ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR BUN GA ANGGREK DI KAVLING 18 TAMAN ANGGREK INDONESIA PERMAI (TAIP) JAKARTA
WAHYU FAJAR SYAHDWIWARNANINGSIH
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1425 H/2004 M
Analisis Strategi Pengembangan Pasar Bunga Anggrek Kavling 18 Taman Anggrek Indonesia Permai (TAIP) JAKARTA
Oleh: Wahyu Fajar Syahdwi Warnaningsih
!00092020287
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Ekonomi Pertanian
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI U IN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1425 HI 2004 M
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh : Nama : Wahyu Fajar Syahdwi Warnaningsih Nil\1 : 100092020287 Program Studi : Agribisnis : Analisis Strategi Pengembangan Pasar Bunga Anggrek Judul Skripsi Di Kavling 18 Taman Anggrek Indonesia Pem1ai (TAIP) Jakarta Dapat dite1ima sebagai syarat kel ulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Juli 2004 Menyetujui, Dosen Pembimbing Pembimbing II
r~}-"?' ·Loh-{'.' . ~ Prof. H. Aki Baihaki, M.Sc
Drs. Yudha Heryawan Asnawi, MM
Mengetahui, Dekan,
Ketua Jurusan
~:fuddin,
Ir. NIP. 150 317 958
MM
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul "Analisis Strategi Pengembangan Pasar Bunga Anggrek Di Kavling 18 Taman Anggrek Indonesia Permai (TAIP) Jakarta" Telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada hari Sabtu, tanggal 24 Juli 2004. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata (SJ) pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. Jakarta, Juli 2004
Tim Penguji, Penguji I ~"vf!V\/-
,~
~-··
Ir. Muhandis Natadiwirya, M.Si
Penguji II
Prof H. Aki Baihaki, M.Sc
Megetahui, Dekan Teknologi
PERNYATAAN
DENGAN
INI
SAVA
MENYATAKAN
BAHWA
SKRIPSI
INI
BENAR-BENAR HASIL l(ARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Juli
2004
\Vahyu Fajar Syahdwi Warnaningsih 10092020287
ft& ft& Dan Kam; /;amparkan 6um; ku oan Kam; letakkan paoanJJagu11u11g-gu11ung ft& JJang koko/; oan Kam; tum6u/;ka11 paoa1wa segala macam tanaman JJang 1noa/; ft& oij1a11oa11g mata {f~9 untuk menjao;pe/ajaran oan pedngatan 6ag; dap-dap /;am6a JJang kem6a/; (me11g;11gat Alla/;; (~~i) (Qaa/: 7-8) ft& ft&
*•················
RINGKASAN Wahyu Fajar Syahdwi Warnaningsih. I 0092020287. Analisis Strategi Pengembangan
Pasar Bunga Anggrek di Kavling 18 Taman Anggrek Indonesia Permai (TAIP) Jakarta. Dibawah bimbingan H. Aki Baihaki dan Yudha Heryawan Asnawi.
Beberapa tahun terakhir ini Indonesia kembali mengandalkan pembangunan ekonomi yang bertumpu pada pengembangan agribisnis. Indonesia sebagai negara agraris dan memiliki kondisi agroklimat yang mendukung merupakan tempat potensial untuk pengembangan komoditas hortikultura. Salah satu komoditi hartikultura yang memiliki prospek baik dalarn industri agribisnis florikultur Indonesia adalah anggrek, yang dikenal sebagai tanaman bunga khas Indonesia. Melihat besarnya prospek perkernbangan permintaan tanaman anggrek baik di pasar domestik maupun di pasar Internasional dapat rnembuka peluang pasar yang baik bagi para produsen bunga anggrek di Indonesia. Untuk itu kavling 18 TAIP yang selama ini hanya berorientasi pada pasar dalarn negeri ingin mencoba untuk rnerambah ke pasar luar negeri. Jenis anggrek komersial yang di usahakan adalah Dendrobium, Phafaenopsis, Vanda, Catt!eya dan Oncidium.
Tujuan utama yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran pengembangan pasar bunga anggrek yang terjadi di kavling 18 TAIP melalui : (I) melihat sejauh mana bauran pernasaran dan segmentasi pasar yang dijalankan oleh pengusaha angrek kavling 18 TAIP. (2) mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman melalui anal is is SWOT. (3) mengkaji alternatif strategi pengembangan pasar yang mungkin diternpuh guna rnenembus pangsa pasar yang lebih luas. Penelitian ini dilaksanakan di Taman Anggrek Indonesia Permai (TAIP) yang berlokasi di .Jalan TMII I. Kelurahan Pinang Ranti, .Jakarta Timur. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (Purpo.1·1ve) dengan pertimbangan TAIP merupakan lembaga yang memiliki
rnultifungsi
dan
rnultifasilitas sebagai sarana pernasaran anggek dalam
rangka
mengembangkan bisnis anggrek Indonesia. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Untuk menganalisis lingkungan internal kavling 18 T AIP digunakan matriks internal factor evaluation (IFE) dan lingkungan eksternal digunakan matriks eksternal factor evalution (EFE). Sedangkan untuk perumusan dan merekomendasikan alternatif strategi pengembangan pasar digunakan analisis rnatriks SWOT dan rnatriks QSPM. Berdasarkan hasil penelitian dengan memperhatikan strategi pemasaran (analisis segmentasi pasar dan bauran pemasaran) yang dilakukan penganggrek kavling 18 TAIP, segmen pasar anggrek yang dijalankan sudah cukup baik walaupun selama ini segrnen pasar yang digeluti hanya segmen pasar individual tetapi kavling 18 telah memiliki posisi tersendiri di benak konsumen, ha! ini didasarkan pada pengelola kavling 18 T AIP yang telah mampu memperkenalkan anggrek silangan baru dari jenis Dendrobium. Sedangkan dari segi bauran pemasaran; produk penganggrek kavling 18 cukup beragam baik anggrek silangan maupun anggrek spesies dan diferensiasi produk dari botolan sampai tanaman anggrek berbunga, di kavling 18 juga disediakan jasa merangkai anggrek yang dapat menarik perhatian pembeli serta mengutamakan kualitas produk. Harga yang ditawarkan cukup kompetitif sesuai dengan kualitas produknya, kavling 18 rnemiliki dua jalur distribusi dalarn rnernenuhi pasokan produk dan parnasarannya. Promosi yang dilakukan kavling 18 yaitu berupa personal selling I direct selling yang didasarkan pada kerarnahan karyawan kavling dalarn rnelayani pernbeli dan promosi Mass selling melalui majalah Trubus. Dari analisis peluang pasar diketahui bahwa perrnintaan anggrek baik di dalarn rnaupun di luar negeri sangat besar. Dalarn negeri pennintaan anggrek sangat banyak umurnnya pada hari-hari besar keagamaan dan saat upacara pemikahan serta di daerah industri pariwisata seperti Bali yang setiap bulannya membutuhkan banyak pasokan anggrek. Sedangkan untuk pasar luar negeri seiring dengan semakin rnembaiknya tingkat
kepercayaan konsumen luar terhadap anggrek spesies Indonesia membuka peluang pasar ekspor yang sangat baik terutama untuk negara kawasan Asia seperti Korea. Kondisi kavling 18 TAIP untuk mengembangkan pangsa pasarnya tidak lepas dari pengaruh internal dan eksternal kavling. Berdasarkan analisis menggunakan matriks !FE dan EFE diperoleh skor !FE sebesar 3,050 Nilai ini menunjukan bahwa penganggrek kavling 18 telah mampu mengunakan kekuatan yang dimilikinya untuk menutupi kelemahan yang ada. Sedangkan skor EFE sebesar 2,935, nilai ini menunjukkan bahwa kavling 18 telah mampu memanfaatkan peluang yang ada dengan mengantisipasi ancaman yang terjadi di dalam T AIP. Dengan demikian posisi kavling 18 berada di kuadran IV yaitu kuadran dalam sel strategi pertumbuhan
(~row
and build). Dilihat dari porto folio kekuatan
bisnis dan daya tarik pasar tergambar jelas kavling 18 T AIP berada pada posisi tumbuh selektif (kompetitif klasifikasi dan strategi berkembang). Matriks SWOT menghasilkan beberapa alternatif yang dapat diterapkan oleh penganggrek kavling 18 TAIP. (1) Strategi (S-0), dengan memasarkan produk anggrek yang berkualitas ke pasar luar Jawa dengan promosi langsung, memperluas segmen pasar dengan sistem pendistribusian yang lebih inovatif, meningkatkan produktifitas dalam memperkenalkan anggrek silangan baru dan mengadakan kerjasama dengan trader di luar negeri untuk mempermudah pemasaran (ekspor). (2) Strategi (S-T), yaitu dengan mengembangkan kreatifitas merangkai bunga anggrek, meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan
pelayanan
pada
konsumen
untuk
menghadapi
persamgan.
(3) Strategi (W-0), dengan memaksimalkan sunber daya dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi dan laba penjualan, melakukan riset pemasaran secara profossional, meningkatkan R&D untuk menghasilkan varietas yang lebih beragam serta mengikuti pameran lnternasioanl untuk memperkenalkan anggrek produksi TAIP khususnya kavling 18. (4) Strategi (W-T), yaitu dengan mengurangi penggunaan komponen impor sebagai upaya menekan biaya produksi. Dari 12 strategi yang dipaparkan dalam matrik SWOT dipilih 7 strategi yang mengarah pada strategi pengembangan pasar untuk kernudian dibuat prioritasnya dalam matriks QSPM.
KATA PENGANTAR
~)\ ~;1.&1 ~ Assa/amu 'a/aikum warahmatullahi wabarakatuh Allwmdulillahi rabbi/ 'a/amin, segala puji dan syukur bagi Allah SWT, Rabb yang telah dan selalu melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga skripsi yang berjudul ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR SUNGA ANGGREK DI KAVL!NG 18 TAMAN ANGGREK INDONESIA PERMAI ini dapat selesai dengan baik. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah atas nnamnya orang-orang yang bertaqwa Rasulullah Muhammad saw, para keluarga dan para sahabat Amin. Dengan
selesainya
penulisan
skripsi
m1
penulis
rnenyarnpaikan
ucapan
terimakasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada: I. Kedua orang tua tercinta; Bapak Suwarno, SE dan !bu Endang Nurnaningsih yang telah memberikan segala cinta, kasih sayang, perhatian, support dan doa yang tidak putus-putusnya kepada Allah SWT sehingga perjalanan penulisan skripsi ini terasa lancar. (Akhirnya saiah satu harapan kalian telah terpenuhi, sernuanya berkat segala pengorbanan dan jerih payah kalian selarna ini, terirnakasih dan tak ada kata selain sernoga Allah memberikan balasan dan limpahan karunia bahagia penuh arnpunan sepanjang rnasa, Amin). 2. Bapak Prof H. Aki Baihaki dan Bapak Drs. Yudha Heryawan Asnawi, MM selaku Dosen pembirnbing yang juga bertindak sebagai Dosen
PengL~ji.
(Terimakasih atas kritik, saran serta kontribusi materinya selarna penulisan skripsi). 3.
Bapak Ir. Muhandis Natadiwirya, MM, Msi selaku Dosen Penguji; (Terima kasih alas saran dan kontribusi materinya saat sidang skripsi berlangsung).
4. Bapak Ir. Mudatsir Najarnuddin, MM; Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. 5.
Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M. Sis; Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Ny ..K. Widya Latif Direktur Tam an Anggrek Indonesia Permai dan Bapak Ors. H. Hasyim Ojala! Pemilik Kavling 18 TAIP yang juga bertindak sebagai pernbimbing lapangan selama penelitian berlangsung. 7. !bu Rizki Adi Puspita Sari, Sp, MM; Dosen pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian (Terima kasih atas bantuan dan kontribusi materinya). 8. Mbak Melda dan Mas Jangkung; Karyawan Kavling 18 TAJP (Terirnakasih atas bantuan dan kerjasarnanya selama PKL dan penelitian di Kavling 18 TAIP serta doanya). 9. Keluarga tercinta (adikku Wiga Utarni dan ArieC mbah putri, kakek, om dan tante) yang selalu memberiku semangat dan doa untuk menjadi lebih baik lagi. I0. Sahabatku Dian Mustika Sari, S.Kp, (Teri ma kasih atas bantuan, motivasi dan doanya), Temanku Tanti Asriliani (Terima kasih atas kerjasamanya selama
penelitian, motivasi dan doanya) dan Ina Nafillah (Terima kasih atas motivasi dan doanya).
11. Teman-teman Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Angkatan'2000; Yusuf (Terimakasih atas bantuan scan gambarnya) Salim, l-liki, Arman, Gofur, Nurmila, Amel, Dian, l-!eni, Yulis, Dini. (Terima kasih alas segala bantuan, motivasi dan doanya hingga skripsi ini dapat selesai dengan baik) Gigip, Mami Dewi, Lulu serta teman-teman lain yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu (Terima kasih atas kebersamaannya selama kuliah di Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian UIN SyarifHidatullah Jakarta). Untuk semua dan segala bantuannya penulis hanya dapat menyerahkan kepada Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang untuk memberikan balasan dan limpahan karunia, Amin. Akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi sebagai tugas akhir ini rnasih rnemiliki kekurangan dan rnasih jauh dari kesempurnaan. Karena tiada yang Maha Sempurna selain Allah SWT. Sernoga skripsi ini dapat rnenjadi bagian amal saleh penulis di hadapan Allah SWT. Amin.
Wassalaamu 'alaikum wr. wb. Jakai1a, Juli ..... 2004
Penulis
DAFTARISI
Halaman KATAPENGANTAR DAFTAR !SI
IV
DAFTAR T ABEL
VI
DAFTAR GAMBAR
Vll
DAFTAR LAMP IRAN
Vlll
IPENDAHULUAN l .1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masai ah .. . l .3 Tujuan Penelitian ........................................................................ . l.4 Manfaat Penelitian . 1.5 Sistematika Penelitian ...
I 4 6 7 7
ll.TINJAUAN PUSTAKA 2. l Kerangka Teori ................. ...... .. .. . ....... .. . .. ... .. .... .. ... ... 2.1. 1 Karakteristik Anggrek.. ... .. ... .. ... .... ... ..... ...... . 2.1.2 Strategi Pemasaran ......... ................. ....................... 2. 1.3 Segmentasi Pasar.............. .. ... ... .. .... ... .. ... .. ... .. ... .. ... .. .. . ... .. .. ... ... ... ... . ... 2. 1.4 Bau ran Pemasaran . . .. ... ... ... 2.1.5 Anal is is Lingkungan Perusahaan.............. .. ..... ... ... ... . . ..... ..... 2.1.5.1 Lingkungan Internal Perusahaan........................ .................. 2.1.5.2 Lingkungan eksternal Perusahaan........................... ..................... 2. l .6 Analisis Persaingan Industri................ .................................. 2.1.7 Analisis SWOT... ......... ....................... ..... .. .......... 2.1.8 Peluang Pertumbuhan lntensif Pemasaran ........ 2.2 Penelitian Terdahulu .. ... ....... .............. ......... 2.3 Kerangka Konseptual ..
9 9 I0 12 13 15 15 16 16 18 19 21 22
!IL METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 3.2 Jenis Dan Sumber Data. 3.3 Metode Pengumpulan Data. 3.4 Metode Analisis Data.
24 24
25 25
VL GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Organisasi TAIP............... .................... .................................................
34
4.2 Sejarah dan Perkembangan Kavling 18 TAIP............ 4.3 Visi, Misi dan Tujuan Kavling 18 TAIP.................................................. 4.4 Kondisi Usaha Kavling 18 TAIP................. ....................................
36 36 37
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Lingkungan Internal... .................................................. . 5.1.1 Strategi Pemasaran..... ........................................... .. 5.1.1.1 Segmentasi Pasar........................................................................ .. 5.1.1.2 Bauran Pemasaran .............................................................. .. 5.1.2 Surnber Daya Manusia.. .. .............................................. .. 5.1.3 Produksi Dan Operasi ....................... .. ............... .. 5.1.4 Aspek Keuangan........ .. ........................................................... .. 5.1.5 Penelitian Dan Pengernbangan...... .. ............................. . 5.2 Lingkungan Eksternal.. ......................................................................... .. 5.2.1 Lingkungan Makro Perusahaan .................. . 5.2.1.1 Politik ................................................................................. . 5.2.1.2 Ekonomi .. 5.2. l.3 Sosial Budaya ......................................... .. 5.2.1.4 Teknologi. ............ .. ................................................. .. 5.2.2 Lingkungan Mikro/lndustri ............................................................... . .. ............................. .. 5 .2.2.1 Pembeli/Pelanggan..... .... . 5.2.2.2 Pernasok..... .. ............................ . 5.2.2.3 Persaingan lndustri ............................................................ . 5.2.2.4 Perantara Pernasaran ......................................... . 5.2.2.5 Pendatang Baru Yang Potensial. ........................................ . 5.2.2.6 Produk Substitusi ............................................. .. 5.3 Pernbahasan 5.3.1 Analisis Peluang Pasar. .......................................................... .. 5.3.2 Analisis SWOT ............................................................................... . . . .. . .. . . .. ................ .. 5.3.2. l Matriks !FE . . 5.3.2.2 Matriks EFE .. 5.3.2.3 Analisis Posis Perusahaan. .. ...................... .. 5.3.2.4 Formulasi Strategi .................................. .. ........ . 5.3.3 Rekornendasi Strategi Pengembangan Pasar Bunga Anggrek .......
38
38 38 43 50 50 52 54 55 55 55 57
58
60 61 61 62 65 66
67 68 69 72 77
78 79 83 88
IV. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan .. 6.2 Saran ..
92
DAFTAR PUSTAKA.
94
LAMPI RAN ............................................................................................ .
96
91
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Data Luas Panen, Produksi Dan Produktivitas...... ... . . . ... . . . .
2
Tanarnan Hias Di Indonesia, Tahun 2002 Tabel 2
Faktor-faktor Strategi Internal.......................................
26
Tabel 3
Faktor-faktor Strategi Eksternal..
27
Tabel 4
Penilaian Bobo! Faktor Strategi Internal Perusahaan...... ... . . .
28
Tabel 5
Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Perusahaan..........
28
Tabel6
Matriks SWOT ...................................................... .
32
Tabel 7
Kerangka Matriks QSPM ...
Tabel 8
Jenis-jenis Anggrek dengan Warna Bunga .. . . . . .. . . . . . . . .. . .. . . ..
46
dan Variasi Harganya yang ada di T AIP Tabel 9 : Daftar Harga Penjualan (Pendapatan) 20 Kavling TAIP... ... .
53
Tabel 10 : Daftar Pernasok Angi,rrek Di Kavling 18 T AIP... . . . . . . . . . . . . . . . . .
63
Tabel 11 : Volume dan Nilai Ekspor dan Irnpor Anggrek di Indonesia......
70
Tabel 12: Matriks !FE .................... .
78
Tabel 13 : Matriks EFE .
79
Tabel 14 : Kekuatan Bisnis dan Daya Tarik Pasar Bunga Anggrek . . . .. . . . ..
81
Tabel 15: Matriks SWOT ..... .
87
Tabel 16: Matriks QSPM ...... .
88
Tabel 17 : Matriks lmplikasi Manajcrial..
89
DAFT AR GAMBAR
Garn bar I : Proses Perencanaan Strategi Pemasaran ............ .
11
Gambar 2: Elemen-elemen Empat PDalam Bauran Pemasaran ........... .
14
Gambar 3 : Model Analisis Persaingan Jndustri .................... .
18
Garn bar 4 : Bagan Perluasan Pasar Produk .............. .
20
Garn bar 5 : Kerangka Konseptual. ................ . Garn bar 6 : Internal Eksternal (IE) Matriks...............
31
Gambar 7 : Struktur Organisasi Taman Anggrek Indonesia Permai .
35
Garn bar 8 : Posisi Perusabaan Pada Matrik IE ...
80
Gambar 9 : Kekuatan Bisnis dan Daya Tarik Pasar Bunga Anggrek . . .
82
DAFT AR LAMP IRAN
Lampiran I : Denah Taman Anggrek Indonesia Permai... ... ... ... ... ... ... .
96
Lampiran 2 : Jenis Anggrek yang Tersedia di TAIP ........... .
97
Lampi ran 3 : Gambar Anggrek yang tersedia di Kavling 18 T AIP... . . . . . .
98
Lampiran 4 : Hasil Penjualan Kavling 18 TAlP... ... ... ... ... ... ... ... ... ....
99
Lampiran 5 : Daftar Perusahaan dan Penjual Anggrek di Jakarta............
100
Lampiran 6 : Data Ekspor Florikultura Menurut Negara Tujuan... ... ... .
102
Lampi ran 7 : Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal.. ..................... .
103
Lampi ran 8 : Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal. .................... .
104
Lampi ran 9 : Penilaian Nilai Daya Tarik Matriks QSPM .................... .
105
Lampi ran I 0: Kuesioner.
106
BABI PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini Indonesia kembali mengandalkan pembangunan ekonomi yang bertumpu pada pengembangan agribisnis. Pembangunan agribisnis tidak lagi merupakan kegiatan yang berdiri sendiri, tetapi rnempunyai keterkaitan yang erat dengan sektor lainnya. Keterkaitan antara kegiatan dalam sistem agribisnis untuk komoditi hortikultura sangat penting artinya mengingat sifatnya yang
perishable dan pada umumnya dikonsumsi dalam keadaan segar. Indonesia sebagai negara agraris dan memiliki kondisi agroklimat yang mendukung
merupakan tempat potensial
untuk
mengernbangkan
kornoditas
hortikultura. Salah satu diantaranya adalah tanaman hias. Tanaman bias mempunyai prospek yang cukup cerah di Indonesia, karena Juasan lahan dan persyaratan kesuburan tanah yang dimanfaatkan untuk budidaya tanaman bias relatif kecil dibandingkan dengan luasan yang dimanfaatkan untuk jenis tanaman lainnya, serta tanaman bias rnerniliki nilai ekonornis yang tinggi dan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat (Direktorat Bina Produksi Hortikultura, 2003 ). Tanarnan hias rnerupakan salah satu kornoditi hortikultura yang terus meningkat pennintaannya baik di pasar dornestik maupun di pasar internasional. Faktor-faktor penting yang mempengaruhi peningkatan permintaan akan kebutuhan tanaman bias adalah n1eningkatnya jun1!ah penduduk,, n1eningkatnya pendapatan n1asyarakat,
perkembangan sektor pariwisata, pertumbuhan industri bunga dan tanaman hias serta terciptanya suasana lingkungan yang nyaman, sejuk dan indah. Peningkatan jumiah permintaan juga dipengaruhi oleh adanya perayaan hari-hari besar keagamaan seperti Idul Fitri, Natal, lmlek dan Tahun Baru Berdasarkan data Direktorat Bina Hortikultura pada tahun 2002 tercatat luas panen komoditas tanaman hias daun dan bunga mencapai 2604,2 ha yang tersebar di 15 propinsi penghasil tanaman hias yaitu: Sumatra Utara, Riau, Jambi, DKJ Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bali, Kalimantan Barnt, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Gorontalo. Data lengkap total Produksi, luas panen dan Produktivitas tanaman hias di 15 Propinsi Indonesia tahun 2002 disajikan pada tabel l. ··-·-'"
Luas Panen Produksi I I Produktivita j s ' - - ----·--------1----------t-901 816 111 2 4 995 73_5_t_ai_1l,-,l-rn_i__,,I 5,54 I 1 >-f-. t~gg~~k ! No
Jenis T anaman
---
r-··-··---
2 Kuping_,Q_aja~h~-+-----2_l_8_8_4_3_n_12_ ____, ____1---o---o---6---0_7---5---t.ccan~rk=.-a:...i-+_ _42...,6_0_ ____, .) ' Gladiol 1 653 018 m' 1()__8_2()__948 tangkai 6,58 4 l 53 479 m' 797 !39 tangkai 5,!9 J Pisan!tf' 1sanaan 2 3 25 l 556 m 25 804 630 tanh"' ' k =-a---i--+I, --7"-,9-4-I 5 Krisan---2 6 5 579 544 m 55 708 l 37 tan rkai 9,98 j Ma war ·~--+--~--c-~~~-+--~~~~--c--t~~~·1 2 7 Sedap m alam _ I 9 666 425 tangkai 4 826 885 m ll 4,07 8 Melati __ _ 14 237 280 111 2 I 18 233 644 kg 1,28 9 1 Palem 79~22jljl()hOn I I I 89 6 I 7_p()l~()ll I l ,42____ '-...---.--.-.---rn
-
Sumber : Direktornt Jenderal Bina Ho11ikultura, 2002
Tabel 1. Data Luas pancn, Produksi Dan Produktivitas Tanaman Hias Di Indonesia, Tahun 2002 Salah satu scktor agribisnis florikultur yang merniliki prospek baik sebagai salah satu kornoditas tanarnan bunga khas Indonesia adalah anggrek. Anggrek merupakan
1 J
salah satu komoditi tlorikultura yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan mempunyai sejumlah keistimewaan dibandingkan tanaman hias bunga lainnya. Tanaman anggrek banyak digemari masyarakat karena bunga anggrek mempunyai keindahan bentuk, ukuran, warna dan tekstur yang bervariasi membuat anggrek semakin menarik dan mengagumkan serta rajin berbunga. Selain sebagai tanaman pot berbunga indah anggrek juga dikenal sebagai bunga potong dengan Vase Life kira-kira 5 sampai 14 hari. Hal ini yang membuat anggrek memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan sangat berpotensi untuk dikembangkan. Perhatian masyarakat terhadap tanaman anggrek makin lama makin meningkat bila dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu. Mina! masyarakat untuk membudidayakan anggrek dengan
tujuan komersial tampak semakin besar,
mengingat anggrek mempunyai pasaran yang cukup luas di dalam negeri maupun di luar negcri. Schingga wajar bila anggrek menjadi salah satu primadona tlorikultur di Indonesia.
Jenis
anggrek
komersial
yang diusahakan
di
Indonesia adalah
/Jendrobiwn, Pha/aenopsis, Vanda, Catt!eya dan Oncidium. Permintaan akan anggrck dan tanaman hias lainnya terns meningkat. Oleh karena itu tanaman anggrek memiliki peluang besar untuk diprioritaskan bagi perkembangan pasar tanaman bias. Sampai saat ini walaupun prospek tanaman anggrek sangatlah baik namun penanganannya masih relatif sedikit dibandingkan dengan komoditas pertanian lainnya. Dengan tingkat yang belum intensiftersebut maka hasil yang diperolehjuga belu1n sesuai dengan potensi yang din1iliki. Mengingat Indonesia adalah ncgara
tropis yang memiliki kerngarnan cukup bcsar terutama untuk tanaman anggrek.
Indonesia memiliki lebih kurang 5.000 spesies yang tersebar di beberapa propinsi. Keadaan ini merupakan peluang bagi pengembangan industri bunga anggrek di Indonesia dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani, memperluas lapangan kerja menambah devisa negara dan memiliki fungsi lain yang menyegarkan dan menyemarakkan lingkungan hidup di Indonesia. Potensi pasar yang cukup baik ini seharusnya dapat membuat petani angt,>Tek di Indonesia berusaha meningkatkan produksinya dan mendorong para pengusaha anggrek untuk berusaha memperluas pangsa pasarnya di dalam maupun di luar negeri (Direktorat Bina Produksi Hortikultura, 2003). Melihat besarnya propek perkembangan permintaan komoditi bunga anggrek di pasar domestik maupun pasar internasional akan membuka peluang pasar yang baik bagi para produsen bunga anggrek di Indonesia. Untuk memanfaatkan potensi tersebut diperlukan upaya-upaya yang lebih sistematis dan terpadu mulai dari pengadaan sarana produksi dan pemasarannya. Hal ini didukung oleh mulai membaiknya kondisi perekonomian Indonesia sehingga dapat bersaing secara kompetitif dengan bunga anggrek dari negara lain.
1.2 Pernmusan Masalah Adanya berbagai perusahaan budidaya anggrek menyebabkan adanya persaingan antar perusahaan penghasil bunga angt,>Tek tersebut. Strategi pemasaran memegang peranan penting bagi keberhasilan usaha tersebut.
Taman
Angbrrek
Indonesia
Pennai
(TAIP)
merupakan
suatu
lembaga
multifasilitas yang dibentuk oleh pihak swasta yang berperan sebagai pusat peragaan anggrek, pusat pemasaran, obyek wisata, pusat penelitian dan pengembangan serta pusat informasi penganggrekan Indonesia. TAIP dirancang dengan azas pemerataan bagi semua kavling pemasaran dan dilengkapi dengan prasarana dan sarana penganggrekan yang memadai agar mampu mendukung peningkatan mutu dan pengembangan
penganggrekan
nasional
pada
umumnya
(Buku
Panduan
TAIP, 1995) TAIP sebagai wadah yang menangani pemasaran anggrek yang didalamnya terdapat para penganggrek salah satunya adalah penganggrek kavling 18 hams dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat untuk menghadapi masalah di lingkungan ekstemal maupun lingkungan internal kavling 18 TAIP serta meningkatkan pangsa pasar dengan memperhatikan strategi pemasaran yang ditcrapkan scsuai denganjcnis produk yang dihasilkan, harga produk dan saluran distribusi sehingga produk bunga anggrek dapat sampai kc tangan konsumen dengan beban distribusi yang kecil. Kebcrhasilan dari strategi pernasaran yang dilakukan perusahaan tergantung dari analisis segmentasi pasar dan analisis bauran pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan sehingga pcrusahaan tersebut dapat bertahan dan berkembang dalam kegiatan industri. Bcrdasarkan fakta di atas dan mengingat ruang lingkup dari manaJemen pemasaran yang sangat luas, maka pcrumusan masalah yang dapat dirumuskan scbagai upaya mcrcbut pangsa pasar yang ada serta untuk mcnghadapi kondisi
persaingan usaha yang semakin ketat menuntut pengusaha anggrek kavling 18 TAIP untuk menerapkan strategi pemasaran yang tepat dalam upaya memperluas pangsa pasar. Dari urian diatas rumusan masalah dapat dibuat sebagai berikut : I. Bagaimana kondisi lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi
pengusaha anggrek kavling 18 T AIP dalam strategi pemasaran bunga anggrek? 2. Bagaimana pelaksanaan segmentasi pasar dan bauran pemasaran (produk,
harga, distribusi dan promosi) yang dijalankan oleh pengusaha anggrek kavling 18 TAIP? 3. Bagairnana strategi pengernbangan pasar yang mungkin dapat dilakukan
pengusaha ang!,>Tek
kavling
18
TAIP
sehingga
mampu
turnbuh dan
berkembang dimasa mendatang?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.J Tujuan Umum Secara umurn tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran pengembangan potensi pasar yang ada di kavling 18 TAIP melalui:
I. ldentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancarnan melalui analisis
SWOT 2.
ldentifikasi bauran pemasaran dan segrnentasi pasar yang dijalankan oleh pengusaha anggrek di kavling 18 TAIP.
3. Analisis alternatif strategi pengembangan pasar yang dapat ditempuh guna menembus pangsa pasar yang lebih luas.
BAB III. Membahas mengenai metodologi yang digunakan dalam penelitian seperti lokasi penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan metode analisis data dalam mengolah data-data yang diperoleh saat penelitian berlangsung_
BAB IV. Membahas tentang Gambaran Umum perusahaaan dimana penelitian berlangsung; mengenai organisasi TAIP, sejarah dan perkembangan kavling 18 TAIP, visi, misi dan tujuan kavling 18 TAIP serta kondisi usaha kavling 18 TAIP. BAB V.
Membahas tentang hasil dari penelitian secara keseluruhan dan kemudian dibahas dengan menggunakan metode yang telah dijelaskan pada bab 3.
BAB VI.
Menarik kesimpulan serta saran penulis tentang pencapaian kinerja perusahaan sesuai dengan judul skripsi di atas.
BABII TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Karakteristik Anggrck Anggrek adalah narna umum untuk sernua tumbuban famili Ord1id11ce11e (keluarga anggrek-anggrekan). Famili ini merupakan salah satu grup terbesar c!iantara tumbuban berbunga. Dahulu anggrek banya c!ikenal sebagai bunga yang berwarna
ungu
sebelum
John
Dominy,
seorang
botanis
Inggris berhasil
menyilangkan dua species Ca!anthe yang berbunga pada tabun 1856. keberhasilan tersebut akhirnya membuka kemungkinan baru yang berkembang menjadi kekhasan anggrek hingga kini (Sutiyoso dan Sarwono, 2002). Budidaya anggrek pada prinsipnya dapat dilakukan kepada seluruh species, tetapi pada saat ini buc!idaya banya difokuskan pada beberapa jenis anggrek yang mempunyai nilai komersial. Jenis anggrek tersebut adalah Cattleya, Oendrobi11m,
Plwlaenopsis, Onchidiwn serta Vanda. Tanaman anggrek rnemiliki rnanfaat yang utarna sebagai tanaman hias karena bunga anggrek mernpunyai keindahan bunga
clan baunnya yang khas. Selain itu anggrek juga bern1anfaat sebagai can1puran rarnuan obat-obatan, bahan minyak wangi serta rninyak rarnbut. Berc!asarkan ternpat tumbuhnya, sifat tumbuh
tanaman anggrek dapat
dibedakan menjadi lima 111aca111 yaitu epifiC serniepifit, tcrrestik, semiterrcstik clan saprofit. Namun sebagian besar jenis species anggrek tumbuh secara epifit.
Anggrek epifit hidup menempel di batang, dahan atau ranting pohon yang masih hidup maupun sudah mati. Seluruh akarnya yang panjang menjuntai di udara, sedangkan akar yang menempel pada media (substrat) hanya berfungsi untuk menahan tanaman pada posisinya. Contohnya Pha/aenopsis, Dendrobiwn, Vanda
dan Cattleya (Gunawan, 2002).
2.1.2 Stratcgi Pcmasaran Menurut Peter Drucker. Pemasaran adalah hal yang amat mendasar, sehingga tidak dapat dianggap sebagai fungsi tersendiri. Pemasaran adalah cara memandang seluruh perusahaan dari hasil akhirnya yaitu dari pandangan pelanggannya. Keberhasilan suatu bisnis bukan ditentukan oleh produsennya melainkan oleh pelanggannya (Kotler, 1995 : 1). Dewasa ini kegiatan pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting bagi dunia usaha. Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan rnenciptakan, rnenawarkan dan secara bebas rnempertukarkan produk yang bernilai. Pernasaran adalah fungsi bisnis yang mengidentifikasikan kebutuhan dan keinginan yang belurn terpenuhi, menentukan pasar sasaran paling baik yang dapat dilayani, menentukan produk, jasa dan program yang sesuai untuk melayani pasar-pasar ini dan meminta setiap orang dalam organ1sas1 untuk berfikir dan melayani pelanggan (Kotler, 2002 : 9).
Strategi pemasaran sangatlah diperlukan dalam rnerencanakan sebuah bisnis, untuk itu diperlukan pernahaman yang lebih lanjut dengan mendefinisikan beberapa konsep, inti pemasaran, diantaranya segmentasi pasar dan pasar sasaran serta bauran pemasaran. Karena pada dasarnya strategi pemasaran rnerupakan alat fundamental yang direncanakan untuk meneapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran. Strategi pemasaran tersebut dapat dijelaskan melalui garnbar l di bawah ini.
Analisis ill>
\lisi dan ivlisi
-
Lingkungan Eksternal (Peluang& Ancaman)
~
Analisis SWOT JI>
Analisis
.
Lingkungan Internal
"'
(Kekuatan & Kelcmahan)
-
Forn1ulasi
Fonnulasi
Fonnulasi
Sasaran
Strategi
Program
'"
~
...
Ill>
.,
ll>
h11pie1n entasi
t
·~
I Ii»
Urn pan Bali k dan Pen gen dali an
i I
I (Sumber: Kotler, 2002: 87)
Gambar 1. Proses Perencanaan Strategi Bisnis (Pemasaran)
2.1.3 Segmentasi Pasar Jarang seorang pernasar dapat rnernuaskan setiap pembeli di pasar. Oleh karena itu para pernasar harus dapat rnemahami konsep segmentasi pasar dan pasar sasaran agar marnpu rnengidentifikasi peluang pemasaran yang lebih baik, sehingga pemasar dapat mengembangkan penawaran yang tepat untuk masingmasing pasar sasaran. Menyesuaikan harga dari produk mereka, mengembangkan saluran distribusi dan periklanan untuk menjangkau pasar sasaran dengan efisien serta memusatkan perhatian pada pernbeli yang potensial. Pada intinya pemasar diharapkan mampu mengidentifikasi dan rnengernbangkan bauran pernasaran yang ada sehingga dapat memutuskan segrnen mana yang menyajikan peluang lebih besar. Segmentasi pasar rnerupakan suatu tindakan rnengidentifikasi dan mernbentuk kelompok pembeli atau konsurnen secara terpisah, karena masing-masing segmen konsumen ini memiliki karakteristik dan kebutuhan bauran pemasaran tersendiri. Segrnentasi pasar j uga merupakan suatu usaha untuk rneningkatkan ketepatan sasaran perusahaan. Segmentasi pasar terdiri dari kelornpok besar yang dapat diidentifikasikan dalam sebuah pasar dengan keinginan, daya beli, lokasi geografis, perilaku pembelian dan kebiasaan pembelian yang serupa. Langkahlangkah utama yang akan dilakukan perusahaan dalam segmentasi pasar adalah mengidentifikasi variabel segmen pasar dan rnengembangkan bentuk segmen yang dapat menjadi peluang pasar (Kotler, 1997: 315)
Penetapan pasar sasaran merupakan suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen yang akan dirnasuki. Setelah perusahaan mengidentifikasi peluangpeluang segmen
pasarnya,
ia harus
mengevaluasi
beragam
segmen dan
. rnernutuskan segmer. rnana yang akan dibidik. Dalarn rnengevaluasi segrnen pasar perusahaan harus dapat mernilih untuk rnernusatkan perhatian pada satu segmen atau beberapa segrnen yang disertai dengan tanggung jawab sosial. Perusahaan juga harus mernantau hubungan antar segrnen, mencari lingkup segrnen yang ekonornis dan potensi pernasaran (Kotler, 2002: 319).
2.1.4 Bauran Pemasaran Bauran perusahaan
pernasaran adalah untuk
mencapai
kelornpok sasaran
kiat pemasaran
pemasarannya dalam
yang digunakan pasar sasaran.
Kombinasi dari kegiatan pemasaran akan menghasilkan keputusan mengenai bauran pernasaran yang meliputi penentuan produk, harga, distribusi dan promosi. Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi, sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan. Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang serta pelayanannya. Harga merupakan variabel yang dapat berubah dengan cepat karena adanya perubahan faktor-faktor penyusunannya. Distribusi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya tcrjangkau dan tersedia bagi pasar sasarannya sehingga konsumen dapat rnempcrolehnya.
Prornosi adalah berbagai kegiatan yang
dilakukan perusahan untuk mengkomunikasikan dan menyampaikan produknya kepada pasar sasaran dan membujuk konsumen untuk membeli produk tersebut (Kottler,2002: 17). Komponen bauran pemasaran dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini. Bauran Pemasaran
/
l'roduk (Product)
Tempat (Place) Pasar Sasaran
Keragaman Produk Kualitas !Jesign Ciri Nama Merek Kemasan Ukuran Pelayanan Garansi
Saluran Pemasaran Cakupan Pasar · Pengelompokan Lokasi Persediaan Transportasi
Harga (Price)
l'romosi (Promotion)
Dafrar harga Rabat/Diskon Potongan Harga Khusus Periode Pembayaran Syarat Kredit
Promosi Penjualan Periklanan Tenaga Penjualan Kehurnasan/Pub/ic relation Pernasaran Langsung
(Sumber: l(otler, 2002: 18)
Gambar 2. Elemen-elemen Empat P Dalam Bauran Pemasarnn
2.1.5 Analisis Lingkungan Perusahaan I Pemasaran
Dalam berupaya menerapkan strategi bersaing dan strategi pemasaran yang tepat perusahaan diharapkan dapat mengenali dan memberikan interaksi secara menguntungkan terhadap kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi dalam lingkungan
perusahaannya.
mengoptimalkan
mengharuskan
perusahaan untuk
sumberdaya perusahaan
sehingga mampu
Keadaan
pendayagunaan
tm
merespon terhadap perubahan lingkungan. Lingkungan perusahaan dibagi dua, yaitu lingkungan internal perusahaan yang meliputi kekuatan dan kelemahan internal perusahaan serta lingkungan eksternal yang terdiri dari peluang dan ancaman di luar kontrol perusahaan.
2.1.5.1 Lingkungan internal
Lingkungan internal perusahaan merupakan suatu kondisi yang acla dalam perusahaan.
Faktor
internal
perusahaan
merupakan
fak1:or-faktor
yang
mempengaruhi arah dan tindakan perusahaan yang berasal clari internal perusahaan. Analisis lingkungan internal mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan yang menjadi landasan bagi strategi fungsional perusahaan. Strategi fungsional tersebut terdiri dari aspek pemasaran, aspek produksi dan operasi, aspek keuangan, sumber claya manusia serta penelitian clan pengembangan. Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan atau keunggulan-keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani okh pcrusahaan, sedangkan kelernahan aualah kcterbatasan atau kekurangan
dalam
sumber daya,
keterampilan, dan
kapabilitas yang secara senus
menghambat kinerja efektif perusahaan (Thompson, 1998: 50). 2.l.5.2 Lingkungan Ek.sternal Perusahaan
Lingkungan eksternal perusahaan merupakan lingkungan yang berada di luar kontrol perusahaan. Analisis eksternal mengidentifikasi peluang dan ancaman yang menjadi landasan strategi perusahaan. Peluang adalah situasi penting yang tidak rnenguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Lingkungan eksternal ini dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan mikro (pernasok, perantara pemasaran, pelanggan, pesaing) dan lingkungan makro (lingkungan ekonomi, politik, sosial budaya dan teknologi) (David, 2002).
2.1.6 Analisis 1iersaingan Industri
Faktor penentu dari kemampuan bersaing yang alami dalam perusahaan adalah harga, kualitas produk , pekerjaan yang rnemadai dan pelayanan konsumen yang baik. Ketika kondisi persaingan mulai signifikan perusahaan diharuskan mampu merespon kegiatan strategi untuk melindungi perusahaan dari ancaman yang akan datang. Salah satu kerangka berfikir yang banyak digunakan untuk melihat tingkat persaingan dalam industri adalah model analisis persaingan dari Michael E. Porter
(Porter's five /i!rces models of" competitive analysis). Model analisis porter merupakan suatu pendekatan yang banyak digunakan untuk mengembangkan
strategi bagi perusahaan. Lima kekuatan yang menentukan tingkat persamgan adalah: I. Persaingan dalam industri Tingkat persaingan dalam suatu indutri ditentukan oleh jumlah pesamg, pertumbuhan industri, intensitas asset, diferensiasi produk dan hambatan keluar. Diantara variabel tersebut, jumlah pesaing dan pertumbuhan industri adalah variabel yang paling berpengaruh. 2. Pendatang barn yang potensial Bila suatu industri cukup menarik maka akan banyak pendatang baru yang masuk ke dalam industri sehingga mengakibatkan kapasitas produsen bertambah dan persaingan semakin tajam. : (I) skala ekonomis, (2) diferensiasi Produk, (3) persyaratan modal, (4) hiaya peralihan pemasok (.'»witching cost), (5) akses kesaluran distribusi dan (6) kebijakan pemerintah.
3. Produk substitusi Dalam berbagai industri perusahaan bersaing ketat dengan produk pengganti. Produk substitusi akan menjadi penghambat bagi petusahaan untuk memperoleh laba yang tinggi, karena harga naik maka konsurnen akan bera!ih ke produk substitusi. 4. Pemasok Pemasok yang memiliki kekuatan tawar menawar yang tinggi akan dapat memaksa industri untuk menerima harga yang ditentukan. Hal ini akan berdampak pada berkurangnya keuntungan yang akan diperoleh
p<~rusahaan.
5. Pembeli Pembeli bersaing dengan industri dengan cara memaksa harga turun, tawar menawar untuk mutu yang lebih dan pelayanan yang lebih baik serta berperan sebagai pesaing satu sama lain. Kekuatan pembel i yang penting dalam industri tergantung pada sej um Iah karakteristik situasi pasarnya dan pada kepentingan relatifpembelinya. Gambar dari model analisis persaingan industri dapat dilihat di bawah ini. Entri potensial dari pesaing baru
Kekuatan rnenawar dari pemasok
,,
-
Persaingan diantara perusahaan yang ada
I
-
'
Kekuatan rnenawar dari konsumen
•
Perkembangan potensial dari produk pengganti
(Sumber: David, 2002)
Gambar 3. l\fodel Analisis Persaingan lndustri
2.1. 7 Analisis S\VOT Analisis SWOT merupakan idcntifikasi sistematik atas kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Wrnknesses) internal perusahaan serta petuang (()ppurtunf{Ies)
I
dan ancarnan (threats) lingkungan eksternal yang dihadapi perusahaan. Menurut David, faktor-faktor kunci eksternal dan internal yang rnerupakan rnatriks SWOT rnenghasilkan ernpat tipe strategi, yaitu: I. Strategi SO, rnerupakan strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk rnemanfaatkan peluang eksternal. 2. Strategi WO, rnerupakan strategi untuk mengatasi kelemahan internal dengan pcluang eksternal. 3.
Strategi ST, merupakan strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk menghindari ancaman eksternal.
4.
Strategi WT, merupakan strategi bertahan dengan merninirnalkan kelernahan dan rnenghindari ancarnan eksternal.
2.1.8 Peluang Pertumbuhan Intensif Pemasaran Dalarn rnendeteksi peluang perturnbuhan intensif perusahaan perlama-tama akan mernpertirnbangkan, apakah rnereka dapat meraih pangsa pasar yang lebih besar dengan produk yang ada di pasarnya sekarang (Srrafegi Penetrasi Pasar). Kemudian, mempertimbangkan apakah dapat dikembangkan pasar baru untuk produk yang sudah ada (Strategi !'engembangan Pasar). Lalu mempertirnbangkan apakah dapat rnenciptakan produk baru yang memberikan keunggulan potensial
bagi
pasar
vano ~ "'
ada
(S"trate~f!.i
Pengembangan
Produk).
kemudian
mempertimbangkan juga peluang untuk menciptakan produk baru di pasar yang
barn (Strategi Diversifikasi). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar bagan perluasan pasar produk di bawah ini. Produk Lama
Barn
I . Penetrasi Pasar
3. Pengembangan Produk
2. Perkembangan Pasar
4. Diversifikasi
Lama Pasar Barn
j
(Surnber: Kottler, 2002: 86)
Gambar 4. Bagan Perluasan Pasar Prociuk
Pasar dalam arti luas adalah himpunan.semua pembeli aktual dan potensial dari produk dimana besarnya pasar akan tergantung pada jumlah pembeli yang mungkin ada untuk suatu tawaran tertentu. Pasar potensial adalah himpunan konsumen yang menyatakan ada minat pada suatu produk atau jasa tertentu. Konsumen yang berada pada pasar ini berasal dari berbagai segmen berbeda yang mempunyai minat sama pada suatu produk atau jasa tertentu. Disini minat konsumen saja tidak cukup untuk menentukan suatu pasar. Konsumen hams memiliki daya beli yang memadai untuk membeli suatu produk sehingga akan tumbuh pasar yang tersedia sebagai fungsi minat dan pendapatan. Pasar yang tersedia adalah himpunan konsumen yang mempunyai minat, pendapatan, dan akses pada suatu produk atau jasa tertentu. Pengembangan pasar adalah menjual produk yang sarna dalarn wilayah geograti yang berbeda. Strategi pengembangan
pasar dilakukan dengan tujnan untuk memperluas pangsa pasar dan mencari pasar baru yang mcmenuhi syarat.
2.2 Hasil Penelitian Tentang Pemasaran Bintari (2003) dalam penelitiannya dengan judul Analisis Strategi Pemasaran Bunga Anggrek Di Taman Anggrek Indonesia Permai (TAIP) Jakarta menganalisis lingkungan internal dan eksternal yang dihadapi oleh TAIP dalam memasarkan bunga anggrek. Faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan tersebut dianalisis dengan menggunakan matriks SWOT yang menghasilkan beberapa alternatif strategi. Dari sisi kekuatan dan peluang dengan peningkatan pelayanan pada petanggan, kekuatan dan ancaman dengan peningkatan mutu produksi tanaman anggrek, dari sisi kelemahan dan peluang melalui peningkatan kegiatan promosi dengan memaksimalkan sumber daya yang ada, sedangkan dari sisi kelemahan dan ancaman harus mengurangi penggunaan komponen impor yang besar seperti pupuk dan bibit agar dapat menekan biaya produksi. Briana (2003) dengan judul penelitian Analisis Pengembangan Pasar Produk Bunga Potong (kasus pada PT Alam Indah Bunga Nusantara, Cipanas, Cianjur). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan strategi bauran pemasaran dan variabel-variabel lingkungan internal dan eksternal yang dihadapi oleh perusahaan tersebut. Dalam menganalisis strategi pengembangan pasar yang tepat untuk diterapkan pada perusahaan ini maka analisis yang digunakan adalah analisis
SWOT, analisis persarngan pasar serta matriks QSPM untuk merekomendasikan strategi yang tepat bagi perusahaan
2.3 Kerangka Konseptual Dalam iklim yang kornpetitif perusahaan tidak dapat hanya bertahan dengan po la kine~ja
yang telah dilakukan. Untuk rnenghadapi pasar dunia yang kompetitif, suatu
perusahaan dituntut untuk melakukan perencanaan strategis secara tepat dalam setiap peri ode pertumbuhan usahanya. Penentuan strategi perusahaan hams senantiasa mengacu pada visi dan misi perusahaan, menganalisis kinerja perusahaan melalui faktor-faktor eksternal dan faktor-faktor
internal
yang
sepenuhnya
berada dalam
kendali
perusahaan,
menentukan pasar sasaran dan peluang pasar serta mengembangkan strategi pernasaran. Analisis terhadap lingkungan internal dilakukan berdasarkan strategi fungsional perusahaan seperti sumberdaya manusia, pemasaran (segmentasi pasar dan bauran pemasaran), produksi dan operasi, keuangan, penelitian dan pengembangan serta analisis kekuatan dan kelernahan perusahaan. Analisis terhadap lingkungan eksternal dilakukan dengan rnenganalisis lingkungan makro berupa analisis PEST (Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan Teknologi) lingkungan rnikro/industri (pelanggan, pesaing, pernasok, produk substitusi, pendatang baru yang potensial dan perantara pernasaran) yang kernudian diidcntifikasi peluang dan ancarnannya. Tinjauan
terhadap faktor-faktor !ingkungan ini ken1udian dirangkun1 dalan1 suatu n1atriks fF'E,
EFE dan SWOT serta rnatriks IE untuk rnenentukan posisi perusahaan. Analisis peluang
pasar
sehingga
pada
akhimya
akan
diperoleh
altematif strategi
pengernbangan pasar. Kerangka konsepsual 1m secara ringkas disajikan pada Garnbar 5 dibawah ini. Yisi Dan Misi Kavling 18 T AIP
I
•
,j,
. ....
Analisis Lingkungan Ekste111al ••• Analisis PEST "':· _.:~~~~}_i~_i_~ _~-:T_s_c:! ~~¥-~:~ _1_1_1~~~!~-~ ___ Peluang Dan Aneaman (EFE)
Analisis Lingkungan lnten1al ·:· Pen1asaran (Segmentasi pasar dan Bauran Pe1nasaran) •!• Produksi Dan Operasi .:... Aspek Keuangan ·!· Riset Dan Pengen1bangan
._?~_1_1:_l:~_1~ -~~y-~ -~1-~~~~-~~~- --. •!• Kekuatan Dan Kelemahan (!FE) +:'1'
I
+
Matrik IE dan Analisis SWOT
i Analisis Peluang Pasar
t Rekomendasi Strategi pengembangan Pasar (QSPM)
_J
Gnmhar 5. Kerangka Konsepttrnl
BABlll METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Pcnclitian Pelaksanaan penelitian ini berlokasi di Taman Anggrek Indonesia Pennai (TAIP), Jalan TMII 1, Kelurahan Pinang Ranti, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (Purposive) dengan pertimbangan TA!P mernpakan lembaga multifungsi dan rnultifasilitas dalam rangka rnengembangkan bisnis anggrek Indonesia. Penelitian dilaksanakan pada awal bulan April hingga akhir Mei 2004.
3.2 Jcnis dan Sumber Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian
1111
terdiri dari data kuantitatif dan
kualitatif baik yang berupa data primer maupun sekunder yang diperoleh dari sumber internal dan eksternal kavling 18 TAIP. Data primer diperoleh rnelalui basil wawancara langsung dengan pihak manajemen dan pemilik kavling 18 T A!P yang menjadi responden, juga melalui pengamatan langsung/observasi di lapang guna memberikan infonnasi tambahan untuk mendukung data yang diperoleh. Scdangkan data sekunder diperoleh dari laporan manajemen TA!P seperti tulisan-tulisan/literatur-literatur dan laporan keuangan kavling yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3.3 Metode l'engumpulan Data Pengumpulan data primer dilakukan dengan teknik observasi langsung di lapang, wawancara dan kuesioner. Responden terdiri dari pemilik kavling 18 TAIP bese11a karyawannya dan manajer TAIP. Wawancara dan kuesioner dilakukan dengan mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap kine1ja perusahaan se1ta penentuan bobot dan peringkat untuk masing-masing faktor tersebut. Untuk data sekunder diperoleh melalui laporan tahunan kavling 18 TAIP, literatur dan data statistik yang relevan dengan penelitian yang berasal dari instansi seperti Biro Pusat Statistik (BPS) dan Departemen Penanian. 3.4 Mctodc Analisis Data Metode pengolahan· dan analisis data yang digunakan dalarn penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan konsep manajemen strategi dan manajemen pemasaran dengan memperhitungkan perubahan lingkungan internal dan eksternal kavling 18 TAIP se1ta lingkungan industri. Data dan informasi yang terkumpul diolah dan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif Teknik analisis yang digunakan adalah:
3.4.1 _.\nalisis Scg1nentasi Pasar .-\nalisis scgmentasi pasar merupakan suatu usaha untuk meningkatkan ketepatan sasaran perusahaan dalam menentukan segmen pasamya. Ketepatan ini berguna untuk melakukan analisis terhadap peluang pasar guna memperluas
pangsa pasar. Da!a1n n1elakukan ana!isis tcrhadap penentuan seg1nentasi pasar dapat dilihal dengan menggunakan empat pendckatan analisis segmen pasar
yaitu: pendekatan geografis, pendekatan demografis, pendekatan psikografis dan pendekatan perilaku. Analisis segmentasi pasar harus dilakukan kembali secara periodik karena segmen pasar selalu berubah.
3.4.2 Analisis Stratcgi Bauran Pcmasaran Analisis implementasi strategi bauran pemasaran dilakukan dengan cara mendeskripsikan unsur-unsur bauran pemasaran (produk, harga, distribusi dan promosi) yang dijalankan oleh perusahaan selama ini. Analisis ini digunakan untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari analisis segrnentasi pasar yang ada diperusahaan tersebut guna menentukan strategi pengembangan pasar yang tepal sehingga rnarnpu menembus pangsa pasar yang Iebih luas.
3.4.3 Analisis Matriks IFE dan EFE Penilaian internal ditujukan untuk mengukur sejauh mana kekuatan dan kelemahan yang dirniliki oleh perusahaan. Langkah yang ringkas dalam melakukan penilaian internal adalah dengan menggunakan Internal Factor
l:'mluation Aiatrik1· ([FE). Matriks IFE tergarnbar di bawah ini.
~I'.;:k~~:t:~~akto1:St;~3·tegii'~t~·;;;tl-:-Bobot .
Ra t_i_n_g_ _B_o_b_o_t x~~-t-in_g_
I
I
I
f
·-··-..
Kelernahan
!*
-
!_____ ·········-----·--····-- .
........ _ _ _ _ _
I '
I I TOTAL Sun1ber Rangkuti, 2000
Tabcl 2. Faktor-faktor Stratcgi Internal
Ek~terna!
Factor Fva!uation lv!atriks (EFE) mengarahkan perumusan
strategi untuk merangkum dan mengevatuasi informasi ekonomi, sosiat budaya, teknologi dan informasi dmi lingkungan industri. Matriks EFE tergambar di bawah ini.
·-·
Faktor-~~~o_r_Strategi Ekstcrnal Bobot Rating Jil,·._B_o_b_o_t_x_R_a_ti_n.g -··-·~·····--~1""""' Peluang
*
Tabet 3. Faktor-faktor Stratcgi Eksternal Tahap·tahap untuk mcnentukan faktor-faktor lingkungan datam matriks !FE dan EFE adalah scbagai berikut: t. Mengidentifikasi faktor·faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan (lingkungan internal) se1ia peluang dan ancaman (lingkungan ekstemal) dalam kolom I. Penentuan faktor·faktor tersebut ditakukan dengan cara diskusi antara pihak perusahaan dengan penulis. 2. Beri bobot pada masing-masing faktor dalam kolom 2, dengan skala mutai dari 1,00 ( sangat penting) sampai dengan 0,00 (tidak pen ting). Pemberian bobot ini berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. Jumlah dari pembobotan itu tidak botch melebihi skor total 1. 00. l'enentuan bobot dilakukan dengan jatan mengajukan identifikasi faktor stategis internal dan eksternal tersebut kepada pihak nu1n
perusahaan
dengan
1nenggunakan
1netode
'"J>afrell
Comparison" (Ki near, I 991 ).
Untuk menentukan bobot setiap variabel
digunakan skala I, 2 dan 3. sakala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah: l
=
Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal.
2
=
Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal.
3
=
Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal.
Bentuk penilaian pembobotan dapat dilihat pada Tabel 5 dan Tabel 6 di bawah ini :
1--F;~ktor Strategis Internal A
I
! . A
B
c
~-r--1~~
··-"-
r---1·-1-
:
I
B
c ...
·--·•
!
Total
-·--
!
-
··-
Su111ber : Rangkuti, 2000
Tabel 4. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Perusahaan
Surnber · Rangkuti. 2000
Tabel 5. Pcnilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal Pcrusahaan
Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rum us sebagai berikut yang bersumber dari Ki near, l 99 l: Xi al= n
L:Xi I= l
Sumber : Kinear, 1991 Keterangan : al = bobot variabel ke-1
Xi
nilai variabel ke- I
=
=I ,2,3, ..
n
=
juinlah variabel
3. Hitung peringkat (rating) dalam kolom 3 untuk masing-rnasing faktor dengan 1ne1nberikan skala inulai dari 4 (outstancling) san1pai dengan I (poor)
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi pernsahaan
pada saat dilakukan peneiitian. •
Matriks !FE LJntuk 1nengukur variable-variabel pada faktor-faktor inten1al baik
2
3
=
kektuuan kecii
=
kclc1nahan kecil
•
Matriks EFE Untuk mengukur variable-variabel pada factor-faktor ekstemal baik peluang dan ancaman, skala nilai yang digunakan yaitu:
•
1 = respon kurang
2 = respon sedang
3 = respon tinggi
4 = respon sangat tinggi (superior)
Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan Lmtuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)
3.4.4 Analisis Posisi Pcrusahaan (Matriks IE) Analisis posisi perusahaan dengan menggunakan matriks !E sebagai penggabungan dari matriks !FE dan EFE. Sumbu horizontal pada matriks IE menunjukkan skor total !FE sedangkan pada sumbu ve11ikal skor total EFE. Skor antara I sampai 1,99 pada sumbu horizontal menunjukkan posisi internal yang lemah, skor 2,00 sampai 2,99 rata-rata, skor 3,00 sampai 4,00 posisi internal yang kuat. Pada sumbu vertikal skor I sampai l ,99 menunjukkan posisi eksternal yang rendah, skor 2,00 sampai 2,99 sedang, skor 3,00 sampai 4,00 posisi ekstemal yang tinggi. Sel-sel matriks lE dapat dibagi menjadi tiga daerah utama dengan implikasi strategi yang berbeda-beda. Pc11ama, kegiatan bisnis yang masuk dalam sci I, ll, atau IV disebut 111111huh dan huw dengan strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk. Kedua, kegiatan bisnis yang masuk dalam sel !II, V. VII dapat dikelola dengan strategi perraha11ka11 da11 pe!thara; penetrasi
pasar dan pengembangan produk merupakan dua strategi yang terbanyak dilakukan untuk tipe-tipe divisi ini. Ketiga, kegiatan bisnis umum yang masuk dalam sel VI, VIII, atau IX adalah panen dan divestasi (David, 2000 : 196-197) Total Skor JFE
4.0
Kuat
4.0 Tinggi
3.0
Rata-rata
I
II
2.0
Lemah
1,0
III
I
3.0
-1
IV
v
-- ----
VI
Sedang Total Sko1·
EFE
2.0
Vlll
IX
Rend ah
1.0
L
Sun1ber David, 2002
Garn bar 6. Matriks Internal Eksternal (IE)
Matriks IE kemudian diuji kembali dengan matriks Portofolio (GE). Dengan penilaian bobot matriks Portofolio sama dengan penilaian bobot pada matriks !FE dan EFE, sedangkan skala nilai yang digunakan pada matriks Portofolio ad al ah: 1 = sang.at lidak 1nenarik
2 = tidak menarik
3 = sedang
4
=
menarik
5 = sangat n1enarik
3.4.5 Analisis SWOT Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematika untuk merumuskan strategi pengembangan pasar. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Streng1h) dan peluang (Opporlunilie.1), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (7'l1reat.1)
Faktor Internal
Kckuatan (SJ Daftar Kekuatan Internal
I Fakto.- Ekstcrnal
Internal
I
IP~luang (0)
iI Daftar
Stra tegi S-0 Peluang Strategi
\ Eksternal
menggunakan
I
untuk
dengan
Strategi
kekuatan mengambil
mengambil
I dari
untuk
i dengan I
peluang
I
I
Ancaman
Strategi
I Eksternal
menggunakan
1,
untuk
dengan kekuatan menghindari
1
Strategi
j
dengan !
I meminmumkan I kelemahan
ancarnan 1
I dan
' menghindaii ancaman
-~········~·~·~
Sun1ber : R.angkuti, 2000
Tabcl 6. Matriks SWOT
3.4.6 Quantitative Strategy Planning Matriks (QSPM) f\nalisis ini menunjukkan alternatif strategi mana yang paling baik untuk diprioritaskan secara obyektif berdasarkan faktor eksternal dan internal. Input dari matriks QSPM berasal daii tahap pemanduan analisis SWOT. Langkah untuk mengembangkan matriks QSPi\;f dapat dilihat di Tabel 8.
I
keuntungan
I keuntungan dari p.eluang I menagtasi kelemahan 1 Strategi S-T St~~t~gi-W~T- -
I Ancaman (T) i Daftar
Stratcgi 'V-0
i
I. Mendaftarkan peluang/ancaman dan kekuatan/kelemahan dalam kolom kiri QSPM. lnfonnasi ini harus diambil dari matriks EFE dan !FE. 2. Memberikan bobot untuk setiap faktor kritis eksternal dan internal. Bobot ini identik dengan yang dipakai dalam matJiks EFE dan !FE. 3. Memeriksa tahap pencocokan strategi dan mengidentifikasi strategi alternatifyang hams dipettimbangkan untuk diimplementasikan. 4. Menetapkan nilai daya tarik (Attractiveness Score) yang menunjukkan daya tarik relatif dari tiap strategi yang lainnya. Nilai daya tarik itu adalah I= tidak menarik
2
=
3
4
= amat menai·ik
=
cukup menarik
agak menatik
5. Menghitung total nilai daya tatik (Total Atiractiveness Score). yang merupakan basil perkalian bobot dengan nilai daya tarik. 6. !'vlenghittmg jumlah total nilai daya tarik. Nilai ini mengungkapkan strategi mana yang paling menarik dari altematif strategi yang ada. Semakin tinggi nilai totalnya, maka strategi tersebut semakin menarik.
I
ALTERNA TIF-AL TERNATIF STRA TEGI Fakt;;;:K:;;~ci
--Bobot
----~~-r
I~ Str~te~i
-+----t--s_tr_a_1_e_g._1
:::~;~;~~~~----j-.
I I Kekuatan 1-
, .Jumlah TAS
L_____,_
,
1
i-
As
I Stratcgi 2
-,--1~xs--
\ Strategi 2
--j------
I
--1
··-1-----·r-----..·
Kelemahan
i
·1°A.s -
I
I
___I
i
~~··-~~-.---1
!
I
- !- -
i
(Sumber · David. 2002)
Tabel 1- Kerangka Matriks QSl'M
I
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1 Organisasi TAIP Taman Anggrek Indonesia Pcrmai (TAIP) merupakan salah satu organisasi yang dimiliki oleh Yayasan Harapan Kita (YHK) untuk membina para petani dan pengusaha anggrek yang bermodal kecil sehingga mereka mempunyai suatu wadah untuk berusaha. Pembangunan T AIP yang berlokasi berdekatan dengan Taman Mini Indonesia lndah (TMII) diresmikan pada tanggal 20 April 1993 oleh Mantan Presiden Soeharto. Taman Anggrek Indonesia Pennai adalah sebuah organisasi yang dibangun oleh Yayasan Harapan Kita sebagai pengganti Taman Anggrek Slipi. Organisasi ini menampung para pengusaha anggrek Slipi yang mendaflar kembali di TAIP melalui seleksi kelayakan yang dilakukan untuk menguji ketersediaan dan kemampuau para calon pengusaha anggrek yang kemudian menjadi pengusaha anggrek T AIP. Direksi T AIP sebagai pengelola diangkat oleh YHK. TAIP dipimpin oleh seorang direktur, yaitu !bu Kartini Widya Latif Direktur T AIP langsung bertanggung jawab kepada Ketua Um urn YHK, karena T Al P merupakan proyek
YHK yang masih berada dibawah pcngawasan
\'HK.
Pengusaha anggrek yang bergabung di TAIP sebanyak 20 pengusaha yang menduduki masing-masing kavling TAIP. Pengusaha anggrek kavling 18 diambil sebagai
objek penelitian skripsi. Struktur organisasi TAIP dapat dilihat pada
Gambar 7 berikut :
KETUA UMUM YHK
I
• DIREKTUR TAIP
PENGELOLA KAVLING
PENGELOLA KAVLING
. '
KEUANGANI
l
I
HUMAS DAN PROMOS! 11 URUSAN UMUM
K ASlR KAVLING DANTIKET
I
KEAMANAN
i
' LABO RA TURI UM
I
Sun1ber : "fan1an Anggrek lndonesia Pern1ai, 2004
Gambar 7, Struktur Organisasi Ta man Anggrck Indonesia Pcrmai
Struktur pasar yang terjadi di TAIP adalah persaingan monopolistik dengan bercirikan penjualan maupun pembelian mempunyai jumlah yang banyak se11a adanya diferensiasi produk. TAIP yang baru ini dirancang dengan azas pcmerataan bagi semua kavling pemasaran dan dilengkapi dengan prasarana dan sarana pengangb,1rekan yang 1ne1nadai bagi para penganggrek (pe1nilik kavling)
masing-masing berupa kavling seluas 700 m', sebuah rumah jaga: rak-rak tanaman yang terbuat dari pipa besi, kayu dan kawat: listrik; net sebagai naungan
anggrek dan pompa aJr listrik. Selain kavling di dalam T AIP terdapat laboratrnium, rumah kaca (Green House), gedung serba guna (Ruang Seminar), ruang pameran dan ruang kursus.
4.2 Scjarah dan Perkcmbangan Kavling 18 TAIP. Pak Hasyim mulai bergabung dengan TAIP sejak tahun 1997. Sebagai pengusaha anggrek kavling 18 hingga saat ini masih menyewa. Bapak Hasyim adalah pengusaha anggrek yang awalnya sudah memiliki kebun anggrek pribadi dengan nama "Nabata Orchid". Pengusaha anggrek ini bergabung ke T Af P dengan
tujuan
untuk
lebih
mengembangkan
usaha
anggreknya,
karena
menurutnya nama TAIP cukup dikenal oleh kalangan pencinta anggrek Indonesia. Selama kurang lcbih 7 tahun bergabung dengan T AIP kavling 18 telah mengalami kemajuan yang menggembirakan, khususnya peningkatan penjualan bunga anggrek dan secara umum telah mampu menjalin kerjasama dengan para petani lain yang juga bergabung di T AfP dalam upaya mengembangkan pengang1o,>Tekan nasional. Banyak sekali kegiatan penganggrekan nasional dan intemasional yang diikuti oleh petani ang1o,>Tek di T AIP sehingga nama T AIP telah dikenal dengan baik di dalarn maupun di luar negeri. Untuk lebih jelas mengenai lokasi kavling 18 akan dilampirkan denah lokasi T ATP pada Lampiran I.
4.3 Visi, ;Vlisi Dan Tujuan Kavling 18 TAii'
Pak Hasyim selaku pengusaha Kavling 18 yang berada didalam lingkungan Taman Anggrek Indonesia Permai (T AIP) mempunyai Visi, Misi dan Tujuan scbagai berikut: Visi ··fngin menjadi penganggrck sejati dan sukses". Misi
"Mampu mengelola bisnisnya dengan baik, meningkatkan kualitas produksinya menjadi lebih baik, memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan bagi konsumen serta me1\jadikan usahanya tetap eksis". Tujuan utamanya "Berusaha mencapai pangsa pasar yang besar dan memimpin posisi pasar di T AIP".
4,4 Kondisi Usaha Kavling 18 TAIP
Pada awalnya kegiatan TAIP lebih condong pada jasa (Yayasan Sosial) dengan menyebut dirinya sebagai ·'kebun·· yang bersifat sosial. Namun dalam perjalanannya hingga saat ini T Af P mulai beralih ke jasa profit, jadi semua kegialannya ditijukan untuk mendapatkan keuntungan sebagai sarana perdagangan baik untuk pengusaha anggrek (Grower) maupun untuk para konsumen (pengunjung TAIP). Kavling 18 TAIP selalu berusaha untuk meningkatkan penjualannya dengan cam meningkatkan kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap konsumen. Sampai saat ini penganggrek kavling 18 sudah dapat memperoleh keuntungan besar setiap tahunnya dari bisnis bunga anggrek yang digelutinya selama 7 tahun. Namun dalam mempertahankan eksistensinya kavling 18 perlu menghadapi para pesaingnya dengan mengedepankan keunggulan-keunggulan yang dimiliki.
BABY HA.SIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Analisis Lingkungan Internal Kavling 18 TA.IP 5.1.1 Strategi Pemasaran Salah satu konsep inti pernasaran yang digunakan oleh kavling 18 TAlP untuk rnencapai tujuan pemasaran yang optimal adalah segrnentasi pasar dan bauran pernasaran.
5.1.1.l Segmentasi Pasar Segmentasi pasar berguna untuk rnenentukan analisis bauran pemasaran yang akan dijalankan oleh kavling 18 TAI?. Dengan melakukan segmentasi pasar sangat mernbantu pengusaha kavling 18 untuk melaksanakan bauran pernasaran guna rnengidentifikasi peluang pasar yang jelas.
Langkah awal untuk segmentasi pasar yang dilakukan adalah rnemilih pasar sasaran dan menentukan posisi pasar dengan rnengadakan pendekatan segrnentasi
pasar.
Pendekatan
urnurn
yang digunakan
dalam
rnelakukan
segrnentasi pasar ini adalah: a.
Pendekatan Geografis; Dari sudut pandang konsurnen dapat dipisahkan rnenurut tingkat kepadatannya, yang secara urnum terbagi rnenjadi tiga t111gkatan, vaitu kelornpok konsurnen perkotaan, kelornpok konsumen p111gg1ran dan kelornpok konsurnen pedesaan. !<.arena harganya yang
cukup lllahal maka
seglllen pasar bunga anggrek kavling I 8 TAIP
umulllnya adalah lllasyarakat perkotaan yang tergolong para Hobie.1·, serta biasanya 111ereka lllembeli anggrek Dendrobium, Pha/aenopsis, Vanda dan
Cattleya yang sudah berbunga atau dalam bentuk rangkaian bunga. Sedangkan konsulllen anggrek kavling 18 lainnya adalah masyarakat pinggiran yang sudah mengenal bunga anggrek, anggrek yang biasa dibeli adalah anggrek yang lllasih re1rn1ja atau pun anggrek /Je11drob1w11 yang sudah berbunga. b. Pendekatan
Demografis;
Berdasarkan
pengamatan selama penelitian
konsulllen yang berkunjung dan membeli anggrek di kavling I 8 TAIP umumnya adalah wanita atau ibu rumah tangga yang berusia sekitar 30 sampai 45 tahun 111ereka biasanya membeli anggrek yang sudah berbunga, sedangkan ibu rumah tangga yang sudah berusia diatas 45 tahun biasanya membeli tanaman anggrek yang botolan, seedling dan remaja, karena menurut mereka dapat melihat pertumbuhan anggrek yang mereka tanam sangatlah menyenangkan apalagi kalau tanaman tersebut sampai berbunga banyak dan turnbuh subur. Jika ditinjau dari segi penghasilan para konsulllen
tanarnan
anggrek
urnurnnya
berpenghasilan
tinggi
dan
tergolong ke!as sosial inenengah ke a.tas, karena harga anggrek yang
cukup lllahal. Para konsumen yang datang ke kavling I 8 TAIP untuk n1cn1bcli anggrek biasanya datang bersa1na keluarga, karena 'f,A.f P .iuga
menvediakan falisitas untuk bermain anak. Hal inilah yang menjadi nilai
tarnbah jika rnernbeli anggrek di T AIP dibanding mernbeli anggrek ternpat lain. c.
Pendekatan Perilaku; Pendekatan perilaku yang dijalankan oleh para pelanggan I !10/J1es untuk tanarnan anggrek adalah dari segi variabel rnanfaat, karena rnenurut para pelanggan anggrek yang rnernbeli anggrek di kavling 18 TAIP, rnereka rnernbeli anggrek untuk rnenyenangkan hati dan rnenarnbah suasana yang nyarnan dan sejuk di rurnah rnereka dengan rnerawat dan memelihara tanaman. Pelanggan biasanya meletakkan anggrek di dalam rumah dengan bentuk rangkaian bunga dalam pot keramik atau sekedar menghiasi halarnan rurnah rnereka. Biasanya jika konsumen sudah berhasil mengernbangkan anggrek di rurnahnya pasti mereka mernbeli lagi anggrek rnungkin dengan jenis yang berbeda untuk dirawat dan dipelihara kernbali.
d. Pendekatan Psikografis; Pada pendekatan psikografis konsurnen bunga anggrek kavling 18 TAIP urnumnya adalah rnasyarakat yang rnenduduki posisi kelas sosial menengah ke atas, karena harga anggrek yang cukup mahal. Kelompok sosial ini biasanya membeli dan merawat anggrek dirumahnya sebagai suatu kebutuhan gaya hidup, karena anggrek merupakan tanaman yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan gaya hidup yang modern dalam menghiasi suasana rurnah maupun perkarangan dcngan keindahan bunganya.
Langkah kedua adalah rnemilih pola dari segmentasi itu sendiri, dimana dalam ha! ini pola segmentasi pasar yang menjadi pilihan kavling TAJP adalah pola preferensi mengelompok. Kavling 18 TAJP mengelompokkan konsumen berdasarkan selera/pilihan secara tegas. Kavling 18 TAIP membudidayakan dan memasarkan berbagai jenis tanaman anggrek kepada beberapa segrnen dengan memperhatikan kelas sosial, penghasilan, gaya hidup dan rnanfaat yang dicari. Dengan cara demikian kavling 18 TAJP mengharapkan volume penjualannya dapat meningkat dengan begitu dapat menjadi penganggrek no I di TAIP dan mencari peluang untuk memperluas pangsa pasarnya, karena selama ini kavling 18 hanya mengeluti segmen pasar individu. Segmen yang berhasil baik tentunya harus dilakukan dengan cara yang baik dan benar. Begitu pula dengan kegiatan dalam rangka segrnentasi pasar oleh kavling l 8 TAIP dilakukan rnenurut prosedur yang berlakn, secara formal terbagi menjadi tiga tahapan yaitn: a.
Tahap Survai; pada tahap ini TAIP melakukan rise! pasar untuk mendapatkan
informasi yang benar mengenai sikap dan
motivasi
konsumen melalui wawancara secara informal. Kemudian melalui basil wawancara ini diperoleh data mengenai pola penggunaan produk bunga anggrek yang disukai konsumen, sikap terhadap kategori produk bunga anggrek tersebut dan penilaian akan jenis bunga anggrek yang ada di kavling tersebut serta masalah demografi dan perilaku konsurnen akan bunga anggrek. Dari hasil wawacara tersebut kavling 18 TAIP bisa
mengetahui seberapa besar minat konsumen terhadap bunga anggrek yang ada di kavlingnya dan jenis anggrek apa yang umumnya di sukai para konsumen. b. Tahap Analisis; Pada tahap ini pengusaha anggrek kavling 18 T AIP melakukan analisis terhadap hasil wawancara dengan sejumlah pelanggan yang membeli anggrek di kavlingnya, sehingga dapat menciptakan sejumlah segmen tertentu yang berlainan secara maksimal. c. Tahap Penyusunan profil; Setelah rnelakukan tahap kedua pengusaha kavling
18 T AIP rnenyusun profil dari rnasing-masing pendekatan
berdasarkan
sikap,
perilaku,
demografi,
psikografi
dan
kebiasaan
konsumen ketika rnembeli anggrek sesuai dengan karakteristik khas yang menonjol. Hingga saat ini kavling 18 T Af P sudah memiliki posisi pasar tersendiri di benak para konsumen, hal ini didasarkan pada kualitas produk yang ditawarkan, pelayanan yang diberikan dan lokasi kavling yang cukup strategis, posisi kavling 18 berada dekat dengan fasilitas taman bennain bagi anak, sehingga ibu dapat dengan santai rnernilih-rnilih anggrek sernentara putra-putrinya dapat bermain di taman tersebut. Dengan penyusunan segmen pasar ini diharapkan marnpu menarik minat konsumen anggrek sehingga dapat mernperluas segmen pasar bunga anggrek yang selarna ini hanya konsurnen individu saja yang membeli anggrek di kavling 18 TAIP. Untuk rnendapatkan inforrnasi yang handal pengusaha kavling 18 TAIP perlu terus menerus menerapkan prosedur tersebut secara berkala, dalarn
jangka waktu tertentu, mengingat setiap segmen pasar tersebut selalu mengalami perubahan. Hal ini perlu dilakukan dalam upaya memperluas pangsa pasarnya.
5.1.l.2 Bauran Pemasaran Strategi bauran pemasaran merupakan kelanjutan dari pelaksanaan segmentasi pasar kavling 18 TAIP guna mencari celah peluang pasar dalam usaha untuk menembus pangsa pasar yang luas. Bauran pemasaran ini meliputi analisis terhadap produk, harga, promosi dan distribusi.
5.1.1.2.1 Produk Dal am menjaga dan meningkatkan produk, pengusaha kavling 18 T AIP melakukannya secara intensif Strategi produk kavling 18 TAIP terdiri dari produk utama yang beraneka ragam mulai dari anggrek dalam botolan, kompot,
seed/mg, tanaman remaja dan tanaman anggrek yang sudah berbunga. Varietasvarietas tanaman anggrek yang dijual kavling 18 TAIP adalah: Dendrobium,
Phalaenopsis, Vanda dan Cattleya. Sedangkan Contoh varietas tanarnan anggrek yang ada di setiap kavling TAIP dapat dilihat pada Lampiran 2. Diantara semua tanaman anggrek yang dibudidayakan, Dendrohium merupakan produk unggulan yang sering dibeli oleh konsumen yang datang ke kavling 18 T AIP karena mudah dirawat, variasi warna clan bentuk bunga yang beragam. Dalam menjual anggrek pengusaha kavling 18 TA!P sangatlah memperhatikan pernbeli serta rnengutamakan kualitas anggrek.
Kualitas
tanaman anggrek dapat dilihat dari keadaan tanaman yang sehat, yaitu mempunyai batang dan daun yang prima serta bunga dengan warna dan bentuk yang sempurna. Kualitas bibit unggul juga merupakan salah satu faktor penting yang menjadi perhatian pengusaha anggrek kavling 18 TAIP. Sebagian bibit diperoleh dengan membeli Iangsung dari Thailand dan Taiwan. Pengusaha berpendapat bibit yang diperoleh dari Thailand dan Taiwan dapat menghasilkan silangan yang bagus serta sosok tanaman yang prima. Masing-masing kavling di TA IP memiliki ciri khas produk tanaman anggrek yang dibudidayakan, tetapi hampir semua kavling menyediakan jenis anggrek Dendrohium. Dendrohium yang mendominasi kavling-kavling di TAIP adalah Dendrohium kriting selain Dendrobium standar ungu dan putih. Kualitas produk bunga anggrek di kavling 18 sudah cukup baik, kualitas bunga anggrek ini dilihat dari segi kesegaran dan keindahan bunganya. Spesifikasi tanaman yang tersedia di kavling 18 adalah Dendrobium dan Pha!aenopsis baik silangan sendiri maupun silangan dari luar negeri. Kavling 18 memilki keunggulan khusus dibanding kavling Iain dengan menyediakan sarana dan jasa merangkai bunga, bunga yang biasa dirangkai adalah Pha!aenops1s
5.1.1.2.2 Ha rga Strategi harga pengusaha anggrek kavling I 8 TAIP berhubungan dengan
kualitas
produk.
Dalam
penetapan
harga
ditentukan
oleh
n1asing-1nasing pcngusaha anggrek itu sendiri, sehingga harga juai setiap
kavling tidaklah sama karena masih ada proses tawar menawar tergantung pada beberapa faktor, antara lain: varietas, kondisi tanaman dan kondisi bunga. Tanaman anggrek yang sudah berbunga mempunyai harga jual yang lebih tinggi dibandingkan tanaman anggrek yang belurn rnencapai tahap dewasa. Pada dasarnya berapapun harganya asal ada kernbangnya bunga anggrek pasti laku, karena tanarnan anggrek berbunga paling dicari konsurnen. Potongan harga diberikan oleh pengusaha anggrek kavling l 8 kepada pembeli yang rnernbeli dalarn jumlah banyak. Penerapan harga setiap kavling tidaklah sarna dikarenakan untuk menutupi biaya sewa sebesar Rp 5.000.000,00 per tahun ditambah 10 % per bulan dari total penjualan. Sementara penganggrek yang berasal dari TAIP Slipi dikenakan kontribusi perbulan sebesar Rp 200.000,00 ditarnbah I 0% per bulan dari total penjualan.sebagai kornisi penjualan kepada pihak TAIP. Sehingga setiap kavling bersaing untuk rnendapatkan keuntungan setiap bulan, walaupun terjadi persaingan antara rnasing-masing pengusaha kavling, narnun hal tersebut tidaklah terlihat jelas sebab setiap kavling memiliki ciri khas sendiri dari tanaman anggrek yang dibudidayakannya. Selama ini harga yang diterapkan oleh pengusaha anggrek kavling 18 TAIP sudah kompetitif sesuai dengan kualitas bunga anggreknya. Berikut ini pada Tabel 8 ditunjukkan jenis-jenis anggrek dengan variasi harga yang terdapat di kavling 18.
Jenis-ienis An_g,~gre_I,_·_,__W_a_r_n_a_B_u_n~.g~.a-+--_ _ _V_a_r_ia_s_iH_a~rg~,a----<
No 1
Dendrobium Bibit Botolan
I-I i···Remaja
Ungu, Hijau, Rp 20.000,00- Rp 35.000,00 Kuning, Putih. Ungu, Hijau, Rp 30.000,00- Rp 40.000,00 Kuning, Putih. Ungu, Hijau, Rp 3.500,00- Rp 5.000,00 Putih, Kuning. Ungu, ~H-i3-.a-u-, ,__R_p_l_O-.O-O-O-,O-O---R-p_l_5-.0-0-0-,0-0...._,
,
Putih, Kuning.
Korn pot Seedling
I 'I
i
I Dendrobi~n~Sta·1-1d__a_r-+-U-n-g~u,-P-u-tccih~.~-+---R-p-2~0.-0·0--0,-0-0---R·-p-3-5.000-,0-0..__ I D Golden Shower I Kuning Rp 20.000,00-Rp 35.000,00 'I
1
1
D Bertha Chong , Merah Muda 1 i D Burana Fancy Green I Hijau I D Jamaika bal , Merah Marun
I
'
.•
Rp 20.000,00-Rp 35.000,00 Rp 30.000,00-Rp 40.000,00 Rp 50.000,00-Rp 55.000,00 '
I 2 I Phalaenopsis
1T I I
BibitBotolan
1
,- ·r·seedling____
. Rp 45.000,00- Rp
Kuning, Ungu, Merah, Putih,
~~~~~:,
1~~~~: I
-i
50~~
l
Rp 1.soo,00- Rp 1o000350 _
I Ungu. Phalaenops1s Standar Ungu, Put1h. I Rp 45 000,00 - Rp 50 000,00 P Dorotis, mini ; sp Putih Rp 35.000,00 - Rp 50.000,00 I . . . 1 mm1 ·, sp Merah Marun I Rp 175.000,00 - Rp 200.000,00 I P G1nantea " ' P S urnatrana, mini ; sp Kuning spot I Rp 100.000,00 - Rp 125.000,00 P Dtps Leo pard Prince Pink totol ungu Rp 125.000,00 - Rp 150.000,00 Putih Lidah Merah Rp 50.000,00 - Rp 55.000,00 P Pukket Beauty Vanda 3 1-----+---------<------·---·---·--·-----------..j Biru, Pink, Ungu. Rp 20.000,00- Rp 30.000,00 Seedling '1
1---1·-------------j--------t------------·------
i
Remaja Biru, Pink, Ungu Rp 75.000,00-Rp 175.000,00 Dewasa I Bunga ·---+-B_i_ru~,_P_in_k~,_U_n~g_uc--i_R~p_l5_0_._0QQ ,00-Rp 400. 000 ,00
[ I L~---_1·_c:~le~~-~:-~~-~~-
I ~~~~~gPutih
Pink,
Rp 75
~-00,00-Rp 150.000,00 I
Sumber: Data Prnner Kavlmg 18 TAlP
Tabcl 8. .Jcnis-.ienis Anggrek dcngan \Varna Bunga Dan Variasi Harganya Yang Terdapat di kavling 18 TAIP
5.1.l.2.3 Promosi Promosi yang dilakukan pengusaha kavling 18 TAIP bertujuan untuk kepentingan pemasaran dengan jalan menginformasikan kepada konsumen akan tersedianya berbagai tanaman anggrek di kavling 18 T AIP. Promosi dilakukan pengusaha anggrek kavling 18 dengan membawa nama TAIP secara aktif yaitu dengan mengikuti berbagai perlombaan dan pameran baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kegiatan pameran juga diadakan di TAIP setiap bulan April dan September yang bertempat dilapangan parkir TAIP. Peserta pameran merupakan pedagang anggrek dari berbagai tempat di Jakarta danjuga pengusaha anggrek anggota TAIP. Setiap peserta dikenakan biaya kontrak stan selama 2 minggu sebesar Rp 700.000,00. Selama pameran berlangsung, hasil penjualan kavling 18 TAIP relatif meningkat karena setiap transaksi yang terjadi di stan pameran tidak dikenai potongan 10 % pada basil penjualannya, kavling 18 hanya dikenai biaya sewa stan selama pemeran berlangsung. Sehingga pendapatan kavling selarna parneran berlangsung cenderung lebih besar dari pada hari-hari biasa. Pameran yang dilakukan di TAIP tersebut dipromosikan melalui media cetak seperti pada Majalah Trubus, media elektronik seperti radio dan televisi serta spanduk yang dipasang dibeberapa tempat di Jakarta. Dengan adanya parneran tersebut secara tidak langsung dapat menjalin hubungan kerjasama antara para pengusaha anggrck dari berbagai daerah.
Selain promosi yang diadakan di TAIP, pengusaha anggrek kavling 18 .1uga melakukan promosi sendiri dengan mengutamakan keramahtamahan karyawan kavling I Grower dan memberikan informasi mengenai teknik merawat dan memelihara anggrek bagi para pelanggan pemula. Selain pameran di dalam negeri kavling 18 T AIP juga pernah mengikuti pameran di luar negeri seperti Etpo kelas internasionai yang diadakan di Malaysia, Singapura dan negara tetangga lainnya. Pameran itu diikuti kavling 18 beserta kavling-kavling lainnya yang ada di TAIP. Karena melalui acara-acara seperti ini maka pengembangan pasar anggrek di Indonesia khususnya kavling 18 TAIP dapat dilakukan. Secara urnurn, kegiatan promosi yang dilakukan TAIP dirasakan oleh para pengusaha anggrek di TAIP belumlah optimal hal ini dikarenakan surnber keuangan yang masih terbatas.
5.1.1.2.4 Distribusi
Selama ini pengusaha anggrek kavling 18 T AIP masih mengandalkan sistern pendistribusian ke konsumen langsung, belum didukung oleh tenaga
personal selling untuk menelusuri pasar. Mengingat kapasitas produksi yang terbatas sehingga hanya mengutarnakan pasar dalam negeri, kavling 18 pernah rnelakukan pemasaran ke luar daerah seperi Aceh, Samarinda, Balikpapan dan Bali. Pendistribusian anggrek ke daerah-daerah ini dilakukan dari kebun yang cukup luas di luar TAJP, yaitu di daerah Sukabumi dan juga adanya kerjasama antara kduarga yang mempunyai bisnis serupa dalam bidang penganggrekan.
Pengiriman dilakukan semmggu sekali, jumlah pengmman ditentukan oleh pelanggan. Biaya pengiriman ditanggung oleh pelanggan. Sistem pembayaran yang dilakukan oleh kavling 18 umumnya cash and cany serta transfer antar bank. Harga anggrek berbunga yang dikirim ke luar daerah biasanya meningkat 2 sampai 3 kali lipat dari harga jual di Jakarta. Hal ini dikarenakan tujuan pemasaran yang relatif jauh diperlukan pengepakan rapi. Konsumen j uga menghendaki kualitas yang baik, sehingga diperlukan perlakuan khusus selama pengangkutan, pengangkutan dan pengiriman pun harus cepat agar bunga tetap dalam keadaan segar dan tidak rusak. Walaupun pasar di luar Jawa cukup luas untuk bisnis anggrek terutama Bali yang setiap bulannya membutuhkan pasokan anggrek. Tetapi tidak semua permintaan dapat dipenuhi oleh penganggrek di TAIP khususnya kavling 18, hal ini dikarenakan kapasitas produksi kavling 18 terbatas untuk memenuhi pennintaan yang cukup banyak dari daerah-daerah
tersebut,
sehingga
permintaan tersebut harus dibagi rata antar para pelanggan. Sebagian besar anggrek yang dipesan oleh pelanggan di daerah adalah anggrek Dendrohium karena jenis ini mudah dalam hal perawatan dan mempunyai variasi warna serta bentuk yang beragam. Dalam kegiatan jalur distribusi pemasaran anggrek yang dilakukan kavling
18 TAIP
menggunakan dua sistem yaitu
pemesanan
melalui
Laboratorium T AIP dan pemesanan rnelalui perusahaan pemasok. Sedangkan
wilayah pemasaran yang dilakukan TAIP khususnya kavling 18 sampai saat ini cukup luas baik di dalam negeri. Selain itu juga basil koleksi anggrek TAIP sudah banyak memenangkan lomba anggrek di berbagai event kejuaraan.
5.1.2 Sumber Daya Manusia Kavling 18 TAIP yang dikelola dan dipimpin langsung oleh Bapak Hasyim memperkerjakan dua orang karyawan sebagai tenaga tetap kavling untuk membudidayakan tanaman, merawat kavling dan melayani konsumen yang membeli anggrek di kavling. Dalam seminggu terdapat 7 hari kerja dengan jumlah jam kerja selama 8 jam dari jam 09.00 WIB sampai jam 17.00 WIB. Karyawan bekerja di kavling 18 mendapatkan gaj i bulanan dari pengusaha anggrek/pemilik kavling serta diberi bonus atas penjualan yang telah dilakukan. Hal ini tentunya dapat memotivasi para pekerja kavling agar melakukan penjualan Iebih giat lagi. Karyawan kavling 18 juga memiliki kemampuan lebih dari karyawan kavling Iain dengan kemampuan merangkai bunga yang belum ada di kavling lain di TAIP.
5.1.3 Produksi Dan Operasi Produk tanaman anggrek kavling 18 T A!P beragam dan disajikan dalam bentuk tanaman anggrek da!am pot, baik yang be!um atau sudah berbunga seperti Uendrobium, Phalaenops1s, Cattleya. dan Vanda dengan bentuk dan warna yang bervariasi. Selain tanaman anggrek yang sudah berbunga dalam pot, produk-produk
lain yang tersedia adalah bibit anggrek botolan, community pot (compol), dan
seedling. Usaha budidaya dan pembesaran anggrek dilakukan oleh para grower melalui beberapa tahapan, yaitu bibit botolan, kompot, seedling, tanaman remaja dan tanaman yang sudah berbunga. Bibit anggrek per botol biasanya berisi 25 sampai 35 bibit Bibit yang dikeluarkan dari botol memiliki kriteria yaitu batang daunnya harus hampir menyentuh bagian atas botol yang diperkirakan memilik pangjang daun 2-4 cm,sehat, tegar, perakaran kuat serta minimal memiliki dua daun berwarna hijau segar, hal ini dimaksudkan agar bibit yang telah siap ini dapat bertahan terhadap perubahan lingkungan. Kemudian bibit tersebut dipilah-pilah berdasarkan kesehatan serta besar kecilnya bibit yang akan dikompotkan, sehingga dalam kompot diperoleh tumbuhan yang seragam. Bibit yang dipilih dalam pengkompotan adalah bibit yang segar, berwarna hijau dan tidak menampakkan adanya serangan jamur dan bakteri pada media asalnya maupun pada bagian tubuh bibit Kompot yang merupakan istilah untuk penanaman sekelompok bibit anggrek dalam satu pot Pot yang akan digunakan terbuat dari tanah liat berdiameter 15 cm dan memiliki lubang aerasi. Kemudian kompot yang telah berumur 4-5 bulan dapat dipindahkan dalam pot individual yang berdiameter 8-10 cm untuk menghindari populasi tanaman yang terlalu rapat, sehingga menghasilkan kurang lebih 20-25 pot untuk satu kompot Umumnya pol yang digunakan untuk tanaman individual (seed/mg) adalah yang terbuat dari plastik. Hal ini agar tanaman dapat dengan
mudah dipindahkan ke pot lain, karena akamya tidak mudah menempel pada pot plastik. Tanaman individual
(.seedling)
yang telah berumur 5-6 bulan dapat
dipindahkan ke pot yang lebih besar dengan diameter 12 cm. Tanaman yang berada dalarn pot yang lebih besar ini terdiri dari tanaman remaja yang masih mengalami pertumbuhan. Tanarnan dewasa pada pot berdiameter 15 cm ini, dirawat intensif selarna kurang lebih 4 bulan dan tumbuh hingga mempunyai tinggi lebih kurang 25-30 cm. Untuk mencapai tanarnan berbunga, penganggrek biasanya membutuhkan waktu 3-4 bulan. Penganggrek menggunakan pupuk seperti Gaviota, Hyponex dan Grow more. Pemakaian pupuk dilakukan 2 hingga 3 kali serninggu. Sedangkan untuk penyernprotan fungisida dilakukan serninggu sekali. Sedangkan untuk tanaman yang berhasil disilangkan salah satunya adalah silangan Dendrolman Undula!um dengan Dendrobiwn Concert ganet. Hasilnya warna bunga rnarun gelap dan sangat rnarak bunga. Satu pot tanarnan dewasa menghasilkan 7 tangkai bunga dengan masing-rnasing sekitar l 0 kuntum.
5.1.4 Aspek Keuangan TAIP rnerupakan kurnpulan pengusaha anggrek bennodal kecil yang telah lama bergerak di bidang agribisnis bunga anggrek. Sejak bergabung dengan TA!P tahun 1997 Pak Hasyim selaku pengusaha kavling 18 hanya mengandalkan modal pribadi. Modal pribadi ini ia peroleh dari perputaran pendapatan usahanya yang lain. Dari kebun seluas 700 m' setiap bulannya kaviing 18 dapat memperoleh pendapatan
berkisar Rp 10.000.000,00 - Rp 25.000.000,00. hal ini membuktikan bahwa bisnis anggrek sangatlah menguntungkan. Hanya berawai dari hobi kini setiap bulannya keuntungan besar diperoleh pak Hasyim dari penjualan anggrek di kavlingnya. Dari 20 kavling yang ada di TAlP memiliki pendapatan berbeda-beda. Sebagai bahan pembanding pendapatan dapat dilihat pada tabel I 0 dibawah ini: Haro-a Juai No Pen elola Kavlin I Kavling l Rp 16.700.000,00 2 Kavling 2 f....--+--~------------·---4---Rp 22.200.000,00 .) Kavling 3 ' ------1----~E..!9 150.000,00 4 Kavlin r 4 R 20.500.000,00 5 Kavling 5 Rp 16.000.000,00 6 Kavlin 6 ------t----~P 17.350.000,00 7 Kavling 7 Rp 23.150.000,00 i' 8 av ing R K T 8 .P 28 400 000 ,00 I 9 I Kavling 9 .. Rp 24.300.000,00 ... Rp 39.250.000,00 ~avling 10 , 11 I Kavling 11 Rp 30.150.000,00 I 12 Kavling 12 Rp 24.900.000,00 I 13 Kavling 13 Rp 16.900.000,00 ·--! f 14 Kavling 14 Rp 27.300.000,00 15 Kavlingl 5 Rp 21.800.000,00 16 Kavling_l<S_ Rp 27.150.000,00 I 17 Kavling 17 Rp 18.200.000,00 18 Kavling 18 Ro 24.418.900,00 19 Kavling 19 Rp 19.200.000,00 20 Kavling 20 Ro 24.750.000,00 -· Sumbcr : Data Sekunder " I alum 2004
-
I
-I I
..
--·-~-
·-
Tabcl 9. Pendapatan Harga Jual 20 kavling di TAIP Dari tabel di alas menunjukkan bahwa pendapatan tiap kavling berbeda-beda. Adapun pendapatan kavling 18 sebagai berikut : Total penjualan sesuai tabel yang ada di atas adalah:
Fee yang harus dibayarkan ke TAiP: I 0 % X Rp 24.418.900,00
=
Rp 2.441.890,00
Pendapatan untuk bu Ian April 2004 pada kavling 18 setelah dipotong 10 % perbulan dapat menutupi biaya sewa sebesar Rp 5.000.000,00 per tahun atau Rp 417.000,00 per bulan dan gaji karyawan per bulan Rp 700.000,- sebanyak satu orang per kavling. Sementara imtuk kavling lainnya yang berstatus kontrak dikenakan biaya Rp 200.000,00 per bulan ditambah 10 % per bulan dari total penjualan. Sehingga setiap kavling bersaing untuk mendapatkan keuntungan setiap bulan, walaupun hat ini tidak terlalu jelas terlihat karena setiap kavling di TAIP memiliki ciri khas tersendiri pada setiap produk tanaman anggreknya. Untuk lebih jelas mengenai pendapatan hargajual kavling 18 dapat dilihat pada Lampiran 4.
5.1.5 Penelitian dan Pengembangan Pengusaha kavling 18 TAIP telah berusaha melakukan penelitian terhadap varietas-varietas baru dengan manfaatkan laboratorium sebagai sarana penelitian. · Laboratorium ini dimanfaatkan oleh pengusaha kavling 18 untuk menyilangkan dan memperbanyak varietas-varietas tanaman anggrek, baik dengan metode persilangan biasa maupun dengan perbanyakan vegetatif melalui kurtur jaringan. Pengusaha anggek kavling 18 juga membeli produk hasil silangan dan perbanyakan anggrek dalam bentuk bibit botolan dari laboratorium. Penelitian dan pengembangan tersebut bertujuan untuk rnenggali potensi yang ada dalarn kavling 18 TAIP dalam rangka mengernbangkan usaha jangka panjang. Selama ini kavling 18 T AIP berusaha rnelihat kesesuaian kondisi pasar dalarn memenuhi kebutuhan para pelanggan.
Perkembangan produksi anggrek diatur menurut siklus trend dari konsumen yang didasarkan pada pengalaman pengusaha kavling 18 TAIP sendiri.
5.2 Lingkungan Eksternal 5.2.1 Lingkungan Makro Perusahaan 5.2.1.1 Politik Keputusan pemasaran juga sangat dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan politik/hukurn. Lingkungan politik itu berupa kebijakan-kebijakan Departemen Pcrtanian yang membatasi ruang gerak suatu organisasi pertanian. Kcbijakan politik yang baik dan mendukung akan menciptakan keamanan dan kelancaran usaha/bisnis bagi pengusaha kavling 18 khususnya. Kebijakan agribisnis hortikultura yang diatur oleh Direktorat Jenderal Bina Hortikultura diantaranya adalah: I. Kebijakan Pengembangan Perbenihan Tersedianya benih bermutu varietas unggul dengan harga yang terjangkau oleh
petani
dan
sesum
dengan
kebutuhan,
berkembangnya
penggunaan/penanaman benih bennutu varietas unggul hortikultura serta tumbuh kembangnya industri benih yang tangguh dan mampu menyediakan benih bennutu. Dari kebijakan ini pengusaha kavling 18 telah dapat mengembangkan konsumennya.
bibit
yang
bennutu
dan
memasarkannya
kepada
2. Kebijakan Peningkatan Produksi Peningkatan produksi hortikultura tercakup upaya peningkatan produktivitas dan mutu yang diperoleh melalui pengelolaan usaha tani yang efisien untuk menghasilkan produk komoditas hortikultura yang berdaya saing sesuai dengan permintaan pasaLuntuk mencapai ha! tersebut pengusaha kavling 18 T AiP teiah dapar memperkenaikan anggrek hasil silangannya sendiri serta peningkatan kcmampuan karyawan dalam merangkai bunga yang belum ada di kavling lain di TAIP. 3. Kebijakan Pengembangan Usaha Hortikultura Pengembangan
agribisnis
hortikultura
diarahkan
untuk
membangun
komoditas yang berorientasi pasar dengan memperhatikan karakteristik permintaan konsumen, berdaya saing, berkelanjutan, efektif dan efisien. Untuk melakukan pengembangan usaha agribisnis hortikultura khususnya tanaman
anggrek
pengusaha
kavling
18
berusaha
mengarah
pada
pendayagunaan keunggulan komparatif sumberdaya yang dimiliki baik sumberdaya manusia maupun sumber daya produksi. 4. Kebijakan Pengembangan Manajemen Agribisnis Hortikultura Pengembangan agribisnis memerlukan dukungan yang tangguh yang mampu mengelola sumber daya alam, sumber daya manusia, permodalan dan peralatan secara efektif dan efisien untuk menghasilkan produk yang berdaya saing di pasar dornestik dan luar negeri. Pengusaha kavling 18 juga telah berusaha melakukan pengembangan manajemen agribisnis dengan berupaya
mengelola sumber daya manusia melalui peningkatan keterampilan karyawan baik dalam melayani konsumen maupun dalam prosese produksi persilangan tanaman dan merangkai bunga serta membangun kerjasama (net working) dengan para pemasok baik dalam maupun luar negeri.
5.2.1.2 Ekonom i Lingkungan ekonomi mempunyai dampak langsung pada daya tarik potensial dari berbagai strategi. Lingkungan ekonomi merupakan suatu faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola pembelanjaan konsumen. Pada industri bunga anggrek
khususnya
kavling
18 TAIP
lingkungan eksternal yang
berpengaruh dekat dan hams diperhatikan oleh pengusaha anggrek adalah pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita dan pola pembelanjaan (konsumsi) konsumen yang terns berubah. Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2.002 semakin rnembaik dibandingkan tahun 2001. Tetapi walaupun demikian kondisi perekonomian Indonesia secara nasional masih berada pada keadaan kurang stabil. Hal ini dapat dilihat dari masih naik turunnya nilai tukar mata uang Indonesia terhadap mata uang asing (Dollar) (Biro Pusat Statistik, 2002). Berdasarkan keterangan di atas jelas berpengaruh terhadap kenaikan biaya produksi tanaman anggrek, karena selama ini pengusaha anggrek kavling 18 TAIP masih menggunakan komponen impor seperti bibit Vanda dan Cat!eya dari produsen di Thailand dan Taiwan
Pola pembelanjaan setiap konsumen sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi konsumen tersebut. Keadaan ekonomi konsumen tersebut meliputi pendapatan dan tabungan, dengan meningkatnya pendapatan konsumen maka sudah dipastikan bahwa pengeluaran untuk kebutuhan sekunder (rekreasi, pendidikan dan estetika dan lain-lain) akan meningkat pula. Hal ini juga berlaku pada proses pembelian bunga anggrek dimana bunga anggrek merupakan salah satu kebutuhan tersier (Luxwy), namun bagi masyarakat kelas menengah ke atas bunga anggrek dapat dikategorikan menjadi kebutuhan yang setiap saat hams dipenuhi. Pada urnumnya rnasyarakat yang membeli bunga anggrek di kavling 18 T AIP
adalah
untuk mernenuhi kebutuhan estetikanya.
Dengan dernikian
perubahan pendapatan rnasyarakat akan selalu berdampak pada perubahan pola konsumsi masyarakat tersebut. Untuk itu pengusaha anggrek kavling 18 TAIP seharusnya marnpu rnengikuti perkembangan pola konsumsi masyarakat agar dapat menentukan strategi pengernbangan pasar yang tepat.
5.2.1.3 Sosial Budaya Masyarakat membentuk keyakinan, nilai dan nonna. Manusia menyerap harnpir secara tidak sadar pandangan dunia yang merurnuskan hubungan mereka dengan dirinya sendiri, sesarnanya, organisasi, masyarakat dan alam sekitar. Di Indonesia, produk tlorikultura sudah rnenjadi bagian hidup masyarakat sejak jaman dahulu walaupun masih terbatas pada upacara keagamaan dan acara adat di golongan masyarakat tertentu serta sebagai penambah keasrian lingkungan.
B udaya cinta keindahan bunga sudah merupakan budaya yang diwariskan nenek moyang bangsa Indonesia. Sejalan dengan kemajuan zaman, penggunaan bunga sebagai penghias ruangan diberbagai kesempatan semakin semarak terutama untuk bunga anggrek yang dikenal dengan keindahan bunganya. Persepsi masyarakat terhadap bunga anggrek semakin positif sehingga pengunaan bunga anggrek saat ini tidak hanya sekadar hiasan belaka, tapi juga dapat digunakan untuk mengungkapkan perasaan hati melalui ucapan selamat, ucapan simpati, hadiah serta sebagai dekorasi kegiatan keagaman, upacara pernikahan. Perayaan hari besar keagamaan dan upacara penikahan merupakan salah satu peluang besar bagi penganggrek kavling 18 TAIP, karena anggrek dalam rangkaian pot keramik bisa menjadi alternatif dalam mengirim bingkisan dan dapat memperindah ruangan pada saat hari raya dan upacara pernikahan. Anggrek yang diminati konsumen pada saat hari raya dan upacara pernikahan pada umumnya adalah jenis Dendrobium, Phalaenopsis dan Vanda. Sedangkan bunga anggrek yang biasanya digunakan dalam bentuk rangkaian (parse]) untuk menyatakan ucapan simpati dan ucapan selamat adalah Pha/aenopsis. Permintaan bunga anggrek paling banyak adalah pada saat menjelang hari raya agama seperti ldul Fitri, Natal dan Tahun baru. Konsumen biasanya merangkai bunga anggrek dalam bentuk parse!.
5.2.1.4 Teknologi Teknologi yang digunakan oleh beberapa produsen bunga anggrek di Indonesia saat ini dikategorikan dalam dua kelompok yaitu kelompok yang menggunakan teknologi relatif tinggi dengan sistem usaha padat modal dan investasi serta pengelolaan yang komersial dan kelompok yang memiliki skala usaha kecil dengan modal terbatas dan teknologi budidaya sederhana. Pengusaha kavling 18 yang merupakan anggota T AIP adalah pengusaha anggrek yang memiliki skala usaha kecil dengan modal terbatas sehingga teknologi yang digunakan untuk budidaya bunga anggrek di kavlingnya masih sederhana. Sarana laboratorium yang ada di TAIP digunakan untuk memperbanyak varietas tanaman anggrek, membuat pupuk dan obat-obatan. Kavling 18 membeli varietas tanaman yang telah dihasilkan laboratorium TAIP tersebut kemudian dibudidayakan dan dipasarkan kepada konsumen/pelanggannya. TAIP menggunakan sarana laboratorium yang lengkap dengan teknologi yang berguna untuk perbanyakan anggrek secara kultur jaringan. Namun teknologi yang ada di T AIP
seharusnya dapat ditunjang oleh sumberdaya
manusia yang berkualitas. Dengan adanya sarana laboratorium memberikan peluang kepada pengelola kavling 18 untuk lebih mempertahankan mutu produk bunga anggrek dibanding pesaingnya.
5.2.2 Lingkungan Mikro I Ind ustri 5.2.2.1 Pem beli I Pelanggan Sebagian besar para pelanggan kavling 18 TAIP adalah masyarakat yang bermukim di dalam kota yang umumnya merupakan konsumen rumah tangga yang berasal dari golongan masyarakat ekonomi menengah ke atas. Harga yang ditawarkan oleh penganggrek TAIP
khususnya kavling
18 tidak
terlalu
berpengaruh terhadap jumlah pembelian tanaman anggrek hal ini dikarenakan sebagian besar alasan mereka membeli tanaman anggrek adalah sebagai hobi. Selain itu pengusaha anggrek juga harus menjaga hubungan baik dan membina kepercayaan yang selama ini telah
te~jalin
dengan para pelanggannya.
Pembeli akan bersaing dalam industri dengan cara memaksa harga turun, tawar menawar untuk mutu yang lebih dan pelayanan yang lebih baik serta berperan sebagai pesaing satu sama lain. Kekuatan pembeli yang penting dalam industri tergantung pada sejumlah karakteristik situasi pasarnya dan pada kepentingan
relatif pembelinya.
Pembeli
berada pada posisi
yang
kuat
dibandingkan dengan penjual apalagi bila pembeli membeli dalam jumlah besar 0
dan produk yang d ibeli bersifat homogen. Karena itu untuk meraih keberhasilan, pengusaha anggrek harus melihat lebih jauh faktor-faktor yang mempengaruhi pernbeli dan mengembangkan pemahaman mengenai bagaimana konsumen melakukan keputusan pembelian. Para pembeli yang datang ke kavling 18 TAIP biasanya adalah para hob res baik itu pelanggan maupun konsumen yang pertama kali membeli anggrek di
pembungkus, karet pengikat dan lain-lain) diperoleh dari koperasi TAIP, sedangkan untuk mengatasi langkanya suplai tanaman anggrek dan meningkatnya jumlah pennintaan tanaman anggrek berbunga, kavling l 8 TAIP tidak hanya mengandalkan pasokan anggrek dari kebun sendiri tetapi juga pemasok dari dalam negeri dan luar negeri seperti dari negara Taiwan dan Thailand. Dengan adanya pasokan anggrek berbunga tersebut, maka berbagai tanaman anggrek dengan beraneka ragam variasi bunga tersedia setiap harinya di kavling 18 TAIP. Pemasok anggrek untuk kavling 18 TAIP dapat dilihat pada Tabel 10. --
Ukuran Tanaman Komoditas Pemasok 1.Kebun sendiri Dendrobium dan Seedling, Remaja 'Nabata Orchid' Phafaenopsis. dan Tanaman berbunga Tanaman anggrek 2.Petani Anggrek Dendrobium dewasa (berbunga)
I
_"_"_'
3.Perusahaan
Phalaenopsis
Anggrek
4.Perusahaan Bibit Anggrek --
I Vanda, I Phalaenopsis, I Onchidium
Lokasi Sukabumi dan Dirgantara Halim. Gunung puteri, Pondok Labu, Parung dan Tanaman anggrek Cikampek dewasa ( berbunga) . Cikokol Seedling Thailand dan Taiwan
-~·~
i
•. 0
Sumber : Data Pnmer Kavlmg 18 TAIP
Tabel 10. Daftar Pemasok Anggrek Kavling 18 TAIP Para pernasok biasanya mengirim pesanana anggrek kavling l 8 T A!P setiap serninggu sekali dengan sistem pernbayaran setelah bunga anggrek sarnpai di tempat. Untuk menjaga kontinuitas produksi, kerjasama antar pemasok dan penganggrek haruslah harmonis, karena kemungkinkan terjadinya pembelian bcrulang dari pemasok yang sama. Kecenderungan harga dari para pemasok
I
benar-benar diperhatikan oleh perusahaan karena akan berdampak besar terhadap harga jual produk. Perkembangan pemasok juga mendapatkan perhatian untuk kepentingan operasi pemasaran perusahaan. Bahan baku penting dalam menentukan biaya produksi dan harga jual produk bisnis bunga anggrek adalah bibit anggrek (botolan dan seedling). Di TATP sendiri sudah dapat menghasilkan bibit anggrek seperti Dendrobiwn dan
P!zalaenopsis, sedangkan untuk bibit anggrek Vanda, A1okara, Oncidium dan Cattleya masih diimpor dari Thailand dan Taiwan. Produsen bibit (breeder) di dalam dan di luar negeri didominasi oleh banyak perusahaan, sehingga memberikan kebebasan bagi pengusaha bunga anggrek untuk memilih produsen bibit yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Dalam memilih produsen bibit bunga anggrek TAlP akan memilih breeder yang memilki ragam varietas bibit anggrek yang banyak, kualitas yang baik dan kemudahan dalam membayar royalty. Oleh karena itu posisi pemasok bibit tanaman anggrek tidak memiliki kekuatan untuk rnernaksa suatu perusahaan bunga anggrek untuk tetap rnembeli bibit bunga dari pemasok tertentu. Selain bibit biasanya perusahaan bunga anggrek juga membutuhkan pasokan pupuk, obat-obatan (pestisida) kertas pembungkus, pot dan lain-lain. Seperti
halnya breeder perusahaan
penghasil
bahan-bahan
tersebut juga
didominasi oleh banyak perusahaan sehingga para pengusaha bunga anggrek bebas menentukan perusahaan rnana yang akan dipilih sebagai pemasoknya. Di lingkungan TAIP sendiri karena disediakan sarana Laboratorium maka umumnya
para pengelola kavling di T AIP membeli pupuk dan obat-obatan untuk bunga anggrek dari laboratorium TAIP, disamping harganya lebih murah kualitasnya pun tidak kalah dengan yang dijual dipasaran pada umumnya.
5.2.2.3 Persaingan lndustri
Dengan banyaknya perusahaan yang bergerak pada bidang yang sama tentunya hal ini menimbulkan persaingan harga dan procluk dalam menentukan strategi perusahaan untuk memenuhi kualitas clan kuantitas procluk Ice pasar sasaran. Karena itu kavling 18 TAIP perlu mengetahui dan bisa menganalisis perusahaan mana yang rnenjacli pesaing utamanya. Daftar perusahaan yang bergerak dibidang penganggrekkan dapat dilihat pada Larnpiran 5. Seeara um um segrnen pasar untuk procluk bunga anggrek kavling l 8 TAIP dan perusahaan pesaingnya aclalah sama, yang rnernbedakan adalah kualitas bunga anggrek yang dihasilkan dan jenis produk utama yang ditawarkan kepada pasar. TAIP khususnya kavling 18 memiliki keunggulan dalam hal diferensiasi produk bunga anggrek yang ditawarkan ke pasar dari mulai bibit botolan sampai anggrek yang sudah berbunga baik hasil silangan ataupun spesies alam Indonesia tersedia di kavling TAIP. Namun kelemahan yang selarna ini dialami hampir setiap kavling di TAIP adalah dalam hal kuantitas/kapasitas produk yang masih kalah dibandingkan para pesaingnya terutarna perusahaan bunga anggrek yang sudah berskala besar. Hai iniiah yang menyebabkan pengusaha kavling 18 TAIP
belum dapat mengekspor produk bunga anggreknya ke luar negeri, walaupun TAI P sering memenangkan berbagai perlombaan bunga anggrek di luar negeri. Pengusaha anggrek di kavling 18 selain bergabung dengan TAIP juga bergabung dalam PAI (Perhimpunan Anggrek Indonesia). Para anggota PAI dan T AIP memiliki keunggulan sendiri-sendiri dalam ha! spesifikasi jenis produk yang mereka hasilkan sebagai produk utama. Ada yang khusus membudidayakan dan
memasarkan
bibit
anggrek
bototan,
bunga
anggrek
Dendrobium,
Phalaenopsis, Onchidium, Vanda, Cattleya, Mokara dan anggrek potong sebagai produk utamanya. Adanya keunggulan dalam spesifikasi produk ini akan mengurangi tingkat persaingan antar perusahaan karena memiliki konsumen yang berbeda. Di lingkup PAl dan TA!P persaingan tidak begitu nyata, akan tetapi di luar P Al dan TAIP perusahaan berskala besar, menengah dan kecil maupun petani bersaing ketat terutama bagi produk yang homogen. Persaingan terjadi di pasar dalam negeri maupun di pasar luar negeri. Persaingan menjadi semakin ketat karena perusahaan tersebut memasuki pasar yang sama.
5.2.2.4 Perantara Pemasaran Selama ini kavling 18 TAIP memasarkan bunga anggrek langsung kepada para pelanggannya. Hal ini dikarenakan TAIP merupakan keragaan anggrek Indonesia, pusat pemasaran anggrek Indonesia serta obyek pariwisata dan rekreasi, sehingga biasanya para konsumen datang ke T A!P beserta para
keluarganya. Jadi jelas bahwa kavling 18 TAIP memasarkan produk bunga anggreknya secara langsung tanpa perantara pemasaran, namun dalam ha! promosi kavling melalui TAIP menggunakan media elektronik dan media cetak sebagai sarana promosinya. Sampai saat ini agen jasa pemasaran yang telah digunakan oleh T AIP adalah biro iklan di majalah Trubus, pada setiap kesempatan pameran yang rutin diadakan T AIP 3 bulan sekali biro iklan media cetak yang digunakan adalah majalah Trubus. TAIP juga memakai jasa perantara dalam membantu transaksi keuangan seperti Bank dan perusahaan asuransi. Bank akan
membantu pengusaha anggrek di
kavling TAIP
dalam
menerima
pembayaran dari pelanggan T AIP di luar daerah serta proses pembayaran pembelian anggrek dari perusahaan pensuplai anggrek di T AIP.
5.2.2.S Pendatang Baru Yang Potensial Bila suatu industri cukup menarik maka akan banyak pendatang barn yang masuk kedalam industri sehingga mengakibatkan jumlah produsen dalam menetapkan kapasitas produsi bertambah yang membuat persaingan semakin tajam. Ada beberapa sumber utama hambatan yang akan menghalangi pesaing barn masuk kedalam industri, yaitu: skala ekonomi, diferensiasi produk, persyaratan modal dan akses kesaluran distribusi. Pendatang barn dalam industri bunga anggrek akan menghadapi hambatan masuk yang cukup tinggi terutama dari peserta persaingan yang sudah ada. Pergantian kepemilikan kavling di TAIP jarang
te~jadi
terutama untuk anggota
lama pindahan dari T AIP Slipi. Dikarenakan besamya modal yang dibutuhkan untuk sarana dan prasarana produksi, pengetahuan tentang teknik budidaya tanaman anggrek serta pemasaran anggrek yang baik merupakan faktor yang menghalangi masuknya pendatang baru ke dalam industri bunga anggrek. Ditinjau dari skala ekonomi dan kebutuhan modal pastilah pendatang baru yang ingin memasuki bisnis bunga anggrek haruslah memiliki modal yang cukup besar agar dapat menjalankan kegiatan usahanya, hal inilah yang akan membatasi pesaing yang masuk ke industri bunga anggrek. Selama ini perusahaan yang sudah lama bergerak dibidang penganggrekan khususnya kavling 18 tentunya sudah memiliki konsumen tetap (pelanggan) dan berpengalaman dalam pemasaran sehingga mampu meningkatkan efisiensi yang dapat menurunkan biaya produksinya. Pendatang baru yang ingin mendekati konsumen dan mengernbangkan perusahaan perusahaan akan mendapatkan kesulitan menghadapi pemain lama yang telah terintegrasi ke saluran distribusi dan penguasaan pasar. Dengan demikian dapat terlihat bahwa hambatan masuk di bidang penganggrekan tergolong cukup tinggi sehingga ancaman masuknya pendatang barn yang potensial ke dalam industri relatif rendah.
5.2.2.6 Produk Substitusi Dalam dunia bisnis bunga anggrek yang menjadi produk substitusi adalah bunga kering (bunga plastik). Ditinjau dari kegunaannya memang posisi bunga anggrek dapat digantikan dengan bunga plastik untuk dekorasi ruangan, ueapan
selamat dan lain-lain, namun hal ini tidak menjadi ancaman yang berarti bagi pemasaran bunga anggrek segar karena disisi lain kesegaran, nilai estetika dan penampilan yang berbeda serta kenikmatan merawat dan memelihara bunga anggrek yang menjadi keunggulan produk tidak dapat digantikan dengan bunga plastik walaupun mungkin bunga plastik lebih awet dari bunga anggrek segar. Dengan demikian perusahaan-perusahaan yang bergerak dibisnis bunga anggrek tidak perlu khawatir akan ancaman produk substitusi.
5.3 Pembahasan 5.3.1 Analisis Peluang Pasar Bunga Anggrek di Indonesia dan Mancanegara Saat ini pasaran bunga anggrek sudah semakin luas, dimulai dari perdagangan anggrek spesies alam dari hutan atau yang telah diperbanyak di laboratorium maupun tanaman anggrek hasil silangan baru. Di Indonesia sendiri bunga anggrek merupakan tanaman bias yang paling banyak peminatnya. Masyarakat Indonesia memanfaatkan keindahan tanaman anggrek untuk acara kea:gamaan, upacara pernikahan, upacara adat di golongan masyarakat tertentu serta sebagai penambah keasrian lingkungan. Perhatian masyarakat terhadap bunga anggrek yang makin lama makin meningkat terutama untuk daerah di luar Jawa seperti Bali yang setiap bulannya membutuhkan pasokan anggrek, hal ini menjadi peluang bagi pengusaha anggrek khususnya pengusaha anggrek kavling 18 T AIP yang selama ini memasarkan bunga anggreknya di pasaran dalam negeri.
Anggrek dapat menjadi sumber devisa negara yang potensial. Karena permintaan
bunga anggrek dipasaran
luar
negeri
dapat dikatakan
sangat
menjanjikan. Hal ini dapat dilihat dari label volume dan nilai ekspor dan impor Indonesia berikut : -·
Impor
Ekspor
Tahun
Volume(Kg)
Nilai (US$)
Volume(Kg)
100
500
277,636
-
-
-
I 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 --·---·---·-· 1998 1999 2000 2001 -· 2002
~
90 9,017 113,772 53,646 113,327 22, 122 866,778 673,115 l.5~3,772
744,732
2, 100 4,454 25,838 46,276 38,314 ...,58,540 2,957,364 I, 138,624 2,869,370 I 1, 189,648 I
Nilai (US$)
'
--
1, 125,904
-
15,893 28,813 108,741 196,489 69,784 65,094 23,191 38,147 51,445 78,054
' i
,---~
560, 183 304,609 599,899 523,199 536,566 319,068 98,450 ···346,409 423,920 ·182,734
Sumber : Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran HasII Hort1kultura, 2003
Tabel 11. Volume dan Nilai Ekspor dan Impor Bunga Anggrek Indonesia Periode Tahun 1991-2002 Dari data ekspor bunga anggrek pada tabel 11 dapat dilihat bahwa ekspor bunga anggrek ke mancanegara masih belum stabil. Menurut beberapa kalangan perbungaan, kontribusi Indonesia di pasar bunga anggrek masih sangat kecil. Hal ini terbukti dengan masih kecilnya angka volume dan nilai ekspor bunga anggrek Indonesia ke mancanegara. Pada tahun 1994-1995 volume ekspor bunga anggrek menunjukkan
peningkatan yang besar namun dimasa krisis tahun I 998 volume
ekspor bunga anggrak Indonesia mengalami penurunan yang besar. Pada urnumnya
tanaman anggrek yang di ekspor oleh Indonesia adalah tanaman anggrek yang masih kecil atau seedling. sedangkan untuk jenis anggrek yang sudah dewasa atau berbunga yang lebih banyak adalah Phalaenopsis (Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Has ii Hortikultura, 2003 ). Untuk ekspor bunga anggrek mulai tahun 1997-2002, Indonesia sudah dapat mengekspor ke negara-negara seperti Jepang, Korea, Cina, Taiwan, Singapura, Malaysia, Amerila Serikat, lnggris dan beberapa negara lainnya. Volwne dan nilai ekspor bunga anggrek menurut negara tujuan tahun 1997-2002 tergambar pada Lampiran 6. Sementara itu, kecendrungan pennintaan pasar dunia akan bunga anggrek dan tanaman bias lain mulai beralih ke bunga-bunga yang berasal dari negara-negara tropika seperti
Indonesia.
Bunga-bunga dari
negara
tropika
mempunyai keanekaragaman jenis dan warna yang menarik, apalagi bila dirangkai dalam bentuk rangkaian akan rnenghasilkan rangkaian bunga yang sangat indah. Indonesia dapat mengekspor bunga anggrek ke suatu negara dengan terlebih dahulu memahami karakteristik rnasyarakatnya sehingga dapat diketahui jenis bunga yang mempunyai peluang bagus untuk dipasarkan ke mancanegara. Masyarakat .iepang, Taiwan, Belanda, Korea dan Singapura pada umumnya lebih menyukai bunga anggrek l'ha/aenopsis warna putih. Dari negara-negara kawasan Asia yang menjadi sasaran ekspor bunga anggrek adalah Korea. Korea merupakan negara yang dapat menjadi pasar masa depan dan sangat terbuka bagi bunga anggrek Indonesia khususnya kavling 18 TAIP. Hal ini
terlihat dari seringnya turis Korea yang datang ke TAIP baik untuk membeli
anggrek atau sekedar berkunjung ke TAIP. Semakin tingginya tingkat kepercayaan konsumen dalam negeri dan luar negeri terhadap bunga anggrek baik silangan maupun anggrek spesies Indonesia membuat semakin luasnya peluang kavling 18 T AIP untuk ikut menggeluti pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa peluang pasar bisnis bunga anggrek memiliki daya tarik pasar yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat berdasarkan analisis klasifikasi strategi kompetitif kekuatan bisnis dan daya tarik pasar yang di bahas pada sub bab analisis posisi perusahaan.
5.3.2 Analisis S\.VOT Analisis SWOT bertujuan untuk menganalisis situasi lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Analisis SWOT ini dapat menggambarkan secara jelas tentang peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan perusahaan. Untuk melakukan evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan peluang dan ancaman yang mempengaruhi
kine~ja
perusahaan, terlebih dahulu perlu mengkaji faktor-faktor
strategis yang menggambarkan posisi strategis perusahaan. Identifikasi faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan kavling 18 TAIP berdasarkan hasil analisis dan wawancara dengan pemilik dan karyawan kavling 18 TAIP dan para pengusaha yang mengelola kavling di TAlP adalah sebagai berikut: Kekua tan Keunggulan atau kekuatan dalam hal produk kavling 18 dibandingkan dengan kavling lain di TAIP adalah penyediaan sarana dan jasa merangkai bunga
yang tidak ada dikavling lain. Sunga yang biasa dirangkai di kavling adalah anggrek Phalaenopsis. 2
Keramahan karyawan kavling dalam melayani pelanggan juga menjadi salah satu kekuatan kavling 18 TAIP. Biasanya para pelanggan yang datang ke kavling selalu menanyakan tentang cara-cara merawat tanaman anggrek yang sudah mereka beli agar tetap segar dan tumbuh subur, karyawan kavling dengan ramah menanggapi pertanyaan para pelanggan tersebut, merekapun sangat cepat tanggap terhadap pertanyaan yang diajukan oleh para pelanggan.
3
Pengelola kavling 18 T AIP mampu memperkenalkan tanaman anggrek silangan baru, baik yang dibeli dari laboratorium dan luar negeri ataupun silangan sendiri.
4
Kualitas tanaman anggrek yang mereka pasarkan cukup baik. Pengelola kavling 18 TA!P selalu mernperhatikan kualitas tanaman anggreknya dari segi ketahanan dan kesegarannya
5
Segmen pasar yang sudah cukup efektif, membuktikan bahwa kavling 18 mampu rnengelompokkan konsumen berdasarkan selera/pilihan secara tegas.
6
Diferensiasi produk tanaman anggrek yang dimiliki kavling 18 TAIP cukup beragam dari mulai anggrek silangan sendiri dan anggrek silangan luar negeri sampai anggrek spesies yang menjadi koleksi kavling 18 TA!P. Keragaman bibit botolan sampai tanaman anggrek yang sudah dewasa ada di kavling 18 TAIP.
Kelemahan
Kegiatan
penelitian dan
pengembangan belum dijalankan sepenuhnya.
Walaupun TAIP memilki sarana laboratorium, namun TAIP belum memiliki tenaga ahli yang professional dalam hal pemuliaan tanaman. Sehingga walaupun produk bunga anggrek yang dimiliki kavling 18 T AIP sudah beragam tapi varietasnya tidak sebanyak yang dimiliki perusahaan lain. 2
Selama ini pengusaha kavling 18 TAIP hanya mengandalkan dana pribadi. Sehingga kondisi kekuangan kavling lemah, hal inilah yang menyebabkan kavling 18 T AIP belum dapat melakukan perluasan pasar hingga ke luar neger1.
3
Kapasitas produk bunga anggrek kavling 18 TAIP masih rendah. Karenanya sampai saat ini kavling 18 TA!P hanya dapat berorientasi pada pasar individu dalam negeri saja.
4
Pengunaan komponen impor untuk melengkapi sarana laboratorium dan kavling 18 masih besar.
5
Perhatian dan penanganan proses pemasaran masih rendah dan belum ditangani secara professional. Hal ini dapat disimpulkan karena selama ini TAlP khususnya kavling l 8 belum memiliki perencanaan pemasaran yang mantap sebagai acuan dalam kegiatan pemasarannya.
6
Promosi yang dilakukan kavling 18 TAIP selama ini rnasih kurang gencar dan bdum
optimal.
Walaupun setiap bulan
April
dan
September TAIP
mengadakan pameran bunga anggrek, tapi konsumen yang membeli anggrek umumnya adalah para pelanggan yang sudah sering berkunjung ke TAIP.
Faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancarnan bagi kemajuan TAIP tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: Peluang Semakin tinggi tingkat kepercayaan konsumen luar negen terhadap bunga anggrek spesies alam Indonesia. Di TA!P sendiri sermg ada turis yang berkunjung dan membeli anggrek. Dengan demikian peluang kavling 18 TAIP untuk mengekspor tanaman anggreknya sernakin luas.
2
Dari aspek sosial budaya, perayaan hari besar keagaman menjadi peluang yang cukup berarti bagi pasar produk bunga anggrek kavling 18 TA!P.
3
Hubungan yang baik antara perusahaan pemasok bibit maupun pemasok barang-barang variabel dengan pengusaha anggrek kav ling 18 T AIP, yang dijalin sejak bergabung dengan T AIP khususnya dengan pemasok bibit dari dalam maupun dari luar negeri terutama Thailand dan Taiwan. Peran pemasok diperlukan pengusaha anggrek kavling
18 T AlP untuk meningkatkan
kapasitas produksi dan memenuhi permintaan konsumen baik yang datang ke kavling maupun konsumen luar jawa. 4
Jalinan hubungan yang baik pegusaha/pengelola kavling 18 TAIP menjadi kepercayaan yang tinggi pelanggan. Hubungan yang baik dengan pelanggan dapat menjadi suatu peluang penetrasi bagi para pengusaha kavling untuk
meningkatkan penj ualannya. Se lain itu pelanggan juga dapat mempromosikan kualitas produk yang ada di kavling 18 TAIP kepada pelanggan lainnya sehingga dapat meningkatkan pangsa pasar produk bunga anggrek yang ada di kavling. 5
Ancaman pendatang baru yang potensial di lingkungan bisnis penganggrekan dirasakan sangat rendah. Hal ini dikarenakan hambatan masuk ke dunia bisnis tanaman anggrek ini cukup tinggi, modal yang besar saja tidak cukup untuk memasuki bisnis penganggrekan bila tidak didukung oleh pengetahuan dan pengalaman tentang teknik budidaya tanaman anggrek serta strategi pcmasaran yang baik.
6
Masih terbuka lebarnya pasar anggrek di luar Jawa. Hal ini didasarkan pada permintaan akan pasokan anggrek untuk daerah di luar Jawa terutama Bali yang masih kurang.
7
Korea diharapkan dapat menjadi peluang pasar yang baik bagi bisnis anggrek khususnya kavling 18 TAIP. Hal ini didasarkan tingginya volume ekspor anggrek Indonesia ke Korea dan seringnya turis Korea berkunjung ke TAIP untuk mcmbeli anggrck di T AIP.
Ancaman
Kondisi perekonomian Indonesia yang belum stabil sejak krisis ekonomi tahun 1998, sangat mempengaruhi pendapatan konsumen dan motivasi emosional dalam pola pembelanjaan mereka.
2
Banyaknya perusahaan yang bergerak dibidang florikultur khususnya bunga anggrek menyebabkan persaingan dalam hal keunggulan produk bunga anggrek semakin ketat terutama di lingkungan T AIP para penganggrek umumnya selalu ingin menampilkan keunggulan produk yang berbeda dengan kavling lainnya.
3
Persaingan harga antar pedagang anggrek menjadi ancaman bagi kavling 18 TAIP, karena harga yang ditawarkan pedagang anggrek di luar TAIP tersebut cenderung lebih murah.
4
Konsumen memiliki kekuatan tawar menawar yang besar dalam proses pembelian anggrek karena banyaknya pedagang anggrek di Indonesia.
5
Persaingan yang terjadi di TAIP adalah persaingan dalam memperoleh pasokan anggrek dengan kualitas baik Setelah melakukan identifikasi antara kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman yang ada maka dapat dibuat matriks !FE dan EFE dengan masing-masing pembobotan setelah mendapatkan hasil diskusi atau wawancara dengan pemilik kavling 18 TAIP. Penilaian bobot dan rating matriks !FE dan EFE diperoleh melalui pengisian
kuesioner oleh
pemilik kavling dan
manajcmen TAIP sehingga
penilaiannya tidak bersifat subjektif.
5.3.2.1 Matriks JFE (Internal Factor Evaluation) Faktor yang dianalisis dalam matriks !FE adalah faktor-faktor strategis internal perusahaan. Faktor-faktor strategi internal yang telah diidentifikasi
merupakan kekuatan dan kelemahan bagi kinerja perusahaan. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa para penganggrek memiliki 6 kekuatan dan 6 kelemahan dalam strategi intemalnya. Jumlah nilai yang diboboti (total skor) pada Tabel 12 sebesar 3,050. Nilai ini menunjukan bahwa para pengusaha atau penganggrek mampu menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk menutupi kelemahan yang
r
ada. Bo bot
Faktor-faktor Internal
Rating
Skor
4 4 4 4 4 4
0,316 0,380 o,348 0,424
Kekua tan 1. Sarana dan jasa merangkai bunga 0,079 0,095 2 Keramahan karyawan kavling. 3. Mampu memperkenalkan anggrek silangan baru. 0,087 ,4 Kualitas Produk Baik. 0,079 15. Segmen pasar yang sudah cukup efektif. 0,083 6. D1ferensiasi Produk I Kelemahan I 0,061 I I I. Kegiatan R&D yang belum optimal. Dana yang dimiliki oleh pengusaha anggrek 0,087 I kavling 18 T AIP masih terbatas. i 3 Kapasitas Produk. 0,098 II 0,053 ~ Pcogg"- kompoooo ;mpo' yMg m~;h ""' Penanganan pasar dan informasi pasar yang belum 0,083 ditangani secara professional. _Q,091 Promo.~i kurang gencar. 1,000 Total Sumber : Data Primer yang diolah
o!il
12.
2 I 0.122 2
I 0.114
2 2 2
0, 196 0,106 0,166
2
0,182 3,050
5.3.2.2 Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation) Faktor yang dianalisis dengan matriks EFE adalah faktor-faktor strategis
merupakan
perusahaan. peluang
Faktor-faktor dan
ancaman
strategi
eksternal
bagi
perusahaan.
yang Hasil
I I
0,304 I' 0,332
Tabel 12. Matriks IFE Strategi Pengembangan Pasar pada TAIP
eksternal
! I !
diidentifikas1 identifikasi
menunjukkan bahwa penganggrek di TAIP memiliki 7 peluang dan 5 ancaman strategi eksternal perusahaannya. Nilai pembobotan matriks EFE pada Tabel 13 berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik kavling dan pihak manajemen TAIP adalah 2,935. Nilai tersebut menuajukkan bahwa kavling 18 TAIP memiliki peluang yang ada untuk mengantisipasi ancaman yang terjadi bagi proses strategi pemasarannya.
I Peluang
Faktor-faktor Eksternal
11. Tingkat
Bo bot
kepercayaan kosumen luar negen terhadap 0,098 produk bunga anggrek Indonesia. 0,095 I1 2. Perayaan hari besar keagamaan. ) 3. Hubungan baik dengan pihak pemasok. 0,098 I I 4. Hubungan baik dengan pihak Pelanggan. 0, 102 I I 5. Rendahnya ancaman pendatang baru yang potensial. 0,058 ' 6. Pasar luar Jawa yang masih terbuka 0,102 I 7. Korea diharapkan dapat menjadi peluang pasar masa 0,102 I' depan bagi produk bunga anggrek Indonesia. Ancaman 1.Selera dan pendapatan konsumen yang sangat 0,064 berpengaru dalam pola konsumsi masyarakat. 2. Persaingan dalam ha! keunggulan produk. 0,083 I 3. Persaingan harga. 0,076 4. Kekuatan tawar menawar konsumen yang tinggi. 0,064 5. Persaingan dalam memperoleh pasokan anggrek yang 0,058 baik --··--Total 1,000 ' Sumber : Data Pruner yang dt0lah L__
Rating
Skor
.)
"
0,294
4 ".) 4 .) " .) " 3
0,380 0,294 0,408 O,l 74 0,306 0,306
2
o,12s
".)
0,249 0, 152 o,12s
2 2 2
I I I
0,11~ _.L.?2935 _J
Tabel !3. Matriks EFE Strategi Pengembangan Pasar Pada TAIP
5.3.2.3 Ana!isis Posisi Perusahaan Untuk mempermudah dalam mendapatkan informasi mengenm pos1s1 perusahaan guna mempermudah
I I II
pemberian alternatif strategi yang dapat
dijalankan kavling 18 TAIP, maka digunakan matriks !E. Nilai matriks IE ini
berdasarkan matriks JFE dan EFE diperoleh nilai pembobotan masing-masing sebesar 3,050 dan 2,935. Total Skor IFE 4.0 4.0
1
Kuat
····~1
3.0
Rata-rata
2.0
Lemah
II
III
v
VI
VIII
IX
1,0
Tinggi
3.0 Sedang Total Skor 2.0
EFE
VII
Rendah
1.0 Surnber : David, 2002
Garn bar 8. Posisi Perusahaan Pada Matriks Internal Eksternal (IE) Dengan menggunakan pendekatan skala David (2002) kavling 18 TAIP berada dalam kondisi strategi grow and build. Untuk lebih memperjelas pemaparan posisi perusahaan dari sisi pemasaran dan bisnisnya berikut disajikan tabel analisis daya tarik pasar dan kekuatan bisnis bunga anggrek kavling 18 TAIP.
Daya Tarik Pasar
Peringkat I Nilai
Faktor-faktor Kompetitif Strategi
Bo bot
tingginya kepercayaan •!• Se1nakin luar neger1 terhadap konsumen anggrek Indonesia. •:• Masih terbukanya pasar anggrek di luar Jawa. •!• Korea dan negara Asia lainnya diharapkan dapat menjadi pasar masa depan anggrek Indonesia. •!• Rendahnya ancrunan pendatang baru. •!• Intensitas persaingan harga. •!• Intensitas persa1ngan keunggulan produk. •!• Persaingan dalan1 n1en1peroleh pasokan anggrek berkualitas. •:• Selera dan pendapatan konsumen yang mempengaruhi pola konsumsi. •!• Perayaan hari besar keagrunaan. •!• tJubungan baik dengan pe1nasok. •!• I-fubungan baik dengan pelanggan. •!• Kekuatan tawar 1nenawar konsumen yang tinggi.
0,098
5
0, 102
5
0,510
0,102
5
0,510
0,058 0,076 0,083
3 2 2
0,174 0,152 0, 166
0,058
2
0,116
3
0,192
3 3 3 2
0,285 0.294
o,064
I
Bisnis
I
1
I
:·~
•:• Segmen pasar yang sudah efektif. 0,076 •!• Penanganan pasar yang belu1n 0,083 optimal. 0,106 •!• Kualitas produk. 0,091 •!• Efektifitas Promosi. 0,098 •!• Kapasitas Produksi. · 0,087 •!• Efisiensi Produksi (mampu memperkenalkan anggrek silangan 0,083 0,053 barn). •!• Diferensiasi produk. •!• Pasokan Bahan baku (penggunaan 0,061 komponen impor terutama bibit). 0,087 •!• Kinerja R&I). •!• Dana yang dimiliki pengusaha 0,095 anggrek masih terbatas. 0,079 •!• Keramahan karyawan kavling. •!• 1'ersedianya sarana dan 1asa >---·-< merangkai bunga. 11,000
L__ _ _ _ _ _ _ _ _ _ ._ ---·-·'---.---------~----------------------
0,490
1
o,095 0,098 0,102
'
Kekua tan
-f------4
----
0.306 0,128
j
3,323
4 4 4
0,304 0,249 0,530 0,364 0,392 0,348
4 4
0,332 0,212
3 4
0,183 0,348
4 4
0,380 0,316
4 3
5
·
I
4,199 -----~-
Tabd 14. Kekuatan Bisnis dan Daya Tarik Pasar Bunga Anggrck
J
Kekuatan Bisnis
Tinggi 5.00
Sedang
Lem ah
II
III
Tinggi
3.67 Sedang Daya Tarik Pasar
2.33 Rendah
1.00 5.00 Investasi I Tumbuh
3.67
7
00
-.J,)
Selektif I Penghasilan
l.00 Panen I Lepas
Sumber : Kotler, 2000
Garn bar 9. Posisi Korn petitif Kekua tan dan Daya Tarik Pasar Buuga Anggrek
Dari hasil analisis kekuatan bisnis dan daya tarik pasar di atas jelaslah bahwa bisnis anggrek sangat memiliki daya tarik pasar berdasarkan nilainya 3,323 dan nilai kekuatan bisnisnya sebesar 4, 199 dengan menggunakan skala Kotler (2002) posisi pasar bunga anggrek berada di klasifikasi strategi tumbuh selektif Dalam hal ini kavling 18 dapat melakukan pengembangan pasar dengan cara berinvestasi besar-besaran pada segmen pasar yang paling menarik, membangun kekuatan untuk menghadapi persaingan dengan perusahaan lain dan tingkatkan laba dengan menaikkan produktivitas yang dimiliki. Sehingga pengusaha kavling 18 dapat memperluas pangsa pasar bunga anggreknya.
5.3.2.4 Form ulasi Alternatif Strategi Fonnulasi strategi didasarkan pada hasil kajian faktor-faktor internal dan ekstemal kedalam matriks SWOT. Matriks SWOT berguna untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat dengan pemanfaatan kekuatan dan peluang perusahaan serta untuk mengeliminir kelemahan dan mengatasi ancaman yang ada. Matriks SWOT tersebut memberikan 4 set kemungkinan altematif strategi yang dapat dikembangkan oleh perusahaan, alternatif strategi yang dapat dipertimbangkan oleh kavling 18 T AIP diantaranya, yaitu :
Strategi S - 0 (Strengths - Opportunities) Altematif strategi yang dihasilkan dari upaya menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang adalah: I. Melakukan perluasan
pasar serta sistem pendistribusian yang lebih
inovatif Untuk perluasan pasar dilakukan melalui pendekatan pasar industri, dimana pasar industrinya adalah perusahaan penyedia jasa akomodasi (hotel), industri pengrajin tanaman atau perangkai tanaman dan memperluas mitra kerja dengan pedagang perantara yang belum termanfaatkan. 2. JV!emasarkan produk anggrek herkualitas ke pasar luar .Jawa dengan
prornosi !angsung. Promosi ini bertujuan untuk menarik pelanggan barn dari bunga anggrek yang tersebar di luar Jawa. Untuk melakukan kegiatan promosi ini kavling 18 memanfaatkan kekuatan yang berupa kualitas
produk anggrek, segmen pasar yang sudah cukup efektif dan diferensiasi produk yang dimiliki kavling 18. 3. Meningkatkan Produktivitas karyawan dalam memperkenalkan anggrek
silangan baru. Strategi ini didasarkan pada kemampuan memperkenalkan anggrek silangan baru yang sudah dimiliki dan dari segi peluang adalah tingginya tingkat kepercayaan konsumen luar negeri terhadap anggrek Indonesia. 4. Mengadakan
kerjasama
dengan
trader
di
luar
negeri
untuk
mempermudah pemasaran. Strategi ini dilakukan melalui pendekatan jaringan dan hubungan baik yang sudah terjalin dengan beberapa produsen florikultur maupun breeder di Iuar negeri. Strategi W - 0 (Weaknesses - Opportunities) Altematif strategi yang dihasilkan dari upaya meminimalkan kelemahan dan memanfaatkan peluang yang adalah sebagai beerikut : 1. Memahimalkan sumberdaya dalam rangka meningkatkan laba dan peningkatan kapasitas produksi. Strategi ini didasarkan pada kelemahan dana yang kurang stabil dan kapasitas, peluang pasar yang cukup besar pada saat perayaan hari besar keagamaan dan peluang pasar ekspor. 2. Melakukan riset pemasaran secara professional mengingat adanya peluang tingkat kepercayaan konsumen luar negeri terhadap bunga anggrek Indonesia, masih rendahnya peluang pendatang baru yang
potensional serta Korea yang dapat diharapkan menjadi pasar masa depan bunga anggrek Indonesia. 3. Memanfaatkan sarana Laboratorium untuk menghasilkan varietas baru
yang lebih beragam serta agar dapat meningkatkan kapasitas produksi. Dengan memanfaatkan fasilitas Laboratorium TAIP. Meningkatkan fungsi R&D untuk meningkatkan varietas bunga anggrek yang dimiliki kavling 18 TAIP guna mencapai peluang pasar luar Jawa dan ekspor Korea. 4. Mengikuti
pameran
fnternasional
untuk
memperkenalkan
dan
mempromosikan produk kavling 18 TAIP. Hal ini dirumuskan dengan tujuan agar konsumen luar negeri dapat lebih mengenal produk bunga anggrek spesies Indonesia maupun produk bunga anggrek hasil silangan sendiri, sehingga pada akhirnya mereka akan melakukan pembelian pada produk bunga anggrek tersebut.
Strategi S - T (Strengths - Threats) Alternatif strategi yang dihasilkan dari upaya menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman adalah: I. ivfeningkatkan kualitas produk tanaman anggrek terutama keindahan dan
kesegaran serta varietas produk. Strategi ini diharapkan dapat mengatasi ancaman persaingan keunggulan produk dan harga yang semakin ketat, konsumen memiliki kekuatan tawar menawar yang tinggi dengan menggunakan kekuatan kualitas produk yang baik dan diferensiasi produk
yang baik pula. Dalam ha! ini perusahaan tidak mungkin menurunkan
harga j ual melainkan harus berupaya untuk meningkatkan kualitas produk bunga anggreknya. 2. Meningkatkan pelayanan kepada konsumen. Strategi ini juga diperlukan untuk
mempertahankan
dan
memelihara
konsume·n
dalam
upaya
menghadapi tingkat persaingan harga dan produk yang sangat ketat serta selera dan pendapatan konsumen yang mempengaruhi po la konsumsinya. 3. Mengembangkan kreatifitas merangkai bunga anggrek. Strategi ini didasarkan pada kekuatan tersedianya sarana dan jasa rangkai bunga dan untuk menghadapi ancaman selera dan pendapatan konsumen , persaingan harga dan kekuata ta war menawar konsumen yang tinggi.
Strategi W-T (Weaknesses-Threats) Alternatif strategi yang dihasilkan dari upaya meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman adalah:
•:• Mengurangi penggunaan komponen impor yang besar seperti pupuk dan bibit agar dapat menekan biaya produksi yang tinggi. Strategi ini didasarkan pada kelernahan dana yang dimiliki pengusaha kavling 18 T AIP serta ancaman persaingan harga. Matriks SWOT sebagai perumusan strategi peng•embangan pasar bunga anggrek kavling 18 dapat dilihat pada Tabel 15 berikut ini :
--··---·
Faktor-faktor internal
2. 3.
Faktor-faktor Eksternal
4. 5. 6.
I. Senu1kin tingginya tingkat kepercayaan
4. 5. 6.
·17·
kousumen luar negeri terhadap anggrek spesies Indonesia. Perayaan hari besar keaga1naa11. Jalinan hubungan yang baik dengan pemasok. Jalinan hubungan yang baik dengan pelanggan. Rendahnya ancaman pendatang baru. Masih terbukanya pasar luar Jawa. Korea diharapkan dapat menjadi pasar 111asa depan anggrek lndonesia ANCAMAN (T)
I. Selera dan pendapatan konsumen. 2. Persaingan harga.
3. Persaingan Produk. 4. Kekua tan ta war inena\var konsun1en yang tinggi. 5. Persaingan dalam memperebutkan pasokan L HI!g_grek berkualitas.
KELEMAHAN (W)
1. 2. bunga anggrek. 1 3. Keramahan Kmyawan Kavling 1 Kemampuan mernperkenalkan anggrek 4. silangan baru. 5. Kualitas Prociuk yang baik. 1 Segmen pasar yang sudah cukup 6. efektif. Diferensiasi produk -----·~--·~-~
PELUANG (0)
2. 3.
I
KEKUATAN (S) 1. Tersedianya sarana clan jasa merangkai
STRATEGI S-0
J.
Kegiatan R&D yang belum optimal Dana yang dimiliki masih belum stabil. Kapasitas produk. Penggunaan komponen impor. Penanganan terhadap pasar masih rendah dan belum ditangani secara professional. Prom?si kurang gencar terutama ke luar neger1
STRA TEGI \V-0
I. lVle111asarkan produk anggrek
I 1. Memaksimalkan sumber daya dalam rangka meningkatkan laba (W 1, W2, W3, berkualitas ke pasar luar Ja\va dengan W5, W6, 01, 02, 06, 07). promosi langsung (S2, S4, S5, S6, 03, 05, 06). 2. Melakukan riset pemasarau secara professional (WI, WS, 06, 07). 2. Melakukan penetrnsi pasar dan pengembangan pasar (S2, S3, S4, S5, 3. Memm1faatkm1 sarana Laboratorium untuk S6, 02, 03, 06) rnenghasilkan Varietas barn yang lebih beragam (WI, W3, 01, 05, 06, 07). 3. Meningkatkan produktifitas dalam memperkenalkm1 silangan barn (S 1, 4. Mengikuti pmnerm1 lnternasional untuk S2, S3, S4, S5, 01, 04, 06,07). mernperkenalkan & mernprornosikan anggrek produk kavling 18 (W6, 01, 04, 4. Mengaclakan kerjasama dengan trader di luar negeri untuk mempennudah 07). pcmasaran (S4,.S2, S6, 03, 07) STRATEGI S-T
STRATEGI W-T
1. Iv1engen1bangkan kreatifitas inerangkai
1. Mengurangi penggunaan kon1ponen in1por sebagai upaya menekan biaya produksi (W2, W4, T2)
anggrek (S 1, S4, SS, T2, T4). 2. Meningkatkan kualitas produk (S 1, S3, S4, S6, Tl, T2, T3, T4, TS). j 3. [Vleningkatkan pelayanan pada I konsumen (S2, S3, S5, Tl, T2, T4)
.
_J_ _ _. Tabet 15. Perumusan Strategi Pengembangan l'asar Bunga Anggrek Kavling 18 dengan Matrik SWOT
5.3.3 Rekomendasi Strategi Pengembangan Pasar Bunga Anggrek Dengan melihat kondisi kavling saat ini dan data hasil wawancara dengan pihak pemilik kavling 18 maka peneliti merekomendasikan bahwa ada 7 strategi yang dipilih dari 12 strategi yang diformulasikan pada matriks SWOT dipaparkan pada Lampiran 9. Ketujuh strategi tersebut dipilih karena mengarah pada tujuan pengembangan pasar dibandingkan strategi-strategi yang lain. Alternatif-alternatif strategi yang telah dipilih itu kemudian diprioritaskan dalam matriks QSPM. Berdasarkan nilai total skor TAS pada masing-masing strategi dalam matriks QSPM, maka formulasi prioritas strategi pengembangan pasar sebagai berikut : . .
Alternatif Strategi Melakukan penetrasi pasar dan pengembangan pasar.
No
l
Total Skor 7,426
6,584
6.
Memasarkan produk anggrek berkualitas ke pasar luar Jawa dengan promosi langsung. Meningkatkan Produktifitas dalam memperkenalkan anggrek silangan barn. Mengadakan kerjasama dengan trader di luar negeri untuk mem11ermudah pemasaran. Memaksimalkan sumberdaya dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi dan laba. Meningkatkan kualitas produk bunga anggrek.
7.
Melakukan riset pemasaran secara profossional.
5,908
2. '.) .
~
4. ~"·-
5.
··-·---
6,993 6,791
6,464 6,051
-~··---··--
Sumbcr: Data Ptimer yang d1olah
Tabel 16. Prioritas Strategi Pengembangan Pasar Berdasarka Matriks QSPM Untuk melaksanakan rekomendasi strategi pengembangan pasar maka peneliti menuangkan di dalam matriks implikasi manajerial sebagai kemudahan langkahlangkahny seperti Tabel 17 di bawah ini.
T
Nol =~---- Alternatif Str ategi I
I Melakukan
penetrasi
pasar
clan
II
··------
Implikasi Manaierial •!• Melakukan direct selling/ personal selling untuk pengembangan pasar ke
pasar Industri seperti; Hotel, Restoran, dan Floris baik di Jawa clan di luar
pengembangan pasar.
Jawa. •:• Membudidayakan clan memasarkan jenis-jenis anggrek komersial sesuai segrnen pasar yang dituju dengan memperhatikan kelas sosial, penghasilan, gaya hidup clan manfaat yang dicari agar dapat mengikat kesetiaan konsumen pada produk anggrek kavling 18 TAIP. •!• Melakukan sistem pendistribusian yang lebih inovatif clan kreatif
--~I__ 2
•!• Meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen.
I Memasarkan ke
pasar
Prociuk An 5grek berkual itas
luar J awa
jengan
•:• Memanfaatkan sarana promosi TAIP seperti pameran yang diadakan setiap
promos1
langsung.
bulan April dan September dengan sebaik-baiknya. 1 ·:·
Mengikuti
pameran-pameran
anggrek
tingkat
nasional
maupun
,
internasional untuk memperkenalkan clan mempromosikan anggrek kavling
I
---..j----3 I Meningkatkan
18 TAIP.
I produl Jifitas
dalam
'
___
.
..
•!• Meningkatkan kemampuan dalam melakukan sistern penyilangan baik oleh
rnemperkenalkan anggrek silangan baru.
karyawan kavling 18 maupun karyawan Laboratorium.
•!• Mengembangkan kreatifitas merangkai bunga anggrek silangan baru.
1
I
•:• Mernbudidayakan clan memasarkan bunga anggrek silangan baru dengan
I
kualitas untuk memenuhi keinginan konsumen/pelanggan.
'
-4TMe;1gadakan I 1uar
negeri
kerjasama :lengan trader di untuk
mempermudah
·--·' -------------·--- _________
•!• Memanfaatkan hubungan baik dengan pernasok bunga ar gb
I I
,_._;___
sebagai jalur pemasaran.
-----
g
•!• Meningkatkan kualitas produk bunga anggrek kavling 18 TAIP baik
pen1asaran.
silangan barn rnaupun anggrek spesies alam [ndonesia.
5-r -M~;;:;,;ksim~k;~-:~~~;:;b~r
1I !
daya
dalam
rangka meningkatkan kapasitas produksi '-'
I
luar Jawa dan luar negeri (Korea).
i •:• Meningkatkan modal
dan laba.
·
ke~ja untuk penyempumaan sistem pembudidayaan
anggrek dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi. ~----~-··--····-----~
6
•!• Meningk;tkanl~apasitas produksi agar dapat menjalankan pemasaran ke
Meningkatkan
..---··
kualitas
produk
bunga , •!• Memanfaatkan sarana Laboratoriurn untuk meningkatkan kualitas anggrek. •!• Melakukan pemeliharaan dan perawatan tanaman anggrek dengan baik dan
anggrek.
benar agar dapat memperoleh kualitas anggrek yang baik .. --~-------·------~------~~~---~---+-::--::-:-:---:--.,----c~-
7
Melakukan
professional.
riset
pemasaran
secara
•!• Melakukan riset pemasaran konsumen untuk mengetahui kebutuhan dan
perilaku konsumen diberbagai segmen guna memperoleh dan meningkatkan pe11jualan serta mempertahankan daya saing.
--~--·----
Tabel 17. Matriks Implikasi Manajerial Pengembangan Pasar Bunga Anggrek Kavling 18 TAIP
I
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dari hasil temuan penelitian dan kajian maka peneliti dapat menarik-kesimpulan: I. Bisnis bunga anggrek memiliki prospek yang baik dimasa mendatang. Hal ini j uga dapat dilihat dari besamya kekuatan bisnis dan daya tarik pasar bunga anggrek, sehingga jelas bahwa bunga anggrek mempunyai peluang pasar yang besar di dunia bisnis florikultur. 2. Diketahui dalam analisis lingkungan pemasaran baik dalam matriks IE (3,050 dan 2,935) maupun analisis Portofolio daya tarik pasar (3,323 dan 4, 199) bahwa kavling 18 TAIP memiliki posisi kompetitif klasifikasi dan strategi tumbuh serta berkernbang. 3. Dari hasil analisis segmentasi pasar dan bauran pemasaran dimana kavling 18 sebagai anggota dari Taman Anggrek Indonesia Permai (TAIP), terbukti bahwa kavling 18 memiliki kemampuan untuk rneningkatkan keunggulan produk bunga anggreknya melalui R&D dengan memanfaatkan sarana Laboratorium yang ada, serta dapat rnengembangkan
promosi
melalui sarana pameran yang selalu
diadakan oleh TAIP seriap tiga bulan sekali di samping promosi sendiri (Penjua!an Personal).
4. Kondisi persaingan industri yang dihadapi baik di dalam maupun di luar lingkungan T AIP, kavling 18 TAIP dirasa perlu menerapkan strategi pengembangan usaha melalui pengembangan pasar secara lebih intensif
6.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian ini dan kesimpulan tersebut di atas, hal-hal yang dapat disarankan kepada pengusaha anggrek kavling 18 T AIP untuk memperluas pangsa pasamya adalah sebagai berikut : •!• Saran Jangka Pendek
I. Mengadakan penetrasi pasar terhadap pasar yang sudah digeluti selama ini secara lebih efektif dan efisicn dengan cara memanfaatkan sarana promosi TAIP dengan sebaik-baiknya serta meningkatkan kualitas pelayanan terhadap konsumen. 2. Melakukan pengembangan pasar melalui perluasan segmen pasar dan sistem pendistribusian yang lebih inovatif 3. Memanfaatkan sarana laboratorium secara maksimal agar dapat menghasilkan anggrek silangan baru dengan terns mengembangkan aplikasi teknologi inovatif agar dapat meningkatkan kualitas budidaya anggrek sehingga TAIP terutama kavling 18 mampu bersaing dengan pengusaha anggrek di wilayah lain.
•:• Saran Jangka Panjang 1. Untuk mengembangkan bisnis anggrek dimasa mendatang penganggrek perlu
menerapkan program pemasaran yang lebih efektif efisien dari segi segmentasi pasar dan terutama peningkatan kapasitas produksinya agar dapat menjalankan pemasaran ke luar Jawa dan luar negeri (Korea) dengan memberdayakan seluruh kemampuan yang dimiliki penganggrek. 2. Terns mencoba memperluas pasar yang terbuka baik dalam maupun luar negeri yang masih memiliki peluang pasar yang bisa dimanfaatkan oleh kavling 18 khususnya. Hal ini dapat terlaksana dengan meningkatkan sumberdaya untuk mernperoleh kapasitas produksi yang labih besar agar mampu melayani permintaan pasar serta dengan melakukan
promosi yang gencar dan
peningkatan mutu produk untuk menghadapi persaingan. 3. Mengadakan ke1jasarna dengan trader di luar negen yang selama ini telah menjalin hubungan baik dengan pengusaha anggrek kavling 18 untuk mempermudah proses pemasaran ke luar negeri serta melakukan riset pemasaran secara professional.
DAFTAR PUSTAKA
Biro Pusat Statistik. 2002. Pendapatan Nasional Indonesia. Biro Pusat Statistik Jakarta. Buku Panduan Taman Ang1o,•rek Indonesia Pennai. 1995. Taman Anggrek Indonesia Pennai. Jakarta. David, F.R. 2002. Konsep Manajemen Strategi. Edisi ke Tujuh. Versi Bahasa Indonesia. PT Prenhallindo. Jakarta. Direktorat Bina Produksi Hortikultura. 2003. lnformasi Teknis Norma Budidaya Anggrek. Jakarta. Direktorat Bina Produksi Hortikultura. 2003. Data Produksi dan Luas Areal Tanaman Hias di Indonesia Tahun 2002. Direktorat Bina Produksi H011ikultura. Jakm1a. Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran I-Iasil I-!011ikultura. 2003. Sub Direktorat Pemasaran Intemasional. Departemen Pe11anian. Jakarta. Gunawan, L. W. 2002. Budidaya Anggrek. Penebar Swadaya. Jakarta. Kotler,
Analisis, perencanaan, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran !mplementasi dan Kontro!. Edisi revisi. Penerbit PT Prentalindo. Jakarta
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. PT Prenhallindo. Jakarta. Kusumawardhanie, Bintari. 2003. Analisis Strategi Pemasaran Bunga Anggrrek Di Taman Anggrek Indonesia Pennai (TAIP) Jakarta. Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Majalah
Trubus. Juni 2001. Phalaenopsis yang Trubus : No 3 79 Tahun XXX!l. Jakarta.
Diminta
Mancanegara.
Majalah Trubus. April 2002. Dendrohium Untung Dalam -I Hulan. Trubus : No 389 Tahun A.'XXIII. Jakarta. Nurmawati, Briana Sari. 2003. Ana/isis Strateg1 Pengemhangan Pasar Prociuk Bunga Potong (<)tudi Kasus Pada PT Alam !ndah Hunga Nusantara, Cipanas. Cia1yw). Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian Bogor. Bogor.
Rangkuti, Freddy. 2000. Ana/isis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Sugiono. 2002. Met ode Penelitian Bisnis. CV ALF ABET A. Bandung. Supriadi, Yoyon. 2000. Analisis Segmentasi Pasar, Penelapan Pasar Sasaran Dan Penentuan Posisi Pasar Da!am Kaitanya Dengan Volume Penjualan The Sedap Pada PT Perkebunan XIII Di Bandung Jumal Ilmiah Kesatuan, No 1, Vol. 2. Akademi Manajemen Kesatuan. Sutiyoso, Yos. 2003 Peluang Bisnis Anggrek. Penerbit Swadaya. Jakarta. Sutiyoso, Yos dan B, Sarwono. 2002. Merawat Anggrek. Penerbit Swadaya. Jakarta. Thompson dan Strickland. 1998. Strategi Management Concepts and Cases. Tent Edition. The Mc Graw-Hill Companies, Inc.
l-ampiran 1. Denah Taman Anggrek Indonesia Permai
4 l
I
I ~I
15
<
SI z
~I < ...,
l
I I I I•
l
2
12
l
s
CC'=-----
Keterangan : I. 2. 3. 4. 5. F.
Pintu Masuk Pintu Keluar Pos Keamanan Lapangan Parkir Kantin ~h"lt"r T,,J,,non lJmum
9. Laboratorium I 0. Plaza 11. Ruang Pameran dan Kasir 12. Ruang Kmsus 13. Ruang Serba Guna atau Ruang Seminar 14. Rumah Jaga
Lampiran 2. Jenis-jenis Anggrek dan Sarana Produksi yang Tersedia di TAIP Berdasarkan Kavling Jenis Anggrek dan Sarana Produksi
No Kavling Anggrek
spes1es
Alam
Indonesia (Anggrek
Hitam),
(Standar dan mini), Vanda, Dendrobium. 2
Vanda, Mokara, Dendrobium.
3
Cattleya, Dendrobium.
4
Dendrobium (hasil silangan dan kultur jaringan lokal - impor).
l--------t-------------------·-------·-·-----------
5
Cattleya (basil silangan lokal dan impor), Dendrobium.
6
Dendrobium, Vanda, Mokara.
7
Berbagai sarana produksi (saprotan) seperti
I I 1--------I 8
pupuk, pestisida,
berbagai macam pot, media tanam dan saprotan lainnya. -·--·----------------------~----1
i
Dendrobium, Vanda, Mokara.
9
Cattleya, Dendrobium, Phalaenopsis, Mokara.
10
Dendrobium, Cattleya, Oncidium, Vanda Douglas.
I
Dendrobium mini, Phalaenopsis, Oncidium, Mokara, Dendrobium
I I I
~-
Il I
'
jacobsonii (koleksi).
f------------+-------·-----~
12
Dendrobium
(Thailand
dan
lokal),
Cattleya,
Oncidium,
I
Paphiopedilum. 13
Dendrobium hasil silangan sendiri, Cattleya.
14
Cattleya (Standar dan mini), Dendrobium, Oncidium.
jis I I
Oncidium, Cimbidium, Vanda, Mokara, Kantung Semar (koleksi).
16
Dendrobium, Anggrek spesies Alam, Tanaman Hias Adeni~m. _ _ _ _J
17
Dendrobium, Oncidium.
18
Dendrobium, Phalaenopsis (standar dan mini), Cattleya, Vanda.
19
Dendrob1um (S1langan Sendm dan Thailand), Cattleya.
20
1
Oncidium, Dendrobium.
' - - - - - - '- ' - - - - - - - - - - - - - Sum be r: Data Primer per Kavling di T AIP
I
I
Lampirim 3: Jenis - Jenis Tanaman Anggrek yang Ada Di Kavling 18 T AIP
Botolan Dendrobium
Dendrobium Remaja
no
Larnpiran 3: Jenis - Jenis Tanarnan Anggrek yang Ada Di Kavling 18 T AIP
Compot Dendrobium
Cattleya
Lampiran 3: Jenis - Jenis Tanaman Anggrek yang Ada Di Kavling 18 TAIP
Parcel Vanda
Vanda
Lampiran 3: Jenis - Jenis Tanaman Anggrek yang Ada Di Kavling 18 T AIP
Phalaenopsis Standar
Lampiran 4. Hasil Penjualan Kavling 18 TAIP -
Tahun 2002
Tahun 2003
Tahun 2004
(dalam rupiah)
(dalam rupiah)
(dalam rupiah)
8.176.500,00
14.902.000,00
13.186.000,00
8.976.500,00
9.214.000,00
10.035.000,00
Maret
15.496.000,00
14.889.500,00
16. 712.500,00
April
8.456.000,00
18.415.500,00
25.688.500,00
9.080.000,00
9.267.000,00
23.149.450,00
7. l 87.500,00
9.389.250,00
8.489.500,00
8.139.000,00
15.072.500,00
10.831.500,00
8.125.000,00
7.609.500,00
Bulan
I Januari
IFebrua~
I-
Mei
III Juni
I
I Juli
I
I
k------J-
I Agustus I September
1
-·-·---------
Oktober November Desember
I
9.593.500,00
23.504.000,00
14.598.000,00
8.725.000,00
8.200.000,00
17.568.500,00 --
Sumber : Data Sekunder Kavlmg 18 T ATP
·-
~-------
-·
I
L amp1ran 5 . Daftar Perusa haan dan Pen .ua IA n
!
l_9__
Ii-:;-
I
Lampiran 6. Data Ekspor llortikultura Menu rut Negara Tu.iuanTahun 1997 - 2002 I 1998 I 1999 I 2000 I 2001 1997 1 Vol Nil Vol Nil Vol Nil Vol Nil Vol Nil ·-··-· f * kL_(US$) ku) US$) (ku) lJS$) ka) (US$) _ilig) (US$) 1 Orchid Plant 29 12.874 219.876 216.610 334.559 369.843 336.409 279.074 : Seedlings
Negara Tujuan
Australia
j
-
]-
-
_j_c_ :
J<>d;,
Jt.ll!L
I-
l)oland - - - - · - '-·-
-
i'
Ni<>eria
.
±J
..Q_~------.----
~lapan .
-
:
:
:
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1----:--·---·-·-·---~---i
\-----~-
-
J_" ____ - - - ·-- - -
I
-
I
-
>---------
-
-
I
:
-1 : •
-
-
--
I 5.240 81.049 6.300 4 1.673 9.475 5.526 - -----88.871 58.315 64.667 79. 100 16. 128 _ 130.025 1 400 I 12.757
I
-·
___ ____..
859 2.905 4.691 66.004 2.436 2.094
"
18
~---
LI
I
.
I
59.618
1.740
--
8.250 30-
-
21.744
__ 295~70~70
_ _ 17.083
-'----L-----
-··---<
29 2.8741~-~-12 5_28 I 22.326 j 4 C 1.200 I 7361 Malaysia · 17 170 :, ____ --- -·--·--Surnber : Data Sekunder Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pernasaran Hasil Hortikultura. 2003 1
•.
0 I 23.741 1 , 13.214 -29.858 4.602 I' 47.931 1-.-?RLI. , 3.456 9.164 --~·JILJl 51.835 , __ __ _ I 24.101__,
~
l J.498 6.914 5.000
N·1
~7
--
140.246 106.970 50.196 24.777
I
383.575 I 199. 784
53600 • 13;80 I
=w. - - - ;
I +---·--
-
Vol £Im\ --
:--1 · I · _[
r--.:~ -~~
=}~:_.
2002
8.990
I
1021 545
9~3 I
2.2.>6
__ l,.~•!l[Jiran_7. Penilaian Bobot Faktor Strate
c-T-D
'
Anggrek (A) p(e1:amahan J(ar awan Kavlin' B_ Mampu Memperkenalkan Anggrek Silangan I Baru (C) i1---Kualitas Bun ra An rorek 1 Se gm en Pasar ana Sudah Cuku Efektif (E) [-Diferensiasi Produk Bunga Anggrek (F) Kegiatan R&D yang Belum 0 timal (G) Dana yang dirniliki Kavling 18 masih Terbatas
1
-
I
E 2
!7 2
G 2
H 2
I 2
J 3
I 2
3 2
2 2
3 2
3 2
2 1
0
2 1 2 1 2
3 2 2
Bobot l 0,079
Total 21
KIL 2 I 2
!
I
I
2 3
2 2
~
0
~
~---
3 2 2 2 2
Jl:!L
Kapasitas P_i:_oduk Terbatas (I) J_'eng_gunaan Korn onen Im or an Besar J) Penanganan Pasar dan Inforrnasi Pasar Masih Rendah (K) Promosi Kurang Gencar Terutama ke luar Negeri
!.-·-·-·-------
Total
I
3 1 2 I 1
2 2 2 2 2 ---
2 I 2~-3- 2 1 1 I 1 1 2 -2
I
2
I
2
12r11
3 2 2
I
2
2
I
2
I
I 23 I 19 I 21 I 16
24
!(eterangan : Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalab : I = J ika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Jika indikator horizontal sarna penting dengan indikator vertikal
3 =.I ika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
I
0
~
2
I
3 2 2 2 2
I
I
25 23
0,095 0,087
28 20 22 16 23
0,106 0,076 0,083 0,061 0,087
2 l 2
26 14 22
0,098 0,053 0,083
2 2 2 2 2 1 2
I
2 2 2
i
3 1 2
2 2 2
2
I
3
I_ 2 I
llill
24
I
0,091
22
I 2s I 21 I 18 I 30 I 22 I 20 I
264
I
1,000
2
I
3
I
2
_!,_ampiran 8. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal _ I Faktor Pen en tu I A~ B I C I D I E I F is~1~~-~ki;; meningkatnya tingkat 3 -2 2 2 3
l kepercayaan
konsumen Juar negeri I terhadap anggrek spesies Indonesia (A) !!Bil Selem dan pendapatan konsumen yang I 1 mempengaruhi pola konsumsi (B) Perayaan Hari Besar Keagamaan (C) 2 [ Jalinan hubungan yang baik dengan 2 I 3 pemasok (D.L)_____________,.._-+-_ Jalinan hubungan yang baik dengan I 2 I 3 _pelanggan (E) Rendahnya ancaman pendatang barn ( F) 2 2 I,. Persaingan harga (G) 2 2 2 2 2 2 2 1..£ersaingan keunggulan produk (H) I Kekuatan tawar menawar konsumen yang 1 2 2 1 f_linggi (!) _f\,1_a£il~terbukanva pa~ar luar Jawa (J) I 2 3 ~_U I 2 I 2 I 21 2 3 Korea diharapkan dapat menj adi pasar 2 masa depan anggrek Indonesia (K) Persaingan dalam memperoleh pasokan-r 2 j ang_gi:ek (L) ·
I
II
1[
TOT Al .ll ........
L
,l .._....,
I IQ I .... 'l7 I ~ v ,
11J1Jl.
1• 0/
flill v J
17 .
I
II
Keterangan : Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah : I
=
Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
2 = J ika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal 3
= Jika
G 2
I H 2
I 3
3
2
2
2
3
2
2
3
2 2
2
3
3
2
11111
indikator horizontal lebih penting dari pada indikator vertikal
1
J
2
I
K 2
L
Total 26
Bo bot 0,098
2
17
0,064 0,095 0,098
3
2 2
3
3
2 2
3
25 26
3
2
2
3
27
0,102
2
15 20
2 2
22 17
0,058 0,076 0,083 0,064
3 3
27 27
0,102 0,102
15
0,058
3
2 2 3
3 2 ')Q
"--"
2
I
3
3
I - I2
II "4 I! ')') I .... .:..:.. I
2
1
'>7 II 1l 7I II "' , .t.. I
--
-~
'
1,000
_J
. N'I 1 1 ai. Daya T an'kMatn'kQSPM L amp1rnn 9 P em'I aian -----
ALTENATIF-ALTERNATIF STRATEGI AS2 TAS2 Bo bot AS 1 TASl
Faktor-faktor Kunci -
•Peluang 1. Semakin tingginya tingkat kepercayaan 0,098 konsumen luar negeri terhadap anggrek spesies Indonesia. 0,095 2. Perayaan Hari Besar. 3. Hubungan Baik dengan Pemasok. 0,098 4. Hubungan Baik dengan Pelanggan. 0,102 5. Rendahnya ancaman Pendatang Baru yang 0,058 Potensial. 6. Masih terbukanya pasar luar Jawa. 0,102 7. Korea diharapkan dapat menjadi pasar 0,102 masa depan angm-ek Indonesia. •Ancaman I. Selera dan pendapatan konsumen yang 0,064 mempengaruhi pembelian. 2. Persaingan Harga. 0,076 0,083 3. Persaingan Keunggulan Produk. 4. Kekuatan tawar menawar konsumen yang 0,064 tinggi. 5. Persaingan dalam memperoleh oasokan. 0,058 ' I •Kekuatan 1. Tersedianya sarana dan jasa rnerangkai 0,079 bunga. 2. Keramahan karyawan kavling. 0,095 3. Mampu memperkenalkan anggrek silangan 0,087 baru. 4. Kualitas produk yang baik. 0,106 5. Segmen pasar yang sudah cukup efektif. 6. Diferensiasi produk. •Kelemahan I. Kegiatan R&D belum optimal. 0,061 0,087 I 2. Dana masih terbatas. I 0,098 I 3. Kapasitas Produk. 1 4. Penggunaan komponen impor. I 0,053 I 5. Penanganan Pasar dan informasi pasar. i 0,083 i 6. Promosi ke luar negeri ya!lg ki1xang_g_encar. 0,091
-t ~:~~~ I
4
0,392
2
0,196
4 4 4
0,380 0,392 0,408 0,174
4 4 4 .)
0,380 0,392 0,408 0,174
0,408 I' 0,408
4
0,408
-
-
0,192
2
0,128
0
0,228 ' 0,166 0, 128
0
.)
I
4 4
0
.)
0
.)
3 0
.)
I
0,228 0,249 0,192 0,174
0
.)
0
'
I I
.)
2 2
I
I
0
0,174
.)
0
0,237
.)
i
I
4
0,316
4 4
0,380 0,348
4 4
0,380 0,348
4 4 4
0,424 0,304 0,332
4 4 4
0,424 0,304 0,332
0
.)
4 4
2 4 4
I
I 0, 183 ' 0,348 0,392 0,106 0,332 I 0,364
I
I
I !
I
! 0
.)
4 4 0
.)
4 4
I' ! I'
'
I
0, 183 0,348 0,392 0,159 I' 0,332 0,364
Bo bot •Peluang I. 0,098 2. 0,095 3. 0,098 4. 0,102 5. 0,058 6. 0, 102 7. 0,102
AS 3
TAS3
AS 4
TAS4
AS 5
TASS
AS 6
TAS6
4 4
0,392 0,380 0,294 0,408 0,174 0,408 0,408
4
4 4 3
-
-
4
0,408
0,392 0,380 0,294 0,306 0,116 0,408 0,408
2 2
.)
0,392 0,285 0,392 0,408 0,174
0,196 0,190 0,294 0,306 0,174 0,306 0,306
2 4 4 2
0,128 0,304 0,332 0,128 0,174
0
.)
4 0
.)
4 4
•Ancaman I. 0,064 2. 0,076 3. 0,083 4. 0,064 5. 0,058
2 2 0
.) 0
.)
2
. 0,128 0,152 0,249 0,192 0, 116
0
.)
4 4 0
0
.)
0
.)
2 4 4 2 0
.) 0
.)
2 2
0, 128 0,228 0,249 0,128 0,116
0
.) 0
.) 0
.) 0
.) 0
.)
0
.)
4 4 0
.)
4
0,192 0,304 0,332 0,192 0,232
AS 7
TAS7
0
0,294 0,285 0,294 0,306 0,174 0,306 0,306
.)
3 0
.) 0
.) 0
.) 0
.) 0
.)
2 0
.)
3 2 2
0,128 0,228 0,249 0,128 0,116
..
•Kekuatan I. 0,079 2. 0,095 3. 0,087 4. 0,106 15. 0,076 6. 0,083
I
3 0
.)
I
4 4 4 0
.)
0,237 0,285 0,348 0,424 0,304 0,249
2 2 4 4 4 0
.)
•Kelema han 0,244 4 I. 0,061 4 0,348 4 4 2. 0,087 0,196 4 3. 0,098 2 .) 0,159 2 4. 0,053 4 4 0,332 5. 0,083 4 6. 0,091 4 0,36~ 6,791 Total Sumber : Data Pmner yang d10lah 0
0, 158 0,190 0,348 0,424 0,304 0,249
I
I
-::1 0,348 0,392 0,106 0,332 0,364 6,584
4 0
.)
4 0
.) 0
.)
_, 0
4
4 0
.) 0
.) 0
.) 0
.)
0,316 0,285 0,348 0,318 0,228 0,249
0,244 0,348 0,294 0,159 0,249 0,273 6,464
4 0
.)
4 4 0
.)
4
3 0
.)
2 2 2 2
0,316 0,285 0,348 0,424 0,228 0,332
0,183 0,261 0,196 0,106 0,166 0,182 6,051
2 2 0
.) 0
.)
4 2
4
4 3 2 4 0
.)
0,158 0,190 0,261 0,318 0,304 0,166
0,244 0,348 0,394 0,106 0,332 0,273 5,908
Lampiran 10. Kuesioner ANALISIS STRA TEGI PENGEMBANGAN PASAR UUNGA ANGGREK DI KA VLING 18 T AMAN ANGGREK INDONESIA PERMAI
PENENTUAN FAKTOR EKSTERNAL Faktor eksternal penelitian ini adalah faktor-faktor yang beerpengaruh terhadap perkembangan pasar bunga anggrek TAIP khususnya kavling 18. Petunjuk pengisian : I. Pemberian nilai positif (+) didasarkan apakah faktor-faktor tersebut dapat menjadi peluang dalam mengembangkan bisnis bunga anggrek di kavling 18 TAIP, berikan tanda (v) dibawah tanda (+) pada tabel berikut ini, apabila faktor tersebut menjadi peluang dalam pengembangan pasar bunga anggrek di kavling 18 TAIP. 2. pemberian nilai negative (-) didasarkan apakah faktor-faktor tersebut dapat menjadi ancaman dalam pengembangan pasar bunga anggrek di kavling 18 TAIP, berikan tanda (v) dibawah tanda (-) pada tabe.l berikut, apabila faktor tersebut menjadi ancaman dalam pengembangan bunga anggrek di kavling 18 TAIP. Faktor Eksternal No Peluang Ancaman I I (+) (-) i Semakin tingginya tingkat kepercayaan konsumen I I luar uegeri terhadap anrrrrrek spesies Indonesia. -----i Se Iera dan pendapatan konsumen yang dapat 2 !I mempengaruhi pola konsumi mereka lkonsumen). .) Perayaan hari besar keagamaan. " II J alinan hubungan baik dengan pemasok 4 Jalinan hubw1gan baik dengan pelanggan. 5 Rendahnya ancaman pendatang barn yang potensial. 6 i ~I Persaingan harga. 7 i -l -Persaingan keunggulan produk. 8 I (
I
I
I
r---
9 IO 11
Kekuatan tawar 1nena\var konsutnen yang tinggi.
Masih terbukanya pasar bunga anggrek di luar Jawa. Korean diharapkan dapat menjadi pasar masa depan c--_a.1.1ggrek Indonesia 1 ·----I 12 1 Persaingan dalam memperoleh pasokan anggrek.
I
..
'
I
i i
···-..•-·--·
I
i
I
-~
I
PENENTUAN FAKTOR INTERNAL
Faktor internal penelitian ini adalah faktor-fak'ior yang berpengaruh terhadap pengembangan pasar buang anggrek di kavling 18 T AIP. Petunjuk Pengisian : l. Pemberian nilai positif (+) didasarkan apakah faktor-faktor tersebut dapat menjadi kekuatan dalam mengembangkan pasar bunga anggrek di TAIP, beriakn tanda (v) dibawah tanda (+) pada tabel berikut ini, apabila faktor-faktor tersebut menjadi kekuatan dalam pengembangan pasar bunga anggrek di TAIP. 2. Pemberian nilai negative (-) didasrakan apakah faktor-fak'ior tersebut dapat menjadi kelemahan dalam mengembangkan pasar bunga anggrek di kavling 18 TAIP, berikan tanda (v) dibawah tanda (-) pada tabel beriktu, apabila faktorfaktor tersebut dapat menjadi kelemahan dalam pengembangan pasar bunga anggrek di TATP. No
Faktor Internal
l
Tersedianya sarana dan Jasa merangkai bunga an!!!>rek. Kerarnahan karyawan kavling. Mampu memperkenalkan anggrek silangan barn. Kualitas produk bunga anggrek yang baik. Segmen pasar yang sudah cukup efektif. Diferensiasi produk bunga anggrek. Kegiatan R&D yang belum optimal. Dana yang dirniliki pengusaha rnasih terbatas. Kapasitas Produk. Penggunaan komponen impor. Penanganan terhadap pasar rnasih rendal1 dan belum O[>!imaJ. Prornosi kurang gencar terutarna ke luar negeii.
Ke:lmatan
(+) 2 3
4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kelemahan (-)
________
.,,.
__..--· c-·
..
--
PENENTUAN BO BOT FAKTOR EKSTERNAL
Tujuau:
Mendapatkan penilaian para responden terhadap faktor eksternal mengenai tingkat kepentingan faktor-faktor strategis eksternal dalam pengembangan pasar bunga anggrek di Kavling 18 Taman Anggrek Indonesia Pennai. Tingakat kepentingan yang dimaksud adalah berupa pemberian bobot terhadap seberapa besar fa1.1:or eksternal tersebut menentukan keberhasilan pengembangan pasar bunga anggrek di Kavling 18 Taman Anggrek Indonesia Pennai.
PENENTUAN BOBOT FAKTOR INTERNAL Tujuan :
Mendapatkan penilaian para responden terhadap faktor internal mengenai tingkat kepentingan faktor-faktor strategis internal dalam pengembangan pasar bunga anggrek di Kavling 18 Taman Anggrek Indonesia Pennai. Tingkat kepentingan yang dimaksud adalah berupa pemberian bobot terhadap seberapa besar faktor tersebut menentukan keberhasilan pengembangan pasar bunga anggrek di Kav!ing 18 Taman Anggrek Indonesia Permai.
PETUNJUK KIIUSUS
Untuk menentukan bobot setiap variabel dugunakan skala 1, 2, dan 3. skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah: I = jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal 3 = j ika indikator horizontal lebih penting dari pada indikator vertikal
Faktor Eksternal Tingkat kepercayaan konsumen luar negen terhadap anggrek Indonesia (Al Selera dan Pendapatan Konsumen (B) Peravaan Hari Besar Keagamaan IC) Hubungan baik dengan Pemasok ID) Hubungan baik dengan Pelanggan
A
.•
B
c
D
E
F
G
H
I
J
K
L
Total
Bobot
--
(E)
Ancarnan
pendatang baru yang ootensial (F) Persaingan hama (Gl Persaingan keunggulan produk (!-D Kekuatan tawar menawar konsumen vang tinggi (I) Masih terbukanya pasar luar Jawa
,_o,
'
~~
(J)
.,
Korea dapat menjadi pasar mas a deoan bunga anggrek Indonesia (Kl Persaingan dalam memperebutkan
Qasikan bunga anggrek (L)
I --
TOTAL
Faktor Internal T ersedianya Sarana dan Jasa . B merangkai bunga anggrek (A) Keramahan karvawan kavling (B) Mampu memperkenalkan anggrek silangan baru (C) Kualitas produk bunga anggrek yang baik (D) Segmen pasar yang sudah cukup efektif (E) Diferensiasi Produk bunga anggrek (F) Kegiatan R&D belum OQtimal (G) Dana yang dimilki pengusaha an<mrek T AIP masih terbatas (H) Kaoasitas Produk (!) Pen<><>unaan komoonen !moor (J) Penanganan pasar dan inforn1asi _E"_Sar(K) Pron1osi bunga anggrek (L) TOTAL
~------
c
D
E
F
G
H
I
J
K
L
Total
Bo bot
I
H
'
_j__
I ---
'
'
.....,I _J
~'
I
I --
PENENTUAN RA TING Faktor Eksternal Untuk mengukur variabel-variabel pada fak'lor-faktor ekstemal terhadap kondisi pengembangan pasar bunga anggrek di Kavling 18 T AIP digunakan nilai peringkat dengan skala 1 sampai 4, dimana: I = rendah, respon kurang 3 = tinggi, respon diatas rata-rata 2 = sedang, respon sama dengan rata-rata 4 = sangat tinggi, respon superior
-
I
2
1
Faktor Eksternal Tingkat Kepercayaan Konsumen luar negeri terhadap bunga anggrek Indonesia Selera dan Pendapatan Konsumen 2 Peravaan hari besar keagamaan 3 Hubungan baik dengan Pemasok 4 5 Hubungan baik dengan Pelanggan Rendahnya ancaman pendatang baru yang potensial 6 Persaingan Harga 7 8 Persaingan keunggulan Produk 9 Kekuatan tawar menawar yang tinggi IO Korea dapat menjadi pasar bnnga anggrek Indonesia 11 i Persaingan dalam memperebutkan pasokan anggrek.
No l
4
3
'
--
Faktor Internal Untuk mengukur variabel-variabel pada faktor-faktor internal terhadap kondisi pengembangan pasar bunga anggrek di Taman Anggrek Indonesia Permai digunakan nilai peringkat dengan menggunakan skala 1 sampai 4, dimana: 1 = kelemahan utama 3 = kekuatan kecil 2 = kelemahan kecil 4 = kekuatan utama Faktor Internal Tersedianya sarana dan jasa merangkai anggrek. Segmen oasar vang sudah cukno efektif 2 Keramahan Karyawan Kavling 3 4 Mampu Memperkenalkan Ang£!!:ek Silangan Baru 5 Kualitas Produk 6 Diferensiasi Produk 7 Kegiatan R&D belum optimal I 8 Dana yang dimilki peng_l!§_aha ang_grek di TAIP rnasih ~ ~~ll.P"Sitas produk Penrrgunaan kon1ponen i1npor [_~~_J Penanganan pasar dan informasi pasm:
Il I I
No I
12
Protnosi Bunoa /\n gg ~ rek
I'
I' I' I' r-- --- I
' terbata~;
I
--
~
I
j
!
I
-
I
iI
ill
TAMAN ANGGREK INDOl'~ESIA PERMAI JL Raya TMII, Jakarta 13560. Phone. (021) 8404025 - 8404111 - 8404141; Fax : 8404024
SURAT KETERANGAN NOMOR: SOffAIPN/2004
Yang be1tanda tangan dibawah ini memberikan keterangan bahwa :
NAM4
: WAHYU FA.TARSYAH DWIWARNA NINGSIH
NIM
: 100092020287
FAKULTAS
: UNIVERSITAS ISLAM NEGERl JAKARTA
Telah melaksanakan Praktek Lapangan di Taman Anggrek Indonesia Permai pada tanggal 6 April - 31 Mei 2004.
Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Jakarta,31 Mei2004 TAMAN ANGGREK INDONESIA PERMAI
Drs. H. Hasyim Djalal