ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. ASURANSI BANGUN ASKRIDA Benny Bagus Piansyah Chartono BINUS University, Jl.Gardu no:12 Condet, jaktim. 08568217925.
[email protected]
Sega Pramuda Noordeen BINUS University, JL.Pertanian raya, Lebak bulus indah. 08176770026.
[email protected]
Hartiwi Prabowo BINUS University
ABSTRAK PT. Asuransi Bangun Askrida is a government enterprise (SOE) that offer insurance coverage for all risks and losses, particularly for government buildings as well as assets owned by other governments. Purpose of this research is to determine the condition of the strengths and weaknesses (internal), opportunities and threats (external) on the company, and to formulate effective business strategies as a recommendation for the company to compete with its rivals. The research method used is descriptive method. Data collection techniques used are the filing questionnaires and by conducting interviews to the company. The data collected was analyzed using matrix EFE, IFE matrix, CPM matrix input stage (input stage), and the phase matching (matching stage) by using the SWOT matrix, IE matrix, the matrix Grand Strategy, and the decision stage (decision stage) using a matrix QSPM. Of the final results of these studies concluded that there is a market development strategy is the right strategy to be implemented by the company. Kata kunci: Business strategy, insurance companies, market development PT Asuransi Bangun Askrida adalah suatu perusahaan pemerintah (BUMN) yang menawarkan perlindungan asuransi atas semua resiko dan kehilangan, khususnya bagi gedung-gedung pemerintahan dan juga asset-aset milik pemerintah lainnya. Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui kondisi kekuatan dan kelemahan (internal), peluang dan ancaman (eksternal) pada perusahaan, dan untuk merumuskan strategi bisnis yang efektif sebagai rekomendasi bagi perusahaan agar mampu bersaing dengan para pesaingnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Tehnik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan pengajuan kuesioner dan dengan melakukan wawancara langsung kepada pihak perusahaan. Data-data yang dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan matriks EFE, matriks IFE, matriks CPM pada tahap masukan (input stage), lalu pada tahap pencocokan (matching stage) dengan menggunakan matriks SWOT, matriks IE, matriks Grand Strategy, dan pada tahap keputusan (decision stage) menggunakan matriks QSPM. Dari hasil akhir penelitian tersebut terdapat kesimpulan bahwa strategi pengembangan pasar adalah strategi yang tepat untuk diterapkan oleh perusahaan. Kata kunci: Strategi bisnis, perusahaan suransi, pengembangan pasar
PENDAHULUAN Saat ini di Indonesia telah berdiri sebanyak 172 perusahaan asuransi, yang terdiri dari 107 perusahaan asuransi umum, 4 perusahaan re-asuransi dan 61 perusahaan asuransi jiwa. Namun dengan banyaknya perusahaan di dalam industri asuransi tentu akan menambah sengitnya persaingan di dalamnya. Dengan semakin ketatnya persaingan bisnis asuransi, berbagai cara dilakukan perusahaan asuransi untuk menarik nasabah. Selain mengenalkan produknya lewat berbagai promosi, banyak perusahaan yang mengemas produk baru agar masyarakat semakin berminat menginvestasikan dananya ke asuransi. (http://www.asuransi-mobil.com/nasabah-lebih-mengharapkan-pelayanan). Tantangan di bisnis asuransi semakin kompetitif sehingga diperlukan kekompakan dari semua lini baik secara internal maupun eksternal.
PT.Askrida memiliki masalah ancaman yaitu semakin ketatnya persaingan di industri asuransi dengan bertambahnya perusahaan sejenis di bidang asuransi, masuknya perusahaan asing dan muncul produkproduk baru serta makin beragamnya penawaran-penawaran yang berbeda dalam perusahaan asuransi. Untuk itu diperlukannya strategi bisnis yang tepat dan efektif untuk diterapkan pada perusahaan, sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada untuk mencapai sebuah keberhasilan bisnis agar dapat terus bersaing dan menjadi perusahaan asuransi yang terus berkembang.. kondisi seperti inilah yang menjadi prioritas utama bagi perusahaan ini untuk menyatukan visi dan strategi bisnis. Untuk itu diperlukan strategi yang tepat untuk diterapkan oleh perusahaan. Untuk menentukkan rekomendasi strategi peneliti menggunakan model konsep three stage (Fred R David). Berdasarkan uraian di atas skripsi ini akan melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. ASURANSI BANGUN ASKRIDA”. Hasil penelitian terdahulu berjudul “penentuan strategi bisnis dengan pendekatan analisis konsep three stage Fred R. David. Oleh Ivan Kristanto, jenis penelitian deskriptif kualitatif. Manfaat penelitian adalah untuk mengetahui strategi yang tepat untuk digunakan oleh perusahaan. Dengan menggunakan konsep tiga tahap yaitu tahap masukan dengan matriks IFE, IFE, CPM. Setelah itu dengan tahap pencocokan yaitu matriks IE, SWOT, Strategi besar. Dan pada tahap akhir dengan menggunakan matriks QSPM untuk menentukan strategi yang akan digunakan . setelah mendapatkan strategi yang tepat, lalu merancang implikasi hasil penelitian sebagai langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Hasil penelitian terdahulu berikutnya berjudul “Development of utility function for life insurance buyers in the Indian market” oleh Duta, g ; Basu S ; John G. Penelitian ini menjelaskan bahwa industri asuransi berkembang secara dramatis di seluruh dunia, salah satunya di India yang pertumbuhannya mencapai 15-20 %, dengan begitu persaingan di dunia bisnis asuransi semakin kompetitif dan akan terus meningkat persaingannya. Penelitian ini sesuai dengan latar belakang penelitian kami yang berkaitan dengan persaingan dalam industri asuransi yang semakin meningkat, dengan munculnya perusahaan sejenis baik dari dalam negri maupun perusahaan asuransi asing akan memacu tingkat persaingan, untuk itu para pemimpin perusahaan harus mampu menentukan strategi bisnis sesuai dengan kondisi perushaan pada saat ini.
Metode Penelitian Berdasarkan tujuan yang akan diteliti pada penulisan skripsi ini, maka jenis penelitian yang digunakan pada penulisan skripsi ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai strategi bisnis pada PT . Asuransi Bangun Askrida , dengan objek PT. Asuransi Bangun Askrida, serta beberapa buku, artikel, jurnal serta laporan penelitian yang sudah ada yang berkenaan dengan tema penelitian untuk memperoleh informasi sebagai panduan pelaksanaan penelitian secara Cross Sectional yang berarti penelitian ini dilaksanakan dalam kurun waktu satu kali dan mencerminkan potret dari suatu keadaan pada satu saat tertentu.(Uma sekaran, 2007). Penelitian ini menggunakan 1 variabel, yaitu: Strategi bisnis sebagai alat untuk mencapai tujuan. Dan 2 sub variabel yaitu: Lingkungan Eksternal merupakan faktor-faktor luar dari perusahaan yang dapat mempengaruhi bisnis, Lingkungan Internal merupakan faktor-faktor dari dalam perusahaan yang dapat mempengaruhi bisnis. Strategi Bisnis dipengaruhi oleh lingkungan Eksternal dan Internal, lingkungan Ekternal dipengaruhi oleh Peluang dan Ancaman, sedangkan lingkungan Internal dipengaruhi oleh Kekuatan dan Kelemahan perusahaan. Skala pengukuran menggunakan skala Nominal. Yaitu skala dimana angka yang digunakan sebagai label atau tandan untuk mengidentifikasikan dan mengklarifikasikan suatu objek dengan korenspondensi 1 dengan 1 yang ketat antara angka dan objek tersebut. Skala nominal tidak memiliki karakteristik tingkatan ,jarak dan perbandingan, sehingga setiap kategori memiliki karakteristik tingkatan, jarak dan perbandingan, sehingga setiap kategori memiliki tingkatan yang sama. Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai maka metode penelitian yang akan digunakan dalam penyelesaian skripsi adalah metode kualitatif, dimana unit analisis pada perusahaan yaitu perusahaan. Datadata yang digunakan berupa data primer dan sekunder. Menurut Uma Sekaran (metodolgi riset, 2007) data primer berupa data yang dikumpulkan untuk penelitian dari tempat aktual terjadinya peristiwa tersebut. Data sekunder berupa data yang telah ada. Contohnya informasi yang dipublikasikan atau tidak dipublikasikan dari dalam atau luar perusahaan, studi kasus dan dokumen perpustakaan, data online, situs web dan internet. Tehnik pengumpulan data dengan wawancara, kuesioner, dan kepustakaan. Menurut Fred R. David (2009: 325) formulasi strategi adalah cara menentukan strategi utama adalah dengan melakukan tiga tahapan (three stage) kerangka kerja dengan matriks sebagai model analisisnya.
Perangkat atau alat yang berbentuk matriks–matriks itu telah sesuai dengan segala ukuran dan tipe organisasi perusahaan, sehingga alat tersebut dapat dipakai untuk membantu para ahli strategi dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memilih strategi–strategi yang paling tepat. Tiga tahapan tersebut mencakup: input stage, matching stage dan decision stage.
Hasil dan bahasan 1. Analisi Kompetitif Model Kekuatan Porter pada PT. Asuransi Bangun Askrida:
Gambar 1 Model Lima Kekuatan Porter pada PT. Askrida Perusahaan yang bersaing Semakin banyak jumlah pesaing, dengan produk yang berkualitas dan harga bersaing, maka semakin tinggi tingkat persaingan. Hal ini ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya: jumlah pesaing, perbedaan kualitas, loyalitas pelanggan, diferensiasi produk, perbedaan harga. Saat ini di Indonesia beroperasi empat perusahaan reasuransi, 44 perusahaan asuransi jiwa, 83 perusahaan asuransi umum, lima perusahaan asuransi jaminan sosial, sehingga secara keseluruhan ada 136 perusahaan asuransi dan reasuransi. Pesaing utama PT. Asuransi Bangun Askrida berdasarkan peringkat perusahaan asuransi umum berpremi bruto 200 miliar ke atas tahun 2011 dimana PT. Asuransi Bangun Askrida berada di peringkat 23 sedangkan PT Asuransi Dayin Mitra berada di peringkat 24, dan PT. Zurich Insurance Indonesia berada di peringkat 22. Potensi masuknya pesaing baru Berdasakan pangsa pasar asuransi Indonesia yang masih luas dengan perbandingan PDB hanya 1% saja yang dibandingkan Singapore dibagian asuransi bisa menyumbangkan 5% dari PDB. maka Indonesia merupakan salah satu pangsa pasar yang bagus dan menggiurkan dalam 5 tahun kedepan untuk merupakan suatu data yang sangat menarik untuk investasi membangun perusahaan asuransi baru di indonesia maupun dari investor asing atau investor local untuk mencoba mencari keuntungan dalam bidang asuransi. Produk subtitusi Produk subtitusi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya switching cost, diferensiasi produk, dan faktor lainnya. Misalnya seperti Ketatnya persaingan bank yang menawarkan berbagai macam produk seperti deposito dengan bunga tinggi. Produk bank yang menawarkan bunga tinggi dengan menabung dibank bisa mendapatkan cover asuransi. Daya tawar pemasok
Supplier merupakan tempat dimana kita membeli input yang digunakan untuk bahan produksi. hal ini ditentukan oleh beberapa factor diantaranya: switching cost ke supplier lain, jumlah supplier, konsentrasi supplier, ketersediaan substitusi input, tingkat diferensiasi input, hingga tingkat hubungan dengan supplier. supplier dari perusahaan asuransi lebih bekerja sama dengan bank. Jika jumlah bank lebih banyak, perusahaan memiliki lebih banyak alternative dalam memilih bank, suku bunga tinggi, biaya rendah dan service yang lebih bagus. Pemasok lainnya adalah kontraktor, rumah sakit dan bengkel yang melayani jasa sesuai produk asuransi yang ada, Produk-produk utama PT. Asuransi Bangun Askrida meliputi Asuransi Kebakaran, Asuransi Kendaraan Bermotor, Asuransi Rekayasa, Asuransi Kecelakaan Diri, Asuransi Penyimpanan Uang, Asuransi Pengangkutan Barang, Asuransi Surat-Surat Penjaminan dan Asuransi Kerugian lainnya. Kekuatan tawar menawar konsumen Hal ini dipengaruhi oleh: jumlah pembeli, konsentrasi pembeli, switching cost pembeli, ketersediaan barang, besar order pembeli, sensitivitas harga, tingkat diferensiasi, dan sebagainya. PT. Asuransi bangun Askrida menawarkan produk-produk yang dapat dibeli oleh individu dan perusahaan atau mitra kerja sesuai dengan kebutuhannya.
2. Tahap masukan
Gambar 2 tahap input Dari tahap masukan dapat diambil kesimpulan bahwa perusahaan memiliki kondisi internal yang baik dengan berdasarkan total nilai dari matriks IFE: 29211. Perusahaan juga dapat merespon faktor eksternal dengan baik yang berdasarkan total nilai dari matriks EFE: 2.5487. berdasarkan dari matriks CPM PT. Asuransi Bangun Askrida dengan total nilai 3.7116, adalah perusahaan yang terkuat dibandingkan dua pesaing utamanya. PT. Asuransi Bangun Askrida mampu bersaing dengan kedua perusahaan sejenis tersebut.
3. Tahap Pencocokan
Gambar 3 Tahap Pencocokan Dari tahap pencocokan terdapat berbagai strategi alternatif, dari matriks SWOT terdapat strategi penetrasi pasar, pengembangan produk, dan pengembangan pasar. Dari Matriks IE bertujuan untuk mendapatkan suatu strategi bisnis dengan mengacu pada total skor bobot faktor eksternal (EFE) dan faktor internal (IFE) PT. Asuransi Bangun Askrida. Dari matriks EFE diperoleh total nilai skor bobot 2.6744 dan matriks IFE 2.921 Berdasarkan hasil dari matriks EFE dan matriks IFE dapat diketahui bahwa nilai EFE sebesar 2.6744 dan nilai IFE sebesar 2.9211. Dengan nilai tersebut menunjukkan bahwa PT. Asuransi Bangun Askrida berada di sel V dalam matriks IE, yaitu dalam kondisi hold and maintain. Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan penetrasi pasar dan pengembangan produk. Menurut David (2009, pp347-348) metode grand strategy adalah salah satu metode analisa dalam manajemen strategic yang didasarkan kepada dimensi competitive position (weak and strong) dan market growth (rapid and slow). Untuk dimensi market growth apabila perusahaan memiliki posisi pertumbuhan pasar yang cepat maka perusahaan berada di posisi atas (kuadran 1 atau kuadran 2) , apabila pertumbuhan pasarnya lambat perusahaan berada di posisi bawah (kuadran 3 atau kuadran 4) . untuk dimensi competitive position, apabila perusahaan memiliki posisi kompetitif yang kuat maka posisi perusahaan berada di sebelah kanan (kuadran1 dan kuadran 4), apabila perusahaan memiliki posisis kompetitif yang lemah maka perusahaan berada pada posisi bagian kiri (kuadran 2 dan kuadran 3). Berdasarkan dari gambar 4.4 matriks
strategi besar, PT. Asuransi Bangun Askrida berada pada kuadrant 1, yang mengidikasikan bahwa PT. Asuransi Bangun Askrida berapa pada posisi yang memiliki pertumbuhan pasar yang cepat di tahun 2011 yang tumbuh 9,9% dari tahun 2010. Pangsa pasar 2011 didominasi kendaraan bermotor sebesar 29,8%, diikuti properti 28,1%, kecelakaan & kesehatan 11,3%, pengangkutan 6,3%, aneka 5,8%, pesawat udara 3,5%, rekayasa 3,4%, energi off shore 2,7%, penjaminan 2,1%, tanggung gugat 2%, kredit 1,7%, dan energi on shore 0,5%. Dan Berdasarkan matriks CPM, PT. Asuransi Bangun Askrida memiliki total skor bobot sebesar 3.7116. dengan hasil total skor bobot tersebut PT. Asuransi Bangun Askrida berada di posisi paling unggul dari pesaingnya dan menempati posisi kompetitif yang kuat memiliki posisi bersaing yang cukup kuat. Dari hasil Grand strategy matrixyang menempatkan PT. Asuransi Bangun Askrida berada pada kuadrant I, terdapat beberapa strategi yang dapat digunakan pada kuadrant ini adalah Pengembangan produk (product development), Pengembangan pasar(market development), Penetrasi pasar (market penetration), Integrasi ke belakang (backward penetration), Integrasi ke depan (forward penetration), Diversifikasi terkait (concentric diversification). (David, 2009).
4 Tahap Keputusan . Berdasarkan analisis pada tahap pencocokan, yaitu matriks SWOT, matriks IE, dan matriks Strategi Besar diperoleh beberapa strategi alternatif antara lain strategi penetrasi pasar, pengembangan produk, dan pengembangan pasar. Berikut tabel hasil strategi alternatif dari tahap pencocokan. Strategi Alternatif Tahap Pencocokan Penetrasi pasar Matriks SWOT, Matriks IE, Matriks Strategi Besar Pengembangan pasar Matriks SWOT, Matriks Strategi Besar Pengembangan produk Matriks SWOT, Matriks IE, Matriks Strategi Besar Tabel 1 Hasil anilisis tahap pencocokan Berdasarkan tabel 1 maka dapat dilihat bahwa strategi alternatif dalam tahap pencocokan adalah penetrasi pasar pengembangan produk, dan pengembangan pasar Oleh karena itu, kedua strategi alternatif ini akan dievaluasi dalam QSPM. Tabel 4.10 matriks QSPM PT. Asuransi Bangun Askrida Alternatif Strategi
Faktor-faktor utama Peluang (opportunities) Kepedulian Masyarakat Yang Tinggi Akan Kesejahteraan Hidup di Masa Yang Akan Datang Meningkatnya Kendaraan Bermotor
Pengguna
Berkembangnya Pemukiman Penduduk Tingginya Tingkat Kriminalitas Sehingga Masyarakat Memerlukan Perlindungan Banyak Masyarakat Indonesia Yang Belum Mengenal Asuransi Ancaman (threats) Masuknya Perusahaan Asing Sejenis Menurunnya Biaya Asuransi Banyaknya Produk Yang Sejenis Yang Menawarkan Banyak Keunggulan
bobot
Penetrasi Pasar
Pengembangan produk
Pengembangan pasar
AS
AS
AS
TAS
TAS
TAS
4
0.302
2
0.151
4
0.302
2
0.1366
3
0.2049
4
0.2732
0.0993
3
0.0993
3
0.0993
0.0755
0.0683 0.0331
3 0.2772
0.0693 0.1446
0.1878
4 4
0.2772
3
0.2079
4
0.5784
2
0.2892
4
0.7512
3
0.0756
-
0.1085
2
4
0.5784
0.5634
4
0.7512
0.434
3
0.3255
0.217
4
Pesaing Memiliki Teknologi Yang Lebih Canggih Kemunculan Produk Pengganti Kekutan (strength) Keuangan Perusahaan Yang Sehat Produk Asuransi Yang Beragam Laba Bersih Yang Meningkat Setiap Tahunnya Proses Klaim Asuransi Yang Cepat Tingkat Turnover Karyawan Yang Kecil Kelemahan (weakness) Pemasaran Yang Kurang Intensif Masyarakat Belum Banyak Yang Mengenal Askrida Belum Banyaknya Kantor Cabang Sistem Operasional Yang Belum Modern Perusahaan Masih Bergantung Pada Pemerintah Total
0.1184 0.1187 1.000
2
0.2374
4
0.4748
-
2
0.2374
0.2172
-
-
0.0855 0.1752
2 -
0.171 -
4 -
0.342 -
4 -
0.342
0.1414
2
0.2828
3
0.4242
2
0.2828
0.0348
-
0.0791 0.0823
4 4
0.3164 0.3292
1 1
0.0791 0.0823
4 4
0.3164 0.3292
0.0959
3
0.2877
1
0.0959
3
0.2877
0.0559
-
-
-
-
0. 0327
-
-
-
1.000
3.9862
3.448
4.4023
Sumber : Hasil Penelitian Dari matriks QSPM diatas, dapat dilihat bahwa total nilai daya tarik yang terbesar dimiliki strategi pengembangan pasar, yaitu 4.4023. Sedangkan total nilai daya tarik pentrasi pasar sebesar 3.9826 dan total nilai daya tarik pengembangan produk sebesar 3.448. Angka ini mengindikasikan bahwa strategi pengembangan pasar memiliki daya tarik yang lebih besar untuk diterapkan di perusahaan. 4.5 Implikasi hasil penelitian Berdasarkan hasil analisis matriks QSPM, yang merupakan tahap terakhir setelah tahap masukan dan tahap pencocokkan dalam kerangka penyusunan strategi yang komprehensif yakni tahap keputusan, diperoleh hasil bahwa strategi pengembangan pasar lebih cocok untuk digunakan pada PT. Asuransi Bangun Askrida. Strategi pengembangan pasar dapat dilakukan dengan upaya- upaya, antara lain: • Perusahaan dapat memperluas pasar ke wilayah-wilayah geografis yang baru di kota-kota atau daerah ke seluruh indonesia khususnya ke kota yang tingkat perekonomiannya sedang berkembang. • Menambah frekuensi riset pasar untuk mengetahui target pasar baru yang akan di ekspansi . • Meningkatkan saluran distribusi lainnya seperti membuat sistem layanan penjualan secara online dan menambahkan customer service agar calon pelanggan dapat berkomunikasi dengan perusahaan secara mudah di website PT. Asuransi Bangun Askrida.
Simpulan Dan Saran Simpulan • PT. Asuransi Bangun Askrida memiliki faktor-faktor internal antara lain. Kekuatannya adalah Keuangan perusahaan yang sehat, produk asuransi yang beragam, laba bersih yang menignkat setiap tahunnya, Proses klaim asuransi yang cepat, dan tingkat turnover karyawan yang kecil. Kelemahannya adalah pemasaran yang kurang intensif, masyarakat banyak yang belum mengenal askrida, belum banyaknya kantor cabang, sistem operasional yang belum modern, dan perusahaan masih bergantung pada pemerintah. Secara keseluruhan PT. Asuransi Bangun Askrida memiliki posisi internal yang kuat hal ini ditunjukkan oleh nilai tertimbang pada matriks IFE sebesar 2.9211
•
• •
PT. Asuransi Bangun Askrida memiliki faktor-faktor eksternal antara lain. Peluangnya adalah kepedulian masyrakat yang tinggi akan kesejahteraan hidup dimasa yang akan datang, meningkatnya pengguna kendaraan bermotor, berkembangnya pemukiman penduduk, tingginya tingkat kriminalitas, banyak masyrakat yang belum mengenal asuransi. Ancamannya adalah masuknya perusahaan asing sejenis, menurunnya biaya asuransi, banyaknya produk yang sejenis yang menawawkan banyak keunggulan, pesaing memiliki teknologi yang lebih canggih, dan kemunculan produk pengganti. Secara keseluruhan PT. Asuransi Bangun Askrida memiliki posisi eksternal yang kuat hal ini ditunjukkan oleh nilai tertimbang pada matriks EFE sebesar 2.5487. Daya saing yang dimiliki PT. Asuransi Bangun Askrida dalam menghadapi persaingan pada saat ini berada dalam posisi yang baik. Hal ini di indikasikan dari hasil matriks CPM dengan total nilai 3.7116 yang mengungguli pesaing utamanya. Berdasarkan hasil data pada tahap akhir dengan menggunakan matriks QSPM menunjukkan bahwa strategi yang sebaiknya diterapkan pada PT. Asuransi Bangun Askrida adalah pengembangan pasar.
Saran Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat kami berikan kepada PT. Asuransi Bangun Askrida berdasarkan hasil penelitian kami. 1. Dengan keadaan perusahaan yang sedang berkembang cepat dan kondisi keuangan yang sehat serta laba yang terus meningkat, dan memiliki kapasitas produksi yang lebih, perusahaan dapat melakukan upaya-upaya intensif. Strategi bisnis yang sebaiknya diterapkan oleh PT. Asuransi Bangun Askrida adalah pengembangan pasar. Dapat dilakukan dengan upaya-upaya seperti membuka cabang baru di wilayah geografis lain karena pada saat ini askrida hanya memiliki 15 kantor cabang yang mewakili kota-kota besar saja yang ada di Indonesia. 2. Meningkatkan frekuensi riset pasar guna untuk memperluas pasar baru yang akan dituju atau wilayah geografis baru yang akan dimasuki. Karena pada saat ini perusahaan melakukan riset pasar dalam kurun waktu 10 tahun sekali. 3. Seiring berkembangnya tehnologi dengan meningkatnya pengguna internet, perusahaan sebaiknya membuat saluran-saluran distribusi baru yang dapat diandalkan, tidak mahal, dan berkualitas baik. Dengan upaya seperti membuat sistem layanan penjualan secara online dan menambahkan customer service agar calon pelanggan dapat berkomunikasi dengan perusahaan secara mudah di website PT. Asuransi Bangun Askrida. Pada saat ini website PT. Asuransi Bangun Askrida belum memiliki layanan online, hanya sekedar profil perusahaan dan berbagai macam penawaran produknya. 4. Sebaiknya perusahaan memperhatikan dan menerapkan juga dua strategi alternatif lainnya seperti pengembangan produk dan penetrasi pasar guna untuk merespon peluang dan ancaman baru yang akan muncul pada masa yang akan datang. • Pengembangan produk dapat dilakukan dengan cara menginovasi dan menciptakan produk baru guna untuk menarik konsumen yang terpuaskan untuk mencoba produk baru (yang lebih baik) sebagai hasil dari pengalaman positif mereka dengan produk yang ada pada saat ini serta menjawab keinginan konsumen yang akan berubah disetiap waktunya. • Penetrasi pasar dapat dilakukan dengan cara meningkatkan usaha pemasaran dengan membuat iklan di media lain seperti media cetak dan elektronik. Mengubah penempatan iklan dari publikasi perdagangan ke surat kabar seperti melalui koran, majalah, radio, Internet. Memberikan penawaran-penawaran menarik seperti bentuk potongan harga bagi pelanggan yang merekomendasikan kerabat atau saudaranya untuk menjadi pelanggan baru. Terus melakukan sponsorship atau ikut mendukung acara-acara sosial, event besar, atau mensponsori suatu organisasi yang memiliki tujuan baik dan mempunyai anggota yang banyak.
REFERENSI Craig, J.C. dan Grant, R.M. (2003). Manajemen Strategik. Mediator, Jakarta David, Fred R.(2009) Manajemen Strategis Konsep-Konsep. Edisi ke-12. Salemba Empat, Jakarta Hariadi, Bambang. (2003). Strategi Manajemen. Bagumedia Publishing, Jakarta
Pearce II, John A dan Robinson, Richard. (2008). Manajemen Strategis-Formulasi,Implementasi, dan Pengendalian. Edisi 10. Salemba Empat, Jakarta. Purwanto, Iwan.(2008). Manajemen Strategi. Yrama Widya, Jakarta. Robbins, S dan Coulter, M. (2007). Manajemen, Edisi Kedelapan. Indeks, Jakarta. Sekaran, Uma. (2007). Research Methods For Business. Salemba Empat, Jakarta Solihin, ismail. (2009). Pengantar manajemen. PT. Erlangga, jakarta Thompson, A.A. and Strickland, A.J. (2004) , Strategy Management : Concept & Cases. McGraw Hill, Boston Umar, Husein. (2005). Strategic Management in Action, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta http://agusr.com/infobank-rating-asuransi-umum-tahun-2011/ ( diakses tanggal, 15 April 2012) http://arfandi0900.blog.binusian.org/2010/01/11/persaingan-perusahaan-asuransi-di-indonesia/ ( diakses tanggal, 11 April 2012) http://ekonomi.inilah.com/read/detail/1865810/baru-satu-perusahaan-asuransiberniat-merger ( diakses tanggal, 10 April 2012) http//.id.wikipedia.org/wiki/asuransi (diakses tanggal, 10 Februari 2012) http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=1&tabel=1&daftar=1&id_subyek=12¬ab=1 (diakses tanggal, 10 april 2012) http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=17¬ab=12 (diakses tanggal, 10 april 2012) http://www.infobanknews.com/2012/05/pertumbuhan-kelas-menegah-sokong-kinerja-asuransi/ ( diakses tanggal, 10 April 2012) http://www.maxi-pedia.com/internal+external+IE+matrix
Riwayat Penulis Benny Bagus Piansyah Chartono Jakarta, 17 Agustus 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di BINUS University dalam bidang manajemen (peminatan: entrepreneurship) pada tahun 2012.
Sega Pramuda Noordeen Jakarta, 6 Maret 1988. Penulis menamatkan pendidikan S1 di BINUS University dalam bidang manajemen (peminatan: entrepreneurship) pada tahun 2012.