ANALTSIS PELUANG PENGEMBALIAN KREDIT USAHATERNAK AYAM BURAS (Kasus pada Kelompok Peternak "ITIKURIH" di Desa Ciharalang
Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis)
SKRIPSI
ENDANHENDARTO
JURUSAN SOSIAL EKONOMI INDUSTRI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2000
Endan Hendarto. 2000. Analisis Peluang Pengembalian Kredit Usahaternak Ayam Buras (Kasus pada Kelompok Peternak UITIKURIH"di Desa Ciharalang Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis). Skripsi. Fakultas Petemakan. Institut Pertanian Bogor. Pembirnbing Utama : Ir. Lucia Cyrilla E.N.S.D., MSi. Pembiibing Anggota : Ir. Ujang Sehabudii Usahatemak ayam buras memiliki keunggulan dari segi karakteristik produk yang dihasilkan dan dari segi ekonomi. Produk yang dihasilkan ayam buras relatif lebih disukai dibandingkan dengan ayam ras, sedangkan dari segi ekonorni, usahatemak ayam buras memiliki keungguian dalam ha1 penggunaan sarana produksi ternak yang masih berorientasi produk lokal. Pemerintah berusaha untuk mengembangkan usahatemak ayam buras diantaranya melalui Intensifikasi Ayam Buras (INTAB) dan Sentra Pengembangan Agribis~sKomoditas Unggulan (SPAKU). Sebagai kelanjutan dari dua program sebelumnya maka dicanangkan program Upaya Khusus (UPSUS) Pengembangan Agribisnis Ayam Buras Pola Kawasan. Program tersebut salah satunya b e ~ p a pemberian bantuan permodalan &lam bentuk kredit kepada anggota Kelompok Petemak yang tergabung dalam suatu Kelompok Peternak. J e ~ skredit yang diberikan dengan pola berguliu yaitu hasil dari pengembalian kredit digulirkan kembali kepada anggota bam. Agar pemberian kredit ini dapat mencapai tujuan yang telah ditargetkan yaitu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para petemak, maka diperlukan suatu kajian tentang : (1) besarnya pendapatan usahatemak ayam buras para petemak penerima kredit; (2) faktor-faktor yang mempengaruhi peluang pengembalian kredit oleh para petemak penerima W i t ; dan (3) peluang pengembalian kredit oleh para petemak dan Kelompok Petemak secara keseluruhan. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey dan mengambil kasus pada Kelompok Petemak ''ITIKUREI" di Desa Ciharalang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis pada bulan April - Mei 2000. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Simple Random Sampling sebanyak 33 orang petemak ayam buras dari jumlah populasi 38 orang. Data yang diambil bempa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari peternak anggota Kelompok Petemak "ITIKURIH", sedangkan data sekunder diperoleh dari buku laporan kelompok, D i a s Petemakan, Badan Pusat Statistik dan instansi terkait lainnya. Analisis data terdiri dari analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda dengan model Logit. Analisis deskriptif menguraikan tentang karekteristik responden, karakreristik usahatemak ayam buras yang dilakukannya dan persepsi terhadap fasilitas kredit yang diterimanya. Analisis regresi menggunakan Model Logit dengan bantuan program komputer SAS.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa manfaat pemberian kredit ini belum maksimal, terbukti dengan pendapatan usahaternak ayam buras yang relatif masih kecil yaitu Rp 50.570,00 per bulan atau sekitar 28,60 persen dari yang ditargetkan pemerintah yaitu sebesar Rp 176.833,OO per bulan. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh positif dan nyata terhadap peluang pengembalian kredit oleh peternak anggota Kelompok Peternak "ITIKURIH" adalah faktor pengalaman (a = 0,05) dan faktor pendapatan usahaternak ayam buras (a = 0,Ol). Semaki tinggi pengalaman dan pendapatan usahaternak, maka semakii tinggi pula peluang pengembalian kredit oleh peternak. Peluang Kelompok Peternak "ITIKURIH" untuk dapat mengembalikan kredit adalah sebesar 54,73 persen, yang berarti kemampuannya dalam mengembalikan kredit masih rendah sehiigga kelanjutan dari kredit bergulir ini kurang baik.
ANALISIS PELUANG PENGEMBALIAN KREDIT USAHATERNAK AYAM BURAS (Kasus pada Kelompok Peternak ''ITIKURIHn di Desa Ciharalang Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis)
Skripsi ini mempakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada Fakultas Petemakan Institut Pertanian Bogor
Oleh :
ENDANHENDART0 DO3496059
FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2000
ANALISIS PELUANG PENGEMBALIAN KREDIT
USAHATERNAK AYAM B U M S (Kasus pada Kelompok Peternak "ITIKURIH" di Desa Ciharalang Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis)
Oleh : Endan Hendarto DO3496059
Skripsi ini telah disetujui dan disidangkan di hadapan Komisi Ujian Lisan pada tanggal 16 Oktober 2000
Pembimbing Utama
Pembimbing Anggota
Ir. Ujang Sehabudin
Ketua Junrsan Sosial Ekonomi Industri Petemakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor
/ oedarmadi H., M.Sc
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 22 Desember 1976 di kota Ciamis, Jawa Barat, sebagai anak pertama dari pasangan Bapak Ajo Warjo dan Ibu Entin. Pendidikan Dasar hingga SMA diselesaikan di kota Ciamis yaitu Sekolah Dasar Maleber 11 Ciamis dari tahun 1983 sampai 1989, selanjutnya diterima di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Ciamis clan lulus tahun 1992, kemudian Penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ciamis dan lulus tahun 1995. Pada tahun 1996 Penulis diterima sebagai mahasiswa J u a n Sosial Ekonomi Industri Petemakan, Fakultas Petemakan, Institut Pertanian Bogor melalui jalur
UMPTN (Ujian Masuk Perguruan Tiggi Negeri). Selama kuliah, penulis pemah aktif di Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Industri Petemakan (HIMASEE'), Badan Kerohanian Islam Mahasiswa (BKIM) dan kegiatan-kegiatan yang ada di Fakultas Petemakan, Institut Pertanian Bogor.
PRAKATA
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T. yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas akhir/skripsi denganjudul Analisis Peluang Pengembalian Kredit Usaha Peternakan Ayam Buras (Kasus pada Kelompok Temak "ITIKURlH" di Desa Ciharalang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis). Ucapan terima kasih yang tulus Penulis sampaikan kepada Ir. Lucia Cyrilla E.N.S.D., MSi. sebagai pembimbing utama dan Ir. Ujang Sehabudin sebagai pembibing kedua dan sekaligus pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan kepada Penulis dari awal masa perkuliahan,
pembuatan proposal
penelitian sampai pada penyelesaian skripsi ini. Kepada Ir. Amiruddin Saleh, MS dan Ir. Sumiati, MSc. sebagai dosen penguji pada ujian sidang, Penulis menghaturkan terima kasih. Sembah sujud Penulis sampaikan kepada Ayahanda dan Iblmda atas segala curahan cinta dan kasih sayang berupa dorongan moril dan materilnya kepada Penulis selama ini. Adik-adikku tercinta (Wahyu dan Eris) terima kasih atas segala dorongan dan cinta kasih yang diberikan. Seluruh keluarga di Ciamis, Ema, Uwa, Mamang dan semuanya terima kasih atas segala dorongan do'a selama Penulis kuliah di IPB. Terima kasih kepada Ibu Hj. Nana Rohana, Bapak Kades Ciharalang, Ibu Dedeh, Ibu Titi, Ibu Robiah dan seluruh anggota Kelompok Temak "ITIKVRIH" atas segala bantuannya selama Penulis melakukan penelitian.
Ucapan terima kasih juga Penulis haturkan kepada Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) atas bantuan beasiswanya selama Penulis kuliah, keluarga besar Bapak Ir. H. M. Harris Soeranggadjiwa (aIm) dan Ibu R. Siti Soemarni (aIm), Bapak Hengky Sukodahono dan Ibu Resmi Ikasari beserta Dada dan Nindi atas bantuan moril dan materilnya selama Penulis kuliah dan
Bapak Dr. Ir. Dadang
Sukandar, MSc. atas bimbingan statistiknya selama Penulis melakukan pengolahan data. Teman-temanku di SEIP 33 dari Aarn Hendro sampai Zul, terima kasih atas kerjasama dan kebersamaannya selama ini. Sahabatku semua, Linda (KK), Iyan, Efi, Feri, Ida, Yudi, Rini, Endro, Yuli, Bas, Anne, ai, Yusrizal, Zul, Nugraheni dan Suparini, Rahmat Si Kabayan , Ende Braha, aim Gelar, Wayus Silen, Irman, N'jo, Denni, Akong, Jerri dan keluarga besar Boga Lima terima kasih atas bantuannya. Semua pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu yang telah rnernbantu terselesaikannya skripsi ini. Penulis bemarap semoga karya kecil ini dapat berglma khususnya bagi penulis dan urnunmya bagi pernbaca dalam rnenarnbah wawasan ilmu pengetahuan. Amien.
Bogor,
Oktober 2000 Penulis
DAFfARISI Halaman RINGKASAN ........................................................................................................... ii RIWAYATHIDUP ................................................................................................... vi PRAKATA ................................................................................................................ vii DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xii PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1 Latar Belakang ............................................................................................. 1 Pennasalahan .... ....... .... ... ..... ..... ..... ..... ....... ...... ........ ...... ... .... ..... .................... 3 Tujuan ....................... :................................................................................... 4 Kegunaan ....................................................................................................... 4 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................ 5 Usahatemak Ayam Buras .............................................................................. 5 Pengertian Kredit .......................................................................................... 6 Jenis-jenis Kredit ............................................................................................ 7 Faktor yang Mempengaruhi Pengembalian Kredit ....................................... 9 Konsep Penerimaan dan Biaya ...................................................................... 10 METODE PENELITIAN .......................................................................................... 12 Lokasi dan Waktu ......................................................................................... 12 Populasi dan Sampel ..............................................................................: ...... 12 Desain ............................................................................................................ 12 Data dan Instrurnentasi .............. .............. ... ... ....... ...... .... ... .... ................... ..... 13 Analisis Data ... ... ... .... ....... ... ....... .......... ........ ................. ... .... ......... ................ 13 Definisi Istilah ... ... ... ............. .......... .......... ........ ..... ..... ..... ... ...... ...... ..... ..... ..... 15 HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................. 18 Gambaran Wilayah ........................................................................................ 18 Letak dan Penggunaan Wilayah ............................................................... 18 Kependudukan . ........ ................ ............... ... ..... ...... .... ...... ........ ............. ..... 19
Program Pengembangan Agribisnis Ayam Buras Pola Kawasan ................. 20 Profil Kelompok Peternak "ITIKURlH" ...................................................... 22 Karakteristik Responden .............................................................................. 23 Umur ........................................................................................................ 24 Pendidikan Formal ................................................................................... 24 PekeIjaan .................................................................................................. 25 Jumlah Anggota Keluarga ........................................................................ 25 Pendapatan di Luar Usahaternak Ayam Buras ......................................... 26 Tingkat Partisipasi .................................................................................... 28 Pengalaman .............................................................................................. 28 Keadaan Usahaternak Ayam Buras ............................................................... 30 Populasi .................................................................................................... 30 Produksi dan Pemasaran ........................................................................... 30 Pemeliharaan ............................................................................................ 31 Kandang .............................................................................................. 31 Pakan ................................................................................................... 32 Tenaga Kerja ....................................................................................... 33 Penanggulangan Penyakit ................................................................... 33 Perkreditan ............................................................................................... 33 Analisis Pendapatan Usahaternak Ayam Buras ............................................ 34 Analisis Faktor yang Mempengaruhi Peluang Pengembalian Kredit ........... 36 KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 40 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 42 LAMPIRAN .............................................................................................................. 44
digalakkan. Selama ini peranan ayam buras dalam penyediaan daging baru 30 persen dan telur 16 persen dari produksi daging dan telur unggas yang ada (Direktorat Ienderal Petemakan, 1998a).
Hal ini pula yang mendorong pemerintah untuk
mengembangkan usahatemak ayam buras sehingga peranan ayam buras dalam penyediaan daging dan telur dapat meningkat serta diharapkan usahatemak ayam buras ini tidak hanya sebagai usaha sampingan tetapi bisa diandalkan sebagai sumber pendapatan pokok masyarakat terutama di pedesaan. Upaya pemerintah dalam mengembangkan usahatemak ayam buras antara lain melalui Intensifikasi Ayam Buras (INTAB) dan Sentra Pengembangan Agribisnis Komoditas Unggulan (SPAKU). Hasil yang dicapai dari kedua program tersebut belum sesuai dengan yang ditargetkan disebabkan oleh beberapa kendala yang dihadapi yaitu : (I) perencanaan kurang tepat; (2) parameter tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan; (3) pengorganisasian yang belum mantap;
(4) tenaga
penyuluh yang masih kurang; (5) pelayanan belum berjalan secara optimal;
(6)
terbatasnya modal usaha; (7) lemahnya kemampuan manajerial pimpinan koperasi atau kelompok tani temak. Upaya lain yang dilakukan pemerintah yang merupakan kelanjutan dari program-program sebelumnya adalah Upaya Khusus (UPSUS) Pengembangan Agribisnis Ayam Buras Pola Kawasan. Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan produktivitas usahatani dan produksi petemakan dalam penyediaan pangan, membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat (Direktorat Ienderal Petemakan, 1998b). Salah satu daerah yang memiliki potensi untuk pengembangan usahatemak ayam buras di Jawa Barat adalah Kabupaten Ciamis. Pada tahun 1995 dan 1996, 2
populasi ayam buras di Kabupaten Ciamis adalah yang terbesar dari seluruh kabupaten dan kotamadya yang ada di Jawa Barat. Tahun 1997 dan 1998 mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu dari sekitar 5 juta ekor tahun 1996 menjadi 2 juta ekor tahun 1997 dan sekitar 1,8 juta ekor di tahun 1998 (Badan Pusat Statistik Jawa Barat, 1998). Hal ini mendorong pemerintah untuk memilih Kabupaten Ciamis sebagai salah satu daerah yang menjadi sasaran dari Program Pengembangan Agribisnis Ayam Buras.
Permasalahan
Bentuk program khusus pengembangan usahaternak ayam buras salah satunya berupa bantuan kredit bergulir artinya kredit yang diberikan kepada suatu kelompok peternak ayam buras yang selanjutnya pengembalian kredit tersebut digulirkan kembali kepada kelompok peternak lain yang membutuhkan.
Dengan demikian,
pemberian kredit secara bergulir ini selain dapat mengatasi keterbatasan modal usahaternak ayam buras juga sebagai suatu alternatif untuk memberdayakan perekonomian masyarakat terutama di pedesaan. Ditinjau dari segi konsep, kredit bergulir ini cukup baik, tetapi perlu dilakukan
suatu kajian sebagai bahan evaluasi untuk penyempurnaan program
tersebut agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Beberapa masalah Yl!Jlg perlu dikaji adalah: (I) Berapa besar pendapatan yang dihasilkan dari usahaternak ayam buras yang dilakukan oleh peternak ayam buras penerima kredit bergulir ?
3
(2) Faktor-faktor apa yang mempengaruhi peluang pengembalian kredit oleh petemak ayam buras penerima kredit bergulir ? (3) Bagaimana peluang pengembalian kredit oleh para petemak dan kelompok temak penerima kredit ?
Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) Mengetahui pendapatan petemak ayam buras penerima kredit bergulir. (2) Mengetahui faictor-faictor' yang mempengaruhi peluang pengembalian kredit petemak ayam buras penerima kredit bergulir. (3) Meramalkan peluang pengembalian kredit oleh kelompok petemak dan petemak ayam buras penerima kredit bergulir itu sendiri.
Kegunaan
Penelitian ini diharapkan berguna sebagai : (1) Sumbanga."l informasi kepada petemak ayam buras penerima kredit bergulir
tentang besamya pendapatan yang dihasilkan dari usahatemak ayam buras yang dilakukannya dari kredit yang diterimanya. (2) Surnbangan informasi bagi pemerintah dan institusi terkait lainnya dalam menentukan kebijakan pemberian kredit kepada para petemak ayam buras. (3) Bahan masukan bagi penelitian selanjutnya khususnya mengenai analisis peluang
pengembalian kredit terutama pada usahatemak ayam buras.
4
TINJAUAN PUSTAKA
Usahaternak Ayam Buras
Menurut Kingston dan Creswell (1982) ayam buras yang terdapat di Indonesia adalah varietas ayam hutan (Gal/us-gal/us) yang berasal dari Asia Tenggara yang sebagian sudah didomestikasi. Ayam ini dapat dikandangkan pada waktu malam dan untuk ayam yang sedang mengeram disediakan sarang di dalam atau di dekat rumah pemiliknya namun usaha pencegahan penyakit belum dilakukan. Sarwono (1991) mengungkapkan bahwa ayam buras disebut juga ayam kampung karena umumnya ayam tersebut dibiarkan lepas berkeliaran di lapangan, halaman, kebun dan tempat lain sekitar kampung atau daerah pemukiman manusia. Ayam buras memiliki beberapa kelebiban dibandingkan dengan temak lain seperti kecepatan adaptasi terhadap lingkungan dan kecepatan berproduksi. Ayam buras juga merupakan media pertukaran yang paling fleksibel dan sebagai tabungan (Murtidjo, 1992). Sekitar tabun 1960 sudah ada usahatemak ayam buras dan semakin semarak di tahun-tabun kemudian. Usahatemak ayam buras yang ada bam pada tingkat skala kecil hingga menengah. Walaupun demikian usahatemak ayam buras skalakecil dan menengah itu semakin banyak membawa keuntungan (Rasyaf, 1996). Sebenarnya peluang pasar ayam buras cukup besar karena sampai sekarang masyarakat relatif lebib menyukai telur maupun daging ayam buras dibanding ayam ras. Keadaan seperti ini merupakan suatu peluang bagi usahatemak ayam buras untuk
lebih dikembangkan sehingga bisa diandalkan sebagai sumber pendapatan yang dapat meningkatkan taraf hidup (Sudaryani, 1999) Populasi ayam buras di Kabupaten Ciamis pada tahun 1998 adalah 1.860.296 ekor dan persentasenya terbesar diantara sejumlah unggas yang ada (Tabel I).
Tabell. Populasi Ternak Unggas di Kabupaten Ciamis Tabun 1998 Jumlah (ekor) No Jenis Unggas 1.860.296 1. Ayam buras 2. Ayam ras pedaginglbroiler 589.738 85.200 3. Ayam ras petelur 94.582 4. Itik Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Ciamis (1998)
Persentase (%) 70,8 22,4 3,2 3,6
Pengertian Kredit
Kredit berasal dari bahasa Latin credo yang berarti "percaya". Inilah sebabnya sampai batas-batas tertentu dasar kredit yang utama adalah kepercayaan dari semua pihak yang bersangkutan dengan perkreditan tersebut (Kadarsan, 1995). Mubyarto (1989) menyatakan bahwa kredit adalah transaksi antara dua pihak dimana yang pertama disebut kreditur yang menyediakan sumber-sumber ekonomi berupa barang, jasa atau uang dengan janji bahwa pihak kedua (debitur) akan membayar kembali pada waktu yang telah ditentukan. Suyatno (1992) lebih lanjut menyatakanbahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah imbalan atau pembagian hasil keuntungan.
6
Beberapa kriteria dalam penilaian kelayakan kredit yaitu: (I) Character : menunjukkan kemungkinan dari langganan untuk secara jujur berusaha memenuhi kewajiban-kewajibannya; (2) Capacity: pendapat subjektif mengenaikemampuan dari langganan; (3) Capital: posisi finansial suatu perusahaan yang bersangkutan; (4)
Collateral: aktiva dari langganan yang menjadi jaminan bagi keamanan kredit yang diberikan kepada langganan; (5) Condition: pengaruh langsung dari trend ekonomi (Riyanto, 1995). Menurut Mubyarto (1989) peran kredit sangat penting disebabkan oleh kenyataan bahwa secara relatif modal sebagai faktor produksi yang keberadaannya sangat terbatas terutama di negara-negara berkembang. Prasetyo (1996) menyatakan bahwa kredit dapat mengakibatkan perkembangan usaha yang dicapai pengusaha dalam produksi mencapai rata-rata 6,71 persen dan untuk penjualan meningkat 4,12 persen.
Jenis-jenis Kredit
Menurut Galbraith dalam Kadarsan (1995), berdasarkan hasil pemakaiannya kredit dibedakan menjadi tiga yaitu : (1) Kredit positif atau kredit produktif yaitu setelah jangka waktu peminjaman dan uang yang dipinjam sudah dipakai habis, petani akan mendapatkan hasil sebesar jurniah pinjaman ditambah dengan bunga, ongkos-ongkos pinjaman lainnya dan keuntungan.
7
(2) Kredit netral atau maintenance credit yaitu kredit yang hasil pemakaiannya hanya menghasilkan jumlah pinjaman ditambah dengan bunga dan ongkosongkos pinjaman lainnya. (3) Kredit negatif atau kredit tidak produktif yaitu hasil yang diperoleh dari pemakaian pinjaman kurang dari jumlah yang diperlukan untuk membayar jumlah pinjaman, bunga dan ongkos-ongkos pinjaman lainnya. Mubyarto (1989) membagi kredit berdasarkan penggunaannya menjadi
dua
yaitu: (1) Kredit investasi untuk membiayai pembelian barang-barang modal yang bersifat tetap yaitu tidak habis dalam suatu proses produksi seperti tanah, temak dan mesin. (2) Kredit modal kerja yaitu kredit yang dipakai untuk pembelian barang-barang modal tidak tetap yang habis dalam satu proses produksi. Belshaw dalam Kadarsan (1995) membedakan kredit berdasarkan hasil investasi menjadi kredit statis dan kredit dinamis. (I) Kredit statis setelah dipakai oleh peminjam tidak mengakibatkan hasil produksi, kekayaan ataupun penghasilan meningkat. (2) Kredit dinamis, setelah dipakai akan menaikkan satu atau beberapa bahkan semua dari keempat faktor yaitu pokok pinjaman, bunga, besar pinjaman dan keuntungan.
8
Faktor yang Mempengaruhi Pengembalian Kredit
Faktor yang berpengaruh terhadap pengembalian kredit pada usaha kecil di Bank Perkreditan Rakyat Batuceper Tanggerang adalah pengalaman berusaha, frekuensi pembinaan dan agunan (Prasetyo, 1996).
~imbolon
(1999) menyatakan
bahwa faktor yang mempengaruhi pengembalian hedit sapi perah di KUD Cipanas, Kabupaten Cianjur adalah umur, pendapatan tunai peternak dan tanggungan keluarga. Uni.ur dan tanggungan keluarga berpengaruh negatif terhadap pengembalian kredit, sedangkan pendapatan berpengaruh positif. Menurut
Rahayu
(1996)
pada
penelitiannya
tentang
faktor
yang
mempengaruhi kemampuan dan kemauan petani plasma PIR BUN Karet dalam pengembalian kredit di PT. Perkebunan Nusantara III, Sumatera Utara menyatakan bahwa faktor yang berpengaruh nyata terhadap pengembalian kredit adalah nisbah cicilan kredit dengan penerimaan tunai per bulan dan nisbah total penerimaan kredit dengan total penerimaan tunai karet.
Fridawari (1995) menyatakan bahwa yang
berpengaruh terhadap peluang pengembalian kreclit di KUD Sari Mukti dan KUD Timbul Jaya Kabupaten Subang, Jawa Barat adalah ukuran keluarga, tingkat pendidikan non formal, frekuensi pembinaan, aset selain lahan, pendapatan dari luar usahatani, biaya usahatani per hektar, tingkat harga gabah, biaya bunga dan jenis KUD.
9
Konsep Penerirnaan dan Biaya Menurut Boediono (1997) penerimaan (revenue) adalah penerimaan produsen dari hasil penjualan outputnya. Beberapa hal penting dalam penerimaan adalah sebagai berikut:
(1) Total Revenue yaitu penerimaan total produsen dari hasil penjualan outputnya; (2) Average Revenue yaitu penerirnaan produsen per unit output yang dijual;
(3) Marginal Revenue yaitu kenaikan dari total revenue yang disebabkan oleh tarnbahan penjualan satu (l) unit output. Pengeluaran perusahaan adalah semua uang yang dikeluarkan perusahaan sebagai biaya produksi, baik itu biaya tetap maupun biaya variabel. Biaya produksi juga disebut biaya operasional dalam jangka waktu satu tahun (Kadarsan, 1995). Soekartawi et al (1986) menyatakan bahwa pengeluaran total usahatani (total farm
expenses) didefmisikan sebagai nilai semua masukan yang habis terpakai atau dikeluarkan di dalam produksi tetapi tidak tennasuk tenaga keIja keluarga petani. Pengeluaran usahatani yang dihubungkan dengan kapasitas produksi dibagi menjadi pengeluaran tetap (fIXed cost) dan pengeluaran tidak tetap (variable cost). Pengeluaran tetap ialah pengeluaran usahatani yang tidak tergantung kepada besamya produksi. Pengeluaran tidak tetap ialah pengeluaran yang digunakan untuk tanaman ataU temak tertentu dan jumla1mya berubah sebanding dengan besarnya produksi tanaman atau temak tersebut. Menurut Rasyaf (1996), dalam biaya produksi dikenal ada biaya variabel atau biaya yang harus dikeluarkan dengan besar atau kecilnya biaya tergantung pada
10
banyak atau sedikitnya jwnlab ayam kampung yang ada di kelompok I
Apabila
dinotasikan ke dalam bentuk persamaan matematika maka :
I
IT=TR-TC
I
Keterangan: IT = keuntungan TR = total penerimaan TC = total biaya Soedaryani dan Santono (1999) menyatakan babwa keuntungan usabaternak ayam buras adalab total penerimaan dari usabaternak ayam buras dikurangi biaya produksi dalam suatu proses produksi. Penerimaan dari usabaternak ayam buras
buras Iepas produksi (ayam afkir tua). Biaya produksi terdiri dari biaya pemeliharaan anak, biaya pembesaran, biaya ayam buras masa produksi dan biaya penetasan.
Il
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan pada Kelompok Petemak "ITIKURlH" di Desa Ciharalang, Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis dari bulan April sampai Mei 2000.
Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah petemak penenma kredit anggota Kelompok Petemak "ITIKURIH" sejumlah 38 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Simple Random Sampling (pengambilan sampel secara acak sederhana) sebanyak 33 orang.
Desain Penelitian ini dilakukan dengan metode survey dengan mengambil kasus di Kelompok Petemak "ITIKURIH" Desa Ciharalang Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis. Data yang diperoleh diformulasikan dalam bentuk tabulasi untuk analisis deskriptif sedangkan untuk analisis peluang pengembalian kredit digunakan model analisis Logit dengan bantuan program komputer Statistical Analysis System (SAS).
Data dan Instrumentasi
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari responden anggota Kelompok Petemak "ITIKURlli" berupa karakteristik individu yang meliputi umur, pendidikan, jumlah anggota keluarga, pendapatan dari luar usabatemak, pekerjaan di luar usahatemak, pengalaman berusahatemak ayam buras serta tingkat partisipasi responden dalam kegiatankegiatan kelompok. Data sekunder diperoleh dari laporan kelompok meliputi catatan populasi ayam buras, laporan cicilan kredit dan catatan tentang produksi telur. Data sekunder lainnya diperoleh dari Dinas Petemakan Ciamis , Badan Pusat Statistik Ciamis, Pemerintahan Desa Ciharalang dan instansi lain yang terkait. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang dibagikan langsung kepada petemak anggota Kelompok Petemak "ITIKURlH". Selain itu dilakukan pula wawancara langsung dan observasi di lapangan.
Analisis Data.
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan beberapa analisis yaitu: (1) Analisis Pendapatan Usabatemak Ayam Buras Analisis ini memberikan gambaran tentang besamya pendapatan yang dihasilkan dari usabatemak ayam buras yang dikelolanya. Perhitungan pendapatan usabatemak ayam buras menggunakan rumus sebagai berikut:
l3
IT=TR-TC Keterangan:
IT = pendapatan usahatemak TR = total penerimaan usahatemak TC = total biaya usahatemak
(2) Analisis Peluang Pengembalian Kredit Usahatemak Ayam Buras Model yang digunakan dalam menganalisis peluang pengembalian kredit usahatemak ayam buras adalah Model Logit yang dinyatakan dalam suatu bentuk model probabilistik. Model ini mempunyai dependent variable yang merupakan logaritma dari probabilitas suatu situasi atau atribut akan berlaku dengan syarat atau kondisi adanya variable-bariabel bebas tertentu (Sritua, 1993).
Model Logit ini
didasarkan pada adanya fungsi logistik pada dependen variabelnya.
Secara
matematis Model Logit dapat dinyatakan sebagai berikut (pindyck dan Daniel, 1991): Pi = F(Z)= F(a
Keterangan: Pi a
13i Xi Xl
X2 X3 )4
Xs ~
X7 e
+~iXj)=
1. 1+e- Zl
1
= Peluang pengembalian kredit = konstanta = 131 -137 = koefisien variabel bebas X I - X 7 =X I -X7 = Umur (tahun) = Tingkat pendidikan formal (tahun) = Jurnlah anggota keluarga (orang) = Pendapatan di luar usahatemak ayanl buras (Rp/bulan) = Pendapatan usabatemak ayam buras (Rp/bulan) = Tingkat partisipasi (kalilbulan) = Pengalaman berusahatemak ayam buras (tahun) = logaritma natural '" 2,71828 ...
Supaya model dapat diduga maka kedua sisi dikalikan dengan faktor pengali 1 + e-Z; sehingga: 14
,
e-zi
=_1 -1 = 1 -
Pi Pi
Pi -zi
Karena e
=
lie
e
zi
zi
maka: Pi =-I-Pi
Dengan menghilangkan Iogaritma natural (e) dari persamaan maka :
Zi=In~ I-Pi
- = Z·1=0. In -Pi I-Pi
rrx·1 +pl
Persamaan disisi kiri dinamakan log odds ratio, yaitu merupakan fungsi linier dari variabel penjelas (X).
Untuk menentukan parameter dari tiap
variabel
digunakan metode maksimum likelihood yang diolah oleh bantuan Program S~S.
Definisi Istilah
(I) Ayam buras atau ayam kampung adalah ayam lokal Indonesia yang berasal dari ayam hitam merah Gallus gallus yang telah jinak, sebagai contoh ayam sayur, ayam Kedu dan ayam Pelung. (2) Usahatemak ayam buras adalah usaha membudidayakan ayam buras untuk menghasiIkan telur sebagai produk utama. (3) Kelompok petemak adaIah kumpulan beberapa orang peternak ayam buras yang menghimpun diri daIam suatu wadah dengan aturan-aturan tersendiri.
15
(4)
Kredit adalah penyediaan uang atau barang yang diberikan kepada para petemak ayam buras untuk menambah modal usahanya dan akan dikembalikan dalam jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan (rupiah).
(5) Kredit dengan pola bergulir adalah paket kredit yang diberikan kepada petemak ayam buras dan selanjutnya hasil pengembalian kredit tersebut diberikan kembali kepada anggota baru. (6). Pendapatan usahatemak ayam buras adalah nilai uang yang didapatkan dari usaha petemakan ayam buras yang didapat dari pengurangan biaya total produksi terhadap total penerimaan baik itu tunai misalkan penjualan telur ayam buras maupun itu yang tidak tunai misalnya ayam afkir yang dikonsumsi sendiri (rupiahlbulan). (7)
Biaya tetap adalah biaya yang digunakan petemak ayam buras untuk membangun kandang, membeli peralatan dan perlengkapan kandang serta sarana produksi temak lain yang tidak habis dalam satu periode produksi (rupiah/tahun).
(8)
Biaya variabel adalah biaya yang digunakan untuk membeli pakan, konsentrat, obat dan vaksin serta sarana produksi temak lain yang habis dalam satu periode produksi (rupiah/tahun).
(9)
Pendidikan formal adalah lamanya responden menempuh pendidikan umum untuk setiap jenjang pendidikan secara normal (tahun).
(10) Jumlah anggota keluarga adalah banyaknya orang yang tinggal dalam keluarga responden (orang).
16
(II) Pengalaman adalah lamanya responden mengelola usahaternak ayam buras (tahun) (12) Pendapatan di luar usahaternak adalah masukan atau pendapatan keluarga yang didapat dari seluruh anggota keluarga yang sudah bekeIja tetapi bukan didapatkan dari hasil usahaternak ayam buras (rupiahlbulan) (13) Tingkat partisipasi adalah jumlah kehadiran responden dalam pertemuan dan kegiatan kelompok yang bersifat menunjang kegiatan usahaternak ayam buras (kalilbulan). (14) Modal usaha adalah sejumlah uang untuk mencukupi biaya produksi usahaternak ayam buras baik biaya tetap ataupun biaya variabel dalam suatu periode produksi (rupiah).
17
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Wilayah Letak dan Penggunaan Lahan Desa Ciharalang terletak di Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat. Desa Ciharalang berbatasan dengan Desa Pamalayan di sebelah barat, Desa Bojong Mengger di sebelah Timor, Desa Cijeungjing di sebelah Utara dan sungai Citanduy di sebelah Selatan. Desa Ciharalang terletak pada ketinggian 124 m di atas permukaan laut dengan luas wilayah 702.670 ha dan dibagi menjadi delapan dusun, 18 Rukun Warga (RW) dan 40 Rukun Tetangga (RT). Jarak Desa Ciharalang dari ibukota Kabupaten Ciamis sekitar 10 km.
Tabel 2. Pembagian Luas Wilayah Desa Ciharalang Tahun 1999 Luas (ha) 1. Kebun kelapa 480.590 131.365 2. Pertanian sawah 3. Kolam 32.650 4. Pemukiman umum 30.870 5. Kebunbambu 7.420 6. Lain-lain 19.775 Jurnlah 702.670 Somber: Profil Desa Ciharalang Tabun 1999 Pembagian Wilayah
Persentase (%) 68,39 18,69 4,65 4,39 1,06 2,82 100,00
Sebagian wilayah Desa Ciharalang merupakan perkebunan kelapa yaitu 480.590 ha (68,39 %), sehingga menjadikan Desa Ciharalang sebagai salah satu produsen minyak kelapa di Kabupaten Ciarnis. Lahan pertanian sawah menduduki urutan kedua dari segi luas yaitu 131.365 ha (18,69) sedangkan sisanya adalah
pemukiman umum, bangunan perkantoran, jalan, tempat rekreasi dan olahraga dan lain-lain (Tabel 2).
Kependudukan Penduduk Desa Ciharalang berdasarkan data Profil Desa tahun 1999 berjumlah 4298 jiwa dengan 1334 Kepala Keluarga (KK). Sebagian besar pekerjaan penduduk adalah di sektor pertanian (87,61 %) sedangkan lainnya di sektor jasa (11,07 % ) dan di sektor industri (1,32 %). Distribusi penduduk Desa Ciharalang berdasarkan pekerjaan disajikan dalam Tabel3.
Tabel3. Distribusi Penduduk Desa Cibaralang Berdasarkan Pekerjaan Tabun 1999 Jenis Pekerjaan
Jumlah (Orang) 2334 295 35 2672
1. Sektor Pertanian 2. Sektor Jasa 3. Sektor Industri Jumlah Sumber : Profil Desa Ciharalang Tahun 1999
Persentase (%)
87,61 11,07 1,32 100,00
Dilihat dari segi pendidikan, pada umumnya penduduk Desa Ciharalang masing berpendidikan rendah yaitu 46,77 persen masyarakat berpendidikan sekolah dasar (SD), 8,91 persen sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP), 8,24 persen sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) dan 15,59 persen yang pendidikannya sarnpai perguruan tinggi, sedangkan sisanya 20,49 persen mempunyai latar belakang pendidikan di pondok pesantren (TabeI4).
19
Tabel 4. Distribusi Penduduk Desa Ciharalang Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 1999 Persentase (%) 46,77 8,91 8,24 15,59 20,49 100,00
Jwnlah (Orang) SD 210 SLTP 40 SLTA 37 Perguruan Tinggi 70 Pondok Pesantren 92 Jumlah 449 Sumber : Profil Desa Ciharalang Tahun 1999 Tingkat Pendidikan
Fasilitas yang ada di Desa Ciharalang berupa tenaga listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), jalan desa serta jalan kabupaten. Fasilitas-fasilitas tersebut memberikan kemudahan kepada masyarakat da1am
melakukan aktivitasnya.
Tersedianya fasilitas listrik sangat berguna terutama untuk penerangan kandang ayam buras, mesin pemanas dan mesin penetasan.
Fasilitas jalan yang sudah diaspal
merupakan sarana pendukung untuk mobilitas penduduk terutama dalam upaya pemasaran hasil temak ayam buras.
Program Pengembangan Agribisnis Ayam Buras Pola Kawasan
Ke1ompok petemak ayam buras yang mendapatkan fasilitas kredit melalui Program Pengembangan Agribisnis Ayam Buras Pola Kawasan di Kabupaten Ciamis beJjumlah delapan kelompok. Besamya kredit yang diterima oleh masing-masing Kelompok petemak disesuaikan dengan banyaknya anggota dari masing-masing Kelompok petemak itu sendiri. Kelompok petemak ayam buras di Kabupaten Ciamis yang mendapatkan fasilitas kredit bergulir dapat dilihat pada Tabel 5.
20
TabeI 5. Kelompok Peternak Ayam Buras yang Mendapatkan Fasilitas Kredit Bergulir JumIah Anggota (Orang) 35 l. Itikurih 2. SekarArum 25 3. Unggas Mekar 20 4. SugihMukti 20 5. Mekar Bhakti 25 6. Bangunsari 25 7. Kiprah 25 8. Wargi Saluyu 25 Jumlah 200 Sumber : Dinas Petemakan Kabupaten Ciamis Kelompok Peternak
J umlah Bantuan (Rupiah) 115.375.000,00 43.125.000,00 34.500.000,00 34.500.000,00 43.125.000,00 43.125.000,00 43.125.000,00 43.125.000,00 400.000.000,00
Mekanisme penyaluran bantuan kredit yaitu melalui rekening kelompok peternak yang ada pada bank yang telah ditunjuk dan selanjutnya dana tersebut disalurkan kepada anggota kelompok masing-masing.
PEMERINTAH
BANK
KELOMPOK PETERNAK
ANGGOTA KELOMPOK PETERNAK
Gambar 1. Mekanisme Penyaluran Kredit
21
Profil Kelompok Peternak "ITIKURIH"
Kelompok Peternak "ITIKURIH" berdiri pada bulan Desember 1998 sebagai realisasi dari program Upaya Khusus (UPSUS) Pengembangan Agribisnis Ayam Buras Pola Kawasan yang merupakan bagian dari Gerakan Mandiri Produksi Protein Hewani 2001 (GEMA PROTEINA 2001). Pada awal berdirinya, Kelompok Peternak "ITIKURlH" ini memiliki 35 orang anggota yang semuanya terdiri dari ibu rumah tangga. Pada tahun 2000 anggotanya bertambah tiga (3) orang menjadi 38 orang. Kegiatan usaha Kelompok Petemak "ITIKURIH" ini dibina oleh Dinas Peternakan Kabupaten Ciamis, Dinas Pertanian Kabupaten Ciamis dan petugas penyuluh lapangan (PPL) dari Kecarnatan Cijeungjing. Penasihatnya adalah Carnat Cijeungjing, Kepala Desa Ciharalang, Perhimpunan Peternak Unggas Indonesia (pPUI) dan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia
(HKTI).
Kepengurusan
Kelompok Peternak "ITIKURIH" terdiri dari seorang ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara dan seksi-seksi yang meliputi seksi kesehatan hewan, seksi penetasan dan seksi usaha. Struktur Kelompok Peternak "ITIKURIH" dapat dilihat pada Gambar 2.
22
PENASEHAT:
PEMBINA:
o
KCD PETERNAKAN ........_..__..... 0 KCD LINGKUP PERTANIAN Ii:! PETUGAS KOPERASI KECAMATAN
KETUA
0 KEPALADESA 0 PPUI WK.KETUA
0 HKTI
BENDAHARA
SEKRETARIS
I
r SEKSI KESEHATAN HEWAN
0 CAMAT
SEKSI PENETASAN
SEKSI USAHA
Keterangan : - - = Garis koordinasi ........._ ......... =
Garis pembinaan Gambar 2. Struktur KeJompok P~teruak "ITIKURIH"
Karakteristik Responden Karakteristik responden menggambarkan keadaan wnwn dari ibu-ibu anggota KeJompok Peternak "ITlKURlli" yang meliputi wnur, pendidikan formal, pekerjaan di luar usahatemak ayam buras, jumlah anggota keluarga, pendapatan di luar usahatemak ayam buras, tingkat partisipasi, pengalaman dan pendapatan usahatemak ayam buras.
23
Vmur Sebagian besar responden masih dapat dikategorikan ke dalam usia produktif (15 - 55 tahun) yaitu 93,94 persen sedangkan yang tidak termasuk usia produktif hanya 6,06 persen. Tabel6. Distribusi Responden Berdasarkan Vmur
Vmur (tahun) 15 - 25 26-35 36-45 46-55 >55 Jurnlah
Jurnlah (orang) 4 11 7 9 2 33
Persentase
(%) 12,12 33,34 21,21 27,27 6,06 100,00
Keadaan ini memungkinkan responden lebih giat bekerja untuk menghasilkan sesuatu yang berguna untuk hidupnya, sehingga usahatemak ayam buras akan dikelolanya dengan lebih baik. Distribusi responden berdasarkan umur disajikan dalam Tabel 6. Pendidikan Formal Sebagian besar responden berpendidikan sekolah dasar (SD) yaitu 60,61 persen, sekolah lanjutan tingkat pertarna (SLTP) 27,27 persen, sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) sebanyak 9,09 persen dan hanya 3,03
persen yang
pendidikannya sarnpai perguruan tinggi. Masih rendahnya tingkat pendidikan formal responden berpengaruh secara tidak langsung pada keterampilan mereka dalam mengelola usahatemak ayam buras, hal ini dikaitkan dengan kemampuan dalam
24
menenma inforamsi dari para responden.
Distribusi responden berdasarkan
pendidikan fonnal disajikan dalam Tabel 7.
Tabel 7. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Formal ·Pendidikan Fonnal SD SLTP SLTA Perguruan Tinggi Jum1ah
Jum1ah (orang) 20 9 3 1
33
Persentase
(%) 60,61 27,27 9,09 3,03 100,00
Pekerjaan Jenis pekeIjaan responden pada umumnya sebagai ibu rumah tangga 42,42 persen dan petani 39,40 persen, sedangkan yang lainnya wiraswasta dan pegawai negeri sipil masing-masing sebanyak 9,09 persen. Responden yang bekeIja sebagai ibu rumah tangga mempunyai waktu yang lebih leluasa untuk melakukan usahatemak ayam buras dibanding dengan responden yang bekeIja di 1uar ibu rumah tangga. Semakin banyaknya waktu bagi responden untuk'melakukan usahatemak ayam buras akan semakin baik pula hasil yang didapatkan.
Gambaran tentang pekeljaan
responden dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel8. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan PekeIjaan Ibu Rurnah Tangga Petani Wiraswasta Pegawai negeri sipil
Jum1ah
Jumlab (orang) 14 13
3 3 33
Persentase (%) 42,42 39,40 9,09 9,09 100,00 25
Jumlah Anggota Keluarga Jumlah anggota keluarga responden berkisar antara satu sarnpai lima orang. Responden yang mempunyai anggota keluarga kurang dari dua orang 9,09 persen, yang mempunyai jumlah keluarga dari dua sarnpai tiga orang sebanyak 60,61 persen dan yang mempunyai jumlah anggota keluarga lebih dari atau sarna dengan empat orang 30,30 persen.
Sebagian besar responden tergolong ke dalarn keluaga kecil
dengan jumlah anggota keluarga tidak lebih dari tiga orang. Semakin banyak anggota keluarga maka ketersediaan tenaga kelja untuk usahaternak ayam buras akan semakin banyak pula, sehingga usahaternak tidak akan menjadi beban yang berat bagi keluarga dalarn pengelolaannya. Semakin banyaknya tenaga kelja yang tersedia akan berpengaruh kepada pengelolaan usahaternak yang semakin baik. Pengelolaan yang baik akan menghasilkan produksi yang baik pula dan akhirnya akan berpengaruh terhadap kemarnpuan responden dalarn mengembalikan kreditnya. Garnbaran jumlah anggota keluarga responden dapat dilihat dalarn Tabel 9. Tabel 9. Distribusi Responden Berdasarklln Jumlah Anggota Keluarga Jumlah Anggota Keluarga (orang) <2
2-3 >3 Jumlah
Jumlah (orang) 3 20 10 33
Persentase
(%) 9,09 60,61 30,30 100,00
Pendapatan di Luar Usahaternak Ayam Buras Pendapatan keluarga responden di luar usahaternak ayarn buras dihasilkan dari pekeljaan sebagai petani, pedagang, buruh dan pegawai negeri sipiI. Besarnya
26
pendapatan keluarga responden dari luar usahatemak ayam buras bervariasi antara Rp 50.000,00 per bulan sampai Rp 833.333,00 per bulan. Responden yang pendapatan di luar usahatemak ayam burasnya kurang dari Rp 100.000,00 per bulan sebanyak 21,21 persen,antara Rp 100.000,00 sampai Rp 300.000,00 per bulan sebanyak 51,52 persen, antara Rp. 300.005,00 sampai Rp 500.000,00 per bulan sebanyak 12,12 persen dan yang pendapatan di luar usahatemak ayam burasnya lebih dari Rp 500.000,00 per bulan sebanyak 15,15 persen. Semakin besar pendapatan dari luar usahatemak ayam buras maka semakin banyak pula uang tunai yang dimiliki keluarga. Semakin banyak uang tunai yang dimiliki keluarga maka semakin besar pula peluang responden dalam mengembalikan kreditnya. Pada kenyataannya responden yang mempunyai pendapatan di luar usahatemak ayam burasnya tinggi (diatas Rp 500.000,00) hanya 12,12 persen dan sebanyak ini pula responden yang mempunyai kesempatan paling besar untuk mampu mengembalikan kreditnya. Deskripsi tentang pendapatan di luar usahatemak ayam buras para responden disajikan dalam TabellO. TabellO. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan di Luar Usahaternak Ayam Buras
Tingkat Pendapatan (Rp/bulan) < 100.000 100.000 - 300.000 300.005 - 500.000 > 500.000 Jumlah
Jumlah (orang) 7 17 4
5 33
Persentase
(%) 21,21 51,52 12,12 15,15 100,00
27
Tingkat Partisipasi Tingkat partisipasi adalah jumlah kehadiran responden dalarn menghadiri pertemuan dan kegiatan penunjang usahaternak ayarn buras. Tingkat partisipasi responden dibagi menjadi dalarn beberapa kategori yaitu kategori jarang « 2 kali per bulan), kategori sedang (2 kali per bulan) dan kategori sering
(~
3 kali per bulan).
Responden yangjarang mengikuti kegiatan kelompok 9,09 persen, yang sedang 60,61 persen dan yang sering 30,30 persen. Rataan tingkat partisipasi responden sebesar 3 kali per bulan. Dilihat dari rataan tingkat partisipasi maka sebenarnya responden dapat lebih banyak mendapatkan informasi untuk mengelola usahaternak ayarn burasnya. Semakin banyaknya informasi yang didapat maka kemarnpuan dan keterarnpilan mengelola usahaternak ayarn buras juga akan meningkat yang selanjutnya akan berpengaruh pada hasil dan didapatkan. Garnbaran tentang tingkat partisipasi responden disajikan dalarn Tabeill.
Tabeill. Distribusi Tingkat Partisipasi Responden Tingkat partisipasi (kalilbulan)
<2 2 ~3
Jurnlah
Jurnlah
Persentase
(orang)
(%)
3 20 10 33
9,09 60,61 30,30 100,00
Pengalaman Pengalarnan berusaba ternak ayarn buras menggambarkan tentang Iamanya para responden mengenal usabaternak ayarn buras. Pengalaman berusahaternak ayam buras dapat dibedakan dalam beberapa kategori yaitu kurang dari 6 tahun 48,49
28
persen, 6 sampai 10 tahun sebanyak 30,30 persen dan yang pengalamannya lebih dari 10 tahun 2 I ,21 persen. Dilihat dari segi pengalaman, responden yang sudah lama berusahatemak ayam buras hanya 21,21 persen sedangkan sisanya lairang dari 10 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden masih dalam tahap pemula dalam hal usahaternak ayam buras apalagi dengan pemeliharaan seeara semi intensif. Semakin lama pengalaman berusahaternak ayam buras maka semakin banyak pula pengetahuan tentang pengelolaannya, sehingga akan berpengaruh juga pada hasH yang didapatkan dari usahatemak ayam buras itu sediri. Distribusi responden berdasarkan pengalaman berusahaternak ayam buras dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel12. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengalaman Berusahaternak Ayam Buras Pengalaman (tahun) <6 6-10 >10 Jumlah
Jumlah (orang) 16 10 7 33
Persentase (%) 48,49 30,30 21,21 100,00
29
Keadaan Usahaternak Ayam Buras Populasi Populasi ayam buras yang dipelihara pada saat penelitian oleh para petemak pada Kelompok Petemak "ITIKURlH" berjumlah 1.283 ekor ayam dewasa, 271 ekor ayam dara dan 334 ekor anak ayam.
Tabel 13. Populasi Ayam Buras di Kelompok Peternak "ITIKURIH" per Pebruari 2000 Jenis Temak Jantan Dewasa Betina Sub total Jantan Dara Betina Sub total Anak Total
Jumlah (ekor) 132 l.l5! 1.283 57 _ _ _214~_ __ 271 334
Satuan Temak (ST)
12,83
1,36 0,84 15,03
Populasi ayam buras dalam Satuan Ternak (ST) adalah sebagai berikut:
ayam
dewasa sebanyak 12,83 Satuan Ternak; ayam dara 1,36 Satuan Temak dan anak ayam 0,83 Satuan Temak. Total populasi ayam buras dalam Satuan Ternak adalah 15,03 Satuan Ternak dengan rataan kepemilikan ayam buras oleh para responden (33
orang) sebanyak 0,45 Satuan Temak. Populasi ayam buras pada Kelompok Peternak "ITIKURllf' disajikan dalam Tabel 13.
Produksi dan Pemasaran Hasil utama dari usahatemak ayam buras pada Kelompok Petemak "ITIKURllf' adalah telur ayam buras. Hasil lainnya berupa ayam afkir yaitu ayam
30
yang umumya sudah terlalu tua dan produksi telurnya sedikit, tetapi ayarn afkir ini biasanya tidak dijual, melainkan dikonsumsi sendiri atau ditukar dengan ayam bibit yang masih muda. Produksi telur pada Kelompok Peternak "ITIKURlH" beljumlah 39.972 butir per tahun (Maret 1999 sarnpai Pebruari 2000). Rataan produksi telur per peternak per tahun beljumlah l.211 butir, sedangkan rataan produktivitas ayarn buras bibit adalah sekitar 35 butir per tahun. Produktivitas sebesar itu masih keeil apabila dibandingkan dengan tingkat produksi maksimal yang dapat dieapai oleh ayam buras yaitu 72± 9 butir per tahun (Kingston dan Creswell, 1982). Hasil berupa telur dipasarkan kepada kelompok yang selanjutnya dipasarkan baik ke konsumen langsung ataupun ke pasar umum. Harga telur yang dipasarkan berkisar antara Rp 600,00 - Rp 700,OOlbutir.
Pemeliharaan
Pemeliharaan ayam buras pada Kelompok Peternak "ITIKURlH" bersifat semi intensif. Ayarn buras dikandangkan dan diberi halarnan· yang dibatasi pagar sebagai tempat umbaran (sistem ren). Hal ini dirnaksudkan agar ayarn buras mempunyai kesempatan untuk berkeliaran di sekitar kandang untuk mendapatkan makanan tambahan. Keuntungan lain dengan eara pemeliharaan dengan sistem ini adalah mempermudah dalarn upaya pengontrolan terhadap kondisi ayarn ayam buras, pemberian pakan, pencegahan dan penanggulangan penyakit. 1. Kandang
Pemeliharaan ayarn buras pada umumnya menggunakan sistem ren yaitu kandang yang sekelilingnya dipagari oleh bilah-bilah barnbu setinggi 2-2,5 meter
31
dengan luas rata-rata 25 meter persegi. Luas halaman yang tersedia untuk umbaran sudah cukup memadai untuk menampung lebih dari 100 ekor ayam dewasa dengan ukuran 5 - 6 ekor/m2 (Sudaryani dan Santono, 1999). Kandang-kandang ayam buras ini umumnya dibangun di pekarangan belakang rumah.
2. Pakan Pakan yang diberikan berupa dedak padi yang dicampur dengan air panas. Hal ini ditujukan untuk membebaskan dedak dari bakteri, karena dengan air panas maka bakteri akan mati dan dedak aman untuk dimakan oleh ayam.
Frekuensi
pemberiannya rata-rata dua kali dalam sehari yaitu pada pagi hari dan sore hari. Frekuensi pemberian pakan seperti ini ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada ayam untuk dapat mencema makanan yang dimakannya. Beberapa orang responden mencampur dedak padi dengan limbah rumahtangga seperti bungkil kelapa dan sayuran. Ini memungkinkan ayam untuk mendapatkan tambahan suplai zat-zat makanan yang tidak ditemukan dalam dedak padi. Responden tidak membedakan ransum untuk ayam buras dewasa, dara ataupun anak ayam.
Pada umumnya
responden mempunyai ukuran untuk pemberian pakan sebanyak 100 gram per ekor ayam dewasa per hari. Dilihat dari segi kebutuhan energi metabolis untuk ayam buras dewasa, apabila ransum yang diberikan hanya dedak padi maka energi metabolis yang dihasilkan baru mencapai 2900 kkalIkg, sedangkan kebutuhan energi metabolis yang harus dipenuhi oleh ransum ayam buras dewasa sebesar 2988,3 kallkg pakan. Demikian halnya dengan kebutuhan protein dalam ransum untuk ayam buras dewasa
32
yang harns dipenuhi adalah sebesar 14,87 persen, sementara protein yang dikandung dedak padi hanya 10,10 persen. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pemberian pakan belum memadai untuk menghasilkan produksi telur yang baik. 3. Tenaga Kerja Tenaga . kelja yang dipakai untuk melakukan usahatemak ayam buras semuanya berasal dari keluarga responden. Waktu yang diperJukan untuk melakukan aktivitas pemberian pakan dan pembersihan kandang rata-rata selama 3 jam per hari. Dari segi curahan waktu, keberadaan usahatemak ayam buras ini tidak mengganggu kegiatan responden dalam menjalankan tugasnya sebagai ibu rumah tangga atau bekerja di sektor lain.
Sebagai acuan upah tenaga kelja responden mempunyai
ukuran Rp 250,00 per ekor ayam per bulan. Aturan ini diterapkan berdasarkan pada upah pemeliharaan ayam ras yang juga banyak dilakukan di Desa Ciharalang. 4. Penanggulangan Penyakit Penyakit yang sering menyerang ayam buras adalah penyakit tetelo atau ND (Newcastle Desease). Usaha pencegahan yang.dilakukan yaitu dengan melakukan vaksinasi ND yang secara rutin diberikan dalam kurun waktu tiga bulan sekali. Vaksinasi dilakukan oleh petugas dari kelompok dengan biaya vaksinasi sebesar Rp 150,00 per ekor ayam buras. Pemberian obat-obatan tidak rutin diberikan, tergantung kondisi kesehatan ayam, hal ini berakibat pada produksi telur yang masih rendah.
Perkreditan
Sumber modal
usahatemak ayam
buras
pada
Kelompok
Petemak
"ITIKURlH" berasal dari kredit bergulir. Besamya kredit yang diterima oleh setiap 33
petemak adalah sebesar Rp 1.725.000,00 dengan perincian dalam bentuk ayam buras sebanyak 50 ekor senilai Rp 1.000.000,00, biaya pembuatan kandang sebesar Rp 275.000,00, pakan, obat-obatan serta uang pemeliharaan senilai Rp 450.000,00. Jangka waktu pengembalian selama tiga tahun terhitung mulai tahun 1999, sedangkan besarnya cicilan adalah Rp 50.000 per bulan tanpa adanya biaya bunga dan agunan. Ditinjau dari segi penggunaannya, maka kredit tersebut merupakan kredit investasi dan sekaligus kredit modal kerja.
Pembayaran cicilan dilakukan setiap
minggu terutama dari produksi telur ayam buras yang dihasilkan. Keterlambatan atau bahkan ketidakmampuan dalam mengembalikan kredit tidak dikenakan sanksi, oleh karena itu hanya beban moral saja yang menjadi pendorong para responden untuk mampu mengembalikan semua kreditnya. Mekanisme perguliran kredit dilakukan dengan cara perekrutan anggota kelompok baru dari masyarakat yang mempunyai keinginan untuk berusahatemak ayam buras yang selanjutnya diberikan paket kredit.
Perekrutan anggota baru
dilakukan berdasarkan hasil keputusan pengurus ~elompok Petemak "ITIKURIH".
Analisis Pendapatan Usahaternak Ayam Buras
Komponen utama dari analisis pendapatan adalah biaya dan penerimaan usaha temak ayam buras. Biaya produksi terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya tetap terdiri dari biaya penyusutankandang dan biaya penyusutan peralatan, sedangkan biaya tidak tetap (biaya variabel) terdiri dari biaya pakan, biaya tenaga kerja, biaya obat dan vaksin serta biaya lain-lain seperti biaya listrik dan air. Biaya produksi usahatemak ayam buras dari seluruh responden berkisar antara Rp 34
43.800,00 - Rp 125.550,00 per bulan sedangkan rataannya sebesar Rp 73.697,00 per bulan. Komponen penerimaan terdiri dari hasil penjualan telur ayam buras dan ayam atkir baik yang dikonsumsi sendiri maupun yang dijual.
Besamya penerimaan
usahatemak ayam bnras dari seluruh responden berkisar antara Rp 77.500,00 sampai Rp 219.438,00 per bulan dan rataannya sebesar Rp 124.794,00 per bulan. Pendapatan usahatemak ayam buras dihitung dengan mengurangkan biaya total terhadap penerimaan usahatemak ayam buras. Dari hasil perhitungan diperoleh pendapatan usahatemak ayam buras para responden berkisar antara Rp 19.142,00 sampai Rp 122.388,00 per bulan. Rataan pendapatan usahatemak ayam burasdari seluruh responden adalah sebesar Rp 50.570,00 per bulan. Rataan
pendapatan
sebesar itu baru mencapai 28,60 persen dari nilai yang ditargetkan oleh pemerintah sebesar Rp 176.833,00 per bulan (Direktorat Jenderal Petemakan, 1998b). Ditinjau dari segi hasil yang dicapai, maka kredit tersebut termasuk ke dalam kredit dinamis karena kredit tersebut dapat meningkatkan penghl)silan dan kekayaan penerima kredit walaupun nilainya masih keeil. Gambaran tentang koniponen pendapatan usahatemak ayam buras pada Kelompok Petemak "ITIKURlH" disajikan dalam Tabel14.
35
Tabel 14. Komponen Pendapatan Usahaternak Ayam Buras
Rataan (Rplbulanlpeternak)
Uraian 1. Penerimaan Penjualan telur Ayamafkir Total penerimaan II. Pengeluaranlbiaya a. Biaya variabel Pakan Tenaga keIja Obat dan vaksin b. Biaya tetap Penyusutan kandang Penyusutan peralatan Total pengeluaranlbiaya III. Pendapatan (I -
In
99.851,00 24.416,00 124.267,00
50.834,00 11.250,00 6.750,00 4.688,00 625,00 73697,00 50.570,00
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Peluang Pengembalian Kredit
Analisis faktor yang mempengaruhi peluang pengembalian kredit oleh para responden dilakukan dengan menggunakan model Logit dengan bantuan program komputer Statistical Analysis System (SAS). Model Logit ini selanjutnya diuji dengan menggunakan metode kemungkinan maksimum (Maximum Likelihood Method). Hasil analisis menunjukkan terdapat saling hubungan (multikolinearitas) antara peubah-peubah bebas dalam model, sehingga analisis diIanjutkan dengan cara bertahap (stepwise procedure). Cara ini memungkinkan terseleksinya peubah bebas yang tidak signifikan.
Hasil analisis pendugaan parameter dengan metode
kemungkinan maksimum dapat dilihat pada Tabel 15.
36
Tabel 15. Hasil Analisis Pendugaan Parameter dengan Metode Kemungkinan Maksimum (Maximum Likelihood Method) No
Peubah
Koefisien
Galat Baku
Intersep -9,2193*) 4,6979 0,0235 0,1625 2. Pendidikan (XI) 3. Jum1ah Anggota ke1uarga (X2 ) 0,4914 0,8289 4. Pendapatan di luar usahatemak (X3) -3,94E-6 4,108E-6 ,000163*) 0,000079 5. Pendapatan usahatemak (4) 6. Tingkat partisipasi (Xs) -0,8257 0,9736 7. Pengalaman OC6) 0,4976*) 0,2452 8. -2 Log L Khi-kuadrat = 29,955 dengan df= 6 (p=O,OOOI) Keterangan: *) nyata pada a = 0,05 1.
Pr> Khikuadrat 0,0497 0,8849 0,5533 0,3380 0,0384 0,3964 0,0424
Analisis lanjutan dilakukan dengan mengeluarkan peubah yang tidak berpengaruh untuk mengetahui seeara lebih signifikan besamya pengaruh faktor pengalaman dan pendapatan usahatemak ayam buras terhadap peluang pengembalian kredit. Analisis tersebut memberikan hasil seperti tereantum dalam Tabel 16. Tabel 16. Analisis Kemungkinan Maksimum Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Peluang Pengembalian Kredit No
Peubah
Koefisien
I. Intersep -8,5287**.) 0,000125**) 2. Pendapatan usahatemak (4) 3. Pengalaman @> 0,3699*) Keterangan : * ) nyata pada a = 0,05 ** ) nyata pada a = 0,01
GalatBaku 2,9924 0,000049 0,1681
Pr>KhiSquare 0,0044 0,01I0 0,0278
Persamaan yang terbentuk adalah sebagai berikut : P' I
Keterangan :
=
1 1- e -( -1l,5287· + 0,000125· X4 + 0,3699·· X6)
Pi
peluang mengembalikan kredit X. = faktor pendapatan usahatemak ayam buras ~ = faktor pengalaman e = logaritma natural,., 2,71828 ... =
37
Faktor Peodapatao Usahateroak Ayam Buras (4) Tabel 16 menuojukkan bahwa faktor pendapatan usahatemak ayam buras berpengaruh positif terhadap peluang pengembalian kredit dengan nilai koefisien 0,000125. Ini berarti bahwa semakin tinggi pendapatan usahatemak ayam buras maka akan semakin tinggi pula peluang petemak dalam mengembalikan kreditnya. Hal ini dimuogkinkan karena semakin tinggi pendapatan usahatemak ayam buras, maka petemak mempuoyai banyak kelebihan uang tuoai uotuk meluoasi kreditnya.
Faktor Peogalamao (4) Faktor pengalaman berusahatemak ayam buras berpengaruh positif terhadap peluang peogembalian kredit dengan nilai koefisien 0,3699 (Tabel 16). Ini berarti semakin tinggi pengalaman berusahaternak ayarn buras rnaka sernakin tinggi pula peluang peternak dalam rnengembalikan kreditnya. Hal ini dimuogkinkan karena dengan semakin tingginya pengalaman berusahatemak ayam
buras
rnaka
keterampilan petemak dalam mengelola usahaternaknya akan sernakin baik. Secara keseluruhan, rataan peluang pengembalian kredit oleh anggota Kelornpok Petemak "ITIKURllf' sebesar 54,73 persen sedangkan peluang tidak mengembalikan kreditnya sebesar 45,27 persen. Keadaan tersebut menuojukkan bahwa kemampuan peogembalian kredit oleh Kelompok Petemak "lTIKURIH" masih terbilang rendah sehingga kelanjutan dari kredit bergulir ini kurang baik. Peluang pengembalian kredit pada beberapa tingkatan pengalaman dan pendapatan usahatemak ayam buras dapat dilihat dalam Tabel 17.
38
Tabel 17. Peluang Pengembalian Kredit pada Beberapa Tingkat Pengalaman dan Pendapatan Usahaternak Ayam Buras
PENG (Tb) 20.000 2 0,0050219 4 0,0104660 6 0,0216831 8 0,0443830 10 0,0886929 12 0,1693979 14 0,2994118 Keterangan : PENG =
~
'if',
~
"~ Z
...l
'"""
100'10 90"10 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
PENDAPATAN (Rupiah) 40.000 60.000 80.000 0,0579269 0,4282731 0,9012418 0,1141433 0,6108531 0,9503060 0,2126040 0,7668662 0,9756530 0,3613522 0,8733047 0,9882316 0,5424724 0,9352512 0,9943492 0,7130206 0,968018 0,9972954 0,8388775 0,9844787 0,9987075 penga1aman (tabun)
100.000 . 0,9910853 0,9957259 0,9979557 0,9990234 0,9995337 0,9997774 0,9998937
120.000 0,9992622 0,9996477 0,9998318 0,9999197 0,9999617 0,9999817 0,9999912
1'0
'"
....
...
k-
2
4
6
8
10
12
14
PENGAlAMANBEIFRNAK(falum)
I-+- Rp 20000 --- Rp 40000 - . - Rp 60000 """'*- Rp 80000
-0- Rp 100000
-+- Rp 120000 I
Gambar 4. Grafik Peluang Pengembalian Kredit pada Beberapa Tingkat Pengalaman dan Pendapatan Usabaternak Ayam Buras
39
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
(I)
Pendapatan yang dihasilkan dari usahaternak ayam buras oleh para peternak yang mendapatkan fasilitas kredit bergulir adalah sebesar Rp 50.570,00 per bulan atau bam mencapai 28,60 persen dari yang ditargetkan oleh pemerintah. Keadaan ini menunjukkan bahwa program pemberian kredit bergulir kepada para peternak ayam buras di Kelompok Peternak "ITIKURIH" belum mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga peternak penerima kredit.
(2)
Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap peluang pengembalian kredit oleh para peternak di Kelompok Peternak "ITIKURIH" adalah faktor pendapatan usahaternak ayam buras dan pengalaman beternak ayam buras. Kedua faktor tersebut berpengaruh positif artinya semakin tinggi pendapatan dan pengalaman berusahaternak ayam buras maka semakin tinggi pula peluang peternak untuk mampu mengembalikan kre<;lit.
(3)
Peluang pengembalian kredit oleh Kelompok Peternak "ITIKURIH" sebesar 54,73 persen sedangkan peluang tidak kembalinya kredit sebesar 45,27 persen. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan pengembalian kredit oleh anggota Kelompok Peternak "ITIKURIH" secara keseluruhan masih rendah.
40
Saran
(1)
Bimbingan kepada para peternak ayarn buras terutarna dalarn aspek manajemen pemeliharaan harus lebih ditingkatkan baik dari segi kualitas maupun dari segi kuantitas, agar program pemberian kredit untuk usahaternak ayam buras ini benar-benar memberikan manfaat yang benar-benar dirasakan oleh peternak khususnya dan masyarakat pada umurnnya.
(2)
Lembaga perkreditan dan instansi lain hendaknya memperhatikan faktor pengalarnan dan besarnya pendapatan usahaternak ayam buras sebagai pertimbangan apabila akan memberikan kredit kepada para peternak ayam buras.
41
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Ciamis. 1998. Ciamis da1am Angka Tahun 1998. BPS Kabupaten. Ciamis. Badan Pusat Statistik Jawa Barat. 1998. Jawa Barat da1am Angka Tahun 1998. BPS Provinsi Jawa Barat. Bandung. Boediono. 1997. Ekonomi Mikro. Edisi kedua. BPFE. Yogyakarta Dinas Petemakan Kabupaten Ciarnis. 1999. Laporan Kegiatan PlOyek (peningkatan Ketahanan Pangan Nasional Melalui Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan Tahun 1999). Dinas Petemakan Kabupaten Ciamis. Ciamis. Direktorat Jenderal Petemakan. 1998a. Panduan Pelaksanaan Gema Proteina 2001 (Gerakan Mandiri Produksi Protein Hewani) Tahun Anggaran 1998/1999. Direktorat Jendera1 Petemakan. Jakarta. Direktorat Jenderal Petemakan. 1998b. Upaya Khusus Pengembangan Agribisnis Ayam Buras Pola Kawasan. Direktorat Jenderal Petemakan. Jakarta Fridawari, O. 1995. Analisis peluang pengembalian kredit (repayment) pada kredit usahatani (studi kasus pada KUD Sari Mukti dan KUD Timbul Jaya Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat). Skripsi. Fakultas Pertanian IPB. Bogor. Kadarsan, H. W. 1995. Keuangan Pertanian dan Pembiayaan Perusahaan Agribisnis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Kingston D. J. dan Creswell D. C.. 1982. Ayam-ayam Loka1 Indonesia: PopuJasi dan Sifat-sifat Produksi di Lima Desa di Jawa Barat. Balai Penelitian Temak. Bogor. Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3S. Jakarta. Murtidjo, B. A. 1992. Mengelola Ayam Buras. Kanisius. Yogyakarta. Pemerintah Desa Ciharalang. 1999. Profil Desa Ciharalang Tahun 1999. Desa Ciaharalang. Pindyck, R. S. and Daniel L. R. 1991. Econometric Models and Economic Forecast. Third Edition. Mc Graw-Hill.
42
Prasetyo, A. B. 1996. Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pengembalian kredit pada usaha keciI (kasus BPR Batueeper, Tanggerang). Skripsi. Fakultas Pertanian IPB. Bogor. Rahayu, Y. M. 1996. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan dan kemauan petani plasma PIR BUN Karet daIam pengembalian kredit (studi kasus di PIR Labuhan Batu wilayah Utara PT. Perkebunan Nusantara ill. Sumatera Utara). Skripsi. Fakultas Pertanian IPB. Bogor. Rasyaf, M. 1996. Pengelolaan Usaha Petemakan Ayam Kampung. Kanisius. Yogyakarta. Riyanto, B. 1995. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. BPFE. Yogyakarta. Sarwono. 1991. Beternak Ayam Buras. Penebar Swadaya. Jakarta. Simbolon, P. R. 1999. Analisis kemampuan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembalian kredit sapi perah di KUD Cipanas Keeamatan Paeet Kabupaten Cianjur. Skripsi. Fakultas Peternakan IPB. Bogor. Soekartawi, A. SuhaIjo, J.L. Dillon dan J.B. Hardaker. 1986. I1mu Usahatani dan Penelitian Untuk Pengembangan Petani Keeil. Penerbit UI Press. Jakarta. Sritua, A. 1993. MetodoIogi Penelitian Ekonomi. UI Press. Jakarta. Sudaryani, T dan Hari Santono. 1999. Pembibitan Ayam Buras. Penebar Swadaya. Jakarta. Suyatno, T. 1992. Dasar-dasar Perkreditan. Edisi ill. Pustaka Utama dan STIE Perbanas. Jakarta.
43
LAMPIRAN
Lampiran 1. KARAKTERISTIK PETERNAK ANGGOTA KELOMPOK TERNAK "ITIKURIH"
NO
Y
Xl
1 2 3 4 5 6 7
1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2
54 42 49 35 31 30 45 25 29 39 30 60 48 35 29 43 20 40 38 24 50 50 75 21 50 48 45 50 26 30 48 33 32 39.515
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
,..,
~-
33
AVE
I
2 2 1
..,
2 2 2
X2 2 12 6 12 12 6 6 12 6 6 12 6 6 6 6 6 12 6 15 20 6 6 6 6 6 6 6 6 6 15 12 12 15 8.5758
X3 1 4 2 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 2 2 4 5 1 5 3 3 3 2 2 3 1 2 3 2 4 3 2.9394
X4 X5 X6 76667 64529 4 500000 52450 4 102667 73308 4 4 150000 48683 100000 49706 4 100000 39175 2 525000 122388 - - .... -. . 4 103333 26568 2 210000 47392 2 437500 53413 2 94167 20127 2 261667 40504 2 158333 35955 2 191667 66420 2 50000 42912 2 283333 51985 1 433333 32933 2 276667 35254 4 833333 47496 4 83750 65350 2 212500 66685 I 125000 19142 4 150000 74579 3 3 50000 27342 '. 66667 98729 3 133333 24229 3 362500 34992 2 58333 57658 2 525000 68700 3 100000 93117 4 218333 28229 2 526667 19567 558333 39296 3 244184 50570.1 2.69697
X7 15 10 9 5 1 1 12 1 4 9 2 2 5 10 1 11 1 9 8 1 9 9 15 I
15 13 5 13 1 6 6 3 1 6.4848
45
Keterangan : Y = 1 = setoran lancar Y = 2 = setoran menunggak
Xl=umur X2 = Pendidikan formal (tahun) X3 = Jumlah anggota keluarga (orang) X4 = Pendapatan luar usahatemak ayam buras (Rp/bulan) X5 = Pendapatan usahatemak ayam buras (Rp/bulan) X6 = Kekosmopolitan (kali/bulan) X7 = Pengalaman betemak ayam buras (tahun)
46
Lampiran 2. HasH Analisis Logistik dengan Model Logit SAS
The LOGISTIC Procedure Data Set: WORK.ENDAN Response Variable: STR Response Levels: 2 Number of Observations: 33 Link Function: Logit
Response Profile Ordered Value
STR
Count
1 2
1
2
15 18
Simple Statistics for Explanatory Variables
Mean
Standard Deviation
Minimum
Maximum
8.878788 2.939394 244184 50570 2.666667 6.484848
3.911182 1.058873 194935 23930 1.020621 4.835553
6.0 1.0 50000.0 19142.0 1.0 1.0
20 5 833333 122388
Variable PDDK AK PLOT PUT KOSM PENG
4
15
Criteria for Assessing Model Fit
Criterion AlC SC -2 LOG L Score
Intercept Only
Intercept and Covariates
47.475 48.971 45.475
29.520 39.995 15.520
Ch~-Square
for Covariates
29.955 with 6 OF (p=O.OOOl) 20.229 with 6 OF (p=0.0025)
Ar:.a.lysis of 1-: a x imu....., Likelihood Estimates
Parameter F
__
"_~'_
.... o. ..... _""
Es::i;-;-,at.e
I t-i'TE:?'::?'?
-::'.2193
.c:.~
PDDK AK PLUT PUT KOSM PENG
0.0235 0.4914 -3.94E-6 0.000163 -0.8257 0.4976
Standard Error
Wald Chi-Square
Pr > Chi-Square
Standardized Estimate
4.6979 0.1625 0.8289 4.108E-6 0.000079 0.9736 0.2452
3.8512 0.0210 0.3514 0.9181 4.2863 0.7192 4.1179
0.0497 0.8849 0.5533 0.3380 0.0384 0.3964 0.0424
0.050726 0.286851 -0.423044 2.155100 -0.464611 1.326703
47
SAS The LOGISTIC Procedure Association of Predicted Probabilities and Observed Responses Concordant Discordant
Tied (270 pairs)
94.8% 5.2% 0.0%
Somers' 0 Gamma
Tau-a c
0.896 0.896 0.458 0.948
48
SAS The LOGISTIC Procedure Data Set: WORK.ENDAN Response Variable: STR Response Levels: 2 Number of Observations: 33 Link Function: Logit
Response Profile Ordered Value
STR
Count
1
1
2
2
15 18
Simple Statistics for Explanatory Variables
Mean
Standard Deviation
Minimum
Maximum
8.878788 2.939394 244184 50570 2.666667 6.484848
3.911182 1.058873 194935 23930 1.020621 4.835553
6.0 1.0 50000.0 19142.0 1.0 1.0
20
Variable
PDDK AK PLUT PUT KOSM PENG
5
833333 122388 4
15
Stepwise Selection Procedure
Step
O.
Intercept entered:
Residual Chi-Square
Step
20.2288 with 6 OF
(p~0.0025)
1. Variable PUT entered:
49
SAS The LOGISTIC Procedure Criteria for Assessing Model Fit
Criterion
AIC SC -2 LOG L
Intercept Only
Intercept . and Covariates
47.475 48.971 45.475
28.659 31. 652 24.659
Score
Residual
Step
~hi-Square
Chi-Square for Covariates
2~.815 with 1 OF (p=O.OOOl) 14.630 with 1 OF (p=0.0001)
8.6205 with 5 OF (p=0.1252)
2. Variable PENG entered:
Criteria for Assessing Model Fit
Intercept Criterion AlC SC -2 LOG L Score
Intercept Only
Covariates
47.475 48.971 45.475
23.712 28.202 17.712
Residual Chi-Square
and
Chi-Square for Covariates
27.762 with 2 DF (p=0.0001) 18.707 with 2 OF (p=O.OOOI)
1.9260 with 4 OF (p=0.7494)
NOTE: No (additional) variables met the 0.05, significance level for entry into the model.
Summary of Stepwise Procedure
Step 1
2
Variable Entered Removed
PUT PENG
Nwnber
In 1 2
Score Chi-Square
14.6304 6.9205
Wald Chi-Square
Pr > Chi-Square 0.0001 0.0085
50
SAS
The LOGISTIC Procedure Analysis of Maximum Likelihood Estimates
Variable
Parameter Estimate
Standard Error
Wald Chi-Square
Pr > Chi-Square
Standardized Estimate
INTERCPT PUT PENG
-8.5287 0.000125 0.3699
2.9924 0.000049 0.1681
8.1235 6.4702 4.8417
0.0044 0.0110 0.0278
1. 646011 0.986060
'Association of Predicted Probabilities and Observed Responses Concordant Discordant Tied i270 pairs)
94.8% 5.2% 0.0%
Somers' 0 Gamma Tau-a c
0.896 0.896 0.458 0.948
51
Lampiran3
KUESIONER PENELITIAN
ANALISIS KEMAMPUAN PENGEMBALIAN KREOIT PETERNAKAN AYAM BURAS 01 KABUPATEN ClAM IS (Studi Kasus di Kelompok Ternak "ITIKURIH" Oesa Ciharalang Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis)
Oleh: Nama: Endan Hendarto NRP : 003496059 Alamat: 1. Bogor: Rimba Mulya I NO.3 Ciomas Bogor Tip. (0251) 321153 2. Ciamis : RT/RW: 02/01 Oesa Oarmacaang Cikoneng Ciamis 46261
JURUSAN SOSIAL EKONOMIINOUSTRI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
52
Kata Pengantar Puji syukur penulis panjatkan kepada Alloh
sm yang telah memberikan rahmat dan
karunianya sehingga penulis mampu menyelesaikan kuesioner ini. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad s.a.w. beserta keluarga dan para pengikutnya hingga akhir jaman. Amien . Kuesioner ini merupakan instrumen atau alat untuk mendapatkan data primer dari responden dalam rangka melakukan penelitian lenlang kemampuan pengembalian kredil pada kelompok lemak "ITIKURIH" di Oesa Ciharalang Kecamalan Cijeungjing Kabupalen Ciamis. Adapun penelitian ini dilujukan sebagai salah salu syaral un!uk mendapalkan gelar Sarjana Peternakan (SPI) di Jurusan Sosial Ekonomi Industri Peternakan Fakultas Peternakan Inslilut Pertanian Bogor. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
ke~asamanya
dari semua pihak
terutama dari para responden untuk memberikan informasi/data yang sebenar-benarnya demi lancarnya penelitian ini. Oi akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada para responden khususnya dan umumnya semua pihak yang telah memberikan bantuan dan
ke~asamanya
dalam
pengumpulan data ini. Semoga Alloh SWT membalas dengan balasan yang setimpaLAmien.
Bogor,
April 2000
Penulis
53
I. PROFIL RUMAH TANGGA RESPOND EN 1. Nama kepala keluarga 2. Nama responden 3. Alamat 4Pfilkl ro I e uarga respon den : Jenis Status N kelamin dalam Nama 0 keluarga (1 ) (2) 1
Umur (thn) (3)
II Pendidikan terakhir
Peke~aan
Utama
Status perkawinan
(5)
(6)
(4)
2 3 4 5
6
Keterangan : (1) Jenis kelamin L = laki-Iaki P = Perempuan (2) Status dalam keluarga : ayahlibu/anaklmenantullain-Iain sebutkan (3) Umur: Tahun (4) Pendidikan terakhir: SD/SMP/SMNPerguruan tinggi/ ... . (5) Peke~aan utama : PetaniiDagang/Buruh/PNS/ABRII.... . (6) Status perkawinan : kawin/belum kawin 5
Penguasaanlahan
Jenis lahan
1. Sawah - milik sendiri sewa - garapan 2. Kebun/ladang - milik sendiri - sewa garapan ,J Kolam ikan .. .. ,i - mlhk send In i - sewa garapan i 4. Pekarangan
,
I I
Satuan luas
Luas
(1 )
(2)
!
54
l
Kelerangan : (1) Satuan luas : m2/batalheklar (2) Luas : luas keseluruhan lahan yang dikuasai
6. Ternak yang dimiliki (ekor) Temak
Dewasa Befina Jantan
Muda/dara Jantan Belina
Anak Belina Jantan
Akses*
Sapi perah Sa pi polong Kerbau Domba Kambing Ayam buras Ayam ras
.........
Keterangan : *) Akses : milik sendiri/peliharaan
7. Pendapalan luar usaha ternak Jenis pendapatan
Jumlah pendapalan (RplThn)
1. Tanaman pang an
i
Padi Palawija Sayur-sayuran Buah-buahan 2. Ternak lain Domba kambil1jJ
13. I~:
........... ...........
Buruh Tam Pabrik Pegawai negeri sipil Dagang
55
II. PROFIL USAHA TERNAK 1. Mulai beternak ayam buras tahun 2. Alasan beternak 3
Pemil Tk an ayam buras Jumlah ada awal usaha Jenis temak Dara Anak Dewasa Janlan Belina
Jumlah saat ini Dewasa Dara Anak
Ket
Jumlah maksimum (Ierbanyak) ayam buras yang dimiliki ...... ... ekor pada lahun ............. .
4
Perkembangan ayam buras selama 1 tahun (ekor) Dewasa Dara Uraian Janlan Belina Janlan Belina 1. Pembelian 2. Banluan 3. Menelaskan 4. Peniualan 5. Kemalian 6. Konsumsi sendiri 7. Lani-Iain .. ..........
Janlan
Anak Belina
i
5. Aspek produksi ternak dan hasil ternak ayam buras selama 1 tahun Bulan (1) ........................... Saluan Jumlah Hargai Nilai Dijual Prod uk Satuan @ (4) (5}I Jl) (3L 1. Telur 2. ayam afkir -jan Ian - belina 3. BibiUDewasa - janlan - belina j , i 4. Dara i - jan Ian i - betina 5. Anak
Konsumsi sendiri (6)
56
Lainlain
(ZL
Keterangan : (1) Satuan: butir/Kg/ekor/ ..... . (2) Jumlah: berapa seluruh produksi pada bulan tersebut (3) Hargalsatuan: hargal(butir/Kg/ekor/... ) (4) Nilai: Jumlah x hargalsatuan (5) Dijual: berapa satuan yang dijulal (butir/Kg/ekor/ ... ) (6) Konsumsi sendiri : berapa satuan yang dikonsumsi rumah tangga (butir/Kg/ekor/... ) (7) Lain-lain: berapa satuan yang dihadiahkanldihibahkanl .....
Bulan (2) ........................... Satuan Produk (1 ) 1. Telur 2. ayam afkir - Lantan - betina 3. BibiVDewasa - jantan - betina 4. Dara -lantan - betina 5. Anak
I
Bulan (3) ........................... Satuan Produk
1. Telur 2. ayam afkir - jantan - betina 3. BibiUDewasa - jantan - betina 4. Dara - jantan - betina 5. Anak
I ,
(1)
Jumlah (2)
Jumlah (2)
Konsumsi sendiri (6)
Lainlain
Dijual
Konsumsi sendiri
(5)1
(6)
Lainlain (7)
Hargal Satuan (3)
Nilai
Dijual
(4)
(5)1
Harga/! Satuan', (3) i
Nilai
(4)
(7)
I
I
-..i(uejioner Pelwttian
57