AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung
BAB 5 HASIL PERANCANGAN
5.1 Konsep Dasar Bangunan yang baru menjadi satu dengan pemukiman sekitarnya yang masih berupa kampung. Rumah susun baru dirancang agar menyatu dengan pola pemukiman sekitarnya yaitu dengan tetap mempertahankan jalur sirkulasi utama kampung yang sudah ada sebelumnya dan dengan bentukan massa yang agak mendekati organik.
5.2
Konsep Perancangan Tapak
5.2.1
Pemintakatan
Lantai dasar sebagian digunakan sebagian sebagai ruang publik atau fasilitas umum. Jalur sirkulasi utama kampung terdapat di tengah-tengah lahan yang dijadikan sebagai ruang publik. Ruang publik berupa lapangan dan mesjid juga diletakkan di tengah lahan rumah susun. Alasannya karena rumah susun dianggap menyatu dengan kampung sekitarnya sehingga daerah interaksi (berupa ruang publik) antara bangunan baru dengan kampung sekitarnya dibuat tidak besar (hanya berupa jalan-jalan gang). Parkir kendaraan akan diletakkan di lantai bawah blok unit hunian. Maksudnya adalah untuk membuat nyaman daerah sekitarnya (dibuat menjadi pedestrian) sehingga bisa digunakan sebagai wilayah interaksi dengan pemukiman sekitarnya yang masih berupa kampung. Selain itu, juga untuk menjamin keamanan kendaraan penghuni karena terbatasnya akses menuju ke area parkir penghuni. Parkir kendaraan yang terbuka (tidak di bawah bangunan) dirancang menyatu dengan alam yaitu dengan penggunaan pohon sebagai batas parkir dan juga perkerasan yang memakai grass block. Rancangan yang menyatu dengan alam ini dimaksudkan agar apabila tempat parkir tersebut tidak digunakan maka penghuni masih bisa menggunakannya sebagai lahan interaksi berupa taman tempat bermain dan melakukan aktivitas lainnya.
54
AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung
5.2.2
Konsep Gubahan Massa
Rancangan gubahan massa mengadaptasi pola kampung yang ada sebelumnya tetapi dibuat tidak terlalu organik sehingga biaya pembangunannya dapat dibuat lebih murah. Selain itu, massa bangunan dirancang agar berhadapan atau berdekatan sehingga mampu dihubungkan oleh sebuah tangga. Hal ini tidak lain berhubungan dengan usaha penghematan yang dilakukan sehingga harga rumah susun mampu dijangkau oleh golongan berpenghasilan menengah ke bawah.
Gambar 5.1 Konsep gubahan massa
5.2.3 Konsep Vegetasi Daerah sepanjang Sungai Cikapundung akan dibiarkan hijau yang bisa dikembangkan untuk wisata tepi sungai. Lahan lebih banyak ditutupi oleh vegetasi dengan jumlah perkerasan yang sedikit sehingga biaya perawatan lebih murah. Hal ini berhubungan dengan sasaran penggunanya yang merupakan golongan menengah ke bawah. Selain vegetasi yang ditanam pada tanah juga diharapkan penghuni akan turut menghijaukan blok hunian rumah susun dengan membuat pot di depan teras rumahnya. Tujuannya adalah membuat suasana rumah susun ini seperti sebuah kampung susun agar bisa menyatu dengan pemukiman sekitarnya yang masih berupa kampung. Selain itu, juga menimbulkan lingkungan hunian yang asri berwawasan lingkungan di tengah-tengah kota.
5.2.4 Konsep Material Perkerasan Perkerasan yang dibuat menggunakan bahan-bahan material yang murah misalnya pecahan ubin lantai bangunan kampung sebelumnya yang dipasang sedemikian rupa sehingga bisa berfungsi sebagai perkerasan. Perkerasan pada tempat parkir mobil menggunakan grass block sehingga memungkinkan 55
AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung
penyerapan air ke dalam tanah. Selain itu, parkir tersebut dapat digunakan sebagai taman bermain hijau bila tidak digunakan sebagai tempat parkir.
Foto 5.1 Contoh penggunaan material ubin pecah sebagai perkerasan. (Sumber : dokumen pribadi)
5.3
Konsep Perancangan Bangunan
5.3.1
Sirkulasi Blok Hunian
Sirkulasi blok hunian menggunakan single loaded untuk mengoptimalkan pencahayaan alami dan juga memungkinkan terjadinya pertukaran udara berupa ventilasi silang karena tebal massa bangunan yang terhitung tipis yaitu 9 m.
5.3.2
Konsep Tampak
Tampak yang ditampilkan bangunan rumah susun menampilkan konsep tumbuh dengan penampilannya yang sesuai dengan kondisi (keuangan dan ruang) penghuni saat itu. Bentuk dan warnanya pun akan beraneka ragam sesuai dengan bahan yang dimiliki oleh tiap penghuni dan juga karakter penghuninya.
Gambar 5.2 Konsep tampak (perbedaan warna menunjukkan perbedaan material yang digunakan oleh penghuni)
56
AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung
5.3.3
Konsep Unit Hunian
Unit hunian merupakan unit hunian tumbuh yang satu unitnya mampu tumbuh dari luas unit sebesar 18 m2 sampai dengan 45 m2.34 Apabila menginginkan luas yang lebih besar lagi maka dapat digabungkan 2 unit hunian sehingga mampu mencapai luas maksimal yaitu 90 m2. Denah unit hunian secara umum dapat dibagi menjadi tiga yaitu teras, ruang utama dan ruang belakang. Teras selain difungsikan sebagai tempat mengobrol atau sebagai ruang tamu juga dapat difungsikan sebagai ruang usaha seperti di kampung misalnya dengan membuat warung, dll. Ruang utama merupakan ruang pusat aktifitas penghuni rumah susun yang dapat dibagi-bagi lagi oleh penggunanya menjadi ruang-ruang sesuai kebutuhan. Sedangkan ruang belakang terdiri dari dapur, kamar mandi atau jenis ruang lainnya yang mempunyai hubungan erat dengan utilitas terutama air limbah dan air bersih. Ruang belakang dinaikkan sekitar 30 cm untuk menyediakan lubang utilitas di bawahnya sehingga mampu digunakan sebagai tempat meletakkan pipa pembuangan dan pipa utilitas lainnya yang berfungsi untuk mengalirkan air atau biogas. Lubang utilitas ini juga mampu dibongkar pasang karena hanya ditutup oleh plat beton yang tipis seperti penutup pada septic tank sehingga apabila dilakukan penyatuan unit hunian maka penghuni mampu melakukan perubahan apabila hanya menginginkan unit huniannya hanya memiliki satu kamar mandi saja. Selain itu, perubahan letak kamar mandi pun dapat mudah dilakukan asalkan masih berada di ruang belakang tempat lubang utilitas.
5.3.4
Konsep Struktur
Struktur yang digunakan adalah struktur rangka. Namun pendirian rumah susun oleh kontraktor tidak sampai pemasangan envelope bangunan karena hal itu justru dilakukan oleh penghuni sendiri. Sedangkan bagian lain yang masih memerlukan envelope seperti unit utilitas tetap dikerjakan oleh kontraktor karena hal ini berhubungan dengan efisiensi, perawatan dan juga keamanan pemasangan. Rancangan struktur juga dirancang untuk mendukung konsep tumbuh unit huniannya sendiri. 34
Sesuai dengan standar luas kebutuhan per orang sebesar 9 m2 per orangnya yang terdapat di persyaratan teknis rumah susun (PP No. 4 Tahun 1988).
57
AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung
Modul struktur yang dipakai adalah 6 m x 6 m (yang masih kelipatan 60 cm sebagai modul terkecil bahan bangunan bekas yang masih dapat dipergunakan) dengan plat lantainya berupa plat waffle. Struktur atap yang digunakan berupa kaso rapat yang juga mendukung konsep tumbuh dari unit hunian rumah susun. Struktur tangga diusahakan menghubungkan antara dua massa bangunan sehingga dapat juga menghemat jumlah tangga yang dibuat walaupun tidak pada semua massa bangunan hal ini dapat dilakukan.
5.3.5
Konsep Utilitas
Septic tank dibangun di tengah-tengah lahan agar bisa mencapai efisiensi. Limbah pada septic tank bisa diolah sebagai bahan bakar biogas yang kemudian bisa dialirkan ke setiap unit hunian untuk kegiatan memasak sehari-hari. Daerah kamar mandi antar unit dirapatkan agar bisa menggunakan satu core utilitas untuk dua unit hunian. Core utilitas dirancang untuk pengaliran limbah, air bersih, listrik dan biogas. Core juga dirancang tidak tertutup agar bisa dilakukan perubahan sesuai dengan konsep tumbuh unit hunian.
5.4
Hasil Perancangan
Gambar hasil perancangan terdiri dari : 1.
Lembar 1/10
: Rencana Tapak dan Tampak Barat
2.
Lembar 2/10
: Denah Lantai Dasar
3.
Lembar 3/10
: Denah Lantai 2 dan Denah Lantai Dasar
4.
Lembar 4/10
: Denah Tipikal dan Tampak Tipikal
5.
Lembar 5/10
: Potongan Bangunan
6.
Lembar 6/10
: Tampak Samping dan Potongan
7.
Lembar 7/10
: Konsep Tumbuh Unit Hunian
8.
Lembar 8/10
: Detail Usulan Alternatif Desain
9.
Lembar 9/10
: Detail Utilitas, Skema Utilitas, Denah Tipikal, Tampak Tipikal dan Potongan Prinsip
10. Lembar 10/10 : Perspektif Suasana
58