1
ANALISIS PERBANDINGAN DEBT EQUITY RATIO , EARNING PER SHARE DAN NET PROFIT MARGIN BERDASARKAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN EMITEN FARMASI DI BEI PERIODE 2003 – 2007 MEIDI PRATAMA Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbandingan DER, EPS, NPM yang didasarkan pada harga saham perusahaan emiten farmasi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder, berupa laporan keuangan dan harga saham perusahaan emiten farmasi periode 2003 sampai dengan 2007. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan rasio keuangan yaitu Debt Equity Ratio, Earning Per Share, Net Profit Margin dan Harga saham. Selanjutnya, ketiga variabel tersebut ( DER, EPS, NPM) dicarilah apakah terdapat perbedaan antara tiap-tiap variabel setiap tahunnya dengan menggunakan uji t. Dari hasil analisis dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa DER,. EPS dan NPM tidak memiliki perbedaan rata-rata atau dengan kata lain rata-rata variabel tersebut identik.
Kata Kunci : Debt Equity Ratio, Earning Per Share, Net Profit Margin, harga saham farmasi
2
PENDAHULUAN Jika kita memiliki saham suatu perusahaan tertentu, maka kita mengharapkan akan memperoleh keuntungan dari saham tersebut. Keuntungan yang diharapkan dari pemilikan suatu saham ada dua macam, yakni pendapatan dividen (divident earning) dan capital gain. Meskipun jika kita berinvestasi dalam bentuk saham kita harus menanggung resiko pada tingkat tertentu. Investasi dalam bentuk saham memungkinkan investor untuk mendapatkan return atau keuntungan yang besar dalam waktu relatif singkat (high return) meskipun saham juga memiliki sifat high risk yaitu resiko yang sangat tinggi dimana harga saham dapat merosot dengan cepat.. Perkembangan harga saham suatu perusahaan, mencerminkan nilai saham perusahaan tersebut, sehingga kemakmuran dari pemegang saham dapat dicerminkan dari harga pasar sahamnya. Saham sebagai surat berharga yang ditransaksikan di pasar modal, harganya selalu mengalami fluktuasi dari waktu ke waktu. Fluktuasi dari harga saham ini dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal perusahaan. Faktor eksternal yang mempengaruhi fluktuasi tersebut antara lain kondisi perekonomian, kebijaksanaan pemerintah, laju inflasi, dan lain-lain. Sedangkan faktor internal perusahaan diantaranya kondisi fundamental perusahaan, kebijaksanaan direksi dan lain-lain. Kinerja perusahaan dapat dilihat dengan analisis fundamental yang bisa diamati dari laporan keuangan yang dikeluarkan secara periodik. Analisis fundamental berkaitan dengan kinerja perusahaan, tentang efektifitas dan efisiensi perusahaan mencapai sasarannya. Untuk menganalisis kinerja perusahaan dapat digunakan rasio keuangan yang terbagi dalam empat kelompok, yaitu rasio likuiditas, aktivitas, hutang dan profitabilitas. Dengan analisis tersebut, maka banyak investor mencoba memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang dengan mengestimasi nilai dari faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang dan menerapkan hubungan faktor-faktor tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbandingan DER, EPS, NPM yang didasarkan pada harga saham perusahaan emiten farmasi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
3
METODE PENELITIAN Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi populasi objek penelitian adalah seluruh laporan keuangan perusahaan sektor farmasi yang Go Public atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2003 sampai dengan tahun 2007. Data laporan keuangan tersebut berupa annual report beserta ringkasan kinerja perusahaan yang diteliti dan harga saham tahun 2003 – 2007. Sedangkan sampel penelitian adalah 8 perusahaan sektor farmasi yang diambil dengan metode purposive sampling yaitu perusahaan yang dijadikan objek penelitian adalah perusahaan yang memenuhi kriteria yang disebutkan pada batasan penelitian. Tabel 3.1 Daftar Sampel No
Nama Perusahaan
Kode perusahaan
1
PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk
DVLA
2
PT. INDOFARMA Tbk
INAF
3
PT . KIMIA FARMA Tbk
KAEF
4
PT. KALBE FARMA Tbk
KLBF
5
PT. MERCK Tbk
MERK
6
PT. Schering Plough Indonesia Tbk
SCPI
7
PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk
SQBI
8
PT. PYRIDAM FARMA Tbk
PYFA
Sumber dan Jenis data Pada penelitian ini jenis data yang digunakan oleh peneliti adalah data sekunder, yaitu data yang sudah diolah dan bersifat kuantitatif yaitu merupakan data yang berupa angka, yang didapat dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang beralamat di Jl. Jendral sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190 - Indonesia dibagian Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM). Dimana data tersebut berupa laporan keuangan perusahaan farmasi yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan go public dari tahun 2003 sampai dengan
4
tahun 2007. Selain itu penulis juga memperoleh data sekunder tersebut dari situs Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan alamat www.idx.co.id.
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan yang dilakukan penulis adalah studi pustaka ( library research) yang merupakan studi dengan mencari data sekunder yang diperoleh dari buku untuk mendapatkan referensi yang dibutuhkan sebagai landasan teori yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, mengenai pengertian-pengertian, istilah-istilah, rumus pemecahan dan hal-hal lain yang menyangkut permasalahan dalam penelitian. Dilakukan dengan cara membaca, memahami dan menelaah berbagai jurnal, dan tulisan ilmiah yang berhubungan dengan penelitian.
Variabel-variabel yang diteliti Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan adalah DER (Debt Equity Ratio), EPS (Earning Per Share) dan NPM (Net Profit Margin).
Alat Analisis Di dalam memecahkan permasalahan yang ada, penulis menggunakan teknik pengolahan data statistik dengan uji t sampel independen ( Independent Sample T Test).
Teknik Pengolahan Data Data-data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 14 for windows yaitu menggunakan alat dengan uji T sampel independen ( Independent Sample T Test).
Uji T Sampel Independen ( Independent-Samples T Test ) Uji t untuk sampel independen merupakan prosedur uji t untuk sampel bebas dengan membandingkan rata-rata dua kelompok kasus (Wahana Komputer, 2004). Independent Sampel T Test digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata antara dua sampel yang berbeda (tidak berhubungan). Uji ini digunakan untuk menguji pengaruh suatu variabel independen terhadap variabel dependennya. (Cornelius Trihendradi, 2005)
5
Langkah-langkah pengujian hipotesis: ¾ Tentukan H0 dan H1 ¾ Tentukan tingkat signifikan. Dalam penulisan ini menggunakan (α=0.05) ¾ Tentukan t-tabel. Ttabel = (α,Db) ¾ Tentukan nilai t-hitung ( X1 – X2 ) – ( µ1 - µ2 ) t=
√
1
(n1-1)S12 + (n2-1)S12
√
n1 + n2 – 2
(1/n1) + (1/n2)
...(1)
Keterangan : X
: Mean atau rata-rata sampel
S
: Standar Deviasi
µ
: Mean atau rata-rata Populasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perhitungan Data Variabel Harga saham Dalam perhitungan harga saham, penulis memperoleh data dari bulan Januari 2003 sampai bulan Desember 2007, untuk memperjelas perhitungan tersebut maka dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Rata-rata harga saham Periode 2003-2007 No
Kode
Rata-rata harga saham (Rp)
Perusahaan
2003
2004
2005
2006
2007
1
DVLA
722.92
704.17
650
1075.83
1634.17
2
INAF
192.08
127.5
132.08
105.83
192.42
6
3
KAEF
191.25
180.83
171.25
150.42
265
4
KLBF
562.5
454.17
829.17
1289.17
1303.33
5
MERK
11687.5
20858.33
25233.33
29891.67
50762.5
6
SCPI
7320.83
11025
11166.67
9366.67
17658.33
7
SQBI
9575
22416.67
39750
40041.67
59000
8
PYFA
210
59.58333
55.41667
47.5
79.41667
Sumber : (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.2 maka dapat diketahui bahwa pada tahun 2003 harga saham tertinggi dimiliki oleh PT. Merck Tbk yaitu sebesar Rp11687.5, sedangkan pada tahun 2004, 2005, 2006 dan 2007 harga saham tertinggi dimiliki oleh PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk yaitu sebesar Rp22416.67, Rp39750, Rp40041.67 dan Rp59000.
Tabel 4.3 Perbandingan Harga Saham Kode
Perbandingan harga saham 2004
2005
2006
2007
Terhadap
Terhadap
Terhadap
Terhadap
2003
2004
2005
2006
DVLA
0.97
0.92
1.66
1.52
1.27
INAF
0.66
1.04
0.80
1.82
1.08
KAEF
0.95
0.95
0.88
1.76
1.13
KLBF
0.81
1.83
1.55
1.01
1.30
MERK
1.78
1.21
1.18
1.70
1.47
SCPI
1.51
1.01
0.84
1.89
1.31
SQBI
2.34
1.77
1.01
1.47
1.65
PYFA
0.28
0.93
0.86
1.67
0.94
Perusahaan
Rata-rata
Total
10.15
Rata-rata keseluruhan
1.27
Sumber : (data diolah)
7
Berdasarkan tabel 4.3 maka dapat diketahui bahwa rata-rata harga saham tahun berjalan dibanding tahun sebelumnya adalah sebagai berikut : saham diatas rata-rata 1.27 adalah saham DVLA (2006,2007), INAF (2007), KAEF (2007), KLBF (2005, 2006), MERK (2004, 2007), SCPI (2004,2007), SQBI (2004,2005,2007), dan PYFA (2007). Jadi pada tahun 2007 dapat dilihat bahwa perusahaan memiliki kinerja yang baik karena pada tahun tersebut saham diatas rata-rata lebih banyak dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.
Debt Equity Ratio (DER) Dalam perhitungan DER, penulis memperoleh data dari tahun 2003 sampai tahun 2007, untuk memperjelas perhitungan tersebut maka dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 DER Periode 2003 – 2007 Kode
Debt Equity Ratio
Perusahaan
2003
2004
2005
2006
2007
DVLA
0.39
0.35
0.41
0.35
0.21
INAF
1.50
1.05
0.96
1.45
2.46
KAEF
0.81
0.44
0.39
0.45
0.53
KLBF
1.72
1.26
0.76
0.36
0.33
MERK
0.26
0.30
0.21
0.20
0.18
SCPI
25.41
29.75
70.30
-68.98
70.47
SQBI
0.46
0.50
0.63
0.59
0.43
PYFA
0.12
0.13
0.21
0.27
0.42
Sumber : (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.4 maka dapat diketahui bahwa pada tahun 2003, 2004, 2005, 2006 dan 2007 nilai DER tertinggi dimiliki oleh PT. Schering-Plough Indonesia Tbk yaitu sebesar 25.41, 29.75, 70.30, -68.98 dan 70.47. Dari hasil tersebut maka dapat diketahui bahwa permodalan perusahaan tergantung pada pihak luar perusahaan.
8
Tabel 4.5 Perbandingan DER Kode
Perbandingan Debt Equity Ratio 2004
2005
2006
2007
Terhadap
Terhadap
Terhadap
Terhadap
2003
2004
2005
2006
DVLA
0.89
1.17
0.86
0.61
INAF
0.70
0.91
1.52
1.70
KAEF
0.54
0.90
1.14
1.17
KLBF
0.73
0.60
0.47
0.92
MERK
1.18
0.69
0.96
0.91
SCPI
1.17
2.36
-0.98
-1.02
SQBI
1.09
1.25
0.93
0.74
PYFA
1.07
1.55
1.33
1.53
Perusahaan
Sumber : (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.5 maka dapat diketahui bahwa rata-rata DER tahun berjalan dibanding tahun sebelumnya adalah sebagai berikut : DER diatas rata-rata 0.92 adalah DER DVLA(2005), INAF (2006,2007), KAEF (2006,2007), KLBF (2007), MERK (2004,2006),
SCPI
(2004,2005),
SQBI
(2004,2005,2006)
dan
PYFA
(2004,2005,2006,2007). Jadi pada tahun 2006 dapat dilihat bahwa perusahaan memiliki DER yang kurang baik karena pada tahun tersebut DER diatas rata-rata lebih banyak dibanding dengan tahun lainnya.
Earning Per Share (EPS) Dalam perhitungan EPS, penulis memperoleh data dari tahun 2003 sampai tahun 2007, untuk memperjelas perhitungan tersebut maka dapat dilihat pada tabel 4.6.
9
Tabel 4.6 EPS Periode 2003 – 2007 Kode
Earning Per Share
Perusahaan
2003
2004
2005
2006
2007
DVLA
86.88
88.95
127.81
93.77
89.14
INAF
-42.13
2.34
3.10
4.92
3.57
KAEF
8.19
14.86
9.51
7.92
9.40
KLBF
39.76
45.85
61.65
66.62
69.49
MERK
2258.04
2555.29
2575.89
3863.29
3994.85
SCPI
664.52
-92.30
-240.08
-692.38
713.57
SQBI
3048.28
4353.89
976.23
4658.20
5629.71
PYFA
1.16
2.68
2.48
3.23
3.26
Sumber : (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.6 maka dapat diketahui bahwa pada tahun 2003 dan 2004 EPS tertinggi dimiliki oleh PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk yaitu sebesar Rp3048.28 dan Rp4353.89, pada tahun 2005 EPS tertinggi dimiliki oleh PT. Merck Tbk yaitu sebesar Rp2575.89, pada tahun 2006 dan 2007 EPS tertinggi dimiliki oleh PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk yaitu sebesar Rp4658.20 dan Rp5629.71. Dari hasil tersebut maka dapat diketahui bahwa PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk dapat memberikan keuntungan (return) lebih besar kepada investor dibanding dengan perusahaan emiten lainnya.
10
Tabel 4.7 Perbandingan EPS Kode
Perbandingan Earning Per Share 2004
2005
2006
2007
Terhadap
Terhadap
Terhadap
Terhadap
2003
2004
2005
2006
DVLA
1.02
1.44
0.73
0.95
INAF
-0.06
1.33
1.59
0.73
KAEF
1.81
0.64
0.83
1.19
KLBF
1.15
1.34
1.08
1.04
MERK
1.13
1.01
1.50
1.03
SCPI
-0.14
2.60
2.88
-1.03
SQBI
1.43
0.22
4.77
1.21
PYFA
2.31
0.93
1.30
1.01
Perusahaan
Sumber : (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.7 maka dapat diketahui bahwa rata-rata EPS tahun berjalan dibanding tahun sebelumnya adalah sebagai berikut : EPS diatas rata-rata 1.22 adalah EPS DVLA(2005), INAF (2005,2006), KAEF (2004), KLBF (2005), MERK (2006), SCPI (2005,2006), SQBI (2004,,2006) dan PYFA (2004,2006). Jadi pada tahun 2006 dapat dilihat bahwa perusahaan memiliki EPS yang baik karena pada tahun tersebut EPS diatas rata-rata lebih banyak dibanding dengan tahun lainnya.
Net Profit Margin ( NPM ) Dalam perhitungan Net Profit Margin ( NPM ), penulis memperoleh data dari tahun 2003 sampai tahun 2007, untuk memperjelas perhitungan tersebut maka dapat dilihat pada tabel 4.8
11
Tabel 4.8 NPM Periode 2003 – 2007 Kode
Net Profit Margin
Perusahaan
2003
2004
2005
2006
2007
DVLA
0.12
0.12
0.13
0.09
0.10
INAF
-0.26
0.01
0.01
0.01
0.01
KAEF
0.03
0.04
0.03
0.02
0.02
KLBF
0.11
0.11
0.11
0.11
0.10
MERK
0.17
0.15
0.15
0.18
0.16
SCPI
0.02
0.003
-0.01
-0.02
0.02
SQBI
0.14
0.18
0.05
0.18
0.20
PYFA
0.02
0.04
0.03
0.03
0.02
Sumber : (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.8 maka dapat diketahui bahwa pada tahun 2003 NPM tertinggi dimiliki oleh PT. Merck Tbk yaitu sebesar 0.17, pada tahun 2004 NPM tertinggi dimiliki oleh PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk yaitu sebesar 0.18, pada tahun 2005 NPM tertinggi dimiliki oleh PT. Merck Tbk yaitu sebesar 0.15, pada tahun 2006 NPM tertinggi dimiliki oleh PT. Merck dan PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk yaitu sebesar 0.18, pada tahun 2007 NPM tertinggi dimiliki oleh PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk yaitu sebesar 0.20. Dari hasil tersebut maka dapat diketahui bahwa PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk dan PT Merck Tbk dapat menunjukkan kemampuan memperoleh laba dari setiap penjulannya lebih besar dibanding perusahaan emiten lainnya.
12
Tabel 4.9 Perbandingan NPM Periode 2003 – 2007 Kode
Perbandingan Net Profit Margin 2004
2005
2006
2007
Terhadap
Terhadap
Terhadap
Terhadap
2003
2004
2005
2006
DVLA
0.94
1.13
0.69
1.08
INAF
-0.04
1.34
1.06
0.59
KAEF
1.71
0.68
0.69
1.10
KLBF
0.98
0.98
1.04
0.90
MERK
0.90
0.97
1.19
0.92
SCPI
-0.15
2.19
3.09
-0.75
SQBI
1.27
0.30
3.27
1.13
PYFA
1.86
0.80
0.84
0.71
Perusahaan
Sumber : (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.9 maka dapat diketahui bahwa rata-rata NPM tahun berjalan dibanding tahun sebelumnya adalah sebagai berikut : NPM diatas rata-rata 1.04 adalah NPM DVLA(2005,2007), INAF (2005,2006), KAEF (2004,2007), KLBF (2006), MERK (2006), SCPI (2005,2006), SQBI (2004,,2006,2007) dan PYFA (2004). Jadi pada tahun 2006 dapat dilihat bahwa perusahaan memiliki NPM yang baik karena pada tahun tersebut NPM diatas rata-rata lebih banyak dibanding dengan tahun lainnya.
Pengujian Data Uji T sampel Independen (Independen Sampel T Test) Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata secara nyata DER, EPS, NPM dan harga saham maka digunakan analisis uji t sampel independen.
13
Tabel 4.10 Independent Samples Test t-test for Equality of Means Levene's Test
95% Confidence
for Equality of
Interval of the
Variances
Difference
F eps03
Equal variances
17.219
Sig. .006
t 1.516
df
Sig.
Mean
Std. Error
(2-tailed)
Difference
Difference
Lower
Upper
6
.180 1230.42267
811.42421
-755.06086 3215.90619
2.021 4.005
.113 1230.42267
608.71050
-458.73936 2919.58469
1.166
.288 1383.70933 1186.56664 -1519.71465 4287.13332
assumed Equal variances not assumed eps04
Equal variances
13.831
.010
6
assumed Equal variances
1.555 4.000
.195 1383.70933
889.93165 -1087.09532 3854.51399
1.021
6
.347
695.27000
680.77986
-970.53830 2361.07830
1.362 4.000
.245
695.27000
510.58836
-722.32888 2112.86888
1.082
6
.321 1592.54333 1471.20653 -2007.36935 5192.45602
1.443 4.000
.222 1592.54333 1103.40549 -1470.99771 4656.08437
1.374
6
.219 2093.94200 1524.26443 -1635.79869 5823.68269
1.832 4.000
.141 2093.94200 1143.19954 -1080.08113 5267.96513
not assumed eps05
Equal variances
5.477
.058
assumed Equal variances not assumed eps06
Equal variances
30.712
.001
assumed Equal variances not assumed eps07
Equal variances
20.441
.004
assumed Equal variances not assumed der03
Equal variances
3.514
.110
.733
6
.491
4.83800
6.60310
-11.31920
20.99520
.975 4.052
.384
4.83800
4.96353
-8.87390
18.54990
.757
6
.477
5.89200
7.77859
-13.14152
24.92552
1.009 4.017
.370
5.89200
5.83832
-10.29051
22.07451
assumed Equal variances not assumed der04
Equal variances
3.703
.103
assumed Equal variances not assumed
14
der05
Equal variances
3.895
.096
.749
6
.482
13.94200
18.61382
-31.60438
59.48838
.999 4.002
.374
13.94200
13.96165
-24.81373
52.69773
6
.471
-14.21933
18.49680
-59.47936
31.04070
-1.025 4.006
.363
-14.21933
13.87599
-52.72404
24.28538
6
.508
13.18733
18.72168
-32.62296
58.99763
.938 4.018
.401
13.18733
14.05219
-25.75975
52.13441
6
.056
.18200
.07710
-.00666
.37066
1.851 2.285
.189
.18200
.09832
-.19430
.55830
1.969
6
.097
.08133
.04131
-.01976
.18243
2.545 4.699
.055
.08133
.03195
-.00242
.16508
1.564
6
.169
.06133
.03920
-.03460
.15726
2.062 4.261
.104
.06133
.02974
-.01928
.14195
1.756
6
.130
.08633
.04917
-.03398
.20664
2.330 4.114
.078
.08633
.03706
-.01545
.18811
2.438
6
.051
.09967
.04088
-.00036
.19970
3.235 4.114
.031
.09967
.03081
.01504
.18429
assumed Equal variances not assumed der06
Equal variances
3.827
.098
-.769
assumed Equal variances not assumed der07
Equal variances
3.691
.103
.704
assumed Equal variances not assumed npm03 Equal variances
7.642
.033
2.360
assumed Equal variances not assumed npm04 Equal variances
1.483
.269
assumed Equal variances not assumed npm05 Equal variances
7.339
.035
assumed Equal variances not assumed npm06 Equal variances
3.126
.127
assumed Equal variances not assumed npm07 Equal variances
4.292
.084
ssumed Equal variances not assumed
Sumber : (data diolah)
15
Untuk mengetahui perbedaan rata-rata yaitu DER, EPS, NPM dan harga saham periode 2003-2005. Langkah-langkah pengujiannya adalah : •
Uji Kesamaan Varian o Hipotesis H0 : Varian rata-rata identik H1 : Varian rata-rata berbeda o Statistik Uji : Uji F o α = 0.05 o Syarat Penerimaan atau penolakan Ho: H0 diterima bila nilai Sig > α H1 diterima bila nilai Sig < α
•
Uji Selisih Rata-rata o Hipotesis H0
: Rata-rata identik
H1
: Rata-rata berbeda
o Statistik Uji : Uji t o Menentukan t-tabel o Syarat Penerimaan atau penolakan Ho: H0 diterima bila nilai – t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel H1 diterima bila nilai – t tabel > - t hitung atau t tabel < t hitung Berdasarkan tabel 4.10 dan langkah-langkah pengujian tersebut maka diperoleh hasil, sebagai berikut :
Tabel 4.11 Hasil Pengujian Variabel DER 2003 DER 2004 DER 2005 DER 2006 DER 2007 EPS 2003 EPS 2004
Uji Varians identik identik identik identik identik berbeda berbeda
Uji Rata-rata tidak ada beda tidak ada beda tidak ada beda tidak ada beda tidak ada beda tidak ada beda tidak ada beda
16
EPS 2005 EPS 2006 EPS 2007 NPM 2003 NPM 2004 NPM 2005 NPM 2006 NPM 2007
identik berbeda berbeda identik identik identik identik identik
tidak ada beda tidak ada beda tidak ada beda tidak ada beda tidak ada beda tidak ada beda tidak ada beda tidak ada beda
KESIMPULAN Kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis yang telah dilakukan untuk menjawab semua pertanyaan yang mendasari penelitian ini, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : a.
Dari perhitungan dan analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa DER rata-rata perusahaan emiten farmasi dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007 identik.
b.
Dari perhitungan dan analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa EPS rata-rata perusahaan emiten farmasi dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007 identik.
c.
Dari perhitungan dan analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa NPM rata-rata perusahaan emiten farmasi dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007 identik.
Saran Berdasarkan hasil kesimpulan maka penulis memberikan saran sebagai berikut : 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi investor dalam melakukan investasi saham dengan melihat kondisi perusahaan melalui rasio keuangan, khususnya DER, EPS dan NPM. 2. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan lebih selektif dalam memilih emiten perusahaan di BEI sebagai sampel. 3. Periode pengamatan sebaiknya diperhitungkan agar dalam melihat kinerja perusahaan yang akan datang akan lebih baik lagi.
17
DAFTAR PUSTAKA Anastasia, et al. 2003. Analisis Faktor Fundamental Dan Risiko Sistimatik Terhadap Harga Saham Properti Di BEJ, Jurnal Akuntansi Keuangan, vol 5, No 2:123132. Darsono dan Ashari, Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan, Yogyakarta : Andi, 2005 Husnan, Suad, Manajemen Keuangan : Teori Dan Aplikasi, Yogyakarta : BPFE, 1995 J. Awat, Napa, Manajemen Keuangan Pendekatan Matematis, Jakarta : Gramedia, 1999 Noer Sasongko dan Nila Wulandari. 2006. Pengaruh EVA Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham, Empirika, vol 19, No 1:64-80 Prihadi, Toto, Mudah Memahami Laporan Keuangan, Jakarta : PPM, 2007 Sartono, R. Agus, Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikasi, Yogyakarta : BPFE, 2001 Trihendradi, Cornelius, Statistik Inferen : Teori Dasar & Aplikasinya, Yogyakarta : Andi, 2005 Widioatmodjo, Sawidji, Cara Sehat Investasi Di Pasar Modal, Jakarta : Elex Media Komputindo, 2005 Wahana Komputer, Pengolahan Data Statistik Dengan SPSS 10, Jakarta: Salemba Infotek, 2004.