No. Urut : 1109 / 0304 / D
LAPORAN TUGAS AKHIR (TL- 40Z0) DESAIN Perencanaan Penerapan Teknologi Lingkungan Tepat Guna dalam Pengelolaan Persampahan di Lingkungan Kumuh melalui Pemberdayaan Masyarakat (Studi kasus : RW 05 Kelurahan Cigondewah Kidul)
oleh : Maulida Riza 15399060
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2004
ABSTRAK Pemukiman kumuh sangat rentan dengan masalah sanitasi, pengelolaan persampahan merupakan bagian dari permasalahan tersebut. Pemberdayaan masyarakat sangat diperlukan dalam pengelolaan sampah. Penelitian mengenai pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan persampahan dilakukan di Rw 05 Kelurahan Cigondewah Kidul, Tujuan dari penelitian ini adalah menjadikan sebuah daerah percontohan dalam pengelolaan sampah yang partisipatif dan produktif. Parsitipatif berarti masyarakat berperan sejak awal perencanaan pengelolaan dan masyarakat yang menjalankan sistem pengelolaan sampah. Produktif berarti masyarakat dapat melihat nilai manfaat dari sampah, dan menjadikan sampah bagian dari komponen pendukung peningkatan taraf perekonomian mereka. Penerapan teknologi lingkungan tepat guna adalah salah satu fasilitas pendukung terciptanya pengelolaan sampah yang partisipatif dan produktif. Penelitian didasarkan atas data primer dan sekunder. Metodologi penelitian terbagi atas kuisioner dan pengukuran jumlah timbulan sampah. Parameter yang dianalisa dititk beratkan terhadap kondisi sosial, budaya dan ekonomi masyarakat. Pendekatan melalui pendidikan dan budaya akan sangat membantu masyarakat ini dalam menciptakan, melaksanakan, mempertahankan, dan mengembangkan sistem pengelolaan sampah Kata kunci : Pemukiman kumuh, partisipasi masyarakat, pengelolaan persampahan, teknologi lingkungan tepat guna
ABSTRACT Slum settlement is very vulnerable to sanitation problems; bad management of solid waste is one of them. The research was carried out in Rw 05 Kelurahan Cigondewah Kidul, the aim of this research is to make a model of participative and productive solid waste management in slum settlement area. In this participative approach, involvement from the local population is paramount to the success of this program, they will have significant role from planning the management system to the actual implementation of the program. And for the program to be productive, the people will have to recognize the value of the waste and to make from it a component to support their live economically. Appropriate technology application is one of many facilities to realize it. The research is based on primary and secondary data. Method of research divides on pooling and solid waste generating sampling. Parameters that were analyzed, is focused on social, culture, and economic situation of the community. Education and cultural approach is needed to help people make, develop and sustain the system. Key words : Slum settlement, community participation, solid waste management, appropriate technology application.
ii
sosialisasi. Metode yang dilakukan pada tahap ini adalah FGD (FOCUS GROUP DISCUSSIONS) dan Rembug desa. Setelah itu dilanjutkan dengan tahap operasional dan maintenance. Tahap akhir pelaksanaan program adalah tahap evaluasi 8. Parameter keberhasilan. Pembandingan dilakukan terhadap : •
Kondisi awal lingkungan, dalam hal ini adalah dalam bidang pengelolaan sampah. Sektor yang menjadi sorotan adalah pengorganisasian warga, perubahan perilaku warga dalam menangani sampah, reduksi dan pemanfaatan sampah, serta tingkat kesehatan masyarakat.
•
Daerah disekitarnya. Perlu diketahui bahwa RW 03 yang berbatasan langsung dengan RW 05 memiliki kondisi yang relatif sama dalam hal sanitasi lingkungannya saat ini.
9. Masyarakat RW 05 Kelurahan Cigondewah Kidul membutuhkan sebuah sistem pengelolaan persampahan. Sehingga terjadi proses pendidikan dan pembangunan kesadaran terhadap pengelolaan persampahan di lingkungan tempat tinggal mereka.
8.2 Saran Menciptakan sistem pengelolaan sampah yang partisipatif di lingkungan masyarakat RW 05 Kelurahan Cigondewah Kidul, membutuhkan pendekatan secara kultural dalam prosesnya. Penelitian tugas akhir yang dilakukan baru sebatas tahap desain, sedangkan untuk merealisasikan perencanaan ini dibutuhkan kelanjutan setelah tahap desain ini. Tahap — tahap tersebut adalah •
Tahap sosialisasi Tahap sosialisasi bertujuan agar warga menyadari permasalahan persampahan di lingkungannya,
menyadari
potensi
warga
sendiri
dan lingkungannya,
mengenalkan ilmu penanganan dan pengelolaan sampah, serta menegosiasikan teknologi yang akan diterapkan. Metode yang dilakukan pada tahap ini adalah : 1. FGD (FOCUS GROUP DISCUSSIONS) 2. Rembug desa.