JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 12, Nomor 2, Noveber 2016 ISSN 2354-5682
46
ANALISIS PERAN MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN INFORMASI ARUS KAS PT. RIYOTO TIN UNTUK PENGGANTIAN MESIN GENSET PRODUKSI (Studi Kasus Pada PT Riyoto Tin) WENNI YUDI RAFANI HARYANI Management Program STIE-IBEK Bangka Belitung Pangkal Pinang, Indonesia
[email protected] Abstract-Done by coaching the data in March 2016 to the month of May 2016. The location is the object of research is PT. Riyoto Tin Jl. Mullet No. 26 Village Lembawai Pangkalpinang. This thesis consists of 78 pages without attachments.In analyzing the data obtained, the researchers used quantitative methods, the reason researchers use this method because researchers can compile and view this theory as the induction process of observation of the facts by collecting existing information.The conclusion of this research is already utilizing the management of cash flows as the information in the decision to purchase a new generator engine that Cummin 1250 KVA with the condition of the cash in the company is already feasible or ideal buy new machines forproduction
memerlukan dana/modal yang cukup besar dalam hal pengadaan peralatan/mesin-mesin yang diperlukan dalam men jalan kan kegiatan operasional perusahaan. Pengadaan peralatan / mesin-mesin merupakan salah satu bentuk investasi jangka panjang, mengingat sarana tersebut bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu, pihak-pihak yang terkait dalam setiap perusahaan, dalam hal ini Manajemen Perusahaan harus dapat melakukan pengambilan keputusan yang tepat dalam menentukan jen is peralatan/mesin-mesin yang digunakan, artinya keputusan yang diamb il harus tepat guna dan sasaran karena akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan Keywords: Cash Flow, Replacement Genset Engine Production tersebut. Kegiatan operasional perusahaan yang berjalan secara I. PENDAHULUAN terus-menerus apabila didukung dengan sarana yang memadai akan menjad ikan perusahaan tersebut akan semakin maju dan Setiap badan usaha yang didirikan baik dalam bentuk berkembang. Setiap perusahaan tentunya akan berusaha untuk Usaha Perseorangan, Firma, CV, Koperasi, PT maupun badan bisa melakukan ekspansi atau perluasan perusahaan. Banyak usaha lainnya dalam men jalan kan kegiatan operasionalnya cara yang dapat ditempuh oleh perusahaan dalam rangka mempunyai tujuan yang bervariatif, antara lain menciptakan perluasan usaha, seperti penambahan modal kerja, atau dengan lapangan kerja baru, menjad i pelopor usaha di bidang tertentu. penggantian aktiva mesin perusahaan. Dalam hal penggantian Disamping tujuan-tujuan tersebut, pada umumnya tujuan aktivitas mesin perusahaan pastinya setiap badan usaha akan yang terpenting pendirian setiap Badan Usaha adalah untuk menggunakan peralatan/mesin terbaik yang dapat mencapai dapat mencapai laba/keuntungan yang semakin meningkat dari tingkat produksi yang paling maksimal. Untuk melaku kan hal waktu ke waktu atau sekurang-kurangnya bisa ini, d iperlu kan suatu analisa bisnis, yaitu yang dikenal dengan mempertahankan marg in/laba supaya tidak menurun (tetap Studi Kelayakan Bisnis. dalam keadaan stabil khususnya pada saat kondisi ekonomi Untuk dapat menjalankan kegiatan usahanya, suatu yang menurun). perusahaan membutuhkan dana yang relatif besar dalam Tingkat laba/keuntungan yang semakin membaik akan melaksanakan peningkatan kegiatan operasi seperti untuk berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan anggota/karyawan membeli aktiva tetap dan aktiva tetap lainnya sebagai dari Perusahaan yang bersangkutan. Guna mencapai tujuan peralatan penunjang guna meningkatkan pelayanan kepada terebut, ada berbagai cara strategis yang dapat ditempuh setiap konsumen, untuk piutang dagang, untuk mengadakan Unit Usaha. Sebagai contoh, Perusahaan dapat memanfaatkan persediaan kas dan membeli surat beharga yang sering Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas, disebut efek atau sekuritas. Dana tersebut berasal dari sumber menerap kan sistem pembiayaan yang paling efektif dan internal dan eksternal perusahaan. Jika dit injau dari sumber efisien, selain itu dengan pengadaan sarana seperti peralatan / internal maka dana berasal dari laba yang diperoleh dari mesin-mesin yang menjadi faktor pendukung yang memiliki kegiatan usaha perusahaan dalam suatu periode dan modal peranan penting karena terkait dengan hasil produksi masingsendiri, sedangkan kalau ditinjau dari sumber eksternal, dana masing Perusahaan. diperoleh dari kred itur seperti bank dan lembaga keuangan Sehubungan dengan pengadaan peralatan/mesin-mesin lainnya, dari investor seperti pemegang saham. operasional, tentunya setiap perusahaan akan menggunakan Untuk mencapai tujuan perusahaan bukanlah perkerjaan peralatan/mesin-mesin yang paling produktif yang dapat yang mudah untuk itu perlu adanya us aha yang lebih baik menghasilkan hasil produksi pada tingkat yang paling tingg i. ditunjang kemampuan manajerial dan kepemimp inan dari Terkait dengan hal tersebut, tentunya setiap perusahaan seorang pemimpin untuk merencanakan dan www.stie-ibek.ac.id © 2016, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 12, Nomor 2, Noveber 2016 ISSN 2354-5682
mengorganisasikan sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Salah satu cara untuk tercapainya tujuan perusahaan adalah dengan menganalisis laporan keuangan, dengan cara tersebut pihak manajemen dapat menentukan langkah yang nyata dan kegiatan perusahaan berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Salah satu analisis laporan keuangan adalah analisis laporan arus kas yaitu analisis tentang dari mana sumbersumber penggunaan kas di dalam perusahaan tersebut. Kas merupakan unsur aktiva yang paling lancar atau dengan kata lain kas merupakan modal kerja yang paling liku id, sehingga dengan ketersediaan kas yang cukup maka perusahaan tidak akan kesulitan dalam memenuhi kewajiban yang jatuh tempo. Likuiditas adalah merupakan salah satu faktor yang menentukan sukses atau kegagalan perusahaan.Baik buruknya likuid itas dapat dilihat dari mampu tidaknya perusahaan memenuhi kewajiban uang tunai pada waktunya. Dengan kata lain kita dapat mengetahui apakah perusahaan tersebut dalam keadaan Likuid atau Ilikuid. Suatu perusahaan dikatakan Likuid apabila perusahaan tersebut mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya.Sebaliknya, suatu perusahaan dikatakan Ilikuid apabila perusahaan tersebut tidak dapat segera memenuhi kewajibannya pada saat ditagih. Apabila perusahaan yang mempunyai tingkat likuid itas yang tinggi mencerminkan adanya over investment dalam kas dan berarti pula bahwa perusahaan kurang efektif dalam mengelo la kas karena kas tidak diputar. Manajemen harus menentukan berapa kas yang harus tersedia agar mampu memenuhi kewajiban apabila sudah jatuh tempo. Selain itu kas juga disediakan untuk memb iayai kegiatan operasional perusahaan seperti pembayaran gaji karyawan, pembelian bahan baku, biaya pemasaran, biaya produksi, cadangan kas, dan sebagainya. Oleh karena itu perusahaan dituntut agar mampu mengelo la dana yang ada untuk dipergunakan memb iayai segala jenis kegiatannya. Keberhasilan perusahaan dalam mengelola keuangan akan menunjang perusahaan dalam mempertahankan dan mengembangkan usaha dan menyaingi para pesaing. Oleh karena itu, analisis sumber dan penggunaan kas merupakan alat analisis keuangan yang sangat penting bagi manajemen perusahaan. Dengan analisis sumber dan penggunaan kas, akan dapat diketahui bagaimana perusahaan mengelo la atau menggunakan kas yang dimilikinya sebaik baiknya. Berdasarkan pada uraian tersebut di atas maka penelit ian ini. Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui Efekt ifitas pelaksanaan Analisis Sumber dan Penggunaan Kas yang di laku kan perusahaan. 2. Untuk Mengetahui Tingkat Likuid itas Perusahaan. 3. Untuk Mengetahui Manfaat Penggunaan Kas Dalam Proyek Penggantian Mesin . II. LANDASAN TEORI 1. Manajemen Istilah Manajemen bukanlah hal yang asing lagi bagi kita. Banyak orang mengetahui istilah manajemen, namun kebanyakan orang masih belum mengetahui dan mengerti dengan baik pengertian manajemen yang sebenarnya. Untuk itu, agar lebih jelasnya akan dikemu kakan pendapat para ahli
47
tentang pengertian manajemen. Di bawah ini akan di uraikan pendapat-pendapat para ahli mengenai defin isi manajemen yaitu adalah sebagai berikut: Menurut Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan dalam bukunya Manajemen menyatakan bahwa;“Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber–sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan, 2003 : hal 2) “Management in general refers to planning, organizing, controling, staffing, leading, motivating, cummunicating, and decision making activities performed by any organization in order to coordinate the varied resources of the enterprise so as to bring an efficient creation of some product oservice” yangartinya Manajemen pada u mu mnya dikaitkan dengan aktivitas –aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan. Pemotivasian, ko munikasi, dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya manusia yang dimiliki o lehperusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien. 2. Manajemen Keuangan Pada dasarnya Manajemen Keuangan mempunyai dua unsur kata yaitu “Manajemen” dan “Keuangan”. Manajemen Keuangan merupakan salah satu fungsi operasional perusahaan yang sangat penting diantara fungsi-fungsi oeprasional perusahaan lainnya seperti Manajemen Pemasaran, Manajemen Produksi, Majemen Strategik, Manajemen Su mber Daya Manusia, dan lain sebagainya. Pengertian Keuangan menurut Lawrence J.Git man (2009) dalam bukunya Principles of Managerial Finance menyatakan bahwa keuangan dapat didefinisikan seb agai suatu seni dan ilmu pengetahuan dari pengelolaan uang. Sesungguhnya setiap individu dan organisasi menghasilkan uang dan membelanjakan atau menginvestasikan uang. Keuangan berhubungan dengan proses, institusi, pasar,dan instrument yang terlibat dalam perp indahan atau transfer uang antar individu, bisnis, dan pemerintah sedangkan menurut William Petty (2005) manajemen keuangan adalah mengenai pemeliharaan dan penciptaan dari nilai ekono mi atau kekayaan. 3. Peran Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi- fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah akt iva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan memilih sumber sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan. Su mber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, bisa berbenrtuk hutang atau modal sendiri. Manajemen Keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan. Tugas Pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan berinvestasi, pemb iayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahaan, dengan demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan untuk memaksimu mkan nilai
www.stie-ibek.ac.id © 2016, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 12, Nomor 2, Noveber 2016 ISSN 2354-5682
perusahaan. Kegiatan peting lainnya yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat aspek : a. Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer lainnya yang bertanggung jawab atas perencanaan umum perusahaan. b. Manajer Keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan pembiayaan, dan berbagai hal yang berkaitan dengannya. c. Manajer Keuangan harus bekerjasama dengan para manajer di perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin d. Manejer keuangan harus mampu menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, dimana perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat di perdagangkan. Aspek penting lain dari tujuan perusahaan dan tujuan manajemen keuangan adalah pertimbangan terhadap tanggung jawab sosial yang dapat dilihat dari empat segi yaitu: Jika manajemen keuangan menuju pada memaksimalisasikan harga saham, maka diperlukan manajemen yang baik dan efisien sesuai dengan permintaan konsumen.Perusahaan yang berhasil selalu menempatkan efisiensi dan inovasi sebagai prioritas, sehingga menghasilkan produk baru, penemuan teknologi baru dan perluasan lapangan perkerjaan Faktor-faktor luar seperti pencemaran lingkungan, jaminan keamanan produk dan keselamatan kerja men jadi lebih penting untuk dipertimbangkan. Fluktuasi disemua tingkat kegiatan bisnis dan perubahan-perubahan yang terjadi pada kondisi pasar keuangan merupakan aspek penting dari lingkungan luar. Kerjasama antara industri dan pemerintah sangat diperlukan untuk menciptakan peraturan yang mengatur tentang perilaku perusahaan, dan sebaliknya perusahaan mematuhi peraturan tersebut. Tujuan perusahaan pada dasarnya adalah memaksimu mkan nilai perusahaan dengan pertimbangan teknis. Pada dasarnya tujuan manejmen keuangan adalah memaksimu mkan nilai perusahaan, akan teatpi dibalik tujuan tersebut masih terdapat konflik antara pemilik perusahaan dengan penyedia dana sebagai kreditur. Jika peru sahaan berjalan lancar, maka nilai saham perusahaan akan meningkat, sedangkan nilai hutang perusahaan berjalan lancar, maka n ilai saham perusahan akan meningkat, sedangkan nilai hutang perusahaan dalam bentuk obligasi tidak terpengaruh sama sekali. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai dari saham kepemilikan bisa merupakan indeks yang tepat untuk mengukur tingkat efekt ifitas perusahaan. Berdasarkan alasan itulah maka tujuan manajemen keuangan dinyatakan dalam bentuk maksimalisasi nilai saham kepemilikan perusahaan, atau memaksimalisasikan harga saham. Tu juan memaksimu mkan harga saham tidak berarti bahwa para manajer harus berupaya mencari kenaikan nilai saham dengan mengorbankan para pemegang obligasi. 4. Laporan Keuangan Sedangkan difin isi laporan keuangan menurut IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia) dalam kerangka Dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan ( 2002:2)
48
adalah“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disanping itu juga termasuk skedul d an informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut. Misalnya informasi keuangan segmen industri, geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2013), laporan keuangan merupakan pertanggungjawaban manaje men kepada para pemilik perusahaan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya yang menunjukkan kinerja yang telah dicapainya serta merupakan laporan akuntansi utama yang meno munikasikan in formasi kepada pihak-p ihak yang berkepentingan dalam membuat analisis ekonomi dan peramalan di masa akan datang dan suatu penyajian tersetruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Menurut Islahuzaman (2012), laporan keuangan adalah informasi akuntansi yang menggambarkan tentang posisi keuangan perusahaan serta hasil usaha perusahaan pada periode yang berakhir pada tanggal tertentu, yang terdiri atas neraca daftar laba rugi, perubahan ekuitas, arus kas dan informasi lainnya. Dari definisi-definsi diatas maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan suatu laporan yang berisi informasi keuangan yang digunakan oleh pihak intern perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan untuk mengambil suatu keputusan ekonomi. Dari laporan keuangan tersebut, pihak-pihak yang berkepentingan dapat menilai prestasi, kinerja dan kondisi ekonomi suatu perusahaan. 5. Laporan Arus Kas Laporan arus kas merupakan satu bagian dari sebuah laporan keuangan perusahaan yang berisi informasi yang menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan selama satu periode. Suwardjono (2003:84) menyatakan bahwa berdasarkan pada informasi dalam laporan arus kas, pemakai dapat memperoleh informasi untuk tujuan mengevaluasi kegiatan manajemen dalam operasi (operating), investasi (investing), dan pendanaan (financing). Laporan arus kas berbeda dengan laporan laba/rugi. Laporan arus kas menyajikan ringkasan berbagai transaksi keuangan berupa transaksi penerimaan maupun pengeluaran yang berhubungan dengan kas, sedangkan laporan laba/rugi menunjukkan pendapatan yang di realisasi dan biaya-biaya yang terjadi selama satu periode tanpa memperhatikan arus kas maupun arus kas keluar. Haryadi (2002) menyatakan bahwa dari satu set laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan laporan arus kas merupakan yang paling terakhir diikutsertakan. Hal ini dikarenakan sebelum tahun 1971 laporan keuangan yang direko mendasikan dalam Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) hanyalah neraca dan laporan laba/rugi sejalan dengan semakin ko mp leksnya kebutuhan investor, kreditur, dan para pemakai laporan keuangan lainnya akan informasi, muncullah laporan aliran dana (fund flow statement) sebagai bagian dari laporan keuangan. Accounting Procedures Board (APB) melalui APB Opin ion No.19 menyatakan penyusunan laporan aliran dana menjadi
www.stie-ibek.ac.id © 2016, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 12, Nomor 2, Noveber 2016 ISSN 2354-5682
keharusan bagi perusahaan dan merupakan bagian dari laporan keuangan. Karena berkembangnya konsep dana yang digunakan, selanjutnya laporan ini disebut sebagai laporan perubahan modal atau laporan perubahan posisi keuangan. Financial Accounting Standards Board (FASB) melalui Statement of fiancial Accounting Standards (SFAS) No.95 menyatakan bahwa laporan arus kas merupakan pengganti laporan perubahan posisi keuangan dan menjadi bagian dari laporan keuangan. Di Indonesia, laporan arus kas di tetapkan oleh IAI dalam Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSA K) No.2 tahun 1994 dalam PSA K NO.2 disebutkan bahwa perusahaan wajib menyusun laporan arus kas dan menyajikan sebagai bagian integral dari laporan keuangan untuk setiap periode. Dalam paragraf kelima PSAK No.2, arus kas adalah aliran masuk dan aliran keluar kas atau setara kas yang terjadi dalam suatu periode pencatatan oleh perusahaan. 6. Kerangka Berp ikir Menurut teori arus kas operasi mempunyai pengaruh terhadap return saham, karena laporan arus kas operasi atau disebut juga cash flow statement ini merupakan informasi bagi investor dan kreditor untuk mempred iksikan return dari sumber kekayaan perusahaan . GAMB AR I KERANGKA PEMIKIRAN Laporan Keuangan
Analisa Laporan Keuangan
Modal Kerja
Modal Kerja Permanen
Modal Kerja Variable
H1
H0
Laporan Arus Kas Sumber : Olahan Peneliti 7. Hipotesis FASB melalui SFAS no. 95 (1987) tentang cashflow statment menyatakan bahwa penyajian metode tidak langsung, berupa rekonsilasi laba bersih dan arus kas bersih dari operasi dalam laporan arus kas serta tidak terpisah, akan menghasilkan masuknya efek transaksi non kas dan event lain dalam laporan arus kas. Sesuai dengan tujuan penyajian
49
laporan arus kas yang secara konsisten berusaha menyajikan informasi arus kas bruto masuk dan arus kas bruto keluar dari suatu institusi atau perusahaan metode tidak langsung dipandang gagal memenuhi hal tersebut keran lapran arus kas pada dasarnya tidak melibatkan masalah pengakuan, pengukuran, dan estimasi, dengan hanya memasukkan efek yang dapat diidentifikasi, dan transaksi yang tidak dipertanyakan. Thiono (2006) membukt ikan bahwa model dengan ko mponen arus kas metode langsung lebih akurat dibandingkan model dengan ko mponen arus kas metode tidak langsung untuk memprediksi arus kas masa depan. Temuan ini mendukung pernyataan FASB dan IAI, yang menyatakan bahwa metode langsung dapat menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung. Dertina dan Largay (1985) menyatakan bahwa pada prinsipnya metode langsung dan tidak langsung menghasilkan arus kas operasi yang sama, namun terdapat masalah praktik yang dapat mengurangi validitas metode tidak langsung, yaitu amb iguitas definisi mengenasi operasi, deversitas dalam praktik pelaporan, pengaruh perubahan entitas pelaporan terhadap akun lancar nonkas, masalah yang terkait dengan pengunaan absorvation dan leasing jangka panjang. Reklasifikasi antara akun lancar dan tidak lancar. Sedangkan Krishnan dan Largay (2000) menyatakan bahwa kas yang diterima dari pelanggan dan kas yang dibayarkan ke pemasok dan pegawai merupakan 2 poin penting yang tidak ada dalam metode tidak langsung. Selain itu juga dinyatakan beberapa keuntungan metode langsung. Yaitu : a. Kemampuan untuk membandingkan tipe penerimaan dan pengeluaran kas antar perusahaan, setidaknya tahunan, b. Penyajian yang lebih baik dari siklus kas entitas untuk credit-grantars dan formatnya lebih user friendly bagi manajer yang tidak memiliki pengetahuan akuntansi yang substansial c. Membantu dalam analisis variasi arus kas sebagai anggaran kas yang dapat menjadi perhatian sumber nyata permasalahan, d. Memfasilitasi analisis sensitivitas arus kas terhadap perubahan volume penerimaan dan pengeluaran kas bruto yang kemungkinan merespon secara berbeda atas perubahan aktivitas mengacu pada beberapa penelitian maka penelit ian in i akan membukt ikan apakah kemampuan prediksi arus kas metode langsung lebih baik daripada metode tidak langsung dalam mempred iksi arus kas masa depan. Model dengan komponen arus kas metode langsung lebih akurat dibandingkan model dengan ko mponen arus kas metode tidak langsung dalam mempred iksi arus kas masa depan. III. METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap segala permasalahan. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu
www.stie-ibek.ac.id © 2016, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 12, Nomor 2, Noveber 2016 ISSN 2354-5682
didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, emp iris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilaku kan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sitemat is adalah proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah langkah beraturan dengan sifat logis dan masuk akal (commonsense ). Penelit ian ini mengidentifikasi fakta atau peristiwa sebagai variabel yang dipengaruhi (dependent variable) dan melakukan penyelid ikan terhadap variabel – variabel yang mempengaruhi ( independent variable). 1. Variabel Yang Ditelit i Variabel penelit ian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk data yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh info rmasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2008). Variabel merupakan ukuran atau besaran yang dapat diukur, yang menunjukkan karakteristik dari kualitas suatu objek. Menurut ridwan dan Sunarto ( 2009 ), variabel adalah karakteristrik yang dapat diamati dari sesuatu (objek), dan mampu memberikan bermacam-macam n ilai atau beberapa kategori, d i mana hal tersebut berguna untuk pengukuran dan pembuktian secara emp iris melalui instrument statistika. Variabel yang sering digunakan dalam penelitian, yaitu variabel : a. Bebas (dependent); b. Terikat (independent); c. Moderator; d. Intervening; dan e. Kontrol. 2. Data primer Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui med ia perantara). Data primer secara khusus diku mpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Di dalam pelaksanaan penelitian lapangan ini, penulis melakukan dengan cara sebagai berikut: a. Penelit ian lapangan ( Field research ) Adalah penelitian langsung pada obyek yang di teliti, dalam hal ini PT. Riyoto Tin Untuk memperoleh data yang dimaksud, penulis melakukan : 1. Pengamatan (Observation), yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian dan melakukan pencatatan data-data keuangan perusahaan,seperti laporan arus kas tahun 2011 sampai dengan tahun 2015. 2. Wawancara (interview), yaitu dengan melakukan tanya jawab langsung dengan pihak perusahaan yang menjadi objek penelitian untuk menggali leb ih dalam data-data perusahaan sehubungan dengan permasalahan yang ditelit i. b. Tinjauan Pustaka ( Library research ) Adalah penelitian dengan cara mempelajari literatur yang berhubungan dengan kajian yang dibahas. Dengan cara membaca buku-buku, catatan-catatan kuliah, tulisan
50
ilmiah, dan majalah-majalah yang ada hubungannya dengan penelitian, seperti : PSA K, Intermediate Accounting, Buku-buku yang telah disampaikan pada lembar daftar pustaka. 3. Data sekunder Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh penulis secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder dikumpulkan melalui doku mentasi yaitu meminta data mengenai hal-hal berupa bukti, catatan atau laporan historis perusahaan yang telah tersusun dalam arsip (data sekunder) yang diperlukan dalam penulisan skripsi in i. Metode dokumentasi digunakan untuk mempero leh data tertulis baik kualitatif maupun kuantitatif. 4. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Dalam menganalisis data-data yang diperoleh, peneliti menggunakan metode kualitatif, alasan penelit i menggunakan metode ini karena penelit i dapat menyusun dan memandang teori ini sebagai proses induksi pengamatan terhadap fakta dengan cara mengumpulkan in formasi yang ada. Dengan demikian penelit i dapat mengetahui pentingnya pengendalian biaya produksi untuk men ingkatkan laba perusahaan.
IV. PEMBA HASAN 1. Prinsip Dasar Manejemen Keuangan Dalam prakteknya Manajemen keuangan adalah tindakan yang diamb il dalam rangka men jaga kesehatan keuangan organisasi.Untuk itu dalam membangun sistem manajemen keuangan yang baik maka diperlukan pengidentifikasian prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik pula. Adapun 7 prinsip dari manajemen keuangan yang harus diperhatikan adalah 1. Konsistensi (Consistency) adalah sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten dari waktu ke waktu. Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak boleh disesuaikan apabila terjadi perubahan di organisasi. Pendekatan yang tidak konsisten terhadap manajemen keuangan merupakan suatu tanda bahwa terdapat man ipulasi di dalam pengelolaan uang. 2. Akuntabilitas ( Accountability) adalah akuntabilitas kewajiban moral atau hukum yang melekat pada individu, kelo mpok, atau organisasi untuk menjelaskan bagaimana dana, peralatan, atau kewenangan yang diberikan pihak ketiga telah digunakan.Organisasi harus dapat menjelaskan bagaiman dia menggunakan sumber dayanya dan apa yang telah dia capai sebagai pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Semua pemangku kepentingan berhak untuk mengetahui bagaimana dana dan kewenangan digunakan. 3. Transparansi (Transparency) adalah organisasi harus terbuka dengan pekerjaannya, menyediakan informasi berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya kepada para pemangku kepentingan. Termasuk di dalamnya menyiap kan laporan keuangan yang akurat, lengkap, dan tepat waktu serta dapat dengan mudah diakses oleh pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Apabila
www.stie-ibek.ac.id © 2016, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 12, Nomor 2, Noveber 2016 ISSN 2354-5682
organisasi tidak transparan, hal ini mengindikasikan ada sesuatu hal yang dismebunyikan. 4. Kelangsungan Hidup ( Viability ) adalah agar keuangan terjaga, pengeluaran organisasi ditingkat strategic maupun oprasional harus sejalan/ disesuaikan dengan dana yang diterima. Kelangsungan hidup (viability) merupakan suatu ukuran tingkat kemanan dan keberlan jutan keuangan organisasi. Manajer organisasi harus menyiapkan sebuah rencana keuangan yang menunjukkan bagaimana organisasi dapat melaksanakan rencana strategiknya dan memenuhi kebutuhan keuangannya. 5. Integritas (Intergrity) adalah dalam melaksanakan kegiatan oprasionalnya, individu yang terlibat harus mempunyai integritas yang baik. Selain itu laporan dan catatan keuangan juga harus dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan. 6. Pengelolaan (Stewardship) adalah organisasi harus dapat mengelo la dengan baik dana yang telah diperoleh dan men jamin bahwa dana tersebut digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Secara praktek, organisasi dapat melakukan pengelolaan keuangan dengan baik melalui berhati-hati dalam perencanaan strategic, identifikasi resiko- resiko keuangan, dan membuat sistem pengendalian dan sistem keuangan yang sesuai dengan organisasi. 7. Standar Akuntansi (Accounting Standars) adalah sistem akuntansi dan keuangan yang digunakan organisasi harus sesuai dengan prinsip dan standar akuntansi yang berlaku secara umu m. Hal ini berart i bahwa setiap akuntan di seluruh dunia dapat mengerti sistem yang digunakan organisasi. Berikut ini adalah data yang diperoleh di PT. Riyoto Tin yang terjadi selama 5 (lima) tahun terakhir ,antara lain sebagai berikut : TABEL 1 LAPORAN M ODA L KERJA (Dinyatakan dalam ribuan rupiah ) Keterangan Aktiva Lancar Kewajiban Lancar Modal Kerja
Tahun 2011 (Rp)
Tahun 2012 (Rp)
Tahun 2013 (Rp)
Tahun 2014 (Rp)
Tahun 2015 (Rp)
16.386.830
22.271.280
39.226.680
43.059.060
32.444.750
(8.961.530)
(14.888.160)
(13.502.300)
(16.409.060)
(11.030.740)
7.425.300
7.383.120
25.724.380
26.650.000
21.414.010
Su mber : dari PT.Riyoto Tin Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa modal kerja terjadinya kenaikan maupun penurunan pada 5 (lima) tahun terakhir. Pada tahun 2011 modal kerja sebesar Rp.7.425.300.000,- Sedangkan pada tahun 2012 modal kerja sebesar Rp.7.383.120.000,- dibandingkan dengan tahun 2011 adanya penurunan modal kerja pada tahun 2012 sebesar 42.180.000,-. Penurunan modal kerja tersebut dikarenakan men ingkatnya kewajiban Lancar yang terdiri dari : Pinjaman jangka pendek. Hutang usaha (Pihak ketiga dan pihak yang mempunyai hubungan istimewa). Hutang pajak, Hutang dividen, Biaya masih harus dibayar,Hutang pembelian anak perusahaan dan kewajiban lain - lain. Pada tahun 2013 modal kerja sebesar Rp. 25.724.380.000,- dibandingkan dengan tahun 2012 adannya kenaikan modal kerja pada tahun 2013 sebesar Rp.18.341.260.000,-. Kenaikan modal kerja tersebut dikarenakan meningkatnya Aktiva lancar yang terdiri dari : Kas dan setara kas, Investasi jangka pendek, Piutang usaha
51
(Pihak ket iga), Piutang lain-lain (Pihak ket iga),Persediaan , Uang mu ka dan biaya dibayar di muka. Pada tahun 2014 modal kerja sebesar Rp. 26.650.000.000,- d ibandingkan dengan tahun 2013 adanya kenaikan modal kerja pada tahun 2014 sebesar Rp. 925.620.000,- kenaikan modal kerja tersebut dikarenakan meningkatnya Aktiva lancar yang terdiri dari: Piutang usaha (Pihak ket iga), persediaan, Pajak dibayar dimuka, dan Aset lancar lain-lain. Pada tahun 2015 modal kerja sebesar Rp. 21.414.010.000, - d ibandingkan dengan tahun 2014 adanya penurunan modal kerja sebesar Rp. 5.235.990.000,-. Penurunan modal kerja tersebut dikarenakan menurunnya Aktiva lancar yang terdiri dari : Persediaan lancar, dan Aset lancar lainnya. TABEL 2 LAPORAN A RUS KAS (Dinyatakan dalam ribuan rupiah ) Keterangan Arus kas bersih y ang (digunakan untuk)/diperoleh dari kegiatan operasi Arus kas bersih y ang digunakan untuk kegiatan investasi Arus Kas bersih y ang diperoleh dari kegiatan Pendanaan (Penurunan)/ kena ika n bersih ka s dan setara kas Kas dan setara kas pada awal tahun Pengaruh perubahan kurs mata uang asing atas kas dan setara kas Kas dan setara kas pada akhir tahun
Tahun 2011 (Rp)
Tahun 2012 (Rp)
Tahun 2013 (Rp)
Tahun 2014 (Rp)
Tahun 2015 (Rp)
1.523.040
(1.931.670)
24.491.810
(1.331.460)
14.728.200
(2.040.440)
(844.980)
(1.036.840)
(6.110.540)
(6.610.240)
1.902.790
1.332.880
(8.398.310)
(5.765.090)
(7.277.120)
1.385.390
(1.443.770)
15.056.660
(13.207.090)
840.840
1.826.860
3.242.130
1.781.580
17.341.590
4.605.880
29.880
(16.780)
503.350
471.380
(427.230)
3.242.130
1.781.580
17.341.590
4.605.880
5.019.49
Su mber : dari PT. Riyoto Tin Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa laporan arus kas terjadinya kenaikan maupun penurunan pada 5 (lima) tahun terakhir. Pada tahun 2011 laporan arus kas sebesar Rp.3.242.130.000,- sedangkan pada tahun 2012 laporan arus kas Rp.1.781.580.000,- dibandingkan tahun 2011 adanya penurunan kas pada tahun 2012 sebesar Rp. 1.460.550.000, pada tahun 2013 laporan arus kas sebesar Rp. 17.341.590.000,- dibandingkan pada tahun 2012 adanya kenaikan kas sebesar Rp. 15.560.010.000,- Pada tahun 2014 laporan arus kas sebesar Rp. 4.605.880.000,- d ibandingkan pada tahun 2013 adanya penurunan kas sebesar Rp. 12.735.710.000,- pada tahun 2015 laporan arus kas sebesar Rp. 5.019.490.000,- dibandingkan pada tahun 2014 adanya kenaikan kas sebesar Rp. 413.610.000,-. 2. Analisa Perbandingan Penggunaan Mesin Genset Catepliar 1000 KVA dan Cu mmin 1250 KVA Berikutnya Penulis akan menguraikan manfaat terhadap pembelian mesin baru. a. Analisa Manfaat Pembelian Mesin Baru Analisa ini digunakan untuk menganalisa dan membahas pengaruh biaya Produksi dari Mesin yang lama ke Mesin yang baru. Untuk menganalisis data yang di peroleh dalam rangka memecahkan pokokpermasalahan,
www.stie-ibek.ac.id © 2016, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 12, Nomor 2, Noveber 2016 ISSN 2354-5682
52
penulis melaku kan pengujian dengan menghitung penghematan biaya penggunaan bahan bakar, hasil produksi, biaya perawatan, dan biaya penyusutan mesi, yang dapat dilihat pada tabel di bawah in i. TABLE 3 MANFAAT PENGGUNAAN BAHA N BAKA R, HASIL PRODUKSI DAN PERAWATAN MESIN GENSET CATEPILA R 1000 KVA P emakaian P erawatan Solar P erjam P erjam Jalan 125lt/jam
400jam
Ja m Jalan P erbulan
P enggunaan Solar P erbulan
Kapasitas Tanur
P emakaian P asir P ercas
720jam
90.000lt
10.000 kg
10.000 kg
Total pemakaian pasir perbulan 300.000 kg
SN rata-rata
Target produksi (%)
72%
94%
Target produksi P erbulan 203.040kg
Hasil produksi 216.000kg
Sumber : Olahan Peneliti
Rata rata penggunaan solar Perbulan 90.000lt x 1000 = 417 lt/kg x 216.000 = 90 ton solar perbulan 216.000 kg 90 ton x harga solar industri per mei 2016 @ 6.650/lt = Rp.598.500.000 Mesin Genset Cu mmin 1250 KVA TABLE 4 MANFAAT PENGGUNAAN BAHA N BAKA R, HASIL PRODUKSI DAN PERAWATAN MESIN GENSET CUMMIN 1250 KVA P emakaian P erawatan Solar P erjam Jalan P erjam 110lt/jam 500 jam
Ja m Jalan P erbulan
P enggunaan Solar P erbulan
Kapasitas Tanur
720jam
79.200lt
15.000 kg
P emakaian Total pemakaian SN rata-rata Target P asir P ercas pasir perbulan produksi (%) 15.000 kg
450.000 kg
72%
Target produksi P erbulan 304.560kg
94%
Hasil produksi
324.000kg
Sumber : Olahan Peneliti
Rata rata penggunaan solar Perbulan 79.200lt x 1000 = 244lt/kg x 324.000 = 79 ton solar perbulan 324.000 kg
TABLE 5 BIA YA PERAWATAN &SPAREPART PER 500 JAM JALAN M ESIN CATEPILA R 1000 KVA NO
79 ton x harga solar industri per mei 2016 @ 6.650/lt = Rp.525.350.000 Selisih permakaian solar dari genset Catepilar dan Cu mmin perbulan dalam Rupiah Rp.73.150.000
1 2 3
Keterangan Tabel .3
4
Dari data tabel 3 d iatas penulis menganalisa agar dapat bersaing dengan perusahaan lain maka harus mempunyai keb ijakan dan strategi yang tepat.dari hal tersebut diharapkan dengan mengganti mesin genset produksi yang baru maka hasil hasil produksi akan lebih maksimal dan target produksi yang di tentukan perusahaan bisa tercapai dengan maksimal. Sekarang ini perusahaan mengalami beberapa hambatan dan masalah dalam memp roduksi balok timah menggunakan mesin produksi yang lama dikarenakan mesin tersebut sering mengalami kendala dari jam perawatan yang semakin singkat,jam produksi yang semakin molor,pemakaian bahan bakar yang semakin boros serta hasil produksi yang tidak maksimal.
5 6 7
Nama Barang
Oli P remium Blue CI4.200 Air Filter Element AF.25278 FS 19763 Ful Wtrsep Fuel Filter Element FS 1006 Lube Filter LF 777 FH23440 IND –pro 4006 PH LF 3325 Lube filter Sub Total PP N 10 % Total Jasa P erawatan & service Grand Total
Quantity
200ltr drum)
(1
Harga
6.875.000
Total
6.875.000
1.077.930
2.155.860
8.200.000
8.200.000
2 pc 1 Pc 971.388
1.942.776
424.512
849.024
2 pc 2 pc 16.000.000 1 pc 255.321 5 pc
2.000.000
16.000.000 1.276.605 37.299.265 3.729.926.5 41.029.191.5 2.000.000 43.029.191.5
Sumber : data Olahan Penulis
Keterangan Tabel 5 Berdasarkan hasil perhitungan Tabel 5 d iatas, menunjukan bahwa Mesin Genset Catepilar lebih banyak mengeluarkan biaya perawatan rutin d i bandingkan Mesin Genset merk Cu mmin, d ikarenakan u mur ekonomis mesin catepilar melebih i pemakaian maka jam perawatan rutin semakin cepat dan membutuhkan banyak sparepart rutin yang harus diganti,jika t idak d ilakukan secara rutin maka akan menghambat proses produksi.
www.stie-ibek.ac.id © 2016, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 12, Nomor 2, Noveber 2016 ISSN 2354-5682
Table 6 Biaya Perawatan &Sparepart per 400 jam jalan Mesin Cummin 1250 KVA NO
1
Nama Barang
Quantity
Oli P remium Blue CI4.200
200ltr (1 drum)
Harga
Scoope of suplly
Total
6.875.000
53
6.875.000
: Battery & cable battery Standard Tool Kit Flexible Exhaust pipe Silincer Manual Book : 1 (satu ) Tahun sejak start up, tanpa batasanjam operasi : Sparepart : A ir Filter,Fuel Filter, Oil Filterselama 6.000jamOperasi.
Garansi Free
Freee sparepart 6000 jam jalan(6000:400=15ka li perawatan)
687.500
TABLE 9 DEPRESIASI M ESIN GENSET CATEPILAR 1000 KVA(PERTAHUN)
7.562.500 PP N 10 % Total
Su mber data olahan penulis
Keterangan Tabel 7 Berdasarkan hasil perhitungan Tabel 6 diatas menunjukkan bahwa selisih pemakaian bahan bakar sebesar Rp.73.150.000, selisih b iaya perawatan perbulan sebesar Rp. 35.466.915 total Rp.108.616.915
No
tahun
1 2 3 4 5
2011 2012 2013 2014 2015
Bahan Bakar Minyak Biaya P erawatan Rutin
Catepilar 1000 KVA
Cummin 1250 KVA
Selisih Biaya
Rp. 598.500.000
Rp. 525.350.000
Rp. 73.150.000
Rp. 43.029.191.5
Rp. 7.562.500
Rp. 35.466.915
TOTAL
Rp.108.616.915
Su mber data olahan penulis
Keterangan Tabel 8 Dari data tabel diatas Tabel 7 men jelaskan mekanis me penawaran pembelian mesin Cu mmin dari PT.Altrack kepada PT. Riyoto Tin dengan spekteknis mesin, harga, pembayaran, garansi hingga pengiriman barang. TABLE 8 MEKANISM E PENAWARAN HA RGA MESIN CUMM IN 1250 KVA Description Cummins P ower generation Model: C1400 D5 /KTA 50 G3, kapasitas 1000KW/1250 KVA P rime rating pada 0.8 P F, 50 HZ, 220/380 Volt 3 phase,1500RP M Built UP England
Qty
Harga One Type
1 Unit
RP .2.725.000.000
83.333.330 283.333.322 483.333.314 683.333.306 883.333.298
1.000.000.000 916.666.678 716.666.686 516.666.694 316.666.702 116.666.710
No
tahun
P enyusutan P erbulan
P enyusutan pertahun
Akumulasi P enyusutan pertahun
1 2 3 4 5
2017 2018 2019 2020 2021
45.416.666 45.416.666 45.416.666 45.416.666 45.416.666
544.999.992 544.999.992 544.999.992 544.999.992 544.999.992
544.999.992 1.089.999.984 1.634.999.976 2.179.999.968 2.724.999.960
Nilai Buku/nilai sisa 2.725.000.000 2.180.000.008 1.635.000.016 1.090.000.024 545.000.032 -
Su mber : data olahan Penulis Keterangan Tabel 9 Dari data tabel diatas tabel .8 men jelaskan umu r ekonomis pemakaian mesin Catepilardan Cu mmin atau nilai sisa setiap tahunnya GRA FIK 1 DEPRESIASI M ESIN GENSET CATEPILA R 1000 KVA (PERTAHUN)
1.2E+09 1E+09
Penyusutan/Bulan
Penyusutan/Tahun
60000000
Kondisi Penawaran :
20000000 : PPN 10 % : 20 % uang muka pada saat penandatangan kontrak80 % sisa angsuran dengan termin 24 kali @90.833.333/bulan :
83.333.330 199.999.992 199.999.992 199.999.992 199.999.992
Nilai Buku/ Nilai Sisa
Depresiasi Mesin Genset Cummin 1250 KVA (Pertahun)
40000000
Harga belu m termasuk Pembayaran
Akumulasi P enyusutan P ertahun
TABLE 10
80000000
Su mber : data olahan Penulis
Penyerahan Barang
16.666.666 16.666.666 16.666.666 16.666.666 16.666.666
P enyusutan P ertahun
Su mber : data olahan Penulis
TABLE 7 PERBA NDINGAN BIA YA BAHA N BAKA R DAN PERAWATAN Keterangan
P enyusutan P erbulan
0
Su mber :OlahanPeneliti
Ready Stock, subject to prior sales www.stie-ibek.ac.id © 2016, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
Akm. Penyusutan/Tahun Nilai Buku/Nilai Residu
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 12, Nomor 2, Noveber 2016 ISSN 2354-5682
GRA FIK 2 DEPRESIASI M ESIN GENSET CUMMIN 1250 KVA (PERTAHUN)
54
baru di tinjau dari segi aspek teknis dan financial - nya diharapkan dapat memberikan pengaruh positif pada arus kas perusahaan pada tahun berikutnya dan bisa meningkatkan laba perusahaan. DAFTAR PUSTA KA
3E+09
Penyusutan/ Bulan
2.5E+09
1]
2E+09 1.5E+09
Penyusutan/ Tahun
1E+09 50000000
2]
3]
2021
2020
2019
2018
2017
0
Akm. Penyusutan/ Tahun
Su mber :OlahanPeneliti
4] 5]
6]
Keterangan Grafik 2 Dari data grafik Table 2 menunjukandata nilai penurunan mesin dari tahun pertama hingga tahun ke 5 akhir V. PENUTUP 1.
Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa usulan peningkatan hasil produksi dan penekanan biaya roduksi , perawatan, dengan cara penggantian Mesin Genset Produksi yang baru layak untuk dilaksanakan. hal ini dapat dilihat bedasarkan aspek yang telah di analisis sebagai berikut : Berdasarkan analisis aspek teknis pertama disimpulkan bahwa mesin yang baru memiliki daya mesin yang lebih besar yaitu 1250 KVA , penggunaan bahan bakar minyak yang lebih irit, perawatan rutin bedasarkan jam jalan yang lebih lama pemakaiannya dan hasil produksi yang lebih meningkat. Berdasarkan analisis teknis kedua disimpulkan bahwa dari segi biaya perawatan mesin, mesin yang baru lebih irit penggunaan biayanya karena perjanjian dalam mekanis me kontrak penawaran pihak produsen (PT.Altrak) membebaskan perusahaan dari biaya sparepart dan perawatan selama 6000 jam jalan operasi (15 kali perawatan) . Berdasarkan analisis teknis ketiga di simpulkan bahwa mesin yang lama memang memiliki u mur ekono mis yang sudah melewat i batas pemakaiannya.seharusnya pada tahun 2015 mesin yang lama mungkin sudah seharusnya d iganti dengan mesin yang baru. Dengan melihat pembahasan data yang disajikan pada bab V, maka penulis mengabil kesimpulan manajemen sudah memanfaatkan arus kas sebagai informasi dalam pengamb ilan keputusan untuk pembelian mesin genset baru yaitu Cummin 1250 KVA . Dengan melihat kondisi kas di perusahaan tersebut Sudah layak atau ideal untk membeli mesin baru produksi.
7]
8]
9] 10]
11] 12] 13] 14] 15]
Daryanto dan Abdullah, “Pengantar Ilmu Manajemen dan Keuangan”, Pt.Prestasi Pustakaraya, Jakarta,2013. Bernard dan Stober, “The Nature And amount of Information in Cas Flow and Accruals, Accounting Review”, Vol.64 Darsono dan Ashari, “Pedo man Prakt is memahami laporan Keuangan”, Yogyakarta, 2005 Brealey,Myers, Marcus, “Dasar-dasar Manajemen Keuangan“, Jilid 1 dan2 Ed isi kelima, Penerb it Erlangga Drs. Martono dan Dr. D Agus Msi, “Manajemen Keuangan”, Penerbit kampus Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta, 2008 Sofyan Syafri Harahap “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan”, Edisi Refisi Jakarta Grafindo Pustaka Utama. Naimah Zahroh, “Kandungan Informasi Laba Akuntansi dan Arus Kas dari Aktivitas Operasi,Investasi, dan Pendanaan, Jurnal Bisnis dan Akuntansi” Vo l 1 Kuswadi, “Memahami Angka-angka dan Manajemen Keuangan Bagi Orang Awam” , PT. Elex Med ia Ko mputindo Jakarta Sartono, “Manajemen Keuangan” Teori dan Aplikasi edisi ke kempat Yogyakarta, 2001 Sundjaja, Ridwan dan Inge berlian, “manajemen Keuangan Dua” Edisi ketiga, Jakarta, PT. Prenhalinndo ,2002 Syamsudin, Lukman “Manajemen Keuangan Perusahaan” Jakarta, PT. Rajagrafindo Persada Hanafi, Mah mud “Manajemen Keuangan” Yogyakarta Ed isi 2004/ 2005 Subramanyam, “Analisa Laporan Keuangan”, edisi ke sepuluh Jakarta, 2010 Kieso,” Akuntansi Intermediate”, edisi kesepuluh Erlangga Jakarta, 2002 Kusno, Joko “Analisis Pengaruh Perubahan Arus Kas dan Laba Akuntansi Terhadap Return Saham” Universitas Diponegoro Semarang, 2004
2.
Saran Penulis memberikan saran kepada pihak perusahaan untuk melaku kan penggantian mesin genset produksi yang www.stie-ibek.ac.id © 2016, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK