Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
ANALISIS REFORMASI BIROKRASI PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SAMBAS Oleh: NURJANNAH NIM. E42012014 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016 E-mail :
[email protected]
Abstrak Penulisan Skripsi ini didasarkan pada permasalahan belum dilaksanakannya penetapan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan (SOP AP) yang seharusnya dilaksanakan pada tahun 2013 berdasarkan Rencana Aksi Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi pada Pemerintah Kabupaten Sambas Tahun 20132017. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk menganalisis dan mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat dalam penetapan Standar SOP AP. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat faktor-faktor yang menjadi hambatan dalam penyusunan SOP AP yakni hambatan organisasional yang berkaitan dengan kualitas sumberdaya manusia, hambatan organisasional berkaitan dengan keterikatan terhadap Peraturan Perundang-undangan dan hambatan personal yang berkaitan dengan tidak memiliki kemampuan dan tidak memiliki motivasi. Untuk itu, rekomendasi yang diberikan antara lain pelaksanaan forum fasilitasi penyusunan SOP AP, dorongan tegas dari pimpinan yang langsung menyentuh pelaksanaan tugas penyusunan SOP AP, dan melaksanakan rapat evaluasi penyusunan SOP AP untuk mengukur pencapaian dari keseluruhan SOP AP yang harus disusun. Kata-kata Kunci: Analisis, Reformasi Birokrasi dan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan.
ABSTRACT This research is written based on the problem that have not implemented the determination of Government Administration Standard Operating Procedures (SOP AP) that should be implemented in 2013 by the Action Plan and Activity Program Reforms in Sambas Regency Year 2013-2017. This is also intended to analyze and identify the factors that hinder the establishment of SOP Standard AP. The conclusion of this study is many factors that impediments to the development of SOP AP obstacles the organizational relating to the quality of human resources, barriers to the organizational relating to the attachment of Legislation and barriers personal associated with not having the ability and motivation. Therefore, the recommendations given, amongst others, facilitating the development of SOP AP forum, decisive impetus of leadership that directly touch the implementation of tasks SOP AP development, and carry out an evaluation meeting preparation of SOP AP to measure the achievement of the overall SOP AP should be prepared. Keywords: Analysis, Bureaucracy Reformation and Standard Operating Procedure Administration.
1 NURJANNAH, NIM. E42012014 Prodi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
7) pelaporan
A. PENDAHULUAN
Pencapaian
Standar
Pelayanan Minimal (SPM), 1.
8) pelaksanaan
Latar Belakang Penelitian Pada tahun 2013 melalui Keputusan
Kementerian
Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM).
Aparatur
Dari 8 program reformasi
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 96
birokrasi yang dilaksanakan oleh
Tahun
2013
Project
Pendayagunaan
Survei
tentang
Reformasi
Penetapan
Pilot
pemerintah
Birokrasi
pada
percepatan
Kabupaten
Sambas,
penyusunan
Pemerintah Daerah maka ditetapkan 33
dianggap
pemerintah daerah Kabupaten/Kota sebagai
menentukan arah kerja birokrasi. Hal
pilot project reformasi birokrasi yang salah
ini
satunya
Kabupaten
Koordinasi Reformasi Birokrasi yang
Sambas. Sebagai tindak lanjut, pelaksanaan
dilaksanakan di ruang Reformasi
reformasi birokrasi pemerintah Kabupaten
Birokrasi Kantor Bupati Sambas.
Sambas diatur dalam Peraturan Bupati
Dalam
Sambas Nomor 35 Tahun 2013 tentang
Daerah
Road Map Reformasi Birokrasi Pemerintah
memerintahkan kepada Satuan Kerja
Kabupaten Sambas 2013-2017.
Perangkat
adalah
pemerintah
Road Map Reformasi Birokrasi
sangat
SOP
dapat
dilihat
rapat
penting
guna
melalui
tersebut
Sekretaris
Kabupaten
Daerah
Rapat
Sambas
(SKPD)
secepatnya
agar
menyelesaikan
merupakan tahapan reformasi birokrasi
penyusunan
yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten
Pelayanan dan Standar Pelayanan
Sambas yang terdiri dari:
Publik. Menurut beliau hal ini sangat
1) penyusuan Standar Operational Prosedur (SOP),
Beban Kerja,
Kabupaten
Pernyataan di atas merupakan fakta penting
4) penerapan Sasaran Kerja Pegawai (SKP),
yang menunjukkan
urgensi penyusunan SOP AP pada setiap instansi pemerintah. Adanya
Indikator
Kinerja
Utama (IKU), 6) penyusunan Standar Pelayanan Publik (SPP),
pemerintah
Sambas (Zulpian, 2015).
3) analisis Jabatan dan Analisis
5) penyusunan
Operasional
penting guna menentukan arah kerja birokrasi
2) penerapan E-Goverment,
Standar
limitasi waktu dalam penyusunan dan penandatanganan SOP AP menjadi sebuah keharusan agar SOP AP segera
diterapkan
secara
efektif, 2
NURJANNAH, NIM. E42012014 Prodi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
sehingga
standarisasi
pelaksanaan
belum ditetapkan. Berdasarkan fakta
kegiatan administrasi pada birokrasi
dan
dapat tercapai.
merasa perlu mengkaji lebih dalam
Hasil
pra
penelitian
fenomena
Sekretariat
pada Sekretariat Daerah Kabupaten
Sambas.
telah
terlaksana,
peneliti
mengenai penetapan SOP AP di
menunjukkan kegiatan administrasi
Sambas
tersebut,
Daerah
Kabupaten
namun
belum memiliki prosedur sebagai
2. Rumusan Permasalahan
acuan baku yang konsisten. Prosedur ini berkaitan dengan standarisasi dan konsistensi yang mengatur tentang waktu kegiatan, alur kegiatan, di mana dilaksanakan dan siapa saja yang berwenang dalam melakukan suatu kegiatan administrasi. Hal ini menjadikan
kegiatan
berjalan tanpa
administrasi
Berdasarkan latar belakang penelitian, rumusan
permasalahan
pada
penelitian ini adalah “Mengapa 50 Standar
Operasional
Prosedur
Administrasi Pemerintahan (SOP AP) di
Sekretariat
Daerah
Kabupaten
Sambas belum ditetapkan?
standarisasi yang 3. Tujuan Penelitian
baku.
Berdasarkan rumusan permasalahan, Penyusunan
pada
peneliti menentukan tujuan penelitian
Kabupaten
ini adalah untuk menganalisis dan
Sambas dimulai sejak bulan kelima
mengidentifikasi faktor-faktor yang
dan ditargetkan selesai pada bulan
menghambat
keduabelas
Standar
Sekretariat
SOP
Daerah
pada
tahun
2013
sebagaimana yang telah dicantumkan dalam Rencana Aksi Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi pada
dalam
Operasional
penetapan Prosedur
Administrasi Pemerintahan (SOP AP) di
Sekretariat
Daerah
Kabupaten
Sambas.
Pemerintah Kabupaten Sambas Tahun 2013-2017.
Namun
berdasarkan
Laporan Reformasi Birokrasi yang telah dievaluasi per Maret 2015 masih terdapat 50 SOP Daerah
Kabupaten
pada Sekretariat Sambas
yang
4. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis 1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengembangan
kontribusi
bagi ilmu 3
NURJANNAH, NIM. E42012014 Prodi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
pengetahuan
dalam
bidang
manajemen pemerintahan.
Sedarmayanti
(2009:67-72)
menyatakan
reformasi
2) Penelitian ini dapat menjadi
merupakan
proses
bahan referensi bagi penelitian-
sistematis,
terpadu
penelitian
komprehensif, ditujukan untuk
berikutnya
yang
berkaitan dengan kajian tentang
merealisasikan
penetapan SOP AP.
kepemerintahan
2. Manfaat Praktis
adalah
usaha
meningkatkan
tata yang
baik.
membentuk pemerintahan yang
peneliti
ideal menunjukkan reformasi
kemampuan
birokrasi yang kemudian juga
berpikir dan menulis dalam
diartikan
bentuk
membangun birokrasi.
karya
bertujuan
dan
Proses yang diciptakan untuk
1) Bagi peneliti sendiri, penelitian ini
upaya
ilmiah
untuk
yang
menambah
sebagai
2) Standar Operasional Prosedur
ilmu pengetahuan khususnya
Administrasi
bidang
(SOP AP)
manajemen
upaya
Pemerintahan
pemerintahan yang berkaitan
Menurut Widodo (2011: 154)
dengan penetapan SOP AP.
prosedur merupakan rangkaian
2) Bagi
instansi
yang
diteliti,
tata kerja yang berurutan, tahap
penelitian ini dapat memberikan
demi
informasi,
menunjukkan jalan atau arus
masukan
menambah pengetahuan
serta
wawasan bagi
tahap,
pekerjaan
serta
dimulai,
jelas
kemana
pegawai
pekerjaan diteruskan, dan kapan
khususnya Sekretariat Daerah
atau dimana selesainya, dalam
Kabupaten
rangka
Sambas
sebagai
instansi yang diteliti.
penyelesaian
pekerjaan tertentu. Penelitian ini
menggunakan
hambatan B. TEORI DAN METODOLOGI
bidang
penyusunan
teori SOP
menurut Tambunan (2013:255292) sebagai berikut:
1.
Teori 1) Konsep Reformasi Birokrasi
1. Hambatan Organisasional. Hambatan adalah
organisasional hambatan
yang 4
NURJANNAH, NIM. E42012014 Prodi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
disebabkan
oleh
masalah
a. tidak memiliki
organisasional, antara lain:
kemampuan,
a. gaya manajemen,
b. tidak memiliki motivasi,
b. struktur organisasi,
c. memiliki kepentingan
c. pola komunikasi di dalam
peribadi.
organisasi, d. kualitas sumber daya manusia,
2.
Metode Penelitian
e. budaya organisasi.
Penelitian
2. Hambatan Operasional. Hambatan adalah muncul
dari
judul
Analisis Reformasi Birokrasi pada
operasional hambatan
dengan
Sekretariat
yang
Daerah
Kabupaten
Sambas ini dilaksanakan dengan
masalah
menggunakan
jenis
operasional, antara lain:
eksploratif
a. karakteristik operasional,
secara kualitatif yang bertujuan
b. kemapanan operasional,
untuk
c. keterikatan terhadap
mengidentifikasi faktor-faktor yang
Peraturan Pemerintah,
dengan
penelitian analisa
menganalisis
data
dan
menghambat penetapan SOP AP
d. ukuran operasional.
pada Sekretariat Daerah Kabupaten
3. Hambatan Manajerial.
Sambas.
Hambatan manajerial adalah hambatan yang terjadi karena masalah manajerial
C. HASIL
organisasi, antara lain:
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
a. visi, misi, dan strategi organisasi.
Penelitian
b. dukungan manajerial,
menganalisis
c. kontrol manajerial.
hambatan
4. Hambatan Personal.
ini dan
penetapan
bertujuan
untuk
mengidentifikasi SOP
AP
pada
Sekretariat Daerah Kabupaten Sambas
Hambatan personal adalah
yang
kemudian
akan
peneliti
bahas
hambatan yang berasal dari
dengan menggunakan teori hambatan
anggota organisasi, antara
penyusunan SOP oleh Tambunan (2013).
lain: 5 NURJANNAH, NIM. E42012014 Prodi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
sehingga tidak menjadi hambatan
1. Hambatan Organisasional a. Gaya manajemen pimpinan dapat menjadi hambatan pada saat gaya
penetapan SOP AP. c. Pola
komunikasi
formal
dan
manajemen yang diterapkan untuk
informal
semua kegiatan harus memiliki
keakuratan
lebih banyak proses validasi yang
ketepatwaktuan
secara
sehingga dapat menjadi hambatan.
praktis
sesungguhnya
mempengaruhi informasi
dan
informasi,
tidaklah diperlukan. Kenyataannya
Di
gaya manajemen yang diterapkan
komunikasi informal sangat efektif
pada
dan
Sekretariat
Daerah
lokasi
penelitian,
pola
melengkapi
komunikasi
Adanya
komunikasi
Kabupaten
Sambas
memang
formal.
birokratis,
namun
tidaklah
informal
mempermudah
berlebihan, karena penerapannya
penyusunan SOP AP karena pihak
lebih kepada penyesuaian terhadap
penyusun tidak perlu menunggu
aturan yang berlaku.
saat rapat untuk membahas dan
b. Struktur
organisasi
berpotensi
sebagai hambatan karena dalam struktur
organisasi
fleksibilitas
terdapat
organisasi,
jumlah
berkonsultasi
berkaitan
dengan
kesulitan menyusun SOP AP. d. Kualitas Sumber Daya Manusia Beberapa
Bagian
mengaku
lapisan jabatan dan rentang kendali
kesulitan dalam penyusunan SOP
jabatan yang berkaitan erat dengan
AP karena kualitas teknis dan
SOP
pengetahuan yang belum memadai.
AP.
Struktur
organisasi,
lapisan jabatan dan rentang kendali
Pada
yang ada telah ditetapkan dan
memiliki
kualitas
diatur
yang
memadai
dengan
jelas
dalam
Bagian
lain
mengaku pengetahuan namun
Peraturan Bupati Nomor 34 tahun
menganggap penyusunan SOP AP
2008 tentang Struktur Organisasi,
hanya
Tugas Pokok, Fungsi dan Tata
dilaksanakan oganisasi, sedangkan
Kerja
tugas yang sesekali tidak perlu
Kabupaten
Sekretariat Sambas.
Daerah Hal
ini
untuk
tugas
rutin
disusun SOP AP nya. Fakta ini
mendukung pelaksanakan tugas
menunjukkan
bahwa
kualitas
dan fungsi masing-masing Bagian
sumber daya manusia menjadi hambatan penetapan SOP AP. 6
NURJANNAH, NIM. E42012014 Prodi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
e. Budaya
organisasi
sangat
menentukan model yang tepat
mendukung SOP AP. Sekretariat
untuk dijadikan acuan penyusunan
Daerah telah menanamkan pola
SOP.
pikir dan budaya kerja positif
menunjukkan
untuk
melaksanakan
mendorong
kesadaran
Hasil
penelitian kesadaran
pekerjaan
sesuai
pegawai dalam memahami dan
aturan, membuat pekerjaan yang
melaksanakan
dan
dilaksanakan teratur, ditambah lagi
fungsinya termasuk juga prosedur
pengalaman kerja yang sudah lama
kerja.
di Bagian masing-masing. Hal ini
kewajiban
dapat dilihat dari pencapaian yang diperoleh
2. Hambatan Operasional a. Karakteristik operasional adalah
Sekretariat
Daerah
Kabupaten Sambas, bahkan dalam
ciri khusus organisasi di dalam
perumusan
melaksanakan kegiatan. Hal ini
berkaitan
dapat dilihat dari jenis kegiatan
penyusunan SOP pada seluruh
yang dilaksanakan oleh organisasi
Satuan Kerja Perangkat Daerah,
dan juga ciri-ciri produk yang
membuktikan
dihasilkan.
mampu
Kenyataannya
Sekretariat
Daerah
Kabupaten
Sambas memiliki tugas-tugas yang
kebijakan dengan
yang
pelaksanaan
organisasi
memahami
telah karakter
operasinya secara benar. c. Keterikatan
terhadap
Peraturan
telah diatur dengan rinci dalam
Perundang-undangan
Peraturan Bupati Nomor 34 Tahun
hambatan penyusunan SOP AP
2008 tentang Struktur Organisasi,
terutama pada Bagian Keuangan.
Tugas Pokok, Fungsi, dan Tata
Sampai saat ini, SOP AP tentang
Kerja
Penyusunan
Sekretariat
Daerah
Surat
menjadi
Perintah
Kabupaten Sambas, sehingga tidak
Pencairan Dana (SP2D) dan SOP
menjadi
AP tentang Penyusunan Anggaran
hambatan
dalam
penyusunan SOP AP.
Pendapatan dan Belanja Daerah
b. Kemapanan operasional berpotensi menghambat
penyusunan
SOP.
(APBD) yang telah disusun belum selesai disempurnakan. Artinya,
Organisasi yang tidak memiliki
hambatan
ini
mengakibatkan
kemapanan
operasional
pasti
jangka waktu dalam penyusunan
mengalami
kesulitan
untuk
SOP AP menjadi lebih lama dan 7
NURJANNAH, NIM. E42012014 Prodi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
berdampak
pada
ditetapkannya Sekretariat
SOP
belum
ada dalam Rencana Aksi Program
pada
Reformasi Birokrasi Pemerintah
Kabupaten
Kabupaten Sambas. Secara implisit
AP
Daerah
Sambas.
telah
d. Ukuran operasional tidak menjadi hambatan dalam penyusunan SOP AP
pada
Kabupaten
Sekretariat
Daerah
Sambas.
Dengan
dijelaskan
didalamnya
capaian yang akan diperoleh dari penyusunan SOP. b. Dukungan
manajerial
dalam
penyusunan SOP AP dapat dilihat
adanya Peraturan Bupati Sambas
dari
Nomor 34 Tahun 2008 tentang
Bimbingan
Struktur Organisasi, Tugas Pokok,
SOP AP yang dilaksanakan pada
Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat
tahun 2014. Selain itu, Bagian
Daerah Kabupaten Sambas, ukuran
Organisasi dan Tatalaksana selalu
operasional
keseluruhan
melakukan fasilitasi dan konsultasi
maupun per Bagian telah diketahui
terhadap Bagian lain dalam hal
secara jelas berdasarkan tugas
teknis
pokok dan fungsi yang melekat
sehingga
pada masing-masing Bagian.
telah diperoleh tidak hanya dari
secara
kebijakan
melaksanakan
Teknis
Penyusunan
penyusunan
SOP
dukungan
AP,
manajerial
pimpinan paling atas namun juga pimpinan menengah dan bawah.
3. Hambatan Manajerial a. Visi, misi, dan strategi organisasi Sekretariat
manajerial
terhadap
Kabupaten
penyusunan SOP AP dilakukan
Sambas baik secara keseluruhan
dengan pelaksanaan rapat evaluasi
maupun per Bagian memang tidak
dan juga verifikasi penyusunan
dinyatakan secara eksplisit tentang
SOP AP.
Selain itu, Bagian
penyusunan SOP AP, namun hal
Organisasi
dan
ini
hambatan.
melaksanakan jemput bola untuk
Penyusunan SOP telah memiliki
mendorong percepatan penyusunan
dasar yang jelas sebagai program
SOP AP pada Bagian lainnya.
Reformasi
Hasil
tidak
Daerah
c. Kontrol
menjadi
Birokrasi,
tahapan
penelitian
Tatalaksana
menunjukkan
proses penyusunan SOP juga telah
kontrol manajerial tidak menjadi
tercantum
hambatan dalam penyusunan SOP
dalam
Road
Map
Reformasi Birokrasi dan juga telah
AP. 8
NURJANNAH, NIM. E42012014 Prodi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
AP. Ketika penyusunan SOP AP dirasakan
4. Hambatan Personal
sulit
akibat
a. Tidak memiliki kemampuan dapat
ketidakpahaman dan kesibukan,
ditemukan hampir pada seluruh
motivasi dalam menyusun SOP AP
Bagian.
Hal ini diakui oleh
juga berkurang. Hasil penelitian ini
penyusun SOP AP khususnya pada
menemukan bahwa tidak memiliki
Bagian Keuangan dan Bagian
motivasi
Perlengkapan
personal dalam penyusunan SOP
sampai
yang
saat
memang
ini
belum
menyerahkan SOP AP setelah dilakukan
verifikasi,
bahkan
menjadi
hambatan
AP. c. Memiliki artinya
kepentingan ada
peribadi
persepsi
bahwa
hambatan ini juga diakui oleh
kehadiran SOP AP ini hanya akan
penyusun SOP AP pada Bagian
mempersulit
lain yang telah selesai menyusun
menimbulkan kerugian personal.
SOP AP nya, sehingga tidak
Hasil
memiliki
kemampuan
menjadi
bahwa tidak terjadi penolakan
hambatan
personal
dalam
penyusunan SOP AP oleh personal
penyusunan
SOP
pada
maupun Bagian, masing-masing
Sekretariat
Daerah
Kabupaten
mengakui keberadaan SOP AP
AP
Sambas.
wawancara
sebagai
b. Tidak memiliki motivasi dipahami
pekerjaan,
acuan
pelaksanaan
tugas
atau
menunjukkan
terstandar memberikan
sebagai tidak adanya dorongan
banyak manfaat bagi kelancaran
yang
tugas,
membuat
kita
mau
pencegahan
agar
tidak
melakukan sesuatu. Kesulitan dan
terjadi kesalahan dan juga kontrol
ketidakpahaman dalam menyusun
pelaksanaan tuga.
SOP
AP
membuat
beberapa
personal memiliki kemauan yang kurang dalam menyusun SOP AP, ditambah lagi dengan tuntutan rutinitas
pekerjaan
membuatnya
larut
sehari-hari, dalam
kesibukan dan mengesampingkan tugasnya dalam menyusun SOP
D. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian serta uraian pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa hambatan dalam 9
NURJANNAH, NIM. E42012014 Prodi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
penyusunan
Standar
Operasional
keterikatan
pada
Peraturan
Prosedur Administrasi Pemerintahan
Perundang-undangan ini menjadi
(SOP AP) adalah sebagai berikut:
hambatan
a. Kualitas
penyusunan SOP AP.
sumberdaya
manusia
dalam teknis dan pengetahuan
c. Tidak
operasional
memiliki
dalam
kemampuan
penyusunan SOP AP diakui masih
merupakan hambatan utama yang
belum
sehingga
dialami personal dalam menyusun
penyusunannya memakan waktu
SOP AP. Ketidakmampuan ini
yang cukup lama. Begitu juga
bukan hanya dalam menyusun
dengan
untuk
redaksi SOP AP, tetapi juga dalam
perbaikan
menentukan pihak pelaksana yang
Bagian
terlibat dalam alur proses. Selain
memadai
kualitas
berubah
mental
melalui
prosedur,
beberapa
mengaku hanya membuat prosedur
itu,
untuk tugas rutin saja, sedangkan
dialami dalam menentukan mutu
tugas yang tidak rutin dilaksanakan
baku
tidak perlu disusun SOP AP nya
ukuran waktu yang diperlukan
sehingga dapat disimpulkan bahwa
untuk menyelesaikan setiap tahap
kualitas
dalam
sumberdaya
manusia
ketidakmampuan
yang
berkaitan
alur
proses
ini
juga
dengan
sehingga
menjadi hambatan organisasional
berpengaruh pada kualitas SOP AP
dalam penyusunan SOP AP pada
dan jangka waktu yang diperlukan
Sekretariat
untuk menyelesaikan penyusunan
Daerah
Kabupaten
Sambas.
SOP AP pada Sekretariat Daerah
b. Terdapat dualisme peraturan yang
Kabupaten Sambas.
menjadi acuan dalam penyusunan
d. Tidak memiliki motivasi juga
SOP AP sehingga menjadi kendala
menjadi hambatan personal dalam
khususnya pada Bagian Keuangan.
penyusunan SOP AP. Kemauan
Kondisi ini semakin mempersulit
yang kurang dalam menyusun SOP
penyusunan SOP AP ketika tidak
AP ini disebabkan oleh kesibukan
ada penegasan ataupun jalan keluar
melaksanakan tugas dan fungsi
yang diberikan dan sampai saat ini
sehari-hari,
Bagian
Bagian
Keuangan
belum
sehingga
larut
dalam
beberapa rutinitas
merampungkan SOP AP yang
pekerjaannya.
Kesibukan
disusunnya.
menyebabkan
tugas menyusun
Dapat
disimpulkan
ini 10
NURJANNAH, NIM. E42012014 Prodi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
SOP AP menjadi terbengkalai,
digunakan
Bagian
Keuangan,
ditambah lagi tidak ada pelatihan
hendaknya
maupun sosialisasi yang dapat
dikomunikasikan dengan Bagian
meningkatkan pengetahuan dan
Organisasi dan Tatalaksana agar
kemauan untuk menyusun SOP
memperoleh
AP.
penegasan untuk tidak diajukan
hal
ini
kejelasan
penyusunan
SOP
berdasarkan
acuan
dan
AP
nya
Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan
E. SARAN
Aparatur Negara dan Reformasi Berkenaan dengan kesimpulan diatas
maka
peneliti
akan
Birokrasi. c. Pelaksanaan
rapat
evaluasi
memberikan saran yang diharapkan
penyusunan Standar Operasional
dapat memberikan manfaat kepada
Prosedur
Sekretariat
Pemerintahan (SOP AP) untuk
Daerah
Kabupaten
Sambas selaku instansi yang diteliti,
mengukur
sebagai berikut:
penyusunan
a. Sekretariat
Daerah
Kabupaten
Sambas dapat mengadakan forum fasilitasi
penyusunan
Operasional
Administrasi
pencapaian SOP
AP
dari
keseluruhan SOP AP yang harus disusun.
Standar
d. Sekretaris
Prosedur
pimpinan
Daerah tertinggi
selaku hendaknya
Administrasi Pemerintahan (SOP
memberikan dorongan yang tegas
AP)
melalui kebijakan yang dapat
dengan
perwakilan
menyertakan
seluruh
Bagian.
langsung menyentuh pelaksanaan
Dianjurkan pada setiap Bagian
tugas
untuk
mengutus
dalam menyusun SOP AP.
yang
siap
kemampuan
orang-orang
dan
memiliki
untuk
mencerna
materi bimbingan teknis SOP
masing-masing
Bagian
F. KETERBATASAN PENELITIAN
AP. b. Berkenaan dengan acuan Bagan Alir
Siklus
Keuangan
Pengelolaan
Daerah
yang
Penelitian dengan penelitian
ini
dilakukan
menggunakan
metode
kualitatif
dan 11
NURJANNAH, NIM. E42012014 Prodi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
menggunakan diperoleh
data
dari
primer
hasil
mendalam
kepada
Keterbatasan
pada
yang
wawancara informan.
penelitian
ini
meliputi subyektifitas yang ada pada peneliti, sehingga sangat tergantung pada
interpretasi
Bungin, Burhan. 2003. Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana Prenada Media.
peneliti
tentang
makna yang tersirat dalam hasil wawancara sehingga kecenderungan untuk terjadinya bias masih tetap ada. Dari aspek tujuan penelitian yang telah ditentukan oleh peneliti,
------. 2010. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana. Darmono. 2007. Pengembangan Standar Operating Procedures (SOP) untuk Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jurnal FKP2T. Tahun 2. No. 1. Falih Suaedi dan Bintoro Wardiyanto. 2010. Revitalisasi Administrasi Negara Reformasi Birokrasi dan E-Governance. Yogyakarta: Graha Ilmu.
maka tujuan tersebut telah menjadi lingkup
yang
dapat
membatasi
penelitian ini. Hal ini memungkinkan terdapat faktor lain yang belum menjadi perhatian peneliti, namun faktor
tersebut
diduga
dapat
memberikan pengaruh pada hasil penelitian ini.
G. REFERENSI 1.
Buku-buku:
Azhari. 2011. Mereformasi Birokrasi Publik Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azizy, A. Qodri. 2007. Change Management dalam Reformasi Birokrasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Bagong, Suyanto.2005. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineke Cipta.
Rosalina Ginting dan Titik haryati. 2011. Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia. Jurnal Ilmiah CIVIS. Volume I. No. 2. Ismail. 2009. Politisasi Birokrasi. Malang: ASH-Shiddiqy Press. Said, M. Mas’ud. 2007. Birokrasi Di Negara Birokratis. Malang: UMM Press. Sedarmayanti. 2009. Reformasi Administrasi Publik, Reformasi Birokrasi, dan Kepemimpinan Masa Depan (Mewujudkan Pelayanan Prima dan Kepemerintahan yang baik). Bandung : PT. Refika Aditama. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : Alfabeta. ------. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta. Samin, Rumzi. 2011. Reformasi Birokrasi. Jurnal Fisip Universitas Maritim Raja Ali Haji Vol.2. Tambunan, M. Rudi. 2013. Pedoman Penyusunan Standard Operating 12
NURJANNAH, NIM. E42012014 Prodi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Procedures Publishing.
(SOP).
Jakarta:
Maiestas
Tanjung, Adrinal. 2013. Birokrat Move On (Catatan Harian Seoorang Birokrat). Yogyakarta: Meilfa Media dan Samudra Biru. Wicaksono, Kristian Widya. 2006. Administrasi dan Birokrasi Pemerintah. Yogyakarta: Graha Ilmu. Widodo, Joko. 2011. Membangun Birokrasi Berbasis Kinerja. Malang: Bayumedia Publishing. Bagian Organisasi dan Tatalaksana. (tt). Buku 1 Himpunan Peraturan dan Kebijakan Reformasi Birokrasi. Sambas: Pemerintah Kabupaten Sambas.
Prosedur di Lingkungan Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Pemerintah
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 96 Tahun 2013 perihal Penetapan Pilot Project Reformasi Birokrasi pada Pemerintah Daerah. Peraturan Bupati Sambas Nomor 34 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Sambas.
------.(tt). Buku 2 Himpunan Peraturan dan Kebijakan Reformasi Birokrasi. Sambas: Pemerintah Kabupaten Sambas.
Peraturan Bupati Sambas Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sambas.
------.(tt). Buku 3 Himpunan Peraturan dan Kebijakan Reformasi Birokrasi. Sambas: Pemerintah Kabupaten Sambas.
Peraturan Bupati Sambas Nomor 35 Tahun 2013 Tentang Road Map Reformasi Birokrasi Kabupaten Sambas 2013-2017.
2.
Laporan Reformasi Birokrasi Kabupaten Sambas Tahun 2014.
Dokumen dan Perundang-undangan:
Peraturan
Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi Indonesia 2010-2025. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Bagan Alir Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2011 tentang Standar Operasional
Laporan Penyelenggaraan Kegiatan Bimbingan Teknis Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Tahun 2014.
3.
Skripsi:
Prita Raska. 2012. Efektivitas Reformasi Birokrasi di Sekretariat Presiden Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia dalam Pencapaian Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Depok. Rizki Al Karim. 2013. Analisis Reformasi Birokrasi di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Studi Kasus Pada 13
NURJANNAH, NIM. E42012014 Prodi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan). Universitas Negeri. Surabaya. Ahmad Hidayah. 2014. Reformasi Birokrasi Bidang Pelayanan Publik Pada Suku Dinas Pendidikan di Wilayah Administrasi Kabupaten Kepulauan Seribu. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatillah. Jakarta. Zumrotul Islamiyah. 2014. Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan di Lembaga Pemerintah (Studi di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur). Fakultas dakwah dan komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel. Surabaya.
4.
m/profil-3/visi-dan-misi-sekretariatdaerah/> (diunduh tanggal 21 Mei 2016. Pukul 09.45 WIB) Zulpian. 2015. Sambas Serius Reformasi Birokrasi. Melalui
(diunduh tanggal 26 Januari 2016. Pukul 13.11 WIB) Zulpian. 2015. Sekda Minta SKPD Serius RB. Melalui (diunduh tanggal 2 Juni 2016. Pukul 14.25 WIB)
Rujukan Elektronik:
Admin, 2013. Reformasi Birokrasi. Melalui (diunduh tanggal 26 Januari 2016. Pukul 13.25 WIB) Arief. 2013. Sambas Termasuk kabupaten Percontohan Reformasi Birokrasi di Indonesia. Melalui (diunduh tanggal 26 Januari 2016. Pukul 13.19 WIB) Erdi. 2013. Perjalanan 15 Tahun Reformasi Birokrasi Indonesia dan Posisi Provinsi Kalimantan Barat. Melalui (diunduh tanggal 13 April 2016. Pukul 20.35) Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kabupaten Sambas. 2015. Visi dan Misi Sekretariat Daerah. Melalui
l
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDA YAAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN LLMU POLITIK
PENGELOLA JURNAL MAHASISWA Jalan A Yani Pontianak, Kotak Pos 78124 Homepage :http://jumalmahasiswa.fisip.untan.ac.id Email: [email protected] LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN UNGGAHlPUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK JURNAL ELEKTRONIK MAHASISWA Sebagai sivitas akademika universitas tanjungpura, yang bertandatangan Nama Lengkap
: Nurjannah
NIM / Periode Lulus
: E42012014 / 2016
Fakultas / Jurusan
: ISIP / ILMU ADMINISTRASI
Email address / HP
: [email protected]
di bawah ini, saya:
/ 085246448545
Demi pengembangan ilmu pengetahuan dan memenuhi syarat administrasi kelulusan mahasiswa (Sl), menyetujui untuk memberlkan kepada Pengelola Jurnal Mahasiswa Ilmu Administrasi pada Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura, Hak Bebas Royalty Non-Eksklusif (Non-Exlusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : ANALISIS REFORMASI
BIROKRASI
PADA SEKRETARIAT
DAERAH KABUPATENSAMBAS
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalty Non-Eksklusif ini, Pengelola Jurnal herhak menyimpan, mengalih-medialformatkan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, dan menampilkanlmempublikasikanya di internet atau media lain : : )'
fulltext content artikel sesuai dengan standar penulisan jurnal yang herlaku.
'
Untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dan saya selama tetap mencantumkan penulis/ pencipta dan atau penerbit yang bersangkutan.
nama, saya sebagai
Saya bersedia menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak pengelola jurnal, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya saya ini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya,
Mengetahuil disetujui Pengelola Jurnal IP
Dibuat di Pada Tanggal
(Nwjannah)
: Pontianak : 24 Agustus 2016