ANALISIS PRIORITAS STRATEGI BAURAN PEMASARAN ANEKA IKAN ASAP PRODUKSI PETIKAN CITA HALUS CITAYAM BOGOR
ANGGRETA KADRI If34066016
DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009
RINGKASAN ANGGRETA KADRI. Analisis Prioritas Strategi Bauran Pemasaran Aneka Ikan Asap Produksi Petikan Cita Halus Citayam Bogor. Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan RATNA WINANDI). Produksi perikanan laut di Indonesia dalam tahun 2008 diperkirakan akan mencapai 5,1 juta ton atau 96,45 persen dari sasatan yang ditetapkan. Demikian pula dalam tahun 2009 diperkirakan hanya 5,3 juta ton atau 97,93 persen dari target yang ingin dicapai menurut Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Departemen Kelautan dan Perikanan. Perikanan merupakan bagian dari sector agribisnis yang tidak kalah penting dalam perekonomian Indonesia. Salah satu upaya agar sub sector perikanan dapat memberikan kontribusi yang cukup besar bagi penerimaan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia adalah dengan meningkatkan produksi dan produktivitas perikanan Indonesia. Peningkatan produksi tersebut diharapkan memiliki daya saing tinggi dan memiliki nilai tambah dari produk-produk turunan yang dihasilkannya. Salah satu usaha kecil menengah yang mengusahan produk olahan ikan yaitu aneka ikan asap yang diproduksi oleh Petikan Cita Halus (PCH) yang merupakan singkatan dari petani ikan Citayam H. Amril Lubis. Aneka ikan asap yang diproduksi PCH adalah ikan yang diolah dari ikan segar, kemudian dilakukan pengasapan secara tradisional tanpa bahan pengawet dan bumbubumbuan. Pada tahun 2007 perkembangan nilai penjualan PCH mengalami penurunan sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan penerimaan PCN dan berdampak pada penurunan produksi PCH. Hal ini diduga karena masih terbatasnya outlet yang dimiliki oleh PCH untuk memasarkan produk yang telah diproduksinya serta dengan pemasaran ke seluruh Indonesia melalui pasar swalayan omset yang diterima PCH lebih kecil dari yang diharapkan. Oleh sebab itu, PCH perlu mendapat perhatian dari aspek bauran pemasaran untuk meningkatkan penjualan, meningkatkan pendapatan dan memperluas pasamya. Tujuan dari penelitian adalah : 1). Menganalisis strategi bauran pemasaran yang saat ini dilakukan oleh PCH untuk mencapai tujuan. 2). Menganalisis prioritas strategi bauran pemasaran yang tepat yang akan diterapkan PCH. Penelitian ini dilakukan di perusahaan aneka ikan asap yang diproduksi oleh PCH Pemiliban tempat penelitian dilakukan secara sengaja Citayam Bogor. (purposive) dengan pertimbangan bahwa aneka ikan asap produksi PCH merupakan suatu usaha yang sedang mengalami perkembangan namun mengalami kendala dalam memasarkan produknya. Pengambilan data dilakukan selama satu bulan yaitu pada bulan Maret sampai dengan bulan April 2009. Analisis data strategi bauran pemasaran PCH dilakukan secara kualitatif, selanjutnya dilakukan analisis data secara kuantitatif dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan prioritas strategi bauran pemasaran. Metode AHP akan diolah dengan menggunakan program Expert Choice version 2000. Kemudian dilakukan analisis secara deskriptif terhadap prioritas strategi pemasaran yang dihasilkan.
Kegiatan strategi bauran pemasaran yang telah dilakukan PCH saat ini adalah menggunakan strategi bauran pemasaran (marketing mix) 4p yaitu product (produk), price (harga) , place (tempat atau saluran distribusi) dan promotion (promosi). Strategi produk yang diterapkan oleh PCH terdiri dari kualitas produk, desain produk, merek produk dan ukuran produk. Hal tersebut dilakukan PCH untuk tetap dapat mempertahankan kualitas produknya. Strategi harga yang diterapkan oleh PCH adalah menetapkan harga berdasarkan dari biaya operasional dan harga berdasarkan jenis ikan. Penetapan harga tersebut dilakukan PCH agar dapat menarik minat konsumen. Strategi distribusi yang diterapkan oleh PCH adalah distribusi langsung dan distribusi tidak langsung. Sedangkan strategi promosi yang dijalankan PCH saat ini yaitu promosi penjualan dan iklan. Berdasarkan hasil pengolahan metode pengambilan keputusan terhadap strategi bauran pemasaran PCH, hasil yang didapatkan menetapkan tujuan meningkatkan penjualan sebagai prioritas pertama dengan bobot sebesar 0,637. Strategi bauran pemasaran yang diprioritaskan adalah strategi produk sebagai prioritas pertama dengan mengutamakan kualitas produk. Prioritas kedua adalah adalah strategi saluran distribusi dengan mengutamakan distribusi tidak langsung. Untuk prioritas ketiga adalah strategi promosi yaitu dengan mengikuti pameranpameran yang bertujuan untuk memperkenalkan produknya dan prioritas keempat adalah strategi harga dengan penentuan harga berdasarkan dari biaya operasional. Saran yang diberikan penulis kepada pihak PCH adalah : 1). PCH diharapkan untuk dapat meningkatkan kualitas produk ikan asapnya. Hal ini bertujuan agar kualitas yang sudah ada menjadi ciri khas dari PCH. 2). Untuk distribusi produk, dihara2kan PCH lnenambah jalur distribusi untuk memasarkan produknya. Hal ini bertujuan agar konsumen dapat dengan mudah memperoleh produk yang telah diproduksi PCH. 3). Pada strategi promosi PCH diharapkan untuk lebih sering mengikuti pameran agar produk yang mereka produksi lebih dikenal oleh konsumen.
ANALISIS PRIORITAS STRATEGI BAURAN PEMASARAN ANEKA IKAN ASAP PRODUKSI PETIKAN CITA HALUS CITAYAM BOGOR
ANGGRETA KADFU H34066016
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Agribisnis
DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009
Judul Skripsi
: Analisis Prioritas Strategi Bauran Pemasaran Aneka lkan
Asap Produksi Petikan Cita Halus Citayam Bogor Nama
: Anggreta Kadri
NIM
: H34066016
Disetujui, Pembimbing
J . Dr. Ir. Ratna win and^, MS NIP19530718 1978032001
Diketahui Ketua Departemen Agribisnis itut Pertanian Bogor
9580908 198403 1002
Tanggal Lulus :
2 7 JUL 2009
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul "Analisis Prioritas Strategi Bauran Pemasaran Aneka Ikan Asap Produksi Petikan Cita Halus Citayam Bogor" adalah karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Bogor, Juli 2009
Anggreta Kadri
H340660 16
RIWAYAT HlDW Penulis dilahirkan di Solok pada tanggal 18 Juni 1985. Penulis adalah anak kedua dari tiga bersaudan dari pasangan Bapak Asmirno Agus dan Ibunda Maiyarni Idris. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD 03 Solok pada tahun 1998 dan pendidikan menengah pertama diselesaikan pada tahun 2000 di SLTPN 1 Solok. Pendidikan lanjutan menengah atas di SMUN 1 Solok diselesaikan pada tahun 2003. Penulis diterima pada Fakultas Matematika dan IImu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor jurusan Analisis Lingkungan melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada tahun 2003. Kernudian penulis melanjutkan studi ke Program Penyelenggaraan Khusus Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor pada tahun 2006.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan segala berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul "Analisis Prioritas Strategi Bauran Pemasaran Aneka Ikan Asap Produksi Petikan Cita Halus Citayam Bogor". Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi bauran pemasaran yang dilakukan saat ini serta menganalisis prioritas strategi bauran pemasaran aneka ikan asap produksi Petikan Cita Halus. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang terkait dan bagi pembaca umumnya.
Bogor, Juli 2009 Anggreta Kadri
UCAPAN TERIMA KASM Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan, penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :
I. Allah SWT atas segala kamnia dan kebesaran-Nya yang telah diberikan kepada penulis.
2. Dr. Ir. Ratna Winandi, MS selaku dosen pembimbing skripsi atas ilmu, bimbingan, waktu dan kesabarannya dalam membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. 3. Dr. Ir. Heny K Daryanto, MEc selaku dosen penguji utama yang telah memberikan masukan untuk penyempumaan skripsi ini.
4. Ir. Juniar Atmakusuma, MS selaku dosen penguji dari komisi pendidikan yang telah memberikan masukan untuk teknik penulisan yang lebih baik.
5. Ibunda, Kakak, Adik dan Keluarga tercinta untuk setiap dukungan dan doa yang diberikan. Semoga ini dapat menjadi persembahan yang terbaik.
6. Bapak H. Amril Lubis dan seluruh bagian pemasaran yang terlibat, terimakasih atas bantuan dan kejasama, serta informasi yang sangat berharga.
7. Dini Nova Sari, Emil, Manik, Bangkit, Octhri, Nike, Uska serta adik-adik bagunde tujuh. Terimakasih telah mengajarkanku untuk selalu berfikir positif dan membuatku lebih berani melakukan ha1 yang tidak pemah terfikirkan sebelumnya, juga atas bantuan yang luar biasa untuk penyelesaian skripsi ini.
8. Hartati Utami Lubis rekan satu bimbingan, terimakasih atas kerjasamanya dalam menyelesaikan skripsi. 9. Kepada seluruh Staf pengajar dan Tata usaha Program Sarjana Agribisnis Penyelenggaraan Khusus.
10. Rekan-rekan Mahasiswa Program Sarjana Agribisnis serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Rogor, Juli 2009 Anggreta Kadri
DAFTAR IS1 Halaman DAFTAR IS1...............................................................................................
i
DAFTAR TABEL ........................................................................................ iii DAFTAR GAMBAR .................................................................................
iv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... v I
PENDAHULUAN ............................................................................. 1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1.2. Perurnusail Masalah ................................................................... .. 1.3. Tujuan Penelitlan ........................................................................ .. 1.4. Manfaat Penehtian ...................................................................... 1.5. Ruang Lingkup ..........................................................................
I1
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 8 .. 2.1. Definisi Ikan .............................................................................. 8 2.2. Ikan Asap Petikan Cita Halus (PCH) ............................................ 9 2.3. Hasil Penelitian Terdahulu .......................................................... 10
111
KERANGKA PEMIKIRAN ......................................................... 13 13 3.1. Kerai~gkaPemikiran Teoritis ................................................... 3.1 .1. Konsep Strategi Pemasaran .............................................. 13 3.1.2. Strategi Bauran Pemasaran 4P .......................................... 13 3.1.2.1. Product (Produk) ................................................... 15 3.1 2.2. Price (Harga) .......................................................... 16 3.1.2.3. Place (TempatiSaluran Distribusi) ........................ 18 3.1.2.4. P1.on7otion (Promosi) ............................................. 19 3 . 1 . Analytical Hierarchy Process (AHP) ................................. 21 3.2. Kerangka Pemikiran Operasional ................................................ 24
IV
METODE PENELITIAN ............................................................. 28 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................28 28 4.2. Jenis dan Sumber Data ................................................................ .......................................................... 4.3. Teknik Pengumpulan Data 28 4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data ......................................... 29 4.4.1. Analisis Strategi Bauran Pemasaran 4P .............................. 29 4.4.2. Analisis Metode AHP ......................................................... 30
V
GAMBARAN UMUM PETIKAN CITA HALUS ......................... 37 ................................................................... 37 5.1. Sejarah . . Perusahaan .. ............................................................. 39 5.2. Vlsi dan Misi Perusallaan . . ..................................................................... 5.3. Struktur Organlsas~ 40
1 1 4 7 7 7
VI
STRATEGI BAURAN PEMASARAN ANEKA IKAN ASAP PETIKAN CITA HALUS (PCH) .....................................................42 6.1. Strategi Produlc ......................................................................... 42 42 6.1.1. Kualitas Produk ............................................................ 6.1.2. Desain Produk ....................................................................43 6.1.3. Merek Produk ..................... . ........................................... 43 6.1.4. Ukuran Produk ...................................................................44 6.2. Strategi Harga .............................................................................. 44 . . . . 6.3. Strateg~D~str~busl ........................................................................ 45 6.4. Strategi Promosi ..........................................................................46
VII
ANALISIS PRIORITAS STRATEGI BAURAN PEMASARAN .......... 47 ANEKA IKAN ASAP PETIKAN CITA HALUS (PCH) 7.1. Penentuan Hierarki Prioritas Strategi Bauran Pemasaran PCH .............................................................. 47 7.2. Analisis Model Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Strategi Bauran Pemasaran ...................................... 49 7.3. Analisis Horizontal Strategi Bauran Pemasaran pada Aneka Ikan Asap Petikan Cita Halus ............................... 50 7.3.1. Analisis Elemen Tujuan ...................................................... 50 7.3.2. Analisis Elemen Bauran Pemasaran .................................. 51 7.3.3. Analisis Elemen Strategi Operasional ............................... 53 7.3.3.1. Analisis Elemen Strategi Operasional untuk Tujuan Meningkatkan Penjualan ....................................53 7.3.3.2. Analisis Elemen Strategi Operasional untuk Tujuan Memperluas Pasar ..............................................55 7.3.3.3. Analsis Elemen Strategi Operasional untuk Tujuan Meningkatkan Pendapatan ...................................57 7.4 Analisis Vertikal Strategi Bauran Pemasaran pada Aneka Ilcan Asap Petikan Cita Halus ............................................ 59 7.4.1. Analisis Elemen Tujuan .................................................... 59 7.4.2. Analisis Elemen Bauran Pemasaran .................................. 60 7.4.3. Analisis Elemen Strategi Operasional ................................ 62 7.4.4. Relcomendasi Pemilihan Prioritas Strategi Bauran Pemasaran Aneka Ikan Asap Produksi Petikan Cita Halus ............................................ 65
VIII
KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................67 8.1. Kesimpulan ................................................................................ 67 8.2. Saran .......................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 69 LAMPIRAN .............................................................................................. 70
DAFTAR TABEL
Nonlor
1.
Halaman Produksi Ikan Olahan Perikanan Tangkap di Perairan Umum menurut Hasil Olahan 1999-2004 ..............................
2.
Perkembangan Nilai Penjualan Aneka Ikan Asap yang di Produksi oleh PCH Tahun 2006-2007 ....................................
3.
2 5
Produksi Aneka Ikan Asap Petikan Cita Halus Tahun 2006-2007 ................................................................................
6
4.
.. Komposisi Ikan Segar .........................................................................
5.
Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu ................................................ 12
6.
Nilai Skala Banding Berpasangan .......................................................
31
7.
Matriks Pendapat Individu (MPI) .......................................................
32
8.
Matriks Pendapat Gabungan ...............................................................
33
9.
Nilai Indeks Acak ................................................................................
34
10.
Penetapan Harga Berdasarkan Jenis Ikan............................................
44
11.
Hasil Pengolahan Horizontal untuk Elemen Tujuan ........................... 50
12.
Hasil Pengolahan Horizontal Elcn~en
8
Strategi Bauran Pemasaran .................................................................. 51 13.
Hasil Pengolahan Horizontal Elemen Strategi Operasional untuk Tujuan Meningkatkan Penjualan ...............................................
14.
Hasil Pengolahan Horizontal Elemen Strategi Operasioilal untuk Tujuan Memperluas Pasar ...............................................
15.
54 56
Hasil Pengolal~anHorizo~lialEle~ncnStrategi Operasional untuk Tujuan Meningkatkan Pendapatan...................................... 58
16.
Hasil Pengolaban Veltikal Elemen Tujuan ....................................
17.
Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Bauran Pemasaran ....................... 61
18.
Hasil Pengolai~arrVertikal Elernen Strategi Operasional ...................... 62
59
DAFTAK GAMUAK
1.
Alur Proses Pengasapan Aneka Ikan Asap PCH ..................................
2.
4P dalam Bauran Pemasaran ...............................................................
14
3.
Model Struktur Hierarki ......................................................................
23
4.
Kerangka I'emikiran Operasional ......................................................
27
5.
Saluran Distribusi Tidak Langsung PC14 ............................................
45
6.
Saluran Distribusi Langsung PCH .......................................................
46
7.
Susun'm Hierarki Analitik Faktor-Faktor yang Metnpengaruhi Penyusunan Strategi Bauran Pemasaran ..............................................
8.
9
49
Hasil Per>golahatlVertikal Hierarki Pengambilan Keputusan Prioritas Strategi Bauran Pemasaran Aneka Ikan Asap Produksi PCH ..........................................................
64
No~nor
Halanlan
1.
Hasil Pct~golaha~l Analisis Proses Hieararki. ....................... ................ 71
2.
ICt~isionerMatriks Serpasa~~gan ..........................................
................ 73
I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penduduk Indonesia sangat rendah akan konsumsi ikannya.
Padahal
Negara ini tergolong sangat luas perairannya, bahkan tiga kali lipat luas daratannya. Konsumsi ikan rakyat Indonesia baru 23 kg per kapita per tahun dibandingkan dengan penduduk Malaysia, Thailand, dan Singapura yang konsumsi ikannya sudah melebihi 40 kg per kapita per tahun'. Produksi perikanan laut di Indonesia dalam tahun 2008 diperkirakan akan mencapai 5,l juta ton atau 96,45 persen dari sasaran yang ditetapkan. Demikian pula dalam tahun 2009 diperkirakan hanya 5,3 juta ton atau 97,93 persen dari target yang ingin dicapai menurut Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Departemen Kelautan dan Perikanan2. Perikanan me~piIkanbagian dari sektor agribisnis yang tidak kalah penting dalam perekonomian Indonesia.
Salah satu upaya agar sub sektor
perikanan dapat memherikan kontribusi yang cukup besar bagi penerimaan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia adalah dengan meningkatkan produksi dan produktivitas perikanan Indonesia. Peningkatan produksi tersebut diharapkan memiliki daya saing tinggi dan memiliki nilai tambah dari produk-produk turunan yang dihasiikannya. Ikan menurut perairan tempat hidupnya, terdiri dari ikan air tawar dan ikan air laut. Keduanya adalah makanan sumber protein yang sangat penting untuk pertumbuhan tubuh. ikan mengandung I8 persen protein yang terdiri dari asamasam amino esensial yang tidak rusak pada waktu pemasakan.
Kandungan
lemaknya sebagian besar adalah asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan dapat menurunkan kolesterol darah. Sampai saat ini, ikan biasanya dikonsumsi langsung oleh masyarakat padahal ikan dapat diolah menjadi berbagai produk olahan seperti pemindangan, peragian dan pengasapan.
' www.de~oikan.com(diakses 22 Januari 2009) w . k a ~ a n l a 8 i . c o . i d(diakses 22 Januari 2009)
Jika diolah dalam berbagai produk olahan, ikan akan digemari oleh anakanak hingga orang dewasa. Banyak orang telah menyadari bahwa makan ikan dari laut dan air tawar lebih baik nilai gizinya. Protein ikan mudah dicerna dan diabsorbsi di dalam tubuh. Oleh karena itu, ikan dan hasil produknya banyak dimanfaatkan orang yang sedang mengalami kesulitan pencemaan. Agar rnasyarakat gemar makan ikan, banyak cara mengolah ikan yang tersebar di Nusantara dengan tradisi masing-masing daerah yang bisa dipelajari supaya banyak variasi dalam pengolahannya. Sumber daya ikan masih berperan penting sebagai sumber mata pencaharian, lapangan kerja dan protein ikan bagi beberapa Negara. Diperkirakan peningkatan jumlah penduduk dunia dan kebutuhan akan bahan pangan dan gizi yang lebih baik akan mendorong peningkatan produksi ikan. Cara mengolah ikan mulai dari dibakar, digoreng, digulai, dipepes dan juga diolah menjadi ikan asap. Adapun produksi ikan olahan perikanan tangkap di perairan umum dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Produksi lkan Olahan Perikanan Tangkap di Perairan Umum menurut Hasil Olahan 1999-2004
Sumber : Departernen Kelautan dan Perikanan (DKP), 2006
Berdasarkan Tabel 1, menunjukkan bahwa produksi ikan olahan dengan cara pengasapan pada tahun 1999 sampai tahun 2004 cenderung meningkat dibandingkan dengan produksi ikan olahan lainnya yang lebih berfluktuatif dari tahun ke tahun. Meningkatnya produksi olahan ikan dengan cara pengasapan mengindikasikan bahwa pengasapan ikan mulai digemari oleh semua kalangan. Salah satu usaha kecil menengah yang mengusahakan produk olahan ikan yaitu aneka ikan asap yang diproduksi oleh Petikan Cita Halus (PCH) yang merupakan singkatan dari Petani Ikan Citayam H. Amril Lubis. Usaha kecil menengah ini memproduksi aneka ikan asap yang terdiri dari ikan air tawar dan ikan air laut. Ikan air tawar yang di asapkan terdiri dari ikan Patin dan Lele, sedangkan ikan air laut yang di asapkan terdiri dari ikan Marlin, Tuna, Cakalang dan Pari. Aneka ikan asap yang diproduksi oleh PCH adalah ikan yang diolah dari ikan segar, kemudian dilakukan pengasapan secara tradisional tanpa bahan pengawet dan bumbu-bumbuan. Pengasapan yang dilakukan merupakan salah satu tekhnologi inovatif untuk mengawetkan ikan tanpa campuran bahan pengawet buatan atau kimiawi. Bahan pengasapan yang digunakan pada aneka ikan asap ini adalah bahan bakar yang mengandung selulosa tinggi yang berguna sebagai pengawet ikan dan memberikan aroma harum yang khas. Ikan asap PCH mengandung sedikit kadar air, dagingnya padat terpadu, mikroorganisme pembusuk dalam daging ikan dapat dilumpuhkan karena adanya senyawa di dalam asam kayu, serta wama ikan asap yang diproduksi oleh PCH lebih menarik dan mengkilat. Selain itu, kelebihan aneka ikan asap yang diproduksi oleh PCH memiliki rasa daging yang gurih, padaf aroma yang khas, mudah diolah atau instant. Pengolahan ikan asap PCH berbeda dengan pengolahan ikan asap pada umumnya yang masih bersifat home industy. Dengan alasan efisiensi, pengolahan ikan asap PCH hanya membutuhkan waktu empat jam tanpa mengurangi kelezatannya. Selain itu, efisiensi yang dilakukan PCH yaitu dengan menggunakan rasio ikan satu berbanding tiga. Dimana, untuk menghasilkan satu kilogram ikan asap membutuhkan tiga kilogram ikan segar. Ikan asap yang diproduksi PCH mampu bertahan selama setahun dan aman atau terbebas dari bau busuk karena disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu -15' C.
Aneka ikan asap yang diproduksi oleh PCH dapat dijumpai di UKM Center Tanah Abang serta Gyant dan Hero dengan harga Rp 60.000 - Rp 85.000kilogram (dalam bentuk curah atau produk yang dipasarkan menggunakan merek Gyant-Hero) dan Rp 15.000 - Rp 18.000 (untuk kemasan 205 gram).
1.2. Perumusau Masalah
Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap berkembang. Tujuan hanya dapat dicapai dengan usaha mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan atau laba perusahaan. Keuntungan atau laba perusahaan dapat dilakukan dengan cara mempertahankan dan meningkatkan penjualannya, melalui usaha mencari dan membina langganan, serta usaha menguasai pasar dengan cara meningkatkan volume permintaan konsumen. Tujuan hanya dapat dicapai apabila bagian pemasaran perusahaan melakukan strategi yang handal untuk dapat menggunakan kesempatan atau peluang yang ada dalam pemasaran, sehingga posisi atau kedudukan perusahaan di pasar dapat dipertahankan dan sekaligus ditingkatkan. Aneka ikan asap PCH memerlukan strategi pemasaran agar produk ikan asap PCH yang ditawarkan dapat terserap oleh pasar. Petikan Cita Halus memerlukan strategi pemasaran dalam memasarkan produk-produknya, karena pemasaran mempunyai peranan yang penting dalam dunia usaha agar dapat tercapainya tujuan perusahaan. Produk aneka ikan asap yang diproduksi oleh PCH telah masuk ke supermarket seperti Diamond Best, Alfa Supermarkef serta Gyant dan Hero di tahun 2006 dan 2007. Perkembangan nilai penjualan aneka ikan asap yang diproduksi oleh PCH yang telah masuk ke supermarket dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2007 mengalami penurunan, sehingga dengan adanya penurunan penjualan berdampak pada penurunan penerimaan PCH. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini.
Tahel 2. Perkembangan Nilai Penjualan Aneka Ikan Asap yang di Produksi OIeh PCH Tahun 2006-2007
$umber : PCH, 2007
Berdasarkan Tabel 2, perkembangan nilai penjualan aneka ikan asap yang diproduksi oleh PCH mengalami penurunan.
Penumnan perkembangan nilai
penjualan PCH terjadi karena pemasaran yang dilakukan ke seluruh Indonesia melalui pasar swalayan tersebut menyebabkan omset yang dihasilkan lebih kecil dari yang diharapkan.
Hal ini diduga karena produk yang telah dipasarkan
melalui pasar swalayan tersebut dijual dalam bentuk curah oleh pihak GyantHero. Dengan kata lain, produk yang telah dipasarkan PCH tidak menggunakan merek Aneka Ikan Asap PCH, melainkan rnenggunakan merek Gyant-Hero. Sehingga, dalam ha1 ini pihak Gyant-Hero sangat diuntungkan sedangkan pihak PCH merasa dirugikan karena produk yang telah dipasarkannya tidak dikenal konsumen sebagai produk Aneka Ikan Asap PCH melainkan ikan asap Gyanthero. Selain itu, sebagai UKM, PCH membutuhkan dana dan pemasaran agar produk yang telah diproduksinya dapat dipasarkan ke konsumen, dari permasalahn diatas maka penelitian ini perlu dilakukan. Volume penjualan yang menurun juga diikuti oleh penurunan produksi PCH. Penurunan produksi PCH dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini.
Tabel 3. Produksi Aneka Ikan Asap PCH Tahun 2006-2007
Tahun
I
Produksi Ikan Asap (KgITh)
,
I
Sumber : PCH 2007
Berdasarkan informasi yang di dapat dari wawancara dengan pihak PCH, penurunan yang terjadi di tahun 2007 diduga disebabkan karena masih lemahnya kualitas produk yang dihasilkan oleh PCH pada saat memasarkan produknya serta masih terbatasnya pengetahuan tentang produk yang dimiiiki oleh bagian pemasaran pihak PCH. Hal tersebut menunjukkan strategi pemasaran yang dilakukan PCH belum optimal.
Pennasalahan yang dihadapi oleh PCH
merupakan tantangan bagi PCH untuk meningkatkan volume penjualan dan produksinya agar tidak mengalami kerugian.
Oleh karena itu, untuk
meningkatkan volume penjualannya maka PCH hams meningkatkan strategi pemasaran produknya. Petikan Cita Halus harus memiliki suatu strategi pemasaran produk dengan perencanaan yang sangat baik. PCH dapat bertahan dan mampu memperluas pasarnya sehingga penurunan penerimaan dapat teratasi, Strategi pemasaran yang baik akan sangat memhantu memenuhi kebutuhan PCH dalam pencapaian tujuan yang diinginkan perusahaan. Strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberhasilan usaha perusahaan umurnnya dan bidang pemasaran khususnya. Dengan demikian, strategi pemasaran harus dapat memberi gambaran yang jeias dan terarah tentang apa yang akan dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau peluang pada beberapa pasar. Selain itu, PCH belum melakukan prioritas dalam pengimplementasian strategi. Sehingga PCH perlu melakukan penilaian prioritas melalui proses yang bersifat subjektif dalam pengambilan keputusan. Prioritas dibutuhkan karena adanya beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh PCH, tapi karena keterbatasan sumberdaya maka perlu diketahui prioritas dari setiap strategi bauran pemasaran PCH.
Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan masalah yang dapat dikaji dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana strategi bauran pemasaran yang saat ini dilakukan oleh PCH untuk mencapai tujuan?
2. Bagaimana prioritas strategi bauran pemasaran yang tepat untuk dijalankan oleh PCH.
1.3. Tujuan Penelitian
1. Menganalisis strategi bauran pemasaran yang saat ini dilakukan oleh PCH untuk mencapai tujuan
2. Menganalisis prioritas strategi bauran pemasaran yang tepat akan diterapkan PCH menggunakan metode Proses Hierarki Analitik (PHA).
1.4. Manfaat Penelitiau 1. Perusahaan, memberikan informasi dan bahan perlimbangan bagi Petikan Cita Halus sebagai objek dari penelitian untuk mengidentifikasi faktorfaktor yang mempengaruhi keputusan strategi bauran pemasaran yang paling tepat. 2. Kalangan akademis, sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya
atau kegiatan lain yang bersangkutan. 3. Peneliti, sebagai pengalaman untuk latihan dalam menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian ini terbatas hanya untuk mengkaji strategi bauran pemasaran 4P yang terdiri dari product (produk), price (harga), place (tempat atau distribusi) dan promotion (promosi) serta menentukan prioritas strategi bauran pemasaran yang tepat untuk dijalankan oleh PCH.
I1 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Defrnisi Ikan
Ikan mempakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat selain sebagai komoditi ekspor. Ikan cepat mengalami proses pembusukan dibandingkan dengan bahan makanan lain. Bakteri dan perubahan kimiawi pada ikan mati menyebabkan pembusukan. Mutu olahan ikan sangat tergantung pada mutu bahan mentahnya. Tanda ikan yang sudah busuk yaitu mata suram dan tenggelam, sisik suram dan mudah lepas, wama kulit suram dengan lendir tebal, insang berwarna kelabu dengan lendir tebal, diiding perut lembek, dan wama keseluruhan suram serta berbau busuk. Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat, mudah didapat, dan harganya murah. Namun ikan cepat mengalami proses pembusukan. Oleh sebab itu pengawetan ikan perlu diketahui semua lapisan masyarakat. Pengawetan ikan secara tradisional bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, sehingga tidak memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak. Untuk mendapatkan hasil awetan yang bermutu tinggi diperlukan perlakuan yang baik selama proses pengawetan seperti menjaga kebersihan bahan dan alat yang digunakan, menggunakan ikan yang masih segar, serta garam yang bersih. Ada bermacam-macam pengawetan ikan, 'antara lain dengan cara penggaraman, pengeringan, pemindangan, perasapan, peragian dan pendinginan ikan. Tabel 4 di bawah ini menunjukkan bahwa ikan mempunyai nilai protein tinggi dengan nilai 17 persen, dan kandungan lemaknya rendah sehingga banyak memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh manusia. Tabel 4. Komposisi Ikan Segar Komponen
Kadar (%)
Kandungan air
76,OO
Protein
17,OO
Lemak
4,50
Mineral dan vitamin Sumber : http://www.ristek.go.id
2,52
- 4,50,.
2.2 Ikan Asap Petikan Cita Halus (PCH)
Ikan asap adalah ikan yang diolah dari ikan segar, kemudian dilakukan pengasapan secara tradisional tanpa bahan pengawet dan bumbu-bumbuan. Pengasapan merupakan salah satu tekhnologi inovatif untuk mengawetkan ikan tanpa campuran bahan pengawet buatan atau kimiawi.
Bahan pengasapan
digunakan bahan bakar yang mengandung selulosa tinggi berguna sebagai pengawet ikan yang dan memberikan aroma harum yang khas. Ikan asap mengandung sedikit kadar air, dagingnya padat terpadu, mikroorganisme pembusuk dalam daging ikan dapat dilumpuhkan karena adanya senyawa di dalam asam kayu, wama lebih menarik dan mengkilat. Kelebihan dari ikan asap yaitu memiliki rasa daging yang gurih dan padat, aroma yang khas dan mudah diolah atau instant. Alur proses pengasapan aneka ikan asap yang diproduksi oleh PCH dapat dilihat pada Gambar 1.
m n Sortasi
Pengasapan
Penirisan
1
1 Pendin,'olnan lkan
Pembelahan Ikan
-El Pencucian Ikan
+-
Pengemasan Kernasan Vakum
Gambar 1. Alur Proses Pengasapan Aneka Ikan Asap PCH Sumber : PCH (2007)
lkan di Freezer
2.3. Hasil Penelitian Terdahulu
Agustina (2004), melakukan penelitian analisis strategi pemasaran makanan tradisional gepuk dan ikan balita khas bogor merek karuhun pada PT Intrafood Citarasa Nusantara, Bogor Jawa Barat. Alat analisis yang digunakan adalah matriks IFE, EFE, IE dan SWOT serta AHP. Praharsa (2005), melakukan penelitian analisis pengambilan keputusan shategi bauran pemasaran pada CV aquatiq Indonesia. Dilakukan dengan metode Proses Hierarki Analitik dan strategi bauran pemasaran empat P.
Dari hasil
penelitian, dapat diketahui bahwa prioritas menyeluruh menempatkan tujuan meningkatkan penjualan di urutan pertama. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa untuk elemen shategi bauran pemasaran, strategi promosi menempati prioritas pertama. Prioritas kedua ditempati oleh harga dan prioritas ketiga dan keempat ditempati oleh distribusi dan produk.
Keempat strategi bauran
pemasaran tersebut kemudian dijabarkan menjadi strategi operasional yang setelah dilakukan analisis dengan metode AHP dapat diprioritaskan menurut masing-masing strategi.
Prioritas-prioritas utama strategi operasional untuk
masing-masing strategi adalah kualitas untuk strategi produk, penetapan barga dibawah pesaing untuk strategi harga, distribusi langsung untuk strategi distribusi dan pemasaran langsung untuk shategi promosi. Poemomo (2006), melakukan penelitian strategi pengembangan usaha ikan hias air tawar di CV Colisa Aquaria Bogor Jawa Barat. Analisis yang digunakan adalah analisis tiga tahap formulasi strategi yaitu tahap input, t a h * ~ pencocokan dan tahap keputusan. Tahap input yaitu tahap untuk meringkifs informasi input data yang diperlukan untuk merumuskan strategi dengan menggunakan matriks EFE dan IFE.
Untuk membentuk matriks tersebut
dilakukan analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan.
Tabap
pencocokan adalah memfokuskan untuk menghasilkan strategi alternatif yang layak dengan memadukan faktor-faktor ekstemal dan internal yang menggunakan matriks IE dan matriks SWOT sebagai alat analisisnya. Pada tahap keputusan alat analisis yang digunakan adalah QSPM untuk menentukan prioritas strategi terbaik yang dijalankan perusahaan.
Anwar (2007), melakukan penelitian analisis preferensi konsumen terhadap ikan hias air tawar (studi kasus di kota Bogor).
Data mengenai
preferensi konsumen terhadap ikan hias air tawar diolah dengan analisis deskriptif, model sikap Multiatribut Fishbein, uji "The Mann Whitney Test' dan uji kebebasan Chi Square (Chi-kuadrat).
Berdasarkan 60 kuisioner yang
terkumpul dapat dilihat sejumlah karakteristik responden. Keragaan responden berdasarkan jenis kelamin pada umumnya responden adalah laki=iaki dengan jumlah 36 orang (60 persen) sedangkan responden perempuan berjumlah 24 orang (40 persen), ha1 ini cukup beralasan karena jenis komoditi disini yaitu ikan hias yang memang biasanya digemari oleh laki-laki. Jumlah responden yang tidak membeli ikan hias air tawar yang terbesar adalah usia 26-35 tahun. Hasil penilaian sikap antara responden yang membeli dan tidak membeli netral.
Setelah dilakukan uji The Mann-Whitney U test
ternyata hasil dari kedua responden sama yaitu terima Ho artintya tidak ada perbedaan sikap antara responden yang membeli dan tidak memheli. Hasil dari uji kebebasan Chi Square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara karakteristik dengan sikap responden terhadap produk ikan hias air tawar dimana P-Value < 5 %. Sedangkan hasil dari analisis Chi Square untuk responden yang tidak membeli adalah terima Ho, keseluruhan karakteristik tidak memiliki hubungan dengan sikap responden terhadap produk ikan hias air tawar, dimana nilai P-Value >5 %. Hasibuan (2008), melakukan penelitian analisis formulasi strategi pengembangan bisnis ikan hias koi pada CV Ayunawa Freshwater Fish Farm Bogor, Provinsi Jawa Barat. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis kualitatif dengan cara menganalisis lingkungan perusahaan agar mengetahui apa yang menjadi peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan (SWOT) yang dihadapi oleh perusahaan.
Sedangkan analisis kuantitatif
digunakan pada matriks EFE, matriks IFE,matriks IE dan QSPM. Perurnusan strategi, dilakukan melalui tiga tahapan yaitu matriks EFE, matriks IFE, matriks IE dan matriks SWOT, sedangkan untuk menentukan prioritas strategi yang telah dihasilkan menggunakan QSPM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa urutan alternatif strategi yang akan diterapkan oleh CV
Ayunawa Freshwater Fish Farm adalah (1) mempertahankan dan meningkatkan mutu produk dengan cara pengawasan produksi, (2) merekrut tenaga kerja yang terampil dan ahli, (3) membuat perencanaan produksi, (4) menghasilkan jenis koi yang lebih variatif, (5) meningkatkan teknologi produksi dan informasi.
Tabel 5. Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya, menunjukkan bahwa dalam merencanakan strategi pemasaran perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam menyusun strategi pemasaran. Hal ini sangat penting untuk melihat sejauh mana faktor-faktor tersebut berperan dalam penyusunan strategi pemasaran.
Metode PHA menjadi penting untuk
dilakukan karena PHA memasukkan aspek kuantitatif maupun aspek kualitatif, serta memberikan prioritas untuk setiap alternatif.
Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian terdahulu yaitu komoditas yang diteliti dan daerah penelitiannya, dimana perusahaan yang diteliti adalah perusahaan yang memproduksi aneka ikan asap yang diproduksi oleh PCH yang berada di daerah Citayam Bogor.
I11 KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta lokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Penilaian atau evaluasi ini menggunakan analisis keunggulan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman. Hasil penilaian atau evaluasi ini digunakan sebagai dasar untuk menentukan apakah strategi yang sedang dijalankan perlu diubah, sekaligus digunakan sebagai landasan untuk menyusun atau msnentukan strategi yang akan dijalankan pada masa yang akan datang (Assauri 2007). 3.1.2. Strategi Bauran Pemasaran 4P
Bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni produk, harga, tempat atau saluran distribusi dan promosi.
Menurut Kotler (1997), strategi
pemasaran yang dilakukan oleh pemsahaan dapat didekati dengan konsep bauran pemasaran (marketing mix). Kotler (1997) selanjutnya mendefinisikan bauran pemasaran sebagai seperangkat strategi pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Terdapat beberapa strategi pemasaran, dimana strategi pemasaran tersebut dikelompkkan menjadi empat kelompok yang luas yang disebut empat p : product (produk), price (harga), place (tempat atau saluran dishibusi) dan promotion -ipromosi).
Keempat kelompok besar bauran pemasaran tersebut
mempunyaidxrbagai variabel, yang akan ditunjukkan pada Gambar 2.
Bauran Pernasaran
Product Keragaman produk Kualitas
Saluran pemasaran Pengelompokkan Lokasi persediaan
Nama merek Kemasan Ukuran Imbalan
Dafiar harga RabaWdiskon Potongan harga kbusus Periode pembayaran Syarat kredit
Promotion Promosi penjualan Periklanan Tenaga penjualan Kehumasan Pemasaran langsung
Gambar 2.4P dalam Bauran Pemasaran Sumber : Kotler (1997)
Titik awal dari semua kegiatan akan bertumpu pada dasar dalam artian permintaan.
Karena tanpa pasar tidak akan terjadi proses interaksi bisnis dan
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Jika melihat dari sudut pandang bisnis, maka aspek pemasaran adalah sangat penting dalam usaha dibidang apapun. Perubahan dan ketidakpastian kondisi perekonomian merupakan suatu karakteristik yang dapat mewarnai dunia usaha. Juga dampak dari globalisasi yang seiring dengan perkembangan teknologi telah merubah iklim usaha yang harus dihadapi. Berikut strategi pemasaran yang terdiri dari product (produk), price (harga), place (tempat atau saluran distribusi) danpromotion (promosi) :
3.1.2.1. Definisi Product (Produk)
Produk dapat diartikan pula sebagai salah satu yang ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler, 1997).
Produk merupakan alat bauran
pemasaran yang paling mendasar karena merupakan penawaran berwujud perusahaan kepada pasar yang mencakup kualitas, kuantitas, rancangan, bentuk, merek, dan kemasan produk. Dalam pengertian luas, produk dapat mencakup apa saja yang bisa ditawarkan termasuk benda-benda fisik, jasa manusia, tempat, organisasi dan gagasan. Faktor yang terkandung dalam suatu produk adalah mutu (kualitas), penampilan, pilihan, gaya, merek, pengemasan, jenis produk dan macam produk. Mutu produk menurut Kotler dan Amstrong (1997) berarti menunjukkan kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi keawetan, keandalan, ketepatan, kemudahan dipergunakan dan diperbaiki serta atribut yang lain. Dalam pengembangan suatu produk, produsen hams menentukan tingkat kualitas yang mendukung posisi produk itu dalam pasar sasaran. Kualitas produk mempakan keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya yang memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.
Kegiatan memperkenalkan dan
mempopulerkan merek dagang suatu produk merupakan syarat berhasilnya pemasaran. Menurut Kotler dan Amshong (1997), merek adalah nama, istilah, tanda, simbol atau kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk membedakannya dari produk pesaing. Pengemasan adalah kegiatan merancang dan memproduksi kemasan atau pembungkus suatu produk, pengemasan merupakan bagian dari strategi produk. Kemasan yang di desain secara tepat dan baik akan menciptakan nilai khusus bagi konsumen yang merupakan sarana promosi.
Berdasarkan sumber teori dan hasil studi pendahuluan dengan pemimpin perusahaan maka indikator bauran produk yang akan dianalisis pada penelitian ini yaitu : 1. Kualitas produk. 2. Desain atau kemasan produk. 3. Merek produk.
4. Ukuran produk. 3.1.2.2. Definisi Price (Harga) Price (harga) adalah jumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau
jasa. Harga dalarn sejarahnya ditentukan dari hasil negosiasi antara pembeli dan penjual. Harga merupakan salah satu elemen bauran pemasaran paling fleksibel, harga dapat diubah dengan cepat, tidak seperti feature produk dan perjanjian distribusi. Harga juga merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang mengahsilkan pendapatan, elemen lainnya rnenimbulkan biaya (Kotler, 1997). Harga yang ditetapkan hams dapat menutup sernua biaya atau bahkan lebih dari itu, yakni untuk dapat memberikan laba atau keuntungan finansial bagi perusahaan.
Jika harga ditetapkan terlalu tinggi akan berakibat negatif bagi
perusahaan. Dampak yang akan terjadi adalah jumlah pembeli yang rnenurun, volume penjualan berkurang, semua biaya mungkin tidak dapat tertutupi, dan pada akhimya perusahaan akan menderita kerugian.
Salah satu prinsip bagi
manajemen dalam penentuan harga ini adalab pada kemauan dan kemampuan pembeli untuk harga yang telah ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk menutupi biaya produksi serta menghasilkan laba. Akan tetapi karena ha1 tersebut di atas, maka sering terjadi kesalahan umun di dalam penentuan harga yaitu penetapan harga terlalu berorientasi biaya, sehingga harga tidak dapat menangkap perubahan pasar, harga ditetapkan secara independen dari bauran pernasaran lainnya dan yang terakhir harga kurang cukup bewariasi untuk berbagai macarn produk, segmen pasar, dan juga saat pembelian. Menurut Sotjan, A (2007), dalam menetapkan harga jual produk suatu perusahaan harus memperhatikan berbagai pihak antara lain konsumen akhir, penyalur, pesaing, pensuplai dana, para pekerja dan pemerintah. Hal ini perlu
diperhatikan, karena tingkat harga tidak terlepas dari daya beli konsumen, reaksi para pesaing, jenis produk dan elastisitas permintaan serta tingkat keuntungan perusahaan. Setelah ditentukan tujuan penetapan harga, maka perlu dipelajari prosedur penetapan harga. Pada dasarnya prosedur penetapan harga dapat dikelompokkan ke dalam salah satu dari tiga orientasi yaitu orientasi biaya, orientasi permintaan, dan orientasi persaingan. 1. Penetapan harga dengan orientasi biaya Pada umumnya dalam penetapan harga, segala biaya tumt diperhitungkan termasuk pula biaya overhead 2. Penetapan harga dengan orientasi permintaan Penetapan harga dengan cara ini didasarkan pada persepsi konsumen dan intensitas permintaan yang lebih ditekankan dari faktor biaya. 3. Penetapan harga dengan orientasi persaingan
Penetapan harga ini membutuhkan analisis dan pengkajian tentang harga yang ditetapkan oleh para pesaing.
Harga yang ditetapkan para pesaing perlu
dipertimbangkan dalam penetapan harga dari produk yang dihasilkan perusahaan. Dalam ha1 ini kemungkinan harga yang ditetapkan adaiah sama dengan yang ditetapkan oleh para pesaing, atau mungkin harga yang ditetapkan adalah lebih rendah atau lebih tinggi dalam suatu persentase tertentu dari para pesaing. Menurut Kotler (1997), perusahaan harus menetapkan harga sesuai dengan nilai yang diberikan dan dipahami pelanggan. Harga yang ditetapkan harus dapat menutup semua biaya atau bahkan lebih dari itu, yakni dapat memberikan laba atau keuntungan finansial bagi perusahaan. Jika harga ditetapkan terlalu tinggi akan memberikan dampak bagi perusahaan yaitu jumlah pembeli yang menunm, volume penjualan yang berkurang dan pada akhirnya pemsahaan akan menderita kerugian.
Prinsip yang penting bagi suatu perusahaan dalain menetapltan harga adalah menitikberatkan kepada kemauan petnbeli untuk harga yang telah ditentukan untuk menghasilkan produk dan mei~ghasilkanlaba.
Berdasarkan
sumber teori dan hasil studi pendahuluan dengan pemimpin perusahaan maka indiltator hauran harga yang akan dianalisis pada penelitian ini yaitu : 1. Harga berdasarkan jenis ikan
2. Harga berdasarkan dari biaya operasional 3.1.2.3. Definisi Place (Tempat atau Saluran Distribusi) Place (tempat atau saluran distribusi) adalah alat bauran pemasaran yang termasuk didalarnnya berbagai kegiatan yang dilakukan untuk membuat produk agar diperoleh dan tersedia bagi pelanggan sasaran untuk membawa produk ke pasar sebagian produsen bekerjasama dengan perantara. Distribusi adalah kegiatan pemasaran yang bertujuan menciptakan nilai tarnbah produk melalui fi~ngs! pemasaran dengan menyalurkan, menyebarkan, mengirimkan atau menyampaikan barang dan jasa dari produsen ke konsumeil, yang digunakan sesuai keperluan (jenis, jumlah, harga, tempat dan waktu). Proses ini memperlancar arus saluran pemasaran (mcnketing channel fiw) secara fisilt dan non fisik. Salurail pemasaran merupakan sekuinpulan organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses penyediaan produk (pelayanan) untuk digunakan atau dikonsumsi. Strategi pemasaran adalah rangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk mel~jadikansuatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi (Kotler,1997).
Banyak perusahaan menganggap
distribusi hasil produksi merupakan kegiatan yang kurang mendapat perhatian padahal pola dan jalur distribusi yang cukup tinggi dalam struktur biaya. Oleh ltarena itu keefektifan dan keefisienan jalur distribusi perlu diperhatikan. Saluran distribusi terdiri dari seperangkat lemhaga yang melakukan semua ltegaiatan yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status kepemilikan dari produsen ke konswnen (Bucklin dalanz Kotler, 1997). Lembaga-lembaga yang ikut ambil bagian dalam penyaluran barang dan jasa antara lain produsen,
perantara dan konsumen akhir. Jumlah perantara atau lembaga yang digunakan tersebut akan menentukan panjangnya saluran dishibusi. Dilihat dari jauh pendeknya rantai distribusi, saluran dishibusi dapat dikelompokkan menjadi dua (Kotler 1997) yaitu : a. Saluran distribusi langsung, yaitu saluran distribusi dimana produk dari produsen langsung ke tangan konsumen tanpa penyalur. b. Saluran dish-ibusi tidak langsung, yaitu perusahaan dalam mendistribusikan produknya menggunakan penyalur atau agen perantara dan juga pengecer sebelum sampai ke tangan konsumen. Distribusi yang efektif memberikan kemudahan bagi konsumen untuk mendapatkan barang atau jasa yang mereka butuhkan. Pemsahaan menentukan
jumlah penyalur di setiap tingkat saluran, jika produk mempakan barang konsumsi, maka dilakukan distribusi tersebar. Sedangkan untuk produk bempa barang industri dilakukan pada tempat-tempat tertentu seperti dealer-dealer resmi. Berdasarkan sumber teori dart hasil studi pendahuluan dengan pemimpin perusahaan maka indicator bauran saluran distribusi yang akan dianalisis pada penelitian ini yaitu :
1. Distribusi langsung. 2. Distribusi tidak langsung.
3.1.2.4. Definisi Protnotion promosi) Prornotion (promosi) adalah salah satu kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan dengan cara mempengaruhi konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung. Mempengaruhi konsumen dapat dilakukan dengan cara mengkomunikasikan keunggulan produknya untuk membujuk pelanggan sasaran agar mau membeli. Apabila pemsahaan berhasil dalam mengkomunikasikan keunggulan produknya, maka akan mendapatkan perhatian dari konsumen terhadap produk yang dipasarkan.
Menurut Kotler (1997), bauran promosi terdiri dari lima cara utama yaitu :
1. Periklanan, yaitu semua bentuk presentasi non personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat pembayaran. 2. Promosi penjualan, yaitu intensif jangka panjang untuk mendorong keinginan untuk mencoba atau membeli produk atau jasa. Promosi penjualan terdiri dari cara promosi pelanggan (sampel, kupon, penawaran pengembalian uang, potongan harga premi, hadiah, hadiah langganan, percobaan gratis, garansi, promosi gabungan, promosi silang, tampilan di tempat pembelian dan demonstrasi), promosi perdagangan (potongan harga, tunjangan iklan, dan pajangan barang gratis) dan promosi bisnis wiraniaga (pameran perdagangan dan konveksi, kontes bagi wiraniaga dan iklan khusus)
3. Pemasaran langsung melalui penggunaan surat, telepon dan alat penghubung non personal lainnya untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respon dari pelanggan dan calon peianggan tertentu. 4. Penjualan personal, yaitu interaksi langsung antar satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan pemhelian. 5. Hubungan masyarakat dan publisitas melalui berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. Efektivitas promosi sangat tergantung dari pemilihan bentuk promosi yang diberlakukan terhadap produk yang dipasarkan. Suatu jenis produk akan berbeda dengan produk lain dalam ha1 bentuk promosinya. Perusahaan dalam menetapkan strategi promosinya hams lebih dahulu mengenal secara mendalam tentang produk yang dipasarkannya agar media yang dipilihnya sebagai media promosi yang tepat. Selain itu hal-ha1 yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan kebijakan promosi adalah menentukan tujuan komunikasi, memilih media yang tepat, waktu penyampaian promosi dan menetapkan anggaran promosi.
Berdasarkan sumber teori dan hasil studi pendahuluan dengan pemimpin perusahaan maka indikator bauran promosi yang akan dianalasis pada penelitian ini yaitu :
1. Promosi penjualan. 2. Iklan. 3.1.3. Analytical Hierarchy Process (AHP) Ketepatan menganalisis masalah dan menetapkan prioritas merupakan ha1 yang sangat mutlak. Dalam sistem perusahaan dalam menangani persoalanpersoalan yang kompleks diperlukan penyusunan peringkat atau prioritas bagi tiap persoalan yang ada. Sehingga dalam jangka pendek, permasalahan yang utama atau yang menduduki prioritas tertinggi akan terpecahkan terlebih dahulu. Hubungan strategi bauran pemasaran empat P dengan metode AHP yaitu dengan menggunakan metode AHP permasalahan yang luas dan tidak tershuktur dalam perusahaan bisa menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami. Proses pemikiran intuitif dituntut dalam menangani permasalahan di atas. Selain menggunakan kemampuan logika yang tepat, banyaknya alternatif alat analisis yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah bagi pengambilan keputusan. Metode AHP yang akan digunakan dalam penelitian ini, mencoba menjadikan permasalahan yang kompleks dan menunjukkan prioritas untuk suatu kriteria dan alternatif yang diturunkan dari hasil komparasi berpasangan dengan cara menentukan dan menginterpretasikan konsistensi dari penilaian pendapat kualitatif ke pendapat kuantitatif.
Kerangka ini akan mempermudah dalam
menstratifikasikan permasalahan dan informasi yang tersedia. Hasil yang diharapkan akan lebih mencerminkan efisiensi, baik itu efisiensi waktu dan tenaga dalam pengambilan keputusan nantinya. Menurut Saaty (1991), ada dua fokus untuk memecahkan permasalahan : 1. Ancangan deduktif, memfokuskan pada bagian-bagian.
2. Ancangan sistem yang memutuskan pada bekerjanya sistem secara keseluruhan. Kedua fokus tersebut tergabung dalam proses hirarki analitik.
Metode AHP periama kali dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, ahli matematika dari University of Pitsburgh, Amerika Serikat pada awal tahun 1970an. AHP adalah suatu model yang luwes yang memberikan kesempatan bagi perorangan
atau
kelompok
untuk
membangun
gagasan-gagasan
dan
mendefinisikan persoalan dengan cara membuat asumsi mereka masing-masing dan memperoleh pemecahan yang diinginkan. AHP merupakan proses yang ampuh untuk menanggulangi berbagai persoalan yang kompleks. AHP memasukkan pertimbangan-pertimbangan untuk menghasilkan skala prioritas relatif. AHP dapat digunakan untuk merangsang timbulnya gagasan untuk melaksanakan kegiatan kreatif dan untuk mengevaluasi keefektifan tindakan tersebut. Selain itu untuk membantu para pemimpin menetapkan informasi apa yang patut dikumpulkan guna mengevaluasi pengamh faktor-faktor relevan dalam situasi kompleks. AHP juga
dapat melacak ketidakkonsistenan dalam
pertimbangan dan preferensi peserta, sehingga para pemimpin mampu menilai mutu pengetahuan para pembantu mereka dan kemantapan pemecahan itu (Saaty, 1991).
AHP menjadi penting untuk dilakukan karena AHP memasukkan aspek kuantitatif maupun aspek kualitatif, serta memberikan prioritas untuk setiap alternatif. Jadi hubungan 4P dengan AHP yaitu dengan adanya AHP maka dapat menentukan prioritas untuk setiap alternatif dari bauran pemasaran.
Tingkat 1 : Fokus
Tingkat 2 : Faktor Tingkat 3 : Pelaku Tingkat 4 : Tujuan
Tingkat 5 : Skenario
Gambar 3. Model Struktur Hirarki Sumber : Saaty (1991) Keuntungan menggunakan AHP adalah :
1. Memberikan suatu model tunggal yang sangat mudah untuk dimengerti dan luwes terhadap segala pennasalahan.
2. Memadukan ancangan deduktif dan ancangan berdasarkan sistem dalam memecahkan pennasalahan yang kompleks. 3. Dapat menangani saling ketergantungan antar faktor dalam suatu sistem.
4. Melacak konsistensi logis dari berbagai pertimbangan yang digunakan dalam menetapkan berbagai prioritas. 5. Menuntun ke arah suatu taksiran menyelumh terhadap kebaikan setiap
alternatif.
6. Mempertimbangkan prioritas-prioritas relatif dari berbagai faktor sistem dan memungkinkan pemilihan alternatif terbaik berdasarkan tujuan utama yang ingin di capai.
7. Mensisntesis suatu hasil yang representatif dari berbagai penilaian yang berbeda-beda.
Pernasalahan yang kompleks hanya akan terpecahkan apabila terlebih dahulu dipecahkan menjadi elemen-elemen yang kecil dan kemudian masingmasing eiemen disusun berdasarkan pertimbangan dari yang tertinggi sampai yang terendah untuk mengahasilkan skala prioritas relatif. Hirarki merupakan alat yang mendasar yang digunakan untuk mengelompokkan berbagai elemen yang homogen ke dalam tingkatan tertentu. Dalam menyusun suatu hierarki, tidak ada batasan atau prosedur untuk menempatkan tujuan, kriteria dan kegiatan yang terdapat dalam hirarki. Semuanya bergantung pada tujuan apa yang hendak dicapai dalam menghadapi kompleksnya permasalahan tersebut.
Setiap permasalahan, baik itu sosial,
ekonomi maupun manajemen, dalam penyusunan hirarki tidak hams sama sbuktumya, tetapi dilihat dulu faktor-faktor pendukungnya. Kelemahan metode AHP, yaitu : 1. Jika rasio inkonsistensi lebih dari 10 persen, maka mutu informasi harus
diperbaiki dengan rnemperbaiki penggunaan pertanyaan ketika membuat perbandingan berpasangan dan atau melakukan pengisian ulang kuesioner.
2. Responden adalah yang benar-benar menguasai, mempengaruhi pengambilan kebijakan perusahaan atau mengetahui informasi yang dibutuhkan.
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Aneka ikan asap yang diproduksi oleh PCH Citayam merupakan usaha kecil menengah yang didirikan oleh seorang pensiunan Pertamina.
Awal
berdirinya usaha ini adalah karena adanya keinginan pemilik usaha untuk mencoba mengasapkan ikan yang diperolehnya dari kolam yang dipunyainya dan melihat adanya peluang bisnis yang mempunyai prospek pasar yang baik. PCH memasarkan produknya lebih memfokuskan pada ikan asap yang terdiri dari ikan air tawar dan air laut. Selama menjalani usahanya, PCH menghadapi pernasalahan yaitu terjadinya penurunan perkembangan nilai penjualan yang menyebabkan terjadinya penurunan penerimaan PCH pada tahun 2007. Penurunan perkembangan nilai penjualan PCH diduga terjadi karena pemasaran yang dilakukan ke seluruh Indonesia melalui pasar swalayan tersebut menyebabkan omset yang dihasilkan
lebih kecil dari yang diharapkan. Hal ini diduga karena sebagai UKM, PCH membutuhkan dana dan pemasaran agar produk yang telah diproduksinya dapat dipasarkan ke konsumen. Volume penjualan yang menurun juga diikuti oleh penurunan produksi PCH. Berdasarkan infonnasi yang di dapat dari wawancara dengan pihak PCH, penurunan yang terjadi di tahun 2007 diduga disebabkan karena masih lemahnya kualitas produk yang dihasilkan oleh PCH pada saat memasarkan produknya. Hal tersebut menunjukkan strategi pemasaran yang dilakukan PCH belum optimal. Pennasalahan yang dihadapi oleh PCH merupakan tantangan bagi PCH untuk meningkatkan volume penjualan dan produksinya agar tidak mengalami kerugian. Untuk meningkatkan volume penjualannya maka PCH harus meningkatkan strategi pemasaran produknya. Oleh sebab itulah penelitian ini dilakukan sekaligus penelitian ini akan melihat bagaimana strategi bauran pemasaran yang dilakukan saat ini oleh PCH kemudian strategi bauran pemasaran tersebut akan diprioritaskan. Dalam merencanakan strategi pemasaran, perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam menyusun strategi bauran pemasaran. Hal ini sangat penting untuk melihat sejauh mana faktor tersebut berperan dalam penyusunan strategi bauran pemasaran, maka digunakan metode AHP dengan menyusun suatu struktur hierarkinya. Strategi merupakan suatu tindakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dukungan strategi perusahaan sangat diperlukan dalam memperkenalkan dan menarik konsumen untuk mencoba atau bahkan membeli.
Keuntungan suatu
perusahaan tergantung dari pemenuhan kebutuhan konsumen, sehingga perlu dibuat strategi manajemen pemasaran yang mampu membantu perusahaan untuk meningkatkan penjualan, meningkatkan pendapatan dan memperluas pasar. Dalam pemilihan pengambilan keputusan strategi bauran pemasaran PCH, alat analisis yang dipakai yaitu dengan menggunakan metode AHP. Metode AHP merupakan suatu metode yang luwes yang memberikan kesempatan bagi perorangan
atau
kelompok
untuk
membangun
gagasan-gagasan
dan
mendefinisikan persoalan dengan cara membuat asumsi mereka masing-masing dan memperoleh pemecahan yang diinginkan.
Metode AHP juga memasukkan pertimbangan nilai-nilai pribadi secara logis. Proses ini bergantung pada imajinasi, pengalaman dan pengetahuan untuk menyusun hierarki suatu masalah pada logika, intuisi dan pengalaman untuk memberikan pertimbangan. Pemilihan pengambilan keputusan strategi bauran pemasaran dengan menggunakan AHP, tentunya
hams memperhatikan
penyusunan struktur hierarkinya terlebih dahulu untuk melihat apakah strategi pemasaran yang dilakukan mempunyai prospek untuk dikembangkan atau tidak. Penyusunan hierarki dimulai dari penentuan fokus yang dilanjutkan dengan penentuan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Pada hierarki tujuan terdiri tiga bagian yaitu meningkatkan penjualan, meningkatkan pendapatan dan memperluas pasar. Setelah itu dilanjutkan dengan merencanakan strategi pemasaran. Pada perencanaan tersebut perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam penyusunan shategi pemasarannya. Shategi bauran pemasaran merupakan campuran dari variabel-variabel pemasaran yang terdiri dari empat p yaitu produk, harga, distribusi dan promosi. Shategi bauran pemasaran tersebut dapat dikendalikan dan dapat digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan pendapatan. Sehingga strategi bauran pemasaran dinilai bisa menjadi acuan dalam pengamhilan keputusan strategi pemasaran perusahaan. Hasil dari penentuan strategi pemasaran yang paling tepat nantinya akan disampaikan kepada perusahaan sebagai suatu rekomendasi bagi perusahaan. Rekomendasi tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan dalam menjalankan perusahaannya.
Secara skematis kerangka operasional dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.
Petikan Cila I-Ialus
+ I
Bagaimana meningkatkan penjualan, pendapatan dan memperluas pasar melalui : Peningkatan strategi bauran pemasaran yang saat ini dilakukan oleh PCH I'rioritas strategi bauran pemasaran yang tepat untuk dijalankan oleh PCH
.
Analisis Strategi Pemasaran Aneka Ikan Asap PCH melalui Baunn Pemasaran 4P
+I Product
Kualim
Price
Place
Nerdasarkan jenis ikan
langsung
Prornosi pcnjualvn
Mcrek 'Tidak langsung
biaya
Wurnn
opemional
Iklvn
+I Analisis Pcmilihan Alternatir Strategi Baunn Pcmasaran PC11 dengan melode AI-IP
I
t untuk dijalankan PC11
Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional Prioritas Strategi Bauran Pemasaran Aneka lkan Asap Produksi Petikan Cita Halus
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Peuelitian Penelitian ini dilakukan di perusahaan aneka ikan asap yang diproduksi oleh Petikan Cita Halus (PCH) Citayam Bogor. Pemilihan aneka ikan asap yang diproduksi oleh PCH ini sebagai lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) dengan mempertimbangkan bahwa aneka ikan asap yang diproduksi
oleh PCH merupakan suatu usaha yang sedang mengalami perkembangan namun mengalami kendala dalam memasarkan produknya. Kegiatan pengambilan data penelitian ini akan dilaksanakan pada hulan Maret sampai dengan April 2009.
4.2. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekuder, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan dan wawancara dengan pihak PCH, dan pengisian kuisioner oleh empat orang pihak PCH yang terdiri dari pemilik (direktur), kepala pemasaran, kepala produksi dan kepala administrasi dan keuangan perusahaan. Pengisian kuisioner dilakukan oleh empat orang karena orang-orang tersebut dianggap mengetahui kondisi internal aneka ikan asap yang diproduksi oleh PCH. Kegiatan wawancara dilakukan untuk mengetahui kondisi dan kegiatan yang dilakukan perusahaan baik dari kegiatan produksi sampai kegiatan pemasaran. Data sekunder diperoleh dari dokumen, laporan manajemen perusahaan PCH, perpustakaan, literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian serta data dari instansi-instansi terkait lainnya.
4.3. Teknik Pengumpulan Data Beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan antara lain :
1. Teknik wawancara, yaitu dengan melakukan wawancara dengan pihak yang bekerja pada usaha aneka ikan asap PCH yang terdiri dari direktur, kepala pemasaran, kepala produksi dan kepala administrasi dan keuangan perusahaan.
2.
Telcnik kepustakaan, yaitu dengan membaca buku-buku, serta literaturliteratur yang menunjang.
4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Analisis data strategi bauran pelnasaran empat P PCH dilakukan secara kualitatif yaitu dengall melihat bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan saat ini oleh PCH. Selanjutnya, setelah mendapatkan kuisioner dari responden internal dilakukan analisis data secara kuantitatif dengan metode AHP. Analisis metode AHP ini menentukan prioritas strategi bauran pemasaran, kemudian dilakukan analisis secara deskriptif terhadap prioritas strategi bauran pemasaran yang dihasilkan. Penelitian ini memilih menggunakan metode AHP adalah upaya untuk menangkap permasalahan yang ditemukan, dan kriteria-kriteria atas jawaban yang dibutuhkannya. Kemudian disederhanakan dalam pemecahan masalah-masalah tersebut hingga ke aspek yang paling sederhana. Metode AHP memungkinkan untuk menggunakan instrument intuisi sebagai input utama, namun intuisi yang digunakan adalah dating dari pengambil keputusan yang cukup informasi dan memahami masalah yang dihadapi. Data dan informasi yang diperoleh diolah dan dianalisis.
Tujuannya
untuk menyederhanakan data yang terkumpul dari hasil pengisian kuisioner oleh responden, menyajikannya dalam susunan yang baik dan rapi untuk dianalisis. Pengolahan data diperlukan untuk menterjemahkan angka-angka yang didapat dari hasil penelitian maupun menjawab tujuan penelitian.
Analisis terhadap
falttor-faktor tersebut harus sesuai dengan tujuan pemasaran perusahaan, dan pemilihan alternatif bauran pemasaran dilakukan dengan metode AHP.
4.4.1 Analisis Strategi Bauran Pemasaran 4P
Analisis strategi bauran pemasaran anelta ikan asap yang diproduksi oleh PCH termasuk barang berwujud. Sehingga komponen bauran pemasaran untuk anelta ikan asap yang diproduksi oleh PCH yang akan diteliti yaitu empat p yang terdiri dari produk, harga, tempat atau saluran distribusi dan promosi.
Analisis Metode AHP
4.4.2
Analisis data shategi bauran pemasaran perusahaan PCH dilakukan secara kualitatif, selanjutnya dilakukan analisis data secara kuantitatif dengan metode PHA untuk menentukan prioritas strategi bauran pemasaran. Metode AHP akan diolah dengan menggunakan program Expert Choise version 2000.
Kemudian
dilakukan analisis secara deskriptif terhadap prioritas strategi pemasaran yang dihasilkan. Berdasarkan kerangka kerja AHP, penelitian ini diawali dengan pengumpulan data dan informasi melalui wawancara dengan pihak perusahaan. Berdasarkan data dan informasi yang terkumpul selanjutnya dibuat struktur hierarkinya. Struktur hierarki yang telah disusun menjadi dasar untuk pembuatan kuisioner yang diberikan kepada responden.
Kuisioner diberikan untuk
mengetabui pembobotan setiap elemen pada sekumh tingkat struktur hirarki. Dalam perumusan masalah ada dua masalah dalam perusahaan yang ingin dipecahkan dalam penelitian ini. Masalah pertarr~aadalah bagaimana strategi bauran pemasaran yang saat ini dilakukan oleh PCH untuk mencapai tujuan. Masalah kedua adalah bagaimana strategi bauran pemasaran yang tepat akan diterapkan oleh PCH. Perusahaan perlu mengetahui tujuan utama dari kegiatan pemasarannya dan faktor-faktor apa saja yang akan dipertimbangkan dalam penyusunan strategi pemasarannya.
Analisis terhadap faktor-faktor tersebut
dilakukan dengan metode AHP dengan membuat struktur hierarkinya terlebih dahulu. Tahapan kerja pengolahan data dengan menggunakan metode AHP terdiri dari delapan langkah kerja utama (Saaty, 1991) antara lain : 1.
Mengidentifikasikan permasalahan dan merinci pemecahan permasalahan yang diinginkan.
2. Membuat struktur hierarki dari sudut pandang manajemen secara menyeluruh. Struktur hierarki ini mempunyai bentuk yang saling berkaitan, tersusun dari sasaran utama, sub-sub tujuan, faktor-faktor yang mendorong mempengaruhi sub-sub sistem tujuan tersebut, pelaku-pelaku yang memberi dorongan, tujuan-tujuan pelaku dan akhimya ke alternatif strategis, pilihan atau skenario.
Penyusunan hierarki ini berdasarkan jenis keputusan yang diambil pada tingkat puncak hierarki hanya terdiri dari satu elemen yang disebut fokus, yaitu sasaran yang bersifat luas.
Tingkat di bawahnya dapat terdiri dari
beberapa elemen yang dibagi dalam kelompok homogen, agar dapat dibandingkan dengan elemen-elemen yang berada pada tingkat sebelumnya.
3. Menyusun matriks banding berpasangan dari setiap tingkat dalam hierarki. Matriks banding berpasangan dimulai dari puncak hierarki yang merupakan dasar untuk melakukan perbandingan berpasangan antar elemen yang terkait yang ada di bawahnya. Pembandingan berpasangan pertama dilakukan pada elemen tingkat kedua terhadap fokus yang berada pada puncak hierarki. Menurut perjanjian, suatu elemen yang berada di sebelah kiri suatu elemen di puncak matriks.
4. Mengumpulkan semua pertimbangan yang diperlukan dari hasil melakukan perbandingan berpasangan antar elemen pada langkah ketiga.
Tabel 6. Nilai Skala Banding Berpasangan
-
Intensitas Pentingnya
I
1
5
Definisi
1
I Elemen yang satu sangat
I Penjelasan I besar pada sifat itu
1
/ atas yang lainnya I Pengalaman dan pertimbangan
dengan kuat menyokong satu elemen atas elemen yang lainnya Satu elemen dengan kuat Satu clcmen mutlak lebih disokong dan didominasinya pcnting daripada elemen yang telah terlibat dalam praktek lainnya Bukti yang menyokong elemen Nilai-nilai diantara dua yang satu atas yang lainnya pertimbangan yang herdekatan memiliki tingkat yang mungkin 1 menguatkan Nilai-nilai diantara dua / Komoromi dioerlukan diantara pr.nimb3n6'1n y'ang hcrdekalan duapcnimbdngL Jika untuk aktivik~si mendapatkan salu an& hila dihndingkan dengan aktivitas j, maka j memiliki nilai kebalikannp bila dibandingkan dengan i penting daripada elemen yang lainnya
9
2~4.6.8 -,~,...
Kcbalikann\a
~ m b e :r Saaty (1991)
1
'
-4
5. Menlasukkan nilai-nilai kebalikannya beserta bilangan satu sepanjang diagonal utanla dan di bawah diagonal utama diisi dengan kebalikannya. 6. Melaksanakan langkah 3,4,dan 5 untuk semua elemen pada setiap keputusan yang terdapat pada hierarki, berkenaan dengan kriteria elemen di atasnya. Matriks pembandingan dalarn metode AHP dibedakan menjadi : Matriks Pendapat Individu (MPI) dan Matriks Pendapat Gabungan (MPG)
(1) Matriks Pendapat Individu (MPI) Matriks MPI adalah matriks hasil pembandingan yang dilakukan individu. MPI ~nen~iliki elemen yang disimbolkan dengan ai, yaitu elemen matriks pada baris ke-i dan kolom ke-j. Nilai-nilai dalanl MPI dapat diubah-ubah oleh individu yang bersangkutan sehingga diperoleh hasil yang memuaskan, namun apabila ada MPI yang tidak memenuhi persyaratan rasio inkonsistensi maka MPI tersebut tidal
Tabel 7. Matriks Pendapat Individu (MPI)
(2) Matriks Pendapat Gabungan (MPG) Merupakan susunan matriks baru yang elemen (gij) berasal dari rata-rata geometrik pendapatan yang rasio inkonsistensinya lebih kecil atau sama dengan 10 persen (0,l) dan setiap elemen pada baris dan kolom yang sama dari MPI yang satu dengan MPI yang lain tidak terjadi konflik.
Tabel 8. Matriks Pendapat Gabungan (MPG) G
G1
G2
G3
...
Gn
GI
&I
612
SII
...
&I.
G2
62 I
g22
623
G3
83 I
&I 2
631
... ...
...
...
...
...
...
...
G.
&I.
&2
S"3
...
&"
621, ~ 3 "
Sumber : Saaty (1991)
7. Mensintesis prioritas untuk melakukan pembobotan faktor-faktor prioritas. Menggunakan komposisi secara hirarki untuk membobotkan vektor-vektor prioritas itu dengan bobot kriteria-kriteria dan menjumlahkan semua nilai prioritas terbobot yang bersangkutan dengan nilai prioritas dari tingkat bawah berikutnya dan seterusnya. Pengolahan matriks pendapat terdiri dari dua tahap yaitu : (1) Pengolahan Horizontal dan (2) Pengolahan vertikal. Kedua jenis pengolahan tersebut dapat dilakukan untuk MPI dan MPG, diiana MPI dan
MPG harus memenuhi persyaratan Rasio Inkonsistensi tinggi. a. Pengolahan horizontal terdiri dari tiga bagian, yaitu penentuan vektor prioritas (Vektor Eigen), uji konsistensi dan revisi MPI dan MPG yang rnemiliki rasio inkonsistensi tinggi. Tahapan perhitungan yang dilakukan pada pengolahan horizontal ini adalab : Perkalian baris (Z) atau Vektor Eigen (VE) dengan rumus :
Perhitungan Vektor Prioritas (VP) atau Rasio Vektor Eigen adalah :
Perhitungan nilai Eigen Maks, ( L&,,
)dengan rurnus :
VA = (aij)x VA dengan VA = (Vai)
VA VB = - dengan VB = (Vbi) dan VI:
1 " n ,=,
h,,,akr= - E v b , untuk I = 1,2,3....n
Perhitungan Indeks Inkonsistensi (CI) dengan rumus :
Perhitungan Rasio lnkonsistensi (CR) adalah :
RI
=
indeks acak (random indeks) menurut Saaty, 1991, dari matriks
berorde satu sampai dengan 15 yang rnenggunakan sampel berukuran 100 (Tabel 6). Nilai rasio inkonsistensi (CR) yang lebih kecil atau sama dengan 0,I merupakan nilai yang mernpunyai tingkat konsistensi yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan. Hal ini dikarenakan CR m e ~ p a k a n tolak ukur bagi konsistensi atau tidaknya suatu hasil perbandingan berpasangan dalam suatu rnatriks pendapat.
Tabel 9. Nilai Indeks Acak Orde (n)
lndcks acak (Rl)
Orde (N)
Indeks Acak (R1)
1
0,OO
8
1,41
2
0,OO
9
1,45
3
0,jS
10
1,49
4
0,90
11
1,51
5
1,12
12
1,48
6
1,24
13
1,56
7
1,32
14
1,57
$umber : Saaty (1991)
b. Pengolahan vertikal merupakan lanjutan setelah MPI dan MPG diolah secara horinzontal. Pengolahan ini bertujuan untuk mendapatkan suatu prioritas pengaruh setiap elemen pada tingkat tertentu dalarn suatu tingkat hierarki terhadap fokus atau tujuan utamanya.
Prioritas-prioritas yang diperoleh daim pengolahan horizontal sebelumnya disebut prioritas lokal, karena hanya berkenaan dengan sebuah kriteria pembanding yang merupakan anggota elemen-elemen tingkat diatasnya. Hasil akhir pengolahan vertikal adalah mendapat suatu bobot prioritas setiap elemen pada tingkat dalam suatu hirarki terhadap sasarannya. Apabila CVij didefinisikan sebagai nilai prioritas pengaruh elemen ke-j pada tingkat ke-i terhadap sasaran utama maka ;
CVjj
=
CH, (t,i - l ) x W t ( i - 1)
Untuk ;i = 1, 2, 3, ...,n j = l , 2 , 3 ,..., n t = l , 2 , 3,..., n Dimana : H i (4 - 1
=
Nilai prioritas pengaruh elemen ke-t pada tingkat diatasnya (i-I), yang diperoleh dari hasil pengolahan horizontal.
(VWt (i-1) = Prioritas pengaruh elemen kz-t pada tingkat ke (i-1) terhadap sasaran utama, yang diperoleh dari hasil perhitungan horizontal.
8.
P
=
Jumlah tingkat hirarki keputusan
r
=
Jumlah elemen yang ada pada tingkat ke-i
s
=
Jumlah elemen yang ada pada tingkat ke-(i-j)
Mengevaluasi inkonsistensi untuk seluruh hierarki. Langkah ini dilakukan dengan mengalikan setiap indeks konsistensi dengan prioritas-prioritas kriteria yang bersangkutan dan menjumlahkan hasil kalinya.
Hasil ini dibagi dengan pernyataan sejenis yang menggunakan
indeks acak, yang sesuai dengan dimensi masing-masing matriks. Dengan cam yang sama, setiap indeks acak juga dibobot berdasarkan prioritas kriteria yang bersangkutan dan hasilnya dijumlahkan. Rasio konsistensi ini harus bernilai 10 persen atau kurang. Jika tidak, mutu informasi hams ditinjau kembali dan diperbaiki, antara lain dengan memperbaiki cara menggunakan pertanyaan pada saat pengisian ulang kuisioner dan dengan lebih
mengarahkan responden pada perbandingan berpasangan. Tahapan satu sampai dengan lima dilakukan dengan cara wawancara yang dilakukan dengan pihak yang berkompeten di PCH. Wawancara yang dilakukan dengan pihak perusahaan disesuaikan dengan teori yang digunakan. Sedangkan tahapan enam sampai dengan delapan dilakukan dengan menggunakan komputer. Sehingga dari beberapa tahapan AHP di atas dapat menjawab strategi prioritas bauran pemasaran yang tepat yang harus dijalankan oleh aneka ikan asap yang diproduksi oleh Petikan Cita Halus Citayam Bogor.
V GAMBARAN UMUM
PETIKAN CITA HALUS (PCH) 5.1. Sejarah Perusabaan Aneka ikan asap PCH mulai berproduksi pada tanggal 11 Maret 2002. Sejarah usaha aneka ikan asap yang diproduksi oleh PCH ini diawali dengan keinginan pemilik yang merupakan pensiunan Pertamina untuk mencoba mengasapkan ikan dari kolam yang dimilikinya. lkan masih dipandang kalah gengsi dibandingkan ayam, sapi, kerbau dan kambing. Tetapi, setelah diolab menjadi ikan asap, lauk yang siap makan ini mampu menembus pasar swalayan besar bahkan sampai ke luar negeri.
Alasan PCH mengolah ikan asap di
pabriknya yang terletak di Citayam, Bogor dikarenakan terjadinya pergeseran menu makanan yaitu dengan beralih ke makan ikan. Berbeda dengan pengolahan ikan asap pada umumnya yang masih bersifat home industry dan memakan waktu
24 -26 jam. Ikan asap hasil pengolahan PCH hanya membutuhkan waktu empat jam demi efisiensi tanpa mengurangi kelezatannya. Tingginya tingkat efesiensi proses pengasapan yang diterapkan PCH disebabkan karena adanya perubahan konstruksi dapur. Sebelumnya, dapur pengasapan PCH hanya terbuat dari patok-patok kayu yang disusun tanpa adanya pembatas. Kemudian diperbaiki dengan menggunakan batako tanpa menggunakan cerobong asap. Terakhir, dapur pengasapan milik PCH terbuat dari bata merah dengan menggunakan cerobong asap. Perubaban konstruksi dapur ini membuat proses pengasapan menjadi efektif dan efisien, karena asap yang dihasilkan tidak menyebar secara percuma.
Tidak hanya meningkatkan efisiensi pada proses
pengasapan, PCH juga meningkatkan efisiensi penggunaan baban baku ikan. Hal ini dapat dilihat dari semakin menurunnya rasio penggunaan bahan baku ikan. Awal usahanya, untuk mengbasilkan satu kilogram ikan asapnya PCH membutuhkan ikan segar sebanyak lima kilogram. Saat ini, untuk menghasilkan satu kilogram ikan asap PCH hanya membutuhkan tiga kilogram ikan segar. Peningkatan efisiensi bahan baku ikan ini sangat berpengaruh pada barga ikan asap hasil olaban PCH, terutama pada jenis ikan asap air tawar. Awalnya, PCH menjual ikan asap air tawar dengan harga Rp 80.000 per kilogram. Saat ini PCH
bisa menjual dengan harga RP 64.000 per kilogram. PCH berprinsip untuk menghasilkan produk yang sebanyak-banyaknya, mutu yang sebaik-baiknya dan harga yang semurah-murahnya. Karena, menurut PCH mutu baik dengan harga mahal sudah biasa. Tetapi, akan luar biasa kalau mutu yang dihasilkan baik namun harga yang ditawarkan lebih murah. Dengan demikian, PCH bisa menjual produknya lebih murah sehingga bisa dijangkau masyarakat luas. Produk ikan asap PCH ini dapat dijumpai di UKM Center Tanah Abang, Jakarta Pusat dan Gyant-Hero dengan harga Rp 60.000 - RP 85.000Kg (dalam bentuk curah atau tidak menggunakan merek aneka ikan asap PCH) dan Rp 15.000
-
Rp 18.000
(untuk kemasan 205 gram). Jenis ikan yang diasapkan PCH terdiri dari ikan air tawar dan ikan air laut. Ikan air tawar yang diasapkan yaitu terdiri dari ikan patin dan iele. Sedangkan ikan air laut yang diasapkan yaitu ikan tuna, marlin, cakalang dan pari. Ikan-ikan segar tersebut diperoleh PCH dari muara angke dan muara baru yang kemudian diolah secara tradisional. Artinya, pengolahan yang dilakukan tidak menggunakan bahan kimia dan bumbu apapun sehingga ikan asap yang dihasilkan asli rasa ikan tersebut Ikan asap PCH dapat bertahan selama setahun dan aman atau terbebas dari bau busuk karena disimpan dalam lemari pendingin bersuhu -15' C. Sedangkan, untuk menjamin ketersediaan bahan baku ikan air tawarnya PCH mengembangkan inti plasma dengan masyarakat sekitar Citayam. Dimana, PCH yang menyediakan pakan dan bibit air tawar seperti patin dan leie untuk dibesarkan oleh para plasmanya. Kemudian, hasilnya dibeli PCH untuk dijadikan bahan baku ikan asap. Merasa tidak memiliki ilmu dan pengalaman yang cukup, maka hasil olahan ikan yang ketiga oleh pemilik dibawa ke IPB Bogor sebagai instansi yang memiliki kapasitas untuk menilai apakah layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat sekiranya usaha ini dikembangkan menjadi industri. Dari uji coba fisik dan uji coba laboratorium IPB, menyatakan tidak ada masalah dengan produk ikan olahan pemilik dan IPB memberikan dukungan sepenuhnya untuk menemskan usaha ini jika nantinya mengalami kendala maka IPB akan membantu mengatasinya. Untuk mendirikan sebuah industri yang kokoh dan kuat menurut teori haruslah ditunjang oleh tiga pilar utama seperti
adanya jaminan akan terpenuhinya kebutuhan bahan baku, proses pabrik yang memadai, serta pasar (market) yang tersedia. Awal pemiiik membuka usaha ini didorong oleh tersedianya bahan baku yang banyak, dari pengamatan pemilik di sekitar Citayam hampir setiap rumah tangga memiliki kolam ikan, dari pendekatan yang pemilik lakukan masyarakat sangat antusias untuk kembali menjadi petani ikan sebagaimana kebiasaan mereka sebelumnya. Sedangkan upaya lain yang telah pemilik lakukan yaitu mengadakan pendekatan kepada seluruh petani ikan mulai Cimanggis, Bogor, Sukabumi, Waduk Cirata bahkan sampai Cianjur dan telah pula diadakan pertemuan yang difasilitasi dinas perikanan kabupaten Bogor dengan para petani ikan Bogor dan sekitamya. Produk ikan asap h a i l olahan PCH aman untuk dikonsumsi masyarakat dan memiliki nilai gizi yang tinggi herdasarkan uji fisik dan laboratorium yang dilakukan IPB. Hal ini disebabkan karena perusahaan telah mengolahnya dengan menggunakan kaidah-kaidah GMP (Good Manufacturing Practices) dan HACCP (Hazard Analyses Critical Control Point) yang benar. Selain itu, produk ikan asap Petikan Cita Halus di uji kembali di laboratorium BBlA (Balai Besar Industri Agro) yang ada di Bogor. Hasilnya, sangat menggembirakan dari 14 item yang dilakukan pengujiannya dengan menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI) ternyata tida satu itempun dari produk ikan asap Petikan Cita Halus yang di luar ambang batas yang diizinkan. 5.2. Visi dan Misi
PCH memiliki visi mendirikan, menjalankan dan mengembangkan usaha ikan asap untuk menampung hasil petani ikan dan nelayan agar memiliki nilai jual yang lebih baik, serta dapat meningkatkan makan ikan bagi masyarakat agar sehat, cerdas dan kuat. Sedangkan misi PCH adalah sebagai berikut :
1. Mendirikan, menjalankan dan mengembangkan usaha ikan asap dengan segala turunannya untuk memperoleh nilai jual yang lebih baik hasil petani ikan dan nelayan.
2. Melalui ikan asap dapat membantu pemerintah menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat, oleh masyarakat dan dari masyarakat.
3. Dengan hasil olahan ikan asap dan segala turunannya diharapkan dapat meningkatkan masyarakat yang mengkonsumsi ikan agar tercipta masyarakat, bangsa Indonesia yang sehat, cerdas serta kuat.
5.3. Struktur Organisasi Agar usaha ini dapat berjalan sesuai dengan maksud dan tujuan, maka perlu organisasi dan manajemen. Shuktur organisasi yang ditetapkan untuk menunjang pelaksanaan usaha maupun operasional. Struktur organisasi yang ditetapkan oleh aneka ikan asap yang diproduksi oleh PCH tersusun atas beberapa uraian tanggung jawab, yaitu Direktur yang memiliki beberapa kepala bagian yang terdiri dari kepala produksi, kepala pemasaran dan administrasi.
1. Direktur, tugas dan tanggung jawabnya : a. Menentukan kebijaksanaan umum pemsahaan. b. Memimpin, mengkoordinir, mengawasi pelaksanaan tugas para kepala bagian. c. Memberi petunjuk, bimbingan dan pengarahan kepada bawahan, serta melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas bawahan. d. Menetapkan sasaran jangka pendek dan panjang serta rencana kegiatan perusahaan. 2. Kepala Produksi, tugas dan tanggung jawabnya :
a. Bertanggungjawab atas jalannya proses produksi secara keseluruhan. b. Mengawasi pelaksanaan standar yang telah ditetapkan dalam pembuatan produk. c. Menjaga kualitas produksi yang telah ditetapkan.
3. Kepala Pemasaran, tugas dan tanggung jawabnya : a. Menghitung data untuk rencana pembelian, pengeluaran atau penjualan barang hasil produksi. b. Membantu pimpinan dalam mengkoordinir kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran.
c. Melaksanakan pembayaran administrasi yang berhubungan dengan pembelian. d. Mendesain dan merencanakan strategi pemasaran, memonitor biaya penjualan, anggaran biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran aneka ikan asap PCH.
4. Kepala Keuangan, tugas dan tanggung jawabnya : a. Meneliti kecermatan dan kebenaran data-data keuangan. b. Membuat laporan perkembangan usaha. c. Mengamankan dan menyelamatkan harta kekayaan perusahaan. d. Membantu pimpinan dalam menyelenggarakan perencanaan pembelajaran serta bertanggung jawab atas keuangan pengeluaran maupun pemasukan.
~ ~ N S ~ Xbaik ~ I dalam I
ha1
VS STRATEGS BAURAN PEMASARAN ANEKA IKAN ASAP PETIKAN CITA HALUS (PCH)
6.1. Strategi Produk
Perusahaan atau produsen selalu berusaha untuk dapat tetap berkembang dan mampu bertahan untuk kelangsungan hidup pemsahaan. Dalam rangka inilah, diduga setiap perusahaan harus menetapkan dan menerapkan strategi dan cara pelaksanaan kegiatan pemasarannya. Kegiatan pemasaran yang hams dilakukan, diarahkan untuk dapat mencapai sasaran perusahaan yang dapat berupa tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam jangka panjang dan share pasar tertentu serta total unit dan total volume penjualan tertentu dalam suatu jangka waktu tertentu. Aneka ikan asap PCH mempakan perusahaan yang telah berproduksi sejak tahun 2002. Dalam kegiatan pemasarannya PCH menggunakan bauran pemasaran yang terdiri dari product (produk), price (harga), place (tempat atau saluran distribusi) dan promotion (promosi).
Perusahaan harus menggunakan bauran
pemasaran empat P tersehut untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu meningkatkan penjualan, meningkatkan pendapatan dan memperluas pasar. Aneka ikan asap PCH melakukan strategi produk dengan memperhatikan kualitas, desain, merek dan ukuran produk. Adapun strategi produk yang dilakukan oleh PCH adalah sebagai berikut : 6.1.1 Kualitas Produk
Kualitas produk mempakan ha1 yang perlu mendapat perhatian utama dari perusahaan atau produsen, mengingat kualitas merupakan suatu produk yang berkaitan erat dengan masalah kepuasan konsumen, yang merupakan tujuan dari kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan.
Kualitas produk mempakan
suatu ha1 yang penting, menjadi prioritas utama dalam segi bauran produk yang dilakukan oleh aneka ikan asap produksi PCH. Karena produk yang dipasarkan oleh perusahaan telah memiliki sertifikasi bempa sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia. Produk aneka ikan asap yang diproduksi oleh PCH ini diakui
sebagai produk yang paling halal dibandingkan dengan produk sejenis lainnya karena perusahaan tidak menggunakan pengawet atau kimiawi apapun. Perusahaan menyadari bahwa kualitas merupakan ha1 yang penting bagi konsumen dalam menentukan untuk membeli suatu produk, menentukan tingkat kepuasan dan mencerminkan segmen pasar yang akan dimasuki.
6.1.2 Desain Produk Desain produk atau kemasan produk mempunyai arti yang penting, karena kemasan tidak hanya digunakan sebagai pelindung terhadap produk, tetapi juga digunakan untuk dapat menyenangkan dan menarik langganan. Oleh karena itu, kemasan ini termasuk dalam strategi produk, dengan cara memperbaiki bentuk luar dari produk, seperti pembungkus, warna dan lain-lain agar dapat menarik perhatian para konsumen, dan dapat memberi kesan bahwa produk tersebut mutu atau kualitasnya baik. Desain produk aneka ikan asap yang diproduksi oleh PCH dibedakan berdasarkan kernasan.
Kemasan produk ikan asap asap yang berukuran satu
kilogram hanya dalaln bentuk plastik yang sudah dikemas dengan "vacum sealer" agar ikan asap yang akan dipasarkan bersifat tahan lama. Sementara kemasan produk yang berukuran 205 gram dibedakan desain atau kemasannya yaitu dalam bentuk kotak. PCH tidak melakukan pembedaan pada desain label atau merek.
6.1.3 Merek Produk Kemasan dalam bentuk plastik yang divakum dan dalam bentuk kotak diberi label dengan merek dagang "Aneka Ikan Asap Citayam" yang diproduksi oleh PCH.
Pada label terdapat informasi yang menunjukkan batas waktu
penggunaan produk, label halal dan keterangan izin Departemen Kesehatan yang menjadi salah satu indikator penting yang distandardkan oleh M U dan DEP.KES.RI. Dengan demikian keunggulan produk telah sebagian diberitahukan kepada konsumen melalui label pada kemasan.
6.1.4 Ukuran produk Ukuran produk aneka ikan asap yang diproduksi oleh PCH terdiri dari ukuran satu kilogram dan 205 gram.
Tujuan PCH membedakan ukuran
produknya yaitu untuk memperluas segmen pasarya.
Dengan adanya variasi
ukuran tersebut diharapkan konsumen bisa memilih produk ikan asap sesuai dengan kebutuhannya.
6.2 Strategi Harga Pada umumnya penentuan harga yang ditetapkan perusahaan disesuaikan dengan strategi pemsahaan secara keselumhan dalam menghadapi situasi dan kondisi yang selalu berubah, dan diarahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan untuk tahun atau waktu tersebut. Harga yang ditetapkan oleh aneka ikan asap yang diproduksi oleh PCH harga berdasarkan jenis ikan dan harga berdasarkan biaya operasional. Harga berdasarkan jenis ikan merupakan penetapan harga yang didasarkan beberapa jenis ikan yang dijual di PCH. Harga yang ditetapkan oleh PCH untuk setiap jenis ikannya berbeda, ha1 tersebut ditujukan agar produk dapat dijangkau oleh sekumh kalangan masyarakat, baik konsumen kalangan menengah ke atas maupun konsumen kalangan menengah ke bawah. Harga yang ditawarkan PCH berbeda setiap jenisnya tergantung pada ukuran produknya. Hal ini dapat dilihat pada Tahel 10 dibawah ini.
Tabel 10. Penetapan Harga Berdasarkan Jenis Ikan Jenis Ikan
Harga (Rp1205 gr)
H a w (RplKg)
Patin
65.000
15.000
Lele
65.000
15.000
Marlin
85.000
18.000
Tuna
85.000
18.000
Pari
I
Cakalang Sumber : PCH, 2009
15.000
60.000 I
60.000
15.000
Harga berdasarkan biaya operasional merupakan harga berdasarkan perhitungan seluruh biaya yang telah dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk. Harga berdasarkan biaya operasinal PCH dipengaruhi oleh harga bahan baku, processing diantaranya yaitu harga bahan bakar dan harga bahan campuran, tenaga kerja, listrik, telepon, bunga bank dan penyusutan peralatan.
Harga
berdasarkan biaya operasional ini digunakan PCH untuk meningkatkan penjualan dan hasil penerimaan perusahaan.
6.3 Strategi Tempat atau Saluran Distribusi Saluran distribusi adalah lembaga-lembaga yang memasarkan produk berupa barang atau jasa dari produk b e ~ p barang a atau jasa dari produsen sampai ke konsumen. Perusahaan atau produsen dapat menentukan penyaluran produknya melalui pedagang besar atau distributor, yang menyalurkannya ke pedagang menengah atau subdistributor dan meneruskannya ke pengecer, yang menjual produk itu kepada pemakai atau konsumen. Strategi tempat atau saluran distribusi yang dilakukan PCH yaitu dengan memperhatikan tempat pemasarannya, yaitu dengan menggunakan distribusi langsung dan tidak langsung. Distribusi langsung yang dilakukan perusahaan yaitu memasarkan produknya dari rumah langsung ke konsumen. Sedangkan pemasaran tidak langsung yang dilakukan perusahaan yaitu menyaiurkan produknya melalui distributor seperti gyant dan hero. Berdasarkan hasil diskusi dengan pemilik perusahaan, maka altematif strategi bauran pemasaran yang ditawarkan dalam pengembangan usaha yaitu dengan melakukan pendistribusian tidak langsung, yaitu dengan melakukan kejasama dengan distributor seperti gyant dan hero. Adapun alur distribusi aneka ikan asap PCH dapat dilihat pada Gambar 5 .
Produksi Citayam
Distribusi Cibitung
I-Iero
Gambar 5. Saluran Distribusi Tidak Langsung PCH
Akhir
UKM Center Tanah Abang
---.--.-.... b
m Konsumen Akhir
Gambar 6 . Saluran Distribusi Langsung PCI-I
6.4 Strategi Promosi Suatu produk walaupun bermanfaat akan tetapi jika tidak dikenal oleh konsumen, maka produk tersebut tidak akan diketahui manfaatnya dan tidak dibeli oleh konsumen. Oleh karena itu, perusahaan harus berusaha mempengaruhi konsumen
untuk
menciptakan
permintaan atas
produk
itu
kemudian
dikembangkan. Usaha tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan promosi, yang merupakan salah satu bauran pemasaran. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh PCH terdiri dari promosi penjualan dan ikian. Promosi penjualan yang dilakukan PCH yaitu dengan mengikuti pameran pertama Jakarta Fair 2005, mengikuti pameran kelautan Jakarta Expo tahun 2007 dan 2008, dan mengikuti pameran yang diadakan oleh teknik indush.i IPB bulan Mei 2009 yang diselenggarakan di Botani Square Bogor. Kegiatan promosi melalui iklan, PCH masuk dan tampil dalam tabloid "peluang usaha" yang terbit pertengahan November 2006 lalu. Adapun kegiatan promosi lainnya yaitu promosi lewat internet dan berupa pemberian brosur bagi konsumen yang datang langsung membeli ke Mall UKM Smessco. Kegiatan promosi ini dilakukan PCH untuk menginformasikan produknya kepada masyarakat luas. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh PCH diharapkan mampu meningkatkan penjualannya sesuai dengan yang ditargetkan, karena dengan peningkatan penjualan akibat promosi, maka PCH dapat memperoleh laba untuk menjalankan kegiatan operasionalnya sehingga PCH dapat memperluas pasarnya.
VII ANALISIS PRIORITAS STRATEGI BAURAN PEMASARAN ANEKA IKAN ASAP PETIKAN CITA HALUS PCH) 7.1. Penentuan Hierarki Prioritas Strategi Banran Pemasaran PCH
Agar suatu strategi bauran pemasaran dapat berhasil diterapkan dan tepat sasaran maka strategi tersebut harus dilaksanakan pada saat yang tepat dan dengan cara yang tepat. Salah satu cara dengan menyusun tingkat prioritas terbaik dalam pelaksanaan strategi bauran pemasaran. Penyusunan tingkat prioritas ini dapat dilakukan dengan menerapkan metode AHP dalam analisisnya. Metode AHP merupakan metode yang tepat untuk membantu perusahaan dalam melakukan pengambilan keputusan pelaksanaan strategi bauran pemasaran berdasarkan prioritas. Proses pengambilan keputusan dengan menggunakan metode AHP, diperlukan penyusunan model bierarki keputusan terlebih dahulu. Penyusunan hirarki keputusan diawali dengan menentukan berbagai sasaran sehubungan dengan pemilihan strategi bauran pemasaran yang ingin dicapai perusahaan. Penyusunan hirarki prioritas strategi bauran pemasaran bedasarkan dengan hasil pengamatan di lapangan dibagi menjadi empat tingkatan. Tingkat satu sebagai fokus prioritas strategi bauran pemasaran PCH. Tingkat dua prioritas tujuau strategi pemasaran, tujuan strategi pemasaran Perusahaan PCH yaitu meningkatkan penjualan, meningkatkan pendapatan dan memperluas pasar. Tujuan tersebut ditentukan karena terjadinya penrunan penjualan PCH sehingga mengakibatkan menurunnya penerimaan yang didapat oleh perusahaan. Tingkat tiga yaitu prioritas strategi bauran pemasaran, dimana perusabaan perlu mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi bauran pemasaran. Strategi tersebut meliputi strategi produk, strategi harga, strategi tempat atau saluran distribusi, dan strategi promosi. Sedangkan pada tingkat empat sebagai sub faktor strategi bauran pemasaran yang terdiri dari kualitas produk, desain produk, merek produk, dan ukuran produk (strategi
produk); harga produk berdasarkan jenis ikan, harga produk berdasarkan biaya operasional (strategi harga); dishibusi langsung dan tidak langsung (strategi tempat atau saluran distribusi); serta promosi penjualan dan iklan (strategi promosi). Dalam penyusunan tingkat prioritas kegiatan bauran pemasaran yang harus diperhatikan terlebih dahulu yaitu tujuan dan faktor-faktor penyusun strategi bauran pemasaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemimpin pemsahaan maka dapat diketahui tujuan aneka ikan asap PCH dalam melakukan kegiatan bauran pemasaran yaitu : 1. Meningkatkan Penjualan Meningkatkan penjualan mempakan tujuan yang hams dicapai oleh PCH ke depan.
Strategi bauran pemasaran yang dilakukan saat ini oleh PCH
diharapkan mampu meningkatkan penjualan PCH sesuai dengan yang ditargetkan. Karena dengan peningkatan penjualan melalui shategi bauran pemasaran maka PCH dapat memperoleh laba untuk menjalankan kegiatan operasionalnya sehingga kelangsungan usaha akan terjaga. 2. Meningkatkan Pendapatan Tujuan perusahaan berikutnya adalah meningkatkan pendapatan, dimana dengan menekan biaya produksi serendah-rendahnya diharapkan mampu menghasilkan output yang optimal. dicapai
oleh
PCH
maka
secara
Sehingga, apabila tujuan tersebut dapat langsung PCH
dapat
meningkatkan
pendapatannya. 3. Memperluas Pasar
Keberadaan aneka ikan asap PCH ini masih belum tersebar kesupermarket diseluruh wilayah Indonesia. Hal ini dapat dilihat karena pasar yang dimilikinya masih berpusat di beberapa wilayah saja. Oleh karena itu, melalui strategi bauran pemasaran yang dilakukan saat ini oleh PCH diharapkan dapat memperluas p a x dalam jangka panjang. Sasaran memperluas pasar ditentukan karena perusahaan ingin produk yang dihasilkannya bisa dikenal oleh semua kalangan.
7.2. Analisis Model Faktor-Faktor yang Mempengarnhi Penyusnnan Strategi Bauran Pemasaran Berdasarkan
hasil
identifikasi
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
penyusunan strategi operasional bauran pemasaran, penelitian ini berusaha untuk mengetahui urutan prioritas dari tujuan kegiatan bauran pemasaran dan strategi mana yang paling berperan dalam penyusunan strategi pemasaran aneka ikan asap PCH. Analisis tujuan dan faktor-faktor penyusun strategi bauran pemasaran dilakukan dengan menyusun model struktur hierarki keputusan dalam empat tingkat. Adapun susunan hierarki dapat dilihat pada Gambar 7. 1. Fokus
Prioritas Strategi Bauran Pemasamn yang Tepat untuk PCH
2 Tujuan
Pronrotion
4. Sub
Strategi
Berdasarkan Penjualan
jenis ikan Dcsain langsung Berdasarkan biaya
Gambar 7.
Susunan Hierarki Analitik Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Strategi Bauran Pemasaran
Dari Gambar 7 di atas dapat dijelaskan berdasarkan kondisi saat ini yang ada di perusahaan tingkat satu adalah fokus, yaitu pemilihan strategi yang tepat untuk Petikan Cita Halus.
Tingkat dua adalah tujuan perusahaan dalam
melakukan kegiatan pemasaran. Tingkat tiga adalah strategi bauran pemasaran
aneka ikan asap PCH. Tingkat empat adalah sub strategi atau strategi operasional penyusun strategi bauran pelnasaran yang merupakan penjabaran dari faktor pada tingkat tiga. 7.3 Analisis Horizontal Strategi Bauran Pemasaran pada Aneka Ikan Asap Petikan Cita Halus
Pengolahan horizontal digunakan untuk menyusun dan melihat prioritas relatif dalam suatu tingkat terhadap elemen lainnya yang berada satu tingkat di atasnya.
Pengolahan horizontal ini belum memperlihatkan keselumhan
keterkaitan antara setiap tingkat dalam hierarki. 7.3.1 Anatisis Elemen Tujuan
Hasil pengolahan horizontal untuk elemen tujuan merupakan hasil pengolahan hierarki pada tingkat dua. Hasil pengolahan tersebut menunjukkan prioritas dari tujuan pemasaran yang ingin dicapai oleh perusahaan.
Hasil
pembobotan ini dapat dilihat pada di bawah ini. Tabel 11. Hasil Pengolahan Horizontal untuk Elemen Tujuan Tujuan Meningkatkan Penjualan Meningkatkan Pendapatan
Bobot
Prioritas
0,637
1
3
0,105 I
Mernperluas Pasar
I
2
0,258 I
Rasio Inkonsistensi
0,04
Hasil pengolahan horizontal prioritas tujuan memiliki rasio inkonsistensi 0,04, artinya sudah memenuhi persyaratan rasio inkonsistensi di bawah 10 persen.
Berdasarkan pengolahan tersebut dapat diketahui bahwa strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan memprioritaskan kepada tujuan meningkatkan penjualan dengan hobot 0,637.
PCH memprioritaskan tujuan meningkatkan penjualan
sebagai prioritas pertama berdasarkan sasaran jangka pendek perusahaan, yaitu untuk terus dapat terus mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Hal ini dikarenakan PCH berpendapat bahwa dengan adanya penjualan yang meningkat, 50
maka diharapkan produk yang dipasarkan dapat memberikan keuntungan sehingga pendapatan PC13 juga meningkat. Selain itu, ha1 ini juga berkaitan dengan tujuan PCH untuk menjalankan kegiatan operasionalnya, yaitu mengoptimalkan penjualan agar laba yang diperoleh optimal dan semakin meningkat sejalan dengan peningkatan penjualan. Prioritas ke dua adalah tujuan memperluas pasar dengan bobot 0,258. Hal ini merupakan strategi yang ingin dicapai perusahaan untuk jangka panjang. Memperluas pasar dapat didukung dengan meningkatkan penjualan sehingga berdampak pada laba perusahaan. Meningkatkan pendapatan menjadi prioritas ke tiga dengan bobot 0,105. Karena apabila perusahaan sudah mampu meningkatkan penjualan dan memperluas pasarnya, secara langsung pemsahaan tersebut dapat meningkatkan pendapatannya. 7.3.2 Analisis Elemen Bauran Pemasaran
Hasil pengolahan ini merupakan pengolahan hierarki pada tingkat tiga, untuk mengetahui faktor-faktor yang diprioritaskan dalam bauran pemasaran terhadap masing-masing tujuan, hasil pembobotan ini disajikan pada Tabel 12. Tabel 12. Hasil Pengolahan Horizontal Elemen Strategi Bauran Pemasaran Rasio
Bauran Pemasaran
Tujuan
Narga
Produk
Dislribusi
Promosi
Inkonsistensi
MPj
0,508
0,075
0,265
0,151
0.07
MPd
0,074
0,549
0,248
0,129
0.07
MPS
0,122
0,064
0,544
0,27 1
0,07
Keterangan :MPj MPd
MPs
= Meningkatkan Penjualan = Meningkatkan Pendapatan = Memperluas Pasar
Berdasarkan Tabel 12 menunjukkan bahwa untuk meningkatkan penjualan kontribusi yang terbesar dalam bauran pemasaran adalah strategi produk dengan bobot 0,508. Penetapan strategi produk yang selalu melakukan perbaikan mutu produk merupakan kunci PCH untuk menarik dan mempertahankan atau membina 51
langganannya. Perusahaan sangat memperhatikan kualitas, desain, merek dan ukuran produk dari produk yang dipasarkan. Karena produk aneka ikan asap yang diproduksi oleh PCH telah memiliki sertifikat, sehingga kualitas dari produk tersebut sudah terjamin. Prioritas kedua dipegang oleh shategi distribusi dengan bobot 0,265. Distribusi yang baik akan memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk aneka ikan asapnya sehimgga diharapkan jumlah penjualan akan meningkat yang berdampak pada peningkatan pendapatan pemsahaan. Strategi promosi menjadi prioritas ketiga dengan bobot 0,151. Produk PCH sudah dipasok ke supemarketsupermarket. Strategi harga menempati prioritas keempat untuk tujuan meningkatkan penjualan dengan bobot 0,075. Karena meningkatkan penjualan merupakan ha1 penting yang harus diperhatikan yaitu shategi produknya. Karena apabila produk yang kita pasarkan ke konsumen berkualitas bagus maka penetapan harga yang tepat akan dapat menarik konsumen untuk membeli produk yang dijual oleh PCH. Berdasarkan hasil pengolahan horizontal tingkat ketiga untuk tujuan meningkatkan pendapatan menunjukkan bahwa shategi harga menempati prioritas pertama dengan bobot 0,549. PCH menganggap dengan shategi harga yang tepat untuk
meningkatkan
pendapatan
dapat
mempertahankan
keberlanjutan
perusahaan. Strategi dishibusi menempati prioritas kedua dengan bobot 0,248. Dishibusi yang lancar mempunyai pengamh dalam meningkatkan pendapatan. Karena konsumen lebih mempertimbangkan akses distribusi yang lancar sehingga konsumen mudah untuk mendapatkan produk yang dipasarkan oleh produsen. Strategi promosi menempati prioritas ketiga dengan bobot 0,129. Karena strategi promosi yang efektif dan efisien menjadi faktor penting yang harus diperhatikan oleh PCH. Dimana, tujuan promosi PCH yaitu untuk memberikan informasi kepada pelanggan tentang produk atau dengan kata lain promosi yang dilakukan merupakan kegiatan yang menciptakan kebutuhan. Strategi promosi yang dilakukan PCH saat ini yaitu dengan menggunakan promosi penjualan yang mengutamakan melakukan pameran-pameran diberbagai kesempatan. Selain itu, strategi promosi yang dilakukan perusahaan yaitu dengan menggunakan iklan. Perusahaan perlu berusaha untuk memperkenalkan produknya dan menjadikan
produknya dikenal oleh konsumen. Strategi produk menempati prioritas keempat dengan bobot 0,074. Produk menempati prioritas terakhir untuk tujuan meningkatkan pendapatan karena produk PCH memiliki sertifikat sehingga kualitas dari produk tersebut sudah terjamin. Analisis berikutnya adalah pengolahan horizontal tingkat tiga prioritas pemilihan bauran pemasaran untuk tujuan memperluas pasar. Distribusi menempati prioritas pertama dengan bobot 0,544.
Saluran distribusi sangat
penting jika perusahaan ingin memperluas pasar. Karena distribusi merupakan akses seseorang atau konsumen untuk memperoleh suatu produk. Oleh karena itu, distribusi menjadi penting dalam memperluas pasar karena sangat berhubungan erat dengan kelangsungan perusahaan. Strategi promosi menempati prioritas kedua dengan bobot 0,271. PCH menganggap untuk memperluas pasar strategi promosi sangat diperlukan karena dengan strategi promosi dapat mempengaruhi peningkatan penjualan pada wilayah pemasaran yang potensial. Strategi produk menempati prioritas ketiga dengan bobot 0,122. Sedangkan strategi harga menempati prioritas keempat dengan bobot 0,064. 7.3.3 Analisis Elemen Strategi Operasional
Hasil pengolahan horizontal tingkat empat ini membahas mengenai prioritas masing-masing strategi operasional dari elemen yang ketiga yaitu elemen bauran pemasaran yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. 7.3.3.1 Analisis Elemen Strategi Operasional Untuk Tujuan Meningkatkan Penjualan
Hasil pengolahan horizontal tingkat empat elemen strategi operasional dalam bauran pemasaran untuk tujuan meningkatkan pendapatan disajikan pada Tabel 13.
Tabel 13.
Hasil Pengolahan Horizontal Elemen Strategi Operasional untuk Tujuan Meningkatkan Penjualan
Tujuan
I
I
Bauran
I
Strategi Operasional
Bobot
I Prioritas /
I
Pemasaran Produk
I
Rasio Inkonsistensi
Kualitas
0,505
I
Desain
0:064
4
Merek
0,288
2
Ukuran
0,143
3
Berdasarkan jenis ikan
0,167
2
Berdasarkan biaya dari
0,833
1
Langsung
0,167
2
Tidak langsung
0,833
1
Promosi penjualan
0,833
I
lklan
0,167
2
0,07
Meningkatkan Penjualan
Harga
0,oo
operasional Distribusi Promosi
0,OO
0,OO
Berdasarkan hasil pengolahan pada prioritas strategi produk, sub faktor yang menjadi prioritas utama adalah kualitas produk dengan bobot 0,505. Perusahaan memprioritaskan kualitas produk, karena produk aneka ikan asap yang diproduksi oleh PCH yang dipasarkan memiliki kualitas yang baik dan telah teruji. PCH memperkuat keunggulan produknya melalui kualitasnya dalam proses pengolahan. Karena PCH mengolah ikan asapnya menggunakan kaidah-kaidah
GMP (Good Manufacturing Practices) dan HACCP yang benar sehingga produk hasil olahan PCH arnan dikonsumsi oleh masyarakat.
Kualitas yang baik
didukung dengan merek, ukuran dan desain yang dapat mempengamhi peningkatan penjualan sehingga ke tiga ha1 tersebut menempati prioritas ke dua, tiga dan empat. Untuk strategi harga, strategi operasional yang diprioritaskan adalah harga berdasarkan dari biaya operasional dengan bobot 0,833. Strategi ini digunakan PCH karena sebelum memasarkan atau menjual produknya PCH hams memperhitungkan segala biaya yang telah dikeluarkan. Jadi, strategi penetapan harga hams sesuai dengan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk. Penentuan harga perusahaan berdasarkan biaya operasional dipengaruhi
oleh harga bahan baku,processing diantaranya yaitu harga bahan bakar dan harga bahan campuran, tenaga kerja, listrik, telepon, bunga bank dan penyusutan peralatan. Strategi operasional barga berdasarkan jenis ikan menempati prioritas kedua dengan bobot 0,167. Strategi operasional yang diprioritaskan untuk strategi distribusi adalah dengan menggunakan distribusi tidak langsung dengan bobot 0,833. Hal ini dilakukan perusahaan karena dianggap efektif dan efisien, karena pemsahaan mendistribusikan produknya melalui agen atau distributor seperti Gyant dan Hero. Distribusi langsung yang dilakukan perusahaan adalah dengan menjual produknya langsung kepada konsumen. Strategi operasional yang diprioritaskan untuk strategi promosi adalah dengan promosi penjualan dengan bobot 0,833. Promosi penjualan yang dilakukan PCH yaitu dengan mengikuti pameran. mengikuti
PCH menganggap dengan
pameran diberbagai kesempatan PCH bisa
mempertahankan
hubungannya dengan pelanggan dan menjumpai pelanggan baru. Pameran yang pernah diikuti oleh p e ~ s a h a a ndiantaranya yaitu Jakarta Fair 2005, pameran kelautan Jakarta Expo tahun 2007 dan 2008, pameran yang diselenggarakan oleh teknik industry IPB bulan Mei 2009 yang diadakan di Botani Square Bogor. Media iklan yang telah digunakan PCH untuk tujuan meningkatkan penjualan yaitu lewat internet. Selain itu, kegiatan iklan yang dilakukan saat ini yaitu dengan tampil di dalam tabloid "peluang usaha" yang terbit pertengahan November 2006 . adapun kegiatan lain yang dilakukan yaitu bempa pemberian brosur kepada konsumen yang datang langsung membeli ke UKM Center Tanah Abang. 7.3.3.2 Analisis Elemen Strategi Operasional untuk Tujuau Memperluas Pasar
Hasil pengolahan horizontal ini pada tingkat empat elemen strategi operasional dalam bauran pemasaran untuk tujuan memperluas pasar disajikan pada Tabel 14. Keseluruhan hasil pengolahan horizontal tingkat empat untuk tujuan memperluas pasar ini telah memenuhi persyaratan rasio inkonsistensi yaitu di bawah 10 persen.
Tabel 14.
Hasil Pengolahan Horizontal Elemen Strategi Operasional untuk Tujuan Memperluas Pasar
Tujuan
Bauran
Strategi Operasional
Bobot
Prioritas
Rasio
Pernasam
(
Produk
Inkonsistensi
I Kualitas Desain Merek
1 0,548 1 I
I
I
0,070
1 0,274 1
I
4 2
Memperluas Pasar
Dari Tabel 14 dapat dilihat untuk shategi produk dengan tujuan memperluas pasar, strategi operasional yang diprioritaskan adalah kualitas produk dengan bobot 0,548.
Tujuan memperluas pasar menyebabkan PCH harus
mengutamakan kualitas produk yang baik dan terjamin. Karena menurut PCH kualitas produk merupakan ha1 yang perlu mendapat perhatian utama mengingat kualitas suatu produk berkaitan erat dengan masalah kepuasan konsumen. Merek menempati prioritas kedua dengan bobogt 0,274. Karena PCH sudah berproduksi selama tujuh tahun maka PCH ingin mempertahankan merek produknya untuk tujuan memperluas pasar. Menurut PCH, apabila merek produk sudah dikenal dan sudah diingat oleh konsumen maka mudah membuat konsumen itu loyal terhadap produk yang telah di pasarkannya. Ukuran produk menempati prioritas ketiga dengan bohot 0,109. Ukuran produk yang ada di PCH terdiri dari dua jenis ukuran yaitu ukuran satu kilogram dan ukuran 205 gram. Dengan adanya ukuran yang berbeda tersebut konsumen bebas untuk memilih produk ikan asap yang sesuai dengan pilihan dan selera konsumen. Prioritas terakhir ditempati oleh desain produk dengan hobot 0,064.
Strategi operasional yang diprioritaskan dalam strategi harga adalah harga berdasarkan biaya operasional dengan bobot 0,833. Menurut PCH untuk tujuan memperluas pasar terlebih dahulu PCH menetapkan harganya sesuai dengan biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk menghasilkan produk. Sehingga dengan penetapan harga yang berorientasi biaya PCH tidak mengalami kerugian dan bisa memperluas pasamya. Strategi harga berdasarkan jenis ikan menempati prioritas kedua dengan bobot 0,167.
Strategi operasional yang diprioritaskan untuk
strategi distribusi adalah dengan menggunakan distribusi tidak Iangsung dengan bobot 0,833. Karena menurut produsen selama ini distribusi tidak langsung cukup efektif untuk tujuan memperluas pasar sedangkan distribusi langsung memperoleh prioritas ke dua dengan bobot 0,167. Strategi operasional yang diprioritaskan untuk strategi promosi adalah iklan dengan bobot 0,833. Iklan yang dilakukan oleh PCH yaitu mempromosikan produknya melalui internet. Sedangkan promosi penjualan menempati prioritas kedua dengan bobot 0,167. Promosi penjualan yang digunakan PCH yaitu dengan mengadakan pameran diberbagai kesempatan. Adapun pameran yang selama ini pernah diikuti perusahaan yaitu Jakarta Fair 2005, pameran kelautan Jakarta Expo tahun 2007 dan 2008, dan pameran yang diselenggarakan oleh teknik industri IPB pada bulan Mei 2009 yang diadakan di Botani Square Bogort. PCH menganggap promosi dengan menggunakan pameran dapat mempertemukan langsung pihak PCH dengan konsumen dan meyakinkan kelebihan-kelebihan yang dimilikmya. 7.3.3.3 Analisis Elemen Strategi Operasional untnk Tnjuan Meningkatkan Pendapatan
Hasil pengolahan horizontal pada tingkat empat elemen strategi operasional dalam bauran pemasaran untuk tujuan memperluas pasar dilihat secara lengkap pada Tabel 15. Keselumhan hasil pengolahan horizontal tingkat empat untuk tujuan memperluas pasar ini telah memenuhi persyaratan rasio inkonsistensi.
Tabel 15. Hasil Pengolahan Horizontal Elemen Strategi Operasional untuk Tujuan Meningkatkan Pendapatan
Promosi
Tidak langsung
0,167
2
Prornosi penjualan
0,833
1
Iklan
0,167
2
0,OO
Dari Tabel 15 dapat dilihat untuk strategi produk, strategi operasional yang diprioritaskan adalah kualitas produk dengan bobot 0,549. Tujuan meningkatkan pendapatan menyebabkan PCH harus memberikan perhatian utamanya pada kualitas produk. Karena setiap perusahaan atau produsen harus memilih tingkat kualitas yang akan membantu atau menunjang usaha untuk meningkatkan atau mempertahankan posisi produk dalam pasar sasamnya. Merek menempati prioritas ke dua dengan bobot 0,248. Ukuran menempati prioritas ketiga dengan bobot 0,129 sedangkan desain menempati prioritas terakhir dengan bobot 0,074. Strategi operasional yang diprioritaskan dalam strategi harga adalah harga berdasarkan jenis ikan dengan bobot 0,833. Tujuan PCH melakukan penentuan harga berdasarkan jenis ikan sebagai salah satu usaha perusahaan untuk meningkatkan pendapatannya. Karena dengan adanya berbagai jenis ikan sesuai ukurannya tersebut konsumen bisa memilih produk yang mereka inginkan sesuai dengan kebutuhan mereka. Strategi distribusi, strategi operasional yang diprioritaskan adalah dengan menggunakan distribusi langsung dengan bobot 0,833. Karena menurut PCH distribusi langsung cukup efektif untuk menarik minat konsumen. Sedangkan distribusi tidak langsung menempati prioritas kedua dengan bobot 0,167. Karena 58
menurut PCH distribusi tidak langsung tidak efektif untuk meningkatkan pendapatan. Strategi promosi penjualan menempati prioritas pertama dengan hobot 0,833. Promosi penjualan yang dilakukan perusahaan dengan mengadakan pameran diberbagai kesempatan. Sedangkan iklan menempati prioritas kedua dengan bobot 0,167. Iklan yang dilakukan PCH yaitu dengan menggunakan media majalah dan Koran.
7.4
Analisis Vertikal Strategi Bauran Pemasarn pada Aoeka Ikan Asap Petikan Cita Halus Pengolahan vertikal ini digunakan untuk menyusun dan melihat prioritas
menyeluruh setiap elemen pada tingkat tertentu terhadap sasaran utama hierarki (fokus). Pengolahan vertikal dilakukan setelah matriks pendapat diolah secara horizontal dan telah memenuhi persyaratan rasio inkonsistensi, yaitu di bawah 10 persen. 7.4.1 Analisis Elemen Tujuan Keseluruhan hasil pengolahan vertikal tingkat dua ini telah memenuhi persyaratn rasio inkonsistensi yaitu di bawah 10 persen.
Hasil pengolahan
vertikal untuk elemen tujuan ini dapat dilihat pada Tabel 16, dimana dalam prioritas dan bobot memperlihatkan hasil yang sama dengan pengolahan horizontal pada tingkat dua. Tabel 16. Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Tujuan
I
Tujuan Meningkatkan Penjualan
/ Meninekatkan - Pendaoatan
II
Prioritas I
0,637 I
I I
0,105
I
I
0,258
Memperluas Pasar Rasio Inkonsistensi
Bobol
I
0,04
1
3 2
Berdasarkan hasil pengolahan vertikal untuk prioritas tujuan, hasil dari bobot dan prioritas menunjukkan hasil yang sama dengan pengolahan horizontal pada tingkat dua. Prioritas pertama adalah tujuan meningkatkan penjualan dengan bobot 0,637, prioritas kedua adalah tujuan memperluas pasar dengan bobot sebesar 0,105 dan prioritas ketiga adalah tujuan meningkatkan pendapatan dengan bobot 0,258. Hasil pengolahan ini menunjukkan bahwa prioritas menyeluruh yang ingin dicapai PCH adalah tujuan meningkatkan penjualan sebagai prioritas pertama dengan bobot 0,637. Meningkatkan penjualan ini bertujuan untuk dapat melakukan perluasan pasar sehingga dapat meningkatkan pendapatan sehingga dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Karena kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada berapa jumlah penjualan produknya. Untuk meningkatkan penjualan produknya, PCH sendiri memiliki prinsip yaitu memproduksi sebanyak-banyaknya dengan mutu sebaik-baiknya disertai harga yang serendah-rendahnya. Prioritas ke dua adalah memperluas pasar dengan bobot 0,105 kemudian diikuti oleh tujuan meningkatkan pendapatan dengan bobot 0,258 sebagai prioritas ke tiga. Tujuan memperluas pasar berada diprioritas ke dua, memperluas pasar dilakukan perusahaan dengan melakukan perluasan wilayah pemasaran yang potensial.
Dengan memperluas pasar ke wilayah pemasaran yang potensial
diharapkan dapat
menjadikan PCH
lebih mudah
untuk
meningkatkan
pendapatannya. Kegitan memperluas pasar yang dilakukan saat ini oleh PCH yaitu dengan memasarkan produk yang telah diproduksinya keseluruh pasar swalayan yang ada di Indonesia. Pasar swalayan yang saat ini dimasuki perusahaan untuk memasarkan produknya yaitu Gyant dan Hero.
7.4.2 Analisis Elemen Bauran Pemasaran Hasil pengolahan vertikal ini bertujuan untuk mengetahui prioritas menyeluruh bagi perusahaan bagi setiap elemen bauran pemasaran terhadap penilaian tujuan yang ingin dicapai terhadap fokus utama hierarki (Tabei 17). Keseluruhan hasil pengolahan vertikal ini telah memenuhi persyaratan rasio inkonsistensi, yaitu di bawah 10 persen.
TabeI 17. Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Bauran Pemasaran Strategi Bauran Pemasaran
Bobot
Prioritas
Produk
0,363
I
Harga
0,122
4
Distribusi
0,335
2
I'romosi
0,179
3
Rasio inkonsistensi
0,06
Shategi produk menempati prioritas pertama dengan bobot 0,363, karena akan sangat berbahaya jika suatu perusahaan hanya mengandalkan produk yang ada tanpa usaha tertentu untuk pengembangannya. Oleh karena itu, perusahaan di dalam mempertahankan dan meningkatkan penjualannya perlu mengadakan usaha penyempumaan produk yang dihasilkan ke arah yang lebih baik.
Hal ini
merupakan keunggulan utama yang dimiliki oleh aneka ikan asap yang diproduksi oleh Petikan Cita Halus untuk dapat meningkatkan penjualan, meningkatkan pendapatan dan memperluas pasar. Strategi distribusi menempati prioritas kedua dengan bobot 0,335. Dishibusi merupakan kegiatan pemasaran yang berfungsi menyalurkan suatu produk dari produsen hingga sampai ke konsumen. Jadi, setiap produk yang telah dihasilkan oleh PCH hams langsung didistribusikan agar bisa sampai ke tangan konsumen.
Untuk pendistribusiamya tersebut PCH menggunakan distributor
seperti Gyant dan Hero untuk memasarkan produknya. Dengan memasarkan produknya melalui distributor, konsumen dapat dengan mudah menjumpai produk yang telab diproduksi oleh PCH. Strategi promosi menempati prioritas ketiga dengan
bobot
0,179,
karena
promosi
merupakan
strategi
untuk
mengkomunikasikan keberadaan dan keunggulan produk yang dimiliki PCH sehingga dapat mempengaruhi harga dan keputusan pembelian konsumen. Strategi promosi yang dilakukan saat ini oleh perusahaan terdiri atas promosi penjualan dan iklan. Harga menempati prioritas terakhir dengan bobot 0,122, menumt PCH apabila telah dilakukan promosi yang megkomunikasikan keunggulan produk yang dimilikinya maka harga dengan mudah ditetapkan oleh perusahaan.
7.4.3 Analisis EIemen Strategi Operasional Hasil pengolahan ini bertujuan untuk mengetahui prioritas menyeluruh bagi setiap strategi operasional terhadap pemilihan strategi bauran pemasaran yang paling tepat sebagai fokus utama bierarki pada tingkat satu.
Hasil
pengolahan vertikal jni dapat dilibat pada Tabel 18. Tabel 18. Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Strategi Operasional Strategi Bauran
Stmtegi Operasional
Bobot
Prioritas
Strategi produk yang menjadi prioritas utamanya adalah kualitas produk dengan bobot 0,230. Kualitas produk yang menjadi prioritas utama, karena ha1 ini akan sangat menentukan kepuasan konsumen agar tetap loyalterhadap produk dan perusahaan. Kualitas yang baik diikuti dengan merek yang mudah untuk diingat, dibaca, dan dibedakan oleh konsumen. Merek produk menempati prioritas ke dua dengan bobot 0,140. Ukuran menjadi prioritas ke tiga dengan bobot 0,069 serta desain dengan bobot 0,032 sebagai prioritas ke empat. Shategi operasional yang diprioritaskan dalam strategi harga adalah harga berdasarkan dari biaya operasional dengan bobot 0,051.
Penetapan harga
berdasarkan dari biaya operasional yang dilakukan PCH yaitu dengan memperhitungkan selumh biaya yang telah dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk. Penentuan harga perushaan berdasarkan biaya operasional dipengamhi oleh harga bahan baku, processing yang terdiri atas harga bahan bakar dan harga
bahan campuran, tenaga kerja, listrik bunga bank dan penyusutan peralatan. Sehingga dengan penentuan harga ini PCH dapat meningkatkan penjualan, memperluas pasar dan meningkatkan pendapatannya. Distribusi yang menempati prioritas pertama yaitu distribusi tidak langsung dengan bobot 0,211.
Hal ini dilakukan perusahaan karena dengan
menggunakan distribusi tidak langsung PCH dapat mencapai tujuan yang diinginkannya. Distribusi tidak langsung yang telah dilakukan PCH yaitu dengan mendistribusikan produknya ke distributor seperti gyant dan hero. Dalam memasarkan produknya melalui distributor seperti Gyant dan Hero, produk yang telah diproduksi perusahaan dapat dijumpai oleh konsumen yang berada di seluruh Indonesia. Strategi promosi yang mendapat prioritas pertama yaitu promosi penjualan dengan bobot 0,084. Promosi penjualan yang telah dilakukan PCH yaitu dengan mengikuti
pameran
diberbagai
kesempatan
yang
tujuannya
untuk
memperkenalkan produknya ke konsumen yang belum kenal dengan produk ikan asapnya. Kegiatan pameran yang pemah diikuti oleh perusahaan yaitu dengan mengikuti pameran Jakarta Fair 2005, pameran kelautan Jakarta Expo tahun 2007 dan 2008, pameran yang diselenggarakan oleh teknik industry IPB pada bulan Mei 2009 yang diadakan di Botani Square Bogor. Sedangkan iklan menempati prioritas kedua dengan bobot 0,060. Iklan yang telah dilakukan PCH yaitu promosi melalui internet. Strategi promosi dengan cara promosi penjualan dan iklan ini penting dilakukan perusahaan. Karena dengan menggunakan ke dua strategi promosi tersebut perusahaan dapat merengkuh lebih banyak konsumen sehingga tercapai tujuan yang diinginkan oleh perusahaan. Rasio inkonsistensi keseluruhan sebesar 0,06, menunjukan hasil yang didapatkan sudah konsisten. Hal ini berarti informasi yang dihasilkan cukup baik, dapat diterima, logis dan menunjukan tingkat kepercayaan yang cukup tinggi. Untuk lebih lengkapnya keseluruhan hasil pengolahan vertikal ini dapat dilihat pada Gambar 8.
Prioritas Srralegi Bauran Pemasmn yang Tepat unmk I'CH
1.Fokus
Place
3.Stralegi
Berdasarkan jenis ikan
4.Sub Strategi Desain
biaya operasional 0.05 1
Langsung 0.058
Penjualan 0,084
Tidak langsung 0,211
Rasio Inkonsistensi Keseluruhan = 0,06
Gambar 8. Hasil Pengolahan Vertikal Hierarki Pengamhilan Keputusan Prioritas Strategi Bauran Pemasaran Aneka Ikan Asap Produksi Petikan Cita Halus
VIII KESIMPULAN DAN SARAN 8.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis dapat menyimpulkan hal-ha1 sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil pengolahan vertikal hierarki pengambilan keputusan prioritas strategi bauran pemasaran PCH. Prioritas strategi bauran pemasaran yang tepat yang akan dijaiankan oleh PCH saat ini untuk mencapai tujuan adalah strategi bauran pemasaran (marketing mix) 4p yaituproduct (produk), , place (tempat atau saluran distribusi), promotion (promosi), dan price (harga). Strategi produk yang diterapkan PCH terdiri dari kualitas produk, desain produk, merek produk dan ukuran produk. Strategi harga yang diterapkan PCH yaitu penentuan harga berdasarkan dari biaya operasional. Strategi distribusi yang diterapkan PCH saat ini yaitu tidak langsung. Sedangkan strategi promosi yang diterapkan PCH saat ini yaitu dengan promosi penjualan. 2. Berdasarkan hasil pengolahan vertikal dengan metode pengambiian keputusan
terhadap strategi bauran pemasaran PCH, hasil yang didapatkan menetapkan tujuan untuk meningkatkan penjualan sebagai prioritas pertama.
Strategi
bauran pemasaran yang diprioritaskan adalah strategi produk dengan sub faktor kualitas produk sebagai prioritas pertamanya. Prioritas kedua adalah strategi saluran distribusi dengan sub faktor distribusi tidak langsung menempati prioritas pertama. Prioritas ketiga adalah strategi promosi dengan sub faktor promosi penjualan sebagai prioritas pertama. Prioritas keempat adalah strategi harga dengan harga berdasarkan dari biaya operasional sebagai prioritas pertama.
8.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang diberikan penulis untuk perusahaan hanya memfokuskan pada tiga strategi bauran pemasaran. Adapun saran tersehut adalah : 1. PCH diharapkan untuk terus meningkatkan kualitas produk ikan asapnya.
Hal ini bertujuan agar kualitas yang sudah ada menjadi ciri khas dari PCH tersebut. 2. Untuk pendistribusian produk, diharapkan PCH menambah jalur distribusinya seperti ke pasar-pasar tradisonal untuk memasarkan produknya. Hal ini bertujuan agar konsumen dapat dengan mudah memperoleh produk yang telah diproduksi PCH. 3. Pada strategi promosi PCH melakukan promosi penjualan berupa kegiatan
pameran dan diharapkan PCH untuk lebih sering mengikuti pameran agar produk yang mereka produksi lebih dikenal oleh konsumen.
DAFTAR PUSTAKA Agustina Riaswanti, W. 2004. Analisis Shategi Pemasaran Makanan Tradisional Gepuk dan Ikan Balita Khas Bogor Merek Karuhun pada PT Intrafood Citarasa Nusantara, Bogor Jawa Barat. Anwar, B. 2007. Analisis Preferensi Konsumen terhadap Ikan Hias Air Tawar (Studi Kasus di Kota Bogor). Assauri, S. 2007. Manajemen Pemasaran. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta Firdaus, M. 2008. Aplikasi Metode Kuantitatif Terpilih untuk Manajemen dan Bisnis. IPB Press. Gofur, R. 2005. Analisis Prioritas Strategi Bauran Pemasaran Air Minum dalam Kemasan (AMDK) pada PT. Agritech Global Cemerlang Bogor, Jawa Barat. Hasibuan Husein, A. 2008. Analisis Formulasi Shategi Pengembangan Bisnis Ikan Hias Koi pada CV Ayunawa Freshwater Fish Farm Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran. Edisi ke sembilan. Terjemahan. PT. Prehallindo. Jakarta. Kotler, P dan G Amstrong. 1997. Dasar-dasar Pemasaran. Edisi ke sembilan. PT. Prehallindo. Jakarta.
Poernomo, N. 2006. Strategi Pengembangan Usaha Ikan Hias Air Tawar di Colisa Aquaria Bogor Jawa Barat.
Praharsa, N. 2005. Analisis Pengambilan Keputusan Sbategi Bauran Pemasaran Pada CV. Aquatic Indonesia. Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Saaty, T. L. 1991. Proses Hirarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks. Binaman Pressindo, Jakarta. Soegoto Soeryanto, E. 2008. Marketing Research. PT Elex Media Komputindo. Kompas Gramedia. Anggota IKAPI. Jakarta.
Model Name: kuisioner asli Treeview
i I
i
!
I
ritas strategi bauran pemasaran aneka ikan asap PCH gkatkan penjualan (L: .637 6:.637) duk (L: .508 6:.324) kualitas (L: .505 6:.163) desain (L: .064 6:.021) merek (L: .288 6:.093) ukuran (L: .I43 6:.046) rga (L: .075 6:,048) berdasarkanjenis ikan (L: .I67 6:.008) berdasarkan biaya operasional (L: .833 6:,040) ibusi (L: 265 6:.a691 angsetng (i: .I67 G: .OZ8j +I.?=% ;21'gS~ngtk: E: m
~
~
~
:
pron?osi ($: ,151 G: .Q96) jir -823 Er ,GgG] i ### isrGiiz-osi pei3jjjua;ari L--B g & ~(!.,: s; =gxtjj
-@
1
!
j
i
iLj meningkatkaa pendapatan (L:
.I05 6:.I051
pmdilk (L: -374ZZ;.QQ8) i
t
,
-~~~---s kga!i+as (L: -549 6:.$3$34! desain jL: ,074 G : .QQI) -@ merek (L: .248 6 : .002) '-3 ukuran (L: .I29 6:.001) -B harga (t: .549 G: ,058) i ; !....mberdasa,, rkan jenis jkan [L: ,2333 G: .GLt.S) 1 -B berdasarkan biaya operadenas (L: 2 5 7 6:.GIG3 2s +2;5.p&=&si ?-?Z GE$jzq 3
,
1 I
i ! I
,
8
!
.
I
,
I I
!
1 1
!
1
I
i
I
.
.
: 1
'
3 3 3 en ;.322) .--...a :iGak gangsung [h: 367 C: &84j B
- .t
.
3~11;=sii$: [i
I
:x
! :,,,,,, -p"::""'
f a .
\a"'
*.
i ? n P,
? ' A .
R.JA> .aarr-r,
; -a promasi penjualan (L: I "--B ikian [%:
$433 G: .81Ij
.I67 6: .0682)
rluas pasar (L:,258 6:.258) produk (L:.I22 6:.031) E9 kualitas (L:.548 6:.017) desain (L:.070 6:.002) merek (L:.274 6:.009) ukuran (L:.I09 6: .003) harga (L: .064 6: .016) berdasarkan jenis ikan (L:.I67 6: '003) berdasarkan biaya operasional (L:.833 C: .014) ribusi (L: ,544 6: .140) langsung (L: .I67 6: .023) tidak langsung (L: .833 6:.117) promosi (L:.271 6: .070) promosi penjualan (L:.I67 6: .012) iklan (L:.833 6: .058)
Lampiran 2. Kuesioner M a t r i b Berpasangan Kuesioner ini digunakan sebagai data primer bahan peneiitian : Prioritas Strategi Bauran Pemasaran Aneka Ikan Asap Produksi Petikan Cita Halus, Citayam. Bogor. Oleh Anggreta Kadri (H34066016), Mabasiswa Program Sarjana Agribisnis Penyelenggaraan Khusus, Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi Manajemen, lnstitut Pertanian Bogor. Nama Jabatan PENGlSIAN MATRIKS BERPASANGAN Petunjuk Skala Penilaian Berilah tanda silang (4) pada kolom yang tersedia dalam tabel skala penilaian dengan memilih dari skaia 1-9 atau kebalikannya 11(1-9), berdasarkan tingkat kepentingan atau besarnva vane dibandinekan denean ketentuan di bawah ini : , oeranan faktor , 2,4,6,8 diberikan apabila terdapat sedikit saja perbedaan 9 = Mutlak lebih penting 3 = sedikit lebih penting 7 = Sangatjelas lebih penting 5 = Jelas lebih penting 1= Sama penting
.
-
-
H. KUESIONER TINGKAT 2 (FAKTOR) Keterangan : Dari tujuan yang mempengaruhi pemilihan strategi pemasaran yang tepat, maka perlu diperhatikan faktor-faktor bauran pemasaran yang akan dipilih, yaitu : 1. Faktor Produk 2. Faktor Harga 3. Faktor Distribusi 4. Faktor Promosi : Menurut Anda, dari keempat faktor bauran pemasaran (produk, harga, tempat, dan promosi,), manakah yang lebih penting jika dikaitkan dengan tujuan Pertanyaan perusahaan (meningkatkan penjualan, meningkatkan pendapatan dan memperluas pasar).
Ill. KUESIONER TINGKAT 3 (SUB FAKTOR) Keterangan : dari faktor-faktor bauran pemasaran yang akan dipilih, dijabarkan menjadi sub-sub faktor yaitu : : Kualitas produk, desain produk, merek produk dan ukuran produk 1. Strategi Produk terdiri dari sub faktor : Harga berdasarkan jenis ikan dan liarga berdasarkan dari biaya operasional 2. Strategi Harga terdiri dari sub faktor : Langsung dan tidak langsung 3. Strategi Tempat terdiii dari sub faktor : Promosi penjualan dan iklan 4. Strategi Promosi terdiui dari sub faktor Pertanyaan : Menurut Anda, manakah yang lebih penting dari sub faktor bauran pemasaran jika dikaitkan dengan tujuan perusahaan (meningkatkan penjualan, meningkatkan pendapatan dan memperluas pasar).
3.1 Untuk Tujuan Meningkatkan Penjualan 3.1.1 Sub Faktor Produk
I
1
Skala penilaian
1 Pembandinz
3.1.2 Sub Faktor Harga
Skala penilaian Yang Dibandingkan Berdasarkan jenis ikan
Sama 9
8
7
6
5
4
3
2
I
Pembanding 2
3
4
5
6
7
8
9
Berdasarkan biaya operasional
I
3.3 Untuk Tujuan Memperluas Pasar
3.3.1 Sub Faktor Produk
Skala penilaian Yanz
3.3.2 Sub Faktor Harga
1I 1
9
8
7
6
5
4
3
2
I
Pernbanding 2
3
4
5
6
7
8 I I
ikan
I
I
Skala penilaian Salna
I
yang Dibandingkan
I
i
9
i Berdasarkan biaya operasional