1st ITB PRD Robot Competition 2014
Applicative Robot Rules and Setup
Humanoid Robot for Plants Watering
Draft tanggal 21 Februari 2014 Praktikum PRD 2 Home Page : http://praktikumprd2.wordpress.com Praktikum PRD 2 E-mail :
[email protected]
Applicative Robot Rules and Setup 2014 1. Pengantar Pada kategori robot aplikatif, mahasiswa peserta kuliah Pengantar Rekayasa dan Desain (PRD) Cluster 1 FMIPA-STEI ditantang untuk melakukan desain rekayasa robotika yang unik, kreatif, inovatif dan tepat guna untuk membantu memberikan alternatif solusi bagi masalah-masalah masyarakat, yaitu robot untuk mengatasi masalah sampah di Kota Bandung. Robot aplikasi ini dibangun menggunakan langkah-langkah desain yang diperoleh pada kuliah Pengantar Rekayasa dan Desain. Platform yang digunakan adalah Lego Mindstorms Education EV3.
2. Tema Kompetisi Tema dari kompetisi robot aplikatif ini adalah “Bandung, The City of Pigs”. Tema ini diambil dari judul blog yang ditulis oleh warga negara Bulgaria bernama Inna Savova, yang saat ini sedang ramai dibicarakan di berbagai media. Inna Savova yang kini tinggal di Bandung mengeluhkan kota Bandung yang dipenuhi oleh sampah, tetapi warganya seakan-akan tidak perduli dan tetap merasa nyaman hidup di lingkungan yang kotor tersebut. Penjelasan mengenai Bandung, The City of Pigs dapat dilihat lebih lanjut pada bagian terakhir dari aturan kompetisi ini.
3. Tujuan Kompetisi Membangun robot aplikasi yang unik, kreatif, inovatif dan tepat guna untuk mencegah dan atau menyelesaikan permasalahan “Bandung, The City of Pigs” dengan menggunakan Lego Mindstrom Education EV3 sebagai basisnya.
4. Tim Peserta Anggota tim merupakan bagian dari grup/kelompok praktikum PRD2 yang dibagi menjadi dua kelompok. Jumlah maksimal anggota tim adalah 6 orang.
5. Aturan Umum Setiap tim melakukan rancang bangun robot berdasarkan langkah-langkah desain yang diperoleh selama kuliah PRD, yaitu mencakup: a. Define the problem
1st ITB PRD Robot Competition 2014
Page
2
Applicative Robot Rules and Setup 2014 b. Generate alternative concepts c. Evaluate and select a concept d. Detail the design e. Design defence f. Manufacture and test g. Performance evaluation h. Prepare the final design report
6. Mekanisme Kompetisi Kompetisi dilakukan dalam tahap-tahap: Presentasi, Tanya Jawab dan Demo Robot. Peserta melakukan presentasi singkat kepada juri atau dosen penguji mengenai konsep robot yang dibangun, kemudian dilakukan tanya jawab dan demo robot tersebut. Seluruh tahapan ini dilakukan di pit stop masing-masing tim.
Untuk tahap presentasi (design defence), setiap tim membuat materi presentasi dengan acuan Chapter 22 buku Exploring Engineering oleh Philip Kosky dkk. Materi presentasi tersebut dapat berupa poster atau menggunakan perangkat multimedia. Tidak ada batasan bahan dan bentuk dari presentasi ini. Setiap tim dapat melakukan kreasi disesuaikan dengan kondisi yang ada. Bila menggunakan perangkat multimedia/komputer, setiap tim harus menyediakan semua perangkatnya sendiri.
Jadwal demo dan presentasi akan diumumkan selanjutnya. Setiap tim diberikan durasi maksimal 10 menit untuk melakukan presentasi dan demo robot yang telah dibuat. Setiap kelompok diminta untuk dapat berbagi tentang konsep dan teknologi yang digunakan pada peserta lain.
7. Pit Stop dan Dekorasi Panitia menyediakan area kerja/pit-stop untuk masing-masing tim. Tempat tim bekerja, presentasi dan demo dilakukan pada pit stop. Ukuran pit-stop akan diinformasikan kemudian.
1st ITB PRD Robot Competition 2014
Page
3
Applicative Robot Rules and Setup 2014 Tidak ada fasilitas apapun pada pit stop (tidak ada meja, kursi, outlet listrik). Setiap tim dapat melengkapi kebutuhannya sendiri, seperti kabel ekstensi, fitting, alas untuk duduk, dll. Tim dianjurkan untuk menyediakan dekorasi untuk pit stop-nya. Jika ada presentasi visual (setting tempat demo) atau multimedia (backsound), maka tim harus menyediakan sendiri keperluan tersebut dan memastikan hal-hal tersebut ditampilkan dengan benar sebelum presentasi dan demo.
8. Aturan dan Batasan Desain Robot Defini robot yang digunakan dalam kompetisi ini adalah suatu perangkat atau mesin yang merupakan hasil rekayasa atau buatan manusia yang mana perangkat
tersebut
dapat
dibedakan menjadi bagian: sistem sensor / pengindera, kontroller (pengatur) dan penggerak. Sistem Sensor dapat menggunakan sensor jenis apapun tidak hanya sensor dengan catuan elektrik tetapi dapat juga berupa sensor mekanik dari barang bekas atau yang lainnya, atau model/maket dari sensor sesungguhnya. (misalkan sensor kamera, tidak harus peserta menggunakan kamera sesungguhnya tapi dapat menggunakan barang bekas yang dibentuk menyerupai bentuk sensor kamera sesungguhnya tersebut).
Tidak ada batasan untuk ukuran robot selama blok lego yang digunakan masih mencukupi. Robot sepenuhnya dikendalikan secara otomatis. Teknologi apapun dapat digunakan untuk membuat robot. Tim diminta untuk membuat robot dengan kreatif dengan menggunakan platoform dasar Lego Mindstrom EV3 yang disediakan. Tim diperbolehkan melakukan penambahan komponen dalam penyelesaian dan pengembangan robot. Teknologi yang inovatif akan dihargai lebih.
Peserta boleh melakukan penambahan sensor elektrik dan mikrokontroller selama Brick EV3 masih digunakan sebagai kontroller utama robot. Apabila ada penambahan sensor dan mikrokontroller, maka alat-alat tersebut tidak boleh mengakibatkan kerusakan pada kit Lego EV3.
1st ITB PRD Robot Competition 2014
Page
4
Applicative Robot Rules and Setup 2014 Robot yang berpartisipasi pada kompetisi ini tidak diperbolehkan menimbulkan situasi yang membahayakan manusia dan area pertandingan.
9. Penilaian
Project
Total Points: 50
1. Creativity & Quality of Solution
25
2. Research & Report
15
3. Entertainment Value
10
Programming
Total Points: 45
1. Automation
15
2. Good Logic
15
3. Complexity
15
Engineering Design
Total Points: 45
1. Technical Understanding
15
2. Engineering Concepts
10
3. Mechanical Efficiency
10
4. Structural Stability
5
5. Aesthetics
5
Presentation
Total Points: 40
1. Successful Demonstration
15
2. Communication & Reasoning Skills
10
3. Quick Thinking
5
4. Posters and Decorations
5
5. Project Video
5
Teamwork 1. Unified Learning Outcome
1st ITB PRD Robot Competition 2014
Total Points: 20 10
Page
5
Applicative Robot Rules and Setup 2014
10.
2. Inclusiveness
5
3. Team spirit
5
Kode Etik
1. Kompetisi Robot 1st ITB PRD Robot Competition 2014 merupakan sarana bagi seluruh peserta untuk mengembangkan dirinya agar semakin kreatif dan inovatif. Manfaatkan kesempatan ini untuk belajar dan saling bertukar pikiran, baik sesama anggota tim maupun dengan tim lain. 2. Diharapkan tujuan semua tim untuk bertartisipasi dalam kompetisi yang adil dan bersih. 3. Selama pertandingan peserta dilarang mengganggu peserta/tim lain, mengganggu pelaksanaan demo robot, mengambil gambar dengan menggunakan flash/blitz saat demo karena dapat mengganggu pengaturan cahaya ketika demo berlangsung. 4. Anggota tim yang menyebabkan kerusakan terhadap komponen robot, atau gangguan terhadap robot peserta lain dengan sengaja akan mendapatkan sanksi. 5. Tim bertanggung jawab untuk menjaga ketenangan dan ketertiban saat tim lain sedang melakukan presentasi dan demo robot. Peserta yang dianggap mengganggu peserta lain beresiko didiskualifikasi dari pertandingan.
1st ITB PRD Robot Competition 2014
Page
6
Applicative Robot Rules and Setup 2014
Bandung, The City of Pigs Kompas.com, 4 Februari 2014
Penuh Sampah, Bandung Dibilang "The City of Pigs”
KOMPAS.com — "Bandung, kota tempat orang berpikir bahwa daging babi dianggap terlalu kotor untuk dimakan, tetapi orang-orangnya hidup dalam lingkungan yang lebih kotor dari babi." Itulah kalimat pembuka sebuah tulisan berjudul "Bandung, the City of Pigs" yang detik ini sedang di-retweet oleh banyak pengguna Twitter. Tulisan itu termuat di blog venusgotgonorrhea.wordpress.com itu ditulis oleh warga Bulgaria yang kini tinggal di Bandung, bernama Inna Savova.Dalam tulisan itu, Savova mengeluhkan betapa Bandung dipenuhi oleh sampah, sementara warganya tidak peduli dan tetap merasa nyaman hidup di lingkungan kotor itu.
1st ITB PRD Robot Competition 2014
Page
7
Applicative Robot Rules and Setup 2014 Tempat sampah yang tak digunakan Savova menuliskan, ada banyak tempat sampah berbahan logam yang disediakan, berwarna hijau untuk organik, dan putih untuk anorganik. Namun, bukannya justru memakainya, warga golongan pertama justru merusak dan menjual logam bahan tempat sampah itu. Mengetahui perilaku warga, pemerintah kota berupaya untuk mencegah perusakan dengan menambahkan semen cor saat menaruh tempat sampah itu. Namun, warga yang "lebih aktif", tulis Savova, tak kehilangan akal. Mereka tetap merusaknya dengan kemarahan. Ada juga warga yang disebut Savova "tak terlalu bersemangat", yang memilih membawa kantong plastik ke rumah. Warga lain yang disebutnya "pasifis" memilih untuk membuang sampah sembarangan di lokasi yang berdekatan dengan tempat sampah atau di jalan dan di sekitar rumah. "Berubah menjadi sampah yang membusuk, bau, membentuk tumpukan lendir, di tempat yang digunakan anak-anak untuk bermain," tulis Savova. Taman yang penuh sampah Savova mengajak anaknya berjalan-jalan ke taman dekat sebuah kantor pemerintah. Ia menyebutnya "Grumpy Scientist Place", alih-alih tak ingin menyebut nama tempat sebenarnya. Pada hari kerja, taman itu hanya berisi orang paruh baya. Namun, pada akhir pekan, ada banyak anak muda yang menghabiskan akhir pekan dengan "work out" alias makan. Pada suatu Selasa, Savova mengunjungi taman itu dan menjumpai betapa tempat tersebut dipenuhi oleh sampah. "Tempat itu ditutupi oleh sampah, cup mi instan, botol air minum, kotak jus dan usus, bungkus permen, semua jenis plastik, dan beberapa pasang sandal tak berpemilik," tulis Savova. Adanya sandal yang tak berpemilik membuat Savova heran. "Saya tak habis pikir bagaimana bisa orang kehilangan alas kaki bagus dan tak menyadarinya, berjalan kaki telanjang," katanya. Mempersalahkan, tidak bertanggung jawab Ketika menjumpai lingkungan yang kotor, Savova mengatakan bahwa banyak warga menyalahkan pihak lain, seperti pemerintah dan bahkan komunisme. "Tak ada yang berhenti sejenak dan berpikir itu adalah salah mereka sendiri. Beberapa orang berpikir bahwa mereka 1st ITB PRD Robot Competition 2014
Page
8
Applicative Robot Rules and Setup 2014 hidup di lingkungan kotor karena miskin. Itu absurd," tulis Savova. "Biarkan saya mengingatkan kamu tentang banyaknya pengungsi di Somalia. Mereka tidak kotor karena mereka tidak membuang sesuatu. Bukan kemiskinan sebabnya," imbuhnya. Savova menganggap banyak warga Bandung tak bertanggung jawab dalam mengelola lingkungannya sendiri. "Bagaimana mereka tidak berpikir tentang alam, kualitas hidup, pemanasan global, dan kebersihan dasar, yang bahkan hewan saja tak membuang kotoran di tempat tidurnya," sambungnya. Memulung dan ditertawakan Savova mencoba membuat perubahan. Pada Rabu (16/1/2014), ia membawa kantong plastik berukuran 1,5 x 1 meter untuk membersihkan sampah. Ia menceritakan, dalam jarak 200 meter saja, kantong plastik besar yang dibawanya sudah penuh dengan sampah. Ketika mengumpulkan sampah, ia mendapat beragam respons dari warga yang melihatnya. Ternyata, cuma sedikit yang merasa malu. Ia mengatakan, ada warga yang ternyata justru menertawakannya. "Karena membersihkan sampah adalah tugas orang miskin, bodoh, dan tak berpendidikan, sedangkan orang yang terhormat hanya membuang sampahnya dan pergi," ungkapnya. Ada pula orang yang menjerit ketika melihat aksi Savova, menganggap bahwa apa yang dilakukannya kotor. Sampah tak seharusnya disentuh. Selesai membersihkan sampah itu, Savova beristirahat bersama anaknya. Namun, ia tak bisa tenang karena di depan tempatnya tinggal, ada area terbuka dengan pohon pisang yang juga penuh sampah. Ketika anaknya tidur siang, Savova memulung sampah dan gelas kaca di area itu. Anak-anak berlari telanjang kaki dan melihatnya, sementara orangtuanya justru diam-diam menghakiminya. Savova mengaku tahu bahwa ia tak bisa membersihkan sendirian. "Tujuan saya adalah membuat orang merasa malu, bahwa saya, dengan kantong dan sepasang sarung tangan, bisa membersihkan sampah dalam 1 jam," katanya.
1st ITB PRD Robot Competition 2014
Page
9
Applicative Robot Rules and Setup 2014 Beragam respons Tulisan Savova menuai beragam tanggapan, yang hingga Senin (3/1/2014) mencapai 25.000 pembaca. Angka ini cukup tinggi untuk sebuah tulisan di blog. Beberapa masalah lain juga diungkap dalam tulisan itu, seperti banyaknya tikus, dan konsumsi air. Beberapa orang sangat setuju dengan kritik Savova. Yang lain setuju, tetapi sekaligus menganggap tulisan itu terlalu ofensif, apalagi saat menyebut "city of pigs".Di Twitter, tulisan Savova banyak di-retweet. Banyak pengguna me-mention Ridwan Kamil, wali kota baru Bandung. Tentang tulisan yang dianggap ofensif, Savova mengatakan bahwa hal itu dilakukan agar warga mengingat apa yang dikatakannya. Ia menantang warga Bandung untuk mengubah perilakunya, dan membuktikan bahwa apa yang dikatakannya salah. Savova berkali-kali berkunjung ke Indonesia. Ia telah 3,5 tahun tinggal di Bandung. Ia selama 6 bulan tinggal di kawasan Setiabudi, 1,5 tahun di Antapani, dan 1,5 tahun di Ujungberung.
1st ITB PRD Robot Competition 2014
Page 10