ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DI KOPERASI WANITA “SETIA BHAKTI WANITA” JAWA TIMUR Ratna Fitri Astuti Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya
ABSTRACT
Women's cooperative“Setia Bhakti Wanita” East Java is already developing cooperative and not rely on Government assistance funds as capital. The capital used by the cooperative is the result of the management of private equity-owned cooperatives and also comes from the capital loan. This research aims to know the mnganalisis and how cooperative ability in paying off obligations owned by measuring the degree of liquidity of the cooperative. The research method used is descriptive analysis, where the analysis is used to describe a phenomenon with what it is. The results of research showed that the level of liquidity as measured by Current Ratio and Quick of Women's cooperative“Setia Bhakti Wanita” East Java during the 2008-2012 period is enough liquid because it is above 100%, but the condition has not been classified as safe and healthy as it has yet to reach the figure of 200%. Keyword: Likuidity ratio, Current Ratio, Quick Ratio ABSTRAK
Koperasi Wanita “Setia Bhakti Wanita” Jawa Timur merupakan koperasi yang sudah berkembang dan tidak bergantung pada dana bantuan pemerintah sebagai modal. Modal yang digunakan oleh koperasi merupakan hasil dari pengelolaan modal sendiri yang dimiliki koperasi dan juga berasal dari modal pinjaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mnganalisis bagaimana kemampuan koperasi dalam melunasi kewajiban-kewajiban yang dimiliki dengan mengukur tingkat likuiditas dari koperasi tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan analisis deskriptif, dimana analisis ini digunakan untuk menggambarkan suatu fenomena dengan apa adanya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat likuiditas yang diukur dengan Current Ratio dan Quick Ratio dari Koperasi Wanita “Setia Bhakti Wanita” Jawa Timur selama periode 2008-2012 sudah cukup likuid karena berada diatas 100%, namun kondisi tersebut belum tergolong aman dan sehat karena belum mencapai angka 200%. Kata Kunci: Rasio likuiditas, Current Ratio, Quick Ratio
mengukur keberhasilan koperasi dalam
PENDAHULUAN Pada
perkembangannya,
meningkatkan
kesejahteraan
koperasi memerlukan penilaian kinerja
anggotanya.
keuangan
keuangan tersebut dapat dilihat dari
yang
ditujukan
untuk
Penilaian
kinerja
pengukuran beberapa rasio, yang salah
menyelesaikan
satunya ditujukan untuk mengtahui
Rasio
tingkat likuditas dari koperasi tersebut.
perusahaan adalah 200%, dan apabila
Melalui rasio likuiditas kita
likuiditas kurang dari 200%, maka
dapat
mengetahui
koperasi
untuk
jangka
kemampuan
membayar
pendeknya.
Rasio
masalah
likuiditas
likuiditas.
idealnya
bagi
dianggap kurang baik karena apabila
hutang
aktiva lancar turun maka jumlah aktiva
yang
lancar tidak cukup untuk menutupi
digunakan untuk mengukur likuiditas
kewajiban jangka pendeknya.
dari sebuah koperasi adalah current ratio dan quick ratio.
Dalam perkembangan setiap koperasi,
rasio
likuiditas
pada
Hendar (2010:199) menyatakan
nyatanya tidak selalu stabil atau
bahwa rasio likuiditas merupakan rasio
mengalami kenaikan. Widyasari dalam
yang
penelitiannya
menunjukkan
koperasi
akan
apakah
mampu
suatu
menutup
tingkat
menjelaskan
likuiditas
pada
bahwa KPRI
kewajiban jangka pendeknya ketika
“Mardisantosa” selama lima tahun
jatuh tempo. Koperasi yang mampu
cenderung tinggi dan berfluktuasi,
memenuhi
keuangannya
yang disebabkan karena komposisi
tepat waktu berarti dapat dikatakan
piutang dan persediaan yang tidak
bahwa
seimbang dan fluktuatif. Selanjutnya
kewajiban
koperasi
tersebut
dalam
keadaan likuid. Kebijakan
Hardiningsih dalam penlitiannya juga koperasi
dalam
menyimpulkan bahwa rasio likuiditas
mengelola jumlah modal kerja secara
yang diukur Current Ratio mengalami
tepat akan menghasilkan keuntungan
penurunan setiap tahunnya, namun
yang
diharapkan,
penurunan tersebut tidak mengganggu
sedangkan akibat pengelolaan modal
aktivitas koperasi karena masih jauh
yang kurang tepat akan mengakibatkan
dari batas ketentuan. Meskipun kondisi
kerugian.
kerja
likuiditas setiap koperasi berbeda-
merupakan salah satu alat ukur yang
beda, namun akan sangat penting
dapat
untuk
benar-benar
Besarnya
modal
dipergunakan
untuk
mengetahui
apakah
tingkat
likuiditas tersebut akan mengganggu
mampu
mencapai
kinerja koperasi atau tidak.
145.007.310.208,16.
Rp
Dari
jumlah
Koperasi Wanita “Setia Bhakti
modal yang besar tersebut, Koperasi
Wanita” Jawa Timur adalah salah satu
Wanita “Setia Bhakti Wanita” juga
koperasi yang sudah berkembang dan
memiliki total kewajiban yang harus
tidak bergantung pada dana bantuan
dilunasi,
dari
yang
dalam jumlah besar dan mengalami
digunakan oleh koperasi merupakan
penambahan setiap tahunnya. Pada
hasil dari pengelolaan modal sendiri
tahun 2008 jumlah kewajiban yag
yang
harus dilunasi adalah sebesar Rp
pemerintah.
dimiliki
Modal
koperasi
dan
juga
kewajiban
tersebut
berasal dari modal pinjaman. Modal
50623711222.44
pinjaman yang dimiliki oleh Koperasi
penambahan
Wanita “Setia Bhakti Wanita” tersebut
mencapai Rp 91184098470.66.
berkedudukan jangka
sebagai
panjang,
kewajiban
yang
kewajiban
dalam dimiliki
hal
dan
hingga
Berdasarkan
juga
mengalami tahun
data
2012
yang
ini
diperoleh tersebut dengan melihat
koperasi
besarnya kewajiban yang dimiliki
sharusnya tidak lebih besar dari modal
Koperasi
yang dimiliki. Hal ini ditujukan karena
Wanita” namun tetap diimbangi pula
modal yang dimiliki koperasi nantinya
dengan besarnya modal kerja yang
akan
dimiliki, peneliti ingin mengetahui
digunakan
untuk
melunasi
Wanita
“Setia
kewajiban-kewajiban yang ditanggung
bagaimana
koperasi tersebut.
dalam melunasi kewajiban-kewajiban
Berdasarkan
data
yang
yang
dimiliki
diperoleh, jumlah modal yang dimiliki
tingkat
Koperasi
tersebut.
Wanita
“Setia
Bhakti
kemampuan
Bhakti
dengan
likuiditas
dari
koperasi
mengukur koperasi
Wanita” bisa dikatakan sangat besar.
Penelitian ini bertujuan untuk
Pada tahun 2008 jumlah modal kerja
menganalisis tingkat rasio likuiditas
yang dimiliki adalah sebesar Rp
yang ada di Koperasi Wanita “Setia
74.654.404.024,24 hingga tahun 2012
Bhakti Wanita” Jawa Timur.
KAJIAN TEORI
keuangan perusahaan di masa lalu, saat
Analisis Rasio Keuangan
ini dan kemungkinan di masa depan.
Laporan keuangan melaporkan aktivitas perusahaan tertentu.
yang
sudah
dalam Aktivitas
dilakukan
suatu
periode
yang
sudah
Analisis
dan
interprestasi
laporan
keuangan merupakan suatu proses untuk
membantu
masalah
dan
memecahkan
sekaligus
menjawab
dilakukan dituangkan dalam angka-
masalah-masalah yang timbul dalam
angka, baik dalam bentuk mata uang
suatu organisasi perusahaan maupun
rupiah maupun mata uang asing.
organisasi yang tidak bertujuan untuk
Angka-angka yang ada dalam laporan
memperoleh laba.
keuangan tersebut tidak akan ada
Analisis
rasio
keuangan
artinya apabila dilihat dari satu sisi
merupakan teknik analisis keuangan
saja. Untuk itu alangkah lebih baiknya
untuk mengetahui hubungan di antara
apabila dapat dibandingkan dengan
pos tertentu dalam neraca maupun
komponen satu dengan komponen
laporan laba rugi baik secara individu
lainnya. Perbandingan inilah yang
maupun secara keseluruhan. Menurut
dikenal dengan nama analisis rasio
Sugiyarso
keuangan. Menurut Kasmir (2010),
merupakan
rasio keuangan merupakan kegiatan
mengungkapkan hubungan matematik
membandingkan
antara suatu
angka-angka
yang
(2012) suatu
analisis
rasio
rasio
yang
jumlah dengan jumlah
ada dalam laporan keuangan dengan
yang lainnya atau perbandingan antara
cara membagi satu angka dengan
pos yang satu dengan pos lainnya, baik
angka lainnya. Sehingga setiap angka
itu pos-pos
yang
mampu
laporan laba-rugi. Dengan mengetahui
dari rasio
hubungan dari masing-masing pos
dibandingkan
akan
menilai semua bagian keuangan tersebut. Analisis
neraca maupun pos-pos
pada laporan keuangan maka kinerja laporan
keuangan
pada dasarnya merupakan perhitungan rasio-rasio untuk menilai keadaan
keuangan tepat.
dapat
dianalisis
dengan
Hubungan
itu
menjadi
yang hanya bersumber dari dua
bermanfaat karena hubungan tersebut
data (data campuran), baik yang
memperlihatkan suatu hubungan yang
ada di neraca maupun di laporan
bermakna. Rasio-rasio keuangan ini
laba rugi. (Kasmir,2010).
biasanya dinyatakan presentase
(%)
dalam
atau
satuan
berapa
kali
pembilang dibandingkan penyebutnya. Dengan menggunakan laporan
Untuk mengukur kinerja keuangan
perusahaan
menggunakan
rasio-rasio
keuangan.
Terdapat
yang diperbandingkan, termasuk data
pengelompokkan
tentang
umum
perubahan-perubahan
yang
dengan
rasio
dipergunakan
yang dalam
terjadi dalam jumlah rupiah serta
menganalisis laporan keuangan,
dalam
antara lain:
prosentase,
menyadari
bahwa
penganalisa ratio
1. Rasio likuiditas, yaitu untuk
secara individu akan membantu dalam
mengukur kemampuan suatu
menganalisa dan menginterpretasikan
perusahaan dalam memenuhi
posisi keuangan suatu perusahaan.
kewajiban jangka pendeknya,
Dalam
beberapa
praktiknya,
analisis
misalnya current ratio, quick
rasio keuangan suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi sebagai berikut: a.
Rasio
neraca,
membandingkan yang
b.
hanya
2.
Rasio
leverage
atau
yaitu
solvabilitas, yaitu kemampuan
angka-angka
perusahaan untuk membayar
bersumber
dari
semua utang-utangnya, baik
neraca.
utang jangka pendek maupun
Rasio laporan laba rugi, yaitu
utang
membandingkan
misalnya debt to total assets
yang
hanya
angka-angka bersumber
dari
laporan laba rugi. c.
ratio, cash ratio.
Rasio
antar
membandingkan
jangka
panjang,
ratio, new worth to debt ratio, dan sebagainya.
laporan,
yaitu
angka-angka
3. Rasio
rentabilitas,
yaitu
kemampuan suatu perusahaan
untuk
menghasilkan
selama
periode
laba
tertentu,
tidak dalam keadaan likuid.
misalnya rasio modal sendiri,
Di dalam koperasi rasio ini
rasio ekonomis, return on
diukur dengan membandingkan kas
total assets, dan sebagainya.
dan bank di satu sisi dengan kewajiban lancar di sisi lainnya. Rasio ini
Rasio Likuiditas Rasio
likuiditas
digunakan
untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam mengelola keuangan untuk memenuhi kewajiban yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan koperasi
dalam
hal
memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Koperasi dikatakan likuid pada saat koperasi mampu membayar kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu, dan koperasi
tersebut
dapat
dikatakan
mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat pada waktunya apabila koperasi tersebut memiliki alat pembayaran atau aktiva lancar yang lebih besar dari pada kewajiban yang harus
lancarnya, berarti koperasi tersebut
dibayar.
Sebaliknya,
koperasi
tersebut
membayar
kewajiban
tidak lancar
jika dapat atau
kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu hal itu dikarenakan aktiva lancar lebih kecil dari pada kewajiban
menunjukkan kemampuan kas dan bank untuk menutup kewajiban lancar. Kasmir (2010) menjelaskan bahwa fungsi dari rasio likuiditas digunakan untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan
perusahaan
dalam
memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan (likuiditas badan usaha) maupun di dalam perusahaan (likuiditas
perusahaan).
Dengan
mengetahui rasio likuiditas dari sebuah koperasi, maka akan dapat diktahui bagaimana kemampuan dari koperasi tersebut
untuk
memenuhi
kewajibannya dengan menggunakan modal kerja yang dimiliki. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar semakin
tinggi
perusahaan
menutupi
kemampuan kewajiban
jangka pendeknya. Harahap (2010) memberikan
perbandingan
rasio
bahwa apabila aktiva lancar yang
jangka pendek yang segera jatuh
dimiliki 1:1 dengan utang koperasi
tempo.
Kasmir (2010) menjelaskan
atau dapat dikatakan 100%, diartikan
untuk
menghitung
bahwa aktiva lancar dapat menutupi
dilakukan
semua utang lancar yang dimiliki.
membandingkan antara total aktiva
Akan tetapi, rasio yang lebih aman
lancar dengan total utang lancar.
adalah jika perbandingan antara aktiva
Adapun rumus yang digunakan untuk
lancar dan utang yang dimiliki berada
menghitung analisis rasio likuiditas
di atas 1:1 atau 100%, atau dapat
current ratio, yaitu:
diartikan
rasio
lancar
dengan
cara
jumlah dari aktiva lancar
harus berada jauh di atas jumlah utang lancar.
Oleh
sebab
itu
standart
(Sugiyarso,2011) Dalam
likuiditas yang baik adalah 200% atau
praktiknya,
standart
2:1 untuk menjaga tingkat modal kerja
current ratio ini juga sebesar 200%.
yang cukup.
Apabila rasio lancar ini sebesar 200%, tingkat
maka sudah di anggap sebagai ukuran
koperasi,
yang cukup baik atau memuaskan bagi
terdapat rasio-rasio yang digunakan
suatu perusahaan. Artinya dengan hasil
dalam penelitian ini, antara lain:
rasio
a. Current Ratio
merasa berada di titik aman kewajiban
Untuk likuiditas
mengetahui
dari
sebuah
tersebut,
umum
jangka pendek.
digunakan untuk menganalisa posisi
b. Quick Ratio
Rasio
yang
paling
modal kerja suatu persuhaan adalah current
ratio.
Sugiyarso
(2011)
perusahaan
sudah
Rasio cepat atau quick ratio ini merupakan rasio yang menunjukan
mnjelaskan bahwa rasio lancar adalah
kemampuan
perusahaan
dalam
perbandingan aktiva lancar dengan
memenuhi atau membayar kewajiban
kewajiban lancar. Dengan kata lain,
jangka pendek dengan aktiva lancar.
seberapa banyak aktiva lancar yang
Menurut Sugiyarso (2011) Quick ratio
tersedia untuk menutupi kewajiban
atau rasio cepat adalah perbandingan
aktiva lancar yang telah dikurangi
Metode Penelitian
dengan persediaan dengan kewajiban
Jenis
penelitian
yang
lancarnya. Umumnya rasio yang cukup
digunakan adalah deskriptif. Dimana
memuaskan adalah 100%. Dimana
penelitian
ketika rasio sudah lebih dari 100%
menggambarkan
maka koperasi dapat dikatakan sehat
dengan apa adanya. Penelitian ini
dan mampu mengendalikan kondisi
dimaksudkan untuk mendeskripsikan
keuangannya.
tentang kondisi tingkat rasio likuiditas
Hendar
(2010)
menjelaskan
tergantung
koperasi pada
persediaan
terlalu dan
ini
suatu
dapat
fenomena
koperasi selama periode 2008-2012.
bahwa rasio yang kurang dari 100% menunjukkan
deskriptif
Dalam penelitian ini, peneliti mendeskripsikan
tingkat
rasio
likuiditas yang telah dialami oleh
penjualan yang akan datang untuk
Koperasi
menutup
jangka
Wanita” Jawa Timur selama periode
pendeknya. Sedangkan rasio yang
2008-2012. Populasi yang digunakan
lebih besar dari 100% menunjukkan
dalam penelitian ini adalah laporan
bahwa kondisi keuangan perusahaan
keuangan Koperasi Wanita “Setia
sangat aman. Sehingga akan lebih baik
Bhakti Wanita” Jawa Timur. Sampel
jika sebuah perusahaan atau koperasi
yang digunakan dalam penelitian ini
mampu memiliki rasio cepat yang
adalah laporan keuangan Koperasi
berada di atas angka 100%.
Wanita “Setia Bhakti Wanita” Jawa
utang-utang
Wanita
“Setia
Bhakti
Untuk mengetahui quick ratio
Timur selama periode 2008-2012.
dalam kondisi sehat atau tidak maka
Adapun teknik pengumpulan data yang
dapat menggunakan rumus sebagai
digunakan dalam penelitian ini adalah
berikut:
dengan metode dokumentasi. Teknik analisis
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah analisis rasio keuangan. (Sugiyarso,2011)
keuangan
Dimana
analisis
digunakan
rasio untuk
menghitung besarnya rasio lukuiditas Koperasi
Wanita
“Setia
Bhakti
Wanita” Jawa Timur.
Deskripsi
Hasil
Penelitian
dan
Pembahasan Deskripsi Hasil Penelitian
Ratio Ratio 2008 147,47 146,83 2009 151,17 150,55 2010 161,64 161,07 2011 159,33 158,71 2012 150,77 150,20 Sumber: Laporan keuangan Koperasi Wanita “Setia Bhakti Wanita” dan data diolah peneliti Berdasarkan tabel diatas dapat
Dari hasil perhitungan rasio likuiditas yang dilakukan di Koperasi Wanita “Setia Bhakti Wanita” Jawa Timur dapat diketahui bahwa tingkat rasio likuiditas baik dari Current Ratio maupun Quick Ratio selalu mengalami
yang diukur denga Current Ratio dan Quick Ratio tidak mengalami kenaikan maupun penurunan dalam jumlah yang besar. Current Ratio yang dimiliki
fluktuasi. Kenaikan maupun pnurunan tingkat rasio dapat disebbkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah tabel tingkat rasio likuiditas yang telah dihitung
dilihat bahwa tingkat rasio likuiditas
dan
diolah
peneliti
berdasarkan data laporan keuangan
koperasi pada tahun 2008 adalah sebesar 147,47%. Tingkat rasio ini menunjukkan
bahwa
perbandingan
antara harta lancar dan kewajiban lancar di Koprasi Wanita “Setia Bhakti Wanita” tidak begitu besar. Tingkat rasio ini menunjukkan bahwa koperasi
yang diperoleh:
dalam keadaan yang belum cukup mampu untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya. Kondisi ini mulai Tabel 1 Tingkat Rasio Likuiditas Koperasi Wanita “Setia Bhakti Wanita” Jawa Timur 2008-2012 (dalam persentase) Tahun
Rasio Likuiditas Current Quick
membaik dengan peningkatan Current Ratio pada tahun 2009 yang sebesar 151,17% hingga tahun 2010 mencapai 161,64% yang mulai mendekati angka 200% sebagai angka aman dari tingkat
rasio lancar sebuah koperasi. Adanya
yang belum cukup mampu untuk
peningkatan dari Current Ratio ini
melunasi kewajiban jangka pendknya
disebabkan
dengan aktiva lancar yang dimiliki.
jumlah
karena
modal
penambahan
kerja
lebih
besar
Sedangkan untuk Quick Ratio
penambahan
utang
yang
yang dimiliki oleh Koperasi Wanita
diambil koperasi. Kondisi tersebut
“Setia Bhakti Wanita” Jawa timur
tidak terjadi pada tahun berikutnya,
selama
dimana pada tahun 2011 tingkat
mengalami fluktuasi. Pada tahun 2008
Current Ratio kembali mengalami
Quick
penurunan
159,33%.
146,83%, dimana angka ini jauh lebih
Tingkat penurunan tersebut memang
besar dari 100% yang merupakan
tidak besar, namun ttap akan berakibat
angka aman dari tingkat Quick Ratio
pada kemampuan keuangan koperasi.
sebuah
hingga
terjadi
dikatakan pada tahun 2008 koperasi
penurunan tingkat Current Ratio yang
sudah dalam keadaan aman dan dapat
cukup besar yaitu hingga berada di
dikatakan
angka 150,77%. Hal ini dikarenakan
mengendalikan
adanya penambahan utang jangka
Kondisi tingkat Quick Ratio tersebut
panjang pada LPDB dan bank sebesar
mengalami peningkatan pada tahun
Rp 6.333.333.338,40. Jumlah yang
2009 sebesar 150,55% hingga tahun
cukup besar tersebut tentunya akan
2010 mencapai 161,07%. Pada tahap
berpengaruh
terhadap
ini koperasi bnar benar dalam kondisi
kemampuan koperasi dalam melunasi
aman, yang dapat diartikan bahwa
kewajibannya.
Koperasi
daripada
pada
pada
angka
tahun
2012
besar
periode
Ratio
2008-2012
berada
koperasi.
sangat
pada
Sehingga
mampu
kondisi
Wanita
juga
angka
dapat
untuk
keuangan.
“Setia
Bhakti
Dari penjelasan tersebut dapat
Wanita” Jawa timur sudah mampu
dikatakan bahwa selama periode 2008-
untuk melunasi kewajibannya dengan
2012
menggunakan
kondisi
Koperasi
Current
Wanita
Ratio
“Setia
di
Bhakti
Wanita” Jawa timur berada pada posisi
dimiliki
aktiva
tanpa
lancar
yang
memperhitungkan
persediaan yang ada. Pada tahun 2011
Quick Ratio sebesar 158,71% hingga
Quick Ratio koperasi ini berada dalam
tahun 2012 sebsar 150,20%. Kondisi
kondisi yang aman dan sehat, dimana
dari tingkat Quick Ratio tersebut
angka dari Quick Ratio selalu berada
mengalami penurunan sama halnya
di atas angka 100% di setiap tahunnya
dengan
koperasi.
meskipun cenderung fluktuatif. Hasil
Namun penurunan dari Quick Ratio
ini didukukung dengan penelitian yang
tersebut
dilakukan
Current
tidak
Ratio
berpengaruh
besar
Susanto
(2013),
yang
hasil
dari
terhadap kondisi keuangan koperasi,
menyatakan
hal ini dikarenakan tingkat Quick
perhitungan Quick Ratio di KPRI
Ratio masih berada diatas 100% yang
Universitas Brawijaya mencapai jauh
merupakan batas aman dari tingkat
diatas standar umum yaitu 100%.
Quick Ratio yang harus dimiliki
Tingkat Quick Ratio yang tinggi maka
koperasi.
mencerminkan
Pembahasan
sangat
Rasio
likuiditas
bahwa
kemampuan
besar
dalam
yang
melunasi
merupakan
kewajiban lancar, namun jika tingkat
rasio yang digunakan untuk mengukur
Quick Ratio terlalu tinggi hingga
bagaimana
sebuah
mendekati angka 200% maka dapat
koperasi dalam mengelola kuangannya
dikatakan terlalu banyak aktiva yang
dalam memenuhi kewajiban jangka
menganggur atau tidak digunakan
pendeknya
sehingga menjadi kurang efektif.
kemampuan
dengan
menggunakan
aktiva lancar yang dimiliki secara tepat waktu.
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, nilai dari Quick Ratio di
Koperasi Wanita “Setia Bhakti Wanita”
Jawa
Timur
merupakan
Koperasi
Wanita
“Setia
Bhakti
Wanita” Jawa Timur selalu berada
koperasi wanita yang cukup besar
diatas
angka
100%
dengan pengelolaan keuangan yang
dikatakan tidak terlalu tinggi hingga
baik. Namun jika dilihat dari rasio
mencapai
likuiditas yang diukur dengan Current
Hendar (2010), menjelaskan bahwa
Ratio dan Quick Ratio, hanya pada
rasio yang lebih besar dari 100%
angka
dan
200%.
dapat
Menurut
menunjukkan bahwa kondisi keuangan
dengan menggunakan
perusahaan sangat aman. Sehingga
lancar. Dengan tingkat Current Ratio
tingkat Quick Ratio pada Koperasi
yang selalu berada di bawah angka
Wanita “Setia Bhakti Wanita” Jawa
200% menunjukkan bahwa Koperasi
Timur masih dikatakan dalam batas
Wanita “Setia Bhakti Wanita” Jawa
aman dan kondisi keuangan koperasi
Timur masih belum cukup efisien
tergolong
sangat
dalam melunasi kewajiban jangka
mampu
melunasi
baik.
Koperasi
kewajibannya
total
aktiva
pendeknya.
dengan menggunakan aktiva yang
Berdasarkan dari perhitungan
dimiliki tanpa harus baergantung pada
Current Ratio dan Quick Ratio dapat
persediaan koperasi.
dikatakan bahwa tingkat likuiditas di
Sedangkan untuk nilai Current
Koperasi
Wanita
“Setia
Bhakti
Ratio di Koperasi Wanita “Setia
Wanita” masih cukup likuid. Koperasi
Bhakti Wanita” Jawa Timur dapat
masih memiliki harta atau aktiva
dikatakan dalam kategori yang kurang
lancar yang mampu menutupi atau
aman. Berdasarkan hasil perhitungan
melunasi
diperoleh nilai Current Ratio yang
Namun
selalu berada dibawah angka 200%
koperasi belum dapat dikatan berada
sebagai angka aman dan cendrung
pada
fluktuatif pada setiap tahunnya. Hal ini
perbandingan antara hutang lancar
sesuai dengan penlitian yang dilakukan
dengan aktiva lancar yang dimiliki
oleh
masih berada pada 1:1 atau 100%.
Saraswati
(2013),
yang
utang dengan
posisi
lancar
koperasi.
kondisi
tersebut,
yang
Menurut
cenderung
likuiditas yang baik adalah 200% atau
dan
belum
mencapai angka batas aman.
bagaimana
kemampuan koperasi dalam membayar hutang
atau
kewajiban
standart
2:1 untuk menjaga tingkat modal kerja
Tingkat Current Ratio akan memperlihatkan
(2010)
karena
menyimpulkan bahwa Current Ratio fluktuatif
Harahap
aman,
lancarnya
yang cukup. Sehingga dapat diartikan jumlah dari aktiva lancar harus berada jauh di atas jumlah utang lancar.
Kesimpulan dan Saran
aktiva lancar yang jauh di atas jumlah
Kesimpulan
utang akan lebih baik untuk efisinsi
Berdasarkan hasil penelitian
keuangan koperasi. shingga koperasi
pembahasan
dapat
mampu meningkatkan kinerjanya dan
disimpulkan bahwa kondisi tingkat
mnigkatkan likuiditas dari koperasi
dan
likuiditas
maka
Koperasi
Wanita
“Setia
tersebut.
Bhakti Wanita” Jawa Timur selama periode
2008-2012
yang
diukur
dengan Current Ratio dan Quick Ratio, kondisi
koperasi
masih
cukup
likuid.
Namun
tergolong dengan
perandingan antara aktiva lancar dngan kewajiban lancar yang masih berada pada 1:1 atau 100%, maka kondisi tersebut belum mencerminkan kondisi keuangan yang aman untuk sebuah koperasi. Saran Berdasarkan
hasil
dari
perhitungan dan pembahasan maka peneliti menyarankan agar Koperasi Wanita “Setia Bhakti Wanita” Jawa
Daftar Pustaka Harahap, Sofyan Safri.2010.Analisis Kinerja Atas Laporan Keuangan.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Hardiningsih, Lilik dan Lewi Malisan, Abdul Gafur. 2011. Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera Di Balikpapan. (http://journal.feunmul.in/ojs/in dex.php, diakses 19 Juni 2014). Hendar. 2010. Manajemen Perusahaan Koperasi. Semarang: Erlangga.
Kasmir.2010.Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Timur lebih meningkatkan modal kerja atau aktiva lancar yang dimiliki dan menekan pengambilan hutang pada lembaga
lain.
Meskipun
adanya
itu
penting
untuk
operasional,
namun
pinjaman pelaksanaan dengan
memiliki
proporsi
jumlah
Sugiyarso, Gervasius. 2011.Akutansi Koperasi: Sistem, Metode, dan Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Buku Seru Widyasari, Widhi dan Rodhiyah, Apriatni. 2011. Analisis Rasio Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi Penggunaan Modal
Kerja pada KPRI Mardisantoso Kebumen.(http://download.por talgaruda.org, online, diakses 19 Juni 2014 ). Susanto, Antoni. dkk. 2013. Efektivitas Pengelolaan Moda; Kerja Koperasi dalam Meningkatkan Profitabilitas dan Menjaga Tingkat Likuiditas. (administrasibisnis.studentjour nal.ub.ac.id/index.../388, online, diakses tanggal 19 Juni 2014). Saraswati, Dinastya. dkk. 2013. Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Penilaian Kinerja Keuangan Pada Koperasi. (administrasibisnis.studentjour nal.ub.ac.id/index.../484, online, diakses tanggal 19 Juni 2014).