ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI FARMAKOLOGI DAN FARMASI VETERINER INDONESIA (AFFAVETI) BAB I TERBENTUKNYA ORGANISASI PROFESI AFFAVETI Pasal I Asosiasi Farmakologi dan Farmasi Veteriner Indonesia, adalah sebagai bentuk Organisasi Non Teritorial di bawah Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia yang terdiri dari para peneliti dan pengguna obat hewan serta alat-alat kesehatan hewan, pemerhati dan pengajar Ilmu Farmakologi dan Farmasi Veteriner di FKH seluruh Indonesia, dokter hewan dan atau apoteker ataupu sarjana lain yang bukan pengajar Ilmu Farmakologi dan Farmasi Veteriner di Fakultas Kedokteran Hewan seluruh Indonesia namun bekerja di bidang obat hewan dan alat-alat kesehatan hewan. BAB II AZAZ DAN TUJUAN Pasal 2 AFFAVETI bertujuan membina kepentingan para anggota dalam bentuk : a. b. c. d.
Meningkatkan karya professional Membina pengetahuan cabang Ilmu Farmakologi dan Farmasi Veteriner Meningkatkan martabat dan kepentingan para anggota Membangun kerjasama yang saling menguntungkan dengan fihak swasta dan lembaga di lingkungan ke pemerintahan baik dalam maupun luar negeri yang sesuai dengan tujuan kerja AFFAVETI. BAB III KEGIATAN
AFFAVETI melakukan kegiatan sebagai berikut : A. Ke dalam : 1. Pembinaan profesi serta peningkatan kemampuan anggota 2. Intensifikasi Pembentukan Pendidikan Pascasarjana 3. Intensifikasi pendidikan, penelitian dan pengembangan cabang Ilmu Farmakologi dan Farmasi Veteriner (termasuk penerbitan buku ilmiah) 4. Mengembangkan pengetahuan secara intensif dan ekstensif serta mengembangkan kompetensi unit ilmu seminat yaitu : a. Unit ilmu toksikologi veteriner b. Unit ilmu bioanalisis dan instrumentasi c. Unit ilmu Cara Pembuatan Obat Hewan Yang Baik d. Unit ilmu managemen dan regulasi obat hewan e. Unit ilmu pemodelan kinetika dan genetika obat hewan
f. Unit ilmu herbal medisinal g. Unit ilmu obat-obat yang berasal dari organ hewan dan mineral h. Unit ilmu alat-alat kesehatan dan mesin untuk kegiatan medik veteriner i. Unit ilmu pemasaran obat hewan j. Unit ilmu desian/ arsitektur fabrikasi industri obat hewan dan distribuor obat hewan serta ruang obat hewan yang baik 5. Mengusahakan terciptanya kesempatan yang dapat membantu baik secara langsung maupun tak langsung kesejahteraan para anggota 6. Menerbitkan majalah bersifat ilmiah sebagai media pembinaan ilmu dan media komunikasi antar anggota, yang pelaksanaanya akan diatur dalam program kerja AFFAVETI B. Ke luar : 1. Membantu sektor Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan, dengan sumbangansumbangan pemikiran untuk peningkatan mutu Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan 2. Merangsang kegiatan rumpun ilmu lain untuk melakukan kolaborasi 3. Menjalin kerjasama dengan Organisasi dan Lembaga/badan yang berkaitan dengan profesi AFFAVETI BAB IV. KEANGGOTAAN Pasal 4 ayat 1 Anggota biasa adalah : Seseorang yang dianggap lolos seleksi hasil pemeriksaan dokumen pendaftaran dan pengujian dengan cara lain dari salahsatu atau ketentuan keseluruhan di bawah : 1. Pemeriksaan Ijazah dokter hewan yang diakui Pemerintah Republik Indonesia 2. Pengalaman kerja dibidang obat-obatan atau obat hewan yang direkomendasikan oleh ahli dibidang obat-obatan atau obat hewan atau alatalat kesehatan hewan 3. Pemeriksaan dokumen jenis-jenis penataran yang telah dikuti namun terkait erat dengan masalah penggunaan obat hewan dan atau alat-alat kesehatan seperti ketentuan pemeriksa (termasuk publikasi ilmiah 3 tahun terakhir) 4. Ijazah atau dokumen lain yang menyatakan individu tersebut, akan atau telah banyak menekuni bidang kerja Farmakologi dan Farmasi Veteriner Pasal 4 Ayat 2 Anggota luar biasa adalah
Seseorang yang dianggap lolos seleksi hasil pemeriksaan dokumen pendaftaran dan pengujian dengan cara lain dari ketentuan keseluruhan di bawah : 1. Pemeriksaan Ijazah asli dokter hewan dan atau apoteker, atau sarjana lain 2. Pengalaman kerja dibidang obat-obatan atau obat hewan yang direkomendasikan oleh ahli dibidang obat-obatan atau obat hewan (termasuk pengalaman sebagai konsultan obat-obatan atau obat hewan) 3. Pemeriksaan dokumen jenis-jenis penataran yang telah dikuti namun terkait erat dengan masalah penggunaan obat hewan dan atau alat-alat kesehatan seperti ketentuan pemeriksa 4. Ijazah atau dokumen lain yang menyatakan individu tersebut, ahli di bidang Farmakologi dan Farmasi Veteriner atau dokumen lain yang menyatakan individu tersebut dianggap telah banyak menekuni bidang Ilmu Farmakologi dan Farmasi Veteriner 5. Berkeinginan untuk memajukan Ilmu Pengetahuan Farmakologi dan Farmasi Veteriner yang ditunjukkan melalui bukti rekomendasi ahli Pasal 4 Ayat 3 Anggota kehormatan adalah : Seseorang ditunjuk oleh pimpinan Pengurus Besar AFFAVETI dari dalam dan luar negeri dan atau anggota AFFAVETI yang dianggap mempunyai reputasi luar biasa untuk memberikan sumbangan pengembangan ilmu Farmakologi dan Farmasi Veteriner Pasal 5 Meskipun keanggotaan biasa bersifat automatis, namun untuk menjadi anggota AFFAVETI dilakukan dengan cara : a. Mengisi Formulir keanggotaan b. Menerima pengesahan sebagai anggota dari pimpinan AFFAVETI Pasal 6 Dokter hewan dan Apoteker warga Negara asing dan atau sarjana lain yang berminat, dapat menjadi angota Luar Biasa AFFAVETI dengan cara : a. Mengisi formulir permohonan menjadi anggota b. Yang bersangkutan disponsori sekurang-kurangnya 2 (dua) anggota biasa c. Setelah melalui prosedur a. dan atau b., Pengurus komisariat dan atau Pengurus Besar AFFAVETI memberikan pengesahannya. Pasal 7
Anggota kehormatan pada pasal 4, diangkat oleh Pimpinan AFFAVETI setelah mendengar saran dari kelengkapan organisasi yaitu Komite Ilmu Pengetahuan Ilmu Farmakologi dan Farmasi Veteriner dan Dewan Pelindung Kode Etik dan Pertimbangan AFFAVETI Pasal 8 Dalam Pengurus Besar AFFAVETI terdapat unit kecil yang terdiri dari para ahli disebut Komite Ilmu Pengetahuan Farmakologi dan Farmasi Veteriner dan Dewan Pelindug Kode Etik dan Pertimbangan AFFAVETI Pasal 9 Ayat 1 Keanggotaan Komite Ilmu Pengetahuan Farmakologi dan Farmasi Veteriner atau Dewan Pakar Ilmu Farmakologi dan Farmasi Veteriner dapat dirangkap oleh Pimpinan AFFAVETI atau terpisah dari ketua AFFAVETI dan dipilih dari perwakilan di tiap-tiap wilayah dengan memenuhi kriteria salah satu di bawah ini : 1. Memiliki kepangkatan yang dapat digunakan secara sah untuk membimbing calon mahasiswa strata 3 di bidang obat-obatan atau obat hewan dan alatalat kesehatan hewan 2. Memiliki tingkat kompetensi (pendidikan akdemik) yang dapat digunakan secara sah untuk membimbing calon mahasiswa strata 3 di bidang obatobatan atau obat hewan dan alat-alat kesehatan hewan 3. Individu yang dianggap paling senior dalam masa kerja atau yang dianggap telah mumpuni dalam persoalan Ilmu Farmakologi dan Farmasi Veteriner dimasing-masing wilayah. Adapun kriteria rinci mengenai butir 3 pada pasal ini setidaknya setingkat Asosiate Guru Besar atau Ahli Peneliti Utama (APU) atau sederajat Ayat 2 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Ilmu Pengetahuan Farmakologi dan Farmasi Veteriner : Tugas : 1. Memberikan pertimbangan ilmiah kepada Pengurus Besar AFFAVETI 2. Merintis berdirinya pendidikan pascasarjana bidang Farmakologi dan Farmasi Veteriner dalam rumpun ilmu kedokteran hewan 3. Membangun jejaring kerja dengan asosiasi sejenis dalam Pendidikan dan pelatihan, pelayanan jasa, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dengan fihak-fihak di dalam negeri dan di luar negeri 4. Memberikan sumbangan nyata untuk peningkatan keprofesionalan anggota AFFAVETI
5. Membantu kesulitan-kesulitan untuk memecahkan persoalan-persoalan terkait dengan bidang Farmakologi dan Farmasi Veteriner disetiap wilayah 6. Memberikan sumbangan langsung maupun tak langsung untuk membangun tingkat keprofesionalan di tiap-tiap wilayah baik perangkat lunak maupun perangkat keras. 7. Memberikan pengarahan peningkatan mutu sumber daya manusia di tiap-tiap wilayah. Tanggung jawab : Komite Ilmu Pengetahuan Farmakologi dan Farmasi Veteriner bertanggungjawab langsung kepada Pengurus Besar AFFAVETI Ayat 3 Keanggotaan Dewan Pelindung Kode Etik dan Pertimbangan AFFAVETI dapat dirangkap oleh Komite Ilmu Pengetahuan Farmakologi dan Farmasi Veteriner atau Pimpinan AFFAVETI atau terpisah dari Komite Ilmu Pengetahuan Farmakologi dan Farmasi Veteriner atau Pimpinan AFFAVETI, dan dipilih dari perwakilan di tiap-tiap wilayah dengan memenuhi kriteria salah satu di bawah ini : 1. Berpikir bijak dan berwawasan luas 2. Termasuk salah individu yang memiliki kiprah terlama dalam bidang Ilmu Farmakologi dan Farmasi Veteriner 3. Individu yang dianggap paling senior dalam masa kerja atau yang dianggap telah mumpuni dalam persoalan Ilmu Farmakologi dan Farmasi Veteriner dimasing-masing wilayah. Adapun kriteria rinci mengenai butir 3 pada pasal ini setidaknya setingkat Asosiat Guru Besar atau Ahli Peneliti Utama (APU) atau sederajat Ayat 5 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Dewan Pelindung Kode Etik dan Pertimbangan AFFAVETI : Tugas : 1. Memberikan pembinaan tentang pertimbangan etik dan moral kepada anggota AFFAVETI melalui Pengurus Besar AFFAVETI 2. Memberikan pertimbangan mengenai persoalan hukum yang menimpa anggota AFFAVETI melalui Pengurus Besar AFFAVETI Tanggung jawab : Dewan Pelindung Kode Etik dan Pertimbangan AFFAVETI bertanggungjawab meningkatkan moral dan etika anggota AFFAVETI agar tetap menjaga ketentuan etik profesi melalui Pengurus Besar AFFAVETI Pasal 9 1. Hak anggota biasa adalah :
a. Hak bicara dan hak suara b. Hak memilih dan dipilih c. Hak membela diri dan dibela 2. Hak anggota Luar Biasa adalah : a. Hak bicara b. Hak membela diri dan dibela 3. Hak anggota kehormatan adalah : a. Hak bicara dan memberi saran b. Hak memberi nasehat c. Hak membela diri dan dibela Pasal 10 1. Anggota biasa, anggota Luar Biasa dan anggota Kehormatan berhenti karena: a. Atas permintaan sendiri b. Meninggal dunia c. Diberhentikan karena melanggar ketentuan organisasi AFFAVETI 2. Anggota yang diberhentikan dapat naik banding kepada rapat-rapat yang akan menentukan keputusan terakhir
BAB V. KEPENGURUSAN Pasal 11 1. Pengurus Besar AFFAVETI sekurang-kurangnya terdiri dari : a. 1 (satu) orang ketua umum b. 3 (tiga) orang ketua, yaitu : Ketua I : Membawahi bidang kompetensi Ilmu Farmakologi dan Farmasi Veteriner Ketua II : • Membawahi bidang sumber daya manusia Ketua III
Membawahi bidang kerjasama c. 2 (dua) orang Sekretaris d. 2 (orang) Bendahara e. Koordinator wilayah sebanyak 5 (lima) orang 2. Pengurus Besar dipilih oleh Kongres dan berkedudukan di tempat Pengurus Harian dari Pengurus Besar AFFAVETI 3. Untuk kelancaran tugas sehari-hari Pengurus Besar menunjuk Pengurus Harian 4. Pengurus Harian sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara 5. Masa kerja Pengurus Besar adalah selama 4 (empat) tahun, dan dapat dipilih kembali bila masih memungkinkan selama 2 (dua) kali masa Jabatan 6. Pengurus Besar bertanggungjawab kepada kongres. Pasal 12 Komisariat Wilayah 1. Apabila ada 10 (sepuluh) orang berkumpul di suatu wilayah Propinsi maka dapat mendirikan sebuah cabang komisariat 2. Apabila di suatu wilayah Propinsi anggotanya kurang dari sepuluh orang maka sebagai perkecualian dapat dibentuk sebuah komisariat dengan persetujuan Pengurus Besar 3. Pengurus Besar mengatur lebih lanjut wilayah keanggotaan cabang-cabang AFFAVETI yang berada dalam suatu wilayah Propinsi Pasal 13 1. Pengurus komisariat dipilih dan ditetapkan oleh rapat anggota wilayah masing-masing dan disahkan oleh Pengurus besar, sedang komposisi dan jumlahnya disesuaikan dengan wilayah-wilayah bersangkutan 2. Masa Jabatan pengurus komisariat jabatan Pengurus Besar
wilayah disesuaikan dengan masa
BAB VI. KELENGKAPAN ORGANISASI AFFAVETI Pasal 14 Ayat 1
Kongres adalah kelengkapan organisasi yang memegang kekuasaan tertinggi dari AFFAVETI Ayat 2 Kongres dihadiri oleh: a. Komite Ilmu Pengetahuan Farmakologi dan Farmasi Veteriner b. Dewan Pelindung Kode Etik dan Pertimbanan AFFAVETI c. Pengurus Besar d. Anggota Ayat 3 Kongres diadakan 4 tahun sekali, dengan tugas : 1 2 3 4 5 6
Menerima dan mengesahkan pertanggungjawaban Pengurus besar Merumuskan Program Kerja AFFAVETI untuk masa jabatan berikutnya Memilih Pengurus Besar dan Komite Ilmu Pengetahuan Cabang Ilmu farmakologi dan Farmasi Veteriner Memberikan mandat lepada Pengurus Besar untuk mengangkat anggotaangghota Dewan Pelindung Kode Etik dan pertimbangan AFFAVETI yang memenuhi syarat lebih lanjut Membuat keputusan untuk pertimbangan dan kemajuan AFFAVETI Mengangkat anggota-anggotapada Komite Ilmu Pengetahuan Farmakologi dan Farmasi Veteriner yang terdiri dari sedikitnya 5 orang pakar atau sebanyaknya 11 orang pakar (dengan catatan harus berjumlah ganjil) Pasal 15 Ayat 1
Komite Ilmu Pengetahuan Farmakologi dan Farmasi Veteriner menjabat selama masa kepengurusan Pengurus Besar AFFAVETI dan dapat dipilih kembali maksimum dua kali masa jabatan Ayat 4 Bentuk organisasi Komite Ilmu Pengetahuan Farmakologi dan Farmasi Veteriner ditentukan oleh antar anggota terdiri dari : 1. Ketua 2. Wk. Ketua 3. Sekretaris 4. Anggota Pasal 16 Ayat 1 Dewan Pelindung Kode Etik dan pertimbangan AFFAVETI menjabat selama masa kepengurusan Pengurus Besar AFFAVETI dan dapat dipilih kembali maksimu dua kali masa jabatan
Ayat 2 Bentuk organisasi Dewan Pelindung Kode Etik dan Pertimbangan ditetapkan sesuai musyafarah dan mufakat antar anggota yang terdiri dari 5 hingga 11 orang (denga catatan harus berjumlah ganjil) BAB VII. JENIS-JENIS RAPAT Pasal 17 Ayat 1 Kongres dianggap sah apabila yang hadir lebih dari 2/3 dari suara anggota Ayat 2 Jumlah suara anggota yang dimaksud ayat (1) Pasal 17 adalah jumlah suara anggota yang termasuk dalam keanggotaan AFFAVETI Ayat 3 Pengambilan keputusan-keputusan di dalam kongres pada dasarnya dilaksanakan dengan jalan musyawarah untuk mencapai mufakat. Apabila hal ini tidak mungkin, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak yang diatur lebih lanjut dalam peraturan AFFAVETI
Ayat 4 Apabila kongres tidak mencapai quorum seperti ayat (1) Pasal 17 maka tidak diambil keputusan-keputusan penting dan strategis. Kongres hanya dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan yang harus diusahakan keputusannya secara referendum. Pasal 18 Rapat Dewa Kode Etik dan Pertimbangan AFFAVETI dengan Pimpinan AFFAVETI diadakaan sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun Pasal 19 Ayat 1
Rapat Pengurus Harian dari Pengurus Besar dilakukan sekurang-kurangnya dilakukan sekali dalam dua bulan Ayat 2 Rapat Pengurus Besar lengkap dilakukan sekurang-kurangya sekali dalam setahun, sekurang-kuranya dihadiri 2/3 jumlah pengurus Ayat 3 Rapat pengurus wilayah dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam 2 bulan, sekurang-kurangnya dihadiri 2/3 jumlah pengurus
Ayat 4 Rapat pleno anggota wilayah dsiadakan sedikitnya 1 tahun sekali yang dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 jumlah anggota Ayat 5 Apabila rapat-rapat ayat (1) dan (2) pada Pasal 19 tak mencapai quorum sesudah tenggang waktu 14 hari, maka diadakan rapat ulangan masih, apabila masih juga belum tercapai quorum, maka rapat dianggap sah. Ayat 6 Hasil-hasil rapat pengurus komisariat akan dipertanggungjawabkan kepada komisariat wilayah lain dan Pengurus Besar Pasal 20 Ayat 1 Kongres luar biasa dapat diadakan untuk membahas hal-hal khusus dengan syarat di usulkan sekurang-kurangnya 3 wilayah komisariat yang mewakili paling sedikit 50% dari seluruh jumlah suara Ayat 2 Kongres mengenai pembahasan perubahan anggaran dasar dan pembubaran AFFAVETI dapat dilakukan dengan syarat sekurang-kurangnya diusulkan oleh wilayah-wilayah yang mewakili sejumlah 2/3 seluruh anggota
BAB. VIII. KEUANGAN
Pasal 21 Ayat 1 Setiap anggota wajib membayar uang iuran AFFAVETI yang besarnya ditentukan oleh Pengurus Besar atau rekomendasi kongres Ayat 2 Anggota kehormatan dibebaskan dari uang iuran Ayat 3 Wilayah-wilayah komisariat wajib mengirimkan 50% dari uang iuran anggota kepada Pengurus Besar BAB. IX. KETENTUAN PENUTUP Pasal 22 Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah tangga ini akan ditentukan lebih lanjut dalam Peraturan AFFAVETI yang dibuat bersama-sama Pengurus Besar Di tetapkan di Surabaya, 9 September 2009 Ketua Umum Dr. Moch. Lazuardi, Drh., Msi