ANNUAL REPORT
PT ATLAS RESOURCES Tbk.
SUSTAINABLE GROWTH
DAFTAR ISI Contents
01
VISI, MISI, DAN NILAI UTAMA
53
02
TENTANG ATLAS RESOURCES
58
SEJARAH PERUSAHAAN
60
IKHTISAR KEUANGAN
68
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
STRUKTUR ORGANISASI Organization structure
Financial Highlights
08
TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance
Company History
06
SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources
History & Key Milestone
04
PEMASARAN DAN PENJUALAN Marketing and Sales
Vision, Mission & Values
70
Commissioner’s Report
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate & Social Responsibility
12
CV DEWAN KOMISARIS Board Of Commissioners CV’s
72
ANAK PERUSAHAAN Subsidiaries
14
LAPORAN DIREKSI Director’s Report
28
74
CV DIREKSI
ANALISA DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN Management Discussion & Analysis
Board Of Directors CV’s
114 30
Assets & Operations
RINCIAN REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM
MAP 1 - BERAU HUB
Use of IPO Proceeds
ASET DAN OPERASI
MAP 2 - KUBAR HUB
115
MAP 3 - MUBA HUB
INFORMASI PERUSAHAAN Corporate Information
MAP 4 - OKU HUB MAP 5 - PAPUA HUB
116
IKHTISAR SAHAM Share Highlights
42
TINGKAT PERMINTAAN BATUBARA DAN HARGA BATUBARA
117
Share Trading
Coal Demand and Coal Prices
47
PERDAGANGAN SAHAM
LAPORAN AUDIT
PENGEMBANGAN ASET
Audit Report
Asset Development 0.5
SCALE 1: 24.000
0
1
2
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
1
V ISI
V ISION
Menjadi produsen batubara terkemuka melalui jiwa kewirausahaan
To be a premier coal producer through entrepreneurship.
MISi :
MISSION :
Membangun organisasi cerdas
%XLOGDQDJLOHRUJDQL]DWLRQ
Menghasilkan pendapatan premium bagi
*HQHUDWHSUHPLXPVKDUHKROGHUUHWXUQV
pemegang saham
&RQGXFWEXVLQHVVSDUWQHUVKLSVZLWKLQWHJULW\
Melakukan kemitraan bisnis dengan integritas
(QKDQFHWKHZHOIDUHRIORFDOFRPPXQLWLHV
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal
$SSO\VRXQGEXVLQHVVSULQFLSOHV
Menerapkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat
%HSURDFWLYHLQFRQVHUYLQJRXUHQYLURQPHQW
Menjadi proaktif dalam melestarikan lingkungan hidup
0 DLQWDLQDGLYHUVLW\RISURMHFWVDQG
M engelola keanekaragaman proyek dan kelestarian sumber daya
VXVWDLQDELOLW\RIUHVRXUFHV %HUHVLOLHQW
Menjadi Pribadi yang tangguh
Nil ai Utam a :
CORE VALUES :
6DOLQJPHQJKRUPDWL
0XWXDOUHVSHFW
6LNDS´%LVDµ
´&DQ'RµDWWLWXGH
6HODOXEHUXVDKDPHQMDGLLQRYDWLI
6WULYHWREHLQQRYDWLYH
0HQJKDUJDLQLODLNHDQHNDUDJDPDQ
9DOXHGLYHUVLW\
7(17$1*$7/$65(6285&(6
2
HISTORY & KEY MILESTONE
tentang atlas resources ’06
’07
’08
2007
July 2008
Berau Bara Energi, Kalbara Energi Pratama dan Papua Inti Energi diakusisi
Berau Bara Energi mulai berproduksi dengan target desain kapasitas produksi awal sebesar 1,00 juta MT per tahun
Berau Bara Energi, Kalbara Energi Pratama and Papua Inti Energi acquired
Berau Bara Energi started production with initial target design production capacity of 1.00 million MT per year
January 2007 Atlas didirikan dengan nama PT Energi Kaltim Persada
2008
Atlas established under the name of PT. Energi Kaltim Persada
Gorby Energy, Gorby Global Energi, Gorby Putra Utama, dan Citra Global Artha diakuisisi Gorby Energy, Gorby Global Energi, Gorby Putra Utama, and Citra Global Artha acquired
pengharga an Award
Penghargaan Kecelakaan Nihil 2012 Zero Accident Award 2012
’09
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
Strategi utama kami telah membuat kami CFSLPNJUNFOVOUVLEJWFSTJmLBTJLFXJMBZBI HFPHSBmTZBOHMFCJIMVBTEFOHBOQSPEVLZBOH bervariasi, termasuk batubara yang bernilai lebih tinggi.Pendekatan ini telah dijalankan melalui pengembangan proyek awal kami.
3
Our core strategy has committed us to diversifying into a broad-based geographic footprint with a varied product mix, including higher value coals. This approach has been clearly implemented through our early development projects.
2011
’10
February 2011
December 2011
Hanson Energy Martapura mulai produksi awal
1. Gorby Putra Utama mulai produksi awal 2. Meningkatkan kepemilikan menjadi pemegang saham mayoritas Karya Borneo Agung dan Bara Karya Agung
Hanson Energy Martapura commenced trial production
1. Gorby Putra Utama commenced trial production 2. Increased ownership to become the majority owner of Karya Borneo Agung and Bara Karya Agung
March 2011 Menyelesaikan akuisisi Optima Coal dan Optima Persada Energi, yang memiliki 6 wilayah pertambangan Completed acquisition of Optima Coal and Optima Persada Energi, which holds 6 concession areas
November 2011 1. Atlas tercatat di BEI melalui Penawaran Umum 650.000.000 saham dengan harga Rp1.500 per saham 2. Noble melaksanakan hak opsi untuk membeli saham Atlas dan menandatangani perjanjian agen pemasaran yang baru dan kontrak pasokan batubara 1. Atlas listed in IDX through Public Offering of 650,000,000 shares at IDR1,500 per share
August 2010 Diva Kencana Borneo mulai berproduksi komersial. Atlas menandatangani perjanjian pemasaran & perjanjian pasokan batubara dengan Noble Diva Kencana Borneo commenced commercial production. Atlas entered into marketing agreement & coal supply agreement with Noble
2. Noble exercised options to acquire Atlas shares and enter into new marketing agency agreements and coal supply contracts
April 2011 Tercapainya target desain kapasitas produksi sebesar 2,38 MT per tahun. Produksi batubara metalurgi dimulai di Diva Kencana Borneo Achieved annual target design production capacity of 2.38 MT per year. Production of metallurgical coal commenced at Diva Kencana Borneo
4
6(-$5$+3(586$+$$1
SEJARAH PERUSAHAAN
EVOLUsi ATLAS RESOURCES ´$WODVEHUXSD\DXQWXNPHPEDQJXQEXGD\DNHZLUDXVDKDDQ\DQJ PHQJKDUJDLNHOLQFDKDQNUHDWLYLWDVGDQLQWHJULWDVSDGD setiap tingkatan dari organisasi kami, disamping itu kami membina hubungan yang kuat dengan masyarakat sekitar lokasi RSHUDVLNDPLµ
PT Atlas Resources Tbk. didirikan pada tahun 2007 dengan tujuan untuk menjadi produsen batubara terkemuka Indonesia dengan strategi pertumbuhan aset yang pesat melalui akuisisi, eksplorasi dan pengembangan, dengan fokus awal pada wilayah pertambangan batubara regional berskala kecil.
C O M PA N Y H I S T O RY
EVOLUTION OF ATLAS RESOURCES This model has been extensively refined
has deep experience in moving from a
in subsequent years, and Atlas has now
coal concession on paper to an operating
established a proven track record in
asset, having previously built a series
the development of coal assets, with a
of successful mining businesses in
portfolio of concession areas that has
Indonesia. Many of our experienced
expanded from 3 to 16, with an aggregate
geologists, project development experts
of more than 190,000 hectares, across
and other personnel have been working
PT Atlas Resources Tbk. began in
multiple sites with distinct geology,
together as a team for over 15 years, and
2007 with the aim of becoming a
diverse geography and disparate
have significant background in exploring,
premier Indonesian coal producer
markets.
acquiring and bringing green–field
“Atlas has sought to nurture an entrepreneurial culture that prizes agility, creativity and integrity at each level of our organization, while fostering strong relationships within the communities in which we operate”
mining concessions into commercial
through a strategy of rapid asset growth via acquisition, exploration and
Our exploration and project development
development, with an initial focus on
team, headed by our Vice President
smaller-scale regional coal concessions.
Director and Asset Development Director,
production. With a history of quickly identifying early
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
Pola ini akan terus dikembangkan di tahun-tahun berikutnya, dan Atlas kini memiliki rekam jejak yang telah terbukti dalam pengembangan aset tambang batubara, dengan portofolio areal konsesi yang telah berkembang dari 3 menjadi 16, dengan keseluruhan lebih dari 190.000 hektar, meliputi beragam lokasi tambang dengan keragaman geologis dan pasar yang berbedabeda.
5
tahap awal dengan harga yang menarik dan kemudian mengembangkan aset selanjutnya, Atlas telah berkembang dengan pesat melalui akuisisi dan saat ini dianggap sebagai mitra yang sangat diakui oleh para pemilik tambang yang bermaksud untuk membuat kegiatan usaha mereka menjadi komersial. Strategi inti kami telah membuat kami CFSLPNJUNFOVOUVLEJWFSTJmLBTJLF XJMBZBIHFPHSBmTZBOHMFCJIMVBT dengan produk yang bervariasi, termasuk batubara yang bernilai lebih tinggi.
proyek Muba, yang memiliki prospek cadangan sumber daya batubara yang jauh lebih besar.
Perkembangan usaha kami sejak 2007 ditandai dengan kesigapan, ketahanan dan reaksi perusahaan ketika menghadapi situasi yang sulit. Sasaran kami secara eksplisit adalah untuk menjadi perusahaan yang siap menahan guncangan yang tak terduga yang timbul dari siklus alami harga batubara, pergeseran permintaan batubara yang sudah diantisipasi yang didorong oleh teknologi dan pasar yang baru, serta berbagai situasi unik yang ada pada setiap kegiatan usaha kami.
%FOHBOQFOHBMBNBONFOHEFOUJmLBTJ secara cepat aset yang masih dalam
Pendekatan ini telah dijalankan melalui pengembangan proyek awal kami, meliputi Berau Bara Energi (BBE) di hub Berau, yang memproduksi batubara termal utama, Diva Kencana Borneo (DKB) di hub Kubar, yang menghasilkan nilai batubara termal yang lebih tinggi setara batubara metalurgi, dan dengan akusisi Hanson Energy, kami memproduksi batubara uap (steam coal) dan sekarang menjadi pusat dari hub Oku kami. Tekad kami untuk mendapatkan akses ke dan selanjutnya mengembangkan sumber daya yang lebih besar mendorong kami untuk mengakuisisi Gorby Putra Utama, Gorby Energy dan Gorby Global Energi - sekarang dikenal sebagai
stage assets at attractive valuations and
metallurgical coal, and by our purchase
well as with our local and international
subsequent asset development, Atlas
of Hanson Energy, producing steam
business partners.
has grown rapidly through acquisition
coal and now the core of our Oku hub.
and is now a highly regarded partner for
Our determination to gain access to
Our development since 2007 has been
mine owners seeking to commercialize
and subsequently develop larger-scale
characterized by the firm’s agility,
their operations. Our core strategy has
resources prompted our purchase of
resilience and response to difficult
committed us to diversifying into a broad-
Gorby Putra Utama, Gorby Energy, and
circumstances. Our aim has explicitly
based geographic footprint with a varied
Gorby Global Energi – now known as the
been to build a company that is readily
product mix, including higher value coals.
Muba project, which brought with them
prepared to withstand the inevitable
a much broader prospective base of
shocks arising from the cyclical nature
resources.
of coal pricing, the anticipated shifts in
Tim eksplorasi dan pengembangan proyek kami dipimpin oleh Wakil Presiden Direktur dan Direktur Pengembangan Aset, memiliki pengalaman mendalam dalam mengubah wilayah pertambangan batubara di atas kertas hingga menjadi aset yang beroperasi, sebelumnya sukses membangun beberapa proyek pertambangan di Indonesia. Banyak ahli geologi dan tenaga ahli kami yang berpengalaman telah bekerja sama sebagai tim selama lebih dari 15 tahun, dan memiliki latar belakang yang luas di bidang eksplorasi, untuk mendapatkan serta mengubah wilayah pertambangan yang masih hijau ke tahap produksi komersial.
This approach has been clearly
Melalui pengembangan usaha yang cepat ini, Atlas berupaya untuk membangun budaya kewirausahaan yang menghargai kesigapan, kreativitas dan integritas pada setiap tingkatan dari organisasi kami, sementara kami membina hubungan yang kuat dengan masyarakat sekitar lokasi operasi kami termasuk mitra usaha lokal dan internasional.
coal demand driven by new technologies
implemented through our early development projects, including the
Throughout this rapid expansion, Atlas
and new markets, and the range of
Berau Bara Energi (BBE) site in our
has sought to nurture an entrepreneurial
unique circumstances facing each of our
Berau hub, which produces mainstream
culture that prizes agility, creativity and
operations.
thermal coal, the Diva Kencana Borneo
integrity at each level of our organization,
(DKB) site in our Kubar hub, which
while fostering strong relationships within
produces higher value thermal as well as
the communities in which we operate as
6
,.+7,6$5.(8$1*$1
I K H T I S A R K E U A N G A N Financial Highlights
Sejarah pertumbuhan A History of Growth
31 Desember / December 2011,2010, 2009 & 2008 (dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (In million of Rupiah, unless otherwise stated)
Pendapatan usaha Revenue
Laba Bruto Gross profit
Laba (rugi) usaha Operating income (loss)
Laba (rugi) bersih Net profit (loss)
Jumlah saham beredar (ribuan lembar) Outstanding shares (thousand shares)
Laba (rugi) bersih per saham (Rupiah penuh) Net profit (loss) per share (full Rupiah amount)
Modal kerja bersih Net working capital
Jumlah aset Total assets
Investasi pada Perusahaan Asosiasi Total investment in Associate Company
Jumlah liabilitas Total liabilities
Jumlah ekuitas Total equity
Tingkat pengembalian atas aset Return on total assets
Tingkat pengembalian atas ekuitas Return on equity
Rasio lancar Current ratio
Rasio utang terhadap ekuitas Debt to equity ratio
Ratio utang terhadap aset Debt to asset ratio
2011
2010
2009
2008
799.315
593.218
387.172
141.146
212.169
81.674
72.524
50.403
103.276
26.376
(1.589)
14.136
26.920
13.320
10.487
(4.317)
3.000.000
200 *)
20
0,60
17
22
107
(127)
240.862
(161.423)
(28.425)
8.324
2.301.384
540.070
297.713
176.752
-
-
-
-
911.451
320.152
271.115
166.268
1.389.933
219.918
26.598
10.484
3,44%
4,56%
9,35%
0,73%
5,69%
11,20%
104,61%
12,38%
152,57%
45,17%
82,45%
118,14%
43,58%
57,14%
336,91%
532,63%
26,15%
23,27%
30,10%
31,59%
*) Penerbitan saham baru Issuance of new shares
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
7
799.315 3(1'$3$7$186$+$',7$+81
Revenue in 2011
102,1
%
3(5780%8+$1/$%$%(56,+',7$+81
(SPXUIJO/FU1SPmUJO
30.000 25.000 20.000 15.000 10.000 5.000 0 (5.000)
2008
2009
3(5780%8+$1/$%$%(56,+',7$+81
(SPXUIJO/FU1SPmUJO
2010
2011
8
/$325$135(6,'(1.20,6$5,6
L APORAN PRES IDEN KOM ISARIS
To Our Shareholders and Stakeholders...
Jay Oentoro Presiden Komisaris
2011 adalah tahun transformasi bagi Atlas Resources dalam banyak dimensi. Dewan Direksi kembali berhasil menjalankan strategi yang unik dalam bidang usaha batubara di Indonesia dengan berfokus pada akuisisi dan pengembangan aset pelengkap, didukung oleh kemampuan eksplorasi yang kuat dan tim yang berpengalaman. Pada akhir tahun, portofolio konsesi batubara Perseroan tumbuh dari 7 menjadi 16, dengan cadangan sebesar 88,4 juta ton dan sumber
daya sebesar 346,0 juta ton, meskipun kegiatan eksplorasi sampai saat ini baru meliputi kurang dari 15.000 hektar dari total sekitar 190.000 hektar . Program eksplorasi dan akuisisi yang ambisius ini yang ditopang dengan kemampuan pengembangan proyek yang kuat, menghasilkan kegiatan produksi yang berkembang di empat wilayah pertambangan di empat hub yang berbeda pada akhir tahun. Manfaat langsung dari pendekatan ini adalah
35(6,'(17&200,66,21(5·65(3257
2011 proved to be a year of
tons, despite exploration activities to
the first time in 2011. The resulting 74.5%
transformation for Atlas Resources along
date encompassing fewer than 15,000
increase in average selling price (ASP)
many dimensions. The Board of Directors
hectares out of a total of more than
per ton for the year generated a 34.7%
continued to successfully execute a
190,000 hectares.
expansion in revenues, despite shipping slightly lower coal volumes over the year.
unique strategy within the Indonesian coal sector by focusing on complementary
This ambitious program of exploration
asset acquisition and development,
and acquisition was partnered with
The lower-CV products now available
supported by a strong exploration
strong project development capabilities,
within the Atlas range will prove
capability and an experienced team.
resulting in production operations
particularly well suited to growing
expanding to four concessions in
domestic and regional demand from new
By year-end, the Company’s portfolio
four different hubs by year-end. The
generation power plants in the years
of coal concessions had grown from 7
immediate benefit of this approach was to
to come. The Board of Commissioners
to 16, with established reserves of 88.4
bring high-CV Atlas 6000 coal and Atlas
expects that the flexibility provided by
million tons and resources of 346.0 million
Met9 metallurgical coal to the market for
the multi-concession strategy of Atlas
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
75
9
%
“peningkatan sebesar 74,5 % di harga jual rata-rata per ton tahun lalu yang memberikan pertumbuhan sebesar 34,7% pendapatan, sekalipun volume pengiriman batubara sedikit lebih rendah tahun lalu.” “The resulting 74.5% increase in average selling price (ASP) per ton for the year generated a 34.7% expansion in revenues, despite shipping slightly lower coal volumes over the year.”
10
/$325$135(6,'(1.20,6$5,6
dipasarkannya batubara kalori tinggi Atlas 6000 dan batubara metalurgi Atlas Met9 ke pasar untuk pertama kalinya di tahun 2011. Hasilnya terjadi peningkatan sebesar 74,5% di harga jual rata-rata per ton tahun lalu yang memberikan pertumbuhan pendapatan sebesar 34,7%, sekalipun volume pengiriman batubara sedikit lebih rendah dari tahun lalu. Produk berkalori lebih rendah sekarang tersedia di Atlas akan terbukti sangat tepat untuk permintaan domestik dan regional dari pembangkit listrik generasi baru yang terus bertumbuh di tahun-tahun yang akan datang. Dewan Komisaris berharap bahwa fleksibilitas yang dihasilkan dari strategi konsesi beragam Atlas Resources akan memungkinkan manajemen untuk secara cepat beradaptasi dan mengalokasikan sumber daya internal untuk memanfaatkan peluang pasar, baik penawaran dan permintaan yang ada. Memandang ke depan, Perseroan telah membuat kemajuan yang substansial dalam perencanaan dan memungkinkan infrastruktur yang diperlukan untuk membuka cadangan besar Hub Muba di Sumatera Selatan. Dengan rampungnya beberapa proyek, termasuk jalan pengangkutan khusus, fasilitas pelabuhan dan pengolahan batubara, yang masih dalam proses, produksi awal dimulai pada kuartal keempat tahun 2011. Direksi dan manajemen senior Perseroan juga
telah proaktif dalam menangani meningkatnya kebutuhan sumber daya manusia yang terampil di Atlas Resources. Pada akhir tahun, tenaga kerja Atlas berjumlah 878, bertambah lebih dari 500 karyawan baru sepanjang tahun. Dengan tingkat pertumbuhan yang sama, diperkirakan pada tahun-tahun berikutnya dengan adanya tambahan wilayah yang memasuki tahapan produksi, infrastruktur sumber daya manusia yang saat ini ada perlu diperkuat. Memperhatikan hal ini, Direksi telah melakukan proyek jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan Perseroan untuk menarik, mengembangkan dan mempertahankan karyawan di semua tingkatan organisasi. Dibantu SRW & Co, Perseroan memastikan bahwa program pengembangan kompetensi, rotasi kerja dan perencanaan karir yang komprehensif akan memastikan generasi internal manajer senior yang terampil dan kelanjutan strategi serta implementasi. Dan akhirnya, Perseroan telah mempersiapkan dan telah berhasil mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 08 November 2011. Transaksi ini terjadi di tengah kondisi pasar global yang sulit, namun tetap dilihat sebagai langkah penting transisi Perseroan untuk dan menyusun sistem dan struktur tata kelola perusahaan dan kontrol yang lebih baku.
Resources will allow the management
The Board of Directors and senior
at all levels of the organization. With the
to rapidly adapt and reallocate internal
management of the Company have also
assistance of SRW & Co., the Company
resources in order to capitalize on market
been proactive in addressing the growing
will ensure that a comprehensive program
opportunities, both in terms of supply
needs for skilled human resources
of competency development, job rotation
and demand, as they arise.
within Atlas Resources. By year-end,
and career planning ensures the internal
the Atlas workforce numbered 878,
generation of senior manager skills and
Looking at the longer term, the Company
having added more than 500 new staff
continuity of strategy and implementation.
has made substantial progress in the
during the year. With similar levels of
planning and permitting for the requisite
growth forecast in subsequent years as
And finally, the Company prepared
infrastructure to unlock the substantial
additional concessions are brought into
for, and successfully listed shares on
reserves of the Muba Hub in South
production, the existing human resource
the Indonesian Stock Exchange on 08
Sumatra. While the complete array of
infrastructure needs to be augmented.
November 2011. This transaction took place in the context of a difficult global
projects, including a dedicated haul road, port facility and coal processing
With that in mind, the Board of Directors
market, but was nevertheless seen as
plant, is ongoing, trial production has
has undertaken a long-term project
a necessary step in the Company’s
already begun as of the fourth quarter of
to address the Company’s needs in
transition to and codification of more
2011.
attracting, developing and retaining staff
formal systems and structures for
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
11
Masih banyak tugas Dewan Komisaris di depan kita, dengan pembentukan komite yang diperlukan dan pedoman untuk memfasilitasi fungsi kami dalam memberikan bantuan kepada Direksi dan menjalankan pengawasan terhadap Direksi yang tepat. Penekanan kami adalah mempertahankan dan meningkatkan struktur tata kelola Perseroan, dan langkah awal yang akan kami lakukan adalah dengan pengangkatan Komite Audit.
strategi Perseroan untuk mencapai pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang.Atas nama Dewan Komisaris PT Atlas Resources Tbk.
Presiden Komisaris, Jay Oentoro
Dewan Komisaris mengharapkan untuk sungguh-sungguh mengawasi pelaksanaan kebijakan dan pembentukan budaya kerja berbasis kinerja untuk memungkinkan Atlas Resources mencapai tujuan-tujuannya yang ambisius. Akhirnya, kami memberikan penghargaan kepada Direksi, bersama dengan semua manajemen dan karyawan, atas semua upaya dan kerja keras sehingga mencapai beragam keberhasilan di 2011. Kami juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada para pemegang saham, mitra usaha, pelanggan, masyarakat setempat dan pemangku kepentingan lainnya atas dukungan dan kepercayaan mereka. Kami berharap budaya kewirausahaan yang kuat di Atlas Resources, melalui nilai-nilai, visi dan misi, akan terus memotivasi Direksi dan seluruh karyawan untuk terus menjalankan
implementation and the establishment of
Resources, informed by shared values,
a performance-based culture to enable
vision and mission, will continue to
Much of the work of the Board of
Atlas Resources to achieve its ambitious
motivate the Board of Directors and all
Commissioners still lies ahead of us,
goals.
employees to continue to execute the
corporate governance and control.
Company’s strategy to achieve long-term
with the establishment of the requisite
growth and success.
committees and charters in order to
Finally, we would like to commend the
facilitate our role in providing assistance
Board of Directors, along with all of the
to and ensuring appropriate oversight of
management and staff, for their diligent
On behalf of the Board of Commissioners
the Board of Directors. Our emphasis
efforts and hard work in achieving the
of PT Atlas Resources Tbk.
will be on maintaining and improving
many milestones of 2011. We would
upon the Company’s corporate
also like to thank our many shareholders,
governance structures, and our first
business partners, customers, local
President Commissioner,
initiative will be the appointment of the
communities and other stakeholders for
Jay Oentoro
Audit committee.
their ongoing support and trust.
The Board of Commissioners expects
We expect that the strong
to conscientiously oversee policy
entrepreneurial culture of Atlas
12
-$-$5$1.20,6$5,6
JAJARAN KOM I SARI S
Andreas Vourloumis
V. Suhartono Suratman
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Andreas bergabung dengan Dewan Komisaris Atlas pada bulan April 2011. Dia adalah Mitra Pendiri di Capital SSG Manajemen Hong Kong, didirikan pada tahun 2009. Dia adalah Anggota Senior Asian Special Situation Group di Lehman Brothers Asia dari 2006 sampai 2009. Andreas memperoleh gelar Sarjana di bidang Ekonomi dan Gelar Master di bidang Sejarah Ekonomi dari London School of Economics and Political Science.
Suhartono telah menjadi anggota Dewan Komisaris Atlas sejak April 2011. Ia juga Ketua Muda Prima Utama Satlak Atlet dan organisasi olahraga bagi militer Indonesia, sejak 2010. Dia adalah seorang perwira karir dalam militer Indonesia, Jabatan terakhir sebagai Asisten Operasi Panglima TNI di tahun 2010, Sebelumnya sebagai Panglima Komando Daerah Militer di Kalimantan 2008-2010. Suhartono menerima gelar Sarjana Ilmu Politik Sosial tahun 1995.
JAY T. OENTORO, President Commissioner
ANDREAS VOURLOUMIS, Independent Commissioner
V. SUHARTONO SURATMAN, Independent Commissioner
Jay has been the President Commissioner
Andreas joined the Atlas Board of
Suhartono has been a member of Atlas’
of Atlas since April 2011 and a member
Commissioners in April 2011. He is
Board of Commissioners since April
of the Board of Commissioners since April
a Founding Partner at SSG Capital
2011. He is also Chairman of the Satlak
2010. He has been Chairman and CEO of
Management Hong Kong, established
Prima Atlet Utama dan Muda, a sports
PT Alpha Capital since 2001 and served
in 2009. He was a Senior Member of
organization for the Indonesian military,
as President Commissioner of PT Pratama
the Asian Special Situation Group at
TJODF)FXBTBDBSFFSPGmDFSJO
Capital Indonesia from 2004 to 2010. He
Lehman Brothers Asia from 2006 to 2009.
the Indonesian military, last serving as the
started his banking career in 1985 with
Andreas holds a Bachelor’s Degree
Operation Assistant to Commander of the
Merchant Investment Corporation, a JP
in Economics and a Master’s Degree
Indonesian National Armed Force. Prior to
Morgan joint venture investment bank. Jay
in Economic History from the London
this he was a Chief Military Commander in
graduated with a Bachelor of Commerce
School of Economics and Political
Kalimantan from 2008 to 2010. Suhartono
in Accounting and Finance from the
Science.
received a Bachelor’s Degree in Social
Jay T. Oentoro Presiden Komisaris
Jay telah menjadi Komisaris Utama Atlas sejak April 2011 dan anggota Dewan Komisaris sejak April 2010. Menjadi Chairman dan CEO PT Alpha Capital sejak tahun 2001 dan menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Pratama Capital Indonesia dari tahun 2004 hingga 2010. Ia memulai karir perbankan pada tahun 1985 dengan Perusahaan Investasi, salah satu Bank Investasi milik perusahaan patungan JP Morgan. Jay lulus dengan gelar Bachelor of Commerce di bidang Akuntansi dan Keuangan dari University of British Columbia pada tahun 1982.
B OA R D O F C O M M I S S I O N E R S
University of British Columbia in 1982.
Political Science in 1995.
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
13
Suci Kuswardani
Pranata Hajadi
Komisaris
Komisaris
Suci telah menjadi anggota Dewan Komisaris Atlas sejak April 2011. Suci memiliki pengalaman di bidang keuangan selama 20 tahun sebelum mendirikan dan menjabat sebagai Presiden Direktur PT Mitra Berlian Usaha, dan sebelumnya menjabat sebagai Managing Director di PT Pratama Capital Indonesia dari 2005 hingga 2010. Suci lulus dengan gelar Sarjana Teknik Sipil dari Institut Teknologi Nasional Malang pada tahun 1988.
Pranata Hajadi telah menjadi anggota Dewan Komisaris Atlas sejak April 2011. Menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Indomobil Sukses International Tbk, perusahaan bidang otomotif di Indonesia, Wakil Ketua di Guangdong Lampung Jiangmen ISN Glass Co Ltd, Wakil Presiden Komisaris PT Kerismas Witicko Makmur, sebuah produsen baja Indonesia sejak tahun 2002, dan sebagai Komisaris PT Lautan Luas Tbk, Perusahaan pemasok bahan kimia, sejak tahun 2007. Ia juga menjadi Pemilik di Hajadi
SUCI KUSWARDANI, Commissioner
PRANATA HAJADI, Commissioner
Suci has been a member of Atlas’
Pranata Hajadi has been a member of
He has also been a Principal at Hajadi
Board of Commissioners since April
Atlas’ Board of Commissioners since
and Associates since 1996. He graduated
2011. Suci has 20 years experience in
April 2011. He has served as Vice
with a Bachelor of Economics and
the Financial Sector, and founded and
President Commissioner of PT Indomobil
Accounting from Monash University in
served as President Director of PT Mitra
Sukses International Tbk, an Indonesian
Australia in 1979 and holds an MBA from
Berlian Usaha, and previously served
automotive retailer, Vice Chairman at
the University of Chicago.
as Managing Director at PT Pratama
Guangdong Jiangmen ISN Float Glass Co.
Capital Indonesia from 2005 to 2010. Ms.
Ltd, Vice President Commissioner of PT
Kuswardani graduated with a Bachelor
Kerismas Witicko Makmur, an Indonesian
of Civil Engineering from the Institut
steel producer since 2002, and as
Teknologi Nasional of Malang in 1988.
Commissioner of PT Lautan Luas Tbk, an Indonesian industrial chemical supplier, since 2007.
and Associates sejak tahun 1996. Ia lulus dengan gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Monash University di Australia pada tahun 1979 dan gelar MBA dari University of Chicago.
14
/$325$1',5(.6,
LAPORAN DIREKSI
Andre Abdi Presiden Direktur
3RUWRIROLRSURGXNEDWXEDUDNDPL\DQJEHUDJDPGDQÁHNVLEHOWHODK PHPXQJNLQNDQNLWDXQWXNPHQMDPLQDGDQ\DSHODQJJDQGL-HSDQJ &LQD.RUHD6HODWDQGDQ,QGRQHVLD.DPLPHUDVDEDKZDEDVLV SHODQJJDQ\DQJWHUGLYHUVLÀNDVLPHPEDQWXNDPLXQWXNPHQJXUDQJL dampak dari siklus dalam industri tertentu, apakah itu produksi baja, pembangkit listrik, semen atau manufaktur umum, sementara MXJDPHODNXNDQGLYHUVLÀNDVLSHQGDSDWDQGDQPHQJXUDQJLULVLNR makro ekonomi nasional dan daerah.
',5(&7256·5(3257
0VSEJWFSTFBOEnFYJCMFQPSUGPMJPPGDPBM
government authority beginning in 1999 that
8FFYQFDUUPTFFUIFCFOFmUPGPQFSBUJOH
products has already enabled us to secure
culminated in the deregulation of mining
multiple assets in close proximity through
customers in Japan, China, South Korea
licenses in 2002. This advance gave sudden
the utilization of shared infrastructure,
BOE*OEPOFTJB8FGFFMUIBUPVSEJWFSTJmFE
rise to thousands of “potential miners” across
logistics and equipment, including coal-
customer base helps to mitigate the impact of
Indonesia and started a groundswell of
processing facilities, haul roads and barge
cyclicality in any particular industry, whether
development activity and entrepreneurship at
and vessel loading ports. At the same time,
it is steel production, power generation,
both regional and provincial levels.
the geographical diversity of our production areas helps to mitigate the impact of poor
cement or general manufacturing, while also diversifying our revenue stream and reducing
We are currently operating and producing
weather or localized disruptions at one
DPVOUSZBOESFHJPOTQFDJmDNBDSPFDPOPNJD
coal in four of our hubs – Berau, Kubar, Oku
concession on the performance of the
risks.
and Muba. Muba was just commencing trial
company as a whole.
production at the end of 2011. Our Papua hub Our approach to the Indonesian coal sector
is expected to commence operations in the
Our acquisition, exploration and
stems from the regionalization of central
years to come.
development activities to-date have
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
15
Ketertarikan kami ke sektor batubara Indonesia berawal dari pembagian wewenang pemerintah pusat ke daerah yang dimulai pada tahun 1999 yang menghasilkan peraturan ijin pertambangan di tahun 2002. Pemberian wewenang ini sontak memunculkan ribuan “penambang potensial” di seluruh Indonesia dan memulai gelombang aktivitas pengembangan dan kewirausahaan baik di tingkat regional dan provinsi. Saat ini kami sedang beroperasi dan memproduksi batubara di empat hub kami Berau, Kubar, Oku dan Muba di mana Muba baru memulai masa persiapan produksi di akhir 2011. Hub Papua kami diharapkan dapat mulai beroperasi pada tahun-tahun mendatang. Kami melihat manfaat dari mengoperasikan berbagai tambang yang berdekatan yang memanfaatkan infrastruktur, logistik dan peralatan, termasuk pengolahan batu bara fasilitas, jalan angkut dan tongkang dan pelabuhan kapal angkut secara bersamasama. Pada saat bersamaan, keragaman HFPHSBmTEJXJMBZBIQSPEVLTJLBNJNFNCBOUV untuk mengurangi dampak cuaca buruk atau gangguan lokal di satu wilayah terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan. Kegiatan akuisisi, eksplorasi dan pengembangan kami sampai saat ini telah menghasilkan 16 wilayah pertambangan yang terkoordinasi di sekitar 5 hub, untuk
mengembangkan dan memperoleh manfaat TLBMBFLPOPNJTEBSJJOGSBTUSVLUVSmTJLEBO sosial bersama. Masing-masing hub memiliki geologi yang unik dengan target pasar yang berbeda. Hub diciptakan sebagai titik penting bagi wilayah operasi kami. Kelima hub tersebut adalah: t )VC#FSBVZBOHUFSEJSJEBSJLPOTFTJEJ Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, meliputi area seluas hampir 15.000 hektar dan memproduksi batubara termal utama untuk pasar Asia Utara. t )VC,VCBSEJ,BCVQBUFO,VUBJ#BSBU Kalimantan Timur memiliki 3 konsesi sekitar 15.000 hektar memproduksi batubara metalurgi dan termal berkalori tinggi. t )VC0LVEJ4VNBUFSB4FMBUBONFNJMJLJ 3 konsesi sebesar 23.840 hektar dan memproduksi batubara berkalori rendah (uap) untuk pembangkit listrik domestik, dan fasilitas dan untuk pembangkit listrik di India dan tempat lain, serta batubara metalurgi di konsesi Anugrah Energi. t ) VC.VCBEJ,BCVQBUFO.VTJ3BXBTEBO Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan meliputi 5 konsesi dengan luas lebih dari 41.000 hektar yang memproduksi batubara termal baru untuk pembangkit listrik generasi mendatang. t ) VC1BQVB TFNFOUBSBNBTJIEBMBNNBTB pengembangan, meliputi 2 konsesi sekitar 100.000 hektar.
resulted in a network of 16 concessions
metallurgical and high grade thermal
Our planned infrastructure development
that are coordinated around 5 hubs of
coal.
in support of our 5 concessions around
BDUJWJUZ JOPSEFSUPEFWFMPQBOECFOFmU
t 0LV)VCJO4PVUI4VNBUFSBIBT
the Muba Hub will provide an exceptional
from economies of scale from shared
concessions totaling 23,840 hectares
opportunity for the company to unlock the
physical and social infrastructure. Each
and producing low-ranked (steam) coal
relatively untapped coal reserves of South
hub possesses a unique geology and
for domestic power plants, and facilities
Sumatera. South Sumatera possesses
targets a different market. The hubs have
and power plants in India and elsewhere,
QFSIBQTUIFNPTUTJHOJmDBOUSFTPVSDFT
been created as focal points for our initial
as well as metallurgical coal in the
and reserves of any province in Indonesia,
operating concessions. These 5 hubs are:
Anugrah Energi concession.
estimated to be roughly 47 billion tons
t .VCB)VCJO.VTJ3BXBTBOE.VTJ
and 9.5 billion tons, respectively. Much of
t #FSBV)VC DPNQSJTJOHDPODFTTJPOTJO
Banyuasin Regencies, South Sumatera
this untapped resource, however, is found
Berau Regency, East Kalimantan, covers
encompasses 5 concessions and more
in inland areas lacking the necessary
an area of nearly 15,000 hectares and
than 41,000 hectares producing new
roads and infrastructure to support coal
produces mainstream thermal coal for
mainstream thermal coal for the next
production.
North Asian markets.
generation of power plants.
t ,VCBS)VCJO,VUBJ#BSBU3FHFODZ &BTU
t 1BQVB)VC XIJMFTUJMMJOJUTJOGBODZ
In contrast, the technical execution
Kalimantan maintains 3 concessions of
covers 2 concessions totaling
involved in our 5 concessions is relatively
just under 15,000 hectares producing
approximately 100,000 hectares.
straightforward. All are located in close
16
/$325$1',5(.6,
Pembangunan infrastruktur yang kami rencanakan untuk mendukung 5 konsesi sekitar Hub Muba akan memberikan kesempatan luar biasa bagi perusahaan untuk membuka cadangan batubara yang relatif belum termanfaatkan di Sumatera Selatan. Sumatera Selatan memiliki sumber daya dan cadangan yang kemungkinan paling besar dari setiap provinsi di Indonesia, diperkirakan masingmasing sekitar 47 miliar ton dan 9,5 miliar ton. Sebagian besar sumber daya ini belum dimanfaatkan, ditemukan di daerah pedalaman yang kurang sarana jalan dan infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung produksi batubara. Sebaliknya, teknis pelaksanaan yang terlibat dalam konsesi 5 kita relatif mudah. Semua berada dalam jarak berdekatan di dataran rata, dengan rasio pengupasan rendah dan cadangan besar. Kami juga telah mendapatkan ijin yang diperlukan untuk membangun jalan angkut 137 km dari Hub Muba ke fasilitas pelabuhan khusus di Sungai Lalan, dan berharap ini akan selesai pada paruh pertama 2013. Selain upaya ini, kami berharap dapat terus menemukan sumber daya tambahan di areal sekitar semua hub kami yang ada dalam rangka untuk lebih memanfaatkan infrastruktur dan manfaat dari investasi sosial yang telah kami bangun dalam hubungan dengan masyarakat setempat dan juga dengan instansi setempat dan regional. Proses ini sangat tergantung pada
kemampuan manajemen dan tim produksi kami. Kami berharap untuk mewujudkan pertumbuhan di masing-masing hub kami tidak hanya melalui JEFOUJmLBTJTVNCFSEBZBUBNCBIBO UFUBQJKVHB melalui program akuisisi aset berkelanjutan. Pandangan kami adalah bahwa peluang untuk mempercepat produksi di hub tetap besar dengan sejumlah besar konsesi masih belum berkembang, dan hanya dibatasi oleh ketersediaan sumber daya manajerial, teknis dan keuangan yang memadai. Setiap akuisisi konsesi akan terus diselaraskan dengan strategi kami untuk mengembangkan produk batubara yang beragam di beberapa pasar untuk menjaga terhadap siklus naik turun yang tidak dapat dihindari, yang mana ini adalah yang ketiga kalinya sejak 2003. Kami terus mencari peluang untuk mengembangkan tambang hub tambahan, serta mencari aset skala yang lebih besar lain di Indonesia, termasuk di Kalimantan Timur. Kami berharap untuk memaksimalkan nilai tambah dengan mempertahankan fokus kami pada keahlian dan keunggulan komparatif kami. Pasar Kami Keseluruhan tambang kami memproduksi berbagai batubara termal berkalori rendah sampai tinggi serta batubara metalurgi untuk
QSPYJNJUZPOnBUUFSSBJO XJUIMPXTUSJQQJOH
We expect to realize growth at each of our
looking for larger scale assets elsewhere in
ratios and large reserves. We have also
IVCTOPUPOMZUISPVHIUIFJEFOUJmDBUJPOPG
Indonesia, including in East Kalimantan.
received the approvals necessary to
additional resources, but also through our
construct a 137 km haul road from the Muba
on-going asset acquisition program. Our
We expect to maximize our value added by
Hub to a dedicated port facility on the Lalan
view is that the opportunities to accelerate
maintaining our focus on our areas of greatest
River, and expect this to be completed by
hub production remain vast with large
expertise and comparative advantage.
UIFmSTUIBMGPG
numbers of concessions still undeveloped, and the pace limited only by the availability
In addition to this effort, we expect to
of the appropriate managerial, technical and
continue to discover additional resources
mOBODJBMSFTPVSDFT
Our Markets Our aggregation of mines produces a range PGMPXUPIJHIDBMPSJmDWBMVFUIFSNBMDPBM
within the areas surrounding all of our existing hubs in order to further capitalize on
Each acquisition of a concession will continue
as well as metallurgical coal to cater to
PVSJOGSBTUSVDUVSFBOECFOFmUGSPNUIFTPDJBM
to align with our strategy to develop a broad
the various needs of our end users. While
investments we have already made in our
base of products across multiple markets
customers in Japan and Europe typically
relations with local communities and local
to cushion against the inevitable boom and
require high value thermal coal, customers
and regional administrations. This process
bust cycles, of which we are in the third since
in China, Korea and Taiwan often specify
will depend critically upon the strength of our
2003. We continue to look for opportunities
NFEJVNUPIJHIDBMPSJmDWBMVFT/FXFSQPXFS
local management and production teams.
to develop additional mine hubs, as well as
plants in India, Indonesia and Thailand, on
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
17
memenuhi berbagai kebutuhan pengguna akhir kami. Sementara pelanggan di Jepang dan Eropa biasanya membutuhkan batubara termal bernilai tinggi, pelanggan di Cina, Korea dan Taiwan sering meminta kalori menengah sampai tinggi. Pembangkit listrik yang terbaru di India, Indonesia dan Thailand, di sisi lain, semakin memanfaatkan batubara termal berkalori rendah. Portofolio produk batubara kami yang beragam EBOnFLTJCFMUFMBINFNVOHLJOLBOLJUBVOUVL menjamin adanya pelanggan di Jepang, Cina, Korea Selatan dan Indonesia. Kami merasa CBIXBCBTJTQFMBOHHBOZBOHUFSEJWFSTJmLBTJ membantu kami untuk mengurangi dampak dari siklus dalam industri tertentu, apakah itu produksi baja, pembangkit listrik, semen atau manufaktur VNVN TFNFOUBSBKVHBNFMBLVLBOEJWFSTJmLBTJ pendapatan dan mengurangi risiko makro ekonomi nasional dan daerah. Dalam rangka membangun sebuah nama yang kuat di pasar luar negeri, secara historis kami telah bermitra dengan Noble Resources, yang telah menjadi pembeli utama dan agen pemasaran untuk produksi batubara kami. Noble adalah pemimpin pasar dalam mengelola rantai pasokan global untuk bahan baku strategis, dan telah sangat berperan dalam membantu membangun reputasi yang handal di Korea Selatan, Cina, Hong Kong dan Jepang sebagai produsen batubara termal dan metalurgi. Kami akan terus bekerja dalam kerjasama erat dengan Noble di pasar ini dan lainnya, termasuk Vietnam,
Thailand dan India, sementara juga memperkuat keberadaan kami secara langsung dengan pelanggan yang terpilih. Di dalam negeri, cadangan batubara sangat cocok untuk memasok pembangkit listrik di Sumatera dan Jawa Barat baik secara kualitas dan perspektif logistik. Produksi batubara metalurgi kami berkembang juga mendukung pertumbuhan produksi baja Indonesia dengan pengenalan teknologi tanur tiup baru dalam waktu dekat. Anak perusahaan kami, Hanson Energy, telah memenangkan tender pasokan jangka panjang untuk memasok 3,08 juta ton per tahun batubara termal berkalori rendah ke pasar domestik selama 20 tahun ke depan. Tantangan dalam Sumber Daya Manusia Kami memulai Atlas Resources pada tahun 2007 dengan 50 karyawan, dan telah berkembang hingga hampir 900 orang selama lima tahun terakhir. Sejalan dengan pertumbuhan ini, kami akan terus menumbuhkan gaya manajemen terbuka dan saling mendukung, yang awalnya hanya ada tiga Direktur namun kini diturunkan ke struktur organisasi yang lebih rendah melalui level General Manager dan seterusnya, menanamkan budaya organisasi dan nilai-nilai pada personil baru kami. Kami menjaga agar organisasi kami mempertahankan gaya komunikasi sangat terbuka - dengan diskusi dan tukar pendapat
the other hand, increasingly utilize low value
served as the primary off-taker and marketing
metallurgical coal output is also a contender
thermal coal.
agent for our coal production. Noble is a
to support the growth in Indonesia’s steel
market leader in managing the global supply
output with the introduction of new blast
0VSEJWFSTFBOEnFYJCMFQPSUGPMJPPGDPBM
chain for strategic raw materials, and has
furnace technology in the near future. Our
products has already enabled us to secure
been instrumental in helping us to establish
subsidiary, Hanson Energy, has already
customers in Japan, China, South Korea
a reliable reputation in South Korea, China,
secured a long-term off-take tender to supply
BOE*OEPOFTJB8FGFFMUIBUPVSEJWFSTJmFE
Hong Kong and Japan as a producer of
3.08 mtpa of low rank thermal coal into the
customer base helps to mitigate the impact of
thermal and metallurgical coal. We will
domestic market for the next 20 years.
cyclicality in any particular industry, whether
continue to work in close collaboration with
it is steel production, power generation,
Noble in these and other markets, including
cement or general manufacturing, while also
Vietnam, Thailand and India, while also
diversifying our revenue stream and reducing
strengthening our direct presence with
We started Atlas Resources in 2007 with
DPVOUSZBOESFHJPOTQFDJmDNBDSPFDPOPNJD
selected customers.
50 staff, and have grown to nearly 900 staff
Human Resource Challenges
PWFSUIFQBTUmWFZFBST"TXFIBWFHSPXO
risks. Domestically, our coal reserves are well
we have continued to foster an open and
In order to establish a strong name in
positioned to supply power plants in Sumatra
supportive management style, which initially
overseas markets, we have historically
and Western Java from both a quality
served just the three original Directors but has
partnered with Noble Resources, which has
and logistics perspective. Our growing
now cascaded down the organization through
18
/$325$1',5(.6,
di tingkat General Manager ke bawah. Kami mendorong lapisan kedua dari manajemen untuk berpikir “di luar kotak” dan mengekspresikan pandangan mereka. Tujuan kami adalah agar karyawan kami merasa nyaman mengekspresikan pendapat dari aspek teknis, sosial dan lainnya, termasuk potensi dari suatu proyek tertentu. Oleh karena kebanyakan konsesi dikuasai secara perorangan atau oleh perusahaan kecil, kami terus menumbuhkembangkan semangat kewirausahaan di internal kami. Kebutuhan untuk memberdayakan manajemen untuk lingkungan baru ini adalah mendorong proses transformasi sumber daya manusia secara penuh untuk memastikan bahwa kami menginternalisasi budaya yang tepat, nilai-nilai yang benar dan keyakinan yang benar. Sebagai bagian dari proses ini, kami membentuk program manajemen bakat dan program pengembangan manajemen, yang akan mencakup pelatihan di luar negeri untuk personil kunci, untuk memastikan bahwa manajemen senior masa depan kami memperoleh keterampilan yang diperlukan dan perspektif hari ini untuk membawa perusahaan ke depan. Seiring dengan hal ini adalah mandat untuk memastikan bahwa manfaat yang kita peroleh dari inisiatif individu dibagi melalui perusahaan. Pengalaman kami telah menunjukkan bahwa operasi pertambangan berskala lebih kecil lebih intensif dari segi manajemen dibandingkan
dengan yang berskala besar. Karena kami akan terus mengembangkan sistem hub kami dan berpotensi menambah hub baru, tuntutan pada manajemen di seluruh operasi kami dan kegiatan pendukung akan tumbuh, dan kami melihat tanggung jawab kami untuk mempersiapkan generasi-generasi manajerial masa depan untuk memenuhi kebutuhan khusus dan penentu keberhasilan melalui proyek pertambangan skala kecil sampai skala besar. Menatap ke Depan Sejak 2007, Perseroan telah sangat cepat membuat rekam jejak yang terbukti dalam pengembangan beberapa proyek di beberapa XJMBZBIHFPHSBmTZBOHCFSCFEB,FNBNQVBO teknis dan pemahaman yang sangat mendalam tentang lingkungan operasi kami telah memampukan kami untuk benar-benar menilai lahan yang masih hijau, dan menentukan potensi sebuah proyek untuk dapat berhasil pada tahap pra-akuisisi dengan tingkat kayakinan yang tinggi. Pada saat yang sama, kami telah menunjukkan kemampuan kami untuk menjadi mitra usaha yang baik - dengan pemilik konsesi lokal yang sering tidak pernah mengembangkan, mengoperasikan atau terlibat dalam tambang, dengan masyarakat di mana kami beroperasi dan dari mana kita mendapatkan banyak karyawan kami; dan dengan pemimpin industri tingkat dunia seperti Noble Resources di bidang
the General Manager level and beyond,
internally. Our need to empower management
scale mining operations are much more
instilling the organization’s culture and values
for this new environment is driving a full
management intensive than large-scale
in our new people.
human resource transformation process in
operations. As we will continue to develop
order to ensure that we internalize the right
our hub system and potentially add new hubs,
culture, right values and right beliefs.
the demands on management across our
We insist that our organization maintain an
operations and supporting activities will grow,
extremely open communication style – with frequent discussion and brainstorming at
As a part of this process, we are establishing
and we see our responsibility as preparing
the General Manager level and below. We
a talent management program and a
successive generations of managers for the
are keen to embolden our second layer of
management development program,
TQFDJmDSFRVJSFNFOUTBOETVDDFTTGBDUPST
management to think “outside the box” and
which will include offshore training for key
of small-scale through to large-scale mining
express their views. Our goal is for our people
personnel, to ensure that our future senior
projects.
to feel comfortable expressing technical,
management is acquiring the necessary skills
social and other views, including whether a
and perspectives today to carry the company
particular project has any potential.
forward. Along with this is a mandate to
As most concessions are owned privately
FOTVSFUIBUCFOFmUTXFEFSJWFGSPNJOEJWJEVBM
Since 2007, the Company has very quickly
JOJUJBUJWFBSFTIBSFEUISPVHIUIFmSN
established a proven track record in the development of several projects across
or by small companies, we are continually seeking to foster an entrepreneurial spirit
Looking Ahead
Our experience has shown that smaller-
several different geographical areas.
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
19
perdagangan, logistik dan sumber daya. Pintu kami terbuka untuk bermitra dengan siapa saja dari satu spektrum ke yang lain, dan kami menjaga hubungan yang kuat dengan mitra minoritas di enam proyek kami. Kami tidak melihat kemitraan sebagai penghambat bagi keberhasilan kami tetapi lebih sebagai ciri khas EBSJQFOEFLBUBOLBNJEBOmMPTPmQFSVTBIBBO secara umum. Dalam kurun waktu setahun terakhir, kami telah mempersiapkan fondasi yang kuat bagi perusahaan untuk terlibat dalam proyek - proyek berskala besar. Kami telah memperkuat modal keuangan kami melalui peningkatan dana ekuitas, dan pada saat yang sama memperkuat manajemen kami melalui program pembaharuan sumber daya manusia. Dalam tempo beberapa tahun ke depan, kami akan fokus pada pengerjaan pengembangan Muba, dan juga tiga P- Performance (Hasil Kinerja), Production (Hasil Produksi) dan Productivity (Daya Produksi). Dengan selesainya IPO, kami mempunyai awal yang kuat, dan kami siap untuk mewujudkan rencana kami menjadi kenyataan.
penciptaan nilai. Semua ini akan terjadi dalam konteks apa yang telah kami capai - dengan berfokus pada pengembangan, membuktikan cadangan dan pelaksanaan proyek. Inilah kebanggaan kami. Atas nama Dewan Direksi PT Atlas Resources Tbk.
Presiden Direktur, Andre Abdi
Masa depan Atlas Resources akan memberikan cadangan dan sumber daya yang terus berkembang, pertumbuhan produksi yang kuat, kelompok manajemen yang lebih mapan dan
0VSUFDIOJDBMQSPmDJFODZBOEWFSZEFFQ
with minority partners in six of our projects.
and are well on the way to delivering on our
understanding of our operating environment
We don’t see partnerships as an impediment
plan.
has enabled us to thoroughly assess green-
UPPVSTVDDFTTCVUSBUIFSBTBEFmOJOH
mFMETJUFTBOENBLFBEFUFSNJOBUJPOPGUIF
characteristic of our approach and a general
The future of Atlas Resources will bring
potential for a project to succeed at the
company philosophy.
expanding reserves and resources, robust production growth, a deeper management
pre-acquisition stage with a high degree PGDPOmEFODF"UUIFTBNFUJNF XFIBWF
In this past year, we have been preparing a
pool and value creation. All of this will
demonstrated our ability to be a good
mSNGPVOEBUJPOGPSUIF$PNQBOZUPVOEFSUBLF
take place within the context of how we’ve
business partner - with local concession
large-scale development projects. We have
managed to get here - by focusing on
owners who have often never developed,
strengthened our capital position through
development, proving reserves and project
operated or been involved in a mine; with
our equity fund-raising, whilst at the same
execution. This is what we pride ourselves on.
the communities in which we operate and
time strengthening our management via our
from which we draw our many employees;
human resources transformation program.
On behalf of the Board of Directors of
and with world-class industry leaders such
Over the next few years, we will be focused
PT Atlas Resources Tbk.
as Noble Resources in trading, logistics and
on the execution of the Muba development,
resources. Our door is open to partnering with
as well as the Three P’s - Performance,
President Director,
participants from one end of the spectrum to
Production and Productivity. With the
Andre Abdi
the other, and we maintain strong relationships
completion of our IPO, we have a strong start,
20
/$325$1',5(.6,
KAJIAN IKHTISAR KEUANGAN Kinerja keuangan tahun 2011 meningkat TFDBSBTJHOJmLBOEJCBOEJOHUBIVO sebelumnya. Total pendapatan mencapai Rp799.3 Miliar naik sebesar 34,7% dari tahun 2010. Pertumbuhan pendapatan ini didorong terutama oleh kenaikan sebesar 74,5% pada harga jual rata-rata kami menjadi USD75.87 per ton, karena penjualan batubara kalori tinggi dan batubara metalurgi yang memberikan kontribusi 17,3% dari total volume dengan rata rata harga jual sebesar USD116.91/ton. Selebihnya adalah kontribusi dari penjualan Atlas 5300 dengan 951.200 ton dengan harga USD67.26/ton. Hasil ini mencerminkan kekuatan dan nFLTJCJMJUBTEBSJNPEFMVTBIB"UMBT di mana kinerja keuangan secara keseluruhan tidak semata-mata
didorong oleh volume penjualan yang meningkat, tetapi dengan alokasi sumber daya manajemen dan produksi di wilayah pertambangan kami dalam menanggapi peluang dan kondisi pasar yang terjadi.
di bulan November tahun 2011, yang meningkatkan Ekuitas dan Kas dan setara Kas, namun memiliki dampak negatif pada laba bersih per saham, yang turun menjadi Rp17 dari Rp22 di tahun 2010.
Beban pokok pendapatan meningkat hanya 14,8%, sehingga marjin laba kotor kami meningkat hampir dua kali lipat menjadi 26,5%. Demikian pula, EBITDA dan margin laba usaha lebih dari dua kali lipat, masing-masing menjadi 20,6% dan 12,9%, sedangkan jumlah pendapatan komprehensif kami mencapai Rp27.1 miliar atau 103,4% lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Pengeluaran barang modal kami meningkat sebesar 56,7% di tahun 2011, menjadi Rp119 miliar, sejalan dengan program eksplorasi, akuisisi dan pengembangan aset secara keseluruhan. Sebagian besar kegiatan ini difokuskan pada Hub Muba pada tahun 2011.
Perubahan di pos neraca sebagian besar merupakan akibat dari keberhasilan Penawaran Umum kami
Per akhir tahun lalu rasio hutang bersih terhadap ekuitas sebesar 0,15, dan rasio hutang bersih terhadap EBITDA sebesar 1,31.
Review of Selected Financial Highlights
Our financial performance in 2011 was
driven by increasing sales volumes, but
of 2011, driving large increases in
significantly improved over the previous
by the allocation of our management
Shareholders’ Equity and Cash while,
year. Total revenues of Rp.799.3 billion
and production resources across our
conversely, having a negative impact on
were 34.7% higher than in 2010. This
concessions in response to the prevailing
our reported earnings per share, which
revenue growth was driven primarily
market opportunities and conditions.
declined to Rp17 from Rp22 in 2010.
selling price (ASP) to USD75.87 per
The total cost of revenue increased
Our capital expenditures expanded
ton, as the establishment of sales of our
by just 14.8%, resulting in our gross
by 56.7% in 2011, to Rp.119 billion, in
high-CV and met coal brands contributed
profit margin nearly doubling to 26.5%.
keeping pace with our overall programs
17.3% of our total volume at a blended
Similarly, our EBITDA and operating profit
for exploration, acquisition and asset
average selling price of USD116.91/ton.
margins more than doubled, to 20.6%
development. A significant portion of
Atlas 5300 contributed the remaining
and 12.9% respectively, while our total
this activity focused on the Muba Hub in
sales for the year with 951.2 thousand
comprehensive income of Rp27.1 billion
2011.
tons at an ASP of USD67.26/ton.
was 103.4% higher than the previous
by an increase of 74.5% in our average
year.
We ended the year with a net debt to equity ratio of 0.15, and a net debt to
These results are a reflection of the strength and flexibility of the Atlas
Changes in our balance sheet are largely
business model, where the overall
a reflection of the successful completion
financial performance is not solely
of our Public Offering in November
EBITDA ratio of 1.31.
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
21
(dalam jutaan IDR, kecuali dinyatakan lain) (IDR millions, unless otherwise stated)
2011
2010
CHANGE
Pendapatan Usaha
799.315
593.218
34,7%
Total Revenue
Beban Pokok Pendapatan
587.146
511.544
14,8%
Total Cost of Revenue
Laba Bruto
212.169
81.674
159,8%
(SPTT1SPmU
(SPTT1SPmU.BSHJO
26,54%
13,77%
92,7%
(SPTT1SPmU.BSHJO
Beban Usaha
108.893
55.298
96,9%
Operating Expenses
Laba (rugi) Usaha
103.276
26.376
291,6%
Operating Income (Loss)
Operating Margin
12,92%
4,45%
190,3%
Operating Margin
EBITDA
161.429
48.584
232,3%
EBITDA
EBITDA Margin
20,61%
8,19%
151,6%
EBITDA Margin
Beban Pajak
17.372
7.951
118,5%
Income Tax
Jumlah Pendapatan Komprehensif
27.089
13.320
103,4%
Total Comprehensive Income (Loss)
Margin Bersih
3,39%
2,25%
50,9%
Net Margin
17
22
-22.7%
Earnings Per Share (EPS) in IDR
P&L KETERANGAN
Laba per Saham (EPS) dalam Rp
NERACA Jumlah Aset
P&L DESCRIPTION
BALANCE SHEE T 2.301.384
540.070
326,1%
Total Assets
911.451
320.152
184,7%
Total Liabilities
1.389.933
219.918
532,0%
Shareholders' Equity
Utang dengan Bunga
574.254
83.422
588,4%
Interest Bearing Debt
Kas dan Setara Kas
359.163
5.867
6021,8%
Cash & Cash Equivalents
Utang Bersih
215.091
77.555
177,3%
Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas
ARUS KAS Belanja Modal
Net Debt
CASH FLOW 118.975
75.929
56,7%
Arus kas yang (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas operasi
(170.640)
79.143
-315,6%
Cash (Used in) Provided from Operations
Arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi
(905.635)
(218.564)
314,4%
Cash Used in Investment Activity
Arus kas yang diperoleh dari aktivitas pendanaan
1.429.571
143.888
893,5%
Cash Provided from Financing Activity
RASIO
Capital Expenditures
RATIOS
Net Debt to Equity (x)
0,15
0,35
-56,1%
Net Debt to Equity (x)
Net Debt to EBITDA (x)
1,31
1,60
-18,2%
Net Debt to EBITDA (x)
Free Cash Flow (EBITDA - Capex)
42.454
(27.345)
-255,3%
Free Cash Flow (EBITDA - Capex)
Cash from Operations to Capex (x)
(1,43)
1,04
-237,5%
Cash from Operations to Capex (x)
22
/$325$1',5(.6,
KAJIAN IKHTISAR OPERASI Kami memproduksi 1,21 juta ton batubara di 2011. Meskipun terjadi sedikit penurunan sebesar 3,3% dari tahun sebelumnya, pada akhir tahun kami telah berhasil memulai operasi di empat hub kami, dan memperluas portofolio kami meliputi batubara yang bernilai lebih tinggi dan lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Produk Atlas 5300, yang dihasilkan dari Hub Berau terus menjadi produk utama kami, dan memberikan kontribusi 78,7% dari total volume produksi. Hub Kubar secara keseluruhan menghasilkan 15,1% produksi batubara kalori tinggi yaitu Atlas 6000 dan batubara metalurgi Atlas Met9, sementara Hub Oku memberikan kontribusi 5,7% dengan Atlas 3600. Produksi awal di Muba
hub di bulan Desember menghasilkan 5.043 ton Atlas 4200, atau 0,4% dari total produksi. Kontribusi dari hub Kubar yang terus berkembang, dengan nisbah pengupasan 31,8, memberikan peningkatan sebesar 47,9% pada rata-rata nisbah pengupasan sebesar 11,46 dari 7,75 pada tahun 2010. Hal ini tercermin dari peningkatan 45,8% pada lapisan penutup yang dipindahkan sebanyak 14,15 juta bcm pada tahun 2011. Biaya kas produksi rata-rata per ton naik menjadi USD47.38 untuk tahun ini, naik 40,0% dari 2010.
setelah akuisisi keduanya di bulan Maret 2011. Sebelumnya kami sudah menjadi operator untuk konsesi di Hub Kubar sejak Juli 2010, dan di hub Oku dari Januari 2011. Batubara yang diproduksi dari konsesi tersebut selama periode sebelum diakuisisi secara hukum oleh kami akan menambah total produksi Perseroan menjadi 1.316.791 ton pada tahun 2010 dan 1.278.856 ton pada tahun 2011.
Jumlah produksi dan penjualan kami di tahun lalu mencerminkan hasil dari Hub Kubar dan Hub Oku
Review of Selected Operating Highlights
We produced a total of 1.21 million
production in our Muba hub in December
for the concessions in the Kubar hub
tons of coal in 2011. While this was a
yielded 5,043 tons of Atlas 4200, or 0.4%
commencing from July 2010, and in the
slight drop of 3.3% from the previous
of the total.
Oku hub from January 2011. The coal produced during those periods prior to
year, by year-end we had successfully initiated operations in four of our hubs,
The growing contributions from our Kubar
our formal acquisition of the concessions
and broadened our portfolio to include
hub, with a strip ratio of 31.8, resulted in
would have elevated the company’s total
a range of both higher and lower value
a 47.9% increase in our blended average
production to 1,316,791 tons in 2010 and
products than in the previous year.
strip ratio to 11.46 from 7.75 in 2010. This
1,278,856 tons in 2011.
was echoed in the 45.8% increase in Our Atlas 5300 brand, coming out of the
overburden (OB) removed to 14.15 million
Berau Hub continued to be our primary
bcm in 2011. Our resulting average cash
product, and contributed 78.7% of total
cost per ton rose to USD47.38 for the year,
production volume. The Kubar Hub
or an increase of 40.0% from 2010.
generated 15.1% of aggregate volume
Our production and sales numbers for
with contributions of our high-CV Atlas
UIFZFBSSFnFDUUIFPVUQVUTGSPNUIF
6000 brand and Atlas Met9 metallurgical
Kubar and Oku hubs subsequent to their
coal, while our Oku Hub contributed 5.7%
acquisitions in March 2011. We had,
with Atlas 3600. The initiation of trial
however, previously been the operator
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
23
RANGKUMAN DATA PRODUKSI 2011 6XPPDU\3URGXFWLRQ'DWD
HUB
BERAU
KUBAR*
MUBA**
OKU*
PRODUK %5$1'
$WODV
$WODV0HW
$WODV
$WODV
952.774
183.243
5.043
69.275
1.210.334
78,7%
15,1%
0,4%
5,7%
100,0%
7.603.436
5.827.551
307.029 ***
412.155
14.150.166
7,98
31,80
6,30
5,94
11,46
44,00
79,86
-
7,91
47,38
951.206
199.501
-
-
1.150.707
82,7%
17,3%
-
-
100,0%
63.979.185
23.323.849
-
-
87.303.034
73,3%
26,7%
-
-
100,0%
67,26
116,91
-
-
75,87
Produksi (ton) Production % dari Total % of Total
OB (bcm) Nisbah Pengupasan Strip Ratio
Biaya Kas (USD/ton) Cash Cost#
Volume Penjualan (ton) Sales Volume
% dari Total % of Tota l Jumlah Pendapatan (USD) Sales Amount #
% dari Total % of Total
Harga Jual rata-rata (USD/ton) Av. Selling Price #
TOTAL
* Data produksi dan penjualan hanya mencerminkan kegiatan setelah akuisisi oleh Atlas di Maret 2011 1SPEVDUJPO4BMFTEBUBPOMZSFnFDUBDUJWJUZTVCTFRVFOUUPUIFBDRVJTJUJPOCZ"UMBTJO.BSDI ** Data produksi untuk 1 bulan operasi di tahun 2011 Production data incorporates 1 month of operation in FY 2011
*** Data OB termasuk 275.253 bcm yang dikupas pada pembukaan awal tambang OB data includes 275,253 bcm of pre-strip removed prior to the commencement of mining RANGKUMAN DATA PRODUKSI 2010 6XPPDU\3URGXFWLRQ'DWD
Hub
Berau
KUBAR*
MUBA**
OKU*
PRODUK %5$1'
$WODV
$WODV0HW
$WODV
$WODV
1.252.267
-
-
-
1.252.267
100,0%
-
-
-
100,0%
9.708.130
-
-
-
9.708.130
7,75
-
-
-
7,75
33,83
-
-
-
33,83
1.429.530
-
-
-
1.429.530
100,0%
-
-
-
100,0%
62.168.724
-
-
-
62.168.724
% dari Total / % of Total
100,0%
-
-
-
100,0%
Harga Jual rata-rata (USD/ton) / Av. Selling Price #
43,49
-
-
-
43,49
Produksi (ton) / Production % dari Total / % of Total OB (bcm) Nisbah Pengupasan / Strip Ratio
Biaya Kas (USD/ton) / Cash Cosh #
Volume Penjualan (ton) / Sales Volume
% dari Total / % of Total Jumlah Pendapatan (USD) / Sales Amount #
# Konversi USD menggunakan asumsi kurs Rp 9.068 # All USD conversions assume an exchange rate of Rp9,068
TOTAL
24
/$325$1',5(.6,
HUB MUBA
Hub Muba kami terdiri dari lima konsesi pertambangan milik Gorby Putra Utama, Gorby Energi, Gorby Global Energi, Banyan Koalindo Lestari dan Cipta Wanadana. Konsesi ini memberikan kami peluang yang sangat besar untuk mengambil dan mengangkut cadangan batubara yang belum termanfaatkan di Sumatera Selatan dengan biaya yang relatif rendah, karena lokasi yang strategis di daerah Musi Rawas Sumatera Selatan. Masing-masing dari lima wilayah konsesi di Hub Muba diharapkan untuk menghasilkan batubara kalori rendah yang saat ini telah terlihat adanya peningkatan permintaan di dalam negeri dan di kawasan lain
dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Sejumlah negara dalam kawasan tersebut telah memiliki konfirmasi rencana untuk merancang daya kapasitas pembangkit tambahan dengan memanfaatkan batubara thermal 3,800-4,300 kkal / kg (gar), dengan India dan Cina sebagai pasar menampilkan potensi pertumbuhan terbesar. Pembangunan infrastruktur kami di Hub Muba yang terus berjalan akan memungkinkan kami untuk secara cepat meningkatkan produksi batubara untuk memenuhi permintaan ini, dengan kapasitas hub desain target mencapai 9,25 juta ton per tahun di tahun 2015.
Muba Over view
0VS.VCB)VCDPOTJTUTPGmWFNJOJOH
coal, with India and China as the markets
concessions held by Gorby Putra Utama,
displaying the greatest growth potential.
Gorby Energy, Gorby Global Energi, Banyan Koalindo Lestari and Cipta
Our on-going infrastructure development
Wanadana. These concessions present
in the Muba Hub will enable us to rapidly
VTXJUIBTJHOJmDBOUPQQPSUVOJUZUPFYUSBDU
increase coal production to meet this
and transport the untapped coal reserves
demand, with our targeted design
of South Sumatra at a relatively low cost,
capacity of the Hub reaching 9.25 million
due to their strategic location in the Musi
tons per annum in 2015.
Rawas region of South Sumatra. The planned infrastructure development &BDIPGUIFmWFDPODFTTJPOBSFBTJOUIF
for the Muba Hub includes the following:
Muba Hub is expected to produce a low
t LJMPNFUFSDPBMIBVMSPBEGSPNUIF
rank coal that has already seen increasing demand both domestically and in other high-growth economies in the region. A number of countries in the region have DPOmSNFEQMBOTUPEFTJHOBEEJUJPOBM power generation capacity based on utilizing 3,800-4,300 kcal/kg (gar) thermal
mines in the Muba Hub to the port; t UPOQFSIPVSDPBMQSPDFTTJOH plant (CPP) t 3JWFSQPSUGBDJMJUJFTDBQBCMFPGMPBEJOH 8,000 DWT barges t $PBMTUPDLQJMFBOESFIBOEMJOHGBDJMJUJFT with capacity of 600,000 tons
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
25
Rencana pengembangan infrastruktur untuk Hub Muba meliputi: t LJMPNFUFSKBMBOBOHLVUCBUVCBSB dari tambang di Hub Muba ke pelabuhan t . FTJOQFOHIBODVSUPOQFS jam (CPP) t ,BQBTJUBTEFSNBHBVOUVLVLVSBO tongkang sebesar 8.000 DWT t "SFBQFOJNCVOBOEBOQFNVBUBO batubara dengan kapasitas untuk 600.000 ton t *OGSBTUSVLUVSQFMBCVIBO UFSNBTVL pembangkit listrik tenaga uap, kantor dan bengkel, kamp untuk akomodasi yang dapat menampung 150 orang dan fasilitas penyimpanan bahan bakar t 'BTJMJUBTJOGSBTUSVLUVSQFSUBNCBIBO termasuk ROM, kantor dan bengkel, kamp untuk akomodasi yang dapat menampung 400 orang dan jalur udara;
Sementara kami berharap untuk menyelesaikan pembangunan ini pada tahun 2014, produksi awal batu bara di wilayah konsesi Gorby Putra Utama telah dimulai pada kuartal keempat tahun 2011. Batubara yang diproduksi di konsesi ini awalnya akan diangkut menggunakan infrastruktur yang sudah ada yang telah ditingkatkan pendayagunaanya di wilayah tersebut.
t 1PSUJOGSBTUSVDUVSF JODMVEJOHB
terminal, and will allow us to use 120-ton
coal-fired power plant, offices
Kami telah memperoleh semua ijin dari pemilik daerah kehutanan yang diperlukan untuk membangun Jalan Angkut 2 sesuai rencana. Ini akan menjadi jalan angkut tahan segala cuaca sepanjang 137-kilometer yang dikhususkan untuk mengangkut semua batubara dari Hub Muba ke terminal batubara sungai milik sendiri, dan akan memungkinkan kita untuk menggunakan truk 120-ton.
coal hauling trucks.
and workshops, a 150-person accommodation camp and fuel
While the construction of Haul Road 2
storage facilities
is underway, we will be accessing Haul
t .JOFJOGSBTUSVDUVSF JODMVEJOH30.
Road 1 to transport coal to the Lalan river
offices and workshops, 400-person
terminal. This road will allow for the use
accommodation camp and with a
of 30-ton trucks and is currently being
planned airstrip;
upgraded, with completion expected by mid-2012.
While we expect to complete this development by 2014, trial coal production at the Gorby Putra Utama concession area has already commenced as of the fourth quarter of 2011. The coal produced at this concession will initially be transported using the upgraded existing infrastructure in the region. We have obtained all necessary forestryowner approvals to construct our planned Haul Road 2. This will be a dedicated 137-kilometer all weather coal haul road from the Muba Hub to our own river coal
Sementara konstruksi Jalan Angkut 2 sedang berjalan, kita akan menggunakan Jalan Angkut 1 untuk mengangkut batubara ke terminal sungai Lalan. Jalan ini memungkinkan untuk penggunaan truk 30-ton dan saat ini sedang ditingkatkan, yang diharapkan selesai pada pertengahan 2012.
26
/$325$1',5(.6,
TRANSFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA Atlas Resources telah mengalami periode pertumbuhan dramatis baik dari ruang lingkup maupun skala operasi sejak tahun 2008. Kami telah memperluas konsesi kami dari hanya 7 sampai 16 di tahun 2011, dan produksi kita dari satu tambang menjadi empat dalam rentang waktu yang sama. ,BSFOBKBOHLBVBOHFPHSBmTEBO tingkat aktivitas yang terus tumbuh, kompleksitas pengelolaan sumber daya manusia ikut meningkat juga. Kami mempekerjakan karyawan hanya sebanyak 259 orang pada tahun 2008, dan jumlah ini telah berkembang menjadi 376 pada akhir 2010. Per akhir 2011, jumlah karyawan kami menjadi 878, dan rencana kami ke depan membutuhkan penambahan jumlah LBSZBXBOTFDBSBTJHOJmLBO
Seperti telah kami sampaikan di bagian lain, operasi pertambangan berskala kecil cenderung lebih manajemenintensif daripada skala besar proyek, dan kami bertekad untuk menjadi proaktif dalam menangani kebutuhan organisasi kami untuk karyawan teknis dan manajerial yang berbakat di semua tingkat saat ini dan masa depan. Kami ikut memikirkan untuk membangun program suksesi manajemen yang komprehensif untuk memastikan kelanjutan dari pengembangan bisnis dan pelaksanaan strategi kami apabila personil utama kami saat ini sudah tidak ada.
untuk meningkatkan kinerja usaha kami melalui program yang lebih terstruktur dalam mengelola dan mengembangkan karyawan. Kami melihat ini sebagai langkah kunci dalam memenuhi aspirasi banyak karyawan kami, 80% di antaranya lebih muda dari 40, untuk berkarir jangka panjang di Atlas. Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan organisasi SDM ZBOHMFCJIFmTJFO ZBOHBLBOEBQBU menerapkan program terintegrasi untuk membantu mendorong munculnya manajer dan pemimpin yang mampu dan produktif.
Dengan pertimbangan ini, di tahun 2011 kami mulai bekerja dengan SRW & Co untuk menyusun program jangka panjang Transformasi Sumber Daya Manusia yang bertujuan
Tim proyek ini menangani kebutuhan manusia organisasi sumber daya secara keseluruhan, dengan unsurunsur utama meliputi:
Atlas Resources has undergone a period
talented technical and managerial staff
and productive managers and leaders.
of dramatic growth in both the scope and
at all levels. We are equally concerned
The project team is addressing the full
scale of our operations since 2008. We
with establishing a comprehensive
spectrum of the organization’s human
have expanded our concessions from
succession management program to
resource needs, with the major elements
just 7 to 16 by 2011, and our production
ensure continuity in the development of
to include:
from a single site to four in the same
our business and implementation of our
timeframe.
strategy in the absence of our current
Human Resource Transformation
key personnel.
t )JHIMFWFMPSHBOJ[BUJPOTUSVDUVSF KPC description and reporting map t 3FGJOFE)3PSHBOJ[BUJPOTUSVDUVSFBOE
As our geographic reach and level of
service delivery model
activity continue to grow, the complexity
In light of this background, in 2011 we
of managing our human resources
began to work with SRW & Co. on a long-
increases as well. We maintained a
term Human Resource Transformation
staffing level of just 259 people in 2008,
program aiming to improve our business
and this had expanded to 376 by the end
performance through a more structured
of 2010. As 2011 ended, our employees
program of managing and developing
systems allied to a grading structure
numbered 878, and our plans call for
our people. We see this as a key step
that reflects both the organization
significant additional growth still to come.
in meeting the aspirations of our many employees, 80% of whom are younger
As we have mentioned elsewhere, small-
than 40, for long-term careers with Atlas.
t $PSFBOEUFDIOJDBMDPNQFUFODZ models and assessments linked to job profiles t $PNQFUFODZCBTFE+PC&WBMVBUJPO
structure and career progression t 1FSGPSNBODF.BOBHFNFOUUISPVHIUIF determination of strategy-linked KPIs for top 3 levels of management
scale mining operations tend to be more
t $PNQFUJUJWFDPNQFOTBUJPOTUSBUFHZ
management-intensive than larger-scale
The project aims to develop a more
projects, and we are determined to be
efficient HR organization, which will be
including salary and other fixed
proactive in addressing the current and
able to implement integrated programs
cash components tied to job grades
future needs of our organization for
to help foster the emergence of capable
and competency, with a bonus
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
t 4USVLUVSPSHBOJTBTJMFWFMBUBT VSBJBO tugas dan struktur pelaporan t .FNQFSCBJLJTUSVLUVSPSHBOJTBTJ)3 dan pola pemberian pelayanan t .PEFMLPNQFUFOTJJOUJEBOUFLOJT EBOQFOJMBJBOUFSLBJUEFOHBOQSPmM pekerjaan t 4 JTUFNQFOJMBJBOLFSKBCFSCBTJT kompetensi yang digabungkan dengan struktur pemeringkatan yang mencerminkan struktur organisasi dan perkembangan karir t .BOBKFNFOLJOFSKBNFMBMVJ penetapan indikator kinerja penting (KPI) yang dikaitkan dengan strategi untuk 3 level teratas dari manajemen. t 4USBUFHJLPNQFOTBTJZBOHLPNQFUJUJG termasuk gaji dan komponen kas lainnya yang dikaitkan dengan peringkat kerja dan kompetensi, dengan skema bonus yang
27
dikaitkan dengan kinerja perusahaan secara keseluruhan t 4 USBUFHJVOUVLQFODBSJBO perencanaan, akuisisi, pengembangan dan evaluasi bakat. t 4 JTUFNQFOHFNCBOHBOLBSJSCFSCBTJT kompetensi yang memberikan beragam jenjang karir untuk NFNCFSJLBOLBSZBXBOnFLTJCJMJUBT dalam mengembangkan karir mereka t 4JTUFNQFNCFMBKBSBOCFSCBTJT kompetensi, dengan modul pelatihan, kursus dan silabus yang jelas.
Pada saat program transformasi mendekati penyelesaian, kami berharap Atlas akan lebih siap untuk menarik karyawan terampil yang tepat untuk memenuhi kebutuhan kami hari ini, dan memberikan peluang untuk berkembang dan sepenuhnya mempersiapkan mereka untuk kebutuhan kami di tahun-tahun mendatang.
Semua elemen ini akan didukung oleh kebijakan sumber daya manusia yang baku, Buku Pegangan Karyawan yang merinci ketentuan ketenagakerjaan baik dari segi internal maupun pemerintah serta garis besar petunjuk otoritas untuk mengambil keputusan besar.
scheme linked to overall company performance t 4USBUFHZGPSUBMFOUJEFOUJGJDBUJPO
3
(0%)
71
(8%)
planning, acquisition, development and evaluation t $PNQFUFODZCBTFEDBSFFS development system which
DISTRIBUSI KARYAWAN
incorporates multiple career tracks to provide employees with flexibility in developing their careers t $PNQFUFODZCBTFEMFBSOJOHTZTUFN with defined training modules, courses and syllabi All of these elements will be underpinned by formalized human resource policies,
198
Employee Distribution
(23%)
2 (0%) 17 (2%) 5 (1%) 580 (66%)
an Employee Handbook detailing both internal and government employment requirements and a Manual of authority to
Operations
Asset Development
BOD
Suppor t Ser vices
Finance & Accounting
Others
cover major decision areas. Once this transformation program nears completion, we expect Atlas to be better positioned to attract appropriately skilled staff for our needs today, and provide development opportunities to fully prepare them for our needs in the years to come.
Marketing
28
-$-$5$1',5(.6,
JAJARAN DIREKSI
ANDRE ABDI
Hans J. K aschull
Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Andre memperoleh gelar MBA dari New York University sebelum memulai karir di Citibank, NA, dan Citicorp Venture Capital dengan pengalaman lebih dari 17 tahun. Selama dekade terakhir, Andre telah melakukan pengembangan bisnis sebagai investor swasta di berbagai sektor mulai dari pengembangan kehutanan sampai bidang ritel makanan serta distribusi, pengembangan properti dan asuransi umum.
Hans lulus sebagai Insinyur Pertambangan di West Australia School of Mines, dan telah bekerja lebih dari 33 tahun di industri pertambangan di Australia dan Indonesia. Kemampuan serta pengalamannya meliputi proyek pengembangan baru, eksplorasi dan operasi tambang. Hans datang ke Indonesia pada tahun 1994 sebagai Manajer Tambang PT Pama untuk Indo Muro gold mine, dan kemudian pindah dengan posisi sebagai Manajer Operasional pada perusahaan MacMahon Contractors Indonesia.
Pada tahun 2002 Hans mendirikan Asia Energy Indonesia, dan berhasil membawa empat proyek batubara pertambangan ke dalam produksi.
B OA R D O F D I R E C T O R S
ANDRE ABDI, President Director
HANS J. KASCHULL, Vice President Director
Andre received his MBA from New York
Hans trained as a Mining Engineer at
Hans founded Asia Energy Indonesia,
University before beginning a career
the West Australian School of Mines,
ultimately bringing four coal mining
with Citibank, N.A., and Citicorp Venture
and has worked more than 33 years in
projects into production.
Capital that extended over 17 years. For
the Australian and Indonesian mining
the past decade, Andre has undertaken
industries. His hands-on experience
business development as a private
includes new project site development,
investor in various sectors ranging from
exploration and mine operations. Hans
forestry development to food retailing and
initially came to Indonesia in 1994 as Mine
distribution, property development and
Manager for PT Pama for the Indo Muro
general insurance.
Gold Mine, and subsequently moved into the role of Operations Manager for MacMahon Contractors Indonesia. In 2002
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
Dono Boestami Direktur Keuangan
29
Joko K. Sulist yoko
AULIA SETIADI Direktur Komersial
Direktur Pengembangan Dono meraih gelar Sarjana di bidang Teknik Sipil dari University of Wisconsin - Platteville serta Magister bidang Proyek dan Manajemen Konstruksi dari Golden Gate University. Pada awalnya ia bekerja sebagai bankir komersial di Bank Niaga dan tempat lain sebelum diangkat menjadi Direktur, Investment Banking PT Danareksa (Persero). Kemudian ia menjadi Presiden Direktur PT Citigroup Securities Indonesia, dan Direktur Investment Banking Barclays Capital. Sejak tahun 2006, dia adalah Direktur Keuangan PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Dono bergabung dengan Atlas Resources pada bulan Juni 2011.
Joko lulus dari UPN Veteran sebagai Insinyur Pertambangan, dan memulai karirnya dengan United Tractors pada proyek batubara di Sumatera Barat. Dia kemudian pindah ke Trakindo Utama (Caterpillar), mitra dari PT Freeport, PT Inco Kelian Equatorial Mining & selama tiga tahun. Joko memiliki pengalaman di pertambangan dengan total lebih dari 17 tahun dan telah memegang beberapa posisi manajemen senior di Indonesia dengan MacMahon Kontraktor (Australia).
Aulia adalah lulusan dari University of California, Berkeley dan Northwestern University dengan gelar Teknik Kimia. Karirnya dimulai sebagai Engineer R & D dengan Procter & Gamble. Berbagai pengalamannya termasuk 7 tahun di bidang perbankan dan investasi di Indonesia. Selain itu, ia mendirikan Perusahaan Konsultan Bisnis Terintegrasi dengan Kemitraan bersama IBM.
DONO BOESTAMI, Finance Director
JOKO K. SULISTYOKO, Development Director
AULIA SETIADI, Commercial Director
Dono received a BS in Civil Engineering
Joko graduated from UPN Veteran as a
Aulia is a graduate of the University of
from the University of Wisconsin - Platteville
Mining Engineer, and began his career
California, Berkeley and Northwestern
as well as a MS in Project and Construction
with United Tractors at a coal project in
University with degrees in Chemical
Management from Golden Gate University.
West Sumatra. He subsequently moved
Engineering. His career began as an
He initially worked as a commercial banker
to Trakindo Utama (Caterpillar) where he
R&D Engineer with Procter & Gamble.
with Bank Niaga and elsewhere before
monitored PT Freeport, PT Inco & Kelian
His wide range of experience includes 7
his appointment as Director, Investment
Equatorial Mining for three years. Joko
years in investment banking in Indonesia.
Banking at PT Danareksa (Persero). He
has a total of 17 years mining experience
In addition, he established a Systems
subsequently became President Director
and has held several senior management
Integration Consulting Business in
of PT Citigroup Securities Indonesia,
positions in Indonesia with MacMahon
Indonesia in partnership with IBM.
and Investment Banking Director of
Contractors (Australia).
Barclays Capital. Starting in 2006, he was the Finance Director of PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Dono joined Atlas Resources in June 2011.
30
$6(7'$123(5$6,
ASET DAN OPERASI
Wilayah iup Grup Atlas memiliki 14 (lima belas) IUP di Propinsi Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan, serta 2 (dua) Kuasa Pertambangan untuk eksplorasi di Papua yang sedang dalam proses perpanjangan dan konversi menjadi IUP Eksplorasi. Cadangan Batubara dan Sumber Daya Batubara batubara Grup Atlas dalam Wilayah IUP tersebut terdiri dari batubara dengan berbagai macam kualitas, termasuk batubara termal (bernilai kalori rendah, sub-bituminous dan bituminous) dan batubara metalurgi. Wilayah IUP Grup Atlas yang telah berproduksi berlokasi di 4 (empat) wilayah geografis: Wilayah IUP Berau Bara Energi di Hub Berau, Wilayah IUP Diva Kencana Borneo di Hub Kubar, Wilayah IUP Hanson Energy Martapura di Hub Oku dan Wilayah IUP Gorby Putra Utama di Hub Muba.
A S S E T S A N D O P E R AT I O N S
C O N C E S S I O N A R E AS The Company held 14 Mining Business Licenses for concession areas in the provinces of East Kalimantan and South Sumatra and two Mining Authorizations for exploration in the process of being renewed and converted into Mining Business Licenses for exploration for two concession areas in the province of Papua. The resources and reserves in the Company’s concession areas offer a broad range of coal qualities, including thermal coal (low rank, sub-bituminous and bituminous) and metallurgical coal. The Company’s producing concession areas are located in four geographical regions—the concession area held by Berau Bara Energi in the Berau Hub, the concession area held by Diva Kencana Borneo in the Kubar Hub, the Martapura concession area held by Hanson Energy in the Oku Hub and the Gorby Putra Utama concession in the Muba Hub.
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
31
KUBAR HUB 1. PT Diva Kencana Borneo*
MUBA HUB 1. PT Gorby Putra Utama*
37.DU\D%RUQHR$JXQJ 37%DUD.DU\D$JXQJ
37*RUE\(QHUJ\ 37*RUE\*OREDO(QHUJL 37&LSWD:DQDGDQD 37%DQ\DQ.RDOLQGR/HVWDUL
BERAU HUB 1. PT Berau Bara Energi* 37&LWUD*OREDO$UWKD 37.DOEDUD(QHUJL3UDWDPD
OKU HUB
PApua HUB
3 7+DQVRQ(QHUJ\
373DSXD,QWL(QHUJL
%DWXUDMD 2. PT Hanson Energy Martapura* 37$QXJUDK(QHUJL
* Indicates currently producing concession areas
2. PT Karya Manunggal
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
32
1 2
3
BBE PORT
2008 Januari 2008
STATUS LISENSI
5.000
Ha.
IZIN OPERASI PELABUHAN
PERTAMA BERDIRI
Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (Borrowed Use permit) with Forestry Minister Decree number: SK 253/ Menhut-II/2008, dated 2nd July 2008.
Established
Forestry Permit
Port Operation Permit
Borrowed Use permit (Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan) with Forestry Minister Decree number: SK 253/MenhutII/2008, dated 2nd July 2008.
503/K.163/2009 issued by the Ministry of Transportation
503/K.163/2009 Dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan
AREA KONSESI Concession Area
2 Juli 2008
Januari 2009
2009
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
33
Ber au hub daftar & lok asi proyek PROJECT LIST & LOCATIONS
PT Citra Global Artha
1
PT Kalbara Energi Pratama
2
PT Berau Bara Energi
3
Hub Berau terdiri dari 3 (tiga) Wilayah IUP, yaitu Berau Bara Energi, Kalbara Energi Pratama dan Citra Global Artha, yang terletak sekitar 400 kilometer sebelah utara Balikpapan. Kota terdekat adalah Tanjung Redeb yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar satu jam dari Balikpapan melalui udara. Akses menuju Wilayah IUP, dari Tanjung Redeb ke Hub Berau dapat dicapai dengan menggunakan kapal cepat menuju pelabuhan Berau Bara Energi dan kemudian melalui jalan pengangkutan. Di Berau Bara Energi, batubara diangkut truk ke tempat penyimpanan berjarak sekitar 25 kilometer, kemudian dimasukkan ke dalam Hopper Crusher oleh Wheel Loader. Mesin penghancur terdiri dari penghancur primer dan penghancur sekunder yang disusun berurutan. Batubara yang telah diproses kemudian diletakkan di Stockpile batubara menggunakan radial coal stacker. Penghancur ini memiliki kapasitas sebesar 250 ton/jam. Batubara yang telah hancur kemudian diambil oleh Wheel Loader ke truk dan dimuat ke dalam kapal tongkang di pelabuhan Berau Bara Energi. Pengisian ke kapal tongkang menggunakan Hopper conveyor berjarak 100 meter dari Stockpile dan memiliki kapasitas untuk memproses sebanyak 750 ton/jam. Setelah proses pemuatan, kapal tongkang mengangkut batubara ke pelabuhan kapal muat di Muara Pantai, yang berjarak 65 mil laut dari pelabuhan pemuatan tongkang. Wilayah IUP milik Grup Atlas lain di Hub Berau diperkirakan akan menggunakan Stockpile bersama, mesin penghancur, dermaga, fasilitas kapal tongkang, dan pelabuhan kapal muat Berau Bara Energi. Wilayah IUP ini juga akan berbagi sebagian dari jalan pengangkutan Berau Bara Energi yang berjarak 25 kilometer. Wilayah IUP yang menjadi bagian dari Hub Berau memiliki jenis batubara yang beragam dan tergantung kepada permintaan pembeli, Grup Atlas dapat mencampur batubara dari Kalbara Energi Pratama, Berau Bara Energi dan Citra Global Artha untuk meningkatkan kualitas keseluruhan dari batubara yang diproduksi di wilayah ini.
TRANSSHIPMENT
2010 7 April 2010
STATUS LISENSI IUPOP Dikeluarkan oleh Bupati Berau No. 207/2010 tanggal 7 April 2010. Ini merupakan peningkatan dari KP Exploitation sebelumnya No. 437/2007 18 September 2007.
License Status IUPOP issued by the Regent of Berau No. 207/2010 dated 7 April 2010. This was upgraded from the previous KP Exploitation No. 437/2007 18 September, 2007.
The Berau Hub consists of three concessions—Berau Bara Energi, Kalbara Energi Pratama and Citra Global Artha—and is located approximately 400 kilometers north of Balikpapan. The closest regional center is Tanjung Redeb, which is approximately one hour from Balikpapan by air. Access to the concession areas in the Berau Hub from Tanjung Redeb is by speedboat to the Berau Bara Energi jetty and then by way of coal haul roads. At the Berau Bara Energi concession area, coal is transported by dump trucks to the stockyard approximately 25 kilometers along the haul road, then fed into a crusher hopper by the wheel loaders. The crushing plant consists of primary and secondary crushers arranged in a series. Processed coal is placed in the stockpile via a radial coal stacker. The crusher can process up to 250 tons per hour. The crushed coal is then loaded by wheel loaders onto dump trucks and fed into the barge-loading conveyor hopper that loads directly onto barges at the Berau Bara Energi jetty. The barge-loading conveyor hopper is 100 meters from the stockpile and has a capacity to process 750 tons per hour. After loading, barges transport coal to the vessel loading port at Muara Pantai, which is 65 nautical miles from the bargeloading port. The Company’s other concession areas in the Berau Hub are expected to share Berau Bara Energi’s stockpile and coal crushing plant, the jetty and barge-loading facilities and the vessel loading port. These concession areas will also share a portion of Berau Bara Energi’s 25-kilometer haul road. The concession areas that comprise the Berau Hub contain a broad range of coal and depending on customer demands, the Company may blend coal from the Kalbara Energi Pratama, Berau Bara Energi and Citra Global Artha.
34
DRY LOADING POINT
WET LOADING POINT
1
4.864
Ha. AREA KONSESI Concession Area
2007
2010
Januari 2007
Januari 2010
PERTAMA BERDIRI Established
STATUS LISENSI
IZIN OPERASI PELABUHAN
IUPOP Dikeluarkan oleh Bupati Kutai Barat No. 545/K/2009 tanggal 2 September 2009.
503/K.573/2010 Dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan.
Forestry Permit
Port Operations Permit
IUPOP issued by the Regent of west Kutai No. 545/K/2009 dated 2 September 2009.
503/K.573/2010 issued by the Ministry of Transportation.
2 September 2009
2009
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
35
KUBAR Hub Hub Kubar saat ini terdiri dari Wilayah IUP yang dimiliki oleh Diva Kencana Borneo dan maka Wilayah IUP dari Bara Karya Agung dan Karya Borneo Agung. Hub Kubar terletak sekitar 450 kilometer timur laut dari Balikpapan. Wilayah regional pusat terdekat adalah Melak yang berjarak kira-kira 1 jam dari Balikpapan melalui udara. Akses dari Melak menuju Wilayah IUP di Hub Kubar dapat dicapai melalui jalur darat. Pada Wilayah IUP Diva Kencana Borneo, batubara diangkut menggunakan truk ke tempat penyimpanan yang terletak 2 kilometer dari lokasi tambang, kemudian dimasukkan ke dalam Hopper crusher meggunakan Wheel Loader. Mesin penghancur terdiri dari penghancur primer dan penghancur sekunder yang disusun berurutan. Batubara yang telah diproses diletakkan di Stockpile batubara meggunakan penumpuk radial. Mesin penghancur memiliki kapasitas sampai dengan 200 ton/jam. Batubara yang telah dihancurkan kemudian diambil Wheel Loader ke truk dan dikirim ke pelabuhan pemuatan tongkang untuk cuaca hujan (wet weather) yang berjarak sekitar 15 kilometer perjalanan dan kemudian dimuat ke tongkang langsung dari truk atau ke pelabuhan pemuatan tongkang untuk cuaca kering (dry weather) yang berjarak sekitar 31 kilometer perjalanan melalui barge loading conveyor (BLC). Batubara kemudian dimasukkan ke tongkang di pelabuhan cuaca hujan atau cuaca kering milik Diva Kencana Borneo.
TR ANSSHIPMENT
Dalam musim kemarau dari bulan Juni hingga Nopember tiap tahun, Grup Atlas mengandalkan pelabuhan tongkang cuaca kering karena pelabuhan ini memungkinkan penggunaan tongkang 8.000 ton, yang memungkinkan biaya transportasi yang lebih murah. Pemuatan tongkang melalui Hopper conveyor dari Stockpile berjarak 100 meter dari pelabuhan dan memiliki kapasitas sebesar 500 ton/jam. Setelah pengisian, kapal tongkang mengantarkan batubara ke pelabuhan kapal muat Muara Jawa yang berjarak 195 mil dari pelabuhan pemuatan tongkang musim hujan dan 183 mil dari pelabuhan pemuatan tongkang cuaca kering. Wilayah IUP Grup Atlas lain yang disekitar Hub Kubar akan menggunakan fasilitas Diva Kencana Borneo untuk kegiatan logistik seperti memuatan tokang dan kapal.
The Kubar Hub currently consists of the concession area held by Diva Kencana Borneo as well as the Karya Borneo Agung and Bara Karya Agung concession areas. The Kubar Hub is located approximately 450 kilometers northeast of Balikpapan. The closest regional center is Melak, which is approximately one hour from Balikpapan by air. Access to the concession areas in the Kubar Hub from Melak is by road. At the Diva Kencana Borneo concession area, coal is transported by dump trucks to the stockyard, which is located two kilometers from the mining area, then fed into a crusher hopper by the wheel loaders. The crushing plant consists of primary and secondary crushers arranged in a series. Processed coal is placed in the stockpile via a radial coal stacker. The crusher can process up to 200 tons per hour. The crushed coal is then loaded by wheel loaders onto haul trucks and delivered to the wet weather barge-loading port approximately 15 kilometers along the haul road and loaded onto barges directly from the trucks or to the dry weather barge-loading port approximately 31 kilometers along the haul road and fed into the barge-loading conveyor hopper that loads the coal directly onto barges at the Diva Kencana Borneo dry weather port.
daftar & lok asi proyek PROJECT LIST & LOCATIONS
PT Diva Kencana Borneo
1
In the dry season from June to November each year, the Company relies on the dry weather port, as this port allows for the use of 8,000 ton barges, which results in lower transportation costs for customers. The barge-loading conveyor hopper is 100 meters from the port stockpile and has a capacity to process 500 tons per hour. After loading, barges transport coal to the vessel loading port at Muara Jawa, which is 195 nautical miles from the wet weather barge-loading port and 183 nautical miles from the dry weather barge-loading port. The Company’s other concession areas in the Kubar Hub are expected to share Diva Kencana Borneo’s river port and logistics facilities including the vessel-loading port.
36
L AL AN PORT
HAUL ROAD 2 + 137.11 Km
HAUL ROAD 1 + 130.41 Km + 177.4 Km
5
4 3
2
1
2006
daftar & lok asi proyek
Januari 2006
STATUS LISENSI
4.395
Ha. AREA KONSESI Concession Area
PERTAMA BERDIRI
IUPOP Dikeluarkan oleh Bupati Musi Rawas No.002/ KPTS/DISTAMBEN/2009 tanggal 1 June 2009.
Established
License Status IUPOP issued by the Regent of Musi Rawas No.002/ KPTS/DISTAMBEN/2009 dated 1 June 2009. 1 Juni 2009
2009
PROJECT LIST & LOCATIONS
PT Banyan Koalindo Lestari
1
PT Global Energy
2
PT Gorby Global Energi
3
PT Gorby Putra Utama
4
PT Cipta Wanadana
5
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
37
MUBA Hub Hub Muba terdiri dari 5 Wilayah IUP pertambangan yang dimiliki oleh: Gorby Putra Utama, Gorby Energy, Gorby Global Energi, Banyan Koalindo Lestari, dan Cipta Wanadana. Wilayah IUP ini terletak sekitar 180 kilometer barat laut Palembang, dengan menempuh penerbangan dari Jakarta selama 50 menit. Perjalanan dengan mobil dari Palembang ke Wilayah IUP di Daerah Muba menempuh 300 – 400 kilometer melalui jalan pemerintah dan swasta. Lamanya perjalanan memakan waktu sekitar 7 – 8 jam. Grup Atlas saat ini menyiapkan Hub Muba untuk dapat berproduksi dengan membangun infrastruktur tambang dan transportasi yang diperlukan. Pada saat ini pembangunan tersebut diperkirakan akan selesai pada tahun 2013, dengan produksi komersial pertama di Gorby Putra Utama yang telah dimulai pada kuartal keempat 2011. Batubara yang diproduksi di Wilayah IUP ini akan diangkut menggunakan infrastruktur yang ada di Hub Muba.
TR ANSSHIPMENT
Sehubungan dengan pembangunan di Hub Muba, Grup Atlas merencanakan untuk: t NFNCBOHVOGBTJMJUBTJOGSBTUSVLUVSEBOGBTJMJUBTQFNVBUBOUPOHLBOH t NFNQFSTJBQLBOMPLBTJVOUVLQFMBCVIBO t NFNCBOHVOKBMBOQFOHBOHLVUBOCBSV ZBJUVIBVMJOHSPBETFQBOKBOHTFLJUBS kilometer untuk mengangkut batu bara di Hub Muba ke pelabuhan; t N FNCBOHVONFTJOQFOHIBODVSCFSLBQBTJUBTUPOKBN GBTJMJUBTQFNVBUBO tongkang termasuk dermaga berkapasitas 8.000 ton, infrastruktur industri, listrik, bahan bakar, saluran air, termasuk pembangkit listrik berbahan bakan batubara, bengkel dan sebuah kamp akomodasi yang memiliki daya tampung untuk 50 orang. Setelah selesainya transportasi dan infrastruktur lainnya tersebut dapat meningkatkan kapasitas target desain produksi dari hub tersebut diperkirakan menjadi sekitar 5,10 juta ton batubara per tahun pada 2014 dan diperkirakan menjadi 9,25 juta ton batubara per tahun pada tahun-tahun selanjutnya.
5IF.VCB)VCDPOTJTUTPGmWFNJOJOHDPODFTTJPOBSFBTIFMECZ(PSCZ1VUSB6UBNB Gorby Energy, Gorby Global Energi, Banyan Koalindo Lestari and Cipta Wanadana, respectively. These concession areas are located approximately 180 kilometers OPSUIXFTUPG1BMFNCBOH XIJDIJTBNJOVUFnJHIUGSPN+BLBSUB5SBWFMCZWFIJDMF from Palembang to the concession areas in the Muba Hub takes approximately seven to eight hours over 300 to 400 kilometers of government and private roads. We are currently preparing the Muba Hub for production by developing the necessary mining and transportation infrastructure. While we expect development to be completed in 2013, commercial production at the Gorby Putra Utama concession commenced in the fourth quarter of 2011. Coal produced at this concession area will initially be transported using the existing infrastructure in the region. In connection with the development of the Muba Hub, the Company expects to: t DPOTUSVDUJOGSBTUSVDUVSFBOECBSHFMPBEJOHGBDJMJUJFT t QSFQBSFUIFMPDBUJPOGPSUIFSJWFSQPSU t DPOTUSVDUBOFXLJMPNFUFSDPBM)BVM3PBEGSPNUIFNJOFTJOUIF.VCB)VCUP the port; and t DPOTUSVDUB UPOQFSIPVSDSVTIJOHBOECBSHFMPBEJOHGBDJMJUZ BO ton capacity barge-loading wharf, industrial infrastructure, power, fuel and XBUFSGBDJMJUJFT JODMVEJOHBDPBMmSFEQPXFSQMBOU XPSLTIPQTBOEBQFSTPO accommodation camp. The completion of the transportation infrastructure, including the haul road, will facilitate the transportation of an increased amount of coal produced at the Muba Hub, thereby increasing the target design production capacity of the hub to an estimated 5.10 million tons of coal per year in 2014 and an estimated 9.25 million tons of coal per year in subsequent years.
1 38
2
+ 74.7 Km
3
2005 Januari 2005
STATUS LISENSI
4.000
Ha. AREA KONSESI Concession Area
PERTAMA BERDIRI Established
IUPOP Dikeluarkan oleh Bupati Kutai Barat No. 545/K/2009 tanggal 2 September 2009.
Forestry Permit IUPOP issued by the Regent of East Ogan Komering Ulu No.302/2009 dated 21 November 2009.
21 November 2009
2009
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
39
OKu hub Hub Oku terdiri dari 2 (dua) Wilayah IUP Hanson Energy, yaitu Hanson Energy Martapura dan Hanson Energy Baturaja, dan Wilayah IUP Anugrah Energi. Anugrah Energi diperkirakan akan menggunakan bersama area Stockpile yang berlokasi di Wilayah IUP Hanson Energy Martapura. Wilayah regional pusat terdekat adalah Palembang yang berjarak kira-kira 45 menit dari Jakarta dengan penerbangan komersial. Akses menuju Wilayah IUP dari Palembang merupakan jalan umum. Pada Wilayah IUP Hanson Energy Martapura, batubara diangkut dari bukaan tambang (mine pit) menggunakan Excavator menuju area Stockpile untuk melalui proses penghancuran. Batubara dari Wilayah IUP Hanson Energy Baturaja diangkut menggunakan Excavator dari bukaan tambang (mine pit) menuju lokasi Stockpile melalui jalan pengangkutan sepanjang 35km. Pada Wilayah IUP Anugrah Energi, batubara akan ditambang menggunakan Excavator dan diangkut menuju lokasi Stockpile Hanson Energy Martapura untuk proses penghancuran menggunakan jalan pengangkutan sepanjang 80 km. Area Stockpile pada Wilayah IUP Hanson Energy Martapura didesain untuk mengakomodasi produk batubara dari Wilayah IUP Hanson Energy Martapura dan Baturaja serta Anugrah Energi dan area Stockpile dapat menyimpan berbagai macam kualitas batubara secara terpisah. Dari area Stockpile, batubara akan diangkut oleh dumptruck sepanjang sekitar 200 km menuju pelabuhan Tarahan, bandar Lampung.
+ 268.4 Km
The Oku Hub consists of the two HE concession areas, namely, Hanson Energy’s Martapura and Baturaja concession areas, and the concession area of Anugrah Energi. The Anugrah Energi concession area is expected to share the coal stockpile located at Hanson Energy’s Martapura concession area. The closest regional center to the concession area is Palembang, which is approximately 45 minutes from Jakarta by DPNNFSDJBMnJHIU"DDFTTUPUIFDPODFTTJPOBSFBGSPN1BMFNCBOHJTCZQVCMJDSPBET At Hanson Energy’s Martapura concession, coal is loaded from the mine pit using an excavator and transported by dump truck to the stockpile area for crushing. Coal from Hanson Energy’s Baturaja concession will be loaded from the mine pit using an excavator and transported to Hanson Energy’s Martapura stockpile by dump truck for crushing, via a 35-kilometer haul road. At the Anugrah Energi concession area the coal will be extracted by excavator and transported to Hanson Energy’s Martapura stockpile by dump truck for the crushing process, via an 80-kilometer road. The stockpile in Hanson Energy’s Martapura concession area is designed to accommodate coal products from Hanson Energy’s Martapura and Baturaja concession areas and the Anugrah Energi concession area and the stockpile can store various grades of coal separately. From the stockpile, the coal will be transported by dump truck over approximately 200 kilometers of road to the Tarahan port of Bandar Lampung.
TR ANSSHIPMENT
daftar & lok asi proyek PROJECT LIST & LOCATIONS
PT Hanson Energy Baturaja
1
PT Hanson Energy Martapura
2
PT Anugrah Energy
3
PERKENALAN
Introduction
40
PAPUA HUB Hub Papua terdiri dari Karya Manunggal dan Papua Inti Energi, dimana Grup Atlas berencana untuk mengembangkan di masa depan. Selanjutnya, Wilayah IUP tersebut diharapkan untuk dapat berbagi infrastruktur.
The Papua Hub consists of the Karya Manunggal and Papua Inti Energi concession areas, which the Company plans to develop in the future. At such time, these concession areas are expected to share infrastructure.
KONSESI SEJARAH DAN PERIZINAN Concession History & Licensing
100.000 AREA KONSESI Concession Area
2006
PERTAMA BERDIRI
21 September 2007
STATUS LISENSI
2006 Established
2007 Forestry Permit
IUP Exploration Dikeluarkan oleh Propinsi Papua No.167/2007 tanggal 21 September 2007
IUP Exploration issued by the Province of Papua No.167/2007 dated 21 September 2007
IUP Exploration Dikeluarkan oleh Propinsi Papua No.166/2007 tanggal 21 September 2007
IUP Exploration issued by the Province of Papua No.166/2007 dated 21 September 2007
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
41
42
$6(7'$123(5$6,
T I N G K AT P E R M I N TA A N B AT U B A R A DA N H A R G A B AT U B A R A
Permintaaan untuk batubara termal diperkirakan akan terus tumbuh dengan pesat pada beberapa dekade mendatang. Kawasan Asia3DVLÀNGLSHUNLUDNDQPHPLOLNLSHUWXPEXKDQSHUPLQWDDQ\DQJOHELKSHVDW dibandingkan dengan pasar Atlantik dan Asia saat ini mengkontribusikan 70% dari permintaan global dan diperkirakan akan meningkat dalam dekade mendatang.
PERMINTAAN BATUBARA Pasar batubara termal internasional telah berkembang dan tumbuh secara cepat setelah dua krisis minyak dunia di tahun 1970-an. Pertumbuhan dalam perdagangan batubara internasional juga terkait dengan penurunan produksi batubara domestik di banyak negara, terutama Eropa, karena biaya yang terlampau mahal dan penurunan Cadangan Batubara. Pertumbuhan permintaan energi global yang berkelanjutan dan harga minyak bumi yang semakin tinggi diperkirakan akan menjadi landasan berlanjutnya tren ini. Dalam dua dekade dari 1990 sampai dengan 2010, permintaan global atas batubara termal yang diimpor melalui laut (seaborne) tumbuh dari 180 juta ton menjadi 660 juta ton yang mencerminkan CAGR sebesar 6,7%. Permintaaan untuk batubara termal diperkirakan akan terus tumbuh dengan pesat pada beberapa dekade mendatang. Kawasan "TJB1BTJmLEJQFSLJSBLBONFNJMJLJQFSUVNCVIBO permintaan yang lebih pesat dibandingkan
dengan pasar Atlantik dan Asia saat ini mengkontribusikan 70% dari permintaan global dan diperkirakan akan meningkat dalam dekade mendatang. %JQBTBS1BTJmL "TJB6UBSBTFDBSBIJTUPSJTEBO saat ini telah menjadi pusat permintaan utama. Pusat permintaan dari Jepang (perkiraan impor tahun 2011 sebesar 118 juta ton), Korea Selatan (perkiraan impor tahun 2011 sebesar 88 juta ton) dan Taiwan (perkiraan impor tahun 2011 sebesar 72 juta ton) mengimpor batubara termal dalam KVNMBIZBOHTJHOJmLBO
Seluruh data yang disajikan dalam pembahasan ini disediakan oleh pihak ketiga. Meskipun Perseroan telah memperoleh izin untuk menggunakan informasi ini dan berkeyakinan telah secara akurat meringkas informasi tersebut untuk digunakan dalam laporan ini, informasi UFSTFCVUUJEBLEJWFSJmLBTJTFDBSBJOEFQFOEFOPMFI Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi ataupun oleh pihak lain.
C OA L D E M A N D A N D C OA L P R I C E S
Global demand for thermal coal is
production in many countries – particularly
stronger in the Asia-Pacific region than
expected to continue to grow strongly
in Europe – due to prohibitive costs and
in the Atlantic market, with Asian markets
over the next decade. Demand growth is
reserve depletion.
currently contributing 70% of global demand.
forecast to be stronger in the Asia-Pacific region than in the Atlantic market, with
Continued growth in demand for energy
Asian markets currently contributing 70%
worldwide, combined with on-going
of global demand.
high oil prices, is expected to provide a platform for the continuation of this
DEMAND FOR COAL
trend. In the two decades through 2010, global demand for seaborne thermal coal
The seaborne thermal coal market has
grew from 180 million tons to 660 million
developed and grown rapidly following
tons, reflecting a CAGR of 6.7%. Global
the two oil crises of the 1970s. Growth in
demand for thermal coal is expected to
the international coal trade can also be
continue to grow strongly over the next
attributed to the decline of domestic coal
decade. Demand growth is forecast to be
Third parties have provided all of the data presented in this discussion. Although the Company has obtained permission to use this information and believes it has accurately summarized the information to be used in this report, the information is not independently WFSJmFECZUIF$PNQBOZPSCZPUIFSQBSUJFT
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
43
Negara pengimpor besar di Asia Utara lainnya adalah Cina, dimana impor batubara termal melalui laut cenderung tidak terpengaruh oleh perdagangan batubara termal global. Di tahun 2011, Cina diperkirakan mengimpor 113 juta ton batubara termal. Produksi domestik Cina dan peningkatan impor dari Mongolia diperkirakan akan memenuhi sebagian besar pertumbuhan permintaan batubara termal Cina. Hal ini menyebabkan pertumbuhan impor batubara melalui laut hanya akan tumbuh moderat. Impor batubara melalui laut tersebut utamanya akan dipenuhi dari Indonesia. Permintaan batubara termal dari negara-negara Asia Utara diperkirakan akan stabil pada dekade mendatang, dimana negara-negara berkembang Asia lainnya, terutama India, diperkirakan akan menjadi penggerak utama pertumbuhan permintaan batubara termal. Setelah dimulainya tender batubara subbitominous oleh Taiwan Power Co. di tahun 1996, pertumbuhan permintaan batubara subbitominous telah menjadi yang terkuat di pasar Asia. Rendahnya nilai kalori dari batubara subbituminous dan batubara bernilai kalori rendah membatasi penggunaan batubara tersebut dalam proses pembangkitan listrik. Kedepannya, batubara sub-bituminous dan batubara bernilai kalori rendah diperkirakan akan mengalami kenaikan dalam pangsa pasar batubara termal dari perkiraan saat ini sebesar 17% (118 juta ton) di 2011 (terdiri dari 93 juta ton batubara sub-
bituminous dan 25 juta ton batubara bernilai kalori rendah). Diterimanya batubara sub-bituminous dan batubara bernilai kalori rendah di pasar, ditambah dengan biaya pengiriman dari Indonesia yang relatif rendah, biaya produksi yang rendah dan harga yang kompetitif, telah mendorong pertumbuhan ekspor batubara bernilai kalori rendah dari Indonesia dengan pesat, meskipun terdapat kadar air yang tinggi dan kandungan energi yang rendah dari produk batubara ini. Permintaan untuk batubara sub-bituminous dan batubara bernilai kalori rendah datang terutama dari ekonomi negara Asia yang berkembang, yaitu India, Cina dan negara-negara ASEAN. Gabungan dari India dan Cina diperkirakan akan memberikan lebih dari separuh permintaan global atas batubara sub-bituminous dan batubara bernilai kalori rendah pada dekade mendatang. Permintaan batubara metalurgi juga sudah berkembang pesat, terutama di Asia yang saat ini memegang sekitar 72% impor batubara NFUBMVSHJ%JLBXBTBO1BTJmL QFSNJOUBBOEJ masa lalu didominasi oleh permintaan dari Jepang yang telah lama menjadi pengimpor terbesar batubara metalurgi, dengan Korea Selatan dan Taiwan juga mengimpor jumlah yang TJHOJmLBO+FQBOH ,PSFB4FMBUBOEBO5BJXBO saat ini mengimpor masing-masing sekitar 75 juta ton, 20 juta ton dan 10 juta ton per tahun. Industri baja saat ini mengalami pergeseran dalam hal
The North Asian market has been and
North Asian countries is expected to be
2011 (consisting of 93 million tons of sub-
remains the primary center of coal
stable in the coming decades, while the
bituminous coal and 25 million tons of low
demand. Imports of thermal coal in 2011
developing countries of Asia, especially
CV coal).
are estimated to have been 118 million
India, are predicted to be major drivers of
tons from Japan, 88 million tons from
growth in demand for thermal coal.
Acceptance of sub-bituminous coal and low CV coal in the market, aided
South Korea and 72 million tons from Taiwan. China, with 2011 imports of 113
Following the commencement of sub-
by the relatively low shipping costs
million tons, is the other major importing
bituminous coal purchases by Taiwan
from Indonesia, low production costs
country in North Asia where imports of
Power Co. in 1996, the growth in sub-
and competitive prices, have boosted
seaborne thermal coal are unlikely to
bituminous coal demand has become
the growth of low CV coal exports from
be affected by the global thermal coal
the strongest in Asian markets. The low
Indonesia, despite the relatively high
trade. China’s domestic production and
calorific value (CV) of sub-bituminous
moisture and low energy content of such
increased imports from Mongolia are
coal limits the use of such coal in the
coal. Demand for sub-bituminous coal
expected to meet most of China’s growing
power generating process. In the future,
and low CV coal comes mainly from
demand for thermal coal, leading to
the share of sub-bituminous and other
developing countries in Asia, such as
modest growth in seaborne coal imports,
low CV coals is expected to increase in
India, China and ASEAN countries. India
much of which will be supplied from
the thermal coal market from the current
and China are expected to contribute
Indonesia. Thermal coal demand from
estimate of 17% (118 million tons) in
more than half of global demand for sub-
44
$6(7'$123(5$6,
produksi dari negara industri maju ke negara ekonomi berkembang. Sejalan dengan industrialisasi di Cina dan India dan peningkatan kemampuan ekonomi populasinya, permintaan untuk baja diperkirakan akan terus meningkat. Cina menjadi net importer batubara metalurgi di tahun 2008. Impor oleh Cina diperkirakan akan meningkat pesat pada dekade mendatang. Impor batubara metalurgi India juga diperkirakan akan terus meningkat pada dekade mendatang karena produsen baja mencari peningkatan produktivitas dengan mencampur batubara metalurgi impor yang memiliki kualitas lebih baik dengan pasokan domestik. Pasar impor batubara pengiriman melalui laut lain adalah Brazil, dimana produksi baja diperkirakan akan tumbuh pesat yang dipicu oleh pembangunan dalam negeri (termasuk konstruksi proyek besar untuk Piala Dunia FIFA 2014 dan Olimpiade 2016), biaya produksi yang rendah dan kesiapan pasokan bijih besi berkualitas tinggi. Hard coking coal saat ini memegang sekitar 75% permintaan batubara metalurgi global meskipun
penggunaan batubara metalurgi yang berkualitas lebih rendah dalam pulverized coal injection (PCI) diperkirakan akan meningkat sejalan dengan upaya produsen baja menurunkan biaya dan meningkatkan produktivitas tanur (blast furnace), terutama di pasar yang berkembang. Harga Batubara Banyak faktor yang mempengaruhi harga batubara termasuk kondisi yang ada dipasar saat ini, harga dan tren di masa lalu, perilaku pasar keuangan dan energi, kondisi peraturan di negara QFOHFLTQPSEBOQFOHJNQPS TQFTJmLBTJLVBMJUBT batubara, ketentuan dari kontrak penjualan, dan strategi negosiasi antara pembeli dan penjual, serta sifat dari hubungan antar pembeli dan penjual tersebut. %JQBTBS1BTJmL QFNCFMJEJNBTBMBMVVNVNOZB memenuhi kebutuhannya melalui kontrak jangka panjang, dan dilengkapi dengan sedikit pembelian secara spot. Mayoritas dari kontrak tersebut dinegosiasikan, meskipun dalam beberapa kasus kontrak diberikan melalui proses tender. Harga dalam kontrak dapat ditetapkan
Tabel A (table A) (dalam AS $ / ton)
Jan
April
July
Oct
Jan
April
July
Oct
Jan
April
July
Oct
(in US$/ ton)
‘09
‘09
‘09
‘09
‘10
‘10
‘10
‘10
‘11
‘11
‘11
‘11
78,7
63,1
71,3
66,7
77,4
86,6
96,7
92,7
112,4
122,0
118,2
119,2
HBA
Sources: Monthly Report of MEMR
bituminous coal and low CV coal in the
In line with the industrialization of China
Cup and Olympics 2016), low production
coming decades.
and India as well as the improving
costs and the readiness of high quality
economic circumstances of the
iron ore supply.
Demand for metallurgical coal (met coal)
population, demand for steel is expected
has also been growing rapidly, especially
to continue to rise. China became a net
Hard coking coal currently meets
in Asia, which currently accounts for
importer of met coal in 2008, and imports
approximately 75% of global met coal
approximately 72% of imports of met coal.
by China are expected to increase rapidly
demand, although the use of lower quality
In the Pacific region, demand in the past
in the coming decades. Indian met coal
met coal in pulverized coal injection
has been dominated by Japan, which has
imports are also expected to continue
(PCI) is expected to increase in line with
long been the biggest met coal importer.
to increase in the coming decades as
the efforts of steel producers to reduce
South Korea and Taiwan also import
steel producers are seeking to increase
costs and increase productivity of blast
significant amounts. Japan, South Korea
productivity by mixing higher quality
furnaces, especially in developing
and Taiwan currently import approximately
imported met coal with domestic supply.
markets.
75 million tons, 20 million tons and 10
Another seaborne met coal market is
million tons respectively per year. The
Brazil, where steel production is expected
steel industry is currently experiencing
to grow rapidly driven by domestic
a shift in production from industrialized
construction (including construction of
Many factors affect coal prices, including
economies to developing economies.
major projects for the 2014 FIFA World
current market conditions, past prices
COAL PRICES
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
45
GDODP$6WRQ
Tabel B (table B) MEREK DAGANG BRAND TRADEMARKS
(in US$/ ton)
KUALITAS TYPICAL
CV kcal/ kg GAR)
TM (% ar)
2009
2010
2011
TS (%)
Ash (%)
1,0
15,0
84,7
67,7
76,6
71,7
83,2
93,2
104,1
Jan
Apr
Jul
Okt
Jan
Apr
Jul
Okt
Jan
Apr
Jul
Okt
99,8
121,2
131,4
127,3
128,4
Anthracite (> 6.900 kcal) Gunung Bayan I
7.000
10,0
Bituminous (5.400 – 6.900 kcal) Prima Coal
6.700
12,0
0,6
5,0
83,4
67,5
75,9
71,2
82,1
91,4
101,6
97,6
117,5
128,5
124,7
125,7
Pinang 6150
6.200
14,5
0,6
5,5
75,2
60,9
68,4
64,3
74,0
82,4
91,5
87,9
106,0
115,8
112,4
113,3
Indominco IM_East
5.700
17,5
1,6
4,8
64,2
51,6
58,2
54,5
61,1
70,6
78,7
75,5
91,5
99,4
96,4
97,2
Indominco IM_East
Sub - Bituminous (4.500 – 5.400 kcal) Melawan Coal 5.400
22,5
0,4
5,0
60,8
49,6
55,5
52,2
59,9
66,5
73,7
70,9
85,1
93,4
90,7
91,4
Envirocoal
26,0
0,1
1,2
56,3
46,4
51,6
48,7
55,5
61,3
67,7
65,2
77,7
86,0
83,5
84,2
5.000
Kalori Rendah (< 4.500) Jorong J-1
4.400
32,0
0,3
4,2
45,4
37,4
41,6
39,2
44,7
49,4
54,6
52,6
62,7
69,3
67,4
67,9
Ecocoal
4.200
35,0
0,2
3,9
41,2
34,8
38,7
36,5
41,5
45,8
49,4
47,6
56,6
62,8
61,0
61,5
Sources: Monthly Report of MEMR
and trends, the behavior of financial and
on delivery to reflect the prevailing
latter two for domestic coal prices. The
energy markets, regulatory conditions in
market conditions.
specifications for the reference coal price are 6,322 kcal/kg, moisture content of
the exporting and importing countries, coal quality specifications, the terms of
Coal prices in Indonesia follow the Coal
8%, sulfur content 0.8% and ash content
sales contracts, and negotiation strategy
Benchmark Price (HPB), published
15%. Since January 2009, HBA has
between the buyers and sellers, as well
by the Ministry of Energy and Mineral
increased by USD40.50/ton, or 51.4%,
as the nature of the relationship between
Resources (MEMR) every month, for both
to USD119.20/ton in October 2011.
the buyers and sellers.
producers and consumers to determine
Movement in the HBA is presented in the
spot or contract prices. HPB is set by
table as follows:
In the Pacific market, buyers in the past
first determining the Coal Reference
generally fulfilled their needs with long-
Price (HBA), which is a weighted monthly
Based upon the HBA, the HPB is
term contracts and a few spot purchases.
average of 4 coal price indices - New
established for eight of the most widely
The majority of these contracts are
Castle Index, Global Coal, Platts and
traded/dominant brands in the market
negotiated, although in some cases,
Indonesia Coal Index (ICI) - each of
with coal quality ranging from 4,200 to
contracts are awarded through a tender
which has a weight of 25%.
7,000 kcal/kg.
determined for a certain delivery period,
The first two indices represent coal prices
As shown in the above table, the price
changed or adjusted periodically based
in the international market whilst the
of sub-bituminous coal and low CV
process. Prices in the contract can be
46
$6(7'$123(5$6,
untuk periode pengiriman tertentu, berubah secara periodik atau disesuaikan berdasarkan pengiriman untuk mencerminkan kondisi yang sedang berlaku di pasar. Harga batubara di pasar Indonesia menggunakan Harga Patokan Batubara (HPB) yang dipublikasikan oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral setiap bulan yang digunakan baik produsen maupun konsumen dalam penentuan harga spot atau kontrak. HPB ditetapkan dengan terlebih dahulu menentukan Harga Batubara Acuan (HBA) yang merupakan rata-rata bulanan dari 4 buah indeks harga batubara, yaitu New Castle Index, Global Coal, Platts dan Indonesia Coal Index (ICI), masingmasing memiliki bobot 25%. Kedua indeks pertama mewakili harga batubara di pasar internasional sedangkan kedua terakhir harga batubara domestik. Kualitas untuk batubara acuan adalah 6.322 kkal/kg, kandungan air 8%, kandungan belerang 0,8% dan kandungan abu 15%. Sejak Januari 2009, HBA telah naik sebesar AS$34,17/ ton atau 43,4% menjadi AS$112,87/ ton pada Maret 2012. Perkembangan HBA dapat dilihat pada (Tabel A)
sampai 7.000 kkal/ kg. (Tabel B) Sebagaimana terlihat pada tabel di atas, harga dari batubara sub-bituminous dan batubara bernilai kalori rendah berkaitan dengan harga batubara bituminous. Pada umumnya tren dari harga spot dan harga dengan jangka waktu untuk batubara bituminous Australia mempengaruhi harga batubara berenergi rendah bituminous, sub-bituminous dan batubara bernilai kalori rendah di Indonesia. Harga referensi dan indeks batubara bituminous juga menjadi acuan untuk penghitungan harga batubara sub-bituminous. Namun, parameter kualitas lainnya, termasuk kadar air, sulfur dan abu mempengaruhi kemampuan batubara, berlakunya penyesuaian harga tambahan dan batas penolakan.
Berdasarkan HBA tersebut, HPB kemudian ditentukan yang terdiri dari 8 merek dagang yang paling banyak diperdagangkan/ dominan di pasaran serta sudah umum dikenal di pasaran dengan range kualitas batubara mulai dari 4.200
Batubara sub-bituminous dan batubara bernilai kalori rendah Indonesia umumnya dihargai lebih rendah (value-in-use discount) karena adanya penyesuaian energi untuk mencerminkan kadar air dan zat terbang (volatile content) yang lebih tinggi, potensi kesulitan penanganan seperti denda dan pembakaran spontan, serta QFOVSVOBOFmTJFOTJBQBCJMBCPJMFSZBOHEJHVOBLBO tidak didesain untuk menggunakan batubara sub-bituminous. Dengan adanya value-in-use discount, batubara Indonesia menjadi kompetitif di pasar ekspor pengiriman melalui laut dimana batubara bernilai kalori rendah secara khusus EJQFSEBHBOHLBOQBEBEJTLPOZBOHTJHOJmLBOEJ bawah penyesuaian energi secara pro-rata.
coal relate to bituminous coal prices. In general,
when the boiler used is not designed to use sub-
the trend of spot prices and contract prices for
bituminous coal. With the value-in-use discount,
Australian bituminous coal affects low-energy
Indonesia coal becomes competitive in export
bituminous, sub-bituminous and low CV coal in
markets where shipments are made via sea, with
Indonesia. Reference prices of bituminous coal
low CV coal specifically traded at a significant
and indices also become a reference for the
discount below the pro-rated energy adjustment.
calculation of sub-bituminous coal prices. Other quality parameters, however, including moisture content, sulfur and ash affect the coal quality, and require additional price adjustments and rejection limits. Sub-bituminous coal and low CV coal in Indonesia are generally priced lower (value-in-use discount) due to an adjustment to reflect the moisture content and higher volatile content, potential handling difficulty such as fines and spontaneous combustion, as well as decrease in efficiency
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
47
PENGEMBANGAN ASET
EKSPLORASI TINJAUAN UMUM (NVSORUDVL\DQJGL\DNLQL3HUVHURDQVHEDJDLVDODKVDWXNRPSHWHQVL inti, merupakan bagian penting dalam operasi dan melengkapi strategi pengembangan bisnis dan produksi batubara Perseroan melalui pengembangan aset batubara dan juga akuisisi.
Kegiatan tersebut membantu Perseroan dalam perencanaan dan pengelolaan operasi di tambang tertentu ataupun di Wilayah IUP yang dieksplorasi. Kegiatan eksplorasi Perseroan juga dilakukan untuk keseluruhan portofolio Wilayah IUP dan tambang Perseroan sehingga memungkinkan pengembangan usaha secara FmTJFO4FMBJOJUV LFNBNQVBOFLTQMPSBTJ Perseroan memberikan informasi mengenai potensi dan kelayakan Wilayah IUP lain yang tersedia untuk diakuisisi. Perseroan berkeyakinan memiliki program eksplorasi yang matang, dengan prosedur yang dapat menjamin kegiatan eksplorasi secara menyeluruh dan sesuai dengan standar internasional. Dari awal tahun 2008 sampai dengan 31 Desember 2011, Perseroan telah melakukan pemboran sebanyak 3.344 titik bor, dengan total kedalaman 167.423 meter dan wilayah pengaruh seluas 14.830 hektar dalam kegiatan eksplorasinya. Perseroan tidak melakukan outsource untuk kegiatan eksplorasi (kecuali untuk pengambilan contoh dan analisa laboratorium contoh batubara)
kepada kontraktor pihak ketiga atau konsultan. Pada tanggal 31 Desember 2011, Perseroan membentuk sebuah tim yang terdiri dari 205 ahli geologi, pengeboran dan staf pendukung dan memiliki 16 mesin bor untuk kegiatan eksplorasi. Kegiatan eksplorasi Grup Atlas meliputi pengumpulan data, pemodelan geologi dan evaluasi keuangan: t 1FOHVNQVMBOEBUBNFMJQVUJJEFOUJmLBTJ lokasi, tata letak dan kualitas dari endapan batubara. Hal ini didasarkan pada pemetaan lapangan dan pengeboran lubang bor, dilengkapi dengan survei perekaman lubang CPSEFOHBONFUPEFHFPmTJLB t 1FNPEFMBO(FPMPHJBEBMBIQSPTFT mentransfer data dari setiap titik pengamatan menjadi gambar tiga dimensi dari lapisan batubara. Model geologi juga menyediakan data kualitas batubara. t &WBMVBTJ,FVBOHBONFNQFSUJNCBOHLBO harga batubara, permintaan untuk produk,
ASSETS DEVELOPMENT
E X PLO R AT I O N OV E RV I E W Exploration is one of our core
NJOFT UIFSFCZBMMPXJOHVTUPFGmDJFOUMZ
of our exploration activities. We do not
competencies, and constitutes a
grow our business. In addition, the
outsource our exploration activities
TJHOJmDBOUBOEDSJUJDBMQBSUPGPVS
exploration capabilities of the Company
(except for sampling and laboratory
operations, complementing our strategy
provide information on the potential and
analysis of coal samples) to third
to grow our business and coal production
feasibility of other concessions available
party contractors or consultants. As of
through the development of existing coal
for acquisition.
December 31, 2011, we had assembled a dedicated team of 205 geologists, drillers
assets and through acquisitions. We have a robust exploration program,
and support staff, and own 16 drilling rigs
These activities assist the Company
with procedures to ensure these activities
to conduct our exploration activities.
in planning and managing our mining
are comprehensive and conform to
Our exploration activities include data
PQFSBUJPOTBUTQFDJmDNJOFTBOE
international standards. From early 2008
collection, geological modeling and
concession areas, in the regions in
until December 31, 2011, the Company
mOBODJBMFWBMVBUJPO
which the explored concession areas
has completed 3,344 boreholes, drilled
are located as well as with respect to the
a total of 167,423 meters and mapped
entire portfolio of concession areas and
an area of 14,830 hectares in the course
t %BUBDPMMFDUJPOJEFOUJmFTUIFMPDBUJPO layout and quality of a coal deposit.
$6(7'$123(5$6,
48
penanaman modal, pertambangan, pengolahan dan biaya transportasi dan menentukan bentuk dan ukuran penggalian. KEGIATAN EKSPLORASI Proses kegiatan pemboran Perseroan dapat dibagi menjadi 6 tahap, yaitu pemetaan geologi, pengeboran, pengambilan contoh, perekaman MVCBOHCPSEFOHBONFUPEFHFPmTJLB TVSWFZ UPQPHSBmEBOQFNPEFMBOLPNQVUFS Kualitas batubara ditentukan dengan analisa terhadap contoh yang diambil dari lapisan atas batubara dan lapisan bawah batubara serta lapisan batubara itu sendiri. Contoh kemudian diuji untuk parameter kualitas batubara berikut ini: total kadar air (atau TM), nilai kalori (atau CV) dan total sulfur (atau TS). Analisa lainnya termasuk uji untuk indeks kegerusan (atau HGI), ultimate analysis, dan ash fusion temperature, yang biasanya dilakukan ditahap berikutnya setelah data yang meyakinkan diperoleh. %BUBUPQPHSBm DBUBUBOMJUPMPHJMVCBOHCPSEBO data kualitas batubara yang dikumpulkan dari lapangan dimasukkan sebagai input data ke dalam proses pemodelan. Model tersebut akan menyediakan gambaran penyebaran lapisan batubara secara tiga dimensi, Sumber Daya Batubara, Cadangan Batubara, estimasi kualitas batubara dan volume overburden yang nantinya menentukan strip ratio untuk penambangan.
PROGRAM EKSPLORASI Perseroan memulai program eksplorasi pada tahun 2007, dengan pemetaan daerah pengaruh pemboran 177 hektar dengan kedalaman 12.143 meter dan jumlah lubang bor 190 titik di Bara Berau Energi. Kegiatan eksplorasi Perseroan terus meningkat sejak program eksplorasi dimulai. Perseroan bermaksud untuk lebih memperluas program eksplorasi, yang saat ini fokus dalam Wilayah IUP Gorby Putra Utama, Gorby Energy, Banyan Koalindo Lestari, Diva Kencana Borneo, Kalbara Energi Pratama dan Hanson Energy Martapura. Selama tahun 2011, Perseroan memetakan daerah pengaruh pemboran 4.150 hektar, dengan kedalaman 52.506 meter dan jumlah lubang bor 833 titik bor. Pada tahun 2009, 2010 dan 2011, Perseroan mengeluarkan Rp25.509 juta, Rp26.811 juta, dan Rp28.488 juta masing-masing dalam belanja modal eksplorasi. PENGEMBANGAN PROYEK 1FOHFNCBOHBOUBNCBOHTFDBSBFmTJFOEBO cepat serta kemampuan untuk mengembangkan Wilayah IUP sampai pada tahap produksi secara komersial merupakan bagian yang penting dari strategi Perseroan dimana Perseroan berkeyakinan memiliki tim yang
It is based on field mapping
exploration activities can be broken down
Topographic data, drill hole lithology
and borehole drilling, typically
into six stages: geological mapping,
records and coal quality data collected
supplemented by a geophysical
drilling, geophysical logging, sample
from the field serve as base data
survey.
collection, topography survey and
inputs into the modeling process. The
computer modeling.
software provides a geologic reserve
t (FPMPHJDBMNPEFMJOHUSBOTGFSTUIF
model that will reflect the 3-dimensional
data from each observation point into a three-dimensional representative of
Coal quality is determined by analyzing
coal layer distribution, coal resources,
the coal seam. The geological model
samples obtained from roof and floor
coal reserves, coal quality estimations
also provides coal quality data.
samples and across various seams.
and overburden volumes for later
Samples are first tested for the following
determination of strip ratios for mining.
t 'JOBODJBMFWBMVBUJPODPOTJEFSTDPBM price, demand for the product, capital
coal parameters: total moisture (TM),
investment, mining, processing and
calorific value (CV), total sulfur (TS) and
transportation costs and defines the
ash content. Other coal analyses include
shape and size of the excavation.
tests with respect to the Hardgrove
We started our exploration program in
Grindability Index (HGI), ultimate analysis
2007, with the mapping of 177 hectares
and ash fusion temperature, which are
of land, the drilling of 12,143 meters and
typically conducted at a later date when
the completion of 190 boreholes in the
conclusive data has been obtained.
Berau Bara Energi concession.
EXPLORATION ACTIVITIES The process of the Company’s
EXPLORATION PROGRAM
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
49
berpengalaman dengan rekam jejak yang kuat untuk melaksanakan strategi tersebut. Perseroan sampai saat ini telah melakukan akuisisi terhadap 14 Wilayah IUP sejak tahun 2007 hingga 2011, dimana dari Wilayah IUP tersebut, Perseroan telah memulai produksi batubara secara komersial pada 4 (empat) konsesi pertambangan. Dengan informasi yang diperoleh dari aktivitas eksplorasi, Grup Atlas mempersiapkan rencana tambang yang meliputi disain dan operasi setiap bukaan tambang (pit) serta eksplorasi lanjutan di dalam Wilayah IUP. Selain itu, Grup Atlas juga mempersiapkan rencana infrastruktur, seperti pembangunan jalan pengangkutan, pelabuhan, perumahan dan fasilitas lain yang diperlukan, serta jenis dan jumlah peralatan tambang, seperti excavator, truk pengangkut, pemecah batubara dan loaders yang akan dibeli atau disewa, serta tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mendukung operasi tambang pada Wilayah IUP. Setelah rencana tambang untuk sebuah Wilayah IUP dipersiapkan, Grup Atlas mulai membangun infrastruktur dan fasilitas yang diperlukan untuk mendukung operasi tambang di wilayah tersebut dan juga memulai pengadaan dan mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan, tenaga kerja serta material sesuai dengan rencana tambang. Berdasarkan luas dari Wilayah IUP, pengembangan rencana tambang
Our exploration activities have steadily
dan pelaksanaan infrastruktur, peralatan dan personil yang dibutuhkan memakan waktu sekitar 12 bulan untuk penyelesaian. AKUISISI Setelah Penawaran Umum Perdana, Perseroan telah mengakuisisi 2 (dua) Wilayah IUP lainnya yaitu Bara Karya Agung dan Karya Borneo Agung. Perseroan berkeyakinan bahwa keunggulan pada kegiatan eksplorasi dan pengembangan proyek mendukung strategi Perseroan untuk mengembangkan kegiatan usaha dan portofolio Wilayah IUP melalui akuisisi. Strategi akuisisi dari Perseroan difokuskan pada akuisisi atau investasi pada perusahaan pemilik IUP yang berlokasi pada atau dekat dengan wilayah Hub Perseroan pada valuasi yang wajar. Pada umumnya, Perseroan melakukan akuisisi perusahaan pemilik IUP tidak mendapatkan pendanaan yang diperlukan atau tidak memiliki pengalaman, kemampuan dan pengetahuan untuk melakukan kegiatan eksplorasi pada wilayah pertambangan dan mengembangkannya sampai pada tahap produksi secara komersial. Apabila hal tersebut terjadi, Perseroan sebelumnya mengadakan perjanjian untuk mengembangkan dan mengoperasikan kegiatan pertambangan dengan hak opsi untuk memperoleh
PROJECT DEVELOPMENT
areas. In addition, we prepare plans on the infrastructure, such as haul roads,
increased since the program began. We intend to further expand the exploration
Efficiently and quickly developing mines
ports, housing and other facilities, that
program, which is currently focused in
and bringing undeveloped concession
needs to be built, the type and quantity
our Gorby Putra Utama, Gorby Energy,
areas into commercial production is a
of mining equipment, such as excavators,
Banyan Koalindo Lestari, Diva Kencana
critical part of the Company’s strategy,
haul trucks, crushers and loaders, that
Borneo, Kalbara Energi Pratama and
and we have an experienced team with a
needs to be procured or leased and the
Hanson Energy Martapura concessions.
strong track record in doing so. We have
work force that will need to be retained to
During 2011, we mapped 4,150 hectares,
acquired 14 concession areas from 2007
support the mining operations expected
drilled 52,506 meters and completed an
through 2011, and we have commenced
at the concession area.
additional 833 boreholes.
commercial production in four of these mining concessions.
Once a mine plan for a particular concession area has been prepared,
In 2009, 2010 and 2011, the Company incurred Rp 25,509 million, Rp
With information collected through our
we begin building the necessary
26,811 million, and Rp 28,488 million
exploration activities, we prepare mine
infrastructure and facilities that are
respectively in exploration expenditures.
plans in relation to the design and
required to support mining operations in
operation of each mine pit and plan
the area and also begin procuring and
further exploration within our concession
deploying the necessary equipment,
50
$6(7'$123(5$6,
kepemilikan pada perusahaan tersebut. Hal ini terjadi pada Diva Kencana Borneo dan Hanson Energy, dimana Perseroan mengembangkan tambang sampai pada tahap produksi secara komersial pada bulan Agustus 2010 dan Februari 2011. Kriteria yang digunakan oleh Perseroan untuk menganalisa target akuisisi atau investasi, termasuk jarak target Wilayah IUP tersebut ke Wilayah IUP yang telah dimiliki oleh Perseroan dan Anak Perusahaan, dengan tujuan untuk memanfaatkan infrastruktur, logistik, peralatan dan fasilitas yang telah ada maupun yang masih direncanakan, jarak target Wilayah IUP ke infrastruktur distribusi, seperti sungai, laut dan fasilitas pelabuhan, banyaknya potensi Cadangan Batubara, strip ratio, karakter Cadangan Batubara, harga yang ditawarkan oleh penjual, segala biaya terkait pengembangan sampai ke tahap produksi secara komersial dan isu regulasi dan perizinan pada Wilayah IUP yang mungkin dihadapi. Secara rutin, Perseroan mengevaluasi target Wilayah IUP yang sedang dijual dan berencana untuk melakukan akuisisi Wilayah IUP di masa yang akan datang.
Daya Batubara sebesar 346,0 juta ton berdasarkan metodologi standar JORC pada Wilayah IUP milik Grup Atlas. Konsultan tambang Grup Atlas, Runge dan Britmindo, telah membantu dalam persiapan Sumber Daya Batubara dan Cadangan Batubara. Tabel berikut menyajikan deskripsi Cadangan Batubara, Sumber Daya Terukur, Sumber Daya Tertunjuk dan Sumber Daya Tereka menurut Hub berdasarkan metodologi standar JORC.
CADANGAN BATUBARA DAN SUMBER DAYA BATUBARA Berdasarkan Laporan Runge dan Britmindo, Cadangan sebesar 88,4 juta ton dan Sumber
manpower and materials necessary to
Our acquisition strategy focuses on
and February 2011, respectively and
effect the mine plan. Depending on the
acquiring or investing in companies with
which the Company has been operating
size of the concession area, developing
rights to concession areas located close
since.
a mine plan and ensuring that all the
to or within our hub regions at reasonable
necessary infrastructure, equipment
valuations. We typically acquire such
The criteria that we use to assess
and personnel are in place takes
companies from owners who lack the
potential acquisitions or investment
approximately 12 months to complete.
necessary financing or do not have the
targets include: the proximity of
experience, skills and knowledge to
the relevant concession area to the
explore the concession area or bring
Company’s current concession areas,
it into commercial production. In some
thereby allowing us to leverage off
Following our IPO, we have acquired
cases, we have previously entered into
our existing or planned infrastructure,
two additional concessions - Karya
agreements to develop and operate
logistics, equipment and facilities; the
Borneo Agung and Bara Karya Agung.
mines with options to acquire stakes
proximity of the relevant concession
We feel that our strength in exploration
in the relevant mining company. This
area to distribution infrastructure such
and project development complements
was the case for the Diva Kencana
as rivers, the sea and port facilities; the
our strategy to grow our business and
Borneo and Hanson Energy Martapura
extent of the potential coal resources
portfolio of concession areas through
concession areas, which we brought into
and reserves; strip ratios; characteristics
acquisitions.
commercial production in August 2010
of the coal resources and reserves; the
ACQUISITIONS
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
51
TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER Year Ended 31 December TITIK BOR %25(+2/(6'5,//('
Tahun Year
HUB BERAU
KUBAR
MUBA
OKU
2008
293
28
124
55
2009
24
95
360
18
2010
0
221
547
55
2011
21
247
541
24
LUAS (HA) $5($&29(5('
Tahun Year
HUB BERAU
KUBAR
MUBA
OKU
2008
300
147
247
1.150
2009
12
396
2.128
109
2010
0
390
4.309
100
2011
380
764
2.768
238
0(7(5¶0 0(7(5$*(
Tahun Year
HUB BERAU
KUBAR
MUBA
OKU
2008
14,17
1,19
2,85
3,39
2009
1,50
5,61
17,89
0,59
2010
0,00
10,49
28,18
4,04
2011
0,89
13,34
36,58
1,70
price sought by the sellers; the cost
in the Company’s concession areas. The
of bringing the concession area into
following tables set forth the estimated
commercial production; and regulatory
coal reserves and the measured,
and licensing issues that the concession
indicated, inferred and total resources in
area may be facing.
the Company’s various Hubs.
We routinely evaluate potential concession areas that are in the market and expect to acquire additional concession areas in the future. RESERVES & RESOURCES According to the JORC Resource and Reserve Statements prepared by Runge and Britmindo, reserves were estimated to be 88.4 million tons and resources were estimated to be 346.0 million tons
$6(7'$123(5$6,
52
CADANGAN 5(6(59(6 LQ0LOOLRQ7RQV
(dalam Juta Ton) Terbukti(1) Proved(1)
Terkira(1) Probable(1)
-XPODK(1) Total(1)
Hub Berau (2)
2,0
1,2
3,2
Berau Hub (2)
Hub Kubar (3)
7,0
0,5
7,5
Kubar Hub (3)
Hub Muba
72,6
5,1
77,7
Muba Hub
Hub Oku (4)
-
-
-
Oku Hub (4)
Hub Papua (4)
-
-
-
Papua Hub (4)
81,6
6,8
88,4
Jumlah
Total
SUMBER DAYA 5(6285&(6 (dalam Juta Ton)
LQ0LOOLRQ7RQV
Terukur
Tertunjuk
Tereka
-XPODK
Measured
Indicated
Inferred
Total
3,5
2,1
2,6
8,2
Berau Hub (2)
13,4
4,9
13,1
31,4
Kubar Hub (3)
Hub Muba
130,5
44,5
131,4
306,4
Muba Hub
Hub Oku (4)
-
-
-
-
Oku Hub (4)
Hub Papua (4)
-
-
-
-
Papua Hub (4)
147,4
51,5
147,1
346,0
Hub Berau (2) Hub Kubar
Jumlah
(3)
(1) Sebagaimana tercantum dalam laporan Britmindo dan Runge. (2) Tidak termasuk Cadangan Batubara dan Sumber Daya Batubara dari Kalbara Energi Pratama, Citra Global Artha dan Ratna Utama Karya dimana saat ini belum tersedia data mengenai jumlah Cadangan Batubara. (3) Tidak termasuk Cadangan Batubara dari kawasan konsesi Karya Borneo Agung dan Bara Karya Agung. Grup Atlas saat ini belum memiliki data Cadangan Batubara untuk Karya Borneo Agung dan Bara Karya Agung. Perkiraan Cadangan Batubara dan Sumber Daya Batubara pada Wilayah IUP Diva Kencana Borneo berdasarkan laporan Diva Kencana Borneo oleh Runge dan Britmindo. (4) Grup Atlas saat ini tidak memiliki data sumber daya yang diperkirakan sesuai 2004 JORC Code.
"TEFmOFEJOUIF3VOHF3FQPSUBOE#SJUNJOEP3FQPSU (2) Does not include the reserves or resources from the Kalbara Energi Pratama and Citra Global Artha concession areas as such data is currently not available. (3) Does not include the reserves from the concession areas of Karya Borneo Agung and Bara Karya Agung, which were in the process of being acquired by the Company. The Company currently has no reserves data for the Karya Borneo Agung and Bara Karya Agung concession areas as measured under the 2004 JORC Code. The estimated coal resources and reserves for the Diva Kencana Borneo concession area are based on the Runge DKB Report and the Britmindo DKB Report. (4) The Company has no reserves or resources data as measured under the 2004 JORC Code.
Total
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
53
PEMASARAN DAN PENJUALAN
Perseroan memiliki 24 pengguna akhir yang berlokasi .RUHD6HODWDQ&LQD-HSDQJ,QGRQHVLD7DLZDQ ,QGLDGDQ+RQJNRQJSHU'HVHPEHU PENJUALAN Perseroan menandatangani perjanjian pemasaran dan penjualan dan perjanjian pembelian dengan masing-masing Anak Perseroan, yang memproduksi batubara. Berdasarkan perjanjianperjanjian tersebut Perseroan membeli batubara dan kemudian menjual batubara tersebut kepada pihak ketiga. Dengan luasnya ragam produk batubara yang dihasilkan dari Wilayah IUP Grup Atlas, termasuk batubara termal bernilai kalori rendah, sub-bituminous dan bituminous dan batubara metalurgi, Grup Atlas berupaya menjual produk batubaranya baik ke pasar ekspor maupun pasar domestik. Meskipun ada peningkatan permintaan batubara termal bernilai kalori rendah diluar Indonesia, permintaan dari pasar ekspor masih didominasi batubara termal bernilai kalori tinggi dan batubara metalurgi, sedangkan pasar domestik masih didominasi permintaan batubara termal bernilai kalori rendah. Grup Atlas berkeyakinan memiliki reputasi yang baik di Korea Selatan dan dalam proses membangun reputasi di Indonesia, Cina,
Hong Kong dan Jepang serta kawasan Asia Tenggara sebagai produsen batubara termal dan batubara metalurgi yang handal. Seiring dengan peningkatan produksi batubara termal bernilai kalori rendah, Grup Atlas membidik pasar Asia lainnya seperti Thailand dan India dan juga pasar domestik. Pasar-pasar tersebut yang diharapkan akan menjadi penting bagi kinerja Grup Atlas. Tabel berikut menjelaskan persentase volume penjualan batubara dan penjualan bersih Grup Atlas kepada pengguna akhir di berbagai negara dan persentase produk batubara Grup Atlas yang dijual kepada pengguna akhir di berbagai negara untuk tahun 2008, 2009, 2010 dan 2011. Perseroan memiliki 24 pengguna akhir yang berlokasi Korea Selatan, Cina, Jepang, Indonesia, Taiwan, India, dan Hongkong per 31 Desember 2011. Pada tahun 2010, hampir semua pengguna akhir dari batubara Perseroan, berdasarkan volume penjualan, berasal dari industri pembangkit listrik. Grup Atlas fokus untuk menjual batubara termal kepada pembangkit listrik dan batubara metalurgi kepada pabrik baja/kokas.
MARKETING AND SALES
From 2008 to December 31, 2011, we
bituminous, bituminous and metallurgical
Indonesia, China, Hong Kong and Japan,
supplied coal to 24 end-users located in
coal, we look to sell our coal products
as well as in Southeast Asia as a reliable
South Korea, China, Japan, Indonesia,
in both the export market as well as
producer of thermal and metallurgical
Taiwan, India and Hong Kong.
the domestic market. Although there is
coal. As we increase our production of low
increasing demand for low rank thermal
rank thermal coal, we are aiming to enter
coal outside of Indonesia, demand from
other Asian markets such as Thailand
the export market primarily relates to
and India and are also targeting the
Atlas enters into marketing and sale and
higher rank thermal coal and metallurgical
domestic market, which we expect to be
purchase arrangements with each of
coal, whereas the demand in the domestic
increasingly important to our performance.
our coal producing subsidiaries, from
market primarily relates to low rank
The accompanying graphs illustrate our
which we purchase coal products for
thermal coal.
sales volumes and the percentages of
SALES
coal products sold to end-users located in
onward-sales to third parties. Due to the broad range of coal products that may
We believe we have established a good
various countries for the years 2008, 2009,
be produced from the our concessions,
reputation in South Korea and are in
2010 and 2011.
including low rank thermal coal, sub-
the process of building a reputation in
54
$6(7'$123(5$6,
PEMASARAN Selain mengandalkan Noble, Perseroan sudah memulai pemasaran dan penjualan produk batubara tertentu secara langsung kepada pengguna akhir. Untuk memastikan bahwa strategi pemasaran dan penjualan yang sukses dan untuk memaksimalkan harga produknya, Perseroan berencana untuk memperluas kemampuan penjualan dan pemasaran secara langsung. Grup Atlas awalnya berencana untuk bergantung pada hubungan yang saat ini dikembangkan dengan bantuan Noble, dengan pengguna akhir di negara-negara Asia Timur seperti Korea Selatan, Jepang dan Cina untuk penjualan batubara dan juga memperluas ke pasar di wilayah lain, seperti Vietnam, Thailand dan India. PERJANJIAN DENGAN NOBLE Perseroan sejak Agustus 2010 menjual seluruh batubara yang diproduksi di Berau Bara Energi kepada Noble. Noble menjual batubara ini kepada pengguna akhir. Perseroan saat ini memiliki perjanjian pemasaran dan penjualan batubara untuk batubara dari Berau Bara Energi, Diva Kencana Borneo, Citra Global Artha, Kalbara Energi Pratama dan Gorby Putra Utama. Sehubungan dengan Penawaran Umum, Perseroan telah menandatangani perjanjian pemasaran baru dengan Noble untuk menggantikan perjanjian pemasaran dan penjualan batubara.
Sejak efektifnya Penawaran Umum, Perjanjian Pemasaran Eksklusif yang telah ditandatangani oleh Perseroan pada April 2011 menjadi efektif pada tanggal 28 Desember 2011, dan Noble menjadi agen pemasaran eksklusif untuk 75% dari batubara yang diproduksi di Berau Bara Energi, Citra Global Artha, Kalbara Energi Pratama, dan Gorby Putra Utama setiap triwulan dengan memperhatikan jumlah tertentu dari masingmasing Wilayah IUP yang ditentukan berdasarkan formula sebagaimana diuraikan dalam masingmasing perjanjian. Perseroan terus menjual batubara ke Noble dari Wilayah IUP Berau Bara Energi dan Diva Kencana Borneo dan mulai menjual batubara dari Citra Global Artha, Kalbara Energi Pratama,dan Gorby Putra Utama kepada Noble melalui kontrak pasokan antara Perseroan dengan Noble pada tanggal 27 April 2011. Ketentuan dalam kontrak serupa dengan ketentuan yang terdapat pada Kesepakatan dengan Noble sebelum Penawaran Umum kecuali untuk ketentuan mengenai jumlah batubara yang mengacu pada batas maksium tonase pada Kesepakatan dengan Noble Pasca Penawaran Umum. Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian antara Perseroan dengan Noble, Noble diwajibkan untuk memaparkan pengguna akhir batubara dari Perseroan. Hal ini memungkinkan Perseroan untuk memasarkan batubara kepada pengguna akhir atas batubara yang belum diatur
From 2008 to December 31, 2011, we
and to maximize the prices of our
have marketing agreements and coal
supplied coal to 24 end-users located in
products, we are expanding our in-house
supply contracts with Noble in place for
South Korea, China, Japan, Indonesia,
sales and marketing capabilities. We
coal from the Berau Bara Energi, Diva
Taiwan, India and Hong Kong. In 2010,
expect to initially rely on the relationships
Kencana Borneo, Citra Global Artha,
almost all of the end-users of our coal, by
we are currently developing, through
Kalbara Energi Pratama and Gorby Putra
sales volume, were involved in the power
the assistance of Noble, with end-users
Utama concession areas. In connection
generation industry. We are focusing on
in North Asian countries such as South
with last year’s Public Offering, we have
selling thermal coal to power plants and
Korea, Japan and China for the sale of our
entered into a new marketing agreement
metallurgical coal to steel mills/coking
coal and to also expand into other markets
with Noble that is intended to replace
plants.
in the region, including Vietnam, Thailand
the previous marketing and coal supply
and India.
arrangements.
ARRANGEMENTS WITH NOBLE
Following our Public Offering, the
MARKETING Exclusive Marketing Agreement that was
In addition to relying on Noble, we have already begun directly marketing and
Since August 2010, we have sold all of the
signed in April 2011 became effective
selling certain of our coal products. To
coal produced at our Berau Bara Energi
on December 28, 2011, and Noble has
ensure that our marketing and sales
concession area to Noble. Noble in turn
become the exclusive marketing agent
strategies are successfully implemented
sold this coal to end-users. We currently
for 75% of the coal produced in Berau
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
55
penjualannya dalam Kesepakatan dengan Noble Pasca Penawaran Umum. Selain itu, berdasarkan ketentuan di hampir seluruh kontrak penjualan Perseroan yang baru, Noble tidak dapat melakukan kontrak kepada pengguna akhir tanpa memberitahu, mendapatkan persetujuan, dan membuat back-to-back contract dengan Perseroan. Selain itu sebagai agen pemasaran Perseroan, Noble memiliki 10,1% saham Perseroan. Perseroan berkeyakinan bahwa sebagai pemegang saham dengan komisi terkait harga batubara yang dijualnya, Noble memiliki insentif untuk memperoleh harga terbaik untuk batubara Perseroan di pasar sehingga bahwa harga jual yang diperoleh Perseroan akan selalu mengikuti perubahan harga pasar ke depannya. PERJANJIAN DENGAN PIHAK KETIGA Hanson Energy telah berhasil mendapatkan kontrak untuk memasok PLN dengan 3,08 juta ton batubara per tahun selama 20 tahun, untuk jumlah sekitar 60 juta ton. Pada tanggal 15 Agustus 2011, Hanson Energy menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara Peringkat Rendah / Low Rank Coal (LRC) PLTU Lampung (Tarahan Baru). Berdasarkan perjanjian ini Hanson Energy akan memasok 640.000 ton/tahun batubara peringkat rendah kepada PLN dimana PLN dapat meningkatkan atau menurunkan jumlah pasokan tahunan atau bulanan hingga maksimum 20%
dari total pasokan tahunan atau bulanan. Perjanjian ini memiliki jangka waktu waktu selama 20 tahun terhitung sejak dipenuhinya syaratsyarat tertentu atau terpenuhinya kuantitas untuk periode sejak tahun 2011 hingga dengan tahun 2031. Pasokan batubara untuk PLTU lainnya tergantung EBSJLPOUSBLmOBMZBOHBLBOEJUBOEBUBOHBOJ dengan PLN, yang saat ini berada dalam tahap negosiasi. Terhadap pinjaman dari Tecnica kepada Anugrah Energi, Anugrah Energi menandatangani perjanjian jual beli batubara dengan Technica pada tanggal 18 Nopember 2010. Berdasarkan perjanjian tersebut, Anugrah Energi memberikan Tecnica hak untuk membeli seluruh batubara yang diproduksi dari Anugrah Energi selama masa berlaku izin tambang. Berdasarkan perjanjian ini, harga akan disepakati tiga bulan sebelum dimulainya periode pengiriman selama tiga bulan atau periode lain yang disepakati kedua belah pihak. Selain itu, Anugrah Energi diwajibkan untuk membayar biaya pemasaran atas batubara dalam Wilayah IUP Grup Atlas kepada Tecnica. Perjanjian ini juga menjelaskan bahwa Anugrah Energi bertanggung jawab atas keterlambatan pengiriman serta tidak bertanggung jawab dalam hal terjadinya peristiwa force majeure tertentu. Berdasarkan perjanjian pinjaman antara Anugrah Energi dan Tecnica pada tanggal 18 Nopember 2010,
Bara Energi, Citra Global Artha, Kalbara
quantities of coal covered by them will be
In addition to being our marketing agent,
Energi Pratama, and Gorby Putra Utama
as set out in the corresponding marketing
Noble has a 10.1% share of the Company.
concessions each quarter, subject to an
agreements that form part of the Post-
We believe that as a shareholder with
aggregate cap for each concession that is
Offering Noble Arrangements
commissions tied to the price of the coal that is sold, Noble is incentivized to obtain
determined based on a formulation set out Under the terms of our contracts with
the best possible prices for the Company’s
Noble, Noble is required to disclose the
coal in the market and expects that the
We continue to sell coal to Noble from
end-users for our coal, enabling us to
selling prices that the Company will obtain
the Berau Bara Energi and Diva Kencana
market the coal that is not covered by
will more closely track spot market prices
Borneo concessions, and expect to start
the current Noble contracts directly to
going forward.
selling coal from the Citra Global Artha,
these end-users. In addition, pursuant
Kalbara Energi Pratama and Gorby
to the provisions in almost all of our new
ARRANGEMENTS WITH OTHER THIRD
Putra Utama concessions through a
sales contracts, Noble may not enter into
PARTIES
supply contract entered into between the
any contracts with end-users for our coal
Company and Noble on April 27, 2011.
XJUIPVUmSTUDPOTVMUJOHXJUIVT PCUBJOJOH
Hanson Energy has successfully bid for
The terms of these contracts are similar
our prior approval and entering into a
contracts to supply PT PLN with 3.08
to those that form part of the Pre-Offering
back-to-back contract with the Company
million tons of coal per year over 20 years,
in the relevant agreements.
Noble Arrangements except that the
for an aggregate of approximately 60
56
$6(7'$123(5$6,
Anugrah Energi harus melunasi pinjaman berdasarkan tingkat tertentu berdasarkan setiap ton batubara yang diproduksi dan dijual oleh Anugrah Energi. Kemudian, Tecnica berhak menentukan pelunasan yang berasal dari penjualan batubara berdasarkan perjanjian jual beli antara kedua belah pihak. Untuk batubara metalurgi yang diproduksi pada Wilayah IUP Diva Kencana Borneo, Grup Atlas bermaksud untuk membuat perjanjian harga tetap dalam periode satu tahun dengan pengguna akhir di Jepang, Korea Selatan dan Taiwan, serta kelebihannya akan dijual pada harga spot kepada pengguna akhir di Cina dan India. Kecuali seperti dijelaskan di atas, Grup Atlas saat ini tidak memiliki kontrak pasokan berjangka lainnya dengan pihak lain. Saat ini tidak memiliki rencana untuk masuk ke dalam kontrak pasokan jangka panjang lainnya untuk waktu yang lebih panjang dari setahun saat mulai pemasaran batubara secara langsung kepada pengguna akhir dan mengharapkan bahwa harga batubara di bawah kontrak langsung dengan pengguna akhir baik dinegosiasikan untuk setiap pengiriman atau harus didasarkan pada indeks.
dan bituminous serta batubara metalurgi. Karakteristik dari batubara untuk tiap-tiap Wilayah IUP disajikan pada tabel berikut ini. Semua data yang disajikan berdasarkan air-dried basis, kecuali dijelaskan lain.
PENJUAL AN BERSIH Net Sales
‘09
‘10
‘11
Korea Selatan South Korea ’09 : 841.698 (96,83%) ‘10 : 1.139.896 (79,74%) ‘11 : 444.892 (37,25%)
Jepang Japan ‘11 : 141.913 (11,88%)
PRODUK BATUBARA
China Cina ‘10 : 259.672 ‘11 : 26.484
Lain-lain Other ’09 : 11.057 (1,27%) ‘10 : 29.962 (2,10%) ‘11 : 206.507 (17,29%)
Grup Atlas memproduksi produk batubara yang bermacam-macam, termasuk batubara termal bernilai kalori rendah, sub-bituminous,
India India ‘11 : 53.141
(18,16%) (2,22%)
Taiwan Taiwan ‘11 : 312.299 (26,15%)
(4,45%)
Indonesia Indonesia ‘09 : 16.526 (1,90%) (0,77%) ‘11 : 9.187
million tons. On August 15, 2011, Hanson
signed with PLN, which are currently in the
from its concession area. The agreement
Energy entered into a coal supply contract
negotiation stage.
also provides that Anugrah Energi is liable for any demurrage and that Tecnica
with PT PLN for the supply of Low Rank Coal (LRC) to its Tarahan Baru power
In consideration for an loan from Tecnica
and Anugrah Energi will not be liable
plant in Lampung, Southern Sumatra..
to Anugrah Energi, Anugrah Energi
under the contracts upon the occurrence
Under this agreement, Hanson Energy will
entered into a coal sale and purchase
of certain force majeure events. Under
supply 640,000 tons of low rank coal to
agreement with Technica on November
the terms of the related loan agreement
PLN annually, which amount may increase
18, 2010. Under the agreement, Anugrah
between Anugrah Energi and Tecnica
or decrease annually or monthly up to a
Energi granted Tecnica the right to
dated November 18, 2010, Anugrah
maximum of 20% of the total annual or
purchase all of the coal produced from
Energi must repay the loan from Tecnica
monthly supply. This agreement has a
Anugrah Energi’s concession during
BUBTQFDJmFESBUFCBTFEPOFBDIUPOOFPG
EVSBUJPOPGZFBSTGSPNUIFGVMmMMNFOU
the period of validity of the mine permit.
coal produced and sold from the Anugrah
PGDFSUBJODPOEJUJPOTPSUIFGVMmMMNFOUPGB
Under this agreement, prices are to be
Energi concession area and Tecnica is
TQFDJmFERVBOUJUZGPSUIFQFSJPEGSPN
agreed three months prior to the start of
entitled to set off such repayment from the
until through 2031.
a delivery period for every three-month
proceeds of the coal sales due under its
period or as mutually agreed. In addition,
coal sale and purchase agreement.
Coal supplies for other power plants
Anugrah Energi is required to pay to
EFQFOEVQPOUIFmOBMDPOUSBDUTUPCF
Tecnica a marketing fee for the coal sold
For metallurgical coal produced in the
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
Karakteristik Batubara / &RDO &KDUDFWHULVWLFV
Wilayah IUP / &RQFHVVLRQ $UHD
Batubara termal berkalori rendah / Low rank thermal coal
Gorby Putra Utama (1) Gorby Energy Banyan Koalindo Lestari (1)
Batubara termal / Sub-bituminous thermal coal
57
TM
IM
Ash
TS
CV
(% ar)
(% adb)
(% adb)
(% adb)
(kcal/kg) gar
CSN
35,70
14,50
6,50
0,42
4.020
-
35,50 32,20
14,60 13,30
8,90 5,60
0,61 0,29
3.900 4.480
-
Berau Bara Energi (2)
19,10
16,40
2,40
0,55
5.320
-
Batubara termal / bituminous thermal coal
Diva Kencana Borneo, Blok Mea Utara (3)
11,90
8,90
4,70
0,27
6.250
-
Batubara metalurgi / Metallurgical coal
Diva Kencana Borneo, Blok Sangsang (4)
10,10
3,70
2,70
0,86
7.100
8,8
TM IM Ash TS CV CSN ar adb gar
(1)
: total kandungan air : kandungan air : kandungan abu : kandungan belerang : nilai kalori : indeks pemuaian batubara : as received : air dried basis : gross as received
Diva Kencana Borneo concession, we
(1) Sebagaimana tercantum dalam Laporan Gorby Putra Utama, Gorby Energy dan Banyan Koalindo Lestari oleh Britmindo. (2) Sebagaimana tercantum dalamLaporan Berau Bara Energi oleh Runge. (3) Sebagaimana tercantum dalam Laporan Diva Kencana Borneo oleh Britmindo. (4) Sebagaimana tercantum dalam Laporan Diva Kencana Borneo oleh Runge.
COAL PRODUCTS
JOUFOEUPFOUFSJOUPPOFZFBSmYFEQSJDF
TM
: Total Moisture
IM
: Inherent Moisture
The Company produces a broad range of
Ash
: Ash Content
Korea and Taiwan, with any excess sold
coal products, including low rank, sub-
TS
: Total Sulphur
at spot prices to customers in China and
bituminous and bituminous thermal coal
$7 $BMPSJmD7BMVF
India.
and metallurgical coal. The characteristics
CSN : Crucible Swelling Number
of the coal at certain of the Company’s
ar
: as received
adb
: air dried basis
gar
: gross as received
contracts with customers in Japan, South
Except as described above, the Company
concession areas are set forth in the
does not currently have any other term-
following table. All data presented below
based coal supply contracts with any
is on an air-dried basis, unless otherwise
other party. We currently have no plans
indicated.
to enter into any term-based coal supply contracts for periods that are longer than a year as we begin marketing coal directly to end-users, and expect that the coal prices under direct contracts with end-users to either be negotiated for each shipment or to be based on an index.
(1) As stated in the Report on Gorby Putra Utama, Gorby Energy dan Banyan Koalindo Lestari by Britmindo. (2) As stated in the Report on Berau Bara Energi by Runge. (3) As stated in the Report on Diva Kencana Borneo by Britmindo. (4) As stated in the Report on Diva Kencana Borneo by Runge.
58
$6(7'$123(5$6,
S U M B E R D AYA M A N U S I A
%HUVDPDDQGHQJDQEHUMDODQQ\DXVDKD3HUVHURDQXQWXNPHPEHQDKLVLVWHPGDQVWUDWHJL pengelolaan sumber daya manusia, kita sudah mengadopsi strategi serta sistem LGHQWLÀNDVLWDOHQWDSHUHQFDQDDQDNXLVLVLSHQJHPEDQJDQGDQHYDOXDVLWDOHQWSRRO Per tanggal 31 Desember 2011, Perseroan dan Anak Perusahaan memperkerjakan 878 karyawan, sebagian besar merupakan karyawan tetap, di mana 179 orang berada di kantor pusat Perseroan di Jakarta dan sisanya bekerja di Wilayah IUP di Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan. Sebagian besar karyawan Perseroan terlibat dengan pengelolaan kontraktor, jasa teknis, administrasi, pengembangan masyarakat dan pengawasan pengolahan batu bara, pemuatan tongkang dan logistik lainnya. Perseroan sedang dalam proses mengkaji strategi transformasi sumber daya manusia
dengan bantuan konsultan sumber daya manusia pihak ketiga dalam mengantisipasi pertumbuhan tenaga kerja Perseroan yang pesat sehubungan dengan rencana dimulainya produksi di lokasi Hub Muba. Perseroan, dibantu oleh konsultan sumber daya manusia, yaitu SRW & Co, yang ditunjuk untuk membantu Perseroan dalam proses implementasi sistem sumber daya manusia, strategi dan kebijakan, termasuk strategi kompensasi baru, sistem pengembangan karir dan metode evaluasi kinerja. Selain itu, mereka juga menyusun buku pedoman karyawan dan pedoman otorisasi untuk mengarahkan semua karyawan Perseroan.
HUMAN RESOURCES
While our efforts to improve our human
employees are predominantly involved in
including our new compensation strategy,
resource management systems and
contract management, technical services,
career development system and job
strategies are ongoing, we have already
administration, community development
evaluation methods. Additionally, they are
adopted a strategy and system
and the supervision of coal-processing,
developing an employee handbook and
GPSUBMFOUJEFOUJmDBUJPO QMBOOJOH
barge-loading and other logistics.
a manual of authority to guide all of the Company’s employees.
acquisition, development and talent pool evaluation.
We are currently in the process of reviewing our human resource transformation strategy
We are also developing feedback and
As of 31 December 2011, the Company
with the assistance of SRW & Co., a human
communication channels for our employees.
had 878 employees, most of whom were
resource consultancy, in anticipation of the
While these efforts to improve our human
permanent employees. 179 staff are located
exponential growth in our work force arising
resource management systems and
JOUIF$PNQBOZTIFBEPGmDFJO+BLBSUB
from the commencement of production at
strategies are ongoing, we have already
with the remaining employees located at
our Muba Hub. SRW & Co. is assisting
developed, as a result of this process, a
our concession areas in East Kalimantan
us by reviewing and analyzing our human
new human resource organization structure
and South Sumatra. The Company’s
resource systems, strategies and policies,
and adopted a strategy and system for
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
59
Perseroan juga mengembangkan saluran komunikasi dan saran bagi karyawan. Bersamaan dengan berjalannya usaha Perseroan untuk membenahi sistem dan strategi pengelolaan sumber daya manusia, Perseroan telah membuat sebuah struktur organisasi sumber daya manusia baru dan mengadopsi strategi serta sistem JEFOUJmLBTJUBMFOUB QFSFODBOBBO NFOEBQBULBO pengembangan dan evaluasi karyawan berbakat. Perseroan menawarkan dan akan terus memberikan paket kompensasi yang kompetitif untuk menarik dan mempertahankan karyawan. Selain itu, Perseroan memberikan kesempatan cuti kepada karyawan lapangan dengan frekuensi yang lebih menarik dibandingkan dengan kebanyakan pesaingnya.
Di 2011, sebanyak 225 orang berpartisipasi dalam lebih dari 4.130 jam pelatihan dan seminar dengan biaya sebesar Rp641.3 juta. Perseroan berdedikasi untuk mencapai dan mempertahankan standar tertinggi kesehatan dan keselamatan bagi karyawan, dan berusaha untuk memastikan lingkungan kerja yang aman melalui implementasi program keselamatan, kesehatan dan pengelolaan lingkungan yang komprehensif sesuai standar internasional untuk kesehatan dan keselamatan industri. Paket manfaat bagi karyawan meliputi asuransi kesehatan bagi karyawan/karyawati dan keluarganya, asuransi kecelakaan dan keikutsertaan dalam skema pensiun yang didukung Pemerintah.
Karyawan Perseroan rutin mengikuti program pelatihan internal dalam bidang kesehatan dan keselamatan, kepemimpinan dan manajemen, serta teknologi informasi. Pelatihan khusus di bidang pertambangan, sumber daya manusia, keuangan, dan administrasi diberikan kepada karyawan yang terpilih. Perseroan percaya bahwa komitmen untuk mengadakan pelatihan dapat membantu promosi karyawan dalam memperoleh posisi yang lebih tinggi dan membantu mempertahankan tingkat retensi karyawan.
UBMFOUJEFOUJmDBUJPO QMBOOJOH BDRVJTJUJPO
to selected supervisory staff. We feel that
5IF$PNQBOZTFNQMPZFFCFOFmU
development and talent pool evaluation.
our commitment to training better positions
package includes sponsored health
our employees for promotion and helps to
coverage for employees and their families,
maintain high employee retention rates.
accident insurance and enrollment in the
We offer, and intend to continue offering,
Government-sponsored pension scheme.
competitive compensation packages to attract and retain our employees. In
For 2011, 225 individuals participated
addition, we believe that we provide our
in more than 4,130 hours of training and
employees working at the mine sites with
seminars at a total cost of IDR641.3 million.
home leave at frequencies that are more attractive than many of our competitors.
We are dedicated to achieving and maintaining the highest standards of health
Our employees regularly attend in-
and safety for our employees, and look
house training programs in subjects
to ensure a safe working environment
such as health and safety, leadership
at all times through the implementation
and management, and information
of a comprehensive safety, health and
technology. Specialized training in the
environmental management plan that meets
areas of mining, human resources and
international standards for industrial health
mOBODFBOEBENJOJTUSBUJPOBSFQSPWJEFE
and safety.
60
*22'&25325$7(*29(51$1&(
TATA K E L O L A P E R U S A H A A N
´+DUDSDQVD\DWHUKDGDS$WODVNHGHSDQDGDODKPHQMDGLEHVDUSHUXVDKDDQ tambang batubara terbaik di Indonesia. Indikatornya bisa dilihat dari gaya PDQDMHPHQSHUXVDKDDQSUDNWLN*RRG&RUSRUDWH*RYHUQDQFHGDQ&RUSRUDWH 6RFLDO5HVSRQVLELOLW\Q\D\DQJEHVDUµ ²$QGUH$EGL6:$(GLVL'HFKDO “Harapan saya terhadap Atlas ke depan adalah menjadi 10 besar perusahaan tambang batubara terbaik di Indonesia. Indikatornya bisa dilihat dari gaya manajemen perusahaan, praktik Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility-nya yang besar” – Andre Abdi (SWA, Edisi 26, 8-18 Dec 2011, hal.98-100) “Tata kelola perusahaan adalah sebuah sistem yang mengatur dan mengelola perusahaan” (Australian Stock Exchange Principles of Good Corporate Governance and Best Practice Recommendations). Perseroan dibentuk dengan sebuah visi untuk menjadi perusahaan batubara terkemuka di Indonesia dengan jiwa kewiraswastaan, namun dengan keyakinan yang kuat bahwa visi tersebut tidak akan dapat dicapai dan dipertahankan tanpa adanya tata kelola perusahaan dan tanggung jawab sosial perusahaan yang baik. Struktur tata kelola perusahaan yang baik membantu perusahaan menciptakan nilai (melalui kewiraswastaan,
inovasi, pengembangan dan eksplorasi) dan memberikan pertanggungjawaban dan sistem kendali yang sebanding dengan risiko yang dihadapi. Di jajaran manajemen saat ini ada 2 (dua) Komisaris Independen dan seorang Direktur tidak terafiliasi yang adalah Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan, didukung oleh Unit Internal Audit. Di April 2012 akan diangkat seorang Direktur Business Control dan Compliance dan akan dibentuk pula Komite Audit. Ini adalah bukti bahwa manajemen berkomitmen untuk menerapkan tata kelola di setiap fungsi dalam organisasi dan kegiatan usaha Perseroan. Kami senantiasa terus berupaya untuk mengelola Perseroan dengan mengacu kepada prinsip-prinsip utama tata kelola perusahaan yang baik, yaitu: t 5SBOTQBSBOTJoLFUFSCVLBBOTFNVBJOGPSNBTJ yang material dan relevan secara jelas dan lengkap kepada semua pemangku kepentingan sesuai hak masing-masing
G O O D C O R P O R AT E G OV E R N A N C E
“My hope for Atlas ahead is to become
The Company is founded on a vision
In the top management level there
Top 10 Best Coal Companies in
to be a premier coal company in
are currently 2 (two) Independent
Indonesia. The indicator can be depicted
Indonesia through entrepreneurship,
Commissioners and a non-affiliated
by the company management style,
but with a firm belief that such vision
Director who is the Director of Finance
Good Corporate Governance practice
cannot be accomplished and sustained
and Corporate Secretary, supported by
and big corporate social responsibilities”
without good corporate governance
the internal audit unit. In April 2012 there
– Andre Abdi (SWA, Edition 26, 8-18 Dec
and corporate social responsibility.
will be a new Director of Business Control
Good corporate governance structures
and Compliance to be appointed and an
encourage companies to create value
Audit Committee to be established. These
“Corporate governance is the system
(through entrepreneurialism, innovation,
are clear indications that management is
by which companies are directed
development and exploration) and
committed to adopting and implementing
and managed” (Australian Stock
provide accountability and control
a high standard of corporate governance
Exchange Principles of Good Corporate
systems commensurate with the risks
in every function within the Company’s
Governance and Best Practice
involved.
organization and operations.
2011, p.98-100)
Recommendations)
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
61
t "LVOUBCJMJUBToLFKFMBTBOQFNCBHJBO tanggung jawab untuk setiap orang dalam organisasi untuk mendorong sistem pengendalian yang seimbang dengan sistem penghargaan dan sanksi yang adil. t 5BOHHVOHKBXBCoLFUBBUBONFOHJLVUJ secara ketat semua peraturan dan ketentuan yang berlaku, mengacu kepada praktek tambang terbaik termasuk tanggung jawab sosial perusahaan dan lingkungan hidup. t *OEFQFOEFOoQSPGFTJPOBMJUBTEBO obyektifitas yang tinggi dalam pengelolaan usaha dan bebas dari benturan kepentingan. t "EJMoQFSMBLVBOZBOHTBNBEBOBEJMVOUVL kepentingan semua pemangku kepentingan; terbuka untuk menerima masukan, saran atau kritik dari semua pemangku kepentingan.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ tertinggi dalam Perseroan. RUPS memiliki kewenangan antara lain untuk mengangkat dan memberhentikan Direktur dan Dewan Komisaris, remunerasi mereka, menetapkan pembagian dividen, menunjuk auditor eksternal dan menyetujui perubahan Anggaran Dasar. RUPS Tahunan (RUPST) diselenggarakan dalam jangka waktu enam bulan setelah akhir tahun buku sedangkan RUPS Luar Biasa (RUPSLB) dapat diselenggarakan setiap waktu jika dianggap perlu.
Tata kelola perusahaan adalah sebuah interaksi antara pemegang saham, Dewan Komisaris, Direksi dan semua pemangku kepentingan lain untuk menetapkan kinerja dan langkah ke depan, memberikan pengaruh dalam penyusunan dan pencapaian sasaran Perseroan, memonitor dan menilai risiko serta mengoptimalkan kinerja.
We will continuously strive to manage
practices including environmental and
how the objectives of the Company are
the Company in adherence to the basic
corporate social responsibilities.
determined and achieved, how risk
principles of good corporate governance, which are as follows:
t *OEFQFOEFODFoQVSFQSPGFTTJPOBMJTN and objectivity in managing the
is monitored and assessed, and how performance is optimized.
business, free of any conflict of t 5SBOTQBSFODZoTVGGJDJFOUBOEDMFBS disclosure of all material and relevant
interest.
General Meeting of Shareholders
t ' BJSOFTToFRVBMBOEGBJSUSFBUNFOU
information to all stakeholders
to cater to all stakeholders’ interests;
The General Meeting of Shareholders
according to their rights
open minded to any suggestion,
(GMS) is the Company’s highest
advice or criticism from all
governance body. Its authorities include
stakeholders.
the appointment and termination the
t " DDPVOUBCJMJUZoDMFBSMZEFGJOFE responsibilities of each and every
Board of Directors and the Board of
person within the organization that promote a check and balance system
Corporate governance is the interaction
Commissioners and approval of their
and is supported by a fair reward and
between shareholders, the Board of
remuneration, dividend declarations,
punishment system.
Commissioners, the Board of Directors
appointment of external auditors and
and also other stakeholders in shaping
approval of changes to the Articles
with all relevant applicable laws and
the company’s performance and the
of Association. The Annual General
regulations, adherence to best mining
manner in which it develops. It influences
Meeting of Shareholders (AGMS) is to be
t 3 FTQPOTJCJMJUZoTUSJDUDPNQMJBODF
*22'&25325$7(*29(51$1&(
62
t Q FSVCBIBOTUBUVTNFOKBEJ1FSTFSPBO Terbuka; t QFSVCBIBOOBNB15"UMBT3FTPVSDFT menjadi PT Atlas Resources Tbk; t QFSVCBIBOOPNJOBMTBIBN1FSTFSPBOEBSJ Rp1.000.000 menjadi Rp200; t QFSVCBIBOTFMVSVI"OHHBSBO%BTBS Perseroan untuk menyesuaikan dengan Peraturan Bapepam-LK No.IX.J.1.
Berikut adalah RUPS Perseroan selama tahun 2011: -
-
-
-
-
-
2 Februari 2011: untuk menyetujui pengeluaran 9.000 saham baru. 29 Maret 2011: untuk menyetujui pengalihan saham PT Citra Tata Makmur dan PT Sarana Energi Resources 30 Maret 2011: untuk menyetujui peningkatan modal dasar Perseroan menjadi Rp836.000.000.000 dan mengubah Pasal 4 ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan. 31 Maret 2011: untuk menyetujui pengeluaran 169.001 saham, mengubah Pasal 4 ayat (2) Anggaran Dasar, melakukan penyertaan saham dalam PT Optima Coal dan peningkatan penyertaan saham dalam PT Optima Persada Energi. 29 April 2011: untuk menyetujui pengeluaran 91.999 saham baru. 24 Mei 2011, untuk: t N FOZFUVKVJQFOKVBMBOTBIBN Perseroan milik Andre Abdi kepada PT Calorie Viva Utama; t NFOZFUVKVJQFOBXBSBOVNVNTBIBN perdana Perseroan sebanyakbanyaknya 940.000 saham dengan nominal saham Rp1.000.000;
-
-
15 Juni 2011: untuk menyetujui pengangkatan Dono Boestami sebagai Direktur Tidak Terafiliasi Perseroan. 12 September 2011: RUPS Tahunan, antara lain untuk menerima laporan tahunan Direksi dan mengesahkan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan memberikan pembebasan dan pelunasan tanggung jawab kepada Direksi dan Dewan Komisaris, menunjuk Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.
DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris bertanggung jawab atas pengawasan terhadap pengelolaan Perseroan sehari-hari oleh Direksi, memberi nasihat dan saran kepada Direksi atas masalahmasalah manajemen yang dipandang perlu
convened within six months after the end
the issuance of 169,001 shares,
of financial year while an Extraordinary
amendment of Article 5 (2) of the
General Meeting of Shareholders (EGMS)
Company’s Articles of Association,
can be held anytime as necessary.
investment in shares in PT Optima
Company from private to public; t DIBOHFPGUIFOBNFPGUIF Company from PT Atlas Resources to PT Atlas Resources Tbk; t D IBOHFPGUIF$PNQBOZTTIBSF
Coal and increase in shareholding in -
March 29, 2011: to approve the sale of shares in PT Citra Tata Makmur and PT Sarana Energi Resources.
-
March 30, 2011: to approve the increase in authorized capital to
-
-
t BNFOENFOUPGUIFFOUJSF"SUJDMFT
shares.
of Association of the Company
May 24, 2011: to approve:
to comply with Bapepam-LK
t IFTBMFPG TIBSFTPGUIF Company owned by Andre Abdi to
Regulation No.IX.J.1. -
Company’s shares with a maximum
Article 4 (2) of the Company’s Articles
of 940,000 shares at par value
of Association.
Rp.1,000,000; t DIBOHFPGUIFTUBUVTPGUIF
June 15, 2011: to approve the appointment of Dono Boestami as
PT Calorie Viva Utama; t *OJUJBM1VCMJD0GGFSJOHPGUIF
Rp.836,000,000,000 and amend
March 31, 2011: to approve
200;
April 29, 2011: to approve the issuance of 91,999 new
February 2, 2011: to approve the issuance of 9,000 new shares.
-
par value from Rp.1,000,000 to Rp.
PT Optima Persada Energi.
Below are the Company’s GMS in 2011:
Non-Affiliated Director of the Company. -
September 12, 2011: held AGMS, to accept the annual report from the Board of Directors, approve the
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
63
consolidated financial statement for
approvals to certain transactions as
its objectives. It has the authority to
the year ended December 31, 2010
stipulated in the Articles of Association.
represent the Company and to execute
and give release and discharge to
There are currently 5 (five) members on
transactions subject to the limitations
the Board of Directors and Board of
the Board of
stipulated in the Articles of Association.
Commissioners, and to appoint Public
Commissioners, which consists of
Accountant Tanudiredja, Wibisana
a President Commissioner and four
The Company currently has 5 (five)
& Rekan as the Company’s auditor
Commissioners, of which 2 (two) are
members in the Board of Directors,
for the financial year to be ended on
independent, in compliance with the
consisting of a President Director and 4
December 31, 2011.
regulations set by the PT Bursa Efek
(four) Directors including a non-affiliated
Indonesia that requires a minimum of
Director who is also the Corporate
30% independent commissioners in a
Secretary of the Company.
Board of Commissioners
public listed company. The Board of Commissioners is responsible for supervising the Board of
Board of Directors
Directors in the day-to-day management of the Company, providing counsel and
The Board of Directors is responsible
advice to the Directors on management
for managing, utilizing, and maintaining
issues as necessary and giving
the assets of the Company to achieve
64
*22'&25325$7(*29(51$1&(
dan memberikan persetujuan atas beberapa transaksi sesuai Anggaran Dasar.
sejak pencatatan saham Perseroan di bursa efek. Oleh karena itu, Perseroan akan membentuk Komite Audit di April 2012, yang akan terdiri dari 1 (satu) komisaris independen sebagai ketua dan 2 (dua) orang anggota dari pihak luar.
Dewan Komisaris memiliki 5 (lima) anggota, yang terdiri dari seorang Presiden Komisaris dan dan 4 (empat) orang Komisaris, di mana 2 (dua) di antaranya merupakan Komisaris Independen, mengikuti peraturan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mengatur jumlah komisaris independen di sebuah perusahaan terbuka paling sedikit 30%.
Berdasarkan peraturan tersebut, tugas dan wewenang Komite Audit adalah sebagai berikut:
DIREKSI Direksi bertanggung jawab untuk menjalankan kegiatan usaha, mengelola, memanfaatkan, dan mempertahankan asset Perseroan untuk mencapai tujuan Perseroan. Direksi memiliki kewenangan untuk mewakili Perseroan dan untuk melaksanakan setiap dan semua tindakan dalam batasan ketentuan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar. Direksi memiliki 5 (lima) anggota, yang terdiri dari seorang Presiden Direktur dan 4 (empat) orang Direktur, termasuk seorang Direktur Tidak Terafiliasi yang juga Sekretaris Perusahaan. KOMITE AUDIT Mengacu kepada Peraturan Bapepam-LK No.IX.I.5 dan Peraturan BEI No.I-A, Komite Audit wajib dibentuk dalam 6 (enam) bulan
Audit Committee
t . FOFMBBIJOGPSNBTJLFVBOHBO1FSTFSPBO antara lain laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya; t .FMBLVLBOQFOFMBBIBOBUBTLFUBBUBO Perseroan terhadap peraturan perundangundangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan; t . FMBLVLBOQFOFMBBIBOBUBTQFMBLTBOBBO pemeriksaan oleh auditor internal; t .FMBLVLBOQFOFMBBIBOBUBTLFDVLVQBO pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan publik untuk memastikan semua resiko yang penting telah dipertimbangkan; t . FNCFSJLBOQFOEBQBULFQBEB%FXBO Komisaris Perseroan mengenai laporan yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris; t . FOHJEFOUJGJLBTJEBONFMBQPSLBOIBM hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris; dan
information including financial reports, projections and other financial
In accordance with Bapepam-LK
t 5PNBJOUBJOUIFDPOGJEFOUJBMJUZPGBMM documents and the Company’s data.
information;
Regulation No. IX.I.5 and PT Bursa Efek
t 5PSFWJFXUIF$PNQBOZTDPNQMJBODF
Indonesia Regulations No.I-A, an Audit
to relevant capital market and other
Committee is to be formed within 6 (six)
government authority regulations
In accordance with Bapepam-LK
months after the listing of the Company’s
relevant to the Company’s activities;
Regulation No. IX.I.7, internal audit is
shares. Accordingly, the Company will form the Audit Committee in April 2012 which will consist of 1 (one) independent
t 5PSFWJFXUIFTDPQFPGXPSLPGUIF internal auditor; t 5PSFWJFXPGUIFTDPQFPGBVEJUCZUIF
Internal Audit
to provide assurance and independent objective consultation to increase value and improve operations through
commissioner as the Chairman and 2
external auditor to ensure all important
a systematic approach, evaluating
(two) members from external parties.
risks have been taken into account;
and improving the effectiveness of risk
t 5PQSPWJEFJOQVUTUPUIF#PBSE Pursuant to the above regulations,
of Commissioners on the reports
the duties and authorities of the Audit
submitted by the Board of Directors;
Committee are as follows: t 5 PSFWJFXUIF$PNQBOZTGJOBODJBM
t 5PJEFOUJGZBOESFQPSUPOJTTVFTUIBU
management, control and corporate governance. The Company already has an Internal
require the attention of the Board of
Audit Charter, which was established by
Commissioners; and
the Board of Directors and approved by
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
65
t . FOKBHBLFSBIBTJBBOEPLVNFO EBUB EBO informasi Perseroan.
dalam menjaga transparansi Perseroan dan bertanggung jawab dalam penyelenggaraan RUPS.
AUDIT INTERNAL Mengacu kepada Peraturan Bapepam-LK No.IX.I.7, audit internal adalah kegiatan untuk memberikan layanan konsultasi dan jaminan kemandirian, obyektivitas untuk peningkatan operasional Perseroan melalui pendekatan yang sistematis dan berdisiplin dalam mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, proses pengendalian dan tata kelola perusahaan. Perseroan telah memiliki Piagam Audit Internal yang ditetapkan Direksi dan disetujui Dewan Komisaris sejak 15 Agustus 2011. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.0144/ AR-Mgmt/VIII/2011 tanggal 15 Agustus 2011, anggota Unit Audit Internal Perseroan adalah Arus Sempaka dan Robby Alex. SEKRETARIS PERUSAHAAN Sesuai Peraturan Bapepam-LK No.IX.I.4 dan Keputusan BEI No. Kep-339/BEJ/072001, Sekretaris Perusahaan merupakan penghubung utama antara Perseroan dengan pemegang saham, otoritas pasar modal dan masyarakat, serta menjalankan peran penting
Saat ini Sekretaris Perusahan Perseroan adalah Dono Boestami, Direktur Keuangan yang merupakan direktur tidak terafiliasi . RISIKO USAHA Risiko Perubahan Harga Komoditas Perseroan dan Anak Perusahaan menghadapi risiko atas perubahan harga komoditas karena batubara merupakan produk komoditas yang diperjualbelikan di pasar batubara dunia. Harga atas batubara yang dijual Perseroan dan Anak Perusahaan tergantung pada harga batubara dunia, dimana harga tersebut sangat siklikal dan dipengaruhi fluktuasi yang signifikan. Sebagai produk komoditas, harga batubara dunia utamanya tergantung pada perubahan penawaran dan permintaan batubara di pasar ekspor dunia. Perseroan dan Anak Perusahaan tidak memiliki kontrak perdagangan batubara dan tidak melakukan kesepakatan harga batubara untuk menjaga eksposur terhadap pergerakan harga batubara. Selain itu, Perseroan dan Anak Perusahaan menghadapi risiko harga komoditas yang berkaitan dengan harga bahan bakar sebagai hasil dari penyesuaian yang perlu dilakukan
the Board of Commissioners on 15 August
of information to the public and investors
products, coal prices depend primarily
2011.
and is responsible for GMS events.
on changes in supply and demand of
Based on the Board of Directors Decree
Currently the Corporate Secretary of the
Company does not have long-term
No.0144/AR-Mgmt/VIII/2011 dated 15
Company is Dono Boestami, Director of
contracts for coal sales and does not fix
August 2011, the Company’s Internal
Finance who is a non-affiliated director.
a coal price to secure against exposure
coal in the global export market. The
to coal price movements.
Audit Unit consists of 2 (two) members, namely Arus Sempaka and Robby Alex.
BUSINESS RISK
Corporate Secretary
Commodity Price Risk
Pursuant to Bapepam-LK Regulation
The Company is exposed to the risk of
made for fees paid to contractors at
No. IX.I.4 and PT Bursa Efek Indonesia
changes in commodity prices because
Berau Bara Energi under the operating
Regulation No. Kep-339/BEJ/07-2001,
coal is a globally traded commodity. The
agreement. As a result, fluctuations
the Corporate Secretary is to liaise
price for coal sold by the Company is
in fuel prices and the quantity of fuel
between the Company and capital
dependent on global coal prices, where
needed to carry on the operations and
market authorities and the public and to
these can be highly cyclical and affected
supply to other mining contractors could
ensure proper and sufficient disclosure
by significant fluctuations. As commodity
adversely affect gross profit and profit
In addition, the Company faces commodity price risks associated with fuel prices, as adjustments need to be
66
*22'&25325$7(*29(51$1&(
untuk biaya yang dibayarkan kepada kontraktor pertambangan di Wilayah IUP Bara Berau Energi berdasarkan perjanjian operasi sebagai akibat dari fluktuasi harga bahan bakar minyak serta bahan bakar yang dibutuhkan untuk melaksanakan operasi dan memberikan kepada kontraktor pertambangan lainnya. Kenaikan harga bahan bakar minyak dapat berdampak negatif terhadap laba kotor dan margin keuntungan. Perseroan dan Anak Perusahaan saat ini tidak terlibat dalam lindung nilai (hedging) harga bahan bakar minyak.
ini, Perseroan dan Entitas Anak tidak melakukan lindung nilai (hedging) terhadap risiko nilai tukar karena seluruh penjualan dan sebagian besar biaya Perseroan dan Entitas Anak dilakukan dalam mata uang dollar, sehingga secara tidak langsung merupakan lindung nilai alami. Manajemen berpendapat bahwa risiko ini akan berkurang ketika Perseroan dan Entitas Anak mengadopsi PSAK 10 “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” mulai tahun 2012.
Perseroan dan Anak Perusahaan mengelola secara aktif risiko perubahan harga komoditas dan melakukan penyesuaian atas jadwal dan operasi pertambangan untuk mengurangi dampak risiko ini ketika diperlukan
Perseroan dan Anak Perusahaan dipengaruhi risiko tingkat bunga dikarenakan Perseroan dan Anak Perusahaan memiliki sebagian pinjaman dengan beragam tingkat bunga. Perseroan dan Anak Perusahaan pada saat ini tidak menggunakan transaksi derivatif tingkat suku bunga dengan tujuan untuk melakukan lindung nilai (hedging) terhadap risiko tingkat suku bunga yang belum terlindungi. Untuk mengurangi risiko perubahan tingkat suku bunga yang dapat menyebabkan adanya ketidakpastian arus kas terhadap pembayaran beban bunga di masa depan, Perseroan dan Anak Perusahaan secara aktif memonitor tingkat suku bunga di pasar, membangun komunikasi yang intensif dengan pihak bank yang terkait atas pembebanan bunga dan mengimplementasikan pengelolaan dana untuk meminimalkan beban bunga.
Risiko Perubahan Nilai Tukar Penjualan, pendanaan dan sebagian besar biaya dan mayoritas pengeluaran operasional Perseroan dan Anak Perusahaan dilakukan dalam mata uang Dolar AS. Keuntungan atau kerugian atas penyelesaian transaksi mata uang asing dan translasi aset dan liabilitas moneter mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Saldo tersebut ditranslasi menggunakan nilai tukar pada akhir periode. Jumlah kewajiban moneter bersih berdenominasi mata uang asing per 31 Desember 2011 adalah Rp453.895 juta. Saat
Risiko Suku Bunga
margins. The Company currently does not
liabilities in foreign currencies are
hedge the fuel price.
recognized in comprehensive income
Interest Rate Risk
statements. The Balance Sheet is
The Company is affected by interest
The Company actively manages the risk
translated using the exchange rate at
rate risk resulting from the Company’s
of commodity price changes and can
the end of the period. The amount of
loans with various interest rates.
adjust schedules and mining operations
net monetary liabilities denominated in
The Company at present does not
to mitigate the impact of these risks if
foreign currency as of December 31,
hedge interest rates to secure against
necessary.
2011 is Rp453,895 million. Currently,
unprotected risks. To reduce the risk
the Company does not hedge against
of changes in interest rates which may
exchange rate risk because the
lead to uncertainty of cash flow due
entire sales and most of the costs of
to interest expense payments in the
Sales, financing and most of the costs
the Company are conducted in U.S.
future, the Company actively monitors
and the majority of operating expenses
Dollars, thus providing a natural hedge.
interest rates on the market, establishes
of the Company are denominated in U.S.
Management believes that these risks will
intensive communications with relevant
Dollars. Gains or losses on settlement
be reduced, as the Company will adopt
banks in relation to interest charges
of foreign currency transactions and
PSAK 10 “Effects of Changes in Foreign
and implements cash management to
translation of monetary assets and
Exchange Rates” from 2012.
minimize interest expenses.
Exchange Rate Risk
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
67
Risiko Iklim Musiman Kondisi cuaca yang berubah-ubah sepanjang tahun pada wilayah pertambangan Perseroan dan Anak Perusahaan dapat mempengaruhi secara signifikan operasi penambangan Perseroan dan Anak Perusahaan. Pada umumnya, musim paling kering adalah pada saat kuartal kedua dan ketiga setiap tahunnya dengan musim hujan di antara November hingga April. Risiko Perubahan Peraturan Pemerintah Perubahan peraturan pemerintah khususnya yang berkaitan dengan sektor usaha batubara dapat berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap kegiatan usaha dan prospek usaha Perseroan dan Anak Perusahaan. Oleh karena itu Perseroan dan Anak Perusahaan secara aktif senantiasa memperhatikan perkembangan yang ada dan mempersiapkan langkah antisipatif untuk menghadapi risiko yang mungkin timbul sehingga tidak berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan dan prospek usaha Perseroan dan Anak Perusahaan.
Seasonal Weather Risk
the Company. Therefore the Company is actively monitoring current and ongoing
Changing weather conditions throughout
developments to prepare a pro-active
the year in mining areas of the Company
plan to cope with these potential risks
may significantly affect operations. In
in order to mitigate their impact upon
general, the dry season occurs during the
the operations, financial condition and
second and third quarters of each year
business prospects of the Company.
and the rainy seasons between November and April. Risk of Change in Government Regulations Changes in government regulations, particularly in the coal business sector, will affect both directly and indirectly the operations and business prospects of
6758.78525*$1,6$6,
68
O R G A N I Z AT I O N S T R U C T U R E
Struktur organisasi
Asset Management Director
([WHUQDO5HODWLRQV'HSDUWHPHQW +HDG
Operation Director
5HJLRQ2SHUDWRU
6DOHV 0DUNHWLQJ'LYLVLRQ+HDG
5HJLRQ2SHUDWRU
&RDO/RJLVWLFV'LYLVLRQ+HDG
([SORUDWLRQ'LYLVLRQ+HDG 2WKHU5HJLRQ2SHUDWLRQV 0LQLQJ(QJLQHHULQJ'LYLVLRQ+HDG 3RUW&RQVWUXFWLRQ 2SHUDWLRQV 312&RQVWUXFWLRQ 'LYLVLRQ+HDG &RUSRUDWH'HYHORSPHQW &65 'LYLVLRQ+HDG
Marketing Director
5RDG2SHUDWLRQV
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
69
Shareholders Meeting
Board of Commissioners
Audit & Risk
Human
Management
Resources
Committee
Committee
President Director
Corporate
Vice President Director
Finance Director & Corporate Secretary
SHE Coordination
Internal Audit
Business Control & Compliance Director
Head of Support Services
7UHDVXU\ &RUSRUDWH)LQDQFH 'LYLVLRQ+HDG
623 5LVN0DQDJHPHQW 'LYLVLRQ+HDG
+XPDQ&DSLWDO *HQHUDO$IIDLUV 'LYLVLRQ+HDG
$FFRXQWLQJ %XGJHWLQJ 'LYLVLRQ+HDG
0,65HSRUWLQJ 'HSDUWPHQW+HDG
Procurement & Design 'LYLVLRQ+HDG
&RUSRUDWH6HFUHWDU\ 'LYLVLRQ+HDG
*HQHUDO&RXQVHO'LYLVLRQ+HDG ,&7'HSDUWPHQW+HDG
,QYHVWRU5HODWLRQV 'LYLVLRQ+HDG
70
7$1**81*-$:$%626,$/3(586$+$$1
C O R P O R AT E S O C I A L R E S P O N S I B I L I T Y
tanggung jawab sosial perusaha an di 2011 Latar Belakang Kami berkomitmen untuk melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan dan perlindungan lingkungan yang baik serta bertekad untuk terus menjaga dan meningkatkan kebijakan kami atas program ini. Program kami bertujuan untuk memperbaiki kualitas hidup dari masyarakat sekitar termasuk memberikan pelayanan kesehatan, menciptakan peluang kerja untuk masyarakat setempat dengan mempekerjakan tenaga kerja di lokasi tambang Perusahaan dari masyarakat sekitar tambang dan mendorong kontraktor kami untuk melakukan hal yang sama; menciptakan peluang di bidang pendidikan, termasuk memberikan bea siswa kepada anakanak usia sekolah di wilayah operasi Perseroan.
Kami telah mengadakan berbagai macam kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan kami di tahun 2011. Kebijakan perusahaan kami adalah membuat komitmen untuk berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat setempat dan kegiatan lingkungan melalui program CSR kami. Kegiatan CSR Kami telah melaksanakan beragam kegiatan CSR di wilayah operasional perusahaan, mencakup program di bidang kesehatan masyarakat, sosial, pendidikan, olahraga serta budaya. Selama tahun 2011 telah diadakan berbagai kegiatan antara lain:
Kami juga bermaksud untuk meminimalisasikan dampak lingkungan dari kegiatan usaha kami sesuai dengan ketentuan pemerintah terkait perlindungan lingkungan.
C O R P O R AT E S O C I A L R E S P O N S I B I L I T Y I N 2 0 11
Background
educational opportunities, including a
empowerment and environmental
scholarship program for school-aged
initiatives through our CSR programs.
We are committed to implementing
children in the areas where the Company
a program for corporate and social
operates.
CSR activities
protection and intend to maintain and
We also intend to minimize the
We conducted a variety of CSR activities
improve our policies and programs in
environmental impact of our operations
within the regions surrounding our area of
this regard. Our projects are designed
and in accordance with the provisions of
operations, including programs targeted
to improve the quality of life within the
the Government in terms of environmental
at community health, social affairs,
local communities, and include providing
protection.
education, sports and culture.
health services; creating local employment
We have undertaken a wide variety of
opportunities by sourcing most of the
activities in 2011 through our corporate
During 2011, a variety of activities were
Company’s site workforce from the
social responsibility programs . Our
conducted, including:
neighboring areas and encouraging our
policies establish a commitment
contractors to do the same; and creating
to participate in local community
responsibility and good environmental
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
.(*,$7$1
352*5$0
Area of Activities
Pengobatan Gratis dan Kampanye Kesehatan Free Medical Treatment and Health Campaign
Kesehatan Health
Bantuan dana operasional Posyandu Operational cost support for Integrated Medical Assistance
Program pencegahan penyakit demam berdarah bagi masyarakat sekitar Dengue disease prevention programs for the Community
Bantuan penyaluran sembilan bahan pokok untuk masyarakat kurang mampu Aid channeling nine staples for underprivileged communities
Menyalurkan hewan kurban untuk diserahkan kepada masyarakat sekitar dalam rangka kegiatan keagamaan Idul Adha Distributing livestock to local communities in support of Idul Adha religious activities
6RVLDO %XGD\D Social & Culture
Bantuan revitalisasi museum dalam rangka pelestarian budaya dan pengembangan pariwisata Assistance with the revitalization of a Museum for Cultural Preservation in the context of tourism development
Mensponsori turnamen sepakbola dengan peserta masyarakat sekitar Sponsoring football tournaments for participants from surrounding communities
Bantuan alat transportasi sungai, untuk digunakan menunjang kegiatan masyarakat seharihari River transportation assistance to support activities of the general public
Program pelatihan kejar paket A gratis untuk masyarakat A package of training programs offered free to the public
Pendidikan Education
Bantuan dana operasional untuk program pendidikan usia dini dan pendidikan dasar untuk masyarakat sekitar Operational funding for early childhood education programs and basic education to surrounding communities
Penyaluran beasiswa kepada siswa tidak mampu di beberapa sekolah dasar Disbursement of scholarships to poor students in several primary schools
71
$1$.3(586$+$$1
72
SUBSIDIARIES
anak perusaha an Perusahaan Induk / Holding Companies:
PT Aquela Pratama Indonesia
372SWLPD &RDO
372SWLPD 3HUVDGD(QHUJL
2008 / 2010
2009 / 2011
2008 / 2010
Perusahaan Induk
Perusahaan Induk
Perusahaan Induk
Holding Company
Holding Company
Holding Company
100,00 %
50,33 %
100,00 %
Hub Berau / Berau Hub
37%HUDX%DUD (QHUJL
PT Kalbara (QHUJL Pratama
37&LWUD *OREDO$UWKD
2003 / 2007
2004 / 2007
2005 / 2008
Batubara Operasi Produksi
Batubara Operasi Produksi
Batubara Eksplorasi
Coal mining - Production
Coal mining - Production
Coal –Exploration
100,00 %
100,00 %
100,00 %
Hub Kubar / Kubar Hub
37'LYD .HQFDQD%RUQHR
PT Karya %RUQHR$JXQJ
37%DUD.DU\D Agung
2007 / 2011
- / 2011
- / 2011
Batubara Operasi Produksi
Batubara Operasi Produksi
Batubara Eksplorasi
Coal mining - Production
Coal mining - Production
Coal – Exploration
100,00 %
50,08 %
50,40 %
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
73
LEGEND
Nama Perusahaan. Company’s Name Tahun Diperoleh. Year Acquired / Tahun Bergabung. Year Incorp Batubara Operasi Produksi Coal mining - Production
100,00
Kegiatan Utama. Core Business
%
Kepemilikan. Ownership
Tempat bisnis dan negara pendirian semua perusahaan ada di Indonesia The place (of business) and the country of incorp of all companies are in Indonesia
Hub Muba / Muba Hub
37*RUE\ (QHUJ\
37*RUE\ *OREDO(QHUJL
37*RUE\3XWUD 8WDPD
37&LSWD :DQDGDQD
2008 / 2010
2009 / 2011
2008 / 2010
1995 / 2011
Batubara Operasi Produksi
Batubara Eksplorasi
Batubara Operasi Produksi
Batubara Eksplorasi
Coal mining - Production
Coal – Exploration
Coal mining - Production
Coal – Exploration
80,00 %
80,00 %
80,00 %
65,00 %
Hub Oku / Oku Hub
37%DQ\DQ Koalindo Lestari
37+DQVRQ (QHUJ\
PT Anugrah (QHUJL
2008 / 2010
2005 / 2011
2005 / 2011
Batubara Operasi Produksi
Batubara Operasi Produksi
Batubara Operasi Produksi
Coal mining - Production
Coal mining - Production
Coal mining - Production
100,00 %
80,00 %
25,67 %
Hub Papua / Papua Hub
PT Karya Manunggal
Lain-nya / Others:
PT Papua ,QWL(QHUJL
376ULZLMD\D %DUD/RJLVWLF
PT Musi 0LWUD-D\D
2003 / 2010
2006 / 2007
2009 / 2011
2009 / 2011
Batubara Eksplorasi
Batubara Eksplorasi
Logistik Pertambangan
Logistik Pertambangan
Coal – Exploration
Coal – Exploration
Coal Mining Logistics
Coal Mining Logistics
100,00 %
100,00 %
100,00 %
100,00 %
74
$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(1
M A N AG E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A LYS I S
analisa dan pembahasan oleh manajemen
Analisa dan pembahasan yang disajikan dalam bab ini harus dibaca bersama-sama dengan Laporan .HXDQJDQ.RQVROLGDVLDQ3HUVHURDQGDQ(QWLWDV$QDNEHVHUWDFDWDWDQFDWDWDQGLGDODPQ\D\DQJ terdapat dalam Laporan Tahunan ini. Informasi yang disajikan berikut bersumber dari Laporan .HXDQJDQ.RQVROLGDVLDQ3HUVHURDQGDQ(QWLWDV$QDNSDGDGDQXQWXNWDKXQ\DQJEHUDNKLUSDGD tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik 7DQXGLUHGMD:LELVDQD 5HNDQDPHPEHUÀUPRI3ULFHZDWHUKRXVH&RRSHUV*OREDO1HWZRUN \DQJ dalam laporannya tertanggal 21 Mei 2012 memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian.
M A N A G E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A LY S I S
The discussion and analysis presented in this chapter should be read in conjunction with the Consolidated Financial Statements of the Company with its accompanying notes as attached in this Annual Report. The information presented here is taken from the Consolidated Financial Statements of the Company as of and for the year ended December 31, 2010 and 2011 which have been audited by Public Accountant Tanudiredja, Wibisana & Partners (a member firm of PricewaterhouseCoopers Global Network ) whose report dated 21 May 2012 gave an unqualified opinion.
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (PSAK). Pembahasan dalam bab ini dapat mengandung pernyataan yang menggambarkan keadaan di masa mendatang GPSXBSEMPPLJOHTUBUFNFOU EBONFSFnFLTJLBO pandangan Perseroan saat ini berkenaan dengan peristiwa dan kinerja keuangan di masa mendatang yang hasil aktualnya dapat berbeda secara material sebagai akibat dari faktor-faktor yang telah diuraikan dalam Risiko Bisnis
75
PT Atlas Resources Tbk. (“Perseroan”) merupakan suatu grup dari 21 perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara. Perseroan merupakan suatu perusahaan induk
dari 19 Anak Perusahaan dan 1 Perusahaan Asosiasi yang memiliki 10 IUP Operasi Produksi, 4 IUP Eksplorasi dengan Wilayah IUP di Propinsi Kalimantan Timur, Sumatera Selatan dan 2 Kuasa Pertambangan untuk eksplorasi di Papua yang sedang dalam proses perpanjangan dan konversi menjadi IUP Eksplorasi per 31 Desember 2011. Perseroan dan Anak Perusahaan memiliki rekam jejak pertumbuhan yang teruji dalam pengelolaan Sumber Daya Batubara dan Cadangan Batubara serta produksi batubara, dilihat dari banyaknya Wilayah IUP yang telah diakuisisi dan ekplorasi yang telah meningkatkan Sumber Daya Batubara (coal resources) di Wilayah IUP tersebut. Sejak pendirian Perseroan dan Anak Perusahaan di tahun 2007, Perseroan dan Anak Perusahaan telah mengembangkan portofolio wilayah pertambangan dari 3 menjadi 17, dengan jumlah luas wilayah pertambangan sekitar 194.911 hektar. Wilayah IUP Perseroan dan Anak Perusahaan di Berau Bara Energi, Diva Kencana Borneo, Gorby Putra Utama, Gorby Energy dan Banyan Koalindo Lestari memiliki Cadangan Batubara sebesar 88,4 juta ton dan Sumber Daya Batubara sebesar 346,0 juta ton berdasarkan metodologi standar JORC. Jumlah Cadangan dan Sumber Daya Batubara ini adalah berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh geologis independen Runge pada April 2011 dan Britmindo pada Juli 2011 dan September 2011 dan belum disesuaikan dengan kegiatan penambangan sejak tanggal
5IFDPOTPMJEBUFEmOBODJBMTUBUFNFOUTBSFQSFQBSFEJO
As a result of rounding, the presentation of the
accordance with the Finance and Accounting Standard
mOBODJBMJOGPSNBUJPOJOUIJT"OOVBM3FQPSUNBZ
in Indonesia (PSAK). The discussion in this chapter may
be slightly different from arithmetic summation
contain statements describing situations in the future
calculation.
Perseroan dan Entitas Anak menyusun laporan keuangan konsolidasiannya berdasarkan mata uang Rupiah. Beberapa angka dalam mata uang Rupiah telah ditranslasi ke dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Kecuali dinyatakan lain, translasi tersebut dilakukan dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2011 yaitu masing-masing Rp8.991 per AS$ 1 dan Rp9.068 per AS$ 1.Sebagai akibat dari pembulatan, penyajian jumlah beberapa informasi keuangan dalam Laporan Tahunan ini dapat sedikit berbeda dengan penjumlahan yang dilakukan secara aritmatika. 1. UMUM
GPSXBSEMPPLJOHTUBUFNFOUT UIBUSFnFDUUIF$PNQBOZT DVSSFOUWJFXTXJUISFTQFDUUPFWFOUTBOEGVUVSFmOBODJBM
1. GENERAL
performance. Actual results may differ materially as a result of unforeseen factors, several of which are
PT Atlas Resources Tbk (the “Company”) is a group
discussed in the Business Risk section.
of 21 companies engaged in coal mining. The Company is a holding company of 19 subsidiaries
The Company and its Subsidiaries prepared its
and 1 associate which collectively hold 10 IUPs
DPOTPMJEBUFEmOBODJBMTUBUFNFOUTJO3VQJBI4PNF
for Operation Production, 4 IUPs for Exploration
mHVSFTJO3VQJBIXFSFUSBOTMBUFEJOUP6OJUFE4UBUF
in the provinces of East Kalimantan and South
%PMMBST6OMFTTPUIFSXJTFTQFDJmFE UIFUSBOTMBUJPO
Sumatra and 2 Mining Rights (KPs) for exploration
was done by using the middle exchange rate of
in Papua, which are in the process of extension and
Bank Indonesia as of December 31, 2010 and 2011
conversion to IUPs for Exploration as of December
respectively at Rp8,991 per USD1 and Rp9,068 per
31, 2011. The Company has a proven track record
USD1.
of growth for coal resources and reserves and coal
76
$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(1
laporan geologis independen tersebut. Produksi batubara saat ini sedang dilakukan pada 4 (empat) Wilayah IUP, yaitu Berau Bara Energi, Diva Kencana Borneo, Hanson Energy Martapura dan Gorby Putra Utama. Wilayah IUP lainnya saat ini sedang dalam tahap eksplorasi atau pelaksanaan pembangunan untuk persiapan produksi. Wilayah Pertambangan Perseroan dan Anak Perusahaan tersebar di 5 (lima) wilayah HFPHSBmT1FSTFSPBOEBO"OBL1FSVTBIBBO mengoperasikan setiap wilayah tersebut sebagai pusat kegiatan (“hub”) yang terpisah untuk memperoleh manfaat skala ekonomis dari penggunaan bersama infrastruktur, logistik dan perencanaan tambang. Perseroan dan Anak Perusahaan memberi nama lima wilayah HFPHSBmTUFSTFCVUTFCBHBJCFSJLVU t )VC#FSBVEJ,BCVQBUFO#FSBV ,BMJNBOUBO Timur; t )VC,VCBSEJ,BCVQBUFO,VUBJ#BSBU Kalimantan Timur; t )VC.VCBEJ,BCVQBUFO.VTJ3BXBTEBO Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan; t )VC0LVEJ4VNBUFSB4FMBUBOEBO t )VC1BQVBEJ1BQVB
kapasitas produksi tahunan Perseroan dan Anak Perusahaan pada awalnya sekitar 720.000 ton per Juli 2008 yang dimulai pada saat Berau Bara Energi memulai produksi. Per 31 Desember 2011, kapasitas produksi tahunan Perseroan dan Anak Perusahaan meningkat menjadi 5,23 juta ton. 2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USAHA DAN HASIL USAHA PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN Usaha dan kegiatan usaha Perseroan dan Anak Perusahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor penting berikut ini: t UJOHLBUQFSNJOUBBOCBUVCBSBHMPCBMEBO nVLUVBTJUJOHLBUIBSHBCBUVCBSBHMPCBM t QFOKVBMBO LFTFQBLBUBOQFNBTBSBOEBO kontrak dengan pelanggan; t QSPEVLTJCBUVCBSBEBOLPNQPTJTJQSPEVL batubara Perseroan dan Anak Perusahaan; t BLVJTJTJ t FLTQBOTJLBQBTJUBTQSPEVLTJ t CJBZBQFOBNCBOHBO SBTJPQFOHVQBTBO (stripping rasio) dan biaya bahan bakar; t CFCBOFLTQMPSBTJEBOLPOEJTJHFPMPHJTZBOH tidak dapat diantisipasi; t nVLUVBTJOJMBJUVLBSNBUBVBOHBTJOHEBO peraturan pemerintah
Kapasitas produksi Perseroan dan Anak 1FSVTBIBBOUFMBINFOJOHLBUTFDBSBTJHOJmLBO sejak mulai berproduksi di tahun 2008. Desain
production, as demonstrated by number of IUPs
Berau Bara Energi, Diva Kencana Borneo, Hanson
that have been acquired and the exploration that
Energy Martapura and Gorby Putra Utama. Other
has proven up the Coal Resources within the IUPs.
IUPs are currently in the stages of exploration or
Since the establishment of the Company in 2007,
development for production.
the Company has expanded a portfolio of mining concessions from 3 to 16, covering an area of
5IF$PNQBOZT*61TBSFTQSFBEPWFS mWF
approximately 194,911 hectares. The Company’s
geographic regions. The Company operates each
IUPs in Berau Bara Energi, Diva Kencana Borneo,
region as a separate center of activity (“hub”) to
Gorby Putra Utama, Gorby Energy and Banyan
obtain economies of scale through utilization of
Koalindo Lestari have JORC-standard coal
shared infrastructure, logistics and mine planning. The
reserves of 88.7 million tons and coal resources of
$PNQBOZSFGFSTUPUIFmWFIVCTBTGPMMPXT
346.0 million tons based upon reports issued by independent geologists Runge in April 2011 and
t #FSBV)VCJO#FSBV3FHFODZ &BTU,BMJNBOUBO
July 2011 and Britmindo in September 2011, and
t ,VCBS)VCJO8FTU,VUBJ3FHFODZ &BTU
which have not been adjusted since the date of the independent geologist reports. Coal production is currently being carried out in 4 (four) IUPs, namely
Kalimantan; t .VCB)VCJO.VTJ3BXBTBOE.VTJ#BOZVBTJO Regencies, South Sumatra;
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
Penjualan, Kesepakatan Pemasaran dan Kontrak Pelanggan Penjualan batubara Perseroan dan Anak Perusahaan merupakan fungsi dari volume penjualan total dan harga rata-rata batubara yang dijual. Meskipun harga dari batubara utamanya ditentukan oleh harga komoditas global, volume dan harga dari batubara yang dijual oleh Perseroan dan Anak Perusahaan juga ditentukan jangka waktu dan penentuan harga dalam kontrak dengan pelanggan. Harga penjualan Perseroan dan Anak Perusahaan juga ditentukan oleh kualitas dan jenis batubara yang dijualnya. Batubara dengan kualitas tinggi umumnya memicu harga penjualan yang premium. Demikian juga, batubara metalurgi umumnya memilki harga jual yang lebih tinggi dibandingkan batubara termal. Tabel 1 menyajikan informasi mengenai volume penjualan batubara dan harga rata-rata per ton untuk batubara yang diproduksi Perseroan untuk periode tertentu.
77
31 Desember 2011, harga rata-rata penjualan batubara per ton untuk batubara termal dari Wilayah IUP Berau Bara Energi (berdasarkan FOB tongkang) masing-masing adalah AS$67, harga rata-rata penjualan batubara per ton untuk batubara dari Wilayah IUP Hanson Energy Martapura adalah AS$26, dan harga rata-rata penjualan batubara termal dan metalurgi dari Wilayah IUP Diva Kencana Borneo masingmasing sebesar AS$90 dan AS$147. Harga ratarata batubara per ton yang dijual oleh Perseroan dan Anak Perusahaan adalah AS$75. Sebelum Agustus 2010, Perseroan dan Anak Perusahaan melalui Berau Bara Energi menjual seluruh batubaranya ke Moderne Group Inc.
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011, Perseroan telah membukukan penjualan batubara termal dari Wilayah IUP Diva Kencana Borneo, IUP Hanson Energy Martapura dan IUP Berau Bara Energi masing-masing sebesar Rp179.632 juta, Rp511 juta, dan Rp472.593 juta dengan volume penjualan batubara termal masing-masing sebesar 245.454 ton , 2.130 ton, dan 946.839 ton. Untuk tahun yang berakhir
Pada Agustus 2010, Perseroan menandatangani Kesepakatan dengan Noble Pra Penawaran Umum, dimana sesuai perjanjian tersebut Noble menjadi agen pemasaran ekslusif untuk batubara Perseroan dan Anak Perusahaan dan membeli seluruh batubara dari Wilayah IUP Berau Bara Energi milik Perseroan dan Anak Perusahaan. Kontrak penjualan batubara yang ditandatangani antara Noble dan Perseroan mengatur bahwa harga batubara ditetapkan setiap 6 bulan sekali atau sesuai dengan kesepakatan antara kedua belah pihak. Selama periode Juli 2008 hingga Juni 2009, seluruh batubara yang diproduksi di Wilayah IUP Berau Bara Energi dijual pada harga yang tetap berdasarkan FOB tongkang, dimana setelah penyesuaian untuk kualitas, harga rataratanya adalah AS$45 per ton. Selama periode Juli 2009 hingga Oktober 2009, Perseroan dan
t 0LV)VCJO4PVUI4VNBUSB BOE
t HMPCBMDPBMEFNBOEBOEDPBMQSJDFnVDUVBUJPO
t 1BQVB)VCJO1BQVB
t TBMFT NBSLFUJOHBHSFFNFOUTBOEDPOUSBDUTXJUI
The production capacity of the Company has
t DPBMQSPEVDUJPOBOEQSPEVDUDPNQPTJUJPOPGUIF
customers; JODSFBTFETJHOJmDBOUMZTJODFQSPEVDUJPOCFHBOJO
Company;
2008. The initial annual production capacity design
t BDRVJTJUJPO
of the Company was approximately 720,000 tons as
t FYQBOTJPOPGQSPEVDUJPODBQBDJUZ
of July 2008 when Berau Bara Energi commenced
t NJOJOHDPTUT TUSJQQJOHSBUJPTBOEGVFMDPTUT
production. As of December 31, 2011, the annual
t FYQMPSBUJPODPTUTBOEVOBOUJDJQBUFEHFPMPHJDBM
production capacity of the Company has increased up to 5.23 million tons.
conditions; t GPSFJHODVSSFODZnVDUVBUJPOTBOE t HPWFSONFOUSFHVMBUJPOT
2. FACTORS AFFECTING BUSINESS AND OPERATIONAL RESULTS OF THE COMPANY
Sales, Marketing Agreements and Customer Contracts
The business and operational activities of the Company are affected by the following important
The Company’s coal sales are a function of total
factors as follows:
sales volume and average coal selling price.
78
$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(1
Anak Perusahaan menjual batubara pada pasar spot. Pada Oktober 2009, Perseroan dan Anak Perusahaan menyetujui harga untuk periode 12 bulan berdasarkan FOB tongkang, untuk memberikan kepastian pendapatan di tengah perubahan harga pasar spot pada saat itu. Harga rata-rata per ton untuk batubara yang dijual oleh Perseroan dan Anak Perusahaan selama periode ini adalah AS$38. Sebagaimana dijelaskan di atas, harga pasar spot meningkat secara TJHOJmLBOQBEBQFSJPEFJOJEBOTFCBHBJBLJCBUOZB pendapatan Perseroan dan Anak Perusahaan untuk periode tersebut umumnya lebih rendah daripada jika Perseroan dan Anak Perusahaan menjual batubaranya pada pasar spot. Sejak Oktober 2010, Perseroan dan Anak Perusahaan melanjutkan penentuan harga dengan Noble dari waktu ke waktu untuk pengiriman dalam periode tertentu.
Tabel 1 (table 1) Deskripsi
Tahun yang berakhir 31 Desember
Description
Per 31st of December
2011
2010
772.410
558.959
1.194.423
1.429.530
75
43
Pendapatan dari penjualan batubara (Rp juta) Revenue from coal sales (Rp million)
Penjualan batubara (ton) Coal sales (tons)
Harga rata-rata penjualan batubara per ton (AS$) *) The average selling price of coal per ton (USD) *)
*) Harga rata-rata penjualan batubara per ton adalah untuk batubara yang dijual berdasarkan FOB tongkang. *) The average selling price per ton of coal is for FOB barge.
Although the coal price is mainly determined by
and Rp 472,593 million, with thermal coal sales
global commodity prices, the volume of coal sold
volume each amounted to 245,454 tons, 2,130 tons,
CZUIF$PNQBOZJTBMTPTQFDJmFECZUJNFQFSJPE
and 946,839 tons. For the year ended December
and contract price with the customer. The quality
31, 2011, the average selling price of coal per ton
and type of coal also determine the Company’s
from IUP Berau Bara Energi (based on FOB barge)
selling price. High quality coal generally receives a
is USD 67, the average selling price of coal from
premium price. Likewise, metallurgical coal prices
IUP Hanson Energy Martapura is USD 26, and the
are generally higher than those of thermal coal.
average selling price of thermal and metallurgic
Table1 provides information on coal sales volume
coal from IUP Diva Kencana Borneo is USD90 and
and average price per ton for coal produced by the
USD147 respectively. The and the average selling
Company for the period.
price of coal sold by the the Company is USD 75/ton.
For the year ended December 31, 2011, the
Prior to August 2010, the Company through Berau
Company recorded sales of thermal coal from
Bara Energi sold all its coal to Moderne Group Inc.
the IUP Diva Kencana Borneo, IUP Hanson Eergy
In August 2010, the Company signed an agreement
Martapura and IUP Berau Bara Energi each
with Noble, prior to the Public Offering, whereby
amounted to Rp 179,632 million, Rp 511 million,
Noble became the exclusive marketing agent for
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
Berdasarkan Kesepakatan Penjualan dan Pemasaran dengan Noble Pra Penawaran Umum, Noble menerima imbalan dan komisi sebesar 6% dari harga keseluruhan batubara yang diproduksi di Wilayah IUP Berau Bara Energi yang dijual ke pasar ekspor. Sejak efektifnya Penawaran Umum, Perjanjian Pemasaran Eksklusif yang telah ditandatangani oleh Perseroan pada April 2011 telah berlaku. Dengan ditandatanganinya perjanjian tersebut, yang menjadi efektif dengan ditandatangani Perjanjian Penyelesaian antara Noble dan Perseroan pada tanggal 28 Desember 2011, Noble menjadi agen pemasaran eksklusif untuk 75% dari batubara yang diproduksi di Berau Bara Energi, Citra Global Artha, Kalbara Energi Pratama, dan Gorby Putra Utama setiap triwulan dengan memperhatikan jumlah tertentu dari masing-masing Wilayah IUP yang ditentukan berdasarkan formula sebagaimana diuraikan dalam masing-masing perjanjian Perseroan terus menjual batubara ke Noble dari Wilayah IUP Berau Bara Energi dan Diva Kencana Borneo. Ketentuan dalam kontrak serupa dengan ketentuan yang terdapat pada Kesepakatan dengan Noble sebelum Penawaran Umum kecuali untuk ketentuan mengenai jumlah batubara yang mengacu pada batas maksium tonase pada Kesepakatan dengan Noble Pasca Penawaran Umum.
79
Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian antara Perseroan dengan Noble, Noble diwajibkan untuk memaparkan pengguna akhir batubara dari Perseroan. Hal ini memungkinkan Perseroan untuk memasarkan batubara kepada pengguna akhir atas batubara yang belum diatur penjualannya dalam Kesepakatan dengan Noble Pasca Penawaran Umum. Selain itu, berdasarkan ketentuan di hampir seluruh kontrak penjualan Perseroan yang baru dimana kontrak tersebut merupakan bagian dari Kesepakatan dengan Noble Pasca Penawaran Umum, Noble tidak dapat melakukan kontrak kepada pengguna akhir tanpa memberitahu, mendapatkan persetujuan, dan membuat back-to-back contract dengan Perseroan. Selain itu sebagai agen pemasaran Perseroan, Noble mendapatkan opsi yang diberikan Abdi Andre untuk membeli hingga 10,1% lembar saham Perseroan yang beredar setelah Penawaran Umum selesai dilakukan. Perseroan berkeyakinan bahwa dengan potensi sebagai pemegang saham dan komisi terkait harga batubara yang dijualnya, Noble memiliki insentif untuk memperoleh harga terbaik untuk batubara Perseroan di pasar sehingga bahwa harga jual yang diperoleh Perseroan akan selalu mengikuti perubahan harga pasar ke depannya. Saat ini, opsi tersebut telah dilaksanakan dan Noble memiliki 10,1% saham Perseroan.
the Company’s coal, and buys all of the coal from
Company’s income for the period was lower than
the Berau Bara Energi concession. Coal sales
if the Company had sold all its coal on the spot
contracts signed between Noble and the Company
market. Since October 2010, the Company has
state that coal prices are set once every 6 months
been continuing to set prices with Noble from time
or as agreed by both parties. During the period of
to time for delivery within a certain period.
July 2008 to June 2009, all coal produced in Berau
Under the Sales and Marketing Agreement with
#BSB&OFSHJXBTTPMEBUBmYFEQSJDF'0#CBSHF
Noble before the Public Offering, Noble earned a
which, after adjusting for quality, averaged USD45
commission of 6% of the overall coal price for coal
per ton. From July 2009 through October 2009, the
produced by Berau Bara Energi that was sold to
Company sold coal on the spot market. In October
export markets.
UIF$PNQBOZmYFEUIFQSJDFGPSBNPOUI period based on FOB barge to establish certainty
Following the Public Offering, the Exclusive
PGJODPNFEVSJOHBUJNFPGnVDUVBUJOHTQPUNBSLFU
Marketing Agreement of April 2011 came into
prices. Average selling price per ton of coal sold
effect with the signing of the Settlement Agreement
by the Company during this period was USD38. As
between Noble and the Company on December
explained above, the spot market price increased
28, 2011. Noble became the exclusive marketing
TJHOJmDBOUMZEVSJOHUIBUQFSJPEBOEBTBSFTVMU UIF
agent for 75% of the coal produced in Berau Bara
80
$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(1
Produksi batubara dan komposisi produk batubara Perseroan dan Anak Perusahaan. Pendapatan Perseroan dan Anak Perusahaan sebagian besar merupakan fungsi dari volume batubara yang diproduksi dan dijual, dan harga dari batubara yang dijualnya. Volume produksi batubara bergantung pada rencana tambang dan manajemen logistik untuk mengambil dan mengangkut batubara dari tambang ke fasilitas pemuatan Perseroan dan Anak Perusahaan. Karena Perseroan dan Anak Perusahaan saat ini melakukan outsource kegiatan tambangnya ke kontraktor, keberhasilan dalam meningkatkan produksi bergantung pada keberhasilan implementasi rencana produksi oleh kontraktor tambang. Kondisi cuaca juga memiliki pengaruh ZBOHTJHOJmLBOUFSIBEBQPQFSBTJQFOBNCBOHBO Perseroan dan Anak Perusahaan. Umumnya bulan-bulan dengan cuaca panas terjadi pada kuartal kedua dan ketiga dalam satu tahun, dimana cuaca hujan akan mempengaruhi produksi terjadi antara Nopember dan April. Sebagai contoh, dalam empat bulan pertama tahun 2011, produksi di Wilayah IUP Berau Bara Energi menurun 24,1% dari periode yang sama di tahun 2010 terutama disebabkan oleh musim hujan yang tidak menentu.
Perseroan dan Anak Perusahaan secara terus menerus meningkatkan kapasitas produksi dan produksi di Wilayah IUP Perseroan dan Anak Perusahaan. Perseroan dan Anak Perusahaan mengantisipasi, berdasarkan rencana tambang saat ini, bahwa Perseroan dan Anak Perusahaan secara total memproduksi sekitar 1.278.856 ton sepanjang tahun 2011. Tingkat produksi dari Wilayah IUP Perseroan dan Anak Perusahaan akan terus meningkat melalui ekspansi kegiatan tambang dalam wilayah izin usaha tambangnya dan dengan dimulainya operasi tambang awal di Hub Muba. Pada saat dimulainya operasi tambang awal di Hub Muba pada kuartal keempat 2011, Perseroan dan Anak Perusahaan memperkirakan desain kapasitas produksi tahunannya akan meningkat menjadi 4,95 juta ton per tahun dari 2,38 juta ton per tahun pada 31 Desember 2011. Sejak tahun 2008 Perseroan dan Anak Perusahaan telah memproduksi batubara subbituminous di Wilayah IUP Berau Bara Energi. Produksi komersial batubara bituminous dan metalurgi di Wilayah IUP Diva Kencana Borneo dimulai masing-masing pada Agustus 2010 dan April 2011. Produksi komersial batubara termal bernilai kalori rendah di Wilayah IUP Hanson
Energi, Citra Global Artha, Kalbara Energi Pratama
the end user of the Company’s coal. It allows the
and Gorby Putra Utama, every quarter taking into
Company to market the coal to other end users
consideration a certain amount from each IUP
that are not stipulated in the agreement with Noble
as determined by formula as described in the
after the Public Offering. In addition, pursuant to
respective agreements.
the provisions in almost all of the Company’s new sales contracts where the contract is part of the
The Company continues to sell coal to Noble from
agreement with Noble following the Public Offering,
the Berau Bara Energi and Diva Kencana Borneo
Noble cannot execute contracts with end-users
concessions. The provisions in the contract are
without prior disclosure, approval and the creation
similar to the provisions contained in the Agreement
of back-to-back contracts with the Company.
with Noble prior to the Public Offering except for the provisions concerning the amount of coal refers to
In addition to its role as marketing agent of the
the maximum tonnage limit in the Agreement with
Company, Noble received an option to purchase up
Noble after the Public Offering.
to 10.1% of the outstanding shares of the Company following the Public Offering. The option was
Under the terms of the agreement between the
exercised and Noble holds 10.1% of the Company’s
Company and Noble, Noble is required to disclose
shares. The Company feels that the shareholdings
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
Energi Martapura dimulai pada Februari 2011 sementara produksi komersial di Wilayah IUP Gorby Putra Utama pada kuartal keempat 2011. Dengan batubara metalurgi diperdagangkan pada harga yang lebih tinggi dibandingkan batubara termal, produksi dan penjualan dalam kuantitas yang besar akan memiliki pengaruh positif terhadap marjin laba Perseroan dan Anak Perusahaan, meskipun produksi dari batubara metalurgi umumnya memiliki biaya produksi yang lebih tinggi karena rasio pengupasan yang lebih tinggi. Tabel 2 ini menyajikan informasi jumlah batubara Perseroan dan Anak Perusahaan yang diproduksi Wilayah IUP Perseroan dan Anak Perusahaan untuk periode yang disajikan.
81
Tabel 2 (table 2) Tahun yang berakhir 31 December *)
Keterangan
Year Ended 31 Desember *)
2011 Produksi kotor batubara
1.278.856
Description
2010
1.316.791
Gross production of Coal
*)
Termasuk produksi dari Wilayah IUP Diva Kencana Borneo dan Hanson Energy di Martapura untuk keseluruhan periode. Meskipun Perseroan baru mengakuisisi Diva Kencana Borneo dan Hanson Energy pada bulan Maret 2011 sebagai bagian dari akuisisi Optima Persada Energi,
*)
Includes the production of Diva Kencana Borneo and Hanson Energy Martapura for the entire period, although Diva Kencana Borneo and Hanson Energy were only acquired by the Company in March 2011 as part of the acquisition of Optima Energy Persada.
Untuk tahun 2011, 145.860 ton batubara termal dan 97.560 ton batubara metalurgi diproduksi dari Wilayah IUP Diva Kencana Borneo, 77.619 ton batubara termal diproduksi dari Wilayah IUP Hanson Energy Martapura, 952.774 ton batubara termal dari Wilayah IUP Berau Bara Energi dan 5.043 ton batubara termal dari Wilayah IUP Gorby Putra Utama. Akibatnya, jumlah produksi kotor batubara Perseroan dan Anak Perusahaan adalah sebesar 1.278.856 ton untuk tahun 2011.
and commissions related to the price of coal sold
the mining contractors. Weather conditions also
provide ample incentive to Noble to get the best
IBWFBTJHOJmDBOUJNQBDUPONJOJOHPQFSBUJPOTPG
price for the Company’s coal in line with changing
the Company. Generally, the hot weather months
market prices in the future.
occur in the second and third quarters of the year, whereas the rainy season can affect production in
Coal production and coal product composition of
/PWFNCFSBOE"QSJM'PSFYBNQMF JOUIFmSTUGPVS
the Company.
months of 2011, production in Berau Bara Energi decreased by 24.1% compared to the same period
The Company’ revenue is mostly a function of the
in 2010, primarily due to the uncertainty of the rainy
volume of coal produced and sold, and the price
season.
of coal sold. Coal production volume depends on the mine plan and logistics management to get and
The Company is constantly increasing production
haul coal from the mines to the loading facilities
capacity and production in its concessions. The
of the Company. Because the Company currently
Company produced around 1,278,856 tons of coal
outsources its mining activities to contractors,
during 2011. Further production growth within
success in increasing production depends on the
existing concessions can be achieved through
successful implementation of production plans by
the expansion of mining activities within its mining
82
$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(1
Akuisisi Salah satu strategi Perseroan adalah untuk mencapai pertumbuhan melalui akusisi perusahaan pertambangan dengan Wilayah IUP yang memiliki lokasi yang strategis dan jika terbuka kesempatan akuisisi yang secara ekonomis menguntungkan. Sebagai contoh, pada Maret 2011, Perseroan menyelesaikan akusisi Optima Persada Energi, Optima Coal dan anak perusahaannya, pada April 2011, Perseroan menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi Karya Borneo Agung dan Bara Karya Agung secara bertahap sampai dengan 50% (lima puluh persen) dan satu lembar saham. Pada bulan Juli 2011, Perseroan melalui Optima Persada Energi (OPE) telah melakukan penyertaan saham dengan mengambil bagian atas saham baru sebesar masing-masing 20% saham dan kemudian tambahan 30% dan satu lembar saham pada tanggal 12 Desember 2011 pada Karya Borneo Agung dan Bara Karya Agung. Wilayah IUP kedua perusahaan tersebut berlokasi pada Hub Kubar.
perusahaan target dan harga serta ketentuan lain dalam akuisisi. Akuisisi perusahaan dengan Wilayah IUP yang telah beroperasi secara umum akan meningkatkan pendapatan dan beban yang berhubungan dengan pendapatan Perseroan dan Anak Perusahaan. Dalam hal perusahaan target berada pada tahapan awal siklus operasi Wilayah IUP, peningkatan beban yang berhubungan dengan dimulainya dan ditingkatkannya produksi, bersama dengan volume produksi yang masih rendah dibandingkan dengan desain kapasitas, akan berdampak kurang baik pada marjin laba Perseroan dan Anak Perusahaan. Dalam hal Perseroan mengakuisisi perusahaan dengan Wilayah IUP yang belum dikembangkan, Perseroan dan Anak Perusahaan akan mengeluarkan dana untuk kegiatan eksplorasi dan belanja modal untuk mengembangkan Wilayah IUP tersebut hingga produksi, sehingga memberikan dampak terhadap kondisi keuangan dan kebutuhan pendanaan Perseroan dan Anak Perusahaan. Sebaliknya, belanja modal tersebut tidak diperlukan untuk perusahaan target yang telah memiliki infrastruktur.
Pengaruh dari akuisisi tersebut terhadap kondisi keuangan dan hasil operasi Perseroan dan Anak Perusahaan akan tergantung pada beberapa faktor, termasuk tahapan pengembangan atau operasi dari Wilayah IUP perusahaan target, skala dari kegiatan operasi perusahaan target, Cadangan Batubara dan kualitas batubara yang ditemukan di Wilayah IUP, ketentuan dari perjanjian yang ditandatangani dengan
Akuisisi yang dilakukan Perseroan juga dapat mempengaruhi kondisi keuangan sebagai akibat, diantara banyak faktor, aset dan liabilitas perusahaan target (termasuk melalui asumsi liabilitas dari perusahaan target), pembiayaan utang terkait dengan akuisisi dan kesepakatan terkait dengan liabilitas sesuai kontrak yang telah ada dari perusahaan target. Sebagai contoh,
areas and the commencement of mining operations
the trade of metallurgical coal at a higher price
in the Muba Hub. At the commencement of mining
than thermal coal, production and sales in larger
operations in Muba Hub in the fourth quarter of
RVBOUJUJFTXJMMIBWFBQPTJUJWFJNQBDUPOUIFQSPmU
2011, the Company estimated annual production
margins of the Company, although the production of
capacity design will increase to 4.95 million tons per
metallurgical coal generally has higher production
year from 2.38 million tons per year as of December
costs due to higher stripping ratio.
31, 2011. Table 2 presents information on the volume of coal Since 2008 the Company has been producing sub-
the Company produced from all its concessions for
bituminous coal in Berau Bara Energi. Commercial
the presented period.
production of bituminous and metallurgical coal in the Diva Kencana Borneo concession began
Throughout 2011, the Company produced
in August 2010 and April 2011 respectively.
145,860 tons of thermal coal and 97,560 tons of
Commercial production of low caloric value thermal
metallurgical coal from Diva Kencana Borneo,
coal in Hanson Energy Martapura began in February
77,619 tons of thermal coal from Hanson Energy
2011 whilst commercial production in Gorby Putra
Martapura, 952,774 tons of thermal coal from Berau
Utama was initiated in the fourth quarter 2011. With
Bara Energi and 5,043 tons of thermal coal from
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
sehubungan dengan Akusisi OPE, Perseroan mengambil alih liabilitas berdasarkan perjanjian pembayaran di muka dengan Noble yang telah ditandatangani oleh pihak pembeli dengan agen pemasaran dari Diva Kencana Borneo. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan mengambil alih liabilitas sebesar Rp93.895 juta. Selain itu, Perseroan setuju untuk membayar Rp137.602 juta ke pihak ketiga yang telah menandatangani kesepakatan pemasaran dan kontrak penjualan batubara dengan Banyan Koalindo Lestari (BKL) sebagai pengganti agar hak-hak dalam perjanjian ini dapat dialihkan ke Perseroan.
83
Sebagian besar kegiatan operasi Perseroan dan Anak Perusahaan dilakukan secara outsourcing dan Perseroan dan Anak Perusahaan bekerja
sama dengan kontraktor melalui kontrak dengan jangka waktu lebih dari satu tahun (multi-year contracts). Perseroan dan Anak Perusahaan berkeyakinan bahwa kerjasama dengan kontraktor memungkinkan Perseroan dan Anak Perusahaan VOUVLTFDBSBTJHOJmLBONFOFLBOCFMBOKBNPEBM dan modal kerja terkait operasi penambangan, serta lebih memfokuskan kegiatan pada aktivitas yang memberikan nilai tambah, seperti perencanaan, eksplorasi dan pengembangan tambang. Kontraktor tambang Perseroan dan Anak Perusahaan bertanggung jawab untuk sebagian besar peralatan, jasa, material, pasokan, tenaga kerja dan manajemen yang diperlukan untuk melakukan operasi pertambangan di dalam Wilayah IUP Perseroan dan Anak Perusahaan. Biaya utama yang timbul dari perjanjian operasi Perseroan dan Anak Perusahaan dengan kontraktor adalah biaya pemindahan overburden, dimana biaya tersebut ditentukan berdasarkan jumlah overburden yang dipindahkan serta jarak pengangkutan overburden tersebut. Beban kontraktor merupakan bagian terbesar dari biaya penambangan Perseroan dan Entitas Anak pada tahun 2009, 2010 dan 2011. Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian operasi yang ditandatangani Perseroan dan Anak Perusahaan dengan kontraktor tambang, Perseroan dan Anak Perusahaan memiliki dan membayar seluruh fasilitas dan infrastruktur yang dibangun oleh kontraktor untuk, antara lain, penyimpanan dan pemeliharaan dari peralatan dan persediaan dan akomodasi untuk
Gorby Putra Utama. As a result, total amount of
by participating in a new share issuance for 20%
gross coal production of the Company amounted to
in each of Karya Borneo Agung and Bara Karya
1,278,856 tons for the year 2011.
Agung and then a further 30% plus one share
Perseroan juga mengambil alih dan membayarkan utang kepada Optima Persada Energi, Optima Coal dan anak perusahaannya dengan total sebesar Rp165.059 juta dan menukar pinjaman senilai Rp66.799 juta sebagai bagian dari akuisisi OPE. Untuk dapat, diantaranya, mendanai pembayaran kepada pihak ketiga dan pembayaran kembali utang yang terhutang atas OPE, Optima Coal dan anak perusahaannya terkait dengan akuisisi OPE, Perseroan menggunakan dana dari penerbitan saham baru sebesar Rp275.569 juta. Biaya penambangan dan perjanjian operasi
on 12 December 2011. The concessions of both Acquisitions
companies are located in the Kubar Hub.
One of the Company’s strategies is to achieve growth through acquisitions of mining companies
5IFJNQBDUPGUIFBDRVJTJUJPOTPOUIFmOBODJBM
with economically viable opportunities and strategic
condition and results of operations of the Company
concession locations. For example, in March 2011,
will depend on several factors, including the stages
the Company completed the acquisition of Optima
of development or operation of the target company,
Persada Energi, Optima Coal and its subsidiaries.
the scale of the target company’s operations, coal
The Company also signed an agreement to acquire
reserves and coal quality found in the concession,
Karya Borneo Agung and Bara Karya Agung
the terms of the agreement signed with the target
QSPHSFTTJWFMZVQUP mGUZQFSDFOU QMVTPOF
company, the price as well as other provisions in
share. In July 2011 the Company, through Optima
the acquisition. Acquisition of a company with a
Persada Energi (OPE), initiated this investment
concession that has already begun operations will,
84
$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(1
karyawannya. Meskipun ketentuan ini berdampak pada rendahnya biaya penambangan yang lebih rendah yang dibebankan oleh kontraktor tambang Perseroan dan Anak Perusahaan dan memberikan nFLTJCJMJUBTEBOLFNBNQVBOVOUVLNFOHHBOUJ kontraktor tambang dengan cepat dan dengan CJBZBZBOHFmTJFO IBMJOJCFSBLJCBUQBEBUJOHHJOZB kebutuhan belanja modal dari Perseroan dan Anak Perusahaan dan beban depresiasi yang lebih besar setelah dimulainya produksi dari Wilayah IUP milik Perseroan dan Anak Perusahaan. Biaya bahan bakar Secara historis, Perseroan dan Anak Perusahaan tidak menanggung biaya bahan bakar langsung ZBOHTJHOJmLBOQBEBPQFSBTJQFOBNCBOHBOOZB dikarenakan perjanjian kerja dengan kontraktor pertambangan Wilayah IUP Berau Bara Energi. Perjanjian kerja tersebut mewajibkan kontraktor untuk menyediakan bahan bakar. Akan tetapi, harga bahan bakar telah menjadi komponen penting terhadap hasil operasi Perseroan dan Anak Perusahaan, dimana perjanjian kerja memperbolehkan kontraktor pertambangan untuk meneruskan biaya bahan bakar kepada Perseroan dan Anak Perusahaan dengan formula tetap dalam menghitung penyesuaian biaya bahan bakar sehingga perubahan harga bahan bakar dapat mempengaruhi biaya penambangan Perseroan dan Anak Perusahaan. Selanjutnya, sesuai dengan praktek yang berkembang pada industri pertambangan di Indonesia,
berdasarkan perjanjian kerja dengan kontraktor Wilayah IUP Diva Kencana Borneo, Hanson Energy Martapura, dan Berau Bara Energi, Perseroan dan Anak Perusahaan berkewajiban menyediakan bahan bakar yang diperlukan oleh kontraktor pertambangan untuk menjalankan operasinya. Perseroan dan Anak Perusahaan bermaksud untuk menegosiasikan perubahan pada perjanjian kerja dengan kontraktor Wilayah IUP Berau Bara Energi pada saat perjanjian tersebut akan diperbaharui pada akhir tahun 2011, sehingga Perseroan dan Anak Perusahaan akan mengadakan dan menyediakan bahan bakar yang diperlukan oleh kontraktor pertambangan dengan harapan dapat meningkatkan skala ekonomis dan transparansi. Perseroan dan Anak Perusahaan telah mulai melakukan operasi pertambangan sendiri secara komersial pada Wilayah IUP Gorby Putra Utama pada kuartal keempat 2011 serta akan menyediakan bahan bakar yang diperlukan secara langsung untuk kegiatan operasi tersebut. Perseroan dan Anak Perusahaan juga sedang dalam proses pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar batubara pada pelabuhan yang sedang dikembangkan Perseroan dan Anak Perusahaan di Hub Muba untuk menyediakan tenaga listrik pada kegiatan operasi yang akan dilakukan di Hub Muba serta mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak. Dikarenakan perlunya penyediaan bahan bakar untuk kegiatan operasi pada Wilayah IUP kedepannya, Perseroan dan Anak Perusahaan
in general, increase the revenues and expenses
Acquisitions by the Company can also affect the
related to income of the Company. In a case where
mOBODJBMDPOEJUJPOBTBSFTVMUPG BNPOHNBOZ
the target company is in the early stages of the
factors, the target company’s assets and liabilities
operation, increased costs associated with the
(including the assumption of liabilities of the
startup and production ramp-up, along with initially
UBSHFUDPNQBOZ
EFCUmOBODJOHBTTPDJBUFEXJUI
low production volumes compared to designed
acquisitions and agreements related to liability
DBQBDJUZ NBZIBWFBOFHBUJWFJNQBDUPOUIFQSPmU
according to existing contracts of the target
margin of the Company. In the case where a target
company. For example, in connection with the
company has an undeveloped concession, the
acquisition of OPE, the Company took over the
Company will need to disburse funds for exploration
liability based on the advance payment agreement
and capital expenditures to develop the concession
with Noble that has been entered into by the buyer
and production capacity, which can have an impact
and the marketing agent of Diva Kencana Borneo.
POUIFmOBODJBMDPOEJUJPOBOEGVOEJOHSFRVJSFNFOUT
Under this agreement, the Company took over
of the Company. In contrast, capital expenditures
the liability of Rp93,895 million. In addition, the
are not necessary for target companies that already
Company agrees to pay Rp137,602 million to a third
have infrastructure.
party who has signed a marketing agreement and sales contract with Banyan Koalindo Lestari (BKL)
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
memperkirakan bahwa biaya bahan bakar BLBONFOKBEJLPNQPOFOTJHOJmLBOEBSJCJBZB operasional mulai tahun 2011 serta dipisahkan dari biaya penambangan. Perseroan dan Anak Perusahaan juga mengestimasikan bahwa biaya penambangan pada Wilayah IUP Berau Bara Energi akan turun apabila perjanjian kerja terkait Wilayah IUP tersebut diubah menjadi seperti yang didiskusikan pada paragraf sebelumnya. Biaya bahan bakar terutama dipengaruhi oleh penggunaan bahan bakar (yang bervariasi terhadap produksi) dan harga bahan bakar tersebut. Setiap kenaikan biaya bahan bakar akan mempengaruhi struktur biaya Perseroan dan Anak Perusahaan dalam 2 (dua) hal utama, yaitu: (1) meningkatkan beban langsung apabila Perseroan dan Anak Perusahaan menyediakan bahan bakar minyak pada kegiatan operasional di Wilayah IUP, termasuk biaya bahan bakar dan minyak untuk pemrosesan batubara dan kegiatan operasi pada fasilitas tongkang, dan (2) meningkatkan biaya terkait penambangan oleh kontraktor pertambangan apabila biaya bahan bakar ditanggung oleh kontraktor pertambangan. Rasio pengupasan (Stripping ratio) Rasio pengupasan mempengaruhi beban produksi Perseroan dan Anak Perusahaan, terutama total biaya kepada kontraktor. Rasio pengupasan merupakan jumlah overburden per meter kubik (batu dan tanah) yang harus
85
diangkut untuk mengakses dan mengambil 1 ton batubara. Tingkat rasio pengupasan yang lebih tinggi mengharuskan kontraktor pertambangan untuk memindahkan semakin banyak overburden untuk mengakses batubara yang akan ditambang, sehingga menyebabkan biaya operasional yang lebih tinggi. Dikarenakan penambangan Perseroan dan Anak Perusahaan yang terletak di beberapa Wilayah IUP, rasio pengupasan akan bervariasi dan biaya pada setiap tambang akan bergantung pada rasio pengupasan di tambang tersebut. Rasio pengupasan pada Wilayah IUP Perseroan dan Anak Perusahaan untuk periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2010, dan 2011 adalah:
Tabel 3 (table 3) Tahun yang berakhir 31 December
Keterangan
Year Ended 31 Desember
2011 Berau Bara Energi
2010
7,98 : 1
7,8 : 1
Berau Bara Energi
29,13 : 1
-
Diva Kencana Borneo
Hanson Energy Martapura
6,00 : 1
-
Hanson Energy Martapura
Gorby Putra Utama
6,30 : 1
-
Gorby Putra Utama
Diva Kencana Borneo
as a compensation for assignment of rights under
outsourced, and the Company works together with
the agreement to the Company .
contractors through contracts with terms of more than one year (multi-year contracts). The Company
The Company also took over and paid the debt
JTDPOmEFOUUIBUDPMMBCPSBUJPOXJUIDPOUSBDUPST
to Optima Persada Energi, Optima Coal and its
BMMPXTUIF$PNQBOZUPTJHOJmDBOUMZSFEVDFUIF
subsidiaries for a total of Rp165,059 million and
capital expenditure and working capital related to
swapped a loan of Rp66,799 million as part of the
operations, and focus more on activities that provide
acquisition of OPE. In order, among other things,
value-added, such as planning, exploration and mine
to fund payments to third parties and repayment
development. The Company’s mining contractors
of debt in OPE, Optima Coal and its subsidiaries
are responsible to provide most of the equipment,
related to the acquisition of OPE, the Company
services, materials, supplies, labor and management
used the proceeds from issuance of new shares
necessary to conduct mining operations in the
amounting to Rp275,569 million.
Company’s concessions. The major costs arising from the operating agreements between the Company
Mining costs and operating agreements
and its contractors are overburden removal costs, where the rate is determined based on the amount
Most of the operations of the Company are
Description
of overburden removed and the hauling distance
86
$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(1
Iuran Eksploitasi (Exploitation fees)
Beban Eksplorasi
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.45 Tahun 2003 tentang Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Pemerintah memiliki hak sebesar 3% sampai 7% dari penjualan batubara Perseroan dan Anak Perusahaan sebagai iuran eksploitasi. Persentase yang dibayarkan ke Pemerintah bervariasi tergantung dari nilai kalori dari batubara yang diproduksi dan dijual. Sejak 2008, persentase rata-rata pembayaran dari Perseroan dan Anak Perusahaan ke Pemerintah adalah sekitar 5% terutama berdasarkan nilai kalori dari batubara yang diproduksi di Wilayah IUP Berau Bara Energi. Sebagian dari batubara yang diproduksi Perseroan dan Anak Perusahaan pada tahun 2010 (dari Wilayah IUP Diva Kencana Borneo) memiliki nilai kalori yang lebih tinggi dibandingkan dengan batubara yang diproduksi dari Wilayah IUP Berau Bara Energi, maka persentase yang akan dibayarkan kepada Pemerintah menjadi sekitar 7%. Pembayaran kepada Pemerintah dicatat sebagai Iuran Eksploitasi yang termasuk pada beban pokok pendapatan pada laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak.
Perseroan dan Anak Perusahaan melakukan aktivitas eksplorasi sebelum dimulainya operasi penambangan dan melanjutkan aktivitas eksplorasi pada wilayah penambangan secara berkelanjutan. Beberapa biaya terkait aktivitas ekplorasi diberlakukan sebagai biaya eksplorasi yang ditangguhkan, dikapitalisasi dan diamortisasi setelah operasi penambangan dimulai. Hal ini dapat mempengaruhi hasil operasi Perseroan dan Anak Perusahaan dari waktu ke waktu. Sebagai contoh, meskipun Perseroan dan Entitas Anak mempekerjakan tambahan karyawan di 2010, biaya karyawan turun untuk periode ini karena bagian yang signifikan dari biaya ini, terkait dengan gaji dan kompensasi lain ke anggota dari tim explorasi dan pengembangan tambang Perseroan dan Entitas Anak, dikapitalisasi sebagai biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan dan akan diamortisasi setelah Wilayah IUP dimana aktivitas eksplorasi dan pengembangan yang dilakukan oleh karyawan tersebut untuk memulai produksi.
for the overburden. Contractors’ costs are a major
Fuel costs
Fluktuasi Nilai Tukar Mata Uang Asing Nilai tukar Rupiah telah menguat secara signifikan pada 10 tahun terakhir ini dari titik terendahnya pada Rp17.000 per AS$ pada masa krisis keuangan Asia. Sejak tahun 2003, Rupiah mengalami fluktuasi dari titik
component of the Company’s mining costs in 2010 and 2011.
)JTUPSJDBMMZ UIF$PNQBOZEJEOPUDPWFSTJHOJmDBOU direct fuel costs in its mining operations in Berau
Under the terms of the operating agreements
Bara Energi. The mining contractors were required
between the Company and the mining contractors,
to provide all necessary fuel for their equipment,
the Company will own and pay for all the facilities
with agreements permitting them to charge fuel
and infrastructure built by the contractor for, among
costs to the Company according to a formula that
other things, storage and maintenance of equipment
passes adjustments to changes in fuel prices into
and supplies and accommodation for employees.
the Company’s cost of mining. As the price of fuel
These provisions serve to reduce the mining
is becoming an increasingly important component
costs charged by the mining contractor, while the
of the operational results of the Company, and
$PNQBOZJTQSPWJEFEXJUInFYJCJMJUZBOEBCJMJUZUP
based upon industry common practice in Indonesia,
QSPNQUMZSFQMBDFBNJOJOHDPOUSBDUPSDPTUFGmDJFOUMZ
agreements with contractors in Diva Kencana
On the other hand, this also results in higher capital
Borneo, and Hanson Energy Martapura, stipulate
expenditure requirements for the Company and
that the Company shall provide the fuel needed
higher depreciation costs after the commencement
by the mining contractors to run their operations.
of production from the Company’ concessions.
The Company further intends to negotiate similar
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
terendahnya pada Rp8.279 per AS$ pada tahun 2003 menjadi Rp12.151 per AS$ pada tahun 2008. Pada 31 Desember 2011, nilai tukar per AS$ adalah Rp9.068. Oleh karena seluruh penjualan dan hutang Perseroan dan Anak Perusahaan, serta sebagian besar biaya sehubungan dengan pendapatan saat ini berdenominasi atau berkaitan dengan AS$, dimana mata uang pelaporan Perseroan dan Anak Perusahaan adalah Rupiah, hasil usaha Perseroan dan Anak Perusahaan dapat dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar. Sebagai contoh, pencapaian Perseroan dan Anak Perusahaan dalam Rupiah dapat dipengaruhi secara signifikan dan negatif oleh penguatan nilai Rupiah yang berkelanjutan terhadap AS$ oleh karena Perseroan dan Anak Perusahaan mencatatkan penjualan berdenominasi AS$ di dalam mata uang Rupiah pada saat Perseroan dan Anak Perusahaan mengirimkan invoice kepada pelanggan. Kemudian Perseroan dan Anak Perusahaan, untuk keperluan pencatatan keuangan, mengkonversi jumlah penjualan AS$ tersebut ke dalam Rupiah menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat itu. Hal tersebut terjadi pada tahun yang berakhir 31 Desember 2010 saat rata-rata nilai tukar Rupiah dibandingkan dengan nilai tukar AS$ yang berlaku saat Perseroan dan Entitas Anak mengirimkan
87
invoice menguat sebesar 12% dari tahun yang berakhir 31 Desember 2009. Hal sebaliknya akan terjadi pada saat nilai tukar Rupiah melemah terhadap AS$. Tabel 4 berikut ini menerangkan penjualan Perseroan dan Anak Perusahaan dalam AS$ berdasarkan jumlah yang terdapat pada invoice serta penjualan bersih dalam Rupiah.
Tabel 4 (table 4) Tahun yang berakhir 31 December
Keterangan
Year Ended 31 Desember
2011 Penjualan (dalam jutaan AS$) Penjualan (dalam jutaan Rupiah) Rata-rata nilai tukar Rupiah terhadap AS$ *) *)
*)
2010
61,4
Sales (in millions USD)
558.959
Sales (in millions of Rupiah)
9.097
Average value of the rupiah against USD *)
88,0
772.410
8.779
Rata-rata nilai tukar Rupiah terhadap AS$ berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat Perseroan dan Entitas Anak mengirimkan invoice kepada pelanggannya. Average exchange rate of rupiah against USD exchange rate prevailing at the time the Company and the Subsidiaries sent invoice to its customers.
provisions to the agreements with the contractors
and intends to differentiate it from mining costs. The
at Berau Bara Energi when the original agreement
Company also estimates that the mining costs in Berau
is due to be renewed. The Company will provide
Bara Energi will be reduced if the agreement related
all of the fuel required by the mining contractors
to the concession is amended as discussed in the
with a view to increasing economies of scale
previous paragraph.
and transparency. The Company has also begun conducting its own commercial mining operations in
'VFMDPTUTXFSFNBJOMZJOnVFODFECZUIFVTBHFPGGVFM
Gorby Putra Utama in the fourth quarter 2011 and will
(which varies with production) and the price of fuel.
supply fuel directly to those operating activities. The
Any increase in fuel costs will affect the cost structure
Company is also in process of constructing a coal-
the Company in 2 (two) primary areas, namely: (1)
mSFEQPXFSQMBOUBUUIFQPSUEFWFMPQFEGPSUIF.VCB
increase the direct costs if the Company provides
Hub to provide electrical power for the operations in
fuel for operations in the concessions, including cost
Muba and reduce dependence on fuel.
of fuel for coal processing and barge operations, and (2) increased costs related to mining by mining
Because of the necessity to provide fuel for
contractors if fuel costs are borne by the mining
operations in the concessions going forward, the
contractors.
$PNQBOZFYQFDUTUIBUGVFMDPTUTXJMMCFBTJHOJmDBOU component of operating costs starting from 2011
Description
88
$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(1
Selain mempengaruhi pendapatan Perseroan dan Anak Perusahaan dalam Rupiah, penguatan nilai tukar Rupiah terhadap AS$ akan menyebabkan penurunan pada beban dan biaya berdenominasi AS$. Hal tersebut terjadi pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 dimana penguatan nilai tukar Rupiah menyebabkan penurunan biaya sehubungan dengan pendapatan dalam Rupiah dibandingkan yang seharusnya dan secara parsial mengoffset peningkatan aktual pada biaya sehubungan dengan pendapatan. Selanjutnya, laba bersih Perseroan dan Entitas Anak juga terpengaruh oleh penyesuaian translasi mata uang asing pada setiap tanggal neraca. Hampir seluruh aset dan liabilitas moneter Perseroan dan Entitas Anak, seperti piutang dari Noble dan pinjaman dari Bank Permata, Bank Danamon dan Bank DBS, Noble dan Tecnica, berdenominasi mata uang asing. Penjelasan mengenai aset dan liabilitas moneter Perseroan dan Entitas Anak berdenominasi mata uang asing dapat dilihat pada Catatan atas Laporan Keuangan No. 34. Perseroan dan Entitas Anak mengakui dan mencatatkan keuntungan dan kerugian selisih kurs sebagai akibat dari fluktuasi dalam nilai Rupiah terhadap mata uang lain dari aset dan liabilitas moneter yang dicatatkan dalam laporan pendapatan komprehensif. Karenanya, meskipun fluktuasi dalam nilai tukar tidak mempunyai dampak signifikan terhadap arus
kas Perseroan dan Entitas Anak, mereka dapat memberi pengaruh signifikan terhadap hasil operasi Perseroan dan Entitas Anak. Sebagai contoh, sebagai akibat depresiasi yang signifikan dari Rupiah terhadap AS$ pada akhir 2008 berakibat dari krisis keuangan global dan apresiasi signifikan dari Rupiah terhadap AS$ di 2009 pada saat pasar mengalami pemulihan dari pengaruh krisis keuangan global, Perseroan dan Entitas Anak mencatatkan kerugian mata uang asing Rp13.070 juta dan keuntungan mata uang asing Rp26.308 juta masing-masing untuk tahun berakhir 31 Desember 2008 dan 2009. 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Dalam menyusun Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak sesuai dengan PSAK, manajemen diwajibkan untuk memilih metode dan kebijakan akuntasi tertentu dari beberapa alternatif yang diperkenankan. Estimasi dan penilaian yang signifikan dapat diperlukan dalam memilih dan mengaplikasikan metode dan kebijakan akuntansi tersebut yang mempengaruhi kondisi laporan keuangan dan hasil operasi. Manajemen Perseroan dan Entitas Anak mendasarkan estimasi dan penilaiannya berdasarkan pada pengalaman yang telah terjadi dan berbagai asumsi yang dipercaya pantas untuk kondisi tertentu. Hasil aktual dapat berbeda secara signifikan dibandingkan
Stripping ratio
Exploitation fees
The stripping ratio affects the production costs
Based on Government Regulation No.45 of 2003
of the Company, particularly contractor costs.
on Tariffs on Non-Tax State Revenue applied by
Stripping ratio is the amount of overburden per
the Ministry of Energy and Mineral Resources
cubic meter (rock and soil) that must be removed to
(MEMR), the government has the right to 3% to
obtain a ton of coal. Higher stripping ratio requires
7% of coal sales by the Company as exploitation
the contractor to remove more overburden to gain
fees. The percentage paid to the government
access to the coal to be mined, resulting in higher
varies depending on the caloric value (CV) of
operating costs. As the Company mining areas
coal produced and sold. Since 2008, the average
are located in several concessions, stripping ratio
percentage of payments from the Company to the
will vary at each mine and the cost will depend on
government is approximately 5% based primarily on
each mine’s stripping ratio. Stripping ratios at the
the CV of coal produced in the Berau Bara Energi
Company’s concessions for a period of one year
concession. The majority of the coal produced by
ended December 31, 2009, 2010, and 2011 are
the Company in 2010 came from Diva Kencana
presented in table 3.
Borneo, which has a higher CV than coal produced
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
estimasi dan penilaian berdasarkan asumsi dan kondisi yang berbeda. Perseroan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa dari kebijakan akuntasi penting yang dijelaskan secara rinci pada Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak yang terlampir pada Prospektus ini, kebijakan akuntansi dibawah ini dapat memiliki penilaian dan kompleksitas yang lebih tinggi. Estimasi penurunan nilai aset non-keuangan Penurunan nilai goodwill diuji setiap tahun dan pada saat terdapat indikasi bahwa akan terjadi penurunan nilai. Penurunan nilai aset tetap, aset takberwujud, biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan dan investasi di Entitas Anak diuji bila terdapat bukti objektif atau indikasi bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai. Jumlah yang terpulihkan dari aset tersebut dan jika diperlukan, unit-unit yang menghasilkan kas, diperhitungkan berdasarkan perhitungan nilai pakai. Perhitungan ini memerlukan penggunaan estimasi.
89
Perseroan dan Anak Perusahaan terkait dengan biaya tambang dan harga jual cadangan tersebut. Jumlah cadangan yang terpulihkan secara ekonomis bersifat sensitif terhadap asumsi biaya dan pendapatan yang digunakan karena berhubungan dengan struktur geologis dari endapan, yang berarti bila seluruh faktor tidak berubah, apabila asumsi biaya menjadi lebih besar atau asumsi harga jual menjadi lebih kecil, Perseroan dan Entitas Anak akan mengestimasi cadangan menjadi lebih rendah dan jika asumsi biaya menjadi lebih kecil atau asumsi harga jual menjadi lebih besar, Perseroan dan Entitas Anak akan mengestimasi cadangan lebih tinggi. Perseroan dan Entitas Anak mendasarkan seluruh asumsi berdasarkan laporan geologis dan menggunakan informasi cadangan batubara.
Pertimbangan manajemen diperlukan dalam menentukan asumsi cadangan batubara
Data geologis tambahan dikumpulkan selama operasi tambang dan data ini, bersamaan dengan berbagai asumsi yang digunakan oleh manajemen, dapat merubah estimasi cadangan batubara dari suatu periode ke periode lain. Perubahan dalam estimasi sumber dan cadangan batubara dapat mempengaruhi keuangan Perseroan dan Entitas Anak dalam berbagai cara, termasuk tingkat amortisasi dari aset takberwujud dan biaya eksplorasi dan pengembangan nilai tercatat sebagai akibat dari perubahan estimasi umur tambang dan arus kas diskonto di masa depan.
from Berau Bara Energi, as a result of which the
For example, although the Company hired additional
percentage to be paid to the Government rose to
employees in 2010, employee costs decreased for
roughly 7%. Payment to the government is recorded
UIJTQFSJPECFDBVTFBTJHOJmDBOUQPSUJPOPGUIFTF
as exploitation fees, which are a component of
costs related to salary and other compensation for
UIFDPTUPGSFWFOVFTJOUIFDPOTPMJEBUFEmOBODJBM
members of the exploration and mine development
statements of the Company.
team of the Company were capitalized as deferred
Perhitungan cadangan batubara
exploration and development costs which will be Exploration Expenses
amortized after the concessions where exploration and development activities undertaken by the
The Company conducts exploration activities prior to the commencement of mining operations and continues exploration activities in operating concessions. Some costs related to exploration activity are deferred, capitalized and amortized after mining operations begin. This can affect the operating results of the Company from time to time.
employees begin production.
90
$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(1
Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Biaya eksplorasi dan pengembangan ditangguhkan dan setelah itu dibebankan sebagai biaya produksi melalui amortisasi aset. Nisbah kupas dan umur sisa tambang secara regular dinilai oleh Direktur dan manajemen senior untuk memastikan bahwa nilai tercatat aset tersebut telah memperhitungkan fakta dan kondisi yang ada secara tepat dari waktu ke waktu. Biaya eksplorasi dikapitalisasi ke laporan posisi keuangan, sehubungan dengan area of interest yang izinnya masih berlaku dan dimana biayabiaya tersebut diharapkan dapat dipulihkan atau kegiatan eksplorasi dan/atau evaluasi di area of interest belum mencapai tahap yang
Foreign Exchange Fluctuations
memungkinkan penilaian yang memadai akan adanya cadangan yang secara ekonomis dapat dipulihkan, dikapitalisasi di laporan posisi keuangan. Nilai tercatat dari aset dalam setiap area of interest secara regular ditelaah setelah mempertimbangkan fakta dan kondisi yang ada, dan bila biaya yang telah dikapitalisasi melebihi nilai yang dapat dipulihkan, kelebihan nilai tersebut telah dicadangkan atau dihapusbukukan dalam tahun bersangkutan. 4. ASET, LIABILITAS DAN EKUITAS Aset. Tabel 5 berikut menunjukkan posisi aset konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2011.
adversely affected by the ongoing strengthening of the Rupiah against the USD since the Company
5IF3VQJBIIBTTUSFOHUIFOFETJHOJmDBOUMZJOUIF
records all USD-denominated sales in Rupiah at the
last 10 years from its lowest level of Rp17,000 per
time the Company sends an invoice to customers
64%EVSJOHUIF"TJBOmOBODJBMDSJTJT4JODF
using the exchange rate prevailing at the time. In
UIF3VQJBIIBTnVDUVBUFEGSPNJUTMPXFTUMFWFMBU
the year ended December 31, 2010, the average
Rp8,279 per USD in 2003 to Rp12,151 per USD in
exchange rate for the Rupiah when the Company
2008. On December 31, 2011, the exchange rate
sent invoices strengthened by 12% from the year
per USD is Rp9,068.
ended December 31, 2009. The opposite can also happen should the rupiah weaken against the USD.
As all sales and liabilities of the Company, and
The following table describes the sales the Company
most of the costs related with current revenues are
in the USD based on the amount stated in the invoice
denominated in or related to USD, while the reporting
and the amount of net sales in Rupiah.
currency of the Company is in Rupiah, the operational results of the Company can be affected by exchange
Aside from impacting the income of the Company in
SBUFnVDUVBUJPOT'PSFYBNQMF UIFBDIJFWFNFOUPG
Rupiah, appreciation of the Rupiah against the USD
UIF$PNQBOZJO3VQJBIDBOCFTJHOJmDBOUMZBOE
can cause a decrease in the costs and expenses
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
91
Tabel 5 (table 5) 2011
2010
ASET LANCAR Kas dan setara kas
359.163
5.867
Piutang usaha - pihak ketiga
177.546
66.847
Piutang lain-lain - pihak ketiga Uang muka dan pembayaran di muka yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Persediaan Pajak dibayar di muka
21.294
2.617
37.824 100.922 2.293
10.253 42.086 5.309
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables - third parties Other receivables - third parties Advances and prepayments, current portion Inventories Prepaid taxes
Jumlah aset lancar
699.042
132.979
Total current assets
ASET TIDAK LANCAR Piutang lain-lain - Pihak ketiga - Pihak yang berelasi Uang muka dan pembayaran di muka setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Aset pajak tangguhan, bersih Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan
37.350 56.847
57.886 20.211
125.619 11.778
54 539
37.977
-
NON-CURRENT ASSETS Other receivables Third parties Related parties -
denominated in USD. This occurred in the year
MPTTFTBTBSFTVMUPGnVDUVBUJPOTJOUIF3VQJBIBHBJOTU
ended December 31, 2010 when the appreciation
other currencies of the monetary assets and liabilities
of the Rupiah resulted in a decrease in costs related
recorded in the comprehensive income statement.
to income in Rupiah and partially offset the actual
5IFSFGPSF BMUIPVHInVDUVBUJPOTJOFYDIBOHFSBUFT
increase in costs.
IBEOPTJHOJmDBOUJNQBDUPOUIFDBTInPXPGUIF $PNQBOZ UIFZDBOIBWFBTJHOJmDBOUFGGFDUPOUIF
The net income of the Company may also be affected
Company’s operating results. For example, as a result
by foreign currency translation adjustments at each
PGBTJHOJmDBOUEFQSFDJBUJPOPGUIF3VQJBIBHBJOTU
balance sheet date. The majority of the assets
the USD at the end of 2008 as a result of the global
and monetary liabilities of the Company, including
mOBODJBMDSJTJT BOEUIFTJHOJmDBOUBQQSFDJBUJPOPG
receivables from Noble and loans from Bank
the Rupiah against the USD in 2009 when the market
Permata, Bank Danamon and Bank DBS, Noble and
SFDPWFSFEGSPNUIFFGGFDUTPGUIFHMPCBMmOBODJBM
Tecnica, were denominated in foreign currencies. A
crisis, the Company recorded foreign exchange
description of the assets and monetary liabilities of
losses of Rp13,070 million and foreign exchange
the Company denominated in foreign currency can
gains of Rp26,308 million respectively for the years
be seen in the Notes to Financial Statements No.34.
ended December 31, 2008 and 2009.
The Company recorded foreign exchange gains and
Advances and prepayments, net of current portion Deferred tax assets, net Deferred stripping costs
92
$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(1
Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan (setelah dikurangi akumulasi amortisasi sejumlah, bersih Rp16.355 pada 31 Desember 2011, Rp3.315 pada 31 Desember 2010) Aset tetap Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sejumlah Rp64.240 pada 31 Desember 2011 dan Rp28.478 pada 31 Desember 2010) Properti pertambangan Goodwill Aset tak berwujud (setelah dikurangi akumulasi amortisasi sejumlah Rp24.297 pada 31 Desember 2011 dan Rp4.126 pada 31 Desember 2010) Jaminan IUP, reklamasi dan jaminan penutupan tambang Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Aset tidak lancar lain-lain
337.805
85.944
324.560 88.917 14.632
174.589 6.056 1.514
540.046
58.811
3.731
-
11.603 11.477
1.487
Deferred exploration and development expenditures (net of accumulated amortisation of Rp16,355 at 31 December 2011 and Rp3,315 at 31 December 2010) Property, plant and equipment (net of accumulated depreciation of Rp64.240 at 31 December 2011 and Rp28,478 at 31 December 2011) Mining properties Goodwill Contractual intangible asset (net of accumulated amortisation of Rp24,297 at 31 December 2011 and Rp4,126 at 31 December 2010) IUP guarantee, reclamation and mine closure guarantees "WBJMBCMFoGPSoTBMFmOBODJBM assets Other non-current assets
Jumlah aset tidak lancar
1.602.342
407.091
Total non-current assets
JUMLAH ASET
2.301.384
540.070
TOTAL ASSETS
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Statements of the Company and its Subsidiaries, the Company believes the following accounting
In preparing the Consolidated Financial Statements
policies could have a higher element of judgment
of the Company in accordance with PSAK, the
and complexity.
management is required to select particular accounting policies and methods from permitted
(VWLPDWHVRILPSDLUPHQWRIQRQÀQDQFLDODVVHWV
BMUFSOBUJWFT4JHOJmDBOUFTUJNBUFTBOEKVEHNFOUTNBZ be required in selecting and applying accounting
Impairment of goodwill is examined every year and
QPMJDJFTBOENFUIPETUIBUBGGFDUUIFmOBODJBMDPOEJUJPO
whenever there are indications of impaired value.
and results of operations. The management of the
Fixed asset impairment, intangible assets, the cost
Company based its estimates and judgments on past
of exploration and development expenditures and
experience and various assumptions believed to be
investments in subsidiaries are examined whenever
BQQSPQSJBUFGPSTQFDJmDDPOEJUJPOT"DUVBMSFTVMUTNBZ
there is an objective proof or indication that the
EJGGFSTJHOJmDBOUMZGSPNFTUJNBUFT BTTVNQUJPOTBOE
assets are impaired. The recoverable amount of
judgments based upon different conditions.
these assets and, if necessary, the cash generating units, are calculated based on the calculation of
8IJMFUIFTJHOJmDBOUBDDPVOUJOHQPMJDJFTBSFEFTDSJCFE
usage value. These calculations require the use of
in detail in the Notes to the Consolidated Financial
estimates.
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010
93
juta per 31 Desember 2011 dari Rp58.811 juta per 31 Desember 2010. Peningkatan ini terutama disebabkan karena adanya peningkatan saldo asset takberwujud sebesar Rp481.235 juta yang berasal dari pemberian kompensasi kepada East Indonesia Resources, Ltd. (EIRL) atas pengalihan hak EIRL sehubungan dengan akuisisi BKL sebesar Rp137.602 juta, pembayaran kompensasi kepada EIRL atas pengalihan hak Diva Kencana Borneo kepada Perseroan dan Entitas Anak sebesar Rp93.895 juta, dan pembayaran kompensasi kepada Noble sebesar Ro269.909 juta.
Aset Perseroan dan Entitas Anak meningkat sebesar 326,1% dari Rp540.070 juta per 31 Desember 2010 menjadi Rp2.301.384 juta per 31 Desember 2011 terutama disebabkan peningkatan kas dan setara kas, piutang usaha - pihak ketiga, uang muka dan pembayaran dimuka, biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan, aset tetap - bersih, dan aset takberwujud. Adapun biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan dan aset tetap - bersih mengalami kenaikan karena Perseroan dan Entitas Anak sepanjang tahun 2011 mengakuisisi 100% kepemilikan di Optima Persada Energi, 50,33% kepemilikan di Optima Coal serta Karya Borneo Agung dan Bara Karya Agung secara bertahap hingga kepemilikan masing-masing mencapai 50,08% dan 50,4%. Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Perseroan dan Entitas Anak meningkat sebesar 293,1% menjadi Rp337.805 juta per 31 Desember 2011 dari Rp85.944 juta per 31 Desember 2010. Aset tetap - bersih Perseroan dan Entitas Anak meningkat sebesar 85,9% menjadi Rp324.560 juta per 31 Desember 2011 dari Rp174.589 juta per 31 Desember 2010. Peningkatan aset tetap - bersih Perseroan dan Entitas Anak dilakukan untuk mendukung rencana ekspansi Perseroan EBO&OUJUBT"OBLEBMBNNFMBLVLBOBLUJmUBT penambangan pada Wilayah IUP. Aset takberwujud meningkat sebesar 818,3% menjadi Rp540.046
2011 dari Rp5.867 juta per 31 Desember 2010. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena adanya perolehan kas dari penambahan modal saham sebesar Rp400.000 juta dan Penawaran Umum Perdana saham sebesar Rp732.834 juta. Piutang usaha Perseroan dan Entitas Anak meningkat sebesar 165,6% menjadi Rp177.546 juta per 31 Desember 2011 dari Rp66.847 juta per 31 Desember 2010, sejalan dengan kenaikan penjualan. Sekitar 49,8% dari nilai tersebut merupakan tagihan kepada Moderne Group. Uang muka dan pembayaran dimuka meningkat sebesar 1.485,7% menjadi Rp163.443 juta per 31 Desember 2011 dari Rp10.307 juta per 31 Desember 2010 terutama disebabkan kenaikan uang muka ke pemasok dan uang muka pengembangan proyek yang merupakan uang muka kepada pihak ketiga sehubungan dengan pengembangan proyek Muba.
Calculation of coal reserves
operations and this data, along with a variety of
Kas dan setara kas meningkat sebesar 6.021,7% menjadi Rp359.163 juta per 31 Desember
assumptions used by management, may change the Management judgement is required in determining the
estimated coal reserves from one period to another.
assumptions of coal reserves of the Company related
Changes in estimates of coal resources and reserves
to mining costs and and selling prices of the reserves.
NBZBGGFDUUIFmOBODJBMQPTJUJPOPGUIF$PNQBOZJO
The amount of economically recoverable reserves
many ways, including the amortization of intangible
are sensitive to the cost and revenue assumptions
assets and exploration and development costs as
used because they relate to the geological structure
a result of changes in estimated life of mine and
of the sediment, meaning that if all other factors
EJTDPVOUFEGVUVSFDBTInPX
remain unchanged, the assumption of a higher cost or lower selling price may result in a lower
Deferred exploration and development costs
reserve estimate, while assumptions of lower costs or higher selling prices will lead to higher reserve
Exploration and development costs are deferred
estimates. The Company has based all assumptions
and then charged as production costs through
on geologists’ reports in developing coal reserve
asset amortization. The Directors and senior
information.
management regularly assess stripping ratios and remaining life of mines to ensure that the carrying
Additional geological data is collected during mine
value of these assets has duly considered the
94
$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(1
Liabilitas Tabel 6 menunjukkan posisi liabilitas konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2011:
Tabel 6 (table 6) 2011
2010
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang-utang usaha - pihak ketiga Beban yang masih harus dibayar Utang lain-lain - pihak ketiga Pendapatan diterima di muka Utang pajak Pinjaman jangka pendek Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Utang sewa pembiayaan jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah liabilitas jangka pendek
relevant facts and the current conditions from time
CURRENT LIABILITIES 47.826 87.122 27.750 87.425 21.447 45.009
47.161 72.880 21.934 37.183 9.029 38.467
118.005
44.955
23.596
22.793
Trade payable - third parties Accrued expenses Other payables - third parties Unearned revenue Taxes payable Short-term borrowings Current portion of long-term borrowings Current portion of long-term mOBODFMFBTFQBZBCMFT
458.180
294.402
Total current liabilities
4. ASSETS, LIABILITIES AND EQUITY
to time. Assets Exploration costs are capitalized to the statement of financial position in connection with the area of
Table 5 presents the position of the consolidated
interest whose licenses are still valid and where
assets of the Company for the year ended
costs are expected to be recovered or exploration
December 31, 2010 and 2011.
activities and/or evaluation in the area of interest has not reached the stage that would allow an
The year ended December 31, 2011 compared to
adequate assessment of the reserves that are
year ended December 31, 2010
economically recoverable. The carrying value of assets in each area of interest are reviewed on a
Assets of the Company increased by 326.1%
regular basis after considering the facts and current
from Rp540,070 million per December 31, 2010
conditions, and if costs that have been capitalized
to Rp2,301,384 million per December 31, 2011
exceed the recoverable value, the excess value has
primarily due to an increase in cash and cash
been reserved or written off in the relevant year.
equivalents, trade receivables - third party payments, advances and prepayments, exploration
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
95
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang lain-lain - Pihak yang berelasi Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Utang sewa pembiayaan jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas pajak tangguhan, bersih Penyisihan reklamasi dan penutupan tambang Penyisihan imbalan karyawan Jumlah liabilitas jangka panjang
NON-CURRENT LIABILITIES
4.428
-
411.240
-
7.817
19.436
14.637
742
4.784
2.171
10.365
3.401
-POHUFSNmOBODFMFBTF payables, net of current portion Deferred tax liabilities, net Provision for reclamation and mine closure rovision for employee CFOFmUT
453.271
25.750
Total non-current liabilities
Liabilitas Perseroan dan Entitas Anak meningkat sebesar 184,7% dari Rp320.152 juta per 31 Desember 2010 menjadi Rp911.451 juta per 31 Desember 2011 terutama disebabkan peningkatan pendapatan diterima dimuka dan pinjaman jangka panjang. Pendapatan diterima dimuka meningkat sebesar 135,1% dari Rp37.183 juta menjadi Rp87.425 juta per 31 Desember 2011, disebabkan pengiriman
batubara kepada Noble dan Tecnica yang tertunda menjelang akhir tahun. Pinjaman jangka panjang meningkat sebesar 1.077,3% dari Rp44.955 juta per 31 Desember 2010 menjadi Rp529.245 juta per 31 Desember 2011 terutama disebabkan penggunaan fasilitas pinjaman Club Deal Tahap 1 dan 2 dari Bank Permata, Bank Danamon dan Bank DBS sejumlah Rp426.415 juta serta pinjaman dari Noble senilai Rp84.785 juta. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp118.005 juta atau 22,3% merupakan pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun.
BOEEFWFMPQNFOUFYQFOEJUVSFT mYFEBTTFUTOFU
mining activity in the concessions. Intangible
and intangible assets. Deferred exploration and
assets increased by 818.3% to Rp540,046 million
EFWFMPQNFOUFYQFOEJUVSFTBOEmYFEBTTFUTOFU
per December 31, 2011 from Rp58,811 million per
increased as the Company during the year 2011
December 31, 2010. The increase was primarily
acquired 100% ownership in Optima Persada
due to an increase in the balance of intangible
Energi, 50.33% ownership in Optima Coal and
assets amounting to Rp 481,235 million derived
in Karya Borneo Agung and Bara Karya Agung
from compensation payments to East Indonesia
progressively until ownership in each reached 50.08
Resources, Ltd. (EIRL) for the assignment of EIRL
% and 50.4% respectively. Deferred exploration
rights in connection with the acquisition of BKL
and development costs of the Company increased
of Rp137,602 million, compensation payments to
by 293.1% to Rp337,805 million per December
EIRL for the assignment of rights of Diva Kencana
31, 2011 from Rp85,944 million per December 31,
Borneo to the Company of Rp93,895 million, and
2010. Fixed assets - net of the Company increased
payment of compensation to Noble of Rp269,909
by 85.9% to Rp324,560 million per December 31,
million.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010
Other payables Related parties Long-term borrowings, net of current portion
2011 from Rp174,589 million per December 31, 5IFJODSFBTFJOmYFEBTTFUTOFUPGUIF
Cash and cash equivalents increased by 6,021.7%
Company was to support expansion plans for
to Rp359,163 million per December 31, 2011
96
$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(1
Ekuitas Tabel 7 menunjukkan posisi ekuitas konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2011:
Tabel 7 (table 7) 2011 EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham Perusahaan: -Modal saham (modal dasar 4.180.000.000 lembar dan 380.000 lembar saham biasa masingmasing pada tahun 2011 dan 2010, modal ditempatkan dan disetor penuh 3.000.000.000 lembar dan 200.000 lembar saham biasa masing-masing pada tahun 2011 dan 2010 dengan nilai nominal Rp200 per lembar saham pada tahun 2011 dan Rp1.000.000 per lembar saham pada tahun 2010) - Keuntungan yang belum direalisasi dari aset keuangan yang tersedia untuk di jual
from Rp5,867 million per December 31, 2010. This
2010 EQUITY Equity attributable to the shareholders of the Company: Share capital (Authorised 4,180,000,000, and 380,000 ordinary shares in 2011 and 2010, respectively issued and fully paid 3,000,000,000 and 200,000 ordinary shares in 2011 and 2010, respectively, with par value of Rp200 per share in 2011 and Rp1,000,000 per share in 2010)
600.000
200.000
169
-
Unrealised gain from available GPSTBMFmOBODJBM assets
Liabilities
increase is primarily due to proceeds of additional share capital of Rp400,000 million and Initial Public
Table 6 presents the position of the consolidated
Offering of Rp732,834 million. Accounts receivable
liabilities of the Company for the year ended
of the Company increased by 165.6% to Rp177,546
December 31, 2010 and 2011.
million per December 31, 2011 from Rp66,847 million per December 31, 2010, in line with the
The year ended December 31, 2011
increase in sales. About 49.8% is due from Moderne
compared to year ended December 31, 2010
Group. Advances and prepayments increased by 1,485.7% to Rp163,443 million per December 31,
Liabilities of the Company increased by 184.7%
2011 from Rp10,307 million per December 31, 2010
from Rp320,152 million per December 31, 2010
primarily due to increase in advances to suppliers
to Rp911,451 million per December 31, 2011
and advances for project development, which
primarily due to increased unearned revenue and
represents advances to third parties in connection
long-term loans. Unearned revenue increased
with development of the Muba project.
by 135.1% from Rp37,183 million to Rp87,425 million per December 31, 2011, due to delayed
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
-
-
Tambahan modal disetor, bersih - Selisih dari transaksi dengan kepentingan non-pengendali Laba ditahan - Dicadangkan – cadangan umum - Tidak dicadangkan
Kepentingan non-pengendali Jumlah ekuitas
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Ekuitas Perseroan dan Entitas Anak meningkat sebesar 532,0% dari Rp219.918 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp1.389.933 juta pada tanggal 31 Desember 2011 terutama disebabkan peningkatan modal saham ditempatkan dan disetor Perseroan dan Entitas Anak sebesar Rp400.000 juta dan
97
732.834
-
6.563
-
5.000 48.318 1.392.884 (2.951) 1.389.933
19.918 219.918 219.918
Additional paid in capital, net Differences arising from transaction with non-controlling interest Retained earnings Appropriated – general reserve Unappropriated Non-controlling interests Total equity
tambahan modal disetor sebesar Rp732.834 juta sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana saham yang dilakukan pada kuartal keempat tahun 2011. Peningkatan ekuitas Perseroan dan Entitas Anak juga disebabkan oleh peningkatan laba ditahan Perseroan dan Entitas Anak sejalan dengan pendapatan komprehensif yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang diakui Perseroan dan Entitas Anak sebesar Rp33.569 juta pada tahun berjalan.
shipments to Tecnica and Noble towards the end of
The year ended December 31, 2011
the year. Long-term loans increased by 1,077.3%
compared to year ended December 31, 2010
from Rp44.955 million per December 31, 2010 to Rp529.245 million per December 31, 2011 primarily
Equity of the Company increased by 532.0%
due to the drawdown of a Club Deal loan facility
from Rp219,918 million at December 31, 2010
Phase 1 and 2 from Bank Permata, Bank Danamon
to Rp1,389,933 million on December 31, 2011
and Bank DBS amounting to Rp426,415 million and
primarily due to an increase in issued and paid up
loans from Noble of Rp84,785 million. Out of the
capital of the Company of Rp400,000 million and
total, Rp118,005 million or 22.3% were long-term
additional paid-in capital of Rp732,834 million in
loans that will mature within one year.
connection with Initial Public Offering made in the fourth quarter of 2011. Increase in equity of the
Equity
Company was also due to the increase in retained earnings of the Company in line with the Company’s
Table 7 presents the position of the consolidated
comprehensive income of Rp33,569 million
equity of the Company for the year ended
attributable to the owners of the parent company
December 31, 2010 and 2011.
recorded in current year.
$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(1
98
5. PELAPORAN SEGMEN Tabel 8 menunjukkan pelaporan operasi per segmen usaha Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2011:
Tabel 8 (table 8)
Keterangan
Tahun yang berakhir 31 December Year Ended 31 Desember
Pendapatan usaha Domestik Ekspor Pendapatan segmen lainnya Jumlah pendapatan usaha Laba Kotor Domestik Ekspor Pendapatan segmen lainnya Jumlah laba kotor
Description
2011
2010
77.820
24.734
Revenues Domestic
694.590
534.225
Export
26.905
34.259
Other segment revenue
799.315
593.218
Total Revenues
20.610
2.434
*URVV3URÀW Domestic
183.950
52.572
Export
7.609
26.668
Other segment revenue
212.169
81.674
5PUBM(SPTT1SPmU
5. SEGMENT REPORTING
of the operations by business segment of the Company. The discussion and analysis is not a
Table 8 provides a report by business segment
repetition of the explanation of the operations
of the Company for the year ended December 31
results of the Company.
2010 and 2011. The year ended December 31, 2011 compared to The Company’s report by segment is divided based
year ended December 31, 2010
on geographic and product perspectives. Based on the product perspective, the Company has only
Revenues of the Company for the year ended
one segment of the report, namely the sale of coal.
December 31, 2011 amounted Rp799,315 million,
While geographically, the Company is positioned
an increase of 34.7% or Rp206,097 million.
to sell coal in domestic and overseas markets as
Revenues of the Company during the year 2011
well as other revenue segments. Other segment
were dominated by coal export sales amounting
revenue is revenue the Company earned in the form
to 86.9% of total sales during that period to end
of rental, commissions and supervision.
users located in South Korea, Taiwan, Japan, India, and China. The total sales of coal of the
Below is a management discussion and analysis
Company during the year ended December 31,
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
Pelaporan segmen Perseroan dan Entitas "OBLEJCBHJCFSEBTBSLBOQFSTQFLUJGHFPHSBmT dan produk. Berdasarkan perspektif produk, Perseroan dan Entitas Anak hanya memiliki satu segmen yang dilaporkan, yaitu penjualan CBUVCBSB4FEBOHLBOTFDBSBHFPHSBmT Perseroan dan Entitas Anak mempertimbangkan penjualan batubara di pasar domestik dan luar negeri serta pendapatan segmen lain. Pendapatan segmen lain merupakan pendapatan Perseroan dan Entitas Anak berupa sewa, komisi, dan supervisi. Dibawah ini merupakan pembahasan dan analisa manajemen mengenai pelaporan operasi per segmen usaha Perseroan dan Entitas Anak. Pembahasan dan analisa ini bukan merupakan pengulangan atas penjelasan hasil operasi Perseroan dan Entitas Anak. Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Pendapatan usaha. Pendapatan usaha Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp799.315 juta, mengalami peningkatan sebesar 34,7% atau sebesar Rp206.097 juta. Pendapatan usaha Perseroan dan Entitas Anak selama tahun 2011 didominasi oleh penjualan batubara ekspor sebesar 86,9% dari total penjualan selama
2011 amounted to 1,194,423 tons, where 95.6 % or
99
periode tersebut kepada pengguna akhir yang berlokasi di Korea Selatan, Taiwan, Jepang, India, dan Cina Seluruh penjualan batubara Perseroan dan Entitas Anak selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 ialah sebesar 1.194.423 ton, dimana 95,6% atau 1.141.282 ton merupakan penjualan ke pasar ekspor. Laba kotor. Laba kotor Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp212.169 juta, mengalami peningkatan sebesar 159,8% atau sebesar Rp130.495 juta dari sebesar Rp81.674 juta. Akibat dari 95,6% dari tonase penjualan batubara Perseroan dan Entitas Anak merupakan penjualan ekspor maka laba kotor Perseroan dan Entitas Anak yang berasal dari penjualan batubara ekspor ialah sebesar Rp183.950 atau sebesar 86,7% dari total laba kotor Perseroan dan Entitas Anak selama periode tahun berjalan. 6. HASIL OPERASI Tabel 9 menunjukkan perincian hasil operasi Perseroan dan Entitas Anak dan persentase setiap komponen terhadap pendapatan usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2011.
Explanation of the important items
1,141,282 tons were sales to export markets. Revenues. Revenues of the Company mainly derive (SPTTQSPmU(SPTTQSPmUPGUIF$PNQBOZGPS
from coal sales. Components of other income
the year ended December 31, 2011 amounted
are commission earnings, rental and supervision.
Rp212,169 million, an increase of 159.8% or
Revenue of the Company from supervision is
Rp130,495 million from Rp81,674 million. As
commission and fees paid by Moderne to the
95.6% of coal sales of the Company were sold to
Company for stockpile management, administration
FYQPSUNBSLFUT UIFHSPTTQSPmUPGUIF$PNQBOZ
and other services in connection with coal
attributable to export sales of coal was Rp183,950
shipments from Berau Bara Energi. The marketing
PSPGUPUBMHSPTTQSPmUEVSJOHUIFZFBS
and sales agreement with Moderne was terminated in August 2010, and the agreement between
6. OPERATIONAL RESULTS
the Company and Noble does not separate fees and commissions payable by Noble. The
Table 9 shows the results of the Company operations
Company assumes that there will be no revenue
and the percentage of each component of revenues
from commissions and supervision in the future.
for the year ended December 31, 2010 and 2011.
Rental income is income earned by the Company
100
$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(1
Tabel 9 (table 9)
Keterangan
Tahun yang berakhir 31 December Year Ended 31 Desember
Description
2010
2011 Rp
%
Rp
%
772.410
96,6
558.959
94,2
Sales of coal
26.905
3,4
9.745
1,7
Rental
Komisi
-
-
24.514
4,1
Commission
Supervisi
-
-
-
-
Supervision
799.315
100,0
593.218
100,0
Total revenue
Penjualan batubara Sewa
Jumlah pendapatan usaha
Pendapatan usaha. Pendapatan Perseroan dan Entitas Anak terutama berasal dari penjualan batubara. Komponen pendapatan lainnya merupakan pendapatan komisi, sewa dan supervisi. Pendapatan Perseroan dan Entitas Anak dari komisi dan supervisi adalah fee dan komisi yang dibayar oleh Moderne kepada Perseroan dan Entitas Anak atas manajemen Stockpile, administrasi dan jasa lainnya sehubungan dengan pengiriman batubara dari Wilayah IUP Berau Bara Energi. Dikarenakan
kesepakatan pemasaran dan penjualan batubara dengan Moderne telah diakhiri pada Agustus 2010 dan kesepakatan Perseroan dengan Noble tidak menetapkan fee dan komisi terpisah yang akan dibayar oleh Noble, Perseroan memperkirakan tidak akan ada pendapatan dari komisi dan supervisi di masa yang akan datang. Pendapatan sewa adalah pendapatan yang diterima Perseroan dan Entitas Anak sehubungan dengan penyewaan alat berat tertentu pada pihak ketiga sejak Agustus 2010. Tabel 10 menunjukkan informasi tentang pendapatan Perseroan dan Entitas Anak untuk masing-masing periode.
in connection with the rental of certain equipment
t FYQMPJUBUJPOGFFTUPUIF(PWFSONFOUSBOHFE
Penjelasan item penting
to third parties since August 2010. Table 10 shows
between 3-7% of sales value after deducting
information about income of the Company for each
selling expenses, based on Government
period.
Regulation (“PP”) No.45/2003 which was replaced by regulation for non-tax revenues PP No.9/2012 ;
Cost of Revenue. Cost of revenue of the Company
t NBOBHFNFOUGFFT
is primarily related to coal production costs, among
t MFBTFT PCMJHBUJPOTUPUIF(PWFSONFOUGPS
others:
land use, salaries and other compensation of employees working at the mine site and/or
t NJOJOHDPTUT JODMVEJOHGVFMBOEPUIFS
the related coal production, heavy equipment
consumables) consist of payments to contractors
rental costs, cost of transportation and handling
related to overburden removal, drilling and
services, cost of sampling and analysis,
blasting activities, coal getting and hauling of
professional services, repair and maintenance
coal from mines to shipping facilities, as well as BEKVTUNFOUTUPQBZNFOUTEVFUPnVDUVBUJPOTJO
costs, travel and transportation costs; and t EFQSFDJBUJPOPGmYFEBTTFUTBOEBNPSUJ[BUJPOPG
fuel prices, spare parts, explosive materials and
deferred exploration and development costs of
labor;
the Company.
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
101
LAPORAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali laba per saham)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah, except for earnings per share)
Tabel 10 (table 10) 2011
2010
Pendapatan usaha Biaya sehubungan dengan pendapatan
799.315 (587.146)
593.218 (511.544)
Revenue Cost of revenue
LABA KOTOR Beban usaha Biaya keuangan Kerugian selisih kurs, bersih Kerugian pada persediaan karena Penyesuaian nilai realisasi bersih Denda pajak Pendapatan keuangan Keuntungan dari pelepasan entitas anak Lain-lain, bersih
212.169 (108.893) (37.030)
81.674 (55.298) (3.266)
(20.796)
(1.277)
(3.933) (2.551) 4.776
(1.276) 1.179
3.280 (2.730)
(465)
GROSS PROFIT Operating expenses Finance costs Loss on foreign exchange, net Loss on inventory due to net realisable value adjustment Tax penalties Finance income Gain from disposal of subsidiaries Miscellaneous, net
44.292 (17.372)
21.271 (7.951)
PROFIT BEFORE INCOME TAX Income tax expense
26.920
13.320
169
-
27.089
13.320
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN Beban pajak penghasilan LABA BERSIH TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA Keuntungan yang belum direalisasi dari aset keuangan yang tersedia untuk dijual JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF
NET PROFIT FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE INCOME Unrealised gain from available for TBMFmOBODJBMBTTFUT TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
Table 11 provides details of the costs associated
*ODPNFUBYFYQFOTF CFOFmU Income tax expense
with revenues of the Company and each account as
consists of current and deferred income tax
a percentage of the costs related with revenues for
expense. The corporate tax rate in Indonesia
the periods presented.
declined from 30% in the year ended December 31, 2008 to 28% in the year ended December 31,
Operating Expenses. Operating expenses of the
2009 and to 25% for the year ended December
Company are expenses that are not directly related
31, 2010 and thereafter. The Company recognizes
to coal production activities, consisting of salaries
the deferred tax assets and liabilities for provision
and other compensation of management and
GPSFNQMPZFFCFOFmUT BDDSVFECPOVTBOE
employees working at the headquarters as well as
timing differences between accounting and tax
members of the exploration and mine development
treatment for certain expenses. Timing differences
team (all employee costs are not capitalized as
BSFQSJNBSJMZSFMBUFEUPEFQSFDJBUJPOPGmYFE
deferred exploration and development expenditure
assets, amortization of leasing costs and deferred
and amortized as part of the costs related with
exploration and development costs. The Company’s
revenue), rent, travel and transportation, licensing
net deferred tax liabilities at December 31, 2011
fees, donations, marketing expenses, security
were Rp14,637 million while deferred tax assets per
costs, professional fees and depreciation.
December 31, 2011 were Rp11,778 million.
102
$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(1
LABA BERSIH YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
Beban Pokok Pendapatan. Beban pokok pendapatan Perseroan dan Entitas Anak yang terutama terkait dengan biaya produksi batubara, antara lain: t CJBZBQFOBNCBOHBO UFSNBTVLCBIBOCBLBS dan barang konsumsi lainnya) yang terdiri dari pembayaran kepada kontraktor pertambangan terkait pemindahan overburden, aktivitas pengeboran dan peledakan, pengambilan dan pemindahan batubara dari tambang ke fasilitas pengapalan, serta penyesuaian terhadap QFNCBZBSBOBLJCBUnVLUVBTJIBSHBCBIBOCBLBS suku cadang, bahan peledak dan pekerja; t JVSBOFLTQMPJUBTJLFQBEB1FNFSJOUBICFSLJTBS antar 3 - 7% dari nilai penjualan setelah dikurangi dengan beban penjualan, berdasarkan Peraturan Pemerintah (“PP”) No.45/2003 yang digantikan dengan peraturan untuk penerimaan Negara bukan pajak PP No.9/2012;
33.400 (6.480) 26.920
33.569 (6.480) 27.089
17
NET PROFIT ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent Non-controlling interests
13.320 13.320
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent Non-controlling interests
13.320 13.320
22
BASIC EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF PARENT
t CJBZBNBOBKFNFO t TFXB LFXBKJCBOLFQBEB1FNFSJOUBIVOUVL penggunaan lahan, gaji dan tunjangan karyawan yang bekerja di lokasi tambang dan/atau terkait produksi batubara, biaya sewa alat berat, biaya pengangkutan dan jasa handling, biaya sampling dan analisa, jasa profesional, biaya perbaikan dan perawatan, biaya perjalanan dinas dan transportasi; dan t QFOZVTVUBOBTFUUFUBQEBOBNPSUJTBTJ biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Perseroan. Tabel 11 menunjukkan perincian biaya sehubungan dengan pendapatan Perseroan dan Entitas Anak dan setiap akun sebagai persentase dari biaya sehubungan dengan pendapatan untuk periode yang disajikan.
The year ended December 31, 2011 compared to
which was partially offset by production from Diva
year ended December 31, 2010
Kencana Borneo, Hanson Energy Martapura and Gorby Putra Utama which started producing in
Revenues. Revenues of the Company increased
late 2011. The decline in production in Berau Bara
by 34.7% to Rp799,315 million for the year ended
Energi was a strategic decison of the Company to
December 31, 2011 from Rp593,218 million for the
manage price risk. The average selling price of the
year ended December 31, 2010, primarily due to
$PNQBOZTDPBMJODSFBTFETJHOJmDBOUMZGSPN64%
increased coal prices. Revenue from coal sales
per ton to USD75 per ton in the same period, mainly
increased by 38.2% to Rp772,410 million for the year
due to the contribution of sales from Diva Kencana
ended December 31, 2011 from Rp558,959 million for
Borneo, which has higher value. As a result of the
the year ended December 31, 2010 primarily due to
termination of the marketing agreement and sale of
higher average selling price of coal of the Company .
coal to Moderne in August 2010, the Company did
The volume of coal sales of the Company decreased
not record commission revenue in 2011. At the same
by 16.4% to 1,194,423 tons for the year ended
time, the Company’s revenue from rental of heavy
December 31, 2011 from 1,429,530 tons for the year
equipment increased by 176.1% from Rp 9,745
ended December 31, 2010 as a result of decreasing
million in 2010 to Rp 26,905 million.
production in the Berau Bara Energi concession
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
103
Tabel 11 (table 11) Tahun yang berakhir 31 December Year Ended 31 Desember Keterangan Rp Penjualan dan penambangan batubara: Biaya pertambangan Iuran eksploitasi Amortisasi Penyusutan Biaya karyawan Sewa Biaya manajemen Suku cadang Biaya pengangkutan dan jasa handling Perbaikan dan perawatan Analisa dan sampling Perjalanan dinas dan transportasi Jasa profesional Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500) Jumlah biaya penjualan dan penambangan batubara Persediaan batubara: Saldo awal Akuisisi anak perusahaan Saldo akhir (Penurunan/(kenaikan) persediaan batubara Jumlah biaya sehubungan dengan pendapatan
Description
2010
2011 %
Rp
% Sales and coal mining:
380.092 41.930 28.203 28.059 27.651 26.579 25.757 13.978
64,7 7,1 4,8 4,8 4,7 4,5 4,4 2,4
321.850 30.640 5.689 13.979 14.873 24.192 36.234 6.947
62,9 6,0 1,1 2,7 2,9 4,7 7,1 1,4
10.437 9.182 3.361 3.345 485
1,8 1,6 0,6 0,6 0,1
71 2.847 5.176 2.478 3.742
0,0nm 0,6 1,0 0,5 0,7
992
0,2
3.539
0,7
600.051
102,2
472.257
92,3
42.086
7,2
81.373
15,9
43.500 (98.491)
7,4 (16,8)
(42.086)
(8,2)
(12.905)
(2,2)
39.287
7,7
587.146
100,0
511.544
100,0
Mining costs Contributions exploitation Amortization Shrinkage Employee costs Lease Management costs Spare parts The cost of transportation and handling services Repair and maintenance Analysis and sampling 0GmDJBMUSBWFMBOEUSBOTQPSUBUJPO Professional fees Others (each below Rp500) Amount of cost of sales and coal mining Supplies of coal: Beginning balance Additional through acquisition of subsidiaries Ending balance (Decrease / (increase) in inventories of coal Total costs related to revenues
nm: menjadi nol karena pembulatan / stated as zero due to rounding
Cost of revenues. Cost of revenues increased by
(SPTTQSPmUAs a result of the elements above, the
14.8% to Rp587,146 million for the year ended
HSPTTQSPmUPGUIF$PNQBOZJODSFBTFECZ
December 31, 2011 from Rp511,544 million for
to Rp212,169 million for the year ended December
the year ended December 31, 2010, mainly due to
31, 2011 from Rp81,674 million for the year ended
higher mining costs, amortization and depreciation.
December 31, 2010, which is 26.5% and 13.8% of
Mining costs of the Company increased by 18.1%
revenue for the related period.
to Rp380,092 million for the year ended December 31, 2011 from Rp321,850 million for the year ended
Operating expenses. Operating expenses increased
December 31, 2010, primarily due to the mining
by 96.9% to Rp108,893 million for the year ended
costs in Diva Kencana Borneo which are higher than
December 31, 2011 from Rp55,298 million for the year
other concessions due to higher stripping ratios.
ended December 31, 2010, primarily due to higher
Amortization and depreciation costs increased by
employee costs, professional fees, and donations.
395.7% to Rp28,203 million and 100.7% to Rp28,059
Employee costs increased by 47.1% to Rp40,997
million following the expansion of concessions of the
million for the year ended December 31, 2011 from
Company.
Rp27,861 million for the year ended December 31, 2010 as a result of the increase in the number of employees from 376 people to 878 people.
104
$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(1
Beban Usaha. Beban usaha Perseroan dan Entitas Anak adalah beban usaha yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan produksi batubara, yang terdiri dari biaya gaji dan kompensasi lainnya dari manajemen dan karyawan yang bekerja di kantor pusat serta anggota tim eksplorasi dan pengembangan tambang (sepanjang biaya karyawan tersebut tidak dikapitalisasi sebagai biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan dan diamortisasi sebagai bagian dari biaya sehubungan dengan pendapatan), sewa, perjalanan dinas dan transportasi, biaya perizinan, sumbangan, beban pemasaran, biaya keamanan, jasa profesional dan penyusutan.
pajak tangguhan bersih Perseroan per 31 Desember 2011 adalah Rp14.637 juta sementara itu aset pajak tangguhan per 31 Desember 2011 adalah Rp11.778 juta.
Manfaat (Beban) pajak penghasilan. Manfaat (beban) pajak penghasilan terdiri dari manfaat (beban) pajak kini dan pajak tangguhan. Tarif pajak badan di Indonesia turun dari sebesar 30% pada tahun yang berakhir 31 Desember 2008 menjadi sebesar 28% pada tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan sebesar 25% untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan sesudahnya. Perseroan mengakui manfaat dan kewajiban pajak yang ditangguhkan atas penyisihan imbalan karyawan, bonus yang masih harus dibayar dan perbedaan temporer antara perlakuan akuntansi dan pajak untuk biaya tertentu. Perbedaan temporer tersebut terutama berkaitan dengan penyusutan aset tetap, sewa guna usaha dan amortisasi biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan. Liabilitas
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Pendapatan usaha. Pendapatan Perseroan dan Entitas Anak meningkat sebesar 34,7% menjadi Rp799.315 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dari Rp593.218 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, terutama disebabkan oleh peningkatan harga jual batubara. Pendapatan dari penjualan batubara meningkat sebesar 38,2% menjadi Rp772.410 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dari Rp558.959 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 terutama akibat kenaikan harga jual rata-rata batubara Perseroan dan Entitas Anak. Volume penjualan batubara Perseroan dan Entitas Anak turun sebesar 16,4% menjadi 1.194.423 ton untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dari 1.429.530 ton batubara untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sebagai akibat dari penurunan produksi di wilayah IUP Berau Bara Energi setelah ditambah hasil produksi wilayah Diva Kencana Borneo dan wilayah IUP Hanson Energy Martapura dan Gorby Putra Utama yang mulai menghasilkan. Penurunan produksi di wilayah IUP Berau Bara Energi tersebut lebih
Professional service costs increased by 395.7%
the year ended December 31, 2011 from Rp1,277
to Rp14,530 million for the year ended December
million for the year ended December 31, 2010, as a
31, 2011 from Rp2,931 million for the year ended
result of the strengthening of the Rupiah against the
December 31, 2010 related to management
USD in the year 2011 and an increase in the amount
consultation. In addition, donations increased by
of debt denominated in USD.
152.7% to Rp11,615 million for the year ended December 31, 2011 from Rp4,597 million for the
Loss on inventory due to net realisable value
year ended December 31, 2010.
adjustment. The Company recorded a loss on inventory for the year ended December 31, 2011
Finance Cost. Finance costs increased by 1,033.8%
of Rp3,933 million as a result of adjustments to net
to Rp37,030 million for the year ended December
realizable value. This new adjustment was made
31, 2011 from Rp3,266 million for the year ended
on December 31, 2011.
December 31, 2010 as a result of increased outstanding loans from third parties.
Tax penalty. Tax penalty increased by 99.9% to Rp2,551 million for the year ended December
Foreign exchange losses. Foreign exchange losses
31, 2011 from Rp1,276 million for the year ended
increased by 1,528.5% to Rp20,796 million for
December 31, 2010 related to late payment of monthly taxes.
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
dikarenakan strategi Perseroan dan Entitas Anak dalam mengelola risiko harga. Harga jual rata-rata batubara Perseroan dan Entitas "OBLNFOJOHLBUTJHOJmLBOEBSJ"4QFSUPO menjadi AS$75 per ton pada periode yang sama, terutama dikarenakan kontribusi penjualan dari Wilayah IUP Diva Kencana Borneo yang bernilai lebih tinggi. Sebagai akibat pengakhiran kesepakatan pemasaran dan penjualan batubara dengan Moderne pada Agustus 2010, Perseroan dan Entitas Anak tidak mencatatkan pendapatan komisi mulai tahun 2011. Selain itu, pendapatan sewa yang diperoleh Perseroan dari penyewaan peralatan berat meningkat sebesar 176,1% dari Rp9.745 juta pada tahun 2010 menjadi Rp26.905 juta.
105
pengupasan. Biaya amortisasi dan penyusutan masing-masing meningkat sebesar 395,7% menjadi Rp28.203 juta dan 100,7% menjadi Rp28.059 juta seiring bertambahnya wilayah IUP Perseroan dan Entitas Anak. Laba bruto. Sebagai akibat dari hal yang telah dijelaskan sebelumnya, laba bruto Perseroan dan Entitas Anak meningkat sebesar 159,8% menjadi Rp212.169 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dari Rp81.674 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, yang merupakan 26,5% dan 13,8% dari pendapatan untuk periode berjalan.
Beban pokok pendapatan. Beban pokok pendapatan meningkat sebesar 14,8% menjadi Rp587.146 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dari Rp511.544 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, terutama disebabkan oleh kenaikan biaya penambangan, amortisasi dan penyusutan. Biaya penambangan Perseroan dan Entitas Anak meningkat sebesar 18,1% menjadi Rp380.092 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dari Rp321.850 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, terutama disebabkan oleh biaya penambangan di wilayah IUP Diva Kencana Borneo yang lebih tinggi dibandingkan wilayah IUP lainnya sehubungan dengan tingginya rasio
Beban usaha. Beban usaha meningkat sebesar 96,9% menjadi Rp108.893 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dari Rp55.298 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, terutama disebabkan oleh kenaikan biaya karyawan, jasa profesional, dan sumbangan. Biaya karyawan meningkat sebesar 47,1% menjadi Rp40.997 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dari Rp27.861 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sebagai akibat dari penambahan jumlah karyawan dari 376 orang menjadi 878 orang. Biaya jasa profesional meningkat sebesar 395,7% menjadi Rp14.530 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dari Rp2.931 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 terkait biaya
Finance income. Finance income increased by
December 31, 2010, which is 5.5% and 3.6% of
305.1% to Rp4,776 million for the year ended
revenue for each respective period.
December 31, 2011 from Rp1,179 million for the year ended December 31, 2010 primarily due to
Income tax expense. Income tax of the Company
higher cash balances in bank accounts.
increased by 118.5% to Rp17,372 million for the year ended December 31, 2011 from Rp7,951
Gain from disposal of subsidiaries. The Company
million for the year ended December 31, 2010,
recorded gains from disposal of entities of
primarily due to higher taxable income in 2011.
subsidiaries for the year ended December 31, 2011 at Rp3,280 million from the disposal of 90% interest
6OSFBMJ[FEHBJOTGSPNBWBJMBCMFGPSTBMFmOBODJBM
in PT Sarana Energi Resources and the 99.83%
assets. The Company recorded unrealized gains
interest in PT Citra Tata Makmur, both to PT Optima
GSPNmOBODJBMBTTFUTUIBUIBWFOPUCFFOTPMEBU
Persada Mandiri on March 29, 2011.
Rp169 million related to shares purchased at the end of 2011.
1SPmUCFGPSFJODPNFUBYFT As a result of the BCPWF UIF$PNQBOZTQSPmUCFGPSFUBYJODSFBTFE
Comprehensive income. The comprehensive income
to Rp44,292 million for the year ended December
of the Company increased by 103.4% to Rp27,089
31, 2011 from Rp21,271 million for the year ended
million for the year ended December 31, 2011 from
106
$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(1
konsultasi manajemen. Selain itu, sumbangan meningkat sebesar 152,7% menjadi Rp11.615 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dari Rp4.597 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Biaya keuangan. Biaya keuangan meningkat sebesar 1.033,8% menjadi Rp37.030 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dari Rp3.266 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sebagai akibat dari kenaikan saldo pinjaman dari pihak ketiga. Kerugian selisih kurs. Kerugian selisih kurs meningkat sebesar 1.528,5% menjadi Rp20.796 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dari Rp1.277 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, sebagai akibat dari penguatan nilai Rupiah terhadap Dolar AS pada tahun 2011 dan kenaikan jumlah utang dalam mata uang Dolar AS. Kerugian pada persediaan karena penyesuaian nilai realisasi bersih. Perseroan dan Entitas Anak mencatatkan kerugian pada persediaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp3.933 juta sebagai akibat penyesuaian terhadap nilai realisasi bersih. Penyesuaian ini baru dilakukan pada tanggal 31 Desember 2011.
berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dari Rp1.276 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 terkait keterlambatan pembayaran pajak bulanan. Pendapatan keuangan. Pendapatan keuangan meningkat sebesar 305,1% menjadi Rp4.776 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dari Rp1.179 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 terutama disebabkan oleh kenaikan penempatan saldo kas dan setara kas di rekening bank. Keuntungan dari pelepasan entitas anak. Perseroan dan Entitas Anak mencatatkan keuntungan dari pelepasan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp3.280 juta yang diperoleh dari pelepasan 90% kepemilikan di PT Sarana Energi Resources dan 99,83% kepemilikan di PT Citra Tata Makmur, keduanya kepada PT Optima Persada Mandiri pada tanggal 29 Maret 2011. Laba sebelum pajak penghasilan. Sebagai akibat dari hal yang telah dijelaskan sebelumnya, laba Perseroan sebelum pajak penghasilan meningkat menjadi Rp44.292 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dari Rp21.271 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, yang merupakan 5,5% dan 3,6% dari pendapatan untuk periode berjalan.
Denda pajak. Denda pajak meningkat sebesar 99,9% menjadi Rp2.551 juta untuk tahun yang
Beban pajak penghasilan. Pajak penghasilan
Rp13,320 million for the year ended December 31,
exploration costs, including capital expenditures for
2010, which is 3.4% and 2.2% of revenues for each
exploration drilling equipment and other equipment. In
period.
addition, the Company’s development plans for hubs such as the Muba Hub require capital expenditures
7. LIQUIDITY AND FUNDING SOURCES
SFMBUFEUPEFWFMPQNFOUPGTJHOJmDBOUJOGSBTUSVDUVSFJO the future. Part of the net proceeds from the Public
The Company’s liquidity requirements are primarily
Offering is to be used for such purposes.
SFMBUFEUPUIFmOBODJOHPGXPSLJOHDBQJUBM DBQJUBM expenditures, debt payments, and cash management.
The Company’s accounts receivable billing cycle
Historically the Company relied on loans and the
requires Noble to make payments under the contract
issuance of shares to fund the acquisitions and capital
of sale within 14 days after invoices are sent and the
expenditure needs of the Company. Although the
cycle of debt payment of the Company to contractors
Company operates in a capital-intensive industry,
is 30 days after the invoices are received. The
the reliance on mining contractors to conduct the
Company historically has received punctual payments
mining activities and transportation limits the capital
from Noble.
requirements of the Company to exploration and infrastructure development activities. As the Company
The Company believes that liquidity and capital
does its own exploration activity, this raises the initial
resources of the Company have increased
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
Perseroan dan Entitas Anak meningkat sebesar 118,5% menjadi Rp17.372 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dari Rp7.951 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan kena pajak tahun 2011. Keuntungan yang belum direalisasi dari aset keuangan yang belum dijual. Perseroan dan Entitas Anak mencatatkan keuntungan yang belum direalisasi dari aset keuangan yang belum dijual sebesar Rp169 juta yang terkait atas pembelian saham pada akhir tahun 2011. Jumlah pendapatan komprehensif. Sebagai akibat dari hal yang telah dijelaskan sebelumnya, jumlah pendapatan komprehensif Perseroan dan Entitas Anak meningkat sebesar 103,4% menjadi Rp27.089 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dari Rp13.320 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, yang merupakan 3,4% dan 2,2% dari pendapatan untuk masing-masing periode.
107
mengandalkan pinjaman dan penerbitan saham dalam mendanai kebutuhan belanja modal dan akuisisi Perseroan. Meskipun Perseroan dan Anak Perusahaan beroperasi dalam industri padat modal, karena telah melibatkan kontraktor pertambangan untuk melakukan kegiatan penambangan dan transportasi, secara historis kebutuhan modal Perseroan dan Anak Perusahaan hanya dibatasi pada aktivitas eksplorasi dan pengembangan infrastruktur. Dikarenakan Perseroan dan Anak Perusahaan melakukan aktivitas eksplorasi sendiri, hal ini menimbulkan biaya diawal untuk kegiatan eksplorasi, termasuk belanja modal peralatan pengeboran dan peralatan eksplorasi lainnya. Selain itu, rencana pengembangan Hub Perseroan dan Anak Perusahaan, seperti pengembangan Hub Muba, akan membutuhkan belanja modal terkait pengembangan JOGSBTUSVLUVSZBOHTJHOJmLBOEJNBTBEFQBO Sebagian dari dana hasil Penawaran Umum Obligasi direncanakan akan digunakan untuk tujuan tersebut.
Kebutuhan likuiditas Perseroan dan Anak Perusahaan terutama terkait dengan pendanaan modal kerja, belanja modal, pembayaran hutang, dan pengelolaan ketersediaan kas. Secara historis, Perseroan dan Anak Perusahaan
Perseroan memiliki siklus penagihan piutang yang mewajibkan Noble untuk melakukan pembayaran berdasarkan kontrak penjualan yaitu 14 hari setelah tagihan dikirim dan siklus pembayaran hutang yang mewajiban pembayaran oleh Perseroan dan Anak Perusahaan kepada kontraktor yaitu 30 hari setelah tagihan diterima. Perseroan secara historis menerima pembayaran dari Noble
TJHOJmDBOUMZTJODFXJUIBOJODSFBTFJOUIF
Rp408,054 million for the year ended December
production and sale of coal from Berau Bara Energi
31, 2010, as a result of increased coal production
and the commencement of commercial production at
activities and payments to employees to Rp157,267
Diva Kencana Borneo, Hanson Energy Martapura and
million for the year ended December 31, 2011 from
Gorby Putra Utama in the Muba Hub in 2011.
Rp59,231 million for the year ended December 31,
7. LIKUIDITAS DAN SUMBER PENDANAAN
2010. The Company experienced an increase in Cash Flow
revenues from customers amounting to Rp 625,101 million for the year ended December 31, 2011 from
Table 12 shows historical information regarding the
Rp563,761 million for the year ended December 31,
DBTInPXPGUIF$PNQBOZ
2010, as a result of increased coal sales.
Operating Activities./FUDBTInPXVTFEGPS
Investing Activities. /FUDBTInPXVTFEJOJOWFTUJOH
operating activities increased to Rp170,640 million
activities amounted to Rp218,564 million and
for the year ended December 31, 2011 from net cash
Rp905,635 million for the year ended December 31,
nPXQSPWJEFECZPQFSBUJOHBDUJWJUJFTPG3Q
2010, and 2011.
million for the year ended December 31, 2010. The increase was primarily due to, among other things,
/FUDBTInPXVTFEJOJOWFTUJOHBDUJWJUJFTGPS
increased payments to suppliers up to Rp465,209
the year ended December 31, 2011 primarily
million for the year ended December 31, 2011 from
represents an increase in payment for intangible
108
$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(1
dengan tepat waktu, yang menunjukkan posisi keuangan dan reputasi yang kuat dari Noble.
Kencana Borneo, Hanson Energy di Wilayah IUP Martapura dan Gorby Putra Utama di Hub Muba pada tahun 2011.
Perseroan dan Anak Perusahaan berkeyakinan bahwa likuiditas dan sumber daya modal Perseroan dan Anak Perusahaan telah meningkat TFDBSBTJHOJmLBOTFKBLUBIVOEFOHBO adanya peningkatan produksi dan penjualan batubara dari Wilayah IUP Berau Bara Energi serta dimulainya produksi komersial di Diva
Arus Kas Tabel 12 menunjukkan informasi tertentu mengenai arus kas Perseroan dan Entitas Anak secara historis:
Tabel 12 (table 12) URAIAN DAN KEGIATAN USAHA
Tahun yang berakhir 31 December Year Ended 31 Desember
DESCRIPTION AND BUSINESS ACTIVITY
2011
2010
Kas bersih yang diperoleh dari / (digunakan untuk) aktivitas operasi
(170.640)
79.143
Net cash provided from / (used in) operating activities
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
(905.635)
(218.564)
Net cash used for investing activities
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan
1.429.571
143.888
/FUDBTIQSPWJEFECZmOBODJOH activities
353.296
4.467
Kas dan setara kas pada awal periode/ tahun
5.867
1.400
Cash and cash equivalents at beginning of period / year
Kas dan setara kas pada akhir periode/ tahun
359.163
5.867
Cash and cash equivalents at end of period / year
Kenaikan bersih kas dan setara kas
Increase in cash and cash equivalents
assets of Rp293,941 million which is payment of
Rp107,638 million related to loans obtained by the
compensation to EIRL for the assignment of BKL
Company to Aquela Pratama Indonesia before the
rights to the Company, payment of compensation
Company re-acquired in September 2010, and for
to EIRL for the assignment of Diva Kencana
payment for intangible assets of Rp62,937 million
Borneo rights to the Company, and the payment
related to payment by the Company to Moderne
of compensation to Noble, the acquisition of
in August 2010 for the termination of the coal
subsidiaries, namely Optima Persada Energi,
marketing and sales agreement with the Company
Optima Coal, Bara Karya Agung and Karya Borneo
in order that the Company could sign the agreement
Agung amounting to Rp191,473 million, exploration
with Noble before the Public Offering.
and development costs amounting to Rp181,692 million related to exploration activity in Gorby
Financing activities./FUDBTInPXTGSPNmOBODJOH
Putra Utama, and down payment for acquisition of
activities amounted to Rp143,888 million, and
mYFEBTTFUTBOEJOUBOHJCMFBTTFUTBNPVOUJOHUP
Rp1,429,571 million for the years ended December
Rp125,619 million.
31, 2010, and 2011.
/FUDBTInPXVTFEJOJOWFTUJOHBDUJWJUJFTGPSUIF
/FUDBTInPXGSPNmOBODJOHBDUJWJUJFTGPSUIFZFBS
year ended December 31, 2010 primarily represents
ended December 31, 2011 came primarily from
an increase of non-current receivables amounting to
the net proceeds of the Initial Public Offering of
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
Aktivitas Operasi. Arus kas bersih yang digunakan dari aktivitas operasi meningkat menjadi sebesar Rp170.640 juta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dari arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp79.143 juta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh diantaranya, peningkatan pembayaran kepada pemasok menjadi Rp465.209 juta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dari Rp408.054 juta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010, sebagai hasil dari meningkatnya aktivitas produksi batubara dan pembayaran kepada karyawan menjadi Rp157.267 juta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dari Rp59.231 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Perseroan mengalami peningkatan penerimaan dari pelanggan sebesar Rp625.101 juta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dari Rp563.761 juta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010, sebagai akibat peningkatan penjualan batubara. Aktivitas Investasi. Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi adalah sebesar Rp218.564 juta dan Rp905.635 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, dan 2011. Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 terutama merupakan
109
kenaikan pembayaran untuk aset takberwujud sebesar Rp293.941 juta yang merupakan bagian dari pembayaran kompensasi kepada EIRL atas pengalihan hak BKL kepada Perseroan dan Entitas Anak, pembayaran kompensasi kepada EIRL atas pengalihan hak Diva Kencana Borneo kepada Perseroan dan Entitas Anak, dan pembayaran kompensasi kepada Noble, akuisisi entitas anak, yaitu Optima Persada Energi, Optima Coal, Karya Bara Agung dan Karya Borneo Agung, sejumlah Rp191.473 juta, biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan sebesar Rp181.692 juta terkait aktivitas eksplorasi di seluruh wilayah IUP, dan uang muka untuk akuisisi aset tetap dan aset tak berwujud sebesar Rp125.619 juta. Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 terutama merupakan kenaikan piutang tidak lancar sebesar Rp107.638 juta terkait pinjaman yang diperoleh Perseroan dan Entitas Anak pada Aquela Pratama Indonesia sebelum Perseroan dan Entitas Anak melakukan akuisisi kembali pada September 2010, serta untuk pembayaran untuk aset tak berwujud sebesar Rp62.937 juta terkait pembayaran dari Perseroan dan Entitas Anak kepada Moderne pada Agustus 2010 untuk pengakhiran perjanjian pemasaran dan penjualan batubara dengan Perseroan dan Entitas Anak agar Perseroan dan Entitas Anak dapat menandatangani Kesepakatan dengan Noble Pra Penawaran Umum.
Rp862,834 million and additional paid-in capital of
'JSTU1MBO-UE i'1-w
1BDJmD.VMUJ3FTPVSDFT*OD
Rp270,000 million in proceeds from issuance of new
(“PMR”) and Bank Permata.
TIBSFTUISPVHI"QSJMUPmOBODFUIFBDRVJTJUJPO of Optima Persada Energi and Optima Coal, and
8. CAPITAL EXPENDITURES
the drawdown of loans of Rp526,097 million based on the Club Deal loan facility Phase 1 and 2, which
Historically, capital expenditures of the Company
was partially used for payment of loans amounting
have been used for infrastructure and development
UP3Q NJMMJPOBOEmOBODFMFBTFQBZNFOUT
of mining operations in Berau Bara Energi and
amounting to Rp25,899 million.
purchases of mining and exploration equipment. In the year ended December 31, 2010 and 2011,
/FUDBTInPXGSPNmOBODJOHBDUJWJUJFTGPSUIF
the Company disbursed capital expenditures of
year ended December 31, 2010 primarily from
Rp75,929 million and Rp118,975 million.
the additional capital of Rp180,000 million and drawdown of loan of Rp114,055 million to Berau
The Company plans to use part of the Public
Bara Energi from Bank Permata which was
0GGFSJOHQSPDFFETUPmOBODFJOGSBTUSVDUVSF
used to pay loans of Rp139,289 million owed
development of the Company in order to support
by the Company to Moderne, Lehman Brothers
increases in the coal production capacity of the
Commercial Corporation Asia Limited (“Lehman”),
Company, including funding capital expenditures in
110
$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(1
Aktivitas Pendanaan. Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp143.888 juta, dan Rp1.429.571 juta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010, dan 2011.
Brothers Commercial Corporation Asia Limited (“Lehman”), First Plan Ltd. (“FPL”), Pacific Multi Resources Inc. (“PMR”) dan Bank Permata.
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 terutama berasal dari perolehan kas dari perolehan kas bersih dari Penawaran Umum Perdana saham sebesar Rp862.834 juta dan penambahan modal saham sebesar Rp270,000 juta dari penambahan modal saham sampai dengan April 2011 untuk membiayai akuisisi Optima Persada Energi dan Optima Coal, serta perolehan kas dari pinjaman sebesar Rp526.097 juta berdasarkan fasilitas pinjaman Club Deal Tahap 1 dan 2, yang sebagian diimbangi oleh pembayaran pinjaman sebesar Rp203.461 juta dan pembayaran utang sewa pembiayaan sebesar Rp25.899 juta.
Secara historis, penggunaan belanja modal Perseroan dan Entitas Anak adalah untuk pembangunan infrastruktur dan bangunan pengembangan operasi penambangan Berau Bara Energi dan pembelian peralatan pertambangan dan eksplorasi. Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2011, Perseroan dan Entitas Anak mengeluarkan belanja modal sebesar Rp75.929 juta dan Rp118.975 juta.
8. BELANJA MODAL
Perseroan berencana untuk menggunakan sebagian dari dana hasil Penawaran Umum Saham untuk membiayai pembangunan infrastruktur Perseroan dan Anak Perusahaan dalam rangka mendukung peningkatan kapasitas produksi batubara Perseroan dan Anak Perusahaan, termasuk pendanaan belanja modal sehubungan dengan pengembangan infrastruktur dan fasilitas pendukung di hub Muba, hub Berau, hub Kubar dan hub Oku dan untuk membiayai akuisisi tambang baru.
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 terutama berasal dari perolehan kas dari penambahan modal saham sebesar Rp180.000 juta dan perolehan kas dari pinjaman sebesar Rp114.055 juta kepada Berau Bara Energi dari Bank Permata yang sebagian diimbangi oleh pembayaran pinjaman sebesar Rp139.289 juta yang merupakan pinjaman kepada Perseroan dan Entitas Anak dari Moderne, Lehman
Kondisi cuaca yang berubah-ubah sepanjang tahun pada wilayah pertambangan Perseroan
connection with the development of infrastructure
10. OFF BALANCE SHEET ITEMS
9. FAKTOR MUSIMAN (SEASONALITY)
and support facilities in Muba Hub, Berau Hub, ,VCBS)VCBOE0LV)VCBOEUPmOBODFUIF
As of December 31, 2011, there are no Off Balance
acquisition of new mines.
Sheet Items that have not been presented in the DPOTPMJEBUFEmOBODJBMTUBUFNFOUTPGUIF$PNQBOZ
9. SEASONAL FACTORS (SEASONALITY) 11. NEW AND REVISED ACCOUNTING Changing weather conditions throughout the year
STANDARDS
JONJOJOHBSFBTPGUIF$PNQBOZNBZTJHOJmDBOUMZ affect operations. In general, the dry season occurs
New accounting standards have been issued and
during the second and third quarters of each year
applicable to accounting periods beginning on
and the rainy seasons between November and
or after January 1, 2011. The Company adopted
April. For example, in 4 (four) months of the year
PSAK and Interpretation of Financial Accounting
2011, production in Berau Bara Energi decreased
Standards (“ISAK”) which shall become valid from
by 24.1% from the same period in 2010 due to an
UIBUEBUFBOEUIFPOFTSFMFWBOUUPUIFmOBODJBM
unexpectedly heavy rainy season.
statements are as follows:
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
111
dan Anak Perusahaan dapat mempengaruhi secara signifikan operasi penambangan Perseroan dan Anak Perusahaan. Pada umumnya, musim paling kering adalah pada saat kuartal kedua dan ketiga setiap tahunnya dengan musim hujan diantara Nopember hingga April. Sebagai contoh, pada 4 (empat) bulan pertama tahun 2011, produksi di Wilayah IUP Berau Bara Energi turun 24,1% dari periode yang sama pada tahun 2010 akibat dari musim hujan yang tidak terduga.
Komprehensif dan Laporan Pendapatan Komprehensif. Berdasarkan PSAK ini, suatu entitas harus menyajikan kepentingan nonpengendali di bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan (neraca) dan mempunyai opsi untuk menyajikan laba/ (rugi) komprehensif dan komponennya dalam satu laporan komprehensif atau dua laporan (laporan laba/ (rugi) dan laporan laba/ (rugi) komprehensif). Perseroan dan Entitas Anak memilih untuk menyajikan dalam satu laporan.
10. ITEM OFF BALANCE SHEET
PSAK ini memperkenalkan konsep Pendapatan
Selain itu, jika entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya, maka entitas menyajikan minimal tiga laporan posisi keuangan yaitu laporan posisi keuangan pada: 1) akhir periode berjalan, 2) akhir periode sebelumnya (yang sama dengan awal periode berjalan), dan 3) permulaan dari periode komparasi terawal. Seperti dijelaskan pada Catatan 42 atas laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajikan laporan keuangan konsolidasian pada dan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011. Sehubungan dengan reklasifikasi akun ini, Perseroan dan Entitas Anak tidak menyajikan laporan posisi keuangan pada permulaan dari periode komparasi terawal karena Perseroan dan
PSAK 1 (Revised 2009)
JUTmOBODJBMTUBUFNFOUT UIFFOUJUZTIBMMQSFTFOU BT
- Presentation of Financial Statements
BNJOJNVNUISFFTUBUFNFOUTPGmOBODJBMQPTJUJPO
Per 31 Desember 2011, tidak ada Off Balance Sheet Items yang belum disajikan dalam laporan keuangan konsolidasi Perseroan. 11. STANDAR AKUNTANSI BARU DAN REVISI Standar akuntansi baru telah diterbitkan dan berlaku untuk periode akuntansi yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011. Perseroan dan Entitas Anak menerapkan PSAK dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang wajib berlaku mulai dari tanggal tersebut dan yang relevan terhadap laporan keuangan adalah sebagai berikut: PSAK No.1 (Revisi 2009) - Penyajian Laporan Keuangan
as at: 1) at the end of the current period ; 2) at the This PSAK introduces the concept of Comprehensive
end of the previous period (which is the same as
Income and Comprehensive Income Statement.
the beginning of the current period); and 3) at the
Under this PSAK, an entity should present the
beginning of the earliest comparative period. The
non-controlling interests in the equity section of the
DPOTPMJEBUFEmOBODJBMTUBUFNFOUTBTPGBOEGPSUIF
TUBUFNFOUTPGmOBODJBMQPTJUJPO CBMBODFTIFFU BOE
year ended December 31, 2010 and 2009 have
has an option to present comprehensive income /
CFFOSFDMBTTJmFEUPDPOGPSNXJUIUIFQSFTFOUBUJPO
(loss) and other components in one statement
PGDPOTPMJEBUFEmOBODJBMTUBUFNFOUTGPSUIFZFBS
or two statements. The Company has chosen to
ended December 31, 2011.
present statements of comprehensive income in one statement.
*ODPOOFDUJPOXJUISFDMBTTJmDBUJPOPGBDDPVOUT the Company did not present the statement of
In addition to that, when an entity applies an
mOBODJBMQPTJUJPOBTBUUIFCFHJOOJOHPGUIFFBSMJFTU
accounting policy retrospectively or makes a
comparative period because the Company believes
SFUSPTQFDUJWFSFTUBUFNFOUPGBOJUFNJOJUTmOBODJBM
that it does not convey material information to the
TUBUFNFOUT PSXIFOUIFFOUJUZSFDMBTTJmFTJUFNTJO
SFBEFSTPGUIFmOBODJBMTUBUFNFOUT
112
$1$/,6$'$13(0%$+$6$12/(+0$1$-(0(1
Entitas Anak percaya bahwa hal tersebut tidak akan menyampaikan informasi signifikan kepada pembaca laporan keuangan. PSAK No. 4 (Revisi 2009) - Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK ini mewajibkan entitas untuk menyajikan entitas untuk menyajikan kepentingan non-pengendali dalam laporan posisi konsolidasian di bagian ekuitas, terpisah dari ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik induk. Menurut PSAK lama, kepentingan non-pengendali disajikan di antara bagian liabilitas dan ekuitas. Karena itu, Perseroan dan Entitas Anak telah melakukan reklasifikasi atas kepentingan non-pengendali 2010 dan 2009 yang sebelumnya dicatat dalam pos di antara kewajiban dan ekuitas, menjadi ekuitas. Keberadaan hak suara potensial juga diperhitungkan dalam menilai keberadaan pengendali (sebelumnya tidak diperhitungkan). Selain itu, PSAK revisi ini memberikan tambahan panduan ketika terjadi perubahan kepemilikan.
PSAK No. 5 (Revisi 2009) - Segmen Operasi PSAK ini mewajibkan adanya transparansi yang lebih besar dalam penyajian informasi segmen dengan lebih menekankan pada informasi segmen yang digunakan oleh manajemen (yaitu informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional). Dalam PSAK sebelumnya, entitas harus menentukan segmen primer dan sekunder (baik segmen usaha maupun geografis) berdasarkan karakteristik dan sumber utama risiko dan imbalan entitas. Perseroan dan Entitas Anak berada dalam ruang lingkup dari standar yang direvisi efektif sejak 2011. Penyajian 2010 dan 2009 disajikan untuk kepentingan komparatif. PSAK No.22 (Revisi 2010) – Kombinasi Bisnis
Mulai tahun 2011, Perseroan menyajikan laporan keuangan tersendiri PT Atlas Resources Tbk. - induk perusahaan saja. Sesuai dengan PSAK No.4, Perseroan telah menyajikan investasi pada entitas anak berdasarkan metode biaya dan perubahan tersebut diterapkan secara retrospektif.
PSAK ini mengakui goodwill sebagai selisih lebih dari nilai wajar atas nilai yang secara efektif dialihkan dibandingkan terhadap jumlah bersih dari aset terindentifikasi dan liabilitas yang diakuisisi. Goodwill tidak diamortisasi namun diuji penurunan nilainya setiap akhir periode (sebelumnya, kepentingan minoritas dipertimbangkan ketika menentukan goodwill dan goodwill diamortisasi selama periode 5 sampai 20 tahun). Di sampaing itu, menurut PSAK revisi ini, goodwill negatif diakui langsung di laporan pendapatan komprehensif
PSAK No. 4 (Revised 2009)
Starting from 2011, the Company presented
- Consolidated Financial Statements and
TFQBSBUFmOBODJBMTUBUFNFOUTPG15"UMBT3FTPVSDFT
Separate Financial Statements
Tbk - parent company only. In accordance with PSAK No. 4, the Company has presented
This PSAK requires entities to present non-
investment in subsidiaries under the cost method
controlling interests in the consolidated statements
and the change has been applied retrospectively.
PGmOBODJBMQPTJUJPOXJUIJOUIFFRVJUZTFDUJPO separately from equity of the owners of the parent.
PSAK No. 5 (Revised 2009)
Under the previous PSAK, non-controlling interests
- Operating Segments
are presented in between the liabilities and equity. "TTVDI UIF$PNQBOZIBTSFDMBTTJmFEOPO
This PSAK requires greater transparency on
controlling interest in 2010 and 2009 which has
segment information by putting more emphasis
been previously recorded as a mezzanine between
on looking at the segment through the eyes of
liabilities and equity, to equity. Potential voting
management (i.e. the information reported to the
rights are also considered when determining control
chief operating decision-makers). Previously, an
(previously excluded). In addition, this revised
entity should determine the primary and secondary
PSAK provides additional guidance on changes in
segments (either business or geographical
ownership interest.
segments) based on the nature and dominant
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
113
konsolidasian (sebelumnya, goodwill negatif diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan secara sistematis selama periode tidak kurang dari 20 tahun). Karena adopsi standar revisi ini, Perseroan dan Entitas Anak mengakui goodwill negatif sebesar Rp1.328 juta di laporan pendapatan komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011.
source of the entity’s risks and returns. The
recognized directly in the consolidated statement
Company is within the scope of the revised
of comprehensive income (previously, negative
standards effective since 2011. 2010 is presented
goodwill was treated as deferred income and
for comparative purposes.
recognized as income systematically over a period of not less than 20 years). Due to the adoption of
PSAK No. 22 (Revised 2010)
this revised standard, the Company recognized
- Business Combinations
negative goodwill amounting to Rp1,328 million in the consolidated statements of comprehensive
5IJT14",EFmOFTHPPEXJMMBTUIFFYDFTTPGGBJS value and the value of the consideration effectively transferred over the net amount of acquired SFDPHOJTFEJEFOUJmBCMFBTTFUTBOEBDRVJSFE liabilities. Goodwill is not amortized but subject to annual impairment assessment (previously minority interests were considered when determining the goodwill and the goodwill was amortized over a period of 5 to 20 years). In addition, according to this revised PSAK, negative goodwill is
income for the year ended December 31, 2011.
114
5,1&,$15($/,6$6,3(1**81$$1'$1$+$6,/3(1$:$5$18080
U S AG E O F I N I T I A L P U B L I C O F F E R I N G P R O C E E D S
rincian realisasi pengguna an dana hasil penawaran umum 1. Biaya Penawaran Umum mengalami peningkatan dari Rp81.315 juta seperti yang diungkapkan dalam Prospektus menjadi Rp112.166 juta. Peningkatan tersebut disebabkan karena adanya penambahan untuk jasa profesi penunjang akibat dari mundurnya jadwal Penawaran Umum karena kondisi pasar modal yang kurang mendukung pada waktu itu. 2. Akibat dari peningkatan biaya penawaran umum tersebut, maka Perseroan mendapatkan hasil bersih dari Penawaran Umum sebesar Rp862.834 juta. 3. Hasil bersih dari Penawaran Umum tersebut telah digunakan untuk:
a. 60% atau sebesar Rp517.700 juta untuk belanja modal Hub Muba. Sebagian dana tersebut telah digunakan untuk pengembangan Hub Muba sebesar Rp159.213 juta sehingga masih ada sisa dana sebesar Rp358.487 juta per 31 Desember 2011. b 40% atau sebesar Rp345.134 juta untuk akuisisi, kompensasi Noble dan modal kerja, telah digunakan seluruhnya untuk keperluan sebagai berikut: t BLVJTJTJEBO TBUV MFNCBSTBIBN di masing-masing Karya Borneo Agung dan Bara Karya Agung sebesar Rp21.664 juta; t NFNCBZBSLPNQFOTBTJLF/PCMFTFCFTBS Rp221.000 juta; dan t NPEBMLFSKBTFCFTBS3QKVUB
U S AG E O F I N I T I A L P U B L I C O F F E R I N G P R O C E E D S
1. The Public Offering costs increased
a. 60% or Rp517,700 million for capital
from Rp81,315 million as disclosed in
expenditures in the Muba Hub, of
the Prospectus to Rp12,166 million. The
which Rp159,213 million have been
reason for this increase is additional
used for the development of Muba
supporting institutions fees caused by
Hub. The remaining balance is
delay in the Public Offering schedule
Rp358,487 million as of
due to unfavorable capital market
December 31, 2011.
conditions at that time. b. 40% or Rp345,134 million for 2. As a result of the increased costs of the
acquisitions, compensation to Noble
public offering, the Company received
and working capital, were already used
net proceeds of Rp862,834 million.
entirely for: t B DRVJTJUJPOPGBOE POF
3. The net proceeds of the Public Offering have been dispersed as follows:
share in each Karya Borneo Agung
and Bara Karya Agung amounting to Rp21,664 million; t DPNQFOTBUJPOQBZNFOUUP/PCMF amounting to Rp221,000 million; and t XPSLJOHDBQJUBMBNPVOUJOHUP Rp102,470 million.
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
115
C O R P O R AT E I N F O R M AT I O N
informasi perusaha an
Nama Perusahaan (Name of Company) PT Atlas Resources Tbk. Didirikan (Incorporated) 26 Januari 2007 (26 January 2007) Saham tercatat (Shares Listed) Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange) Kode Saham (Shares Code) ARII Alamat (Address) t Kantor Terdaftar 3FHJTUFSFE0GmDF
Sampoerna Strategic Square, Tower B, 18/F Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46 Jakarta 12930 Indonesia t Kantor Pusat )FBE0GmDF
Jl. Kemang Raya 43, Jakarta 12730 Indonesia Telepon (Telephone): +62-21-719-3343, Faksimili (Facsimile): +62-21-7179-2708 Website: www.atlas-coal.co.id Auditor Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (Anggota PricewaterhouseCoopers International Limited) Public Accounting Firm Tanudiredja, Wibisana & Rekan (Member of PricewaterhouseCoopers International Limited)
Plaza 89, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6 Jakarta 12940 Indonesia Telepon (Telephone): +62-21-521-2901 Faksimili (Facsimile): +62-21-5290-5555 Website: www.pwc.com/id Notaris (Notary) Aryati Artisari, S.H., M.Kn. Menara Sudirman 18th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 60,Jakarta Selatan 12190, Indonesia Telepon (Telephone): +62-21-520-4778 Biro Administrasi Efek (Share Registrar) PT Datindo Entrycom Puri Datindo – Wisma Sudirman, Jl. Jend. Sudirman Kav. 34-35, Jakarta 10220 Indonesia Telepon (Telephone): +62-570-9009 Faksimili (Facsimile): +62-21-570-9026 Konsultan Hukum (Legal Counsel) Assegaf Hamzah & Partners Menara Rajawali 16th Floor Jl. Mega Kuningan Lot #5.1 Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950 Indonesia Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) Dono Boestami Email:
[email protected]
,.+7,6$56$+$0
116
SHARE HIGHLIGHTS
ikhtisar saham Harga Saham (Dalam Rupiah)
Share Price (In IDR)
2011 Pembukaan / Opening
Terendah / Lowest
Tertinggi / Highest
1550
1390
1570
Penutupan / Closing
Triwulan IV
Perdagangan Saham (Unit)
1520
(Effective 08 Nov 2011) 4th Quarter
Share Trading (Unit)
2011
Volume / Volume Triwulan IV
(Effective 08 Nov 2011) 4th Quarter
61.308.500
Kinerja Saham Setahun Penuh (Dalam Rupiah)
2011
Full Year Share Performance (In IDR)
Harga Penawaran Perdana
1500
IPO Price
Harga Tertinggi
1570
Highest Price
Harga Terendah
1390
Lowest Price
Harga Pada Akhir Tahun
1520
Year End Price
17
Earnings per Share
Laba Bersih Per Saham
Kronologis Pencatatan Saham Sebelum Penawaran
Tanggal 'DWH
Jumlah Saham 1XPEHURI6KDUHV
-
2.350.000.000
Umum Perdana Penawaran Umum Perdana
Chronology of Stock Listing Prior to Initial Public Offering
08 Nopember 2011
650.000.000
Initial Public Offering
3.000.000.000
Total
08 November 2011 Jumlah
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
117
S H A R E T R A D I N G DATA
data harga saham Open
Close
High
Low
Volume
11/8/11
1550
1540
1570
1450
42.146.000,00
11/9/11
1540
1510
1560
1500
3.774.500,00
11/10/11
1490
1460
1490
1450
2.441.500,00
11/11/11
1470
1470
1470
1450
1.425.000,00
11/14/11
1490
1480
1490
1460
1.145.500,00
11/15/11
1480
1470
1480
1470
464.000,00
11/16/11
1460
1450
1460
1440
800.000,00
11/17/11
1450
1480
1480
1440
1.616.000,00
11/18/11
1470
1450
1470
1440
2.571.500,00
11/21/11
1430
1450
1450
1420
636.000,00
11/22/11
1430
1450
1450
1410
1.058.500,00
11/23/11
1410
1440
1440
1410
16.500,00
11/24/11
1410
1450
1450
1400
95.500,00
11/25/11
1420
1440
1440
1410
59.000,00
11/28/11
1430
1440
1440
1400
191.000,00
11/29/11
1430
1430
1430
1420
88.500,00
11/30/11
1430
1460
1460
1430
540.500,00
12/1/11
1440
1440
1440
1430
316.500,00
12/2/11
1430
1440
1440
1430
10.000,00
12/5/11
1430
1440
1440
1430
31.000,00
12/6/11
1430
1430
1430
1420
532.500,00
12/7/11
1420
1440
1440
1420
71.500,00
12/8/11
1420
1440
1440
1420
14.500,00
12/9/11
1410
1430
1430
1400
13.000,00
12/12/11
1400
1420
1420
1400
57.000,00
12/13/11
1420
1420
1420
1400
9.500,00
12/14/11
1390
1430
1430
1390
382.500,00
12/15/11
1410
1420
1420
1410
1.500,00
12/16/11
1400
1420
1420
1400
10.000,00
12/19/11
1400
1430
1430
1400
34.500,00
12/21/11
1420
1430
1430
1400
50.500,00
12/22/11
1410
1420
1420
1410
6.000,00
12/23/11
1420
1420
1420
1420
3.000,00
12/27/11
1420
1470
1470
1410
247.500,00
12/28/11
1420
1470
1470
1420
42.000,00
12/29/11
1420
1490
1490
1400
170.000,00
12/30/11
1430
1520
1520
1430
236.000,00
118
7$%(/'$7$+$5*$6$+$0
S H A R E T R A D I N G DATA TA B L E
tabel data harga saham
42.146.000 92/80(6$+$07(57,1**,
Highest Share Volume
PT ATLAS RESOURCES Tbk. (ARII) 2011 Share Price and Trading Volume
1700 1650 1600 1550 1500 1450 1400 1350 1300 1250 11/8/11
11/10/11
11/12/11
11/14/11
11/16/11
11/18/11
11/20/11
11/22/11
11/24/11
11/26/11
11/28/11 11/30/11
12/2/11
12/4/11
1
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
119
1570
1390
+$5*$6$+$07(57,1**,
+$5*$6$+$07(5(1'$+
Highest High Price
Lowest Low Price
45,000,000
45.000.000
40,000,000
40.000.000
35,000,000
35.000.000
30,000,000
30.000.000
25,000,000
25.000.000
20,000,000
20.000.000
15,000,000
15.000.000
10,000,000
10.000.000
5,000,000
5.000.000
-
-
1 12/2/11 12/6/11 12/14/11 12/16/11 12/18/11 12/20/11 12/22/11 12/24/11 2/6/11 12/8/1112/4/11 12/10/11 12/12/1112/8/11 12/14/1112/10/11 12/16/1112/12/11 12/18/11 12/20/11 12/22/11 12/24/11 12/26/11 12/28/11 12/30/1112/26/11
9ROXPH
&ORVH
+LJK
Low
12/28/11 12/30/11
3(51<$7$$1'(:$1.20,6$5,6'$1',5(.6,
120
S TAT E M E N T O F T H E B OA R D O F C O M M I S S I O N E R S A N D D I R E C T O R S
P E R N YATA A N D E WA N KO M I S A R I S D A N D I R E K S I
Sesuai dengan Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 67 dan Peraturan Bapepam No.X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten atau Perusahaan Publik, dengan ini kami, Dewan Komisaris dan Direksi PT Atlas Resources Tbk, menyatakan telah menyetujui dan bertanggungjawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan tahun buku 2011.
In accordance with Corporate Law no. 40/2007, Chapter 67, and Capital Market Supervisory Board Regulation No. X.K.6 on Annual Report Submission Requirements for Public Companies, we, the Board of Commissioners and Directors of PT Atlas Resources Tbk, hereby state that we have approved and are fully responsible for the validity of the Company’s 2011 Annual Report.
Laporan Tahunan ini juga memuat Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris dan Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
The Company’s Annual Report contains the Board of Commissioners’ Monitoring Report and Consolidated Financial Statement for the years ending 31 December 2011 and 2010.
DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS
Jay T. Oentoro Presiden Komisaris
Suci Kuswardani Komisaris
President Commissioner
Commissioner
Pranata Hajadi Komisaris
Andreas Vourloumis Komisaris Independen
V. Suhartono Suratman Komisaris Independen
Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
121
DIREKSI BOARD OF DIRECTORS
Andre Abdi Presiden Direktur
Hans J. Kaschull Wakil Presiden Direktur
President Director
Vice President Director
Dono Boestami Direktur Keuangan
Joko K. Sulistoko Direktur Pengembangan
Aulia Setiadi Direktur Komersial
Finance Director
Development Director
Commercial Director
122
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER/DECEMBER 2011, 2010 DAN/AND 2009
123
124
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
125
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 1/1 Page LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah)
Catatan/ Notes ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha - Pihak ketiga Piutang lain-lain - Pihak ketiga Uang muka dan pembayaran dimuka yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Persediaan Pajak dibayar dimuka
2010
2009
6
359,163
5,867
1,400
7
177,546
66,847
43,633
8a
21,294
2,617
154
9 10 25a
37,824 100,922 2,293
10,253 42,086 5,309
4,810 83,117 468
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables Third parties Other receivables Third parties Advances and prepayments, current portion Inventories Prepaid taxes
699,042
132,979
133,582
Total current assets
18,942 13,716
NON-CURRENT ASSETS Other receivables Third parties Related parties Advances and prepayments, net of current portion Deferred tax assets, net
Jumlah aset lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang lain-lain - Pihak ketiga - Pihak yang berelasi Uang muka dan pembayaran dimuka setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Aset pajak tangguhan, bersih Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan
2011
8b 30a
37,350 56,847
57,886 20,211
9 25d
125,619 11,778
54 539
594 140
11
37,977
-
-
12
337,805
85,944
15,739
13 14
324,560 88,917 14,632
174,589 6,056 1,514
114,936 -
15
540,046
58,811
-
32k
3,731
-
-
11,603 11,477
1,487
64
Deferred stripping costs Deferred exploration and development expenditures (net of accumulated amortisation of Rp 16,355 at 31 December 2011, Rp 3,315 at 31 December 2010, Rp 1,752 at 31 December 2009) Property, plant and equipment (net of accumulated depreciation of Rp 64,240 at 31 December 2011, Rp 28,478 at 31 December 2010, Rp 12,202 at 31 December 2009) Mining properties Goodwill Intangible asset (net of accumulated amortisation of Rp 24,297 at 31 December 2011, Rp 4,126 at 31 December 2010, Rp nil at 31 December 2009) IUP guarantee, reclamation and mine closure guarantees Available for sale financial assets Other non-current assets
Jumlah aset tidak lancar
1,602,342
407,091
164,131
Total non-current assets
JUMLAH ASET
2,301,384
540,070
297,713
TOTAL ASSETS
Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan (setelah dikurangi akumulasi amortisasi sejumlah Rp 16.355 pada 31 Desember 2011, Rp 3.315 pada 31 Desember 2010, Rp 1.752 pada 31 Desember 2009) Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sejumlah Rp 64.240 pada 31 Desember 2011, Rp 28.478 pada 31 Desember 2010, Rp 12.202 pada 31 Desember 2009) Properti pertambangan Goodwill Aset takberwujud (setelah dikurangi akumulasi amortisasi sejumlah Rp 24.297 pada 31 Desember 2011, Rp 4.126 pada 31 Desember 2010, Rp nihil pada 31 Desember 2009) Jaminan IUP, reklamasi dan jaminan penutupan tambang Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Aset tidak lancar lain-lain
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 1/2 Page LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Catatan/ Notes LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha - Pihak ketiga Beban yang masih harus dibayar Utang lain-lain - Pihak ketiga Pendapatan diterima dimuka Utang pajak Pinjaman jangka pendek Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Utang sewa pembiayaan jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun
2010
2009
17 18
47,826 87,122
47,161 72,880
32,051 55,424
19 20 25b 16a
27,750 87,425 21,447 45,009
21,934 37,183 9,029 38,467
17,663 8,549 -
16b
118,005
44,955
47,000
Current portion of long-term borrowings
21
23,596
22,793
1,320
Current portion of long-term finance lease payables
458,180
294,402
162,007
Total current liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang lain-lain - Pihak yang berelasi 30b Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun 16b Utang sewa pembiayaan jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun 21 Liabilitas pajak tangguhan, bersih 25e Penyisihan reklamasi dan penutupan tambang 2r
Jumlah liabilitas jangka panjang
2011
CURRENT LIABILITIES Trade payable Third parties Accrued expenses Other payables Third parties Unearned revenue Taxes payable Short-term borrowings
Jumlah liabilitas jangka pendek
Penyisihan imbalan karyawan
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah)
38
4,428
-
183
NON-CURRENT LIABILITIES Other payables Related parties -
411,240
-
105,082
Long-term borrowings, net of current portion Long-term finance lease payables, net of current portion
7,817
19,436
1,654
14,637
742
134
4,784
2,171
2,055
10,365
3,401
-
Deferred tax liabilities, net Provision for reclamation and mine closure Provision for employee benefits
453,271
25,750
109,108
Total non-current liabilities
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 1/3 Page LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham) Catatan/ Notes EKUITAS Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk: - Modal saham (modal dasar 4.180.000.000, 380.000, dan 50.000 lembar saham biasa masing-masing pada tahun 2011, 2010, dan 2009, modal ditempatkan dan disetor penuh 3.000.000.000, 200.000, dan 20.000 lembar saham biasa masing-masing pada tahun 2011, 2010, dan 2009 dengan nilai nominal Rp 200 per lembar saham pada tahun 2011 dan Rp 1.000.000 per lembar saham pada tahun 2010 dan 2009) - Keuntungan yang belum direalisasi dari aset keuangan yang tersedia untuk dijual - Tambahan modal disetor, bersih - Selisih dari transaksi dengan kepentingan non-pengendali - Laba ditahan - Dicadangkan – cadangan umum - Tidak dicadangkan
Kepentingan non-pengendali
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, except for par value and share data)
2011
2010
2009 EQUITY Equity attributable to the owners of the parent:
22
23
600,000
169
-
-
732,834
-
-
6,563
24
200,000
Share capital (Authorised 4,180,000,000, 380,000, and 50,000 ordinary shares in 2011, 2010, and 2009, respectively, issued and fully paid 3,000,000,000, 200,000, and 20,000 ordinary shares in 2011, 2010, and 2009, respectively, with par value of Rp 200, per share in 2011 and Rp 1,000,000 per share 20,000 in 2010 and 2009)
-
-
Unrealised gain from available for sale financial assets Additional paid in capital, net Differences arising from transaction with non-controlling interests Retained earnings Appropriated – general reserve Unappropriated -
-
-
-
5,000 48,318
19,918
6,598
1,392,884
219,918
26,598
-
-
Non-controlling interests
(2,951)
Jumlah ekuitas
1,389,933
219,918
26,598
Total equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
2,301,384
540,070
297,713
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 2 Page LAPORAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali laba per saham) Catatan/ Notes
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, except for earnings per share)
2011
2010
2009
Pendapatan usaha
26
799,315
593,218
387,172
Beban pokok pendapatan
27
(587,146)
(511,544)
(314,648)
212,169
81,674
72,524
28
(108,893) (37,030)
(55,298) (3,266)
(74,113) (9,268)
2c
(20,796)
(1,277)
26,308
(3,933) (2,551) 4,776
(1,276) 1,179
3,280 (2,730)
(465)
Laba bruto Beban usaha Biaya keuangan (Kerugian)/keuntungan selisih kurs, bersih Kerugian pada persediaan karena penyesuaian nilai realisasi bersih Denda pajak Pendapatan keuangan Keuntungan dari pelepasan entitas anak Lain-lain, bersih
4
Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Laba bersih tahun berjalan Pendapatan komprehensif lainnya Keuntungan yang belum direalisasi dari aset keuangan yang tersedia untuk dijual Jumlah pendapatan komprehensif Laba bersih yang diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
Jumlah pendapatan komprehensif yang diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
Laba bersih per saham dasar yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
31
Cost of revenue Gross profit
3,035 69
Operating expenses Finance costs (Loss)/gain on foreign exchange, net Loss on inventory due to net realisable value adjustment Tax penalties Finance income Gain from disposal of subsidiaries Miscellaneous, net
21,271
17,897
Profit before income tax
(17,372)
(7,951)
(7,410)
26,920
13,320
10,487
Net profit for the year
44,292 25c
Revenue
(716) 58
Income tax expense
169
-
-
Other comprehensive income Unrealised gain from available for sale financial assets
27,089
13,320
10,487
Total comprehensive income
33,400 (6,480)
13,320 -
10,682 (195)
26,920
13,320
10,487
33,569 (6,480)
13,320 -
10,682 (195)
27,089
13,320
10,487
17
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
22
107
Net profit attributable to: Owners of the parent Non-controlling interests
Total comprehensive income attributable to: Owners of the parent Non-controlling interests
Basic earnings per share attributable to owners of parent
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 3/1 Page LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Catatan/ Notes Saldo per 1 Januari 2009 Penerbitan saham baru
22
Laba bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2009 Penerbitan saham baru Laba komprehensif tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2010
22
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah)
Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Attributable to the owner of the parent Keuntungan yang belum Selisih dari direalisasi transaksi dari aset dengan keuangan kepentingan yang tersedia non-pengendali/ Tambahan untuk dijual/ Uang muka Differences modal Unrealised setoran arising from Laba ditahan/ disetor/ gain from modal/ transaction Retained earnings/ Additional available for Advance with Tidak paid in sale financial for share non-controlling Dicadangkan/ dicadangkan/ capital assets subscription interests Appropriated Unappropriated
Modal saham/ Share capital 600
-
-
13,831
-
-
10,347
137
19,400
-
-
(13,831)
-
-
-
5,569
-
-
-
-
-
-
-
10,682
10,682
20,000
-
-
-
-
-
6,598
26,598
180,000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
200,000
-
-
-
-
-
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
(4,084)
Jumlah/ Total
Kepentingan nonpengendali/ Noncontrolling interests
Jumlah ekuitas/ Total equity 10,484 Balance as at 1 January 2009 5,569
Issuance of new shares
10,545
Net profit for the year
-
26,598
Balance as at 31 December 2009
180,000
-
180,000
Issuance of new shares
13,320
13,320
-
13,320
Comprehensive income for the year
19,918
219,918
-
219,918
Balance as at 31 December 2010
(137)
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 3/2 Page LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Catatan/ Notes Saldo per 31 Desember 2010
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah)
Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Attributable to the owner of the parent Keuntungan yang belum Selisih dari direalisasi transaksi dari aset dengan keuangan kepentingan yang tersedia non-pengendali/ Tambahan untuk dijual/ Uang muka Differences modal Unrealised setoran arising from Laba ditahan/ disetor/ gain from modal/ transaction Retained earnings/ Additional available for Advance with Tidak paid in sale financial for share non-controlling Dicadangkan/ dicadangkan/ capital assets subscription interests Appropriated Unappropriated
Modal saham/ Share capital
Kepentingan nonpengendali/ Noncontrolling interests
Jumlah/ Total
Jumlah ekuitas/ Total equity
200,000
-
-
-
-
-
19,918
219,918
-
219,918
Balance as at 31 December 2010 Issuance of new shares
Penerbitan saham baru
22
400,000
-
-
-
-
-
-
400,000
-
400,000
Tambahan modal disetor
23
-
732,834
-
-
-
-
-
732,834
-
732,834
Additional paid in capital
-
Appropriation of retained earnigs
26,920
Net profit for the year
Pencadangan laba ditahan Laba bersih tahun berjalan
24
-
-
-
-
-
5,000
(5,000)
-
-
-
-
-
-
-
33,400
33,400
Pendapatan komprehensif lainnya: Keuntungan yang belum direalisasi dari aset keuangan yang tersedia untuk dijual
-
-
169
-
-
-
-
169
Akuisisi kepentingan nonpengendali oleh Grup
-
-
-
-
6,563
-
-
6,563
Kepentingan non-pengendali yang timbul dari kombinasi bisnis
-
-
-
-
-
-
-
-
600,000
732,834
169
-
6,563
5,000
48,318
1,392,884
Saldo per 31 Desember 2011
(6,480)
Other comprehensive income:
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
-
(7,321)
10,850 (2,951)
169
(758)
Unrealised gain from available for sale financial assets Acquisition of non-controlling interest by the Group
Non-controlling interest arising 10,850 from business combination 1,389,933
Balance as at 31 December 2011
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 4/1 Page LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah) 2011
Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Pembayaran pajak penghasilan badan Pembayaran kepada karyawan Pembayaran iuran eksploitasi Pembayaran bunga (Pembayaran)/penerimaan lain-lain Arus kas bersih yang diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas operasi
2010
2009
625,101 (465,209)
563,761 (408,054)
343,539 (302,765)
(13,944) (157,267) (58,108) (25,258) (75,955)
(8,148) (59,231) (5,806) (3,857) 478
(3,646) (44,925) (8,472) (7,226) 18,970
Cash flows from operating activities Receipts from customers Payments to suppliers Payments of corporate income tax Payments to employees Payments of exploitation fees Payments of interest Other (payments)/receipts
(4,525)
Net cash provided by/ (used in) operating activities
(170,640)
79,143
Arus kas dari aktivitas investasi Pembelian aset tetap Pembelian aset keuangan yang tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan kepada perusahaan yang diakuisisi sebelum akuisisi Uang muka untuk akuisisi aset tetap dan aset takberwujud Kenaikan biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan dan biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan Akuisisi entitas anak, bersih dari kas yang diterima Arus kas masuk bersih dari penjualan entitas anak Pembayaran untuk aset takberwujud Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
Arus kas dari aktivitas pendanaan Perolehan kas dari pinjaman Pembayaran pinjaman Pembayaran utang sewa pembiayaan Perolehan kas dari penambahan modal saham Perolehan kas dari Penawaran Umum Perdana saham Pembayaran biaya-biaya untuk Penawaran Umum Perdana saham Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan
(102,345) (11,434)
(25,647)
(22,763)
-
-
-
(107,638)
-
(125,619)
-
-
(181,692)
(26,114)
(191,473)
3,772
869
-
(293,941)
(62,937)
(905,635)
(218,564)
(9,368) (119) (32,250)
Cash flows from investing activities Purchases of property, plant and equipment Purchase of available for sale financial assets Amounts loaned to acquired companies prior to acquisition Advances for acquisitions of fixed and intangible assets Increase in deferred exploration and development expenditures and deferred stripping costs Acquisition of subsidiaries, net of cash acquired Net cash inflow from disposal of subsidiaries Payments for intangible asset Net cash used in investing activities
526,097 (203,461)
114,055 (139,289)
49,726 (17,129)
(25,899)
(10,878)
(2,103)
270,000
180,000
-
975,000
-
-
(112,166)
-
-
Cash flows from financing activities Proceeds from borrowings Repayments of borrowings Repayments of finance lease payables Proceeds from issuance of new shares Proceeds from Initial Public Offering of shares Payments of costs for Initial Public Offering of shares
143,888
30,494
Net cash provided by financing activities
1,429,571
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 4/2 Page LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah) 2011
Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas pada awal tahun Kas dan setara kas pada akhir tahun
2010
353,296
4,467
5,867
1,400
359,163
5,867
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
2009 Net increase/(decrease) in cash and cash (6,281) equivalents Cash and cash equivalents 7,681 at the beginning of the year 1,400
Cash and cash equivalents at the end of the year
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/1 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM a.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
1.
Pendirian Perusahaan dan informasi lainnya
GENERAL a.
Establishment of the Company and other information
PT Atlas Resources Tbk. (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Ilmiawan Dekrit S, S.H., No. 17 tertanggal 26 Januari 2007. Akta Notaris tersebut disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. W7-06934 HT.01.01-TH.2007 tertanggal 21 Juni 2007 dan diumumkan dalam Tambahan No. 5170 Berita Negara Republik Indonesia No. 15 tertanggal 20 Februari 2009.
PT Atlas Resources Tbk. (the “Company”) was established based on Notarial Deed of Ilmiawan Dekrit S, S.H., No. 17 dated 26 January 2007. This Notarial Deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No. W7-06934 HT.01.01-TH.2007 dated 21 June 2007 and published in Supplement No. 5170 of the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 15 on 20 February 2009.
Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir tercantum dalam Akta Notaris No. 223 yang dibuat di hadapan Sutjipto, S.H., M.Kn, notaris di Jakarta, tertanggal 24 Mei 2011, sehubungan dengan persetujuan pemegang saham Perusahaan atas hal-hal berikut:
The Companyʼs Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was based on Notarial Deed No. 223 of Sutjipto, S.H., M.Kn, a notary in Jakarta, dated 24 May 2011, pertaining to the Companyʼs shareholders approval on the following matters:
x
x The Initial Public Offering through issuance of new shares from the portfolio of the Company in the maximum amount of 940,000,000 shares; x Change of the status of the Company from a private company to a public company;
x
x x
x
x
x
Penawaran umum saham perdana Perusahaan melalui pengeluaran saham baru dalam Perusahaan sebanyakbanyaknya 940.000.000 saham; Perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka; Perubahan nama PT Atlas Resources menjadi PT Atlas Resources Tbk.; Perubahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp 1.000.000 (nilai penuh) menjadi Rp 200 (nilai penuh) per lembar saham; Perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Peraturan Bapepam-LK; Program Management and Employee Stock Option (“MESOP”) di mana hak opsi diberikan kepada manajemen sebanyakbanyaknya 10% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum perdana; dan Perubahan Dewan Direksi dan Komisaris.
Akta ini mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-27975.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 6 Juni 2011.
x Change of the name of the Company from PT Atlas Resources to PT Atlas Resources Tbk.; x Change of the nominal share value from Rp 1,000,000 (full amount) to Rp 200 (full amount) per share; x Amendment of the entire provision of the Articles of Association in compliance to the regulation of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency; x Management and Employee Stock Option (“MESOP”) plan under which option right is granted to management in the maximum of 10% of the new shares issued after the initial public offering; and x Change in Board Commissioners.
of
Directors
and
This deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in Decree No. AHU-27975.AH.01.02.Tahun 2011 dated 6 June 2011.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/2 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) a.
1.
Pendirian Perusahaan dan informasi lainnya (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
Establishment of the Company and other information (continued)
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup usaha Perusahaan adalah dalam bidang perdagangan batubara, transportasi pertambangan dan batubara, dan kegiatan penunjang operasi penambangan batubara lainnya seperti penyewaan peralatan dan kendaraan.
In accordance with the Article No. 3 of the Companyʼs Articles of Assosiation, the scope of the Companyʼs business includes coal trading, coal and mining transportation, and other activities related to the coal mining operations, such as rental of equipments and vehicles.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Maret 2008. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan berlokasi di Sampoerna Strategic Square, South Tower, Lantai 18, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 45 – 46, Jakarta Selatan, Indonesia.
The Company commenced its commercial operations in March 2008. The Company is domiciled in Jakarta and located at Sampoerna Strategic Square, South Tower, 18th Floor, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 45 – 46, South Jakarta, Indonesia.
Susunan Dewan Direksi dan Komisaris Perusahaan pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The Companyʼs Boards of Commissioners and Directors as at 31 December 2011, 2010 and 2009 are as follows:
2011 Komisaris Utama : Komisaris : Komisaris Independen Komisaris : Presiden Direktur : Wakil Presiden Direktur : Direktur :
Direktur tidak terafiliasi
:
2010
2009
Jay T.Oentoro Andreas Vourloumis
Pola Winson -
Pola Winson
Suhartono Suratman Suci Kuswardani Pranata Hajadi Andre Abdi
Jay T.Oentoro Andre Abdi
Andre Abdi
Hans Jurgen Kaschull Joko Kus Sulistyoko Aulia Setiadi
Joko Kus Sulistyoko Hans Jurgen Kaschull Aulia Setiadi Antonius Weno
Dono Boestami
-
Pada tanggal 31 Desember 2011, nama entitas induk dan entitas induk terakhir Perusahaan adalah PT Calorie Viva Utama (“CVU”) yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Andre Abdi. 2011
Jumlah karyawan Grup pada tanggal neraca (tidak diaudit)
:
President Director
Joko Kus Sulistyoko Hans Jurgen Kaschull
: :
Vice President Director Directors
-
:
Unaffiliated Director
As at 31 December 2011, parent entity and ultimate parent entity of the Company is PT Calorie Viva Utama (“CVU”), on which the majority shareholder is Andre Abdi. 2010
878
: President Commissioner : Commisionert Independent Comissioner : Comissioners
2009
376
345
Number of the Groupʼs employees as at balance sheet date (unaudited)
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/3 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Penawaran Umum Saham Perusahaan
GENERAL (continued) b.
Public Offering of the Companyʼs Shares
Pada tanggal 31 Oktober 2011, Perusahaan menerima Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) dengan Suratnya No. S-11754/BL/2011 untuk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana kepada publik atau masyarakat dengan harga penawaran Rp 1.500 (nilai penuh) per lembar saham atas 650.000.000 lembar saham atau 21,67% dari keseluruhan 3.000.000.000 lembar saham yang diterbitkan oleh Perusahaan. Pada tanggal 8 November 2011, saham yang ditawarkan kepada masyarakat dalam Penawaran Umum Saham Perdana dicatatkan di Bursa Efek Indonesia bersamaan dengan pencatatan 2.350.000.000 lembar saham pendiri, sehingga jumlah seluruh saham yang dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia menjadi 3.000.000.000 lembar.
On 31 October 2011, the Company obtained the Notice of Effectiveness from the Chairman of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”) via letter No. S-11754/BL/2011 for the Company to conduct its Initial Public Offering for offering to and subscription by the public at an offering price of Rp 1,500 (full amount) per share of 650,000,000 shares or 21.67% of the total of 3,000,000,000 the Companyʼs issued shares. The shares offered to the public in the Companyʼs Initial Public Offering were listed with the Indonesia Stock Exchange on 8 November 2011. In conjuction herewith the Company on behalf of its founding shareholders also listed the entire 2,350,000,000 founder shares, which resulted in the entire 3,000,000,000 the Companyʼs shares listed on the Indonesia Stock Exchange.
Sekitar 60% dari dana hasil penawaran umum akan digunakan Perusahaan untuk pengembangan lebih lanjut proyek Muba, dan 40% sisanya akan digunakan untuk akuisisi, modal kerja, dan pembayaran kompensasi restrukturisasi kontrak pemasokan batubara selama umur tambang menjadi kontrak pemasaran dan penjualan batubara.
Approximately 60% of the proceeds from the offering will be used by the Company for further development of Muba project, and the remaining 40% will be used for acquisitions, working capital purpose, and compensation payment on the restructuring of life of mine coal supply agreement to coal marketing and selling agreement.
Semenjak efektifnya Penawaran Umum Saham Perdana, Perusahaan telah membayar biayabiaya berikut ini yang pencatatannya langsung dikurangkan dari jumlah dana yang diperoleh dari masyarakat pada laporan keuangan konsolidasian ini:
Since the effective date of the Initial Public Offering, the Company has paid the following costs and were recorded as the deduction to the cash proceeds from the public in these consolidated financial statements:
Rp Jumlah lembar saham Harga penawaran (Rupiah nilai penuh)
650,000,000 1,500
Total shares Offering price (Rupiah full amount)
Jumlah dana dari publik
975,000
Total proceeds from public
Beban Penawaran Umum Saham Perdana Penjamin pelaksana emisi efek Biaya profesi penunjang pasar modal Badan Administrasi Efek Beban penyelenggaraan public expose Lain-lain
(70,694) (20,349) (15,560) (1,186) (4,377)
Initial Public Offering expenses Underwriting fees Professional fees Share Administration Bureau Public expose expenses Others
(112,166)
Total expenses
Jumlah beban Dana Penawaran Umum Saham Perdana, bersih
862,834
Proceeds from Initial Public Offering, net
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/4 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) b.
Penawaran (lanjutan)
1. Umum
Saham
Perusahaan
GENERAL (continued) b. Public Offering of the Companyʼs Shares (continued)
Rp Dicatat sebagai modal saham pada nilai nominal Rp 200 (nilai penuh) per lembar saham Dicatat sebagai tambahan modal disetor pada Rp 1.300 (nilai penuh), bersih setelah dikurangkan dengan beban Penawaran Umum Saham Perdana
130,000
Recorded as share capital at par value of Rp 200 (full amount) per share
732,834
Recorded as additional paid in capital of Rp 1,300 (full amount), net after deduction of Initial Public Offering expenses
862,834 c.
Entitas anak
c.
Subsidiaries
Perusahaan memiliki kepemilikan langsung dan tidak langsung pada entitas anak berikut ini:
Entitas anak/ Subsidiaries
Aktivitas usaha/ Business activity
Lokasi/ Location
Tahun operasi komersil/ Year of commercial operation
The Company has direct and indirect ownerships in the following subsidiaries: Persentase kepemilikan efektif/Percentage of ef fective ownership (%) 2011 2010 2009
Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination 2011 2010
2009
Kepemilikan langsung/direct ownership PT Berau Bara Energi (“BBE”)
Penambangan batubara/Coal mining
Kalimantan Timur/East Kalimantan
2008
100.00
99.998
99.998
267,576
296,730
205,708
PT Aquela Pratama Indonesia (“API”) **
Investasi/ Investment
Jakarta
-
100.00
99.80
-
11,823
67,108
-
PT Kalbara Energi Pratama (“KEP”)
Penambangan batubara/Coal mining
Kalimantan Timur/East Kalimantan
Belum beroperasi/Not yet operating
100.00
99.83
99.83
5,378
1,234
239
PT Citra Global Artha (“CGA”)
Penambangan batubara/Coal mining
Kalimantan Timur/East Kalimantan
Belum beroperasi/Not yet operating
100.00
99.80
99.80
1,798
449
231
PT Papua Inti Energi (“PIE”)
Penambangan batubara/Coal mining
Papua
Belum beroperasi/Not yet operating
100.00
90.00
90.00
661
659
656
PT Optima Persada Energi (“OPE”)
Investasi/ Investment
Jakarta
-
100.00
-
-
275,167
12,435
4,240
PT Optima Coal (“OC”)
Investasi/ Investment
Jakarta
-
50.33
-
-
5,768
-
-
PT Citra Tata Makmur (“CTM”) *
Penambangan batubara/Coal mining
Kalimantan Timur/East Kalimantan
Belum beroperasi/Not yet operating
-
99.83
99.83
-
513
538
PT Sarana Energi Resources (“SER”) *
Penambangan batubara/Coal mining
Kalimantan Timur/East Kalimantan
2008
-
90.00
90.00
-
12,435
4,240
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/5 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) c.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
1.
Entitas anak (lanjutan)
Entitas anak/ Subsidiaries
Aktivitas usaha/ Business activity
GENERAL (continued) c.
Lokasi/ Location
Tahun operasi komersil/ Year of commercial operation
Subsidiaries (continued)
Persentase kepemilikan efektif/Percentage of effective ownership (%) 2011 2010 2009
Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination 2011 2010
2009
Kepemilikan tidak langsung / indirect ownership PT Diva Kencana Borneo (“DKB”)
Penambangan batubara/ Coal mining
Kalimantan Timur/East Kalimantan
2010
100.00
-
-
325,312
-
-
PT Banyan Koalindo Lestari (“BKL”)
Penambangan batubara/ Coal mining
Sumatera Selatan/ South Sumatera
Belum beroperasi/Not yet operating
100.00
-
-
35,293
-
-
PT Karya Penambangan Manunggal (“KM”) batubara/ Coal mining
Papua
Belum beroperasi /Not yet operating
100.00
-
-
547
-
-
PT Sriwijaya Bara Logistik (“SBL”)
Logistik/Logistic
Sumatera Selatan/ South Sumatera
Belum beroperasi /Not yet operating
100.00
-
-
15,244
-
-
PT Musi Mitra Jaya (“MMJ”)
Logistik/Logistic
Sumatera Selatan/ South Sumatera
Belum beroperasi /Not yet operating
100.00
-
-
27,433
-
-
PT Gorby Putra Utama (“GPU”) ***
Penambangan batubara/ Coal mining
Sumatera Selatan/ South Sumat era
2011
80.00
79.84
-
138,105
61,836
-
PT Gorby Energi (“GE”) ***
Penambangan batubara/ Coal mining
Sumatera Selatan/ South Sumatera
Belum beroperasi/Not yet operating
80.00
79.84
-
23,580
4,948
-
PT Gorby Global Energi (“GGE”) ***
Penambangan batubara/ Coal mining
Sumatera Selatan/ South Sumatera
Belum beroperasi/Not yet operating
80.00
79.84
-
2,006
803
-
PT Hanson Energy (“HE”)
Penambangan batubara/ Coal mining
Sumatera Selatan/ South Sumatera
80.00
-
-
73,003
-
-
PT Cipta Wana Dana (“CWD”)
Penambangan batubara/ Coal mining
Sumatera Selatan/ South Sumatera
65.00
-
-
4,802
-
-
PT Bara Karya Agung (“BKA”)
Penambangan batubara/ Coal mining
Kalimantan Timur/East Kalimantan
Belum beroperasi /Not yet operating
50.40
-
-
260
-
-
PT Karya Borneo Agung (“KBA”)
Penambangan b atubara/ Coal mining
Kalimantan Timur/East Kalimantan
Belum beroperasi /Not yet operating
50.08
-
-
1,508
-
-
Penambangan batubara/ Coal mining
Sumatera Selatan/ South Su matera
25.67
-
-
37,850
-
-
PT Anugerah Energi (“AE”)
2011
Belum beroperasi/Not yet operating
Belum beroperasi/Not yet operating
(*) Didivestasi pada Maret 2011. (**) API didivestasi pada Juli 2009, namun kemudian diperoleh kembali pada September 2010. (***) GPU, GE, dan GGE didivestasi pada Juli 2009, namun diperoleh kembali pada September 2010 melalui akuisisi API.
(*) (**)
Divested in March 2011. API was divested in July 2009 and reacquired in September 2010. (***) GPU, GE and GGE were divested in July 2009 and reacquired in September 2010 through acquisition of API.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/6 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) d.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL (continued)
Area pertambangan
d.
Area eksplorasi dan pengembangan
Mining area Exploration and development area Jumlah biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan pada tanggal/ Total net deferred exploration and development expenditures as at 31 Desember/ December 2011
Nama pemilik izin lokasi/ Concession owner
Tanggal perolehan izin/ Date of obtaining permit
Berau
KEP
17 Juni/June 2009
17 Juni/June 2016
4,908
Berau
CGA
17 Juni/June 2009
17 Juni/June 2016
1,571
Membaramo
PIE
21 September 2007
21 September 2010
596
Ogan Komering Ulu Selatan
AE
8 Desember/ December 2009
23 Mei/May 2014
Membaramo
KM
21 September 2007
21 September 2010
147
Musi Rawas
GGE
7 September 2009
7 September 2014
1,156
Musi Rawas
GPU
1 Juni/June 2009
31 Mei/May 2029
107,679
Musi Rawas
GE
1 Juni/June 2009
31 Mei/May 2029
22,318
Musi Rawas
BKL
19 April 2010
18 April 2030
33,603
Musi Banyuasin
CWD
14 Oktober/ October 2009
14 Oktober/ October 2014
302
Kutai Barat
KBA
19 April 2010
18 April 2028
1,150
Kutai Barat
BKA
26 Januari/ January 2010
26 Januari/ January 2013
200
Nama lokasi/ Location name
Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh geologis independen, Britmindo di bulan September 2011, jumlah cadangan batubara terbukti dan terduga di GPU, GE dan BKL per tanggal 31 Desember 2011 masing-masing sebesar 43,4 juta metrik ton, 21,8 juta metrik ton, dan 12,5 juta metrik ton, sementara jumlah sumber daya batubara terukur dan terunjuk per tanggal 31 Desember 2011 di GPU, GE dan BKL masing-masing sebesar 71,9 juta metrik ton, 60,3 juta metrik ton, dan 42,8 juta metrik ton. Jumlah ini tidak diaudit.
Tanggal berakhirnya izin/ Expiry date of permit
26,894
Based on the report issued by an independent geologist, Britmindo in September 2011, total proven and probable coal reserves of GPU, GE and BKL as at 31 December 2011 amounted to 43.4 million metric tones, 21.8 million metric tones, and 12.5 million metric tones, respectively, while total measured and indicated coal resources of GPU, GE and BKL as at 31 December 2011 amounted to 71.9, 60.3, and 42.8 million metric tonnes, respectively. These figures are unaudited.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/7 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) d.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
1.
Area pertambangan (lanjutan) Area eksplorasi (lanjutan)
dan
GENERAL (continued) d.
pengembangan
Mining area (continued) Exploration (continued)
and
development
area
Pada tanggal laporan keuangan konsolidiasian ini, Grup belum mendapatkan perpanjangan atas izin eksplorasi KM dan PIE.
As at the date of these consolidated financial statements, the Group has not obtained renewal on the exploration licences of KM and PIE.
Area eksploitasi
Exploitation area Jumlah cadangan terbukti dan terduga (dalam jutaan metrik ton)/ Total proven and probable reserves (in million metric tonnes)
Jumlah sumber daya terukur dan terunjuk (dalam jutaan metrik ton)/ Total measured and indicated resources (in million metric tones)
Nama pemilik izin lokasi/ Concession owner
Tanggal perolehan izin/ Date of obtaining permit
Tanggal berakhirnya izin/ Expiry date of permit
Berau*
BBE
7 April 2010
7 April 2030
2.6
5.8
Kutai Barat**
DKB
18 Agustus/ August 2009
18 Agustus/ August 2029
7.4
18.5
OKU***
HE
8 Januari/ January 2010
8 Januari/ January 2030
-
4.9
Lokasi/ Location
(*)
Jumlah cadangan dan sumber daya batubara per tanggal 31 Desember 2011 di atas berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh geologis Runge, independen, pada bulan Juli 2011 setelah dikurangi dengan produksi batubara sampai dengan 31 Desember 2011. Jumlah ini tidak diaudit.
(*)
Total coal reserves and resources as at 31 December 2011 above were based on the report issued by an independent geologist, Runge, in July 2011 after being reduced by the coal production up until 31 December 2011. These figures are unaudited.
(**) Jumlah cadangan batubara per tanggal 31 Desember 2011 di atas berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh geologis independen, Britmindo pada bulan September 2011 dan Runge pada bulan Juli 2011 setelah dikurangi dengan produksi batubara sampai dengan 31 Desember 2011. Jumlah saldo sumber daya batubara per tanggal 31 Desember 2011 di atas adalah berdasarkan laporan Britmindo yang dikeluarkan pada bulan September 2011. Jumlah ini tidak diaudit.
(**) Total coal reserves as at 31 December 2011 above were based on the reports issued by independent geologists, Britmindo in September 2011 and Runge in July 2011 after being reduced by the coal production up until 31 December 2011. Total coal resources as at 31 December 2011 above was based on the report issued by Britmindo in September 2011. These figures are unaudited.
(***) Jumlah sumber daya batubara per tanggal 31 Desember 2011 di atas berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh geologis internal Perusahaan pada bulan Januari 2011 setelah dikurangi dengan produksi batubara sampai dengan 31 Desember 2011. Jumlah ini tidak diaudit.
(***) Total coal resources as at 31 December 2011 above were based on the report issued by the Companyʼs internal geologist in January 2011 after being reduced by the coal production up until 31 December 2011. These figures are unaudited.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/8 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun dan diselesaikan oleh Direksi dan diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 21 Mei 2012.
The Groupʼs consolidated financial statements were prepared and finalised by the Directors and were authorised to be issued on 21 May 2012.
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan konsolidasian ini juga disusun berdasarkan Peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Surat Edaran Ketua BAPEPAM-LK No. SE02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 (sebagaimana diubah berdasarkan Surat Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-554/BL/2010) mengenai Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum.
Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the Groupʼs consolidated financial statements, which are in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards. The consolidated financial statements have also been prepared in conformity with the Regulations of BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 regarding the Guidance for Financial Statements Presentation and Circular Letter of BAPEPAM-LK Chairman No. SE-02/BL/2008 dated 31 January 2008 (as amended by Decree of Chairman of BAPEPAM-LK No. KEP-554/BL/2010) regarding the Guidance for the Preparation and Disclosure of Financial Statements of an Issuer or Public Company in the General Mining Industry.
a.
a.
Dasar penyusunan konsolidasian
laporan
keuangan
Basis of preparation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dengan dasar harga perolehan, kecuali dinyatakan lain. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah Indonesia (“Rupiah” atau “Rp”). Mata uang fungsional Perusahaan adalah Dolar Amerika Serikat.
The consolidated financial statements have been prepared on the basis of historical cost convention, unless otherwise stated. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (“Rupiah” or “Rp”). The Companyʼs functional currency is US Dollar.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian. Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows. The consolidated statements of cash flows have been prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.
Grup menyajikan analisis beban menggunakan klasifikasi campuran berdasarkan sifat dan fungsinya dalam entitas, yang menyediakan informasi yang paling relevan. Penyajian ini diterapkan secara konsisten.
The Group presents an analysis of expenses using a mix classification based on the nature of expenses and their function within the entity, which provides the most relevant information. The presentation is applied consistently.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini disajikan dalam jutaan Rupiah (“Rp”), kecuali dinyatakan lain.
Figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in million Rupiah (“Rp”), unless otherwise stated.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/9 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Prinsip-prinsip konsolidasian (i)
Entitas anak
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b. Principles of consolidation (i)
Subsidiaries
Entitas anak merupakan semua entitas (termasuk entitas bertujuan khusus), yang mana Grup memiliki kekuatan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional, yang secara umum, disertai dengan kepemilikan lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain. Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian telah beralih kepada Grup dan tidak lagi dikonsolidasi sejak tanggal hilangnya pengendalian.
Subsidiaries are all entities (including special purpose entities), over which the Group has the power to govern the financial and operating policies generally accompanying a shareholding of more than half of voting rights. The existence and effect of potential voting rights that are currently exercisable or convertible are considered when assessing whether the Group controls another entity. Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Group. They are deconsolidated from the date that control ceases.
Grup menggunakan akuntansi metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Jika aset yang diperoleh bukan suatu bisnis, maka Grup akan mencatatnya sebagai akuisis aset. Imbalan yang dialihkan dalam suatu akuisisi entitas anak mencakup nilai wajar dari aset yang dialihkan, liabilitas yang terjadi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan mencakup nilai wajar aset dan liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan kontinjensi. Biaya terkait dengan akuisisi dicatat sebagai beban pada saat terjadi. Aset dan liabilitas dan liabilitas kontinjensi yang dapat diidentifikasi, yang diperoleh dalam kombinasi bisnis diukur awalnya pada nilai wajar pada tanggal akuisisi. Pada setiap akuisisi, Grup mengakui nilai kepentingan non-pengendali pada pihak yang diakuisisi, pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan kepentingan non-pengendali atas aset bersih teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi.
The Group uses the acquisition method of accounting to account for business combinations. If the assets as acquired are not a business, the Group shall account it as an asset acquisition. The consideration transferred for the acquisition of a subsidiary comprises the fair values of the assets transferred, the liabilities incurred and the equity interests issued by the Group. The consideration transferred includes the fair value of any asset or liability resulting from a contingent consideration arrangement. Acquisitionrelated costs are expensed as incurred. Identifiable assets acquired and liabilities and contingent liabilities assumed in a business combination are measured initially at their fair values at the acquisition date. On an acquisition-by-acquisition basis, the Group recognises any noncontrolling interests in the acquiree either at fair value or at the non-controlling interestʼs proportionate share of the acquireeʼs identifiable net assets.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/10 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan) (i)
Entitas anak (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b. Principles of consolidation (continued) (i)
Subsidiaries (continued)
Selisih lebih antara imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan non-pengendali dalam pihak yang diakuisisi, dan nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepemilikan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi, dibandingkan dengan nilai wajar bagian Grup atas aset bersih teridentifikasi yang diakuisisi, dicatat sebagai properti pertambangan dan/atau goodwill. Jika jumlah tersebut lebih kecil dari nilai wajar atas aset bersih teridentifikasi entitas anak yang diakuisisi dan pengukuran atas seluruh jumlah tersebut telah ditelaah, dalam hal pembelian dengan diskon, selisih tersebut diakui secara langsung pada laporan laba-rugi konsolidasian.
The excess of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interests in the acquiree and the acquisition-date fair value of any previous equity interest in the acquiree over the fair value of the Groupʼs share of the identifiable net assets acquired is recorded as mining properties and/or goodwill. If those amounts are less than the fair value of the net identifiable assets of the subsidiary acquired and the measurement of all amounts has been reviewed, in the case of a bargain purchase, the difference is recognised directly in the consolidated statements of income.
Properti pertambangan merupakan penyesuaian nilai wajar atas aset bersih yang diperoleh pada tanggal akuisisi terhadap harga perolehan aset tersebut yang merupakan aset teridentifikasi berupa cadangan atau sumber daya batubara dan dinyatakan pada harga perolehan. Properti pertambangan diamortisasi selama umur properti menggunakan metode unit produksi dimulai dari awal operasi komersial. Amortisasi tersebut menggunakan basis estimasi cadangan batubara.
Mining properties represent the fair value adjustments of net assets acquired at the date of acquisition of a mining company over the acquisition costs of the assets which are identifiable assets in the form of coal reserves or resources and are stated at cost. Mining properties are amortised over the life of the property using the units of production method from the date of the commencement of commercial operations. The amortisation is based on estimated coal reserves.
Transaksi intra-perusahaan, saldo dan keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antara perusahaan dalam Grup dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi entitas anak telah diubah seperlunya untuk memastikan konsistensi penerapan kebijakan oleh Grup.
Inter-company transactions, balances and unrealised gains on transactions between Group companies are eliminated. Unrealised losses are also eliminated. Accounting policies of subsidiaries have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/11 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan) (ii) Transaksi dengan pengendali
c.
kepentingan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b. Principles of consolidation (continued) non-
(ii)
Transactions with non-controlling interest
Grup memperlakukan transaksi dengan kepentingan non-pengendali sebagai transaksi dengan pemilik ekuitas dari Grup. Untuk pembelian dari kepentingan nonpengendali, selisih antara imbalan yang dibayarkan dan bagiannya atas jumlah tercatat aset bersih yang diperoleh, dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian dari pelepasan kepada kepentingan nonpengendali juga dicatat pada ekuitas.
The Group treats transactions with non-controlling interests as transactions with equity owners of the Group. For purchases from non-controlling interests, the difference between any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to non-controlling interests are also recorded in equity.
Ketika Grup kehilangan pengendalian atau pengaruh signifikan, maka sisa kepentingan dalam entitas diukur kembali pada nilai wajarnya, dengan perubahan pada jumlah tercatat diakui pada laporan laba-rugi konsolidasian. Nilai wajar tersebut menjadi jumlah tercatat awal, untuk keperluan akuntansi selanjutnya yang digunakan untuk mencatat sisa kepentingan sebagai perusahaan asosiasi, ventura bersama atau aset keuangan. Sebagai tambahan, jumlah yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya yang terkait dengan entitas tersebut diakui seolah-olah Grup melepaskan secara langsung aset atau liabilitas terkait. Hal ini berarti jumlah yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya direklasifikasi ke laporan laba-rugi konsolidasian.
When the Group ceases to have control or significant influence, any retained interest in the entity is remeasured to its fair value, with the change in carrying amount recognised in the consolidated statements of income. The fair value is the initial carrying amount, for the purposes of subsequently accounting for the retained interest as an associate, joint venture or financial asset. In addition, any amounts previously recognised in other comprehensive income in respect of that entity are accounted for as if the Group had directly disposed of the related assets or liabilities. This may mean that amounts previously recognised in other comprehensive income are reclassified to the consolidated statements of income.
Penjabaran mata uang asing Transaksi dalam mata uang selain mata uang Rupiah dijabarkan menjadi Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Rupiah dijabarkan menjadi Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang berasal dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Rupiah diakui dalam laporan pendapatan komprehensif konsolidasian.
c.
Foreign currency translation Transactions denominated in currencies other than Rupiah are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the balance sheet date, monetary assets and liabilities in currencies other than Rupiah are translated into Rupiah at the exchange rate prevailing at that date. Exchange gains and losses arising on the translation of monetary assets and liabilities in currencies other than Rupiah are recognised in the consolidated statements of comprehensive income.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/12 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
Penjabaran mata uang asing (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Kurs yang digunakan pada tanggal neraca, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia adalah sebagai berikut (nilai penuh): 2011 Dolar Amerika Serikat (“AS$”) setara dengan Rp Pound Sterling Inggris setara dengan Rp d.
e.
Foreign currency translation (continued) As at the balance sheet date, the exchange rates used, based on middle rates published by Bank of Indonesia were as follows (full amount):
2010
2009
9,068
8,991
13,969
13,894
Kas dan setara kas
ACCOUNTING
United States Dollars (“US$”) equivalent to Rp Great Britain Pound Sterling 15,114 equivalent to Rp 9,400
d. Cash and cash equivalents
Kas merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.
Cash represents available and eligible payment instrument to finance the Company's business.
Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang telah diketahui tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. Instrumen yang dapat diklasifikasikan sebagai setara kas antara lain adalah:
Cash equivalents represent very liquid investments, short term and quickly convertible to cash at a predetermined amount without any risk of significant value change. Instruments which can be classified as cash equivalents are as follows:
(i)
Deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal penempatannya serta tidak dijaminkan; dan (ii) Instrumen pasar uang yang diperoleh dan dapat dicairkan dalam jangka waktu tidak lebih dari 3 (tiga) bulan.
(i)
Kas dan setara kas yang telah ditentukan penggunaannya atau yang tidak dapat digunakan secara bebas tidak tergolong dalam kas dan setara kas.
Cash and cash equivalents which have been restricted for certain purpose or which can not be used freely are not defined as cash and cash equivalents.
Piutang usaha dan piutang lain-lain Piutang usaha adalah jumlah tagihan dari pelanggan untuk batubara yang dijual atau jasa yang diberikan dalam transaksi bisnis pada umumnya. Piutang lain-lain adalah jumlah tagihan dari pihak ketiga atau pihak yang berelasi di luar kegiatan usaha. Jika pembayaran piutang diharapkan selesai dalam satu tahun atau kurang (atau dalam siklus normal operasi dari bisnis jika lebih lama), piutang tersebut dikelompokkan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang tersebut disajikan sebagai aset tidak lancar.
Time deposits due within 3 (three) months or less, starting from the placement date and are not pledged as collateral; and
(ii) Money market instruments purchased and saleable within 3 (three) months.
e.
Trade and other receivables Trade receivables are amounts due from customers for coal sold or services performed in the ordinary course of business. Other receivables are amounts due from third parties or related parties for transactions outside of the ordinary course of business. If collection is expected in one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer), they are classified as current assets. If not, they are presented as non-current assets.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/13 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
Piutang usaha (lanjutan)
dan
piutang
lain-lain
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
g.
Persediaan
Trade and other receivables (continued)
Trade and other receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, less provision for impairment.
Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan untuk penurunan nilai. f.
ACCOUNTING
f.
Inventories
Persediaan batubara merupakan batubara yang menjadi hak Grup dan dinilai berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak yang mencakup alokasi komponen biaya bahan baku, tenaga kerja, penyusutan, dan biaya tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan. Nilai realisasi bersih adalah estimasi nilai penjualan dalam kondisi bisnis normal setelah dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan beban penjualan.
Coal inventory represents the Groupʼs entitlement to coal on hand and are valued at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined based on the moving average basis which includes an appropriate allocation of materials, labour, depreciation and overheads related to mining activities. Net realisable value is the estimated sales amount in the ordinary course of business less the costs of completion and selling expenses.
Persediaan bahan bakar dinilai berdasarkan harga perolehan yang ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang setelah dikurangi dengan penyisihan atas persediaan yang sudah usang, jika ada. Persediaan bahan bakar dicatat sebagai biaya produksi pada saat digunakan.
Fuel supplies are valued at cost, determined on a weighted-average basis less provision for obsolete items, if any. Fuel supplies are charged to production costs in the period they are used.
Transaksi dengan pihak yang berelasi
g. Transactions with related parties
Grup telah melakukan transaksi dengan pihak yang berelasi. Pihak yang berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup.
The Group has entered into transactions with related parties. Related parties are defined as individual or entity which is related with the Group.
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Grup jika mereka:
An individual or family member is related with the Group if it:
(i)
(i)
Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Grup; (ii) Memiliki pengaruh signifikan atas Grup; atau (iii) Merupakan personil manajemen kunci Grup atau entitas induk Grup.
Has control or joint control over the Group;
(ii) Has significant influence over the Group; or (iii) Is a member of the key management personnel of the Group or of a parent of the Group.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/14 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g.
Transaksi (lanjutan)
dengan
pihak
yang
Suatu entitas berelasi dengan memenuhi salah satu hal berikut: (i)
(ii)
(iii) (iv)
(v)
(vi)
(vii)
berelasi
Grup
jika
Entitas dan Grup adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas rekanan terkait dengan entitas lain); Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas tersebut adalah anggotanya); Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan pasca kerja dari salah satu Grup atau entitas yang terkait dengan Grup. Jika Grup adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Grup; Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang atau anggota keluarga terdekat yang memenuhi definisi pihak yang berelasi; atau Orang atau anggota keluarga terdekat yang diidentifikasi pada huruf (i) di atas, memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Sifat transaksi yang berkaitan dengan pihak yang berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Transaksi tersebut dilakukan dengan ketentuan yang telah disetujui oleh masing-masing pihak.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
g. Transactions with related parties (continued)
An entity is related to the Group if any of the following conditions applies: (i)
The entity and the Group are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others); (ii) One entity is an associate or a joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);
(iii) Both entities are joint ventures of the same third party; (iv) One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity; (v) The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the Group or an entity related to the Group. If the Group is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the Group; (vi) The entity is controlled or jointly controlled by a related person as identified above; or
(vii) A person that has control or joint control over the Group that has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity). The nature and extent of the transactions with related parties have been disclosed in the consolidated financial statements. Such transactions are conducted on terms agreed between both parties.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/15 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2.
Aset tetap
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
h. Property, plant and equipment
Tanah diakui sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan.
Land is recognised at cost and not depreciated.
Pada awalnya, semua aset tetap diakui sebesar harga perolehan dan setelahnya, kecuali tanah, dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Initially, property, plant and equipment is recognised at cost and subsequently, except for land, are carried at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses.
Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan hingga mencapai estimasi nilai sisa menggunakan metode garis lurus selama estimasi masa manfaatnya sebagai berikut:
Property, plant and equipment, except land, is depreciated to their estimated residual value using the straight-line method over the expected economic useful lives as follows:
Tahun/ Years Bangunan Infrastruktur Mesin dan peralatan Kendaraan Perlengkapan kantor
10 – 20 10 4 – 16 4–8 4–8
Buildings Infrastructures Machineries and equipment Vehicles Office equipment
Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya apabila kemungkinan besar Grup akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan pendapatan komprehensif konsolidasian dalam periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in the assetʼs carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the consolidated statements of comprehensive income during the financial period in which they are incurred.
Apabila suatu aset tetap sudah tidak digunakan atau dijual, nilai tercatat, dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian, dan keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan pendapatan komprehensif konsolidasian.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying amounts and the related accumulated depreciation are eliminated from the consolidated financial statements, and the resulting gains and losses on the disposal of property, plant and equipment is recognised in the consolidated statements of comprehensive income.
Masa manfaat aset dan nilai sisa dievaluasi dan disesuaikan, jika diperlukan, pada setiap tanggal neraca. Efek dari setiap penyesuaian ini diakui dalam laporan pendapatan komprehensif konsolidasian secara prospektif.
The assetsʼ useful lives and residual values are reviewed, and adjusted if appropriate, at each balance sheet date. The effects of any revisions are recognised in the consolidated statements of comprehensive income, prospectively.
Nilai tercatat aset diturunkan segera ke jumlah terpulihkan jika nilai tercatat aset tersebut lebih tinggi dari pada jumlah terpulihkan yang diestimasikan.
The carrying amount of an asset is written down immediately to its recoverable amount if the assetʼs carrying amount is greater than its estimated recoverable amount.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/16 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
i.
Aset tetap (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
ACCOUNTING
Property, plant and equipment (continued)
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari pelepasan ditentukan dengan membandingkan perolehan kas dengan nilai tercatat dan diakui pada laporan pendapatan komprehensif konsolidasian.
Gains and losses on disposals are determined by comparing the proceeds with the carrying amount and are recognised in the consolidated statements of comprehensive income.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan fasilitas tempat penambangan serta pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya-biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Saat dimulainya penyusutan dan pembebanan penyusutan adalah pada saat selesainya pekerjaan konstruksi aset tetap yang bersangkutan dan biaya penyusutannya dibebankan sebagai beban usaha periode berjalan.
The accumulated costs of the construction of buildings and mining site facilities and the installation of machineries are capitalized as construction-in-progress. These costs are reclassified to property, plant and equipment accounts when the construction or installation is complete. The point in time when depreciation commences is when the construction of the property, plant and equipment is completed and the depreciation cost is expensed as part of operating expenses in the current period.
Penurunan nilai dari aset non-keuangan
i.
Impairment of non-financial assets
Pada tanggal neraca, Grup melakukan telaah untuk menentukan ada tidaknya indikasi penurunan nilai aset.
At the balance sheet date, the Group undertakes a review to determine whether there is any indication of asset impairment.
Aset yang memiliki umur yang tidak terbatas (misal: goodwill) tidak diamortisasi dan akan diuji setiap tahun. Aset tetap, aset tidak berwujud yang diamortisasi, dan aset nonkeuangan, ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kondisi atau perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat terpulihkan. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan jumlah terpulihkan dari aset tersebut. Jumlah terpulihkan adalah yang lebih tinggi antara harga jual bersih atau nilai pakai aset. Dalam rangka menguji penurunan nilai aset, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. Pemulihan penyisihan penurunan nilai (kecuali goodwill) diakui sebagai pendapatan dalam periode dimana pemulihan tersebut terjadi. Penurunan nilai goodwill tidak dapat dipulihkan setelahnya.
Assets that have indefinite useful life (e.g. goodwill) are not subject to amortisation and are tested annually for impairment. Property, plant and equipment, intangible assets that subject to amortisation and non-financial assets subject to amortisation are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of an assetʼs fair value less cost to sell and value in use. For the purpose of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows. Reversal of impairment (except for goodwill) is recorded as income in the period when the reversal occurs. Goodwill impairment is not reversed subsequently.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/17 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
Deferred exploration expenditures
and
ACCOUNTING
development
Biaya eksplorasi dikapitalisasi dan ditangguhkan, berdasarkan area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini:
Exploration expenditures incurred is capitalised and carried forward, based on an area of interest, provided one of the following conditions is met:
(i)
Biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan eksploitasi area of interest tersebut atau melalui penjualan area of interest tersebut; atau (ii) Kegiatan eksplorasi dalam area of interest belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, serta kegiatan yang aktif dan signifikan dalam, atau berhubungan dengan, area of interest tersebut masih berlanjut.
(i)
Pemulihan biaya eksplorasi yang ditangguhkan tergantung pada suksesnya pengembangan dan eksploitasi secara komersial, atau penjualan dari area of interest yang terkait. Setiap area of interest ditelaah pada setiap akhir periode akuntansi. Biaya eksplorasi yang terkait pada suatu area of interest yang telah ditinggalkan atau yang telah tidak layak secara ekonomis untuk dilanjutkan, dihapuskan pada periode keputusan tersebut dibuat.
Ultimate recoupment of exploration expenditures carried forward is dependent upon successful development and commercial exploitation, or alternatively, sale of the respective area. Each area of interest is reviewed at the end of each accounting period. Exploration expenditures in respect of an area of interest, which has been abandoned, or for which is not economically feasible to continue are written-off in the period the decision is made.
Biaya pengembangan tambang dan biaya-biaya lain yang terkait dengan pengembangan suatu area of interest yang terjadi sebelum dimulainya operasi dari area tersebut, sepanjang memenuhi kriteria untuk penangguhan, akan dikapitalisasi.
Mine development expenditures and incorporated costs in developing an area of interest prior to commencement of operations in the respective area, as long as they meet the criteria for deferral, are capitalised.
Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan mencakup akumulasi biaya yang terkait dengan penyelidikan umum, administrasi dan perizinan, geologi dan geofisika, dan biayabiaya yang terjadi untuk mengembangkan area tambang sebelum dimulainya produksi Grup secara komersial. Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan diamortisasi dengan menggunakan metode berbasis unit produksi sejak area of interest tersebut telah berproduksi secara komersial, selama periode waktu yang lebih pendek antara umur tambang dan sisa berlakunya Izin Usaha Pertambangan (“IUP”).
Deferred exploration and development expenditures represent the accumulated costs relating to general investigation, administration and licenses, geological and geophysical expenditures and costs incurred to develop a mine before the commencement of commercial production. Deferred exploration and development expenditures are amortised on a unit-of-production basis from the date of commercial production of the respective area of interest over the lesser of the life of mine and the remaining term of Izin Usaha Pertambangan (“IUP”).
The costs are expected to be recouped through successful development and exploitation of the area of interest or, alternatively, through its sale; or
(ii) Exploration activities in the area of interest have not yet reached the stage which permits a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves, and active and significant operations in, or in relation to, the area of interest are continuing.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/18 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k.
l.
Sewa
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
ACCOUNTING
Leases
Suatu sewa dimana porsi yang signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset masih tetap berada di tangan lessor, maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi (dikurangi dengan insentif yang diterima dari lessor) dibebankan ke laporan pendapatan komprehensif konsolidasian atas dasar garis lurus selama masa sewa.
Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases (net of any incentives received from the lessor) are charged to the consolidated statements of comprehensive income on a straight-line basis over the period of the lease.
Sewa dimana Grup secara substansial memiliki seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewa atau sebesar nilai kini pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
Lease where the Group substantially retains all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the leaseʼs commencement at the lower of the fair value of the leased property or the present value of the minimum lease payments.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara bagian pelunasan liabilitas dan biaya keuangan sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo pembiayaan. Unsur bunga dalam biaya keuangan dibebankan di laporan pendapatan komprehensif konsolidasian selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan dengan metode yang sama dengan metode penyusutan aset tetap yang dimiliki sendiri. Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa Grup akan memiliki aset tersebut pada akhir masa sewa, maka aset tersebut disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa.
Each lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate of interest on the outstanding finance balance. The interest element of the finance cost is charged to the consolidated statements of comprehensive income over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period. Property, plant and equipment acquired under finance leases are depreciated similarly to owned asset. If there is no reasonable certainty that the Group will hold the ownership by the end of the lease term, the asset is depreciated over the shorter of the useful life of the asset and the lease term.
Properti pertambangan
l.
Mining properties
Properti pertambangan dinyatakan sebesar biaya perolehan dan merupakan penyesuaian nilai wajar properti pertambangan pada tanggal akuisisi entitas anak.
Mining properties are stated at cost and represent the fair value adjustment of properties acquired at the date of acquisition of subsidiaries.
Saldo properti pertambangan diamortisasi selama umur properti menggunakan metode unit produksi dimulai dari awal operasi komersial. Amortisasi tersebut menggunakan basis estimasi cadangan batubara. Perubahan dalam estimasi cadangan batubara dilakukan secara prospektif, dimulai sejak awal periode terjadinya perubahan.
The mining property balance is amortised over the life of the property using the units of production method from the date of the commencement of commercial operations. The amortisation is based on estimated coal reserves. Changes in estimated coal reserves are accounted for on a prospective basis, from the beginning of the period in which the change occurs.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/19 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) m. Aset takberwujud
n.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Intangible asset
Aset takberwujud terdiri atas biaya perolehan kembali hak atas kontrak pemasokan dan pemasaran batubara.
Intangible asset consists of reacquired rights of coal supply and marketing contract.
Hak atas kontrak pemasokan dan pemasaran batubara yang diperoleh kembali merupakan biaya perolehan hak atas kontrak pemasokan batubara selama umur tambang yang sebelumnya dipegang oleh pihak ketiga. Perolehan kembali hak ini akan membuat Grup dapat menikmati manfaat ekonomis masa depan dari harga jual dan margin laba yang lebih baik dari penjualan batubara yang dilakukan Grup selama sisa umur area tambang yang bersangkutan.
Reacquired rights of coal supply and marketing contract represent cost to reacquire the rights over the life of mine coal supply contract that was previously held by a third party. The reacquisition will enable the Group to enjoy future economic benefits from better selling prices and profit margin of the coal sales made by the Group throughout the remaining life of mine in each of respective coal concencession area.
Aset takberwujud ini mempunyai masa manfaat yang terbatas dan disajikan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Intangible assets are finite live and carried cost less accumulated amortisation and impairment losses.
Amortisasi dihitung menggunakan metode unit penjualan selama umur tambang atau sisa masa berlaku IUP, mana yang lebih pendek. Pada tanggal neraca, Grup melakukan telaah untuk menentukan ada tidaknya indikasi penurunan nilai atas aset takberwujud kontraktual. Kerugian penurunan nilai ditentukan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dijelaskan pada Catatan 2i.
Amortisation is calculated using the unit-of-sales method over the lesser of the life of mine and the remaining term of the IUP. The Group assesses at the balance sheet date whether there is an objective evidence that intangible asset is impaired. Impairment loss is determined according to the accounting policies explained in Note 2i.
Utang usaha
n.
Trade payables
Utang usaha adalah kewajiban untuk membayar atas barang atau jasa yang telah diperoleh dari pemasok dalam transaksi bisnis pada umumnya. Utang usaha dikelompokkan sebagai liabilitas lancar apabila pembayaran jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang (atau dalam siklus normal operasi dari bisnis jika lebih lama). Jika tidak, utang usaha tersebut disajikan sebagai liabilitas tidak lancar.
Trade payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired in the ordinary course of business from suppliers. Trade payables are classified as current liabilities if payment is due within one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer). If not, they are presented as non-current liabilities.
Utang usaha pada awalnya diakui pada nilai wajar dan kemudian diukur pada harga perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Trade payables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/20 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o.
p.
Pinjaman
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
ACCOUNTING
Borrowings
Pinjaman diakui pada awalnya pada nilai wajar, dikurangi dengan biaya transaksi yang terjadi. Pinjaman kemudian dinyatakan pada biaya perolehan diamortisasi. Selisih antara hasil perolehan (dikurangi dengan biaya transaksi) dan nilai pelepasan diakui di dalam laporan pendapatan komprehensif konsolidasian selama periode pinjaman dengan menggunakan metode suku bunga efektif untuk pinjaman dengan tingkat bunga tetap dan metode garis lurus untuk pinjaman dengan suku bunga mengambang.
Borrowings are recognised initially at fair value, net of transaction cost incurred. Borrowings are subsequently carried at amortised cost. Any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognised in the consolidated statements of comprehensive income over the period of the borrowings using the effective interest method for fixed interest rate borrowings and the straight-line method for floating rate borrowings.
Biaya-biaya yang dibayarkan untuk mendapatkan fasilitas pinjaman diakui sebagai biaya transaksi dari pinjaman tersebut, apabila besar kemungkinan akan dilakukan penarikan atas sebagian atau seluruh fasilitas tersebut. Dalam hal ini, biaya tersebut ditangguhkan sampai dengan penarikan dilakukan. Apabila tidak ada bukti bahwa besar kemungkinan akan dilakukan penarikan atas sebagian atau seluruh fasilitas tersebut, biaya tersebut dikapitalisasi sebagai pembayaran dimuka untuk jasa likuiditas dan diamortisasi selama periode dari fasilitas yang terkait.
Fees paid on the establishment of borrowing facilities are recognised as transaction costs of the borrowing to the extent that it is probable that some or all of the facility will be drawndown. In this case, the fee is deferred until the drawdown occurs. To the extent there is no evidence that it is probable that some or all of the facility will be drawndown, the fee is capitalised as a prepayment for liquidity services and amortised over the period of the facility to which it relates.
Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas lancar kecuali Grup mempunyai hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas tersebut untuk setidaknya 12 bulan setelah tanggal neraca.
Borrowings are classified as current liabilities unless the Group has an unconditional right to defer the settlement of the liability for at least 12 months after the balance sheet date.
Imbalan karyawan
p.
Employee benefits
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja, dan kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefit to be provided, usually dependent on one or more factors such as age, years of service and compensation.
Grup harus menyediakan imbalan pensiun dengan jumlah minimal berdasarkan Peraturan Grup (“Peraturan”) atau berdasarkan UU Ketenagakerjaan, mana yang lebih tinggi. Karena UU Ketenagakerjaan atau Peraturan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan atau Peraturan adalah program imbalan pasti.
The Group is required to provide a minimum amount of pension benefit in accordance with the Groupʼs regulation (“Regulation”) or Labour Law, whichever is higher. Since the Labour Law and the Regulation set the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under the Labour Law or the Regulation represent defined benefit plans.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/21 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p.
Imbalan karyawan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
ACCOUNTING
Employee benefits (continued)
Liabilitas program pensiun imbalan pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca dikurangi nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengan keuntungan/kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Besarnya kewajiban imbalan pasti ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan secara periodik menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas keluar masa depan menggunakan tingkat suku bunga obligasi pemerintah (mengingat saat ini belum ada pasar yang aktif untuk obligasi perusahaan yang berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan uang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
The liability recognised in the consolidated statements of financial position in respect of the defined benefit pension plan is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date less the fair value of plan assets, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of government bonds (considering that there is currently no deep market for high quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.
Beban yang dibebankan dalam laporan pendapatan komprehensif konsolidasian meliputi biaya jasa kini, bunga atas kewajiban, amortisasi biaya jasa lalu, dan keuntungan/kerugian aktuarial. Liabilitas jasa lalu diamortisasi dengan dasar garis lurus selama rata-rata periode jasa yang diestimasikan sampai imbalan menjadi vested.
Expenses charged to the consolidated statements of comprehensive income include current service costs, interest on the obligation, amortisation of past service costs and actuarial gains and losses. The past service liability is amortised on a straight-line basis over the estimated average service period until the benefits become vested.
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasakan pengalaman, perubahan asumsi-asumsi aktuarial, dan perubahan pada program pensiun. Apabila jumlah keuntungan dan kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari kewajiban imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program, kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada pendapatan atau biaya selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments, changes in actuarial assumptions and amendments to the pension plan, in excees of the greater of 10% of the present value of the defined benefit obligation or 10% of the fair value of the plan assets at the balance sheet date, are charged or credited to income over the average remaining service lives of the related employees.
Biaya jasa lalu diakui segera di laporan labarugi konsolidasian, kecuali perubahan pada program pensiun bergantung kepada sisa masa kerja karyawan untuk jangka waktu tertentu (periode hak atau vested). Dalam kasus ini, biaya jasa lalu diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested.
Past-service costs are recognised immediately in the consolidated statements of income, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past-service costs are amortised on a straight-line basis over the vesting period.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/22 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
Pengakuan pendapatan dan beban
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
ACCOUNTING
Revenue and expense recognition
Pendapatan usaha berasal dari penjualan batubara dan pemberian jasa Grup.
Revenue is recognised from the sale of the Groupʼs coal and the delivery of the services.
Pendapatan dari penjualan batubara diakui pada saat terpenuhinya seluruh kondisi berikut:
Revenue from sales of coal is recognised when all the following conditions are met:
(i)
(i)
(ii)
(iii) (iv)
(v)
Grup telah memindahkan risiko secara signifikan dan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli; Grup tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual; Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal; Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada Grup; dan Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal.
(ii)
(iii) (iv)
(v)
The Group has transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership of the goods; The Group retains neither continuing managerial involvement nor effective control over the goods sold; The amount of revenue can be measured reliably; It is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Group; and The costs incurred or to be incurred with respect to the sales transaction can be measured reliably.
Bila suatu transaksi penjualan jasa dapat diestimasi dengan andal, pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut diakui dengan mengacu pada tingkat penyelesaian transaksi tersebut pada tanggal neraca. Hasil transaksi dapat diestimasi dengan andal pada saat terpenuhinya seluruh kondisi berikut:
When the outcome of a transaction involving the rendering of services can be estimated reliably, revenue associated with the transaction is recognised by reference to the stage of completion of the transaction at the balance sheet date. The outcome of a transaction can be estimated reliably when all the following conditions are met:
(i)
Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal; (ii) Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh Grup; (iii) Tingkat penyelesaian dari transaksi tersebut pada tanggal neraca dapat diukur dengan andal; dan (iv) Biaya yang terjadi untuk transaksi dan untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal.
(i)
Bila hasil transaksi penjualan jasa tidak dapat diestimasi dengan andal, pendapatan yang diakui hanya sebesar beban yang telah diakui yang dapat diperoleh kembali.
When the outcome of a transaction involving the rendering of services cannot be estimated reliably, revenue is recognised only to the extent of the expenses recognised that are recoverable.
Beban diakui pada saat terjadinya dengan dasar akrual.
Expenses are recognised as incurred on an accrual basis.
The amount of revenue can be measured reliably; (ii) It is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Group; (iii) The stage of completion of the transaction at the balance sheet date can be measured reliably; and (iv) The costs incurred for the transaction, and the costs to complete the transaction, can be measured reliably.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/23 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
Kewajiban pengelolaan lingkungan hidup
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Environmental obligations
Pengeluaran yang terkait dengan pemulihan, rehabilitasi, dan lingkungan yang timbul selama tahap produksi dibebankan sebagai beban pokok pendapatan pada saat terjadinya.
Restoration, rehabilitation and environmental expenditures incurred during the production phase are charged to cost of revenue as incurred.
Cadangan untuk pembongkaran, pemindahan, dan restorasi dicatat untuk mengakui kewajiban hukum berkaitan dengan penghentian operasi aset jangka panjang yang berasal dari akuisisi, konstruksi atau pengembangan dan/atau operasi normal aset jangka panjang. Penghentian operasi aset jangka panjang ini adalah penghentian operasi selain penghentian sementara pemakaian, termasuk penjualan, pembuangan, pendaurulangan atau penghapusan dengan cara lain.
Provision for decommissioning, demobilisation and restoration is provided for the legal obligations associated with the retirement of a tangible long-lived asset that results from the acquisition, construction or development and/or the normal operation of a long-lived asset. The retirement of a long-lived asset is its nontemporary removal from service, including sale, abandonment, recycling or disposal in some other manner.
Kewajiban ini diakui sebagai utang pada saat timbulnya kewajiban hukum yang berkaitan dengan penarikan sebuah aset, dan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya. Kewajiban ini bertambah dari waktu ke waktu sampai mencapai jumlah penuh melalui pembebanan pada laporan pendapatan komprehensif konsolidasian. Di samping itu, biaya penghentian operasi aset dalam jumlah yang setara dengan jumlah liabilitas dikapitalisasi sebagai bagian dari suatu aset tertentu dan kemudian disusutkan atau dideplesi selama masa manfaat aset tersebut.
The obligations are recognised as liabilities when a legal obligation pertaining to the retirement of an asset is incurred, with the initial measurement of the obligation at fair value. These obligations are accreted to their full value over time through charges to the consolidated statements of comprehensive income. In addition, an asset retirement cost equivalent to the liability is capitalised as part of the related assetʼs carrying value and subsequently depreciated or depleted over the assetʼs useful life.
Liabilitas penghentian operasi aset dibebankan pada lebih dari satu periode pelaporan, jika kejadian yang menimbulkan kewajiban itu timbul lebih dari satu periode pelaporan. Setiap penambahan liabilitas yang terjadi setelah periode pelaporan dianggap sebagai tambahan lapisan liabilitas awal. Setiap tambahan lapisan liabilitas akan diakui sebesar nilai wajar. Tambahan ini akan diukur, diakui, dan dicatat secara prospektif. Liabilitas ini sebagian besar terdiri dari biaya-biaya yang berkaitan dengan reklamasi tambang, pembongkaran dan pemindahan fasilitas, dan aktivitas penutupan.
A liability for asset retirement obligation is incurred over more than one reporting period when the events that create the obligation occur over more than one reporting period. Any incremental liability incurred in a subsequent reporting period is considered to be an additional layer of the original liability. Each layer is initially measured at fair value. A separate layer will be measured, recognised and accounted for prospectively. Liability mainly consists of cost relating to mine reclamation, decommissioning, demobilisation and closure activities.
Untuk hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan yang mungkin tidak berkaitan dengan penghentian operasi aset, dimana Grup merupakan pihak yang bertanggung jawab atas liabilitas tersebut dan liabilitas tersebut ada dan jumlahnya bisa diukur, Grup mencatat estimasi liabilitas tersebut. Dalam menentukan keberadaan liabilitas yang berkaitan dengan isu lingkungan tersebut, Grup mengacu pada kriteria pengakuan liabilitas sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
For environmental issues that may not involve the retirement of an asset, where the Group is a responsible party and it is determined that a liability exists, and amounts can be quantified, the Group accrues for the estimated liability. In determining whether a liability exists in relation to environmental issues, the Group applies the criteria for liability recognition according to the applicable accounting standards.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/24 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
t.
Biaya pengupasan tanah
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
ACCOUNTING
Stripping costs
Biaya pengupasan tanah dibebankan sebagai biaya produksi berdasarkan rasio pengupasan tanah (stripping ratio) rata-rata selama umur tambang (average life). Rasio pengupasan tanah rata-rata adalah rasio volume lapisan batuan atau tanah dalam Bank Cubic Meters terhadap estimasi jumlah tonase batubara yang terkandung didalamnya.
Stripping costs are recognised as production costs based on the average life of the mine stripping ratio. The average stripping ratio is the estimated ratio of volume of the layer of rock or soil in Bank Cubic Meters to the estimated tonnage of coal contained.
Bila rasio aktual pengupasan tanah melebihi rasio average life, kelebihan biaya pengupasan tanah tersebut dibukukan di laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan. Bila rasio aktual pengupasan tanah lebih kecil dari rasio rata-rata, selisih tersebut dicatat sebagai beban pada laporan pendapatan komprehensif. Perubahan estimasi average life stripping ratio diperhitungkan secara prospektif untuk sisa umur tambang.
When the actual stripping ratio exceeds the average life of mine, the excess stripping costs are deferred and recorded in the consolidated statements of financial position as deferred stripping costs. When the actual stripping ratio is lower than the average life of mine, the difference is recoded directly as an expense in the consolidated statements of comprehensive income. Changes in the estimated average life of mine stripping ratio are accounted for on a prospective basis over the remaining mine life.
Perpajakan
t.
Taxation
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Beban pajak diakui dalam laporan pendapatan komprehensif konsolidasian, kecuali jika pajak itu berkaitan dengan kejadian atau transaksi yang langsung dicatat ke ekuitas. Pada kasus ini, beban pajak juga dicatat secara langsung di ekuitas.
Tax expense comprises current and deferred income tax. The tax expense is recognised in the consolidated statements of comprehensive income, except to the extent that it relates to items recognised directly in equity. In this case, the tax expense is also recognised directly in equity.
Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. Where appropriate, it establishes provisions based on the amounts expected to be paid to the tax authorities.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/25 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t.
u.
Perpajakan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t.
Taxation (continued)
Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya. Namun, pajak penghasilan tangguhan tidak diakui jika berasal dari pengakuan awal aset atau liabilitas yang timbul dari transaksi selain kombinasi bisnis yang pada saat transaksi tersebut tidak mempengaruhi laba rugi akuntansi dan laba rugi kena pajak. Rugi pajak yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan rugi fiskal yang masih dapat dimanfaatkan. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is recognised, using the liability method, on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the financial statements. However, the deferred income tax is not accounted for if it arises from initial recognition of an asset or liability in a transaction other than a business combination that at the time of the transaction affects neither accounting nor taxable profit or loss. Tax loss carryforward is recognised as a deferred tax asset when it is probable that there will be future taxable profit available against which the unused tax losses can be utilised. Deferred income tax is determined using tax rates pursuant to laws or regulations that have been enacted or substantially enacted by the reporting date and are expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.
Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang masih dapat dimanfaatkan.
Deferred income tax assets are recognised only to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilised.
Laba per saham dasar
u.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan. v.
ACCOUNTING
Pelaporan segmen Segmen-segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten sesuai dengan pelaporan internal yang disediakan untuk pihak manajemen yang bertanggung jawab untuk mengalokasi sumber daya dan menilai performa dari segmen-segmen operasi.
Basic earnings per share Basic earnings per share are calculated by dividing net income by the weighted average number of common shares outstanding for the relevant year.
v.
Segment reporting Operating segments are reported in a manner consistent with the internal reporting provided to members of management who are responsible for allocating resources and assessing performance of the operating segments.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/26 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) w. Aset dan liabilitas keuangan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
w. Financial assets and liabilities
PSAK 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. Perusahaan telah menerapkan kedua PSAK ini sejak 1 Januari 2010. Manajemen telah menganalisis dampak penerapan kedua PSAK ini dan berkesimpulan bahwa tidak ada dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan dan hanya mempengaruhi penyajian laporan keuangan ini.
SFAS No. 50 (Revised 2006) "Financial Instruments: Presentation and Disclosures" and SFAS No. 55 (Revised 2006) "Financial Instruments: Recognition and Measurement” are applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2010. The Group has implemented both standards since 1 January 2010. Management has analysed the impact of such implementation and believes that there is no material impact on the financial statements and it has affected only the disclosures of these financial statements.
(i)
(i)
Aset keuangan
Financial assets
Grup mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori sebagai berikut: (a) pinjaman yang diberikan dan piutang, dan (b) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan saat aset keuangan tersebut diperoleh. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal. Aset keuangan tidak diakui apabila hak untuk menerima arus kas dari suatu investasi telah berakhir atau telah ditransfer dan Grup telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut.
The Group classifies its financial assets into the categories of: (a) loans and receivables and (b) available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition. Financial assets are derecognised when the rights to receive cash flows from the investments have expired or have been transferred and the Group has transferred substantially all risks and reward of ownership.
(a) Pinjaman yang diberikan dan piutang
(a) Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Mereka dimasukkan di dalam aset lancar kecuali untuk yang jatuh temponya lebih dari 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determined payments and not quoted in an active market. They are included in current assets, except for maturities more than 12 months after the end of reporting period. These are classified as non-current assets.
Pinjaman yang diberikan dan piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajar termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan kemudian diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans and receivables are initially recognised at fair value including directly attributable transaction costs and subsequently carried at amortised cost using the effective interest method.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/27 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) w. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (i)
Aset keuangan (lanjutan) (b) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
w. Financial assets and liabilities (continued) (i)
Financial assets (continued) (b) Available-for-sale financial assets
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/(rugi). Mereka dimasukkan di dalam aset tidak lancar kecuali investasinya jatuh tempo atau manajemen bermaksud untuk melepasnya dalam waktu 12 bulan dari akhir periode pelaporan.
Available-for-sale financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or that are not classified as loans and receivables, held-to-maturity investments and financial assets at fair value through profit or loss. They are included in non-current assets unless the investment matures or management intends to dispose of it within 12 months of the end of the reporting period.
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual pada awalnya diakui sebesar nilai wajar, ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut diukur dengan nilai wajar, dimana keuntungan dan kerugian diakui melalui laporan perubahan ekuitas konsolidasian, kecuali untuk kerugian akibat penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Jika suatu aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, maka akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah diakui dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian, diakui dalam laporan pendapatan komprehensif konsolidasian.
Available-for-sale financial assets are initially recognised at fair value, including directly attributable transaction costs. Subsequently, the financial assets are carried at fair value, with gains and losses recognised in the consolidated statements of changes in equity, except for impairment losses and foreign exchange gains or losses, until the financial assets are derecognised. If the available-for-sale financial assets are impaired, the cumulative gain or loss previously recognised in the consolidated statements of changes in equity, is recognised in the consolidated statements of comprehensive income.
Bunga atas sekuritas yang tersedia untuk dijual yang dihitung dengan metode suku bunga efektif diakui di dalam laporan pendapatan komprehensif konsolidasian sebagai bagian dari pendapatan lain-lain. Dividen atas instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual diakui di dalam laporan pendapatan komprehensif konsolidasian sebagai bagian dari pendapatan lain-lain pada saat hak Grup untuk menerima pembayaran tersebut ditetapkan.
Interest on available-for-sale securities calculated using the effective interest method is recognised in the consolidated statements of comprehensive income as part of other income. Dividend on availablefor-sale equity instruments are recognised in the consolidated statements of comprehensive income as part of other income when the Groupʼs right to receive the payment is established.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/28 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) w. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (ii) Liabilitas keuangan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
w. Financial assets and liabilities (continued) (ii) Financial liabilities
Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangannya dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Manajemen menentukan klasifikasi liabilitas keuangan tersebut pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan tidak diakui ketika liabilitas tersebut berakhir yaitu ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.
The Group classifies its financial liabilities as financial liabilities carried at amortised cost. Management determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. Financial liabilities are derecognised when it is extinguished which is the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expires.
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/(rugi), pada awalnya diakui sebesar nilai wajar, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan tersebut diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Mereka dimasukkan di dalam liabilitas lancar kecuali untuk yang jatuh temponya lebih dari 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Liabilitas keuangan ini diklasifikasikan sebagai liabilitas tidak lancar.
Financial liabilities that are not classified as financial liabilities carried at fair value through profit or loss, are initially recognised at fair value, including directly attributable transaction costs. Subsequently, the financial liabilities are carried at amortised cost using the effective interest method. They are included in current liabilities, except for maturities more than 12 months after the end of reporting period. These are classified as non-current liabilities.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan pendapatan komprehensif konsolidasian ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai dan melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognised in the consolidated statements of comprehensive income when the financial liabilities are derecognised or impaired, as well as through the amortisation process.
(iii) Estimasi nilai wajar Grup menggunakan beberapa teknik penilaian yang digunakan secara umum untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan dengan tingkat kompleksitas yang rendah. Input yang digunakan dalam teknik penilaian untuk instrumen keuangan di atas adalah data pasar yang dapat diobservasi.
(iii) Fair value estimation The Group uses widely recognised valuation models for determining fair values of non-standardised financial instruments of lower complexity. For these financial instruments, inputs into models are generally market observable.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/29 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) w. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
w. Financial assets and liabilities (continued)
(iv) Metode suku bunga efektif
(iv) Effective interest rate method The effective interest rate for financial instruments measured at amortised cost that were acquired prior to and still have a balance remaining as at 1 January 2010, is calculated by referring to the future cash flows that will be generated from the time SFAS 55 (Revised 2006) is first implemented up to the maturity of the financial instruments.
Suku bunga efektif untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya amortisasi yang diperoleh sebelum dan masih memiliki saldo tersisa pada tanggal 1 Januari 2010, dihitung dengan mengacu ke arus kas masa depan yang akan dihasilkan sejak PSAK 55 (Revisi 2006) pertama kali diterapkan sampai dengan jatuh temponya instrumen keuangan tersebut. (v) Saling hapus antar instrumen keuangan
(v) Offsetting financial instruments Financial assets and liabilities are offset and the net amount is reported in the statement of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis, or realise the asset and settle the liability simultaneously.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan. x.
Penurunan nilai dari aset keuangan (i)
Aset yang dicatat berdasarkan perolehan diamortisasi
ACCOUNTING
x. biaya
Impairment of financial assets (i)
Assets carried at amortised cost
Pada setiap tanggal neraca Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
The Group assesses at the balance sheet date whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Kriteria yang Grup gunakan untuk menentukan bahwa ada bukti objektif dari suatu penurunan nilai meliputi:
The criteria that the Group uses to determine that there is objective evidence of an impairment loss include:
(a) Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam;
(a) Significant financial difficulty of the issuer or obligor;
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/30 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) x.
Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) (i)
Aset yang dicatat berdasarkan perolehan diamortisasi (lanjutan)
biaya
(b) Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; (c) Pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut; (d) Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; (e) Hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau (f) Data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk: -
-
Memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut; dan Kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan niIai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi, baik secara langsung maupun menggunakan pos cadangan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan pendapatan komprehensif konsolidasian.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) x.
ACCOUNTING
Impairment of financial assets (continued) (i)
Assets carried (continued)
at
amortised
cost
(b) A breach of contract, such as a default or delinquency in interest or principal payments; (c) The lenders, for economic or legal reasons relating to the borrowerʼs financial difficulty, granting to the borrower a concession that the lender would not otherwise consider;
(d) It becomes probable that the borrower will enter bankruptcy or other financial reorganisation; (e) The disappearance of an active market for that financial asset because of financial difficulties; or (f) Observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows from a portfolio of financial assets since the initial recognition of those assets, although the decrease cannot yet be identified with the individual financial assets in the portfolio, including:
-
-
Adverse changes in the payment status of borrowers in the portfolio; and National or local economic conditions that correlate with defaults on the assets in the portfolio.
If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the assetʼs carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial assetʼs original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of the loss is recognised in the consolidated statements of comprehensive income.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/31 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) x.
Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) (i)
Aset yang dicatat berdasarkan perolehan diamortisasi (lanjutan)
biaya
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan pos cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan pendapatan komprehensif konsolidasian. (ii) Aset yang tersedia untuk dijual
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) x.
ACCOUNTING
Impairment of financial assets (continued) (i)
Assets carried (continued)
at
amortised
cost
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtorʼs credit rating), the previously recognised impairment loss will be reversed either directly or by adjusting an allowance account. The reversal will not result in carrying of the financial asset that exceeds what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised at the date the impairment reversed. The reversal amount will be recognised in the consolidated statements of income/(loss).
(ii) Assets classified as available-for-sale
Ketika penurunan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual telah diakui secara langsung dalam ekuitas dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan pendapatan komprehensif konsolidasian meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan pendapatan komprehensif konsolidasian merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan pendapatan komprehensif konsolidasian.
When a decline in the fair value of an available for sale financial asset has been recognised directly in equity and there is objective evidence that the assets are impaired, the cumulative loss that had been recognised in the equity will be reclassified from equity to profit or loss eventhough the financial asset has not been derecognised. The amount of the cumulative loss that is reclassified from equity to consolidated statements of comprehensive income/(loss) will be the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognised in the consolidated statements of comprehensive income.
Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan pendapatan komprehensif konsolidasian atas investasi instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual tidak boleh dipulihkan melalui laporan pendapatan komprehensif konsolidasian.
The impairment losses recognised in the consolidated statements of comprehensive income for an investment in an equity instrument classified as available-for-sale will not be reversed through profit or loss.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/32 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) x.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2.
Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) x.
(ii) Aset yang tersedia untuk dijual (lanjutan)
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI BARU DAN REVISI
Impairment of financial assets (continued) (ii) Assets classified (continued)
as
available-for-sale
If, in a subsequent period, the fair value of a debt instrument classified as availablefor-sale increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognised in the consolidated statements of comprehensive income, the impairment loss is reversed through the separate consolidated statements of comprehensive income/(loss).
Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan pendapatan komprehensif konsolidasian, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan pendapatan komprehensif konsolidasian.
3.
ACCOUNTING
3.
THE ADOPTION OF NEW ACCOUNTING STANDARDS
AND
REVISED
Pada tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK dan interpretasi standar akuntansi keuangan (“ISAK”) baru dan revisi yang wajib berlaku mulai dari tanggal tersebut, antara lain:
On 1 January 2011, the Group adopted new and revised SFAS and interpretations of statement of financial accounting standards (“ISFAS”) that are mandatory for application from that date, among others:
a.
a.
PSAK No. 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan” memperkenalkan konsep Pendapatan Komprehensif dan Laporan Pendapatan Komprehensif. Berdasarkan PSAK ini, suatu entitas harus menyajikan kepentingan non-pengendali di bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan (neraca) dan mempunyai opsi untuk menyajikan laba/(rugi) komprehensif dan komponennya dalam satu laporan komprehensif atau dua laporan (laporan laba/(rugi) dan laporan laba/(rugi) komprehensif). Grup memilih untuk menyajikan laporan laba/(rugi) komprehensif dalam satu laporan.
SFAS No. 1 (Revised 2009) “Presentation of Financial Statements” introduces the Comprehensive Income concept and the Statements of Comprehensive Income/(Loss). Under the Standard, an entity should present non-controlling interest in the equity section of the statements of financial position (balance sheets) and has an option to present comprehensive income/(loss) in one statement (the statements of comprehensive income/(loss)) or two statements (statements of income/(loss) and statements of comprehensive income/(loss)). The Group has chosen to present statements of comprehensive income/(loss) in one statement.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/33 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI BARU DAN REVISI (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
3.
THE ADOPTION OF NEW AND REVISED ACCOUNTING STANDARDS (continued) In addition, when an entity applies an accounting policy retrospectively or makes a retrospective restatement of an item in its financial statements, or when it reclassifies items in its financial statements, it shall present, as a minimum, three statements of financial position, as at: 1) the end of current period, 2) the end of the previous period (which is the same as the beginning of the current period), and 3) the beginning of the earliest comparative period. As discussed in Note 44 of the consolidated financial statements, some accounts in the consolidated financial statements as at for the year ended 31 December 2009 have been amended to conform to the basis on which the consolidated financial statements for the years ended 31 December 2011 and 2010 has been presented. In relation with the reclassification of accounts, the Group did not present the statements of financial position as at the beginning of the earliest comparative period because the Group believes it does not convey material information to financial statements readers.
Selain itu, jika entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya, maka entitas menyajikan minimal tiga laporan posisi keuangan yaitu laporan posisi keuangan pada: 1) akhir periode berjalan, 2) akhir periode sebelumnya (yang sama dengan awal periode berjalan), dan 3) permulaan dari periode komparasi terawal. Seperti yang dijelaskan pada Catatan 44 atas laporan keuangan konsolidasian, beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian pada dan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010. Sehubungan dengan reklasifikasi akun ini, Grup tidak menyajikan laporan posisi keuangan pada permulaan dari periode komparasi terawal karena Grup percaya bahwa hal tersebut tidak akan menyampaikan informasi signifikan kepada pembaca laporan keuangan. b.
PSAK No. 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” mewajibkan entitas untuk menyajikan kepentingan non-pengendali dalam laporan posisi keuangan konsolidasian di bagian ekuitas, terpisah dari ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik induk. Menurut PSAK lama, kepentingan non-pengendali disajikan di antara bagian liabilitas dan ekuitas. Karena itu, Grup telah melakukan reklasifikasi atas kepentingan non-pengendali 2010 dan 2009 yang sebelumnya dicatat dalam pos diantara kewajiban dan ekuitas, menjadi ekuitas. Keberadaan hak suara potensial juga diperhitungkan dalam menilai keberadaan pengendalian (sebelumnya tidak diperhitungkan). Selain itu, PSAK revisi ini memberikan tambahan panduan ketika terjadi perubahan kepemilikan. Mulai tahun 2011, Perusahaan menyajikan laporan keuangan tersendiri PT Atlas Resources Tbk – induk perusahaan saja. Sesuai dengan PSAK No. 4, Perusahaan telah menyajikan investasi pada entitas anak berdasarkan metode biaya dan perubahan tersebut diterapkan secara restrospektif.
b.
SFAS No. 4 (Revised 2009) “Consolidated and Separate Financial Statements” requires an entity to present non-controlling interests in the consolidated statements of financial position within equity section, separately from the equity of the owners of the parent. Under the previous standard, non-controlling interests are presented in between liabilities and equity. As such, for the current period, the Group has reclassified the 2010 and 2009 non-controlling interest which has been previously recorded as a mezzanine between liabilities and equity to equity. Potential voting right is also considered when determining a control (previously it is not considered). In addition, the revised standard also provides more guidance on changes in the ownership interest.
Starting from 2011, the Company presented separate financial statements of PT Atlas Resources Tbk – parent company only. In accordance with SFAS No. 4, the Company has presented investment in subsidiaries under the cost method and the change has been applied restrospectively.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/34 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI BARU DAN REVISI (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
3.
THE ADOPTION OF NEW AND REVISED ACCOUNTING STANDARDS (continued)
c.
PSAK No. 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” mewajibkan adanya transparansi yang lebih besar dalam penyajian informasi segmen dengan lebih menekankan pada informasi segmen yang digunakan oleh manajemen (yaitu informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional). Dalam PSAK sebelumnya, entitas harus menentukan segmen primer dan sekunder (baik segmen usaha maupun geografis) berdasarkan karakteristik dan sumber utama risiko dan imbalan entitas. Grup berada dalam ruang lingkup dari standar yang direvisi efektif sejak 2011. Penyajian 2010 dan 2009 disajikan untuk kepentingan komparatif.
c.
SFAS No. 5 (Revised 2009) “Operating Segments” requires greater transparency on segment information by putting more emphasis on looking at the segments through the eyes of management (i.e. information reported to the chief operating decision maker). Previously, an entity should determine the primary and secondary segment (either business or geographical segment) based on the nature and dominant source of the entity's risks and returns. The Group is within the scope of the revised standard effective since 2011. The 2010 and 2009 disclosures are presented for comparative purposes.
d.
PSAK No. 22 (Revisi 2010) “Kombinasi Bisnis” mengakui goodwill sebagai selisih lebih dari nilai wajar atas nilai yang secara efektif dialihkan dibandingkan terhadap jumlah bersih dari aset teridentifikasi dan liabilitas yang diakuisisi. Goodwil tidak diamortisasi namun diuji penurunan nilainya setiap akhir periode (sebelumnya, kepentingan minoritas dipertimbangkan ketika menentukan goodwill dan goodwill diamortisasi selama periode 5 sampai 20 tahun). Di samping itu, menurut PSAK revisi ini, goodwill negatif diakui langsung di laporan pendapatan komprehensif konsolidasian (sebelumnya, goodwill negatif diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai sebagai pendapatan secara sistematis selama periode tidak kurang dari 20 tahun). Karena adopsi standar revisi ini, Grup mengakui goodwill negatif sebesar Rp 1.328 di laporan pendapatan komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011.
d.
SFAS No. 22 (Revised 2010) “Business Combinations” defines goodwill as the excess of the fair value of the consideration effectively transferred over the net amount of acquired recognised identifiable assets and liabilities. Goodwill is not amortised but subject to annual impairment assessment (previously, minority interest is considered when determining goodwill and goodwill is subject to 5 to 20 years amortisation). Also, under the revised standard, negative goodwill is recognised directly in the consolidated statements of comprehensive income (previously, negative goodwill is treated as deferred income and recognized as income on a systematic basis over a period of not less than twenty years). Due to the adoption of this revised standard, the Group recognised negative goodwill of Rp 1,328 in the consolidated statements of comprehensive income for the year ended 31 December 2011.
Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak relevan atau tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup untuk tahun 31 Desember 2011:
The following new standards, amendments to standards and interpretations are mandatory for the first time for the financial year beginning 1 January 2011, but are not currently relevant or did not have a material impact for the Groupʼs consolidated financial statement for the year ended 31 December 2011:
x
PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”
x
x
PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim” PSAK 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak yang Berelasi” PSAK 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan” PSAK No. 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”
x
x x x
x x x
SFAS No. 2 (Revised 2009), “Statements of Cash Flows” SFAS No. 3 (Revised 2010), “Interim Financial Reporting” SFAS 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures” SFAS 8 (Revised 2010), “Events after the Reporting Period” SFAS No. 12 (Revised 2009), “Interests in Joint Ventures”
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/35 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI BARU DAN REVISI (lanjutan) x x x x
x x x x x x x x x x
4.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
THE ADOPTION OF NEW AND REVISED ACCOUNTING STANDARDS (continued)
PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi Pada Entitas Asosiasi” PSAK No. 19 (Revisi 2010) “Aset Takberwujud”
x
PSAK No. 23 (Revisi 2010) “Pendapatan” PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset” PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan" ISAK No. 7 (Revisi 2009), “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus” ISAK No. 9, “Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purna Operasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa”
x x
ISAK No. 10, “Program Loyalitas Pelanggan” ISAK No. 11, “Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik” ISAK No. 12, “Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer” ISAK No. 14, “Aset Takberwujud - Biaya Situs Web” ISAK No. 17, “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”
x x
PELEPASAN ENTITAS ANAK a.
3.
x
x x x x x
x x x
4.
Pelepasan API di tahun 2009
SFAS No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associates” SFAS No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets” SFAS No. 23 (Revised 2010) “Revenue” SFAS No. 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” SFAS No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets” SFAS No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets” SFAS No. 58 (Revised 2009), “Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations” ISFAS No. 7 (Revised 2009), “Consolidation of Special Purpose Entities” ISFAS No. 9, “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities” ISFAS No. 10, “Customer Loyalty Programs” ISFAS No. 11, “Distribution of Non-cash Assets to Owners” ISFAS No. 12, “Jointly Controlled Entities: NonMonetary Contributions by Venturers” ISFAS No. 14, “Intangible Assets - Website Costs” ISFAS No. 17, “Interim Financial Reporting and Impairment”
DISPOSAL OF SUBSIDIARIES a.
Disposal of API in 2009 On 14 July 2009, the Company disposed all of its interest in API to OPE for Rp 499. The details of the net liability disposed of are as follows:
Pada tanggal 14 Juli 2009, Perusahaan melepas semua kepemilikannya di API kepada OPE dengan harga Rp 499. Rincian liabilitas bersih pada saat pelepasan adalah sebagai berikut: 2009 Liabilitas bersih Kepemilikan yang dilepas Liabilitas bersih yang dilepas Penyesuaian terhadap liabilitas bersih yang dilepas: - Keuntungan karena pelepasan entitas anak - Piutang lain-lain dari pelepasan entitas anak
2,541 99.8%
Net liability Interest disposed
2,536
Net liability disposed
Adjustment to net liability disposed of: (3,035)
Gain from disposal of subsidiary -
499
Other receivable from disposal of subsidiary -
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/36 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
PELEPASAN ENTITAS ANAK (lanjutan) a.
4.
Pelepasan API di tahun 2009 (lanjutan)
DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (continued) a.
Disposal of API in 2009 (continued)
2009 Kas yang diterima dari pelepasan entitas anak Kas dan bank pada API Arus kas masuk dari pelepasan entitas anak b.
-
Cash received from disposal of subsidiary
119
Cash and banks in API
(119)
Pelepasan SER di tahun 2011
b.
Net cash inflow from disposal of subsidiary Disposal of SER in 2011 On 29 March 2011, the Company disposed all of its interest in SER to PT Optima Persada Mandiri for Rp 270. The details of the net liability disposed of are as follows:
Pada tanggal 29 Maret 2011, Perusahaan melepas semua kepemilikannya di SER kepada PT Optima Persada Mandiri dengan harga Rp 270. Rincian liabilitas bersih pada saat pelepasan adalah sebagai berikut: 2011 Liabilitas bersih Kepemilikan yang dilepas
3,184 90%
Net liability Interest disposed
Liabilitas bersih yang dilepas
2,866
Net liability disposed
Keuntungan karena pelepasan entitas anak
(3,136)
Kas yang diterima dari pelepasan entitas anak Kas dan bank pada SER Arus kas masuk bersih dari pelepasan entitas anak c.
Pelepasan CTM di tahun 2011
Gain from disposal of subsidiary
270
Cash received from disposal of subsidiary
-
Cash and banks in SER
270
Net cash inflow from disposal of subsidiary
c.
Disposal of CTM in 2011 On 29 March 2011, the Company disposed all of its interest in CTM to PT Optima Persada Mandiri for Rp 599. The details of the net assets disposed of are as follows:
Pada tanggal 29 Maret 2011, Perusahaan melepas semua kepemilikannya di CTM kepada PT Optima Persada Mandiri dengan harga Rp 599. Rincian aset bersih pada saat pelepasan adalah sebagai berikut: 2011 Liabilitas bersih Kepemilikan yang dilepas Liabilitas bersih yang dilepas Keuntungan karena pelepasan entitas anak
456 99.83%
Net liability Interest disposed
455
Net liability disposed
(144)
Gain from disposal of subsidiary
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/37 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
PELEPASAN ENTITAS ANAK (lanjutan) c.
4.
Pelepasan CTM di tahun 2011 (lanjutan)
DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (continued) c.
Disposal of CTM in 2011 (continued)
2011 Kas yang diterima dari pelepasan entitas anak Kas dan bank pada SER Arus kas masuk bersih dari pelepasan entitas anak
5.
AKUISISI ENTITAS ANAK a.
5.
Akuisisi API di tahun 2010
559
Cash received from disposal of subsidiary
-
Cash and banks in SER
559
Net cash inflow from disposal of subsidiary
ACQUISITION OF SUBSIDIARIES a.
Acquisition of API in 2010 On 28 September 2010, the Company acquired 99.80% equity interest in API for cash acquisition price of Rp 499 and liabilities assumed of Rp 53,677. The acquistion of the 99.80% interest in API provided the Company with effective control over API, and as such APIʼs financial statements is being consolidated to the Companyʼs financial statements. The acquisition was carried-out to further expand the Groupʼs business. The Company recognised mining properties after purchase price allocation to the fair value of net assets acquired and recognised deferred tax liability and goodwill amounting to the multiplication of mining properties and the prevailing tax rate as detailed below:
Pada tanggal 28 September 2010, Perusahaan mengakuisisi 99,80% kepemilikan saham di API dengan harga kas akuisisi sebesar Rp 499 dan kewajiban yang diambil alih sebesar Rp 53.677. Akuisisi 99,80% kepemilikan saham di API memberikan Perusahaan suatu kemampuan pengendalian efektif atas API, dan oleh karena itu semenjak tanggal tersebut, laporan keuangan API dikonsolidasikan ke laporan keuangan Perusahaan. Akuisisi ini bertujuan untuk mengembangkan lebih lanjut bisnis Grup. Perusahaan mengakui properti pertambangan setelah alokasi harga pembelian ke nilai wajar dari aset bersih yang diakuisisi dan mengakui kewajiban pajak tangguhan dan goodwill sebesar hasil perkalian properti pertambangan dan tarif pajak yang berlaku, dengan rincian sebagai berikut: 2010 Nilai pembelian Alokasi nilai pembelian Aset lancar Aset tetap, bersih Biaya eksplorasi dan pengembangan ditangguhkan Properti pertambangan (Catatan 14) Goodwill Liabilitas lancar Liabilitas pajak ditangguhkan Kepentingan non-pengendali
54,176
6,067 101 45,655 6,056 1,514 (3,607) (1,514) (96 )
Purchase consideration Purchase consideration allocation Current assets Property, plant and equipment, net Deferred exploration and development expenditures Mining properties (Note 14) Goodwill Current liabilities Deferred tax liabilities Non-controlling interest
54,176 Nilai pembelian dibayar tunai Kas dan setara kas pada anak perusahaan yang diakuisisi
(499)
Purchase consideration settled in cash
4,271 Cash and cash equivalents in subsidiary acquired
Arus kas masuk dari akuisisi
3,772
Cash inflow on acquisition
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/38 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
AKUISISI ENTITAS ANAK (lanjutan) b.
5.
Akuisisi OPE di tahun 2011
ACQUISITION OF SUBSIDIARIES (continued) b.
Acquisition of OPE in 2011 On 31 March 2011, the Company acquired a 96% interest in OPE. This transaction was settled by capital contribution of new shares issued by OPE amounting to Rp 14,400, offsetting other non-current receivables amounting to Rp 66,799 and incurring liabilities as a result of novation of borrowings of OPE to New Century Technology Limited (“NCT”) amounting to Rp 165,059. The acquisition of 96% shares ownership in OPE provided the Company with the ability to control OPE, therefore starting from such date, the consolidated financial statements of OPE was consolidated to the financial statements of the Company. The acquisition was carried-out to further expand the Groupʼs business. The Company recognised mining properties after purchase price allocation to the fair value of net assets acquired and recognised deferred tax liability and goodwill amounting to the multiplication of mining properties and the prevailing tax rate as detailed below:
Pada tanggal 31 Maret 2011, Perusahaan mengakuisisi 96% kepemilikan di OPE. Transaksi ini diselesaikan dengan setoran modal atas saham baru yang diterbitkan OPE senilai Rp 14.400, penghapusan piutang tidak lancar lain-lain senilai Rp 66.799 dan menanggung liabilitas dari hasil novasi pinjaman OPE ke New Century Technology Limited (“NCT”) sebesar Rp 165.059. Akuisisi 96% kepemilikan saham di OPE memberikan Perusahaan suatu kemampuan untuk mengendalikan OPE, dan oleh karena itu semenjak tanggal tersebut, laporan keuangan konsolidasian OPE dikonsolidasikan ke laporan keuangan Perusahaan. Akuisisi ini bertujuan untuk mengembangkan lebih lanjut bisnis Grup. Perusahaan mengakui properti pertambangan setelah alokasi harga pembelian ke nilai wajar dari aset bersih yang diakuisisi dan mengakui kewajiban pajak tangguhan dan goodwill sebesar hasil perkalian properti pertambangan dan tarif pajak yang berlaku, dengan rincian sebagai berikut: 2011 Nilai pembelian Alokasi nilai pembelian Aset lancar Aset tetap, bersih Biaya eksplorasi dan pengembangan ditangguhkan Aset tidak lancar lainnya Properti pertambangan (Catatan 14) Goodwill Liabilitas lancar Pinjaman bank Liabilitas tidak lancar lainnya Liabilitas pajak tangguhan Kepentingan non-pengendali
246,258
102,854 56,209 100,295 53,027 52,472 11,173 (37,518) (62,227) (10,455) (11,173) (8,399)
Purchase consideration Purchase consideration allocation Current assets Property, plant and equipment, net Deferred exploration and development expenditures Other non-current assets Mining properties (Note 14) Goodwill Current liabilities Bank loans Other non-current liabilities Deferred tax liabilities Non-controlling interest
246,258 Nilai pembelian dibayar tunai Kas dan setara kas pada anak perusahaan yang diakuisisi Arus kas masuk dari akuisisi
(14,400) 15,898
Purchase consideration settled in cash Cash and cash equivalents in subsidiary acquired
1,498
Cash inflow on acquisition
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/39 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
AKUISISI ENTITAS ANAK (lanjutan) c.
5.
Akuisisi OC di tahun 2011
ACQUISITION OF SUBSIDIARIES (continued) c.
Acquisition of OC in 2011 On 31 March 2011, the Company acquired 50.33% shares ownership in OC for a purchase consideration of Rp 151. The acquisition of 50.33% shares ownership in OC provided the Company with the ability to control OC, therefore starting from such date, the financial statements of OC was consolidated to the financial statements of the Company. The acquisition was carried-out to further expand the Groupʼs business.
Pada 31 Maret 2011, Perusahaan mengakuisisi 50,33% kepemilikan saham di OC senilai Rp 151. Akuisisi 50,33% kepemilikan saham di OC memberikan Perusahaan suatu kemampuan untuk mengendalikan OC, oleh karena itu semenjak tanggal tersebut, laporan keuangan OC dikonsolidasikan ke laporan keuangan Perusahaan. Akuisisi ini bertujuan untuk mengembangkan lebih lanjut bisnis Grup.
2011 Nilai pembelian Alokasi nilai pembelian Aset lancar Aset tetap, bersih Biaya eksplorasi dan pengembangan ditangguhkan Aset tidak lancar lainnya Properti pertambangan (Catatan 14) Liabilitas lancar Liabilitas tidak lancar Pendapatan dari goodwill negatif Kepentingan non-pengendali
151 2,268 7,074 23,664 2,602 1,714 (7,139) (27,246) (1,328) (1,458)
Purchase consideration Purchase consideration allocation Current assets Property, plant and equipment, net Deferred exploration and development expenditures Other non-current assets Mining properties (Note 14) Current liabilities Non-current liabilities Income due to negative goodwill Non-controlling interest
151
d.
Nilai pembelian dibayar tunai Kas dan setara kas pada anak perusahaan yang diakuisisi
1,891 Cash and cash equivalents in subsidiary acquired
Arus kas masuk dari akuisisi
1,740
Akuisisi KBA di tahun 2011 Grup mengakuisisi 20% kepemilikan saham di KBA pada 13 Juli 2011, dan kemudian tambahan 30,08% pada 12 Desember 2011 dengan nilai pembelian sebesar Rp 20.869. Jika jumlah cadangan batubara terbukti KBA dan BKA yang ditentukan dengan standar JORC lebih besar dari pada 1 juta metrik ton, Grup setuju untuk membayar AS$7 per metrik ton untuk kelebihan tersebut. Akuisisi 50,08% kepemilikan saham di KBA memberikan Perusahaan suatu kemampuan untuk mengendalikan KBA, oleh karena itu semenjak tanggal 12 Desember 2011, laporan keuangan KBA dikonsolidasikan ke laporan keuangan Perusahaan. Akuisisi ini bertujuan untuk mengembangkan lebih lanjut bisnis Grup. Perusahaan mengakui properti pertambangan setelah alokasi harga pembelian ke nilai wajar dari aset bersih yang diakuisisi, dengan rincian sebagai berikut:
(151)
d.
Purchase consideration settled in cash
Cash inflow on acquisition Acquisition of KBA in 2011 The Group acquired 20% shares ownership in KBA on 13 July 2011, and then a further 30.08% on 12 December 2011 for a total purchase consideration of Rp 20,869. If total proven coal reserves of KBA and BKA on JORC standards exceed 1 million metric tonnes, the Group agreed to pay US$7 per metric ton for such excess. The acquisition of 50.08% shares ownership in KBA provided the Company with the ability to control KBA, therefore starting from 12 December 2011, the financial statements of KBA was consolidated to the financial statements of the Company. The acquisition was carried-out to further expand the Groupʼs business. The Company recognised mining properties after purchase price allocation to the fair value of net assets acquired, as detailed below:
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/40 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
AKUISISI ENTITAS ANAK (lanjutan) d.
5.
Akuisisi KBA di tahun 2011 (lanjutan)
ACQUISITION OF SUBSIDIARIES (continued) d.
Acquisition of KBA in 2011 (continued)
2011 Nilai pembelian
20,869
Alokasi nilai pembelian Aset lancar Aset tetap, bersih Biaya eksplorasi dan pengembangan ditangguhkan Aset tidak lancar lainnya Properti pertambangan (Catatan 14) Liabilitas lancar Liabilitas tidak lancar lainnya Kepentingan non-pengendali
59 48 1,150 250 20,315 (7) (394) (552 )
Purchase consideration Purchase consideration allocation Current assets Property, plant and equipment, net Deferred exploration and development expenditures Other non-current assets Mining properties (Note 14) Current liabilities Other non-current liabilities Non-controlling interest
20,869
e.
Nilai pembelian dibayar tunai Kas dan setara kas pada anak perusahaan yang diakuisisi
(20,869)
Arus kas keluar dari akuisisi
(20,860)
9
Akuisisi BKA di tahun 2011
e.
Purchase consideration settled in cash Cash and cash equivalents in subsidiary acquired Cash outflow on acquisition Acquisition of BKA in 2011 The Group acquired 20% shares ownership in BKA on 13 July 2011, and then a further 30.40% on 12 December 2011 for a total purchase consideration of Rp 8,802. See Note 5d for additional compensation the Group should pay if the total coal reserves of KBA and BKA determined based on JORC standards exceed 1 million tonnes. The acquisition of 50.40% shares ownership in BKA provided the Company with the ability to control BKA, therefore starting from 12 December 2011, the financial statements of BKA was consolidated to the financial statements of the Company. The acquisition was carried-out to further expand the Groupʼs business. The Company recognised mining properties after purchase price allocation to the fair value of net assets acquired, as detailed below:
Grup mengakuisisi 20% kepemilikan saham di BKA pada 13 Juli 2011, dan kemudian tambahan 30,40% pada 12 Desember 2011 dengan nilai pembelian sebesar Rp 8.802. Lihat Catatan 5d untuk tambahan kompensasi yang Grup harus bayarkan jika jumlah cadangan terbukti batubara KBA dan BKA yang ditentukan dengan standar JORC melebihi 1 juta metrik ton. Akuisisi 50,40% kepemilikan saham di BKA memberikan Perusahaan suatu kemampuan untuk mengendalikan BKA, oleh karena itu semenjak tanggal tersebut, laporan keuangan BKA dikonsolidasikan ke laporan keuangan Perusahaan. Akuisisi ini bertujuan untuk mengembangkan lebih lanjut bisnis Grup. Perusahaan mengakui properti pertambangan setelah alokasi harga pembelian ke nilai wajar dari aset bersih yang diakuisisi, dengan rincian sebagai berikut : 2011 Nilai pembelian Alokasi nilai pembelian Aset lancar Biaya eksplorasi dan pengembangan ditangguhkan Aset tidak lancar lainnya Properti pertambangan (Catatan 14) Liabilitas tidak lancar lainnya Kepentingan non-pengendali
8,802 10 200 50 8,676 (10) (124 ) 8,802
Purchase consideration Purchase consideration allocation Current assets Deferred exploration and development expenditures Other non-current assets Mining properties (Note 14) Other non-current liabilities Non-controlling interest
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/41 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
AKUISISI ENTITAS ANAK (lanjutan) e.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
5.
Akuisisi BKA di tahun 2011 (lanjutan)
ACQUISITION OF SUBSIDIARIES (continued) e.
Acquisition of BKA in 2011 (continued)
2011
6.
Nilai pembelian dibayar tunai Kas dan setara kas pada anak perusahaan yang diakuisisi
(8,802)
Arus kas keluar dari akuisisi
(8,792)
Purchase consideration settled in cash Cash and cash equivalents in subsidiary acquired
10
KAS DAN SETARA KAS
6. 2011
Cash outflow on acquisition
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2010
2009
Kas Rupiah Pound Sterling Inggris Dolar AS
3,807 114 31
645 31
112 -
Cash on hand Rupiah Great Britain Pound Sterling US Dollars
Jumlah kas
3,952
676
112
Total cash on hand
Kas di bank Rupiah - PT Bank Permata Tbk. (“Bank Permata”) - PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (“Bank Danamon”) - PT Bank DBS Indonesia (“Bank DBS”) - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (“Bank Mandiri”) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. - PT Bank Central Asia Tbk. - PT Bank OCBC NISP Tbk. (“Bank OCBC NISP”) - PT Bank Artha Graha International Tbk. - PT Bank Ganesha - Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50)
Cash in banks Rupiah PT Bank Permata Tbk. (“Bank Permata”) PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (“Bank Danamon”) PT Bank DBS Indonesia (“Bank DBS”) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (“Bank Mandiri”) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. (“Bank OCBC NISP”) PT Bank Artha Graha International Tbk. PT Bank Ganesha -
88,088
-
-
79,775
-
-
76,207
-
-
14,530
1,264
695
1,276 629
195
85
610
-
-
133 101
-
-
5
68
261,354
1,527
780
32,724 6,781 3,224 2,276 109
2,254 1,372 28 -
US Dollars 465 Bank Mandiri Bank Permata 30 PT Bank Central Asia Tbk. Bank DBS Bank Danamon -
40
10
13 Others (each below Rp 50) -
Rekening Dolar AS
45,154
3,664
508
US Dollars accounts
Jumlah kas di bank
306,508
5,191
1,288
Total cash in banks
Rekening Rupiah Dolar AS - Bank Mandiri - Bank Permata - PT Bank Central Asia Tbk. - Bank DBS - Bank Danamon - Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50)
- Others (each below Rp 50) Rupiah accounts
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/42 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
6. 2011
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
2010
2009
Deposito berjangka Rupiah - Bank Danamon - Bank OCBC NISP - Bank Permata - PT Bank Ganesha
20,000 20,000 1,679 223
-
-
Time deposits Rupiah Bank Danamon Bank OCBC NISP Bank Permata PT Bank Ganesha -
Rekening Rupiah
41,902
-
-
Rupiah accounts
Dolar AS - Bank Permata - Bank Danamon
5,894 907
-
-
US Dollars Bank Permata Bank Danamon -
Rekening Dolar AS
6,801
-
-
US Dollars accounts
48,703
-
-
Total time deposits
359,163
5,867
1,400
Total cash and cash equivalents
Jumlah deposito berjangka
Jumlah kas dan setara kas
Pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, Grup tidak menempatkan kas dan setara kasnya pada pihak yang berelasi.
As at 31 December 2011, 2010 and 2009, the Group did not maintain or place its cash and cash equivalents with related parties.
Tingkat suku bunga dari deposito berjangka di atas adalah sebagai berikut:
The interest rates of the above time deposits are as follows:
2011 Rupiah Dolar AS
7.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2010
5.00% - 7.05% 1.00% - 2.00%
PIUTANG USAHA
-
7. 2011
2009 -
TRADE RECEIVABLES
2010
2009
Pihak ketiga: - Moderne Group Inc. (“MGI”) - PT Optima Enviro Resources (“OER”) - PT Bara Jaya Utama (”BJU”) - East Indonesia Resources Ltd. (“EIRL”) - Noble Resources Pte. Ltd. (“Noble”) Jumlah piutang usaha
Rupiah US Dollars
88,413
46,214
43,633
40,027
10,525
-
30,834
3,383
-
18,272
-
-
-
6,725
-
Third parties: Moderne Group Inc. (“MGI”) PT Optima Enviro Resources (“OER”) PT Bara Jaya Utama (”BJU”) East Indonesia Resources Ltd. (“EIRL”) Noble Resources Pte. Ltd. (“Noble”)
177,546
66,847
43,633
Total trade receivables
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/43 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
PIUTANG USAHA (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
7.
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: 2011 Lancar dan 1 – 30 hari 31 – 60 hari 61 – 90 hari > 90 hari
The aging analysis of trade receivables is as follows: 2010 21,002 45,845
43,633 -
177,546
66,847
43,633
2011
2010
a.
4,838 62,009
43,633 -
177,546
66,847
43,633
Jumlah piutang lancar lain-lain - pihak ketiga
OTHER RECEIVABLES a.
2011
Other current receivables
2010
2009
7,208
932
-
3,541
-
-
10,545
1,685
154
Third parties: OER PT Indo Premier Securities Others (each below Rp 3,000)
154
Total other current receivables - third parties
21,294
2,617
Rincian piutang lancar lain-lain berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2011 Rupiah Dolar AS
Rupiah US Dollars
Management believes that the trade receivables will be fully collectible and therefore a provision for impairment is not considered necessary.
8.
Piutang lancar lain-lain
Pihak ketiga: - OER - PT Indo Premier Securities - Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 3.000)
2009
36,293 141,253
PIUTANG LAIN-LAIN
Current and 1 – 30 days 31 – 60 days 61 – 90 days > 90 days
Details of trade receivables based on currencies are as follows:
Manajemen berpendapat bahwa piutang usaha dapat ditagih seluruhnya sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai.
8.
2009
121,518 2,881 2,427 50,720
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
Rupiah Dolar AS
TRADE RECEIVABLES (continued)
Details of other current receivables based on currencies are as follows: 2010
2009
10,315 10,979
1,685 932
154 -
21,294
2,617
154
Piutang lancar lain-lain terutama terdiri dari pinjaman tanpa bunga yang diberikan kepada pihak ketiga.
Rupiah US Dollars
Other current receivables mainly consist of noninterest bearing loans provided to third parties.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/44 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) a.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
8.
Piutang lancar lain-lain (lanjutan)
OTHER RECEIVABLES (continued) a.
Other current receivables (continued) Management believes that other current receivables will be fully collectible and therefore a provision for impairment is not considered necessary.
Manajemen berpendapat bahwa piutang lancar lain-lain akan dapat tertagih seluruhnya dan oleh karena itu penyisihan penurunan nilai tidak diperlukan. b.
Piutang tidak lancar lain-lain
b. 2011
Pihak ketiga: - PT Michelle Charmaine Investment - PT Saskia Investment - PT Kertas Nusantara - PT Dika Karya Lintas Nusa - OPE - MMJ - PT Geraldo Energi - Safri Isrianto - Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 3.000) Piutang tidak lancar lain-lain - pihak ketiga
Other non-current receivables
2010
2009 Third parties: PT Michelle Charmaine Investment PT Saskia Investment PT Kertas Nusantara PT Dika Karya Lintas Nusa OPE MMJ PT Geraldo Energi Safri Isrianto Others (each below Rp 3,000)
11,222 11,222 3,827 3,118 -
3,827 48,945 4,305 -
3,378 4,725 4,247
7,961
809
6,592
37,350
57,886
Other non-current 18,942 receivables - third parties
Piutang tidak lancar lainlain – pihak yang berelasi
56,847
20,211
13,716
Other non-current receivables - related parties
Jumlah piutang tidak lancar lain-lain
94,197
78,097
32,658
Total other non-current receivables
Rincian piutang tidak lancar lain-lain berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2011 Rupiah Dolar AS
Details of other non-current receivables based on currencies are as follows: 2010
2009
70,391 23,806
31,159 46,938
26,460 6,198
94,197
78,097
32,658
Rupiah US Dollars
Piutang tidak lancar lain-lain terutama terdiri dari pinjaman tanpa bunga. Piutang lain-lain dari PT Michelle Charmaine Investment dan PT Saskia Investment dijamin dengan kepemilikan saham kedua perusahaan tersebut masingmasing sebanyak 125 lembar saham di KBA dan 25 lembar saham di BKA.
Other non-current receivables mainly consist of non-interest bearing loans. Other receivables from PT Michelle Charmaine Investment and PT Saskia Investment are guaranteed by their shares ownership in KBA each 125 shares and in BKA each 25 shares.
Manajemen berpendapat bahwa piutang tidak lancar lain-lain akan dapat tertagih seluruhnya dan oleh karena itu penyisihan penurunan nilai tidak diperlukan.
Management believes that the other noncurrent receivables will be fully collectible and therefore an allowance for impairment is not considered necessary.
Lihat Catatan 30 untuk rincian transaksi dengan pihak yang berelasi.
See Note 30 for the details of related party transactions.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/45 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
UANG MUKA DAN PEMBAYARAN DIMUKA 2011 Uang muka untuk pengembangan proyek Uang muka ke pemasok Sewa dan asuransi Uang muka pembelian aset tetap Lain-lain
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
9.
ADVANCES AND PREPAYMENTS
2010
2009
105,127 37,516 7,845
5,944 3,749
1,826 3,045
6,379 6,576
614
533
163,443
10,307
5,404
Dikurangi: Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun
(37,824)
Bagian jangka panjang
125,619
(10,253)
(4,810)
54
594
Advance for project development Advance to suppliers Rent and insurance Advance purchase of property, plant and equipment Others
Less: Portion due within one year Non-current portion
Uang muka dan pembayaran dimuka merupakan pembayaran kepada pemasok, kontraktor, dan pihak ketiga lainnya dimana barang tersebut belum diterima atau jasa tersebut belum dilaksanakan pada tanggal neraca.
Advances and prepayments represent payments to suppliers, contractors and other third parties for which the goods have not been received or the services have not been rendered as at the balance sheet date.
Termasuk di dalam uang muka pengembangan proyek adalah uang muka kepada pihak ketiga sehubungan dengan perolehan hak penggunaan jalan untuk kegiatan pengangkutan batubara, seperti yang diungkapkan pada Catatan 39a atas laporan keuangan konsolidasian.
Included in the advance for project development is the advance paid to a third party in relation with the acquisition of rights of way for coal hauling activity, as disclosed in Note 39a to the consolidated financial statements.
10. PERSEDIAAN
10. INVENTORIES 2011
Batubara Bahan bakar Jumlah persediaan
2010
2009
98,491 2,431
42,086 -
81,373 1,744
Coal Fuel
100,922
42,086
83,117
Total inventories
Manajemen berpendapat bahwa semua persediaan dapat digunakan atau dijual dan dalam kondisi yang baik, sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai atas persediaan.
Management is of the opinion that the inventories can be either used or sold and are in good condition, and therefore a provision for impairment is not considered necessary.
Pada tanggal 31 Desember 2011, persediaan tidak diasuransikan. Manajemen menyadari risiko yang terkait dengan tidak adanya asuransi untuk persediaannya.
As at 31 December 2011, inventories were not insured. Management is aware of the risks associated with not insuring its inventories.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/46 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. BIAYA PENGUPASAN DITANGGUHKAN
TANAH
YANG
2011
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
11. DEFERRED STRIPPING COSTS
2010
2009
DKB - Sang-sang - North Mea
33,034 4,943
-
-
DKB Sang-sang North Mea -
Jumlah
37,977
-
-
Total
Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan merupakan kelebihan rasio pengupasan tanah aktual atas estimasi rasio pengupasan rata-rata selama umur tambang.
The deferred stripping costs represent the excess actual stripping ratio over the estimated average life of mine stripping ratio.
Rasio pengupasan tanah aktual untuk pit Sang-sang dan North Mea selama tahun 2011 adalah 49:1 dan 16:1. Estimasi rasio pengupasan rata-rata selama umur tambang untuk pit Sang-sang dan North Mea adalah 28:1 dan 24:1 (tidak diaudit) berdasarkan rencana pengelolaan tambang manajemen saat ini.
The actual stripping ratios for Sang-sang and North Mea pits in 2011 were 49:1 and 16:1. The estimated life of mine average stripping ratios for Sang-sang and North Mea pits are 28:1 and 24:1 (unaudited) based on managementʼs current mine plan.
12. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN YANG DITANGGUHKAN 2011
12. DEFERRED EXPLORATION DEVELOPMENT EXPENDITURES 2010
AND
2009
Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan sehubungan dengan area yang telah mencapai tahap produksi komersial:
Deferred exploration and development expenditures related to commercially producing areas:
Biaya perolehan - saldo awal - DKB - HE - BBE
Carrying amount - beginning balance DKB HE BBE -
Penambahan - DKB - HE - BBE
Penambahan atas akuisisi - DKB - HE - BBE
14,727
12,294
8,123
14,727
12,294
8,123
42,161 2,720 908
2,433
4,171
45,789
2,433
4,171
59,874 33,246 -
-
-
93,120
-
-
Addition DKB HE BBE -
Addition through acquisition DKB HE BBE -
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/47 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN YANG DITANGGUHKAN (lanjutan) 2011
Biaya perolehan - saldo akhir - DKB - HE - BBE
Dikurangi: Akumulasi amortisasi - saldo awal - DKB - HE - BBE
Penambahan - DKB - HE - BBE
Penambahan atas akuisisi - DKB - HE - BBE
Akumulasi amortisasi - saldo akhir - DKB - HE - BBE
Nilai buku bersih - DKB - HE - BBE Jumlah biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan sehubungan dengan area yang telah mencapai tahap produksi komersial
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
12. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT EXPENDITURES (continued) 2010
2009
102,035 35,966 15,635
14,727
12,294
153,636
14,727
12,294
Carrying amount - ending balance DKB HE BBE -
3,315
1,752
Less: Accumulated amortisation - beginning balance DKB HE 420 BBE -
3,315
1,752
420
4,390 3,000 7,390
1,563 1,563
1,332 1,332
5,407 243 -
-
-
5,650
-
-
Addition DKB HE BBE -
Addition through acquisition DKB HE BBE -
Accumulated amortisation - ending balance DKB HE BBE -
9,797 243 6,315
3,315
1,752
16,355
3,315
1,752
92,238 35,723 9,320
11,412
10,542
Net book value DKB HE BBE -
10,542
Total deferred exploration and development expenditures related to commercially producing areas
137,281
11,412
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/48 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN YANG DITANGGUHKAN (lanjutan) 2011
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
12. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT EXPENDITURES (continued) 2010
2009
Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan sehubungan dengan area yang pada tanggal neraca belum mencapai tahap produksi komersial:
Nilai tercatat - saldo awal - GPU - GE - KEP - CGA - GGE - PIE - SER
Penambahan - GPU - BKL - AE - GE - KEP - CGA - GGE - PIE - CWD - SER
Penambahan atas akuisisi - GPU - BKL - AE - GE - GGE - KBA - CWD - KM - BKA
Pelepasan - SER
Deferred exploration and development expenditures incurred for areas of interest which as at balance sheet date have not reached the stage of commercial production:
55,186 4,495 1,233 448 203 590 12,377
238 231 582 4,146
-
74,532
5,197
-
52,493 20,664 3,230 17,823 3,675 1,123 953 6 227 -
12,661 1,365 995 217 203 8 8,231
238 231 582 4,146
100,194
23,680
5,197
12,939 23,664 1,150 75 147 200
42,525 3,130 -
-
38,175
45,655
-
(12,337)
-
-
(12,337)
-
-
Carrying amount - beginning balance GPU GE KEP CGA GGE PIE SER -
Addition GPU BKL AE GE KEP CGA GGE PIE CWD SER -
Addition through acquisition GPU BKL AE GE GGE KBA CWD KM BKA -
Disposal SER -
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/49 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
12. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN YANG DITANGGUHKAN (lanjutan) 2011
Biaya perolehan - saldo akhir - GPU - BKL - AE - GE - KEP - CGA - GGE - KBA - PIE - CWD - BKA - KM - SER Jumlah biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan sehubungan dengan area yang pada tanggal neraca belum mencapai tahap produksi komersial
2010
107,679 33,603 26,894 22,318 4,908 1,571 1,156 1,150 596 302 200 147 -
200,524
Jumlah biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan
337,805
Selama tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, biaya amortisasi masing-masing sejumlah Rp 7.390, Rp 1.563, dan Rp 1.332 dibebankan pada laporan pendapatan komprehensif konsolidasian.
13. ASET TETAP
12. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT EXPENDITURES (continued) 2009 Carrying amount - ending balance GPU BKL AE GE KEP CGA GGE KBA PIE CWD BKA KM SER -
55,186 4,495 1,233 448 203 590 12,377
238 231 582 4,146
74,532
Total deferred exploration and development expenditures incurred for areas of interest which as at balance sheet date have not reached the stage 5,197 of commercial production
85,944
Total deferred exploration and development expenditures
15,739
During the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009, amortisation expenses of Rp 7,390, Rp 1,563 and Rp 1,332, respectively, were charged to the consolidated statements of comprehensive income.
13. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT 2011 Saldo awal/ Beginning balance
Biaya perolehan: - Kepemilikan langsung Tanah Bangunan Infrastruktur Mesin, peralatan, dan kendaraan Perlengkapan kantor
Penambahan/ Additions
Transfer/ Transfer
Akuisisi/ Acquisition
182 34,478 34,939
424 6,885 1,866
13,833 -
12,181 2,450
50,713 5,035
20,700 3,114
7,154 -
8,211 1,452
125,347
32,989
20,987
24,294
Saldo akhir/ Ending balance Acquisition cost: Direct ownership 606 Land 67,377 Buildings 39,255 Infrastructures Machineries, equipment 86,778 and vehicles 9,601Office furniture and fixtures 203,617 Assets under finance lease Vehicles
- Aset sewa pembiayaan Kendaraan
57,964
15,083
(2,092)
2,602
- Aset dalam penyelesaian
19,756
70,903
(18,895)
39,862
111,626 Construction in progress -
203,067
118,975
-
66,758
388,800
73,557
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/50 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
13. PROPERTY, (continued)
PLANT
AND
EQUIPMENT
2011 Saldo awal/ Beginning balance Akumulasi penyusutan: - Kepemilikan langsung Bangunan Infrastruktur Mesin, peralatan, dan kendaraan Perlengkapan kantor
- Aset sewa pembiayaan Kendaraan
Nilai buku bersih
Penambahan/ Additions
Transfer/ Transfer
Akuisisi/ Acquisition
Saldo akhir/ Ending balance
5,469 6,530
4,737 3,109
-
442 735
10,559 1,766
7,976 1,713
784 -
1,394 378
Accumulated depreciation: Direct ownership 10,648 Buildings 10,374 Infrastructures Machineries, equipment 20,713 and vehicles 3,857Office furniture and fixtures
24,324
17,535
784
2,949
45,592
4,154
14,800
(784)
478
18,648
28,478
32,335
-
3,427
64,240
174,589
324,560
Assets under finance lease Vehicles
Net book value
2010 Saldo awal/ Beginning balance Biaya perolehan: - Kepemilikan langsung Tanah Bangunan Infrastruktur Mesin, peralatan, dan kendaraan Perlengkapan kantor
Penambahan/ Additions
Saldo akhir/ Ending balance
Transfer/ Transfer
182 29,785 33,862
127 1,077
4,566 -
182 34,478 34,939
49,406 3,791
755 1,244
552 -
50,713 5,035
117,026
3,203
5,118
125,347
Acquisition cost: Direct ownership Land Buildings Infrastructures Machineries, equipment and vehicles Office furniture and fixtures
- Aset sewa pembiayaan Kendaraan
5,596
50,133
2,235
57,964
Assets under finance lease Vehicles
- Aset dalam penyelesaian
4,516
22,593
(7,353)
19,756
Construction in progress -
127,138
75,929
-
203,067
Akumulasi penyusutan: - Kepemilikan langsung Bangunan Infrastruktur Mesin, peralatan, dan kendaraan Perlengkapan kantor
- Aset sewa pembiayaan Kendaraan
Nilai buku bersih
2,134 3,126
3,335 3,404
-
5,469 6,530
5,519 779
5,040 987
-
10,559 1,766
11,558
12,766
-
24,324
644
3,510
-
12,202
16,276
-
114,936
4,154
Accumulated depreciation: Direct ownership Buildings Infrastructures Machineries, equipment and vehicles Office furniture and fixtures
Assets under finance lease Vehicles
28,478 174,589
Net book value
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/51 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
13. PROPERTY, (continued)
PLANT
AND
EQUIPMENT
2009 Saldo awal/ Beginning balance Biaya perolehan: - Kepemilikan langsung Tanah Bangunan Infrastruktur Mesin, peralatan, dan kendaraan Perlengkapan kantor
- Aset sewa pembiayaan Vehicles - Aset dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan: - Kepemilikan langsung Bangunan Infrastruktur Mesin, peralatan, dan kendaraan Perlengkapan kantor
- Aset sewa pembiayaan Kendaraan
Nilai buku bersih
Penambahan/ Additions
182 2,181 30,499
1,661 2,306
25,943 1,057
182 29,785 33,862
39,303 928
4,190 2,863
5,913 -
49,406 3,791
73,093
11,020
32,913
117,026
1,620
3,976
23,631
13,798
98,344
28,794
(32,913) -
5,596 4,516
Construction in progress -
127,138
2,020 3,126
-
2,134 3,126
1,355 109
4,164 670
-
5,519 779
1,578
9,980
-
11,558
101
543
-
644
1,679
10,523
-
12,202
96,665
114,936
2011
Accumulated depreciation: Direct ownership Buildings Infrastructures Machineries, equipment and vehicles Office furniture and fixtures
Assets under finance lease Vehicles
Net book value
Depreciation expense is charged to: 2010
2009
28,059 4,276
13,979 2,297
8,906 1,617
32,335
16,276
10,523
Aset dalam penyelesaian merupakan proyek yang belum selesai pada tanggal neraca, sebagai berikut:
Acquisition cost: Direct ownership Land Buildings Infrastructures Machineries, equipment and vehicles Office furniture and fixtures
Assets under finance lease Vehicles
114 -
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Beban pokok pendapatan Beban operasi
Saldo akhir/ Ending balance
Transfer/ Transfer
Cost of revenue Operating expenses
Construction-in-progress represents projects that have not been completed at the balance sheet date, as follows:
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/52 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. ASET TETAP (lanjutan)
13. PROPERTY, (continued)
31 Desember/ December 2011
Pembangunan hauling road Pembangunan pelabuhan Kamp dan infrastruktur Infrastruktur untuk pemrosesan batubara Pembangunan stockpile Lain-lain
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Persentase penyelesaian/ Percentage of completion (%) (Tidak diaudit/ Unaudited)
PLANT
AND
EQUIPMENT
Estimasi penyelesaian/ Estimated completion date
27,622 14,380 32,933
40 30 40
2012 2012 2012
Construction of hauling road Construction of port Camp and infrastructure
34,736 1,035 920
40 60 20
2012 2012 2012
Coal processing infrastructure Construction of stockpile Others
111,626
31 Desember/ December 2010
Renovasi gedung Kamp dan infrastruktur Konveyor pemuatan ke kapal tongkang Lain-lain
Persentase penyelesaian/ Percentage of completion (%) (Tidak diaudit/ Unaudited)
Estimasi penyelesaian/ Estimated completion date
4,051 11,947
20 50
2011 2011
Building renovation Camp and infrastructure
1,305 2,453
30 50
2011 2011
Barge loading conveyor Others
Persentase penyelesaian/ Percentage of completion (%)
Estimasi penyelesaian/ Estimated completion date
19,756
31 Desember/ December 2009
(Tidak diaudit/ Unaudited) Renovasi gedung Workshop Lain-lain
2,551 1,904 61
10 50 70
2011 2010 2010
Building renovation Workshop Others
4,516 Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yang akan menghambat penyelesaian aset dalam penyelesaian.
Management has no reason to believe that any events may occur that would prevent completion of the construction in progress.
Semua aset tetap di atas dimiliki Grup secara legal dan disertai bukti kepemilikan yang sah.
All assets are owned by the Group legally and supported by sufficient evidence of ownership.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/53 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. ASET TETAP (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
13. PROPERTY, (continued)
PLANT
AND
EQUIPMENT
Pada tanggal 31 Desember 2011, aset tetap yang dimiliki secara langsung oleh Grup diasuransikan atas property all risks, kerusakan mesin, gangguan usaha, kerusakan material dan liabilitas operasi terminal dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 123.203.
As at 31 December 2011, property, plant and equipment directly owned by the Group were insured for property all risks, machinery breakdown, business interruption, material damage and terminal operations liability for an amount of Rp 123,203.
Aset tetap tertentu digunakan sebagai agunan untuk pinjaman (lihat Catatan 16).
Certain property, plant and equipment have been pledged as collateral for borrowings (see Note 16).
Pada tanggal 31 Desember 2011, manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai aset tetap.
As at 31 December 2011, management believes that there is no indication of impairment of property, plant and equipment.
Grup mengubah estimasi masa manfaat dari infrastruktur efektif sejak dari 1 Januari 2009. Rincian perubahan pada estimasi masa manfaat tersebut adalah sebagai berikut:
The Group changed the estimated useful life of infrastructure with effect from 1 January 2009. Details of the change in estimated useful life are as follows:
Masa manfaat sebelum diubah/ Useful life before change
Masa manfaat setelah diubah/ Useful life after change
20
10
Infrastruktur
Perubahan tersebut didasarkan pada kajian teknis dan perbandingan dengan industri sejenis. Perubahan tersebut diterapkan secara prospektif dan menyebabkan kenaikan beban penyusutan sebesar Rp 1.563 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009.
14. PROPERTI PERTAMBANGAN
Akumulasi amortisasi Saldo awal Penambahan
Nilai buku bersih properti pertambangan
The change was based on the technicianʼs review and comparison with similar industry's practices. The change was applied prospectively and resulting in an increase in depreciation expense by Rp 1,563 for the year ended 31 December 2009.
14. MINING PROPERTIES 2011
Harga perolehan Saldo awal Akuisisi
Infrastructure
2010
2009
6,056 83,039
6,056
-
89,095
6,056
-
178
-
-
178
-
-
88,917
6,056
-
Acquisition cost Beginning balance Acquisition
Accumulated amortisation Beginning balance Addition
Net book value of mining properties
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/54 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. PROPERTI PERTAMBANGAN (lanjutan)
14. MINING PROPERTIES (continued)
Properti pertambangan merupakan saldo yang timbul dari akuisisi Perusahaan atas saham API di tahun 2010, OPE, OC, KBA, dan BKA di tahun 2011 sebagai akibat dari penilaian atas nilai wajar aset yang diperoleh pada tanggal akuisisi (lihat Catatan 5). 15. ASET TAKBERWUJUD
Akumulasi amortisasi Saldo awal Penambahan
Nilai buku bersih aset takberwujud
Mining properties represent the balances arising from the acquisitions of the shares of API in 2010, OPE, OC, KBA and BKA in 2011 by the Company, as a result of the fair value valuation of the assets acquired at the date of acquisition (see Note 5).
15. INTANGIBLE ASSET 2011
Harga perolehan Saldo awal Penambahan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2010
2009
62,937 501,406
62,937
-
564,343
62,937
-
4,126 20,171
4,126
-
24,297
4,126
-
540,046
58,811
-
Acquisition cost Beginning balance Addition
Accumulated amortisation Beginning balance Addition
Net book value of intangible asset
Berdasarkan Kontrak Pemasokan Batubara tanggal 3 Agustus 2007 antara BBE sebagai penjual dan MGI (pihak ketiga) sebagai pembeli, kedua belah pihak setuju untuk menandatangani Kontrak Pemasokan batubara jangka panjang selama umur konsesi batubara BBE. Pada bulan Agustus 2010, Perusahaan, BBE, dan MGI menandatangani kontrak yang mengalihkan semua hak dan kewajiban MGI dalam Kontrak Pemasokan Batubara tersebut kepada Perusahaan. Sebagai kompensasinya, Perusahaan membayar AS$7.000.000 (setara dengan Rp 62.937) kepada MGI.
Pursuant to a Coal Supply Agreement dated 3 August 2007 between BBE as the seller and MGI (third party) as the buyer, both parties agreed to enter into the long-term coal supply agreement throughout the life of BBEʼs Mining Concession. In August 2010, the Company, BBE, and MGI entered into an agreement which legalised the assignment of all the rights and obligations of MGI in the Product Supply Agreement to the Company. As a compensation, the Company paid US$7,000,000 (equivalent to Rp 62,937) to MGI.
Berdasarkan Kontrak Pemasokan Batubara dan Kontrak Pemasaran tanggal 14 November 2009 antara BKL sebagai penjual dan EIRL (pihak ketiga) sebagai pembeli, BKL setuju untuk memasok batubara kepada EIRL dalam jumlah tertentu setiap tahunnya. Disamping itu, BKL diwajibkan untuk membayar jasa pemasaran kepada EIRL sebesar persentase tertentu dari nilai penjualan batubara. Perjanjian ini berlaku selama umur konsesi BKL. Pada tanggal 31 Maret 2011, Perusahaan, BKL, dan EIRL menandatangani perjanjian pengalihan hak EIRL di atas kepada Perusahaan. Perusahaan setuju untuk memberikan kompensasi kepada EIRL sebesar AS$15,8 juta (setara dengan Rp 137.602).
Pursuant to a Coal Supply Agreement and Marketing Agreement dated 14 November 2009 between BKL as the seller and EIRL (third party) as the buyer, BKL agreed to supply coal to EIRL in certain tonnage each year. In addition, BKL is required to pay marketing service to EIRL for a certain percentage of the coal sales amount. This agreement is valid throughout the life of BKL's concession. On 31 March 2011, the Company, BKL and EIRL entered into an agreement to transfer the above right from EIRL to the Company. The Company agreed to provide compensation to EIRL amounting to US$15.8 million (equivalent to Rp 137,602).
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/55 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. ASET TAKBERWUJUD (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
15. INTANGIBLE ASSET (continued)
Berdasarkan Kontrak Pemasokan Batubara dan Kontrak Pemasaran tanggal 28 Desember 2009 antara DKB sebagai penjual dan EIRL sebagai pembeli, DKB setuju untuk memasok EIRL batubara dalam jumlah tertentu setiap tahunnya. Di samping itu, DKB diwajibkan untuk membayar jasa pemasaran kepada EIRL sebesar persentase tertentu dari nilai penjualan batubara. Perjanjian ini berlaku selama umur konsesi DKB. Pada tanggal 31 Maret 2011, Perusahaan, DKB, dan EIRL menandatangani perjanjian pengalihan hak EIRL di atas kepada Perusahaan. Sebagai kompensasi kepada EIRL atas pengalihan hak tersebut, Perusahaan setuju untuk menanggung kewajiban EIRL kepada Noble (pihak ketiga) sebesar AS$10.781.391 (setara dengan Rp 93.895).
Pursuant to a Coal Supply Agreement and Marketing Agreement dated 28 December 2009 between DKB as the seller and EIRL as the buyer, DKB agreed to supply coal to EIRL in certain tonnage each year. In addition, DKB is required to pay marketing service to EIRL for a certain percentage of the coal sales amount. This agreement is valid throughout the life of DKB's concession. On 31 March 2011, the Company, DKB and EIRL entered into an agreement to transfer the above right from EIRL to the Company. In order to compensate EIRL for such assignment, the Company agreed to assume EIRL's obligations to Noble (third party) amounting to US$10,781,391 (equivalent to Rp 93,895).
Pada bulan Agustus 2010, Perusahaan menandatangani kontrak pemasokan batubara dan perjanjian jasa pemasaran dengan Noble dimana Noble menyetujui untuk membeli dari Perusahaan, semua batubara yang dihasilkan oleh BBE, CGA, KEP, dan GPU. Kontrak ini berlaku selama umur tambang BBE, CGA, KEP, dan GPU. Pada bulan April 2011, perubahan atas kontrak ini ditandatangani. Berdasarkan perubahan atas perjanjian tersebut, Perusahaan tidak lagi terikat untuk menjual secara ekslusif kepada Noble dan bisa melakukan penjualan langsung ke pengguna akhir. Selain itu biaya pemasaran yang harus dibayar oleh Perusahaan kepada Noble juga lebih kecil dibandingkan dengan perjanjian terdahulu. Sebagai kompensasi atas perubahan kontrak tersebut, Perusahaan setuju untuk membayar Noble sebesar AS$25 juta (setara dengan Rp 224.775) segera setelah Penawaran Saham Perdana Perusahaan selesai dilaksanakan.
In August 2010, the Company entered into coal supply agreements and marketing service agreements with Noble under which Noble agreed to purchase from the Company, all coals produced by BBE, CGA, KEP and GPU. These agreements are valid throughout BBE, CGA, KEP, and GPU life of mines. In April 2011, the amendment to these contracts were signed. Based on the amended agreements, the Company is no longer required to sale exclusively to Noble and can make direct sales to end users. In addition, the marketing fee the Company should pay to Noble is also lower than the previous agreements. As compensation for such contract amendments, the Company agreed to pay Noble US$25 million (equivalent to Rp 224,775) as soon as the Company completes its initial public offering.
Sebagai kelanjutan atas perjanjian yang dilakukan dengan Noble di bulan April 2011, Perusahaan dan Noble menandatangani Nota Penyelesaian pada tanggal 28 December 2011, dimana kedua belah pihak setuju bahwa kompensasi yang harus dibayarkan Perusahaan adalah sebesar AS$29.450.000 (setara dengan Rp 269.909), dimana sebesar AS$16.064.300 (setara dengan Rp 147.229) telah dibayar tunai dan sebesar AS$13.385.700 (setara dengan Rp 122.680) telah dihapus dengan piutang dari penjualan batubara ke Noble.
As a follow up to the agreements entered with Noble in April 2011, the Company and Noble signed a Settlement Deed on 28 December 2011, under which both parties agreed that the compensation the Company should pay is US$29,450,000 (equivalent to Rp 269,909), of which US$16,064,300 (equivalent to Rp 147,229) has been settled by cash and US$13,385,700 (equivalent to Rp 122,680) has been offset with receivables from sales of coal to Noble.
Pada tanggal 31 Desember 2011, aset takberwujud dengan masa manfaat terbatas tidak ditelaah untuk penurunan nilai karena tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset takberwujud tidak terpulihkan.
As at 31 December 2011, the finite live intangible asset is not reviewed for impairment because there are no events or changes in circumstances that indicate that the carrying amount may not recoverable.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/56 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. ASET TAKBERWUJUD (lanjutan)
15. INTANGIBLE ASSET (continued)
Amortisasi aset takberwujud kontraktual sebesar Rp 24.297 dibebankan ke laporan pendapatan komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan Rp 4.126 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010.
16. PINJAMAN a.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Amortisation of intangible asset of Rp 24,297 was charged to the consolidated statements of comprehensive income for the year ended 31 December 2011 and Rp 4,126 for the year ended 31 December 2010.
16. BORROWINGS
Pinjaman jangka pendek - pihak ketiga
a.
2011
2010
Short-term borrowings - third party 2009
- Bank Permata - Bank OCBC NISP
44,379 630
38,467 -
-
Bank Permata Bank OCBC NISP -
Jumlah pinjaman jangka pendek
45,009
38,467
-
Total short-term borrowings
(i)
(ii)
Perusahaan
(i)
The Company
Pada tanggal 8 Agustus 2011, perjanjian fasilitas kredit dengan Bank Permata yang ditandatangani pada tanggal 5 Mei 2011 diubah berdasarkan Akta Notaris No. 89 tertanggal 8 Agustus 2011 dibuat dihadapan Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H. Salah satu perubahan atas perjanjian fasilitas kredit tersebut adalah pemberian fasilitas revolving loan kepada Perusahaan dengan nilai maksimum fasilitas sebesar AS$5.000.000 dan berlaku untuk jangka waktu 12 bulan sejak tanggal perjanjian. Bunga atas pinjaman sebesar 6,5% per tahun tetapi dapat berubah karena adanya revisi tingkat suku bunga dari waktu ke waktu. Fasilitas ini akan digunakan untuk membiayai modal kerja Perusahaan dimana penarikan pertama akan digunakan untuk membiayai kembali pinjaman dari BBE dan DKB.
On 8 August 2011, the credit facility agreement with Bank Permata signed on 5 May 2011 was amended based on the Notarial Deed No. 89 dated 8 August 2011 of Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H. One of the amendements to the credit facility agreement is the granting of revolving loan facility to the Company with aggregate facility amount of US$ 5,000,000 which will be valid for 12 months from the date of agreement. The borrowing bears interest at 6.5% per annum but is subject to rate revisions from time to time. This facility will be used for working capital purpose with initial drawdown intended for the refinancing of BBE and DKB existing loans.
Lihat Catatan 16b Bank Permata untuk rincian jaminan.
Refer Note 16b for details of the collaterals.
HE Pada tanggal 13 November 2011, HE dan Bank OCBC NISP menandatangani perjanjian fasilitas kredit yang dilegalisasi oleh Akta Notaris No. 13 tertanggal 13 November 2011 dibuat dihadapan Veronica Nataadmadja, S.H., M.H.
(ii) HE On 13 November 2011, HE and Bank OCBC NISP signed a credit facility agreement which was legalised by Notarial Deed No. 13 of Veronica Nataadmadja, S.H., M.H., dated 13 November 2011.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/57 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PINJAMAN (lanjutan) a.
Pinjaman jangka pendek - pihak ketiga (lanjutan) (ii)
HE (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
16. BORROWINGS (continued) a.
Short-term (continued)
borrowings
-
third
party
(ii) HE (continued)
Menurut perjanjian ini, Bank OCBC NISP setuju untuk menyediakan fasilitas demand loan kepada HE sejumlah Rp 45.000 untuk tujuan modal kerja. Fasilitas ini berlaku sampai dengan 13 November 2012. Bunga atas pinjaman sebesar 10,5% per tahun tetapi dapat berubah karena adanya revisi tingkat suku bunga dari waktu ke waktu.
Pursuant to this agreement, Bank OCBC NISP agreed to provide a demand loan facility to HE in aggregate amount of Rp 45,000 for working capital purpose. This facility is valid until 13 November 2012. The borrowing bears interest at 10.5% per annum but is subject to rate revisions from time to time.
Jaminan untuk fasilitas kredit diatas adalah sebagai berikut: 1. Jaminan berkelanjutan dari Persuahaan sampai dengan 80% jumlah utang HE. 2. Piutang dagang HE yang terikat secara fidusia dengan nilai jaminan sebesar Rp 9.000.
The collaterals of the credit facility above are as follow: 1. Corporate guarantee from the Company up to 80% of HE loans.
(iii) BBE
2.
HEʼs trade receivable bounded as a fiduciary with a guarantee amount of Rp 9,000.
(iii) BBE
Pada tanggal 13 Agustus 2010, Ketentuan Umum dan Kondisi pada Penyediaan Fasilitas Bank (“KUK”) No. SKU/10/590/N/CGVC ditandatangani oleh BBE dan Bank Permata, dimana kedua belah pihak setuju untuk terikat oleh syarat-syarat dan kondisi-kondisi yang ada pada KUK. Pada tanggal yang sama dan didasarkan pada KUK, BBE dan Bank Permata juga menandatangani perjanjian fasilitas kredit yang dilegalisasi oleh Akta Notaris No. 92 tertanggal 13 Agustus 2010 dibuat di hadapan Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H.
On 13 August 2010, the General Term and Conditions on the Provision for Banking Facility (“GTC”) No. SKU/10/590/N/CGVC was signed between BBE and Bank Permata, under which both parties agreed to be bound by the terms and conditions in the GTC. On the same date and based on the GTC, BBE and Bank Permata also signed a credit facility agreement which was legalised by Notarial Deed No. 92 of Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H. dated 13 August 2010.
Menurut perjanjian ini, Bank Permata setuju untuk menyediakan fasiIitas Commercial lnvoice Financing (“CIF”) kepada BBE dengan batas sampai sebesar AS$5.000.000 untuk tujuan modal kerja. Fasilitas ini berlaku sampai dengan 13 Agustus 2011. Bunga atas pinjaman sebesar 7% per tahun tetapi dapat berubah karena adanya revisi tingkat suku bunga dari waktu ke waktu. Penalti atas keterlambatan pembayaran ditentukan sebesar 3% di atas tingkat suku bunga pinjaman yang berlaku.
Pursuant to this agreement, Bank Permata agreed to provide Commercial Invoice Financing (“CIF”) facility to BBE with a limit up to US$5,000,000 for working capital purpose. This facility is valid until 13 August 2011. The borrowing bears interest at 7% per annum but is subject to rate revisions from time to time. Penalty on late payment was set at the rate 3% above the applicable interest rate of the borrowings.
Berdasarkan suratnya No. 412/BPCGVC/VIII/11 tertanggal 11 Agustus 2011, Bank Permata mengkonfirmasikan bahwa fasilitas kredit atas nama BBE pada Bank Permata telah dilunasi seluruhnya.
Based on its letter No. 412/BPCGVC/VIII/11 dated 11 August 2011, Bank Permata confirmed that credit facility under the name of BBE in Bank Permata has been fully paid.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/58 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PINJAMAN (lanjutan) a.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
16. BORROWINGS (continued)
Pinjaman jangka pendek - pihak ketiga (lanjutan)
a.
(iv) DKB
b.
Short-term (continued)
borrowings
-
third
party
(iv) DKB
Pada tanggal 28 Desember 2010, DKB mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan Bank Permata. Berdasarkan perjanjian ini, Bank Permata setuju untuk menyediakan fasilitas CIF kepada DKB dengan batas sampai sebesar AS$5.000.000 untuk tujuan modal kerja. FasiIitas ini berlaku sampai dengan 28 Desember 2011. Bunga atas pinjaman sebesar 7% per tahun tetapi dapat berubah karena adanya revisi tingkat suku bunga dari waktu ke waktu. Penalti atas keterlambatan pembayaran adalah ditetapkan sebesar 3% di atas tingkat suku bunga pinjaman yang berlaku.
On 28 December 2010, DKB entered into a credit facility agreement with Bank Permata. Based on this agreement, Bank Permata agreed to provide CIF facility to DKB with a limit up to US$5,000,000 for working capital purpose. This facility is valid until 28 December 2011. The borrowings bear interests at 7% per annum but are subject to rate revisions from time to time. Penalty on late payment was set at the rate 3% above the applicable interest rate of the borrowing.
Berdasarkan suratnya No. 413/BPCGVC/VIII/11 tertanggal 11 Agustus 2011, Bank Permata mengkonfirmasikan bahwa fasilitas kredit atas nama DKB pada Bank Permata telah dilunasi seluruhnya.
Based on its letter No. 413/BPCGVC/VIII/11 dated 11 August 2011, Bank Permata confirmed that credit facility under the name of DKB in Bank Permata has been fully paid.
Pinjaman jangka panjang - pihak ketiga
b.
2011 Dolar AS - Bank Permata - Bank Danamon - Noble - Bank DBS - Kingdom Power Investment Ltd. (“KPIL”) - NCT - MGI - Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited (“Lehman Brothers”) - First Plan Ltd. (“FPL”) - Pacific Multi Resources Inc. (“PMRI”) Jumlah pinjaman jangka panjang Dikurangi: Bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang
Long-term borrowings - third parties
2010
2009
170,881 170,761 84,785 84,773
44,955 -
-
14,146 3,899 -
-
65,446
-
-
47,000 22,512
-
-
17,124
US Dollars Bank Permata Bank Danamon Noble Bank DBS Kingdom Power Investment Ltd. (“KPIL”) NCT MGI Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited (“Lehman Brothers”) First Plan Ltd. (“FPL”) Pacific Multi Resources Inc. (“PMRI”)
529,245
44,955
152,082
Total long-term borrowings Less:
(118,005) 411,240
(44,955) -
(47,000)
Portion due within one year
105,082
Long-term portion
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/59 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PINJAMAN (lanjutan) b.
Pinjaman jangka panjang - pihak ketiga (lanjutan) (i)
Perusahaan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
16. BORROWINGS (continued) b.
Long-term (continued) (i)
borrowings
-
third
parties
The Company
Noble
Noble
Pinjaman jangka panjang dari Noble merupakan utang yang ditanggung untuk mendapatkan hak atas kontrak pemasokan batubara berkenaan dengan batubara yang diproduksi di area konsesi DKB.
Long-term borrowing from Noble represents the liability assumed to obtain the rights over the coal supply contract with respect of the coal produced at DKB concession area.
Bank Permata
Bank Permata
Pada tanggal 5 Mei 2011, Perusahaan menandatangani Term Sheet dengan Bank Permata, yang dilegalisasi oleh Akta Notaris No. 25 tertanggal 5 Mei 2011 dibuat di hadapan Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H, di mana Bank Permata setuju untuk menyediakan fasilitas pinjaman berjangka ("TL") dengan nilai keseluruhan sebesar AS$4 juta kepada Perusahaan. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan kembali aset milik Perusahaan yang berada di lokasi tambang BBE. Fasilitas ini berlaku sampai dengan 28 Juni 2014. Masa tenggang dan ketersediaan fasilitas ini sampai dengan 28 Juni 2011. Tingkat suku bunga per tahun fasilitas ini adalah sebesar 7% (dapat berubah sewaktuwaktu).
On 5 May 2011, the Company signed a Term Sheet with Bank Permata, which was legalised by Notarial Deed No. 25 of Drs. Gunawan Tedjo, S.H. M.H. dated 5 May 2011, under which Bank Permata agreed to provide the Company with a term-loan ("TL") facility in an aggregate amount of US$4 million. This facility is used to refinance the assets of the Company located at BBE mine site. This facility is valid until 28 June 2014. The grace and availability period of this facility are set until 28 June 2011. The borrowing bears interest at 7% per annum (subject to rate revisions from time to time).
Pada tanggal 8 Agustus 2011, perjanjian fasilitas kredit dengan Bank Permata diubah berdasarkan Akta Notaris No. 89 tertanggal 8 Agustus 2011 dibuat dihadapan Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H. Perubahan atas perjanjian fasilitas kredit mencakup hal-hal berikut:
On 8 August 2011, the credit facility agreement with Bank Permata was amended based on the Notarial Deed No. 89 of Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H. dated 8 August 2011.The amendments of credit facility agreement pertains to the following matters:
(a) Menutup TL dengan pelunasan berasal dari penarikan fasilitas baru yaitu fasilitas pinjaman berjangka 1 ("TL1").
(a) To close TL by repayment using the withdrawal from the new term loan facility 1 ("TL1").
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/60 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PINJAMAN (lanjutan) b.
Pinjaman jangka panjang - pihak ketiga (lanjutan) (i)
Perusahaan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
16. BORROWINGS (continued) b.
Long-term (continued) (i)
borrowings
-
third
parties
The Company (continued)
Bank Permata (lanjutan)
Bank Permata (continued)
(b) Bank Permata setuju untuk menyediakan fasilitas pinjaman berjangka baru ("TL1") kepada Perusahaan sebesar AS$20.000.000 untuk pembiayaan kembali pinjaman yang masih aktif atas nama BBE dan DKB, serta untuk pembiayaan atas pengembangan proyek pertambangan batubara Perusahaan pada Musi Banyuasin ("MUBA") proyek tahap 1. Jangka waktu fasilitas adalah 39 bulan sejak penandatanganan fasilitas. Bunga atas pinjaman sebesar 6% per tahun tetapi dapat berubah karena adanya revisi tingkat suku bunga dari waktu ke waktu.
(b) Bank Permata ageed to provide new term loan facility ("TL1") to the Company in an aggregate amount of US$20,000,000 to refinance the existing loans of BBE and DKB, and also for the financing of the Companyʼs coal mining development of Musi Banyuasin Project stage 1 ("MUBA"). This facility is valid for 39 months from the signing date of agreement. The borrowing bears interest at 6% per annum but is subject to rate revisions from time to time.
(c) Bank Permata setuju untuk menyediakan fasilitas revolving loan dengan nilai keseluruhan sebesar AS$5.000.000. Lihat Catatan 16a.
(c)
(d) Bank Permata setuju untuk menyediakan fasilitas bank garansi dengan nilai keseluruhan sebesar Rp 75.000.
(d) Bank Permata agreed to provide a bank guarantee facility in an aggregate amount of Rp 75,000.
Pada tanggal 21 Oktober 2011, perjanjian fasilitas kredit dengan Bank Permata diubah lebih lanjut berdasarkan Akta Notaris No. 128 tertanggal 21 Oktober 2011 dibuat dihadapan Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H. Berdasarkan ketentuan perjanjian fasilitas kredit yang diperbaharui ini, Bank Permata setuju untuk menyediakan Perusahaan tambahan fasilitas pinjaman berjangka (”TL2”) sebesar AS$20.000.000 untuk membiayai pengeluaran modal sehubungan pengembangan Muba Hub. Fasilitas pinjaman baru ini akan dikenakan bunga 6,5% per tahun dan akan jatuh tempo dalam waktu 5 tahun.
On 21 October 2011, the credit facility agreement with Bank Permata was further amended based on the Notarial Deed No. 128 of Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H. dated 21 October 2011. Based on the provisions in the renewed credit facility agreement, Bank Permata agreed to provide the Company with additional term loan facility (“TL2”) amounting to US$20,000,000 which will be used to finance capital expenditures in relation with the development of Muba Hub. This new facility will be charged with interest of 6.5% per annum and will mature in 5 years time.
Pinjaman berjangka TL1 merupakan fasilitas kredit club deal yang diberikan Bank Permata bersama-sama dengan Bank Danamon (Club Deal tahap 1). Oleh karena itu, jaminan yang diberikan Perusahaan sehubungan dengan pinjaman berjangka TL1 merupakan jaminan pari passu kepada Bank Permata dan Bank Danamon.
Term loan TL1 is basically a club deal credit facility provided by Bank Permata together with Bank Danamon to the Company (Club Deal phase 1). Therefore the collaterals provided by the Company in relation with term loan TL1 are the basically pari passu collaterals to both Bank Permata and Bank Danamon.
Bank Permata agreed to provide a revolving loan facility with an aggregate amount of US$5,000,000. See Note 16a.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/61 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PINJAMAN (lanjutan) b.
Pinjaman jangka panjang - pihak ketiga (lanjutan) (i)
Perusahaan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
16. BORROWINGS (continued) b.
Long-term (continued) (i)
borrowings
-
third
parties
The Company (continued)
Bank Permata (lanjutan)
Bank Permata (continued)
Seperti halnya Club Deal tahap 1, pinjaman berjangka TL2 merupakan Club Deal tahap 2 yang diberikan kepada Perusahaan oleh Bank Permata bersama-sama dengan Bank DBS. Oleh karena itu, jaminan yang diberikan Perusahaan sehubungan dengan pinjaman berjangka TL2 juga merupakan jaminan pari passu kepada Bank Permata dan Bank DBS.
Similar to Club Deal phase 1, term loan TL2 is basically Club Deal phase 2 provided to the Company by Bank Permata together with Bank DBS. Therefore, the collaterals provided by the Company in relation with term loan TL2 are also pari passu collaterals to both Bank Permata and Bank DBS.
Jaminan untuk fasilitas Club deal tahap 1 antara lain, adalah sebagai berikut:
The collaterals for Club Deal phase 1 facility, among others, are as follows:
(a) 13 bidang tanah yang terletak di Berau atas nama BBE. (b) Aset operasional milik Perusahaan yang terletak di BBE dan MUBA diikat fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 41.138. (c) Aset operasional DKB diikat fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 48.620. (d) Aset operasional BBE yang diikat fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 50.917.
(a) 13 parcels of land located in Berau on behalf of BBE. (b) The Companyʼs operational assets located in BBE and MUBA are bounded as a fiduciary with a guarantee value equal to Rp 41,138. (c) DKBʼs operational assets are bounded as a fiduciary with a guarantee value equal to Rp 48,620. (d) BBEʼs operational assets which are bounded as a fiduciary with a guarantee value equal to Rp 50,917.
Jaminan untuk fasilitas Club deal tahap 2 antara lain, adalah sebagai berikut:
The collaterals for Club Deal phase 2 facility, among others, are as follows:
(a) Aset operasional milik Perusahaan yang terletak di MUBA diikat fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 17.742. (b) Piutang dagang dari proyek MUBA, baik yang sekarang telah ada maupun yang di kemudian hari akan ada diikat fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 90.000. (c) Aset operasional dan/atau persediaan diikat fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 54.000.
(a) The Companyʼs operational assets in MUBA are bounded as a fiduciary with a guarantee value equal to Rp 17,742. (b) Trade receivables from MUBA Project which are currently available and those will be available in the furure are bounded as a fudiciary with guarantee value equal to Rp 90,000. (c) Operational assets or inventory stock which bounded as fudiciary with a guarantee value equal to Rp 54,000.
Bank Danamon
Bank Danamon
Pada tanggal 8 Agustus 2011, Perusahaan dan Bank Danamon menandatangani menandatangani perjanjian fasilitas kredit yang dilegalisasi oleh Akta Notaris No. 78 tertanggal 8 Agustus 2011 dibuat dihadapan Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H.
On 8 August 2011, the Company and Bank Danamon signed a credit facility agreement which was legalised by Notarial Deed No. 78 of Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H. dated 8 August 2011.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/62 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PINJAMAN (lanjutan) b.
Pinjaman jangka panjang - pihak ketiga (lanjutan) (i)
Perusahaan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
16. BORROWINGS (continued) b.
Long-term (continued) (i)
borrowings
-
third
parties
The Company (continued)
Bank Danamon (lanjutan)
Bank Danamon (continued)
Menurut perjanjian ini, Bank Danamon setuju untuk menyediakan fasilitas pinjaman berjangka untuk Perusahaan sebesar AS$ 20.000.000 sebagai bagian dari transaksi club deal tahap 1 dengan Bank Permata untuk pembiayaan kembali pinjaman yang masih aktif atas nama BBE dan DKB. Selain itu, fasilitas ini juga dimaksudkan untuk pembiayaan atas pengembangan proyek MUBA. Fasilitas ini berlaku sampai dengan 8 November 2014. Bunga atas pinjaman sebesar 6% per tahun tetapi dapat berubah karena adanya revisi tingkat suku bunga dari waktu ke waktu.
Pursuant to this agreement, Bank Danamon agreed to provide a term loan facility to the Company in aggregate amount of US$20,000,000 as a part of club deal transaction phase 1 with Bank Permata for the refinancing of the BBE and DKB existing loans. In addition, this facility is also intended for the financing of MUBA project. This facility is valid until 8 November 2014. The borrowing bears interest at 6% per annum but is subject to rate revisions from time to time.
Lihat Catatan 16b Bank Permata di atas untuk rincian jaminan.
Refer Note 16b Bank Permata above for details of the collaterals.
Bank DBS
Bank DBS
Pada tanggal 21 Oktober 2011, Perusahaan dan Bank DBS menandatangani perjanjian fasilitas kredit yang dilegalisasi oleh Akta Notaris No. 127 tertanggal 21 Oktober 2011 dibuat dihadapan Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H.
On 21 October 2011, the Company and Bank DBS signed a credit facility agreement which was legalised by Notarial Deed No. 127 of Drs.Gunawan Tedjo, S.H., M.H. dated 21 October 2011.
Menurut perjanjian ini, Bank DBS setuju untuk menyediakan fasilitas pinjaman berjangka untuk Perusahaan sebesar AS$ 30.000.000 sebagai bagian dari transaksi Club deal tahap 2 untuk pembiayaan modal kerja di proyek MUBA Fasilitas ini berlaku sampai dengan 21 Oktober 2016. Bunga atas pinjaman sebesar 6,75% per tahun tetapi dapat berubah karena adanya revisi tingkat suku bunga dari waktu ke waktu.
Pursuant to this agreement, Bank DBS agreed to provide a term loan facility to the Company in aggregate amount of US$30,000,000 as a part of Club Deal phase 2 to finance the capital expenditure of MUBA project. This facility is valid until 21 October 2016. The borrowing bears interest at 6.75% per annum but is subject to rate revisions from time to time.
Lihat Catatan 16b Bank Permata di atas untuk rincian jaminan.
Refer Note 16b Bank Permata above for details of the collaterals.
Terdapat beberapa covenant keuangan, negative covenant, dan covenant lainnya yang diatur dalam perjanjian fasilitas kredit yang harus dipenuhi oleh Perusahaan, yang akan direview secara kuartalan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi internal dan laporan konsolidasi audit tahunan Perusahaan di tahun 2011.
There are several financial, negative, and other covenants under the credit facility agreement that must be fulfilled by the Company, which will be reviewed on a quarterly basis based on the Companyʼs internal consolidated financial statements and the Companyʼs audited consolidated financial statements in 2011.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/63 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PINJAMAN (lanjutan) b.
Pinjaman jangka panjang - pihak ketiga (lanjutan) (ii) BBE
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
16. BORROWINGS (continued) b.
Long-term (continued)
borrowings
-
third
parties
(ii) BBE
Bank Permata
Bank Permata
Pada tanggal 13 Agustus 2010, BBE dan Bank Permata menandatangani KUK No. SKU/10/590/N/CGVC, dimana kedua belah pihak setuju untuk terikat oleh syarat-syarat dan kondisi-kondisi yang ada pada KUK. Pada tanggal yang sama dan didasarkan pada KUK, BBE dan Bank Permata juga menandatangani perjanjian fasilitas kredit yang dilegalisasi oleh Akta Notaris No. 92 tertanggal 13 Agustus 2010 dibuat di hadapan Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H.
On 13 August 2010, GTC No. SKU/10/590/N/CGVC was signed between BBE and Bank Permata, under which both parties agreed to be bound by the terms and conditions in the GTC. On the same date and based on the GTC, BBE and Bank Permata also signed a credit facility agreement which was legalised by Notarial Deed No. 92 of Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H. dated 13 August 2010.
Menurut perjanjian ini, Bank Permata setuju untuk menyediakan fasilitas pinjaman berjangka untuk BBE sebesar AS$5.000.000 untuk pembiayaan pengadaan dan infrastruktur konstruksi di Berau (proyek perpanjangan BBE). Fasilitas ini berlaku sampai tanggal 13 Agustus 2014. Tingkat suku bunga pinjaman sebesar 7,5% per tahun tetapi dapat berubah karena adanya revisi tingkat suku bunga dari waktu ke waktu. Penalti untuk keterlambatan pembayaran ditentukan sebesar 3% di atas tingkat suku bunga pinjaman yang dipakai.
Pursuant to this agreement, Bank Permata agreed to provide a term loan facility to BBE in an aggregate amount of US$5,000,000 for financing of the procurement and infrastructure construction in Berau (BBE extension project). This facility is valid until 13 August 2014. The loans bear interests at 7.5% per annum but are subject to rate revisions from time to time. Penalty or late payment was set at a rate 3% above the applicable interest rate.
TanggaI 28 Desember 2010, perjanjian fasilitas kredit dengan Bank Permata diubah berdasarkan Akta Notaris No. 195 tertanggal 28 Desember 2010 yang dibuat di hadapan Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H. Perubahan atas perjanjian fasilitas kredit mencakup persetujuan Bank Permata untuk menyediakan fasilitas pinjaman berjangka baru sebesar AS$5.000.000 untuk pembiayaan penyediaan dan konstruksi infrastruktur di Berau (proyek perpanjangan BBE). Fasilitas ini berlaku sampai tanggal 28 Juni 2014. Tingkat suku bunga pinjaman sebesar 7% per tahun (dapat berubah) atau tetap maksimum 3 bulan;
On 28 December 2010, the credit facility agreement with Bank Permata was amended based on the Notarial Deed No. 195 dated 28 December 2010 of Drs. Gunawan Tedjo, S.H., M.H. The amendments of the credit facility agreement include a provision whereby Bank Permata agreed to provide a new term loan facility in an aggregate amount of US$5,000,000 for financing of the procurement and/or infrastructure construction in Berau (BBE extension project). This facility is valid until 28 June 2014. The loans bear interests at 7% per annum (subject to change) or fixed maximum 3 months;
Berdasarkan suratnya No. 412/BPCGVC/VIII/11 tertanggal 11 Agustus 2011, Bank Permata mengkonfirmasikan bahwa fasilitas kredit atas nama BBE pada Bank Permata telah dilunasi seluruhnya.
Based on its letter No. 412/BPCGVC/VIII/11 dated 11 August 2011, Bank Permata confirmed that credit facility under the name of BBE in Bank Permata has been fully paid.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/64 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PINJAMAN (lanjutan) b.
Pinjaman jangka panjang - pihak ketiga (lanjutan) (iii) DKB
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
16. BORROWINGS (continued) b.
Long-term (continued)
borrowings
-
third
parties
(iii) DKB
Bank Permata
Bank Permata
Pada tanggal 28 Desember 2010, DKB mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan Bank Permata. Berdasarkan perjanjian ini, Bank Permata setuju untuk menyediakan fasilitas di bawah ini kepada DKB:
On 28 December 2010, DKB entered into credit facilities agreement with Bank Permata. Based on this agreement, Bank Permata agreed to provide the following facilities to DKB:
(a) Fasilitas pinjaman berjangka dengan nilai keseluruhan sebesar AS$5.000.000
(a) Term loan facility in aggregate amount of US$5,000,000
Bank Permata setuju untuk menyediakan fasilitas pinjaman berjangka untuk DKB dengan jumlah keseluruhan sebesar AS$5.000.000 untuk pembiayaan investasi DKB atas aset tetap dan infrastruktur di lokasi penambangan. Fasilitas ini berlaku untuk 30 bulan sejak tanggaI perjanjian ini. Tingkat suku bunga pinjaman sebesar 7% per tahun tetapi dapat berubah karena adanya revisi tingkat suku bunga dari waktu ke waktu. Penalti untuk keterlambatan pembayaran ditetapkan sebesar 3% di atas tingkat suku bunga pinjaman yang dipakai.
Bank Permata agreed to provide a term loan facility to DKB in an aggregate amount of US$5,000,000 which will be used to finance the investment of DKB of property, plant and equipment and infrastructure in mine site. This facility is valid for 30 months from the date of agreement. The loans bear interests at 7% per annum but are subject to rate revisions from time to time. Penalty or late payment was set at a rate 3% above the applicable interest rate.
(b) Fasilitas transaksi valuta asing dengan jumlah maksimal AS$12.500.000
(b) Foreign exchange transaction facility in the maximum amount of US$12,500,000
Bank Permata setuju untuk memberikan fasilitas transaksi Spot dan Forward kepada DKB dengan jumlah maksimal AS$12.500.000 atau setara dengan mata uang lainnya yang disetujui Bank Permata. Fasilitas ini berlaku selama 12 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Kedua pihak setuju untuk menunjuk Bank Permata selaku pihak yang melakukan perhitungan mark-to-market atas jumlah yang digunakan dari fasilitas ini.
Bank Permata agreed to provide Spot and Forward Transactions facility to DKB with a maximum amount of US$12,500,000 or its equivalent in other currencies agreed by Bank Permata. This facility is valid for 12 months since signing date of this agreement. Both parties agreed to appoint Bank Permata as the party to calculate the mark-to-market of the amount used from this facility.
Berdasarkan suratnya No. 413/BPCGVC/VIII/11 tertanggal 11 Agustus 2011, Bank Permata mengkonfirmasikan bahwa fasilitas kredit atas nama DKB pada Bank Permata telah dilunasi seluruhnya.
Based on its letter No. 413/BPCGVC/VIII/11 dated 11 August 2011, Bank Permata confirmed that credit facility under the name of DKB in Bank Permata has been fully paid.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/65 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PINJAMAN (lanjutan) b.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
16. BORROWINGS (continued)
Pinjaman jangka panjang - pihak ketiga (lanjutan)
b.
(iv) AE
Long-term (continued)
borrowings
-
third
parties
(iv) AE
KPIL
KPIL
Pada tanggal 18 September 2008, AE memperoleh pinjaman dari KPIL dengan jumlah maksimum sebesar AS$1.560.000. Tingkat suku bunga LIBOR+2% atau maksimum sebesar 9% per tahun. Jangka waktu pinjaman adalah selama 3 tahun sejak tanggal perjanjian. Pinjaman dari KPIL ini akan digunakan untuk mendanai kegiatan pra produksi dan modal kerja.
On 18 September 2008, AE was granted a loan facility from KPIL with a maximum amount of US$1,560,000. The interest rate is based on LIBOR+2% or a maximum of 9% per annum. The loan period is for 3 years starting from the agreement date. This loan from KPIL is used for financing pre-production activities and working capital.
Pada tanggal 31 Desember 2010, AE memperoleh perpanjangan pinjaman tersebut sampai dengan tanggal 31 Desember 2013.
On 31 December 2010, AE was provided an extension of this loan facility up to 31 December 2013.
(v) OC
(v) OC
NCT
NCT
Pada tanggal 1 Juni 2010, OC memperoleh pinjaman dari NCT dengan jumlah maksimum sebesar AS$1.000.000 dengan tingkat suku bunga 0% untuk periode 1 Juni 2010 sampai dengan 30 November 2011 dan 7% untuk periode 1 Desember 2011 sampai dengan 1 Juni 2013. Jangka waktu pinjaman adalah tiga tahun sejak tanggal perjanjian.
On 1 June 2010, OC was granted a loan factility by NCT with a maximum amount of US$1,000,000 which bears interest at a rate of 0% for the period from 1 June 2010 to 30 November 2011 and 7% for the period from 1 December 2011 to 1 June 2013. The loan period is for three years starting from the agreement date.
17. UTANG USAHA – PIHAK KETIGA
17. TRADE PAYABLES - THIRD PARTIES 2011
- PT Madhani Talatah Nusantara (“Madhani”) - PT Ricobana Abadi (“Ricobana”) - PT Andalan Karya Mandiri - PT AKR Corporindo, Tbk. - Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 3.000) Jumlah utang usaha - pihak ketiga
2010
2009
19,282
44,935
22,077
9,404 8,281 4,584
-
3,877
6,275
2,226
6,097
47,826
47,161
32,051
Seluruh saldo utang usaha merupakan utang kepada pihak ketiga yang terutama merupakan utang usaha kepada kontraktor penambangan. Grup tidak memberikan jaminan terhadap utang usaha.
PT Madhani Talatah Nusantara (“Madhani”) PT Ricobana Abadi (“Ricobana”) PT Andalan Karya Mandiri PT AKR Corporindo, Tbk. Others (each below Rp 3,000)
-
Total trade payables - third parties
Trade payables represent amounts owing to third parties which mainly consist of trade payables to mining contractors. The Group did not provide any guarantees for trade payables.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/66 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. UTANG USAHA – PIHAK KETIGA (lanjutan) Analisis umur utang usaha adalah sebagai berikut: 2011 Lancar dan 1 – 30 hari 31 – 60 hari 61 – 90 hari > 90 hari
2010
2009 6,269 19,760 2,380 3,642
47,826
47,161
32,051
Current and 1 – 30 days 31 – 60 days 61 – 90 days > 90 days
Details of trade payables based on currencies are as follows: 2010
2009
17,944 29,882
1,843 45,318
9,383 22,668
47,826
47,161
32,051
18. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Rupiah US Dollars
18. ACCRUED EXPENSES
2011
Jumlah beban yang masih harus dibayar
The aging analysis of trade payables is as follows:
26,222 20,939
2011
Kontraktor Iuran eksploitasi Bunga Sewa Konsultan Bahan bakar Katering Bonus Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000)
17. TRADE PAYABLES - THIRD PARTIES (continued)
46,842 564 420
Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
Rupiah Dolar AS
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2010
2009
28,088 21,980 11,772 7,830 3,528 3,503 2,843 1,606
25,949 38,158 3,824 656 818 2,478
28,038 13,324 1,491 655 1,997 8,428 832 161
5,972
997
498
Contractors Exploitation fees Interest Rent Consultants Fuel Catering Bonus Others (each below Rp 1,000)
87,122
72,880
55,424
Total accrued expenses
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/67 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. UTANG LAIN-LAIN
19. OTHER PAYABLES 2011
Pihak ketiga: - KAP Tanudiredja, Wibisana dan Rekan - PT Garda Satya Mandiri - OER - PT Paramita Argo Utama (“PAU”) - PT Tataolah Hutani Prima Abadi (“THPA”) - Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 2.000) Utang lain-lain lancar pihak ketiga Utang tidak lancar lainlain - pihak yang berelasi Jumlah utang lain-lain
2010
2009
3,541 2,419 2,062
1,860
625
7,937
625
7,937
18,478
4,200
27,750
21,934
4,428
-
32,178
21,934
Rincian utang lain-lain berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2011 Rupiah Dolar AS
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Third parties: KAP Tanudiredja, Wibisana dan Rekan 6,255 PT Garda Satya Mandiri OER PT Paramita Argo Utama 3,818 (“PAU”) PT Tataolah Hutani Prima 3,406 Abadi (“THPA”) Others (each below 4,184 Rp 2,000)
17,663
Other current payables - third parties
Other non-current 183 payables - related parties 17,846
Total other payables
Details of other payables based on currencies are as follows: 2010
2009
15,302 16,876
3,413 18,521
554 17,292
32,178
21,934
17,846
Rupiah US Dollars
Utang lain-lain terutama timbul dari beban jasa profesional dan manajemen.
Other payables mainly arose from professional and management fees.
Lihat Catatan 30 untuk rincian transaksi dengan pihak yang berelasi.
See Note 30 for the details of related party transactions.
20. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA
20. UNEARNED REVENUE 2011
2010
2009
Pihak ketiga: - Noble - Tecnica Holdings Ltd. (“Tecnica”)
74,730
37,183
-
12,695
-
-
Third party: Noble Tecnica Holdings Ltd. (“Tecnica”)
Jumlah pendapatan diterima dimuka
87,425
37,183
-
Total unearned revenue
Pendapatan diterima dimuka merupakan pembayaran yang diterima dari pelanggan dimana batubara belum dikirim pada tanggal neraca.
Unearned revenue represents payments received from customers for which the coal has not been delivered as at the balance sheet date.
Lihat Catatan 30 untuk rincian transaksi dengan pihak yang berelasi.
See Note 30 for the details of related party transactions.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/68 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
21. FINANCE LEASE PAYABLES 2011
Pihak ketiga: - PT Astra Sedaya Finance - PT Orix Indonesia Finance - PT Toyota Astra Financial Services - PT Chandra Sakti Utama Leasing - Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 4.000) Jumlah utang sewa pembiayaan Dikurangi: Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2010
2009
10,695 4,212
20,891 6,238
-
4,190
1,916
-
3,864
7,768
-
8,452
5,416
2,974
31,413
42,229
Third parties: PT Astra Sedaya Finance PT Orix Indonesia Finance PT Toyota Astra Financial Services PT Chandra Sakti Utama Leasing Others (each below Rp 4,000)
2,974 Total finance lease payables
(23,596)
(22,793)
(1,320)
Less: Portion due within one year
7,817
19,436
1,654
Long-term portion
Utang sewa pembiayaan terkait dengan kendaraan.
The finance lease payables are related to the leased vehicles.
Pembayaran minimum sewa pembiayaan di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:
The future minimum lease payments under the finance lease agreements are as follows:
2011 Jatuh tempo kurang dari 1 tahun Jatuh tempo lebih dari 1 tahun namun kurang dari 5 tahun
2010
2009
25,442
25,330
8,265
21,033
1,642 Payable not later than 1 year Payable later than 1 year but 1,818 not later than 5 years
33,707
46,363
3,460
Dikurangi: Biaya bunga yang belum jatuh tempo
Less: (2,294)
(4,134)
Nilai kini pembayaran minimum utang sewa pembiayaan
31,413
42,229
Semua aset sewa pembiayaan digunakan sebagai agunan atas perjanjian sewa pembiayaan terkait. Tidak ada ikatan -ikatan penting pada perjanjian sewa pembiayaan yang perlu diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
(486 )
2,974
Future financing charges Present value of minimum finance lease payments
All leased assets are pledged as collateral for the underlying finance leases. There are no major covenants in the finance lease agreements to be disclosed in consolidated financial statements.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/69 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. MODAL SAHAM
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
22. SHARE CAPITAL
Struktur pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Pemegang saham
Jumlah modal dasar/ Number of authorised share
CVU Andre Abdi UBS AG Hongkong Masyarakat 4,180,000,000
Pemegang saham
Jumlah modal dasar/ Number of authorised share
Andre Abdi CVU 380,000
Pemegang saham
Jumlah modal dasar/ Number of authorised share
CVU Andre Abdi 50,000
The shareholders of the Company as at 31 December 2011, 2010 and 2009 and their related ownerships are as follows:
31 Desember/ December 2011 Jumlah saham ditempatkan Persentase dan disetor/ kepemilikan Number of Percentage of shares issued ownership and paid up (%)
Jumlah/ Total
1,275,120,000 631,392,500 303,000,000 790,487,500
42.50 21.05 10.10 26.35
255,024 126,278 60,600 158,098
3,000,000,000
100
600,000
31 Desember/ December 2010 Jumlah saham ditempatkan Persentase dan disetor/ kepemilikan Number of Percentage of shares issued ownership and paid up (%)
Jumlah/ Total
180,001 19,999
90 10
180,001 19,999
200,000
100
200,000
31 Desember/ December 2009 Jumlah saham ditempatkan Persentase dan disetor/ kepemilikan Number of Percentage of shares issued ownership and paid up (%)
Jumlah/ Total
19,999 1
99.995 0.005
19,999 1
20,000
100
20,000
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (”RUPSLB”) pada tanggal 15 Februari 2010, yang disahkan dalam Akta Notaris No. 8 tertanggal 15 Februari 2010 yang dibuat di hadapan Merryana Suryana, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan menyetujui peningkatan modal dasar yang semula sebesar Rp 50.000 (50.000 Iembar) menjadi sebesar Rp 380.000 (380.000 lembar) dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (nilai penuh) per lembar. Modal disetor Perusahaan juga meningkat dari semula sebesar Rp 20.000 menjadi sebesar Rp 110.000.
Shareholders
CVU Andre Abdi UBS AG Hongkong Public
Shareholders Andre Abdi CVU
Shareholders CVU Andre Abdi
Based on Extraordinary Shareholders General Meeting on 15 February 2010, which was approved in Notarial Deed of Merryana Suryana, S.H., notary in Jakarta, No. 8 dated 15 February 2010, the Companyʼs shareholders agreed to increase its authorised capital from Rp 50,000 (50,000 shares) to Rp 380,000 (380,000 shares) with par value of Rp 1,000,000 (full amount) per share. The Companyʼs paid in capital also increased from Rp 20,000 to Rp 110,000.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/70 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. MODAL SAHAM (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
22. SHARE CAPITAL (continued)
Berdasarkan RUPSLB pada tanggal 22 September 2010, yang disahkan dalam Akta Notaris No. 22 tertanggal 22 September 2010 yang dibuat di hadapan Merryana Suryana, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan menyetujui penerbitan saham baru sebesar 90.000 lembar (nilai nominal Rp 1.000.000 (nilai penuh) per lembar) yang akan dibayar oleh Andre Abdi.
Based on Extraordinary Shareholders General Meeting on 22 September 2010, which was approved in Notarial Deed of Merryana Suryana S.H., notary in Jakarta, No. 22 dated 22 September 2010, the Companyʼs shareholders approved the issuance of new 90,000 shares (par value Rp 1,000,000 (full amount) per share) which all were paid up by Andre Abdi.
Berdasarkan RUPSLB pada tanggal 2 Februari 2011, yang disahkan dalam Akta Notaris No. 4 tertanggal 2 Februari 2011 yang dibuat di hadapan Merryana Suryana, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk menerbitkan 9.000 lembar saham tambahan dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (nilai penuh) per lembar.
Based on Extraordinary Shareholders General Meeting on 2 February 2011, which was approved in Notarial Deed No. 4 dated 2 February 2011 of Merryana Suryana, S.H., notary in Jakarta, the Companyʼs shareholders agreed to issue additional 9,000 shares with a par value of Rp 1,000,000 (full amount) per share.
Berdasarkan RUPSLB pada tanggal 30 Maret 2011, yang disahkan dalam Akta Notaris No. 38 tertanggal 30 Maret 2011 yang dibuat di hadapan Merryana Suryana, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk meningkatkan modal dasar yang semula sebesar Rp 380.000 (380.000 lembar) menjadi sebesar Rp 836.000 (836.000 lembar).
Based on Extraordinary Shareholders General Meeting on 30 March 2011, which was approved in Notarial Deed No. 38 dated 30 March 2011 of Merryana Suryana, S.H., notary in Jakarta, the Companyʼs shareholders agreed to increase the Companyʼs authorised share capital from Rp 380,000 (380,000 shares) to Rp 836,000 (836,000 shares).
Berdasarkan RUPSLB pada tanggal 31 Maret 2011, yang disahkan dalam Akta Notaris No. 69 tertanggal 31 Maret 2011 yang dibuat di hadapan Merryana Suryana, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk menerbitkan 169.001 lembar saham tambahan dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 (nilai penuh) per lembar.
Based on Extraordinary Shareholders General Meeting on 31 March 2011, which was approved in Notarial Deed No. 69 dated 31 March 2011 of Merryana Suryana, S.H., notary in Jakarta, the Companyʼs shareholders agreed to issue additional 169,001 shares with a par value of Rp 1,000,000 (full amount) per share.
Berdasarkan RUPSLB pada tanggal 29 April 2011, yang disahkan dalam Akta Notaris No. 42 tertanggaI 29 April 2011 yang dibuat di hadapan Merryana Suryana, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk menerbitkan 91.999 lembar saham tambahan dengan nilai nominaI sebesar Rp 1.000.000 (nilai penuh) per lembar.
Based on Extraordinary Shareholders General Meeting on 29 April 2011, which was approved in Notarial Deed No. 42 dated 29 April 2011 of Merryana Suryana, S.H., notary in Jakarta, the Companyʼs shareholders agreed to issue additional 91,999 shares with a par value of Rp 1,000,000 (full amount) per share.
Berdasarkan Sirkulasi Keputusan Para Pemegang Saham sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tertanggal 23 Mei 2011, yang disahkan dalam Akta Notaris No. 221 tertanggal 24 Mei 2011 yang dibuat di hadapan Sutjipto, S.H., M.Kn, notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan menyetujui penjualan 9.000 lembar saham Perusahaan yang dimiliki oleh Andre Abdi kepada CVU.
Based on the Circular Resolution of Shareholders in lieu of Extraordinary General Meeting of Shareholders of the Company dated 23 May 2011, which was legalised in the Notarial Deed No. 221 of Sutjipto, S.H., M.Kn, a notary in Jakarta, dated 24 May 2011, the shareholders of the Company approved the sale of 9,000 shares of the Company owned by Andre Abdi to CVU.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/71 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. MODAL SAHAM (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
22. SHARE CAPITAL (continued)
Berdasarkan Sirkulasi Keputusan Para Pemegang Saham sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tertanggal 23 Mei 2011, yang disahkan dalam Akta Notaris No. 223 tertanggal 24 Mei 2011 yang dibuat di hadapan Sutjipto, S.H., M.Kn, notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan menyetujui antara lain:
Based on the Circular Resolution of Shareholders in lieu of Extraordinary General Meeting of Shareholders of the Company dated 23 May 2011, which was legalised in the Notarial Deed No. 223 of Sutjipto, S.H., M.Kn, a notary in Jakarta, dated 24 May 2011, the shareholders of the Company approved, among others:
1.
1. Change of the nominal share value from Rp 1,000,000 (full amount) to Rp 200 (full amount) per share; 2. The Initial Public Offering through issuance of new shares from the portfolio of the Company in the maximum amount of 940,000,000 shares.
2.
Mengubah nilai nominal saham dari Rp 1.000.000 (nilai penuh) menjadi Rp 200 (nilai penuh) per lembar saham; Penawaran umum saham perdana Perusahaan melalui pengeluaran saham baru dalam Perusahaan sebanyak-banyaknya 940.000.000 saham.
23. TAMBAHAN MODAL DISETOR
23. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL 2011
Selisih antara pembayaran yang diterima dengan nilai nominal saham Biaya emisi saham Tambahan modal disetor
2010
2009
845,000 (112,166)
-
-
Excess of proceeds over par value Share issuance costs
732,834
-
-
Additional paid-in capital
Biaya emisi saham merupakan biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan penerbitan saham baru Perusahaan yang dilakukan melalui Penawaran Umum Saham Perdana Perusahaan (lihat Catatan 1b).
24. CADANGAN UMUM
Share issuance costs represent costs directly attributable to the issuance of new shares of the Company in respect of the Initial Public Offering of the Company shares (see Note 1b).
24. GENERAL RESERVE
Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 1/1995 yang diterbitkan di bulan Maret 1995, dan telah diubah dengan UndangUndang No. 40/2007 yang diterbitkan di bulan Agustus 2007, mengharuskan pembentukan cadangan umum dari laba bersih sejumlah minimal 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Tidak ada batasan waktu untuk membentuk cadangan tersebut.
Limited Liability Company Law of the Republic of Indonesia No. 1/1995 introduced in March 1995, and amended by Law No. 40/2007, issued in August 2007, requires the establishment of a general reserve from net income amounting to at least 20% of a companyʼs issued and paid up capital. There is no time limit on the establishment of such reserve.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan telah membentuk cadangan umum sebesar Rp 5.000 (2010: nihil dan 2009: nihil).
As at 31 December 2011, the Company has appropriated Rp 5,000 to its general reserve (2010: nil and 2009: nil).
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/72 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. PERPAJAKAN a.
25. TAXATION
Pajak dibayar dimuka
a. 2011
Perusahaan Pajak pertambahan nilai, bersih
b.
2010
5,309
463
2,291
5,309
463
Jumlah utang pajak
Value-added tax, net
Subsidiaries 2
-
5
2
-
5
2,293
5,309
468
b. 2011
Entitas anak Pajak penghasilan badan Pajak bumi dan bangunan Pajak penghasilan pasal 4(2) Pajak penghasilan pasal 15 Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 dan 26 Pajak penghasilan pasal 25
2009
2,291
Utang pajak
Perusahaan Pajak penghasilan badan Pajak penghasilan pasal 4(2) Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 dan 26 Pajak penghasilan pasal 25
Prepaid taxes
The Company
Entitas anak Pajak pertambahan nilai, bersih
Jumlah pajak dibayar dimuka
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Value-added tax, net
Total prepaid taxes
Taxes payable
2010
2009
2,553 288 851
The Company Corporate income tax Income tax article 4(2) Income tax article 21
2,598 314 3,146
3,785 165 833
767 272
9 -
7,097
4,792
3,799
11,641 350
3,173 -
3,132 -
Subsidiaries Corporate income tax Land and building tax
76 672
188
4 313
Income tax article 4(2) Income tax article 15 Income tax article 21
1,112 499
711 165
971 Income tax articles 23 and 26 330 Income tax article 25
14,350
4,237
4,750
21,447
9,029
8,549
107 Income tax articles 23 and 26 Income tax article 25
Total taxes payable
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/73 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
25. TAXATION (continued)
Beban/(manfaat) pajak penghasilan
c.
2011 Perusahaan Kini Tangguhan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Income tax expense/(benefit)
2010
2009
5,905 777
4,112 (632)
2,976 (103 )
6,682
3,480
2,873
16,614 (5,924)
5,144 (673)
4,602 (65 )
10,690
4,471
4,537
Konsolidasian Kini Tangguhan
22,519 (5,147)
9,256 (1,305)
7,578 (168 )
Jumlah beban pajak penghasilan
17,372
7,951
7,410
Entitas anak Kini Tangguhan
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan dengan estimasi penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut: 2011 Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan Laba sebelum pajak penghasilan – entitas anak Disesuaikan dengan jurnal eliminasi konsolidasi Laba sebelum pajak penghasilan - Perusahaan Perbedaan temporer: - Bonus yang masih harus dibayar - Penyisihan imbalan karyawan - Perbedaan penyusutan antara komersial dan fiskal - Perbedaan transaksi sewa pembiayaan antara komersial dan fiskal
The Company Current Deferred
Subsidiaries Current Deferred
Consolidated Current Deferred Total income tax expense
The reconciliation between profit before income tax and estimated taxable income is as follows:
2010
2009 Consolidated profit before income tax
44,292
21,271
17,897
(12,728)
(11,482)
(8,451)
3,479
7,105
4,109
Profit before income tax - subsidiaries Adjusted for consolidation eliminations
35,043
16,894
13,555
Profit before income tax - the Company Temporary differences:
(541) 2,336
1,336
(6,378)
1,337
-
2,181
-
855
(1,844)
381
130
Accrued bonus Provision for employee benefits Difference between commercial and tax depreciation Difference between commercial and tax in finance lease
-
-
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/74 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
25. TAXATION (continued)
Beban/(manfaat) pajak penghasilan (lanjutan) 2011 Perbedaan tetap: - Penghasilan yang telah dikenakan pajak final - Sumbangan - Biaya yang tidak dapat dikurangkan menurut pajak - Keuntungan dari penjualan investasi pada entitas anak - Laba dari investasi pada entitas anak
Dikurangi: Penggunaan rugi fiskal tahun sebelumnya Laba kena pajak Pajak penghasilan kini Perusahaan Pembayaran pajak dimuka - Perusahaan Kurang bayar pajak penghasilan badan - Perusahaan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
c.
Income tax expense/(benefit) (continued)
2010
2009 Permanent differences:
(4,033) 1,981
(19) 743
5,779
4,262
(3,398)
-
(24) Income subject to final tax 1,138 Donation -
(8,505)
(7,960)
3,299 Non-deductible expenses Gain from sale of investment (3,035) in subsidiaries Profit from investment (4,109) in subsidiaries
23,620
16,449
11,335
-
-
23,620
16,449
10,628
5,905
4,112
2,976
(3,307)
2,598
(327)
3,785
(707)
(423)
2,553
Less: Utilisation of prior year losses carried-forward Taxable income Current income tax - the Company Less prepaid tax - the Company Underpayment of corporate income tax - the Company
Pajak penghasilan kini dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak. Nilai tersebut mungkin disesuaikan pada saat SPT disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak (”KPP”).
Current income tax computations are based on estimated taxable income. The amounts may be adjusted when Annual Tax Returns are filed to the Tax Office.
Per tanggal laporan keuangan ini, Perusahaan masih belum menyampaikan SPT tahun pajak 2011 ke KPP.
As at the date of these financial statements, the Company has yet to file its 2011 Annual Tax Returns to the Tax Office.
Laba kena pajak untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 berbeda sebesar Rp 49 dengan SPT yang disebabkan oleh perbedaan perhitungan biaya yang tidak dapat dikurangkan.
There was a difference of Rp 49 of the taxable income for the year ended 31 December 2010 with Annual Tax Returns, mainly due to the difference in the calculation of nondeductible expenses.
Laba kena pajak untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009 telah sesuai dengan SPT yang disampaikan ke DJP.
Taxable income for the years ended 31 December 2009 have been in accordance with the Annual Tax Returns submitted to DGT.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/75 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
25. TAXATION (continued)
Beban/(manfaat) pajak penghasilan (lanjutan)
c.
The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on the profit before income tax is based on the prevailing income tax rate, as follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 2011 Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan Laba sebelum pajak penghasilan – entitas anak Disesuaikan dengan jurnal eliminasi konsolidasi Laba sebelum pajak penghasilan - Perusahaan Pajak dihitung dengan tarif 25% (2009: 28%) Penghasilan yang telah dikenakan pajak final Sumbangan Biaya yang tidak dapat dikurangkan menurut pajak Keuntungan dari penjualan investasi pada entitas anak Laba dari investasi pada entitas anak Penyesuaian terhadap perubahan tarif pajak
Dikurangi: Penggunaan rugi fiskal tahun sebelumnya
Income tax expense/(benefit) (continued)
2010
2009 Consolidated profit before income tax
44,292
21,271
17,897
(12,728)
(11,482)
(8,451)
3,479
7,105
4,109
Profit before income tax - subsidiaries Adjusted for consolidation eliminations
35,043
16,894
13,555
Profit before income tax - the Company
8,761
4,223
3,795
Income tax calculated at 25%(2009: 28%)
(7) 319
Income subject to final tax Donation
(1,008) 495 1,443
(5) 186 1,066
(850)
-
(2,126)
(1,990)
-
-
6,715
3,480
924
Non-deductible expenses Gain from sale of investment (850) in subsidiaries Profit from investment (1,151) in subsidiaries Adjustment related to the 41 change of income tax rate 3,071 Less: Utilisation of prior year losses (198 ) carried forward
-
-
6,715
3,480
2,873
-
-
Beban pajak penghasilan - Perusahaan Pembalik liabilitas pajak ditangguhkan dari properti pertambangan Beban pajak penghasilan – entitas anak
10,690
4,471
4,537
Income tax expense/ - the Company Reversal of deferred tax liabilities from mining properties Income tax expense subsidiaries
Beban pajak penghasilan - konsolidasian
17,372
7,951
7,410
Income tax expense consolidated
(33)
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/76 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
25. TAXATION (continued)
Aset pajak tangguhan
d. Deferred tax assets 2011
Perusahaan Perbedaan penyusutan antara komersial dan pajak Perbedaan transaksi sewa pembiayaan antara komersial dan pajak
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2010
2009
-
-
133
-
-
7
-
-
140
The Company Difference between commercial and tax depreciation Difference between commercial and tax in finance lease transaction
Aset pajak tangguhan pada awal tahun Dibebankan pada laporan laba komprehensif konsolidasian
-
140
37
-
(140)
103
Deferred tax assets at the beginning of the year Charged to consolidated statements of comprehensive income
Aset pajak tangguhan pada akhir tahun
-
140
Deferred tax assets at the end of the year
Entitas anak Rugi fiskal yang dikompensasi ke masa pajak berikut Bonus yang masih harus dibayar Penyisihan imbalan karyawan Perbedaan penyusutan antara komersial dan fiskal Perbedaan transaksi sewa pembiayaan antara komersial dan fiskal Amortisasi biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Amortisasi penyisihan reklamasi dan penutupan tambang
-
Subsidiaries 9,764
-
-
Tax losses carried-forward
62
248
-
1,462
305
-
399
134
-
(367)
(216)
-
313
68
-
145
-
-
Accrued bonus Provision for employee benefits Difference between commercial and tax depreciation Difference between commercial and tax in finance lease transaction Amortisation of deferred exploration and development expenditures Amortisation of provision for reclamation and mine closure
11,778
539
-
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/77 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
25. TAXATION (continued)
Aset pajak tangguhan (lanjutan)
d. Deferred tax assets (continued) 2011
Aset pajak tangguhan pada awal tahun Penambahan karena akuisisi Dibebankan pada laporan laba komprehensif konsolidasian Aset pajak tangguhan pada akhir tahun Konsolidasian Rugi fiskal yang dikompensasi ke masa pajak berikut Bonus yang masih harus dibayar Penyisihan imbalan karyawan Perbedaan penyusutan antara komersial dan fiskal Perbedaan transaksi sewa pembiayaan antara komersial dan fiskal Amortisasi biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Amortisasi penyisihan reklamasi dan penutupan tambang
Aset pajak tangguhan pada awal tahun Penambahan karena akuisisi Dibebankan pada laporan laba komprehensif konsolidasian Aset pajak tangguhan pada akhir tahun
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2010
2009
539 5,315
-
-
5,924
539
-
Deferred tax assets at the beginning of the year Addition due to acquisition Charged to consolidated statements of comprehensive income
11,778
539
-
Deferred tax assets at the end of the year Consolidated
9,764
-
-
Tax losses carried-forward
62
248
-
1,462
305
-
399
134
133
(367)
(216)
7
313
68
-
145
-
-
Accrued bonus Provision for employee benefits Difference between commercial and tax depreciation Difference between commercial and tax in finance lease transaction Amortisation of deferred exploration and development expenditures Amortisation of provision for reclamation and mine closure
11,778
539
140
539 5,315
140 -
37 -
5,924
399
103
Deferred tax assets at the beginning of the year Addition due to acquisition Charged to consolidated statements of comprehensive income
140
Deferred tax assets at the end of the year
11,778
539
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/78 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
25. TAXATION (continued)
Liabilitas pajak tangguhan
e. Deferred tax liabilities 2011
Perusahaan Bonus yang masih harus dibayar Penyisihan imbalan karyawan Perbedaan penyusutan antara komersial dan pajak Perbedaan transaksi sewa pembiayaan antara komersial dan pajak Properti pertambangan
Liabilitas pajak tangguhan pada awal tahun Penambahan karena akuisisi Dibebankan pada laporan laba komprehensif konsolidasian Liabilitas pajak tangguhan pada akhir tahun Entitas anak Perbedaan penyusutan antara komersial dan pajak Perbedaan transaksi sewa pembiayaan antara komersial dan pajak Amortisasi biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Properti pertambangan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2010
2009 The Company
199
334
-
1,129
545
-
680
346
-
Accrued bonus Provision for employee benefits Difference between commercial and tax depreciation Difference between commercial and tax in finance lease transaction Mining properties
(2,048) (12,652)
(453) (1,514)
-
(12,692)
(742)
-
(742) (11,173)
(1,514)
-
(777)
772
-
Deferred tax liabilities at the beginning of the year Addition due to acquisition Charged to consolidated statements of comprehensive income
(742)
-
Deferred tax liabilities at the end of the year
(12,692)
-
-
90
-
-
(154)
(1,945)
-
(70) -
(1,945)
-
(134 )
Liabilitas pajak tangguhan pada awal tahun Dibebankan pada laporan laba komprehensif konsolidasian Penambahan karena akuisisi
(1,945)
134 -
Liabilitas pajak tangguhan pada akhir tahun
(1,945)
-
-
(134)
(199)
65 -
(134 )
Subsidiaries Difference between commercial and tax depreciation Difference between commercial and tax in finance lease transaction Amortisation of deferred exploration and development expenditures Mining properties
Deferred tax liabilities at the beginning of the year Charged to consolidated statements of comprehensive income Addition due to acquisition Deferred tax liabilities at the end of the year
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/79 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
25. TAXATION (continued)
Liabilitas pajak tangguhan (lanjutan)
e. Deferred tax liabilities (continued)
2011
2010
2009
Konsolidasian Bonus yang masih harus dibayar Penyisihan imbalan karyawan Perbedaan penyusutan antara komersial dan pajak Perbedaan transaksi sewa pembiayaan antara komersial dan pajak
(2,048)
(453)
(154)
Amortisasi biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Properti pertambangan
(14,597)
(1,514)
(70) -
(14,637)
(742)
(134 )
Liabilitas pajak tangguhan pada awal tahun Penambahan karena akuisisi Dibebankan pada laporan laba komprehensif konsolidasian Liabilitas pajak tangguhan pada akhir tahun f.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Consolidated 199
334
-
1,129
545
-
680
346
90
(742) (13,118)
(777) (14,637)
Surat Tagihan Pajak Perusahaan menerima beberapa Surat Tagihan Pajak terutama disebabkan oleh keterlambatan pembayaran pajak bulanan. Jumlah dalam Surat Tagihan Pajak tersebut telah dicatat dalam laporan pendapatan komprehensif konsolidasian sebagai denda pajak.
(134) (1,514)
906 (742) f.
(199) -
65 (134 )
Accrued bonus Provision for employee benefits Difference between commercial and tax depreciation Difference between commercial and tax in finance lease transaction Amortisation of deferred exploration and development expenditures Mining properties
Deferred tax liabilities at the beginning of the year Addition due to acquisition Charged to consolidated statements of comprehensive income Deferred tax liabilities at the end of the year
Tax collection notices The Company received several tax collection letters mainly due to late monthly tax payments. The amounts have been recognised in the consolidated statements of comprehensive income as tax penalties.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/80 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. PERPAJAKAN (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
25. TAXATION (continued)
g. Administrasi
g. Administrations Under the taxation laws of Indonesia, the Company and subsidiaries submit tax returns on the basis of self assessment. DGT may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years from the time the tax becomes due.
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan dan entitas anak menghitung, menetapkan, dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ada ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya yang menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak. h.
Perubahan terhadap peraturan perpajakan
h. Changes to taxation regulation On 3 September 2008, the House of Representatives approved certain amendments to the income tax law. These were signed into law by the President of the Republic of Indonesia on 23 September 2008. One of the amendments was a reduction of corporate income tax rates to a flat rate of 28% for the 2009 fiscal year, and a flat rate of 25% for the fiscal year 2010 and thereafter.
Pada tanggal 3 September 2008, Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui perubahan Undang-Undang Pajak Penghasilan. UndangUndang ini kemudian ditandatangani Presiden Republik Indonesia pada tanggal 23 September 2008. Salah satu dari perubahan tersebut adalah ditetapkannya tarif tetap untuk pajak penghasilan badan menjadi 28% untuk tahun fiskal 2009 dan kemudian dikurangi menjadi 25% untuk tahun fiskal 2010. 26. PENDAPATAN USAHA
26. REVENUE 2011
2010
2009
Penjualan batubara Sewa Komisi Supervisi
772,410 26,905 -
558,959 9,745 24,514 -
345,302 24,240 17,630
Coal sales Rental Commission Supervision
Jumlah pendapatan usaha
799,315
593,218
387,172
Total revenue
Semua pendapatan dihasilkan dari pihak ketiga. Rincian pelanggan yang memiliki transaksi lebih dari 10% dari jumlah pendapatan adalah sebagai berikut: 2011 - Noble - MGI
All of the revenues were generated from third parties. Details of the customers having transactions of more than 10% of total revenue are as follows: 2010
2009
606,177 88,413
185,247 373,492
370,543
694,590
558,739
370,543
Noble MGI -
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/81 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. BEBAN POKOK PENDAPATAN
27. COST OF REVENUE 2011
Penjualan dan penambangan batubara Biaya penambangan Iuran eksploitasi Amortisasi Penyusutan Biaya karyawan Sewa Biaya manajemen Suku cadang Biaya pengangkutan dan jasa handling Perbaikan dan perawatan Analisa dan sampling Perjalanan dinas dan transportasi Jasa profesional Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
2010
2009
261,912 16,299 1,332 8,906 10,448 22,841 24,260 6,289
Coal mining and sales Mining costs Exploitation fees Amortisation Depreciation Employee costs Rent Management fees Spareparts
380,092 41,930 28,203 28,059 27,651 26,579 25,757 13,978
321,850 30,640 5,689 13,979 14,873 24,192 36,234 6,947
10,437 9,182 3,361 3,345 485
71 2,847 5,176 2,478 3,742
5,496 Freight and handling costs 2,674 Repair and maintenance 4,764 Sampling and analysis 2,783 Transportation and travelling 3,302 Professional fees
992
3,539
310 Others (each below Rp 500)
600,051
472,257
371,616
Persediaan batubara Saldo awal Penambahan karena akuisisi Saldo akhir
42,086 43,500 (98,491)
81,373 (42,086)
24,405 (81,373)
Coal inventories Beginning balance Addition due to acquisition Ending balance
Penurunan/(kenaikan) persediaan batubara
(12,905)
39,287
(56,968)
Decrease/(increase) in coal inventories
Jumlah beban pokok pendapatan
587,146
511,544
314,648
Total cost of revenue
Produksi batubara Grup dan oleh karena itu biaya penambangan bersifat musiman tergantung dari berbagai faktor termasuk cuaca dan nisbah kupas (stripping ratio).
The Group's coal production and therefore its mining costs are seasonal depending on various factors including weather and stripping ratio.
Rincian pemasok yang memiliki transaksi lebih dari 10% dari jumlah beban pokok pendapatan:
Details of suppliers having transactions of more than 10% of total cost of revenue:
2011
2010
2009
Pihak ketiga: - Madhani - Ricobana
279,480 103,721
319,481 -
272,545 -
Third parties: Madhani Ricobana -
Jumlah
383,201
319,481
272,545
Total
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/82 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. BEBAN USAHA
28. OPERATING EXPENSES 2011
Biaya karyawan Jasa profesional Sewa Sumbangan Perjalanan dinas dan transportasi Biaya perizinan Penyusutan Biaya keamanan Beban pemasaran Lain-lain Jumlah beban operasi
34,498 Employee costs 4,518 Professional fees 10,890 Rent 2,852 Donation 6,522 Transportation and travelling 2,904 Licenses and permits 1,617 Depreciation 1,937 Security 2,139 Marketing expenses 6,236 Others
108,893
55,298
74,113
2009
64,928
44,946
163,359
64,928
44,946
Piutang lain-lain tidak lancar
30. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES Other non-current receivables
2010
2009
43,933 9,067 3,713 134
5,380 10,732 3,806 293
1,547 10,569 1,600 -
56,847
20,211
13,716
2.47%
3.74%
4.61%
Piutang lain-lain dari pihak yang berelasi terutama muncul dari piutang dari komisaris dan direksi dan pinjaman untuk modal kerja pihak yang berelasi. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga dan tidak ada jangka waktu pembayaran yang pasti.
Employee costs
Total remuneration paid to the Board of Directors and Board of Commissioners of the Group amounted to Rp 24,116 (31 December 2010: Rp 13,658 and 31 December 2009: Rp 9,746) (unaudited).
a. 2011
Persentase terhadap jumlah aset
2010
163,359
30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI
Komisaris dan direksi CVU PT Gourmet World Lain-lain
Total operating expenses
29. EMPLOYEE COSTS
Jumlah remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Direksi dan Dewan Komisaris Grup adalah sebesar Rp 24.116 (31 Desember 2010: Rp 13.658 dan 31 Desember 2009: Rp 9.746) (tidak diaudit).
-
2009
27,861 2,931 7,527 4,597 2,371 1,652 2,297 259 145 5,658
2011
a.
2010
40,997 14,530 12,170 11,615 5,657 4,578 4,276 355 309 14,406
29. BIAYA KARYAWAN
Biaya karyawan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Commissioners and directors CVU PT Gourmet World Others
-
As a percentage of total assets
Other receivables from related parties mainly arose from receivables from commissioners and directors and borrowing for working capital of related parties. These borrowings are noninterest bearing and have no definite payment terms.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/83 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI (lanjutan) b.
Utang tidak lancar lain-lain
Persentase terhadap jumlah liabilitas c.
2010
d.
183
4,428
-
183
0.49%
-
0.07%
c.
PARTIES
As percentage of total liabilities
2009
12,695
-
-
12,695
-
-
1.39%
-
-
d.
Tecnica Others -
Unearned revenue
2010
Sifat hubungan dengan pihak yang berelasi
Pihak yang berelasi/ Related parties
RELATED
2009 -
2011
Persentase terhadap jumlah liabilitas
WITH
3,697 731
Pendapatan diterima dimuka
- Tecnica
30. TRANSACTIONS (continued)
b. Other non-current payables 2011
- Tecnica - Lain-lain
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Tecnica -
As percentage of total liabilities
The nature of relationship with related parties
Hubungan dengan pihak yang berelasi/ Relationship with related parties
Transaksi/Transactions
Komisaris dan direksi/ Commissioners and directors
Personil manajemen kunci/ Key management personnel
Piutang lain-lain dan utang lain-lain/ Other receivables and payables
PT Gourmet World
Entitas dengan pengendali bersama/Entity under common control
Pinjaman dan uang muka penyediaan makanan/Borrowings and advance catering
Tecnica
Entitas dengan pengendali bersama/Entity under common control
Utang lain-lain dan pendapatan diterima dimuka/Other payables and unearned revenue
CVU
Entitas dengan pengendali bersama/Entity under common control
Piutang lain-lain/Other receivables
Kebijakan harga Grup terkait dengan transaksi dengan pihak yang berelasi ditentukan berdasarkan harga kontrak atau perjanjian dengan pihak-pihak bersangkutan.
The Groupʼs pricing policy related to the transactions with related parties is set based on contracted prices or agreement between the parties.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/84 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. LABA PER SAHAM DASAR
31. BASIC EARNINGS PER SHARE
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi total laba berih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan. 2011 Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Basic earnings per share are calculated by dividing net profit attributable to owners of the parent by the weighted average number of common shares outstanding during the year.
2010
2009
33,569
13,320
1,991,301,767
619,045,000
17
22
Laba per saham dasar (nilai penuh)
Perusahaan tidak memiliki saham dilutif selama tahun-tahun di atas, sehingga laba per saham dilusian sama dengan laba per saham dasar.
32. KOMITMEN DAN PERJANJIAN PENTING
Net profit attributable to the parent Weighted average number of common shares 100,000,000 outstanding 10,682
107
Basic earnings per share (full amount)
The Company did not have any dilutive common shares during the above years, therefore dilutive earnings per share is equal to basic earnings per share. 32. COMMITMENTS AGREEMENTS
AND
SIGNIFICANT
Komitmen dan perjanjian di bawah ini ditandatangani Perusahaan atau entitas anak dengan pihak yang tidak berelasi.
The following commitments and agreements were signed by the Company or subsidiaries with non related parties.
a.
a.
Kontrak penjualan batubara
Coal sales agreement
Pada tanggal 18 November 2010, AE menandatangani kontrak penjualan batubara dengan Tecnica. Berdasarkan kontrak tersebut, AE diwajibkan untuk mengirim batubara kepada Tecnica berdasarkan harga dan kuantitas yang disepakati setiap kuartal. Selain itu, AE diwajibkan untuk membayar biaya jasa pemasaran sebesar 5% dari harga FOB sales barge yang dijual kepada Tecnica. Kontrak tersebut tidak menyebutkan tanggal berakhirnya perjanjian tersebut.
On 18 November 2010, AE entered into a coal supply agreement with Tecnica. Under the agreement, AE is required to deliver coal to Tecnica based on the quarterly agreed market price and quantity. In addition, AE is also required to pay marketing service fee of 5% from FOB sales barge to Tecnica. The agreement is silent on the expiry period of the contract.
Pada tanggal 27 April 2011, Perusahaan dan Noble menandatangani perjanjian dimana Noble akan membeli batubara CGA, KEP, dan GPU dari AR dalam jumlah tertentu selama umur tambang CGA, KEP, dan GPU. Perjanjian ini berlaku efektif sampai dengan berakhirnya umur tambang atau apabila jumlah maksimum yang ditentukan telah tercapai, mana yang lebih dahulu. Jumlah maksimum yang dimaksud adalah mana yang lebih besar antara suatu jumlah tertentu dari batubara yang dihasilkan tiap area konsesi (750.000 metrik ton untuk CGA dan KEP, dan 5.700.000 metrik ton untuk GPU) atau 75% dari produksi tambang CGA, KEP, dan GPU.
On 27 April 2011, the Company and Noble entered into an agreement whereby Noble agrees to buy coal from AR originated from CGA, KEP and GPUʼs concession areas over the life of CGA, KEP and GPUʼs mines. This agreement is valid until the end of CGA, KEP and GPUʼs mine life or when the maximum quantity specified in the agreement have been reached, whichever is earlier. This maximum quantity is the higher of certain quantity of coal produced in each concession area (750,000 metric tons for CGA and KEP, and 5,700,000 metric tons for GPU) or 75% of the coal produced from CGA, KEP, and GPU concession areas.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/85 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. KOMITMEN (lanjutan) a.
b.
DAN
PERJANJIAN
PENTING
Kontrak penjualan batubara (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
32. COMMITMENTS AND AGREEMENTS (continued) a.
SIGNIFICANT
Coal sales agreement (continued)
Pada tanggal 15 Agustus 2011, HE menandatangani perjanjian jual beli batubara peringkat rendah (low rank coal) PLTU Lampung (Tarahan Baru) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (”PT PLN”). Berdasarkan perjanjian tersebut, HE diwajibkan untuk memasok batubara peringkat rendah kepada PLN sebesar 640.000 metrik ton per tahun. Perjanjian ini berlaku hingga 20 tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian tersebut.
On 15 August 2011, HE entered into PLTU Lampung (Tarahan Baru) low rank coal supply agreement with PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (”PT PLN”). Under the agreement, HE is required to supply low rank coal to PLN at the quantity of 640,000 metric tonne per year. The agreement is valid until 20 years after the signing date.
Pada tanggal 16 November 2011, BBE menandatangani kontrak penjualan batubara dengan BJU. Berdasarkan kontrak tersebut, BBE diwajibkan untuk mengirim batubara kepada BJU sebesar 50.000 metrik ton mulai November 2011. Perjanjian ini berlaku efektif sampai dengan jumlah yang ditentukan telah tercapai.
On 16 November 2011, BBE entered into a coal supply agreement with BJU. Under the agreement, BBE is required to deliver coal to BJU at the quantity of 50,000 metric ton starting from November 2011. The agreement is valid until the maximum quantity specified in the agreement has been reached.
Jasa penambangan batubara
b.
Coal mining services
Pada tanggal 31 Oktober 2007, BBE menandatangani kontrak jasa penambangan batubara dengan Madhani. Berdasarkan kontrak ini, BBE diwajibkan untuk membayar kepada Madhani biaya jasa berdasarkan tarif tertentu atas pekerjaan penambangan batubara dan tanah kupasan, pengeboran, peledakan, dan pengangkutan. Madhani akan menyediakan semua peralatan, mesin, alat, dan pendukung lainnya yang diperlukan untuk jasa penambangan dan transportasi tersebut, dan diwajibkan untuk memenuhi produksi minimum yang telah ditentukan. Total nilai perjanjian ini diestimasi sebesar AS$105.158.383. Kontrak ini telah berakhir pada 31 Oktober 2011 dan sampai dengan tanggal laporan konsolidasian ini, BBE masih dalam proses negosiasi untuk memperbaharui kontrak tersebut.
On 31 October 2007, BBE entered into an agreement for coal mining service with Madhani. Under this agreement, BBE is required to pay Madhani a service fee at a certain rate for coal and overburden mining, drilling, blasting and hauling. Madhani will provide all equipment, machinery, appliances and other supplies necessary for performing the mining and transportation services, and is required to meet certain minimum production requirements. The estimated total value of this agreement is US$105,158,383. This contract has expired on 31 October 2011 and as at the date of these consolidated financial statements, BBE still in negotiation process to renew the contract.
Pada tanggal 26 November 2009, DKB menandatangani kontrak jasa penambangan batubara dengan Ricobana. Berdasarkan kontrak ini, DKB diwajibkan untuk membayar kepada Ricobana biaya jasa berdasarkan formula tertentu yang mencakup jumlah batubara dan tanah kupasan yang ditambang dan dipindahkan (bervariasi antara AS$1,45/bcm dan AS$0,74/ton tergantung pada jenis pekerjaan yang dilakukan). Ricobana akan menyediakan semua peralatan, mesin, alat, dan pendukung lainnya yang diperlukan untuk jasa penambangan dan transportasi tersebut, dan diwajibkan untuk memenuhi produksi minimum yang telah ditentukan. Kontrak ini akan berakhir 3 tahun sejak tanggal 1 Maret 2010.
On 26 November 2009, DKB entered into coal mining agreement with Ricobana. Under this agreement, DKB is required to pay Ricobana a service fee based on a formula which includes the amount of raw coal and overburden mined and transported (varies between US$ 1.45/bcm and US$ 0.74/ton depending on the type of the work). Ricobana will provide all equipment, machinery, appliances and other supplies necessary for performing the mining and transportation services, and is required to meet certain minimum production requirements. The agreement is valid for 3 years from 1 March 2010.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/86 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
32. KOMITMEN (lanjutan)
32. COMMITMENTS AND AGREEMENTS (continued)
b.
DAN
PERJANJIAN
PENTING
Jasa penambangan batubara (lanjutan)
b.
Jasa operasi tambang dan konsultasi
Coal mining services (continued) On 4 August 2011, DKB entered into coal mining agreement amendment with Ricobana. Under this amendment, DKB will perform coal mining work using heavy equipments rent from Ricobana. DKB is required to pay Ricobana for the overburden mining work and heavy equipments rental provided by Ricobana amount of US$1.45/bcm and US$43/hour.
Pada tanggal 4 Agustus 2011, DKB menandatangani amandemen perjanjian penambangan batubara dengan Ricobana. Berdasarkan amademen ini, DKB akan melakukan sendiri penambangan batubara dengan menggunakan alat berat yang disewa dari Ricobana. DKB diwajibkan membayar pekerjaan pengupasan tanah dan penyewaan alat berat yang diberikan oleh Ricobana sebesar AS$1,45/bcm dan AS$43/jam. c.
SIGNIFICANT
c.
Mining operation and consultancy services
Pada tanggal 3 Mei 2007, BBE mengadakan perjanjian dengan THPA dan PAU untuk jasa operasi tambang dan konsultasi yang akan diberikan oleh THPA dan PAU. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal penandatanganan sampai dengan berakhirnya masa manfaat dari tambang atau akibat diakhirinya perjanjian ini menurut ketentuan-ketentuan dalam perjanjian tersebut. Tarif jasa yang dikenakan oleh kedua belah pihak tersebut adalah sebesar AS$ 1,25 per metrik ton batubara yang ditambang dari area konsesi BBE dan dihitung berdasarkan jumlah yang dikapalkan (setelah pajak).
On 3 May 2007, BBE entered into agreements with THPA and PAU for mining operation and consultancy services to be provided by THPA and PAU. These agreements are valid starting from the signing date until the end of mine life unless terminated based on certain terms and condition agreed in such agreements. The fee charged by both parties is US$ 1.25 per metric ton of coal mined from BBE concession area and calculated based on the quantity of coal shipped from vessel loading area (after tax).
Pada tanggal 2 Desember 2010, BBE mengadakan kesepakatan bersama dengan THPA dan PAU untuk mengatur jadwal dan jumlah yang dibayarkan oleh Perusahaan. Perjanjian terakhir ini harus dipandang sebagai satu kesatuan dan tidak terpisahkan dengan perjanjian sebelumnya yang ditandatangani pada tanggal 3 Mei 2007.
On 2 December 2010, BBE entered into mutual agreements with THPA and PAU, to arrange the schedule and amounts to be paid by the Company. These latest agreements must be viewed as integrated and inseperable with the previous ones signed on 3 May 2007.
Pada tanggal 23 November 2011, BBE mengadakan kesepakatan bersama dengan THPA dan PAU yang diikuti dengan penandatanganan:
On 23 November 2011, BBE entered into mutual agreements with THPA and PAU which followed by signing of:
(i)
(i)
Amandemen II: Perjanjian dan manajemen untuk tambang yang dibuat oleh dan THPA; dan (ii) Amandemen II: Perjanjian dan manajemen untuk tambang yang dibuat oleh dan PAU.
Jasa konsultasi pengoperasian dan antara BBE Jasa konsultasi pengoperasian dan antara BBE
Tidak ada perubahan atas tarif jasa yang dikenakan oleh kedua belah pihak. Dengan menandatangani amandemen tersebut, perjanjian tanggal 3 Mei 2007 dan kesepakatan bersama tanggal 2 Desember 2010 dinyatakan tidak berlaku dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat BBE, THPA dan PAU.
Amendment II: Agreement of management and consultancy services for mine operation arranged by and between BBE and THPA; and (ii) Amandement II: Agreement of management and consultancy services for mine operation arranged by and between BBE and PAU. No change made on service fee charged by both parties. By entering the amendments, agreements dated 3 May 2007 and mutual agreements dated 2 December 2010 are declared to be expired and have no legal force binding BBE, THPA, and PAU.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/87 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
32. KOMITMEN (lanjutan)
32. COMMITMENTS AND AGREEMENTS (continued)
d.
e.
DAN
PERJANJIAN
PENTING
Kontrak sewa alat berat
d.
SIGNIFICANT
Heavy equipment rental agreements
Pada tanggal 11 Maret 2010, HE menandatangani kontrak sewa alat berat dengan CV Lancar Cipta Jaya (“LCJ”). Berdasarkan kontrak tersebut, LCJ akan menyediakan alat berat dan HE berkewajiban untuk membayar biaya jasa tersebut berdasarkan tarif tertentu (bervariasi antara Rp 0,14 – Rp 0,21/hari tergantung jenis alat berat yang disewa). Kontrak ini tidak menyebutkan masa akhir berlakunya perjanjian.
On 11 March 2010, HE entered into a heavy equipment rental agreement with CV Lancar Cipta Jaya (“LCJ”). Under the agreement, LCJ will provide heavy equipment and HE is required to pay the rental fee based on specified rates (varies between Rp 0.14 – Rp 0.21/day depending on the type of leased heavy equipment). This contract is silent on the period of the agreement.
Pada tanggal 12 Agustus 2010, BBE menandatangani kontrak sewa alat berat dengan PT Berau Prima Mulia (“BPM”). Berdasarkan kontrak tersebut, BPM akan menyediakan alat berat dan BBE berkewajiban untuk membayar biaya jasa tersebut berdasarkan tarif tertentu (bervariasi antara Rp 0,16 – Rp 0,34/jam tergantung jenis alat berat yang disewa). Kontrak ini berakhir pada 20 April 2011.
On 12 August 2010, BBE entered into a heavy equipment rental agreement with PT Berau Prima Mulia (“BPM”). Under the agreement, BPM will provide heavy equipment and BBE is required to pay rental fee based on specified rates (varies between Rp 0.16 – Rp 0.34/hour depending on the type of leased heavy equipment). This contract was terminated on 20 April 2011.
Pada tanggal 1 November 2010, Perusahaan menandatangani kontrak sewa alat berat dengan OER. Berdasarkan kontrak tersebut, Perusahaan akan menyediakan alat berat dan OER berkewajiban untuk membayar biaya jasa tersebut berdasarkan tarif tertentu (bervariasi antara Rp 6 – Rp 15/bulan dan AS$1.400 – AS$15.400/bulan tergantung jenis alat berat yang disewa). Kontrak ini berlaku selama dua tahun sejak tanggal penandatanganan kontrak dan dapat diperpanjang untuk tahun berikutnya.
On 1 November 2010, the Company entered into a heavy equipment rental agreement with OER. Under the agreement, the Company will provide heavy equipment and OER is required to pay rental fee based on specified rates (varies between Rp 6 – Rp 15/month and US$1,400 – US$15,400/month depending on the type of leased heavy equipment). This contract is valid for two years commencing from the signing date and can be extended for another year.
Pada bulan Desember 2010, HE menandatangani kontrak sewa alat berat dengan CV Panca Sukses Makmur (“PSM”). Berdasarkan kontrak tersebut, PSM akan menyediakan alat berat dan HE berkewajiban untuk membayar biaya jasa tersebut berdasarkan tarif tertentu (bervariasi antara Rp 32,45 – Rp 52,8/bulan tergantung jenis alat berat yang disewa). Kontrak ini berlaku selama satu tahun dari 1 Desember 2010.
On December 2010, HE entered into a heavy equipment rental agreement with CV Panca Sukses Makmur (“PSM”). Under the agreement, PSM will provide heavy equipment and HE is required to pay rental fee based on specified rates (varies between Rp 32.45 – Rp 52.8/month depending on the type of leased heavy equipment). This contract is valid for one year commencing from 1 December 2010.
Iuran eksploitasi kepada Pemerintah Berdasarkan Peraturan Pemerintah (“PP”) No. 45/2003, semua pemegang kuasa pertambangan mempunyai kewajiban untuk membayar iuran eksploitasi yang berkisar antara 3% - 7% dari nilai penjualan, setelah dikurangi dengan beban penjualan. Grup mengakui iuran ini dengan metode akrual.
e.
Exploitation fees to Government Based on Government Regulation (“GR”) No. 45/2003, all companies holding mining rights shall have an obligation to pay exploitation fees ranging from 3% - 7% of sales, net of selling expenses. The Group recognises this fee on an accrual basis. .
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/88 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. KOMITMEN (lanjutan) e.
f.
g.
DAN
PERJANJIAN
Iuran eksploitasi (lanjutan)
kepada
PENTING
Pemerintah
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
32. COMMITMENTS AND AGREEMENTS (continued) e.
SIGNIFICANT
Exploitation fees to Government (continued)
Pada tanggal 6 Januari 2012, pemerintah Indonesia menerbitkan peraturan untuk penerimaan negara bukan pajak PP No. 9/2012 yang menggantikan peraturan sebelumnya PP No. 45/2003. Tidak terjadi perubahan perubahan atas tarif iuran eksploitasi untuk perusahaan sebagai pemegang IUP berdasarkan peraturan baru tersebut.
On the 6 January 2012, the Government of Indonesia released a regulation for non-tax state revenue GR No. 9/2012 which replaced previous regulation GR No. 45/2003.There is no change of exploitation fee rate for Company as an IUP holder based on the new regulation.
Jumlah iuran yang dibayarkan ke Pemerintah pada tahun 2011 adalah Rp 58.108 (2010: Rp 5.806). Iuran tersebut dibebankan sebagai beban pokok pendapatan pada laporan pendapatan komprehensif konsolidasian.
The royalty paid to the Government in 2011 is Rp 58,108 (2010: Rp 5,806). The royalty is charged to cost of revenue in the consolidated statements of comprehensive income.
Perjanjian pengangkutan batubara dengan PT Atha Marth Naha Kramo
f.
Coal hauling agreement with PT Atha Marth Naha Kramo
Pada tanggal 1 Juni 2010, DKB menandatangani kontrak jasa pengangkutan batubara dengan PT Atha Marth Naha Kramo (“Atha”). Berdasarkan kontrak ini, DKB diwajibkan untuk membayar kepada Atha biaya jasa pengangkutan batubara bulanan. Atha akan menyediakan semua peralatan, mesin, alat, dan pendukung lainnya yang diperlukan untuk jasa transportasi tersebut, dan diwajibkan untuk memenuhi kuantitas minimum yang telah ditentukan. Kontrak ini akan berakhir 2 tahun sejak tanggal penandatanganan.
On 1 June 2010, DKB entered into a coal hauling agreement with PT Atha Marth Naha Kramo (“Atha”). Under the agreement, DKB is required to pay Atha a coal hauling service fee, calculated on a monthly basis. Atha will provide all equipment, machinery, appliances and other supplies necessary for performing transportation services, and is required to meet certain minimum quantity requirements. The agreement is valid for 2 years from the date thereof.
Pada tanggal 2 November 2011, DKB menandatangani perjanjian pengalihan hak dan kewajiban jasa pengangkutan batubara dengan Atha dan PT The Atha Marth Bumi Dayacoal Jaya ("The Atha"). Berdasarkan perjanjian tersebut, Atha akan mengalihkan seluruh hak dan kewajibannya sebagaimana diatur dalam perjanjian jasa pengangkutan kepada The Atha.
On 2 November 2011, DKB entered into agreement of transfer of coal hauling service rights and obligations with Atha and PT The Atha Marth Bumi Dayacoal Jaya ("The Atha"). Under this agreement, Atha will transfer coal hauling services rights and obligations as regulated in coal hauling service agreement with The Atha.
Kontrak kerjasama penggunaan pengangkutan batubara
jalan
Pada tanggal 3 Agustus 2009, BBE dan TRH menandatangani kontrak kerjasama penggunaan jalan pengangkutan batubara untuk penggunaan jalan yang terletak di dalam area konsesi TRH. Berdasarkan kontrak ini, BBE diwajibkan membayar biaya jasa sebesar AS$ 30 sen untuk setiap produksi batubara yang dihasilkan BBE. Kontrak ini berlaku dari tanggal 3 Maret 2009 sampai berakhirnya masa produksi BBE.
g.
Cooperation agreement for the use of hauling road On 3 August 2009, BBE and TRH entered into a cooperation agreement for the use of the hauling road within TRH contract area. Under the agreement, BBE is required to pay a service fee of US$ 0.30 of coal produced by BBE. The agreement is valid from 3 March 2009 until the end of BBEʼs production period.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/89 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. KOMITMEN (lanjutan) g.
h.
DAN
PERJANJIAN
PENTING
Kontrak kerjasama penggunaan pengangkutan batubara (lanjutan)
jalan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
32. COMMITMENTS AND AGREEMENTS (continued) g.
SIGNIFICANT
Cooperation agreement for the use of hauling road (continued)
Pada tanggal 6 September 2009, HE dan PT Musi Hutan Persada (“MHP”) menandatangani kontrak kerjasama penggunaan jalan pengangkatan batubara untuk penggunaan jalan yang terletak di dalam area konsesi MHP. Berdasarkan kontrak ini, HE diwajibkan membayar biaya jasa tertentu berdasarkan jumlah batubara yang diangkut. Kontrak ini tidak menyebutkan masa akhir berlakunya perjanjian.
On 6 September 2009, HE and PT Musi Hutan Persada (“MHP”) entered into a cooperation agreement for the use of the hauling road within MHP concession area. Under the agreement, HE is required to pay a service fee at certain rate of coal being hauled. The agreement is silent on the period of the agreement.
Pada tanggal 8 Desember 2009, DKB dan PT Gunungbayan Pratama Coal (“GBPC”) menandatangani kontrak kerjasama penggunaan jalan pengangkutan batubara sepanjang 16 kilometer untuk pengangkutan batubara DKB. Berdasarkan kontrak ini, DKB diwajibkan membayar biaya jasa sebesar AS$2 per metrik ton batubara yang diangkut. DKB juga harus bertanggungjawab atas biaya pembangunan jalan angkut ini dengan kontribusi maksimum sebesar AS$500.000. Kontrak ini berlaku sampai berakhirnya periode tambang DKB atau maksimum selama enam tahun.
On 8 December 2009, DKB and PT Gunungbayan Pratama Coal (“GBPC”) entered into a cooperation agreement for the use of 16 km hauling road owned by GBPC for DKBʼs coal hauling. Under the agreement, DKB is required to pay a service fee of US$2 per metric ton of coal hauled on the road. DKB is also responsible for haul road development with a maximum contribution of US$500,000. The agreement is valid until the end of DKBʼs mine life or a maximum of six years.
Pada tanggal 14 Desember 2011, HE dan MHP menandatangani perjanjian perubahan menyeluruh atas kesepakatan bersama penggunaan jalan utama unit I Martapura. Berdasarkan perjanjian ini, HE diwajibkan membayar penggunaan jalan sebesar Rp 5.500/ton dari setiap batubara yang diangkut melalui jalan tersebut. Kontrak ini berlaku selama 10 tahun sejak tanggal penandatanganan.
On 14 December 2011, HE and MHP entered into agreement for amendment on mutual agreements for the use of hauling road at unit I Martapura. Under this agreement, HE is required to pay for the use of hauling road of Rp 5,500/tonnage of coal being hauled through that road. Agreement is valid for 10 years from the signing date.
Kontrak persiapan site dan sewa alat berat dengan CV Refanza Utama Pada tanggal 12 April 2011, DKB menandatangani kontrak sewa alat berat dengan CV Refanza Utama. Berdasarkan kontrak ini, CV Refanza Utama akan menyediakan peralatan berat, alat servis, dan fasilitas pendukung kegiatan penambangan. Biaya sewa yang dikenakan oleh CV Refanza Utama adalah Rp 0,3/jam. Kontrak ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak peralatan tiba di wilayah tambang.
h.
Site preparation and heavy equipment rental agreement with CV Refanza Utama On 12 April 2011, DKB entered into a heavy equipment rental agreement with CV Refanza Utama. Based on this contract, CV Refanza Utama provides certain heavy equipment, service equipment and mining support facilities. The rental fee charged by CV Refanza Utama is Rp 0.3/hour. This contract is valid for 1 (one) year from the equipment mobilisation at the mining site.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/90 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. KOMITMEN (lanjutan) i.
j.
DAN
PERJANJIAN
PENTING
Kontrak jasa penyedia makanan dengan PU
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
32. COMMITMENTS AND AGREEMENTS (continued) i.
SIGNIFICANT
Catering services agreement with PU
Pada tanggal 6 Agustus 2010, DKB menandatangani kontrak jasa penyedia makanan dengan PU. Berdasarkan perjanjian, PU akan menyediakan jasa penyedia makanan dan penginapan untuk karyawan DKB di area tambang. Kontrak ini berlaku selama 24 bulan dari tanggal penandatanganan.
On 6 August 2010, DKB entered into a catering service agreement with PU. Under the agreement, PU provides catering services and camp services for DKB employees at site. The agreement is valid for 24 months from the signing date.
Pada tanggal 17 Desember 2008, BBE menandatangani kontrak jasa penyedia makanan dengan PU. Berdasarkan perjanjian ini, PU akan menyediakan jasa penyedia makanan dan penginapan untuk karyawan BBE di area tambang. Perubahan atas kontrak ini ditandatangani pada tanggal 10 Januari 2011, untuk memperpanjang masa berlaku kontrak sampai dengan 11 Januari 2012.
On 17 December 2008, BBE entered into a catering service agreement with PU. Under the agreement, PU provides catering services and camp services for BBE employees at site. Amendment to this agreement was signed on 10 January 2011, to extend the validity of this contract until 11 January 2012.
Jaminan IUP
j.
IUP guarantees
Sesuai dengan IUP Eksplorasi yang dimiliki, lima entitas anak diwajibkan untuk menempatkan deposito sebagai berikut:
Based on IUP-Exploration of certain subsidiaries, five subsidiaries have obligations to place deposits amounting to as follows:
(i)
Empat entitas anak dengan nilai masingmasing sebesar AS$100.000 di bank pemerintah sebagai jaminan eksplorasi dengan nilai total sebesar AS$400.000 (setara dengan Rp 3.400). (ii) Satu entitas anak sebesar Rp 10.000 (nilai penuh) per hektar dengan nilai total sebesar Rp 13.
(i)
Sampai pada tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, satu dari empat entitas anak telah menerima instruksi untuk menempatkan jaminan sebesar Rp 349. Selain dari instruksi yang telah diterima tersebut, belum ada jumlah yang disisihkan untuk keperluan deposito atau jaminan di atas dikarenakan entitas anak belum menerima instruksi penempatan deposito atau jaminan oleh pemerintah setempat.
As at the date of these consolidated financial statements, one of four subsidiaries has received instruction to set aside and has placed the guarantee amounting to Rp 349. Other than the placed guarantee, no amount has been provided for the above mentioned deposit or guarantee, since the other subsidiaries have not received any instruction from local government to place such deposit or guarantee.
US$100,000 for each of four subsidiaries in state-owned banks as exploration guarantee in total amount of US$400,000 (equivalent to Rp 3,400).
(ii) Rp 10,000 (full amount) per hectare for one subsidiary in total amount of Rp 13.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/91 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. KOMITMEN (lanjutan) j.
DAN
PERJANJIAN
PENTING
Jaminan IUP (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
32. COMMITMENTS AND AGREEMENTS (continued) j.
l.
Izin penggunaan tanah hutan untuk kegiatan pertambangan batubara
IUP guarantees (continued) In addition, IUP-Production Operation requires the concession holder to place deposit or guarantee for mine closure and reclamation. Certain subsidiaries has placed guarantee for the required amount.
Di samping itu, IUP Operasi Produksi mewajibkan pemegang konsesi untuk menempatkan deposito atau jaminan untuk penutupan tambang dan reklamasi. Perusahaan telah menempatkan jaminan untuk jumlah yang telah ditentukan. k.
SIGNIFICANT
k.
Permit to use forest land for coal mining activities
Pada tanggal 2 Juli 2008, BBE memperoleh izin dari Menteri Kehutanan yang tertuang dalam Surat Keputusan No. SK 253/Menhut-II/2008 untuk penggunaan area seluas 376 hektar yang terletak didalam wilayah konsesi BBE. Izin tersebut berlaku selama lima tahun dan dapat diperpanjang lagi selama lima tahun berikutnya.
On 2 July 2008, BBE has obtained a permit from Minister of Forestry based on the Decision Letter No. SK 253/Menhut-II/2008 to use an area of 376 hectares lies within BBE contract area. The permit is valid for five years and can be extended for another five years.
Pada tanggal 17 Desember 2009, KEP memperoleh izin dari Menteri Kehutanan yang tertuang dalam Surat Keputusan No. S.794/Menhut-VII/2009 untuk penggunaan area seluas 4.196 hektar yang terletak di dalam wilayah konsesi KEP. Izin tersebut berlaku selama dua tahun dan dapat diperpanjang lagi.
On 17 December 2009, KEP obtained a permit from Minister of Forestry based on the Decision Letter No. S.794/Menhut-VII/2009 to use an area of 4,196 hectares lies within KEP contract area. The permit is valid for two years and can be extended.
Pada tanggal 11 Maret 2010, CGA memperoleh surat rekomendasi dari Gubernur Kalimantan Timur sebagai syarat bagi CGA untuk memperoleh izin penggunaan area seluas 4.503 hektar. Sampai pada tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, izin tersebut belum diperoleh.
On 11 March 2010, CGA has obtained a recommendation letter from the Governor of East Kalimantan as a prerequisite for CGA to obtain a permit to use its area of 4,503 hectares. As at the date of the consolidated financial statements, the permit has not been obtained.
Perjanjian jasa pemasaran Di bulan Agustus 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian jasa pemasaran dengan Noble dimana Noble akan bertindak sebagai agen pemasaran eksklusif bagi Perusahaan untuk semua batubara yang dihasilkan oleh BBE, CGA, KEP, dan GPU. Berdasarkan perjanjian ini, Noble berhak mendapatkan biaya dan komisi pemasaran untuk setiap ton batubara yang terjual dari area konsesi entitas anak di atas.
l.
Marketing service agreement In August 2010, the Company entered into a marketing service agreement with Noble whereby Noble represents the exclusive marketing agent for the Company for coal produced by BBE, CGA, KEP and GPU. Based on this agreement, Noble has the right to receive marketing fee and commission for each tonne of coal sold from the concession area of the above subsidiaries.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/92 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. KOMITMEN (lanjutan) l.
DAN
PERJANJIAN
PENTING
Perjanjian jasa pemasaran (lanjutan)
Entitas anak/Subsidiaries GPU
2.
BBE
3.
KEP
4.
CGA
5.
DKB
32. COMMITMENTS AND AGREEMENTS (continued) l.
Di bulan April 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian jasa pemasaran baru dengan Noble untuk menggantikan perjanjian jasa pemasaran di atas dan kontrak penjualan batubara (lihat Catatan 32a). Perjanjian ini akan segera berlaku setelah Perusahaan menyelesaikan proses Penawaran Saham Perdananya dan secara otomatis menggantikan perjanjian jasa pemasaran terdahulu. Berdasarkan perjanjian ini, Noble akan menjadi agen pemasaran hanya untuk porsi tertentu dari penjualan batubara Perusahaan, seperti dijelaskan dalam tabel di bawah ini. No. 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFICANT
Marketing service agreement (continued) In April 2011, the Company entered into a new marketing service agreement with Noble to replace the marketing service agreement above and the coal sales agreement (see Note 32a). This agreement will be valid as soon as the Company completes its Initial Public Offering process and will automatically replace the previous marketing service agreement. Based on this agreement, Noble will represent marketing agent only for certain portion of the Companyʼs coal sales, as described in the table below.
Ton maksimum/Maximum tonnage 1. 75% dari jumlah produksi selama umur tambang; atau/of total life of mine production; or 2. 5.700.000 metrik ton/metric ton 1. 75% dari jumlah produksi selama umur tambang; atau/of total life of mine production; or 2. 3.300.000 metrik ton/metric ton, yang mana yang lebih besar/whichever is higher 1. 75% dari jumlah produksi selama umur tambang; atau/of total life of mine production; or 2. 750.000 metrik ton/metric ton, yang mana yang lebih besar, whichever is higher 1. 75% dari jumlah produksi selama umur tambang; atau/of total life of mine production; or 2. 750.000 metrik ton/metric ton, yang mana yang lebih besar, whichever is higher 1. 75% dari jumlah produksi selama umur tambang; atau/of total life of mine production; or 2. 881.456 metrik ton/metric ton, yang mana yang lebih besar, whichever is higher
m. Perjanjian penyediaan barang Pada tanggal 15 September 2011, MMJ mengadakan perjanjuan dengan PT Mandiri Karya Makmur (“MKM”). Berdasarkan perjanjian ini, MKM akan menyediakan batu granit dan bebatuan lainnya pada MMJ sebanyak 1,7 juta metrik ton. Perjanjian ini tidak menyebutkan masa akhir perjanjian ini.
m. Product supply agreement On 15 September 2011, MMJ entered product supply agreement with PT Mandiri Karya Makmur (“MKM”). Under this agreement, MKM will provide granite and stone produced to MMJ totaling 1.7 million metric tonne. The agreement is silent on the period of the agreement.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/93 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. KONTINJENSI a.
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
33. CONTINGENCIES a.
Mining Law No. 4/2009
Pada tanggal 16 Desember 2008, Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batubara yang baru (“Undang-Undang Pertambangan”), yang telah disahkan oleh Presiden pada tanggal 12 Januari 2009 dan menjadi UU No. 4/2009. Sesuai dengan ketentuan dalam UndangUndang Pertambangan tersebut, seluruh entitas anak, kecuali PIE dan KM, telah memperoleh IUP, yang dikonversi dari Kuasa Pertambangan (“KP”) eksplorasi. PIE dan KM sedang dalam proses untuk memperoleh IUP tersebut.
On 16 December 2008, the House and Representatives passed a new Law on Minerals and Coal Mining, which received the assent of the President on 12 January 2009, becoming Law No. 4/2009 (the “Mining Law”). In accordance with the Mining Law, all subsidiaries, except PIE and KM, have obtained a Mining Business Permits (“Izin Usaha Pertambangan” or “IUP), converted from the Mining Rights (“Kuasa Pertambangan” or “KP”) exploration. PIE and KM are in progress of obtaining the Mining Business Permits.
Pada tanggal 1 Februari 2010, Presiden Republik Indonesia menandatangani dua peraturan pelaksanaan untuk Undang-Undang Pertambangan tersebut, yaitu PP No. 22/2010 dan No. 23/2010. PP No. 22/2010 mengatur tentang pembentukan area pertambangan di Indonesia. PP No. 23/2010 menjelaskan lebih detil beragam tipe perizinan pertambangan yang ada sesuai dengan yang diatur dalam Undang-Undang Pertambangan ini, dan menjelaskan syarat dan kondisi dasar yang harus dipenuhi oleh pihak yang mengajukan maupun pihak berwenang yang mengeluarkan izin pertambangan. Pada tanggal 5 Juli 2010, PP No. 55/2010 dikeluarkan. PP ini mengatur mengenai pedoman dan pengawasan usaha pertambangan mineral dan batubara di Indonesia.
On 1 February 2010, the President of the Republic of Indonesia signed two implementing regulations for the Mining Law, i.e. GR No. 22/2010 and GR No. 23/2010. GR No. 22/2010 deals with the establishment of mining areas in Indonesia. GR No. 23/2010 offers further details of different types of mining licenses which may be made available under this Mining Law, and sets out the basic terms and conditions which need to be satisfied by license applicants and issuing authorities. On 5 July 2010, GR No. 55/2010 was issued. This GR regulates the guidance and supervision of mineral and coal mining business in Indonesia.
PP No. 23/2010 menjelaskan ruang lingkup bagi pemegang IUP Operasi Produksi untuk mengkontrakkan aktivitas pengolahan, penyulingan, penjualan, dan transportasi kepada pihak lain untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Namun, hanya pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan penyulingan yang dapat memproses bijih dan menyuling mineral.
GR No.23/2010 provides some scope of a holder of Production Operation IUP to contract out processing, refinery, sales and transportation activities to another party to perform those activities. However, only the holder of a specific IUP Production Operation for processing and refining may process ore and refine minerals.
Grup memonitor secara seksama perkembangan atas implementasi peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Pertambangan tersebut dan saat ini sedang menganalisis pengaruhnya terhadap operasional Grup.
The Group is closely monitoring the progress of the implementing regulations for the Mining Law and is currently assessing the impact on its operations.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/94 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. KONTINJENSI (lanjutan) b.
Peraturan Menteri No. 28/2009
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
33. CONTINGENCIES (continued) b.
In September 2009, Minister of Energy and Mineral Resources (the “MoEMR”) issued Ministerial Regulation No. 28/2009 which, among others, sets strict criteria for when mining companies can use “affiliates” or “subsidiaries” as their mining contractors and requires government approval to use an affiliate as a mining contractor. The regulation provides exceptions only when no other capable mining service companies operate in the area. The regulation provides a three year transition period for changes to existing arrangements. Management believes that the Group will be able to comply with this regulation without any material adverse effect to the Groupʼs operations, as the Group does not use affiliates or subsidiaries for mining contract.
Pada bulan September 2009, Menteri Energi dan Sumber Data Mineral (“ESDM”) mengeluarkan Peraturan Menteri No. 28/2009 yang antara lain, menetapkan kriteria yang ketat ketika perusahaan pertambangan dapat menggunakan “afiliasi” atau “entitas anak” sebagai kontraktor pertambangan mereka dan mengharuskan persetujuan pemerintah untuk menggunakan afiliasi sebagai kontraktor pertambangan. Peraturan tersebut memberikan pengecualian hanya bila tidak ada perusahaan jasa pertambangan yang mampu beroperasi di daerah tersebut. Peraturan tersebut memberikan waktu masa transisi selama tiga tahun kepada perusahaan pertambangan untuk memenuhi ketentuan ini. Manajemen berpendapat bahwa Grup dapat mematuhi peraturan ini tanpa menimbulkan kerugian material pada operasional Grup, karena Grup tidak menggunakan afiliasi atau entitas anak untuk kontrak pertambangannya. c.
d.
Peraturan Menteri No. 34/2009
Ministerial Regulation No. 28/2009
c.
Ministerial Regulation No. 34/2009
Pada bulan Desember 2009, Menteri ESDM mengeluarkan peraturan lain, Peraturan Menteri No. 34/2009, yang memberikan kerangka hukum untuk mewajibkan perusahaan pertambangan untuk menjual sebagian hasil produksinya kepada pelanggan domestik (“Kewajiban Pasar Domestik” atau “KPD”). Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No. 1334/K/32/DJB/2011, persentase KPD minimum untuk 2011 adalah 18,41%.
In December 2009, the MoEMR issued another regulation, Ministerial Regulation No. 34/2009, which provides a legal framework to require mining companies to sell a portion of their output to the domestic customers (“Domestic Market Obligation” or “DMO”). According to Ministerial Decree No. 1334/K/32/DJB/2011, the minimum DMO percentage for 2011 is 18.41%.
Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No. 1334/K/32/DJB/2011, Grup tidak terkena kewajiban KPD ini untuk tahun 2011.
Based on MoEMR Decree No. 1334/K/32/DJB/2011, the Group does not have obligation relating to DMO in 2011.
PP No. 78/2010 Pada tanggal 20 Desember 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan implementasi atas Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009, yaitu PP No. 78/2010 yang mengatur aktivitas reklamasi dan pasca tambang untuk pemegang IUPEksplorasi dan IUP-Operasi Produksi. Peraturan ini memperbaharui Peraturan Menteri No. 18/2008 yang dikeluarkan oleh Menteri ESDM pada tanggal 29 Mei 2008.
d.
GR No. 78/2010 On 20 December 2010, the Government of Indonesia released an implementing regulation for Mining Law No. 4/2009, i.e. GR No. 78/2010 that deals with reclamations and post-mining activities for both IUP-Exploration and IUPProduction Operation holders. This regulation updates Ministerial Regulation No. 18/2008 issued by the MoEMR on 29 May 2008.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/95 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. KONTINJENSI (lanjutan) d.
e.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
33. CONTINGENCIES (continued)
PP No. 78/2010 (lanjutan)
d.
GR No. 78/2010 (continued)
Kewajiban pemegang IUP-Eksplorasi, antara lain, harus memuat rencana reklamasi di dalam rencana kerja dan anggaran biaya eksplorasinya dan menyediakan jaminan reklamasi berupa deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah.
An IUP-Exploration holder, among other requirements, must include a reclamation plan in its exploration work plan and budget and provide a reclamation guarantee in the form of a time deposit placed at a state-owned bank.
Kewajiban pemegang IUP-Operasi Produksi, antara lain, harus mempersiapkan (1) rencana reklamasi 5 tahunan; (2) rencana pasca tambang; (3) menyediakan jaminan reklamasi yang dapat berupa rekening bersama atau deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah, bank garansi, atau cadangan akuntansi (bila memenuhi syarat); dan (4) menyediakan jaminan pasca tambang berupa deposito berjangka yang ditempatkan di bank pemerintah.
An IUP-Production Operation holder, among other requirements, must prepare (1) a 5-year reclamation plan; (2) a post-mining plan; (3) provide a reclamation guarantee which may be in the form of a joint account or time deposit placed at a state-owned bank, a bank guarantee or an accounting provision (if eligible); and (4) provide a post-mine guarantee in the form of a time deposit at a state-owned bank.
Persyaratan jaminan reklamasi dan pasca tambang tidak menghilangkan kewajiban pemegang IUP untuk melaksanakan aktivitas reklamasi dan pasca tambang.
The requirement to provide reclamation and post-mine guarantees does not release the IUP holder from the requirement to perform reclamation and post-mine activities.
Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, Grup sedang dalam proses untuk mendapatkan persetujuan Pemerintah untuk rencana penutupan tambang.
As at the date of these consolidated financial statements, the Group is in the process of obtaining Government approval for the mine closure plans.
Peraturan Menteri No. 17/2010
e.
Ministerial Regulation No. 17/2010
Pada tanggal 23 September 2010, Menteri ESDM menerbitkan Peraturan Menteri No. 17/2010 yang menguraikan mekanisme untuk menentukan Harga Perbandingan Mineral dan Batubara Indonesia (“HPMBI”), sebagai salah satu peraturan pelaksanaan untuk UndangUndang Pertambangan No. 4/2009. Peraturan tersebut berlaku efektif dari tanggal 23 September 2010.
On 23 September 2010, the MoEMR issued Ministerial Regulation No. 17/2010 outlining the mechanism for determining the Indonesian Minerals and Coal Benchmark Price (“IMCBP”), as one of the implementing regulations to the Mining Law No. 4/2009. It is effective from 23 September 2010.
Peraturan Menteri antara lain:
Ministerial Regulation No. 17/2010 governs among others:
(i)
No.
17/2010
mengatur
Penggunaan harga rata-rata mineral/batubara dari indeks pasar internasional dan penggunaan FOB (FreeOn-Board) kapal induk sebagai titik penjualan untuk menentukan HPMBI; (ii) Penerimaan biaya tertentu sebagai penyesuaian terhadap HPMBI (jika titik penjualan yang sebenarnya bukan FOB kapal induk); dan
(i)
The use of the average mineral/coal price from international market indices and the use of free-on-board (“FOB”) mother vessel as the sale point to determine the IMCBP;
(ii) The acceptance of certain costs as adjustments to the IMCBP (if the actual sale point is not FOB mother vessel); and
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/96 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. KONTINJENSI (lanjutan) e.
Peraturan Menteri No. 17/2010 (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
33. CONTINGENCIES (continued) e.
Ministerial (continued)
Regulation
No.
17/2010
(iii) Menggunakan pendekatan harga “floor” (yaitu HPMBI vs. harga jual sebenarnya, mana yang lebih tinggi, untuk perhitungan Penerimaan Negara Bukan Pajak (misalnya royalti atau iuran eksploitasi)).
(iii) The use of a “floor" price approach (i.e. IMCBP vs. actual sales price, whichever higher, for the Non-Tax State Revenue calculation (e.g. royalty or exploitation fees)).
Peraturan ini juga mengharuskan perusahaan pertambangan untuk:
This regulation also requires mining companies to:
(i)
Menggunakan kapal berbendera Indonesia/kapal untuk mengangkut mineral/batubara; (ii) Mengutamakan penggunaan perusahaan asuransi nasional dimana syarat penjualan CIF telah diadopsi; dan (iii) Menggunakan pengukur yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Mineral, Batubara, dan Panas Bumi.
(i)
Peraturan Menteri No. 17/2010 memberikan masa transisi sampai dengan 22 Maret 2011 untuk kontrak penjualan spot dan 22 September 2011 untuk kontrak penjualan berjangka.
Ministerial Regulation No. 17/2010 provides a transitional period until 22 March 2011 for spot sales contracts and 22 September 2011 for term sales contracts.
Pada tanggal 3 Maret 2011, Menteri ESDM mengeluarkan Keputusan Menteri No. 0617 K/32/MEM/201 1 tentang Harga Batubara untuk PLN Dalam Rangka Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap, yang antara lain mengatur:
On 3 March 2011, the MoEMR issued Ministerial Decision No. 0617 K/32/MEM/201 1 on The Benchmark Price for PLN in Operation of Coal Fired Power Plant, which regulates:
• Harga pembelian batubara oleh PLN dalam rangka pengoperasian pembangkit listrik tenaga uap adalah sebesar harga patokan batubara pada saat tercapainya kesepakatan antara PLN dengan perusahaan PKP2B atau IUP Operasi Produksi Batubara; • Harga kesepakatan pembelian batubara wajib disesuaikan setiap 12 bulan sekali dengan harga pembelian batubara sesuai dengan harga patokan batubara yang berlaku pada saat penyesuaian; dan • Harga patokan batubara akan diatur lebih lanjut oleh peraturan Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi.
•
Coal purchase price by PLN in their operation of coal fired power plant is the coal benchmark price at the time that agreement between PLN and CCA company or IUP Coal Production holder, was agreed;
•
The agreed coal purchase price should be adjusted every 12 months with the coal purchase price based on coal benchmark price enacted at the date of adjustment; and
•
The coal benchmark price will be regulated further by regulation of Director General of Minerals, Coal and Geothermal.
Use Indonesian flagged ships/vessels to transport minerals/coal;
(ii) Prioritise the use of a national insurance company where CIF sale terms are adopted; and (ii) Use surveyors appointed by the Directorate General of Minerals, Coal and Geothermal.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/97 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. KONTINJENSI (lanjutan) e.
Peraturan Menteri No. 17/2010 (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
33. CONTINGENCIES (continued) e.
Ministerial (continued)
Regulation
No.
17/2010
Pada tanggal 24 Maret 2011, Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi mengeluarkan Peraturan Direktur Jenderal No. 515.K/32/DJB/201 1 tentang Formula untuk Penetapan Harga Patokan Batubara, yang antara lain mengatur:
On 24 March 2011, Director General of Minerals, Coal, and Geothermal issued Director General Regulation No. 515.K/32/DJB/201 1 on the Formula for Setting the Coal Benchmark Price, which states that:
-
Menetapkan harga patokan batubara setiap bulan berdasarkan formula yang mengacu pada rata-rata beberapa indeks harga batubara;
-
The coal benchmark price is set every month based on a formula which is the average of several coal price indices;
-
Harga patokan batubara wajib digunakan sebagai acuan dalam penjualan batubara; dan untuk penjualan batubara yang dilakukan secara jangka tertentu (term), harga batubara mengacu pada rata-rata tiga harga patokan terakhir pada bulan dimana dilakukan kesepakatan harga.
-
The coal benchmark price should be used as the basis for coal sales; and for the coal sales on a term basis, the coal price is based on the average of the three last benchmarked prices at the month where the price was agreed.
Pada tanggal 26 Agustus 2011, Direktur Jendral Mineral, Batubara, dan Panas Bumi mengeluarkan Peraturan Direktur Jenderal No. 999.K/30/DJB/2011 mengenai Tata Cara Penetapan Besaran Biaya Penyesuaian Harga Batubara.
On 26 August 2011, Director General of Minerals, Coal, and Geothermal, issued Director General Regulation No. 999.K/30/DJB/2011 on Procedures for Determination of Coal Benchmark Price Adjustment.
Pada peraturan tersebut juga ditetapkan besarnya biaya penyesuaian pada beberapa wilayah di Indonesia yang akan digunakan dalam penghitungan pengurangan Harga Patokan Batubara. Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
The regulation also set out the cost adjustment for some areas in Indonesia which will be used in the calculation of Coal Benchmark Price Deduction. This regulation became effective since the date of its promulgation.
Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh kontrak penjualan batubara jangka pendek yang dilakukan oleh Grup telah menggunakan harga jual yang sesuai dengan HPMBI. Untuk kontrak penjualan jangka panjang, harga yang ditetapkan akan disesuaikan setiap tahunnya berdasarkan harga HPMBI tahun tersebut.
Management believes that sales price for all short-term coal sales contracts entered by the Group is in line with the IMCBP. For the longterm coal sales contracts, the sales price wil be revisited each year and wil be adjusted in accordance with IMCBP of the respective period.
Dalam melakukan perhitungan royalti, Grup juga telah menyesuaikan harga penjualan yang digunakan untuk menghitung royalti berdasarkan kalori dari masing-masing penjualan.
In calculating the royalty, the Group has also used the adjusted sales price for the royalty calculation based on the calorific value of each sale.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/98 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang Dolar AS pada tanggal 31 Desember 2011 telah dikonversikan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs AS$1= Rp 9.068 (nilai penuh).
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
34. MONETARY ASSETS FOREIGN CURRENCY
AND
LIABILITIES
IN
At 31 December 2011, all monetary assets and liabilities denominated in US Dollars have been translated to Rupiah using an exchange rate of US$1 = Rp 9,068 (full amount). 2011 Mata uang asing/ Foreign currencies
Aset/Assets Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Piutang usaha/Trade receivables Piutang lain-lain/Other receivables
AS$ʼ000/US$ʼ000 AS$ʼ000/US$ʼ000 AS$ʼ000/US$ʼ000
Setara Rp (dalam jutaan)/ Rp equivalent (in million)
5,733 15,577 3,836
51,986 141,253 34,785
25,146
228,024
3,295 4,785 1,861 63,258 2,001
29,882 43,388 16,876 573,624 18,147
Jumlah liabilitas/Total liabilities
75,200
681,917
Jumlah liabilitas bersih/Total net liabilities
50,054
453,893
Jumlah aset/Total assets Liabilitas/Liabilities Utang usaha/Trade payables Biaya yang masih harus dibayar/Accrued expenses Utang lain-lain/Other payables Pinjaman/Borrowings Utang sewa pembiayaan/Lease payables
AS$ʼ000/US$ʼ000 AS$ʼ000/US$ʼ000 AS$ʼ000/US$ʼ000 AS$ʼ000/US$ʼ000 AS$ʼ000/US$ʼ000
Hingga 2 April 2012 kurs bergerak dari AS$1 = 9.068 (nilai penuh) menjadi AS$1 = Rp 9.180 (nilai penuh). Ada kemungkinan bahwa Rupiah akan makin berfluktuasi di masa yang akan datang dan mungkin akan terdepresiasi atau terapresiasi secara signifikan.
As at 2 April 2012, the exchange rate has moved from US$1 = Rp 9,068 (full amount) to US$1 = Rp 9,180 (full amount). It is possible that the Indonesian Rupiah may become more volatile in the future, and may depreciate or appreciate significantly.
Apabila aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011 dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal 30 Maret 2012, maka liabilitas moneter bersih dalam mata uang asing Perusahaan akan naik sebesar Rp 112.
If monetary assets and liabilities in foreign currency as at 31 December 2011 are translated using the exchange rate at 30 March 2012, the total net foreign currency monetary liabilities of the Group will increase by approximately Rp 112.
Grup tidak melakukan lindung nilai atas risiko nilai tukar, karena seluruh penjualan dan sebagian besar biaya Grup dilakukan dalam mata uang Dolar AS, sehingga secara tidak langsung merupakan lindung nilai alami (lihat Catatan 37).
The Group did not conduct a hedge on the risk of fluctuation in the exchange rate of Rupiah since all sales and most of the Groupʼs expenses were carried out in US Dollars which indirectly represents a natural hedge (see Note 37).
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/99 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. PELAPORAN SEGMEN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
35. SEGMENT REPORTING
Manajemen mempertimbangkan bisnis dari perspektif geografis dan produk. Dari perspektif produk, Grup hanya memiliki satu segmen yang dilaporkan, yaitu penjualan batubara. Secara geografis, manajemen mempertimbangkan kinerja penjualan batubara di pasar domestik dan luar negeri.
Management considers the business from both a geographic and product perspective. From product perspective, the Group only has one reportable segment which is sales of coal. Geographically, management considers the performance of sales of coals in domestic and foreign markets.
Segmen yang dilaporkan oleh Grup untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The reportable segments of the Group for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009 are as follows: 2011 Penjualan batubara/ Segmen lain-lain/ Sales of coal Ekspor/ Domestik/ Other Export Domestic segment
Pendapatan dari pelanggan eksternal/Revenue from external customers Beban pokok pendapatan/Cost of revenue Laba bruto/Gross profit Beban usaha/Operating expenses Pendapatan bunga/Interest income Biaya bunga/Interest expense Penyusutan dan amortisasi/Depreciation and amortisation Laba segmen sebelum pajak/Segment profit before tax Beban pajak penghasilan/Income tax expense Aset segmen/Segment assets Belanja modal dari segmen/Capital expenditures of segment Liabilitas segmen/Segment liabilities
694,590 (510,640) 183,950 (94,626) 4,150 (30,188) (33,791) 38,069 (15,096) 2,249,964 107,228 881,175
77,820 (57,210) 20,610 (10,602) 465 (3,383) (3,786) 4,265 (1,691) -
26,905 (19,296) 7,609 (3,665) 161 (1,169) (22,961) 1,958 (585) 51,420 11,747 30,276
2010 Penjualan batubara/ Segmen lain-lain/ Sales of coal Ekspor/ Domestik/ Other Export Domestic segment Pendapatan dari pelanggan eksternal/Revenue from external customers Beban pokok pendapatan/Cost of revenue Laba bruto/Gross profit Beban usaha/Operating expenses Pendapatan bunga/Interest income Biaya bunga/Interest expense Penyusutan dan amortisasi/Depreciation and amortisation Laba segmen sebelum pajak/Segment profit before tax Beban pajak penghasilan/Income tax expense Aset segmen/Segment assets Belanja modal dari segmen/Capital expenditures of segment Liabilitas segmen/Segment liabilities
534,225 (481,653) 52,572 (49,688) 1,060 (3,031) (13,707) (1,739) (7 ,160) 492,309 36,124 294,142
24,734 (22,300) 2,434 (2,352) 50 (99) (120) (332) -
34,259 (7,591) 26,668 (3,258) 69 (136) (2,569) 23,130 (459) 47,761 39,805 26,010
Jumlah/ Total 799,315 (587,146) 212,169 (108,893) 4,776 (34,740) (60,538) 44,292 (17,372) 2,301,384 118,975 911,451
Jumlah/ Total 593,218 (511,544) 81,674 (55,298) 1,179 (3,266) (16,276) 21,271 (7,951) 540,070 75,929 320,152
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/100 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. PELAPORAN SEGMEN (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
35. SEGMENT REPORTING (continued) 2009 Penjualan batubara/ Segmen lain-lain/ Sales of coal Ekspor/ Domestik/ Other Export Domestic segment
Pendapatan dari pelanggan eksternal/Revenue from external customers Beban pokok pendapatan/Cost of revenue Laba bruto/Gross profit Beban usaha/Operating expenses Pendapatan bunga/Interest income Biaya bunga/Interest expense Penyusutan dan amortisasi/Depreciation and amortisation Laba segmen sebelum pajak/Segment profit before tax Beban pajak penghasilan/Income tax expense Aset segmen/Segment assets Belanja modal dari segmen/Capital expenditures of segment Liabilitas segmen/Segment liabilities
Pendapatan segmen diukur dengan metode yang konsisten dengan pengukuran pendapatan pada laporan keuangan. Pendapatan segmen yang dilaporkan direkonsiliasikan dengan jumlah pendapatan sebagai berikut: 2011 Pendapatan segmen untuk segmen yang dilaporkan Pendapatan segmen lainnya
Jumlah pendapatan per laporan laba komprehensif konsolidasian
772,410 26,905
799,315
Laba/(rugi) segmen yang dilaporkan direkonsiliasikan dengan jumlah laba sebelum pajak sebagai berikut: 2011
Laba/(rugi) segmen untuk segmen yang dilaporkan Laba segmen lainnya Jumlah laba sebelum pajak per laporan laba komprehensif konsolidasian
345,302 (314,648) 30,654 (66,098) 52 (7,774) (10,523) (18,065) (6,609) 254,081 28,794 271,115
-
41,870 41,870 (8,015) 6 (943) 35,962 (801) 43,632 -
Jumlah/ Total 387,172 (314,648) 72,524 (74,113) 58 (8,717) (10,523) 17,897 (7,410) 297,713 28,794 271,115
The segment revenues are measured in a manner consistent with that of the financial statements. Reportable segments revenues are reconciled to total revenues as follows: 2010
558,959 34,259
593,218
2009
345,302 41,870
Segment revenue for reportable segments Other segments revenue
387,172
Total revenues per consolidated statements of comprehensive income
Reportable segments profit/(loss) before tax are reconciled to total profit before tax as follows:
2010
2009
42,334
(1,859)
1,958
23,130
Segment profit/(loss) before tax for reportable (18,065) segments Other segments profit 35,962 before tax
21,271
Total profit before tax per consolidated statements of comprehensive income
44,292
17,897
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/101 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. PELAPORAN SEGMEN (lanjutan)
35. SEGMENT REPORTING (continued)
Aset segmen diukur dengan metode yang konsisten dengan pengukuran aset pada laporan keuangan. Aset tersebut dialokasikan berdasarkan operasi segmen dan lokasi fisik aset. Aset segmen yang dilaporkan direkonsiliasikan dengan jumlah aset sebagai berikut: 2011 Aset segmen untuk segmen yang dilaporkan Aset segmen lainnya Jumlah aset per laporan posisi keuangan konsolidasian
2,249,964 51,420
2,301,384
Liabilitas segmen diukur dengan metode yang konsisten dengan pengukuran liabilitas pada laporan keuangan. Liabilitas tersebut dialokasikan berdasarkan operasi segmen. Liabilitas segmen yang dilaporkan direkonsiliasikan dengan jumlah liabilitas sebagai berikut: 2011 Liabilitas segmen untuk segmen yang dilaporkan Liabilitas segmen lainnya Jumlah liabilitas per laporan posisi keuangan konsolidasian
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
881,175 30,276
911,451
Pendapatan dari penjualan batubara ke pelanggan utama, yaitu Noble dan MGI, untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 86,90%, 94,19% dan 95,71% dari jumlah pendapatan Grup selama tahun yang dilaporkan.
36. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
The segment assets are measured in a manner consistent with that of the financial statements. These assets are allocated based on the operations of the segment and the physical location of the asset. Reportable segments assets are reconciled to total assets as follows: 2010
492,309 47,761
540,070
2009
254,081 43,632
Segment assets for reportable segments Other segments assets
297,713
Total assets per consolidated statements of financial position
The segment liabilities are measured in a manner consistent with that of the financial statements. These liabilities are allocated based on the operations of the segment. Reportable segments liabilities are reconciled to total liabilities as follows:
2010
294,142 26,010
320,152
2009
271,115 -
Segment liabilities for reportable segments Other segments liabilities
271,115
Total liabilities per consolidated statements of financial position
The revenue from the sales of coal to main customers, i.e. Noble and MGI, for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009 represent 86.90%, 94.19% and 95.71%, respectively of total reported revenue of the Group during such years.
36. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
Pada tanggal neraca, Perusahaan tidak memiliki aset maupun kewajiban keuangan yang nilai wajarnya diakui melalui laporan laba rugi dan aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo.
As at the balance sheet date, the Company did not have financial assets and liabiities at fair value through profit and loss and held-to-maturity financial assets.
Informasi di bawah ini terkait dengan aset dan liabilitas keuangan Grup berdasarkan kategori.
The information below relates to the Groupʼs financial assets and liabilities by categories.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/102 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
36. FINANCIAL (continued)
ASSETS
Aset keuangan tersedia untuk dijual/ Available for sale financial assets
Pinjaman dan piutang/ Loan and receivables
AND
Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities measured at amortised cost
LIABILITIES
Jumlah/ Total
31 Desember/December 2011 Aset keuangan/Financial assets Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Piutang usaha/Trade receivables Piutang lain-lain/Other receivables Jaminan IUP, reklamasi dan jaminan penutupan tambang/IUP guarante, reclamation and mine closure guarantees Aset keuangan yang tersedia untuk dijual/ Available for sale financial assets
359,163 177,546 115,491
-
-
359,163 177,546 115,491
3,731
-
-
3,731
-
11,603
-
11,603
655,931
11,603
-
667,534
Liabilitas keuangan/Financial liabilities Utang usaha/Trade payables Beban yang masih harus dibayar/Accrued expenses Utang lain-lain/Other payables Pinjaman jangka pendek/Short term borrowings Pinjaman jangka panjang/Long-term borrowings Utang sewa pembiayaan/Finance lease payable
-
-
47,826 87,122 32,178 45,009 529,245 31,413
47,826 87,122 32,178 45,009 529,245 31,413
Jumlah liabilitas keuangan/ Total financial liabilities
-
-
772,793
772,793
Aset keuangan/Financial assets Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Piutang usaha/Trade receivables Piutang lain-lain/Other receivables
5,867 66,847 80,714
-
-
5,867 66,847 80,714
Jumlah aset keuangan/Total financial assets
153,428
-
-
153,428
Liabilitas keuangan/Financial liabilities Utang usaha/Trade payables Beban yang masih harus dibayar/Accrued expenses Utang lain-lain/Other payables Pinjaman jangka pendek/Short term borrowings Pinjaman jangka panjang/Long-term borrowings Utang sewa pembiayaan/Finance lease payable
-
-
47,161 72,880 21,934 38,467 44,955 42,229
47,161 72,880 21,934 38,467 44,955 42,229
Jumlah liabilitas keuangan/ Total financial liabilities
-
-
267,626
267,626
Jumlah aset keuangan/Total financial assets
31 Desember/December 2010
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/103 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
36. FINANCIAL (continued)
ASSETS
Aset keuangan tersedia untuk dijual/ Available for sale financial assets
Pinjaman dan piutang/ Loan and receivables
AND
Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities measured at amortised cost
LIABILITIES
Jumlah/ Total
31 Desember/December 2009 Aset keuangan/Financial assets Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Piutang usaha/Trade receivables Piutang lain-lain/Other receivables
1,400 43,633 32,812
-
-
1,400 43,633 32,812
Jumlah aset keuangan/Total financial assets
77,845
-
-
77,845
Liabilitas keuangan/Financial liabilities Utang usaha/Trade payables Beban yang masih harus dibayar/Accrued expenses Utang lain-lain/Other payables Pinjaman jangka panjang/Long-term borrowings Utang sewa pembiayaan/Finance lease payable
-
-
32,051 55,424 17,846 152,082 2,974
32,051 55,424 17,846 152,082 2,974
Jumlah liabilitas keuangan/ Total financial liabilities
-
-
260,377
260,377
37. MANAJEMEN RISIKO
37. RISK MANAGEMENT
Aktivitas Grup terpengaruh oleh berbagai jenis risiko keuangan: risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar, risiko harga komoditas dan risiko tingkat suku bunga), risiko kredit, dan risiko likuiditas serta risiko permodalan. Secara umum, program pengelolaan risiko keuangan Grup berfokus kepada ketidakpastian pasar keuangan dan berusaha meminimalisir efek tidak wajar terhadap kinerja keuangan Grup.
The Groupʼs activities expose it to a variety of financial risks: market risk (including foreign exchange risk, commodity price risk and interest rate risk), credit risk, liquidity risk and capital risk. The Groupʼs overall financial risk management program focuses on the unpredictability of financial markets and seeks to minimise potential adverse effects on the financial performance of the Group.
Pengelolaan risiko dilakukan oleh Dewan Direksi Grup. Dewan Direksi mengidentifikasi, mengevaluasi dan melakukan lindung nilai atas risiko keuangan, jika diperlukan. Dewan Direksi menyediakan prinsip-prinsip keseluruhan untuk pengelolaan risiko, termasuk risiko pasar, kredit, dan likuiditas serta permodalan.
Risk management is carried out by the Groupʼs Board of Directors. The Board identifies, evaluates and hedges financial risks, where appropriate. The Board of Directors provides principles for overall risk management, including market, credit liquidity and capital risks.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/104 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) a.
Risiko pasar (i)
Risiko nilai tukar Penjualan, pendanaan dan sebagian besar biaya dan mayoritas pengeluaran operasional Grup dilakukan dalam mata uang AS Dolar. Sebagai tambahan, Grup memiliki pinjaman jangka panjang dalam AS Dolar yang signifikan. Oleh karena itu, Grup terekspos risiko pergerakan nilai tukar Rupiah/AS Dolar. Manajemen berpendapat bahwa risiko ini akan berkurang ketika Grup mengadopsi PSAK No. 10 “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” mulai tahun 2012.
(ii) Risiko harga Grup terpengaruh oleh fluktuasi dalam harga batubara. Operasi dan kinerja keuangan Grup dapat terpengaruh negatif dari fluktuasi harga batubara, dimana akan ditentukan oleh permintaan dan penawaran batubara dunia, harga minyak dan faktor lainnya. Grup mengelola secara aktif risiko ini dan melakukan penyesuaian atas jadwal dan operasi pertambangan untuk mengurangi dampak risiko ini ketika diperlukan. (iii) Risiko suku bunga
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
37. RISK MANAGEMENT (continued) a.
Market risk (i)
Foreign exchange risk The Groupʼs sales, financing and the majority of its costs and operating expenditures are denominated in US Dollars. In addition, the Group has significant long-term borrowings in US Dollars. As such, the Group is exposed to the risk of the volatility in the Rupiah/US Dollars exchange rate. Management believes that this risk will ceased when it adopts SFAS No. 10 “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” starting from 2012.
(ii) Price risk The Group is exposed to fluctuations in coal price. The Groupʼs operations and financial performance may be adversely affected by the price of coal, which in turn will be determined by worldwide coal supply and demand, oil prices and other factors. The Group actively manages these risks and adjusts production schedules and mining operations to reduce the impact of this risk when necessary.
(iii) Interest rate risk
Grup memiliki sebagian pinjaman dengan tingkat suku bunga variabel sehingga Grup terekspos risiko tingkat suku bunga. Untuk mengurangi risiko perubahan tingkat suku bunga yang menyebabkan adanya ketidakpastian arus kas terhadap pembayaran beban bunga di masa depan, Perusahaan:
The Group has certain borrowings that are subject to variable interest rates, as such the Group is exposed to interest rate risk. In order to minimize interest rate risks which increase the uncertainty of the cash flows for interest payments in the future, the Company:
(a) Memonitor tingkat suku bunga di pasar; (b) Membangun komunikasi yang intensif dengan pihak bank yang terkait atas pembebanan bunga; dan (c) Mengimplementasikan manajemen kas untuk meminimalkan beban bunga.
(a) Monitors interest rate in the market; (b) Develops intensive communication with the related bank for the interest charges; and (c) Implements cash management to minimize the interest expenses.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/105 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) a.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
37. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar (lanjutan)
a.
(iii) Risiko suku bunga (lanjutan)
Market risk (continued) (iii) Interest rate risk (continued)
Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan Grup yang terpengaruh oleh suku bunga.
The following table represents a breakdown of the Groupʼs financial assets and financial liabilities which are impacted by interest rates.
31 Desember/December 2011 Suku bunga mengambang/ Suku bunga tetap/ Floating rate Fixed rate Kurang dari Lebih dari Kurang dari Lebih dari satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ Less than More than Less than More than one year one year one year one year Aset/Assets Kas dan setara kas/ Cash and cash equivalents Piutang usaha/ Trade receivables Piutang lain-lain/ Other receivables Jaminan IUP, reklamasi dan jaminan penutupan tambang/IUP guarante, reclamation and mine closure guarantees Aset keuangan tersedia untuk dijual/Available for sale financial asset Jumlah aset keuangan/ Total financial assets
b.
Tanpa bunga/ Noninterest bearing
Jumlah/ Total
355,211
-
-
-
-
355,211
-
-
-
-
177,546
177,546
-
-
-
-
115,491
115,491
-
-
-
-
3,731
3,731
-
-
-
-
11,603
11,603
355,211
-
-
-
308,371
663,582
-
-
-
-
47,826
47,826
-
-
-
-
87,122
87,122
-
-
-
-
32,178
32,178
-
-
45,009
-
-
45,009
Liabilitas/Liabilities Utang usaha/ Trade payables Beban yang masih harus dibayar/ Accrued expenses Utang lain-lain/ Other payables Pinjaman jangka pendek/ Short-term borrowings Pinjaman jangka panjang/ Long-term borrowings Utang sewa pembiayaan/Finance lease payables
-
14,146
84,785
426,415
3,899
529,245
23,596
7,817
-
-
-
31,413
Jumlah liabilitas keuangan/ Total financial liabilities
23,596
21,963
129,794
426,415
171,025
772,793
Risiko kredit
b.
Credit risk
Pada tanggal 31 Desember 2011, jumlah maksimum eksposur terhadap risiko kredit adalah Rp 293.037. Risiko kredit muncul dari piutang usaha dan piutang lain-lain.
At 31 December 2011, the total maximum exposure to credit risk is Rp 293,037. Credit risk arises from trade receivables and other receivables.
Kebijakan umum Grup untuk penjualan batubara kepada pelanggan baru dan yang sudah ada saat ini adalah sebagai berikut:
The Groupʼs general policies for coal sales to new and existing customers are as follows:
(i)
(i)
Memilih pelanggan dengan kondisi keuangan yang kuat dan reputasi yang baik.
Selecting customers with strong financial condition and good reputation.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/106 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) b.
Risiko kredit (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
37. RISK MANAGEMENT (continued) b.
(ii) Acceptance of new customers and sales of coal are approved by the authorised personnel according to the Groupʼs delegation of authority structure.
(ii) Penerimaan pelanggan baru dan penjualan batubara disetujui oleh personil yang berwenang sesuai dengan struktur delegasi wewenang Grup. c.
Risiko likuiditas
c.
Risiko permodalan
Liquidity risk Liquidity risk is defined as a risk that arises in situations where the Group's cash flow indicates that the cash inflow from short-term revenue is not enough to cover the cash outflow of short-term expenditure. In the liquidity risk management policy, the Group monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group's operational activities and to mitigate the effect of fluctuations in cash flows. The Group's management also regularly monitors the projected and actual cash flows, including their loan maturity profiles, and continuously assesses conditions in the financial markets for opportunities to pursue fund-raising.
Risiko likuiditas merupakan risiko yang muncul dalam situasi dimana posisi arus kas Grup mengindikasikan bahwa arus kas masuk dari pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk memenuhi arus kas keluar untuk pengeluaran jangka pendek. Dalam kebijakan manajemen risiko likuiditas, Grup melakukan monitor dan menjaga level kas dan setara kas yang diperkirakan cukup untuk mendanai kegiatan operasional Grup dan mengurangi pengaruh fluktuasi dalam arus kas. Manajemen Grup juga secara rutin melakukan monitor atas perkiraan arus kas dan arus kas aktual, termasuk profil jatuh tempo pinjaman, dan secara terusmenerus menilai kondisi pasar keuangan untuk kesempatan memperoleh dana. d.
Credit risk (continued)
d.
Capital risk
Tujuan dari Grup dalam mengelola permodalan adalah untuk menjaga struktur permodalan yang optimal sehingga dapat memaksimalkan imbal hasil pemegang saham dan untuk melindungi kemampuan Grup dalam mempertahankan kelangsungan usahanya. Struktur permodalan Grup terdiri atas utang (termasuk pinjaman dan utang sewa), kas dan setara kas, dan modal yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham Perusahaan yang terdiri dari modal ditempatkan dan disetor, cadangan, dan saldo laba. Untuk menjaga dan mencapai struktur permodalan yang optimal, Grup mungkin menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar, menerbitkan saham baru, mendapatkan pinjaman baru, atau menjual aset untuk mengurangi pinjaman.
The Groupʼs objectives when managing capital are to maintain an optimal capital structure so as to maximise shareholder value and to safeguard the Groupʼs ability to continue as a going concern. The capital structure of the Group consists of debt (which includes borrowings and lease payables), cash and cash equivalents and equity attributable to equity holders of the Company, comprising issued and paid up capital, reserves and retained earnings. In order to maintain and achieve an optimal capital structure, the Group may adjust the amount of dividend payment, issue new shares, obtain new borrowings or sell assets to reduce borrowings.
Grup memonitor stuktur permodalan dengan menggunakan rasio utang terhadap modal. Rasio ini dihitung dengan cara membagi jumlah utang dengan nilai buku jumlah modal. Jumlah utang dihitung dengan menjumlah semua pinjaman berbunga, di luar pinjaman pemegang saham. Per tanggal 31 Desember 2011, rasio utang terhadap modal adalah sebagai berikut:
The Group monitors its capital structure using debt-to-equity ratio. The debt-to-equity ratio is calculated as total debt divided by the total book value of capital. Total debt is calculated as total interest bearing payables, except for borrowings from shareholders. As at 31 December 2011, the debt to equity ratio is as follows:
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/107 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) d.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
37. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko permodalan (lanjutan)
d. 2011
Capital risk (continued)
2010
2009
Jumlah utang
601,768
125,651
89,610
Total debt
Jumlah modal
1,389,933
219,918
26,598
Total equity
0.43
0.57
3.37
Debt-to-equity ratio
Rasio utang terhadap modal
Under the terms of its major borrowing facilities, one of the financial covenants that the Company is required to comply with is debt to equity ratio. The Company's debt to equity ratio is to be no more than 4 to 1. The Company has complied with this financial covenant as at 31 December 2011.
Berdasarkan ketentuan yang ada pada fasilitas pinjaman utama yang dimilikinya, salah satu covenant keuangan yang Perusahaan harus patuhi adalah rasio utang terhadap modal. Rasio utang terhadap modal Perusahaan tidak boleh melebihi 4 banding 1. Perusahaan telah memenuhi persyaratan covenant keuangan ini pada tanggal 31 Desember 2011.
38. PENYISIHAN IMBALAN KERJA KARYAWAN
38. PROVISION FOR EMPLOYEE BENEFITS
Penyisihan imbalan kerja dihitung setiap tahun oleh PT Padma Aktuaria Raya, aktuaris independen. Laporan aktuarial terkini bertanggal 27 Maret 2012. Tabel berikut ini merupakan ringkasan dari liabilitas, beban, dan mutasi saldo liabilitas program pensiun imbalan pasti. 2011
Liabilitas imbalan kerja Nilai kini liabilitas Kerugian aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui Jumlah Mutasi saldo liabilitas imbalan kerja Awal tahun Penambahan karena akuisisi Jumlah biaya yang dibebankan pada laporan laba komprehensif konsolidasian Pembayaran imbalan Akhir tahun
The provision for employee benefits is calculated annually by PT Padma Aktuaria Raya, an independent actuary. The latest actuaryʼs report is dated 27 March 2012. The following tables provide a summary of the liability, expense, and the liability movements under the defined benefit pension plan. 2010
2009
-
Employee benefits obligation Present value of obligation Unrecognised actuarial losses Unrecognised past service cost
-
Total
13,689
4,000
-
-
-
-
(3,324) 10,365
3,401 1,542
5,490 (68) 10,365
(599) 3,401
3,474 (73)
-
Movement of employee benefit obligation Begi nning of year Additions due to acquisition Cost charged to the consolidated statement of comprehensive income Payments of benefit
3,401
-
End of year
-
-
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/108 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38. PENYISIHAN (lanjutan)
IMBALAN
KERJA
KARYAWAN
2011 Beban imbalan kerja Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuaria bersih yang diakui Penyesuaian Efek kurtailmen Jumlah
2010
EMPLOYEE
BENEFITS
2009
-
Employee benefit costs Current service cost Interest cost
49 589 (1,080)
33 2,376 (1,002)
-
Actuarial loss, net Adjustments Curtailment effect
5,490
3,474
-
Total
The principles actuarial assumptions used were as follows: 2010
6.25% - 6.30% 8.5% 5% 5% 100% TMI2 100%TMI2 5% from TMI2 5%TMI2 55 55
39. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA Pada tanggal 21 Maret 2012, Perusahaan dan Cascade Gold Limited (“CGL”) menandatangani perjanjian komitmen dimana:
a.
-
Discount rate Salary increase Rate of mortality Rate fo disability Normal pension age
On 21 March 2012, the Company and Cascade Gold Limited (“CGL”) signed a commitment agreement of which: (i) CGL commit to ensure PT Bumi Persada Permai (“BPP”) enters agreement with the Company or its affiliates in relation with the usage and development of haul road in the concession hold by BPP.
CGL berkomitmen untuk memastikan PT Bumi Persada Permai (“BPP”) menandatangani perjanjian antara BPP dan Perusahaan atau affiliasinya sehubungan dengan penggunaan dan pengembangan jalan angkut di konsesi yang dipegang oleh BPP. (ii) Perusahaan telah membayar deposit sebesar Rp 72 miliar (nilai penuh) untuk memastikan pelaksanaan penggunaan dan pengembangan jalan angkut di area konsesi antara Perusahaan dan BPP.
Berdasarkan keputusan Dewan Komisaris di luar Rapat Umum Dewan Komisaris tertanggal 13 Febuari 2012, yang disahkan dalam Akta Notaris No. 9 tertanggal 2 Maret 2012 yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, para Dewan Komisaris menegaskan kembali realisasi penerbitan saham dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana.
2009
39. SUBSEQUENT EVENTS
(i)
b.
FOR
1,845 222
2011
a.
38. PROVISION (continued)
5,382 550
Berikut asumsi pokok aktuaria yang digunakan:
Tingkat diskonto Kenaikan gaji Tingkat kematian Tingkat cacat Usia pensiun normal
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
(ii) The Company has paid the deposit in the amount of Rp 72 billion (full amount) to ensure the execution of the usage and development of the haul road within the concession area between the Company and BPP. b.
Based on decision from the Board of Commissioners outside the Board of Commissioners General Meeting dated 13 February 2012, which was approved in Notarial Deed No. 9 dated 2 March 2012 of Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notary in Jakarta, the Board of Commissioners reaffirm the realisation of share issuance in accordance with Initial Public Offering.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/109 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39. KEJADIAN (lanjutan)
SETELAH
TANGGAL
NERACA
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
39. SUBSEQUENT EVENTS (continued)
c.
Berdasarkan RUPSLB PT Ratna Utama Karya (”RUK”) pada tanggal 9 Januari 2012, yang disahkan dalam Akta Notaris No. 2 tertanggal 9 Januari 2012 yang dibuat di hadapan Hasan Halim, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham RUK menyetujui penerbitan 7.500 lembar saham baru dengan nilai nominal sebesar Rp 27.564 yang seluruhnya akan diambil oleh BBE. Dengan penyertaan modal ini, BBE akan menjadi pemegang saham mayoritas di RUK dengan 50% kepemilikan saham.
c. Based on Extraordinary Shareholders General Meeting on 9 January 2012, which was approved in Notarial Deed of Hasan Halim, S.H., notary in Jakarta, No. 2 dated 9 January 2012, the shareholders of RUK agreed to issue 7,500 new shares with par value of Rp 27,564 which all will be taken up by BBE. With this capital contribution, BBE will become the majority shareholder in RUK with 50% of share ownership.
d.
Pada tanggal 1 Maret 2012, GPU dan PT Ranyza Gold (“RG”) menandatangani perjanjian jasa konsultasi dan manajemen untuk pengoperasian tambang. Berdasarkan perjanjian ini, RG bertanggung jawab untuk antara lain memberikan jasa konsultasi bisnis dan manajemen secara menyeluruh kepada GPU sehubungan dengan kegiatan usaha pertambangan, dan sebagai kompensasinya, GPU setuju untuk membayar biaya jasa sebesar AS$2,5 per metrik ton batubara yang terjual dari wilayah tambang GPU. Kontrak ini berlaku untuk jangka waktu tidak terbatas dan hanya akan berakhir sesuai kesepakatan kedua belah pihak atau jika kondisi tertentu terpenuhi.
d. On 1 March 2012, GPU and PT Ranyza Gold (“RG”) entered into a mining operation management and consultation service agreement. Based on this agreement, RG responsible for, among others, provide business consulting and management services to GPU in relation with mining business, and as a return, GPU agreed to pay a service fee of US$2.5 per metric ton of coal sold from GPU mine area. This agreement has an indefinite valid period and will only be terminated upon mutual agreement by both parties or if certain conditions are met.
e.
Berdasarkan akta PT Inti Buana Mining (“IBM”) No. 33, 34 dan 35 tanggal 27 Maret 2012 (“Akta”), Perusahaan melalui entitas anaknya, OPE, telah melakukan penyertaan modal pada IBM melalui pembelian saham milik Muliawan sebesar 150 lembar saham dan pengambilan bagian atas saham baru yang dikeluarkan oleh IBM sebanyak 1.800 lembar saham atau seluruhnya senilai Rp 1.950 yang merupakan 65% dari seluruh modal yang telah diterbitkan oleh IBM.
e.
Based on Notarial deed of PT Inti Buana Mining (”IBM”) No. 33, 34, and 35 dated 27 March 2012, The Company through his entity, OPE, purchase of 150 shares of IBM from Muliawan and OPE will take up and pay for the 1,800 new shares issued by IBM or fully amounted to Rp. 1,950 which consist of 65% IBM share ownership.
f.
Pada tanggal 6 Maret 2012, perubahan atas perjanjian fasilitas kredit dengan Bank DBS ditandatangani di mana Bank DBS setuju untuk menyediakan tambahan fasilitas uncommitted omnibus kepada Perusahaan dengan jumlah maksimum sebesar AS$ 20.000.000.
f.
On 6 March 2012, the amendment of credit facility agreement with Bank DBS was signed under which Bank DBS agreed to provide the Company with an addtional uncommitted omnibus facility with the maximum amount of US$20,000,000.
g.
Pada tanggal 23 April 2012, Perusahaan telah menyampaikan dokumen registrasi kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dalam rangka penawaran umum obligasi sebanyak-banyaknya Rp 1.200.000.
g.
On 23 April 2012, the Company has submitted the registration documents to Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency in relation with the bonds public offering with the maximum amount of Rp 1,200,000.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/110 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
40. ESTIMASI AKUNTANSI, PERTIMBANGAN PENTING
ASUMSI,
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
40. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES, ASSUMPTIONS AND JUDGEMENTS
Estimasi, asumsi, dan penilaian dievaluasi secara terus rnenerus dan didasarkan atas pengalaman masa lalu dan faktor lainnya, termasuk ekspektasi atas peristiwa di masa yang akan datang yang diyakini dapat terjadi dalam kondisi tersebut.
Estimatetions, assumptions and judgments are continually evaluated and based on historical experience and other factors, including expectation of future events that are believed to be reasonable under the circumstances.
a.
a.
Estimasi penurunan nilai aset non-keuangan
Perhitungan cadangan batubara
impairment
of
non-financial
Goodwill is tested for impairment annually and whenever there is an indication that goodwill may be impaired. Property, plant and equipment, intangible asset, deferred exploration and development expenditures and investment in subsidiaries, are tested for impairment whenever there is any objective evidence or indication that these assets may be impaired. The recoverable amounts of assets and where applicable, cash generating units, have been determined based on value in use calculations. These calculations require the use of estimates.
Penurunan nilai goodwill diuji setiap tahun dan pada saat terdapat indikasi bahwa akan terjadi penurunan nilai. Penurunan nilai aset tetap, aset takberwujud, biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan dan investasi di entitas anak diuji bila terdapat bukti objektif atau indikasi bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai. Jumlah yang terpulihkan dari aset tersebut dan jika diperlukan, unit-unit yang menghasilkan kas, diperhitungkan berdasarkan perhitungan nilai pakai. Perhitungan ini memerlukan penggunaan estimasi. b.
Estimated assets
b.
Determination of coal reserves
Pertimbangan manajemen diperlukan dalam menentukan asumsi cadangan batubara Grup terkait dengan biaya tambang dan harga jual cadangan tersebut. Jumlah cadangan yang terpulihkan secara ekonomis bersifat sensitif terhadap asumsi biaya dan pendapatan yang digunakan karena berhubungan dengan struktur geologis dari endapan, yang berarti bila seluruh faktor tidak berubah, apabila asumsi biaya menjadi lebih besar atau asumsi harga jual menjadi lebih kecil, Grup akan mengestimasi cadangan menjadi lebih rendah dan jika asumsi biaya menjadi lebih kecil atau asumsi harga jual menjadi lebih besar, Grup akan mengestimasi cadangan lebih tinggi. Grup mendasarkan seluruh asumsi berdasarkan laporan geologis dan menggunakan informasi cadangan batubara.
Judgement is required in determining the Groupʼs coal reserves taking into account various assumptions regarding mining costs and the sale price of the particular resource concerned. The Groupʼs economically recoverable coal reserves are sensitive to the cost and revenue assumptions used due to the geological structure of the deposits, which means that, all other factors remaining the same, if the cost assumption is higher or the price assumption is lower, the Group estimates lower reserves, and if the cost assumption is lower or the price assumption is higher, the Group estimates higher reserves. The Group bases all assumptions on geological reports and uses only proven and probable reserves information.
Data geologis tambahan dikumpulkan selama operasi tambang dan data ini, bersamaan dengan berbagai asumsi yang digunakan oleh manajemen, dapat merubah estimasi cadangan batubara dari suatu periode ke periode lain. Perubahan dalam estimasi sumber dan cadangan batubara dapat mempengaruhi keuangan Grup dalam berbagai cara, termasuk tingkat amortisasi dari aset takberwujud dan biaya eksplorasi dan pengembangan nilai tercatat sebagai akibat dari perubahan estimasi umur tambang dan arus kas diskonto di masa depan.
Additional geological data is gathered during the course of mining operations and this, in conjunction with the various assumptions used could result in a change in estimated coal reserves from period to period. Changes in estimated coal reserves could affect the Groupʼs financial results in a numbers of ways, including the amortisation rate of intangible assets and deferred exploration and development expenditures as well as the carrying value of certain non-financial assets due to change in estimates of mine life and future discounted cash flows.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/111 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
40. ESTIMASI AKUNTANSI, ASUMSI, PERTIMBANGAN PENTING (lanjutan) c.
DAN
Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
40. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES, ASSUMPTIONS AND JUDGEMENTS (continued) c.
Deferred exploration expenditures
and
development
Biaya eksplorasi dan pengembangan ditangguhkan dan setelah itu dibebankan sebagai biaya produksi melalui amortisasi aset. Nisbah kupas dan umur sisa tambang secara regular dinilai oleh Direktur dan manajemen senior untuk memastikan bahwa nilai tercatat aset tersebut telah memperhitungkan fakta dan kondisi yang ada secara tepat dari waktu ke waktu.
The exploration and development expenditures are deferred and subsequently charged to the cost of production through the amortisation of the assets. The waste to ore ratio and the remaining life of the mine are regularly assessed by the Directors and senior management to ensure the carrying value and rate of deferral is appropriate taking into consideration the available facts and circumstances from time to time.
Biaya eksplorasi dikapitalisasi ke laporan posisi keuangan, sehubungan dengan area of interest yang masih berlaku dan dimana biaya-biaya tersebut diharapkan dapat dipulihkan atau kegiatan eksplorasi dan/atau evaluasi di area of interest belum mencapai tahap yang memungkinkan penilaian yang memadai akan adanya cadangan yang secara ekonomis dapat dipulihkan, dikapitalisasi di laporan posisi keuangan. Nilai tercatat dari aset dalam setiap area of interest secara regular ditelaah setelah mempertimbangkan fakta dan kondisi yang ada, dan bila biaya yang telah dikapitalisasi melebihi nilai yang dapat dipulihkan, kelebihan nilai tersebut telah dicadangkan atau dihapusbukukan dalam tahun bersangkutan.
Exploration costs are capitalised in the statements of financial position, in respect of areas of interest for which the rights of tenure are current and where such costs are expected to be recouped or exploration and/or evaluation activities in the area have not yet reached a stage which permits a reasonable assessment of the existence of economically recoverable reserves. The carrying value of assets within each area of interest are reviewed regularly taking into consideration the available facts and circumstances, and to the extent to which the capitalised value exceeds its recoverable value, the excess is provided for or written off in the year in which this is determined.
41. PERKEMBANGAN TERAKHIR AKUNTANSI KEUANGAN
STANDAR
41. PROSPECTIVE PRONOUNCEMENTS
ACCOUNTING
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi yang direvisi yang berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012:
The Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised accounting standards that may be applicable to the consolidated financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2012:
x
x
x
PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. PSAK No. 13 (Revisi 2011), “Properti Investasi”. PSAK No. 16 (Revisi 2011), ”Aset Tetap”. PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan oleh Program Imbalan Pensiun”. PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
x
PSAK No. 26 (Revisi 2011), ”Biaya Pinjaman”.
x
x
PSAK No. 28 (Revisi 2010), “Akuntansi untuk Asuransi Kerugian”.
x
x x x
x x x x
SFAS No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”. SFAS No. 13 (Revised 2011), “Investment Properties”. SFAS No. 16 (Revised 2011), ”Fixed Assets”. SFAS No. 18 (Revised 2010), “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans”. SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”. SFAS No. 26 (Revised 2011), ”Borrowing Costs”. SFAS No. 28 (Revised 2010), “Accounting for Loss Insurance”
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/112 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41. PERKEMBANGAN TERAKHIR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan) x x x x x x x x x x x x
x x x
x x
x x x
x
x x x x
STANDAR
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
41. PROSPECTIVE PRONOUNCEMENTS (continued)
PSAK No. 30 (Revisi 2011), ”Sewa”. PSAK No. 33 (Revisi 2011), “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum”. PSAK No. 34 (Revisi 2010), “Kontrak Konstruksi”. PSAK No. 36 (Revisi 2010), “Akuntansi untuk Asuransi Jiwa”. PSAK No. 45 (Revisi 2011), “Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba”. PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”. PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”. PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”. PSAK No. 55 (Revisi 2011), ”Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. PSAK No. 56 (Revisi 2010), “Laba Per Saham”.
x x
PSAK No. 60 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. PSAK No. 61 (Revisi 2010), “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah”. PSAK No. 62, “Kontrak Asuransi”. PSAK No. 63 (Revisi 2010), “Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi”. PSAK No. 64, “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral”. ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri”. ISAK No. 15, “Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”. ISAK No. 16, “Perjanjian Konsesi Jasa”.
x
ISAK No. 18, “Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi”. ISAK No. 19, “Aplikasi Pendekatan Penyajian Kembali pada PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam ekonomi hiperinflasi”. ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya”. ISAK No. 21, “Perjanjian Konstruksi Real Estat”. ISAK No. 22, “Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan”. ISAK No. 23, “Sewa Operasi - Insentif”. ISAK No. 24, “Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk Legal Sewa”.
x
x x x x x x x x
x
x x x
x x
x
x
x x x x x
ACCOUNTING
SFAS No. 30 (Revised 2011), ”Leases”. SFAS No. 33 (Revised 2011), “Stripping Activities and Environmental Management in General Mining”. SFAS No. 34 (Revised 2010), “Construction Contracts”. SFAS No. 36 (Revised 2010), “Accounting for Life Insurance”. SFAS No. 45 (Revised 2010), “Financial Reporting for Non-Profit Organizations”. SFAS No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes”. SFAS No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”. SFAS No. 53 (Revised 2010), “Share-based Payments”. SFAS No. 55 (Revised 2010), ”Financial Instrument: Recognition and Measurement”. SFAS No. 56 (Revised 2010), “Earning per Share”. SFAS No. 60 (Revised 2010), “Financial Instruments: Disclosures”. SFAS No. 61 (Revised 2010), “Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance”. SFAS No. 62, “Insurance Contracts”. SFAS No. 63 (Revised 2010), “Financial Reporting in Hyperinflationary Economies”. SFAS No. 64, “Exploration for and Evaluation of Mineral Resources”. ISFAS No. 13, “Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation”. ISFAS No. 15, “The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”. ISFAS No. 16, “Service Concession Arrangements”. ISFAS No. 18, “Government Assistance - No Specific Relation to Operating Activities”. ISFAS No. 19, “Applying the Restatement Approach under SFAS 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies”. ISFAS No. 20, “Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”. ISFAS No. 21, “Agreements for the Construction of Real Estate”. ISFAS No. 22, “Service Concession Arrangements : Disclosure”. ISFAS No. 23, “Operating Leases - Incentives”. ISFAS No. 24, “Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease”.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/113 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41. PERKEMBANGAN TERAKHIR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan) x x
STANDAR
ISAK No. 25, ”Hak atas Tanah”. ISAK No. 26, ”Penilaian Ulang Melekat”.
Derivatif
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
41. PROSPECTIVE PRONOUNCEMENTS (continued) x x
ACCOUNTING
ISFAS No. 25, ”Land Rights”. ISFAS No. 26, ”Re-assessment of Embedded Derivatives”.
Grup masih mempertimbangkan dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The Group is still considering the impact of these revised standards to the consolidated financial statements.
42. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
42. REISSUANCE OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Dalam rangka Penawaran Obligasi, Perusahaan telah menerbitkan kembali laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011, 31 Desember 2010, dan 2009 untuk disesuaikan dengan peraturan pengungkapan BAPEPAM-LK yang berlaku. Perubahan tersebut adalah sebagai berikut:
For the purpose of its Bond Offering, the Company has reissued the consolidated financial statements as at and for the years ended 31 December 2011, 2010, and 2009, in order to conform with the relevant disclosure requirements of BAPEPAM-LK. The amendments are as follows:
a.
Tambahan pengungkapan di laporan arus kas konsolidasian mengenai arus kas yang digunakan untuk biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan serta perolehan kas dari Penawaran Umum Perdana saham.
a.
Additional disclosure in the consolidated statements of cash flows regarding the cash flow used for deferred stripping costs and the proceeds from Initial Public Offering of shares.
b.
Tambahan pengungkapan di Catatan 1c mengenai kepemilikan langsung dan tidak langsung pada entitas anak.
b.
Additional disclosure in Note 1c regarding the direct and indirect ownership in subsidiaries.
c.
Tambahan pengungkapan di Catatan 2a mengenai mata uang fungsional Perusahaan.
c.
Additional disclosure in Note 2a regarding the Companyʼs functional currency.
d.
Tambahan pengungkapan di Catatan 15 mengenai informasi penambahan aset takberwujud.
d.
Additional disclosure in Note 15 regarding the information regarding the additions of intangible assets.
e.
Tambahan pengungkapan di Catatan 19 mengenai jumlah utang lain-lain kepada KAP Tanudiredja, Wibisana, dan Rekan.
e.
Additional disclosure in Note 19 regarding the amount of other payable to KAP Tanudiredja, Wibisana dan Rekan.
f.
Tambahan pengungkapan di Catatan 21 mengenai tidak adanya ikatan penting pada perjanjian sewa pembiayaan.
f.
Additional disclosure in Note 21 regarding the non-existence of major covenants in the finance lease agreements.
g.
Tambahan pengungkapan di Catatan 32l mengenai rincian komitmen pada perjanjian jasa pemasaran.
g.
Additional disclosure in Note 32l regarding the details of commitment in marketing service agreement.
h.
Tambahan pengungkapan di Catatan 39 mengenai akuisisi PT Inti Buana Mining pada tangal 27 Maret 2012, perubahan atas perjanjian fasilitas kredit dengan Bank DBS dan penyampaian dokumen registrasi oleh Perusahaan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dalam rangka penawaran umum obligasi.
h.
Additional disclosure in Note 39 regarding the acquisition of PT Inti Buana Mining on 27 March 2012, amendment of credit facility agreement with Bank DBS and the submission of registration documents by the Company to Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency in relation with the bonds public offering.
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/114 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
42. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) i.
Tambahan pengungkapan di Catatan 43 mengenai akitvitas investasi dan pendanaan Grup yang tidak memiliki pengaruh langsung terhadap arus kas.
Direksi Perusahaan telah menyetujui penerbitan kembali laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011, 31 Desember 2010, dan 2009. Tidak terdapat perbedaan material antara laporan keuangan konsolidasian terdahulu dengan laporan keuangan konsolidasian yang diterbitkan kembali, kecuali seperti yang dijelaskan di atas.
43. AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS Informasi di bawah ini terkait dengan akitvitas investasi dan pendanaan Grup yang tidak memiliki pengaruh langsung terhadap arus kas pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011, 2010, dan 2009. 2011 Akuisisi entitas anak melalui pinjaman Perolehan aset takberwujud melalui penghapusan piutang usaha Perolehan aset takberwujud melalui pinjaman Akuisisi entitas anak melalui penghapusan piutang tidak lancar lain-lain
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
42. REISSUANCE OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) i.
Additional disclosure in Note 43 regarding the Groupʼs investing and financing activities that did not have a direct impact on the cash flows.
The Companyʼs Board of Directors has approved the reissuance of the consolidated financial statements as at 31 December 2011, 2010, and 2009. There are no material changes between the previously issued consolidated financial statements and the reissued consolidated financial statements, except as described above.
43. NON-CASH ACTIVITIES
INVESTING
2010
2009
-
-
122,680
-
-
84,785
-
-
66,799
53,677
-
Akuisisi aset tetap melalui sewa pembiayaan
15,083
50,133
3,976
Pembayaran pinjaman melalui penghapusan piutang usaha
12,446
43,426
-
1,547
-
2,055
-
-
5,569
-
-
499
869
-
-
Kenaikan piutang lain-lain yang disebabkan penerbitan saham baru Kenaikan piutang lain-lain yang disebabkan pelepasan entitas anak Penurunan utang lain-lain yang disebabkan pelepasan entitas anak
FINANCING
The information below relates to the Groupʼs investing and financing activities that did not have a direct impact on the cash flows for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009.
165,059
Kenaikan aset tetap melalui kenaikan penyisihan reklamasi dan penutupan tambang
AND
Acquisition of subsidiary through borrowings Acquisition of intangible asset through off-setting of trade receivables Acquisition of intangible assets through borrowings Acquisition of subsidiaries through off-setting of other non-current receivables Acquisition of property, plant and equipment through finance leases Payments of borrowings through off-setting of trade receivables Increase in property, plant and equipment through increase in provision for reclamation and mine closure Increase in other receivable due to issuance of new shares Increase in other receivable due to disposal of subsidiaries Decrease in other payable due to disposal of subsidiaries
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 5/115 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
44. REKLASIFIKASI AKUN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 2009 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
44. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasian tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011.
2011
Comparative figures in the consolidated financial statements for the years ended 31 December 2009 have been amended to conform to the basis on which the consolidated financial statements for the year ended 31 December 2011 have been presented. 2010
2009
Akun yang terpengaruh Utang usaha Utang lain-lain
Accounts affected -
-
(13,111) 13,111
Trade payables Other payables
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 6/1 Page SUPPLEMENTARY INFORMATION OF PARENT COMPANY ONLY STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2011, 2010, AND 2009 (Expressed in million Rupiah)
INFORMASI TAMBAHAN INDUK PERUSAHAAN SAJA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2011 ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha - Pihak ketiga - Pihak yang berelasi Piutang lain-lain - Pihak ketiga Uang muka dan pembayaran dimuka yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Pajak dibayar dimuka Jumlah aset lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang lain-lain - Pihak ketiga - Pihak yang berelasi Uang muka dan pembayaran dimuka setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Investasi pada entitas anak Aset pajak tangguhan, bersih Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sejumlah Rp 36.892 pada 31 Desember 2011, Rp 18.996 pada 31 Desember 2010, Rp 5.208 pada 31 Desember 2009) Aset takberwujud (setelah dikurangi akumulasi amortisasi sejumlah Rp 24.297 pada 31 Desember 2011, Rp 4.126 pada 31 Desember 2010, Rp nihil pada 31 Desember 2009) Aset tidak lancar lain-lain
Disajikan kembali/ As restated 2010
Disajikan kembali/ As restated 2009
318,746
3,073
341
128,440 10,897
17,251 -
43,633 -
15,065
2,518
36
7,655 2,291
3,789 5,309
4,649 463
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables Third parties Related parties Other receivables Third parties Advances and prepayments, current portion Prepaid taxes
483,094
31,940
49,122
Total current assets
15,788 14,315
NON-CURRENT ASSETS Other receivables Third parties Related parties -
23,713 853,662
54,059 106,961
96,506 67,153 -
53,005 772
519 7,506 140
11,603
-
-
139,532
120,539
56,765
540,046 5,670
58,811 1,487
40
Advances and prepayments, net of current portion Investment in subsidiaries Deferred tax assets, net Available for sale financial assets Property, plant and equipment (net of accumulated depreciation of Rp 36,892 at 31 December 2011, Rp 18,996 at 31 December 2010, Rp 5,208 at 31 December 2009) Intangible asset (net of accumulated amortisation of Rp 24,297 at 31 December 2011, Rp 4,126 at 31 December 2010, Rp nil at 31 December 2009) Other non-current assets
Jumlah aset tidak lancar
1,737,885
395,634
95,073
Total non-current assets
JUMLAH ASET
2,220,979
427,574
144,195
TOTAL ASSETS
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 6/2 Page SUPPLEMENTARY INFORMATION OF PARENT COMPANY ONLY STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2011, 2010, AND 2009 (Expressed in million Rupiah)
INFORMASI TAMBAHAN INDUK PERUSAHAAN SAJA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Disajikan kembali/ As restated 2010
2011
Disajikan kembali/ As restated 2009
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha - Pihak ketiga - Pihak yang berelasi Beban yang masih harus dibayar Utang lain-lain - Pihak ketiga - Pihak yang berelasi Pendapatan diterima dimuka Utang pajak Pinjaman jangka pendek Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Utang sewa pembiayaan jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah liabilitas jangka pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang lain-lain - Pihak yang berelasi Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Utang sewa pembiayaan jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas pajak tangguhan, bersih Penyisihan imbalan karyawan Jumlah liabilitas jangka panjang
CURRENT LIABILITIES
8,281 128,390 13,009
126,449 1,774
1,886
13,299 74,730 7,097 44,379
5,193 2,237 37,183 4,791 -
8,596 42,295 3,799 -
Trade payable Third parties Related parties Accrued expenses Other payables Third parties Related parties Unearned revenue Taxes payable Short-term borrowings
118,005
-
47,000
Current portion of long-term borrowings
22,650
22,544
867
Current portion of long-term finance lease payables
429,840
200,171
104,443
Total current liabilities
30,550
-
-
NON-CURRENT LIABILITIES Other payables Related parties -
393,194
-
17,921
Long-term borrowings, net of current portion Long-term finance lease payables, net of current portion
7,626
19,436
1,405
40
-
-
4,517
2,181
-
Deferred tax liabilities, net Provision for employee benefits
435,927
21,617
19,326
Total non-current liabilities
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 6/3 Page SUPPLEMENTARY INFORMATION OF PARENT COMPANY ONLY STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2011, 2010, AND 2009 (Expressed in million Rupiah)
INFORMASI TAMBAHAN INDUK PERUSAHAAN SAJA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Disajikan kembali/ As restated 2010
2011 EKUITAS Modal saham (modal dasar 4.180.000.000, 380.000, dan 50.000 lembar saham biasa masing-masing pada tahun 2011, 2010, dan 2009, modal ditempatkan dan disetor penuh 3.000.000.000, 200.000, dan 20.000 lembar saham biasa masing-masing pada tahun 2011, 2010, dan 2009 dengan nilai nominal Rp 200 per lembar saham pada tahun 2011 dan Rp 1.000.000 per lembar saham pada tahun 2010 dan 2009) Tambahan modal disetor, bersih Keuntungan yang belum direalisasi dari aset keuangan yang tersedia untuk dijual Laba ditahan - Dicadangkan – cadangan umum - Tidak dicadangkan
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Disajikan kembali/ As restated 2009 EQUITY
600,000
200,000
732,834
-
Share capital (Authorised 4,180,000,000, 380,000, and 50,000 ordinary shares in 2011, 2010, and 2009, respectively, issued and fully paid 3,000,000,000, 200,000, and 20,000 ordinary shares in 2011, 2010, and 2009, respectively, with par value of Rp 200, per share in 2011 and Rp 1,000,000 per share 20,000 in 2010 and 2009) Additional paid in capital, net
169
-
-
5,000 17,209
5,786
426
1,355,212
205,786
20,426
2,220,979
427,574
144,195
Unrealised gain from available for sale financial assets Retained earnings Appropriated general reserve Unappropriated -
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 6/4 Page SUPPLEMENTARY INFORMATION OF PARENT COMPANY ONLY STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011, 2010, AND 2009 (Expressed in million Rupiah)
INFORMASI TAMBAHAN INDUK PERUSAHAAN SAJA LAPORAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Disajikan kembali/ As restated 2010
2011 Pendapatan usaha
730,626
226,050
(605,084)
(178,736)
LABA BRUTO
125,542
Beban usaha Biaya keuangan Keuntungan selisih kurs, bersih Denda pajak Pendapatan keuangan Lain-lain, bersih
Disajikan kembali/ As restated 2009 52,779
Revenue
-
Cost of revenue
47,314
52,779
GROSS PROFIT
(75,019) (27,285)
(39,311) (1,291)
(54,640) (8,381)
753 (1,390) 4,260 (3,756)
2,043 (1,057) 1,157 (15)
17,326 (716) 24 19
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
23,105
8,840
6,411
Beban pajak penghasilan
(6,682)
(3,480)
(2,873)
Income tax expense
LABA BERSIH UNTUK TAHUN BERJALAN
16,423
5,360
3,538
NET PROFIT FOR THE YEAR
Beban pokok pendapatan
Keuntungan yang belum direalisasi dari aset keuangan yang tersedia untuk dijual JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF
Operating expenses Finance costs Gain on foreign exchange, net Tax penalties Finance income Miscellaneous, net PROFIT BEFORE INCOME TAX
169
-
-
Unrealised gain from available for sale financial assets
16,592
5,360
3,538
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
PT ATLAS RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Halaman 6/5 Page
INFORMASI TAMBAHAN INDUK PERUSAHAAN SAJA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Modal saham/ Share capital Saldo per 31 Desember 2008 Penerbitan saham baru Laba bersih tahun berjalan
600 19,400
SUPPLEMENTARY INFORMATION OF PARENT COMPANY ONLY STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011, 2010, AND 2009 (Expressed in million Rupiah)
Tambahan modal disetor/ Additional paid in capital
Keuntungan yang belum direalisasi dari aset keuangan yang tersedia untuk dijual/ Unrealised gain from available-for sale financial assets
13,831
-
-
(3,112)
11,319
Balance as at 31 December 2008
(13,831)
-
-
-
5,569
Issuance of new shares
Laba ditahan/ Retained earnings Tidak Dicadangkan/ dicadangkan/ Appropriated Unappropriated
Jumlah ekuitas/ Total equity
-
-
-
-
3,538
3,538
Net profit for the year
20,000
-
-
-
426
20,426
Balance as at 31 December 2009
180,000
-
-
-
-
180,000
Issuance of new shares
-
-
-
-
5,360
5,360
Net profit for the year
Saldo per 31 Desember 2010
200,000
-
-
-
5,786
205,786
Balance as at 31 December 2010
Penerbitan saham baru
400,000
-
-
-
-
400,000
Issuance of new shares
Tambahan modal disetor
-
732,834
-
-
-
732,834
Additional paid in capital
Pencadangan laba ditahan
-
-
-
5,000
(5,000)
-
Appropriation of retained earnigs
Laba bersih tahun berjalan
-
-
-
-
16,423
16,423
Net profit for the year
Saldo per 31 Desember 2009 Penerbitan saham baru Laba bersih tahun berjalan
Pendapatan komprehensif lainnya Keuntungan yang belum direalisasi dari aset keuangan yang tersedia untuk dijual
Saldo per 31 Desember 2011
Other comprehensive income
-
-
169
-
-
169
Unrealised gain from available for sale financial assets
600,000
732,834
169
5,000
17,209
1,355,212
Balance as at 31 December 2011
$7/$65(6285&(6$118$/5(3257
NOTES
CATATAN
129
130
NOTES
CATATAN
ANNUA L R EP O R T
Jl. Kemang Raya 43, Jakarta 12730 Indonesia Telepon (Telephone) : +62-21 719 3343 Faksimili (Facsimile) : +62-21 7179 2708 Website : www.atlas-coal.co.id