectancy, effort expectancy, social factors, fit to task, fasilitating user, usage of information system
1
1. Latar Belakang Penelitian tentang sikap dan perilaku terkait dengan Sistem Informasi (SI) yang dikembangkan Fishbein dan Ajzen (1975) dan Triandis (1980) cukup banyak dilakukan pada organisasi bisnis tetapi masih jarang dilakukan pada organisasi sektor publik. Penelitian tentang sikap dan perilaku pada organisasi bisnis dilakukan oleh (Davis, 1989), (Thompson, Higgins, dan Howell, 1991), (Adam, Nelson, dan Todd, 1992), (Venkatesh dan Moris, 2000), (Rai dan Welker, 2002), (Venkatesh, Moris, Davis, dan Davis, 2003), (Staples dan Seddon, 2004), (Amrul, 2004), (Jumaili, 2005), (Komara, 2005), (Sunarta dan Astuti, 2005), (Handayani, 2007), (Istianingsih dan Wijanto, 2008). Padahal pemanfaatan dan penggunaan SI sudah banyak diinvestasikan dan diimplementasikan pada organisasi sektor publik. Peningkatan pemanfaatan dan penggunaan SI pada organisasi sektor publik juga meningkat secara drastis dengan adanya penerapan dalam aktivitas pemerintah, seperti e-procurement, e-goverment dan lain-lain. Pemanfaatan dan penggunaan SI tersebut diadakan untuk menunjang aktivitas di semua tingkatan organisasi, baik yang terkait dengan aktivitas internal maupun aktivitas pada pelayanan masyarakat. Oleh karena itu, pemanfaatan dan penggunaan SI harus dapat diterima dan digunakan oleh seluruh karyawan dalam organisasi sektor publik sehingga investasi yang besar untuk pengadaan SI akan diimbangi pula dengan produktivitas yang besar pula. Dalam hal pemanfaatan dan penggunaan SI pada organisasi sektor publik harus diperhatikan faktor-faktor yang terkait dengan hal tersebut, seperti ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, faktor-faktor sosial, kesesuaian tugas dan kondisi yang memfasilitasi. Dengan memperhatikan faktorfaktor tersebut, maka investasi dan implementasi SI akan berdaya guna dan berhasil guna pada organisasi sektor publik. Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk menguji pengaruh ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, faktor-faktor sosial, kesesuaian tugas dan kondisi yang memfasilitasi terhadap minat pemanfaatan dan penggunaan SI tanpa dan dengan gender sebagai variabel moderasi. (2) Untuk menguji pengaruh minat pemanfaatan SI terhadap penggunaan SI tanpa dan dengan gender sebagai variabel moderasi. 2. Telaah Literatur dan Pengembangan Hipotesis 2.1. Teori-Teori Dalam Penelitian Sistem Informasi Penelitian SI terkait dengan sikap dan perilaku diawali dengan penelitian Fishbein dan Ajzein (1975) yang mengembangan Theory of Reasoned Action (TRA). Menurut teori ini kinerja individu dari perilaku yang telah ditetapkan akan ditentukan oleh maksud dari tindakan yang akan dilakukan dan tujuan perilaku secara bersama-sama ditentukan oleh sikap individu dan norma-norma subyektif. Dengan kata lain, seseorang akan memanfaatkan SI dengan alasan bahwa sistem tersebut akan menghasilkan manfaat bagi dirinya.
2
Triandis (1980) menyatakan bahwa faktor-faktor sosial (status, teman kerja, pimpinan, dorongan diri, kemasan dan kemampuan diri), affect dan konsekuensi yang dirasakan mempengaruhi tujuan perilaku dan sebaliknya akan mempengaruhi perilaku. Perilaku tidak mungkin terjadi jika situasinya, semisal kondisi yang memfasilitasi dan kemudahan dalam pemanfaatan dan penggunaan SI tidak memungkinkan. Penelitian yang dilakukan oleh Triandis (1980) memunculkan Theory Planned Behavior (TPB). TPB merupakan pengembangan dari TRA. Inti dari TPB dan TRA adalah niat individu untuk melakukan perilaku tertentu. Dalam TRA dan TPB, sikap terhadap perilaku dan norma subyektif pada perilaku dinyatakan mempengaruhi niat, tetapi TPB memasukkan unsur kontrol perilaku yang dirasakan dalam mempengaruhi perilaku sebagai faktor tambahan yang mempengaruhi niat. Menurut TPB, tindakan individu pada perilaku tertentu ditentukan oleh niat individu tersebut untuk melakukan perilaku. Niat itu sendiri dipengaruhi sikap terhadap perilaku, norma subyektif yang mempengaruhi perilaku, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan. Salah satu teori tentang penggunaan sistem teknologi informasi yang dianggap sangat berpengaruh dan umumnya digunakan untuk menjelaskan penerimaan individu terhadap penggunaan sistem teknologi informasi adalah model penerimaan teknologi (Theory Acceptance Model atau TAM). TAM juga dikembangkan dari TRA (Davis, 1989). TAM merupakan model yang paling luas digunakan untuk meneliti adopsi teknologi informasi. TAM menganggap bahwa 2 keyakinan individu, yaitu persepsi manfaat dan persepsi kemudahan adalah pengaruh utama untuk perilaku penerimaan teknologi informasi. Terkait dengan TAM, Venkatesh dan Morish (2000) menunjukkan bahwa perbedaan gender mempunyai peranan dalam TAM. Model atau teori yang paling mutakhir adalah Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). UTAUT model merupakan model yang disusun berdasarkan teori-teori dasar mengenai perilaku pengguna teknologi dan model penerimaan teknologi, yaitu TRA, TPB, TAM dan Motivational Model, Model of Usage Personal Computer, Innovation Difusion Theory dan Social Cognitive Theory. 2.2. Ekspektasi Kinerja, Minat Pemanfaatan SI dan Pengguna SI Ekspektasi kinerja didefinisikan sebagai tingkat dimana seorang individu menyakini bahwa dengan menggunakan sistem akan membantu dalam meningkatkan kinerjanya. Kinerja individu diharapkan selaras dengan kinerja organisasi. Konsep ini menggambarkan manfaat sistem bagi pemakaianya yang berkaitan dengan perceived usefullness, motivasi ekstrinsik, job fit dan keuntungan relatif (Venkatesh, Davis dan Davis, 2003). Manfaat sistem bagi pemakainya berkaitan dengan produktivitas kinerja tugas atau efektifitas, pentingnya tugas, dan kebermanfaatan secara keseluruhan. Pemanfaatan teknologi informasi menunjukkan keputusan individu untuk menggunakan atau tidak menggunakan teknologi informasi sebagai faktor-faktor objektif yang dapat mempermudah melakukan suatu tindakan, seperti misalnya adanya rasa nyaman dalam bekerja. Penggunaan sistem informasi mengacu pada seberapa sering pengguna memakai SI.
3
Ekspektasi kinerja berpengaruh terhadap minat pemanfaatan SI (Venkatesh, Davis dan Davis, 2003), (Handayani, 2007), (Radityo dan Zulaikha, 2008), sedangkan Staples dan Seddon (2004), Sunarta dan Astuti (2005) menunjukkan tidak ada konsekuensi terhadap minat pemanfaatan SI. Konstruk ekspektasi kinerja merupakan prediktor yang kuat dari minat pemanfaatan SI dalam setting sukarela maupun wajib (Venkatesh, Davis dan Davis, 2003). Berdasarkan uraian teoritis dan penelitian sebelumnya, maka dapat dinyatakan hipotesis sebagai berikut ini: H1: Ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI dengan dan tanpa adanya faktor gender. H2: Ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap penggunaan SI dengan dan tanpa adanya faktor gender. 2.3. Ekspektasi Usaha, Minat Pemanfaatan SI dan Pengguna SI Ekspektasi usaha merupakan tingkat kemudahan penggunaan sistem yang akan dapat mengurangi upaya (tenaga dan waktu) individu dalam melakukan pekerjaan (Venkatesh, Davis dan Davis, 2003). Pengguna sistem tersebut tidak sulit serta mendapatkan manfaat dari penggunaan SI. Mereka percaya bahwa penggunaan sistem tersebut akan memberikan manfaat yang lebih besar (Seddon, 1997), (Li, 1997), (Rai, Lang and Welker, 2002), (Istianingsih dan Wijanto, 2008). Ekspektasi usaha berpengaruh terhadap minat pemanfaatan SI (Davis, 1989), (Adam, Nelson dan Todd, 1992), (Venkatesh, Davis dan Davis, 2003), (Handayani, 2007), sedangkan Radityo dan Zulaikha (2007) menyatakan ekspektasi usaha berupa kemudahan penggunaan tidak berpengaruh terhadap minat pemanfaatan SI. Berdasarkan uraian teoritis dan penelitian sebelumnya, maka dapat dinyatakan hipotesis sebagai berikut ini: H3: Ekspektasi usaha mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI dengan dan tanpa adanya faktor gender. H4: Ekspektasi usaha mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap penggunaan SI dengan dan tanpa adanya faktor gender. 2.4. Faktor Sosial, Minat Pemanfaatan SI dan Pengguna SI Faktor sosial diartikan sebagai tingkat dimana seorang individu menganggap bahwa orang lain menyakinkan dirinya bahwa dia harus menggunakan sistem baru. Faktor sosial ditunjukkan dari besarnya dukungan teman sekerja, manajer senior, pimpinan dan organisasi. Moore dan Benbasat dalam Handayani (2007) menyatakan bahwa pada lingkungan tertentu, penggunaan SI akan meningkatkan status seseorang di dalam sistem sosial. Faktor sosial berpengaruh terhadap minat pemanfaatan SI (Thompson, Higgins, dan Howell, 1991), (Venkatesh, Davis dan Davis, 2003), (Handayani, 2007), sedangkan Davis (1989), Sunarta dan Astuti (2005) menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan faktor sosial terhadap pemanfaatan SI. Berdasarkan uraian teoritis dan penelitian sebelumnya, maka dapat dinyatakan hipotesis sebagai berikut ini: H5: Faktor sosial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI dengan dan tanpa adanya faktor gender. H6: Faktor sosial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap penggunaan SI dengan dan tanpa adanya faktor gender.
4
2.5. Kesesuaian Tugas, Minat Pemanfaatan SI dan Pengguna SI Menurut Staples dan Seddon (2004) kesesuaian tugas dapat dinilai dari dua cara. Pertama, pendekatan facet-of-fit yang bertujuan untuk menilai kesesuaian tentang segi-segi penting dari kebutuhan tugas yang dapat dipenuhi. Kedua, pendekatan predicted-outcome yang bertujuan untuk menilai kesesuaian tugas dari segi apakah alat-alat yang ada berperan penting terhadap hasil yang diharapkan. Kesesuaian tugas berpengaruh positif terhadap penggunaan SI (Thompson, Higgins, dan Howell, 1991), Staples dan Seddon (2004), Sunarta dan Astuti (2005). Berdasarkan uraian teoritis dan penelitian sebelumnya, maka dapat dinyatakan hipotesis sebagai berikut ini: H7: Kesesuaian tugas mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI dengan dan tanpa adanya faktor gender. H8: Kesesuaian tugas mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap penggunaan SI dengan dan tanpa adanya faktor gender. 2.6. Kondisi yang Memfasilitasi, Minat Pemanfaatan SI dan Pengguna SI Kondisi yang memfasilitasi penggunaan SI didefinisikan sebagai faktorfaktor obyektif yang dapat mempermudah melakukan suatu tindakan (Triandis, 1980). Terdapat pengaruh yang positif antara kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai terhadap pengguna SI (Handayani, 2007), sedangkan Thompson, Higgins, dan Howell (1991), Sunarta dan Astuti (2005) menemukan pengaruh negatif antara kondisi yang memfasilitasi dengan pengguna SI. Berdasarkan uraian teoritis dan penelitian sebelumnya, maka dapat dinyatakan hipotesis sebagai berikut ini: H9: Kondisi yang memfasilitas mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI dengan dan tanpa adanya faktor gender. H10: Kondisi yang memfasilitasi mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap penggunaan SI dengan dan tanpa adanya faktor gender. Davis (1989) mengemukakan bahwa adanya manfaat yang dirasakan oleh pemakai SI akan meningkatkan minat mereka untuk menggunakan SI, sedangkan Thompson, Higgins, dan Howell (1991) menyatakan bahwa keyakinan seseorang akan kegunaan SI akan meningkatkan minat mereka dan pada akhirnya individu tersebut akan menggunakan SI dalam pekerjaannya. Terdapat pengaruh minat pemanfaatan SI terhadap penggunaan SI (Thompson, Higgins, dan Howell, 1991), (Venkatesh, Moris, Davis dan Davis, 2003), (Handayani, 2007). Berdasarkan uraian teoritis dan penelitian sebelumnya, maka dapat dinyatakan hipotesis sebagai berikut ini: H11: Minat pemanfaatan SI mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap penggunaan SI dengan dan tanpa adanya faktor gender. Desain Penelitian Secara skematis, desain penelitian untuk menggambarkan alur permasalahan serta model pengujiannya dapat digambarkan sebagai berikut ini.
5
Gender
Gender
Ekspektasi Kinerja
Ekspektasi Usaha
Faktor Sosial
Minat Pemanfaatan Sistem Informasi
Penggunaan Sistem Informasi
Kesesuaian Tugas
Kondisi yang Memfasilitasi
3. Metodologi Penelitian 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Bagian Keuangan Pemerintah Kabupaten di Pulau Madura (Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep) yang dalam hal ini berkaitan dengan adanya implementasi Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD). Pemilihan sampel dilakukan dengan metode sampel bersasaran (purposive sampling). Persyaratan menjadi responden adalah pegawai bagian keuangan yang menggunakan sistem teknologi informasi dalam melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaannya. Selain itu, dapat pula pegawai yang menggunakan teknologi informasi berbasis komputer untuk mengidentifikasi, memperoleh, mengintegrasikan dan menginterpretasikan data dalam menjalankan tugasnya. 3.2. Jenis dan Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer. Metode untuk mengumpulkan data, yaitu metode survei melalui penyebaran kuisioner. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pegawai bagian keuangan Pemerintah Kabupaten di Pulau Madura yang menggunakan sistem teknologi informasi dalam melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaannya. 3.3. Definisi Variabel Operasional dan Pengukuran Variabel Untuk melakukan pengujian atas hipotesis yang diajukan, maka perlu dilakukan definisi operasional dan pengukuran variabel. Operasional dan pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
6
1. Ekspektasi kinerja didefinisikan sebagai tingkat dimana seorang individu menyakini bahwa dengan menggunakan sistem akan membantu dalam meningkatkan kinerjanya. Variabel ini diukur dengan 6 item pertanyaan yang terdiri dari peningkatan produktifitas, motivasi ekstrinsik, keuntungan relatif, pentingnya bagi tugas, kinerja tugas atau efektifitas, kebermanfaatan secara keseluruhan. 2. Ekspektasi usaha merupakan tingkat kemudahan penggunaan sistem yang akan dapat mengurangi upaya (tenaga dan waktu) individu dalam melakukan pekerjaannya. Variabel ini diukur dengan 3 item pertanyaan yang terdiri dari kemudahan penggunaan persepsian, kemudahan penggunaan dan kompleksitas. 3. Faktor sosial merupakan tingkat dimana seorang individu menganggap bahwa orang lain menyakinkan dirinya bahwa dia harus menggunakan sistem baru. Variabel ini diukur dengan 8 item pertanyaan yang terdiri dari status individu, dukungan orang lain, pengaruh orang lain, persepsi seseorang, perhatian atau minat terhadap orang lain, perilaku seseorang, kecemasan dalam menggunakan dan menguji kemampuan diri. 4. Kesesuaian tugas yaitu kesesuaian antara kemampuan teknologi dengan tuntutan pekerjaan atau kemampuan teknologi untuk mendukung pekerjaan. Variabel ini diukur dengan 2 item pertanyaan yang terdiri dari kesesuaian teknologi dan kebutuhan individu serta kesesuaian antara tuntutan pekerjaan dan kemampuan teknologi. 5. Kondisi-kondisi yang memfasilitasi didefinisikan sebagai faktor-faktor objektif yang dapat mempermudah melakukan suatu tindakan dan mempunyai pengaruh pada pengguna. Variabel ini diukur dengan 2 item pertanyaan yang terdiri dari sarana dan prasarana pendukung serta penggunaan teknologi pengaruhnya pada pekerjaan. 6. Minat pemanfaatan Sistem Informasi (SI) adalah keyakinan seseorang akan kegunaan SI akan meningkatkan minat mereka dan pada akhirnya individu tersebut akan menggunakan SI dalam pekerjaannya. Variabel ini diukur dengan 7 item pertanyaan yang terdiri dari keinginan atau minat seseorang, tuntutan pekerjaan, keyakinan dengan manfaat penggunaan teknologi informasi, dapat membantu meningkatkan kinerja, kebutuhan dalam menyelesaikan tugas tepat waktu, memenuhi kebutuhan seseorang dan aktivitas seseorang dapat dipenuhi oleh SI dengan lengkap. 7. Penggunaan SI adalah seberapa sering pengguna memakai SI. Variabel ini diukur dengan 4 item pertanyaan yang terdiri dari kemudahan dalam menyelesaikan pekerjaan, merasa lebih produktif dan kreatif, kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan dan mempercepat pekerjaan selesai. 3.4. Teknik Analisis Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif statistik. Analisis ini untuk mengetahui proporsi dan frekuensi identitas responden. Selain itu juga digunakan analisis regresi. Analisis ini untuk mengetahui pengaruh variabel independen (ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, faktor sosial, kesesuaian tugas dan kondisi yang memfasilitasi) terhadap variabel dependen eksogen (minat pemanfaatan SI) maupun variabel dependen endogen
7
(penggunaan SI) dengan dan tanpa variabel moderasi (gender). Sebelum dilakukan analisis regresi, maka dilakukan uji validitas, reliabilitas dan asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, autokorelasi, multikolinearitas dan heteroskedastisitas. 4. Hasil dan Pembahasan 4.1. Analisis Deskriptif Dari 70 kuisioner yang dibagikan pada responden yang memenuhi syarat untuk dianalisis hanya 50 responden, sedangkan 20 responden tidak memenuhi syarat dikarenakan pengisian data tidak lengkap, mengisinya asal-asal dengan hanya mengisi pada nilai tertentu saja pada pertanyaan yang ada di kuisioner, ketidaklengkapan identitas dan lain-lain. Analisis deskriptif mengenai identitas responden dapat disajikan pada tabel berikut ini.
Jumlah Responden
Tabel Deskriptif Statistik Identitas Responden Gender Masa Kerja Tingkat Pendidikan Lk Pr < 5 Tahun ≥ 5 Tahun SLTA D3 S1 S2 36 14 36 14 6 2 41 1
Berdasarkan tabel tersebut diatas, responden yang berpartisipasi sebanyak 50 responden yang terdiri dari 36 orang atau 72 persen berjenis kelamin laki-laki dan 14 orang atau 28 persen berjenis kelamin perempuan. Ini menunjukan bahwa laki-laki pada organisasi sektor publik masih mendominasi pada pekerjaanpekerjaan yang terkait dengan pemanfaatan dan penggunaan Sistem Informasi (SI). Ditinjau dari masa kerjanya, responden yang memiliki masa kerja kurang dari 5 tahun sebanyak 36 orang atau 72 persen dan responden yang memiliki masa kerja lebih dari 5 tahun sebanyak 14 orang atau 28 persen. Berdasarkan tingkat pendidikan responden sebanyak 6 orang atau 12 persen SLTA atau sederajat, 2 orang atau 4 persen Diploma, 41 orang atau 82 persen Sarjana (S1) dan 1 orang atau 2 persen Pascasarjana (S2). 4.2. Uji Validitas, Reliabilitas dan Asumsi Klasik Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas pada item-item pertanyaan tidak semuanya memenuhi validitas atau reliabilitas. Oleh karena itu, adanya penghapusan item-item pertanyaan pada variabel-variabel penelitian. Pada variabel ekspektasi kinerja yang semula 6 item menjadi 4 item pernyataan, ekspektasi usaha yang semula 3 item tetap tidak ada penghapusan item pernyataan, faktor sosial yang semula 8 item menjadi 4 item pernyataan, kesesuaian tugas yang semula 2 item tetap tidak ada penghapusan item pernyataan, kondisi yang memfasilitasi yang semula 2 item tetap tidak ada penghapusan item pernyataan, minat pemanfaatan SI yang semula 7 item menjadi 5 item pernyataan, penggunaan teknologi informasi yang semula 4 item menjadi 3 item pernyataan. Dengan adanya penyesuaian item-item tersebut, maka memenuhi uji validitas dan reliabilitas. Ini ditunjukkan hasil pengujian dengan Pearson Correlation menunjukkan validitas pada skor masing-masing butir dengan skor totalnya. Hasil uji realibilitas dengan Cronbach Alpha menunjukkan nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6, ini menunjukkan data adalah reliabel.
8
Normalitas diuji dengan Kolmogorov-Smirnov. Hasil pengujian menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,898. Nilai ini lebih besar dari 0,05, maka dapat dikatakan data adalah normal. Autokorelasi dilihat dari nilai Durbin-Watson (DW). Hasil pengujian menunjukkan nilai DW sebesar 1,860. Nilai ini terletak diantara du dan 4 – du, ini menunjukkan data tidak terkena autokorelasi. Multikolinearitas dilihat dari tolerance value dan Variance Inflation Factor (VIF). Hasil pengujian menunjukkan tidak ada satu pun variabel bebas yang memiliki tolerance value kurang dari 0,1 dan VIF lebih besar dari 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi ini. Heteroskedastisitas diuji dengan uji glesjer. Hasil pengujian menunjukkan nilai signifikasi sebesar 0,463. Nilai ini lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan data terbebas dari heteroskedastisitas. 4.3. Analisis Regresi Hasil pengujian regresi untuk variabel independen (ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, faktor sosial, kesesuaian tugas dan kondisi yang memfasilitasi) terhadap variabel dependen eksogen (minat pemanfaatan SI) dan variabel dependen endogen (penggunaan SI) dengan dan tanpa variabel moderasi (gender) dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel Hasil Pengujian Variabel Independen Dengan Variabel Dependen Eksogen Tanpa Variabel Moderasi Dengan Variabel Moderasi Koefisien t-test Sig. Koefisien t-test Sig. Konstanta 2,048 1,190 0,240 1,842 1,010 0,319 Ek 0,412 3,425 0,001* 0,987 1,626 0,112 Eu -0,422 -2,036 0,048* -1,061 -1,130 0,265 Fs 0,122 1,585 0,120 -0,097 -0,433 0,667 Kt 0,121 1,120 0,269 0,040 0,074 0,941 K 0,483 3,266 0,002* 0,878 1,917 0,063 Ek*G -0,532 -0,933 0,357 Eu*G 0,603 0,711 0,481 Fs*G 0,173 1,094 0,281 Kt*G 0,067 0,133 0,895 K*G -0,314 -0,881 0,383 R2= 0,356 R2= 0,402 F-test = 4,875; Sig. = 0,001 F-test = 2,623; Sig. = 0,015 *Sig. pada α = 0,05 Berdasarkan tabel tersebut hasil pengujian antara variabel independen terhadap variabel dependen eksogen tanpa variabel moderasi menunjukkan ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha dan kondisi yang memfasilitasi berpengaruh secara signifikan terhadap minat pemanfaatan SI, sedangkan faktor sosial dan kesesuaian tugas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat pemanfaatan SI. Hal ini dikarenakan pemanfaatan teknologi dapat meningkatkan produktivitas, menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, peningkatan efektifitas terhadap tugastugas, penggunaan sistem yang terintegrasi, menyelesaikan tugas dengan lebih
9
baik, adanya kemudahan penggunaan teknologi, adanya inovasi dalam implementasi teknologi, adanya sarana dan prasarana yang mendukung serta pengaruh teknologi terhadap pekerjaan. Nilai R2 sebesar 0,356, ini menunjukan variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen eksogen sebesar 35,6 persen, sedangkan 64,4 persen dijelaskan oleh variabel-variabel lain. Berdasarkan tabel 4.4. tersebut hasil pengujian antara variabel independen terhadap variabel dependen eksogen dengan variabel moderasi menunjukkan tidak ada satu pun variabel independen maupun interaksi antara variabel independen dengan variabel moderasi yang berpengaruh terhadap minat pemanfaatan SI. Ini menunjukkan bahwa gender bukan sebagai variabel moderasi. Selain itu juga dikarenakan adanya penghapusan beberapa item pada variabel independen maupun variabel dependen eksogen. Adanya variabel moderasi berupa gender meningkatkan nilai R2 sebesar 0,402 dari nilai R2 sebesar 0,356 tanpa gender. Tabel Hasil Pengujian Variabel Independen Dengan Variabel Dependen Endogen Tanpa Variabel Moderasi Dengan Variabel Moderasi Koefisien t-test Sig. Koefisien t-test Sig. Konstanta 2,688 2,432 0,019 2,907 2,602 0,013 Ek 0,158 2,052 0.046* 0,002 0,005 0,996 Eu 0,071 0,536 0,594 0,273 0,475 0,637 Fs 0,081 1,633 0,110 0,234 1,703 0,097 Kt 0,072 1,036 0,306 -0,216 -0,656 0,516 K 0.214 2,255 0,029* 0,370 1,318 0,195 Ek*G 0,147 0,422 0,676 Eu*G -0,239 -0,460 0,648 Fs*G -0,129 -1,337 0,189 Kt*G 0,291 0,939 0,354 K*G -0,154 -0,705 0,485 R2= 0,233 R2= 0,351 F-test = 2,670; Sig. = 0,034 F-test = 2,107; Sig. = 0,048 *Sig. pada α = 0,05 Berdasarkan tabel tersebut diatas hasil pengujian antara variabel independen terhadap variabel dependen endogen tanpa variabel moderasi menunjukan ekspektasi kinerja dan kondisi yang memfasilitasi berpengaruh secara signifikan terhadap penggunaan SI, sedangkan ekspektasi usaha, faktor sosial dan kesesuaian tugas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat pemanfaatan SI. Hal ini dikarenakan pemanfaatan teknologi dapat meningkatkan produktivitas, menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, peningkatan efektifitas terhadap tugas-tugas, penggunaan sistem yang terintegrasi, adanya sarana dan prasarana yang mendukung serta pengaruh teknologi terhadap pekerjaan. Nilai R2 sebesar 0,233, ini menunjukan variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen endogen sebesar 22,3 persen, sedangkan 77,7 persen dijelaskan oleh variabel-variabel lain.
10
Berdasarkan tabel tersebut hasil pengujian antara variabel independen terhadap variabel dependen endogen dengan variabel moderasi menunjukan tidak ada satu pun variabel independen maupun interaksi antara variabel independen dengan variabel moderasi yang berpengaruh terhadap pengguna SI. Ini menunjukkan bahwa gender bukan sebagai variabel moderasi. Selain itu juga dikarenakan adanya penghapusan beberapa item pada variabel independen maupun variabel dependen endogen. Adanya variabel moderasi berupa gender meningkatkan nilai R2 sebesar 0,351 dari nilai R2 sebesar 0,233 tanpa gender. Tabel Hasil Pengujian Variabel Dependen Eksogen Dengan Variabel Dependen Endogen Tanpa Variabel Moderasi Dengan Variabel Moderasi Koefisien t-test Sig. Koefisien t-test Sig. Konstanta 5,815 11,583 0,000 5,819 11,966 0,000 Mp 0,061 0,718 0.476 0,112 1,310 0,197 MP*G -0,041 -2,038 0,047* R2= 0,011 R2= 0,091 F-test = 0,516; Sig. = 0,476 F-test = 2,351; Sig. = 0,061 *Sig. pada α = 0,05 Berdasarkan tabel tersebut diatas hasil pengujian antara variabel dependen eksogen terhadap variabel dependen endogen tanpa variabel moderasi menunjukan minat pemanfaatan SI tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penggunaan SI. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Davis (1989), Thomson, Higgins dan Howell (1991), (Venkatesh, Moris, Davis dan Davis, 2003), (Handayani, 2007) dan (Ellyana, Redy dan Hamzah, 2008). Hal ini mungkin dikarenakan adanya penghapusan item pernyataan mengenai pemanfaatan komputer dalam memenuhi kebutuhan pemakai dan sistem informasi yang lengkap pada variabel minat pemanfaatan informasi dan penghapusan item pernyataan mengenai kompleksitas penggunaan teknologi informasi. Selain itu juga dikarenakan kurangnya keinginan atau minat pemakai, kurangnya manfaat terkait dengan tuntutan pekerjaan, kurangnya keyakinan manfaat pada teknologi informasi, kurang membantu dalam peningkatan kinerja dan kurangnya keandalan teknologi informasi dalam memenuhi kebutuhan pemakai. Nilai R2 sebesar 0,011, ini menunjukan variabel dependen eksogen dapat menjelaskan variabel dependen endogen sebesar 1,1 persen, sedangkan 98,9 persen dijelaskan oleh variabel-variabel lain. Hasil pengujian antara variabel dependen eksogen terhadap variabel dependen endogen dengan variabel moderasi menunjukan interaksi antara minat pemanfaatan SI dengan gender berpengaruh secara signifikan terhadap pengguna SI, sedangkan minat pemanfaatan SI sendiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penggunaan SI. Hal ini menunjukkan bahwa variabel gender sangat berperan penting terkait pemanfaatan dan penggunaan SI. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Venkatesh dan Morish (2000). Adanya variabel moderasi berupa gender meningkatkan nilai R2 sebesar 0,091 dari nilai R2 sebesar 0,011 tanpa gender.
11
5. Kesimpulan, Keterbatasan dan Saran-Saran 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan serta bukti-bukti empiris yang diperoleh, maka penelitian ini dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil pengujian antara variabel independen terhadap variabel dependen eksogen tanpa variabel moderasi menunjukkan ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha dan kondisi yang memfasilitasi berpengaruh secara signifikan terhadap minat pemanfaatan SI, sedangkan faktor sosial dan kesesuaian tugas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat pemanfaatan SI. 2. Hasil pengujian antara variabel independen terhadap variabel dependen eksogen dengan variabel moderasi menunjukkan tidak ada satu pun variabel independen maupun interaksi antara variabel independen dengan variabel moderasi yang berpengaruh terhadap minat pemanfaatan SI. 3. Hasil pengujian antara variabel independen terhadap variabel dependen endogen tanpa variabel moderasi menunjukan ekspektasi kinerja dan kondisi yang memfasilitasi berpengaruh secara signifikan terhadap penggunaan SI, sedangkan ekspektasi usaha, faktor sosial dan kesesuaian tugas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat pemanfaatan SI. 4. Hasil pengujian antara variabel independen terhadap variabel dependen endogen dengan variabel moderasi menunjukan tidak ada satu pun variabel independen maupun interaksi antara variabel independen dengan variabel moderasi yang berpengaruh terhadap pengguna SI. 5. Hasil pengujian antara variabel dependen eksogen terhadap variabel dependen endogen tanpa variabel moderasi menunjukan minat pemanfaatan SI tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penggunaan SI. 6. Hasil pengujian antara variabel dependen eksogen terhadap variabel dependen endogen dengan variabel moderasi menunjukan interaksi antara minat pemanfaatan SI dengan gender berpengaruh secara signifikan terhadap pengguna SI, sedangkan minat pemanfaatan SI sendiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penggunaan SI. 5.2. Keterbatasan Penelitian ini memilik keterbatasan waktu yang tidak memungkinkan peneliti untuk menambah jumlah responden dan lokasi penelitian pada bagian lain diluar bagian keuangan Pemerintah Daerah di Pulau Madura. 5.3. Saran Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan pada penelitian ini, maka saran untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut: 1. Menambah atau mengganti variabel penelitian yang terkait dengan pemanfaatan dan penggunaan Sistem Informasi (SI) dengan variabel-variabel lain, seperti faktor intrinsik pemakai, struktur organisasi dan lain-lain. 2. Mengganti variabel moderasi gender dengan variabel moderasi lain, semisal pendidikan, jabatan, pengalaman kerja, beban kerja dan lain-lain.
12
3. Menambah obyek penelitian tidak hanya pada bagian keuangan Pemerintah Daerah di Pulau Madura tetapi juga pada bagian lain selain bagian keuangan yang terkait dengan pemanfaatan dan penggunaan SI. Selain itu, juga menambah obyek penelitian di luar Pulau Madura. Daftar Pustaka Adam, D.A, Nelson, R.R and Todd, P.A. 1992. Perceived Usefullness, Ease of Use and Usage of Information Technology: A Replication. MIS Quartely. pp. 227-247. Ajzen, I. 1991. The Theory of Planned Behavior. Organizational Behavior and Human Decision Processes. Pp. 179-211. Alianti, Dini, Mukhlasin dan Sugioko, Sosian. 2003. Determinan-Determinan Penentu Keberhasilan Penciptaan Suatu Pusat Informasi Pada Sektor Jasa Perbankan di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya. Almaida, Asty dan Warsono, Sony. 2007. Mekanisme Alih Pengetahuan Anggota Tim Manajemen Atas dan Eksekutif STI: Menuju Keselarasan Sistem Informasi Strategik. Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar. Amrul, Sadat. 2004. Hubungan Antara Partisipasi Dalam Pengembangan Sistem Informasi Dengan Perkembangan Penggunaan Teknologi Informasi. Simposium Nasional Akuntansi VII. Denpasar. Amrul, Sadat dan Syar’ie, Ahyadi. 2005. Analisis Beberapa Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Proses Pengembangan Kualitas Sistem. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo. Davis, F.D. 1989. Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and End User Acceptance of Information Technology. MIS Quartely. pp 319340. Ellyana, Denovita Dwi. Redy, Achyar dan Hamzah, Ardi. 2008. Variabel Antiseden dan Konsekuensi Pemanfaatan Sistem Informasi. 2th Accounting Conference & 1st Doctoral Colloqium. Jakarta. Fishbein, M and Ajzen, I. 1975. Belief, Attitude, Intentions and Behavior: An Introduction to Theory and Research. Addison-Wesely. Boston. MA. Handayani, Rini. 2007. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi. Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar. Indriasari, Desi dan Nahartyo, Ertambang. 2008. Pengaruh Kapasitas Sumberdaya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. Simposium Nasional Akuntansi XI. Pontianak. Istianingsih dan Wijanto, Setyo Hari. 2008. Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Perceived Usefulness, dan Kualitas Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir Software Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi XI. Pontianak.
13
Jumaili, Salman. 2005. Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru Dalam Evaluasi Kinerja Individual. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo. Komara, Acep. 2005. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo. Kusumawati, Dwi Novi. 2003. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intensi Penggunaan Web Site Perusahaan Go Public Dalam Proses Pengambilan Keputusan Investasi Oleh Investor Pontensial. Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya. Lau, Elfreda Aplonia. 2003. Pengaruh Partisipasi Pemakai Terhadap Kepuasan Pemakai Dalam Pengembangan Sistem Informasi Dengan Lima Variabel Moderating. Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya. Latifah, Lyna dan Sabeni, Arifin. 2007. Faktor Keprilakuan Organisasi Dalam Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah. Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya. Li, S. 1997. ERP Packages: What Next? Information System Management. Pp. 31-35. Limantara, Feny dan Devie. 2003. Kualitas Jasa Sistem Informasi dan Kepuasan Para Pengguna Sistem Informasi. Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya. Pranatya, Anindita, Yudhiawati, Dyah Hapsari dan Mukhlasin. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kepuasan Pemakai Sistem EDI dan Tingkat Inovasi Pengembangan Produk Pelayanan Pada Perbankan Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya. Primasari, Dona, Waspodo, Lego dan Rahman, Syaiful. 2008. Variabel Anteseden dan Konsekuensi Implementasi Sitem Informasi Keuangan Daerah. Simposium Nasional Akuntansi XI. Pontianak. Purnamasari, Dian Indri dan Kusuma, Indra Wijaya. 2004. The Impact of The Participation of Users in The Development of The Information System With The Complexity of System and The Structure of Organization as Moderating Variables. Simposium Nasional Akuntansi VII. Denpasar. Radityo, Dody dan Zulaikha. 2007. Pengujian Model Delone and McLean Dalam Pengembangan Sistem Informasi Manajemen. Simposium Nasional Akuntansi XI. Pontianak. Rai, A, Lang, S.S and Welker, R.B. 2002. Assesing The Validity of IS Success Models: An Empirical Test and Theoretical Analysis. Information System Research. Pp. 29-34. Seddon, P.B. 1997. A Respecification and Extension of The DeLone and McLean’s Model of IS Succes. Information System Research. Pp. 240-250. Staples, Sandy D and Seddon. 2004. Testing The Technology-To-Performance Chain Model. Journal of Organizational and End User Computing. Pp 17 – 35.
14
Sudaryono, Eko Arief. 2005. Pengaruh Computer Anxiety Terhadap Keahlian Karyawan Bagian Akuntansi Dalam Menggunakan Komputer. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo. Sumiyana. 2006. Model Komitmen Multidimensional Atas Pilihan Adopsi Sistem dan Perilaku Pemraktikan. Simposium Naisonal Akuntansi IX. Padang. Sunarta, I Nyoman dan Astuti, Partiwi Dwi. 2005. Pengujian Terhadap Technology-To-Performance Chain: Pendekatan Structural Equation Modeling. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo. Suryaningrum, Diah Hari. 2003. The Relationship Between User Participation And System Success: Study Of Three Contigency Factors On Bumn Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya. Thompson, R.L, Higgins, C.A and Howell, J.W. 1991. Personal Computing Toward a Conceptual Model of Utilization. MIS Quartely. pp 124-143. Triandis, H.C. 1980. Value, Attitudes and Interpersonal Behavior. University of Nabraska Press. Lincoln. NE. pp. 195-259.User Acceptance of Information Technology: Toward a Unified View. MIS Quartely. pp 425-475. Venkatesh, V and Moris, G. 2000. Why Don’t Men Ever Stop to Ask for Direction? Gender, Social Influence and Their Role in Technology Acceptance and Usage Behavior. MIS Quartely. pp 115-139. ..............................................., Davis, G.B and Davis, F.D. 2003. User Acceptance of Information Technology: Toward a unified View. MIS Quartely. pp 425-475.
15